resume loto

28
DESI KURNIAWATI R0012020 B LOCK OUT TAG OUT ( LOTO ) 1. Pengertian a. LOTO (Log Out Tag Out) adalah gabungan anatara penerapan metode mekanis dan system peringatan tertulis (pemasanagn label) yang dipasang pada suatu peralatan sebagai peringatan kepada orang lainbahwa peralatan bersumber energy berbahaya dimaksud, sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan selama gembok dan label terpasang pada peralatan tersebut. b. Prosedur keselamatan yang penting untuk melindungi pekerja dari cidera ketika bekerja dengan atau dekat circuit dan peralatan bertenaga antara lain tenaga listrik, hidrolik, mekanik. c. LOTO sangat berkaitan dengan safety khususnya ketika melakukan maintenance atau pekerjaan teknis lainnya. 2. Energi a. Energy meliputi energy kinetic dan potensial meliputi listrik, mekanik, hidraulik, pneumatic, kimia dan panas. b. Berenergi adalah berhubungan dengan suatu sumber atau mengandung energy sisa yang tersimpan c. Sumber energy adalah setiap sumber listrik, mekanik, hidrolik, pneumatic, kimia, panas atau energy lain. 1

Upload: allincia-dzzie-ziskind

Post on 29-Dec-2015

159 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

DESI KURNIAWATIR0012020

B

LOCK OUT TAG OUT ( LOTO )

1. Pengertian

a. LOTO (Log Out Tag Out) adalah gabungan anatara penerapan metode mekanis

dan system peringatan tertulis (pemasanagn label) yang dipasang pada suatu

peralatan sebagai peringatan kepada orang lainbahwa peralatan bersumber energy

berbahaya dimaksud, sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan selama

gembok dan label terpasang pada peralatan tersebut.

b. Prosedur keselamatan yang penting untuk melindungi pekerja dari cidera ketika

bekerja dengan atau dekat circuit dan peralatan bertenaga antara lain tenaga

listrik, hidrolik, mekanik.

c. LOTO sangat berkaitan dengan safety khususnya ketika melakukan maintenance

atau pekerjaan teknis lainnya.

2. Energi

a. Energy meliputi energy kinetic dan potensial meliputi listrik, mekanik, hidraulik,

pneumatic, kimia dan panas.

b. Berenergi adalah berhubungan dengan suatu sumber atau mengandung energy

sisa yang tersimpan

c. Sumber energy adalah setiap sumber listrik, mekanik, hidrolik, pneumatic, kimia,

panas atau energy lain.

d. Alat pengisolasi energy adalah alat mekanis yang secara fisik mencegah

pemindahan atau pelepasan energy, termasuk tetapi tidak terbatas pada halhal

berikut : pemutus arus listik yang dioperasikan secara manual, slip buta/buntu,

katup lurus, aktup blok dan setiap alat serupa yang digunakan untuk menggembok

dan mengisolasi energy.pada alat pengisolasi energy

e. Penguncian adalah pemasangan gembok, sesuai dengan prosedur yang sudah

ditetapkan, untuk memastikan bahwa alat pengisolasi energy dan peralatan yang

sedang dikendalikan tidak dapat dioperasikan hingga alat pengunci itu dilepas.

1

DESI KURNIAWATIR0012020

B

f. Alat pengunci adalah suatu alat yang dapat mengunci, dapat berupa gembok dan

anak kuncinya atau kunci kombinasi untuk menahan suatu alat pengisolasi energy

pada posisi aman dan mencegah pelepasan energy pada mesin atau peralatan.

g. Perawatan dan pemeliharaan adalah kegiatan di tempat kerja seperti pekerjaan

konstruksi, pemasangan, penempatan, penyetelan, pemeriksaan, pemgubahan dan

pemeliharaan dan/atau perbaiakan mesin atau peralatan.

h. Pemasanagn label adalah memasang suatu label pada suatu peralatan pengisolasi

energy untuk melarang orang mengoperasikan atau mengalirkan energy pada

suatu peralatan yang sedang dirawat, dipelihara, diperbaiki, dimodifikasi atau

dikontrol tanpa izin.

