rpp mataram peminatan
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMAYASIHA Gubug
Nama Guru : Sarinah, S.Pd
Kelas/ Semester : XI /1
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Materi Pokok : Perkembangan Kerajaan Demak dan Kerajaan Mataram
Pertemuan ke : 4
Alokasi waktu : 4 X 45 menit ( 180 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembalikan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif, dan pro- aktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam sertadalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian kompetensi :
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli, santun, cinta
damai dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan kerjasama yang
dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
3.2 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat
Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam untuk menentukan faktor yang
berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan masa kini.
3.2.1. Menjelaskan proses munculnya kerajaan Demak
3.2.2. Menganalisis perkembangan Kerajaan Demak
3.2.3. Menjelaskan perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya Kerajaan Demak
3.2.4. Menjelaskan proses munculnya kerajaan Mataram
3.2.5. Menganalisis perkembangan Kerajaan Mataram
3.2.6. Menjelaskan perkembangan politik, sosial, ekonomi dan budaya Kerajaan Demak
4.8. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa Kerajaan Islam di Indonesia yang masih tampak dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini. 4.8.1 Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil budaya Islam yang masih ada sampai
sekarang
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui pengamatan gambar peserta didik dapat menunjukkan Peta wilayah kerajaan Demak
dan kerajaan Mataram.
2. Dengan membaca buku peserta didik memiliki rasa ingin tahu bagaimana perkembangan
kerajaan Demak.
3. Dengan membaca buku peserta didik menjelaskan awal kemunculan kerajaan Demak
4. Dengan membaca buku peserta didik mampu menyusun silsilah atau urutan raja-raja
Mataram
5. Dengan mendengarkan keterangan guru peserta didik mampu bertanya tentang Kerajaan
Mataram.
6. Melalui hasil diskusi peserta didik dapat menganalisis keterkitan antara Kerajaan Demak
dengan Kerajaan Mataram.
7. Melalui pengerjaan dan pengumpulan tugas peserta didik dapat memiliki ketrampilan
menunjukkan bukti peninggalan budaya zaman perkembangan awal islam dalam bentuk
tulisan / gambar .
D. Materi Ajar
1. Fakta
a. Letak / lokasi kerajaan Demak dan Mataram
b. Tokoh / Raja raja kerajaan Demak dan Mataram
c. Tempat Peribadatan (Masjid) di Demak dan Mataram
d. Peninggalan hasil budaya ( bangunan, dll) di Demak dan Mataram
2. Konsep a. Lahir / Berdirinya Kerajaan Demak dan Mataram
b. Perkembangan Kerajaan Demak dan Mataram
c. Peranan Wali Songo di Demak
d. Kejayaan Kerajaan Demak dan Mataram
3. Prinsip
a. Kerajaan Demak melawan monop[oli dagang Portugis. Tahun 1513 Sultan Patah
mengirimkan utusan dibawah Adipati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka.
b. Kerajaan Mataram pada masa Sultan Agung, sangat anti pati terhadap VOC.
Pernah melakukan serangan pusat VOC di Batavia, yaitu
Pada tahun 1628 di bawah Tumenggung Suro Agul Agul
Pada tahun 1629 di bawah Tumanggung Bahurekso
c. Sultan Agung Seorang raja sekaligus sebagai Pahlawan Kebudayaan.
Ciptaannya di bidang budaya sangat tinggi nilainya dan sangat besar pengaruhnya
terhadap kehidupan masyarakat Jawa samnpai sekarang.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Strategi pembelajaran : Problem base learning
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam b. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (kerapian, kebersihan ruang
kelas, menyediakan media dan alat serta buku yang diperlukan)
c. Memantau kehadiran peserta didik d. Menampilkan tayangan gambar peta wilayah
kerajaan Demak dan Mataram
10 Menit
Inti Oriantasi pesertadidik pada masalah
- Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam mengikuti pembelajaran dengan melantunkan dandang gulo
- Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Menyampaikan cakupan materi secara garis besar.
