rifka khairunnisa feis 1
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
1/110
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENTDANJUST IN
TIMETERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang)
Oleh
Rifka Khairunnisa
NIM: 104082002627
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
2/110
1
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENTDANJUST IN
TIMETERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Tangerang)
Oleh
Rifka Khairunnisa
NIM: 104082002627
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
3/110
2
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENTDANJUST IN TIME
TERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Rifka Khairunnisa
Nim : 104082002627
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Wiwik Utami, SE, Ak, M.Si Amilin, SE, Ak, M.Si
NIP: 131.664.643 NIP: 150.370.232
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIALUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
4/110
3
Hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Sembilan Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627
dengan judul Skripsi Pengaruh Total Quality Management dan Just in Time
Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur di Tangerang). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Mei 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA Amilin, SE., Ak., M.Si
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MSPenguji Ahli
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
5/110
4
Hari ini SelasaTanggal Enam Belas SeptemberTahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Rifka Khairunnisa NIM: 104082002627
dengan judul Skripsi PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan
JUST IN TIMETERHADAP KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang).
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 September 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Amilin, SE, Ak., M.si
Ketua Anggota
Yessi Fitri, SE, Ak., M.Si
Penguji Ahli
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
6/110
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rifka Khairunnisa
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 13 Maret 1986
Agama : Islam
Alamat : Jl.Sitrun gg. Mushola II Rt 004/ Rw 010 No. 29
Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530
Telp : (021) 53671443 / 08567994559
Email : [email protected]
Pendidikan
1. SDN 09 Kebon Jeruk Jakarta Barat (1992-1998).
2. SLTPN 127 Batusari Kebon Jeruk Jakarta Barat (1998-2001).
3. SMAN Joglo Jakarta Barat (2001-2004).
4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi Manajemen.
Jakarta, Juli 2008
Penulis
(Rifka Khairunnisa)
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
7/110
6
ABSTRACT
The primary objective of this study is to analyze the effect of the Total Quality
Management and Just In Time with Quality Performance which is utilized at
Manufacture Company In Kabupaten Tangerang.
Based on the theoritical model that is proposed in this research, the
statistical techniques used in this study is multiple linier regression analysis. The
sample of 8 manufacturing companies in Kabupaten Tangerang is selected
purposively.
Data collected by sending 65 questionaires to Manufacture Manager in
Kabupaten Tangerang and Just 40 questionaire can use or about 80 % response.
The analyses used software Statistical Package for The Social Science (SPSS)
versi 12.0 with.The test conducted on hypothesis had shown that significant of the the Total
Quality Management and Just In Time with Quality Performance.
Keywords: Total Quality Management and Just In Time and Quality
Performance.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
8/110
7
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Total QualityManagement dan Just In Time terhadap kinerja kualitas perusahaan pada
perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.Berdasarkan model teoritis yang diajukan dalam penelitian ini teknik statistik
yang digunakan adalah dengan regresi linier berganda. Sampel diambil secarapurposivesebanyak8 sampel perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.
Data yang disebarkan sebanyak 65 kuesioner kepada manajer perusahaanmanufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner yang dapat diolah
atau sekitar 61,5% responden. Analisis menggunakan Statistical Package for The
Social Science (SPSS) versi 12.0.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan Total Quality Managementdan Just In Timeterhadap kinerja kualitas
perusahaan.
Kata kunci : Total Quality Management, Just In Time dan kinerja kualitas
perusahaan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
9/110
8
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim.
Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena
hanya dengan rahmat dan curahan kasih sayang-Nya yang tiada batas, dan tidak
lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW karena bimbingan dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dan syarat-syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini berjudul Pengaruh Total Quality Management dan Just In
Time Terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan. Semoga penulisan skripsi
memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat menambah wawasan para
pembacanya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Ayah (Abdul Aziz) dan Mamah (Maknah, Spd) yang
telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang
yang tiada pernah terputus.
2. Ibu Dr. Wiwik Utami, selaku dosen pembimbing I dan Pak Amilin. SE, Ak,
Msi., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak M. Faisal Badroen, MBA., selaku dekan FEIS yang telah memberikan
jalan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. A. Hamid Cebba, Ak, MBA., selaku ketua Jurusan Akuntansi.
5. Adik-adikku yaitu Nadiatul Azizah, Robiatul Adawiyah, Meitha Khairul
Ummah yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis
baik moril maupun materi.
6. Encing-encingku tercinta yaitu Ka Oceh, Cing Kokom (makasih atas air
doanya), Cing Ibat, Cing Amah yang udah banyak kasih bantuan doa dan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
10/110
9
materil, semoga Allah SWT memberikan sesuatu yang terindah yang Dia
turunkan dari Surganya untuk kalian semua.
7. Kakek dan Nenekku yang telah meninggal dunia, Ismail bin H. Yunus, H.
Muh. Ali bin Niung dan Hj. Muhinah binti Muming, serta kakek neneku yang
lainnya. Terima kasih atas semua doa yang selama ini kalian berikan untukku,
semoga Allah SWT memberikan Jannah-Nya yang terindah untuk kalian
semua. Amin
8. Sahabat-sahabatku, teman seperjuangan komprehensif dan skripsi yang
sekarang dah sidang duluan Nisa (kayanya banyakan susahnya yee), Sushe,
Putri, Denok (Soulmate), Ieda dan untuk Indah, Nindy, Devi, Rio, Ucup, Eli,
Wendy serta Semua anak Akuntansi A yang tidak bisa disebut satu persatu,
Ayo teman selalu semangat menghadapi tantangan, yakinlah kita bisa.
9. Buat Ka Arif, Ka Wi2t makasih ya tas bantuannya selama ini,,,dah kasih data-
data dan skripsinya...buat ka Sari makasih dah bantuin temen saya yang
cerewet yaitu nisa,,,smoga selalu sukses ya..
10.Motor (B 6920 BIN) kesayanganku yang selalu menemaniku baik dalam
keadaan panas maupun hujan dimana dengan motor itu aku bisa menyebarkan
kuesioner dan menemaniku selama 2 bulan nyebarin.
11.Teman-temanku dikelas Akuntansi Manajemen angkatan 2004, senang
bertemu dan mengenal kalian.
