respirasi pleno modul 3 sek 3 kel 6
TRANSCRIPT
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS• Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa akan dapat :• Menyebut penyakit-penyakit yang menimbulkan gejala sesak napas• Menjelaskan patomekanisme terjadinya sesak napas
• Menggambarkan susunan anatomi dari organ-organ resspirasi• Menjelaskan tentang struktur dari fungsi sel-sel dari masing-masing organ
respirasi• Menjelaskan tentang fisiologi pernapasan dan perubahan yang terjadi
• Menjelaskan patomekanisme penyakit-penyakit yang menyebabkan sesak • Menjelaskan etiologi dari penyakit-penyakit yang menyebabkan sesak
• Menjelaskan tentang morfologi, klasifikasi, sifat-sifat lain, bakteri penyebab infeksi saluran napas.
• Menjelaskan tentang sifat-sifat umum, virus penyebab infeksi saluran nafas• Menjelaskan gambaran klinik lain yang menyertai sesak pada penyakit system
respirasi• menyebutkan gejala lain dari masing-masing penyakit dengan keluhan utama
sesak napas• menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang bisa membantu
diagnosa penyakit dengan gejala sesak napas• Menjelaskan penatalaksanaan yang diberikan pada penderita penyakit-penyakit
yang memberikan keluhan utama sesak napas• Menjelaskan pencegahan penyakit-penyakit respirasi dengan gejala utama
sesak napas• Menjelaskan epidemiologi penyakit-penyakit respirasi dengan gejala utama
sesak napas
SKENARIO III
Pak Surya, laki laki usia 47 tahun, bekerja sebagai penyapu jalan, datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak napas. Pasien merasakan lebih nyaman apabila tidur berbaring ke sisi kanan. Pasien juga mengeluhkan batuk produktif sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan berat badan menurun. Pasien sudah minum obat tetapi tida ada perubahan.
KATA SULIT
( - )
PROBLEM TREESESAK
DEFINISI MEKANISME PENYAKIT BERKAITAN
ASMA FLU BURUNG
PNEUMONIA
ABSES
PARU
EFUSI PLEURA
BRONKIOLITIS
KANKER PARU ARDS SARS EMFISEMA
SUARA NAPAS
PENJELASAN
DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI MEKANISM
EALUR
DIAGNOSISPENATALAKSANA
AN
PERTANYAAN
1. Jelaskan definisi sesak napas!
2. Jelaskan jenis suara napas!
3. Jelaskan mekanisme sesak napas!
4. Jelaskan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan gejala utama sesak napas :
a. Asma f. Flu burung
b. Pneumonia g. Abses paru
c. Efusi pleura h. Bronkiolitis
d. Kanker paru i. Pneumothorax
e. ARDS j. SARS
k. Emfisema
SESAKShortness Of
Breath
Jenis Jenis sesak
Dsypnea Akut
Dsypnes Kronik
Definisi
MEKANISME SESAK
ruang fisiologi meningkat maka akan dapat menyebabkan gangguan pada pertukaran gas antara O2 dan CO2
kebutuhan ventilasi makin meningkat
peningkatan tahanan jalan napas
pertukaran gas juga akan terganggu
SESAK
Suara Napas
Suara Napas Normal
Bronchial
Bronchovesikular
Vesikular
Suara Napas Abnormal
Wheesing(mengi)
Ronchi
Pleural Friction Rub
Stridor
Bronkial
ASMA
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Alur Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Kardial
FLU BURUNGAvian InfluenzaDefinisi
Penyakit menular yang disebabkan oleh virus H5N1
termasuk virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas.Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Tanda dan Gejala
Pada Unggas
Pada Manusia
Alur diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
PENEUMONIADefinisi
Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Alurdiagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Penyakit saluran napas bawah (lower respiratory tract (LRT)) akut, disebabkan oleh infeksi, dengan sumber utama bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia maupun partikel
ABSES PARUDefinis
i
Infeksi
destruktif berupa lesi nekrotik
pada jaringan paru yang terlokalisi
r sehingga
membentuk
kavitas
yang berisi nana
h (pus) dalam
parenkim paru pada satu lobus atau lebih.
Epidemiologi Etiologi
Mekanisme
AlurDiagno
sisAnamnes
is
Pemeriksa
n FisisPemeriksa
n Penunjang
Penatalaksana
an
EFUSI PLEURADefinisi
Terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura
Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Alur Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
PENEUMOTHORAXDefinisi
Rongga pleura yang terisi udara.
Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Alur diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
BRONKIOLITISDefinisi
Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Alur diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
penyakit inflamasi akut dari saluran atas dan bawah menyebabkan obstruksi dari saluran napas
kecil.
KANKER PARU
Definisi Epidemiologi Etiologi Mekani
sme
Alur Diagno
sis
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisis
Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksana
an
ARDSAcute Respiratory Distress
Syndrome
Definisi
High Output Respiratory Failure untuk menggambarkan type dari gagal nafas yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk melakukan
oksigenasi yang adekuat dan pengeluaran karbondioksida.