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
- Peserta didik ditunjukkan gambar peta wilayah kerajaan Demak dan kerajaan Mataram
- Peserta didik termotivasi untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tayangan gambar peta tersebut
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
- Siswa dibagi dalam 4 kelompok , masing-
masing kelompok beranggotakan 4-5 orang - Masing-masing kelompok diminta untuk
mencari informasi materi dengan membaca buku siswa/ mencari di internet tentang Kerajaan Demak dan Mataram.
- Setiap kelompok diberikan tugas untuk menganalisa permasalahan-permasalahan yang
dikaitkan dengan kondisi sekarang sebagai berikut :
150 menit
Kelompok 1 : Mendiskripsikan tentang perkembangan politik kerajaan Demak.
Kelompok 2 : Mendiskrisikan tentang perkembangan politik kerajaan Mataram
.Kelompok 3 : Mendiskripsikan tentang perkembangan sosial Kerajaan Mataram
Kelompok 4 : Bagaimana hubungan antara
Kerajaan Demak dengan Kerajaan Mataram.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi
kelompoknya - Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
kelompoknya Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Masing- masing kelompok membuat laporan
hasil diskusi kelas melalui forum presentasi di kelas.
- Kelopmpok lain menanggapi hasil presentasi /
laporan kelompok yang maju - Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lesan pada kelompok-kelompok diskusi yang telah selesai melaporkan hasil diskusinya.
Penutup - Peserta didik dengan dibantu guru
menyimpulkan hasil diskusi dari presentasi. - Guru melakukan penjajagan hasil belajar
peserta didik dengan melakukan tanya jawab materi yang telah diberikan( post tes)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya dengan memberikan tugas mandiri terstruktur ,peserta didik diminta membuat laporan tertulis tentang peninggalan
budaya awal perkembangan islam di Indonesia.
- Memberikan motifasi dan pesan-pesan moral
- Menutup pelajaran dengan salam
20 enit
G. Alat dan Sumber Belajar
Alat; LCD, Slide power point, LembarSoal dan Lembar observasi, Lembar intrumen tugas
Sumber Belajar:
- Mustopo M Habib, dkk. Sejarah Peminatan Kelas XI, Penerbit Yudistira Edisi
Pertama 2014.
- Buku referensi yang relevan.
- WWW. Wikipedia. com
H. Penilaian Hasil Belajar Autentik
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk ; uraian dan observasi
3. Instrumen : soal dan lembar observasi kegiatan diskusi
Tes tertulis
Jawablah pertanyaan –pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan tentang proses awal munculnya kerajaan Demak!
2. Jelaskan tentang perkembangan kehidupan sosial dan budaya di kerajaan Demak!
3. Jelaskan tentang perkembangan kehidupan sosial dan budaya di kerajaan Mataram!
4. Buatlah bagan silsilah raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Mataram!
5. Bagaimanakah hubungan kerajaan Demak dengan Kerajaan Mataram?
Kunci Jawaban
1. Dikembangkan oleh masing –masing guru dengan mengaitkan akhir masa kerajaan
Majapahit (Pada masa sebelumnya daerah Demak bernama Bintoro yang merupakan
daerah vassal atau bawahan Kerajaan Majapahit.Kekuasaann pemerintahannya diberikan
kepada Raden Patah[dari Kerajaan majapahit}.Yang Ibunya menganut agama Islam dari
Pasai.
2. Kerajaan Demak menjalankan dasar-dasar kehidupan dengan hukum- hukum Islam
3. Kerajaan Mataram menjalankan dasar-dasar kehidupan dengan hukum- hukum Islam
4. Buat sesuai urutan penguasa di kerajaan Mataram
5. Hubungan antara kerajaan Demak dengan Kerajaan Mataram Sangat erat sekali karena
keberadaan kerajaan Mataram sebenarnya kelanjutan Dari kerajaan Islam Demak.
Pedoman penilaian
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 25
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 20
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 15
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 5
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
Mengetahui, Godong, 12 Juli 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. SYAFI’I Sarinah.S.Pd.
Lampiran 1:
Instrumen Penilaian Sikap Spiritual
1. Observasi Guru
Nama Sekolah :.......... Mata Pelajaran :.........
