resume agama ceramah

30
RESUME CERAMAH AGAMA Disusun oleh : Bella Dinna Safitri 115090700111002 JURUSAN FISIKA

Upload: bellads

Post on 25-Nov-2015

74 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

RESUME CERAMAH AGAMA

Disusun oleh :Bella Dinna Safitri115090700111002

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014

RESUME ICahaya HatiSelasa, 4 Maret 2014Keteladanan Rasulullah SAW : Hikmah Al-Ahzab : 21

Para Rasul yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk memimpin umatnya adalah orang-orang pilihan di antara mereka. Sebelum menerima wahyu dari Allah SWT , mereka adalah orang-orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku atau suri tauladan bagi orang-orang di lingkungannya. Apalagi setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT. Sebagai umat Rasulullah SAW, keteladanan Rasulullah SAW perlu diikuti dan hal tersebut telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam surah Al Ahzab ayat 21 berikut :

Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kamu,(Q.S. Al Ahzab ayat 21).

Sehingga apa yang diucapkan atau yang dikerjakan rasulullah harus dicontoh atau diikuti dan sebaliknya apa -apa yang dilarangnya harus dihindarkan. Nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin para Rasul (sayyidul mursalin) mendapat sanjungan dan pujian yang luar biasa dari Allah swt. disebabkan karena akhlaknya sebagaimana tersebut dalam surah Al Qalam ayat 4,

Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung(Q.S. Al Qalam: 4)

Gelar Uswatun khasanah amat pantas diberikan kepada Nabi Muhammad SAW karena Nabi Muhammad adalah sosok hamba Allah yang bijaksana dalam mendidik umat dan santun dalam bergaul. Selain menyandang gelar Uswatun Khasanah, Nabi Muhammad juga mendapat julukan AlAmin, bersifat Amanah. Keteladanan Beliau ditunjukkan dengan sikapnya yang pemurah, pengasih, dan penyayang. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila didalam risalah kerasulannya, Beliau mendapat sebutan Rahmatan lil alamin.Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 107,

Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta

Pribadi agung yang terdapat dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah sejarah Islam, betapa hebatnya Beliau yang kehidupannya menjadi suri tauladan yang baik bagi umat Islam di seluruh pelosok dunia. Bahkan setelah Beliau wafat, sepantasnya Beliau mendapat gelar pelopor dunia dalam segala bidang kehidupan.Seperti telah diriwayatkan, rasulullah SAW begitu tegar dalam soal kejujuran sehingga Beliau terkenal sebagai Orang Terpecaya dan Orang Benar. Begitu pula Beliau sangat berhasrat agar orang-orang Muslim menjunjung tinggi nilai kebenaran seperti Beliau. Beliau memandang kebenaran sebagai dasar segala keluhuran budi, kebaikan dan perilaku benar. Beliau mengajarkan bahwa seseorang yang mutaki adalah orang yang teguh memegang kebenaran sehingga ia terhitung bertaqwa oleh Tuhan.Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Karena kurang lebih dalam waktu 23 tahun, Beliau telah menghasilkan beberapa karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin manapun di seluruh dunia sejak Nabi Adam as. Sampai sekarang. Karya besar tersebut antara lain :1. (mengesakan Tuhan),2. Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semula mempercayai Tuhan sebanyak 360 (berfaham polytheisme) menjadi bangsa yang memiliki keyakinan tauhid mutlak,3. (kesatuan ummat),4. Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil menjadikan bangsa Arab yang semua selalu melakukan permusuhan dan peperangan antar suku dan antar kabilah, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam ikatan keimanan dalam naungan agama Islam,5. (kesatuan pemerintahan), dan6. Nabi Besar Muhammad saw. telah berhasil membimbing bangsa Arab yang selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Persia dan Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan yang terbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia.Selain itu, keharusan manusia dalam meneladani rasul-rasul Allah dikarenakan alasan berikut :a. Semua rasul-rasul dimashum oleh Allah swt. Artinya mereka selalu dipelihara dan dijaga oleh Allah swt. untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan keji atau dosa. Selaku manusia sebenarnya bisa jadi mereka berbuat kesalahan, tetapi langsung oleh Allah swt. ditegur atau diluruskan.( Sebagai contoh coba anda baca asbabunnuzul surah Abasa).b. Semua rasul Allah mempunyai sifat-sifat terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan pribadi mereka. Sifat-sifat terpuji tersebut adalah sebagai berikut :1) Shiddiq (benar). Mereka selalu berkata benar, dimana, kapan dan dalam keadaan bagaimanapun mereka tidak akan berdusta (kadzib),2) Amanah, yaitu dapat dipercaya, jujur, tidak mungkin khianat,3) Tabligh, artinya mereka senantiasa konsekwen menyampaikan kebenaran (wahyu) kepada umatnya. Tidak mungkin mereka menyembunyikan kebenaran yang diterimanya dari Allah swt. (kitman), meskipun mereka harus menghadapai resiko yang besar, dan4) Fathanah, artinya semua rasul-rasul adalah manusia-manusia yang cerdas yang dipilih Allah swt. Tidak mungkin mereka bodoh atau idiot (baladah).Dengan mengetahui segala keteladanan yang ad ada pada diri Rasul, terutama Rasulullah SAW, diharapkan dapat diterapkan pada perilaku sehari-hari, sehingga dapat menjadi manusia yang lebih baik.

