revisi perbup final

34

Upload: fajar-reza-laksana

Post on 05-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hasil revisi mengenai perbub yang ada

TRANSCRIPT

  • LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR TANGGAL

    A. KAWASAN LINDUNG :

    I.

    1.1. DI DALAM KAWASAN 1.1.1. Hutan Konservasi

    HUTAN : a. Taman Nasional 1. Fungsi Utama :

    Pelestarian alam ekosistem Perlindungan sistem penyangga - - 1. Kepada kawasan yang ada pemukiman hak dasar tetap diperhatikan

    asli untuk tujuan penelitian, kehidupan, serta pemanfaatan 2. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    ilmu pengetahuan, pendidikan, secara lestari sumberdaya alam

    pariwisata dan rekreasi hayati dan ekosistemnya

    2. Penunjang Kawasan :a. Zona inti - - - 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutananb. Zona rimba 1. Ilmu pengetahuan dan pendidikan - - 2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    2. Pendidikan dan Pelatihan - - sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri3. Religi dan Budaya (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang

    4. Pos Pengaman (A) (A)

    5. Penelitian (A) (A)

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :

    a. Zona pemanfaatan 1. Pondok wisata (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian2. Bumi perkemahan (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri3. Karavan (A) (A) Kehutanan4. Sarana wisata tirta (A) (A) 2. Bentuk bangunan bergaya arsitektur budaya setempat5. Angkutan wisata (A) (A) 3. Tidak mengubah bentang alam yang ada6. Sarana wisata budaya (A) (A) 4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang7. Gazebo/Shelter (A) (A)8. Pondok pemandangan (A) (A)

    9. Kanopi trail (A) (A)

    10. Log trail (A) (A)

    b. Zona khusus 1. Pemukiman Penduduk 2-5% 8 meter 1. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.

    2. Terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    3. Terbatas untuk penduduk asli

    2. Penunjang Pariwisata 2-5 % 8 meter 1. Terhadap bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan danlegalitas lahan, dalam kurun waktu 3 tahun setelah berlakunyaUndang-undang Nomor 26 tahun 2007 disesuaikan dengan ketentuan yangberlaku

    2. Pemanfaatan untuk permukiman penduduk dan penunjang pariwisata hanyadiijinkan untuk penduduk asli setempat dengan luasan tetap dan tidakmengurangi fungsi lindung kawasan

    3. Bentuk bangunan yang memiliki struktur bangunannya relatif sesuaidengan kondisi wilayah, dengan ketentuan : 1. dapat meresap air2. memiliki sifat penghematan energi3. tidak merubah bentang alam4. permukaan tanah ditanami dengan tanaman yang berfungsi menahan air larian

    4 Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai denganperaturan perundang-undangan.

    5 Terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    PEMANFAATAN PengaturanKDB

    JENIS KEGIATAN

    KAWASAN LINDUNG :

    PEDOMAN OPERASIONAL PEMANFAATAN RUANG

    STANDAR TEKNIS NO PERUNTUKAN RUANGKAWASAN

    KETINGGIAN

    1

  • PEMANFAATAN PengaturanKDB

    JENIS KEGIATANSTANDAR TEKNIS

    NO PERUNTUKAN RUANGKAWASANKETINGGIAN

    3. Tower (A) (A) 1. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.

    2. Terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    3. Terhadap bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan dan legalitas lahan

    dalam kurun waktu 3 tahun setelah berlakunya Undang-undang Nomor 26 tahun 2007

    disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku

    4. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang.

    5. Konstruksi tidak mengganggu/ merubah bentang alam

    4. Transmisi/Jaringan (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Bangunan yang merupakan bagian dari suatu jaringan atau transmisi bagi

    kepentingan umum, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/Pejabat

    berwenang

    3. Sistim transmisi/jaringan tidak terkoneksi dengan sistem jaringan regional

    4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    b. Taman Wisata Alam 1. Fungsi Utama :

    Pariwisata dan rekreasi alam Wisata Alam (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Hanya dapat diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan penunjang pariwisata

    dengan intensitas rendah

    3. Sesuai dengan kajian konservasi alam

    4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan

    2. Penunjang Kawasan 1. Penelitian pengembangan (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    2. Ilmu pengetahuan (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    3. Pendidikan, budidaya, wisata alam (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang

    4. Akomodasi pondok wisata (A) (A) 2. Sesuai dengan kajian konservasi alam

    5. Perkemahan (A) (A) 3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    6. Karavan (A) (A)

    7. Penginapan (A) (A)

    8. Wisata tirta (A) (A)

    9. Wisata budaya (A) (A)

    (A) (A)

    3. Di Luar Fungsi Utama :

    Utilitas Umum Transmisi/Jaringan (SUTT/SUTET) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Bangunan yang merupakan bagian dari suatu jaringan atau transmisi bagi

    kepentingan umum, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/ Pejabat

    berwenang

    3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    2

  • PEMANFAATAN PengaturanKDB

    JENIS KEGIATANSTANDAR TEKNIS

    NO PERUNTUKAN RUANGKAWASANKETINGGIAN

    1.1.2. Hutan Lindung 1. Fungsi Utama :

    Plasma Nutfah, Hidrologis , 1. Pembibitan (A) (A) Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    Habitat Flora & Fauna, 2. Penanaman (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Pengendali Ekosistem, iklim 3. Pengkayaan (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang

    mikro dan Penghasil Carbon

    2. Penunjang Kawasan

    Kehutanan 1. Penangkaran satwa endemik (A) (A) 1. Khusus untuk penangkaran satwa endemik dimungkinkan bangunan penunjang non

    2. Budidaya tanaman obat (A) (A) permanen dengan konstruksi sederhana

    3. Budidaya tanaman hias (A) (A) 2. Tidak mengurangi, mengubah atau menghilangkan fungsi utamanya

    4. Budidaya jamur (A) (A) 3. Pengolahan tanah terbatas

    5. Budidaya perlebahan (A) (A) 4. Tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi

    6. Budidaya penangkaran satwa liar (A) (A) 5. Tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat

    7. Rehabilitasi satwa (A) (A) 6. Tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam

    8. Budidaya hijauan makanan ternak (A) (A) 6. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    9. Perlindungan keanekaragaman hayati (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    10. Penyelamatan dan perlindungan lingkungan (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang

    11. Penyerapan dan/atau penyimpanan karbon (A) (A)

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :

    1. Utilitas Umum Jaringan telekomunikasi, repiter telekomunikasi, stasiun (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggianpemancar radio, stasiun relai televisi, ketenagalistrikan, sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteriinstalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air, dan Kehutanan/pejabat berwenangjaringan/Fasilitas Transportasi 2. Bangunan ditempatkan pada lokasi yang memiliki tutupan (vegetasi) rendah

    3. Konstruksi tidak mengganggu/ merubah bentang alam

    4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Pengusahaan obyek dan 1. Obyek dan daya tarik wisata alam (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggiandaya tarik wisata a. Taman hutan raya sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    b. Taman wisata alam Kehutanan/pejabat berwenang

    c. Taman nasional 2. Tidak mengurangi, mengubah, atau menghilangkan fungsi utamanya

    d. Taman satwa 3. Tidak mengubah bentang alam

    4. Tidak merusak keseimbangan unsur- unsur lingkungan

    5. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus, antara lain : (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    wisata gua dan ekowisata sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Tidak mengurangi, mengubah, atau menghilangkan fungsi utamanya

    3. Tidak mengubah bentang alam

    4. Tidak merusak keseimbangan unsur- unsur lingkungan

    5. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    3

  • PEMANFAATAN PengaturanKDB

    JENIS KEGIATANSTANDAR TEKNIS

    NO PERUNTUKAN RUANGKAWASANKETINGGIAN

    3. Pendidikan (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Tidak mengurangi, mengubah, atau menghilangkan fungsi utamanya

    3. Tidak mengubah bentang alam

    4. Tidak merusak keseimbangan unsur- unsur lingkungan

    5. Pemanfaatan ruang kawasan untuk kegiatan budidaya hanya diizinkan bagi

    penduduk asli dengan luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung kawasan sesuai

    dengan peraturan perUndang-undangan.

    6. Memiliki status hak atas tanah sesuai dengan peraturan perUndang-undangan

    7. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    4. Sumber Daya Energi dan 1. Pertambangan Bahan Galian (A) (A) 1. terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan

    Mineral Strategis dan vital 2. Sistem penambangan yang digunakan adalah tambang bawah tanah (under

    ground minning)

    3. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Panas Bumi (A) (A) 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    3. Minyak dan Gas Bumi (A) (A) 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB, ketinggian dan

    sistem jaringan dilakukan melalui kajian teknis

    4. Pemanfaatan Sumber Daya Air (A) (A) 1. Terbatas pada kegiatan eksplorasi, penurapan mata air maksimal 5 m2

    dan pipa transmisi

    2. Konstruksi bangunan turap tidak melebihi ketinggian muka air semula

    dan tekanan air pada bangunan turap tidak mengurangi debit kemunculan

    air semula

    3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    5. Penelitian Sarana/prasarana (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Bangunan yang mendukung kegiatan penelitian dan tidak mengganggu

    3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    6. Pemukiman Rumah tinggal 5% 8 meter 1. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.