12.Seluruh teman-teman angkatan 2004 kelas A,B,C,D, dan E yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhit kata penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, September 2008
Penulis
(Rifka Khairunnisa)
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
11/110
10
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................v
ABSTRACT .........................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................... ................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................6
A. Konsep Total Quality Management...................................................6
1. Definisi Kualitas ...........................................................................6
2. Keuntungan Kualitas yang Baik.......... ......................................... . 7
3. Definisi Total Quality Management.............................................. 7
4. Elemen-elemen Kunci TQM .........................................................13
B. Just In Time (JIT)..............................................................................19
1. DefinisiJust In Time...................... ............................................... 19
1. Elemen-elemen Kunci JIT..................................... ........................ 23
C. Definisi Kinerja Kualitas........................................... ........................ 26
D. Perumusan Hipotesis......................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................32
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................... ......................................... . 32
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................ 32
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
12/110
11
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 33
D. Metode Analisis Data........................................................................ 33
1. Uji Kualitas Data .......................................................................... 33
a. Uji Validitas .............................................................................. 33
b. Uji Reliabilitas.......................................................................... 34
2. Uji Asumsi Klasik.........................................................................35
a. Uji Multikolinearitas ................................................................. 35
b. Uji Heterokedastisitas ............................................................... 35
c. Uji Normalitas...........................................................................35
3. Uji Hipotesis................................................................................. 36
a. Koefisien Determinan (R2) ........................................................36
b. Regresi Linier Berganda............................................................ 36
c. Uji Statistik t ............................................................................. 37
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................... ................... 44
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................. .................... 44
B. Analisis Deksriptif ............................................................................ 46
C. Hasil Uji Kualitas Data .....................................................................50
a. Uji Validitas................................................................................. 50
b. Uji Reliabilitas.............................................................................53
D. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 55
1. Uji Multikolinearitas..................................................................... 55
2. Uji Heterokedastisitas ................................................................... 56
3. Uji Normalitas .............................................................................. 57
E. Uji Hipotesis. ...................................................................................58
F. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .......................................................60
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ......................................................63
A. Kesimpulan ......................................................................................63
B. Implikasi...........................................................................................64
C. Keterbatasan .....................................................................................64
D. Saran ................................................................................................ 65
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
13/110
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
14/110
13
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
Tabel 3.1 Tabel Variabel, Sub variabel dan Indikator Penelitian 39
Tabel 4.1 Tabel Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten
Tangerang 45
Tabel 4.2 Tabel Gambaran Distribusi Kuesioner 46
Tabel 4.3 Tabel Gambaran Distribusi Pengiriman Kuesioner 46
Tabel 4.4 Tabel Jenis Kelamin 46
Tabel 4.5 Tabel Usia Responden 48
Tabel 4.6 Tabel Tingkat Jabatan Responden 48
Tabel 4.7 Tabel Tingkat Pendidikan Akhir 49
Tabel 4.8 Tabel Lama Bekerja 50
Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Validitas Total Quality Management 51
Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji ValiditasJust In Time 52
Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji Validitas Kinerja Kualitas 53
Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Total Quality Management 54
Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji ReliabilitasJust In Time 54
Tabel 4.14 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Kualitas 55
Tabel 4.15 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Total Quality Management 56
Tabel 4.18 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) 58
Tabel 4.19 Tabel Hasil Uji Statistik t 59
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
15/110
14
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Gambar Manfaat Total Quality Management 8
Gambar 2.2 Gambar Siklus PDCA 11
Gambar 2.3 Gambar Model Sistem Pengendalian Mutu 13
Gambar 2.4 Gambar Model FilosofiJust In Time 25
Gambar 2.5 Model Hubungan Total Quality ManagementdanJust In Time
Terhadap Kinerja Kualitas 29
Gambar 4.16 Gambar Hasil Uji Heterokedastisitas 56
Gambar 4.17 Gambar Hasil Uji Normalitas 57
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
16/110
15
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Lampiran mengenai hasil uji Validitas
Lampiran 3 Lapiran mengenai hasil uji Reliabilitas
Lampiran 4 Lampiran mengenai hasil uji Multikolinearitas
Lampiran 5 Lampiran mengenai hasil uji Heterokedastisitas
Lampiran 6 Lampiran mengenai hasil uji Normalitas
Lampiran 7 Lampiran mengenai hasil uji Hipotesis
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
17/110
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam kondisi ekonomi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap
perusahaan yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia bisnis harus
memiliki keunggulan. Pada umumnya, setiap pelaku bisnis akan memberikan
perhatian penuh kepada kualitas karena kualitas dianggap sebagai salah satu
faktor kunci sukses didalam berkompetisi. Dengan menghasilkan produk yang
berkualitas maka tercapailah tujuan perusahaan yaitu kepuasan pelanggan
(customer satisfaction). Suatu perusahaan tidak dapat memperoleh
keunggulan bersaing dengan hanya mengadopsi teknologi baru secara tepat
atau mengelola aktiva dan kewajiban finansialnya dengan baik. Perusahaan
dituntut harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah dan
bersaing dalam pasar yang sangat ketat dengan melakukan perbaikan
berkelanjutan (continous improvement).
Pada umumnya, kinerja suatu perusahaan baik secara finansial maupun
non finansial dapat menjadi alat ukur atas keberhasilan perusahaan tersebut
dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja suatu
perusahaan juga dapat menjadi pedoman dalam berbagai macam pembuatan
keputusan. Contohnya dalam penentuan investasi, pinjaman maupun dalam
pembelian aktiva tetap. Mengingat pentingnya kinerja yang baik bagi
continuity suatu perusahaan. Para pelaku bisnis memerlukan suatu strategi
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
18/110
17
baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja mereka dan untuk
menghadapi perubahan dan persaingan dalam lingkungan bisnis saat ini.
Penerapan Total Quality Management(TQM) danJust In Time(JIT) dapat
digunakan sebagai alternatif untuk mempertahankan continuity suatu
perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Sim dan Killough (1998) dalam
Supratiningrum dan Zulaikha (2003), menyatakan bahwa TQM dan JIT
merupakan suatu filosofi yang menekankan pada peningkatan proses
manufktur secara berkelanjutan dalam mengeliminasi pemborosan,
peningkatan kualitas, mengembangkan keterampilan dan mengurangi biaya
produksi.
Wruck dan Jansen (1994) dalam Supratiningrum dan Zulaikha (2003:775),
menyatakan bahwa keefektivitasan penerapan TQM memerlukan perubahan
mendasar pada infrastruktur organisasional, antara lain: meliputi sistem
alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran kinerja dan
sistem penghargaan serta hukuman ataupunishmen.
Sistem penghargaan yang diberikan perusahaan sangat berpengaruh
produktivitas dan tendensi para karyawan untuk tetap bersama organisasi atau
mencari pekerjaan lain. Semakin besar perhatian perusahaan terhadap
kebutuhan karyawan perusahaan tersebut akan mendapatkan timbal balik
yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam produktivitas kerja (Narsa dan Rani,
2003: 19).
Penelitian ini ingin menguji pengaruh yang lebih signifikan antara total
quality management dan just in time terhadap kinerja kualitas perusahaan.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
19/110
18
Dengan berhasilnya suatu perusahaan melakukan praktik model manajemen
TQM dan JIT diharapkan perusahaan mampu mencapai kinerja kualitas yang
optimal.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Wardani (2001), dimana pada penelitian kali ini ada beberapa perbedaan
yaitu:
1. Adanya pebedaan pada instrumen yang digunakan, dimana pada penelitian
sebelumnya menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Mc.
Closkey & Collet (1993), yang menjelaskan bahwa praktik TQM
didasarkan pada lima pilar kualitas. Sedangkan Flynn (1995) mengatakan,
praktik JIT terbagi kedalam 4 dimensi. Pada penelitian kali ini, variabel
praktik TQM menggunakan instrumen yang terdapat dalam ISO-9001
serta elemen kunci JIT yang dikembangkan oleh Simamora (2002).
2. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur
yang berlokasi di Pulau Jawa khususnya di wilayah Jawa Timur, Jawa
Tengah, DIY, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Sedangkan penelitian kali ini
menggunakan objek perusahaan manufaktur yang terdapat di wilayah
Kabupaten Tangerang.
3. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2001, sedangkan pada
penelitian kali ini dilakukan pada tahun 2008.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
20/110
19
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Total Quality Management (TQM) dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja kualitas perusahaan?
2. ApakahJust In Time(JIT) dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja kualitas perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management (TQM) secara
langsung terhadap kinerja kualitas perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh Just In Time(JIT) secara langsung terhadap
kinerja kualitas perusahaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
diantaranya:
1. Pemerintah
Dengan adanya penerapan TQM dan JIT di setiap perusahaan, maka akan
adanya peningkatan peerekonomian. Karena adanya kepercayaan baik
konsumen dalam negeri maupun luar negeri untuk membeli produk yang
berkualiatas, sehingga adanya peningkatan permintaan akan sumber daya
manusia.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
21/110
20
2. Perusahaan Manufaktur
Sebagai acuan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja kualitas
perusahaannya melalui penerapan Total Quality Managementdan Just In
Time.
3. Karyawan
Adanya perubahan budaya organisasi yang semakin baik karena adanya
perbaikan secara terus menerus dan didukung dengan sistem akuntansi
manajemen yang baik.
4. Peneliti Berikutnya
Sebagai alat bantu atau bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
22/110
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Total Quality Management
1. Definisi Kualitas
Dalam mendefinisikan kualitas produk ada lima pakar utama dalam
Manejemen Mutu Terpadu yang saling berbeda pendapat, tetapi memiliki
maksud yang sama. Dibawah ini dikemukakan pengertian kualitas dari
lima pakar TQM (Nasution, 2005:2).
1. Menurut Juran (1993), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan
produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kecocokan tersebut didasarkan pada lima ciri utama berikut:
a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan
b. Psikologis, yaitu cita rasa atau status
c. Waktu, yaitu kehandalan
d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan
e. Etika, yaitu sopan santun, ramah atau jujur
2. Crosby (1979) menyatakan, bahwa kualitas adalah conformance to
requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau yang
distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan
standar kualitas yang telah ditentukan.
3. W. Edward Deming (1982) menyatakan, bahwa kualitas adalah
kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar-benar
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
23/110
22
memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang
akan dihasilkan.
4. Fegenbaum (1986) menyatakan, bahwa kualitas adalah kepuasan
pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk
dikatakan berkualitas apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya
kepada konsumen.
5. Garvin dan Davis (1994) menyatakan, bahwa kualitas adalah suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau
tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan, kualitas
adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik
itu produsen, konsumen, dan yang lain yang berhubungan dengan produk
atau jasa tersebut.
2. Keuntungan Kualitas yang Baik
Hassle (2003:72) dalam Nasution (2005:42) telah meneliti hubungan
antara penerapan TQM dengan kinerja dan keunggulan kompetitif
beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat penting keberhasilan
perusahaan, TQM merupakan pendekatan untuk mempertahankan hidup
serta meningkatkan daya saing perusahaan.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
24/110
23
Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan barang atau
jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan
biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan
pertumbuhan perusahaan. Berikut ini gambar manfaat dari total quality
management.
