renstra 2014 2018 - banjar – kota · renstra 2014 – 2018 pemerintah kota banjar dinas pertanian...
TRANSCRIPT
RENSTRA 2014 – 2018
PEMERINTAH KOTA BANJAR DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
Jl. Brigjen M. Isa, SH Km.2 Komplek Perkantoran Purwaharja – Kota Banjar
RENCANA STRATEGY
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN
KOTAK SARAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN
INDIKATOR KINERJA KUNCI ( IKK )
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN
iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. iii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………… .. 1
1.1. LATAR BELAKANG …………………………………………….. 1
1.2. LANDASAN HUKUM …………………………………………... 2
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN ……………………………………… 3
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN .…………………………………… 4
BAB II. TUGAS DAN FUNGSI SERTA GAMBARAN PELAYANAN DINAS
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR .….. 6
2.1. TUGAS DAN FUNGSI SERTA GAMBARAN PELAYANAN DINAS
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR
………..……………….................………………………. 6
2.2. INVENTARIS DATA ……...……………………………………… 36
2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN KOTA BANJAR ……………..……. . 39
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR
............................................................ 55
2.4.1 TANTANGAN PENGEMBANGAN PELAYANAN ................ 56
2.4.2. PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN
DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR
............................................................................................ 56
BAB III. ISU ISU STRATEGIS …………………………….................................... 59
iv
3.1. IDENTIFIKASI, PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN KOTA BANJAR ................................ 59
3.1.1. PERMASALAHAN BIDANG KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN (URUSAN WAJIB) ............................................... 59
3.1.2. PERMASALAHAN PERTANIAN (URUSAN PILIHAN) ............ 60
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN
WAKIL KEPALA DAERAH ................................................ 61
3.3. TEALAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN (PERTANIAN,
PERIKANAN DAN KEHUTANAN) SERTA (RENSTRA
PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PORVINSI JAWA
BARAT) .................................................................................. 67
3.3.1. RENSTRA KEMETRIAN PERTANIAN ........................................ 67
3.3.2. RENSTRA KEMENTRIAN PERIKANAN ..................................... 69
3.3.3. RENSTRA KEMNTRIAN KEHUTANAN ..................................... 69
3.3.4. RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA
BARAT ................................................................................................ 70
3.3.5. RENSTRA PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA
BARAT ................................................................................... 71
3.3.6. RENSTRA PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT .............. 72
3.3.7. RENSTRA PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT ............... 73
3.3.8. RENSTRA PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA
BARAT ................................................................................................. 74
3.3.9. RENSTRA KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT ................. 75
3.3.10. TELAAHAN RT RW Provinsi Jawa Barat…………….................. 76
3.3.11. TELAAHAN TERHADAP RT RW KOTA BANJAR.................... 77
3.4. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS............................................ 80
v
BAB IV.VISI MISI TUJUAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN …………………. 83
4.1. VISI DAN MISI ………………………………………................... 83
4.1.1. VISI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN .... 83
4.1.2. MISI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN..... 83
4.1.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA ..................................................... 87
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH .................... 91
4.2.1. TUJUAN ............................................................................................... 91
4.2.2. SASARAN ............................................................................................ 93
4.3. STARTEGI DAN KEBIJAKAN ……………………………........ 95
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF …............... 99
BAB VI. INDIKATOR SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD ......................................................................................... 118
BAB VII. PENUTUP .................................................................................................. 121
LAMPIRAN – LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1. Sasaran Agribinis Pertanian …………………………………….. 38
3.2. Sasaran Agribisnis Peternakan …………………………………. 39
3.3. Sasaran Agribisnis Perkebunan ………………………………… 39
3.4. Sasaran Agribisnis Ketahanan Pangan ………………………… 39
3.5. Sasaran Agribisnis Perikanan …………………………………… 40
3.6. Sasaran Peningkatan Produksi Hasil Hutan …………………… 40
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Tahun 2014-2018, merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No.25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini
secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai
instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD.
Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan dokumen perencanaan
jangka menengah SKPD yang tidak terpisahkan dengan dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Renstra SKPD disusun guna
memberikan masukan bagi penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD.
Rancangan akhir Renstra SKPD disusun dengan mengacu kepada RPJMD yang
sudah ditetapkan dengan Perda.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 14 Tahun 2013
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar. Kedudukan Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kota Banjar, merupakan unsur pelaksana Pemerintah
Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota Banjar yang mempunyai kewenangan “ Merumuskan
kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian pengembangan/pembinaan
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ketahanan Pangan, Peternakan dan
Perikanan serta Perkebunan dan Kehutanan “.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar memiliki
kewenangan untuk pengelolaan Bidang Pertanian (Tanaman Pangan dan
Hortikultura), Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Bidang Peternakan dan
Perikanan serta Bidang Perkebunan dan Kehutanan.
Kota Banjar memiliki luas 131,97 Km2, 69% diantaranya pengelolannya
dimanfaatkan pada sektor pertanian, dengan jumlah penduduk 180.767 orang
dengan jumlah laki-laki 91.633 orang, perempuan 89.134 orang, 70% diantaranya
bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi ini menunjukan bahwa pengelolaan
2
pertanian ini harus ditangani secara sungguh-sungguh, sehingga masyarakat
pertanian Kota Banjar akan mampu berkembang menjadi sentra produksi yang
berorientasi agribisnis sekaligus dapat dijadikan sebagai sentra distribusi. Untuk
itu agar dapat masyarakat Pertanian Kota Banjar sebagai subjek pertanian yang
maju, maka Dinas Pertanian Kota Banjar perlu menetapkan Renstra ( Rencana
Strategis ).
Melalui proses penajaman dalam aspek perencanaan yang tertuang dalam
Renstra (Rencana Strategis), maka harapan untuk meningkatkan peran sektor
pertanian dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat dapat terwujud.
1.2. LANDASAN HUKUM
1. UU No. 12 Tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman;
2. UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
3. UU No. 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Pemerintaha Kota Banjar di
Provinsi Jawa Barat;
4. UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan:
5. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah;
7. UU No. 16 Tahun 2006 tentang Penyuluhan Pertanian;
8. UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
9. UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pertanian Pangan
Berkelanjutan;
10. UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31
Tahun 2004 tentang Perikanan;
11. PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
12. Perda No. 47 Tahun 2004 tentang Renstra Kota Banjar;
13. Perda No. 9 Tahun 2009 tentang RPJPD Kota Banjar 2005 – 2025;
14. Perda No. 15 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar;
15. Perwal Kota Banjar No.14 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar;
16. Perwal Kota Banjar No.04 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun 2014-2018.
3
Hubungan Antar Dokumen
RENSTRA Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2014-2018
memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya sebagai
berikut:
1) RENSTRA OPD Tahun 2014-2018 berpedoman pada RPJPD Kota Banjar
Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun
2013-2018;
2) RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018 dijadikan pedoman dalam
penyusunan Renstra OPD Kota Banjar Tahun 2014-2018;
3) RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018 dijabarkan kedalam dokumen
perencanaan tahunan, yaitu RKPD Kota Banjar.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun
2014 – 2018 merupakan dokumen resmi perencanaan Organisasi Perangkat
Daerah untuk 5 (lima) tahun yang menggambarkan visi, misi, strategi atau
kebijakan umum serta tahapan program kegiatan strategis yang akan dicapai
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah Kota Banjar di bidang
Pertanian dan Ketahanan Pangan, disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2014 – 2018 ditetapkan
dengan maksud :
a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman atau acuan dalam
menyusun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
b. Untuk menentukan sasaran, arah kebijakan dan program serta kegiatan
prioritas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dalam jangka menengah.
c. Untuk dasar penilaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang
mencerminkan penyelenggaran pembangunan yang baik, transparan dan
akuntabel.
4
Adapun tujuan penyusunan RENSTRA ini adalah :
a. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima (5)
tahun yang akan datang.
b. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien dan
berkelanjutan.
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan di Kota Banjar.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar
tahun 2014-2018 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum
penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan
sistematika penulisan dokumen Renstra.
Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi
Memuat tugas, fungsi dan struktur OPD; sumber daya yang dimiliki oleh
OPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan OPD.
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan SOPD; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah; telaahan renstra Kementrian Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan dan telaahan Renstra Badan Ketahanan Pangan Dinas
Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan
Dinas Kehutanan Provinsi JAWA BARAT; telaahan dokumen RTRW
Kota Banjar dan Kajian Pengembangan Pertanian Strategis; serta
5
penentuan isu-isu strategis di Sektor Pertanian, Perikanan dan Ketahanan
Pangan.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab ini berisi visi dan misi OPD, tujuan dan sasaran jangka menengah
OPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka
menengah OPD.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif
Memuat rencana program dan kegiatan OPD selama 5 (lima) tahun
kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran OPD
Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan
yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD Kota Banjar.
Bab VII Penutup
Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen
Renstra OPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu
menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh OPD.
6
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI SERTA GAMBARAN PELAYANAN DINAS
PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan merupakan unsur pelaksana
bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, bidang Pertanian dan Hortikultura,
bidang Peternakan dan Perikanan serta bidang Perkebunan dan Kehutanan.
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok dan fungsi Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar mengacu pada Peraturan Kota
Banjar nomor : 15 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Tata
Kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan mempunyai fungsi:
1. Pengelolaan Urusan Ketata-usahaan dan koordinasi penyusunan program;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan,
bidang Pertanian dan Hortikultura, bidang Peternakan dan Perikanan serta
bidang Perkebunan dan Kehutanan;
3. Penyusunan perencanaan di bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan,
bidang Pertanian dan Hortikultura, bidang Peternakan dan Perikanan serta
bidang Perkebunan dan Kehutanan;
4. Pengawasan dan Pengendalian Potensi di bidang Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan, bidang Pertanian dan Hortikultura, bidang Peternakan dan
Perikanan serta bidang Perkebunan dan Kehutanan;
5. Melakukan Koordinasi yang meliputi segala usaha kegiatan dan bantuan
teknis di bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, bidang Pertanian dan
Hortikultura, bidang Peternakan dan Perikanan serta bidang Perkebunan dan
Kehutanan;
7
Susunan sruktur organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kota Banjar
berdasarkan Peraturan Walikota Kota Banjar No.14 Tahun 2013 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar
(1). Susunan Organisasi Dinas Pertanian Kota Banjar terdiri dari :
a. Kepala Dinas
1). Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Keuangan.
3) Sub Bagian Program dan Evaluasi
2). Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari
1) Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan ;
2) Seksi Distribusi dan Konsumsi Pangan;
3) Seksi Penyuluhan dan Penerapan teknologi
3). Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :
1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
2) Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
3) Seksi Bina Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura.
4). Bidang Peternakan dan Perikanan, terdiri dari :
1) Seksi Peternakan.
2) Seksi Perikanan.
3) Seksi Bina Usaha Peternakan dan Perikanan.
5). Bidang Perkebunan dan Kehutanan, terdiri dari :
1) Seksi Perkebunan.
2) Seksi Kehutanan.
3) Seksi Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan.
6). Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Balai Benih Padi dan Bibit.
7). Unit pelaksana Teknis Dinas (UPT) Rumah Potong Hewan.
8). Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Kesehatan Hewan dan
Perindungan Tanaman.
8
9). Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) Balai Benih Ikan.
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2). Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian Kota Banjar sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
BIDANG TUGAS UNSUR DINAS
KEPALA DINAS
(1). Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas berada dibawah dan bertanggug jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota.
Fungsi
(2). Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasi
Kewenangan Daerah Kota bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
serta melaksanakan tugas sesuai dengan Kebijakan Walikota.
Uraian Tugas Kepala Dinas
a. Merumuskan visi dan misi dinas serta mengesahkan/ menetapkan Rencana
Strategis
dan Rencana kerja di lngkup dinas pertanian.
b. Merumbiuskan kebijakan teknis dan oprasional di Bidang Pertanian,
Perikanan dan merumuskan program kegiatan di Bidang Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
c. Merumuskan hasil pemantauan, laporan dan evaluasi pelaksanaan
penyelenggaraan di Bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
d. Merumuskan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.
e. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di Bidang
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
f. Menfasilitasi bantuan permodalan dan sarana produksi kepada masyarakat
serta peningkatan pertanian, perikanan dan kehutanan.
9
g. Melaksanakan pemantuan pengelolaan sarana usaha di Bidang Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
h. Melaksanakan, membina dan mengawasi pengelolaan administrasi umum,
meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan
peralatan.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
bidang tugasnya.
SEKRETARIAT DINAS
(1). Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
Tugas dan Kewajiban
(2). Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan
pengendalian ketatausahaan, meliputi pengelolaan administrasi umum,
keuangan, kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pemberian layanan
teknis administratif, serta penyusunan, evaluasi dan pelaporan program;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (2), Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan Koordinasi penyusunan rencana program Kerja Dinas
serta pelaksanaan pembinaan organisasi dan Tata Laksana Dinas;
b. Pengelolaan Ketatausahaan dan pembinaan Administrasi umum,
kepegawaian dan keuangan;
c. Penyelenggaraan layanan teknis administratif;
d. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya;
(4) Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud pada Ayat (3) Sekretariat
terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Program dan Perencanaan.
10
Uraian Tugas Sekretariat Dinas
a. Merencanakan program kerja dan rencana kegiatan sekretariat Dinas
Pertanian.
b. Mempelajari dan menjabarkan perintah atasan serta peaturan
perundang-undangan yang berlaku sesuai bidang tugasnya.
c. Merencanakn dan mengajukan usulan anggaran belanja kegiatan
Sekretariat Dinas Pertanian.
d. Mengadakan koordinasi dengan bidang lain pada unit kerjanya
maupun dinas instansi terkait sesuai bidang tugasnya.
e. Mengendalikan dan mengevaliasi pelaksanaan kegiatan sub bagian
keuangan.
f. Mengendalikan dan mengevaliasi pelaksanaan kegiatan sub bagian
umum dan kepegawian.
g. Mengendalikan dan mengevaliasi pelaksanaan kegiatan sub bagian
program dan perencanaan.
h. Membarikan petunjuk dan pengarahan serta mengatur dan
menditribusikan tugas-tugas rutin kepada bawahan.
i. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
j. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas;
Tugas dan Kewajiban
(2). Sub Bagian Umum dan Kepegawain mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja pengelolaan
ketatausahaan, pemeliharaan barang inventaris dinas, rumah tangga,
perjalanan dinas, perlengkapan dan Kepegawaian;
11
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) sub Bagian Umum dan
Kepegawain mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja, pembinaan organisasi dan tata laksana
Dinas;
b. Pengelolaan rumah tangga perjalnan dinas, perlengkapan,
pemeliharaan barang-barang inventaris .
c. Pelaksanaan layanan teknis administratif bidang umum dan layanan
teknis administratif bidang umum;
d. Menyusun rencana pormasi jabatan fungsional dan mutasi serta
pengembangan karir pegawai pendayagunaan aparatur dan
peningkatan kesejahteraan pegawai serta pembinaan disiplin pegawai
dinas;
e. Pengelolaan rumah tangga administrasi kepegawaian dan pemeliharaan
dokumen kepegawaian.
Uraian Tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
a. Menyusun progran kerja di bidang umum dan Kepegawaian.
b. Melakukan inventarisasi sarana dan prasarana Dinas serta pengelolaan
kearsipan dan penyiapan penyelenggaraan rapat.
c. Mengatur pendistribusian surat masuk dan keluar dan barang cetakan
di lingkungan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
d. Pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keindahan lingkungan dinas
e. Mengatur pelaksanaan penerimaan tamu, penggunaan telepon, telex,
air , dan keprotokolan di lingkungan dinas.
f. Melaksanakan penetapan kebijakan kebutuhan SDM pertanian untuk
tingkat Kota.
g. Menerapkan persyaratan jabatan pada institusi pertanian di wilayah
Kota.
h. Menyusun dan meneliti usulan pengangkatan ( DUK ), kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, pemindahan dan mutasi kepegawaian
lainya sesuai aturan yang berlaku.
12
i. Memproes pengengkatan, pemindahan, pemberhentian pensiunan,
kenaikan gaji berkala, tunjangan pegawai sesuai ketentuan yang
berlaku.
(1). Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas;
Tugas dan Kewajiban
(2). Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan Penyusunan
rencana anggaran, pengelolaan administrasi keuangan dan fasilitasi
kebendaharaan;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) Sub Bagian Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana anggaran;
b. Pengelolaan administrasi keuangan dan pemeliharaan dokumen
keuangan;
c. Perhitungan Anggaran, perivikasi dan fasilitasi kebendaharaan;
d. Pelaksanaan teknis administratif bidang keuangan;
e. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
Uraian Tugas Sub Bagian Keuangan
a. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan sub bagian keuangan
dinas.
b. Menyusun usulan rencana kerja anggaran belanja kegiatan sub bagian
keuangan dinas.
c. Mengumpulkan, menyusun , menganalisa dan mengelola daftar usulan
rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas.
d. Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan pada unit-unit kerja di
lingkungan dinas
e. Melaksanakan kordinasi dan pengawasan terhadap realisasi anggaran
pendapatan dan belanja dinas.
13
f. Mengkordinasikan dan menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban
keuangan dinas.
g.Memberikan petunjuk dan pengarahan serta mengatur dan
mendiribusikan tugas- tugas rutin kepada bawahan.
h. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Program dan Evaluasi
(1). Sub Bagian Program dan Perencanaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas;
Tugas dan Kewajiban
(2). Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan
kegiatan perencanaan, menyusun dan melaporkan pelaporan dan evaluasi
kegiatan pembangunan pertanian;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) Sub Bagian Program
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan dan mengkoordinasikan perencanaan program
pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan;
b. Pelaksanaan penyusunan rencana program kerja bidang pertanian,
perikanan dan kehutanan;
c. Penyusunan petunjuk teknis monitoring dan evaluasi pembangunan
pertanian, perikanan dan kehutanan;
d. Pengumpulan dan pengolah data hasil monitoring dan evaluasi
pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan;
e. Pengolahan dan analisa data dibidang pertanian, perikanan dan
kehutanan;
Uraian Tugas Sub Bagian Program dan Perencanaan
a. Menyusun program kerja dan rencana kegiatan sub bagian program
dinas.
b. Menyusun usulan rencana kerja anggaran belanja kegiatan sub bagian
program dinas.
14
d. Menghimpun dan menyiapkan bahan – bahan secara menyeluruh untuk
penyusunan rencana kegiatan dinas.
e. Menfasilitasi pelaksanaan koordinasi dengan bagian dan bidang lainya
untuk menyiapkan bahan penyusunan rencana stratejik dinas.
f. Menyiapkan rencana kerja tahunan secara periodik.
g. Menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan program/ kegiatan dinas dan
menyusun LAKIP dinas.
h. Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan progran/kegiatan
dinas serta menyiapkan tindak lanjut hasil monitoring.
i. Penyajian data statistik pertanian, perikanan dan kehutanan;
j. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris.
BIDANG KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
(1). Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Bidang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;
Tugas dan Kewajiban
(2). Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok
merencanakan dan menyusun program pengembangan Ketahanan Pangan
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada Ayat (2) Bidang
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis bidang;
b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang;
d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
15
Uraian Tugas Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
a. Perencanaan, penyusunan petunjuk teknis serta fasilitasi Bidang
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;
b. Penyusunan Petunjuk teknis kelembagaaan tani, tenaga kerja pertanian
dan aparat teknis fungsional pertanian dan Programa Penyuluhan;
c. Penyusunan petunjuk teknis pengkajian, pemantauan, pengembangan
ketersediaan distribusi dan konsumsi pangan;
d. Melaksanakan penyiapan bahan dan pengembangan sistem informasi
management pangan dan gizi;
e. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi komoditas
pertanian, perikanan dan kehutanan;
f. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan.
(1). Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud Ayat (2) Bidang Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan terdiri dari :
4) Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan ;
5) Seksi Distribusi dan Konsumsi Pangan;
6) Seksi Penyuluhan dan Penerapan teknologi.
Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
(1). Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan dipimpin oleh Kepala Seksi
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
ketersediaan dan kerawanan pangan.
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Ayat (2) Seksi Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
16
b. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
c. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam
lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis seksi
ketersediaan, cadangan pangan dan penanggulangan kerawanan
pangan.
b. Penyelenggaraan fasilitasi bidang ketersediaan cadangan pangan dan
kerawanan pangan.
c. Menyelenggarakan penyusunan program kerja seksi ketersediaan dan
kerawanan pangan.
d. Menyelenggarakan Kegiatan pengembangan ketersediaan dan
kerawanan pangan.
e. Menyelenggarakan pendataan, evaluasi dan pelaporan yang berbasis
dengan tugas bidang ketersediaan dan kerawanan pangan.
f. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
g. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
h. Penyusunan laporan di bidang tugasnya.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.
Seksi Distribusi dan Konsumsi Pangan
(1). Seksi Distribusi dan Konsumsi Pangan dipimpin oleh Kepala Seksi berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan ;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Distribusi dan Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis Distribusi dan
Konsumsi pangan;
17
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Ayat (2) Seksi Distribusi dan
Konsumsi Pangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program
dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
c. Fasilitasi Bimbingan Sarana dan Prasarana
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural
dalam lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Distribusi dan Konsumsi Pangan
a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja Seksi Distribusi dan
konsumsi Pangan;
b. Penyusunan petunjuk teknis, pengkajian, pemantauan distribusi dan
konsumsi Pangan;
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis Seksi
Distribusi dan konsumsi Pangan ;
d. Menyelenggarakan fasilitasi bidang penanggulangan Distribusi dan
konsumsi Pangan;
e. Menyelenggarakan pendataan, evaluasi dan pelaporan yang berbasis
dengan tugas Seksi Distribusi dan konsumsi Pangan ;
f. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. Penyusunan laporan di bidang tugasnya;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi.
Seksi Penyuluhan dan Penerapan Teknologi
(1). Seksi Penyuluhan dan Penerapan Teknologi dipimpin oleh Kepala Seksi,
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan ;
Tugas dan Kewajiban
18
(2) Seksi Penyuluhan dan Penerapan Teknologi mempunyai Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan kebijakan dan pedoman penyuluh pertanian,
perikanan, dan kehutanan.
Fungsi
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada Ayat (2) Seksi
Penyuluhan dan Penerapan Teknologi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis seksi.
b. Penyelenggaraan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
Uraian Tugas Seksi Penyuluhan dan Penerapan Teknologi
a. Mengumpulkan , mengolah dan menyiapkan data untuk menyusun dan
menyempurnakan pelaksanaan tugas Seksi Penyuluhan dan Penerapan
teknologi pertanian.
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan untuk penyusunan
rencana jangka menengah dan tahunan Seksi Penyuluhan dan
Penerapan teknologi pertanian sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
c. Menyelenggarakan sosialisasi, evaluasi dan pembinaan penyuluh dan
penerapan teknologi pertanian sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
d. Membimbing penyususnan dan pelaksanaan Programa penyuluh
pertanian tingkat Kecamatan dan Kota.
e. Penyediaan, penyebaran dan pelayanan informasi pertanian.
f. Melakukan pengkajian dan penerapan teknologi pertanian.
g. Mengembangkan kelembagaan petani.
h. mengevaluasi tugas pokok penyuluhan pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.
19
i. Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian fungsional dan
penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian.
j. Pelaksanaan perencanaan pengembangan SDM pertanian melalui
analisa jabatan/pekerjaan dan prioritas pengembangan wilayah kerja.
k. Pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber daya manusia pertanian
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan.
l. Pelaksanaan penilaian terhadap hasil kegiatan pengembangan sumber
daya manusia pertanian sebagai bahan pengembangan
m. Penyusunan laporan di bidang tugasnya.
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
(1). Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh Kepala Bidang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
Tugas dan Kewajiban
(2). Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok
Menyusun program dan rencana teknis, bimbingan teknis, pengembangan
bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada Ayat (2) Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis bidang.
b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program
dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup
bidang.
d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
20
Uraian Tugas Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Perencanaan pelaksanaan dan fasilitasi pengembangan produksi,
pascapanen Tanaman Pangan dan Hortikultura;
b. Pelaksanaan dan Pengkajian Koordinasi kegiatan pengembangan
keragaman, perlindungan Sumber Daya Pangan dan Hortikultura;
c. Perencanaan, pelaksaaan dan fasiltiasi kegiatan Rehabilitasi
Pengembangan Lahan serta Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
d. Pemantauan dan pengkajian pelaksanaan perizinan dan pengembangan
alat dan mesin pertanian;
e. Pengamatan dan pengkajian pengendalian hama dan penyakit;
f. Pembinaan, Pengkajian dan Pengawasan mutu benih/bibit dan obat-
obatan serta pembinaan penangkaran benih/bibit tanaman Hortikultura;
g. Pembinaan, peningkatan serta optimalisasi Sumber Daya Pertanian dan
sumber daya lainnya;
h. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
(4). Dalam melaksanakn tugas pokok dimaksud pada Ayat (2) Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :
i. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;
j. Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan Hortikultura;
k. Seksi Bina Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(1). Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh Kepala
Seksi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
pokok melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis, bimbingan
dan pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;
21
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada ayat (2) Seksi Produksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program
dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural
dalam lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan fasilitasi
pengembangan produksi tanaman pangan dan Hortikultura;
b. Pelaksanan dan pengkajian koordinasi kegiatan pengembangan
keragaman, perlindungan sumber daya pangan;
c. Pelaksanan pembinaan teknis penangkaran benih/bibit Tanaman
Pangan;
d. Perencanaan, pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan Rehabilitasi
Pengembangan Lahan serta Perlindungan Tanaman Pangan;
e. Pelaksanaan pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit Tanaman Pangan;
f. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan peredaran serta
penggunaan mutu bibit/benih dan obat-obatan;
g. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Seksi Produksi
tanaman pangan dan Hortikultura
h. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan produksi tanaman
pangan dan Hortikultura
i. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi serealia;
j. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi palawija;
k. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengendalian OPT
pangan;
l. Menyelenggarakan fasilitasi produksi tanaman pangan dan
Hortikultura
22
m. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan
Seksi Produksi tanaman pangan dan Hortikulturaan
n. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD;
o. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Produksi
tanaman pangan dan Hortikulturaan
p. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan Hortikultura
(1). Seksi sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin
oleh Kepala Seksi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi sarana dan prasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas pokok melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis,
bimbingan dan pengembangan Seksi;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) Seksi Sarana dan
Prasarana Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program
dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural
dalam lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan
Hortikultura
a. Melaksanakan Penyusunan petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan
dan fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana Hortikultura
danHortikultura program kerja Seksi Sarana dan Prasarana
23
b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan dan pengelolaan
penyaluran penggunaan dan peredaran sarana, meliputi pupuk
bersubsidi dan alat mesin pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
c. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi pengadaan serta
penyaluran Sarana dan Prasaranapertanian tanaman pangan dan
hortikultura;
d. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan kebutuhan sarana dan
permodalan;
e. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi akses permodalan usaha
pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
f. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan penetapan
standarisasi alat mesin pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
g. Melaksanakan penyusunan bahan penetapan norma, standard,
prosedur, kriteria Sarana dan Prasarana
h. Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi pengembangan Sarana
dan Prasaranapertanian tanaman pangan dan hortikultura;
i. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Seksi Sarana dan
Prasarana;
j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Seksi Bina Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura
(1). Seksi Bina Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura dipimpin oleh
Kepala Seksi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Bina Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas
pokok melaksanakn dan menyiapkan bahan rencana teknis Bina Usaha
pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) Seksi Bina Usaha
Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi:
24
1. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
2. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
3. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
4. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam
lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Bina Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan fasilitasi
Bina Usaha tanaman pangan dan hortikultura;
b. Pelaksanaan pengkajian, pengembangan dan koordinasi kegiatan Bina
Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura;
c. Pelaksanan pembinaan teknis Bina Usaha tanaman pangan dan
hortikultura;
d. Pelaksanaan hasil pembinaan, pemantauan pengawasan peredaran serta
penggunaan bahan-bahan pengolahn hasil dan produk olahannya;
e. Pemantauan dan evaluasi di bidang Bina Usaha pertanian;
f. Penyusunan laporan di bidang tugasnya.
BIDANG PETERNAKAN DAN PERIKANAN
(1). Bidang Peternakan dan Perikanan dipimpin oleh Kepala Bidang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
Tugas dan Kewajiban
(2). Bidang Peternakan dan Perikanan Mempunyai tugas pokok merencanakan
dan menyusun program pengembangan peternakan dan perikanan;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada Ayat (2) Bidang
Peternakan dan Perikanan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis bidang.
b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang.
25
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan kepala seksi dan pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non struktural dalam lingkup bidang.
