rencana strategis (renstra) dinas tenaga kerja dan ... · rencana strategi 2017-2022 dinas tenaga...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN
DINAS TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI KAWASAN PUSAT PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN
Jl. Syech Nawawi Al-Bantani Palima Kota Serang
RENCANA STRATEGI 2017-2022
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BANTEN
i
Assalamu Alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh, Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat karunia serta
ridho-nya dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022 telah
dapat disusun.
Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 serta
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022, Perubahan Renstra ini
disebabkan adanya Perubahan RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-
2022, penyesuaian pejabaran misi, tujuan dan sasaran pada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, sesuai dengan
arahan dan pembahasan dalam penyusunan RPJMD dan Renstra.
Kepada seluruh pihak yang telah turut serta mencurahkan
pikiran dan tenaga dalam penyusunan Perubahan Rencana
Strategis ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setingi-tingginya.
Serang, Mei 2019
KEPALA DINAS TENGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
H. AL HAMIDI, S.Sos, M.Si
NIP. 19640817 198603 1 022
KATA PENGANTAR
ii
Kata Pengantar i Daftar isi ii
Daftar Tabel iii
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1 1.2 Landasan Hukum ........................................................... 4
1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................... 5 1.4 Sistematika Penulisan ..................................................... 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 8 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Disnakertrans ……. 8 2.2 Sumber daya …………………………………………………………….. 11
2.2.1 Sumber Daya Manusia ............................................... 39 2.2.2. Aset Tetap …………………………………………………………….. 40 2.3 Kinerja Pelayanan ………………………………………………………. 42
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ……… 50 2.4.1 Tantangan dalam pengembangan pelayanan …………….. 50 2.4.2 Peluang pengembangan layanan ………………………………. 52
2.3. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Disnakertrans Provinsi Banten ………………………… 53 2.3.1 Sasaran ………………………………………………………………….. 53
2.3.2 Manfaat ………………………………………………………………….. 53 2.3.3 Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat ………………………….. 54
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS 57 3.1 Identifikasi Permasalahan ……………………………………………. 57
3.2 Visi Misi Kepala Daerah ……………………………………………….. 58
3.3Telaah Rencana Strategis (RENSTRA) Kemenakertrans RI .. 63
3.4 Telaah Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubenur Banten
2017-2022 …………………………………………………………………….. 75
3.5 Penentuan isu strategis Indek Pembangunan Tenaga Kerja 80
DAFTAR ISI
RENCANA STRATEGI 2017-2022
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BANTEN
iii
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN .................................................... 83
4.1 Tujuan dan Sasaran ..................................................... 83
4.1.1 Tujuan ........................................................................... 84
4.1.2 Sasaran ........................................................................... 84
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 88
5.1 Strategi dan Arah Kebijakan …………………………………………. 88
5.2 Definisi ………………………………………………………………………… 95
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ............. 118
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ......................... 120
BAB VIII PENUTUP ............................................................................... 123
iv
Tabel 2.1
Nilai dan Jenis Aset Tetap……………………………………………………………………. 41
Tabel 2.2
Alamat Gedung/Kantor Pelayanan………………………………………………………… 41
Tabel 2.3
Pengkategorian Peringkat……………………………………………………………………. 43
Tabel 2.4
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016………………………………………………. 43
Tabel 2.5
Alokasi Anggaran Disnakertrans Provinsi Banten Tahun 2016 ………………… 48
Tabel 3.1
Identifikasi Masalah Berdasarkan TUPOKSI .............................................. 57-58
Tabel 3.2
Faktor Penghambat, Faktor Pendorong, Permasalahan Layanan Terhadap
Visi Misi ...................................................................................... 72-75
Tabel 3.3
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan dinas terhadap Visi Kepala
Daerah………………………………………………………………………………………………. 76-77
Tabel 3.4
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Banten 2017-2022………………………………………….. 78-79
Tabel 3.5
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Banten 2017-2022………………………………………….. 79-80
Tabel 4.1
DAFTAR TABEL
RENCANA STRATEGI 2017-2022
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BANTEN
v
Tujuan dan Sasaran Tahun 2017-2022 .................................................... .... 87
Tabel 5.1
Strategi dan Arah Kebijakan Tahun 2017-2022 ......................................... ..89-90
Tabel 5.2
Indikator dan Sub Indikator IPK .............................................................. ..95-96
Tabel 5.3
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja
Unit Pelayanan………………………………………………………………………................ 98
Tabel 5.4
Nilai rata-rata unsur unit pelayanan……………………………………………………… 99-100
Tabel 5.5
Target Indikator Kinerja Utama Program Bidang Urusan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022…………………………………. 111-118
7.1
Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017-2022………………………………….......123
RENCANA A STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
1
1.1 Latar Belakang
Provinsi Banten sebagai Provinsi yang terus berkembang dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 5.90% per-triwulan 1 ditahun 2017,
memberikan Indikasi positif terhadap indeks pembangunan secara
menyeluruh, dibandingkan tahun 2016 hanya 5.26% sampai dengan
semester akhir. Disisi lain sebaran Industri Provinsi Banten yang sudah
mencapai 14.237 ditahun 2016, semakin menguatkan bahwa Provinsi
Banten menjadi daerah tujuan investasi nasional.
Meningkatnya Indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Banten
memberikan sebuah refleksi bahwa trend kenaikan dan iklim positif IPM
banten bisa mencapai besaran 70.96% tahun 2016 dibandingkan tahun 2015
hanya mencapai 70.27%. Disisi lain laju pertumbuhan ekonomi per triwulan II
tahun 2017 sudah mencapai 5.52%, angka tersebut adalah trend positif
dalam indikator peningkatan pembangunan ekonomi provinsi banten.
Disisi lain Indeks Pembagunan Ketenagakerjaan provinsi banten juga
mengalami trend kemajuan cukup baik, Terjadi kenaikan jumlah penduduk
bekerja tahun 2016 sebesar 24.51% naik menjadi 26.56% mengalami
kenaikan tersebesar 2.05%, Trend positif lain adalah terjadinya penurunan
jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2016 sebesar 8.92%
mengalami penurun menjadi 7.75% per februari 2017.
Berbagai trend postif baik dalam indeks pembagunan ekonomi dan
pembangunan ketenagakerjaan yang sudah terjadi di Provinsi , hal ini akan
terus memacu dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi banten
melakukan berbagai terobasan dan inovasi dalam baik dalam kinerja,
BAB I PENDAHULUAN
RENCANA A STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
2
pelayanan capaian program, strategi dan arah kebijakan yang tepat
sasaran, terdokumentasikannya Rencana startegis yang merfleksikan
berbagai kerangka acuan arah kebijakan dan startegi tepat sasaran dan
tepat guna Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten tahun 2017-
2022 merupakan indikator kesiapan peningkatan mutu atau kualitas
pembangunan ketenagekerjaan provinsi.
