rimpang kencur

12
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Morfologi Tanaman kencur merupakan tanaman herba yang memiliki struktur perkembangan batang berupa rimpang. Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Tjitrosoepomo (2005) bahwa rimpang merupakan organ batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Selain itu dugaan bahwa rimpang kencur termasuk organ batang dapat dilihat dari tanda- tanda berikut, seperti ditemukan adanya ruas-ruas, buku-buku, daun yang menjelma menjadi sisik dan tunas (Tjitrosoepomo, 2005). Gambar Rimpang kencur utuh. A. Nodus, B. Ruas, C. Sisik

Upload: lely-mardiyanti

Post on 25-Oct-2015

699 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

Paper Anatomi Tumbuhan

TRANSCRIPT

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Morfologi

Tanaman kencur merupakan tanaman herba yang memiliki struktur

perkembangan batang berupa rimpang. Pernyataan ini sesuai dengan

pernyataan Tjitrosoepomo (2005) bahwa rimpang merupakan organ batang

beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang dan tumbuh

mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas

tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.

Selain itu dugaan bahwa rimpang kencur termasuk organ batang

dapat dilihat dari tanda-tanda berikut, seperti ditemukan adanya ruas-ruas,

buku-buku, daun yang menjelma menjadi sisik dan tunas (Tjitrosoepomo,

2005).

Gambar Rimpang kencur utuh. A. Nodus, B. Ruas, C. Sisik

Rimpang merupakan modifikasi dari batang sehingga pada

penampang melintang rimpang memiliki struktur anatomi yang

menyerupai struktur anatomi batang. Rimpang merupakan batang yang

tumbuh secara horizontal di bawah permukaan tanah (Tri, 2008).

Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa

terdapat buku atau nodus diantara ruas-ruas rimpang tersebut. Selain itu

sebelum praktikan membuat preaprat praktikan juga membuang bagian

tunas yang tumbuh dari rimpang tersebut sehingga memudahkan praktikan

dalam menyayat rimpang kencur.

Selain itu berdasarkan hasil pengamatan ditemukan organ akar yang

menempel pada ruas-ruas rimpang kencur. Hal ini merupakan bukti lain

yang menunjukkan bahwa organ rimpang kencur ini termasuk batang.

Karena batang merupakan organ tempat menempelnya akar. Kenyataan ini

juga didukung dengan kajian pustaka menyatakan rimpang kecur

bercabang dan bagian ruas rimpang tua akan ditumbuhi oleh akar (Backer,

1986).

4.2 Anatomi

Bagian dari  suatu batang secara berturutan dari  luar ke dalam:

epidermis batang (kadang sudah digantikan fungsinya oleh jaringan

gabus), jaringan kortekss, berkas pengangkut dan empulur batang. Pada

batang monokotil jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan

tersebar di seluruh permukaan batang. Diantara berkas-berkas pengangkut

tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim (Backer, 1986).

Susunan struktur anatomi dari batang dan akar dapat dibedakan

dengan jelas apabila dilihat dari struktur berkas pengangkutnya. Pada

batang, floem dan xilem terletak dalam satu radius, floem berada di

sebelah luar dan xilem di sebelah dalam. Susunan berkas pengangkut pada

akar disebut radial sedangkan pada batang kolateral (E-learning, 2010).

Dari hasil pengamatan kami menemukan irisan melintang rimpang kencur

dengan berkas pengangkut tersusun dalam satu lingkaran dengan xylem

terletak disisi bagian dalam dan floem disisi bagian luar. Hal ini

menunjukkan bahwa ada kesesuaian hasil pengamatan dengan kajian

pustaka.

Gambar Irisan melintang rimpang kencur dengan berkas pengangkut

radial, kolateral terbuka.

1. Kulit Luar

Dari hasil pengamatan kami menemukan lapisan yang cenderung lebih tebal

dan lebih rapat. Hal ini ditandai adanya lingkaran terluar yang berwarna lebih

hitam dan tebal. Selain itu dari dalam ke luar struktur selnya semakin memipih.

Dan batasan sebelum lapisan terluar tersusun atas selapis sel epidermis yang

pipih.