Uraian Tugas Bidang Peternakan dan Perikanan
a. Merencanakan kegiatan produksi dan perbibitan ternak dan ikan,
kesehatan hewan dan veteriner, serta sarana dan prasarana peternakan,
perikanan.
b. Mengrahkan pelaksanaan produksi dan pembibitan ternak dan ikan,
kesehatan hewan dan veteriner, serta sarana dan prasarana peternakan,
perikanan.
c. Mengatur kegiatan produksi dan pembibitan ternak dan ikan, kesehatan
hewan dan veteriner, serta sarana dan prasarana peternakan, perikanan.
d. Membimbing teknis pelaksanaan produksi dan pembibitan ternak dan
ikan, kesehatan hewan dan veteriner, serta sarana dan prasarana
peternakan, perikanan.
e. Mengevaluasi program pelaksanaan produksi dan pembibitan ternak dan
ikan, kesehatan hewan dan veteriner, serta sarana dan prasarana
peternakan, perikanan.
f. Menganalisa dan mengembangkan kinerja bidang.
g. Penyusunan laporan di bidang tugasnya.
4. Dalam melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) Bidang Peternakan dan
Perikanan terdiri dari :
a. Seksi Peternakan;
b. Seksi Perikanan;
c. Seksi Bina Usaha Peternakan dan Perikanan
Seksi Peternakan
(1). Seksi Peternakan dipimpin oleh Kepala Seksi berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan;
26
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Peternakan mempunyai Tugas Pokok melaksanakan penyusunan
petunjuk teknis pengelolaan budidaya serta sarana dan prasarana
peternakan;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat 2 Seksi Peternakan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program
dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Memfasilitasi dabimbingan sarana dan prasarana peternakan
e. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural
dalam lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Peternakan
a. Melaksanakan Petunjuk Teknis pengembangan produksi dan
perbibitan Peternakan;
b. Melaksanakan perencanaan, penyusunan dan fasilitasi pengembangan
produksi dan perbibitan Peternakan;
c. Melaksanakan petunjuk teknis dan fasilitasi bimbingan Bidang
Peternakan;
d. Melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengawasan, pengendalian
dan pemeriksaan kesehatan, kesehatan masyarakat veteriner dan
kesehatan reproduksi;
e. Penyusunan petunjuk teknis pemanfaatan teknologi budidaya
Peternakan.
f. Penyusunan laporan di bidang tugasnya.
27
Seksi Perikanan
(1). Seksi Perikanan dipimpin oleh Kepala Seksi berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan serta
sarana dan prasrana peternakan;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
petunjuk teknis pengembangan perikanan budidaya;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan Tugas Pokok dimaksud pada ayat (2) Seksi
Perikanan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam
lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Perikanan
a. Melaksanakan petunjuk teknis pengembangan perikanan budidaya;
b. Melaksanakan perencanaan dan fasilitasi pengembangan perikanan
budidaya;
c. Melaksanakan petunjuk teknis pengadaan dan penyiapan sarana dan
prasarana perikanan budidaya;
d. Melaksanakan petunjuk teknis pemeriksaan, pengawasan dan
pengendalian penyakit/hama ikan;
e. Melaksanakan petunjuk teknis pelaksanaan teknologi perikanan
budidaya;
f. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data
Perikanan;
g. Menyusun laporan di bidang tugasnya.
28
Seksi Bina Usaha Peternakan dan Perikanan
(1). Seksi Bina Usaha Peternakan dan Perikanan dipimpin oleh Kepala Bidang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Peternakan
dan Perikanan;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Bina Usaha Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok
melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis Bina Usaha
peternakan dan perikanan;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) Seksi Bina Usaha
Peternakan dan Perikanan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam
lingkup seksi.
a. Uraian Tugas Seksi Bina Usaha Peternakan dan Perikanan
b. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan fasilitasi Bina
Usaha peternakan dan perikanan;
c. Pelaksanaan pengkajian, pengembangan dan koordinasi kegiatan Bina
Usaha peternakan dan perikanan;
d. Pelaksanan pembinaan teknis Bina Usaha peternakan dan perikanan;
e. Pelaksanaan hasil pembinaan, pemantauan pengawasan peredaran serta
penggunaan bahan-bahan pengolahn hasil dan produk olahannya;
f. Pemantauan dan evaluasi di bidang Bina Usaha peternakan dan perikanan;
g. Melaksanakn petunjuk teknis pemanfaatan teknologi Bina Usaha
Peternakan.
h. Penyusunan laporan di bidang tugasnya.
29
BIDANG PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
(2). Bidang Perkebunan dan Kehutanan dipimpin oleh Kepala Bidang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;
Tugas dan Kewajiban
(3). Bidang Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas pokok
merencanakan dan membuat program pengembanagan Bidang perkebunan
dan kehutanan melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis,
bimbingan teknis, pengembangan penghijauan dan konservasi tanah,
rehabilitasi kawasan lindung, perbenihan dan pembibitan tanaman
Perkebuan dan hutan, serta perlindungan hutan dan peredaran hasil hutan
serta aneka usaha Perkebunan dan Kehutanan ;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada Ayat (2) Bidang
Perkebunan dan Kehutanan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis bidang.
b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan
d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat
non struktural dalam lingkup bidang.
Uraian Tugas Bidang Perkebunan dan Kehutanan
(4). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud pada Ayat (2) Bidang
Perkebunan dan Kehutanan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan rencana teknis penghijauan dan konservasi tanah,
rehabilitasi hutan dan kawasan lindung, perbenihan, pembibitan dan
pengamanan kebun dan hutan, bimbingan teknis pengelolaan
pengembangan hutan rakyat/perlebahan, persutraan alam dan aneka
usaha hutan lainnya ;
30
b. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian penghijauan dan
konservasi tanah penanggulangan kebakaran hutan pengaturan
pengembalaan ternak dan alam hutan, pengendalian gangguan hama
dan penyakit, gangguan manusia dan alam lainnya, bimbingan
peredaran dan pemasaran hasil hutan rakyat/ milik, persutraan alam
perlebahan dan aneka usaha kebun dan hutan lainnya ;
c. Pelaksanaan pengadaan/pembuatan benih dan bibit tanaman kebun
dan hutan untuk kegiatan rehabilitasi kawasan lindung dan
pelaksanaan pengembangan usaha Perkebunan dan Kehutanan ;
d. Pelaksanaan rehabilitasi kawasan lindung ;
e. Pelaksanaan pemancangan, pemeliharaan dan pengamanan palbatas
kawasan lindung ;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan penghijauan
dan konservasi tanah rehabilitasi kawasan lindung,
pengadaan/pembuatan benih dan bibit tanaman hutan dan
pengamanan hutan ;
g. Pelaksanan penyuluhan bidang rehabilitasi lahan Perkebunan dan
perlindungan hutan ;
h. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
(4) Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud Ayat (2) Bidang Perkebunan
dan Kehutanan terdiri dari :
a. Seksi Perkebunan ;
b. Seksi Kehutanan;
c. Seksi Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan
Seksi Perkebunan
(1). Seksi Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perkebunan dan Kehutanan;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan menyiapkan
bahan rencana teknis dan sarana dan prasarana Perkebunan;
31
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Ayat (2) Seksi Perkebunan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam
lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Perkebunan
a. Menyiapkan bahan rencana teknis pelaksanaan dan bimbingan teknis
Perkebunan;
b. Pelaksanaan penghijauan dan konservasi tanah, pengadaan pembuatan
benih/bibit tanaman Perkebunan ;
c. Pelaksanaan bimbingan teknis Perkebunan ;
d. Fasilitasi dan bimbingan sarana dan prasarana perkebunan
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan Perkebunan ;
f. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
Seksi Kehutanan
(1). Seksi Kehutanan dipimpin oleh Kepala Seksi berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perkebunan dan Kehutanan ;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan menyiapkan
bahan rencana bimbingan teknis pelaksanaan, produksi dan peredaran hasil
hutan serta aneka usaha hutan, serta bimbingan teknis Rehabilitasi hutan
dan lahan, perlindungan hutan dan konservasi sumber daya alam (SDA);
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Ayat (2) seksi Kehutanan
mempunyai fungsi :
32
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program
dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural
dalam lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Kehutanan
a. Menyiapkan bahan rencana teknis pengelolaan pengembangan hutan
rakyat/milik perlebahan, persutraan alam dan aneka usaha hutan lainnya ;
b. Menyiapkan bahan rencana teknis rehabilitasi hutan dan lahan secara
vegetatif dan sipil teknis;
c. Menyiapkan bahan rencana teknis perlindungan hutan dan konservasi
sumber daya alam;
d. Menyiapkan bahan rencana teknis bimbingan peredaran dan pemasaran
hasil hutan rakyat/milik, persutraan alam dan aneka usaha hutan lainnya ;
e. Pelaksanaan pengembangan usaha hutan ;
f. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ;
g. Penyusunan laporan kegiatan dibidang tugasnya.
Seksi Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan
(1). Seksi Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan dipimpin oleh Kepala Seksi
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perkebunan
dan Kehutanan;
Tugas dan Kewajiban
(2). Seksi Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas pokok
melaksanakan dan menyiapkan bahan rencana teknis Bina Usaha
Perkebunan dan Kehutanan;
Fungsi
(3). Untuk melaksanakan tugas pokok pada Ayat (2) Seksi Bina Usaha
Perkebunan dan Kehutanan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program dan kegiatan seksi.
33
b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi.
c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan
kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup seksi.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam
lingkup seksi.
Uraian Tugas Seksi Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan
a. Penyusunan petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan fasilitasi
Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan;
b. Pelaksanaan pengkajian, pengembangan dan koordinasi kegiatan Bina
Usaha Perkebunan dan Kehutanan;
c. Pelaksanan pembinaan teknis Bina Usaha Perkebunan dan Kehutanan;
d. Pelaksanaan hasil pembinaan, pemantauan pengawasan peredaran serta
penggunaan bahan-bahan pengolahn hasil dan produk olahannya;
e. Pemantauan dan evaluasi di bidang Bina Usaha Perkebunan dan
Kehutanan;
f. Penyusunan laporan di bidang tugasnya.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
(1). Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian fungsi Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
(2). Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pada Ayat (1) terdiri dari
sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
(3). Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pada Ayat (1) dipimpin oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas serta
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(4). Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis kebutuhan
dan beban kerja;
(5). Jenis dan jenjang jabatan fungsional dimaksud pada Ayat (3) diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
34
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
Tugas pokok dan fungsi unsur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pertanian Kota Banjar, diatur tersendiri dalam Keputusan Walikota.
TATA KERJA
(1). Ketentuan yang menjadi tugas Dinas merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan ;
(2). Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas sebagai pelaksana bidang
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta kegiatan operasionalnya
diselenggarakan oleh Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatab
Fungsional menurut bidang tugasnya masing-masing ;
(3). Kepala Dinas baik teknis operasional maupun teknis admonistratif berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah Kota, dan dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan
hubungan fungsional dengan instansi lain yang berkaitan dengan
fungsinya;
(4). Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas dalam
melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplikasi baik secara vertikal maupun horizontal;
(5). Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Kantor bertanggung
jawab memimpin serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi
pelaksanaan tugas kepada bawahan.
Bagian Kedua
PELAPORAN
(1). Kepala Dinas wajib memberikan laporan tentang pelaksanan tugasnya
secara teratur, jelas dan tepat waktu kapada Walikota melalui Sekretaris
Daerah Kota;
(2). Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengikuti
petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta
menyampaikan laporan tepat pada waktunya ;
35
(3). Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan organisasi wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dalam
memberikan petunjuk kepada bawahan;
(4). Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya berpedoman
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
HAL MEWAKILI
Apabila Kepala Dinas berhalangan menjalankan tugasnya dapat menunjuk pejabat
lain sesuai dengan kepentingannya.
KEPEGAWAIAN
(1). Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usulan
Sekretaris Daerah Kota;
(2). Kepala Dinas bertanggung jawab dalam mempersiapkan bahan bagi
penetapan kebijakan dan atau Keputusan Walikota dalam bidang
Kepegawaian;
(3). Kepala Dinas bertanggung jawab dalam hal perencanaan, pengelolaan dan
pembinaan kepegawain;
(4). Kepala Dinas wajib membuat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) pegawai di lingkungan Dinas setiap tahun sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
(5). Kepala Dinas wajib menyiapkan pengembangan pegawai melalui
pendidikan dan pelatihan di dalam maupun di luar negeri atas persetujuan
Walikota;
(6). Pejabat lainnya di lingkungan kantor diangkat dan diberhentikan oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
(7). Ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.2 SUMBER DAYA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN
36
Pembiayaan program dan kegiatan OPD berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dan penerimaan dari sumber lain yang sah dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2.1. PERSONALIA ( SUMBER DAYA MANUSIA )
Secara keseluruhan jumlah pegawai pada satuan organisasi Dinas
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Banjar sebanyak 72 orang, terdiri dari
50 orang pegawai struktural dan 22 orang fungsional dan pengelompokan
berdasarkan gender terdiri dari Pria 52 orang dan Wanita 20 orang, dengan
perincian sebagaimana dalam Tabel 2.1: dibawah ini :
Tabel 2.1: Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan
NO GOL STRUKTURAL FUNGSIONAL JUMLAH
1.
2.
3.
4.
IV
III
II
I
4
34
12
-
1
13
8
-
5
47
20
0
JUMLAH 50 22 72
Tabel 2.2: Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
NO PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
S2
S1
D – IV
D – III
D – II
D – I
SLTA
SLTP
6
27
-
5
-
-
12
-
-
9
-
3
-
-
10
-
6
38
0
8
-
-
22
-
JUMLAH 50 22 72
37
Tabel 2.3: Jumlah Surat Masuk dan Surat Keluar Selama Tahun 2013
NO JENIS SURAT JUMLAH
1
2
Surat Masuk
Surat Keluar
1.822
7.125
2.2.2 INVENTARISASI
1. Kantor Dinas
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar menempati gedung
yang berada di Komplek Perkantoran Purwaharja yang beralamat di Jalan
Brigjen M. Isa, SH Km 2, sebelah Barat dari SAMSAT Kota Banjar.
Bangunan tersebut memiliki 2 lantai, lantai dasar ditempati oleh ruangan
Kepala Dinas, ruangan Sekretaris, ruangan Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura, ruangan Bidang Ketahanan Pangan, Pantry, dan Toilet.
Sedangkan lantai 2 ditempati oleh ruangan Bidang Perkebunan dan
Kehutanan, ruangan Bidang Peternakan dan Perikanan, ruangan
Kelompok Jabatan Fungsional, ruangan Aula, ruangan Gudang, ruangan
Mushola dan Toilet.
2. Sarana Kantor
Sarana kantor yang dimiliki oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kota Banjar sebagaimana pada lampiran.
3. Sarana Transportasi
Sarana Transportasi yang ada pada Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kota Banjar TA 2013 terdiri dari kendaraan roda empat
sebanyak 12 unit dan kendaraan roda dua sebanyak 70 unit, adapun
38
Rincian mengenai jenis kendaraan dan tahun perolehan dapat diihat pada
Tabel 2.4: dibawah ini :
Tabel 2.4: Daftar Kendaraan Yang Ada di Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan Kota Banjar Tahun Anggaran 2013 NO JENIS KENDARAAN TAHUN
PEROLEHAN
KET
RODA 4 RODA 2
1. 1 - 2004 APBD KOTA
2. 1 - 2006 APBD KOTA
3. 1 - 2007 APBD KOTA
4. 1 - 2007 APBD KOTA
5. 1 - 2008 APBD KOTA
6 1 - 2008 APBD KOTA
7. 1 - 2009 APBD KOTA
8. - 6 2004 FAO
9 - 3 2004 APBD
10. - 2 2005 APBD PROV.
11. - 4 2005 APBD PROV.
12. - 3 2005 APBD PROV.
13. - 2 2005 APBD PROV.
14. - 2 2005 APBD PROV.
15. - 4 2006 APBD PROV.
16. - 3 2006 APBD PROV.
17. - 6 2006 APBD KOTA
18. - 1 2006 APBD KOTA
19. - 1 2006 APBD
20. - 2 2007 APBD
21. - 2 2007 APBD KOTA
22. - 2 2007 PERMENTAN
23. - 1 2008 APBD
24. - 2 2008 APBD
25. - 2 2008 APBD PROV.
26. - 1 2008 APBD
27. - 1 2008 FAO
28. - 1 2008 APBD KOTA
29. - 1 2008 APBN DEPTAN
30. - 4 2010 APBD/DAK
31. - 1 2011 APBD PROV.
32. - 3 2011 APBD/DAK
39
33. 2 - 2011 APBD PROV.
34. 2 - 2011 APBD/DAK
35. 1 7 2012 APBD/DAK
JUM
LAH
12 70
2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN KOTA BANJAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN
Regulasi Ketahanan Pangan berupa Peraturan Walikota Banjar NO: 32
Tahun 2013, Mengenai Standar Pelayanan Minimal Ketahanana Pangan,
ditetapkan di Banjar pada tanggal: 23 Mei tahun 2013.
(1) SPM Bidang ketahanan Pangan dimaksudkan sebagai panduan dalam
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang
ketahanan pangan.
(2) SPM Bidang Ketahanan Pangan terdiri dari 4 ( empat) jenis pelayanan
dasar:
a. Ketersidiaan dan Cadangan Pangan;
b. Distribusi dan Akses pangan;
c. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan;
d. Penanganan Kerawanan Pangan.
Betujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kepada
masyarakat.Penyelengaraan SPM bidang Ketahanan pangan dilaksanakan oleh
perangakat daerah yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi di bidangnya.
- Kepala SKPD bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat sesuai SPM.
40
- Kepala SKPD menyusun rencana anggaran, target dan upaya pelaksanaan
peningkatan mutu pelayanan tahunan berdasarkan SPM.
JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR DAN URAIAN SPM
- Walikota melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan
bidang Ketahanan Pangan sesuai SPM yang ditetapkan.
Hasil pemantauan dan evaluasi dalam penyelenggaraan pelayanan bidang
ketahanan pangan dilaporkan kepada Presiden melalui Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat di Daerah.
TABEL. 2.5 : SPM KETAHANAN PANGAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN
Jenis Pelayanan Dasar
Bidang Ketahanan
Pangan
SPM
Batas
Waktu
Capian
Keterangan
SKPD
Indikator Nilai
( % )
Kota Banjar
A Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
1. Ketersediaan
Energi dan
Protein Perkapita
90 2015 Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
2. Penguatan
Cadangan Pangan
60 2015 Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
B Distribusi dan
Akses Pangan
3. Ketersediaan
Informasi
Pasokan, Harga
dan Akses Pangan
di Daerah
90 2015 Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
4. Stabilitas Harga
dan Pasokan
Pangan
90 2015 Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
C Penganekaragaman
dan Keamanan
Pangan
5. Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)
90 2015 Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
6. Pengawasan dan 80 2015 Dinas
41
Pembinaan
Keamanan Pangan
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
D Penanganan
Kerawanan Pangan
7. Penangannan
Daerah rawan
Pangan
60 2015 Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
1. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapian SPM
Penjabaran Indikator kinerja Pemerintah Daerah Provinsi JAWA BARAT
target capaian sampai tahun 2018;
a. Ketersediaan dan Cadangan Pangan:
Penguatan cadangan pangan 60% pada tahun 2018.
b. Distribusi dan Akses pangan:
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 100%
pada tahun 2018.
c. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan:
Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 80% pada tahun 2018.
d. Penanganan Kerawanan Pangan;
Penanganan daerah rawan pangan 60% pada tahun 2018.
2. Target Pencapian SPM oleh Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan
Penjabaran Indikator kinerja OPD target capaian sampai tahun 2018;
a. Ketersediaan dan Cadangan Pangan :
1. Ketersedaiaan Energi dan Protein Perkapita 90% pada Tahun 2018;
2. Penguatan cadangan pangan 60% pada tahun 2018;
b. Distribusi dan Askes Pangan :
1. Ketersediaan informasi pasokan , harga dan askes pangan di daerah
90% pada tahun 2018;
2. Stabilitas harga dan pasokan pangan 90% tahun2018;
c. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan:
1. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) 90% pada tahun 2018;
2. Pengawasan dan pembinaan kemanan pangan 80% pada tahun 2018;
d. Penanganan Kerawanan Pangan;
42
Penanganan daerah rawan pangan 60% pada tahun 2018.
KINERJA PELAYANAN MINIMAL URUSAN PILIHAN
a. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PERTANIAN
Pada tahun 2012 luas panen padi dan palawija Kota Banjar mencapai 7.966
Ha, dengan rincian sebagai berikut: luas panen padi sawah mencapai 6.555 Ha
atau sekitar 82,29 persen, padi ladang 64 Ha (0,80 persen) dan palawija dengan
luas panen 1.347 Ha (16,91 persen).
Hasil produksi padi dan palawija menunjukkan pelambatan selama kurun
waktu 2010-2012. Hal ini disebabkan antara lain musim kemarau yang cukup
lama. Kalau dilihat dari produksi padi dan palawija tercatat sebanyak 62.072,85
ton (2010), 57.517 ton tahun 2011 dan 50.168 ton pada tahun 2012. Rata-rata
produksi per hektar padi sawah hanya mencapai 6,32 ton di tahun 2012,
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 6,44 ton per hektar. Sedangkan untuk
padi ladang rata-rata hasil per hektar mencapai sebesar 4,53 ton di tahun 2012
meningkat dibandingkan kondisi tahun 2011 yang mencapai sebesar 4,43 ton per
hektar.
Sedangkan pada panen palawija, luas panen komoditi jagung paling luas
dibanding komoditi lainnya yaitu mencapai 555 Ha atau 41,2 per-sen dari luas
panen seluruh komoditi palawija, dengan tingkat produksi mencapai 5,67 ton per
hektar dan sedikit meningkat dibandingkan pencapaian tingkat produksi tahun
2011, yaitu sebesar 5,07 ton per hektar.
Bila dilihat per kecamatan, data tahun 2012 menunjukkan hasil produksi
padi sawah di Kecamatan Langensari paling besar kontribusinya terhadap
produksi padi sawah Kota Banjar, yaitu mencapai sebesar 44,38 persen. Dengan
luas panen padi sawah Kecamatan Langensari sebesar 2924 Ha, mampu
menghasilkan produksi sebesar 18.375 ton gabah, dengan tingkat produksi
mencapai 6,3 ton per hektar. Berikutnya Kecamatan Pataruman menjadi pemasok
ke dua terhadap produksi gabah yaitu sebesar 10.305 ton (22,89 persen), dengan
tingkat produksi mencapai sebesar 6,69 ton per hektar. Kemudian disusul oleh
Kecamatan Purwaharja yang mencapai sebesar 6.371 ton (15,39 persen) dan
Kecamatan Banjar yang mencapai sebesar 6.345 ton (15,33 persen).
43
Produksi padi ladang dihasilkan oleh Kecamatan Pataruman dan Keca-
matan Langensari dengan luas panen seluas 24 Ha dan menghasilkan produksi
gabah sebanyak 166 Ton. Kecamatan Pataruman menyumbang kontribusi terbesar
dengan luas panen 24 Ha memproduksi sebanyak 124 ton gabah.
Komoditi pertanian lainnya seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan
tanaman obat-obatan, juga ada di Kota Banjar. Komoditi sayuran, tercatat pada
tahun 2012 komoditi petai merupakan komoditi yang paling banyak dihasilkan
yaitu mencapai 3.965 Kwintal dari panen sebanyak 100 Ha. Sementara produksi
paling sedikit di tahun 2012 adalah komoditi Jamur yang menghasilkan 165
Kwintal dari luas panen 10.040 meter persegi.
Pisang yang merupakan komoditi buah-buahan menjadi komoditi yang
paling banyak dihasilkan pada tahun 2012 yaitu mencapai 84.717 Kwintal.
Sedangkan komoditi yang paling sedikit produksinya adalah nenas yaitu hanya
sebanyak 11 Kwintal.
Komoditas pertanian lainnya yang tidak kalah penting dalam
kontribusinya terhadap sektor pertanian yaitu tanaman obat-obatan. Tercatat luas
tanaman obat-obatan di Kota Banjar seluas 115.133 M2 yang ditanami sebanyak 7
komoditi tanaman obat-obatan. tanaman jahe, kapolaga, kencur dan kunyit
merupakan tanaman obat-obatan yang memiliki produksi besar. Tercatat tanaman
kunyit menghasilkan produksi terbesar sebanyak 75.593 Kg. Kecamatan
Pataruman memberi kontribusi terbanyak terhadap produksi tanaman kunyit ini
yaitu sebanyak 56,3 ton dengan luas panen 17.000 M2.
Terjadinya musim hujan yang tidak merata selama tahun 2012, membuat
produksi beberapa jenis tanaman sayuran, buah-buahan dan tanaman obat-obatan
mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan mekanisme pengairan yang tidak
optimal serta hama yang menyerang tanaman tersebut, sehingga hasil yang
dipanen tidak maksimal.
Komoditi lainnya dari kegiatan pertanian yaitu ternak. Ternak besar meliputi
sapi, kerbau dan kuda yang tersebar di semua kecamatan. Jumlah ternak sapi pada
tahun 2012 sebanyak 1.256 ekor meningkat dibandingkan keadaan tahun 2011
yang mencapai sebanyak 1.044 ekor, dimana Kecamatan Pataruman memiliki
jumlah ternak sapi yang paling banyak yaitu 343 ekor, kemudian disusul
44
Kecamatan Banjar sebanyak 319 ekor, Kecamatan Purwaharja sebanyak 316 ekor
dan Kecamatan Langensari sebanyak 278 ekor.
Kategori ternak kecil yaitu domba terbanyak di Kecamatan Banjar yaitu
4.324 ekor dan kambing terbanyak di Kecamatan Langensari yaitu 6.845 ekor.
Dari kegiatan pemotongan ternak yang bisa dicatat secara rutin hanya yang
berasal dari rumah potong milik pemerintah yang terdapat di Kecamatan
Pataruman selain pemotongan di luar RPH juga laporan pemotongan pada
kegiatan qurban.
Tahun 2012 hewan ternak yang dipotong di RPH hanya jenis sapi yaitu
sebanyak 2.474 ekor, terdiri dari sapi jantan 1.981 ekor dan betina sebanyak 493
ekor. Produksi daging sapi mencapai 586 ton, meningkat dibanding tahun 2011
yang mencapai 558 ton. Untuk daging domba sebanyak 518 ton dan daging
kambing sebanyak 39 ton.
Produksi selain daging adalah kulit dan susu. Produksi kulit tercatat
sebanyak 4.900 lembar kulit sapi, 4.950 kulit domba, dan 3.300 kulit kambing.
Sedangkan susu yang dihasilkan sebanyak 21.630 liter.
Kota Banjar juga menghasilkan ternak unggas berupa ayam ras petelur,
ayam ras pedaging, ayam buras dan itik.
Areal perkebunan yang terdapat di Kota Banjar meliputi perkebunan milik
pemerintah dan perkebunan rakyat. Perkebunan rakyat dengan komoditi karet,
kelapa, kopi, kakao, lada, cengkeh, aren, panili, kemiri, melinjo, dan jarak. Luas
areal yang digunakan mencapai 3.384 Ha. Sekitar 77,8 persen luas areal
perkebunan rakyat digunakan untuk tanaman kelapa.
Sedangkan menurut produksinya, komoditi kelapa menjadi komoditi yang
berproduksi paling banyak, yaitu 1.872 ton dan karet menjadi komoditi terbanyak
kedua 37 ton.