    2. Terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    3. Pemanfaatan untuk permukiman penduduk hanya diijinkan untuk penduduk

    setempat dengan luasan tetap dengan tidak mengurangi fungsi lindung kawasan

    4. Bentuk bangunan yang memiliki struktur bangunannya relatif sesuai dengan kondisi

    wilayah, dengan ketentuan :

    1. Dapat meresap air

    2. Memiliki sifat penghematan energi

    3.Tidak merubah bentang alam

    4. Permukaan tanah ditanami dengan tanaman yang berfungsi menahan air larian

    5. Tidak dibenarkan menambah dan mendirikan bangunan baru

    4

  • PEMANFAATAN PengaturanKDB

    JENIS KEGIATANSTANDAR TEKNIS

    NO PERUNTUKAN RUANGKAWASANKETINGGIAN

    1.1.3 Cagar alam 1. Fungsi Utama :

    Pengawetan keanekaragaman 1. Pengawetan jenis tumbuhan - - -

    tumbuhan dan satwa, beserta 2. Pengawetan jenis satwa - - -

    ekosistemnya 3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya hayati dan - - -

    ekosistemnya

    2. Penunjang Kawasan : 1. Penelitian dan pengembangan (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    2. Ekowisata (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :

    Utilitas Umum 1. Pos pengamat (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    2. jalan dan jembatan (A) - sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    1.2. DILUAR 1.2.1. Sempadan Sungai/Irigasi 1. Fungsi Utama :

    KAWASAN HUTAN : Waduk/Situ/Mata Air Jalur Hijau 1. Pertamanan (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    2. Usaha Tanaman Hias (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    3. Budidaya Tanaman Pelindung (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Kegiatan budidaya yang dilakukan yang dapat menunjang fungsi kawasan dan

    mendorong kegiatan wisata pendidikan

    3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Penunjang Kawasan

    Bangunan penunjang fungsi

    kawasan 1. Bangunan Pengamat Air (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    2. Jalur Inpeksi (A) - sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    3. Turap (A) - Kehutanan/pejabat berwenang

    4. Jalan/Jogging Track (A) - 2. Tidak merubah bentang alam5. Bangunan pengendali erosi, sedimentasi, pengelolaan dan (A) - 3. Layak secara teknis dan tidak mengganggu nilai estetika lingkungan

    pemanfaatan 4. Tetap mempertahankan vegetasi sebagai konservasi

    6. Penurapan mata air, bak penampungan, pipa transmisi 5. Kontruksi bangunan turap tidak melebihi ketinggian muka air semula dan tekanan air(A) - pada bangunan turap tidak mengurangi debit kemunculan air semula.

    6. Garis sempadan mata air ditetapkan sekurang-kurangnya dengan radius 200 meter

    3. Di Luar Fungsi Kawasan:

    a. Utilitas Umum Jaringan Transmisi Listrik, Gardu dan Jaringan Distribusi (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    Listrik, Jaringan Gas Alam, Jaringan Telekomunikasi/ Tower, sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Jaringan Irigasi, Jalan Usaha Tani, dan Jaringan/Fasilitas Kehutanan/pejabat berwenang

    Transportasi 2. Tidak merubah bentang alam

    3. Bangunan yang merupakan bagian dari suatu jaringan atau transmisi bagi

    kepentingan umum

    4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    b. Sarana dan Prasarana 1 Jembatan dan jalan (A) - 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    2 Pos Pengamanan/Pengamat (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    3 Bangunan prasarana air (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Tidak merubah bentang alam dan tidak mengganggu nilai estitika lingkungan

    3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    5

  • PEMANFAATAN PengaturanKDB

    JENIS KEGIATANSTANDAR TEKNIS

    NO PERUNTUKAN RUANGKAWASANKETINGGIAN

    1.2.2. Cagar Budaya dan Ilmu 1. Fungsi Utama :

    Pengetahuan

    2. Penunjang Kawasan

    a. Bangunan penunjang 1. Pos jaga (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    fungsi kawasan 2. Balai penelitian 5 % 8 Meter sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan MenteriKehutanan/pejabat berwenang

    2. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    b. Pariwisata Wisata pendidikan, budaya dan penelitian 5 % 8 Meter - Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    6

  • II.

    2.1. HUTAN PRODUKSI : Hutan Produksi Terbatas dan 1. Fungsi Utama : 1. Pembibitan - - - - -Hutan Produksi Tetap Hutan Produksi 2. Penanaman - - - - -

    3. Penebangan - - - - -

    2. Penunjang Kawasan :a. Permukiman Rumah Tinggal (Tidak terencana) 5% 8 meter 5% 8 meter 1. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.2. Terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang3. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan 4. Terhadap bangunan atau hunian penunjang fungsi kawasan yang memiliki luasan

    minimal 1 ha diberikan KDB 30% dari emplasement 5%

    b. Perkebunan 1. Perkebunan Rakyat - - - - 1. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan2. Perkebunan Besar Swasta Nasional - - - - peraturan perundang-undangan.

    2. Terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    c. Kehutanan 1. Budidaya tanaman obat (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian2. Budidaya tanaman hias (A) (A) (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri3. Budidaya jamur (A) (A) (A) (A) Kehutanan/pejabat berwenang4. Budidaya perlebahan (A) (A) (A) (A) 2. Tidak mengurangi, mengubah atau menghilangkan fungsi utamanya5. Penangkaran satwa (A) (A) (A) (A) 3. Pengolahan tanah terbatas6. Budidaya sarang burung walet (A) (A) (A) (A) 4. Tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi7. Budidaya tanaman pangan dibawah tegakan (A) (A) (A) (A) 5. Pengolahan tidak dilakukan secara mekanis 8. pemanfaatan/pemungutan hasil hutan kayu (A) (A) (A) (A) 6. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang9. pemanfaatan/pemungutan hasil hutan non kayu (A) (A) (A) (A)10. Pemanfaatan air (A) (A) (A) (A)11. Perdagangan karbon (A) (A) (A) (A)12. Penyelamatan hutan dan lingkungan (A) (A) (A) (A)

    d. Industri 1. Pengolahan Hasil Hutan Ikutan (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai2. Pengolahan Hasil Hutan (A) (A) (A) (A) dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri Kehutanan /

    pejabat berwenang.2. Hanya diperkenankan untuk jenis bangunan penunjang fungsi kawasan :

    1. Rumah tinggal/mess karyawan 2. guest house (wisma) 3. Kantor pengelola 4. Tempat pengolahan hasil kebun dan gudang

    3. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan

    e. Pendidikan Penelitian Pertanian dan kehutanan (A) (A) (A) (A) 1. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan peraturanperUndang-undangan

    2. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang3. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai

    dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri Kehutanan /pejabat berwenang.

    4. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :a. Utilitas Umum Penggunaan untuk migas, panas bumi, jaringan (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai

    telekomunikasi, repiter telekomunikasi, stasiun pemancar dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteriradio, stasiun relai televisi, ketenagalistrikan, instalasi Kehutanan/pejabat berwenangteknologi energi terbarukan, instalasi air, dan 2. Konstruksi tidak mengganggu/merubah bentang alamjaringan/fasilitas transportasi 3. Bangunan ditempatkan pada lokasi yang memiliki tutupan (vegetasi) rendah

    4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    KAWASAN BUDIDAYA :

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I KATEGORI IIPERUNTUKAN RUANGKAWASAN

    KETINGGIAN KETINGGIAN

    B. KAWASAN BUDIDAYA :

    NO Pengaturan

    KDB

    JENIS KEGIATANPEMANFAATAN

    KDB

    7

  • STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I KATEGORI IIPERUNTUKAN RUANGKAWASAN

    KETINGGIAN KETINGGIAN

    NO Pengaturan

    KDB

    JENIS KEGIATANPEMANFAATAN

    KDB

    b. Fasilitas Umum/Sosial 1. Sarana Peribadatan 5% (A) 5% (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri Kehutanan/pejabatberwenang

    2. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan peraturanperundang-undangan

    3. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan 4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    2. Tempat Pengolahan Akhir Sampah (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidan Pengolahan Sampah Terpadu dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang2. Tidak berada pada daerah formasi batu pasir, batu gamping, atau dolomit

    berongga dan batuan berkekar lainnya3. Kemiringan zona < 20 %4. Memiliki jarak minimal dengan :

    a. Jalan : 500 meterb. Sungai/saluran : 500 meterc. Permukiman : 500 meterd. Lapangan terbang : 3000 meter

    5. Tidak berada pada lokasi rawan bencana/bahaya geologi6. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    c. Pengusahaan obyek dan 1. Obyek dan daya tarik wisata alam, antara lain : 10 % 8 meter 5% 8 meter 1. Terbatas pada lahan yang telah memperoleh ijin dan telah memiliki hak atas tanah.daya tarik wisata a. Taman hutan raya sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    b. Taman wisata alam 2. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan c. Taman nasional 3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenangd. Taman satwa

    2. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus, antara lain : 5 % 8 meter 5% 8 meter 1. Terbatas pada lahan yang telah memperoleh ijin dan telah memiliki hak atas tanah.a. Obyek wisata agro 2. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan b. Wisata Tirta 3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenangc. Wisata Gua

    d. Usaha sarana pariwisata Penyediaan akomodasi, antara lain : 1. Terbatas pada lahan yang telah memperoleh ijin dan telah memiliki hak atas tanahBumi perkemahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    2. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan 3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    e. Peternakan 1. Ternak Besar dan kecil (Ruminansia) (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian2. Ternak Unggas (A) (A) (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang2. Memiliki jarak bangunan terhadap :

    a. Sungai/anak sungai min 25 meterb. Permukiman/rumah penduduk : 50 meter

    3. Ketentuan bangunan dengan kriteria:1. dapat meresap air2. memiliki sifat penghematan energi3. tidak merubah bentang alam4. permukaan tanah ditanami dengan tanaman yang berfungsi menahan air larian