i. Label adalah suatu tanda peringatan yang jelas berupa label dan perlengkapannya

yang dapat dipasangkan dengan kuat pada alat pengisolasi energy sehingga dapat

menunjukkan bahwa alat pengisolasi energy dan peralatan yang sedang

dikendalikan tidak boleh dioperasikan sampai label dilepaskan.

j. Memblok adlah memasang suatu alat guan mencegah gerakan energy, mesin, atau

peralatan

3. Sumber bahaya yang perlu tanda peringatan

Ketika melakukan service atau maintenance mesin, yang meliputi :

Proses instalasi

Set up

Pengaturan

Inspeksi

Modifikasi mesin atau peralatan

Bukan hanya pekerjaan elektrikal tapi juga mencangkup pekerjaan lain seperti

mekanikal, hidrolik, pneumatic, chemikal, thermal.

4. Potensi bahaya kerja di industry farmasi

a. Bahaya mekanis di lingkungan industry farmasi antara lain :

- Bahaya kejatuhan benda asing

- Bahaya terkena bagian mesin yang bergerak

2

DESI KURNIAWATIR0012020

B

- Bahaya terkena uap atau cairan panas

- Bahaya bekerja di ruangan tertutup

- Kondisi udara dengan kelembaban udara terlalu rendah

- Bahay kebisingan

b. Bahaya listrik di lingkungan industry farmasi :

1) Bahaya yang berasal dari sumber listrik

2) Bahaya berasal dari bahaya elektrostatis

Elektrostatis adalah bahaya listrik yang jarang sekali disadari sehingga

kurang diperhatikan, padahal tingakat bahya yang ditimbulkan sangat besar

bahkan bisa fatal. Untuk tangki penyimpanan yanh berukuran besar harus

dilengkapi dengan system grounding yang baik, karena proses pengeluaran

isi tangki dapat menimbulkan tegangan listrik statis. Demikian juga filter bag

yang tidak bagus pada mesin fluid bad dryer dapat berpotensi menimbulkan

ledakan akibat elektrostatis.

Bahaya listik ini pada umumnya disebabkan oleh :

1) Instalasi listrik yang tidak memenuhi standar

2) Kabel yang terkelupas

3) Kebocoran pipa steam atau utility yang merusak kabel atau panel listrik

sehingga beresiko terhadap bahaya hubungan pendek atau bahaya terkena

sengatan listrik

Bahaya listrik di lingkungan industri farmasi dari bahaya elektro statik :

Elekto statis adalah bahaya yang jarang sekali disadari sehingga terkesan

kurang diperhatikan, padahal tingkat bahaya yang ditimbulkan sangat besar

bahkan bisa fatal.

Untuk tangki penyimpanan yang berukuran besar harus dilengkapidengan

system grounding yang baik, karena proses pengeluaran isi tangki dapat

menimbulkan tegangan listrik statik.

d. Bahaya ergonomis di lingkungan industry farmasi ;

3

DESI KURNIAWATIR0012020

B

Gerakan yang alah. Harus diberi tanda peringatan kepada operator tentang dasar-

dasar ergonomis, misalnya :

1) Untuk mengangkat beban yang terlalu berat sebaiknya menggunakan lifter

2) Mengangkat beban berat di atas 25 kg denagn punggung membungkuk dapat

beresiko menimbulkan cidera pada punggung

3) Operator yang duduk terus menerus dengan posisi meja kerja terlalu rendah

dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan bentuk tulang punggung

jadi bungkuk.

e. Bahaya akibat berinteraksi dengan bahan kimia di industry farmasi :

1) Bahay terkena bahan iritasi atau korosif

2) Bahaya zat-zat oksidator kuat

Bahan oksidator yang kuat sangat berbahaya karena selain bahan ini bersikap

korosifjuga berpotensi menimbulakan ledakan atau kebakaran. Asam kuat

seperti peroksida pekat jika menetes di meja kayu palet atau tissue bisa

menimbulkan terjadinya kebakaran. Penempatan bahan-bahan ini harus

dipastikan aman dan tidak terjadi kebocoran.