Tabel 2.6 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pertanian
di Kota Banjar Tahun 2008-2012
No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012
1. Produksi padi dan
palawija (ton)
Padi Sawah 39.601 40.608 53.353 46.065 41.396
45
No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012
Padi Gogo 209 235 274 164 290
Jagung 2.820 3.405 2.391 3.313 3.149
Kedelai 738,13 388 200 858 137
Kacang Tanah 351,07 394 371 204 542
Kacang Hijau 231,70 293 28 567 128
Ubi Kayu 4.014 4.876 3.295 5.038 3.793
Ubi Jalar 775 646 2.075 977 689
Talas 163 231 6 78 28
Gayong 63 184 24 180 -
Irut 35 56 24 48 16
Gembili - 31 31,85 25 -
2. Produksi Sayur-
Sayuran
Bawang Merah 360 - - - -
Bawang Putih -
Bawang Daun 375 16
Kentang -
Kubis -
Kembang Kol -
Petsai 371 1.327 1.954 2.827 289
Wortel -
Lobak -
Kacang Merah 699 626 227 392 34
Kacang Panjang 1.232 1.947 3.541 2.594 198
Cabe Besar 159 881 297 194 -
Cabe Rawit 489 1.091 234 275 39
Jamur 0,83 30,11 0,32 1,77 1,65
Tomat 148 441 12 3.504 90
Terung 699 480 1.225 627 66
Buncis - 45 16 - -
Mentimun 3.173 4.292 3.861 1.665 230
Labu siam 210 388 391 461 77
Kangkung 331 2.207 4.738 956 135
Bayam 147 1.088 1.269 471 56
Melinjo 133,5 13.466 1.177 3.266 -
Petai 4.938 6.186 1.303 7.465 -
3. Produksi Tanaman
Perkebunan (ton)
Aren 4,40 0,2
Cengkeh 0,80 0,48
Kelapa 2.063,41 1.872,1
Kopi 9,36 8,32
46
No Indikator 2008 2009 2010 2011 2012
Kemiri 1,01 1,72
Kakao 21,14 18,54
Karet 70,30 37,31
Lada 18,90 2,30
Paneli 4,41 -
Jarak 5,92 -
Tembakau 15 -
4. Populasi Ternak
(ekor)
Sapi Potong 747 820 964 1.044 1.256
Sapi Perah 11 14 18 28 1
Kerbau 83 100 111 85 85
Kuda 99 101 101 103 104
Domba 10.141 10.733 10.883 11.016 11.020
Kambing 11.407 10.367 10.690 10.830 10.840
Ayam Buras 300.215 218.640 287.858 195.455 195.500
Ayam Ras Petelur 34.088 32.300 32.524 28.624 29.871
Ayam Ras Pedaging
dan Broiler
189.795 188.425 202.607 227.913 230.877
Itik 9.084 8.259 12.800 10.714 20.650
5 Produksi Daging
(ton/thn)
Sapi 48,12 50,5 49,3 55,8 58,6
Domba 50,11 52,70 52,50 57 58
Kambing 42,22 37 37,5 38 39
Ayam Buras 26,3 26,75 26,7 27,3
Ayam Ras Pedaging 505 705,3 735 742
Itik 4,38 4,29 4,48 5,32
Sumber : Dinas Pertanian Kota Banjar
Tabel: 2.7 STANDAR PELAYANAN MINIMAL URUSAN PILIHAN
PERTANIAN
NO KEWENANGA
N URUSAN
PILIHAN
PERTANIAN
JENIS PELAYANAN INDIKATOR KINERJA
1 2 3 4
1 PERENCANAA
N DAN
PENGENDALI
AN
1.1. Pengadaan rencana
pembangunan, dan
perencanaan program
proyek pertanian
tanaman pangan dan
1.1.1. Setiap perencanaan
pembangunan pertanian
tanaman pangan dan
peternakan harus
dilaksanakan secara
47
peternakan partisipatif dengan
melibatkan seluruh
stakeholder satu tahun
sekali
2 PENGELOLAA
N SUMBER
DAYA ALAM
2.1. Pengadaan penetapan
tata ruang dan guna
lahan
2.1.1.Setiap penetapan tata
ruang dan guna lahan
harus dikuatkan dengan
kebijakan pemerintah
yang berlaku di daerah
yang bersangkutan
2.2. Pencegahan alih fungsi
lahan sawah beririgasi
teknis dan setengah
teknis
2.2.1.Adanya sanksi khusus atas
pelanggaran alih fungsi
lahan sawah beririgasi
teknis dan setengah teknis
yang terjamin airnya
yangb diatur dalam perda
3 PEMANFAAT
AN AIR
IRIGASI
3.1. Pembangunan irigasi 3.1.1. Adanya satu program
perbaikan dan pemafaatan
irigasi yang direalisasikan
oleh pemerintah daerah
setiap tahunnya
3.2. Evaluasi pengelolaan
air irigasi pertanian
3.5.1. Laporan evaluasi
pengelolaan iar irigasi
pertanian maksimal
dilakukan setiap 4 bulan
sekali kepada provinsi.
4 PENYULUHA
N BIDANG
PERTANIAN
TANAMAN
PANGAN DAN
PETERNAKAN
4.1. Penetapan kebijakan
dan program
penyelenggaraan
penyuluhan bidang
pertanian tanaman
pangan dan peternakan
4.1.1. Penetapan kebijakan dan
program penyelenggaraan
penyuluhan bidang
pertanian tanaman pangan
dan peternakan
disesuaikan dengan
permasalahan nyata yang
dialami oleh petani
setahun sekali
4.2. Penumbuh kembangan
kelompok tani dan
kelembagaan ekonomi
petani/ nelayan,
penyuluh dan peneliti
dan LSM
4.2.1.Pembinaan terhadap
kelompok tani,
kelembagaan ekonomi
pertain setiap bulan
4.3.1. Pembinaan terhadap
penyuluh, LSM,
dilaksanakan 6 bulan
sekali
5 PUPUK DA 5.1. Perencanaan 5.1.1.Adanya databased yang
48
PESTISIDA Kebutuhan Pupuk memuat kebutuhan pupuk
petani di setiap desa
5.2. Pemantauan dan
evaluasi ketersediaan
pupuk dan pestisida
5.2.1. Pemantauan dan evaluasi
ketersediaan pupuk dan
pestisida dilakukan setiap
bulan
5.3. Pelaksaanaan
peringatan dini dan
antisipasi terhadap
kelangkaan pupuk dan
pestisida
5.3.1. Adanya 1 unit pelayanan
pupuk di setiap kecamatan
6 OBAT HEWAN 6.1. Pengawasan peredaran
obat hewan di tingkat
kios dan pengecer
6.1.1. Adanya tim pemantau
terhadap peredaran obat
hewan di setiap
kabupaten/ kota
7 ALAT DAN
MESIN
PERTANIAN
TANAMAN
PANGAN DAN
PETERNAKAN
7.1. Perencanaan
pengadaaan alat dan
mesin pertanian
7.1.1.Sebelum perencanaan
dilakukan, minimal ada
kegiatan pendataan
kebutuhan alat dan mesin
pertanian yang diajukan
oleh petani satu tahun
sekali
7.2.Rekomendasi
penggunaan alat mesin
pertanian untuk
keperluan lokalita
7.2.1.Rekomendasi penggunaan
alat mesin pertanian harus
disesuaikan dengan
kemampuan dan
kebutuhan petani satu
tahun sekali
8 PAKAN
TERNAK
8.1. Bimbingan produksi
dan penggunaan pakan
dan bahan baku
konsentrat
8.1.1. Setiap kabupaten/kota
harus melaksanakan
bimbingan produksi dan
penggunaan pakan dan
bahan baku konsentrat
secara rutin 6 bulan 1 kali
8.2.Bimbingan produksi
benih hijauan pakan
ternak
8.2.1. Bimbingan produksi
benih hijauan pakan
ternak minimal dilakukan
setiap 6 bulan 1 kali
9 PEMBENIHAN
TANAMAN
9.1. Pembinaan balai benih
milik swasta
9.1.1.Pembinaan balai benih
milik swasta dilakukan
pemerintah
9.2. Pembinaan dan
pengawasan
penangkar benih
9.2.1.Pemerintah diharuskan
melakukan pembinaan dan
pengawasan penangkar
benih
49
9.3. Pengujian dan
penyebarluasan benih /
bibit varietas unggul
local tanaman pengan
dan hortikultura
9.3.1. Mengadakan kegiatan
pengujian terhadap
benih/bibit varietas unggul
local tanaman pangan
hortikultura 1 tahun 1 kali
9.4. Penetapan sentra-
sentra produksi
9.4.1. Menetapkan sentra –
sentra produksi secara
sektoral di setiap wilayah.
9.5. Pemantauan dan
evaluasi mutu benih
yang beredar
9.5.1. Mengadakan pemantauan
dan evaluasi mutu benih
yang beredar setiap 6
bulan 1 kali
10 PEMBIBITAN
TERNAK
10.1. Bimbingan penerapan
standar-standar teknis
dan sertifikasi
perbibitan meliputi
sarana, tenaga kerja
mutu dan metode
10.1.1. 50% dari petani
menerapkan standar teknis
yang berlaku
10.2. Bimbingan produksi
bibit
10.2.1. Kegiatan bimbingan
produksi bibit
dilaksanakan setiap bulan
1 kali
10.3.Bimbingan pembuatan
dan pengesahan
silsilah ternak
10.3.1. Memiliki databased
perbibitan ternak yang ada
di kabupaten/kota yang
bersangkutan
11 PERLINDUNG
AN
TANAMAN
11.1.Pengamatan,
identifikasi, pemetaan,
pemberantasan, dan
analisis dampak
kerugian organisme
pengganggu tumbuhan
11.1.1. Memiliki databased
yang memuat tentang
keberadaan hama
pengganggu berikut
dengan identifikasi
pemetaannya
11.2 Pengamatan dan
pemantauan daerah
yang dicurigai sebagai
sumber infeksi OPT
11.2.1. Mengadakan penelitian
dan perlakuan khusus
terhadap daerah yang
dicurigai sebagai sumber
OPT
12 KESEHATAN
HEWAN DAN
KESEHATAN
MASYARAKA
T VETERINER
12.1. Pembangunan dan
pengelolaan pasar
hewan dan unit-unit
pelayanan kesehatan
hewan
12.1.1. Setiap kawasan
peternakan harus
memiliki satu unit sentra
peternakan yang
melakukan kegiatan
50
pemasaran dan pelayanan
kesehatan
12.2. Pengamatan dan
pencatatan kejadian
penyakit hewan
12.2.1. Setiap Kecamatan harus
memilki
satu databased lengkap
tentang penyakit hewan
yang ada di daerahnya
13 PENGEMBAN
GAN
STATISTIK
DAN SYSTEM
INFOIRMASI
PERTANIAN
13.1. Pengumpulan data
dan statistic spesifik
lokasi serta informasi
spesifik lokasi
13.1.1. Setiap kabupaten/kota
harus melakukan kgiatan
pengumpulan data
statistic setiap buloan
13.2. Pengumpulan,
pengolahan dan
analisis datra primer
komoditas pertanian,
dan sumberdaya alam
13.2.1. Setiap Kabupaten/ kota
memiliki databased dan
analisisnya tentang data
primer komoditas promer
dan sumberdaya alam
yang ada di daerahnya
13.3. Peramalan dan
perhitungan produksi
hasil pertanian
tanaman pangan dan
peternakan
13.3.1. setiap kabupaten / kota
memiliki data
perhitumngan produksi
hasil pertanian tanaman
pangan dan peternakan
setiap 3 bulan sekali
b. STANDAR PELAYANAN MINIMAL KEHUTANAN
Luas hutan rakyat di Kota Banjar pada Tahun 2011 mencapai 1.733,2 Ha
dengan 3 (tiga) jenis tanaman utama dan 1 jenis tanaman campuran (lainnya).
Tiga jenis tanaman utama tersebut yaitu Mahoni, albasi dan jati dengan potensi
kayu masing-masing 3.338 m3, 3.229 m3 dan 1.428 m3.
Kecamatan Banjar menjadi kecamatan yang memiliki potensi kayu
terbanyak dibanding kecamatan lainnya. Sedangkan Kecamatan Langansari
memiliki potensi kayu yang paling sedikit.
Tabel: 2.8 STANDAR PELAYANAN MINIMAL URUSAN PILIHAN
KEHUTANAN
NO KEWENANGA
N WAJIB
JENIS PELAYANAN INDIKATOR KINERJA
1 2 3 4
1 INVENTARISA
SI HUTAN
1.1. Penyelenggaraan
inventarisasi hutan
1.1.1.Terselenggaranya, dan
terdapatnya data
51
produksi dan hutan
lindung dan skala
DAS dalam wilayah
kota
Inventarisasi hutan
produksi, hutan lindung
dan skala DAS dalam
wilayah Kota
2 PERENCANAA
N
PEMBANGUN
AN
KEHUTANAN
2.1.Penyusunan rencana
kehutanan
2.1.1.Tersedianya dokumen
rencana kehutanan
2.1.2. Mempunyai perencanaan
pembuatan hutan rakyat
dan kegiatan lainya yang
melibatkan partisipasi
masyarakat dan
stakeholders.
3 REKOMENDA
SI
PENGELOLAA
N HUTAN
DAN HASIL
HUTAN
3.1. Pemberian
rekomendasi
pemanfaatan hasil
hutan kayu, non kayu
serta jasa.
3.1.1. Membuat kebijakan
pelestarian dan
manfatanya bagi
masyarakat sekitar dalam
mengeluarkan
rekomendasi usaha
pemanfaatan hutan dan
hasil hutan
4 PEMBINAAN
PENGELOLAA
N HUTAN
4.1. Membuat rehabilitasi
dan reklamasi hutan.
4.1.1.Perehabilitasian hutan
pada hutan produksi,
hutan konservasi dan
hutan lindung yang
melibatkan masyarakat
sekitar huatan.
5 PERLINDUNG
AN HUTAN
5.1. Penyelenggaraan
penghijuan dan
konservasi
5.1.1. Terlaksananya
penghijuan dan konservasi
hutan
5.1.2. Terlaksananya pelatihan
keterampilan masyaraakat
dalam urusan penghijuan
dan konservasi.
6 PENATAUSAH
AN HASIL
HUTAN
6.1. Pemungutan dan
penatausahan provisi
Sumber Daya Hutan
(PSDH)
6.1.1. Pemungutan dan
penatausahaan provisi
Sumber Daya Hutan
(PSDH) haru sesuai
dengan perimbangan
keuangan dan nominalnya
dimasukan ke kas daerah
secara tranparan.
52
c. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PERIKANAN
Pemanfaatan lahan pertanian juga untuk budidaya perikanan darat. Tempat
pemeliharaan berupa kolam dengan luas areal mencapai 306 Ha. Produksi yang
dihasilkan dari pengusaha budidaya kolam mencapai 2.392,74 ton ikan. Rumah
tangga yang terlibat dalam menghasilkan produksi ikan budidaya kolam mencapai
seba-nyak 3.503 rumah tangga. Kecamatan yang paling banyak terdapat rumah
tangga usaha pembudidaya kolam ikan adalah Kecamatan Pataruman yaitu
sebanyak 1.585 rumah tangga pertanian, kemudian disusul Kecamatan Langensari
sebanyak 815 rumah tangga, Kecamatan Banjar sebanyak 687 rumah tangga dan
Kecamatan Purwaharja sebanyak 416 rumah tangga.
Tabel: 2.9 STANDAR PELAYANAN MINIMAL URUSAN PILIHAN
PERIKANAN NO KEWENANGA
N WAJIB
JENIS PELAYANAN INDIKATOR KINERJA
1 2 3 4
1 PERIKANAN
BUDIDAYA
1.1. Pelaksanaan kebijakan
pembudidaya ikan
1.1.1. Bertambahnya produksi
ikan air tawar
1.2. Pelaksanaan kebijakan
produk pembenihan
perikanan di air tawar
1.2.2. Bertambahnya produksi
benih yang berkualitas
1.3. Pelaksanaan kebijakan
mutu benih / induk
ikan
1.3.1. Tersedianya benih ikan
yang bersertifikasi
1.4. Pelaksanaan kebijakan
pembangunan dan
pengelolaan balai
benih ikan air tawar
1.4.1. Memberikan bimbingan
teknis kepada petani
secara rutin minimal 3
bulan sekali
1.5. Pelaksanaan kebijakan
pengelolaan
penggunaan sarana
dan prasarana
pembudidayaan ikan.
1.5.1. Tersedianya tempat
budidaya, dan pemasaran
benih/induk ikan
1.6. Pelaksanaan potensi
dan alokasi lahan
pembudidayaan ikan
1.6.1. Bertambahnya potensi
dan lahan pengembangan
budidaya ikan.
53
1.7. Pelaksanaan sistem
informasi benih ikan
di wilayah kota
1.7.1. Tersedianya data
informasi tentang berbagai
benih ikan di Kota Banjar
1.8. Pemberian bimbingan,
pemantauan dan
pemeriksaan higienitas
dan sanitasi
lingkungan usaha
pembudidayaan ikan
1.8.1. Terlaksananya Teknis
cara budidaya ikan yang
baik ( CBIB ) baik di
kemitraan, maupun
kelompok pelaku usaha
perikanan.
1.9. Pembinaan dan
pengembangan
kerjasama kemitraan
usaha pembudidaya
ikan.
1.9.1. Bertambahnya kemitraan
/ kelompok binaan Balai
Benih Ikan
2 PENGAWASA
N DAN
PENGENDALI
AN
2.1. Pengawasan
perbenihan,
pembudidayaan ikan
dan sistem
pengendalian hama
dan penyakit ikan
2.1.1. Terdapatnya 1 orang
petugas khusus yang
mengawasi pencegahan
dan pengendalian penyakit
ikan. Di Kota Banjar.
3 PENGOLAHA
N DAN
PEMASARAN
3.1. Pelaksanaan kebijakan
pengolahan hasil
perikanan dan
pemasarannya
3.1.1. Bertambahnya kelompok
usaha pengolahan ikan
3.2. Pelaksanaan kebijakan
perizinan usaha
pengolahan dan
pemasaran hasil
perikanan di kota
3.2.2. Terfasilitasinya usaha
pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan
Gambaran Capian sasaran kinerja lima tahun ke belakang Tahun 2009
sampai Tahun 2013. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar, isi dari
tabel tersebut menguraikan kinerja pelayanan Standar Pelayanan Minimal urusan
wajib dan realisasi Indikator kinerja Kunnci IKK serta indikator lainya seperti
54
MDGs. Dapat di lihat pada Tabel. 2.10: Pencapian kinerja Pelayanan OPD
Kota Banjar.
Sedangkan besaran anggaran dan penyerapan realisasi anggaran mengenai
pendananan pelayanan OPD kota Banjar dapat di lihat pada Tabel. 2.11:
Anggaran dan realisasi Pendanaan Pelayanan OPD kota Banjar
55
53
Tabel 2.10: Pencapian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kota Banjar
No
Indikator Kinerja
sesuai Tugas dan
Fungsi OPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
MDGs
Target Renstra OPD Tahun ke Realisasi capian Tahun ke Rasio Capian pada Tahun ke
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Keterangan:
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada lampiran 1. Halaman....
54
Tabel 2.11
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan
Kota Banjar
Uraian
*** )
Anggaran pada Tahun ke Realisasi Anggaran pada Tahun ke Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke
Rata-rata Pertumbuhan
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 anggaran Realisasi
Keterangan:
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada lampiran 1. Halamam....
55
2.4. Tantangan dan Peluang pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Banjar
Sektor pertanian memegang peranan cukup penting dalam perekonomian nasional.
Hal ini disebabkan karena sektor pertanian merupakan Resource Based yang mampu
menyerap dan memperluas kesempatan usaha/lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Adapun arah kebijakan pembengunan pertanian di Kota Banjar lebih di titik beratkan
pada:
1. Meningkatkan Ketahanan Pangan melalui:
- Peningkatan kelembagaan petani, dengan membina kelompok tani baru.
- Peningkatan kemitraan dengan pelaku usaha agribisnis.
- Mengintensifkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
- Meningkatkan SDM petani melalui pelatihan dan Sekolah Lapangan Penerapan
Teknologi Terpadu.
- Pengembangan Desa mandiri Pangan.
- Pengembangan Lumbung pangan Desa.
- Menfasilitasi ketersidiaan dan kemudahan akses pangan bagi masyarakat.
2. Meningkatkan usaha pertanian melalui:
- Pemilihan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, produktivitas
tinggi dan mempunyai peluang pasar berdaya saing tinggi.
- Pengelolaan manajemen usaha dengan cara merubah pola pikir usaha agribisnis daru
usaha sampingan menjadi usaha poko.
- Memanfaatkan lahan tidur, maupun lahan bera dengan varietas tanaman yang mampu
tumbuh dengan lingkungan kurang subur milik masyarakat.
3. Memfasilitasi sarana dan prasarana produksi pertanian melalui:
- Optimalisasi sarana produksi pertanian, perikanan dan kehutanan sesuia dengan luas
lahan garapan. Baik berupa alat dan mesin sarana produksi.
- Membuka dan memelihara srana infrastruktur berupa jaringan Jalan Produksi Usaha
Tani maupun Jaringan Irigasi Tingkat Usaha tani.
4. Membuka peluang pasar dan distribusi produk melalui:
56
- Memfasilitasi promosi pemasaran komoditas pertanian dan hasil olahanya.
- Memfasilitasi kemudahan akses permodalan di bidang pertanian.
- Membuat tempat bongkar muat barang Sub Terminal Agribisnis yang refresentatip.
2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan.
Kota Banjar mempunyai potensi yang sangat besar di bidang agribisnis terutama
pada sektor hilir (off farm). Walaupun demikian pembangunan pertanian di sektor hulu pun
harus dipertahankan sesuai dengan potensi wilayah Kota Banjar, guna menunjang
pembangunan pertanian secara keseluruhan.
2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Urusan Wajib Ketahanan Pangan
- Ketersediaan dan cadangan pangan masyarakat:
Dengan kondisi cadangan pangan yang surplus antara produksi pangan utama dan
kebutuhan pangan daerah, diharapkan ada sarana lumbung Pangan Desa. Gunanya untuk
menangulangi rawan pangan pada waktu paceklik maupun bencana kekeringan.
- Distribusi dan Akses Pangan:
Dengan kondisi topografi Kota Banjar yang relatif datar serta jarak antar daerah yang
saling berdekatan memudahkan pendistribusian bahan pangan dan aksesa harga pangan
ke pelosok pemukiman.
- Penganekaragaman dan Keamanan pangan:
Dengan adanya ragam pangan alternatif specifik lokalita dan lahan-lahan pemukiman
warga di pedesaan yang rata-rata relatif luas di mungkinkan untuk dikembangkan aneka
ragam pangan pengganti beras dan terigu. Dimana dalam proses pelaksananya
melibatkan ibu-ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani dalam membina pengembangan
pemanfaatan pekarangan dengan tanaman pangan, di lokasi Desa Mandiri pangan.
- Penanganan Kerawanan Pangan:
Kolaburasi program dan kegiatan antar instansi terkait sudah berjalan 3 tahun. Dimana
dalam kegiatan ini dari bidang Ketahanan pangan memberikan bantuan berupa bahan
57
pangan utama ke kelompok-kelompok kampung KB dan desa/ kelurahan yang rawan
pangan. Karena keterbatasan anggaran dan keterbatasan waktu pelaksanaan
memungkinkan kegiatan ini berlanjut hingga 5 tahun ke depan guna meminimalisir
kerawanan pangan di lokasi rawan panga.
Urusan Pilihan Pertanian
- Peningkatan produksi komoditas unggulan,:
Kota Banjar memiliki berbagai komoditas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan yang
dapat di andalkan antara lain: Rambutan si batulawang, Pepaya kalifornia, Padi organi,
sayuran organik, kelapa, dan ternak kambing PE. Dimana dalam pengelolaanya masih
di usahakan secara sambilan, peluang di kembangkan ke semi intensif masih
memungkinkan karena lahan baku dan potensi iklim di Kota Banjar. Dengan adanya
asosiasi petani pembudidaya pepaya cukup membatu dalam hal pemasaran. Sedangkan
komoditas lainya masih perlu sentuhan penanganan oleh instansi terkait.
- Penanganan Pasca panen komoditas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan:
Kendala yang dihadapi oleh petani pelaku usaha agribisnis pada waktu panen raya,
dimana produk komoditas pertanian, perkebunan dan peternakan memiliki nilai jual
yang rendah, belum lagi terjerat dengan sistem ijon oleh para tengkulak. Peluang
dikembangkanya ragan olahan pangan , baik itu berupa sirup bahan baku buah-buahan,
keripik, dendeng, susu kambing permentasi, masih terbuka lebar. Diharafkan kelompok
pengrajin yang terkordinasi dengan koprasi tetap eksis dan bertambah pelaku usahanya.
Dengan adanya jaringan koprasi yang melibatkan kelompok tani diharapkan sepak
terjang para tengkulak mulai pudar, sehingga mampu meningkatkan daya beli
masyarakat petani pada umumnya.
Urusan Pilihan Perikanan
Potensi lahan basah berupa kolam milik masyarakat, rawa dan danau di perairan
umum masih belum di kelola secara intensif. Dimana saraana penunjang berupa saluran
tersier, dan saluran cacing ke pelosok sentra komoditas perikanan air tawar mulai di
rehabilitasi sehingga kendala kekurangan air pada waktu kemarau dapat di atasi.
Tingginya permintaan ikan konsumsi dan adanya perubahan pola hidup sehat
menyebakan permintaan ikan mulai merangkak naik di kota-kota besar. Sehingga
menjadi peluang para petani ikan di Kota Banjar untuk meningkatkan produksi. Karena
58
wilayah Kota Banjar menjadi saalah satu wilayah pengembangan perikanan air tawar di
priangan timur, selain wilayah Ciamis, Tasikmalaya dan Garut.
Urusan Pilihan Kehutanan
Dengan adanya PT. Albasi Parahyangan dan PT Berkat Karunia yang bergerak
di industry olahan kayu menjadi peluang yang sangat besar untuk petani pengelola
hutan mengembangkan hutan rakyat apalagi dari pihak industri olahan kayu sudah
bersedia melakukan kerjasama berupa kemitraan dengan petani hutan guna
memngembangkan kayu jenis ringan, seperti albasia, akasia, gamelina, dan jabon.
Program rehabilitasi Hutan dan Lahan dapat memfasilitasi kebutuhan
masyarakat pengelola hutan memperoleh benih tanaman secara gratis guna
meminimalisir lahan kritis dan potensi kritis dengan menanam jenis kayu ringan yang
berumur pendek. Lahan lahan milik masyarakat petani binaan juga dapat di tanami
dengan kegiatan pengkayaan hutan rakyat dan penghijuan lingkungan. Sehingga
kelestraian alam yang berwawasan ramah lingkungan dapat terwujud di Kota Banjar.
59
BAB III
ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3 .I. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan.
Tugas pokok Dinas Pertanian Kota Banjar sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Walikota Banjar No. 14 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
serta Tata Kerja Unsur Organisasi Perangkat Daerah dan Unit Pelaksana Tenis
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Banjar adalah pelaksana kewenangan Otonomi Daerah dalam rangka
melaksanakan tugas desentralisasi di bidang Pertanian, Ketahanan Pangan,
Perkebunan dan Kehutanan, sedangkan fungsi Dinas Pertanian meliputi :
1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Pertanian yaitu meliputi bidang
Pertanian ( Tanaman Pangan dan Hortikultura ), Ketahanan Pangan,
Peternakan dan Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan.
2. Pemberian perizinan, rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai
dengan ruang lingkup tugasnya.
3. Pembinaan terhadap seluruh Perangkat Daerah.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.1.1. Permasalahan Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.
Yang merupakan ( urusan Wajib )
Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang ketahanan pangan dan
penyuluhan.
1. Belum optimalnya peran kelembagan petani formal yang dapat membantu
para pelaku usaha Agribisnis di Kota Banjar. Seperti HKTI dan KTNA.
2. Belum optimalnya pengawasan serta pengendalian terhadap aktivitas pelaku
usaha Agribisnis.
60
3. Keterbatasan sumber daya manusia untuk membuat produk selalu berada
pada kualitas dan kuantitas yang stabil, sehingga kecil sekali kemungkinan
inovasi produk.
4. Bantuan dan peran serta pemerintah melalui dinas terkait relatif masih sangat
kurang dalam pengembangan usaha para pelaku.
3.1.2. Permasalahan Pertanian ( Urusan Pilihan )
Beberapa permasalahan yang terkait dengan bidang tanaman pangan dan
hortikultura, bidang peternakan serta bidang perkebunan.
1. Rendahnya investasi di sektor agribisnis.
2. Belum adanya daerah agrowisata. Dimana kawasan tersebut terintegrasi
antara tanaman buah-buahan, bunga dan taman tempat rekreasi joging trak,
Seperti di Kota Malang maupun Taman Sari di Kota Bogor.
3. Belum adanya fasilitas pasar sekala regional yang lebih besar serta
pengembangan pasar agro.
4. Belum adanya terminal bongkar muat komoditas pertanian maupun barang
yang memadai.
Permasalahan Perikanan ( Urusan Pilihan )
Beberapa permasalahan yang terkait dengan sektor Perikanan antara lain:
1. Semakin sempitnya lahan untuk budidaya perikanan sabagai akibat alih
funsi lahan di Kota Banjar.
2. Masih ditemukannya penggunaan bahan kimia yang membahayakan
kesehatan antara lain formalin dan borax dalam ikan segar maupun ikan
olahan yang beredar di Kota Banjar. Meskipun secara kuantitas menurun
dari tahun sebalumnya.
Permasalahan Kehutanan ( Urusan Pilihan )
Beberapa permasalahan yang terkait dengan sektor Kehutanan antara lain:
1. Sub Bidang Penatagunaan Kawasan Hutan :
61
a. Belum dilaksanakannya tata batas kawasan hutan di wilayah Kota
Banjar;
b. Belum selesainya proses administrasi tukar menukar Kawasan hutan
antara Kementrian Kehutanan dengan Pemerintah Kota Banjar pada
lahan eks Desa Karangpanimbal Kecamatan Purwaharja ;
c. Belum tersusunnya dokumen Rencana Kehutanan Tingkat Kota.
2. Belum optimalnya pengembangan Hutan Kota dan Hutan hak sebagai daya
dukung lingkungan dan pengembangan aneka usaha kehutanan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat.
3. Belum dilaksanakannya pembinaan Perbenihan Tanaman Hutan.
4. Belum optimalnya pengawasan dan pengendalian hasil hutan skala Kota.
5. Belum optimalnya pengawasan dan pengendalian penerimaan negara
bukan pajak skala Kota.
6. Semakin sempitnya lahan untuk pengembangan hutan rakyat sebagai
akibat alih fungsi lahan dari semula lahan kehutanan mulai beralih fungsi
ke pengembangan perkebunan, dan hortikultura di Kota Banjar.