Dengan telah ditetapkannya Gubernur dan wakil Gubernur terpilih
hal ini menjadi semangat terbarukan dalam meningkatkan Indeks
Pembangunan Ketenagakerjaan Provinsi , tentu proyeksi terhadap jumlah
pengangguran Provinsi yang masih tinggi mecapai 7.75% sampai dengan
februari 2017 dengan kisaran angka 462 ribu orang, hal ini menjadi
pekerjaan rumah para kepala daerah dan SKPD terkait untuk mengurai
sekaligus menekan tingkat pengangguran dimasa yang akan datang, perlu
ada terobosan dan gol bersama dalam mencangkan program
penempatan kerja di Kab./kota pertahun, Disisi lain 14.237 Perusahaan yang
tersebar di Provinsi harus mampu menampung calon tenga kerja banten
dengan dibantu sinergistas dam harmonisasi stakeholders dan dunia industri
yang ada diwilayah banten.
Berpijak dari gambaran pembangunan ketenagakerjaan provinsi
tersebut diatas, maka diperlukan Rencana Strategis dalam menjalankan
dan meningkatkan indeks pembangunan ketenagakerjaan Provinsi dan
berikut penguatan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 166
Tahun 2014 tentang Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan
ketenagakerjaan, sebagai berikut :
a. Perencanaan Tenaga Kerja
b. Penduduk dan Tenaga Kerja
c. Kesempatan kerja
d. Pelatihan Kerja
e. Produktivitas tenaga kerja
f. Hubungan Industrial
RENCANA A STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
3
g. Kondisi Lingkungan Kerja
h. Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja
i. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Indikator tersebut merupakan tumpuan landasan dalam konsep
pengembangan IPK yang masih saja menjadi kompleks permasalahan
ketenagakerjaan di Banten ini, yang masih ditandai dengan rendahnya
kompetensi, yang berdampak pada IPK yang rendah pula, disisi lain
perkembangan tuntutan pasar kerja dan persaingan industri terus saja
meningkat.
Maka kecenderungan ini akan terus saja mengikis kesenjangan sosial
masyarakat urban. Maka perlu disegerakan arah kebijakan yang dapat
meningkatkan kepada Kompetensi kerja dan Life Skill atas faktor kebutuhan
masyarakat.
Tidak kalah pentingnya dengan permasalahan bidang transmigrasi,
garapan transmigrasi menjadi terkendala dengan pengawasan
perkembangan transmigrasi serta terkendalanya dengan konsep
pengembangan masyarakat transmigrasi karena lintas pulau dan lintas
Provinsi.
Dengan mencoba menghadirkan transmigrasi Lokal, yang bertujuan
memudahkan dalam system pengawasan serta pengembangan masyrakat
transmigrasi sehingga menjadikan masyarakat transmigrasi menjadi
masyarakat percontohan, (Kampung Budaya, Kampung Argowisata) dan
memang yang selama ini pemahaman Transmigrasi seperti masyarakat
yang jauh tersisihkan oleh sentuhan Pemerintah.
Jikalah ini tidak segera dipecahkan maka yang terjadi pada
penduduk masyarakat Banten yang terus tumbuh bertambah menjadi
dengan tahun 2016 sekitar 10.083.370 jiwa yang perlu segera diambil
tindakan tentang arah kebijakan pemerintah.
RENCANA A STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
4
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan mengacu serta memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagaimana tertuang dalam Kerangka Acuan
Indikator yang tertuang dalam :
- Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Ketransmigrasian;
- Undang-undang nomor 23 tentang Pembentukan Provinsi Banten;
- Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
- Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
- Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
- Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan;
- Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
- Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor. 54 Tahun 2010 tentang
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, yang telah diubah menjadi Permendagri RI
Nomor 86 Tahun 2017;
- Kepmenaker RI Nomor 166 Tahun 2014 Pedoman Pengukuran Indeks
Pembangunan Ketenagakerjaan.
- Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten;
- Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Ketenagakerjaan;
- Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 Tentang RPJMD Provinsi Banten
Tahun 2017-2022;
1.2 Landasan Hukum
RENCANA A STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
5
Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022, adalah untuk mewujudkan visi
dan misi dalam pelaksanaan penyelenggaraan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian selama lima tahun kedepan.
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022, adalah:
1. Tergambarkannya Telaahan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2017-2022;
2. Menjadi acuan, pedoman dalam menyusun program dan kegiatan
dalam penyelenggaraan pembangunan Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian Tahun 2017-2022;
3. Menjadi acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, dalam mengukur
penilaian kinerja.
Tersusun dokumen perencanaan yang merupakan dasar dalam
pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten baik tahunan maupun lima tahunan.
Sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022 ini menyajikan secara
menyeluruh dan sistematis dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
RENCANA A STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
6
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten.
2.2. Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten.
3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih.
3.3. Telaahan Rencana Strategis Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI serta Rencana Strategis Kabupaten/Kota
yang membidangi fungsi Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
4.2. Sasaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Uraian Penjelasan Strategi dan Arah Kebijakan
RENCANA A STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
7
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
8
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Dinamika pembangunan Provinsi Banten yang terus maju
dan berkembang sangat membutuhkan keseimbangan dan
keselarasan nilai-nilai sosial dan peningkatkan kesejahteraan
masyrakat secara merata, saat ini kesadaran akan pentingnya
pendidikan dimasyarakat menyebabkan kenaikan jumlah pada
angkatan kerja terpelajar di Provinsi Banten.
Jika digabungkan maka pencari kerja tingkat SLTA
Sederjat (SMA, SMK) mencapai 23.64%. Diploma 6.86% dan
perguruan tinggi mencapai 5.08%. Maka diperlukan terbosan
dan inovasi ketenagakerjaan dalam menekan angkatan kerja
yang setiap tahun jumlahnya akan bertambah.
Sinergistas lintas Organisasi Perangkat Daerah dalam
mengatasi persoalan ketenagakerjaan yang ada di Provinsi
Banten harus menjadi blue print untuk dijadikan target bersama.