3) Bahaya terpapar bahan berbahaya

4) Bahaya menghirup atau menelan bahan berbahaya

f. Potensi bahaya radiasi di industry farmasi

1) System pencahayaan yang kurang atau yang terlalu terang

2) Bahaya sinar ultraviolet pada passbox atau clean room

3) Radiasi sinar laser. Beberapa indusri farmasi ada yang memanfaatkan

teknologi laser untuk system coding pada bahan kemas.

4) Radiasi pada proses pengelasan

5) Radiasi sinar IR (Infra Ted). Beberapa mesin dilengkapi dengan system sensor

yang menggunakan sinar infra merah, harus dipastiakn bahwa intensitas yang

digunakan masih dalam batas aman.

6) Radiasi sinar X. Beberapa industry farmasi memiliki alat pendeteksi logam

atau memonitor isi kemasan dengan peralatan yang menggunakan sinar X.

4

DESI KURNIAWATIR0012020

B

5. Manfaat LOTO :

1) Mencegah terlepasnya energiyang tersimpan secara tiba-tiba

2) Menghindari pengoperasian yang tidak terduga

3) Mencegah tidak terjadinya cidera pada pekerja atau kerusakan pada alat itu

sendiri

6. Tujuan LOTO

Melindungi orang-orang yang sedang bekerja atau berada di sekitar mesin, instalasi

listrik atau fasilitas proses produksi yang seang diperbaiaki atau dalam perawatan.

7. Penggunaan LOTO

Proses LOTO ini merupakan persyrataan minimum yang ditetapkan pada seluruh

fasilitas apabila pegawai atau mitra kerjanya melakukan pekerjaan pada tempat kerja

di mana pelepasan energy berbahaya sangat mungkin dapat terjadi, seperti pada posisi

berikut :

1) Mesin / peralatan proses baru yang hendak dibeli dan dipasang

2) Peralatan yang ada sedang dimodifikasi, diperbaiki, direnovasi atau diganti.

3) Alat pengisolasi energy sedang diperbaiki atau sedang dibuatkan atau

ditambahkan pada suatu peralatan

8. Kapan LOTO dilakuakan ?

1) Unit atau alat kerja secara paralel oleh beberapa orang mekanik atau group

dengan objek kerja yang berbeda.

2) Unit yang dikerjakan memiliki dimensi besar / instalasi luar, di mana teknisi tidak

terlihat

3) Pekerjaan tidak selesai dalam sekali waktu sehingga harus ditunda dan

dilanjutkan lain waktu.

APLIKASI / PENERAPAN LOTO DI PERUSAHAAN

5

DESI KURNIAWATIR0012020

B

Ruang Lingkup : 1. Penggunaan LOTO pada sumber bahaya

2. Penerapan LOTO di tempat kerja

3. Jenis energy yang berbahaya

Ruang Lingkup LOTO yaitu untuk servise dan perawatan alat atau unit

dimana ada potensi terlepasnya energy/start up secara tak terduga dan

mencinderai pekerjaan.

Energi dapat membahayakan dan memiliki bermacam bentuk :

1. Listrik

2. Udara terkompresi

3. Gas

4. Tenaga hidrolik

5. uap

LOTO tidak berlaku pada :

1. Unit yang tidak memiliki energy tersimpan.

2. Alat yang berenergi tunggal dan cukup sekali isolasi untuk menon-

aktifkannya.

3. Service rutin yang tidak membahayakan orang lain.

Contoh yang termasuk mesin atau peralatan tetapi tidak terbatas pada pasokan

listrik, tegangan tinggi, mesin penggilingan, boiler, mikroskop electron,

elevator, system kipas, dan laser.

Situasi kerja dimana terjadi pelepasan energy atau start-up dapat terjadi

termasuk pada konstruksi baru, instalasi atau set-up peralatan, dan

penyesuaian, inspeksi, pemeliharaan, perbaikan dan pelayanan mesin dan

peralatan.