Manfaat Rute Pasar
Manfaat Rute Biaya
Sumber: Nasution (2005:32)
Gambar 2.1
Manfaat Total Quality Management
3. Definisi Total Quality Management(TQM)
Total Quality Management (TQM) atau praktek-praktek manajemen
kualitas adalah praktek-praktek yang memotong seluruh fungsi dan
tindakan yang ada dalam suatu organisasi guna meningkatkan kualitas
secara berkesinambungan. TQM akan berbeda untuk masing-masing
P
E
R
B
I
K
A
N
M
U
T
U
Memperbaikiposisi
persaingan
Harga yang
lebih tinggi
Meningkatkanlaba
Meningkatkan
penghasilan
Meningkatkan
pangsa pasar
Meningkatkan
keluaran yangbebas dari
kerusakan
Mengurangi
biaya operasi
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
25/110
24
perusahaan karena produk dan proses produksi yang berbeda-beda, namun
ada beberapa karakteristik yang sama untuk seluruh perusahaan (Santoso,
2003:131) dalam Marius (2004), yaitu:
1. Tujuan perusahaan untuk seluruh aktivitas bisnis adalah melayani
kepuasan pelanggan.
2. Top manajemen memberikan peran aktif dalam peningkatan kualitas.
3. Seluruh karyawan aktif dalam peningkatan kualitas.
4. Perusahaan memiliki sistem untuk mengidentifikasi masalah-masalah
kualitas, menyelesaikannya dan menyusun tujuan-tujuan peningkatan
kualitas.
5. Karyawan merupakan asset yang paling berharga dan memberikan
pelatihan.
TQM adalah perpaduan semua fungsi dari suatu perusahaan kedalam
falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep teamwork,
produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Narsa, 2003:23).
Menurut Nasution (2005:43), Total Quality Manajement (TQM)
merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara
terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya.
Ellitan (2002) dalam Fannie (2005:11), menjelaskan bahwa TQM
adalah optimasi kinerja pada semua bagian dan fungsi operasi, prosedur,
system pengendalian, struktur dan kultur organisasi. Penerapan TQM
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
26/110
25
memberikan hasil positif dalam peningkatan produktivitas, profitabilitas
maupun kinerja secara keseluruhan.
Mc. Closkey dan Collett (1993) dalam Wardhani (2001:83),
menerangkan bahawa TQM adalah suatu konsep yang menekankan pada
kepuasan konsumen yang dimanifestasikan pada kegiatan menghasilkan
produk superior, pelayanan terbaik, dan kemampuan menyesuaikan diri
secara cepat dengan perubahan kebutuhan konsumen. Konsep ini
memfokuskan pada komitmen seluruh anggota organisasi terhadap
perbaikan kualitas diseluruh aspek manajemen perusahaan.
Menurut Nasution (2005:30) ada empat prinsip utama dalam Total
Quality Manajement(TQM), yaitu:
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun eksternal adalah
penentu kualitas produk. Pelanggan eksternal menentukan kualitas
produk yang disampaikan kepada mereka. Dan pelanggan internal
menentukan kualitas manusia, proses dan lingkungan yang
berhubungan dengan produk atau jasa.
2. Respek terhadap karyawan
Karyawan merupakan sumber daya organisasi paling bernilai sehingga
harus diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk
terlibat dalam berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
27/110
26
3. Manajemen berdasarkan fakta
Bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data bukan sekedar
perasaan. Data ini memungkinkan manajemen organisasi dapat
memfokuskan usahanya pada situasi tertentu dalam menentukan
prioritas. Dan data dapat digunakan untuk memprediksi hasil dari
setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan berkesinambungan
Agar dapat sekses diperlukan perbaikan berkesinambungan P, D, C,
A, (Plant, Do, Check, Act) yang terdiri dari perencanaan,
melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan rencana, dan
melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
Bertindak berdasarkan Merencanakan perubahan
hasil yang diteliti atau pengujian
Mengamati pengaruh melaksanakan perubahan
Perubahan
Sumber : Nasution (2005:32)
Gambar 2.2
Siklus PDCA (Plant, Do, Check, Act)
Act Plant4 1
Check Do
5 2
Perbaikan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
28/110
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
29/110
28
prosedur baru guna menghindari timbulnya masalah yang sama atau
menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
INPUT OUTPUT
Sumber : EAQC-Quality PT Nasional Utility Helicopters (2006)
Gambar 2.3
Model Sistem Pengendalian Mutu
4. Elemen-Elemen Kunci Total Quality Management
Menurut Norman Gaither Dan Greg Faizer (2002:278) dalam Marius
(2004:15) elemen kunci TQM adalah:
PENINGKATAN YANG
BERKESINAMBUNGAN
TANGGUNG
JAWAB
MANAJEMEN
MANAJEMEN
SUMBER
REALISASIPRODUK
PENGUKURAN,ANALISA, &
PERBAIKAN
P
E
R
S
Y
A
R
A
T
AN
P
EL
A
NG
G
A
N
K
E
P
U
A
S
A
N
PE
LA
N
GG
A
N
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
30/110
29
1. Top Manager Commitment and involvement (komitmen dan
keterlibatan manajer puncak). Manajemen puncak selalu terlibat
didalam perumusan strategi usaha dengan menggunakan kualitas
produk sebagai salah satu cara untuk mencapai pangsa pasar yang
besar dan memberikan penghargaan kepada karyawannya atas
keberhasilannya dalam menghasilkan produk yang baik.
2. Customer involvement(keterlibatan konsumen)
Keinginan pelanggan mendorong kepenerapan sistem TQM.
Karakteristik yang dianggap penting diterjemahkan kedalam produk
mulai dari disain sampai kepelayanana purna jual.
3. Design Product For Quality(disain produk untuk kualitas)
Apa yang menjadi keinginan konsumen merupakan elemen-elemen
dasar dalam mendesain suatu produk. Disain suatu produk akan
mempengaruhi keunggulan dalam hal kinerja, fitur, kehandalan,
pelayanan, ketahanan produk, dan penampilan produk.
4. Desaign Product Processes For Quality(disain proses produksi untuk
kualitas). Mesin-mesin dan pekerja produksi membentuk sebuah
system produksi untuk menghasilkan produk yang memenuhi dimensi
kualitas dan keinginan konsumen.
5. Control Production Processes For Quality(sistem pengawasan proses
produksi untuk kualitas). Pada saat produk dan jasa diproduksi, kinerja
kualitas proses produksinya harus dimonitor untuk memastikan bahwa
produk dan jasa yang akan dihasilkan memiliki kualitas yang terbaik.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
31/110
30
6. Developing Supplier Partnership (membina hubungan dengan
pemasok)
Memilih dan membina para pemasok yang memenuhi syarat untuk
pelaksanaan sistem TQM adalah prioritas yang penting. Perlu
ditumbuhkan hubungan jangka panjang sehingga pemasok dapat
selalu memasok barang-barang dengan kualitas yang terbaik.
7. Customer Service, Distribution, and Installation (pelayanan
pelanggan, distribusi, dan instalasi). Kemasan, pengiriman, instalasi,
dan pelayanan pelanggan dapat menjadi sangat penting dalam persepsi
pelanggan terhadap kualitas.
8. Building Teams Of Empowened Employees (membangun tim yang
kuat agar TQM dapat terlaksana pada akhirnya bergantung kepada
karyawan) karyawan harus dilatih, diorganisir, dimotivasi, dan
diperdayakan untuk dapat menghasilkan produk dan jasa dengan
kualitas yang terbaik.
9. Benchmarking and Continous Improvement(patok duga dan perbaikan
terus menerus). Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dipakai
standar ukuran dari perusahaan-perusahaan kelas dunia. Standar ini
kemudian menjadi dasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan jangka
panjang.
Menurut Fitrihana (batikyogya.wordpress.com) mengatakan, terdapat
delapan prinsip manajemen mutu pada sistem manajemen mutu ISO
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
32/110
31
9001:2000 yang dipergunakan memimpin organisasi kearah perbaikan
kinerja. Delapan prinsip tersebut adalah:
1. Customer focus(Fokus pada pelanggan)
Suatu perusahaan atau organisasi tergantung pada pelanggannya atau
pelanggan adalah kunci meraih keuntungan. Oleh karena itu
perusahaan atau organisasi harus memahami kebutuhan atau keinginan
pelanggan baik saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat
memenuhi persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan
pelanggan.
2. Leadership(Kepemimpinan)
Pemimpin perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan visi,
dan mampu mewujudkan visi tersebut menuju kenyataan. Pemimpin
harus menarik orang lain untuk mewujudkan visi organisasi.