Tentu banyak aspek yang menjadi indikator utama untuk
dijadikan proyeksi dan prioritas dalam meningkatkan indeks
pembangunan ketenagakerjaan Provinsi Banten.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI
BANTEN
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
9
Adapun tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten, berdasarkan Peraturan Gubernur
Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok,
Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Provinsi Banten, sebagai berikut :
Kepala Dinas
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan
asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Dinas mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan rencana operasional Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Merumuskan, mengorganisasikan, melaksanakan,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyusunan program dan
kegiatan, sesuai dengan bidang tugasnya;
e. Merumuskan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
kegiatan dinas/ badan/ biro;
f. Merumuskan penyelenggaraan koordinasi kegiatan dinas/
badan/ biro dengan unit kerja terkait;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
10
g. Merumuskan pelaksanaan pengawasan, evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan dinas/ badan/ biro;
h. Merumuskan pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
dan simplifikasi dalam pelaksanaan tugas;
i. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Sekretaris
(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiata,
mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum, dan
kepegawaian, keuangan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Sekretaris mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan operasional di lingkungan
kesekretariatan dinas/ badan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Merencanakan bahan rumusan kebijakan, pedoman,
standarisasi, pelayanan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan, serta evaluasi dan pelaporan;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
11
e. Merencanakan pembinaan dan pengembangan administrasi
umum dan kepegawaian, keuangan, serta evaluasi dan
pelaporan;
f. Merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis
penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan
barang, kehumasan, kepustakaan dan efisiensi tatalaksana
dinas/ badan;
g. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas, sesuai
tugas dan fungsinya;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan
administrasi surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumag
tangga, kepustakaan, kehumasan, administrasi kepegawaian,
dan pengelolaan inventaris barang dan aset Dinas/ Badan.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
rincian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan operasional di lingkungan
kesekretariatan dinas/ badan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
12
d. Melaksanakan admininstrasi ketatausahaan dinas/ badan;
e. Melaksanakan urusan rumah tangga dinas/ badan;
f. Melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan
kepustakaan;
g. Melakssanakan penyusunan rencana kebutuhan barang
dinas/ badan;
h. Melaksanakan pembinaan dan manajemen kepegawaian
lingkungan dinas/ badan;
i. Melaksanakan fungsi kehumasan;
j. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bagian Keuangan
(1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok
membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggaran, pembukuan, verifikasi dan
perbendaharaan dinas.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan operasional di Sub Bagian Keuangan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
13
d. Melaksanakan rencana kerja Sub Bagian keuangan;
e. Melaksanakan anggaran kas kegiatan lingkungan dinas;
f. Melaksanakan penyiapan bahan pembayaran dan
pengeluaran anggaran belanja dinas sumber APBD maupun
APBN;
g. Melakssanakan kegiatan pembendaharaan dalam rangka
kegiatan dinas sesuai anggaran yang telah ditetapkan;
h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai sesuai ketentuan
yang berlaku;
i. Melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran
keuangan;
j. Melaksanakan administrasi pemungutan, pelaporan dan
penyetoran pajak-pajak;
k. Melaksanakan penyiapan data, perhitungan anggaran dan
belanja dinas;
l. Melaksanakan penyusun laporan pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan dinas;
m. Melaksanakan pengawasan administrasi kebendaharawanan
lingkup dinas;
n. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
(1) Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai
tugas pokok membantu Sekretaris dalam melaksanakan
penyiapan perumusan program dan kegiatan, evaluasi dan
pelaporan dinas.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
14
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan penyusun rencana kerja sub bagian Program,
Evaluasi dan Pelaporan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan penyusunan rencana kerja sub bagian;
e. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana
strategis (Renstra) Dinas;
f. Melaksanakan penyiapan bahan rencana anggaran belanja
dinas dari sumber APBD maupun APBN;
g. Melaksanakan penyiapan bahan program dan kegiatan
dinas;
h. Melaksanakan penyusunan rencana kerja tahunan kedalam
program kegiatan;
i. Melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dinas dari
pemerintah pusat untuk provinsi dan kab/kota;
j. Melaksanakan penyiapan bahan petunjuk pelaksanaan
kegiatan dinas;
k. Melaksanakan pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan
pembangunan yang bersumber dari dana APBD maupun
APBN;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
15
l. Melaksanakan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
pembangunan yang bersumber dari dana APBD dan APBN ke
kabupaten /kota;
m. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
(1) Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi,
evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dibidang
Pelatihan Dan Produktivitas Tenaga Kerja.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan penyusun rencana kerja Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Merencanakan menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis operasional dibidang pelatihan dan Pemagangan,
Kelembagaan dan Akreditasi serta Bina Produktivitas;
e. Merencanakan penyusunan pedoman pengaturan
standarisasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
16
f. Merencanakan pembinaan, pengembangan dan
pelaksanaan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
g. Merencanakan pengkoordinasian dan sinkronisasi kegiatan
bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
h. Merencanakan menyiapkan bahan pengendalian teknis
program dibidang Pelatihan dan Produktivitas tenaga kerja;
i. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
j. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Pelatihan dan Pemagangan
(1) Kepala Seksi Pelatihan dan Pemagangan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi,
evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang
Pelatihan dan Pemagangan.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Pelatihan dan Pemagangan mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan penyusun rencana kerja
Pelatihan dan Pemagangan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
17
d. Melaksanakan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
operasional di Seksi Pelatihan dan Pemagangan;
e. Melaksanakan penyusunan pedoman pengaturan standarisasi
Pelatihan dan Pemagangan;
f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan Pelatihan
dan Pemagangan;
g. Melaksanakan pengkoordinasian dan sinkronisasi kegiatan
Pelatihan dan Pemagangan;
h. Melaksanakan menyiapkan bahan pengendalian teknis
program Pelatihan dan Pemagangan;
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplafikasi
dalam pelaksanakan tugas;
j. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Akreditasi
(1) Kepala Seksi Kelembagaan dan Akreditasi mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi,
evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional dalam di
bidang Kelembagaan dan Akreditasi.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Kelembagaan dan Akreditasi mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan penyusun rencana kerja
Kelembagaan dan Akreditasi;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
18
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
operasional di Seksi Kelembagaan dan Akreditasi;
e. Melaksanakan penyusunan pedoman pengaturan standarisasi
Kelembagaan dan Akreditasi pelatihan;
f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan
Kelembagaan dan Akreditasi;
g. Melaksanakan pengkoordinasian dan sinkronisasi kegiatan
Kelembagaan dan Akreditasi;
h. Melaksanakan menyiapkan bahan pengendalian teknis
penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja;
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplafikasi
dalam pelaksanakan tugas;
j. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Bina Produktivitas
(1) Kepala Seksi Bina Produktivitas mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga
Kerja dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan
perumusan kebijakan teknis operasional Bina Produktivitas.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
19
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Bina Produktivitas mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan penyusun rencana kerja Bina
Produktivitas;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
operasional di Seksi Bina Produktivitas;
e. Melaksanakan penyusunan pedoman pengaturan standarisasi
Peningkatan Bina Produktivitas kelembagaan dan tenaga
kerja;
f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan Bina
Produktivitas;
g. Melaksanakan pengkoordinasian dan sinkronisasi kegiatan
Bina Produktivitas;
h. Melaksanakan menyiapkan bahan pengendalian teknis Bina
Produktivitas;
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplafikasi
dalam pelaksanakan tugas;
j. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
20
Kepala Bidang Penempatan dan Transmigrasi
(1) Kepala Bidang Penempatan dan Transmigrasi mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan
perumusan kebijakan teknis operasional dibidang Penempatan
dan Perluasan Tenaga Kerja.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Bidang Penempatan dan Transmigrasi mempunyai
rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan penyusun rencana kerja Bidang Penempatan
dan Perluasan Kesempatan Tenaga Kerja;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Merencanakan menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis operasional dibidang Pengembangan Pasar Kerja,
Penempatan Tenaga Kerja serta Perluasan dan Kesempatan
Kerja;
e. Merencanakan penyusunan pedoman pengaturan
standarisasi pelatihan dan produktivitas tenaga kerja;
f. Merencanakan pembinaan, pengembangan dan
pelaksanaan Pengembangan Pasar Kerja, Penempatan
Tenaga Kerja serta Perluasan dan Kesempatan Kerja;;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
21
g. Merencanakan pengkoordinasian dan sinkronisasi kegiatan
bidang Pengembangan Pasar Kerja, Penempatan Tenaga
Kerja serta kegiatan ketransmigrasian;
h. Merencanakan menyiapkan bahan pengendalian teknis
program dibidang Penempatan Tenaga Kerja serta Perluasan
dan Ketransmigrasian;
i. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
j. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Pasar Kerja
1. Kepala Seksi Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam
penyusunan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan
pembinaan, pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada Seksi Pengembangan Pasar Kerja
dan Perluasan Kesempatan Kerja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
huruf a, Kepala Seksi Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan kegiatan Seksi Pengembangan Pasar Kerja
dan Perluasan Kesempatan Kerja berdasarkan rencana
operasional Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
22
b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran
pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan Pasar Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja;
c) Membimbing pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi
Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar;
d) Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar
terhindar dari kesalahan;
e) Penyiapan perumusan kebijakan Pengembangan Pasar Kerja
di bidang pengembangan analisis dan informasi pasar kerja,
analisis jabatan serta penyuluhan dan bimbingan jabatan,
f) Penyiapan perumusan kebijakan perluasan kesempatan kerja
di bidang pengembangan padat karya, terapan teknologi
tepat guna, pendampingan dan kerjasama antar lembaga
serta pemberdayaan tenaga kerja mandiri;
g) Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis operasional;
h) Menyusun bahan pedoman pengaturan standardisasi
Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
i) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan Pasar Kerja
dan Perluasan Kesempatan Kerja;
j) Melaksanakan pengoordinasian dan sinkronisasi kegiatan
Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
23
k) Menyusun bahan pengendalian teknis Pengembangan Pasar
Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
l) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan Seksi
Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam
rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;
m) Melaporkan pelaksanaan kinerja di lingkungan Seksi
Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai
akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan
n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja
(1) Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan
Kesempatan Tenaga Kerja dalam melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional di
bidang Penempatan Tenaga Kerja.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan penyusun rencana kerja Seksi
Penempatan Tenaga Kerja;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
24
d. Melaksanakan menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
operasional di Seksi Penempatan Tenaga Kerja;
e. Melaksanakan penyusunan pedoman pengaturan standarisasi
Penempatan Tenaga Kerja;
f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan Penempatan
Tenaga Kerja;
g. Melaksanakan pengkoordinasian dan sinkronisasi kegiatan
Penempatan Tenaga Kerja;
h. Melaksanakan menyiapkan bahan pengendalian teknis
Penempatan Tenaga Kerja;
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplafikasi
dalam pelaksanakan tugas;
j. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Transmigrasi
(1) Kepala Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam
melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan
kebijakan teknis operasional di seksi Transmigrasi.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Transmigrasi mempunyai rincian tugas sebagai
berikut :
a. Merencanakan penyusunan rencana kerja seksi transmigrasi;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
25
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Merencanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan
teknis operasional dibidang fasilitasi perpindahan, Pengerahan
dan penempatan, dan pembinaan pasca penempatan
transmigrasi;
e. Merencanakan penyelenggaraan pembinaan,
pengembangan dan pelaksanaan dibidang, fasilitasi
perpindahan, Pengerahan dan penempatan, dan pembinaan
pasca penempatan transmigrasi;
f. Merencanakan pengendalian teknis program dibidang
fasilitasi perpindahan, Pengerahan dan penempatan
trasmigrasi, dan pembinaan pasca penempatan transmigrasi;
g. Merencanakan bahan perumusan kebijakan pembinaan dan
pengendalian teknis dibidang fasilitasi perpindahan,
Pengerahan dan penempatan, dan pembinaan pasca
penempatan transmigrasi;
h. Merencanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan fasilitasi perpindahan, Pengerahan dan
penempatan, dan pembinaan pasca penempatan
transmigrasi;
i. Merencanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan fasilitasi perpindahan, Pengerahan
dan penempatan, dan pembinaan pasca penempatan
transmigrasi;
j. Merencanakan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan
satuan kerja terkait;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
26
k. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
l. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, baik
lisan maupun tertulis.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(1) Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional
dibidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan penyusunan rencana kerja Bidang Hubungan
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Merencanakan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis
operasional bidang lembaga hubungan industrial dan
penyelesaian perselisihan, pengupahan dan jaminan sosial,
serta pemesyarakatan hubungan industrial dan syarat kerja;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
27
e. Merencanakan penyusunan rumusan bahan pengaturan
lembaga hubungan industrial dan penyelesaian perselisihan,
pengupahan dan jaminan sosial, serta pemesyarakatan
hubungan industrial dan syarat kerja;
f. Merencanakan penyelenggaraaan koordinasi kegiatan
bidang lembaga hubungan industrial dan penyelesaian
perselisihan, pengupahan dan jaminan sosial, serta
pemesyarakatan hubungan industrial dan syarat kerja;
g. Merencanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan bidang lembaga hubungan industrial dan
penyelesaian perselisihan, pengupahan dan jaminan sosial,
serta pemesyarakatan hubungan industrial dan syarat kerja;
h. Merencanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan, bidang lembaga hubungan industrial
dan penyelesaian perselisihan, pengupahan dan jaminan
sosial, serta pemesyarakatan hubungan industrial dan syarat
kerja;
i. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
j. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Lembaga Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan
(1) Kepala Seksi Lembaga Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
28
melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan
kebijakan teknis operasional di bidang Lembaga Hubungan
Industrial dan Penyelesaian Perselisihan.
(1) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Lembaga Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan penyusunan rencana kerja Seksi Lembaga
Hubungan Industrial dan Penyelesaian Perselisihan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis
operasional Seksi Lembaga Hubungan Industrial dan
Penyelesaian Perselisihan;
e. Melaksanakan penyusunan rumusan bahan pengaturan Seksi
Lembaga Hubungan Industrial dan Penyelesaian Perselisihan;
f. Melaksanakan penyelenggaraan koordinasi kegiatan Seksi
Lembaga Hubungan Industrial dan Penyelesaian Perselisihan;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
di Seksi Lembaga Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan;
h. Melaksanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan Seksi Lembaga Hubungan Industrial
dan Penyelesaian Perselisihan;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
29
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplafikasi
dalam pelaksanakan tugas;
j. Melaksanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial
(1) Kepala Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam melaksanakan pembinaan,
koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional di
bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan penyusunan rencana kerja Seksi Pengupahan
dan Jaminan Sosial;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis
operasional Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial;
e. Melaksanakan penyusunan rumusan bahan pengaturan Seksi
Pengupahan dan Jaminan Sosial;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
30
f. Melaksanakan penyelenggaraan koordinasi kegiatan Seksi
Pengupahan dan Jaminan Sosial;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
di Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial;
h. Melaksanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial;
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplafikasi
dalam pelaksanakan tugas;
j. Melaksanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
Kepala Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
(1) Kepala Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi,
evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional
Kelembagaan Hubungan Industrial dan Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial dan
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai rincian
tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan penyusunan rencana kerja Seksi Kelembagaan
Hubungan Industrial dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