    4. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan peraturanperundang-undangan setelah mendapat rekomendasi dari MenteriKehutanan/pejabat berwenang

    5. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan 6. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    3. Karantina/Rehabilitasi Hewan/Penangkaran (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan MenteriKehutanan/pejabat berwenang

    2. Memiliki jarak bangunan terhadap Permukiman/rumah penduduk : 50 meter3. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    8

  • STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I KATEGORI IIPERUNTUKAN RUANGKAWASAN

    KETINGGIAN KETINGGIAN

    NO Pengaturan

    KDB

    JENIS KEGIATANPEMANFAATAN

    KDB

    4. Ternak Terpadu (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan MenteriKehutanan/pejabat berwenang

    2. Kegiatan Hulu-Hilir3. Memiliki jarak bangunan terhadap :

    - Permukiman/rumah penduduk : 50 meter4. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    5. Rumah Potong Hewan/Unggas (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian6. Rumah Sakit / Balai Kesehatan Hewan (A) (A) (A) (A) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan persetujuan Menteri

    Kehutanan/pejabat berwenang2. Memiliki jarak bangunan minimal terhadap :

    a. Sungai/Saluran : berdasarkan kajian teknis dari instansi yang membidangisesuai ketentuan peraturan perundang-undanganb. Permukiman : 50 meter

    3. Terbatas pada lahan yang telah memiliki status tanah sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

    4. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan hutan 5. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    f. Energi dan Sumber Daya Mineral 1. Bahan Galian Strategis dan Vital (A) (A) (A) (A) 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan

    dan fasilitas penunjangnya 2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggiansesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    2. Bahan Galian Non Strategis dan (A) (A) - - 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenangNon Vital (Golongan C) dan 2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggianfasilitas penunjangnya sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    3. Pengolahan Hasil Tambang (A) (A) - - 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    4. Panas Bumi (A) (A) (A) (A) 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (A) (A) (A) (A) 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang(Mikrohidro/Minihidro/pikohidro) 2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    6. Pembangkit Listrik Tenaga (A) (A) (A) (A) 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenangGas/Uap/Diesel/Biomas/ 2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian

    sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    7. Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (A) (A) (A) (A) 1. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai

    dengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    8. Pemanfaatan Sumber Daya Air (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis dan lingkungan hidup

    2. Aquifer yang boleh disadap > 40 bmt3. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga hanya boleh

    dilakukan pada zona aman, yaitu daerah penurunan muka air tanah < 40 % ataupenurunan kualitas yang ditandai dengan kenaikan salinitas kurang dari 1000 liter/cm

    4. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga pada zona rawanhanya dibolehkan dengan debit terbatas setelah melalui kajian teknis dan lingkunganhidup yang ketat

    5. Kontruksi bangunan turap tidak melebihi ketinggian muka air semula dan tekanan airpada bangunan turap tidak mengurangi debit kemunculan air semula.

    6. Garis sempadan mata air ditetapkan sekurang-kurangnya dengan radius 200 meter7. Terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan/pejabat berwenang

    9

  • 2.2. PERTANIAN : 2.2.1. Pertanian Lahan Basah 1. Fungsi Utama : a. Budidaya Padi 1. Pengembangan/pencetakan sawah - - - - - -

    2. Agroindustri (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan3. Aneka Usaha Pertanian 20% 8 Meter 5% 8 Meter kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    20% 8 Meter 5% 8 Meter 2. emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen3. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan pertanian4. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    b. Perikanan Budidaya Perikanan Air Tawar dan Ikan Hias 10% 8 Meter 5% 8 Meter 1. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)2. Menyediakan sumur resapan sebanyak 1 buah setiap 50 m2 untuk kolam permanen 3. Tidak mengurangi air larian permukaan ke pesawahan sekitar4. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    2. Penunjang Kawasan :a. Jasa dan perdagangan 1. Kios Sarana Produksi dan Distribusi, Sarana Produksi 10% 8 Meter 5% 8 Meter 1. Berada di sekitar perkampungan

    Pertanian 2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)3. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    2. Pergudangan, pengolahan hasil pertanian 10% 8 Meter 10% 8 Meter 1. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll)(penggilingan padi, tempat jemur) 2. Ketersediaan bahan baku di sekitar kegiatandan perbengkelan yang berbasis pertanian 3. Terbatas pada bengkel mesin penunjang pertanian

    4. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan pertanian5. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    b. Utilitas Umum Jaringan Transmisi Listrik, Gardu dan Jaringan Distribusi (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai denganListrik, Jaringan Gas Alam, Jaringan Telekomunikasi/ Tower, kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.Jaringan Irigasi, Jaringan air bersih, Jalan Usaha Tani, dan 2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll)Jaringan/Fasilitas Transportasi 3. Untuk jaringan telekomunikasi/Tower dan sejenisnya harus mendapat persetujuan warga

    sekitar dalam radius minimal 200 meter.

    c. Pengusahaan obyek dan daya tarik 1. Obyek dan daya tarik wisata alam, antara lain : 20% 8 Meter 10% 8 Meter 1. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemenwisata a. Taman wisata alam 2. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    b. Taman satwa 3. Kegiatan pertanian (agro) yang dikembangkan untuk wisata harus berupa persawahan danc. Pemandian alam perikanan

    4. Penempatan bangunan penunjang yang berada dalam emplasemen harus berada di sekitarPerkampungan dengan jarak maksimal 100 m dari perkampungan

    5. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    2. Obyek dan daya tarik wisata budaya, berupa 20% 8 Meter 10% 8 Meter 1. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemenrekreasi dan hiburan umum, antara lain : 2. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)kolam pemancingan 3. Kegiatan pertanian (agro) yang dikembangkan untuk wisata harus berupa persawahan dan

    perikanan4. Penempatan bangunan penunjang yang berada dalam emplasemen harus berada di sekitar

    Perkampungan dengan jarak maksimal 100 m dari perkampungan5. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    3. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus, antara lain : 10% 8 Meter 10% 8 Meter 1. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemena. Obyek wisata agro 2. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)b. Wisata Tirta 3. Penempatan bangunan penunjang yang berada dalam emplasemen harus berada di sekitarc. Wisata Gua perikanand. Ekowisata 4. Penempatan bangunan penunjang yang berada dalam emplasemen harus berada di sekitar

    Perkampungan dengan jarak maksimal 100 m dari perkampungan5. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    d. Peternakan Ternak Besar, Ternak Kecil (Ruminansia) dan 20 % 8 Meter 10% 8 Meter 1. Terbatas pada kegiatan ternak besar dan kecil (Ruminansia), Ternak Unggas terpaduTernak Unggas bagian dari diversifikasi pertanian

    2. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)3. Membuat Buffer dari lokasi yang dimohon berdasarkan kajian teknis4. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan pertanian5. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    C. KAWASAN PERTANIAN :

    NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    10

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    3 Di Luar Fungsi Kawasan :

    a. Permukiman Rumah Tinggal - 12 Meter - 12 Meter 1. Bangunan tunggal dibawah 100 m22. Terbatas pada penduduk setempat yang telah berdomisili minimal 5 tahun3. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    b. Fasilitas Umum/Sosial 1. Bangunan Sarana Gas Alam (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Tidak mengubah fungsi kawasan3. Kegiatan terbatas pada pembangunan sistem jaringan prasarana utama

    2. Bangunan Sarana Telekomunikasi (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Tidak pada lokasi beririgasi teknis3. Kegiatan terbatas pada pembangunan sistem jaringan prasarana utama

    c. Fasilitas penunjang - Wisata alam, wisata desa 20 % 8 Meter 10 % 8 Meter 1. Bangunan penunjang ditempatkan pada lahan kemiringan 0-15 %Pariwisata 2. Tidak pada lokasi beririgasi teknis

    3. Tidak mengubah fungsi kawasan

    d. Energi dan Sumber Daya Mineral 1. Pertambangan Bahan Galian strategis dan vital dan sarana 30 % (A) 20 % (A) 1. Perlu adanya kajian tentang aspek keseimbangan antara biaya dan manfaat sertapenunjangnya keseimbangan antara resiko dan manfaat dari dinas terkait

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen3. Kegiatan yang berdampak besar dan penting terlebih dahulu dikoordinasikan dan

    mendapat rekomendasi dari menteri terkait/pejabat berwenang. 4. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Pertambangan bahan galian non strategis dan non 30 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Perlu adanya kajian tentang aspek keseimbangan antara biaya dan manfaat sertavital (golongan C) dan fasilitas punjang serta keseimbangan antara resiko dan manfaat dari dinas terkaitpengolahannya 2. terbatas pada lahan yang tidak beririgasi teknis

    3. Memiliki jarak minimal (buffer zone) dengan :a. Batas persil dengan Lahan pertanian : 50 meterb. Sungai : 50 meterc. Permukiman : 300 meter