7. Masih adanya kesalahan data statistik mengenai luas lahan kritis dan
potensi kritis di Kota Banjar. Jadi data yang rill di kota Banjar sama yang
terekap di Kehutanan Provinsi Jawa Barat sampai ke tingkat kementrian
Kehutanan tidak sama. Dimana data di pusat sajian lahan kritis dan potensi
kritis lebih besar daripada data rill di daerah.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan
penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kota Banjar
sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun 2014 – 2018.
62
Visi Kota Banjar:
”DENGAN IMAN DAN TAQWA KITA WUJUDKAN
MASYARAKAT KOTA BANJAR YANG AGAMIS,
MANDIRI, DAN SEJAHTERA MENUJU BANJAR
AGROPOLITAN”
Misi Kota Banjar:
Sesuai dengan visi “Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan “Masyarakat
Kota Banjar Yang Agamis, Mandiri, dan Sejahtera menuju Kota
Agropolitan ”, maka ditetapkan misi pembangunan Kota Banjar 2014 – 2018
sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut :
Misi. 1 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
Misi. 2 Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Misi. 3 Meningkatkan Kualitas lingkungan Hidup
Misi. 4 Meningkatkan kesadaran terhadap hukum serta tata kelola
pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good
governance dan good goverment.
Penjelasan dari visi diatas, sebagai berikut:
Iman dan Takwa merupakan kata kunci atau landasan Pemerintah Kota
Banjar dalam mencapai visi :
Agamis, artinya kondisi dimana masyarakatnya memiliki keberdayaan
secara religius sehingga mampu mengembangkan budaya masyarakat dan
kearipan lokal serta melangsungkan kehidupan keagamaan menuju
keimanan, ketaqwaan serta ahlak mulia yang rukun dan saling menghormati.
Mandiri, artinya kondisi dimana memiliki kekuatan sendiri untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakatnya dalam bidang pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government,
infrastruktur, lingkungan dan sumber daya air.
Sejahtera, artinya kondisi masyarakat yang memiliki keberdayaan secara
sosial dan ekonomi sehingga mampu melangsungkan kehidupan individu
maupun kemasyarakatan secara layak dan aman.
63
Agropolitan, artinya kondisi lingkungan masyarakat yang mayoritas
pedesaan di lengkapi semua fasilitas seperti di kota yang berbasis
Agribisnis. sehingga masyarakatnya mampu melangsungkan pengembangan
pembanguna desa menjadi kota pertanian karena berjalanya sistem dan
uasaha agribisnis. Serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela
kegiatan pembangunan pertanian.
1.1 Misi
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu pada
potensi sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan
semangat kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan proposional dari
seluruh pemangku kepentingan kota, maka misi yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Mengingat pentingnya sumber daya manusia ini dalam pembangunan, maka
sudah seharusnya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah
satu fokus dalam pembangunan. Pembangunan manusia didefinisikan
sebagai a process of enlarging people’s choice atau proses meningkatkan
aspek kehidupan masyarakat. Aspek terpenting kehidupan ini dilihat dari (1)
usia yang panjang dan hidup sehat; (2) tingkat pendidikan yang memadai;
dan (3) standar hidup yang layak. Tingkat keberhasilan dalam pembangunan
manusia dapat diukur dengan indikator yang dinamakan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Sumber Daya Manusia yang agamis, berbudi luhur, berpendidikan dan
berperilaku hidup sehat merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan selama
lima tahun kedepan. Dengan menekankan perhatian terhadap pendidikan,
kesehatan dan peningkatan daya beli masyarakat maka diharapkan dapat
memberikan dampak terhadap peningkatan produktivitas masyarakat Kota
Banjar agar menjadi masyarakat yang mau berpartisipasi, bekerja sama dan
menjaga keharmonisan dan mampu memanfaatkan segala potensi untuk
mewujudkan segala cita-cita.
64
2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas dengan tidak
mengesampingkan pemerataan pembangunannya merupakan salah satu cara
yang ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Banjar.
Mengingat laju pertumbuhan ekonomi tertinggi selama 10 tahun terakhir
berada di kisaran 5 persen tentunya masih memungkinkan bagi Kota Banjar
untuk terus memacu laju pertumbuhan ekonominya yang berkualitas,
mengingat keunggulan ekonomi kota terletak di sektor jasa khususnya jasa
distribusi dan jasa kota transit (untuk orang dan barang), dengan tambahan
faktor networking akan mampu menghasilkan bentukan nilai tambah
ekonomi yang besar.
Networking yang dimaksudkan terutama untuk memanfaatkan potensi
ekonomi daerah sekitar untuk memproduksi barang dan jasa lain yang nilai
tambahnya meresap di Kota Banjar ditambah kebijakan ekonomi diarahkan
pada pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat pedesaan dengan
prinsip keadilan dimana pemerintah memperlakukan setiap pelaku ekonomi
dan pelaku usaha baik besar maupun kecil pada posisi yang sama.
3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor
lingkungan. Istilah berkelanjutan digunakan untuk konsep pembangunan.
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara
arif, bijaksana, efisien, dan memperhatikan pemanfaatan untuk masa kini
dan generasi yang akan datang.
Untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap
terjaga, maka pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan
pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestariannya.
65
4. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola
pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good
governance dan good government
Perbedaan pemahaman terhadap keanekaragaman budaya, kondisi sosial,
kesenjangan kesejahteraan, tingkat kemiskinan dan kepadatan penduduk
serta ancaman lain berupa perkembangan miras dan narkoba, prostitusi,
perjudian, premanisme dan ancaman dari luar merupakan faktor korelatif
timbulnya gangguan ketertiban dan ketentraman yang dapat diredam oleh
sikap, perilaku dan tindakan masyarakat yang patuh dan disiplin terhadap
hukum.
Pembangunan bidang hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proses penyelenggaraan good and clean governance. Oleh karena itu,
pembangunan bidang hukum merupakan salah satu kebijakan pembangunan
untuk mewujudkan pemantapan kinerja pemerintah daerah didukung dengan
pemberdayaan aparatur pemerintah daerah dalam rangka peningkatan
kompetensi dan profesionalismenya sehingga dapat memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.
Keterkaitan antara misi Kota banjar dan Misi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan kota banjar
Pernyataan visi dan misi Kota Banjar yang tertuang dalam RPJMD (
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ) Kota Banjar, memberikan
arahan bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah di dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Kaitanya antara Misi Kota Banjar dengan Misi Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan adalah. Misi Kota Banjar yang kedua dan ketiga yaitu:
Misi ke 2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Inti dari makna yang terkandung dalam Misi Kota Banjar yang ke 2. Ini adalah
pembangunan merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kota Banjar. Dengan mengupayakan laju
pertumbuhan ekonomi di sektor pelayanan barang dan Jasa.
Hal ini berkaitan dengan misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang
ke:
66
Misi 2 : Meningkatkan kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang
mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi;
Misi 3 : Meningkatnya kualitas dan kualitas sarana/prasarana, teknologi
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
Misi 5 : Mengoptimalkan sumber daya manusia pertanian, perikanan dan
kehutanan;
Misi 6 :Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan;
Misi ke 3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Inti dari makna yang terkandung dalam Misi Kota Banjar yang ke 3. Ini adalah
kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga, maka
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan
hidup dan kelestariannya. rangka pemenuhan kebutuhan manusia dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif, bijaksana, efisien, dan
memperhatikan pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan datang.
Hal ini berkaitan dengan misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang
ke:
Misi ke 3. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan Pertanian, lahan
Perikanan dan Kehutanan;
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar yang mengacu pada Visi
dan Misi Kota Banjar yang ke: 2 dan ke: 3. Adalah:
A. Peningkatan Ketahanan Pangan melalui pencapian swasembada pangan,
yang berkelanjutan.
B. Pengembangan dan pemeliharaan jaringan jalan dan irigasi tingkat desa
dan tingkat usaha tani.
C. Terciptanya sarana pasar Sub Terminal Agrobisnis yang representatif
sebagai sarana transaksi barang dan jasa.
D. Optimalisasi lahan dan sarana dan prasarana Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, yang berazaskan kelestraian alam dan ramah lingkungan.
67
3.3. Telaahan Renstra Kementrian (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan)
serta (Renstra Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa
Barat).
Telaahan renstra kemetrian/lembaga yang ada kaitanya dengan Dinas
Pertanian dan Ketahanan pangan Kota banjar ada tiga yaitu:
1) Kementrian Pertanian
2) Kementrian Perikanan
3) Kementrian Kehutanan
Telaahan renstra OPD provinsi jawa barat yang ada kaitanya dengan Dinas
Pertanian dan Ketahanan pangan Kota banjar ada enam yaitu:
1. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat.
2. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.
3. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
4. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.
5. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.
6. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
3.3.1 RENSTRA KEMENTRIAN PERTANIAN
Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap
tugas dan fungsi Kementrian Pertanian, maka VISI KEMENTAN adalah:
“TERWUJUDNYA PERTANIAN INDUSTRIAL UNGGUL
BERKELANJUTAN YANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PANGAN, NILAI
TAMBAH, DAYA SAING, EKSPOR DAN KESEJAHTERAAN
PETANI”
Misi Kementrian Pertanian :
1. Mewujudkan sistem berkelanjutan yang efisien,berbaris iptek dan
sumberdaya lokal,serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem
agribisnis
68
2. Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung
keberlanjutan peningkatan produksi dan produtivitas untuk meningkatakan
kemandirian pangan
3. Mengamankan plasma nutfah dan meningkatkan pendayagunaannya untuk
mendukung diversifikasi dan ketahanan pangan
4. Menjadikan petani yang kreatif,inovatif,dan mandiri serta mampu
memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk
pertanian berdaya saing tinggi
5. Meningkatkan produksi pangan segar dan olahan yang aman,sehat,utuh
dan halal(ASUH)dikonsumsu
6. Meningkatkan produksi dan mutu produk pertanian sebagai bahan baku
industri
7. Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal dan
horisontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan
lapangan kerja dipedesaan
8. Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan
sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik,refional
dan internasional.
9. Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan
komoditas pertanian yang sehat,jujur dan berkeadilan
10. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintahan
bidang pertanian yang amanah dan propesional.
Pernyataan visi dan misi Kementrian Pertanian memberikan arahan bagi
seluruh daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) di dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di bidang: Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan . Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Banjar yaitu:
Pencapian swasembada pangan, dan swasembada berkelanjutan.
Peningkatan difersifikasi tanaman pangan, perkebunan dan populasi
ternak.
69
Peningkatan nilai tambah, daya saing dan marketing.
Peningkatan kesejahteraan petani.
3.3.2 RENSTRA KEMENTRIAN PERIKANAN
Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap
tugas dan fungsi Kementrian Perikanan, maka VISI Kementrian Perikanan
adalah:
“PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG
BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”
Misi Kementrian Perikanan adalah :
1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan .
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan
3. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya kelautan
dan perikanan
Pernyataan visi dan misi Kementrian Perikanan memberikan arahan bagi
seluruh daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) di dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di bidang: Perikanan dan Kelautan . Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Banjar yaitu:
Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha perikanan.
Berkembangnya diversifikasi dan pangsa pasar produk hasil perikanan.
Terwujudnya pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
3.3.3 RENSTRA KEMENTRIAN KEHUTANAN
Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang
terhadap tugas dan fungsi Kementrian Perikanan, maka VISI Kementrian
Kehutanan adalah:
70
“HUTAN LESTARI UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
YANG BERKEADILAN”
Misi Kementrian Kehutanan adalah :
1. Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas data dan
informasi Kehutanan .
2. Meningkatkan produksi dan difersivikasi hasil hutan serta daya saing
industri primer Kehutanan .
3. Memantapkan penyelengaraan perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam .
4. Memelihara dan meningkatkan fungsi akan daya dukung daerah aliran
sungai ( DAS ) , sehingga dapat meningkatkan optimalisasi fungsi ekologi
, ekonomi dan sosial DAS .
5. Meningkatkan ketersediaan produk teknologi dasar dan terapan serta
kemampuan SDM dalam mendukung penyelenggaraan pengurusan hutan
secara optimal.
6. Memantapan hubungan penyelenggaraan tatakelola kehutanan kementrian
kehutanan .
Pernyataan visi dan misi Kementrian Kehutanan memberikan arahan bagi
seluruh daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) di dalam menjalankan tugas dan
fungsinya di bidang: Kehutanan . Beberapa hal yang menjadi pertimbangan
dalam penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yaitu:
Perencanaan makro bidang kehutanan dan penetapan kawasan hutan.
Peningkatan pemanfaatan hutan produksi.
Peningkatan fungsi dan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan
masyarakat.
3.3.4 Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat
Visi pembangunan yang menjadi acuan Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Jawa Barat adalah:
71
“TERCAPAINYA KEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN DI JAWA
BARAT”
Misi mengacu pada Visi pemerintah provinsi JABAR maka Dinas Pertanian
Tanaman Pangan provinsi JABAR melalui Misinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketersediaan dan penguatan cadangan pangan .
2. Meningkatkan distribusi dan akses pangan secara berkelanjutan .
3. Meningkatkan penanganan daerah rawan melalui pemberdayaan
masyarakat .
4. Meningkatkan penganekaragaman dan keamanan pangan , berbasis potensi
lokal .
5. Meningkatkan dukungan manajemen dan teknis bidang ketahanan pangan
.
Berdasarkan visi dan misi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa
Barat, maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar menetapkan
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggaraakan pembangunan
selama lima tahun ke depan, sebagai berikut:
Pemerintah sebagai regulator mampu menyediakan pangan yang cukup
setiap waktu, serta mampu mendistribusikanya secara merata ke seluruh
Wilayah.
Semua lapisan masyarakat mempunyai kemampuan untuk mengakses
pangan, sehingga pangan tersedia di setiap Rumah Tangga.
3.3.5. Renstra Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat adalah:
“ MEWUJUDKAN PETANI JAWA BARAT YANG MANDIRI,
DINAMIS, SEJAHTERA”
72
Misi mengacu pada Visi pemerintah provinsi JABAR maka Dinas Pertanian
Tanaman Pangan provinsi JABAR melalui Misinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan produktifitas Sumber Daya Manusia pertanian.
2. Meningkatkan produksi dalam rangka mendukung Ketahanan Pangan .
3. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk Pertanian .
4. Meningkatkan sentra produksi Pertanian .
5. Meningkatkan kemitraan dengan stake holder dan terobosan pemasaran
produk Pertanian .
6. Mewujudkan kelestarian sumber daya alam melalui pengembangan
Pertanian yang berwawasan lingkungan .
Berdasarkan visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
Jawa Barat, maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar
menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggaraakan
pembangunan selama lima tahun ke depan, sebagai berikut:
Mewujudkan pelayanan minimal Pertanian pada masyarakat secara
profesional.
Mewujudkan usaha Pertanian yang berwawasan lingkungan.
Pemenuhan kebutuhan Pupuk bersubsidi dan obat-obatan hama
pengganggu tanaman.
Menciptaka peluang pemasaran guna menyalurkan komoditas pertanian
yang di kelola oleh petani kemitraan.
3.3.6 Renstra Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat adalah:
“ TERCIPTANYA MASYARAKAT AGRIBISNIS
PERKEBUNAN YANG MANDIRI DINAMIS DAN
SEJAHTERA”
73
Misi mengacu pada Visi pemerintah provinsi JABAR maka Dinas
Perkebunan provinsi JABAR melalui Misinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktivitas Usaha Perkebunan,
2. Meningkatkan Mutu Hasil, Nilai Tambah dan Pemasaran Produk Usaha
Perkebunan,
3. Meningkatkan pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan.
Berdasarkan visi dan misi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,
maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar menetapkan
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggaraakan
pembangunan selama lima tahun ke depan, sebagai berikut:
- Mewujudkan pelayanan minimal Perkebunan pada masyarakat secara
profesional.
- Mewujudkan usaha Perkebunan yang berwawasan lingkungan.
- Menciptaka peluang pemasaran guna menyalurkan komoditas perkebunan
yang di kelola oleh petani kemitraan.
3.3.7 Renstra Peternakan Provinsi Jawa Barat
Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Barat adalah:
“MENJADIKAN DINAS PERTERNAKAN YANG PROFESIONAL
DALAM MEWUJUDKAN AGRIBISNIS PETERNAKAN YANG
BERDAYA SAI NG DAN BERKELANJUTAN MENUJU
MASYARAKAT SEJAHTERA “
Misi mengacu pada Visi pemerintah provinsi JABAR maka Dinas
Peternakan provinsi JABAR melalui Misinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan populasi , produktifitas ternak dalam rangka peningkatan
penyediaan pangan asal ternak yang cukup kuantitas dan kualitas .
74
2. Memberdayakan sumber daya manusia peternakan agar dapat menghasilkan
produk yang berdaya saing tinggi .
3. Menciptakan peluang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan peternak .
4. Mendorong investasi dan usaha serta lapangan kerja di bidang peternak .
5. Melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam pendukung peternak .
6. Meningkatkan usaha peternak yang ramah lingkungan, menciptakan energi
alternatif bagi peternak dan pupuk organik .
Berdasarkan visi dan misi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat,
maka Dinas Pertnian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar menetapkan
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggaraakan
pembangunan selama lima tahun ke depan, sebagai berikut:
- Mewujudkan Swasembada Daging sekala wilayah Daerah.
- Mewujudkan usaha Peternakan yang berwawasan lingkungan.
- Memanfaatkan hasil ikutan limbah pertanian spesipik lokalita sebagai pakan
tambahan.
3.3.8 Renstra Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Perikanann dan Kelautan
Provinsi Jawa Barat adalah:
“PRIMA DALAM PELAYANAN MENUJU PERIKANAN DAN
KELAUTAN JAWA BARAT “
Misi mengacu pada Visi pemerintah provinsi JABAR maka Dinas
Perikanan dan Kelautan provinsi JABAR melalui Misinya sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan produktifitas Sumber Daya Manusia perikanan
dan kelautan yang berdaya saing.
75
2. Mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan
sumber daya perikanan dan kelautan yang bernilai ekonomis dengan
penerapan teknologi berwawasan lingkungan.
3. Meningkatkan produk perikanan dan kelautan yang berkualitas untuk
pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dan bahan baku industri secara
berkelanjutan.
4. Meningkatkan pelestarian sumber daya perikanan dan kelautan.
Berdasarkan visi dan misi Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
Jawa Barat, maka Dinas Pertnian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar
menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggaraakan
pembangunan selama lima tahun ke depan, sebagai berikut:
Meningkatkan Sumber Daya Manusia (aparatur ) pengelola UPTD Balai
Benih Ikan Kubangsari serta optomalisasi sarana dan prasarana UPTD Balai
Benih Ikan Kubangsari.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia (masyarakat/petani ) pengelola Unit
Perbeihan Rakyat sebagai mitra dari UPTD Balai Benih Ikan.
Meningkatkan peran serta petani ikan dalam pengembangan produksi dan
produktivitas perikanan air tawar di sentra produksi.
3.3.9 Renstra Kehutanan Provinsi Jawa Barat
Visi pembangunan yang menjadi acuan Kehutanan Provinsi Jawa Barat
adalah:
“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN HUTAN, LESTARI BAGI
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT “
Misi mengacu pada Visi pemerintah provinsi JABAR maka Dinas
Kehutanan provinsi JABAR melalui Misinya sebagai berikut:
76
1. Meningkatkan pemantapan Kawasan Hutan dan Kawasan Lindung,
meningkatkan rehabilitasi lahan dan kobservasi Sumber Daya Alam.
2. Meningkatkan pemanfaatan Sumber Daya Hutan secara lestari dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan.
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan hutan dan kawasan
lindung.
Berdasarkan visi dan misi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat,
maka Dinas Pertnian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar menetapkan
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggaraakan
pembangunan selama lima tahun ke depan, sebagai berikut:
- Meningkatkan Sumber Daya Hutan melalui pemantapan peran serta
masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan hutan.
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan dan kawasan
hutan yang berfungsi lindung.
- Memotifasi para petani hutan rakyat dalam pola kemitraan dengan
pengusaha kayu olahan yang ada di Kota Banjar.
3.3.10 Telaahan terhadap RTRW Provinsi Jawa Barat.
RTRW Provinsi Jawa Barat No.22 tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029.
RTRW Provinsi Jawa Barat menjadi pedoman untuk :
a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kab/Kota;
b. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka MenengahKab/kota;
c. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam wilayah
Kab/Kota;
d. mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antar wilayah kota, serta keserasian antar sektor Kab/Kota dan
e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi Kab/Kota.
Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi jawa barat menjadi panduan dalam
penyusunan Rencana Staregis Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kota
Banjar:
77
Yang menjadi pertimbangan adalah:
Paragraf: 2 Rencana kawasan lindung.
Pasal 26,27,28.sampai pasal 29.
Paragraf 3 Rencana Kawasan Budidaya:
Pasal 41: Mengenai Kawasan Hutan Produksi
Pasal 42: Mengenai Kawasan Pertanian Tanaman Pangan
Pasal 43: Mengenai Kawasan Perkebunan
Pasal 44: Mengenai Kawasan Peternakan
Pasal 46: Mengenai Kawasan Perikanan
3.3.11 Telaahan terhadap RTRW Kota Banjar.
RTRW Kota disusun sebagai alat operasionalisasi pelaksanaan pembangunan di
Wilayah Kota Banjar.
RTRW Kota menjadi pedoman untuk :
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang;
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah;
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam wilayah;
mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antar wilayah kota, serta keserasian antar sektor; dan
penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.
RTRW Kota memuat :
1. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah;
2. rencana struktur ruang wilayah yang meliputi sistem pusat kegiatan dan
sistem jaringan prasarana kawasan;
3. rencana pola ruang wilayah yang meliputi kawasan lindung dan kawasan
budi daya;
4. arahan pemanfaatan ruang wilayah yang terdiri dari indikasi program
utama, indikasi sumber pendanaan, indikasi pelaksana kegiatan, dan waktu
pelaksanaan; dan
5. ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah yang berisi arahan
peraturan zonasi kawasan, arahan ketentuan perizinan, arahan ketentuan
insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.
Yang menjadi pertimbangan adalah dalam penyusunan program dan
kegiatan yang terkandung dalam RENSTRA (Rencana Strategis) Dinas
78
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar sebagian isi RAPERDA RT RW
Koat Banjar adalah:
Paragraf 10
Kawasan Peruntukan Pertanian
Pasal 54
(1) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana sebagaimana dimaksud pada
Pasal 44 huruf j meliputi :
a. kawasan pertanian hortikulture;
b. kawasan pertanian perkebunan;
c. kawasan pertanian tanaman pangan; dan
d. kawasan peternakan.
(2) Kawasan pertanian hortikulture sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a memiliki luas 3.249 Hektar.
(3) Kawasan pertanian perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b berupa pertanian lahan kering seluas kurang lebih 2.315,28 Hektar, yang
meliputi :
a. kecamatan Pataruman seluas kurang lebih 1.709,21 Hektar;
b. kecamatan Banjar seluas kurang lebih 375,81 Hektar;
c. kecamatan Purwaharja seluas kurang lebih 62,71 Hektar; dan
d. kecamatan Langensari seluas kurang lebih 167,55 Hektar.
(4) Kawasan pertanian tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c berupa pertanian lahan basah seluas kurang lebih 3.833,15 Hektar,
yang meliputi :
a. kecamatan Pataruman seluas kurang lebih 951,24 Hektar;
b. kecamatan Banjar seluas kurang lebih 763,35 Hektar;
c. kecamatan Purwaharja seluas kurang lebih 680,25 Hektar; dan
d. kecamatan Langensari seluas kurang lebih 1.438,31 Hektar.
(5) Rencana pengembangan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c, diarahkan pada :
a. mempertahankan pertanian lahan basah sawah beririgasi; dan
b. rehabilitasi kawasan pertanian.
(6) Rencana pengembangan kawasan perternakan seluas kurang lebih 60,6 Ha,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi:
a. lingkungan Cipadung di Kelurahan Purwaharja, Desa Waringinsari, dan
Kelurahan Bojongkantong untuk pengembangan kawasan ternak sapi,
ternak ungags (bebek dan itik);
b. desa Karyamukti, Sukamukti, Binangun, dan Desa Balokang untuk
pengembangan ternak domba dan ayam buras; dan
c. kelurahan Bojongkantong dan Kelurahan Muktisari untuk pengembangan
kawasan ternak kambing dan itik.
79
Paragraf 11
Kawasan Peruntukan Perikanan Budidaya
Pasal 55
(1) Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44
huruf k adalah kawasan peruntukan perikanan budidaya.
(2) Rencana kawasan peruntukan perikanan budidaya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi pengembangan dan peningkatan dan pengembangan
prasarana Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Mulyasari Kecamatan
Pataruman dengan kurang lebih 5 Ha.
Paragraf 2
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Pasal 46
Kawasan peruntukan hutan produksi dimaksud pada Pasal 44 huruf b
adalah hutan produksi di Kecamatan Purwaharja seluas kurang lebih
418,82 hektar, di Kecamatan Pataruman seluas kurang lebih 506,99
hektar dan di Kecamatan Langensari seluas kurang lebih 84,01 hektar.
Paragraf 3
Kawasan Peruntukan Industri
Pasal 47
(1) Kawasan Peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44
huruf c, meliputi:
a. kawasan industri dan pergudangan; dan
b. pengembangan industri kecil dan rumah tangga.
(2) Pengembangan kawasan industri sebagaimana dimaksud ditetapkan
sebagai berikut :
a. mengembangkan industri pengolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas
unggulan kawasan dan kebutuhan pasar (agroindustri dan agrobisnis);
b. mengembangkan industri pengolahan berbasis agro di Kecamatan
Langensari dan Kecamatan Pataruman;
c. mengarahkan lokasi untuk kawasan industri di Desa Sinartanjung
Kecamatan Pataruman, kawasan pergudangan di Desa Langensari
Kecamatan Langensari dan Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman;
d. mengendalikan kegiatan industri yang telah ada dari dampak polusi dan
lalu lintas. (mengendalikan dan pencegahan pencemaran dan atau
kerusakan komponen lingkungan hidup dari dampak kegiatan industri
yang telah ada);
e. mewajibkan kepada kegiatan industri yang baru untuk membuat dokumen
lingkungan hidup sebagai arahan dalam hal upaya pengelolaan dan
80
pemantauan terhadap kualitas lingkungan hidup; dan
f. membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk kawasan industri
untuk melihat kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
prakiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup, efisiensi
pemanfaatan sumber daya alam, tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi
terhadap perubahan iklim dan tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati.
(3) Kawasan Industri dan pergudangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, meliputi:
a. kawasan industri di Kecamatan Pataruman seluas kurang lebih 100 Hektar;
b. kawasan industri di Kecamatan Banjar seluas kurang lebih 70,38 Hektar;
c. kawasan industri di Kecamatan Purwaharja seluas kurang lebih 20,00
Hektar; dan
d. kawasan industri di Kecamatan Langensari seluas kurang lebih 25,42
Hektar.
(4) Rencana pengembangan Industri Kecil dan rumah tangga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. mempertahankan dan mengembangkan industri kecil yang berkembang di
perumahan dengan syarat tidak menimbulkan dampak negatif; dan
b. menata industri kecil di Desa Langensari, Desa Neglasari, Desa
Cibeureum, Desa Balokang, dan Kelurahan Purwaharja.
(5) Kawasan industri kecil dan rumah tangga yang menimbulkan polusi
(pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup) diarahkan ke kawasan
industri.
3.4 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Isu - isu strategis merupakan faktor penentu dalam penetapan strategi (
Critical Success Factors ). Isu - isu strategis tersebut terkait dengan apa yang
seharusnya dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pengembangan
Pembangunan Pertanian. Untuk itu isu - isu strategis yang berkaitan dengan
Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar yaitu sebagai berikut:
Isu – isu strategis :
1. Peningkatan Kelembagaan Petani, dan Sumber Daya Manusia Pertanian;
2. Komoditas pilihan sebagai komoditi andalan;
3. Optimalisasi Sarana dan Prasarana Pertanian;
4. Optimalisasi pemanfaatan lahan tadah hujan dan non produktif;
5. Terciptanya pasar Statsiun Terminal Agrobisnis di Kota Banjar
6. Mengembangkan kewirausahaan dan kemitraan dengan investor.
81
Jadi ada 6 sasaran isu-isu strategis yang harus di tanganni dan di
impelentasikan pada jangka waktu lima tahun ke depan ( TA 2014 sampe TA
2018 ) oleh dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar.
Isu –isu strategis yang akan di tangani yaitu:
Peningkatan Kelembagaan Petani, dan Sumber Daya Manusia Pertanian;
Dengan adanya upaya penambahan kelembagaan petani dan fungsi peranan
tokoh masyarakat yang berurusan dengan pelaku usaha agribisnis, diharapkan
tokoh masyarakat yang bermitra dengan Penyuluh lapangan Pertanian mampu
meningkatkan SDM petani dengan adanya temu usaha, temu bisnis dan
pelatihan sekolah lapangan terpadu.