31
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis
operasional Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial dan
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;
e. Melaksanakan penyusunan rumusan bahan pengaturan Seksi
Kelembagaan Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial;
f. Melaksanakan penyelenggaraan koordinasi kegiatan Seksi
Kelembagaan Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
di Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial dan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial;
h. Melaksanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan Seksi Kelembagaan Hubungan
Industrial dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;
i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplafikasi
dalam pelaksanakan tugas;
j. Melaksanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
32
Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
(1) Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan
perumusan kebijakan teknis operasional di Bidang Pengawasan
Ketenagakerjaan.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai
rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan penyusunan rencana kerja Bidang
Pengawasan Ketenagakerjaan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Merencanakan penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis
operasional bidang norma kerja, keselamatan kerja dan
kesehatan kerja, serta penegakan hukum ketenagakerjaan;
e. Merencanakan penyelenggaraan koordinasi kegiatan norma
kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja, serta
penegakan hukum ketenagakerjaan;
f. Merencanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan norma kerja, keselamatan kerja dan kesehatan kerja,
serta penegakan hukum ketenagakerjaan;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
33
g. Merencanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan, norma kerja, keselamatan kerja dan
kesehatan kerja, serta penegakan hukum ketenagakerjaan;
h. Merencanakan koordinasi dan pembinaan norma kerja,
keselamatan kerja dan kesehatan kerja, serta penegakan
hukum ketenagakerjaan;
i. Merencanakan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dan
satuan kerja terkait;
j. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
k. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan,
sesuai tugas dan fungsinya;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Norma Kerja
(1) Kepala Seksi Norma Kerja mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dalam
melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan
kebijakan teknis operasional Norma Kerja.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Norma Kerja mempunyai rincian tugas sebagai
berikut :
a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja Seksi Norma
Kerja;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
34
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan perencanaan penyusunan bahan rumusan
kebijakan teknis operasional bidang norma kerja;
e. Melaksanakan perencanaan penyelenggaraan koordinasi
kegiatan norma kerja;
f. Melaksanakan penyusunan rumusan rancangan model
norma kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja,
perlindungan tenaga kerja perempuan dan anak;;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan Norma Kerja;
h. Melaksanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan, di Norma Kerja;
i. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan norma kerja;
j. Melaksanakan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja
dan satuan kerja terkait;
k. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
l. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil
kegiatan, sesuai tugas dan fungsinya;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan, baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(1) Kepala Seksi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pengawasan
Ketenagakerjaan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi,
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
35
evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan perencanaan penyusunan bahan rumusan
kebijakan teknis operasional bidang lembaga Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
e. Melaksanakan perencanaan penyelenggaraan koordinasi
kegiatan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. Melaksanakan penyusunan rumusan rancangan model
norma kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja,
perlindungan tenaga kerja perempuan dan anak;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan Seksi Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
h. Melaksanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan, Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
i. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
36
j. Melaksanakan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja
dan satuan kerja terkait;
k. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
l. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil
kegiatan, sesuai tugas dan fungsinya;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan, baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
(1) Kepala Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Bidang Pengawasan
Ketenagakerjaan dalam melaksanakan pembinaan, koordinasi,
evaluasi dan perumusan kebijakan teknis operasional Penegakan
Hukum Ketenagakerjaan.
(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Penegakan Hukum Ketenagakerjaan mempunyai
rincian tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan penyusunan rencana kerja Penegakan
Hukum Ketenagakerjaan;
b. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur
yang berlaku;
c. Memantau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karir;
d. Melaksanakan perencanaan penyusunan bahan rumusan
kebijakan teknis operasional bidang Penegakan Hukum
Ketenagakerjaan;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
37
e. Melaksanakan perencanaan penyelenggaraan koordinasi
kegiatan Penegakan Hukum Ketenagakerjaan;
f. Melaksanakan penyusunan rumusan rancangan model
norma kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja,
perlindungan tenaga kerja perempuan dan anak;
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan Penegakan Hukum Ketenagakerjaan;
h. Melaksanakan penyelenggaraan pembinaan dan
pengendalian kegiatan, Penegakan Hukum
Ketenagakerjaan;
i. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan Penegakan
Hukum Ketenagakerjaan;
j. Melaksanakan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja
dan satuan kerja terkait;
k. Merencanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplafikasi dalam pelaksanakan tugas;
l. Merencanakan, pelaporan dan mengevaluasi hasil
kegiatan, sesuai tugas dan fungsinya;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan, baik lisan maupun tertulis.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
38
Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
KEPALA DINAS
Subag.
Keuangan
Subag.Umum
dan Kepeg.
Subag.Progra
m Evlap.
Sekretaris
Kabid Hubungan
Industrial dan
Jaminan Sosial
Tenaga kerja
Kabid
Pengawasan
Ketenagakerjaan
Kabid Penempatan
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Kabid Pelatihan
Dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Kasi Pelatihan da
Pemagangan
Kasi Kelembagaan
dan Akreditasi
Kasie Bina
Produktivitas
Kasi
Transmigrasi
Kasi Penempatan
Tenaga Kerja
Kasi
Pengembangan
Pasar Kerja
Kasi Penegakan
Hukum
Ketenagakerjaan
Kasi Norma
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Kasi Norma Kerja
KasiPemasyaraka
tan Hubungan
Industrial dan
Syarat Kerja
Kasi Pengupahan
dan Jaminan
Sosial
Kasi Lembaga
Hubungan
Industrial dan
Penyelesaian
Perselisihan
Kelompok Jabatan
Fungsional
UPTD Balai Latihan Kerja
Industri ( BLKI )
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
39
2.2 Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Dukungan personil yang berkualitas dan profesional serta
memiliki pengalaman dalam pengelolaan suatu organisasi atau
lembaga merupakan suatu keharusan.
1. Esselon II : 1 orang
2. Esselon III : 6 orang
3. Esselon IV : 18 orang
4. Staf : 85 orang
5. Pengawas : 65 orang
6. Instukrtur : 22 orang
7. Pengantar Kerja : 1 orang
8. Mediator : 3 orang
Jumlah Total ASN : 191 orang
Berdasarkan data sampai dengan tahun 2017 Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten memiliki pegawai sebanyak :
1. ASN : 191 Orang
2. Non ASN : 106 Orang
3. Jumlah total : 297 Orang
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN)
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 145 Orang
2. Perempuan 46 Orang
3. Total 191 Orang
Jumlah Pegawai Non ASN, berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki-laki 64 Orang
2 Perempuan 42 Orang
Total 106
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
40
Jumlah Pegawai Berdasarkan Fungsional
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Personil Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Instruktur 22 Orang - 22
2 Pengawas 53 Orang 12 orang 65 Orang
3 Pengantar kerja 1 Orang 1 orang
4 Mediator 2 Orang 1 orang 3 orang
2.2.2. Aset Tetap
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten termasuk
organisasi perangkat daerah yang mempunyai kewajiban
menyelenggarakan ketenagakerjaan dan keteransmigrasian, aset
tetap Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten,
tersebar pada Kabupaten/Kota, dan beberapa diantaranya tidak
dalam penguasaan, adapun aset tetap tahun 2016 sampai
dengan tahun 2017, dapat dijelaskan sebagai berikut:
aset tetap tahun 2016 sebesar Rp158.439.589.964,00 terbilang
(seratus lima puluh delapan milyar empat ratus tiga puluh sembilan
juta lima ratus delapan puluh sembilan ribu sembilan ratus enam
puluh empat rupiah) sedangkan aset tetap pada tahun 2017
sebesar Rp171.005.975.887 terbilang (seratus tujuh puluh satu milyar
lima juta sembilan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) atau
mengalami peningkatan sebesar Rp12.439.589.964,73 atau 7,8
persen.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
41
Tabel 2.1
Nilai dan Jenis Aset Tetap
Tabel 2.2
Alamat Gedung/Kantor Pelayanan
No Alamat/Gedung Kantor Ket
1 Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi
Banten,JL.Syech Nawawi Al-Bantani, Curug
Kota Serang
2 UPTD Latihan Kerja, JL.Raya Serpong KM12
BSD
3 UPTD Pengawas Ketenagakerjaan
Kabupaten Serang, Kabupaten
Pandeglang dan Kabupaten LebakJL.