Semester/ tahun pelajaran :.......... Kelas :..........
No Nama Peserta Didik
Indikator pengamatan
1 2 3 4 5 6 Jumlah
Skor
Nilai
akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kisi-kisi indicator sikap spiritual: berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh
2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh
3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh
4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh
INDIKATOR ASPEK PENGAMATAN
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 2. Mengucapkan rasa syukur atas karena Tuhan
3. Memberisalam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat 4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat
kebesaran tuhan
5. Merasakan keberadaan dan kebesaranTuhan saat mempelajari Sejarah 6. Melaksanakan kegiatan ibadah yang dianut
Petunjuk penskoran: Peserta didik memperoleh nilai:
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4
Baik : apabila memperoleh skor 3
Cukup : apabila memperoleh skor 2 Kurang : apabila memperoleh skor 1 Skor diperoleh x 4 = Nilai akhir Skor maximal Contoh:
Skor diperoleh 24, skor maximal 4x 6 indikator=24 maka skor akhir 24 x 4 = 4
24
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Pedoman Penilaian Diri Sikap Spiritual
Mata Pelajaran : ...................................................................
Nama Peserta Didik : ....................................................................
Kelas : ....................................................................
Tanggal Pengamatan : ....................................................................
Materi Pokok : ....................................................................
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari sejarah
6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut
Jumlah Skor
CATATAN: Disarankan untuk ditambah lagi aspek pengamatannya
Petunjuk:
Lembaran diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Pedoman Penilaian Teman Sejawat Sikap Spiritual
Mata Pelajaran : ...................................................................
Nama Peserta Didik : ....................................................................
Kelas : ....................................................................
Tanggal Pengamatan : ....................................................................
Materi Pokok : ....................................................................
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari sejarah
6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya
Jumlah Skor
CATATAN: Disarankan untuk ditambah lagi aspek pengamatannya
Petunjuk:
Lembaran diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Penilaian KI 4
TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR (PORTO FOLIO)
Sekolah : SMA .... Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas /Semester : XI / 1
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Waktu Keterangan
Menganalisis
Karakteristik Kehidupan masyarakat
.pemerintahan dan kebudayaan pada Kerajaan Islam di
Indonesia dan menunjukkan contoh bukti bukti yang masih
berlaku pada kehidupan masyarakat Indonsia
masa kini.
.Menunjukan
dan menganalisi
s peninggalan hasil budaya
awal perkembangan Islam di
Indonesia
Peserta didik
mengidentifikasi daN menganalisa tentang
peninggalan budaya di awal pertkembangan islam
dalam bentuk laporan atau makalah dengan format tulisan ilmiah
Dikerjakan di
lingkungan rumah. dan
di kumpulkan pada pertemuan
yang akan datang
Tugas
terstruktur individu
Nama : …………….
Nomor : ……………
Kelas : ……………..
RUBRIK PENILAIAN NO INDIKATOR Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif Keterangan
1 Sistimatika penulisan laporan
2 Memuat pendahuluan, latar belakang dan
tujan penulisan
3 Menunjukkan dengan jelas adanya
hubungan antara kerajaan Mataram
dengan kerajaan Demak
4 Keluasan penggunaan sumber pustaka
5 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
Nilai rata-rata
KETERANGAN
NILAI KUALITATIF NILAI KUANTITATIF
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55
LAMPIRAN : MATERI PEMBELAJARAN
a. Kerajaan Demak (1475 – 1568)
Para ahli memperkirakan Demak berdiri tahun 1500. Sementara Majapahit hancur beberapa waktu sebelumnya. Menurut sumber sejarah lokal di Jawa, keruntuhan Majapahit terjadi sekitar tahun 1478. Hal ini ditandai dengan candrasengkala, Sirna Hilang Kertaning
Bhumi yang berarti memiliki angka tahun 1400 Saka. Raja pertama kerajaan Demak adalah Raden Fatah, yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Raden Fatah memerintah Demak dari
tahun 1500-1518 M. Menurut cerita rakyat Jawa Timur, Raden Fatah merupakan keturunan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V. Di bawah pemerintahan Raden Fatah, kerajaan Demak berkembang dengan pesat karena memiliki daerah pertanian yang luas sebagai
penghasil bahan makanan, terutama beras. Selain itu, Demak juga tumbuh menjadi sebuah kerajaan maritim karena letaknya di jalur perdagangan antara Malaka dan Maluku. Oleh karena
itu Kerajaan Demak disebut juga sebagai sebuah kerajaan yang agraris-maritim. Barang dagangan yang diekspor Kerajaan Demak antara lain beras, lilin dan madu. Barang-barang itu diekspor ke Malaka, Maluku dan Samudra Pasai.
