responsi tonsilofaringitis

22
BAB II Tinjauan Pustaka

Upload: niko-yuandika

Post on 28-Sep-2015

254 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

good luck

TRANSCRIPT

BAB II

BAB IITinjauan PustakaRinotonsilofaringitisAnatomi hidung Atas rongga mulut/ palatum molle & durumDi bawah dasar tengkorak dan kompartemen intrakranialDipisahkan garis tengah oleh septum hidung ke kanan dan kiriBerhubung ke nasofaring melalui koana

Gambar : Lateral, Anterior(nares)Dinding lateral : konka superior, konka medius, konka inferiorDibawah setiap konka ada meatus superior, medius, inferiorDrainasa sinus paranasal: maxila, ethmodalis anterior, frontal meatus mediusDrainasa sinus paranasal : sfenoidalis, ethmoidalis posterior meatus superiorDrainasa nasolacrimal duct meatus inferior

Innervasi : cabang - cabang saraf trigeminalPendarahan : arteri karotid interna & eksternaFisiologis : Pernafasan dan mempunyai cilia pada mukosa menjebak setiap partikel, alergen, atau mikroba dan membantu untuk melembabkan udara inspirasi. Berfungsi sebagai PENAPIS udara inspirasi

Anatomi Tonsil Sebuah cincin jaringan limfoid mengelilingi nasofaring dan orofaring. Dikenal : CINCIN WELDEYERCincin Weldeyer : adenoid, jaringan limfoid pada dinding posterior faring, palatina, lingual.

Innervasi : saraf glossofaringeusPendarahan : arteri wajah, arteri lingual, Fisiologis : sistem kekebalan tubuh

Anatomi Faring Menghubungkan rongga hidung ke laring dan esofagus. Dimulai di dasar tengkorak dan berakhir lebih inferior pada tulang rawan krikoid (C6).Terdiri dari tiga bagian; nasofaring, orofaring dan laringofaring

Innervasi : pleksus faring dibentuk oleh saraf vagus dan glossopharyngealPendarahan :cabang karotid eksternal (naik faring) dan subklavia (tiroid inferior) arteriFisiologis : saluran pencernaan dan pernapasanRinotonsilofaringitis Definisi: Inflamasi pada mukosa hidung, tonsil dan faring akibat infeksi.

Epidemiologi: Agak tinggi pada anak usia sekolah TK dan SDRata-rata 3-8 pilek per tahun diamati pada kelompok usia ini, dengan kejadian lebih tinggi pada anak-anak yang menghadiri tempat penitipan anak dan prasekolahPeningkatan dalam insiden selama bulan-bulan musim dingin diamati di seluruh duniaAnak-anak juga mungkin lebih menular karena memiliki konsentrasi virus yang lebih tinggi dalam sekresi dan lebih lama virus shedding

Etiologi:Terutamanya akibat Infeksi virus, bisa juga terjadi akibat infeksi bakteri, alergi

Faktor risiko: Umur : anak, remaja, orang tua > 65 tahunPaparan terhadap seseorang dengan rinore, sakit tenggorokan atau infeksi lainPaparan asap rokok, asap beracun, asap industri, dan polusi udara lainnya Memiliki hay fever atau alergi lainnya Immunokompromise

Patofisiologi:Syndrom inflamasi dari hidung, tonsil dan faring terutama disebabkan oleh infeksi virus Penularan biasanya melalui sekresi pernapasan.Infeksi melokalisasi dalam jaringan limfatik seperti tonsilKomplikasi signifikan dari obstruksi jalan napas, penurunan asupan oral dan dehidrasi. Dalam faringitis kronis akan ada peradangan dan infeksi pada kriptus tonsil.

Gejala dan tanda:Sakit TenggorokBersinKesulitan menelan, nyeri menelanKesulitan bernapasDemamPembesaran KGBHiperemi mukosa Tenggorok, hidung, tonsilTonsil bercak-bercak putih

Diagnosis:Anamnesis : Konfirmasi Gejala Klinis dan riwayat keluarga, riwayat alergi, riwayat pengobatan, riwayat penyakit dahulu, riwayat operasi dan keadaan lingkungan

Pemeriksaan Fisik : Inspeksi, palpasi KGB regional, Otoskop, Rinoskopi Anterior, rinoskopi posterior

Pemeriksaan Laboratorium dan Mikrobiologik : throat swab, pemeriksaan strep cepat, tes darah lengkap, uji monospot, tes alergi

Diagnosis banding:Rhinitis alergiAbses peritonsillarRinotonsillafaringitis infeksi bakteri Rinotonsilafaringits infeksi virus. Penatalaksanaan:Istirahat Minum banyak air

Antibiotik Amoksisilin 3 x 500mg, Eritromisin 3 x 500mg, ampicilin 3 x 500mg 7-14 hari

Dekongestan Sol efedrin 1-2 % sebagai tetes hidungSol.Oksimetasolin HCL 0,05%(semprot hidung untuk dewasa.Oksimetasolin HCL 0,025%(semprot hidung untuk anak-anak)Tablet pseudoefedrin 3 kali 60mg (dewasa)

Antihistamin Loratadin 2 x 10mg, Klopenaramin2x16mg/ 3x8mg

Antipiretik Parasetamol 3 x 500mg

Mukolitik Ambroksol 3x30mg

Operatif Tonsilektomi/adenoidektomi

Pencegahan: mencuci tangan setelah membuang ingus, higene diri dan lingkungan rumah, hindari zat yang menyebabkan alergi. Membersihkan permainan anak dengan air panas dan sabun.

Komplikasi: Demam rematik akut, Demam scarlet, Infeksi sekunder, glomorulonefritis akut, Sesak nafas akibat pembesaran tonsil adenoid.

Prognosis: Baik