Raya Serang-Pandeglang KM.8 No.146
Palima Kita Serang
sewa
4 UPTD Pengawas Ketenagakerjaan Kota
Serang dan Kota Cilegon, JL.Serang-
Cilegon KM.14 Drangong-Taktakan Kota
Serang
sewa
5 UPTD Pengawas Ketenagakerjaan
Kabupaten Tangerang,Jl.Printis
sewa
N
o
Uraian
Tahun
Ket. 2016
Rp(000)
2017
Rp(000)
1 Tanah 79,009,300 79,009,300
2 Peralatan dan
Mesin
50,098,541 57,688,522
3 Gedung dan
Bangunan
29,013,825 33,943,218
4 Jalan,Irigasi dan
Jaringan
225,223 272,235
5 Aset Tetap
Lainnya
2,700 2,700
6 Kontruksi Dalam
Pekerjaan
- -
7 Aset Lainnya 654,761 654,761
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
42
Kemerdekaan III Kota Tangerang
6 UPTD Pengawas Ketenagakerjaan Kota
Tangerang dan Kota Tangerang Selatan,
JL.Raya Serpong KM12 BSD
7 Gedung D'Taker Creatif Center, JL. Raya
Serang-Pandeglang,Karundang-Kota
Serang
Sewa
8 Asrama UPTD Latihan Kerja, jalan Griya
Raya Jerupang, Serpong-Kota Tangerang
Selatan
2.3 Kinerja Pelayanan
Tahun 2016 merupakan tahun kelima impelementasi Rencana
Strategis DInas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun
2012-2017. Untuk mencapai hasil yang konsisten dengan Visi dan Misi
yang telah ditetapkan, diperlukan suatu strategi secara kongseptual,
analistis, realistis, rasional dan komprehensif tentang berbagai
langkah yang diperlukan untuk mencapai atau untuk
memperlancar/mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017.
Penilaian terhadap capaian kinerja, program serta sasaran
dilakukan berdasarkan pencapaian tujuan/sasaran strategis yang
bersifat hasil (output) dan atau keluaran (outcome).Rentang skala
yang menentukan peringkat dari masing-masing kegiatan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
43
Tabel 2.3
TABEL PENGKATEGORIAN PERINGKAT
Nilai Capaian Kinerja Kategori
80-100 Sangat Baik
70-80 Baik
60-70 Sedang
50-60 Kurang baik
<50 Buruk
Tabel 2.4
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Meningkatnya
kesempatan dan
penyediaan
Menurunnya tingkat
pengangguran
terbuka 0,5% setiap
11,06% 9,55 % 115%
Cakupan kegiatan
peningkatan
keterampilan dan
kesempatan tenaga
kerja
528 Org 1.440 org 272%
2 Meningkatnya
kualitas dan
perlindungan
terhadap tenaga
kerja
Tingkat hubungan
industrial,
kesejahteraan pekerja
dan perlindungan
tenaga kerja
4,29 % 5,84 % 136%
3 Cakupan penyiapan,
pelayanan,
pembinaan dan
kebutuhan masyarakat
transmigran serta
meningkatnya
pendapatan perkapita
masyarakat
350 KK 122 KK 34,80%
Cakupan fasilitas
perpindahan dan
penempatan
transmigrasi
185 KK 70 KK 40%
4 Meningkatnya
pelayanan data
dan informasi publik
Ketersediaan data dan
informasi
pembangunan
1 paket 1 paket 100%
Terkendalinya
pertumbuhan,
pertambahan
jumlah serta
persebaran
penduduk
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
44
PROGRAM 1: PENYEDIAAN DATA PEMBANGUNAN DAERAH
Ketersediaan data dan informasi untuk penyusunan dokumen
informasi bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dapat
direalisasikan seluruhnya, hal ini dikarenakan adanya kerjasama
internal dan eksternal yang sangat baik. Adapun kegiatan yang
mendukung terealisasinya pencapaian adalah kegiatan Penyusunan
Data dan Informasi Pembangunan Daerah.
PROGRAM 2: PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN, HUBUNGAN
INDUSTRIAL DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
Capaian indikator rasio meningkatnya hubungan industrial,
kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja telah
tercapai 5,84% dari target yang ditetapkan sebesar 4,29%.
Pencapaian 136,13% pada indikator ini menunjukan bahwa
perusahaan yang bisa terawasi hubungan industrial, kesejahteraan
dan perlindungan tenaga kerjanya baru sekitar 5,84% dari total
jumlah perusahaan yang ada di Provinsi Banten. Hal ini dikarenakan
terbatasnya jumlah tenaga fungsional pengawas tenaga kerja dan
fungsional mediator yang dimiliki Disnakertrans Provinsi Banten. Hal ini
juga perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah untuk
dapat mengakomodir kesulitan yang ada di dinas, karena akan
berdampak terhadap meningkatnya kondusifitas iklim investasi yang
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
45
ada di Provinsi Banten yang akan berpengaruh terhadap
Pendapatan Daerah.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Peningkatan
pengawasan norma ketenagakerjaan, peningkatan pengawasan
norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3), peningkatan
pengawasan dan perlindungan tenaga kerja perempuan dan anak,
peningkatan kapasitas kelembagaan tenaga kerja, fasilitasi
penetapan UMP dan peningkatan pemasyarakatan hubungan
industrial dan syarat kerja.
PROGRAM 3: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS, PERLUASAN KESEMPATAN
KERJA DAN BERUSAHA
a. Rasio Meningkatnya keterampilan dan kesempatan tenaga
kerja
Capaian indikator rasio meningkatnya keterampilan dan
kesempatan tenaga kerja telah tercapai sebanyak 1.440 orang dari
target yang ditetapkan sebesar 528 orang. Pencapaian 272.72%
pada indikator ini menunjukan bahwa tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan keteampilan dan kesempatan kerja sudah
sesuai target.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan keterampilan bagi pencari kerja BLKI Provinsi banten dan
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
46
Sosialisasi BLKI, penyusunan kurikulum dan penempatan hasil lulusan
BLKI.
b. Rasio Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 0,5% setiap
Tahunnya
Capaian indikator rasio menurunnya tingkat pengangguran
terbuka 0,5% setiap tahunnya telah melampaui target, dari angka
yang di targetkan 11,06% telah tercapai 9,55%. Pencapaian 115,81%
pada indikator ini menunjukan bahwa jumlah pengangguran telah
berkurang di bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Pelatihan
produktivitas dan peningkatan keterampilan para pencari kerja dan
tenaga daerah, rekrutmen dan seleksi pemagangan ke Jepang,
penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja dan pengembangan
kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan.