    4. Menyimpan dan mengamankan tanah atas (top soil) untuk keperluanreklamasi/rehabilitasi lahan bekas penambangan

    5. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    3. Panas Bumi 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    4. Minyak dan Gas Bumi pada kegiatan 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai denganhulu dan hilir kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian(Mikrohidro/Minihidro/picohidro) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    6. Pembangkit Listrik Tenaga 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai denganGas/Uap/Diesel/Biomas/ kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.Terbaharukan 2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    2.2.2. Pertanian Lahan Kering 1.Pertanian Budidaya Pertanian - - - - 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    2. Penunjang Kawasan :a. Bangunan penunjang pertanian 1. Aneka Usaha Pertanian 30% 8 Meter 10% 8 Meter 1. Emplasement maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplacement

    2. Demplot 30% 8 Meter 10% 8 Meter 2. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)- Bangunan percontohan 3. Kegiatan pertanian (agro) yang dikembangkan harus mendukung terhadap peningkatan

    3. Sentra pertanian 30% 8 Meter 10% 8 Meter kegiatan pertanian4. Pergudangan 30% 8 Meter 10% 8 Meter 4. Dilarang mengurangi areal produktif pertanian5. Outlet tanaman 30% 8 Meter 10% 8 Meter 5. Bangunan tidak merubah fungsi kawasan sebagai kawasan pertanian6. Green house 30% 8 Meter 10% 8 Meter7. Packing house 30% 8 Meter 10% 8 Meter8. Sub terminal agribisnis 30% 8 Meter 10% 8 Meter9. Bengkel alsintan 30% 8 Meter 10% 8 Meter10. Penggilingan-RMU 30% 8 Meter 10% 8 Meter11. Bangunan pengolahan 30% 8 Meter 10% 8 Meter

    Fungsi Utama :

    11

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    b Pengusahaan obyek dan 1. Obyek dan daya tarik wisata alam, antara lain : - - - - 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)daya tarik wisata a. Taman hutan raya 2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    b. Taman satwa 3. Melakukan penanaman tanaman yang dapat menyimpan air dan bernilai ekonomisc. pemandian alam

    2. Obyek dan daya tarik wisata budaya beruparekreasi dan hiburan umum antara lain :a. Kolam pemancingan - - - - 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    2. Menggunakan sumber air permukaan/tersedia sumber ait permukaan

    b. Pentas pertunjukkan wisata 20% (A) 10% (A) 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen3. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    c. Sarana olahraga 20% (A) 10% (A) 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen3. Diarahkan pada bangunan olahraga yang berbentuk indoor4. Membuat sumur resapan per 25 m25. Harus ada ijin pemanfaatan air tanah dari Dinas terkait6 Membuat infrastruktur sendiri7. Khusus di kawasan strategis pariwisata, dimungkinkan usaha sarana pariwisata dengan

    kajian teknis dan lingkungan hidup 8. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    3. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)ekowisata dan kegiatan sejenis lainnya 2. Kegiatan pertanian (agro) yang dikembangkan harus mendukung terhadap peningkatan

    kegiatan pertanian3. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen4. Khusus di kawasan strategis pariwisata, dimungkinkan usaha sarana pariwisata dengan 5. kajian teknis dan lingkungan hidup 6. Membuat infrastruktur sendiri7. Dilarang mengurangi areal produktif pertanian dan wisata alam8. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai

    dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    4. Penyediaan makan dan minum antara lain : 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)Restoran, Rumah makan, dan jasa boga (A) (A) (A) (A) 2. Terlayani minimal oleh jaringan jalan kabupaten

    3. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen4. Khusus di kawasan strategis pariwisata, dimungkinkan usaha sarana pariwisata dengan

    kajian teknis dan lingkungan hidup 5. Perlu pengaturan proporsi tutupan dan penghijauan 6. Membuat tandon air/kolam air7. Membuat sumur resapan per 25 m28. Membuat infrastruktur sendiri9. Bentuk bangunan panggung, dengan KDB berdasarkan tutupan atap terluar10. Harus ada ijin pemanfaatan air tanah dari Dinas terkait11. Dilarang mengurangi areal produktif pertanian dan wisata alam12. Rekayasa arsitektur/sipil untuk pipanisasi sekunder menuju tandon air/sumur resapan

    c. Industri Agroindustri 30% 8 Meter 10% 8 Meter 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)2. Kegiatan agro industri yang dikembangkan harus mendukung terhadap peningkatan

    kegiatan pertanian3. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen4. Minimal terlayani akses jalan lokal primer

    d. Peternakan 1. Ternak Besar dan kecil (Ruminansia), 30% 8 Meter 30% 8 Meter 1. Memiliki jarak bangunan terhadap :Rumah Potong Hewan (RPH) a. Sungai/anak sungai min 25 meter

    b. Permukiman/rumah penduduk eksisting : 100 meter2. Ketentuan bangunan adalah bangunan dengan kriteria:

    1. dapat meresap air2. memiliki sifat penghematan energi3. tidak merubah bentang alam4. permukaan tanah ditanami dengan tanaman yang berfungsi menahan air larian

    12

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    2. Ternak Unggas, Rumah Potong Unggas (RPU) 60% 8 Meter 30% 8 Meter 1. Memiliki jarak bangunan terhadap :a. Sungai/anak sungai min 25 meterb. Permukiman/rumah penduduk eksisting : 100 meter

    2. Ketentuan bangunan adalah bangunan dengan kriteria:1. dapat meresap air2. memiliki sifat penghematan energi3. tidak merubah bentang alam4. permukaan tanah ditanami dengan tanaman yang berfungsi menahan air larian

    3. Mekanisme perijinan sesuai peraturan perundang-undangan

    3. Karantina/Rehabilitasi Hewan/Penangkaran 40% 8 Meter 10% 8 Meter Memiliki jarak bangunan terhadapPermukiman/rumah penduduk : 250 meter

    4. Ternak Terpadu 50% 8 Meter 30% 8 Meter 1. Kegiatan hulu - hilir 2. Memiliki jarak bangunan terhadap pemukiman dengan membuat buffer

    dari lokasi yang dimohon berdasarkan kajian teknis

    5. Perikanan Indoor (Aquarium) 30% 8 Meter 20% 8 Meter 1. Tidak memakai air baku tanah atau air permukaan setempat

    e. Jasa dan Perdagangan/ Kios/Warung Sarana Produksi, 50% 8 Meter 30% 8 Meter 1. Dekat dengan kegiatan yang sudah ada (didalam perkampungan)Komersil Distribusi dan Sarana Produksi Pertanian 2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)

    f. Utilitas Umum Jaringan Transmisi Listrik, Gardu dan Jaringan Distribusi (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaiListrik, Jaringan Gas Alam, Jaringan Telekomunikasi/ dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.Tower, Jaringan Irigasi, Jaringan air bersih, Jalan Usaha 2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)Tani, dan Jaringan/Fasilitas Transportasi 3. Untuk jaringan telekomunikasi/Tower dan sejenisnya harus mendapat persetujuan wargaJaringan/Fasilitas Transportasi sekitar radius minimal 200 meter.

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :a. Industri Industri pengolahan 30 % 8 Meter 20 % 8 Meter 1. Dekat dengan perkampungan yang telah ada

    2. Industri berbasis potensi bahan baku lokal (sektor pertanian maupun pengrajin lainnya)3. Pola kemitraan dengan masyarakat sekitar (inti/plasma)

    b. Permukiman Rumah Tinggal 60 % 12 Meter 40 % 12 Meter 1. Bangunan tunggal 2. Terintergrasi dengan perkampungan yang telah ada3. Memiliki fungsi untuk menunjang kawasan4. Terbatas pada penduduk setempat.

    c. Fasilitas Umum/Sosial 1. Sarana Peribadatan 50 % 12 Meter 50 % 12 Meter 1. Dekat dengan perkampungan yang telah ada2. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar

    2. Fasilitas Pemerintahan 50 % 12 Meter 50% 12 Meter Terbatas pada skala pelayanan lokal

    3. Poliklinik/Sarana Pengobatan 50 % 12 Meter 50 % 12 Meter 1. Berada di sekitar perkampungan2. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dengan skala pelayanan lokal

    4. Pendidikan/Sekolah 50 % 12 Meter 50 % 12 Meter 1. Berada di sekitar perkampungan2. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dengan skala pelayanan lokal

    5. Tempat Pemakaman Umum 20 % - 10 % - -Tempat Pemakaman Umum (Regional)

    6. Tempat Pemakaman Bukan Umum 20 % 8 Meter 10 % 8 Meter TPBU dibatasi pada lokasi tertentu sesuai kebijakan dan kajian teknisTempat Pemakaman Bukan Umum (Regional)

    7. Tempat Pengolahan Sampah Akhir dan Pengolahan (A) (A) (A) (A) 1. Lokasi berada pada kondisi geologi/ kontur cekunganSampah Terpadu 2. Tidak berada pada lokasi rawan bencana/ bahaya geologi

    3. Tidak berada pada daerah formasi batu pasir, batu gamping, atau dolomit berongga danbatuan berkekar lainnya (jointed rocks).