Pada masa pemerintahan Raden Fatah, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak cukup luas, meliputi Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Daerah-
daerah pesisir di Jawa bagian Tengah dan Timur kemudian ikut mengakui kedaulatan Demak dan mengibarkan panji-panjinya. Kemajuan yang dialami Demak ini dipengaruhi oleh jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Karena Malaka sudah dikuasai oleh Portugis, maka para pedagang
yang tidak simpatik dengan kehadiran Portugis di Malaka beralih haluan menuju pelabuhan-pelabuhan Demak seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik. Pelabuhan pelabuhan tersebut kemudian berkembang menjadi pelabuhan transit.
Selain tumbuh sebagai pusat perdagangan, Demak juga tumbuh menjadi pusat penyebaran agama Islam. Para wali yang merupakan tokoh penting pada perkembangan
Kerajaan Demak ini, memanfaatkan posisinya untuk lebih menyebarkan Islam kepada penduduk Jawa. Para wali juga berusaha menyebarkan Islam di luar Pulau Jawa. Penyebaran agama Islam di Maluku dilakukan oleh Sunan Giri sedangkan di daerah Kalimantan Timur dilakukan oleh
seorang penghulu dari Kerajaan Demak yang bernama Tunggang Parangan. Setelah Kerajaan Demak lemah maka muncul Kerajaan Pajang.
a. Geografis, Letak pantai utara Jawa Tengah sebelumnya bernama Bintoro (Kabupaten) b. Politik, Raja yang berkuasa
1. Raden Patah (Sultan Alam Akbar Al Fattah) 1500 – 1518 M dari keturunan Brawijaya V yang melepaskan diri dari Majapahit tahun 1500 M.
2. Patiunus (Pangeran Sabrang Lor) 1518 – 1521 M. 3. Sultan Trenggono 1521 – 1546 jaman kejayaan Demak. Sepeninggal Trenggono terjadi
perang saudara antara Aryo Penangsang (Putera Pangeran Sekar Seda Lepen) melawan
keturunan Sultan Trenggono (Pangeran Prawoto) yang dibantu Adiwijaya. c. Ekonomi
Demak menguasai wilayah pedalaman (agraris) dan wilayah pesisir yang merupakan pelabuhan dagang yang ramai.
d. Sosial budaya
Masyarakat hidup bertani, berdagang, kalangan bangsawan hidup secara feodal. Untuk mengatur kehidupan bernegara dibuat undang-undang dan hukum yang berdasarkan
Islam. Peranan ulama sangat besar dalam pemerintahan Kerajaan Demak perdagangan pelayaran berkembang pesat.
b. Kerajaan Pajang (1568 – 1586 M)
Setelah Kerajaan Demak berakhir, berkembanglah Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya. Di bawah kekuasaannya, Pajang berkembang baik. Bahkan
berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang berusaha merebut kekuasaannya. Tokoh yang membantunya mengalahkan Arya Penangsang diantaranya Ki Ageng
Pemanahan (Ki Gede Pemanahan). la diangkat sebagai bupati (adipati) di Mataram. Kemudian puteranya, Raden Bagus (Danang) Sutawijaya diangkat anak oleh Sultan Hadiwijaya dan dibesarkan di istana. Sutawijaya dipersaudarakan dengan putra mahkota, bernama Pangeran
Benowo. >< aryo panggiri dr demak
a. Geografis
Di pantai utara pulau Jawa wilayahnya meliputi wilayah Demak, dikurangi Banten dan sebagian wilayah pesisir Jawa Timur.