RESUME IICahaya HatiSenin, 10 Maret 2014Bisnis Islam

Aqidah merupakan dasar keseluruhan tatanan kehidupan dalam Islam, termasuk ekonomi. Tatanan dalam Islam merupakan gabian dari aqidah. Tugas tatanan adalah melindungi aqidah, memperdalam akar-akarnya, menyebar luaskan cahayanya, dan membentenginya dari segala rintangan, serta merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tatanan kehidupan dalam Islam bersifat sempurna dan spesifik, mencakup ibadah yang menjadikan manusia meningkat derajat rohaninya dan dapat menjalin hubungan dengan Tuhannya. Etika yang meletakkan insting pada tempatnya dan membersihkan jiwa, sopan santun yang meniggikan karakter dan menghiasi kehidupan; serta syariat yang mengatur masalah-masalah halal dan haram dan nilai-nilai keadilan. Dengan demikian manusia menjauhi maksiat atau kedzaliman, dan mengatur hubungan antar sesama, individu dengan keluarga dan masyarakat dengan masyarakat atas dasar persahabatan, persamaan dan keadilan. Syariat juga menerangkan hak dan kewajiban, termasuk di dalamnya sanksi-sanksi atas penyelewengan.Ekonomi Islam yang berlandaskan keTuhanan, bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan sejahtera bagi manusia, walaupun demikian Islam tidak setuju kalau kehidupan ini dijadikan tujuan akhir. Islam hanya setuju apabila kehidupan ini merupakan tangga untuk mencapai kehidupan yang lebih tinggi dan lebih kekal.Ekonomi Islam bertitik tolak dari Allah dan memiliki tujuan akhir kepada Allah. Tujuan ekonomi Islam membantu manusia untuk menyembah Allah yang telah memberi makan kepada mereka untuk menghilangkan lapar serta mengamankan mereka dari ketakutan. Selain itu juga untuk menyelamatkan manusia dari kemiskinan yang bisa mengkafirkan akibat kelaparan yang bisa mendatangkan dosa, dan juga merendahkan suara orang-orang yang berbuat aniaya di atas suara orang-orang yang beriman.HUBUNGAN BISNIS DENGAN AKIDAHEkonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan keTuhanan. Sistem ekonomi Islam bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah dan menggunakan sarana yang tidak terlepas dari syariat Allah . Inilah sebuah pernyataan yang menunjuk pada akidah Islam. Dengan pernyataan akidah ini jelas bahwa semua aktivitas setiap muslim dalam semua bidang (politik, ekonomi, sosial, budaya) tidak lepas dari titik tolak keTuhanan dan bertujuan akhir kepada Tuhan (Allah).Tiap aktivitas muslim pada dasarnya memiliki nilai ibadah dan bersifat sakral. Dalam aktivitas ekonomi seperti produksi, sirkulasi (distribusi) serta konsumsi selalu terkait dengan pernyataan akidah ini. Ekonomi dalam pandangan Islam bukanlah tujuan tetapi sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, merupakan penunjang dan pelayan bagi akidah. Bisnis yang merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dalam kerangka sistem ekonomi Islam juga secara otomatis menjiwai akidah Islam ini.Dari pernyataan akidah (semua bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah dan menggunakan sarana sesuai dengan syariat Allah) kemudian melahirkan sikap istikhlaf. Konsep istikhlaf yang merujuk kepada Q.S Al Hadid (57) :7 ini memiliki maksud bahwa makna menguasai artinya manusia bukan pemilik harta secara mutlak tetapi wakil Allah yang bertugas sebagai pemelihara atau pengawas harta itu. Sebagai wakil Allah maka dalam penggunaan harta itu manusia terikat dengan kemauan Allah.Dari konsep istikhlaf ini timbul sikap dhamir dalam diri setiap pelaku bisnis. Dhamir adalah suatu perasaan selalu ada yang mengawasi. Dengan dhamir seorang muslim tidak akan mengambil barang yang bukan miliknya dan tidak memakan barang yang bukan haknya. Keyakinan muslim akan dhamir ini dan bahwa ia akan dihisab di akhirat nanti adalah hal terpenting dalam memulai bisnis. Demikianlah ekonomi Islam, khususnya bisnis Islam yang berorientasi keTuhanan (akidah) pada akhirnya akan menumbuhkan sikap istikhlaf dan dhamir. Perangkat pembentukan sikap muslim dalam melakukan kegiatan ekonomi dan bisnis akan menjamin bahwa kegiatan ekonomi Islam akan berjalan dalam koridor keadilan dan keseimbangan dalam arti kata dalam melakukan transaksi semua pihak diperlakukan secara adil tidak ada yang dirugikan atau lebih diuntungkan jika terjadi resiko-resiko dalam usaha tersebut.Jika kegiatan bisnis dilakukan dengan berlandaskan akidah maka timbul keyakinan bahwa segala yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti dan oleh karena itu adalah suatu keharusan untuk hanya kepada Allah tempat pengambilan hukum tersebut. Sesungguhnya pemikiran halal dan haram adalah pemikiran yang selalu menyertai akal dan hati kecil setiap muslim dengan keyakinan bahwa pada hari kiamat kelak ia akan ditanya oleh Allah tentang hartanya.Pembahasan masalah bisnis pada umumnya diawali dengan pembentukan sikap para pelaku bisnis. Maka hal ini sangat relevan dengan pembahasan ekonomi dan bisnis Islam yang lebih menekankan kepada keterikatan seseorang dengan Tuhannya serta mengakui ke-Esa-an dan kekuasaanNya (akidah) dan sikap-sikap positif dalam melakukan kegiatan bisnisnya (etika, akhlak) serta menjalankan kegiatan bisnisnya bukan semata-mata pemenuhan kebuTuhan pribadi tetapi dalam rangka pengabdianya kepada Tuhan (ibadah). Di bawah ini salah satu ucapan yang dapat memotivasi para pelaku bisnis muslim untuk dapat meluruskan dan memperbaharui sikapnya dalam berbisnis: Menyembah Tuhan sebagai tujuan hidup ini memiliki resultan yang erat dengan pencapaian bisnis yang sehat. Sederhana atau mengguritanya bisnis yang anda miliki, tak akan berarti apa-apa, bila ternyata hasil bisnis itu tidak membuahkan penyembahan atau ibadah kepada Nya. Anda akan menjadi hina di mata Allah jika bisnis yang anda jalankan tidak mendasarkan pada pakem-pakem yang sudah digariskan oleh Nya. Anda tidak akan masuk ke dalam orang-orang yang beruntung, jika hati anda buta dan tuli, tidak menyadari bahwa semua yang anda miliki berasal dari- Nya .

