review fistum 1

Upload: ade-raya-anggriyani

Post on 06-Jan-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fztm again

TRANSCRIPT

NAMA: SHINTA MAHARANIKELAS : ANIM: K4313065

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN

REVIEW STRUKTUR DAN ANATOMI TUMBUHAN BERBIJI

Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang bersifat autotrof. Tumbuhan berperan penting dalam rantai makanan sebagai produsen. Ilmu yang mempelajari tumbuhan adalah ilmu botani. Ilmu botani mencakup beberapa kajian seperti morfologi tumbuhan yaitu ilmu yang mempelajari bentuk luar dari tumbuhan, struktur penyusun tumbuhan (anatomi), kekerabatan tumbuhan (taksonomi), fungsi faal organ-organ tumbuhan (fisiologi), tumbuhan dan lingkungannya (ekologi), dan kajian-kajian khusus lainnya yang saling berkaitan sehingga dibutuhkan pengetahuan yang menyuluruh. (Dewi Rosanti, 2013)Tumbuhan dikatakan sebagai suatu sistem dengan aktivitas kehidupan dengan menggunakan karbon dioksida dari atmosfir, serta air dan nutrisi dari tanah dalam proses metabolisme untuk menghasilkan pertumbuhan dan reproduksi. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik apabila sistem tersebut berjalan dengan baik. Tumbuhan berperan dalam pemeliharaan kualitas lingkungan yang diperlukan untuk kehidupan sehubungan dengan fungsi tanaman yang mengikat CO2 dan menghasilkan O2 dan memperlambat aliran air. Kinerja tanaman menjalankan proses/kegiatan kehidupan berhubungan dengan fungsi dari komponen penyusun tubuh tanaman. Fungsi ini dipelajari secara khusus dalam fisiologi tanaman yang merupakan salah satu cabang dari ilmu botani. Hal ini menunjukkan hubungan erat dengan bidang lain seperti morfologi tumbuhan, ekologi tumbuhan, fitokimia, biologi sel dan biologi molekuler. Secara umum, dunia tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta (memiliki jaringan pembuluh yang mengangkut air serta nutrisi) dan Thallophyta (tak memiliki jaringan pembuluh). Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan kelompok paku-pakuan dan yang kedua adalah tumbuhan berbiji atau spermatophyta. Tumbuhan berbiji atau spermatophyta dibagi menjadi 2 yaitu gymnospermae (berbiji terbuka) dan angiospermae (berbiji tertutup, berbunga dan berbuah). (Estiti B. Hidayat, 1995)Tumbuhan terdiri dari organ vegetatif yang meliputi akar, batang dan daun serta organ generatif yaitu biji, bunga dan buah. Struktur dari masing-masing organ tersebut adalah sebagai berikut:1. AkarRadix atau akar memiliki fungsi utama sebagai alat penyerap air dan unsur hara, yang akan diteruskan ke batang dan daun, sehingga terjadilah proses metabolisme. Akar juga memiliki fungsi untuk mengangkut air dan zat-zat makanan terlarut, ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang membutuhkan serta sebagai tempat penimbunan makanan.Saat tumbuhan masih dalam bentuk lembaga di dalam biji, calon akar yang disebut radicula/akar lembaga. Akar lembaga tersebut akan menunjukkan perkembangan yang berbeda hingga dapat dibedakn menjadi dua macam sistem perakaran, antara lain:a. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar tersebut terdapat pada tumbuhan berbiji belah (dicotyledoneae) dan tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae).b. Sistem akar serabut , yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar tersebut berbentuk serabut dan tidak keluar dari radikula sehingga disebut radix adventitia . Susunan akar serabut terdapat pada tumbuhan berbiji berkeping satu (Mocotyledoneae).(Gembong Tjitrosoepomo, 1985)Berikut penampang melintang akar dikotil dan monokotil dapat dilihat di gambar sebagai berikut:

Struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk lapisan secara berurutan dari lapisan yang terluar sampai lapisan terdalam, berikut struktur dari irisan melintang pada akar:a. EpidermisMerupakan jaringan terluar yang menutupi seluruh lapisan akar. Epidermis akar terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Derivat epidermis akar berupa rambut akar yang memiliki fungsi untuk menyerap air dan garam. b. Korteks akarUmumnya terdiri atas sel-sel parenkimatis selama perkembangannya, sel-selnya mengalami differensiasi sehingga ukuran sel-sel tersebut bertambah. Korteks akar berukuran lebih besar daripada korteks batang sehingga berperan dalam penyimpanan cadangan makanan.c. EndodermisEndodermis tersusun oleh satu lapis sel yang saling berhubungan berbentuk silinder. Endodermis memisahkan parenkim korteks dengan silinder pusat/stele dan berkas pengangkut didalamnya. Endodermis dapat dibedakan menjadi: Endodermis primer, merupakan endodermis yang mengalami penebalan berupa titik-titik caspary dari suberin dan kutin Endodermis sekunder, merupakan penebalan berupa pita kaspary dari zat lignin Endodermis tersier, merupakan penebalan membentuk huruf U yang mengandung lapisan suberin dan selulose pada dinding radial dan tangensial bagian dalam. Di antara sel-sel endodermis terdapat beberapa sel yang tidak mengalami penebalan dinding yaitu sel-sel yang terletak berhadapan dengan protoxilem yang kemudian disebut sebagai sel-sel peresap. (Nugroho, 2006)d. Stele atau silinder pusate. Bagian yang terdalam dari akar, tediri dari perisikel atau perikambium dan berkas pembuluh angkut atau empulur.

Sedangkan pada irisan tangensial, dapat diketahui struktur akar adalah sebagai berikut:a. Tudung akar (Kaliptra)Terletak pada ujung akar dan berfungsi untuk melindungi promeristem akar serta membantu dalam penembusan tanah oleh akar. Selnya tersusun atas deretan radial yang berasal dari permulaan tudung akar . Pada beberapa tumbuhan, sel sentral pada tudung akar membentuk struktur yang lebih jelas dan tetap yang disebut kolumela. (Estiti B. Hidayat, 1995)Tudung akar memiliki fungsi fiologis yaitu untuk memnentukan arah gravitasi pertumbuhan akar. Pemotongan pada ujung akar akan mempengaruhi responnya terhadap gaya berat karena tudung akar mengandung amiloplas yang dapat mempengaruhi geotropisme.b. Daerah meristem Merupakan daerah yang sering mengalami pembelahan. Hal ini bertujuan untuk menambah jumlah sel dan memperbaiki sel yang rusak. Daerah meristem terdapat di sebelah dalam tudung akar.c. Daerah elongasi Merupakan daerah pemanjangan, sel-sel yang terbentuk dari daerah meristem membesar dan mengakibatkan akar tumbuh memanjang.d. Daerah penyerapanMerupakan daerah yang ditumbuhi rambut-rambut akar (Trikhoblas). Rambut-rambut akar merupakan modifikasi dari sel-sel epidermis akar muda.e. Daerah diferensiasiMerupakan tempat sel-sel menjadi matang Perbedaan struktur akar dikotil dan monokotilAkar MonokotilAkar dikotil

Berkas xilem polyarchBerkas xilem bervariasi dari diarch dan hexarch

Tidak terdapat kambiumTerdapat kambium yang akan muncul sebagai meristem sekunder

Parenkim sentral berkembang baik, kadang menjadi sklerenkimTidak ada parenkim sentral

Perisikel mengadakan aktifitas membentuk cabang akar sajaPerisikel mengadakan aktifitas membentuk cabang akar dan meristem sekunder yaitu kambium dan felogen