PROGRAM 4: PENINGKATAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DAN
BERUSAHA
Capaian indikator rasio terlaksananya penyiapan, pelayanan,
pembinaan dan kebutuhan masyarakat serta meningkatnya
pendapatan perkapita masyarakat tidak mencapai target. Hal ini
dikarenakan program transmigrasi pada Provinsi harus mengikuti
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
47
program dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pada
tahun 2015 Provinsi Banten hanya mendapat kuota sebanyak 122 KK
yang bisa diberangkatkan ke lokasi transmigrasi. Sedikitnya jumlah
kepala keluarga (KK) yang diberangkatkan bukan dikarenakan
sedikitnya animo masyarakat Banten terhadap program transmigrasi,
tapi karena kesiapan lahan dari daerah tujuan penerima
transmigrasi.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Peningkatan dan
fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi, Fasilitasi
perpindahan transmigrasi dan Pembinaan pasca penempatan
transmigrasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pada tahun 2016 Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten mengalami
penurunan anggaran sebesar 12,7% dibandingkan dengan tahun
2015. Peningkatan ini dialokasikan antara lain untuk pembelian
mesin-mesin peralatan pelatihan kerja, menambah jumlah volume
peserta pelatihan dan menambah jenis pelatihan berbasis
kompetensi yang ada di BLKI, meningkatkan volume dan jenis
pelatihan berbasis masyarakat/kewirausahaan yang ada di bidang
lapenta, serta meningkatkan frekuensi fasilitas penempatan tenaga
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
48
kerja/Job fair dari yang biasanya 1 tahun 1 kali menjadi 1 tahun 4
kali.
Tabel 2.5
Alokasi Anggaran Disnakertrans Prov.Banten TA.2016
(Rp) %
BTL 12.132.000.000 17,23
1 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Perkantoran dan
fasilitas Aparatur
28.455.918.006 40,41
2 Penyediaan Data Pembangunan
Daerah
1.093.496.500 1,55
3 Peningkatan Kualitas Tata Kelola
Pemerintahan Daerah
1.814.888.000 2,58
4 Pengembangan Kelembagaan,
Hubungan Industrial dan
Pengawasan Tenaga Kerja
9.261.814.950 13,15
5 Peningkatan produktiv itas,
Perluasan Kesempatan kerja dan
Berusaha
8.070.647.400 11,46
6 Peningkatan Keterampilan
Tenaga Kerja
5.978.595.444 8,49
7 Penyiapan, Pengerahan dan
Pembinaan Transmigrasi
3.604.639.700 5,12
70.412.000.000 100,00
No ProgramAnggaran
J U M L A H
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
49
Grafik 2.1
Alokasi Anggaran Disnakertrans TA.2016
Pada tabel dan grafik diatas terlihat bahwa alokasi anggaran
terbesar terdapat pada program peningkatan sarana dan
prasarana perkantoran dan fasilitas aparatur sebesar 40.41% yang
didalamnya terdapat pengadaan mesin-mesin untuk menunjang
pelatihan di BLKI dan di bagian Umum Dinas ttenaga kerja Dan
Transmigrasi Provinsi Banten, berikutnya adalah program
Penbgembangan Kelembagaan Hubungan Industrial dan
perlindungan Tenaga Kerja sebesar 13,15% yang didalamnya
memfasilitasi segala bentuk pengawasan terhadap perusahaan
maupun tenaga kerjanya untuk mencegah terjadinya perselisihan
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
50
hubungan industrial yang bisa mempengaruhi iklim investasi di
Provinsi Banten. Peningkatan Produktivitas Perluasan kesempatan
Kerja dan Berusaha sebesar 11,46% merupakan program yang
memfasilitasi penempatan tenaga kerja/Job fair dan pelatihan
kewirausahaan/informal, Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
sebesar 8,49%, Penyiapan Pengarahan dan Pembinaan Transmigrasi
sebesar 5,12%, Peningkatan Kualitas tata Kelola Pemerintahan
Daerah sebesar 2,58%, Penyiapan Data Pembangunan daerah
sebesar 1,55%.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Berdasarkan analisa terkait dengan ketenagakerjaan dapat
dirumuskan bahwa tantangan dan peluang dalam pengembangan
layanan Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten,
semakin besar, bila dikaitkan dengan jumlah pengangguran
termasuk terbesar dari 34 Provinsi.
2.4.1 Tantangan dalam pengembangan pelayanan
1. Populasi pencari kerja di Provinsi Banten tiap tahunnya relative
besar. Besarnya populasi pencari kerja tersebut jelas
merupakan tantangan tersendiri untuk Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten. Baik dalam hak akses Informasi,
Penempatan, Pelatihan, Pemagangan, sertifikasi Kompetensi
dan hal lain-lain.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
51
2. Terbatasnya Pemerataan Kesempatan kerja, karena tidak
berimbangnya pasar kerja atau kebutuhan kerja dengan
angkatan kerja yang setiap tahun semakin bertambah.
3. Perhatian masyarakt luas (termasuk media dan lembaga
swadaya masyarakat) terhadap kinerja pemerintah provinsi
Banten terkait ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sangat
besar, termasuk dalam hal penetapan calon tenaga kerja,
perlindungan tenaga kerja, implementasi alih daya (out
sourcing) dan upah minimum regional. Hal ini tentu
memerlukan peningkatan layanan dan kinerja dinas Tenaga
kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten secara sungguh-
sungguh dan progresif dalam rangka mewujudkan aparatur
yang teknokratik.
4. Minimnya pertumbuhan lapangan kerja sektor informal, maka
perlu dilakukan langkah-langkah bersinergi dengan Lembaga
terkait.
5. Masih jauh dari kebutuhan UPTD Latihan Kerja terhadap
infrastruktur dan instruktur dalam upaya pengembangan
kompetensi dan life skill.
6. Masih kurangnya tenaga fungsional pengawas ketenaga
kerjaan, bila dibandingkan jumlah perusahaan sebanyak
15.000 tersebar pada delapan Kabupaten dan kota se Provinsi
Banten.
7. Beberapa Kab/Kota belum optimal menyiapkan UPTD Latihan
Kerja dan biaya operasional, disebabkan kemampuan
keuangan daerah.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
52
2.4.2 Peluang pengembangan layanan.
Peluang dalam pengembagnan Layanan Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten juga sangat besar antara lain :
1. Kedudukan Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten yang sangat kuat sebagai salah satu organisasi
perangkat daerah yang menginterfensi Indeks Pembangunan
Ketenagakerjaan yang tertuang dalam Kemenakertrans No
166 Tahun 2014.
2. Wilayah Provinsi Banten yang sangat strategis dimana sebagai
Pintu gerbang Pulau jawa dari Pulau Sumatra, serta terhubung
ke Pusat Ibukota Jakarta.
3. Isu ketenagakerjaan merupakan isu global yang menjadi
perhatian penuh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai
Pusat layanan dan penempatan dunia ketenagakerjaan.
4. Periode tahun 2017-2022 merupakan masa bakti baru bagi
Pemerintahan Provinsi Banten. Khususnya bagi Gubernur dan
Wakil Gubernur terpilih. Yang biasanya memunculkan spirit
baru, komitmen baru dan bahkan menciptakan terobosan
baru.
Dalam upaya meningkatan pelayanan dan kinerja Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten telah menerapkan sistem
evaluasi dan monitoring secara terpadu. Penetapan Arah kebijakan
didasarkan pada evaluasi, Indikator Kinerja dan Penyusunan
Program yang terukur. Perencanaan berbasis pada sistem dan
proyeksi akan terus ditingkatkan dalam menyelaraskan dan
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
53
meningkatkan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan di Provinsi
Banten.