RESUME IIICahaya HatiSelasa, 11 Maret 2014Indikasi Orang Beruntung

Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan.(HR. Bukhari Muslim)

Hidup sukses yang hakiki adalah kemenangan tatkala mautmenjemput dan kemenangan di alam kubur serta tatkala manusia berdiri dikumpulkan di Mahsyar dan dibagikancatatan amal serta kemenangan ketika melewati Shirath serta ketika dibukanya catatan amal. Allah Taala berFirman,

Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata Ambillah, bacalah kitab ini. (19) Sungguh aku yakin aku akan menemui hisab terhadap diriku. (20)(Qs. al-Haqqah: 19-20)

Dan Allah Taala berFirman,

Maka orang itu berada di dalam kehidupan yang di ridhai (21), dalam surga yang tinggi (22), buah-buahannya dekat. (23) (Kepada mereka di katakan) Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan karena amal yang telah kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu.(24)(QS. al-Haqqah: 21-24)

Begitu juga Allah Taala telah menjelaskan tentang hambaNya yang mendapatkan kesuksesan dan keberuntungan yang hakiki di dalam ayat-Nya,

Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya ia telah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.(QS. Ali Imran: 185).

Maka kemenangan yang hakiki adalah selamatnya seseorang dari api neraka dan masuknya dia ke dalam surga. Di antara sifat-sifat orang beruntung yang terdapat dalam al-Quran al-Karim adalah sebagai berikut:1. Iman kepada Allah TaalaIman kepada Allah Taala merupakan azas keberuntungan dan kebahagiaan serta keselamatan di dunia dan akhirat. Allah Taala berFirman, Allah telah menjanjikan kepada orang-orang mukmin dan mukminat surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya mereka kekal di dalamnya dan bagi (mereka) ada tempat-tempat tinggal yang baik disurga-surga Adn dan keridhaan dari Allah yang amat besar yang demikian itu merupakan kemenangan yang sangat besar.(QS.at-Taubah: 72)

Iman menurut Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan dan pengamalan dengan anggota badan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Barangsiapa yang mengatakan iman cukup dengan hati, dan amal bukan temasuk bagian dari keimanan, maka dia orang yang terjerumus dalam kekeliruan.2. Benarnya amalKeimanan yang hakiki akan menghantarkan pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah Taala dan RasulNya, sehingga dia benar-benar akan memperbaiki amalnya dan ikhlas kepada Allah Taala serta sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Allah Taala berFirman,

Wahai orang-orang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah ucapan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amalan-amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka dia telah beruntung dengan keberuntungan yang sangat besar.(QS. al-Ahzab: 70-71)

Dan inilah keterkaitan iman dan amal, sungguh Allah Taala telah menggandengkan antara keduanya di dalam banyak AyatNya, di antaranya Firman Allah Taala Artinya,

Adapun orang-orang yang beriman dan beramal Shalih, maka kelak Allah akan memasukkanya ke dalam rahmat Nya(surgaNya) yang demikian itu merupakan kemenagan yang sangat besar.(QS. al-Jatsiah: 30)

3. Al-Ittiba (mengikuti/ mencontoh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) dan tidak membuat kebidahan (amalan yang tidak ada dasarnya dalam agama).Termasuk sifat-sifat orang-orang mukmin yang beruntung yaitu dia berittiba dan meningalkan kebidahan. Allah Taala berFirman,,

Dan orang-orang yang pertama masuk Islam dari kalangan muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan, Allah Ridha kepada mereka dan mereka pun ridha KepadaNya dan Dia telah menyediakan bagi mereka Surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Yang demikian itu adalah kemenangan yang sangat besar.(QS. at-Taubah: 100)