2. BatangBatang mempunyai fungsi utama sebagai jalur transportasi air dan zat-zat hara dari akar ke daun dan sebaliknya. Batang juga mendukung bagian-bagian tumbuhan yang lainnya seperti daun, buah, bunga. Melalui percabangannya, batang dapat memperluas bidang asimilasi. Peranan lain dari batang selain sebagai transportasi air dan zat-zat hara adalah sebagai tempat penimbunan cadangan makanan. (Dewi Rosanti, 2013)Batang atau Caulis tumbuhan berbiji keping dua ( dicotyledoneae ) dan batang tumbuhan biji berkeping satu (monocotyledoneae) memiliki struktur anatomi jaringan yang berbeda. Struktur anatomi batang dikotil lebih bervariasi dibandingkan dengan struktur anatomi batang monokotil yaitu berasal dari meristem apikal yang terus menerus membelah sehingga batang tumbuh memanjang dan tumbuh berdiferensiasi menjadi jaringan primer yang meliputi bakal daun, tunas ketiak, epidermis, korteks, ikatan pembuluh dan empulur.Berikut struktur anatomi pada irisan melintang batang:a. EpidermisEpidermis pada batang terdiri dari satu lapis sel yang rapat. Dinding luarnya terdapat kutikula untuk melindungi batang dari kekurangan air. Pada tumbuhan dikotil sudah tua yang umumnya berkambium terdapat kambium gabus untuk menggantikan fungsi jaringan primer. Kambium gabus tersebut melakukan pertukaran gas melalui lentisel. b. KorteksPada korteks batang terdiri dari beberapa lapis jaringan parenkim, terdapat juga sklerenkim dan kolenkim. Jaringan parenkim atau jaringan dasar terbentuk dari meristem dasar. Jaringan ini terletak di sebelah dalam jaringan epidermis. Sel-sel parenkim biasanya bundar, oval, silindris, dengan vakuola besar dalam setiap sel, dinding sel sangat tipis, dan biasanya terdapat ruang antar sel (setjo dkk, 2004). Sedangkan jaringan kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh tumbuhan muda dan tanaman herba. Dinding sel kolenkima mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Dinding sel kolenkima mengalami penebalan yang tidak merata. Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atassel mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin. Korteks bagian dalam mengandung amilum.c. Stele/silinder pusatLapisan terluar berupa perisikel dan didalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut (xilem dan floem). Floem tersusun dari sel tapis dan parenkima floem serta sel pengiring, sel jejari dan sel serabut memiliki fungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Sedangkan, xilem berfungsi untuk mengangkut mineral dari akar ke daun dan bagian tubuh lainnya. Sedangkan xilem yang tersusun dari trakeida, buluh kayu, sel-sel jejari, serabut dan parenkima xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan bagian tubuh lainnya.

Perbedaan batang dikotil dan monokotilJaringanBatang dikotilBatang monokotil

Epidermis Terletak paling luar dari batang, terdapat zat kitin yang berfungsi untuk mengurangi penguapan airTerletak pada bagian terluar batang memiliki fungsi sebagai pelindung terhadap penguapan air

KorteksTerlitak diantara epidermis dan endodermis, pada korteks terdapat kolenkim dan parenkimMeristem dasarSeluruh jaringan yang berada dibagian dalam epidermis

SteleTerdapat perisikel dan merupakan lapisan setelah endodermis

Berkas pembuluh Terdapat pada bagian dalam perisikel. Floem berada di luar kambium dan xilem berada di dalam kambium. Kambium berada diantara xilem dan floem yang berfungsi dalam pembentukan lingkaran tahun. Tipe ikatan pembuluh kolateral terbuka karena terdapat kambium diantara xilem dan floem sehingga menyebabkan pertumbuhan memanjang dan membesar Tipe ikatan pembuluh kolateral tertutup karena floem dan xilem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium sehingga menyebabkan pertumbuhan batang monokotil hanya memanjang