b. Politik, Raja-raja yang berkuasa : i. Hadiwijaya (Mas Karebet, Joko Tingkir) 1568 – 1582 ia mengalahkan Arya Penangsang
kemudian memindahkan pusat pemerintahan di Pajang. ii. Pangeran Benowo (Putera Hadiwijaya) 1582. Masa ini terjadi perebutan tahta dengan
putera P. Prawoto (Demak) dengan bantuan Sutawijaya Demak dapat dikalahkan oleh
Pajang kemudian kekuasaan diserahkan kepada Sutawijaya. c. Sosial Budaya
Masyarakatnya petani, pedagang dan pelaut, agama Islam menjadi agama mayoritas, peranan ulama sangat besar dalam pemerintahan Pajang. Pindahnya pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang menimbulkan gejala baru
i. Sultan Hadiwijaya bersama Syeh Siti Jenar menghidupkan kembali ajarannya ii. Pajang lebih mengutamakan agraris
iii. Lepasnya daerah-daerah pesisir
Pada tahun 1582, Sultan Hadiwijaya meninggal dunia. Penggantinya, Pangeran Benowo
merupakan raja yang lemah. Sementara Sutawijaya yang menggantikan Ki Gede Pemanahan justru semakin menguatkan kekuasaannya sehingga akhirnya Istana Pajang pun jatuh ke
tangannya.
c. Kerajaan Mataram
Sutawijaya segera memindahkan pusaka Kerajaan Pajang ke Mataram. Sutawijaya
sebagai raja pertama dengan gelar: Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Pusat kerajaan ada di Kota Gede, sebelah tenggara Kota Yogyakarta sekarang.
Panembahan Senapati digantikan oleh puteranya yang bernama Mas Jolang (1601-1613).
Mas Jolang kemudian digantikan oleh puteranya bernama Mas Rangsang atau lebih dikenal dengan nama Sultan Agung (1613-1645). Pada masa pemerintahan Sultan Agung inilah
Mataram mencapai zaman keemasan. Dalam bidang politik pemerintahan, Sultan Agung berhasil memperluas wilayah Mataram ke berbagai daerah yaitu, Surabaya (1615), Lasem, Pasuruhan (1617), dan Tuban (1620). Di samping berusaha menguasai dan mempersatukan berbagai daerah
di Jawa, Sultan Agung juga ingin mengusir VOC dari Kepulauan Indonesia. Kemudian diadakan dua kali serangan tentara Mataram ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629.
Mataram mengembangkan birokrasi dan struktur pemerintahan yang teratur. Seluruh wilayah kekuasaan Mataram diatur dan dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut. 1. Kutagara; Kutagara atau kutanegara, yaitu daerah keraton dan sekitarnya.
2. Negara agung;Negara agung atau negari agung, yaitu daerah-daerah yang ada di sekitar kutagara. Misalnya, daerah Kedu, Magelang, Pajang, dan Sukawati.
3. Mancanegara; Mancanegara yaitu daerah di luar negara agung. Daerah ini meliputi mancanegara wetan (timur), misalnya daerah Ponorogo dan sekitarnya, serta mancanegara won (barat), misalnya daerah Banyumas dan sekitarnya.
4. Pesisiran Pesisiran yaitu daerah yang ada di pesisir. Daerah ini juga terdapat daerah pesisir kulon
(barat), yakni Demak terus ke barat, dan pesisir wetan (timur), yakni Jepara terus ke timur. Mataram berkembang menjadi kerajaan agraris. Dalam bidang pertanian, Mataram
mengembangkan daerah-daerah persawahan yang luas. Seperti yang dilaporkan oleh Dr. de Han, Jan Vos dan Pieter Franssen bahwa Jawa bagian tengah adalah daerah pertanian yang subur dengan hasil utamanya adalah beras. Pada abad ke-17, Jawa benar-benar menjadi lumbung padi.