Sedangkan Ittiba dan meninggalkan kebidahan tidak akan terealisasi kecuali dengan dua pondasi yaitu Ikhlas kepada Allah Taala dan Mencontoh Rasulullah SAW.4. Meninggalkan KemaksiatanKemaksiatan itu dapat merusak hati dan menjatuhkan kedudukan seorang hamba dalam pandangan Allah Taala dan mewariskan kehinaan dan menghantarkannya kepada berbagai macam siksaan di dunia maupun di akhirat. Kemaksiatan itu dapat menghilangkan kenikmatan dan menyebabkan kesengsaraan serta menghilangkan barakah umur. Dan tidak ada kemenangan, kebahagiaan dan keselamatan kecuali dengan meninggalkan kemaksiatan. Allah Taala berFirman,

Para malaikat yang memikul Arsy dan yang sekitarNya mereka bertasbih dengan memuji Rabb mereka dan mereka beriman kepada mereka dan mereka memohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman ,(mereka berkata) Rabb kami, rahmat dan ilmumu telah meliputi segala sesuatu, maka ampunilah orang-orang yang bertaubat serta mengikuti jalanmu. Lindungilah mereka dari siksa neraka jahim . Wahai Rabb kami masukanlah mereka kedalam Surga Adn yang engkau janjikan kepada mereka dan yang memperbaiki amalnya dari bapak-bapak mereka dan istri-istri mereka dan keturunan mereka. Sesungguhnya engkau Maha Perkasa lagi Bijaksana dan jagalah mereka dari keburukan-keburukan. Dan barangsiapa yang Engkau jaga dari keburukan-keburukan pada hari itu, maka engkau telah merahmatinya. Yang demikian itu merupakan kemenanganyang sangat besar.(Qs. Ghafir: 7-9)

Allah Taala menjelaskan bahwa meninggalkan kejelekan-kejelekan dan menjaga diri darinya merupakan sebab mendapatkan rahmat Allah Taala dan barangsiapa yang dirahmati oleh Allah Taala, maka dia telah mendapat kemenangan yang besar. 5. As-Shidqu (Jujur)Kejujuran termasuk sifat-sifat orang mukmin yang beruntung, Allah Taala berFirman,

Ini adalah hari saat bermanfaat kejujuran orang-orang jujur bagi mereka surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah Ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepadaNya. Yang demikian itu merupakan kemenangan yang besar.(QS. al-Maidah: 119)6. Takut kepada Allah TaalaTakut kepada Allah Taala menyebabkan seorang hamba meninggalkan kemaksiatan. Sedangkan meninggalkan kemaksiatan membuahkan kemenangan dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka. Allah Taala berFirman,7. TaqwaAllah Taala mengabarkan di dalam kitabNya tentang keberuntungan orang-orang bertaqwa di Akhirat dan kekalnya mereka di surga dan selamatnya mereka dari api neraka. dan Allah memberikan kabar gembira dengan keberuntungan di dunia maupun di Akhirat. Allah Taala berFirman,

Orang-orang yang beriman dan bertaqwa bagi mereka ada kabar gembira di dunia dan di Akhirat, tidak ada yang bisa mengubah kalimat-kalimat Allah. Yang demikian itu merupakan keberuntungan yang sangat besar.(QS.Yunus: 63).