Gambar Struktur batang dikotil

Gambar struktur batang monokotil

3. DaunDaun atau folium bertugas menyerap zat-zat makanan dan gas. Daun juga berfungsi untuk mengolah makanan melalui fotosintesis. Selain itu, daun juga sebagai alat transportasi dan pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Fungsi lainnya dari daun yaitu alat transpirasi dan respirasi. (Dewi Rosanti, 2013)Bentuk daun sangat bervariasi. Daun yang lengkap terdiri dari helai daun (lamina), tangkai daun (petiola) dan pelepah (vagina). Sedangkan daun yang tidak lengkap yaitu daun yang hanya memiliki laminda dan petiolus saja atau lamina dan vagina. Jika hanya terdapat lamina disebut dengan daun duduk.

Struktur daun jika dalam irisan melintang terdiri dari:a. Jaringan epidermisEpidermis daun terdapat pada bagian bawah dan bagian atas daun. Epidermis disusun oleh selapis sel, susunan selnya rapat sehingga tidak terdapat rongga antar sel. Derivat epidermis pada daun antara lain adalah stomata, trikoma, Sel kipas, sel silika, litokis dan jaringan sekretori. Stomata terdiri dari sel penutup yang berklorofil dan sel tetangga. Stomata berfungsi sebagai saluran pertukaran gas dan pengatur kapasitas penguapan tumbuhan. Pada tumbuhan yang hidup di darat, stomata terletak di epidermis permukaan bawah daun, namun untuk tumbuhan yang hidup di air seperti Nelumbium nelumbo stomatanya terletak di permukaan daun. (Nugroho dkk, 2010)

Trikoma, merupakan rambut-rambut halus yang menutupi permukaan daun, merupakan tonjolan epidermis daun dan dapat menebal. Trikoma berfungsi untuk melindungi daun dari kerusakan mekanis.

Sel silika dan sel gabus, sel ini berfungsi untuk memperkuat batang dan kulit batang menjadi keras.

Jaringan sekretori, berfungsi sebagai temoat berlangsungnya proses sekresi atau pengeluaran senyawa dari tubuh tumbuhan b. Jaringan mesofilJaringan dasar atau mesofil merupakan jaringan yang dikelilingi epidermis atau jaringan yang terletak diantara epidermis atas dan bawah dan diantara tulang daun terdiri atas parenkim berdinding tipis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Pada kedua jaringan ini banyak mengandung kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis. (Setjo, dkk, 2004)Jaringan palisade memiliki bentuk yang memanjang, mengandung banyak kloroplas dan tersusun rapat. Jaringan palisade terletak di bawah epidermis. Pada jaringan ini terjadi proses fotosintesis dan kemudian hasil fotosintesis ditampung sementara di jaringan spons baru kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh. (Nugroho dkk, 2010)c. Jaringan pembuluhJaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada tulang daun. Pada tulang daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun sehingga daun menjadi kuat. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem. Susunan kedua berkas pembuluh tersebut sama seperti di batang karena merupakan terusan jaringan pengangkut dari batang. (Setjo dkk, 2004)Berikut perbedaan anatomi daun dikotil dan monokotil:

Anatomi daun dikotil

JaringanFungsiCiri-ciri

EpidermisMenjaga bentuk daun, melindungi bagian dalam sel dari kekeringanSatu lapis sel, kecuali pada Ficus

Kutikula Mencegah penguapan airPenebalan zat kutin

StomataJalannya udara, sel penjaga mengatur membuka dan menutup stomataMulut daun pada epidermis dengan 2 sel penutup

Rambut dan kelenjarPengeluaranAlat tambahan pada epidermis

MesofilFotosintesisSel parenkim berdiferensiasi menjadi parenkim palisade dan spons

Urat daunTransportasi zatMenyirip dan menjari

Anatomi daun monokotil

JaringanFungsi dan LetakCiri-ciri

Epidermis dan Kutikula Menjaga bentuk daun, melindungi bagian dalam sel dari kekeringanMencegah penguapan air, terletak lapisan permukaan atas dan bawahSatu lapis se dengan penebalan zat kutin