    4. muka air tanah 3 m5. Tingkat kelulusan tanah 10 cm/det 6. Berjarak 100 m dari sumber air minum di hilir aliran 7. Memiliki jarak minimal dengan :

    a. Jalan : 500 meterb. Sungai/saluran : 500 meterc. Permukiman : 500 meter

    8. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    13

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    d. Usaha sarana pariwisata Penyediaan akomodasi antara lain : 5% (A) 5% (A) 1. Terbatas pada lokasi yang telah memiliki ijina. Hotel 2. Perluasan dapat diberikan terhadap lokasi yang terintegrasi dengan ijin sebelumnya

    3. Khusus di kawasan strategis pariwisata (Puncak dan Gunung Salak Endah (GSE)),dimungkinkan usaha sarana pariwisata setelah terlebih dahulu dilakukan studi teknis danstudi lingkungan hidup (indeks konservasi)

    4. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.6. Perlu pengaturan proporsi tutupan dan penghijauan 7. Membuat tandon air/kolam air8. Membuat sumur resapan per 25 m29. Harus dilayani minimal kelas jalan Kabupaten/kolektor primer10. Harus ada ijin pemanfaatan air tanah dari Dinas / Instansi terkait

    b. Bungalow/Rumah Peristirahatan/Villa/ 20% (A) 10% (A) 1. Bangunan tipe tunggal dengan bangunan fasilitas penunjangnya Pondok wisata/wisma 2. Khusus di kawasan strategis pariwisata (Puncak dan Gunung Salak Endah (GSE)),

    dimungkinkan usaha sarana pariwisata setelah terlebih dahulu dilakukan studi teknis danstudi lingkungan hidup (indeks konservasi)

    3. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    c. Resort/cottage 20% (A) 10% (A) 1. Terbatas pada lokasi yang telah memiliki ijin2. Khusus di kawasan strategis pariwisata (puncak dan GSE) dan kawasan strategis lainnya

    yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan/atau pemerintah pusat. dimungkinkan usahasarana pariwisata setelah terlebih dahulu dilakukan studi teknis dan studi lingkungan hidup(indeks konservasi)

    3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)4. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.5. Perlu pengaturan proporsi tutupan dan penghijauan 6. Membuat tandon air/kolam air7. Membuat sumur resapan per 25 m28. Harus dilayani minimal kelas jalan Kabupaten/kolektor primer9. Harus ada ijin pemanfaatan air tanah dari Dinas terkait

    d. Bumi Perkemahan (A) (A) (A) (A) Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    e. Fasilitas penunjang Wisata Alam, 30 % 8 Meter 20 % 8 Meter Bangunan penunjang ditempatkan pada lahan kemiringan 0-15 % kegiatanPariwisata Wisata Budaya dan Desa Wisata

    f. Energi dan Sumber Daya Mineral 1. Pertambangan Bahan Galian strategis dan vital 30 % (A) 20 % (A) 1. Perlu adanya kajian yang mempertimbangkan aspek keseimbangan antara biaya dandan sarana penunjangnya manfaat serta keseimbangan antara resiko dan manfaat dari dinas terkait

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen3. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Pertambangan bahan galian non 30 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Perlu adanya kajian yang mempertimbangkan aspek keseimbangan antara biaya danstrategis dan non vital (golongan C) manfaat serta keseimbangan antara resiko dan manfaat dari dinas terkaitdan fasilitas pununjang serta 2. Memiliki jarak minimal (buffer zone) dengan :pengolahannya a. Lahan pertanian : 50 meter

    b. Sungai : 50 meterc. Permukiman : 300 meter

    3. Menyimpan dan mengamankan tanah atas (top soil) untuk keperluan reklamasi/rehabilitasilahan bekas penambangan

    4. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    3. Panas Bumi 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luasemplasemen

    4. Minyak dan Gas Bumi 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis

    2. Kegiatan Hulu dan Hilir3. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas

    emplasemen

    14

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian(Mikrohidro/Minihidro/picohidro) sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luasemplasemen

    6. Pembangkit Listrik Tenaga 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuaiGas/Uap/Diesel/Biomas/ dengan kebutuhan dan kajian teknis Terbaharukan 2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    3. Khusus untuk pembangkit tenaga listrik terintegrasi dengan jenis kegiatan yang telah ada

    7. SPPBE (Elpiji) 80 % 12 Meter 60 % 12 Meter 1. Tersedianya lahan parkir seluas 30% tutupan lahan2. Tidak berada di pemukiman penduduk3. Perlu kajian teknis dari dinas ESDM terutama masalah kebutuhan dan distribusi4. Terlayani oleh jalan Kolektor Primer

    8. Bangunan Pengolahan Air Curah 40 % 12 Meter 10 % 12 Meter 1. Garis sempadan bangunan radius 200 m dari sumber air/ AMDK 2. Sumber air tidak termasuk ijin yang diberikan

    3. Terlayani oleh jalan Kolektor Primer

    9. Rest Area 70 % 12 Meter 60 % 12 Meter 1. berada pada fungsi jalan arteri primer (Jalan Tol) dan kolektor 2. luas lahan SPBU di luar kota yang melayani pergerakan antar kota yang terletak di jalan

    dengan fungsi primer minimal 10.000 M3. memiliki garis sempadan, terhadap SUTT atau SUTET minimal berjarak 25 Meter

    10. Rest Area (Non SPBU) 40 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. berada pada fungsi jalan arteri primer (Jalan Tol) dan kolektor 2. luas lahan rest area di luar kota yang melayani pergerakan antar kota yang terletak di jalan

    dengan fungsi primer minimal 5.000 M3. memiliki garis sempadan, terhadap SUTT atau SUTET minimal berjarak 25 Meter

    2.2.3. Perkebunan/Tanaman 1. Fungsi Utama : Tahunan Perkebunan/Tanaman Bangunan Penunjang Perkebunan 30 % 8 Meter 20 % 8 Meter 1. Lokasi mendukung potensi wilayah sekitar (resources based)

    Tahunan 2. Hanya diperkenankan untuk jenis bangunan penunjang fungsi kawasan :1. Rumah tinggal/mess karyawan2. guest house (wisma)3. Kantor pengelola4. Tempat pengolahan hasil kebun

    3. Emplasemen pada kegiatan perkebunan 5 % dari luas lahan dan KDB dihitung dariemplasemen

    4. Emplasemen perkebunan, meliputi: Kantor, Pos Jaga, Rumah Tinggal Karyawan (Mess),Klinik Kesehatan, Jalan di areal perkebunan, Tempat Pengolahan Hasil Perkebunan, InstalasiPengolahan Limbah, Gudang dan Bengkel

    5. Kegiatan perkebunan ini mencakup kegiatan perkebunan besar, perkebunan rakyat, dananeka usaha perkebunan

    2. Penunjang Kawasan :a. Utilitas Umum Jaringan Transmisi Listrik, Gardu dan Jaringan Distribusi (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai

    Listrik, Jaringan Gas Alam, Jaringan Telekomunikasi/Tower, dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.Jaringan Irigasi, Jaringan Air Bersih, Jaringan/Fasilitas 2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)Transportasi 3. Untuk jaringan telekomunikasi/Tower dan sejenisnya harus mendapat persetujuan warga

    sekitar radius minimal 200 meter.4. untuk jaringan SUTT dan SUTET wajib memiliki jarak bebas:

    a. Terhadap bangunan 4,5 - 17 meter sesuai besar teganganb. berjarak 25 m dari pompa bensin/tangki bensin ukurc. 50 meter dari tempat penimbunan bahan bakar

    b. Peternakan 1. Ternak Besar dan kecil (Ruminansia) 30% 8 Meter 30% 8 Meter 1. Memiliki jarak bangunan terhadap :a. Sungai/anak sungai min 25 meterb. Membuat Buffer dari lokasi yang dimohon berdasarkan kajian teknis

    2. Ketentuan bangunan adalah bangunan dengan kriteria:a. dapat meresap airb. memiliki sifat penghematan energic. tidak merubah bentang alamd. permukaan tanah ditanami dengan tanaman yang berfungsi menahan air larian

    3. Mekanisme perijinan sesuai peraturan perundang-undangan

    15

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    2. Ternak Unggas 60% 8 Meter 30% 8 Meter 1. Memiliki jarak bangunan terhadap :a. Sungai/anak sungai min 25 meterb. Permukiman/rumah penduduk eksisting : 100 meter

    2. Ketentuan bangunan adalah bangunan dengan kriteria:a. memiliki sifat penghematan energib. tidak merubah bentang alamc. permukaan tanah ditanami dengan tanaman yang berfungsi menahan air larian

    3. Mekanisme perijinan sesuai peraturan perundang-undangan

    3. Karantina/Rehabilitasi Hewan/Penangkaran 40% 8 Meter 10% 8 Meter Memiliki jarak bangunan terhadap Permukiman/rumah penduduk : 100 meter

    4. Ternak Terpadu 50% 8 Meter 30% 8 Meter 1. Kegiatan hulu - hilir 2. Memiliki jarak bangunan terhadap permukiman/rumah penduduk eksisting : 100 meter

    c. Pertanian 1. Agrowisata 20 % 8 Meter 10 % 8 Meter 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)2. Kegiatan agro wisata yang dikembangkan untuk wisata berupa perkebunan

    2. Agroindustri 20 % 8 Meter 10 % 8 Meter 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)2. Kegiatan agro industri yang dikembangkan harus mendukung kegiatan perkebunan

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :a. Permukiman 1. Rumah Tinggal Penduduk - 12 Meter - 12 Meter 1. Bangunan tunggal dibawah 100 m2