Hal ini sesuai dengan kajian teori sebagai berikut Kulit luar terdiri dari selapis

sel,antar sel tidak terdapat. Bagian luar biasanya dindingnya lebih tebal,dengan

demikian kulit luar melindungi jaringan-jaringan yang lebih lembut. Dinding luar,

kutikula diliputi semacam bahan gabus,yang disebut kutin. Kutikula tidak dapat

kemasukan air dan melindungi batang agar tidak cepat kering (Bailey, 1947).

Titik tumbuh sekunder pada batang adalah felogen dan kambium vaskuler.

Felogen dapat berasal dari kolenkima, parenkima, atau perisikel. Felogen dapat

bersifat monopleuris dan dipleuris. Felogen monopleuris hanya membentuk felem

saja ke arah luar, sedang yang dipleuris keluar membentuk felem ke arah luar dan

ke arah dalam membentuk feloderm. Felem, felogen, dan feloderm menyusun

lapisan periderm yang menggantikan fungsi epidermis (e-learning, 2010).

Felem sendiri merupakan lapisan sel yang tersusun atas sel berbentuk prisma

memanjang tersusun teratur, berdinding tipis, tetapi mengandung suberin yang

kedap terhadap air. Selnya merupakan sel mati yang dapat menggantikan fungsi

epidermis (Backer, 1986).

Pada pengamatan yang kami lakukan kami mengamati dua jenis rimpang.

Yaitu rimpang muda dan rimpang yang telah tua. Pada hasil pengamatan kami

mendapati hasil pengamatan jaringan dibawah sel epidermis yang tersusun atas

beberapa lapis sel berbentuk segi panjang yang memiliki struktur yang berbeda

dari struktur lainnya. Deretan sel tersebut disebut peridermis.

2. Korteks

Dari data pengamatan di atas kami mengamati 2 jenis rimpang kencur

yang berbeda ukuran dan usia satu sama lain. Rimpang kencur induk dan rimpang

kencur yang merupakan percabangan rimpang kencur yang tumbuh dari induk

rimpang. Dari perbedaan usia rimpang kencur yang kami amati menunjukkan

Struktur peridermis pada rimpang kencur yang berbentuk persegi panjang

Periderm

adanya perbedaan lapisan korteks. Pada bagian sel korteks terdapat lapisan sel-sel

yang memiliki penebalan dinding sel yang merata. Yang mengidentifikasikan

adanya sel sklerenkim.

Menurut Bahley (1974), biasanya batang monokotil hanya memiliki

sedikit endodermis atau bahkan tidak memiliki endodermis. Bagian dari korteks

rimpang kencur itu sendiri biasanya nampak sebagai bagian putih dibawah lapisan

periderm yang memiliki berkas pengangkut tersebar tampak sebagai bintik kelabu

atau keunguan. Sel endodermis korteks rimpang kencur ini sendiri tersusun atas

banyak sel parenkim yang berbentuk isodiametris yang cenderung lebih kecil

dibandingkan sel parenkim dari korteks yang terletak langsung dibawah periderm

dan jugaterdapat sel-sel kolemkim.

Berdasarkan kajian data di atas kelompok kami menganalisis bahwa

terdapat sklerenkim pada bagian diatas ditemukan sel parenkim yang berfungsi

sebagai penyimpan cadangan makanan yang berbentuk isodiametris dengan sel-

sel yang mengalami penebalan dinding sel merata.

\

Gambar struktur korteks rimpang kencur

Pada beberapa tanaman monokotil korteksnya tidak tumbuh secara

maksimal sehingga bagian stele dan korteksnya tidak memiliki batas yang jelas.

(Kartini Dkk, 2004). Sedangkan menurut Hanani dkk (2005) pada rimpang kencur

yang telah tua memiliki pertumbuhan korteks secara maksimal sehingga batasan

antara korteks dan stele nampak jelas.

Pada hasil pengamatan kami dapat terlihat bahwa berkas pengangkutnya

tersusun atas tersebar tanpa ditemukannya jaringan kambium. Selain itu pada hasil

pengamatn kami terdapat kelompok-kelompok bentukan sel oval yang dianalisis

berupa butiran amilum. Karena sebagai rimpang yang berfungsi dalam

perkembangbiakan tanaman, rimpang kencur juga berfungsi sebagai penyimpan

cadangan makanan berupa butir amilum yang berwarna putih yang terletak pada

sel parenkim yang berbentuk isodiametris dan minyak atsiri pada suatu kantung

yang berwarna hijau.