StomataBerderet diantara urat daun Mulut daun dengan 2 sel penutup

Urat daunTransportasi zatSejajar dan melengkung

4. BungaBunga merupakan salah satu organ generatif dari tumbuhanyang terdiri dari sejumlahbagian steril dan bagian reproduktif atau fertil yang melekat pada sumbu yang disebut dasar bunga atau reseptakulum.Bagian sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiori oleh bunga dinamakan tangkai bunga atau pedisel. Sedangkan bagian steril dari bunga adalah sejumlah helai daun kelopak atau sepal dan sejumlah helai daun mahkota atau petal. (Estiti B. Hidayat, 1995).

Berikut adalah struktur anatomi dari bunga:a. Sepal dan PetalKeseluruhan daun kelopak atau sepal dalam bunga disebut kaliks, sedangkan keseluruhan daun mahkota pada bunga disebut korolla. Kaliks dan Korolla disebut juga dengan hiasan bunga Daun bunga dapat tersusun secara berlekatan atau bebas. Apabila perlekatan terjadi pada jenis daun bunga yang sama disebut kohesi sedangkan perlekatan yang terjadi antara dua karangan yang berbeda disebut adnasi.Pada penampang melintang, baik sepal dan petal terdiri dari epidermis abaksial dan adaksial yang membatasi 3 atau 4 hingga 10 lapisan sel isodiametris yang tak terdiferensiasi sel memanjang sehingga banyak ruang antar sel yang didalamnya terdapat berkas pengangkut. (Estiti B. Hidayat, 1995)Kelopak bunga berfungsi melindungi bagian dalam bunga yang masih kuncup sedangkan corolla atau mahkota bunga berperan untuk mengikat serangga .b. Benang sariBenang sari disebut juga dengan antera. Pada kebanyakan tumbuhan angiospermae memiliki kepala sari yang tetrasporangiat dengan dua ruang sari (lokulus) dalam setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya adalah empat. Dinding antera terdiri dari beberapa lapisan sel yang merupakan turunan sel parietal primer kecuali epidermis yang dalam perkembangannya hanya membelah dalam bidang antiklinal. Tepat dibawah epidermis terdapat dua lapisan yaitu endotesium dan tapetum yang berbatasan dengan lokulus antera, Sel yang terdapat diantara kedua lapisan itu sering memipik dan kemudian rusak. Endotesium membentuk penebalan yang tak rata di dalam dinding radial dan tangensial. Membukanya antera sering dimulai pada celah atau stomium atau stomata yang tak berfungsi. Sel tapetum bersifat sekretori dan penuh sitoplasma padat. Isi tapetum diserap oleh butir serbuk sari yang sedang berkembang dalam lokulus sehingga ketika butir serbuk sari matang, tapetum sudah berdegenerasi. Selain melalui celah atau stomium, tumbuhan juga memiliki pori disebelah lateral atau diujung cuping antera untuk membebaskan serbuk sari. (Estiti B.Hidayat,1995)c. Serbuk sariSerbuk sari atau mikrospora merupakan hasil dari mikrosporogenesis. Butir tersebut berupa tubuh yang bersimetri radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat bagian yang kurang kuat yang disebut dengan aperatur; ada yang bulat (pori) dan ada yang memanjang (kolpi). Pada dinding serbuk sari terdiri dari dua lapisan utama, yaitu intin yang lunak di bagian dalam dan eksin yang keras disebelah luar. Eksin terbagi lagi menjadi bagian yang tidak berlekuk di sebelah dalam yaitu neksin dan bagian yang menunjukkan pola lekukan khas disebelah luar yaitu seksin. (Estiti B.Hidayat,1995)d. Ginesium dan KarpelPada bunga dapat ditemukan satu helai karpel atau lebih . Jika terdapat dua karpel atau lebih, maka karpel dapat lepas satu dari yang lain seperti pada bunga mawar yang disebut ginesium apokarp atau karpel berlekatan dengan cara bermacam-macam seperti pada tomat atau pepaya yang disebut ginesium sinkarp. Sedangkan ginesium berkarpel tunggal digolongkan jenis apokarp. Pada ginesium dibagi menjadi bagian yang fertil dan steril. Bagian fertil antara lain adalah bakal buah dan ovarium sedangkan bagian yang steril adalah tangkai putik (stilus) dan yang paling ujung adalah kepala putik atau stigma. (Estiti B.Hidayat, 1995)e. Bakal buahBakal buah dibedakan menjadi dinding bakal buah dan ruang bakal buah. Bakal buah beruang banyak terdapat sekat pemisah . Plasenta merupakan bakal biji atau ovulum yang terdapat pada daerah dinding bakal buah dalam (adaksial). Tiap karpel memiliki dua plasenta. Sehelai karpel memiliki tiga berkas pembuluh yang tampak setelah terjadi pelipatan saat pembentukan ginesium. (Estiti B.hidayat, 1995)f. Tangkai dan Kepala putikTangkai merupakan bagian karpel yang memanjang ke atas, kearah distal Stilus dapat berongga atau padat. Pada angiospermae stilusnya padat dan jaringan tengah terspesialisasi menjadi jaringan transmisi. Jaringan dasar stilus bersifat parenkim dan ditembus oleh berkas pembuluh angkut. (Estiti B.Hidayat, 1995)g. Bakal biji dan Kantung embrioSetiap bakal biji melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal biji atau funikulus yang mengandung satu berkas pembuluh. Bakal biji terdiri dari jaringan tegah atau nucellus yang dilingkari oleh integumen luar dan integumen dalam. Daerah nuselus, integumen, dan funikulus yang berhubungan disebut dengan kalaza dan sering terletak berhadapan dengan mikropil. (Estiti B.Hidayat,1995)