Komoditas pilihan sebagai komoditi andalan;
Dengan berjalanya waktu pada awal pemerintahan Kota Banjar Dinas
Pertanian merintis sektor komoditas pilihan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan. Dari tiga sektoral tersebut alhamdulilah rambutan si batulawang,
ternak kambing PE, sapi potong, kelapa dan gula kelapa serta kayu jati
menjadi salah satu komoditas penting dan mampu meningkatkan PDRB sektor
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Optimalisasi Sarana dan Prasarana Pertanian;
Semua sarana dan prasarana yang di hibahkan ke masyarakat banjar melalui
kelembagaan petani ( kelompok tani binaan ) baik itu alat dan mesin pengolah
maupun sarana produksi lainya, diharapkan manpu mendongkrak kuantitas
dan kualitas produksi komoditas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Optimalisasi pemanfaatan lahan tadah hujan dan non produktif;
Lahan –lahan tidur dan non produktif di wilayah kota banjar yang statusnya
milik masyarakat akan optimal dan perfungsi dengan baik sebagai lahan-lahan
komoditas pertanian, bila saluran irigasi mengalir ke kawasan teersebut.
Makanya diharapkan perbaikan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani dan Jalan
distribusi hasil bumi dari desa ke kota di optimalkan.
82
Terciptanya pasar Statsiun Terminal Agrobisnis di Kota Banjar
Kota banjar yang merupakan pintu gerbang wilayah priangan timur sudah
sejak lama menjadi kota jasa dan transit sehingga dengan di bangunya Sub
Statsiun Terminal Agribisnis. Akan mampu meramaikan transaksi jual beli
sekelas Pasar Induk Caringin.
Mengembangkan kewirausahaan dan kemitraan dengan investor.
Menumbuh kembangkan jiwa dan orientasi bisnis dengan pelaku usaha
agribisnis di wilayah Kota Banjar masih minim dikarenakan rencana tata letak
RT RW masih timpang tindih dengan instansi lainya. Sehingga investor masih
mersa ragu –ragu menanamkan modalnya.
83
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
4.1.1 Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi , merupakan satu langkah
penting dalam perjalanan suatu organisasi karena dengan visi tersebut akan dapat
mencerminkan apa yang hendak dicapai oleh organisasi serta memberikan arah dan fokus
strategis yang berorientasi terhadap masa depan pembangunan dan bahkan menjamin
kesinambungan pelaksanaan tugas organisasi.
Visi yang ditetapkan mencerminkan gambaran peran dan kondisi yang ingin
diwujudkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan di masa depan. Berdasarkan makna
tersebut dan sesuai dengan Visi Kota Banjar tahun 2014 - 2018, maka visi Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kota Banjar tahun 2014 - 2018 adalah:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT PERTANIAN YANG BERAZASKAN
AGRIBISNIS”
Diharapkan dengan terumuskannya visi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Banjar tersebut, maka dapat menjadi motivasi seluruh elemen dinas untuk mewujudkannya,
melalui peningkatan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
4.1.2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan
diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang
telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi
84
Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kota Banjar tahun 2014 – 2018 adalah sebagai
berikut :
1. Mewujudkan Organisasi Perangkat Daerah yang efektip dan efisien:
2. Meningkatkan kemampuan kelompok Tani dan Pelaku Usaha Tani yang mampu
meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi;
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, Teknologi Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan;
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan Pertanian, lahan Perikanan dan
Kehutanan;
5. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
6. Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan;
Penjelasan dari Visi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sebagai berikut:
Masyarakat Pertanian dan Agrobisnis merupakan kata kunci atau landasan Pemerintah
Kota Banjar dalam mencapai visi :
Masyarakat Pertanian, artinya kondisi dimana masyarakatnya menjalani kehidupanya
sebagai petani dan buruh tani. Desa dan petani merupakan dua kata yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainya. Desa tidak sekedar bermakna teritorial yang secara
wilayah berbeda dengan Kota dalam ciri geografis dan ekologis, tetapi desa juga
mempunyai kultur budaya yang unik.
Agribisnis, adalah bisnis berbasis usaha pertanian/ bidang lain yang mendukung baik di
hulu maupun di hilir. Penjelasan hulu dan hilir mengacu pada pandangan pokok,
sedangkan agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan ( Food Suppy Chain ).
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh hubungan dengan mengelola aspek
budidaya, pascapanen, proses pengelola hingga tahap pemasaran.
Uraian Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar
85
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu pada potensi
sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat kebersamaan,
tanggung jawab yang optimal dan proposional dari seluruh pemangku kepentingan kota, maka
misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Organisasi yang epektif dan efisien:
Mengingat pentingnya struktur organisasi kinerja aparatur dalam pembangunan
pertanian, maka sudah seharusnya menyeimbangkan stabilitas kinerja dalam sebuah
organisasi. Kajian organisasi diantaranya: membahas tentang bagaimana sebuah
Organisasi Perangkat Daerah menjalankan Tufoksinya dan mengaktualisasikan Visi dan
Misi yang sudah di tetapkanya. Aspek terpenting dalam organisasi perangkar daerah:
Terpenuhinya kebutuhan rutin/poko oprasional OPD, guna melayani pelayanan prima
kepada masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan kelompok Tani dan Pelaku Usaha Tani yang mampu
meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi;
Mengingat pentingnya kelembagaan petani ini dalam pembangunan pertanian,
maka sudah seharusnya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu
fokus dalam pembangunan. Terbentuknya kelompok tani dan pelaku usaha tani
merupakan proses meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai komoditas pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
Aspek terpenting dalam kelompok tani dan kelembagaan petani (1) Organisasi
petani/ masyarakat yang legal; (2) pengelompokan tingkatatan kelas kelompok tani yang
jelas (3) Satu pandangan utama memajukan pembangunan pertanian. Tingkat keberhasilan
dalam pembangunan manusia dapat diukur dengan indikator yang dinamakan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, Teknologi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan;
Penerapan sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna merupakan salah
satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan produksi petanian di Kota Banjar.
86
Mengingat laju pertumbuhan produksi berbagai komoditas pertanian, perikanan dan
kehutanan selama 10 tahun terakhir berada di kisaran 5 persen tentunya masih
memungkinkan bagi Kota Banjar untuk terus memacu laju pertumbuhan produksi
dengan mengoptimalisasi lahan dan memfasilitasi saarana dan prasarana berupa alat dan
mesin produksi pertanian, perikanan dan kehutanan.
Dengan tambahan fasilitas sarana dan prasarana produksi tersebut diharapkan
mampu meningkatkan produksi komoditas dari berbagai sektor pertanian. Termasuk
sarana pengolah pangan guna mengendalikan harga pada waktu pascapanen/ panen raya.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan Pertanian, lahan Perikanan dan
Kehutanan;
Luas Lahan Pertanian, Lahan Perikanan dan lahan Hutan rakyat di Kota Banjar.
Relatif lebih sedikit jika di bandingakn dengan Luas lahan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan di Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Pangandaran. Namun dengan adanya
pasilias infrastruktur berupa jaringan irigasi yang ampu mengairi ke sentra-sentra
produksi tanaman pangan, palawija, perkebunan, dan perikanan serta jalan produksi
yang menghubungkan antara sentra produksi dan pasar lebih terjamin.
Dengan di tambanya jalur jalan produksi desa dan rehabilitasi jaringan irigasi
desa, diharapkan mampu meningkatkan pola tanam, yang tadinya sawah tadah hujan
menanam padi 1-2 kali dalam satu tahun. Dengan adanya irigasi mampu menanam padi
3 kali dalam setahun, sdangkan jalan produksi mempermudah tarnsportani dalam
memangkut hasil komoditas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan maupun hasil bumi
lainya.
5. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
Jumlah penduduk petani dan buruh tani berdasarkan mata pencaharian
menduduki posisi ke.3 setelah pedagang urutan ke.1 dan industri urutan ke.2, menurut
hasih surpey dan data yang di keluarka oleh Badan Statistik Kota Banjar jumlah petani
kota banjar sebanyak12.235 orang 16,70% dan buruh tani 592 orang 7,81% pada tahun
2012. Kegiatan SLPTT Sekolah LapanganPengelolaan Tanaman Terpadu, temu usaha
87
dan temu teknologi dalam acara HKP merupaka salah satu upaya dalam meningkatkan
Sumber Daya Manusia Pertanian.
Dengan adanya pembinaan kelompok dengan cara monitoring dan evaluasi
kegiatan yang di salurkan lewal kelembagaan dalam hal ini kelompok tani, jadi kinerja
dinas Pertanian dan Ketahanan pangan dapat di ukur dengan keberhasilan kelompok tani
binaan. Kelompok tani di Kota Banjar ada 208 kelompok terdiri dari:
- Kelompok tani Pemula 79 kelompok.
- Kelompok tani Lanjut 90 kelompok.
- Kelompok tani Madya 36 kelompok.
- Kelompok tani Utama 3 kelompok.
6. Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan;
Dalam rangka meningkatkan transaksi barang jan jasa serta transit. Kota Banjar
memerlukan lahan bongkar muat termasuk sarana penunjang seperti lahan parkir
kendaraan dan gudang Stasiun Terminal Agribisnis. Dengan adanya sarana dan
parasarana S T A yang representatif akan manambah keramaian, dan memperluas
jaringan pemasaran.
Pola kemitraan antara UPTD Balai Benih Padi Panatasan, Balai Benih Ikan
Kubangsari, kemitraan pembuatan pupuk organik, dan kemitraan komoditas Pertanian,
Perkebunan, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan dengan petani mitra binaan Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar dapat membantu dalam pengembangan
pembangunan pertanian serta memudahkan monitoring dan evaluasi kegiatan.
4.1.3 Indikator Kinerja Utama ( key performance indicator )
Kinerja utama dari Dinas Pertanain dan Ketahanan Pangan adalah hal utama apa yang
akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi
pemerintah dibentuk, yang menjadi core areal business dan tertuang dalam tugas dan fungsi
serta kewenangan utama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
88
Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis Dinas
pertanian dan Ketahahanan pangan, sehingga IKU (Key Performance Indicator) merupakan
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis OPD. Dengan kata lain IKU
digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari OPD yang bersangkutan. IKU harus memenuhi
kriteria spesifik, dapat diukur dan relevan.
Merujuk dari peraturan Menteri, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Tentang IKU
prioritas pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang terkait dengan fungsi
Kementrian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Ada dua prioritas yaitu:
1. Ketahanan pangan dan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan dengan fokus:
- Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan pangan dan
bahan baku industri dari dalam daerah.
- Peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran produk.
- Peningkatan kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
2. Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan dengan Fokus:
- Pemantapan kawasan hutan;
- Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan;
- Peningkatan fungsi Daerah Aliran Sungai;
- Pengembangan penelitian dan iptek sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Target Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar
Sesuai Dengan PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NO 20 TAHUN 2013
89
KOTA : BANJAR
NO URUSAN NO IKK RUMUS / PERHITUNGAN CAPAIAN
KINERJA KET
1 2 3 4 5 6 8
13
KETAHANAN
PANGAN 49
Regulasi
ketahanan
pangan
Ada / tidak peraturan tentang
kebijakan ketahanan pangan
dalam Ada
bentuk perda, perkada, dsb
(ada dalam bentuk Perda)
- Permentan Nomor :
35/Permentan/OT.140/7/2009
tentang Juklak Jabfung
Penyuluh Pertanian.
- Peraturan Walikota Banjar
Nomor : 32/kpts
DPKP.23/5/2013. tentang
Standar Pelayanan Minimal
Ketahanan Pangan.
- Keputusan Walikota Banjar
No. 520/Kpts.144.a-
Distan/2010 tentang
Penetapan Kelompok
Afinitas Penerima Dana
Bansos Program Aksi Desa
Mandiri Pangan Bidang
Ketahanan Pangan
Tugas Pembantuan di Kota
Banjar.
- Keputusan Walikota Banjar
No. 521/Kpts.116-
Distan/2010 tentang
Penetapan Tim Sistem Pangan
dan Gizi Serta Penanganan
Daerah Rawan Pangan di
Kota Banjar.
- Keputusan Walikota Banjar
No. 978/Kpts.183.a-
Distan/2010 tentang
Pengelola Bantuan Keuangan
utk Menunjang
Pembangunan Pertanian di
Kota Banjar (APBD Prov
Jabar)
50
Ketersediaan
pangan utama
Rata-rata jumlah ketersediaan
pangan utama per tahun (kg)
x 1000 24036263,94%
(jumlah
penduduk
Jumlah
penduduk (jiwa)
90
data
sementara)
47.431.000 kg x 1000
197.331 jiwa
3
Produktivitas
padi atau
Bahan Utama
Utama Produksi Padi : 44 937 Ton
PERTANIAN
lainya per
hektar Produksi Jagung : 1 538 Ton
Produksi Kedele : 956 Ton
Luas arel Sawah : 8.083 ha
Luas areal Tanaman Jagung :
613 ha
Luas areal Tanaman Kedele :
577 ha
Jumlah Prod pangan utama
padi ,jagung, kedele. X 100%
jumlah luas lahan tanaman
bahan pangan utama
47.431 Ton X 100% 511,49%
9273 Ha
4
Kontribusi
Sektor
Pertanian
terhadap
PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari
sektor Pertanian x 100% 18,64%
( data
sementara )
Jumlah total
PDRB
'329.755,01 x 100%
1.769.538,79
3 KEHUTANAN 11
Rehabilitasi
Hutan dan
Lahan Kritis
Luas Hutan dan lahan kritis
yang direhabilitasi (ha) x 100
% 11,54%
( luas hutan
rakyat )
Luas total hutan dan
lahan kritis (ha)
200 x 100 %
1.733,20 Ha
12
Kerusakan
Kawasan
Hutan
Luas Kerusakan Kawasan
Hutan (ha) x 100 % 5,14%
( luas hutan
rakyat ) Luas kawasan hutan (ha)
89 ha x 100 %
91
1.733,20 Ha
13
Kontribusi
Sektor
Kehutanan
terhadap
PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari
sektor Kehutanan x 100% 0,47%
Jumlah total
PDRB
1.278,09 x 100%
274.659,50
1
KELAUTAN
DAN
PERIKANAN 1
Produksi
Perikanan
Jumlah produksi ikan (Rp) x
100 % 100,6%
Target daerah (ton)
2.268,00 x 100 %
2.255,1
2
Konsumsi
Ikan
Jumlah konsumsi ikan (Kg) x
100 % 176,78%
(Data
sementara) Target daerah (Kg)
3.790.340 kg x 100%
2.144.100 kg
Target Konsumsi Ikan
Provinsi Jawa Barat = 26
Kg/Kapita
Target Konsumsi Ikan Daerah
= 20 Kg/Kapita
26 kg/kapita x 100%
20 kg/kapita
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.2.1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) – 5 (lima) tahun. Penetapan tujuan dalam
Rencana Strategis didasarkan pada potensi dan permasalahan serta isu utama bidang
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, bidang
92
Peternakan dan Perikanan serta Bidang Perkebunan dan Kehutanan. Dinas Pertanian dan
Ketahanan pangan Kota Banjar.
Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Banjar Tahun 2014 – 2018 adalah :
Tujuan Perencanaan Stretegis Lima Tahun ke depan :
1. Mewujudkan organisasi yang efektif dan efisien;
Indikator tujuan yang di gunakan dalam tujuan perencanaan strategis ini adalah:
Terlaksananya oprasional kantor secara optimal.
2. Meningkatkan kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu
meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi;
Indikator tujuan yang di gunakan adalah:
Tersusunya data base jumlah kelompok tani di Kota Banjar.
Tersusunya data pelaku usaha tani agribisnis di Kota Banjar.
Tersusunya data target dan capian produksi komoditas pertanian, perikanan dan
kehutanan.
Persentase kelompok tani yang mendapat pelatihan.
3. Meningkatkan Meningkatka kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi pertanian,
perikanan dan kehutanan;
Indikator tujuan yang di gunakan adalah:
Tersusunya data bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian.
Tersusunya data bantuan sarana dan prasarana produksi perikanan.
Tersusunya data bantuan srana dan prasarana produksi kehutanan.
Persentase kelompok tani yang mendapat sarana dan prasarana produksi pertanian,
perikanan dan kehutanan.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian, lahan perikanan dan
kehutanan;
93
Indikator tujuan yang di gunakan adalah:
Tersusunya data luas baku lahan basah dan lahn kering di Kota Banjar
Tersusunya data lahan kritis di Kota Banjar
Tersusunya data regulasi pencegahan alih fungsi lahan pertanian
Persentase data lahan basah dan lahan kering serta lahan kritis.
5. Mengoptimalkan sumber daya manusia pertanian, perikanan dan kehutanan.
Indikator tujuan yang di gunakan adalah:
Tersusnya peningkatan jumlah pelatihan SDM ( penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan )
Persentase pelaksanan pelatihan SDM (penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan)
6. Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan.
Indikator tujuan yang di gunakan adalah:
Terlaksananya pengembangan Sub Terminal Agribisnis.
Terciptanya penambahan pengembangan usaha agribisnis pedesaan
Persentase jumlah bangunan STA dan penambahan pelaku usaha agribisnis pedesaan
4.2.2. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam jangka
waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang.
Perumusan sasaran harus memiliki kriteria “SMART”. Analisis SMART digunakan
untuk menjabarkan Misi yang telah dipilih menjadi sasaran yang lebih jelas dan tegas.
Analisisini juga memberikan pembobotan kriteria, yaitu khusus (spesific), terukur
(measureable), dapat dicapai (attainable), nyata (realistic) dan tepat waktu (time bound).
94
Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Banjar Tahun 2014 – 2018 adalah:
1. Mewujudkan organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien.
Indikator sasaran yang diukur adalah:
Kinerja aparatur struktural dan fungsional.
Tatalaksana perkantoran.
2. Meningkatkan kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu
meningkatkan kuntitas dan kualitas produksi.
Indikator sasaran yang diukur adalah:
Kelompok tani.
Pelaku usaha agribisnis.
Target capian produksi pertanian, perikanan dan kehutanan.
- Produksi padi.
- Produksi jagung.
- Produksi kedelai.
- Produksi daging sapi.
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB.
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
Indikator sasaran yang diukur adalah:
Kelompok tani sektor Pertanian.
Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB.
Kelompok tani sektor Perikanan.
Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB.
Kelompok tani sektor kehutanan.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan Pertanian, lahan Perikanan dan
Kehutanan:
95
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
Pemanfaatan luas lahan basah dan lahan kering.
Penanganan rehabilitasi lahan kritis.
Regulasi pencegahan alih fungsi lahan pertanian.
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB.
- Menurunya lahan kritis.
5. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan:
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
Peningkatan jumlah pelatihan SDM (penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan).
6. Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan:
Untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat diukur dengan indikator:
Sub Terminal Agribisnis.
Kelompok Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan.
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB.
- Rintisan daerah agrowisata.
Keterkaitan (interelasi) visi, misi, tujuan dan sasaran ditampilkan pada Tabel IV.1.
4.3 Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan
strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi:
Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Banjar dihasilkan dari posisi Strategis hasil analisa lingkunganya itu S – O (Strengths –
Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan
96
tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana
sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program
kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersif atinternal, yaitu kebijakan dalam
mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersif ateksternal yaitu
kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.
95
TABEL IV.1
KETERKAITAN (INTERELASI) VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2018
DINAS DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT PERTANIAN YANG BERAZASKAN AGRIBISNIS
MISI I : Meningkatkan kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan kelembagaan petani dan Pelaku usaha agribisnis di Kota Banjar
Terbentuknya kelompok Tani dan Pelaku Usaha Tani yang Tangguh dan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi;
a) Data base jumlah kelompok tani di Kota Banjar. b) Data pelaku usaha agribisnis di Kota Banjar. c) Data target dan capian produksi komoditas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
295
6
300
4
305
3
310
3
315
3
MISI II : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana,teknologi pertanian,perikanan dan kehutanan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN
KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan kinerja petani dan memudahkan pengelolaan oprasi pertanian
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, Teknologi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
a) Data bantuan sarana dan prasarana produksi Pertanian.
b) Data bantuan sarana dan prasarana produksi Perikanan.
c) Data bantuan sarana dan prasarana produksi Kehutanan.
5
5
2
5
5
2
5
5
1
5
5
1
5
5
1
MISI III MISI III : Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian,lahan perikanan dan kehutanan TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Menggali potensi lahan pertanian, perikanan dan kehutanan
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan Pertanian, lahan Perikanan dan Kehutanan;
a) Data luas baku lahan basah dan lahan kering Kota Banjar.
b) Data lahan kritis di Kota Banjar. c) Regulasi pencegahan alih fungsi
lahan pertanian.
75 180 40%
80
180
42%
85 180 44%
90 180 46%
95 180 48%
96
MISI III MISI IV : Mengoptimalkan sumber daya manusia pertanian,perikanan dan kehutanan TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan wawasan aparatur ( penyuluh lapangan )
Optimalisasi Sumber Daya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
a) Peningkatan jumlah pelatihan SDM (penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan).
75
80
85
90
95
MISI III MISI V : Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan pendapatan dan Daya beli masyarakat petani di Kota Banjar.
Terciptanya peluang pasar dan pola kemitraan
a) Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan.
b) Monev kelompok olahan produk Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
10 10
9
10
8 15
7 15
6 20
97
Dari analisa lingkungan strategis yang telah dilakukan maka dapat
disusun strategi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sebagai berikut:
Sasaran 1: Mewujudkan Organisasi Perangkat Daerah yang efektif dan efisien:
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Pemenuhan kebutuhan oprasional kantor dan aparatur guna mewujudkan
pelayanan prima kepada masyarakat melaui stabilitas kinerja aparatur.
Sasaran 2: Meningkatkan kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani
yang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi.
Strategi: Percepatan penyediaan data / informasi spatial dan non spatial.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Pengumpulan data secara terpadu dan berkelanjutan.
Sasaran 3: Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi
pertanian, perikanan dan kehutanan
Strategi: Fasilitasi sarana dan prasarana berupa alat dan mesin dan saran
aproduksi lainya .
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Pendataan kebutuhan alat dan mesin sesuai kebutuhan Rencana Depinitif
Kelompok dan lahan baku di kelompok tani.
b) Penyediaan sarana dan prasarana alat dan mesin pertanian
Sasaran 4: Mengoptimalkan SDA lahan pertanian, perikanan dan kehutanan.
Strategi: mengolah lahan tidur dan lahan tidak produktif yang berada di
masyarakat
Kebijakan yang di tempuh untuk melaksanakan strategi ini yaitu:
a) Adanya regulasi pencegahan alih fungsi lahan pertanian.
b) Eliminasi lahan kritis di kota Banjar.
98
Sasaran 5: Mengoptimalkan sumber daya manusia pertanian, perikanan dan
kehutanan.
Strategi: Meningkatkan wawasan dan keahlian penyuluh lapangan.
Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu:
a) Mengikut sertakan para Penyuluh Pertanian Lapangan pada acaran
pelatihan dan seminar teknis Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Sasaran 6: Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan.
Strategi: Menambah investor pelaku usaha agribisnis di Kota Banjar.
Kebijakan yang ditempuhuntukmelaksanakanstrategiini, yaitu:
a) Pengembangan terhadap kelompok usaha tani bidang Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
b) Pengembangan usaha agribisnis pedesaan.
99
TABEL IV.2 Stategi dan Kebijakan Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT PERTANIAN YANG BERAZASKAN AGRIBISNIS
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
MISI I : Terbentunya kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi
TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE- STRATEGI KEBIJAKAN
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan kelembagaan petani dan Pelaku usaha agribisnis di Kota Banjar
Terbentuknya kelompok Tani dan Pelaku Usaha Tani yang Tangguh dan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi; l
d) Data base jumlah kelompok tani di Kota Banjar.
e) Data pelaku usaha agribisnis di Kota Banjar.
f) Data target dan capian produksi komoditas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
295 6
300 4
305 3
310 3
315 3
Percepatan penyediaan data / informasi spatial dan non spatial
Pengumpulan data secara terpadu dan berkelanjutan
MISI II : Meningkatnya Kuantitas dan kualitas sarana/prasarana, teknologi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN
KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan kinerja petani dan memudahkan pengelolaan oprasi pertanian
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, Teknologi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
d) Data bantuan sarana dan
prasarana produksi
Pertanian.
e) Data bantuan sarana dan
prasarana produksi
Perikanan.
f) Data bantuan sarana dan
prasarana produksi
Kehutanan.
5
5
2
5
5
2
5
5
1
5
5
1
5
5
1
Fasilitasi sarana dan prasarana berupa alat dan mesin dan saran aproduksi lainya
Pendataan kebutuhan alat dan mesin sesuai kebutuhan Rencana Depinitif Kelompok dan lahan baku di kelompok tani
100
MISI III MISI III : Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan Pertanian, lahan Perikanan dan Kehutanan TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Menggali potensi lahan pertanian, perikanan dan kehutanan
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan Pertanian, lahan Perikanan dan Kehutanan;
d) Data luas baku lahan basah dan lahan kering Kota Banjar.
e) Data lahan kritis di Kota Banjar.
f) Regulasi pencegahan alih fungsi lahan pertanian.
75
180
40%
80 180 42%
85
180 44%
90 180 46%
95 180 48%
mengolah lahan
tidur dan lahan
tidak produktif
yang berada di
masyarakat
Adanya regulasi pencegahan alih fungsi lahan pertanian
MISI III MISI IV : Optimalisasi Sumber Daya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan wawasan aparatur ( penyuluh lapangan )
Optimalisasi Sumber Daya Manusia Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
b) Peningkatan jumlah pelatihan SDM (penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan).
75
80
85
90
95
Meningkatkan
wawasan dan
keahlian penyuluh
lapangan.
Mengikutsertakan
para Penyuluh
Pertanian Lapangan
pada acaran pelatihan
dan seminar teknis
Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan
MISI III MISI V : Terciptanya peluang pasar dan pola kemitraan TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE-
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan pendapatan dan Daya beli masyarakat petani di Kota Banjar.
Terciptanya peluang pasar dan pola kemitraan
c) Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan.
d) Monev kelompok olahan produk Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
10
10
9
10
8
15
7 15
6 20
Menambah daya tarik investor pelaku usaha agribisnis di Kota Banjar.
Pengembangan terhadap kelompok usaha tani bidang Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
50
51
52
99
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan
sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang
sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan SKPD guna mencapai
sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan
permasalahan – permasalahan yang dihadapi.
Program dan Kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar yang
direncanakan untuk Periode Tahun 2014 – 2018 meliputi:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Hasil (Outcome): Meningkatnya pelayanan dan tertibnya jasa Administrasi perkantoran.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sesuai dengan Misi Dinas ke 1:
Mewujudkan organisasi yang epektif dan efisien. Jumlah angaran yang di sediakan untuk
Program ini sebesar Rp. 2.309.220.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Penyediaan jasa surat menyurat
Indikator Keluaran (Output): Terpenuhinya kebutuhan jasa surat menyurat.
Kelompok sasaran: Aparatur yang dilayani oleh SKPD.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 9.700.000,-
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Indikator Keluaran (Output): Tercukupinya kebutuhan jasa kominikasi, sumber daya
air dan listrik.
Kelompok sasaran: Aparatur yang dilayani oleh SKPD.
100
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 273.500.000,-
c) Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
Indikato Keluaran (Output): Terpenuhinya jasa jaminan asuransi kendaran
dinas/oprasional.
Kelompok sasaran: Aset daerah berupa kendaran dinas roda empat
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 175.000.000,-
d) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/oprasional
Indikator Keluaran (Output): Terfasilitasinya biaya perpanjangan STNK
Kelompok sasaran: Aset daerah.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 106.500.000,-
e) Penyediaan jasa administrasi keuangan
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya buku cek dan giro.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.500.000,-
f) Penyediaan jasa kebersihan kantor
Indikator Keluaran (Output): Terpenuhinya biaya jasa petugas kebersihan kantor
Kelompok sasaran: Non aparatur .
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 152.916.000,-
g) Penyediaan alat tulis kantor.
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya kebutuhan logistik berupa alat tulis kantor.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 289.000.000,-
h) Penyediaan barang cetak dan penggandaan.
Indikator Keluaran (Output): Terpenuhinya biaya untuk percetakan dan penggandaan
dokumen.
101
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 140.000.000,-
i) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
Indikator Keluaran (Output): Terfasilitasinya biaya komponen instalasi listrik.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 76.500.000,-
j) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Indikato Keluaran (Output): Terpenuhinya kebutuhan peralatan rumah tangga Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar.
Kelompok sasaran: Aparatur
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 28.541.000,-
k) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya bahan bacaan dan terfasilitasinya biaya
iklan.
Kelompok sasaran: Aparatur dan non aparatur
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 44.700.000,-
l) Penyediaan makan dan minum.
Indikator Keluaran (Output): Terpenuhinya kebutuhan makan dan minum kegiatan
kantor.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 163.900.000,-
m) Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya biaya perjalanan dinas luar daerah.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 559.863.000,-
102
n) Penyediaan jasa tenaga pendukung.
Indikator Keluaran (Output): Pembiayaan bagi tenaga pendukung administrasi/teknis
perkantoran (pramubakti) dan supir kepala dinas. (4 orang)
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 118.400.000,-
o) Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah.