Bentuk energy untuk dipertimbangkan meliputi listrik, mekanik, hidrolik,

pneumatic, kimia, dan termal.

Alat dan Bahan LOTO

1. Label

6

DESI KURNIAWATIR0012020

B

2. Alat Pengunci

3. Perangkat Keras Bantu Lainnya

4. Checklist Pemasangan dan Pelepasan Kunci dan Label.

Alat dan Bahan LOTO

1. Label

Label harus dibuat berwarna standar untuk menunjukan siapa yang

memasangan. Pemasangan harus menandatanganinya. Label biasanya

dibuat berbeda warna untuk menunjukan pekerja memahami derajat

bahaya yang ada.

2. Alat Pengunci

Sesuatu yang dianjurkan untuk menggunakan alat pengunci yang standar.

Alat pengunci harus tidak dapat dibuat kecuali dengan alat pemasang

logam. Gembok dan anak kuncinya harus memiliki masing-masing orang,

dan tidak berfungsi sebagai kunci master. Pemasangan harus memegang

anak kuncinya.

3. Perangkat Keras Bantu Lainnya.

Contoh dari perangkat ini antara lain seperti penghalang, yellow tape,

barricade, skillet, rantai, flense-buta, pelindung sirkuit pengendali.

4. Checklist Pemasangan dan Pelepasan Kunci dan Label

Checklist pemasangan kunci dan label harus diisi dan pelepasan kunci dan

label harus diisi oleh pegawai berwenang.

Pegawai berwenang

a. Petugas yang mengunci / memblok / memasang label pada mesin,

fasilitas proses produksi atau peralatan listrikuntuk melakukan

perbaikan, pemeliharaan, atau modifikasi pada peralatan tersebut.

b. Pegawai berwenang dan operator mungkin saja orang yang sama

apabila tugs operator juga termasuk melaksanakan pekerjaan itu.

c. Pegawai berwenang termasuk tetapi tidak terbatas kepada petugas

listrik, mekanik atau orang yang bertanggung jawab dalam penerapan

7

DESI KURNIAWATIR0012020

B

prosedur penguncian dan pemasangan label, seperti penyelia

pemeliharaan, mandor/penyelia pelaksanaan pekerjaan.

Identifikasi Warna LOTO

Terdapat berbagai macam warna untuk mengidentifikasi LOTO. Klasifikasi

warna bisa disesuaikan oleh masing-msing peraturan keselamatan kesehatan

kerja perusahaan.

Beberapa warna pada LOTO adalah warna biru, warna merah, warna

kuning, warna hijau, warna putih, warna merah muda.

LOTO dibagi dalam beberapa warna dengan tujuan untuk membedakan

peruntukkan pekerjaan yang sedang dilakukan, seperti perbaikan peralatan

oleh mekanik, electrical, atau instrument, pekerjaan confined space, dan untuk

operator.

5 penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja berkenaan dengan LOTO

1. Kegagalan untuk menghentikan peraltan

2. Kegagalan untuk memutus aliran energy dari sumbernya.

3. Kegagalan untuk menghilangkan sumber energy

4. Secara tidak sengaja mengoperasikan kembli peralatan yang sedang

diperbaiki.

5. Tidak membersihkan area kerja sebelum mengopersikan kembali perlatan

yang telah diperbaiki.

Prosedur Pemasangan LOTO

1. Memberitahu dan memperingatkan operator atau pekerja yang terpengaruh

atau berkenaan dengan mesin/peralatan bahwa peralatan akan diputuskan

sambungannya dari sumber arus.

2. Persiapan untuk memutuskan sambungan, mematikan mesin atau perlatan.

Untuk mesin yang dikendalikan dengan system otomatis program

computer maka harus dimatikan secara manual sebagai tanda untuk

mengkomunkasikan bahaya pada operator atau orang yang dapat

mengoperasikan mesin dari tempat lain.