5. BuahBuah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium) dan merupakan hasil dari penyerbukan. Pada pembentukan buah terdapat bagian bunga yang turut tumbuh bersama pembentukan buah dan ada pula bagian-bagian bunga yang gugur. Bagian-bagian bunga yang turut berkembang antara lain adalah dau pelindung, daun kelopak, tangkai kepala putik dan kepala putik. Buah yang terbentuk dari bakal buah dengan bagian-bagian bunga yang tersisa disebut sebagai buah yang tidak terbungkus atau buah telanjang. (Dewi Rosanti, 2013)Struktur anatomi buah antara lain sebagai berikut:a. Dinding buahDinding buah disebut juga dengan perikarp berasal dari bakal buah. Menurut jurnal yang berjudul Cytology, biochemistry and molecular changes during coffee fruit development pericarp berasal dari perisperm yang berkembang sekitar 11-12 minggu setelah pembungaan kemudian endosperm berkembang dan terjadi pemanjangan sel dari endosperm dan berkembang menjadi pericarp. Setelah itu pericarp berkembang menjadi beberapa lapisan setelahnya yaitu eksocarp. Eksokarp pada buah kopi berwarna hijau selama perkembangan yang kemudian menjadi kuning hingga merah pada akhir tahap perkembangan pada buah. Setelah eksokarp lapisan berikutnya adalah endokarp. Lapisan ketiga yang dapat tersusun atas beberapa lapis atau disebut juga dengan dinding tengah yaitu mesokarp. Setelah itu, Jaringan yang terdalam atau Endokarp pada buah kopi keras dan berkayu memiliki fungsi untuk melindungi biji kopi menangkal enzim dalam pencernaan usus hewan (misalnya: luwak).