Dan ketakwaan itu mengumpulkan segala kebaikan yang hakikatnya adalah menghindar dari siksaan Allah Taala dengan ketaatan kepadaNya.8. Jihad di jalan Allah TaalaJihad di jalan Allah Taala merupakan amalan paling utama. Ibnu Masud RA telah bertanya kepada Rasulullah SAW, dia berkata,Amalan apa yang lebih dicinta oleh Allah Taala maka Rasululah shallallahu alaihi wasallam menjawab, Shalat tepat pada waktunya. kemudian dia bertanya lagi, Kemudian apa ? Kemudian beliau menjawab, Berbuat baik kepada kedua orang tua. Dia bertanya lagi, Kemudian apa lagi ? Maka beliau menjawab, jihad di jalan Allah.(Muttafaqunalaih)Oleh karena itu, Allah Taala menjadikan jihad sebagai sebab keberuntungan yang besar pada hari qiamat.9. Tidak mengikuti syaithan baik dari golongan jin maupun manusia.Termasuk sebab keberuntungan dengan mendapat surga dan selamat dari api neraka. Tidak mengikuti syaitan baik dari gologan jin maupun manusia. Menyelisihi mereka dan menampakkan permusuhan dengan mereka.10. SabarBerkata Ibnul Qayim, Sabar merupakan kewajiban berdasar Ijma(kesepakatan) umat. Ia merupakan setengah dari keimanan, karena manusia memiliki dua bagian, yang satu adalah sabar dan yang lainnya adalah syukur.Sungguh Allah Taala telah mengabarkan, bahwa sabar merupakan sebab keberuntungan, kemenangan pada hari Kiamat. Sabar bermakna menahan diri untuk tidak berkeluh kesah dan benci (terhadap sesuatu yang menimpa) dan menjaga lisan dari merengek dan menjaga anggota badan dari maksiat. Jadi sabar itu ada tiga bagian : sabar dalam ketaatan, sabar dalam mengahadapi musibah, dan sabar untuk tidak bermasiat.

RESUME IVCahaya HatiSelasa, 18 Maret 2014Buah Iman

Iman ibarat sebuah pohon yang menancap kokoh di dalam hati seorang muslim yang akan menghasilkan buah yang bermanfaat di setiap tempat dan waktu. Allah berFirman:{ . }"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah Telah membuat perumpamaan kalimat yang baik [kalimat tauhid] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya".(Ibrahim: 24-25)

Sepuluh buah dari kaimanan yang akan dipetik di dunia sebelum di akhirat nanti :1. Bergegas dalam kebaikan.Orang yang memiliki keimanan yang sempurna akan selalu bergegas dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Allah berFirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati Karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka berikan (berupa ibadah), dengan hati yang takut (tidak diterima), (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya".(Al-Mu'minun : 57-61)Seorang Sahabat Nabi yang bernama Abu Thalha adalah orang anshar yang paling kaya, dan harta yang paling ia cintai adalah kebun "baeruha'" yang beradia di depan masjid nabawy, Rasulullah sering masuk ke kebun tersebut untuk minum dari airnya yang baik.Ketika Firman Allah turun yang artinya : "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai" [Ali Imran: 92] , Abu Thalha mendatangi Rasululah dan berkata: Sesungguhnya Allah telah berFirman: "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai", dan sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah "baeruha'" dan aku jadikan sedekah demi Allah mengharapkan kebaikan dan pahalanya dari Allah, terimalah kebun itu ya Rasulullah terserah engkau mau apakan. Rasulullah bersabda: Wah, itu adalah harta yang beruntung, itu adalah harta yang beruntung. (Bukhari dan Muslim)2. Takut melakukan dosa sekecil apapun.Allah berFirman,

Katakanlah: "Apakah akan Aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia yang memberi makan dan Ia tidak diberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya Aku diperintah supaya Aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik." Katakanlah: "Sesungguhnya Aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika Aku mendurhakai Tuhanku.(Al-An'am : 14-15)