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya biaya perjalanan dinas dalam daerah.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 169.200.000,-
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Hasil (Outcome): Meningkatnya kelancaran pelayanan pemerintahan kepada masyarakat
dan kesejahteraan aparatur.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Misi Dinas ke 1: Mewujudkan organisasi
yang epektif dan efisien. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp.
2.281.870.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pengadaan kendaraan dinas/oprasional
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya kendaraan dinas/oprasional roda empat.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.008.000.000,-
b) Pengadaan peralatan, dan perlengkapan kantor
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor, serta
mebeuler.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 447.240.000,-
c) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
103
Indikator Keluaran (Output): Terfasilitasinya pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor BPP dan UPTD.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalh Rp: 175.000.000,-
d) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/oprasional
Indikator Keluaran (Output): Terfasilitasinya biaya penggantian suku cadang
kendaraan dinas/oprasional.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 522.630.000,-
e) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor
Indikator Keluaran (Output): Terpenuhinya pemeliharaan peralatan kerja.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 128.000.000,-
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Hasil (Outcome): Meningkatnya kelancaran pelayanan pemerintahan kepada masyarakat
dan kesejahteraan aparatur.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Misi Dinas ke 1: Mewujudkan organisasi
yang epektif dan efisien. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp.
215.000.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pengadaan pakian KORPRI
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya 80 stel pakian korpri buat aparatur.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 215.000.000,-
4) Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
Hasil (Outcome): Terfasilitasinya pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan
104
Sumber daya aparatur.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Misi Dinas ke 1: Mewujudkan organisasi
yang epektif dan efisien. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp.
240.000.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pendidikan dan pelatihan formal.
Indikator Keluaran (Output): Terfasilitasinya pendidikan serta pelatihan formal
aparatur..
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 240.000.000,-
5) Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capian
Kinerja dan Keuangan.
Hasil (Outcome): Terfasilitasinya pelaporan capaian kinerja dan laporan keuangan
dinas.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Misi Dinas ke 1: Mewujudkan organisasi
yang epektif dan efisien.
Kegiatan:
a) Penyusunan laporan capian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya data pelaporan LAKIP.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 67.500.000,-
b) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya pelaporan keuangan semesteran.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 45.760.000,-
c) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 2014
105
Indikator Keluaran (Output): Terfasilitasinya pembuatan laporan akhir tahun.
Kelompok sasaran: Aparatur.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 67.500.000,-
6) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Hasil (Outcome):
1. Regulasi ketahanan pangan,
2. Ketersediaan energi dan protein perkapita,
3. Penguatan cadangan Pangan,
4. Informasi pasokan, harga dan akses pangan,
5. Stabilitas harga dan pasokan pangan,
6. Pencapian skor pola pangan harapan,
7. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan,
8. Penanganan kerawanan pangan.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan sesuai dengan Misi Dinas ke II: Meningkatkan
kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu meningkatkan kuantitas
dan kualitas produksi. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp14.
031.351.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Penanganan Daerah Rawan Pangan
Indikator Keluaran (Output): Pendistribusian bahan pangan utama ke Kelompok
Kampung KB/ Kelompok Wanita Tani.
Kelompok sasaran: Masyarakat/ Petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 192.500.000,-
b) Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
Indikator Keluaran (Output): Peta dan data potensi Komoditas pertanian, perikanan
dan kehutanan.
106
Kelompok sasaran: Masyarakat/ Petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 250.000.000,-
c) Analis jumlah rasio jumlah pendukung terhadap jumlah Kebutuhan Pangan
Indikator Keluaran (Output): Tersusunya Neraca Bahan Makanan.
Kelompok sasaran: Masyarakat/ Petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 120.000.000,-
d) Monitoring evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian.
Indikator Keluaran (Output): Terminitornya kegiatan peningkatan produksi pangan di
kelompok tani binaan.
Kelompok sasaran: Masyarakat/ Petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 195.000.000,-
e) Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
Indikator Keluaran (Output): Pembinaan kader PKK dan peningkatan tambahan
pendapatan serta perbaikan gizi keluarga.
Kelompok sararan: Masyarakat/ Petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 248.175.000,-
f) Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.
Indikator Keluaran (Output): Terfasilitasinya alat dan mesin olahan pangan asal,
sereaalia, umbi-umbian dan buah-buahan.
Kelompok sararan: Masyarakat/ Petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 195.000.000,-
g) Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Indikator Keluaran (Output): Pembinaan desa menuju swasembada pangan sekala
lokalita.
Kelompok sasaran:. Masyarakat/ Petani.
107
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.087.078.000,-
h) Pengembangan Intensifikasi tanaman Padi,Palawija dan Hortikultura
Indikator Keluaran (Output): Pendistribusian benih padi, palawija, sayuran
bersertifikat. Sesuai dengan kondisi wilayah.
Kelompok sasaran: Kelompok tani/ pengarap.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.035.000.000,-
i) Pengembangan diversifikasi tanaman
Indikator Keluaran (Output): Terselenggaranya uji varietas komoditas padi dan
palawija sesuai spesifik lokalita.
Kelompok sasaran: Kelompok tani/ pengarap.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.000.000.000,-
j) Pengembangan Lumbung Pangan Desa
Indikator Keluaran (Output): Teridentifikasinya cadangan pangan pemerintah desa
dan masyarakat.
Kelompok sasaran: Kelompok tani/ pengarap.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.060.000.000,-
k) Pengembangan Perbenihan / Perbibitan
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya benih padi di UPTD balai benih padi Kota
Banjar. Terserapnya calon benih padi dari kelompok tani kemitraan.
Kelompok sasaran: kelompok tani mitra UPTD balai benih padi.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 3.680.000.000,-
l) Peningkatan mutu dan Keamanan Pangan
Indikator Keluaran (Output): Terlaksananya pembinaan dan pengawasan keamanan
pangan.
Kelompok sasaran: kelompok tani/ masyarakat pelaku agribisnis.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 350.000.000,-
108
m) Peningkatan Produksi, Produktivitas , dan Mutu Produk Pertanian
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya produksi dan produktivitas padi, sayuran
dan buah-buahan.
Kelompok sasaran: Masyarakat
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.080.000.000,-
n) Penyuluhan sumber Pangan Alternatif.
Indikator Keluaran (Output): Berkurangnya ketergantungan pada beras dan terigu.
Kelompok sasaran: masyarakat petani, dan aparatur penyuluh lapangan pertanian.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 48.000.000,-
o) Pengembangan jaringan irigasi Tingkat Usaha Tani
Indikator Keluaran (Output): Perbaikan dan pemeliharaan Jitut dan Jides di sentra
produksi pertanian.
Kelompok sasaran: masyarakat petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 140.000.000,-
p) Pengendalian penyakit Hewan Ikan dan Tanaman
Indikator Keluaran (Output): Terkendalinya penyakit hewan, ikan dan tanaman.
Kelompok sasaran: masyarakat petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 415.000.000,-
q) Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis.
Indikator Keluaran (Output): Penyediaan, penyebaran, dan pelayanan informasi
pertanian.
Kelompok sasaran: masyarakat petani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 284.395.000,-
r) Peningkatan Kemampuan Lembaga Tani
Indikator Keluaran (Output): Acara Hari Krida Pertanian baik tingkat daerah,
provinsi dan nasional.
109
Kelompok sasaran: masyarakat petani, dan aparatur penyuluh lapangan pertanian.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 502.528.000,-
7) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan
Hasil (Outcome):
- Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB.
- Tersedianya sarana STA (Sub Terminal Agrobisnis);
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan sesuai dengan
Misi Dinas ke VI: Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan. Jumlah angaran yang
di sediakan untuk Program ini sebesar Rp 8.266.971.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pembangunan Pusat-Pusat Etalase/Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian Kota
Banjar.
Indikator Keluaran (Output): Tersedianya STA sarana pasar dan promosi ragam
olahan pangan dari sektor pertanian, perikanan dan kehutanan beserta ragam olahan
pangan lainya.
Kelompok sasaran: masyarakat, kelompok tani, asosiasi usaha pertanian/perkebunan
dan pelaku usaha agribisnsis. Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan
adalah Rp: 8.266.971.000,-
8) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
Hasil (Outcome):
- Meningkatnya penerimaan ilmu dan teknologi baru di kelompok tani
dan pelaku usaha agribisnis.
- Tersedianya sarana dan prasarana pertanian/ perkebunan.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan sesuai dengan Misi
Dinas ke III: Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi pertanian,
perikanan dan kehutanan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp
22.450.000.000,- selama 5 tahun.
110
Kegiatan:
a) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna.
Indikator Keluaran (Output):
- Terdistribusikanya sarana dan prasarana komoditas Pertanian/Perkebunan ke
Kelompok Tani di Kota Banjar.
- Tertatanya kawasan pengembangan produksi pupuk organik.
- Pengembangan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani.
- Pengembangan Pengerasan Jalan Usaha Tani Desa
Kelompok sasaran: Kelompok tani binaan
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 21.950.000.000,-
b) Penyusunan site plan Pemetaan jaringan irigasi dan jalan usaha tani.
Indikator Keluaran (Output): Terbentuknya site plan pemetan JITUT dan JIDES
Kelompok sasaran: masyarakat petani, dan kawasan agribisnis.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 500.000.000,-
9) Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan.
Hasil (Outcome):
- Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB
- Produktivitas Padi dan Bahan Pangan lainya.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan sesuai dengan Misi
Dinas ke III: Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi pertanian,
perikanan dan kehutanan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp
5.182.860.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan
Indikator Keluaran (Output): Terealisasinya rehabilitasi sarana infrastruktur jalan
usaha tani di sentra-sentra produksi perkebunan.
Kelompok Sasaran: Kelompok tani.
111
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 2.800.000.000,-
b) Pengembangan bibit ungul Pertanian/Perkebunan
Indikator Keluaran (Output):
- Bertambahnya luas perkebunan komoditas kelapa rakyat.
- Pengembangan usaha produksi perkebunan.
Kelompok Sasaran: Kelompok tani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.730.000.000,-
c) Pengembangan Produksi pupuk organik
Indikator Keluaran (Output): Terpasilitasinya bangunan dan mesin pengolah Pupuk
Organik.
Kelompok sasaran: Kelompok tani.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 827.860.000,-
10) Program Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Ternak
Hasil (Outcome): Terkendalinya penyakit menular ternak di Kota Banjar.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan Misi Dinas ke V:
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian, lahan perikanan dan kehutanan.
Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp 500.000.000,- selama 5
tahun.
Kegiatan:
a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak.
Indikator Keluaran (Output): Terkendalinya penyakit menular pada ternak.
Kelompok sasaran: Kelompok Ternak, dan masyarakat pembudidaya ternak.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 500.000.000,-
11) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Hasil (Outcome):
- Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB.
112
- Pengembangan populasi ternak.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Misi Dinas ke II: Meningkatkan
kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp
13.910.000.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pembibitan dan Perawatan Ternak
Indikator Keluaran (Output): Terdistribusikanya bibit dan induk ternak besar, ternak
kecil, dan unggas, serta sarana penunjang (Inseminasi Buatan)
Kelompok sasaran: Kelompok Ternak, dan masyarakat pembudidaya ternak.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 2.950.000.000,-
b) Pengembangan Agribisnis Peternakan
Indikator Keluaran (Output):
- Pengembangan ternak sapi potong, domba , kambing, unggas.
Kelompok sasaran: Kelompok Ternak, dan masyarakat pembudidaya ternak.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 10.800.000.000,-
12) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Hasil (Outcome):
- Volume pemasaran produksi peternakan
- Meningkatnya ragam olahan pangan asal hewan.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Misi Dinas ke VI: Menciptalkan peluang
pasar dan pola kemitraan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar Rp
106.860.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya permintaan olahan pangan asal ternak
113
Kelompok sasaran: kelompok ternak binaan/ pengrajin olahan pangan asal ternak.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 106.800.000.000,-
13) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Hasil (Outcome): Terfasilitasinya instalasi penanganan limbah padat dan cair di RPH
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan sesuai dengan Misi Dinas ke III:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi pertanian, perikanan dan
kehutanan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar
Rp 5.407.000.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
Indikator Keluaran (Output):
- Terfasilitasinya instalasi penanganan limbah padat dan cair di RPH
- Tersedianya sarana dan biaya oprasional RPH
Kelompok sasaran: Aparatur / fasilitas RPH.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 5.407.000.000,-
14) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Hasil (Outcome): Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB.
Program Pemanfataan Potensi Sumber Daya Hutan sesuai dengan Misi Dinas ke IV:
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian, lahan perikanan dan
kehutanan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar
Rp 2.378.000.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Indikator Keluaran (Output): Optimalnya penerimaan Negara Bukan pajak, dan
Tertibnya penata usahan hasil hutan.
114
Kelompok sasaran: Masyarakat kawasan hutan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalh Rp: 95.000.000,-
b) Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan.
Indikator Keluaran (Output): Tersusunya dokumen rencana Kehutanan tingkat Kota.
Kelompok sasaran: Masyarakat kawasan hutan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 1.150.000.000,-
15) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Hasil (Outcome): Lahan Kritis ( penangulangan lahan kritis ).
Program Rehabilitasi hutan dan Lahan sesuai dengan Misi Dinas ke IV: Mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya lahan pertanian, lahan perikanan dan kehutanan. Jumlah
angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar
Rp 1.245.000.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Koordinasi reboisasi dan Penghijuan Hutan.
Indikator Keluaran (Output): Tersusunya dokumen rencana pengelolaan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan.
Kelompok sasaran: Masyarakat kawasan hutan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp:75.000.000,-
Kegiatan:
b) Pembuatan bibit/ Benih Tanaman Kehutanan.
Indikator Keluaran (Output): Inventarisasi dan identifikasi pelaksanaan sertifikasi
sumber benih dan mutu benih kehutanan.
Kelompok sasaran: Masyarakat kawasan hutan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp:150.000.000,-
Kegiatan:
c) Peningkatan peran serta masyaraakat dalam rehabilitasi hutan dan Lahan.
Indikator Keluaran (Output): Terehabilitasinya lahan kritis di Kota Banjar.
115
Kelompok sasaran: Masyarakat kawasan hutan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 2.150.000.000,-
16) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
Hasil (Outcome): Tertibnya Penata Usahan Hasil Hutan
Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan sesuai dengan Misi Dinas ke
IV: Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian, lahan perikanan dan
kehutanan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar
Rp: 100.000.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pengawasan dan penertiban pelaksanan peraturan daerah mengenai pengelolaan
industri hasil hutan.
Indikator Keluaran (Output): Tertibnya penata usahan hasil hutan pada industri primer
hasil hutan menurut peraturan perundang-undangan.
Kelompok sasaran: Masyarakat kawasan hutan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalh Rp:75.000.000,-
17) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Hasil (Outcome):
- Kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB
- Produksi perikanan budidaya.
Program Pengembangan Budidaya Perikanan sesuai dengan Misi Dinas ke III:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi pertanian, perikanan dan
kehutanan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar
Rp 5.108.781.000,- selama 5 tahun.
Kegiatan:
a) Pengembangan Bibit Ikan Unggul di BBI.
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya kualitas fisik sarana dan prasarana perikanan
budidaya.
Kelompok sasaran: Masyarakat pelaku usaha perikanan.
116
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp:867.500.000.000,-
b) Pembinaan dan pengembangan perikanan di BBI.
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya kualitas benih ikan ungul di BBI.
Kelompok sasaran: Masyarakat pelaku usaha perikanan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 281.800.000,-
c) Pengembangan bibit ikan unggul dimasyarakat Unit Pembenihan Rakyat.
Indikator Keluaran (Output): Pendistribusian fisik sarana dan prasarana produksi
perikanan di kemitraan BBI.
Kelompok sasaran: Masyarakat pelaku usaha perikanan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 2.469.498.000,-
d) Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan.
e) Indikator Keluaran (Output): Pendampingan kegiatan pembudidaya ikan di 4 kecamatan.
Kelompok sasaran: Masyarakat pelaku usaha perikanan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 2.919.498.000,-
e) Pembinaan dan pengembangan ikan air tawar di kelompok tani ikan.
f) Indikator Keluaran (Output): Pembinaan dan pengembangan ikan air tawar di kelompok
tani ikan.
Kelompok sasaran: Masyarakat pelaku usaha perikanan.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp: 3.426.281.000,-
18) Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan.
Hasil (Outcome): Volume pemasaran produk perikanan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan sesuai dengan Misi
Dinas ke III: Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana, teknologi pertanian,
perikanan dan kehutanan. Jumlah angaran yang di sediakan untuk Program ini sebesar
Rp 150.000.000,- selama 5 tahun.
117
Kegiatan:
a) Pengembangan Bibit Ikan Unggul di BBI.
Indikator Keluaran (Output): Meningkatnya konsumsi ikan di masyarakat.
Kelompok sasaran: Masyarakat.
Besaran anggaran kegiatan selama lima tahun ke depan adalah Rp:150.000.000,-
Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi dinas pada kurun waktu 5 (lima) tahun. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri
setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode Rencana Strategis dapat
dicapai.Target masing-masing program dan kegiatan disajikan dalam Tabel V.1 : Rencana
program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar.
Tabel V.1 dapat di lihat pada lampiran halaman. 116
113
TABEL V.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Banjar
Tujuan 1: Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Sumber Daya Manusia Pertanian
Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program dan Kegiatan
Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan
Target Kinerja Program dan Kerangika Pendanan Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
Lokasi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kondisi Kinerja pada
akhir periode Renstra SKPD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Tersusun dan bertambahnya data/informasi
energi dan sumber daya
mineral
a. Persentas
e data yang
dimiliki
114
118
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang mendukung
visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kota Banjar Tahun 2014 – 2018 adalah
sebagai berikut :
1. Misi II : Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Tujuan 1 : Meningkatnya laju Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Beli
Masyarakat.
Sasaran 1 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan,
Perikanan dan Kehutanan;
Indikator Sasaran :
No Indikator
Kondisi
Kinerja
pada awal
periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Kontribusi
sektor
pertanian
terhadap
PDRB
16,08 16,09 16,10 16,11 16,12 16,13 16,13
2
Kontribusi
sektor
perkebunan
terhadap
PDRB
1,87 1,88 1,89 1,90 1,91 1,92 1,92
3
Kontribusi
sektor
peternakan
terhadap
PDRB
4.46 4,47 4,48 4,49 4,50 4,51 4,51
119
4
Kontribusi
sektor
kehutanan
terhadap
PDRB
0,07 0,08 0,09 0,10 0,11 0,12 0,12
5
Kontribusi
sektor
perikanan
terhadap
PDRB
0,26 0,27 0,28 0,29 0,3 0,31 0,31
- Produksi Padi 44,937 45,000 45,150 45,200 45,300 45,400 45,400
- Produksi
Jagung 1,538 2,500 2,955 3,300 3,750 4,000 4,000
- Produksi
Kedelai 956 1,000 1,150 1,250 1,300 1,350 1,350
- Produksi
daging sapi 570 571 572 573 574 575 575
Sasaran 2 : Meningkatnya ekonomi kota dengan aktifitas agrowisata
No Indikator
Kondisi
Kinerja
pada awal
periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1
Rintisan
daerah
agrowisata
10 15 20 25 30 35 35
2. Misi III : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Tujuan 1 : Meningkatnya Pembangunan yang Ramah lingkungan dan
Berkelanjutan.
Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas hutan dan lahan;
120
Indikator Sasaran
No Indikator
Kondisi
Kinerja
pada awal
periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
RPJMD
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Menurunya
lahan kritis 60 57 53 50 48 45 45
121
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kota Banjar
tahun 2014-2018 ini merupakan dokumen perencanaan yang disusun berdasarkan RPJMD
Kota Banjar Tahun 2014-2018, yang merupakan rangkaian rencana tindakan dan kegiatan
yang mendasar dan orientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu sampai 5
(lima) tahun ke depan.
Rencana Strategis mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan dan program
yang harus diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar
tahun 2014-2018 merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan, yang juga
digunakan sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima
tahunan.
Dengan mengintegrasikan berbagai keahlian sumber daya lain yang dimiliki dinas,
penyusunan Renstra diharapkan mampu mengantisipasi sekaligus menjawab tuntutan
perkembangan lingkungan strategis baik di intern dinas maupun di lingkup Kabupaten.
Akhirnya dengan tersusunnya Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Banjar tahun 2014-2018 semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan mampu mendorong
pencapaian visi Kota Banjar 2014-2018 : ”Menjadi Kota Banjar Agamis, Mandiri dan
Sejahtera”.
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Ketersediaan dan Cadangan Pangan
- Ketersediaan Energi dan Protein
Perkapita90% X X 60 65 70 75 80 55 60 65 70 75 91,7 92,3 92,9 93,3 93,8
- Penguatan Cadangan Pangan 60% X X 50 55 60 65 70 45 50 55 60 65 90,0 90,9 91,7 92,3 92,9
2 Distribusi dan Akses Pangan
- Ketersediaan informasi pasokan, Harga
dan Akses Pangan di Daerah90% X X 60 65 70 75 80 55 60 65 70 75 91,7 92,3 92,9 93,3 93,8
- Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan90% X X 60 65 70 75 80 55 60 65 70 75 91,7 92,3 92,9 93,3 93,8
3 Penganekaragaman dan Keamanan
Pangan - Skor Pola pangan Harapan (PPH) 90% X X 60 65 70 75 80 55 60 65 70 75 91,7 92,3 92,9 93,3 93,8
- Pengawasan dan Pembinaan
Keamanan Pangan80% X X 55 60 65 70 75 50 55 60 65 70 90,9 91,7 92,3 92,9 93,3
4 Penanganan Kerawanan Pangan
- Penanganan Daerah Rawan Pangan 60% X X 50 55 60 65 70 45 50 55 60 65 90,0 90,9 91,7 92,3 92,9
5 Peningkatan produksi usaha Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan
a. Persentase peningkatan produksi
Pertanian
1. Padi X 5,60% X 5,60% 5,60% 5,60% 5,60% 5,60% 5,40% 5,70% 5,50% 5,40% 5,70% 96,4 101,8 98,2 96,4 101,8
2. Jagung X 5,00% X 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 4,00% 5,00% 4,00% 3,00% 5,00% 80,0 100,0 80,0 60,0 100,0
3. kedele X 5,00% X 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,20% 6,00% 5,00% 4,70% 4,90% 104,0 120,0 100,0 94,0 98,0
b. Persentase peningkatan produksi
kehutananX 8,50% X 8,50% 8,50% 8,50% 8,50% 8,50% 8,60% 8,40% 8,60% 8,50% 8,50% 101,2 98,8 101,2 100,0 100,0
c. Persentase peningkatan produksi
peternakanX 10,90% X 10,90% 10,90% 10,90% 10,90% 10,90% 10,00% 9,90% 11,90% 9,90% 8,90% 91,7 90,8 109,2 90,8 81,7
d. Persentase peningkatan produksi
perikananX 6,00% X 6,00% 6,00% 6,00% 6,00% 6,00% 7,00% 5,00% 5,00% 8,00% 7,00% 116,7 83,3 83,3 133,3 116,7
6 Peningkatan penerapan teknologi
Pertanian dan Peternakan - Displey Varietas yang sesuai dengan
lokalita
1. Padi X 3 variatas X 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 133,3 66,7 100,0 133,3 100,0
2. Kacang Hijau X 2 variatas X 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 150,0 100,0 50,0 150,0 100,0
3. Kacang Tanah X 3 variatas X 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 133,3 66,7 100,0 66,7 66,7
4. Kacang Kedele X 2 variatas X 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 150,0 100,0 100,0 50,0 100,0
- Tersedianya Rumah Potong Hewan an
Unggas
1. Rumah Potong hewan Milik PemerintahX 1 unit X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Target
MDGs
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Tabel 2.10
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan
kota Banjar
NoIndikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD
Target
SPMTarget IKK
2. Rumah Potong Unggas milik Swasta X 3 unit X
3. Rumah Potong Unggas milik
PemerintahX 1 unit X 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0,0 0,0 0,0 100,0 100,0
4. Tempat Potong Hewan swasta X 1 unit X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
5. Tempat Penampungan Unggas milik
pemerintahX 1 unit X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Tujuan 1 : MENINGKATKAN DAYA BELI
MASYARAKAT
7. Meningkatnya ketersediaan prasana
pemasaran hasil produksi pertanian,
perkebunan dan peternakan
- Tambahan pasar hasil produksi
pertanian/perkebunan/peternakan yang
representatif
X 1 Lokasi X 1 1 1 1 1 0 0 0 0 2 0,0 0,0 0,0 0,0 200,0
- Tambahan outlet pemasaran di sentra-
sentra Produksi PertanianX 1 Lokasi X 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8. Meningkatnya ketahanan pangan dan
keamanan pangan - Tercapainya ketahanan pangan pada
tingkat rumah tangga dan wilayah
P2WKSS 100 KK Binaan
X 100 kk X 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
- Teridentifikasinya potensi sumber daya
dan produksi pangan serta keragaman
konsumsi pangan masyarakatX
5 Gapoktan
25 desaX 25 25 25 25 25 8 8 12 12 13 32,0 32,0 48,0 48,0 52,0
- Teridentifikasinya cadangan pangan
masyarakatX
25
KelompokX 25 25 25 25 25 10 22 24 18 18 40,0 88,0 96,0 72,0 72,0
9. Meningkatnya fungsi ekologi dan
ekonomi sumber daya hutan sebagai
sistem penyangga kehidupan
- Meningkatnya upaya pelestarian dan
rehabilitasi daerah tangkapan airX 4 lokasi X 4 4 4 4 4 0 0 18 15 24 0,0 0,0 450,0 375,0 600,0
- Meningkatnya kelompok tani dalam
pengelolaan hutan rakyat yang
berazaskan kelestarian hasil
X3
KelompokX 3 3 3 3 3 0 2 2 2 2 0,0 66,7 66,7 66,7 66,7
10.Meningkatnya produksi sektoril
perekonomian berbasis agropolitan
- Produksi perikanan budidaya di
masyarakat (Gurame, Nila, Mas dan Lele)
1. Ikan Gurame X 588,32 ton X 588,32 588,32 588,32 588,32 588,32 500 600 573 669 600 85,0 102,0 97,4 113,7 102,0
2. Ikan Nila X 426,08 ton X 426,08 426,08 426,08 426,08 426,08 410 425 400 415 430 96,2 99,7 93,9 97,4 100,9
3. Ikan Mas X 483,09 ton X 483,09 483,09 483,09 483,09 483,09 350 375 400 500 435 72,5 77,6 82,8 103,5 90,0
4. Ikan Lele X 153,81 ton X 153,81 153,81 153,81 153,81 153,81 200 250 194 155 184 130,0 162,5 126,1 100,8 119,6
11 Prog: Peningkatan Kesejahteraan Petani
Penyuluhan dan pendampingan petani
serta pelaku agribisnis
X X 25 desa 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Peningkatan Kemampuan Lembaga Tani X X 1 Keg 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
12 Prog: Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/ PerkebunanPembangunan Pusat_pusat Etalase/ Promosi
Atas Hasil Produksi Pertanian Kota Banjar
X X 2 Lokasi 2 2 2 2 2 0 0 0 0 2 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0
13 Prog: Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/ PerkebunanPengadaan sarana dan prasarana
teknologi pertanian/ perkebunan tepat
guna
X X 5
Kelompok
5 5 5 5 5 5 2 0 6 2 100,0 40,0 0,0 120,0 40,0
14 Prog: Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/ PerkebunanPenyediaan sarana produksi
Pertnian/Perkebunan
X X 5
Kelompok
5 5 5 5 5 2 1 5 2 1 40,0 20,0 100,0 40,0 20,0
Pengembangan Produksi Pupuk Organik X X 8 lokasi 8 8 8 8 8 12 0 0 4 1 150,0 0,0 0,0 50,0 12,5
Tujuan 1 : KEGIATAN DALAM
PENANGULANGAN KEMISKINAN
15 Program Peningkatan Ketahanan
PanganPenanganan Daerah Rawan Pangan X X 12 Kel
Tani
12 12 12 12 12 8 10 12 12 13 66,7 83,3 100,0 100,0 108,3
Penyusuna Data Base Potensi Produk
Pangan
X X 1
dokumen
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Pemanfaatan pekarangan untuk
Tanaman Pangan
X X 100 KK 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Pengembangan Desa Mandiri pangan X X 8 Desa 8 8 8 8 8 4 6 10 4 4 50,0 75,0 125,0 50,0 50,0
Penegmbangan Intensifikasi tanaman
Padi, palawija
X X 10 Kel 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
X X
Pengembangan Perbenihan dan
Perbibitan
X X 30 Mitra
tani
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
mutu produk pertanian
X X 10 Kel tan 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Pengendalian Penyakit hewan, ikan dan
Tanaman
X X 4 Kec 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Angaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pendapatan Pajak Daerah
- Hasil Retribusi Daerah
PENDAPATAN DAERAH 600.000.000 591.000.000 748.000.000 748.000.000 745.000.000 600.405.000 591.093.000 751.998.000 748.242.100 745.031.000 100,07 100,02 100,53 100,03 100,004 625.000.000 624.950.000
Pendapatan Asli Daerah 591.000.000 591.000.000 748.000.000 45.000.000 42.000.000 591.405.000 591.093.000 751.998.000 44.865.000 42.007.000 100,07 100,02 100,53 99,70 100,017 (76.200.000) (76.274.000)
- Hasil pajak daerah 8.000.000 8.000.000 3.000.000 3.000.000 - 8.000.000 4.630.000 4.630.000 3.530.000 - 100,00 57,88 154,33 117,67 (1.600.000) (1.600.000)
- Hasil retribusi daerah 583.000.000 583.000.000 745.000.000 42.000.000 42.000.000 583.405.000 586.463.000 747.368.000 41.335.000 42.007.000 100,07 100,59 100,32 98,42 100,017 (74.600.000) (74.674.000)
- Hasil pengeloalaan kekayaan - - - - - - - - - - - - - - - - -
daerah yang dipisahkan - -
Dana Perimbangan - - - - - - - - - - - - - - - - -
- Dana alokasi umum - - - - - - - - - - - - - - - -
- Dana alokasi khusus - - - - - - - - - - - - - - - -
Lain - lain pendapatan daerah yang 9.000.000 - - 703.000.000 703.000.000 9.000.000 - - 703.377.100 703.024.000 100,00 - - 100,05 100,003 701.200.000 701.224.000
sah - -
- Bantuan keuangan dari provinsi - - - - - - - - - - - - - - - -
atau pemerintah daerah lainnya - - - - - - -
- Sumbangan dari badan/lembaga/ - -
perorangan : - -
- Jasa traktor dari kelompok tani 9.000.000 - - - - 9.000.000 - - - 100,00 - - - - (1.800.000) (1.800.000)
- Hasil penjualan aset daerah yang - -
tidak dipisahkan - -
- Penjualan hasil benih padi - - - 637.000.000 637.000.000 - - - 637.377.100 637.024.000 - - - 100,06 100,004 637.000.000 637.024.000
(Balai Benih Padi Panatasan) - -
- Penjualan hasil benih ikan - - - 66.000.000 66.000.000 - - - 66.000.000 66.000.000 - - - 100,00 100,00 66.000.000 66.000.000
(Balai Benih Ikan Kubangsari) - -
BELANJA DAERAH 7.903.457.604 9.233.575.850 11.720.686.612 10.623.395.670,48 11.886.806.530,87 7.285.728.268 8.579.258.580 10.981.252.680 9.319.293.768 10.154.587.302 92,18 92,91 93,69 87,72 85,43 10.306.115.010 8.697.441.648
Belanja tidak langsung 3.910.857.604 3.919.352.850 4.264.377.009 5.762.719.250,48 8.164.043.610,87 3.651.956.228 3.775.279.766 4.047.652.052 5.170.547.502 6.538.228.415 93,38 96,32 94,92 89,72 80,09 7.381.872.090 5.807.837.169
- Belanja pegawai 3.910.857.604 3.919.352.850 4.264.377.009 4.583.227.750,48 4.546.802.221,87 3.651.956.228 3.775.279.766 4.047.652.052 4.009.110.852 4.177.473.750 93,38 96,32 94,92 87,47 91,88 3.764.630.701 3.447.082.504
- Belanja hibah - - - 1.179.491.500 3.617.241.389 - - - 1.161.436.650 2.360.754.665 - - - 98,47 65,26 3.617.241.389 2.360.754.665
Belanja langsung 3.992.600.000 5.314.223.000 7.456.309.603 4.860.676.420 3.722.762.920 3.633.772.040 4.803.978.814 6.933.600.628 4.148.746.266 3.616.358.887 91,01 90,40 92,99 85,35 97,14 2.924.242.920 2.889.604.479
- Belanja pegawai 385.122.000 410.500.000 456.370.000 277.565.000 372.135.000 297.803.000 405.552.000 447.255.000 271.555.000 353.685.000 77,33 98,79 98,00 97,83 95,04 295.110.600 294.124.400
- Belanja barang dan jasa 1.683.520.000 3.547.258.000 4.832.877.303 3.394.801.730 1.886.630.920 1.515.005.470 3.092.523.452 4.446.584.828 2.775.497.603 1.842.912.887 89,99 87,18 92,01 81,76 97,68 1.549.926.920 1.539.911.793
- Belanja modal 1.923.958.000 1.356.465.000 2.167.062.300 1.188.309.690 1.463.997.000 1.820.963.570 1.305.903.362 2.039.760.800 1.101.693.663 1.419.761.000 94,65 96,27 94,13 92,71 96,98 1.079.205.400 1.055.568.286
Rata-rata PertumbuhanUraian Angaran dan realisasi
Pendanaan Pelayanan OPD)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi angaran pada Tahun ke-
Tabel 2.11
ANGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KOTA BANJAR
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD
Misi : 1. Mewujudkan organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien.