Gambar dinding buah pada buah Coffea robusta

Coffea robusta atau buah kopi yang tergolong dalam buah buni memiliki pericarp yang tebal serta berair. Eksokarpnya mengandung zat warna buah. Mesokarp culup tebal dan endokarp berupa selaput dan di sebelah dalam pericarpnya terdapat sebutir atau sejumlah biji. Misalnya buah anggur. (Estiti B.Hidayat,1995)

6. BijiBiji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Biji yang masak terdiri dari tiga bagian yaitu embrio, endosperm serta kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji termasuk kedua integumennya. Embryo, merupakan sporofit muda yang tidak segera melanjutkan pertumbuhannya namun memasuki masa istirahat (dorman). Saat dorman, biji tahan terhadap suatu keadaan stress: kekurangan air, panas atau dingin yang berlebihan, penekanan, dan serangan kimiawi. Endosperm, memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dalam biji. Endoseperm dibentuk oleh hasil pembelahan penyatuan inti sel jantan dengan inti sel sentral. Perisperm merupakan jaringan nucellus yang menyimpan cadangan makanan. Namun, pada tumbuhan dikotil, kedua jaringan tersebut (endosperm dan perisperm) akan tereduksi dan makanan yang disimpan diserap oleh embrio yang sedang berkembang sebelum biji memasuki masa dorman. Kemudian makanan disimpan dalam tubuh embrio yakni dalam keping bijinya. (Estiti B.Hidayat,1995) Hal ini didukung oleh jurnal yang berjudul Coffee seed physiology yang menyatakan bahwa pada endokarp buah kopi terdapat biji yang memiliki testa tipis dan berwarna hijau yang disebut sebagai spermaderm atau sering disebut sebagai Silver skin yang merupakan sisa-sisa dari perisperm yang telah tereduksi. Biji Coffea arabica memiliki panjang 10-18 mmdan lebar 6,5-9,5 mm. Endosperm pada biji terdiri dari daerah external yang keras dan daerah internal yang lunak yang mengelilingi embrio. Bagian dari endosperm yang berada didepan radikula disebut sebagai endosperm topi atau micropylar endosperm dan pada sekitar sisa embrio adalah endosperm lateral, Jaringan endosperm memiliki kandungan polisakarida yang tinggi . dinding selnya tersusun dari selulosa dan hemiselulosa. Embrio berukuran kecil panjang 3-4 dan tersusun dari satu axis dan dua kotiledon dan terletak dekat dengan permukaan yang cekung dari biji. Embrio teridiri dari sedikit cadangan makanan dan bergantung berdasarkan endosperm hingga biji menjadi autotroph. (Mirian, et al. 2006)Kulit biji, disebut juga dengan testa yang terdapat sel-sel epidermis. Pada biji masak yang tinggal hanyalah remukan dinding yang membentuk selaput homogen. Epdermis dalam mengandung zat pigmen tetap bertahan dan membentuk tepi dalam dari testa. Pada Angiospermae memiliki struktur tambahan yang berair seperti lapisan epidermis luar contohnya pada delima (Punica pgranatum) yang banyak mengandung banyak air. Pada gymnospermae, adanya kulit biji berdaging sudah banyak dijumpai Kulit biji berfungsi untuk melindungi, beberapa macam kulit juga berfungsi untuk mengendalikan perkecambahan. Hal tersebut didasari oleh sifat impermeabel kulit biji terhadap air, terhadap oksigen atau keduanya. (Estiti B.Hidayat,1995)Gambar struktur biji Coffea robusta (dari Mirian, et al. 2006):

DAFTAR PUSTAKA

De Castro, Renanto D. 2006. Cytology, biochemistry and molecular changes during coffeefruit development. Braz.J. Plant Physiol., 18(1):175-199Eira T.S, Meira. 2006. Coffee seed physiology. Braz.J.Plant Physiol., 10(1):149-163Hidayat, Estiti B. 1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.Nugroho, L. Hartanto dkk. 2010. Struktur & Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: PenebarSwadaya.Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: ErlanggaSetjo, Setyoadi., Endang kartini., Murni saptasari., Sulisetijono. 2004. Anatomi Tumbuhan.Malang: Universitas Negeri Malang.Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press