8

DESI KURNIAWATIR0012020

B

3. Peralatan dimatikan/diputuskan sambungannya dari sumber arus.

4. Mengisolasikan perlatan

5. Memasang lockoutdan Tagout

6. Lepaskan atau buang energy yang tersisa jika ada

7. Verifikasi kembali bahwa energy telah dimatikan.

Prosedur Pelepasan LOTO

1. Pastikan peralatan telah aman untuk diopersikan kembali

2. Pindahkan peralatan kerja dan pangaman.

3. Amankan semua pekerja yang berhubungan jauh dari peralatan/mesin

4. Lepaskan LOTO oleh orang yang memasangnya.

5. Beritahu semua pekerjan yang berhubungan dengan perlatan bahwa

peralatan akan segera dioperasikan kembali.

6. Hidupkan energy

7. Peralatan / mesin yang telah diperbaiki dapat digunakan kembali.

Program Keselamatan Penguncian yang Efektif

1. Tentukan sumber energy mana yang harus dikunci.

2. Apakah kunci bias dipasang?

Pastikan bahwa peralatan yang akan diperbaiki dapat dikunci dilepaskan

energinya. Lockout harus selalu dipasang jika memungkinkan. Jika

lockout tidak dapat dipasang, harus dikoordinasi dengan bagian safety

( HSE ) sebelum melakukan perawatan.

3. Tentukan urutan penguncian

4. Tentukan siapa yang akan memasang lockout/tagout.

5. Ketika banyak bagian maintance yang terlibat.

Pastikan setiap anggota memasang. Lockout/tagout masing-masing. Paling

tidak satu anggota harus memasang. Lockout/tagout ke semua titik

penguncian.

6. Pastikan semua energy tersimpan telah terlepas atau kunci dengan aman.

9

DESI KURNIAWATIR0012020

B

Energy tersimpan memiliki bentuk mata pisau atau beban yang

dinaikkan, tekanan tersisa dari gas atau cairan, listrik, tersimpan

dalam kapasitor, tangki penyimpan atau per tergulung.

Energy tersimpan sama bahayanya sehingga penting untuk

memastikan bahwa sumber energy dan energy yang tersimpan

terkunci dengan baik.

7. Ikuti prosedur perawatan di perusahaan

8. Sebelum melepas kunci/tag dan menggunakan mesin kembali, selalu

pastikan bahwa :

o Semua alat keselamatan sudah kembali normal

o Personil maintance telah selesai dan peralatan telah diletakkan

dengan benar.

o Pekerja berada dalam posisi aman untuk menghidupkan mesin

o Control diletakkan dengan tepat untuk mulai dan mesin siap dipakai

9. Hanya yang memasang lockout/tagout yang seharusnya melepasnya.

Sesuai dengan panduan lockout/tagout, HANYA orang yang

memasang lockout/tagout yang seharusnya melepasnya. Jika terdapat

anggota sebuah tim perwatan yang bekerja pada peralatan dengan

titik kunci ganda, pemimpin tim harus menjadi orang terakhir yang

membuat kuncinya.

10. Ikuti posedur yang telah ditetapkan perusahaan untuk membuka dan

melepas tag pada titik penguncian dan mengembalikan mesin pada posisi

perbaikan.

Pastikan tidak ada yang mencoba menyalakan mesin dalam langkah

tersebut.

11. Pelatihan dan pendidikan karyawan terus menerus.

Keselamatan tanggung jawab setiap orang

10

DESI KURNIAWATIR0012020

B

Semua karyawan dari kontraktor eksternal harus memliki

pemahaman dasar mengenai kebijakan dan prosedur lockout/tagout.

Sangat penting menyediakan pelatihan dan pendidikan yang memadai

dan terus menerus khusus untuk tempat kerja.

HATI-HATI !!!!

Sebuah peralatan dapat ditenagai oleh berbagai sumber seperti :

Listrik

Gas

Beban terangkat

Sumber-sumber energy tersebut dapat mengandung energy sisa dan satu

sumber saja yang tidak dikunci dengan benar masih berbahaya.