Epidemiologi Etiologi Mekanisme Alur
diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
SARS Severe Acute Respiratory
Syndrome
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Alur Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
EMFISEMA
Definisi
perubahan anatomis paru yang ditandai dengan melebarnya secara abnormal saluran udara bagian distal bronkus terminal, yang disertai kerusakan dinding alveolus perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran dinding alveolus, duktus alveolaris dan destruksi dinding alveolar
Epidemiologi
Etiologi
Mekanisme
Alur diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan PenunjangPenatalaksanaan
DIFERENSIAL DIAGNOSISPenyakit
Gejala
Sesak napas
Batuk produktif sejak sebulan lalu
Berat badan menurun
lebih nyaman tidur berbaring ke sisi kanan (infiltrat/ kavitas)
Asma + +
Flu Burung +
Pneumonia + + +
Abses paru + + + +
Efusi pleura + +
Kanker paru + + +
Bronkiolitis + +
Pneumothotax
+
ARDS +
SARS + +
Emfisema + +
KESIMPULAN• WD : Abses paru
Gejala pada skenario3 sama dengan gejala klinis abses paru karena mengalami sesak napas, batuk produktif, berat badan menurun, merasakan lebih nyaman apabila tidur berbaring ke sisi kanan karena kemungkinan adanya infiltrat/ kavitas pada paru sebelah kiri.
Tetapi tidak menutup kemungkinan penyakit lain menjadi WD, karena masih ada pemeriksaan lainnya untuk menunjang WD.
REFERENSI• A Tam, SY Lam, et all. Clinical Guideline on The Management pf Acute Bronchiolitis, Hongkong
Journal Pediatric (New Series) 2006; 11; 235 – 241.• AHMAD, Z., KRISHNADAS, R. & FROESCHLE, P. 2009. Pleural effusion:diagnosis and management. J
Perioper Pract,19. 242-7• Aru W. Sudoyo, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, ed. V. Jakarta : InternaPublishing. 2009• Aryanto Suwondo, Ishak Yusuf, Cleopas Martin Lumende, 2001. Sindrome Gagal Nafas Pada Orang
Dewasa dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi Ketiga. Hal : 907-914• Buku aja Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV jilid II FKUI• Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 3 • Djojodibroto, R.Darmanto. 2009. Respirology (respiratory Medicine). Jakarta : EGC• Edi Hartoyo dan Roni Naning, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada/ Instalasi Kesehatan Anak RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Mengi Berulang Setelah Bronkhiolitis Akut Akibat Infeksi Virus.
• HALIM & HADI 2006. Penyakit-penyakit Pleura. In:EKAYUDA, I. (ed.) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.4 ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI.
• Herry Garna, Prof, dr. Sp.A(K), Ph.D, Heda Melinda D. Nataprawira, dr. Sp.A(K), Bronkhiolitis dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi, Ilmu Kesehatan Anak, Edisi Ke -3, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Rs. Dr. Hasan Sadikin Bandung, 2005. Hal : 400-402
• Hood Alsagaff, et all, Dasar-dasar ilmu penyakit paru. 162-168• Ikatan Dokter Anak Indonesia, Bronkiolitis dalam Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, Edisi I,
Badan Penerbit IDAI, 2005. Hal : 348 - 350• KALLANAGOWDAR, C. & CRAVER, R. D. 2006. Neonatal pleural effusion.Spontaneous chylothorax in
a newborn with trisomy 21. Arch Pathol Lab Med, 130, e22-3 • Kasper, et al..Harrison’s principles of internal medicine vol 2. 16th ed. McGraw-Hill, 2005.• Kosasih Alvin, et all, Buku diagnosis dan tatalaksana kegawatdaruratan paru dalam praktek sehari-
hari. Hal.45-52
• Magdalena Sidharta Zain, Bronkhiolitis dalam Buku Ajar Respirology Anak, Edisi• Mary Ellen B, Wohl, MD. Bronchiolitis in Kendig’s Disorder of The Respiratory Tract
in Children. Seventh Edition, Elsevier Inc, 2006 page : 423 – 431.• MÜLLER, N. L., FRANQUET, T., LEE, K. S. & SILVA, C. I. S. 2007. Imaging of
pulmonary infections, Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins. • Pertama, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Badan Penerbit IDAI, 2008• Price, Sylvia Anderson dan Lorraine MW. Patofisiologi Vol 1. ed 6. Jakarta : EGC.
2005.• RASAD, S. 2005. Radiologi Diagnostik, Jakarta, Balai Penerbit FKUI. • Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Bronkiolitis Akut dalam Buku Kuliah 3
Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan FKUI, 1985, hal : 1233-1235• Sylia A. Price dan Lorraine M. Wilson, 1995, Patofisiologi Konsep Klinik Proses-
Proses Penyakit Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Hal : 739-740
• NSW HEALTH, Acut Management of Infant and Children with Acute Bronchiolitis. Revision December 2006 www.health.nsw.gov.au
• http://www.sarswatch.org/• http://id.wikipedia.org/wiki/Sars• http://www.sars.gov.sg/• http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-kankerparu/kankerparu.pdf• http://staff.uny.ac.id/• http://library.usu.ac.id/• www.klikpdpi.com