Bentuk sel yang menyusun sel korteks ini berbentuk isodiametris. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya bentuk sel yang memiliki sisi lebih dari 6. Namun

sisinya memiliki ukuran yang berbeda dan bentuk dari sel tersebut bila dilihat dari

penampang atas mendekati bentuk lingkaran.

Bagian korteks dan silinder pusat terdiri atas sel parenkim, sel sekresi dan

berkas pengangkut. Di dalam sel parenkim terdapat butir pati (amilum). Berkas

pengangkut tersebar di bagian korteks. Silinder pusat pada rimpang kencur

terdapat banyak sel sekresi dan berkas pengangkut. Tipe berkas pengangkut pada

rimpang kencur adalah kolateral yaitu dimana xilem dan floem letaknya

Sel isodiametris

berdampingan. Sel sekresi merupakan tempat penghasil dan penyimpanan

metabolit sekunder pada tanaman. Sel sekresi pada rimpang kencur didalamnya

terdapat sekret atau minyak yang berwarna kuning kehijauan (Bailey, 1947).

Selain didukung oleh kajian data diatas butir amilum sendiri dapat diuji

dengan reagen IKI sedangkan minyak atsiri yang terkandung pada korteks

rimpang kencur merupakan zat yang dapat diuji dengan menggunakan adanya

Sudan III.

Sehingga ketika setelah ditetesi oleh Sudan III sekret rimpang kencur berupa

minyak atsiri akan berwarna merah. Namun karena keterbatasan alat dan waktu

praktikan belum sempat mendapatkan dokumentasi yang jelas. Sedangkan ketika

amilum ditetesi oleh larutan IKI akan berwarna biru kehitaman.

Gambar Minyak Atsiri yang Telah ditetesi Sudan III berubah berwarna merah.

3. Stele

Berkas vaskuler batang monokotil tidak teratur dalam suatu silinder,

melainkan tersebar di seluruh stele termasuk empulur, sehingga tidak ada

perbedaan antara empulur dan jejari empulur (Kartini, 2004). Empulur biasanya

terdiri dari sel-sel parenkima atau canpuran antara sklerenkima dan kolenkima.

Karena pada batang monokotil tidak dapat dibedakan antara empulur dan

jejari empulur sehingga tidak terlihat batasan yang jelas. Dalam pengamatan

langsung ataupun dokumentasi hasil pengamatan. Sehingga tidak menutup

kemungkinan bahwa pada empulur juga ditemukan adanya sel sekret yang

mengandung minyak atsiri.

Gambar minyak atsiri yang tersebar pada parenkim empulur

4. Ikatan pembuluh

Pada tanaman monocotil jalannya ikatan pembuluh tidak sejajar

dengan muka batang. Kalau kita ikuti jalannya ke bawah maka akan tampak

hal-hak sebagai berikut: dari daun ikatan pembuluh tersebut menuju ke

tengah-tengah batang dan membelok dan dengan jalan serong menuju muka

batang,makin ke bawah ikatan pembuluh makin bertambah kecil. Di dalam

penampang melintang tampak pembuluh-pembuluh besar di muka

batang,sedangkan setelah muka batang tampak pembuluh yang lebih kecil.

Letak ikatannya tersebar (Bahley, 1974).

Pada hasil pengamatan preparat penampang kencur kami menunjukkan

bahwa ikatan pembuluhnya tersusun dalam 1 lingkaran namun letaknya

tersebar tidak terletak teratur berseling dengan jarak yang konstan seperti pada

batang dikotil. Berkas pengangkutnya tersusun atas xilem dan floem. Dimana

dalam pengamatan langsung yang terlihat hanya unsur trakea yang merupakan

salah satu komponen penyusun unsur vasal dari xilem. Sedangkan floemnya

tidak dapat teramati dengan jelas.

Berkas pengangkut pada batang monokotil merupakan berkas yang

terpisah-pisah dan memiliki tipe kolateral tertutup, seringkali dikelilingi oleh

sklerenkima sehingga disebut kolateral tertutup fibrovaskuler. Berkas pengangkut

tersebut tersebar tidak teratur. (E-learning, 2010)

Gambar berkas pengangkut pada irisan melintang rimpang kencur