Seorang lelaki duduk di hadapan Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya: Ya Rasulullah, aku memiliki beberapa budak yang sering membohongiku, menghianatiku, dan melanggar perintahku, maka aku mencaci mereka dan memukulnya, bagaimana dengan tindakanku ini? Rasulullah bersabda: Akan dihisab semua penghianatan, pelanggaran dan kebohongan mereka terhadapmu, dengan hukuman yang engkau berikan kepada mereka. Jika kamu menghukumnya sesuai dengan pelanggarannya, maka hukumnya setimpal, kau tidak dapat pahala ataupun dosa. Dan jika kamu menghukum mereka lebih ringan dari kesalahan yang mereka lakukan, maka kamu akan mendapatkan pahala. Dan jika kamu menghukum mereka melebihi kesalahan yang mereka lakukan, maka kamu akan disiksa. Mendengar sabda Rasulullah, orang itu bergeser dari tempatnya dan menangis. Rasulullah kemudian bersabda: Tidakkah kamu membaca Firman Allah: "Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan". (Al-Anbiya':47)Orang itu langsung berkata: Aku tidak mendapatkan suatu kebaikan dari mereka selain menjauh darinya, sekarang aku persaksikan di hadapanmu, sesungguhnya semua budakku telah aku merdekakan. (Sunan Tirmidzi: Sahih)3. Zuhud di dunia.Ketika keimanan menyelimuli hati seseorang, tidak akan terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia, merasa cukup dengan apa yang ada dan menjadikan dunia ini sebagai sarana untuk kehidupan akhirat. Allah berFirman,

"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan dia tidak akan meminta harta-hartamu."(Muhammad:36)

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka Tidakkah kamu memahaminya?"(Al-An'am:32)4. Mendapatkan pertolongan dari Allah

Allah berfriman yang artinya: "Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik".(An-Nur:55)

"Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman."(Ar-Ruum:47)

Allah subhanahu wata'ala berFirman dalam sebuah hadits qudsi: "Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku akan memeranginya, dan tidak ada ibadah yang dipersembahkan hamba-Ku yang paling Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibakan kepadanya, dan tidaklah hamba-ku senangtiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah sampai aku mencintainya. Dan jika aku mencintainya, maka Aku sebagai pendengaran yang ia pakai mendengar, penglihatan yang ia pakai melihat, tangan yang ia pakai memegang, dan kaki yang ia pakai berjalan, dan jika ia meminta kepada-Ku akan Aku berikan, dan jika ia minta perlindungan dari-Ku akan Aku lindungi, dan Aku tidak pernah ragu melakukan sesuatu seperti keraguan-Ku mencabut jiwa seorang mu'min, ia tidak suka mati dan Aku tidak suka menyakitinya". (Bukhari dan Muslim)

5. Tidak takut kecuali kepada AllahAllah berFirman,

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku,jika kamu benar-benar orang yang beriman."(Ali Imran : 175)

6. Hanya mengharapkan Allah semataOrang sempurna imannya senantiasa menggantungkan harapannya hanya kepada Allah subhanahu wata'ala, karena ia yakin bahwa hanya Allah yang Maha Menciptakan, Maha Memiliki, dan Maha Mengatur alam semesta ini. Allah berFirman,

"Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."(Asy-Syarh:8)

7. Tidak menyakiti orang lainRasulullah bersabda: "Demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman". Sahabat bertanya: Siapa itu ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: "Orang yang tidak selamat tetangganya dari kejahatannya."8. Selalu berbuat baik kepada orang lainAllah berFirman,

"Dan orang-orang yang Telah menempati kota Madinah dan Telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri,sekalipun mereka dalam kesusahan."(Al-Hasyr : 9)

9. Tunduk pada hukum Allah dan Rasul-Nya10. Memiliki hati yang tenang dan kehidupan yang damaiAllah berFirman,

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanyakehidupan yang baik.(An-Nahl : 97)