Penerapan prinsip kepemimpinan harus mengarah pada:
a. Penciptaan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
b. penetapan target, tujuan atau sasaran yang menantang
c. Menyediakan sumberdaya dan pelatihan bagi pekerjanya
d. Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan
budaya kerja
e. Penciptaan kepercayaan
3. Involvement of People(Keterlibatan semua karyawan)
Keterlibatan seluruh karyawan dalam organisasi adalah dasar yang
sangat penting dalam prinsip manajemen mutu. Hal ini dapat
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
33/110
32
dilakukan dengan cara memberdayakan dan memberi kesempatan
kepada karyawan untuk merencanakan, menetapan rencana, dan
mengemdalikan rencana dan mengendaliakan rencana pekerjaan yang
menjadi tanggungjawab masing-masing.
4. Process Approach(Pendekatan proses)
Proses di dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 didefinisikan
sebagai kumpulan aktivitas yang saling berhubungan atau saling
mempengaruhi sehingga dapat merubah input menjadi output.
Pendekatan proses didefinisikan sebagai indikasi yang sistematis dan
pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan pemahaman hal-hal
yang mempengaruhi setiap proses. Dalam konteks ISO 9001:2000,
pendekatan proses mensyaratkan organisasi untuk melakukan
identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan mutu
berkelanjutan (continual quality improvement).
5. System Approach to Management (Manajemen berdasarkan
pendekatan sistem)
Pendekatan sistem pada manajemen didefinisikan sebagai identifikasi
pemahaman dan pengelolaan sistem dari proses yang saling terkait
untuk pencapaian dan peningkatan sasaran perusahaan atau organisasi
dengan efektif dan efisien.
6. Continual Improvement(Peningkatan berkelanjutan)
Peningkatan berkelanjutan harus dijadikan sasaran dan tujuan tetap
organisasi. Pada peningkatan berkelajutan, sasaran tidak akan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
34/110
33
ditingkatkan sampai sasaran yang ditetapkan tercapai terlebih dahulu,
hanya setelah sasaran tercapai maka sasaran baru yang lebih
meningkat ditetapkan.
7. Factual Approach to Decision Making (Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta)
Pengambilan keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan
informasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan prinsip
ini adalah:
a. Melakukan pengujian serta pengumpulan data dan informasi yang
berhungan dengan sasaran.
b. Memastikan data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan
mudah diakses.
c. Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode
yang benar.
d. Memahami penggunaan tekhnik statistik.
8. Mutually Beneficial Supplier Relationship (Hubungan dengan
pemasok yang saling menguntungkan)
Organisasi dan pemasoknya atau suppliersaling tergantung, dan sudah
selayaknya merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalam
rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai.
Implementasi dari prinsip ini adalah:
a. Melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan
perusahaan.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
35/110
34
b. Melibatkan pemasok dalam proses pengembangan strategi
perusahaan.
e. Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan persyaratan
perusahaan.
f. Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok.
B. Just In Time(JIT)
1. DefinisiJust In Time
Persediaan telah menjadi sebuah bagian yang sangat penting dari
bisnis sejak persediaan tidak hanya penting untuk kegiatan produksi dan
efisiensi tetapi juga memiliki kontribusi pada customer satisfaction.
Tujuan dari JIT inventory management process adalah untuk
mengeliminasi pemborosan melalui continuous improvementpada semua
aspek kunci dari proses produksi termasuk beberapa faktor yang
mempengaruhi penerapan model dan metode persediaan (Tandelilin,
1996) dalam Fannie (2005:15).
Dahulu perusahaan manufaktur harus memiliki tiga jenis persediaan
yaitu, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dalam jumlah
besar sebagai penyangga sehingga operasi dapat berjalan dengan mulus
meskipun ada gangguan yang tidak terantisipasi. Bahan baku dalam
jumlah besar digunakan untuk mengantisipasi kalau pemasok terlambat
mengantar barang yang diterima (Garison et.al, 2006:10).
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
36/110
35
Sedangkan dalam lingkungan JIT bahan baku dan suku cadang dibeli
serta diterima hanya ketika dibutuhkan saja. Tujuan dari lingkungan JIT
adalah untuk memastikan bahwa setiap stasiun kerja menghasilkan dan
mengirimkan unsur-unsur yang tepat ke stasiun kerja berikutnya dengan
kualitas yang tepat pada waktu yang tepat. Apabila tujuan ini tercapai,
perusahaan tidak perlu lagi membutuhkan persediaan penyangga (buffer
inventory) (Simamora, 2002:114).
Mulyadi (2001:26) dalam Marius (2004) berpendapat bahwa JIT
adalah sebuah filosofi dalam proses manufaktur yang telah di terapkan di
Jepang pada tahun 70-an dan baru diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
di USA. Dua puluh tahun kemudian dengan filosofi ini, perusahaan hanya
memproduksi berdasarkan permintaan, tanpa menggunakan persediaan
dan tanpa menanggung biaya persediaan (inventory cost). Setiap operasi
hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan untuk proses
berikutnya. Produksi akan dijalankan sesudah adanya tanda dari proses
selanjutnya yang menunjukan permintaan produksi. Dalam JIT produksi
ditentukan oleh permintaan, oleh karena itu JIT tidak mungkin diterapkan
dalam perusahaan yang permintaan produknya sangat sulit diperkirakan
atau diprediksi.
Hansen dan Mowen (2000:398) mengemukakan bahwa JIT
mempunyai dua tujuan strategik yaitu untuk meningkatkan profit dan
untuk memperbaiki posisi kompetitif perusahaan. Kedua tujuan strategik
ini dapat dicapai dengan mengontrol biaya (mendapatkan harga kompetisi
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
37/110
36
yang lebih baik dan meningkatkan profit), memperbaiki kinerja
pengiriman dan memperbaiki kualitas produk. JIT memberikan
peningkatan efisiensi biaya dan secara simultan memiliki fleksibilitas
untuk merespon permintaan konsumen dengan kualitas yang lebih baik
dan bervariasi.
Menurut Hansen & Mowen (2000:406), Keterbatasan JIT ada 3
yaitu:
1. Membutuhkan waktu, karena perlu untuk membangun hubungan baik
dengan suppliers.
2. Hubungan dengan suppliers dipelihara dan dibangun berdasarkan
kemitraan bukan paksaan karena dalam hubungan dengan suppliers
memaksakan kelonggaran dan syarat-syarat sepihak akan menciptakan
kemarahan dari pihak suppliers yang menyebabakan supplier akan
membalasnya, dan dalam jangka panjang, suppliers akan memberikan
harga yang lebih tinggi.
3. Pekerja yang dipengaruhi oleh JIT, beberapa penelitian telah
menunjukan bahwa pengurangan persediaan secara tajam dapat
menyebabkan arus kerja yang besar dan tingkat stress yang tinggi
diantara pekerja.
Menurut Simamora (2002:106) menyatakan, Just In Time adalah
sistem manajemen pabrikasi dan persediaan komprehensif dimana bahan
baku dan berbagai suku cadang dibeli dan diproduksi pada saat akan
diproduksi dan pada saat akan digunakan dalam setiap tahap proses
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
38/110
37
produksi dan pabrikasi. Sedangkan menurut Garisson, Noreen, Brower
(2006:16) menyatakan,just in timemerupakan suatu sistem pengendalian
persediaan dan produksi yang menghendaki bahan baku dibeli dan unit
yang diproduksi hanya sebatas kebutuhan dari konsumen.
Tujuan dari JIT adalah untuk mengahsilkan dan mengirimkan
produk pada saat akan dijual secara menguntungkan, dan untuk membeli
bahan baku dan suku cadang pada saat akan ditempatkan kedalam proses
pabrikasi. Menurut William J. Stevenson (2002:706) dalam Marius
(2004:56) manfaat dari sistemJust In Time(JIT) adalah:
1. Menurunkan jumlah persediaan dalam proses, barang yang dibeli dan
barang jadi
2. Mengurangi kebutuhan luas lantai
3. Meningkatkan mutu dan mengurangi barang yang terbuang serta yang
harus dikerjakan ulang
4. Mengurangi daur waktu produksi
5. Memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk memproduksi bermacam-
macam barang
6. Arus produksi yang lebih lancar, semakin sedikit gangguan produksi
yang disebabkan oleh masalah-masalah mutu, waktu pasang yang
lebih singkat, pekerjaan dengan beberapa keahlian yang dapat saling
menolong dan menggantikan pekerja yang lain pada saat absent
7. Meningkatkan produktifitas dan pemanfaatan mesin-mesin dan
peralatan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
39/110
38
8. Partisipasi dari para pekerja dalm memecahkan masalah
Menurut Syarwani (ipoms.web.id)tujuan utama dari sistem produksi
JIT adalah untuk dapat memproduksi produk dengan Kualitas (quality)
terbaik, Ongkos (cost) termurah,dan Pengiriman (delivery) pada saat yang
tepat.