- Adalah penting untuk mengikuti prosedur dan kebijakan lockout/tagout

yang dibuat oleh organisasi/perusahaan.

- Sebelum memulai perawatan kontak supervisor manager keselamatan

atau orang yang berwenang untuk detail prosedur dan kebijakan.

Prosedur untuk lockout/tagout

Tujuan semua karyawan akan dilindungi dari cedera yang diakibatkan oleh

hidupnya tenaga atau hidupnya mesin atau perlengkapan lainnya secara tidak

sengaja, terjadinya pelucutan listrik selama operasi, perbaikan, pemeliharaan,

ataupun kegiatan lainnya yang terkait. Kebijakan menerapkan persyaratan

kerja minimum untuk mengendalikan potensi kondisi-kondisi berbahaya.

Lockout/tagout pada piranti pemutus energy/tenaga dan bila tidak matikan

mesin atau perlengkapan untuk mencegah pengaliran tenagaatau hidupnya

mesinyang tidak terduga.

Tanggung Jawab

Supervisor

a. Harus menjaga kewaspadaan disegala aspek kebijakan lockout/tagout

b. Memastikan bahwa semua karyawan dibawah pengawasannya

memahami semua persyaratan untuk menaati peraturan.

11

DESI KURNIAWATIR0012020

B

c. Melakukan pemeriksaan berkala.

Karyawan

a. Menjaga keaspadaan semua aspek kebijakan lockout/tagout dan harus

mematuhi semua prosedur.

Safety

a. Memberikan pedoman berkenaan dengan pemberlakuan

lockout/tagout kepada seluruh karyawan yang teribat dalam suatu

proses pekerjaan.

Penerapan LOTO

Safetee Donut mengunci ball valve dengan berbagai diameter : mencegah

akses dan diputarnya gagang.

IMPLEMENTASI LOTO PROGRAM DAN PROSEDUR LOTO

Bentuk dan Sumber Energi

Energi: Kemampuan untuk melakukan usaha.

Energi terbagi menjadi :

1. Energi Flamable

12

DESI KURNIAWATIR0012020

B

2. Energi Radiasi

3. Energi Listrik

4. Energi Kimia

5. Energi Potensial

6. Energi Kinetik

7. Energi Panas

Jenis Peralatan Kerja berdasakan sumber energi beserta pemasangan

lotonya:

1. Peralatan bersumber energy tunggal : Di isolasi dan di control dengan satu

gembok atau label tunggal

2. Peralatan bersumber energy jamak : Di isolasi dan control dengan lebih dari

satu gembok atau label > meyakinkan sumber energy tidak memiliki potensi

terhimpun kembali.

Alat Pengisolasi Energi : alat mekanis yang secara fisik mencegah perpindahan

atau pembebasan energy

Jenis – jenis alat pengisolasi energi :

a. Pemutus arus

b. saklar pemutus

c. pintu luncur atau pintu dorong

d. Kerai

e. Katup saluran

f. Pengahalang dan setiap alat untuk mengisolasi energi > tidak termasuk :

tombol saklar listrik, kabel penghenti darurat, saklar selector, alat control

jenis saklar lainnya

Dua jenis alat pengisolasi energy:

1. dapat di gembok

2. tidak dapat di gembok > label

Alat pengisolasi energi efektif, bila:

1. Di gunakan untuk mengamankan perlatan kerja

13

DESI KURNIAWATIR0012020

B

2. alat tersebut pada posisi “off”, “closed” atau “Netral”

3. Bila alat tersebut di gembok atau di beri label > mencegah tidak satupun

peralatan yang secara tiba-tiba hidup.

Penggunaan Pelabelan

1. Harus sesuai dengan standar yang berlaku

2. Perlu di lakukan training pada seluruh pekerja yang terkait dengan

implementasi pelabelan.

Training terkait dengan implementasi pelabelan:

1. pelabelan> tanda peringatan perlengakapan pengisolasian energi, tidak

menyediakan pengaman secara fisik.