RESUME VCahaya HatiRabu, 19 Maret 2014Menakar Kesabaran

Sabar. Perpaduan lima huruf yang mudah dilontarkan, namun cukup sulit dipraktikkan. Sabar dalam makna sebenarnya ialah bukan diam tanpa usaha, putus asa tanpa mau bangkit dan berprasangka baik pada Allah. Hakikat sabar ialah dinamis dan bergerak menuju perubahan. Sabar tidak statis yang jika kita diam ketika dicoba oleh Allah, maka akan sulit menemukan jalan keluar.Hidup memang menyisakan misteri, sebagai manusia biasa tidak mengetahui apa yang akan terjadi dalam hidup ini meski sedetik kemudian. Jangankan diri sendiri, Nabi Muhammad SAW saja yang diberikan gelar kehormatan sebagai penerima wahyu Al-Quran, tidak mengetahui sekecilpun tentang peristiwa hari kiamat, pun tentang diri beliau sendiri.Kendati demikian, bukan berarti dalam ketidaktahuan kita akan ilmu Allah, membuat diri sendiri pasrah berusaha. Allah memiliki cara yang tak terhingga dan unik luar biasa dalam rangka mengangkat derajat manusia.Salah satu contoh dari cobaan itu misalnya saja kecelakaan. Secara lahiriah, mungkin kita akan beranggapan bahwa kecelakaan itu terjadi lantaran kurangnya kewaspadaan dalam berkendara. Namun sebenarnya, ada makna tersirat dari cobaan itu. Mungkin teguran, atau mungkin pula cobaan Allah yang tak lain adalah untuk mendidik kita untuk naik ke tingkat sabar yang lebih baik.Berdiskusi tentang sabar, tak lepas dari kisah-kisah inspiratif para Nabi utusan Allah dalam mengemban risalah-Nya. Contoh dari sekian Nabiyallah yang dikaruniakan kesabaran itu ialah Nabi Yaqub as, atas kerinduan pada Yusuf as, menyebabkan kedua mata beliau buta karena terus menerus menangis. Atau kisah Nabi Ayyub, yang Allah coba dengan hilangnya harta benda lalu penyakit kulit menahun. Dan terakhir, Rasulullah SAW, suri tauladan kitaberkat kesabaran beliauislam bisa tumbuh dan berkembang hingga seperti masa ini.Berbagai kalangan menyoal sabar. Sabar sendiri, menurut kaum sufi terbagi atas tiga tingkatan yaitu mutashabbir fillah yang berarti seseorang yang belum sepenuhnya sabar. Kesedihan terus menimpanya saat Allah memberikan cobaan. Kedua,Shaabir Fillah wa Lillah,sabar tingkat dua ini dimiliki oleh sebagian orang yang sudah dapat bersabar (meski belum sepenuhnya) dengan tetap mengeluh atas ketetapan-Nya. Ketiga, Shabbarnah, sabar jenis ketiga inilah sabar yang terbaik di antara dua jenis tersebut di atas karena orang yang telah memiliki sifat ini, mereka mengurangi keluhan dan sedih yang berlebihan, saat Allah menyapanya dengan cobaan.Ibn Qayyim AL-Jauzi menggolongkan sabar kedalam dua jenis yaitu shabru alaa Allah (Uluhiyyah) yakni bersabar karena mengingat Allah-lah yang Maha Menciptakan kita sepaket dengan cobaan-cobaan-Nya. Sabar yang kedua ialahShabru Billah (Rubuubiyyah)yaitu bersabar dengan meyakini bahwa ada didikan Allah yang mengandung hikmah atas cobaan itu. Siapapun yang menggolongkan dan apapun definisi dari makna sabar, sejatinya sabar hanya menyiratkan satu hal : menakar sabar itu dalam diri sendiri, mengoreksi diri, apakah selama ini telah benar-benar bersabar atas ujian-Nya? Ataukah sabar hanya sampai di mulut dan belum turun ke hati? Atau bahkan lebih sering berprasangka atas ujian-Nya, kendati sebenarnya tahu ada hikmah dalam setiap kejadian yang tidak diperkenankan.

Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik," begitu Allah ungkapkan dalam Qs Al-Ma'arij ayat 10. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang sabar saat ditimpa suatu cobaan, atau sampai ia ditusuk duri sekalipun, maka, surga untuknya,(HR Bukhari Muslim)

Menakar sabar berarti menghadirkan seluruh hati, pikiran, jiwa dan raga untuk lebih meyakini, bahwa Allah Swt, tidak mungkin menghendaki sesuatu yang buruk bagi setiap hamba-Nya. Dia selalu memberikan apa yang kita inginkan di saat yang tepat dengan cara dan waktu yang telah ditetapkan-Nya.