2. Elemen-Elemen KunciJust In Time
Menurut Simamora (2002:111), terdapat lima elemen kunci bagi
keberhasilan sistem JIT, elemen tersebut meliputi:
1. Jumlah pemasok yang terbatas
Dalam sistem JIT, pemasok diperlakukan sebagai mitra dan biasanya
terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan. Para pemasok
merupakan bagian vital sistem yang membuat JIT berjalan mulus,
memastikan masukan bermutu dan pengiriman yang tepat waktu.
2. Tingkat persediaan yang minimal
Berlawanan dengan lingkungan pabrikasi tradisional, dimana bahan
baku, suku cadang, dan pasokan dibeli jauh-jauh hari sebelumnya dan
disimpan digudang sampai departemen produksi membutuhkannya, di
dalam lingkungan JIT bahan baku dan suku cadang dibeli serta
diterima hanya ketika dibutuhkan saja.
3. Pembenahan tata letak pabrik
Dalam sistem JIT tata letak pabrik tradisional dengan suatu pola sel
pabrikasi (manufacturing cells) atau sel kerja (work cells). Sel
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
40/110
39
pabrikasi berisi mesin-mesin yang dikelompokan kedalam sebuah
keluarga mesin, umumnya berbentuk setengah lingkaran.
4. Pengurangan setup time
Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan
untuk mengubah perlengkapan, memindahkan bahan baku, dan
memperoleh dokumen terkait dan bergerak cepat guna
mengakomodasikan produksi unsur yang berbeda.
5. Kendali mutu terpadu
Agar JIT berjalan lancar, perusahaan perlu membangun system
kendali mutu terpadu (total quality control) atas komponen-komponen
dan bahan bakunya. TQC berarti bahwa perusahaan tidak boleh
menerima komponen dan bahan baku yang cacat dari pemasok, pada
barang dalam proses, atau pada barang jadi.
6. Tenaga kerja yang fleksibel
Didalam lingkungan kerja dengan sisten JIT para karyawan harus
mengusai bermacam-macam keterampilan teknis. Karyawan diminta
mengoperasikan beberapa jenis mesin secara simultan.
Gohar dan Stamm (1991) dalam Wardhani (2001:86),
mengidentifikasikan praktik JIT menjadi empat elemen utama, yaitu usaha
peniadaan atau penghilangan pemborosan, keterlibatan karyawan,
partisipasi dari pemasok dan pengawasan kualitas total. Keterlibatan
pekerja, manajer, dan pemasok dengan peran yang berbeda-beda yang
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
41/110
40
terfokus pada usaha peniadaan pemborosan dalam proses produksi akan
menjamin praktik JIT berhasil meningkatkan kinerja kualitas
Pelakukegiatan yang dilakukan usaha yang dilakukan untuk manfaat
menghilangkan pemborosan
Pekerja
Manajer
Pemasok
Sumber: Wardhani (2001:86)
Gambar 2.4
Model FilosofiJust In Time
Berpartisipasi dalamperbaikan kegiatan dan
pemecahan masalah
Berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan
Mangasumsikankegiatan pada tanggung
jawab untuk mencapaikualitas
Mengembangkan
keahlian baru
Bertanggung jawabterhadap kepastiaanpengadaan dan kualitasbahan
Berpartisipasi dalamsetiap kegiatan
perbaikan
Mempengaruhikaryawan dan pemasok
Mendukung usahakaryawan dan pemasokmelalui pembuatankebijakan dan
pengalokasian sumber
daya
Menunjukan komitmen
terhadap JIT
Mengurangi setuptime
Penyederhanaanaliran dan
penanganan bahan
Menghindarikerusakan yang
terjadi selamaproses
Peningkatanproduktifitas
Mengurangi waktutunggu
Perbaikan kualitas
produk
Perbaikan
pelayanan
terhadap customer
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
42/110
41
C. Kinerja Kualitas
1. Definisi Kinerja Kualitas
Peformance (kinerja) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya
dalam pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika (Suyadi,1999
dalam Supratingrum dan Zulaikha, 2003).
Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. Detoro (1992:129) dalam
Marius (2004:72), kinerja kualitas adalah measure how well each
product and service quality satisfied the needs and expectations of the
customer, and meets customers perception. Berdasarkan pernyataan
diatas, maka kinerja kualitas dapat digunakan untuk mengukur seberapa
baik kualitas suatu produk atau jasa memenuhi kebutuhan, harapan, dan
persepsi dari pelanggan.
Walaupun terapan-terapan TQM dipercaya sebagai determinan
utama terhadap kinerja mutu, penggunaanya dapat menperbaiki kinerja
JIT juga. Hal ini berpengaruh kepada dua asumsi yaitu: pertama, banyak
terapan-terapan TQM mengurangi penyimpangan proses, yang dianggap
sebagai prasyarat untuk penggunaan JIT secara efektif. Karena
penyimpangan proses berkurang, maka perputaran dan batas aman
persediaan juga berkurang, jadi TQM dihipotesakan berhubungan dengan
rendahnya tingkat persediaan. Kedua, bersamaan dengan perbaikan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
43/110
42
kinerja mutu, daur waktu (cycle time) jadi berkurang karena berkurangnya
waktu yang terbuang (waktu tanpa nilai tambah) sebagai hasil dari kerja
ulang atas barang-barang yang cacat. Sehingga semakin pendek siklus
waktu yang ditempuh semakin kompetitive perusahaan itu
(yudhistirasatriapamungkas.blogspot.com).
Sebaliknya, pengaruh terapan-terapan JIT terhadap kinerja mutu
didasarkan pada tiga asumsi yaitu: pertama, terpan-terapan JIT yang
mengarah kepada berkurangnya tingkat persediaan meningkatkan kinerja
mutu dengan mengurangi kerusakan-kerusakan potensial yang disebabkan
oleh penanganan pada saat produksi, serta dengan setiap bagian produksi.
Kedua, fokus dari JIT pada pengecilan takaran produksi meningkatkan
umpan balik proses dan mengurangi jumlah item yang cacat yang
disebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap penyebab masalah. Ketiga,
beberapa terapan mendukung proses produksi tarik pada JIT juga
mempunyai manafaat dalam hal kinerja mutu.
Menurut Flynn et.al. (1995) dalam Marius (2004:72) peningkatan
kinerja kualitas sebuah perusahaan dapat diukur melalui:
1. Benchmarking (Patok Duga)
Salah satu faktor kunci sukses bagi sebuah perusahaan adalah
kemampuannya untuk mengukur kinerja usahanya. Umpan balik
tentang kinerja perusahaan memungkinkan manajemen menilai apakah
sasaran-sasaran perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. Bila tidak
manajemen akan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
44/110
43
kinerja perusahaannya. Proses mengukur faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja perusahaan telah ditetapkan semakin luas,
antara lain dalm bentuk benchmarking (Aquilano et.al., 1995:42)
dalam Marius (2004:74).
Banchmarkingadalah suatu proses untuk menyempurnakan mutu
suatu produk yang dilakukan secara terus-menerus dengan cara
membandingkannya dengan produk-produk pesaing langsung atau
produk-produk yang dihasilkan perusahaan bersekala internasional
didalam industri yang sama.
Patok duga merupakan suatu proses belajar secara sistematika
dan terus-menerus untuk menganalisis tata cara kerja terbaik untuk
menciptakan dan mencapai tujuan dengan prestasi kelas dunia, dengan
membandingkan setiap bagian dari suatu paerusahaan dengan
perusahaan pesaing yang paling unggul dalam kelas dunia (Nasution,
2005:262).
2. Cycle Time
Dalam iklim bisnis sekarang ini waktu merupakan suatu senjata
yang kompetitif dalam memenangkan persaingan. Dapat dilihat bahwa
banyak perusahaan memenangkan persaingan karena dia unggul
dalam waktu. Cycle time adalah jumlah total waktu dari penerimaan
bahan baku dipabrik sampai penerimaan produk hasil akhir oleh
konsumen yang diukur dalam satuan hari secara rata-rata untuk semua
jenis produk (Flynn et.al.,1995) dalam Marius (2004:76).
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
45/110
44
JIT merupakan suatu konsep manajemen yang ampuh dalam
mengurangi cycle time.Karena dengan mengurangi cycle timedalam
produksi dan dalam proses administrasi, perusahaan dapat merespon
kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat dan lebih fleksibel mengatasi
perubahan pasar (Yunarto, 2005).