Hasil-hasil yang lain adalah kayu, gula, kelapa, kapas, dan hasil palawija. Di Mataram dikenal beberapa kelompok dalam masyarakat. Ada golongan raja dan keturunannya, para bangsawan
dan rakyat sebagai kawula kerajaan. Kehidupan masyarakat bersifat feodal karena raja adalah pemilik tanah beserta seluruh
isinya. Sultan dikenal sebagai panatagama, yaitu pengatur kehidupan keagamaan. Oleh karena
itu, Sultan memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Rakyat sangat hormat dan patuh, serta hidup mengabdi pada sultan.
Bidang kebudayaan juga maju pesat. Seni bangunan, ukir, lukis, dan patung mengalami perkembangan. Kreasikreasi para seniman, misalnya terlihat pada pembuatan gapura-gapura, serta ukir-ukiran di istana dan tempat ibadah. Seni tari yang terkenal adalah Tari Bedoyo
Ketawang. Dalam prakteknya, Sultan Agung memadukan unsur-unsur budaya Islam dengan budaya
Hindu-Jawa. Sebagai contoh, di Mataram diselenggarakan perayaan sekaten untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw, dengan membunyikan gamelan Kyai Nagawilaga dan Kyai Guntur Madu. Kemudian juga diadakan upacara grebeg. Grebeg diadakan tiga kali dalam satu
tahun, yaitu setiap tanggal 10 Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 12 Rabiulawal (Maulid Nabi). Bentuk dan kegiatan upacara grebeg adalah mengarak
gunungan dari keraton ke depan masjid agung. Gunungan biasanya dibuat dari berbagai makanan, kue, dan hasil bumi yang dibentuk menyerupai gunung. Upacara grebeg merupakan sedekah sebagai rasa syukur dari raja kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga sebagai
pembuktian kesetiaan para bupati dan punggawa kerajaan kepada rajanya. Sultan Agung wafat pada 1645.Ia dimakamkan di Bukit Imogiri. Ia digantikan oleh
puteranya yang bergelar Amangkurat I. Akan tetapi, pribadi raja ini sangat berbeda dengan pribadi Sultan Agung. Amangkurat I adalah seorang raja yang lemah, berpandangan sempit, dan sering bertindak kejam. Mataram mengalami kemunduran apalagi adanya pengaruh VOC yang
semakin kuat. Dalam perkembangannya Kerajaan Mataram akhirnya dibagi dua berdasarkan Perjanjian Giyanti (1755). Sebelah barat menjadi Kesultanan Yogyakarta
dan sebelah timur menjadi Kasunanan Surakarta. e. Geografis
Letak di sekitar Kotagede Yogyakarta. Mataram adalah daerah perdikan yang dihadiahkan oleh
Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan. Setelah Ki Ageng Pemanahan Wafat Pemerintahan di
Mataram dipegang oleh Sutawijaya (puteranya).
f. Politik, Raja-raja yang berkuasa : 1. Sutowijoyo (Panembahan Senopati Ing Alogo Sayidin Panotogomo) 1585 – 1601 2. Mas Jolang (Panembahan Seda Krapyak) 1601 – 1613 3. Mas Rangsang (Sultan Agung Hanyokrokusumo) 1613 – 1645 4. Amangkurat I (Pangeran Tegal Arum) 1645 – 1677 5. Amangkurat II (Adipati Anom) 1679 – 1704
Mengadakan perjanjian dengan VOC. Perjanjian antara Sunan Amangkurat II dengan VOC
Belanda (1678 M) Adalah sbb:
a. Mataram akan menanggung biaya perang b. Daerah pantai utara pulau Jawa digadaikan kpd VOC c. VOC akan melakukan monopoli perdagangan di Mataram d. Beberapa daerah Mataram diserahkan untuk VOC,antara lain Cimanuk,Madura Timur,
Semarang, perbatasan Cisadane dan Mataram. 6. Amangkurat III (Sunan Mas) 1704 tidak mendapat dukungan VOC 7. Paku Buwono I (Pangeran Puger) 1719 – 1719
8. Amangkurat IV (Sunan Prabu) 1719 – 1727 9. Paku Buwono II 10. Paku Buwono III
Mataram Surakarta
Hamengkubuwono I (Mataram Yogyakarta)
11. Paku Buwono III Mangkunegoro I (Mangkunegaran)
Usaha Sultan Agung pada masa pemerintahannya
1. Memperluas kekuasaan sampai Jawa dan Madura 2. Mengawasi wilayahnya 3. Melaksanakan agraris dan maritim secara bersama-sama 4. Menyusun karya sastra yang terkenal dengan sastra Gending
g. Ekonomi Masyarakat hidup secara agraris dan berdagang.