    2. Terintergrasi dengan perkampungan yang telah ada

    2. Rumah Tunggu / Rumah Jaga 20 % 8 Meter 10 % 8 Meter -

    b. Fasilitas Umum/Sosial 1. Fasilitas Peribadatan 50 % 12 Meter 50 % 12 Meter 1. Pada lokasi yang telah ada huniannya2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)

    2. Fasilitas Pendidikan/Sekolah 50 % 12 Meter 50 % 12 Meter 1. Pada lokasi yang telah ada huniannya2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)3. radius terjauh dari perkampungan maksimal 500m4. berada di sekitar perkampungan

    3. Fasilitas Olahraga 50 % 12 Meter 30 % 12 Meter 1. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)2. Tetap mendukung terhadap nilai konservasi kawasan

    4. Fasilitas Pemerintah 50 % 12 Meter 50 % 12 Meter 1. Pada lokasi yang telah ada huniannya2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)

    5. Fasilitas Ekonomi (Warung, Toko) 50 % 12 Meter 50 % 12 Meter 1. Pada lokasi yang telah ada huniannya2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)

    6. Tempat Pemakaman Bukan Umum 20 % 8 Meter 10 % 8 Meter TPBU dibatasi pada lokasi tertentu sesuai kajian teknis menurut peraturan perundang-Tempat Pemakaman Bukan Umum (Regional) undangan

    7. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Lokasi berada pada kondisi geologi/kontur cekungan3. Tidak berada pada lokasi rawan bencana/ bahaya geologi 4. Tidak berada pada daerah formasi batu pasir, batu gamping, atau dolomit berongga dan

    batuan berkekar lainnya (jointed rocks).5. Muka air tanah 3 m6. Tingkat kelulusan tanah 10 cm/det 7. Berjarak 100 m dari sumber air minum di hilir aliran 8. Memiliki jarak minimal dengan :

    a. Jalan : 500 meterb. Sungai/saluran : 500 meterc. Permukiman : 500 meter

    c. Usaha Jasa Pariwisata Usaha jasa pertemuan, perjalanan insentif, konvensi (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)3. Diversifikasi usaha perkebunan untuk kegiatan kepariwisataan harus melakukan mekanisme

    yang berlaku

    16

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    d. Pengusahaan obyek dan 1. Obyek dan daya tarik wisata alam, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidaya tarik wisata a. Taman hutan raya dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    b. Taman wisata alam 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada perkampunganc. Taman Nasional yang telah adad. Taman satwa 3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    4. Diversifikasi usaha perkebunan untuk kegiatan kepariwisataan harus melakukan mekanismeijin yang berlaku

    2. Obyek dan daya tarik wisata budaya, berupa rekreasi dan (A) (A) (A) (A) 1. Memiliki potensi alam dan budayahiburan umum, antara lain : 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada perkampungan yang telahBalai pertemuan umum ada

    3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)4. Diversifikasi usaha perkebunan untuk kegiatan kepariwisataan harus melakukan mekanisme

    ijin yang berlaku5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai

    dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    3. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Memiliki potensi alam dan budayaa. Obyek wisata agro 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada perkampungan b. wisata gua yang telah adac. ekowisata 3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    4. Diversifikasi usaha perkebunan untuk kegiatan kepariwisataan harus melakukan mekanismeijin yang berlaku

    5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    e. Usaha sarana pariwisata 1. Penyediaan akomodasi, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Memiliki potensi alam dan budayaa. pondok wisata 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada perkampungan b. Bungalow/Cottage yang telah adac. Resort, Wisma 3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)d. Rumah Peristirahatan 4. Diversifikasi usaha perkebunan untuk kegiatan kepariwisataan harus melakukan mekanismee. Bumi Perkemahan ijin yang berlaku

    5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Penyediaan makan dan minum, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Memiliki potensi alam dan budayaRestoran, Rumah makan, dan jasa boga 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada perkampungan

    yang telah ada3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)4. Diversifikasi usaha perkebunan untuk kegiatan kepariwisataan harus melakukan mekanisme

    ijin yang berlaku5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai

    dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    f. Perikanan Budidaya Perikanan Air Tawar dan Ikan Hias 30 % 8 Meter 20 % 8 Meter 1. Tidak mengganggu fungsi jaringan irigasi 2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)

    g. Energi dan Sumber Daya 1. Pertambangan Bahan Galian 30 % (A) 20 % (A) 1. Perlu adanya kajian yang mempertimbangkan aspek keseimbangan antara biaya danMineral strategis dan vital dan sarana manfaat serta keseimbangan antara resiko dan manfaat dari dinas terkait

    penunjangnya 2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen3. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Pertambangan bahan galian non strategis dan non vital 30 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Perlu adanya kajian yang mempertimbangkan aspek keseimbangan antara biaya dan(golongan C) dan fasilitas pununjang serta pengolahannya manfaat serta keseimbangan antara resiko dan manfaat dari dinas terkait

    2. Memiliki jarak minimal (buffer zone) dengan :a. Lahan pertanian : 50 meterb. Sungai : 50 meterc. Permukiman : 300 meter

    3. Menyimpan dan mengamankan tanah atas (top soil) untuk keperluan reklamasi/rehabilitasilahan bekas penambangan

    4. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    17

  • NO PENGATURANKAWASAN JENIS KEGIATANPEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG KATEGORI II

    KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI I

    KDB KETINGGIAN KDB

    3. Panas Bumi 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    4. Minyak dan Gas Bumi 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen3. Kegiatan Hulu dan Hilir

    5. Pembangkit Listrik Tenaga Air (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan ketinggian sesuai(Mikrohidro/Minihidro/picohidro) dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    6. Pembangkit Listrik Tenaga 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai denganGas/Uap/Diesel/Biomas/ kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan.Terbaharukan 2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas emplasemen

    3. Khusus untuk pembangkit tenaga listrik terintegrasi dengan jenis kegiatan yang telah ada

    7. SPBU 80 % 12 Meter 60 % 12 Meter 1. Perlu kajian teknis dari dinas ESDM terutama masalah kebutuhan dan distribusi2. Khusus pada Kawasan Puncak dilarang untuk pengembangan baru dan terbatas pada ijin

    yang sudah ada

    8. SPPBE (Elpiji) 80 % 12 Meter 60 % 12 Meter 1. Tersedianya lahan parkir seluas 30% Tutupan lahan2. Tidak berada di pemukiman penduduk3. Perlu kajian teknis dari dinas ESDM terutama masalah kebutuhan dan distribusi4. Terlayani oleh jalan Kolektor Primer

    9. Bangunan Pengolahan Air Curah 40 % 12 Meter 10 % 12 Meter 1. Garis sempadan bangunan radius 200 m dari sumber air/ AMDK 2. Sumber air tidak termasuk ijin yang diberikan

    10. Rest Area 70 % 12 Meter 60 % 12 Meter 1. Berada pada fungsi jalan arteri primer (Jalan Tol) dan kolektor 2. Luas lahan SPBU di luar kota yang melayani pergerakan antar kota yang terletak di jalan

    dengan fungsi primer minimal 10.000 M3. Memiliki garis sempadan, terhadap SUTT atau SUTET minimal berjarak 25 Meter

    11. Rest Area (Non SPBU) 40 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Berada pada fungsi jalan arteri primer (Jalan Tol) dan kolektor2. Luas lahan rest area di luar kota yang melayani pergerakan antar kota yang terletak di jalan

    dengan fungsi primer minimal 5.000 M3. Memiliki garis sempadan, terhadap SUTT atau SUTET minimal berjarak 25 Meter

    18

  • 2.3. PERMUKIMAN : 2.3.1. Permukiman 1. Fungsi Utama : Perdesaan Permukiman 1. Rumah Tinggal Penduduk 60% 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas

    pendukungnya2. Pada kawasan puncak dilarang pengembangan rumah deret

    2. Perumahan 40% 12 meter - - 1. Untuk pengembangan perumahan pada PD1 ditentukan berdasarkanpertimbangan teknis/daya tampung dan daya dukung lingkungan

    2. Penyediaan RTH minimal 5%, diluar fasos/fasum3. Menyediakan kolam retensi / sumur resapan4. Menyediakan areal pengolahan sampah5. Peruntukkan ruang PD1 dan PD2 di KAWASAN PUNCAK Dilarang

    melakukan pengembangan perumahan

    3. Villa/Bungalow/Wisma/Mess 30% 12 Meter 20 % 12 Meter Terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas pendukungnya

    4. Ruko/Rukan 60% 12 Meter - -

    5. Rumah Kontrakan / Rumah Sewa 60% 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitaspendukungnya

    2. Pada kawasan puncak dilarang pengembangan rumah deret

    2. Penunjang Kawasan :a. Jasa dan Perdagangan/ 1. Pasar Tradisional 80% 12 Meter 60% 12 Meter 1. Berada pada ruas jalan Lokal Primer menyediakan lahan parkir 1 kendaraan

    Komersil untuk tiap 100 m2 luas lantai2. Berada pada ruas jalan Lokal Primer

    3. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    2. Toko 60% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Berada pada pusat kota kecamatan 2. Khusus waralaba harus terlayani oleh jalan kabupaten

    3. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitaspendukungnya lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    4. Bangunan deret/kopel pada peruntukkan ruang PD1 terlayani jalan denganfungsi primer