D. Model Penelitian
Gambaran dibawah ini menunjukan kerangka pemikiran yang dibuat
dalam model penelitian mengenai pengaruh Total Quality Managemen(TQM)
danJust In Time(JIT) terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Gambar 2.5Model Hubungan Total Quality Managementdan
Just In TimeTerhadap Kinerja Kualitas
Total Quality
Management
Just In Time
Kinerja Kualitas
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
46/110
45
E. Perumusan Hipotesis
Kemampuan perusahaan dalam bersaing ditunjukkan oleh keunggulan
bersaing yang mereka miliki. Cara pengelolaan perusahaan, proses produksi,
maupun pelayanan mulai mendapat perhatian besar dari perusahaan. Berbagai
uapaya dilakukan perusahaan untuk memperbaiki setiap kegiatannya.
Berbagai model manajemen baru mulai muncul didunia bisnis sebagai salah
satu langkah untuk mengantisipasi perubahan dan melakukan perbaikan
kinerja perusahaan. Model Total Quality Management dan Just In Time
merupakan contoh manajemen baru yang banyak dibicarakn dan mulai banyak
digunakan oleh perusahaan (Ramarapu dkk, 1994) dalam Wardhani (2001).
Berbagai artikel menyinggung keterkaitan kedua model manajemen diatas
serta pengaruhnya terhadap kinerja kualitas perusahaan. Penggunaan praktik
TQM akan memperbaiki kinerja kualitas, karena dengan penerapan model
manajemen TQM diharapkan perusahaan mampu menjaga komitmen terhadap
kualitas disetiap aspek kegiatan perusahaan. Berdasarkan pemikiran diatas
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha1: Total Quality Management (TQM) berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Komitmen terhadap kualitas berarti pula meniadakan kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi dalam kegiatan perusahaan. Selain itu pemborosan-
pemborosan yang sering terjadi selama proses produksi (pemborosan karena
waktu tunggu, transportasi, pemrosesan, persediaan dan gerakan) (Suzuki,
1987) dalam Wardhani (2001: 83) dapat dihilangkan. Perusahaan diarahkan
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
47/110
46
pada kemampuan menggunakan sumberdaya seefisien mungkin, tidak ada
pemborosan, sehingga sefety stockpersediaan sumber daya dan siklus waktu
pengadaan sumberdaya dapat diminimalkan, dan lebih ekstrimnya perusahaan
tidak perlu lagi mempunyai persediaan sumberdaya, atau dengan kata lain
prakatik JIT dapat dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan gambar 2.5 diatas
maka hipotesis yang dapat diajukan adalah:
Ha2: Just In Time (JIT) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
kualitas perusahaan.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
48/110
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif (Causal-
Comparative Research) yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Total Quality
Management (TQM) dan Just In Time (JIT) terhadap kinerja kualitas
perusahaan. Penelitian ini mengambil objek perusahaan manufaktur yang telah
memiliki serifikat ISO 9001 yang terdapat di Kabupaten Tangerang.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dengan kriteria
responden yaitu manajer operasi dan produksi, bagian pengendalian kualitas,
pengawas pabrik, atau yang setingkat dengannya pada perusahaan manufakur
yang berada di Kabuaten Tangerang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu teknik
sampling yang tidak memberikan kesempatan pada setiap anggota populasi
untuk dijadikan anggota sempel.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
49/110
48
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui
metode survey dengan menggunkan kuesioner. Kuesioner yang dikirimkan
kepada manajer operasi dan produksi, bagian pengendalian kualitas, pengawas
pabrik, atau yang setingkat dengannya pada perusahaan manufakur yang
berada di kawasan Tangerang, dimana pengiriman kuesioner dilakukan secara
langsung. Data yang didapat akan diolah menggunakan program SPSS versi
12.0 untuk mendapatkan hasil akurat.
D. Metode Analisis Data
Setelah kuesioner yang kuesioner yang dikirinkan kepada responden
kembali, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan metode
analisis yang sesuai untuk digunakan. Dengan memberikan dan
menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-
masing variabel.
Metode analisa melalui statistik deskriptif menjelaskan karakteristik
responden dengan menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukan
angka ratarata, kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel
yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
50/110
49
dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001:45).
Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi
antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor
mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi
diatas 0,05 maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid
(Santoso,2000).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel
dan disusun dalam bentuk kuesioner.
Uji realibilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan
hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji realibilitas
dengan bantuan SPSS akan menghasikan Cronbachs Alpha.
Reliabilitas dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbachs Alpha >
dari 0,60 (Nunnally:1967) dalam (Nugroho, 2006:72).
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
51/110
50
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada kolerasi
antara variabel bebas yaitu Total Quality Management dan Just In
Time terhadap kinerja kualitas perusahaan. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Model
regresi bebas dari problem multiko adalah mempunyai nilai VIF tidak
lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model
dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas (VIF = 1/ Tolerance,
jika VIF = 10 maka Tolerance 0,1) atau VIF disekitar angka 1 dan
angka Tolerance mendekati 1 (Nugroho, 2006:58).
b. Uji Heterokedastisitas
Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians
dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman
suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah (Nugroho,
2006:63) :
1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola tertentu.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau resudual memiliki distribusi normal.
Uji normalitas dilakukan untuk melihat penyebaran data yang normal
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
52/110
51
atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui
kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal
probability plotdimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data
berada disekitar garis lurus diagonal dan apabila data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak menggikuti arah garis diagonal,
maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2001:27) .
3. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui beberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Dalam SPSS terletak tabel Model Summarydan tertulis R
Square. Nilai R Squaredikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R
Squareberkisar antara 0 sampai 1 (Nogroho, 2006:52). Nilai R2yang
mndekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen (Ghozali, 2001:83).
b. Uji Regresi Linier Berganda
Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu
variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut
variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang
mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen
(Nugroho, 2006:43).
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
53/110
52
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti akan menguji satu
variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen, dimana
model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Dimana:
Y = Dependen
= Konstanta atau nilai variabel terikat (Y) jika besar perubahan nilai
variabel (X), sama dengan 0
X1 = Total Quality Management
X2 =Just In Time
Dengan menggunakan persamaan diatas maka untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen
peneliti menggunakan uji sebagai berikut:
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji Statistik t atau test of significancedigunakan untuk mengetahui
apakah pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria
berdasarkan nilai signifikansi 0.05, maka variabel independen
Y = + 1X1+ 2X2+ e
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
54/110
53
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2001:87).
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan
dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Total Quality Management(TQM)
Menurut Nasution (2005:43) menjelaskan, bahwa Total Quality
Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja,
proses dan lingkungannya. Variabel TQM diukur dengan instrumen yang
dikembangkan sendiri dengan kriteria mutu yang terdapat dalam ISO
9001. Variabel TQM terdiri dari 22 pertanyaan dengan menggunakan
skala likert dengan tingkat 1 (satu) untuk sangat tidak setuju sampai
dengan 5 (lima) untuk tingkat sangat setuju.
2. Just In Time (JIT)
Just In Timemerupakan konsep manajemen yang difokuskan pada
usaha pelaksanaan proses produksi tanpa ada pemborosan (Bicheno,1991;
Brown & Mitchell,1991; Sugimori, Kusonoki, Cho & Uchikawa,1977)
melalui penyederhanaan proses produksi dalam Shinta (2001:83).
Instrumen yang di gunakan dalam JIT menggunakan instrumen elemen
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
55/110
54
kunci yang dikembangkan oleh Simamora (2002). Variabel JIT terdiri dari
16 pertanyaan. Untuk mengukur pengadopsian JIT, maka digunakan skala
likert dengan tingkat 1 (satu) sangat tidak setuju sampai dengan 5 (lima)
untuk tingkat sangat setuju.
3. Kinerja Kualitas Perusahaan
Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. Detoro (1992:129) dalam
Marius (2004:72), kinerja kualitas adalah kinerja kualitas yang digunakan
untuk mengukur seberapa baik kualitas suatu produk atau jasa memenuhi
kebutuhan, harapan, dan persepsi dari pelanggan. Variabel kinerja kualitas
ini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Marius (2004), yang
terdiri dari 5 (lima) pertanyaan. Dengan menggunakan skala likert, setiap
responden diminta menilai penerapan kinerja kualitas dari sangat tidak
setuju (poin 1) sampai dengan sangat setuju (poin 5).