2. label tidak boleh di lepas kecuali oleh orang yang memasangnya

3. Label harus legible dan mudah di mengerti oleh seluruh tenaga kerja

4. Label dan perlengakapan yang menyertai > harus di buat dari bahan yang

tahan terhadapkondisi lingkungan di tempat kerja.

5. Label hanya merupakan satu bagian dari keseluruhan program pengendalian

enrgi

6. label harus diikatkan secara kuat dan aman terhadap perlengkapan

pengisolasian energy > label tiak dapat di pisahkan/ di robek selama masih

di gunaan

Peralatan kerja yang tidak mempunyai perlengkapan penggembokan > kabel, tali

atau rantai di gunakan untuk mengunci katup

Perlengkapan dan Peralatan Loto

1. label Individu

2. alat gembok pengunci

3. Perlengkapan dan peralatan Loto lainnya.

Contoh Kode Warna Gembok :

Warna Penggunaan

14

DESI KURNIAWATIR0012020

B

Hijau Operasi

Hitam Pemeliharaan

Merah Konstruksi

Biru Instrument

Putih Listrik

Pengendalian energi (Pihak manajemen) :

1. Program pengendalian energi

2. Prosedur pengendalian energi

Persyaratan loto > menganjurkan pihak manajemen mengadakan program

pengendalian energy di perusahaanya, meliputi :

1. Dokumentasi prosedur pengendalian energy

2. Program penyelenggaraan training bagi tenaga kerja

3. Inspeksi penggunaan prosedur secara periodic

Prosedur pengendalian energi :

1. Perlu di kembangkan,

2. Perlu di dokumentasikan,

3. Digunakan kapanpun untuk mengendalikan energi berbahaya saat

melakukan kegiatan perbaikan dan atau perawatan mesin dan peralatan kerja

atau pekerjaan-pekerjaan lain yang sejenis

Prosedur Minimum yang harus di kembangkan, misalnya :

1. Statement atau pernyataan tentang bagaimana prosedur akan di gunakan

2. Langkah-langkah prosedural yang di perlukan untuk mematikan,

mengisolasi, memblok dan menjamin keamanan mesin dan peralatan kerja.

3. Langkah- langkah penugasan penempatan yang aman, pemindahan dan

transfer perlengkapan Loto dan orang-orang yang bertanggung jawab

terhadap prosedur LOTO.

15

DESI KURNIAWATIR0012020

B

4. Persyaratan khusus untuk pengetesan mesin dan peralatan kerja untuk

menetukan dan membuktikan efektivitas penggembokan, pelbelan dan cara

pengendalian energy lainnya

5. Tenaga kerja yang diberi wewenang dan tanggung jawab harus

memberitahukan kepada tenaga kerja yang terkena dampak sebelum

perlengkapan LOTO di lakukan dan setelah melepas LOTO dari mesin dan

peralatan.

Langkah utama implementasi yang harus dijalankan pada prosedur

LOTO :

1. Preparation of shutdown → persiapan untuk mematikan

2. equipment shutdown → mematikan mesin dan peralatan kerja

3. equipment isolation → Pengisolasian mesin dan peralatan kerja dari sumber

energy

4. Appaling LOTO devices → penggembokan dan pelabelan pada

perlengkapan pengisolasian energy

5. Contol of stored energy → Pengendalian energy yang tersimpan

6. Verifying isolation of equipment → Pembuktian pengisolasian mesin dan

peralatan kerja sebelum dilakukan kegiatan perbaikan dan perawatan

7. Lakukan pekerjaan perbaikan atau perawatan

8. Removing LOTO → Pelepasan gembok dan label

Program dan prosedur LOTO

1. Training tenaga kerja

2. Inspeksi periodic

3. Pelepasan peralatan LOTO

4. Persyaratan keselamatan LOTO tambahan

1. Training tenaga kerja

a. Authorized Employees : pekerja yang berwenang dan bertanggung jawab

b. Affected Employees : pekerja yang mungkin terkena dampak

c. Other Employees : tenaga kerja lain

16

DESI KURNIAWATIR0012020

B

2. Inspksi periodic

Menginspeksi masing-masing proseur secara periodic sekurang-kurangnya 1

satu tahun sekali untuk menjamin prosedur pengendalian energy dilaksanakan

dengan baik dan pekerja familier dengan tanggung jawabnya sesuai prosedur

yang telah ditetapkan.