    3. Jasa (Perkantoran,Bank,Kantor 60% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Berada pada ruas jalan Lokal PrimerSwasta, dll) 2. Berada pada pusat kota kecamatan/pusat perekonomian

    3. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitaspendukungnya

    4. khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    5. Bangunan deret/kopel pada peruntukkan ruang PD1 terlayani jalan denganfungsi primer

    4. Pergudangan Hasil Pertanian 60% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Berada pada ruas jalan Lokal Primer

    2. Khusus PD2 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitaspendukungnya

    3. khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah/longsor

    KDB KETINGGIAN KDB

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    (PD 1) (PD 2)

    D. KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN :

    NO KAWASAN PEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG PENGATURAN

    KETINGGIAN

    JENIS KEGIATAN

    19

  • KDB KETINGGIAN KDB

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    (PD 1) (PD 2)NO KAWASAN PEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG PENGATURAN

    KETINGGIAN

    JENIS KEGIATAN

    5. Rumah Makan/Restoran 60% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Menunjang potensi wilayah ( alam atau wisata/budaya)

    2. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah/longsor

    6. Terminal Agribisnis 60% 12 Meter 60% 12 Meter Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    7. Station Relay Radio/TV 30 % (A) 10 % (A) Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggiansesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan ketentuanperundang-undangan

    b. Fasilitas Umum/Sosial 1. Poliklinik / Balai Pengobatan/Balai 60 % 12 Meter 40% 12 Meter 1. Jarak dari perkampungan maksimal 500 mRehabilitasi/Rumah Bersalin 2. Menyediakan lahan parkir 1 kendaraan untuk 100m2 luas lantai

    3. Terlayani jaringan jalan lokal primer, dengan kondisi beraspal4. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    gerakan tanah/longsor5. Bangunan deret/kopel pada peruntukkan ruang PD1 terlayani jalan dengan

    fungsi primer

    2. Terminal/Stasiun Kereta Api (A) (A) (A) (A) Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB danketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan pengembangan wilayah

    3. Pendidikan 60 % 12 Meter 40 % 12 Meter 1. Pendidikan yang dimaksud adalah TK, SD, SMP, SMU, ponpes atau yangsederajat

    2. Menyediakan tempat bermain / lapangan Serba Guna (Olah Raga, Upacaradan Lapangan bermain)

    3. Terpusat pada kawasan pemukiman4. Dilayani oleh jalan Lokal Primer5. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    tanah /longsor

    4. Panti Sosial/Panti Asuhan/Panti 40 % 12 Meter - - Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentanJompo/Penitipan Anak gerakan tanah /longsor

    5. Taman Pemakaman Umum/Bukan Umum (TPBU Muslim) 20 % - 10 % - - -

    6. Fasilitas Olahraga 60 % 12 Meter 20 % 12 Meter Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    7. Fasilitas Pemerintahan 60 % 12 Meter 40 % 12 Meter Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    8. Fasilitas Peribadatan 60 % 12 Meter 60 % 12 Meter Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat

    9. Tempat Pengolahan Sampah Akhir dan Pengolahan (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB danSampah Terpadu ketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan

    ketentuan perundang-undangan2. Tidak berada pada lokasi rawan bencana/ bahaya geologi 3. Tidak berada pada daerah formasi batu pasir, batu gamping, atau dolomit

    berongga dan batuan berkekar lainnya (jointed rocks).4. Kemiringan zona < 20 %5. Memiliki jarak minimal dengan :

    a. Jalan : 500 meterb. Sungai/saluran : 500 meterc. Permukiman : 500 meterd. Lapangan terbang : 3000 meter

    6. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    20

  • KDB KETINGGIAN KDB

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    (PD 1) (PD 2)NO KAWASAN PEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG PENGATURAN

    KETINGGIAN

    JENIS KEGIATAN

    c. Utilitas Umum - Jaringan Transmisi Listrik, Gardu dan Jaringan Distribusi (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB danListrik, Jaringan Gas Alam, Jaringan Telekomunikasi/ ketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkanTower, Jaringan Irigasi, Jaringan air bersih,Jalan Usaha ketentuan perundang-undanganTani, dan Jaringan/Fasilitas Transportasi 2. Tidak merubah bentang alam atau buatan (sungai, irigasi, jalan dll.)

    3. Untuk jaringan telekomunikasi/tower dan sejenisnya harus mendapatpersetujuan warga sekitar radius minimal 200 meter.

    4. untuk BTS diarahkan pada pemanfaatan secara bersama (lebih dari 3operator)

    5. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    3. Di Luar Fungsi Kawasan :a. Industri 1. Agroindustri 40 % 12 Meter - - 1. Diluar prioritas kawasan puncak

    2. Lokasi terlayani akses jalan lokal primer3. Lokasi terintegrasi dengan pemukiman/pertanian4. Berbasis pada pemberdayaan masyarakat sekitar dan sumber daya alam

    setempat5. Diarahkan pada industri pengolahan

    2. Perbengkelan/Workshop 50% 12 Meter 30% 12 Meter Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah /longsor

    b. Usaha Jasa Pariwisata 1. Usaha jasa pertemuan 30 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Memiliki potensi alam dan budaya2. jasa informasi pariwisata 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada

    perkampungan yang telah ada

    3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    4. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah/longsor

    c. Pengusahaan obyek dan 1. Obyek dan daya tarik wisata alam, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Memiliki potensi alam dan budayadaya tarik wisata a. Taman hutan raya 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada

    b. Taman wisata alam perkampungan yang telah ada

    c. Taman nasional 3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    d. Taman satwa 4. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentane. pemandian alam gerakan tanah/longsor

    5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB danketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkanperaturan perundang-undangan.

    2. Obyek dan daya tarik wisata budaya, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Memiliki potensi alam dan budaya

    a. Musium 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada

    b. Taman budaya perkampungan yang telah ada

    c. Sanggar seni 3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    d. rekreasi dan hiburan umum, (gelanggang 4. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan renang, padang golf, arena latihan golf, gerakan tanah/longsor kolam pemancingan, gelanggang permainan, 5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dan salon kecantikan, balai pertemuan umum, ketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan pentas pertunjukkan wisata, sarana olahraga) peraturan perundang-undangan.

    3. Obyek dan daya tarik wisata minat khusus, antara lain : (A) (A) (A) (A) 1. Memiliki potensi alam dan budaya

    a. Obyek wisata agro, wisata tirta, wisata gua, 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada

    b. Wisata Tirta perkampungan yang telah ada

    c. Wisata Gua 3. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    d. Ekowisata 4. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentangerakan tanah/longsor

    5. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB danketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkanperaturan perundang-undangan.

    21

  • KDB KETINGGIAN KDB

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    (PD 1) (PD 2)NO KAWASAN PEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG PENGATURAN

    KETINGGIAN

    JENIS KEGIATAN

    d. Usaha sarana pariwisata 1. Penyediaan akomodasi, antara lain : (A) (A) - - 1. Memiliki potensi alam dan budaya

    a. pondok wisata, 2. Bangunan penunjang kegiatan wisata alam/budaya berada pada

    b. Bungalow/Cottage, perkampungan yang telah ada

    c. Resort, 3. Tidak merubah bentang alam dan

    d. Villa, buatan (sungai, irigasi, jalan dll)

    e. Wisma, 4. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB danf. Pesanggrahan, ketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkang. Rumah Peristirahatan peraturan perundang-undangan.h. Bumi perkemahan

    2. Penyediaan makan dan minum, antara lain : (A) (A) (A) (A) Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB dana. Restoran, ketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkanb. Rumah makan, dan peraturan perundang-undangan.c. Jasa boga

    e. Pertanian 1. Budidaya Pertanian 30 % 12 Meter 20 % 12 Meter -

    2. Agrowisata 30 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Tidak merubah bentang alam dan buatan (sungai, irigasi, jalan dll)2. Kegiatan pertanian (agro) yang dikembangkan untuk wisata berupa

    persawahan dan perikanan3. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    gerakan tanah /longsor

    f. Perikanan Budidaya perikanan Air Tawar dan Ikan Hias 30 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. Berlaku hanya untuk kolam dengan konstruksi bangunan permanen (batu bata)2. Khusus PD2 lokasi berada pada daerah yang tidak terindikasi rentan

    gerakan tanah /longsor

    g. Peternakan 1. Ternak Besar dan Kecil (ruminasia) 30% 8 Meter 30 % 8 Meter 1. Jarak (buffer) bangunan dengan permukiman minimal 100 m2. Buffer ditanami dengan tanaman yang berfungsi mengurangi polusi bau

    2. Ternak Unggas 60% 8 Meter 40% 8 Meter 1. Bangunan tdk permanen 40 % bangunan permanen 20 %2. Bangunan tdk permanen 30 % bangunan permanen 10 %3. Jarak (buffer) bangunan dengan permukiman minimal 100 m

    3. Rumah Potong Hewan 50% 8 Meter - - 1. Jarak (buffer) bangunan dengan permukiman minimal 100 m2. Luas lahan minimal 10.000 M2

    4. Rumah Potong Unggas 40% 8 Meter - - Jarak (buffer) bangunan dengan permukiman minimal 100 m

    5. Penangkaran Hewan 30 % 8 Meter - - 1. Layak secara teknis peternakan jarak (buffer) bangunan denganpermukiman minimal 100 m