Tabel 3.1
Operasinal Variabel Penelitian
Varabel Dimensi Indikator Skala
I. Total QualityManagement
(TQM)
(Kriteria mutu
dalam ISO 9001)
1. CustomerFocus
2. Kepemimpinan
1. Peranan pelanggan2. Pelanggan
memberikanmasukan dalam
disain produk
3. Evaluasi kepuasan
konsumen
4. Melakukanpenelitian pasar
5. Adanya umpan
balik
6. Membuat visi yang
jelas
Interval
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
56/110
55
3. Respek
terhadap
karyawan
4. Hubungan
dengan
pemasok
5. Pendidikan
dan pelatihan
karyawan
6. Perbaikan
proses
7. Menetapkan target,
tujuan atau sasaran
8. Memberikan
sumberdaya danpelatihan bagi
karyawan9. Keterlibatan
manajemen dalampembangunan
kultur kualitasperusahaan
10. Karyawan
diberikan otonomi
dan tanggung
jawab sesuaikeahlian
11. Dukungan terhadap
karyawan
12. Pemberian
informasi dalam
penilaian produk
13. Keterlibatan
pemasok dalam
mengidentifikasikebutuhan
pemasok14. Input dari pemasok
sesuai dengankriterian
perusahaan15. Berkomunikasi dan
berbagi informasi
dengan pemasok
16. Pelatihan bagi
karyawan untuk
meningkatkankualitas produk
17. Kesempatan untuk
menempuh
pendidikan formal
18. Pelatihan secara
terus-menerus pada
Interval
Interval
Interval
Interval
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
57/110
56
II. Just In Time
(JIT)
(Simamora,
2002:105)
7. Pengambilan
keputusanberdasarkan
fakta
1. Jumlah
pemasok yang
terbatas
2. Tingkat
persediaanyang minimal
3. Pembenahan
tata letakpabrik
4. Pengurangan
setup time
setiap langkah
proses kerja
19. Penggunaan sistem
informasi untuksetiap proses
20. Melakukan
pengujian danpengumpulan data
21. Penggunaan teknikstatistik
22. Menindaklanjutisetiap keputusan
sesuai dengan
analisis dan
pengalaman
23. Penyeleksian
terhadap para
pemasok
24. Pemasok yang
dipilih adalah
pemasok yang
bersertifikat mutu
25. Melakukan
pembelian ketikaada pesanan
26. Bahan baku yangdiproduksi tidak
boleh lebih dariyang dipesan
27. Tidak ada barang
penyangga di
gudang
28. Pembenahan tata
letak pabrik dalammemudahkan
produk berpindah
29. Pengurangan setup
time meminimalisir
jumlah barang
penyangga
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
58/110
57
III. Kinerjakualitas
perusahaan
(Marcel
Marius:2004)
5. Kendali mututerpadu
6. Tenaga kerja
yang fleksibel
1.Benchmarking
30. Keterampilan
dalam melakukan
setup time
31. Pengurangan setuptime menghemat
biaya penyimpananpersediaan
32. Pengurangan Setuptime meningkatkan
mutu produk
33. Tidak menerimakomponen dan
bahan baku yang
cacat
34. Tanggung jawabpemasok
melakukan inspeksi
awal
35. Tanggung jawab
karyawan bagian
produksi atas
produk yang
dihasilkan
36. Pelatihan khusus
bagi karyawan37. Karyawan dapat
melakukan reparasidan pemeliharaan
mesin38. Setiap karyawan
bertanggung jawab
terhadap output
yang dihasilkan.
39. Menghasilkanproduk yang lebih
bermutu dari
perusahaan lain
40. Kepuasan
pelanggan
terhadap mutu
produk selama 3
Interval
Interval
Interval
Interval
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
59/110
58
2. Cycle time
tahun terakhir
41. Kinerja perusahaan
relatif lebih tinggi
selama 3 tahunterakhir
42. Tingkat hubungandengan karyawan
lebih baik dariperusahaan lain
43. Perusahaan
membuat produklebih cepat dari
pesaing
Interval
Sumber : Data diolah dari berbagai referensi
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
60/110
59
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur, dimana perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah
perusahaan yang memiliki standar kualitas yang baik, terutama berhubungan
dengan standar produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan
hubungan perusahaan tersebut dengan pemasok, karyawan serta dengan para
konsumennya.
Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang terdapat di wilayah
Kabupaten Tangerang. Dimana di wilayah tersebut terdapat banyak
perusahaan yang memiliki standar kualitas yang baik, mulai dari perusahaan
berskala menengah dan atas. Menurut data yang ada di Departemen Tenaga
Kerja Kabupaten Tangerang terdapat ratusan perusahaan manufaktur, jasa dan
restoran. Dalam menyebarkan kuesioner di Kabupaten Tangerang ini
mengalami banyak kesulitan, karena responden yang dijadikan subjek
penelitian adalah menajer puncak atau supervisor yang sangat sulit untuk
ditemui, serta adanya perusahaan terbuka yang tidak berkenan untuk
membantu dalam penyebaran kuesioner. Sehingga dalam penelitian ini hanya
memperoleh 8 (delapan) perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian.
Instrumen penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner.
Pengiriman kuesioner dilakukan dari awal bulan Mei 2008 sedangkan proses
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
61/110
60
pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai akhir bulan Juni 2008.
kuesioner yang dikirim sebanyak 65 lembar kuesioner sedangkan jumlah yang
kembali sebanyak 42 kuesioner atau 64,62 % dari total yang dikirim dan
kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 kuesioner atau sekitar 20 % dari
kuesioner yang dikirimkan. Setelah diseleksi terdapat 2 kuesioner yang tidak
dapat digunakan karena responden merupakan staf perusahaan dan tidak dapat
digunakan dalam proses penelitian ini dengan tingkat presentase sebesar 4,76
%, sehingga kuesioner yang dapat digunakan dan memenuhi syarat sebanyak
40 kuesioner dengan tingkat presentase 95,24 % dari total kuesioner yang
diterima. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program
statistical package for the social science(SPSS).
Tabel 4.1
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur di Wilayah Kabupaten Tangerang
No Nama Perusahaan
1 PT. Pratama, Tbk
2 PT. Kansa paint,Tbk
3 PT. Kumatex,Tbk
4 PT. M-Benz, Tbk
5 PT. Devomas, Tbk
6 PT. Gajah Tunggal Tbk
7 PT. Kopin, Tbk
8 PT. Mecosin, Tbk
Sumber : Data diolah
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
62/110
61
B. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Analisis Deskriptif
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan melalui kuesioner
yang dikirimkan sebanyak 65 buah ke manajer. Jumlah kuesioner yang
kembali sebanyak 42 buah (64,62%), sedangkan jumlah kuesioner yang
tidak kembali sebanyak 13 buah atau sebesar 20 %, kuesioner yang
memenuhi syarat untuk dapat dianalisis yaitu sebanyak 40 kuesioner
(61,54%).
Tabel 4.2
Gambar distribusi kuesioner
Kuesioner Jumlah Persentase
Kuesioner yang dikirim 65 100 %
Kuesioner yang tidak kembali 13 20 %
Kuesioner yang diterima 42 64,62 %
Kuesioner yang diolah dan memenuhi kriteria 40 61,54 %
Sumber : Data diolah
Tabel 4.3
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur dan Jumlah
Kuesioner yang Dikirim
No Nama Perusahaan Kuesioner yang dikirim
1 PT. Pratama, Tbk 10
2 PT. Kansa paint 10
3 PT. Kumatex,Tbk 5
4 PT. M-Benz, Tbk 10
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
63/110
62
5 PT. Devomas, Tbk 5
6 PT. Gajah Tunggal Tbk 5
7 PT. Kopin, Tbk 10
8 PT. Mecosin, Tbk 10
Total 65
Sumber : Data primer yang diolah
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada tabel 4.4 , maka dapat dilihat bahwa jenis kelamin terbanyak
sebagai responden adalah jenis kelamin pria. Jumlah responden pria
sebanyak 30 orang atau 75 % dan responden wanita berjumlah 10 orang
atau 25 %. Artinya sebagian besar kuesioner yang diisi oleh responden
lebih banyak pria.
Tabel 4.4
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 30 75 %
Wanita 10 25 %
Jumlah 40 100%
Sumber: Data primer yang diolah
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden
Pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa responden terbanyak terdapat
pada usia 41 sampai 45 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau 40 %.
Sedangkan pada kelompok usia lain yaitu usia 30 tahun sebanyak 1
orang atau 2.5 %, usia 31 sampai 35 tahun sebanyak 2 orang atau 5 %,
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
64/110
63
usia 36 sampai 40 tahun sebanyak 6 orang atau 15 %, usia 45 tahun
sebanyak 15 orang atau 37,5 %.