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mewujudkan organisasi yang
efektif dan efisien.
Terlaksananya oprasional
kantor secara optimal
Kegiatan dan oprasinal
99%
Terpenuhinya oprasional kantor
guna meningkatkan kinerja aparatur
1. Kinerja Aparatur (
struktural dan
Fungsional)
99% 99% 99% 99% 99%
Terlaksananya pelayanan prima
kepada masyarakat
2. Tata laksana
perkantoran (
Implementasi SPM )
99% 99% 99% 99% 99%
Misi : II. Meningkatkan kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi.
Meningkatkan kemampuan
kelompok tani dan pelaku usaha
tani yang mampu meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi
1. Tersususnya data base
jumlah kelompok tani di kota
banjar
Dokumen 100% Terbentuknya kelompok tani baru
dan pelaku usaha tani yang tangguh
dan mampu meningkatkan kuantitas
dan kualitas produksi
1. Kelompok tani 295 300 305 310 315
2. Tersusunya data pelaku
usaha tani agribisnis di Kota
Banjar
Dokumen 99% 2. Pelaku usaha
agribisnis
6 4 3 3 3
3. Tersusunya data target dan
capian produksi komoditas
pertanian, perikanan dan
kehutanan
Dokumen 90% 3. Target capian produksi
Pertania, Perikanan dan
Kehutanan
5% 5% 5% 5% 5%
- Produksi Padi 44,000% 45,150% 45,200% 45,300% 45,400%
- Produksi Jagung 2,500% 2,955% 3,300% 3,750% 4,000%
- Produksi Kedelai 1,000% 1,150% 1,250% 1,300% 1,350%
- Produksi Daging sapi 571 ton 572 ton 573 ton 574 ton 575 ton
Kontribusi sektor
peternakan terhadap
PDRB
1.88% 1.89% 1.90% 1.91% 1.92%
4 Persentase kelompok tani
yang mendapat pelatihan.Kegiatan 20%
Misi :III. meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana,teknologi pertanian ,perikanan dan kehutanan
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas
sarana/prasarana,taknoligi
pertanian,perikanan dan
kehutanan
1. Tersusunya data bantuan
sarana dan prasarana
produksi pertanian
Dokumen 90% Meningkatkan kualitas dan kuantitas
sarana/prasarana teknologi
pertanian,perikanan dan kehutanan
1. Kelompok tani sektor
Pertanian.
5 5 5 5 5
NO TARGET KINERJA PADA TAHUN KE
SASARAN
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATORTARGET THN 2018
TUJUAN
Kontribusi sektor
perkebunan terhadap
PDRB
1.88% 1.89% 1.90% 1.91% 1.92%
2. Tersusunya data bantuan
sarana dan prasarana
produksi perikanan
Dokumen 90% 2. Kelompok tani sektor
Perikanan
5 5 5 5 5
Kontribusi sektor
perikanan terhadap
PDRB
0.27% 0% 0.29% 0.30% 0.31%
3. Tersusunya data bantuan
sarana dan prasarana
produksi kehutanan
Dokumen 90% 3. Kelompok tani sektor
Kehutanan
2 2 1 1 1
Persentase kelompok tani
yang mendapat sarana dan
prasarana produksi pertanian,
perikanan dan kehutanan.
Kegiatan 20%
Misi :IV. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian,lahan perikanan dan kehutanan
Mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya lahan
pertanian,lahan perikanan dan
kehutanan
1.Tersusunya data luas baku
lahan basah dan lahan kering
kota banjar
Dokumen 95% Optimalisasi pemanfaatan sumber
daya lahan pertanian,lahan
perikanan dan kehutanan
1. Pemanfaatan luas
basah: 3.318 Ha, dan
lahan kering: 9.878 ha
75 80 85 90 95
2.Tersusunya data lahan kritis
di kota BanjarDokumen 95% 2. Penanganan
rehabilitasi lahan kritis
180 180 180 180 180
3.Terealisasinya Regulasi
pencegahan alih fungsi lahan
pertanian
Dokumen 100% 3. Regulasi alih pungsi
lahan
100% 100% 0% 0% 0%
Persentase data lahan basah
dan lahan kering serta lahan
kritis.
Kegiatan 20% Kontribusi sektor
kehutanan terhadap
PDRB
0.08% 0.09% 0.10% 0.11% 0.12
- Menurunya lahan Kritis 57 ha 53 ha 50 ha 48 ha 45 ha
Misi :V.Mengoptimalkan sumber daya manusia pertanian, perikanan dan kehutanan
Mengoptimalkan sumber daya
manusia pertanian,perikanan
dan kehutanan
1. Tersusunya peningkatan
jumlah pelatihan
SDM(penyuluh
pertanian,perikanan dan
kehutanan)
Kegiatan 95% Optimalisasi sumber daya manusia
pertanian,perikanan dan kehutanan
1. Pelatihan SDM ( orang
)
75 80 85 90 95
Persentase pelaksanaan
pelatihan penyuluh pertanian,
perikanan dan kehutanan.
Kegiatan 20%
Misi :VI.Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan
.Menciptakan peluang pasar dan
pola kemitraan
1. Terlaksananya
pengembangan tempat Sub
Terminal Agribisnis
Kawasan 50% Terdapatnya Sub Terminal
agribisnis di Kota Banjar
1. Sub Terminal
Agribisnis
0 1 0 0 1
2. Terlaksananya
pengembangan usaha
agribisnis pedesaan
Kegiatan 90% 2. Kelompok PUAP 10 10 15 15 20
Persentase jumlah bangunan
STA dan bertambanya pelaku
usaga agribisnis.
Kegiatan 20% Kontribusi sektor
pertanian terhadap
PDRB
16,o9% 16.10% 16.11% 16.12% 16.13%
- Rintisan Daerah
Agrowisata
15 20 25 30 35
TABEL IV.2
STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR
Misi : 1. Mewujudkan Organisasi Perangkat Daerah yang efektif dan efisien:
URAIAN INDIKATOR
2014 2015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mewujudkan organisasi
yang efektif dan efisien.
Terlaksananya oprasional kantor
secara optimal
Kegiatan dan
oprasinal 99%
Terpenuhinya oprasional
kantor guna meningkatkan
kinerja aparatur
1. Kinerja Aparatur (
struktural dan
Fungsional)
99% 99% 99% 99% 99% Pemenuhan oprasinal
kantor secara
proposional
Terwujudnya keutuhan
organisasi yang handal
Terlaksananya pelayanan
prima kepada masyarakat
2. Tata laksana
perkantoran (
Implementasi SPM )
99% 99% 99% 99% 99%
Misi : II. Meningkatkan kemampuan kelompok tani dan pelaku usaha tani yang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi:Meningkatkan kemampuan
kelompok tani dan pelaku
usaha tani yang mampu
meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi
1. Tersususnya data base jumlah
kelompok tani di kota banjar
Dokumen 100% Terbentuknya kelompok tani
dan pelaku usaha tani dan
mampu meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi
1. Kelompok tani 295 300 305 310 315 Percepatan penyediaan
data/informasi spatial
dan non spatial
Pengumpulan data
secara terpadu dan
berkelanjutan
2. Tersusunya data pelaku usaha
tani agribisnis di Kota Banjar
Dokumen 99% 2. Pelaku usaha
agribisnis
6 4 3 3 3
3. Tersusunya data target dan
capian produksi komoditas
pertanian, perikanan dan
kehutanan
Dokumen 90% 3. Target capian
produksi Pertania,
Perikanan dan
Kehutanan
5% 5% 5% 5% 5%
- Produksi Padi 44,000% 45,150% 45,200% 45,300% 45,400%
- Produksi Jagung 2,500% 2,955% 3,300% 3,750% 4,000%
- Produksi Kedelai 1,000% 1,150% 1,250% 1,300% 1,350%
- Produksi Daging sapi 571 ton 572 ton 573 ton 574 ton 575 ton
Kontribusi sektor
peternakan terhadap
PDRB
1.88% 1.89% 1.90% 1.91% 1.92%
Persentase kelompok tani yang
mendapat pelatihan.
Kegiatan 20%
Misi : III. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana,teknologi pertanian ,perikanan dan kehutananmeningkatkan kualitas dan
kuantitas
sarana/prasarana,taknoligi
pertanian,perikanan dan
kehutanan
1. Tersusunya data bantuan sarana
dan prasarana produksi pertanian
Dokumen 90% Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana/prasarana
teknologi pertanian,perikanan
dan kehutanan
1. Kelompok tani
sektor Pertanian.
5 5 5 5 5 Fasilitasi sarana dan
prasarana berupa alat
dan mesin serta sarana
produksi lainya
Pendataan kebutuhan
alat dan mesin sesuai
kebutuhan RDKK dan
lahan baku di kelompok
tani
Kontribusi sektor
perkebunan terhadap
PDRB
1.88% 1.89% 1.90% 1.91% 1.92%
2. Tersusunya data bantuan sarana
dan prasarana produksi perikanan
Dokumen 90% 2. Kelompok tani
sektor Perikanan
5 5 5 5 5
Kontribusi sektor
perikanan terhadap
PDRB
0.27% 0.28% 0.29% 0.30% 0.31%
3. Tersusunya data bantuan sarana
dan prasarana produksi kehutanan
Dokumen 90% 3. Kelompok tani
sektor Kehutanan
2 2 1 1 1
TARGET TN 2018
NO
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE
SASARANCARA MENCAPAI TUJUAN DAN
SASARAN
STRATEGI KEBIJAKAN
URAIAN INDIKATOR
TUJUAN
Persentase kelompok tani yang
mendapat sarana dan prasarana
produksi pertanian, perikanan dan
kehutanan.
Kegiatan 20%
Misi :IV. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian,lahan perikanan dan kehutanan:Mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya lahan
pertanian,lahan perikanan dan
kehutanan
1.Tersusunya data luas baku lahan
basah dan lahan kering kota banjar
Dokumen 95% Optimalisasi pemanfaatan
sumber daya lahan
pertanian,lahan perikanan dan
kehutanan
1. Pemanfaatan luas
basah: 3.318 Ha, dan
lahan kering: 9.878 ha
75 80 85 90 95 Mengelola lahan tidak
produktif dan lahan
tidur masyarakat
Perda maupun Perwal
yang tertuang di
RTRW, dan regulasi
ketahanan pangan
2.Tersusunya data lahan kritis di
kota Banjar
Dokumen 95% 2. Penanganan
rehabilitasi lahan kritis
180 180 180 180 180
3.Terealisasinya Regulasi
pencegahan alih fungsi lahan
pertanian
Dokumen 100% 3. Regulasi alih pungsi
lahan
100% 100% 0% 0% 0%
4 .Persentase data lahan basah
dan lahan kering serta lahan kritis.
Kegiatan 20% Kontribusi sektor
kehutanan terhadap
PDRB
0.08% 0.09% 0.10% 0.11% 0.12%
- Menurunya lahan Kritis 57 ha 53 ha 50 ha 48 ha 45 ha
Misi :V.Mengoptimalkan sumber daya manusia pertanian, perikanan dan kehutananMengoptimalkan sumber daya
manusia pertanian,perikanan
dan kehutanan
1. Tersusunya peningkatan jumlah
pelatihan SDM(penyuluh
pertanian,perikanan dan
kehutanan)
Kegiatan 95% Optimalisasi sumber daya
manusia pertanian,perikanan
dan kehutanan
1. Pelatihan SDM (
orang )
75 80 85 90 95 Meningkatkan
wawasan dan keahlian
penyuluh lapangan
Pengembangan riset
dan teknologi melaui
Demplot wana tani
Persentase pelaksanaan pelatihan
penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan.
Kegiatan 20%
Misi :VI.Menciptakan peluang pasar dan pola kemitraan .Menciptakan peluang pasar
dan pola kemitraan
1. Terlaksananya pengembangan
tempat Sub Terminal Agribisnis
Kawasan 50% Terdapatnya Sub Terminal
agribisnis di Kota Banjar
1. Sub Terminal
Agribisnis
0 1 0 0 1 Menambah investor
pelaku usaha agribisnis
di Kota Banjar
Memberikan peluang
insvestror dan
memudahkan perijinan
usahanya
2. Terlaksananya pengembangan
usaha agribisnis pedesaan
Kegiatan 90% Kelompok PUAP 10 10 15 15 20
Persentase jumlah bangunan STA
dan bertambanya pelaku usaga
agribisnis.
Kegiatan 20% Kontribusi sektor
pertanian terhadap
PDRB
16.09% 16.10% 11.11% 16.12% 16.13%
- Rintisan Daerah
Agrowisata
15 20 25 30 35
Uraian Indikator Staregi Kebijakan
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target
Rp
1 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Misi ke 1: MEWUJUDKAN ORGANISASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN BELANJA LANGSUNG
KEGIATAN RUTIN
Mewujudkan organisasi yang
efektif dan efisien.Terlaksananya oprasional
kantor secara optimal
Terpenuhinya
oprasional kantor
guna meningkatkan
kinerja aparatur
1. Kinerja Aparatur (
struktural dan Fungsional)
Pemenuhan
oprasional kantor
secara proposional
Terwujuudnya
keutuhan organisasi
yang handal
01. Ur Rutin Prog: PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
Outcome: Meningkatnya pelayanan
dan tertibnya jasa Administrasi
perkantoran
399,22 450,00 470,00 490,00 500,00 2.309,22 Sekretariata
n DISTAN
Purwaharja
Terlaksananya
pelayanan prima
kepada masyarakat
- 2. Tata laksana perkantoran
( Implementasi SPM )
Output kegiatan:
21.01.01 Keg: Penyedian jasa surat menyurat - Terpenuhinya kebutuhan surat
menyurat
99% 10 bulan 1.700 10 bulan 2.000 10 bulan 2.000 10 bulan 2.000 10 bulan 2.000 9.700
- Keg: Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
- Tercukupinya kebutuhan jasa
komunikasi, sumber daya air dan
listrik
95% 12 bulan 51.500 12 bulan 53.000 12 bulan 54.000 12 bulan 55.000 12 bulan 60.000 273.500
- Keg: Penyediaan jasa jaminan barang
milik daerah
- Terpenuhinya jasa jaminan
asuransi kendaraan dinas/oprasional.
100% 1 Tahun 30.000 1 Tahun 32.000 1 Tahun 36.000 1 Tahun 37.000 1 Tahun 40.000 175.000
- Keg: Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perijinan kendaraan dinas/oprasional
- Terfasilitasinya biaya perpanjangan
STNK dan KIR
100% 1 tahun 16.500 1 tahun 18.000 1 tahun 23.000 1 tahun 24.000 1 tahun 25.000 106.500
- Keg: Penyediaan jasa administrasi
keuangan
- Tersedianya buku cek dan giro 100% 1 tahun 300 1 tahun 300 1 tahun 300 1 tahun 300 1 tahun 300 1.500
- Keg: Penyediaan jasa kebersihan kantor - Terpenuhinya biaya jasa petugas
kebersihan kantor
95% 12 bulan 26.979 12 bulan 26.979 12 bulan 30.000 12 bulan 33.979 12 bulan 34.979 152.916
- Keg: Penyediaan alat tulis kantor - Tersedianya kebutuhan logistik
berupa alat tulis kantor
90% 12 bulan 50.000 12 bulan 55.000 12 bulan 60.000 12 bulan 62.000 12 bulan 62.000 289.000
- Keg: Penyediaan barang cetak dan
penggandaan
- Terpenuhinya biaya percetakan
dan penggandaan dokumen
95% Kegiatan 25.000 Kegiatan 27.000 Kegiatan 28.000 Kegiatan 30.000 Kegiatan 30.000 140.000
- Keg: Penyediaan komponen instalasi
listrik/ penerangan bangunan kantor
- Terfasilitasinya biaya komponen
instalasi listrik
90% Paket 12.000 Paket 15.000 Paket 15.500 Paket 17.000 Paket 17.000 76.500
- Keg: Penyediaan peralatan rumah tangga - Terpenuhinya kebutuhan peralatan
rumah tangga kantor
95% Paket 3.041 Paket 6.000 Paket 6.500 Paket 6.500 Paket 6.500 28.541
- Keg: Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan.
- Tersedianya bahan bacaan dan
terfasilitasinhya biaya iklan
90% Kegiatan 5.200 Kegiatan 8.500 Kegiatan 9.000 Kegiatan 11.000 Kegiatan 11.000 44.700
- Keg: Penyediaan makan dan minum - Terpenuhinya kebutuhan makan
dan minum kegiatan kantor
90% Kegiatan 31.900 Kegiatan 32.000 Kegiatan 32.000 Kegiatan 34.000 Kegiatan 34.000 163.900
- Keg: Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
ke luar daerah
- Tersedianya biaya perjalanan dinas
ke luar daerah
95% Kegiatan 99.500 Kegiatan 115.221 Kegiatan 114.700 Kegiatan 115.221 Kegiatan 115.221 559.863
- Keg: Penyediaan jasa tenaga pendukung - Tersedianya biaya jasa tenaga
pendukung administrasi, prabubakti
dan sopir kepala dinas.
100% 5 orang 20.400 5 orang 24.000 5 orang 24.000 5 orang 25.000 5 orang 25.000 118.400
- Keg: Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
ke dalam daerah
- Tersedianya biaya perjalanan dinas
ke dalam daerah
95% Kegiatan 25.200 Kegiatan 35.000 Kegiatan 35.000 Kegiatan 37.000 Kegiatan 37.000 169.200
Pemenuhan
oprasional kantor
secara proposional
Terwujuudnya
keutuhan organisasi
yang handal
Prog: Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Outcome: Meningkatnya kelancaran
pelayanan pemerintahan kepada
masyarakat dan kesejahteraan
aparatur
371,87 450,00 470,00 490,00 500,00 2.281,87 Sekretariata
n DISTAN
Purwaharja
- Output kegiatan: 371.867 - 450.000 - 470.000 - 490.000 - 500.000 2.281.867
Keg: Pengadan kendaraan dinas/oprasional - Tersedianya kendaraan
dinas/oprasional roda empat
100% 1 unit 160.000 1 unit 200.000 1 unit 213.000 1 unit 215.000 1 unit 220.000 1.008.000
- Keg: Pengadaan peralatan, dan
perlengkapan kantor
- Tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor, serta mebeuler
90% Paket 74.240 Paket 90.000 Paket 92.000 Paket 95.000 Paket 96.000 447.240
- Keg: Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor
- Terfasilitasinya pemeliharaan
rutin/berkala gedung kantor BPP dan
UPTD
95% 12 bulan 25.997 12 bulan 35.000 12 bulan 37.000 12 bulan 38.000 12 bulan 40.000 175.997
- Keg: Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/oprasional
- Terfasilitasinya biaya penggantian
suku cadang kendaraan
dinas/oprasional
90% kegiatan 97.630 kegiatan 100.000 kegiatan 100.000 kegiatan 112.000 kegiatan 113.000 522.630
- Keg: Pemeliharaan rutin/berkala peralatan
dan perlengkapan kantor
- Terpenuhinya pemeliharaan
peralatan kerja.
90% kegiatan 14.000 kegiatan 25.000 kegiatan 28.000 kegiatan 30.000 kegiatan 31.000 128.000
Pemenuhan
oprasional kantor
secara proposional
Terwujuudnya
keutuhan organisasi
yang handal
Prog: Peningkatan Disiplin Aparatur Outcome: Terfasilitasinya
pengadaan pakian korpri dalam
rangka peningkatan disiplin aparatur
30,00 35,00 40,00 50,00 60,00 215,00 Sekretariata
n DISTAN
Purwaharja
- Output kegiatan: -
Keg: Pengadan pakian KORPRI - Tersedianya 80 stel pakian korpri
buat aparatur.
100% 1 paket 30.000 1 paket 35.000 1 paket 40.000 1 paket 50.000 1 paket 60.000 215.000,00
Pemenuhan
oprasional kantor
secara proposional
Terwujuudnya
keutuhan organisasi
yang handal
Prog: Peningkatan kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Outcome: Terfasilitasinya
pendidikan dan pelatihan dalam
rangka peningkatan sumber daya
aparatur.
- 60,00 60,00 60,00 60,00 240,00 Sekretariata
n DISTAN
Purwaharja
- Output kegiatan: -
Keg: Pendidikan dan pelatihan formal - Terfasilitasinya pendidikan dan
pelatihan formal aparatur.
70% kegiatan kegiatan 60.000 kegiatan 60.000 kegiatan 60.000 kegiatan 60.000 240.000,00
Program dan Kegiatan Prioritas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2014 - 2018
KOTA BANJAR
Tujuan 2 : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi
T U J U A N S A S A R A N STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan (output)
Data
Capaian
pada Tahun
Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanUnit Kerja
SKPD
Penanggun
gjawab
Lokasi
Tahun 1 (2014) Tahun 2 (2015) Tahun 3 (2016) Tahun 4 (2017) Tahun 5 (2018) Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode Renstra
Indikator Uraian
2 4 9
Pemenuhan
oprasional kantor
secara proposional
Terwujuudnya
keutuhan organisasi
yang handal
Prog: Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capian Kinerja dan
Keuangan
Outcome: Terfasilitasinya pelaporan
capian kinerja dan laporan keuangan
dinas.
20,76 40,00 40,00 40,00 40,00 180,76 Sekretariata
n DISTAN
Purwaharja
- Output kegiatan:
Keg: Penyusunan laporan capian kinerja
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
- Tersedianya data pelaporan LAKIP
tahun 2013.
90% 5 dok 7.500 5 dok 15.000 5 dok 15.000 5 dok 15.000 5 dok 15.000 67.500
- Keg: Penyusunan pelaporan Keuangan
Semesteran
- Tersedianya pelaporan keuangan
secara optimal.
95% 5 dok 5.760 5 dok 10.000 5 dok 10.000 5 dok 10.000 5 dok 10.000 45.760
- Keg: Penyusunan pelaporan keuangan
akhir tahun 2014
- Terfasilitasinya pembuatan laporan
akhir tahun 2014.
95% 5 dok 7.500 5 dok 15.000 5 dok 15.000 5 dok 15.000 5 dok 15.000 67.500
URUSAN WAJIB 1.206.851 3.292.000 3.292.000 2.492.000 3.492.000 14.774.85
KETAHANAN PANGAN Regulasi Ketahanan Pangan ada ada ada ada ada ada 100%
Meningkatkan kemampuan
kelompok tani dan pelaku usaha
tani yang mampu meningkatkan
kuantitas da kualitas produksi
1. Tersususnya data base jumlah
kelompok tani di kota banjarTerbentuknya
kelompok tani baru
dan pelaku usaha tani
yang tangguh dan
mampu meningkatkan
kuantitas dan kualitas
produksi
1 - Kelompok Tani, 2- Pelaku
Usaha Agribisnis,- dan 3 - Target
Capian Produksi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
Percepatan
penyediaan
data/informasi
spatial dan non
spatial
Pengumpulan data
secara terpadu dan
berkelanjutan
21. Ur
Wajib
1
Prog: PENINGKATAN KETAHANAN
PANGAN Regulasi Ketahanan Pangan
Tercapinya
penangana
n rawan
pangan
17%
Tercapinya
penangana
n rawan
pangan
17%
Tercapinya
penangana
n rawan
pangan
17%
Tercapinya
penangana
n rawan
pangan
17%
Tercapinya
penangana
n rawan
pangan 17%
Tercapinya
penanganan
rawan
pangan 85%
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
2. Tersusunya data pelaku usaha
tani agribisnis di Kota Banjar
- Produksi Padi Ketersediaan Energi dan Protein
Perkapita 80 85 90 93 95 97 97
3. Tersusunya data target dan
capian produksi komoditas
pertanian, perikanan dan
kehutanan
- Produksi Jagung Penguatn Cadangan Pangan0 55 60 70 80 90 90
- Produksi Kedelai Informasi Pasokan, Harga dan
Akses Pangan80 85 90 93 96 100 100
- Produksi Dging Sapi Stabilitas Hrga dan Pasokan Pangan80 85 90 93 96 100 100
- Kontribusi sektor Peternakan
terhadap PDRBPencapian skor pola pangan
harapan80 85 90 93 96 100 100
Pengawasan dan Pembinaan
Keamanan Pangan70 75 80 85 90 95 95
Penanganan Kerawanan Pangan 50 55 60 65 70 75 75
1 - 4 Persentase kelompok tani yang
mendapat pelatihan.