    6. Burung Walet/Kapinis 60 % 12 Meter 40 % 12 Meter 1. tidak mengganggu permukiman sekitar2. Jarak dengan bangunan sekitar minimal 10 m

    7. Balai Kesehatan Hewan 40 % 12 Meter - - 1. Layak secara teknis peternakan2. Jarak (buffer) bangunan dengan permukiman minimal 100 m

    f. Energi dan Sumber 1. Pertambangan bahan galian 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan KDB danDaya Mineral ketinggian sesuai dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan

    peraturan perundang-undangan.2. Memiliki potensi (deposit) yang secara teknis, ekonomis dan lingkungan

    layak tambang3. Jarak minimal (buffer zone) akan disesuaikan dengan jenis dan metode

    penambangan yang di atur oleh instansi terkait. 4. Menyimpan dan mengamankan tanah atas (top soil) untuk keperluan

    rehabilitasi / reklamasi lahan bekas pertambangan.5. Pasca penambangan lahan direklamasi kembali kepada fungsi

    semula atau dimanfaatkan untuk fungsi lainnya6. Emplasemen pada kegiatan pertambangan 5 % dari luas lahan dan

    KDB dihitung dari emplasemen7. Emplasemen pertambangan, meliputi: Kantor, Pos Jaga, Rumah Tinggal

    Karyawan (Mess), Klinik Kesehatan, Jalan di areal tambang, Tempat PengolahanHasil Tambang, Instalasi Pengolahan Limbah, Gudang dan Bengkel

    22

  • KDB KETINGGIAN KDB

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    (PD 1) (PD 2)NO KAWASAN PEMANFAATANPERUNTUKAN RUANG PENGATURAN

    KETINGGIAN

    JENIS KEGIATAN

    2. Bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air 30 % (A) 20 % (A) - Emplasemen pada kegiatan pertambangan 5 % dari luas lahan dan(Mikrohidro/Minihidro/pikohidro) KDB dihitung dari emplasemen

    3. Bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 30 % (A) 20 % (A) - Emplasemen pada kegiatan pertambangan 5 % dari luas lahan

    4. Bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap/ 30 % (A) 20 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuaiDiesel/Biomas/Terbaharukan dengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan

    perundang-undangan.2. Emplasemen maksimal 5% dari luas lahan dan KDB dihitung dari luas

    emplasemen3. Khusus untuk pembangkit tenaga listrik terintegrasi dengan jenis kegiatan

    yang telah ada

    5. Pemanfaatan Sumber Daya Air (A) (A) (A) (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuaidengan kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturanperundang-undangan.

    2. Aquifer yang boleh disadap > 40 bmt3. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga

    hanya boleh dilakukan pada zona aman, yaitu daerah penurunanmuka air tanah < 40 % atau penurunan kualitas yang ditandai dengankenaikan salinitas kurang dari 1000 liter/cm

    4. Pengambilan air bawah tanah untuk kebutuhan non rumah tangga padazona rawan hanya dibolehkan dengan debit terbatas setelah melalui kajianteknis yang ketat

    5. Kontruksi bangunan turap tidak melebihi ketinggian muka air semula dantekanan air pada bangunan turap tidak mengurangi debit kemunculan airsemula.

    6. Garis sempadan mata air ditetapkan sekurang-kurangnya dengan radius200 meter disekitar air.

    6. Bangunan Pengolahan Air 40 % 12 Meter 10 % 12 Meter 1. Terbatas pada kegiatan pengolahan air air baku melalui pipanisasiCurah / AMDK untuk keperluan non rumah tangga (AMDK)

    2. Sumber air tidak boleh dikuasai baik oleh perorangan atau badan hukum3. Pemanfaatan sumber air tidak mengurangi kualitas infrastruktur yang ada4. Bangunan jauh dari sumber air dan harus menggunakan pipanisasi5. Kegiatan harus terlayani jalan Kolektor

    7. Rest Area 70 % 12 Meter 60 % 12 Meter 1. berada pada fungsi jalan arteri primer (Jalan Tol) dan kolektor 2. luas lahan SPBU di luar kota yang melayani pergerakan antar kota yang

    terletak di jalan dengan fungsi primer minimal 10.000 M3. memiliki garis sempadan, terhadap SUTT atau SUTET minimal berjarak 25

    Meter

    8. Rest Area (Non SPBU) 40 % 12 Meter 20 % 12 Meter 1. berada pada fungsi jalan arteri primer (Jalan Tol) dan kolektor 2. luas lahan rest area di luar kota yang melayani pergerakan antar kota yang

    terletak di jalan dengan fungsi primer minimal 5.000 M3. memiliki garis sempadan, terhadap SUTT atau SUTET minimal berjarak 25

    Meter

    23

  • KDB KETINGGIAN KDB KETINGGIAN KDB KETINGGIAN2.3.2. Permukiman 1. Fungsi Utama : Perkotaan

    Permukiman : 1. Rumah Tinggal, Rumah Kontrakan 60% 12 Meter 40% 12 Meter 30% 12 Meter 1. Khusus Pp 3 terbatas pada bangunan tunggal dengan fasilitas pendukungnya/Rumah Karyawan/Mess 2. Pada kawasan puncak dilarang mengembangkan rumah deret

    3. Untuk pengembangan perumahan pada lingkungan peternakan harus membuat bufferminimal 100 m

    2. Perumahan 60% 12 Meter 50% 12 Meter 40% 12 Meter 1. Luas tanah minimal 1 ha.2. Penyediaan lahan fasos/fasum seluas 12%3. Terlayani jalan fungsi primer, diluar fungsi tersebut wajib melakukan penyesuaian fungsi

    kelas jalan 4. Untuk pengembangan perumahan pada Pp3 ditentukan berdasarkan pertimbangan

    teknis/daya tampung dan daya dukung lingkungan5. Khusus pada PP3 Penyediaan RTH minimal 5% diluar alokasi fasos/fasum 6. Pada peruntukkan ruang Pp2, Pp3 di Kawasan Puncak dilarang mengembangkan

    perumahan7. Penyediaan lahan fasos/fasum wajib diletakkan pada lokasi strategis (centris)8. Menyediakan lahan pemakaman sebesar 2% dari luas tanah yang dimiliki yang terletak di

    Kecamatan dimana perumahan tersebut berada dan atau di Kecamatan sekitarnya9. Untuk ketinggian bangunan lebih dari 12 m diatur menurut kajian teknis10. untuk jumlah KK >500 wajib menyediakan fasilitas lahan untuk pengelolan sampah 100 m2 11. Untuk pengembangan perumahan pada lingkungan peternakan harus membuat buffer

    minimal 100 m

    12. Pengaturan pada CIBINONG RAYA sebagai berikut :a. Khususnya untuk Kecamatan Cibinong kavling minimal 84 m2b. Untuk pengembangan jalan utama minimal berada/ setingkat dengan jalan lokal primer c. Untuk penyediaan lahan fasos/fasum dengan luasan besar disesuaikan dengan rencana pengembangan wilayahd. ROW jalan minimal 7 m

    3. Kondominium/Apartemen 60% (A) 50% (A) - - Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    4 Rumah Susun Sederhana Sewa/Rumah Susun Sederhana 40 % (A) 40 % (A) 30 % (A) 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai denganMilik kebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    2. Menyediakan IPAL komunal3. Membuat sumur resapan sesuai dengan kebutuhan4. Menyediakan penangkal petir

    2. Penunjang Kawasan :a. Jasa perdagangan/Komersil 1. Ruko/Rukan, Minimarket/Toko 60 % (A) 50 % (A) 40 % (A) 1. Pada Kawasan Puncak terbatas pada bangunan tunggal (bukan deret)

    2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    3. Menyediakan IPAL komunal4. Membuat sumur resapan sesuai dengan kebutuhan5. Menyediakan penangkal petir

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    NO KAWASAN JENIS KEGIATANPERUNTUKAN RUANG PEMANFAATANPENGATURAN

    E. KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN :

    PERMUKIMAN PERKOTAAN

    KEPADATAN TINGGI (Pp 1)

    PERMUKIMAN PERKOTAAN KEPADATAN

    SEDANG (Pp 2)

    PERMUKIMAN PERKOTAAN

    KEPADATAN RENDAH (Pp 3)

    24

  • KDB KETINGGIAN KDB KETINGGIAN KDB KETINGGIAN

    STANDAR TEKNIS

    KATEGORI IIKATEGORI I

    NO KAWASAN JENIS KEGIATANPERUNTUKAN RUANG PEMANFAATANPENGATURAN

    PERMUKIMAN PERKOTAAN

    KEPADATAN TINGGI (Pp 1)

    PERMUKIMAN PERKOTAAN KEPADATAN

    SEDANG (Pp 2)

    PERMUKIMAN PERKOTAAN

    KEPADATAN RENDAH (Pp 3)

    2. Super Market (Mall) / Pertokoan Besar 80 % (A) - - - - 1. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengankebutuhan dan kajian teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan

    2. Terlayani oleh jalan dengan fungsi arteri dan kolektor 3 Menyediakan IPAL komunal4 Membuat sumur resapan sesuai dengan kebutuhan5 Menyediakan penangkal petir

    3. Pasar Tradisional 80 % (A) 60 % (A) 60 % (A) 1. Terlayani jalan fungsi primer2. Huruf (A) di dalam kolom standar teknis adalah penentuan ketinggian sesuai dengan

    kebutuhan dan kaj