Tabel 4.5
Usia Responden
Umur Frekuensi Persentase
30 tahun 1 2,5 %
31-35 tahun 2 5 %
36-40 tahun 6 15 %
41-45 tahun 16 40 %
45 tahun 15 37,5 %
Jumlah 40 100 %
Sumber: Data primer yang diolah
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Responden
Berdasarkan tabel 4.6, jabatan yang paling banyak adalah jabatan
lain-lain diluar yang telah ditentukan dalam kuesioner yaitu sebesar 50 %
dengan responden 20 orang dimana dalam jabatan lainnya tersebut
terdapat supervisor, manajer pembelian, desaign, manajer HRD dan
manajer EQMS, sedangkan menejer lainnya yaitu menejer operasi
sebanyak 4 orang atau 10 %, menejer quality control sebanyak 8 orang
atau 20 %, menejer pabrik sebesar 6 orang atau 15 %, dan menejer
keuangan sebanyak 2 orang atau 5 %.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
65/110
64
Tabel 4.6
Jabatan Responden
Jabatan Frekuensi Persentase
Menejer operasi 4 10 %
Menejer quality control 8 20 %
Menejer pabrik 6 15 %
Menejer keuangan 2 5 %
Lainnya 20 50 %
Jumlah 40 100 %
Sumber: Data primer yang diolah
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pada tabel 4.7, jenjang pendidikan responden untuk S1 lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat pendidikan D3 dan S2 dengan presentase 85
% dengan frekuensi 34 orang sedangkan untuk D3 sebanyak 2 orang atau
5 %, S2 sebanyak 4 orang atau 10 % dan untuk jenjang pendidikan S3
tidak ada atau 0 % .
Tabel 4.7
Jenjang Pendidikan
Sumber: Data primer yang diolah
Jenjang Pendidikan Frekuensi Persentase
D3 2 5 %
S1 34 85 %
S2 4 10 %
S3 - -
Jumlah 40 100 %
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
66/110
65
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Pada tabel 4.8, lama bekerja 12 tahun lebih banyak yaitu sebanyak
24 orang atau 60 %. Sedangkan lama bekerja yang lain yaitu sebanyak 3
orang atau 7,5 % untuk 1-4 tahun, 4-8 tahun sebanyak 4 orang atau 10 %,
8-12 tahun sebanyak 9 orang atau 22,5 %.
Tabel 4.8
Lama Bekerja
Sumber: Data primer yang diolah
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation.
Pedoman suatu model dikatan valid jika tingkat signifikansi dibawah 0,05
maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel 4.9 akan
menunjukan hasil uji validitas.
Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1-4 tahun 3 7,5 %
4-8 tahun 4 10 %
8-12 tahun 9 22,5 %
12 tahun 24 60 %
Jumlah 40 100 %
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
67/110
66
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas
Total Quality Management
PERTANYAAN Sig.Person
CorrelationKETERANGAN
TQM1 0,000 0,730** Valid
TQM2 0,000 0,733** Valid
TQM3 0,000 0,690** Valid
TQM4 0,000 0,685** Valid
TQM5 0,000 0,769** Valid
TQM6 0,000 0,766** Valid
TQM7 0,000 0,770** Valid
TQM8 0,000 0,833** Valid
TQM9 0,000 0,791** Valid
TQM10 0,000 0,709** Valid
TQM11 0,000 0,653** Valid
TQM12 0,000 0,769** Valid
TQM13 0,000 0,728** Valid
TQM14 0,000 0,735** Valid
TQM15 0,000 0,649** Valid
TQM16 0,000 0,730** Valid
TQM17 0,000 0,725** Valid
TQM18 0,000 0,732** Valid
TQM19 0,000 0,618** Valid
TQM20 0,000 0,849** Valid
TQM21 0,000 0,707** ValidTQM22 0,000 0,772** Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
variabel TQM secara keseluruhan valid. Jadi 22 item pertanyaan pada
variabel Total Quality Managementdapat diginakan untuk analisa variabel
Total Quality Managementlebih lanjut.
Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel Just In
Time dimana jumlah pertanyaan sebanyak 16 butir pertanyaan. Hasil
pengujian validitas untuk variabel Just In Time dapat dilihat pada tabel
4.10 berikut ini:
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
68/110
67
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Just In Time
PERTANYAAN Sig.Person
CorrelationKETERANGAN
JIT1 0,000 0,699** Valid
JIT2 0,000 0,747** Valid
JIT3 0,000 0, 678** Valid
JIT4 0,010 0,404** Valid
JIT5 0,000 0,545** Valid
JIT6 0,000 0,736** Valid
JIT7 0,000 0,713** Valid
JIT8 0,000 0,800** Valid
JIT9 0,001 0,512** Valid
JIT10 0,002 0,484** Valid
JIT11 0,000 0,543** Valid
JIT12 0,000 0,709** Valid
JIT13 0,000 0,708** Valid
JIT14 0,000 0,685** Valid
JIT15 0,000 0,667** Valid
JIT16 0,000 0,717** ValidSumber: Data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam variabel JIT secara keseluruhan valid. Seperti variabel TQM,
variabel JIT juga berbeda dengan peneliti sebelumnya, dimana pada
peneliti sebelumnya terdapat 4 dimensi yang menjadi indikator
pertanyaan.
Setelah melakukan pengujian terhadap 16 item petanyaan Just In
Time, selanjutnya melakukan uji validitas untuk variabel kinerja kualitas
dengan total item pertanyaan sebanyak 5 pertanyaan dan dapat dilihat
pada tabel 4.11.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
69/110
68
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas
Kinerja Kualitas
PERTANYAAN Sig.
Person
Correlation
KETERANGAN
KK1 0,000 0,807** Valid
KK2 0,000 0,829** Valid
KK3 0,000 0,670** Valid
KK4 0,000 0,701** Valid
KK5 0,000 0,744** Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam variabel kinerja kualitas secara keseluruhan valid. Seperti variabel
TQM, dan JIT, variabel kinerja kualitas juga berbeda dengan peneliti
sebelumnya, karena dalam penelitian sebelumya tidak diketahui elemen
kunci yang menjadi indikator pertanyaan. Sehingga pada variabel kinerja
kualitas kali ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan
oleh Marcel Marius (2004).
2. Uji Reliabilitas
Pedoman alat ukur diakatakan reliable adalah jika nilai koefisien
alpha sebesar 0,60 atau lebih (Nugroho, 2006:72). Hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
70/110
69
Tabel 4.12
Uji Reliabilitas Total Quality Management
Reliability Statistics
,959 ,959 22
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel reliabilitas di atas dapat di jelaskan bahwa total
quality managementmempunyai cronbach alpha 0,959 lebih besar dari
0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa TQM memiliki tingkat
reliabilitas.
Selanjutnya uji reliabilitas untuk variabel Just In Time. Hasil uji
variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13
Uji ReliabilitasJust In Time
Reliability Statistics
,896 ,906 16
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel reliabilitas di atas dapat di jelaskan bahwa just in
time mempunyai cronbach alpha 0,896 lebih besar dari 0,60. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa JIT memiliki tingkat reliabilitas.
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
71/110
70
Setelah melakukan uji reliabilitas variabel Just In Time, selanjutkan
uji reliabilitas untuk variabel kinerja kualitas dan hasil uji ini dapat dilihat
pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14
Uji Reliabilitas Kinerja Kualitas
Reliability Statistics
,802 ,808 5
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel 4.14 di atas ternyata variabel kinerja kualitas
memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,802.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran konsistensi jawaban dari
setiap responden untuk setiap variabel yang digunakan terbukti reliabel.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada kolerasi
antara variabel bebas yaitu Total Quality Management danJust In Time
terhadap kinerja kualitas perusahaan.
Hasil uji multikolinearitas terlihat pada tabel 4.15 di bawah ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
72/110
71
Coefficients(a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TQM ,789 1,267
JIT ,789 1,267
a Dependent Variable: KK
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa VIF untuk TQM dan
JIT di sekitar angka 1 yaitu 1,267. dengan tingkat ToleranceTQM dan JIT
mendekati angka 1 yaitu sebesar 0,789 dengan demikian persamaan
regresi bebas dari problem multiko.
2. Uji Heterikedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Pedoman suatu model regresi bebas dari
heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y (Ghozali, 2005:105).
Hasil uji multikolinearitas terlihat pada tabel 4.16 di bawah ini:
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
RegressionStuden
tized
Residual
Dependent Variable: KK
Scatterplot
Sumber: Data SPSS
Gambar 4.16
Hasil Uji Heterokedastisitas
-
7/24/2019 Rifka Khairunnisa FEIS 1
73/110
72
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat titik-titik menyebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi untuk variabel TQM dan JIT yang mempengaruhi
kinerja kualitas.
3. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normaly probability
plot. Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-nilai
sebaran terletak dis