Output Kegiatan
21.18.01
a
Keg: Penanganan Daerah Rawan Pangan - Tertanggulanginya Rawan Pangan
Kronis dan Transien dengan
Melakukan investigasi dan intervensi
0 Keg 1 12.500 1 40.000 1 40.000 1 25.000 1 60.000 5 177.500
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Tertangulanginya Kerawanan
Pangan10 Keg 1 - 1 50.000 1 50.000 1 25.000 1 50.000 5 175.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
-
21.18.02
b
Keg: Penyusunan Data Base Potensi
Prosuk pangan
- Tersedianya data statistik
mengenai: 10 Dok 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 25.000 1 50.000 1 225.000
Pertanian 4 Kecamatan
Produksi Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
Konsumsi pangan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
Luas lahan baku Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
-
21.18.04
cKeg: Analisis jumlah Rasio Jumlah
penduduk terhadap Jumlah Kebutuhan
Pangan
- Tersusunya Neraca Bahan
Makanan 0 Dok 1 35.000 1 85.000 - 85.000 - 45.000 - 85.000 2 120.000 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Tersedianya peta daerah sentra
pengembangan produksi pangan lokal
spesifik daerah
0 Dok 1 - 1 35.000 - 35.000 25.000 - 35.000 2 35.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
21.18.08
d
Keg: Monitoring, evaluasi dan pelaporan
kebijakan subsidi pertanian
- Termonitornya kegiatan peningkatan
produksi pangan di Kelompok Tani
Binaan
1 Dok 1 30.000 1 47.500 1 47.500 1 35.000 1 50.000 1 210.000
Bidang
Tanaman
pangan &
4 Kecamatan
-21.18.09
ekeg: pemanfaatan Pekarangan untuk
Pengembangan Pangan
- Meningkatnya Pemanfaatan
Pekarangan untuk pengembang
pangan di lokasi P2WKSS
10 Keg 1 58.175 1 45.000 1 45.000 1 47.000 1 50.000 5 245.175 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Terlaksananya Demplot
Pekarangan di KWT10 Keg 1 - 1 45.000 1 45.000 1 20.000 1 50.000 5 160.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Terfasilitasinya temu lapang
intensifikasi pekarangan10 Keg 1 - 1 10.000 1 10.000 1 10.500 1 12.500 5 43.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
21.18.12
f
Keg: Penanganan pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian
- Terfasilitasinya alat dan mesin
olahan pangan asal serealia, umbi-
umbuan dan buah buahan.
Kegiatan 1 25.000 1 35.000 1 35.000 1 25.000 1 50.000 90% 170.000
Bidang
tanaman
pangan
4 Kecamatan
Berupa, selai, syrup, kripik, dan
tepung. Guna meningkatkan nilai
tambah harga.
-
21.18.14g
Keg : Pengembangan Desa Mandiri Pngan - Terlaksananya swasembada
pangan sekala desa8 desa 3 87.078 3 200.000 3 200.000 3 90.000 3 300.000 15 877.078
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Terlaksanaya monev desa mandiri
pangan10 Keg 1 - 1 80.000 1 80.000 1 80.000 1 80.000 5 320.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
-
21.18.15
h
Keg : Pengembangan Intensifikasi
tanaman Padi , Palawija dan Hortikultura
- Terdistribusinya benih ungulan
Tanaman pangan dan Hortikultura. 10 Keg 1 35.000 1 250.000 1 250.000 1 65.000 1 250.000 5 850.000
Bidang
Tanaman
pangan &
hortikultura
4 Kecamatan
Benih padi sertifikasi
Benih palawija sertfikasi
Benih sayuran sertifikasi
Benih buah-buahan sertifikasi
- Teridentikinya kebutuhan pupuk
bersubsidi sesui RDK dan RDKK10 Keg 1 - 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 5 200.000
Bidang
Tanaman
pangan &
4 Kecamatan
Misi ke II: MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELOMPOK TANI DAN PELAKU USAHA TANI YANG MAMPU MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUKSI
-
21.18.16i
Keg: Pengembangan diversifikasi
tanaman
- Terselengaranya uji varietas
komoditas sesuai spesifik lokalita:4 Keg 0 - 1 250.000 1 250.000 1 250.000 1 250.000 4 1.000.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
Padi 3 varietas 3 3 3 3 12 Jagung 2 Varietas 2 2 2 2 8 Kacang Kedele 2 Varietas 2 2 2 2 8 Kacang Tanah 3 Varietas 3 3 3 3 12 Kacang Hijau 2 Varietas 2 2 2 2 8
-21.18.18
jKeg: Pengembangan Lumbung Pangan
Desa
- Teridentifikasinya cadangan
pangan pemerintah desa dan
masyarakat
22 Unit - 250.000 250.000 250.000 250.000 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Terlaksananya monev
kelembagaan cadangan pangan
masyarakat
0 Keg 1 - 1 15.000 1 15.000 1 15.000 1 15.000 5 60.000 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
-
21.8.20k
Keg : Pengembangan Pembenihan /
Perbibitan
- Optimalisasi UPTD balai Benih
Padi dan Bibit :10 Kg 1 580.000 1 750.000 1 750.000 1 750.000 1 800.000 5 3.630.000
UPTD Balai
Benih Padi
4 Kecamatan
Terfasilitasinya sarana produksi
pertanian di UPTD Paket
Penanganan benih padi bersertifikatSertfikat
Terbelinya calon benih dr mitra
UPTDTon
Terpenuhinya biaya oprasional
UPTDKeg
-
21.18.22
lKeg: Peningkatan Mutu dan Keamanan
Pangan
- Trerlaksananya pembinaan dan
pengawasan keamanan pangan
segar
3 Keg 0 30.000 1 80.000 1 80.000 1 35.000 1 80.000 4 305.000 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Tertatanya kawasan
pengembangan Padi dan sayuran
organik
4Keg 0 - 1 350.000 1 350.000 1 50.000 1 350.000 4 1.100.000 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
-
21.18.29m
Keg : Peningkatan Produksi , Produktifitas
,dan Mutu Produk Pertanian
- Meningkatnya produktifitas dan
Produksi 24.175
Bidang
Tanaman
pangan &
4 Kecamatan
Padi 4 Ha 50 - 50 150.000 50 150.000 50 150.000 50 150.000 250 600.000
Sayuran 10 Ha 10 - 10 75.000 10 75.000 10 75.000 10 75.000 50 300.000
Buah-buahan 25 Ha 5 - 5 45.000 5 45.000 5 45.000 5 45.000 25 180.000
-
21.18.30n
Keg: Penyuluhan sumber pangan
alternatif
- Diversifikasi keragaman pangan
sesuai potensi daerah0 Kegiatan 0 20.000 1 7.000 1 7.000 1 7.000 1 7.000 4 48.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Berkurangnya ketergantungan pada
beras0 kegiatan 0 1 7.000 1 7.000 1 7.000 1 7.000 4 28.000
- Terselenggaranya, sosialisasi,
pembinaan dan peningkatan PKS
pengembangan penganekaragaman
konsumsi pangan
0 Kegiatan 0 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 4 40000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
-
21.18.32
o
Keg: Pengembangan Jaringan Irigasi
Tingkat Usaha Tani
- Perbaikan dan pemeliharaan
JITUTdan JIDES di sentra produksi
pertanian dan tanaman pangan 0 Km 0 15 35.000 20 35.000 30 35.000 15 35.000 80 140000
Bidang
Tanaman
pangan &
hortikultura
4 Kecamatan
-
21.18.33
p
Keg: Pengendalian Penyakit Hewan Ikan
dan Tanaman
- Terkendalinya penyakit hewan ikan
dan tanaman. 10 Keg 1 75.000 1 85.000 1 85.000 1 85.000 1 85.000 5 415.000
UPTD Pos
KESWAN
UPTD Pos
KESWAN
-
21.18.34q
Keg : Penyuluhan dan Pedampingan
Petanidan pelaku argribisnis
- Penyediaan, penyebaran dan
pelayanan informasi pertanian 44.395 60.000 60.000 60.000 60.000 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Pengkajian dan Penerapan Teknologi
pertanian.
-21.18.35
rKeg : Peningkatan Kemampuan Lembaga
Tani
- Terselenggarnya acra Hari Krida
Pertanian, baik tingkat daerah, provinsi
dan nasional
100.528 100.500 100.500 100.500 100.500 Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
- Meningkatnay kelembagaan petani di
Kota Banjar
- Kelompok Tani sektor Pertanian Fasilitasi sarana dan
prasarana berupa
alat dan mesin serta
sarana produksi
lainya
Pendataan
kebutuhan alat dan
mesin sesuai
kebutuhan RDKK
dan lahan baku di
kelompok tani
Program Pencegahan dan
Penanggulangan penyakit ternak
100,00 100,00 150,00 150,00 500,00
- Kontribusi sektor Perkebunan
terhadap PDRBOutcome: Terkendalinya Penyakit
menular pada ternak 0 0 35 40 45 50 50
- Kelompok Tani sektor Perikanan
- Kontribusi sektor Perikanan
terhadap PDRB
Output Kegiatan
- Kelompok Tani sektor Kehutanan Keg : Pemeliharaan dan pencegahan
Penyakit Menular Ternak - Terkendalinya penyakit menular
pada hewan/ternak
30% 0 0 35 100,00 40 100,00 45 150,00 50 150,00 50 300,00 Bidang
Peternakan
& Perikanan
4 Kecamatan
meningkatkan kualitas dan
kuantitas
sarana/prasarana,taknoligi
pertanian,perikanan dan
kehutanan
1. Tersusunya data bantuan
sarana dan prasarana produksi
pertanian
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas
sarana/prasarana
teknologi
pertanian,perikanan dan
kehutanan
Fasilitasi sarana dan
prasarana berupa
alat dan mesin serta
sarana produksi
lainya
Pendataan
kebutuhan alat dan
mesin sesuai
kebutuhan RDKK
dan lahan baku di
kelompok tani
5
Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan
Outcome: Kontribusi sektor
peternakan terhadap PDRB4,46 4,47 25.000 4,48 3.180.000 4,49 3.485.000 4,5 3.535.000 4,51 3.685.000 4,51
13.910.000
- 2. Tersusunya data bantuan
sarana dan prasarana produksi
perikanan
Output Kegiatan
1.22.02a
Keg : Pembibitan dan Perawatan Ternak
P2SDS
- Pengembangan ternak sapi potong35 ekr 35 - 35 550.000 35 750.000 35 800.000 35 850.000 175 2.950.000
Bidang
Peternakan
2 Kecamatan
3. Tersusunya data bantuan
sarana dan prasarana produksi
kehutanan
- Optimalisasi IB sapi Potong
600 dosis 600 25.000 600 30.000 600 35.000 600 35.000 600 35.000 160.000 160.000 Bidang
Peternakan
4 Kecamatan
Misi ke III: MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA/PRASARANA, TEKNOLOGI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
- Persentase kelompok tani yang
mendapat sarana dan prasarana
produksi pertanian, perikanan dan
kehutanan.
1.22.08b
Keg. Pengembangan Agribisnis Peternakan - Pengembangan ternak Bidang
Peternakan
4 Kecamatan
Ternak sapi 100 ekr 0 - 100 1.000.000 100 1.000.000 100 1.000.000 100 1.000.000 500 4.000.000 Ternak Domba 150 ekr 0 - 150 800.000 150 850.000 150 850.000 150 900.000 600 3.400.000 Ternak kambing 150 ekr 0 - 150 800.000 150 850.000 150 850.000 150 900.000 600 3.400.000 Ternak Unggas 0 Kegiatan 0 - 1 - 1 - 1 - 1 - 5 Keg -
Mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya lahan
pertanian,lahan perikanan dan
kehutanan
1.Tersusunya data luas baku
lahan basah dan lahan kering kota
banjar
Optimalisasi
pemanfaatan sumber
daya lahan
pertanian,lahan
perikanan dan
kehutanan
Mengelola lahan
tidak produktif dan
lahan tidur
masyarakat
Perda maupun
Perwal yang
tertuang di RTRW,
dan regulasi
ketahanan pangan
3
Progam Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian / Perkebunan
30.000 5.880.000 5.630.000 5.630.000 5.880.000 100 23.050.000
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
2.Tersusunya data lahan kritis di
kota BanjarOutcome: Tersedianya sarana dan
prasarana pertanian/perkebunan 10% 10 - - 20 - 20 - 20 - 30 - 100
3.Terealisasinya Regulasi
pencegahan alih fungsi lahan
pertanian
Output Kegiatan
4. Persentase data lahan basah
dan lahan kering serta lahan kritis.1. Pemanfaatan luas basah:
3.318 Ha, dan lahan kering:
9.878 ha
1.18.02
a
Keg : Pengadaan sarana dan prasarana
teknologi pertanian / perkebunan tepat
guna
- Tertatanya kawasan
pengembangan produksi pupuk
organik
0 Keg/ Kec 0 30.000 1 15.000 1 15.000 1 15.000 1 15.000 4 Kec 90.000
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
2. Penanganan rehabilitasi
lahan kritis
- Tersedianya Sarana pengolahan
Hasil Pertanian di 20 KWT0 KWT 0 - 5 15.000 5 15.000 5 15.000 5 15.000 20 KWT 60.000
Bidang Ket
pangan
4 Kecamatan
3. Regulasi alih pungsi lahan - Terfasilitasinya olahan Kelapa
Terpadu:3 Paket
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
Kontribusi sektor kehutanan
terhadap PDRB
Alat pengolah Nira kelapa1 Keg 0 - 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 4 Keg 600.000
- Menurunya lahan Kritis Alat pengolah tempurung kelapa 0 Keg 0 - 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 4 Keg 600.000 Alat pengolah buah kelapa 1 Keg 0 - 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 4 Keg 600.000 Alat pengolah Latek Karet 0 Keg 0 - 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 4 Keg 600.000 - Pengembangan Jaringan Irigasi
Tingkat Usaha Desa9 Km 2,5 - 2,5 2.500.000 2,5 2.500.000 2,5 2.500.000 2,5 2.500.000 13 10.000.000
Bidang
Tanaman
pangan &
hortikultura
4 Kecamatan
- Pengembangan pengerasan Jalan
Usaha tani Desa0 Km 2,5 - 2,5 2.500.000 2,5 2.500.000 2,5 2.500.000 2,5 2.500.000 13 10.000.000
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
Outcome 2: Terfasilitasinya
penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
% 100 - - 100 - 100 - 100 - 100 -
1.18.08 Keg: Penyusuna site plan pemetaan
Jaringan irigasi dan jalan usaha tani di
Kota Banjar
- Terbentuknya Site Plan pemetaan
JITUT dan JIDES0 Dok - 1 250.000 - - 1 250.000 100% 500.000
Bidang
Tanaman
pangan &
hortikultura
4 Kecamatan
7Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Peternakan 27.000 950.000 30.000 1.400.000 3.000.000 5.407.000
Outcome: Terfasilitasinya instalasi
penanganan limbah padt dan cair di
RPH
40% 40% 50% 50% 60% 65% 65%
Output Kegiatan
1.24.02a
Keg : Pengadaan sarana dan prasarana
teknologi peternakan tepat guna
- Terfasilitasinya biaya oprasional di
Rumah Potong Hewan1 kegiatan 1 27.000 1 30.000 1 30.000 1 35.000 1 45.000 5 Keg 167.000
Bidang
Peternakan
UPTD RPH
- Terfasilitasinya Inslatasi Penanganan
Limbah Padat dan Cair di RPH. 1 Kegiatan 1 - 1 920.000 1 - 1 1.365.000 1 2.955.000 5 Keg 5.240.000 Bidang
Peternakan
UPTD RPH
URUSAN PILIHAN
PERIKANAN
DAN KELAUTAN 2.013.781 660.000 715.000 805.000 915.000 5.108.781
5. ur pilihan
11
Prog: Pengembangan Budidaya
Perikanan
1.993.781 635.000 685.000 770.000 875.000 -
4.958.781
Outcome: Kontribusi Sektor
perikanan terhadap PDRB100% 0,26 100% 0,27 100% 0,28 100% 0,29 100% 0,30 100% 0,31
Outcome: Produksi Perikanan
Budidaya268 Ton
2275
ton
2300
ton
2400
ton
2500
ton 2550 ton #REF!
-
5.20.01
akeg.pengembangan bibit ikan unggul di
BBI. - Meningkatnya kualitas fisik sarana
dan prasarana perikanan budidaya75% 1 keg 492.500 1 keg 85.000 1 keg 95.000 1 keg 95.000 1 keg 100.000 5 keg
Bidang
Perikanan
UPTD Balai
Benih Ikan
- Terfasilitasinya sarana dan prasarana
produksi perikanan
• Produksi benih ikan gurame10.000.000
ekor
• Produksi benih ikan patin10.000.000
ekor
• Produksi benih ikan bawal10.000.000
ekor
• Produksi benih ikan 10.000.000
ekor
Mas, Tawes, Nila10.000.000
ekor
bKeg: pembinaan dan pengembangan
perikanan di BBI
- Meningkatkan kualitas benih ikan
ungul di BBI10% 1 keg 81.800 1 keg 50.000 1 keg 50.000 1 keg 50.000 1 keg 50.000 5 keg 281.800
cKeg: pengembangan bibit ikan unggul
dimasyarakat Unit Perbenihan Rakyat
Pendistribusian fisik sarana dan
prasanan produksi perikanan di
kemitraan BBI
75% 1 keg 1.387.698 1 keg 150.000 1 keg 200.000 1 keg 200.000 1 keg 250.000 5 keg 2.469.498 UPTD Balai
Benih Ikan
5.20.02d
Keg: Pendampingan pada Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan
Pendampingan kegiatan pembudidaya
ikan di 4 Kecamatan0 Kelompok 10 - 10 75.000 10 100.000 10 125.000 10 150.000 50 Kel 2.919.498
Bidang
Perikanan
4 Kecamatan
eKeg: pembinaan dan pengembangan
perikanan di masyarakat
- Pembinaan dan pengembangan ikan
air tawar di kel tani ikan2500 Ton 50 31.783 50 100.000 50 100.000 50 125.000 50 150.000 50 Ton 3.426.281
UPTD Balai
Benih Ikan - Terfasilitasinya kebutuhan oprasional
di BBI1 Kegiatan
- Terlaksananya kemitraan dengan UPR35 orang 10 - 10 15.000 10 15.000 10 15.000 10 15.000 50 orang 60.000
Misi ke IV: MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN, LAHAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN.
- Terlaksananya subsidi benih ikan di
UPR10 kelompok 7 - 7 125.000 7 125.000 7 125.000 7 125.000 35 Kel 500.000
- Subsidi benih ikan di sentra usaha
tani ikan0 kegiatan 0 0 1 35.000 0 0 1 35.000 1 35.000 3 Keg 105.000
13Prog: Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan 20.000 2 25.000 2 30.000 2 35.000 2 40.000 - 150.000 - -
Outcome: Volume penasaran
produk perikanan 19,41 ton19,60
ton
19,30
ton
20,00
ton
20,20
ton20,40 ton 20,40 ton
Output Kegiatan
Keg: Peningkatan Konsumsi Ikan - Meningkatnya Konsumsi Ikan di
Masyarakat1 Kegiatan 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 5 Keg -
Bidang
Perikanan
4 Kecamatan
- Meningkatnya Kualitas Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Perikanan 2 Kegiatan 1 20.000 1 25.000 1 30.000 1 35.000 1 40.000 5 Keg 150.000
Mengoptimalkan sumber daya
manusia pertanian,perikanan
dan kehutanan
1. Tersusunya peningkatan
jumlah pelatihan SDM(penyuluh
pertanian,perikanan dan
kehutanan)
Optimalisasi sumber
daya manusia
pertanian,perikanan dan
kehutanan
1. Pelatihan SDM ( orang ) Meningkatkan
wawasan dan
keahlian penyuluh
lapangan
Pengembangan riset
dan teknologi
melaui Demplot
wana tani4
Program Peningkatan Produksi
Pertanian / Perkebunan
30 1.440.210 1.269.470 1.234.020 1.239.160 5.182.860
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
Persentase pelaksanaan pelatihan
penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan.
Outcome 1: Kontribusi sektor
pertanian terhadap PDRB 16.08% 16.9 - 16.1 - 16.11 - 16.12 - 16.13 - 16.13 0
Outcome 2: Produktivitas Padi dan
Bahan Pangan Lainya
- Padi 42.669 43.124 - 43.55 - 43.991 - 44.431 - 44.875 - 44.875 0
- Kedelai 956 1.032 - 1.042 - 1.052 - 1.062 - 1.072 - 1.072 0
1.19.02a
Keg : Penyediaan sarana produksi
pertanian / perkebunan
Output Kegiatan
- Terrealisasinya rehabilitasi sarana
infrastruktur jalan usaha tani di
sentra-sentra produksi perkebunan
0 Km 0 - 7 700.000 7 700.000 7 700.000 7 700.000 35 Ha 2.800.000
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
1.19.03b
Keg: Pengembangan bibit unggul
pertanian/perkebunan.
- Bertambanya luas perkebunan
komoditas kelapa rakyat2.632 Ha 0 - 5 50.000 5 50.000 5 50.000 5 50.000 20 Ha 200.000
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
- Terwujudnya integritas ternak dan
tanaman0 Ha 0 - 10 100.000 - - - - - - 10 Ha 100000
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
- Pengembangan usaha Produksi
Perkebunan
Bidang
Perkebunan
4 Kecamatan
Intensifikasi tanaman karet 94 Ha 0 0 16 75.000 10 50.000 10 50.000 10 50.000 40 Ha 225.000 Intensifikasi tanaman kakao 65 Ha 15 142.000 10 100.000 5 50.000 5 50.000 5 50.000 25 Ha 250.000 Intensifikasi tanaman kelapa 265 Ha 0 0 25 115.000 25 115.000 15 75.000 15 75.000 80 Ha 380.000 Pengembangan tanaman kelapa 50 Ha 0 0 8 35.000 8 35.000 8 35.000 8 35.000 32 Ha 140.000 Pengembangan tanaman kopi 31 Ha 0 0 10 45.000 10 45.000 10 45.000 10 45.000 40 Ha 180.000 Pengembangan tanaman lada 79 Ha 0 0 2 20.000 2 20.000 2 20.000 2 20.000 8 Ha 80.000
1.19.08
c
Keg : Pengembangan produksi pupuk
organik
- Terfasilitasinya bangunan dan
mesin pengolah Pupuk Organik10 unit 0 - 3 200.210 3 204.470 3 209.020 3 214.160 12 Unit 827.860
Bidang
Tanaman
pangan &
hortikultura
4 Kecamatan
URUSAN PILIHAN
KEHUTANAN
178.590 - 1.455.000 - 435.000 - 200.000 - 110.350 - 2.378.940
BIDANG KEHUTANAN - - - -
2. ur
kehutanan8
Program pemanfataan potensi sumber
daya hutan 10.000 870.000 100.000 100.000 350.000 1.430.000
Outcome: Kontribusi sektor
kehutanan terhadap PDRB0,07 0,08 0,09 0,1 0,11 0,12
Output Kegiatan
2.15.05a
Keg. Optimalisasi Penerimaan Negara
Bukan Pajak
-Tertibnya penata usahaan hasil
Hutan di Kota Banjar2 Kegiatan 0 - 1 20.000 1 20.000 1 20.000 1 20.000 5 Keg 80.000
Bidang
kehutanan
- Optimalnya Penerimaan Negara
Bukan Pajak0 Dokumen 0 10.000 1 15.000 1 20.000 1 20.000 1 20.000 5 Keg 85.000
Bidang
kehutanan
2.15.06
b
keg. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan - Tersusunya berita acara tata batas
kawasan hasil tuakar menukar antara
pemerintah kota Banjar dengan
Kementrian Kehutanan
1 Dokumen 0 - 1 35.000 1 35.000 - 35.000 - - 2 Keg 105.000
Bidang
kehutanan
- Tersusunya dokumen Rencana
Kehutanan Tingkat Kota1 Dokumen 0 - 1 25.000 - - - - 1 35.000 2Keg 60.000
Bidang
kehutanan
- Terbangunya Hutan Kota serta
pengelolaan, pemeliharan,
pemanfaatan, perlindungan dan
pengamanan Hutan Kota
0 Kegiatan 0 - 1 750.000 1 - 1 - 1 250.000 2 Keg 1.000.000
Bidang
kehutanan
4 Kecamatan
- Optimalisasi penyusunan rencana,
Pembinaan pengelolaan hutan hak
dan aneka usaha kehutanan
0 Kegiatan 0 - 1 25.000 1 25.000 1 25.000 1 25.000 5 Keg 100.000
Bidang
kehutanan
4 Kecamatan
9Progam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
168.590 560.000 310.000 110.000 85.000 1.233.590
Outcome: Lahan Kritis 60% 57% 53% 50% 48% 45% 45%
Output Kegiatan
2.16.01
aKegiatan: Koordinasi Reboisasi dan
Penghijuan Hutan
- Tersusunya dokumen Rencana
pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
1 Dokumen 1 1 25.000 1 25.000 1 - 1 25.000 5 Keg 75.000 Bidang
kehutanan
4 Kecamatan
2.16.02
b
Kegiatan: Pembuatan Bibit/ Benih
Tanaman Kehutanan
- Inventarisasi dan identifikasi
pelaksanaan sertifikasi sumber benih
dan mutu benih/bibit tanaman hutan
0 Kegiatan 1 1 20.000 1 20.000 1 20.000 1 20.000 5 Keg 80.000
Bidang
kehutanan
4 Kecamatan
2.16.06
cKeg. Kegiatan Peningkatan Peran Serta
masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
- Terrehabilitasinya lahan Kritis di
Kota Banjar
3 Kegiatan 1 168.590 1 500.000 1 250.000 1 75.000 1 25.000 5 Keg 1.018.590 Bidang
kehutanan
4 Kecamatan
- Optimalnya bimbingan masyarakat,
pengembangan kelembagaan dan
usaha serta kemitraan nasyarakat
setempat sekitar kawasan hutan
0 Kegiatan 1 1 15.000 1 15.000 1 15.000 1 15.000 5 Keg 60.000
Bidang
kehutanan
4 Kecamatan
Misi ke V: MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
10Progam Pembinaan dan Penertiban
Industri Hasil Hutan 25.000 - 25.000 - 25.000 - 25.000 100.000
Tertibnya Penata Usahaan Hasil
Hutan100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Output Kegiatan
2.19.03
a
Kegiatan: Pengawasan dan Penertiban
pelaksanan peraturan daerah mengenai
pengelolaan industri hasil hutan
- Tertib penatausahaan hasil hutan
pada industri primer hasil hutan
menurut peraturan perundang-
undangan
10% 1 keg - 1 keg 25.000 1 keg 25.000 1 keg 25.000 1 keg 25.000 5 keg 125.000
Bidang
kehutanan
4 Kecamatan
URUSAN PILIHAN PERTANIAN, 82.030 - 8.295.320 - 6.956.710 - 8.264.020 - 12.119.160
PERTANIAN Outcome: Kontribusi Sektor
pertanian terhadap PDRB
.Menciptakan peluang pasar
dan pola kemitraan
1. Terlaksananya pengembangan
tempat Sub Terminal Agribisnis
Terdapatnya Sub
Terminal agribisnis di
Kota Banjar
1. Sub Terminal Agribisnis Menambah investor
pelaku usaha
agribisnis di Kota
Banjar
Memberikan
peluang insvestror
dan memudahkan
perijinan usahanya
1. Ur
Pilihan2
Prgram Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian / Perkebunan
- Tertsedianya sarana STA stasiun
terminal agribisnis
- - - - 2.000.000 1 2.000.000
2. Terlaksananya pengembangan
usaha agribisnis pedesaan
-Kelompok PUAP Output Kegiatan
3. Persentase jumlah bangunan
STA dan bertambanya pelaku
usaga agribisnis.
-Kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB
1.17.04
a
Keg : Pembangunan Pusat - Pusat Etalase
/Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian
Kota Banjar
- Bangunan STA stasiun terminal
agribisnis
0 Unit 0 - - - - - - 1 2.000.000 1 2.000.000
Bidang
Tanaman
pangan &
hortikultura
2 Kecamatan
- Rintisan Daerah Agrowisata
Terdapatnya Sub
Terminal agribisnis di
Kota Banjar 6
Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan 25.000 25.110 27.240 29.51 32.08 138.94
Outcome: Volume Pemasaran
produksi peternakan2,83 2,889 2,957 3,017 3,077 3,139 3,139
Output Kegiatan
1.23.07a
Keg : Promosi atas hasil produksi
peternakan unggulan daerah
- Meningkatnya permintaan olahan
pangan asal ternak1Kegiatan 1 25.000 1 25.110 1 27.240 1 29.51 1 32.08 5 Keg 138.94
Bidang
Peternakan
4 Kecamatan
Misi ke VI: MENCIPTAKAN PELUANG PASAR DAN POLA KEMITRAAN
1390000
11680
10
120
12880
12750
18250
15060
15160
14310
16110
1.506.330
Scanned by CamScanner