h. Sosial Budaya Lapisan masyarakat terdiri dari golongan bangsawan (feodal) dan rakyat, hasil budaya Jawa
berkembang sejalan dengan perkembangan Islam (Kejawen).
i. Sistem birokrasi kekuasaan tertinggi dipegang sultan (raja) yang dibantu oleh pejabat kerajaan dengan tugas-
tugas tertentu. Jabatan yang berada dibawah raja dibagi menjadi sebagai berikut :
1. Pemerintahan Lebet, yaitu pemerintahan di dalam istana Pemerintahan lebet dijabat oleh pejabat tinggi kerajaan yang bergelar Patih Lebet (patih
dalam). Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh wedana dengan tugas masing-masing.
Tahun 1755 patih lebet dihapus dan diganti Tumenggung.
2. Pemerintahan Jawi, yaitu pemerintahan di luar istana. Diperintah oleh Wedana Jawi, pemerintahan manca negara dikepalai oleh seorang Bupati /
Adipati sebagai kepala daerah dan bertanggung jawab kepada raja.
1. Jelaskan tentang latar belakang berdirinya Kerajaan Demak.
2. Bagaimana proses berdirinya Kerajaan Mataram? 3. Gambarkan skema struktur birokrasi pemerintahan Kerajaan Mataram
4. Benarkan Sultan Agung seorang budayawan? Berikan penjelasan! 5. Buatlah peta tentang struktur pemerintahan di Mataram yang meliputi wilayah mancanegara
dan pesisiran!
d. Kerajaan Banten
a. Geografis Letak di ujung barat Pantai Utara Jawa, jalur Selat Sunda.
b. Politik Raja-raja yang berkuasa :
1. Hasanudin (1552-1570 M) mengadakan expansi ke Lampung, 2. Panembahan Yusuf (1570-1580 M) berhasil melakukan expansi ke kerajaan
Pejajaran.disebut juga panembahan Sabokringking.
Perjanjian Giyanti, 13 Pebruari 1755
Perjanjian Salatiga, 1757 (Mas Sa’id,
Pangeran Samber Nyowo)
3. Maulana Muhammad (1580-1605 M) bergelar Kanjeng Ratu Banten diangkat sultan ketika usianya 9 th,terjadi pemberontakan pangeran Jepara dibantu ratu Kalinyamat tapi gagal.Melakukan expansi ke Palembang tapi beliau tertembak.
4. Abdul Mufakir (1605-1640 M) masih berusia 15 bln ktk diangkat menjadi sultan dibantu seorang wali yang bernama Jagaraga.
5. Sultan Abu Ma’Ali Ahmad Rahmatulloh(1640-1651 M) 6. Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683 M) mengalami zaman keemasan dan membantu
Mataram mengusir VOC menyerang VOC di Batavia dan perkebunan tebu milik VOC. 7. Sultan Haji atau Abdul Kahar,th 1671 M diangkat menjadi raja pembantu th 1674 Sultan
Abdul Kahar naik haji ke Mekah sehingga disebut juga Sultan Haji.Terjadi pertikaian antara sultan Ageng dan puteranya yang sudah dihasut Belanda.Sultan Ageng tertangkap dan diasingkan di Batavia th 1683 wafat.Ahirnya sultan Haji naik tahta dan harus menandatangani perjanjian dg VOC yang berisi: a) Banten harus melepaskan pengaruhnya terhadap Cirebon b) Banten harus mengakui kekuasaan VOC di Banten c) Selain VOC bangsa-bangsa asing dilarang berdagang di Banten d) Sungai Cisadane menjadi batas antara kerajaan Banten dan daerah kekuasaan VOC.