3. Pelepasan peralatan LOTO

Tindakan yang harus dilakukan pekerja yang berwenang sebelum peralatana

LOTO dilepas atau dipindahkan dan energy dilirkan kembali ke mesin atau

peralatan kerja , hal yang harus di observasi:

1. Periksa area kerja

2. Periksa area sekitar mesin dan area kerja

3. Meyakinkan kembali bahwa penggembokan dan pelabelan hanya boleh

dilepas oleh pekerja yang memasangnya

4. Beritahu pekerja yang mungkin terkena dampak setelah pelepasan LOTO

dan sebelum menghidupkan mesin atau peralatan kerja

4. Persyaratan Peralatan

1. Lama pemakaian → tahan terhadap kondisi lingkungan kerja setempat,

perlengkapan pelabelan tahan korosi, kuat

2. Sesuai standar → penggembokan dan pelabelan sesuai dengan standar

umum ( sandar warna,bentuk atau ukuran), pelabelan format ukuran dan

tulisan

3. Substansial → peralatan LOTO substansial terhadap upaya minimalisasi

insiden secara dini

4. Dapat diidentifikasi

5. Persyaratan Keselamatan LOTO tambahan :

1. Pengetesan mesin dan peralatan kerja

2. Pelepasan gembok dan label yang ditinggal pemiliknya

3. Pemindahan LOTO pada waktu pertukaran jam kerja bergilir

17

DESI KURNIAWATIR0012020

B

4. LOTO group

6. Penggembokan administrasi

Perlu ibedakan antara penggembokan LOTO dengan penggembokan

administrasi

Penerapan penggembokan administrasi bila pada kenyataannya situasi

menjadi berbahaya akibat pelepasan energy, maka perlu diterapkan

prosedur LOTO

LOTO GROUP

- Digunakan bila : pada peralatan pengisolasian energy dapat dipasang

gembok.

- Metode yang harus diperhatikan :

1. Pada saat perbaikan dan atau perawatan mesin dan perawatan kerja

dilakukan oleh tim kerja, teknisi, departemen atau group lainnya

2. Tanggung jawab utama penggembokan group pada seorang tenaga kerja

yang diberi wewenang yang mewakili sejumlah pekerja yang bekerja

dengan perlindungan alat penggembokan

3. Jika lebih dari 1 team , teknisi, dan departemen dan lainnya yang terlibat

yaitu tanggung jawab pada kepala LOTO yang ditunjuk untuk

mengkoorinasikan pekerja dan memastikan kelangsungannya

perlindungan kepada tenaga kerja

4. Setiap tenaga kerja yang diberi wewenang harus memasang

penggembokan individunya pada alat penggembokan group kotak

gembok group sesuai mekanisme

5. Pekerja yang diberi wewenang harus mengikuti langkah-langkah normal

yang ada dalam prosedur LOTO umum atau LOTO tambahan sesuai

perlatan atau mesin tertentu

LOTO Group/ Tagout

18

DESI KURNIAWATIR0012020

B

- Metode untuk memberikan keamaman tingkat tinggi pada karyawan ketika

beberapa karyawan berwenang harus bekerja sama untuk melakukan

maintenance atau melakukan perbaikan pada sebuah peralatan.

- Bagian penting dari proses ini adalah untuk menunjukkkan seorang karyawan

yang bertanggung jawab tunggal yang bertanggung jawab atas LOTO dan

bertanggung jawab untuk prosedur LOTO keseluruhan.

- Setiap karyawan yang ditunjuk juga harus menerapkan gembok sendiri untuk

titik-titik isolasi pada mesin , untuk memastikan bahwa peralatan tersebut

tidak dapat melepas energy sampai setiap karyawan telah menyelesikan

pekerjaan dan dilokasi yang aman.

19