2.3. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Mengacu kepda undang-undang Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor:
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat yang wajib dilaksanakan oleh Aparatur Sipil
Negara seperti Satuan Kedinasan Pemerintahan Pusat dan Daerah,
IKM tentu memiliki standarisasi secara nasional, dan berikut petunjuk
pelaksana dan teknis terkait pelaksanaan IKM :
2.3.1. Sasaran
1. Tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
2. Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan,
sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih
berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna;
3. Tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.
2.3.2. Manfaat
Dengan tersedianya data IKM secara periodik, dapat
diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing
unsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
2. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah
dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
54
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil
dan upaya yang perlu dilakukan;
4. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh
terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada
lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara
pelayanan pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah
dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan;
6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang
kinerja unit pelayanan.
2.3.3. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan
dalam Keputusan Men.Pan Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang
kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan, valid”
dan “reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk
dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai
berikut:
1. Prosedur pelayanan,yaitu kemudahan tahapan pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi
kesederhanaan alur pelayanan;
2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan
administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan
sesuai dengan jenis pelayanannya;
3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan
kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama,
jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya);
4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas
dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi
waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
55
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan
wewenang dan tanggung jawab petugas dalam
penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan;
6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/
menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit
penyelenggara pelayanan;
8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan
pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status
masyarakat yang dilayani;
9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku
petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan
menghormati;
10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan
masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh
unit pelayanan;
11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya
yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu
pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
13. Kenyamanan lingkungan,yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat
memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan;
14. Keamanan Pelayanan,yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana
yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk
mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang
diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
56
Untuk selanjutnya pelaksanaan Pengukuran Indeks kepuasan
masyarakat terjadwal secara tetap dan secara internal OPD
membentuk tim kecil dalam meregulasi teknis pelaksanaan, adapun
operator pelaksana OPD bisa menunjuk pihak ke ketiga seperti BPS,
Konsultan, Dunia Kampus atau Lembaga yang Kredibel.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
57
Hasil Identifikasi permasalahan yang sering muncul terhadap
tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten dapat dipetakan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Provinsi Banten
Aspek Kajian
Telaahan
Permasalahan
Prediksi
Capaia
n Saat
Ini
Standart
Yg
digunak
an
Pengaruh
Faktor Internal
Pengaruh Faktor
External
Permasalahan
Layanan OPD
1. Pelayanan
akses
informasi bagi
pencari kerja
60% Renstra
OPD
1.1.Sistem
informasi
manajemen
Ketenagakerja
an
OPD
1.2.Infrastruktur
system
informasi
berbasis TIK
belum
merata
1.3.Peningkatan
efektivitas
sistem
informasi
Ketenagakerj
aan
2. Pelayanan
penempatan
tenaga kerja
25% SPM 50%
2.1 Sistem
informasi
pasar
tenaga
kerja
2.2 Kerja sama
antara OPD
dengan
industri /
asosiasi
dunia
usaha
2.1 Pertumbuhan
dunia usaha
2.2 Relevansi
kompetensi
calon
tenaga kerja
dengan
kebutuhan
dunia
usaha
2.1
Pengembang
an
sistem
informasi
tenaga kerja
2.2
Penguatan
Kerjasama
dunia
usaha
3.1 Indentifikasi Permasalahan
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
58
3. Pelayanan
pelatihan
kerja
33% SPM 60%
3.1.Daya
dukung BLK
/ UPT untuk
menyelengg
arakan
pelatihan
3.2. Dukungan
pihak
swasta
3.3.Perlu
meningkatka
n
kapasitas
dan
kualitas
layanan
pelatihan di
BLK/UPT
4. Pelayanan
penyelesaian
perselisihan
hubungan
industrial
30% SPM
100%
4.1.Kapasitas
OPD
dalam
penyelesaia
n
perselisihan
4.2.Kebijakan
pemerintah
4.3.
Kepedulian
dunia
usaha
4.4.Kecepatan
dan
ketepatan
OPD
dalam
mencapai
perselisihan
5. Pelaksanaan
kepesertaan
jamsostek
30% SPM
100%
5.1.Kapasitas
sosialisasi
jamsostek
5.2.Respon dunia
usaha
5.1.Peningkatan
kapasitas
sosialisasi
jamsostek
6. Pelayanan
pengawasan
Ketenagakerj
aan
20% SPM 80%
6.1.Kapasitas
pengawasan
ketenaga
kerjaan
6.2.Dukungan
kementrans
6.3.Respon
dunia
usaha terhadap pengawas‐an
Ketenagakerjaa
n
6.4.Peningkatan
kapasitas
pengawasan
Ketenagakerja
an
7.Fasilitas bagi
calon
transmigran
100% Renstra
OPD
7.1 Anggaran
OPD
7.1 Budaya
masyarakat
(Banten)
7.2Kebijakan
Pemerintah
7.3.Peningkatan
profesionalisme
anggaran
fasilitasi
calon
transmigran
8. Tata Kelola -Lap Renstra 8.1Budaya akuntabi‐
8.2.Budaya
Birokrasi/
8.3. Peningkata
n
3.2 VISI MISI KEPALA DAERAH
Dengan semangat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat, Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten, maka
singkronisasi terhadap Perencanaan dan penyusunan program
Ketenagakerjaan dan Ketranasmigrasian Provinsi Banten akan
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
59
menyesuaikan dengan agenda dan Visi, Misi Gubernur dan Wakil
Gubernur. Maka dibutuhkan sebuah kajian atau telaah dalam
membuat arah kebijakan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrsian lima
tahun kedapan, dan berikut kupasan terhadap Visi Misi Gubernur
dan Wakil Gubernur:
Visi Pembangunan Provinsi Banten Tahun 2017- 2022 adalah :
“BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN
BERAKHLAKUL KARIMAH”
Visi besar yang menjadi spirit sekaligus ruh Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Banten Tahun 2017-2022 menggambarkan kondisi
dan prospektif Provinsi Banten lima tahun kedepan, menjadikan
Provinsi Banten sejajar dengan Provinsi-Provinsi maju yang ada di
Indonesia bahkan menjadi Banten sebagai Provinsi yang dapat
disetarakan dengan level Internasional dengan tetap
mengedepankan karakteristik antara lain:
1. Memiliki daya saing global;
2. Menciptakan masyarakat yang produktif, Harmonis,
berkepribadian dan berbudaya dalam bingkai Akhlakul Karimah.
3. Memiliki daya dukung dan menjamin kehidupan yang aman,
nyaman, berkelanjutan;
4. Terpeliharanya semangat kebersamaan untuk mengembalikan
Kejayaan Banten menuju “Banten Gold”
5. Didukung oleh pemerintahan yang baik, transparan, dan
amanah yang berorientasi kepada pelayanan prima bagi publik.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
60
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Provinsi Banten Tahun
2017-2022, dirumuskan 5 (lima) Misi sebagai berikut :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance).
2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur.
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas.
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan
berkualitas.
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Misi yang diemban untuk mencapai visi tersebut di atas
dikelompokan ke dalam 4 (empat) pilar pembangunan yaitu Pilar
Pelayanan Aparatur, Pilar Infrastruktur dan Lingkungan hidup, Pilar
Pendidikan, Kesehatan (Sosial) dan Pilar Ekonomi, dengan
penjelasan sebagai berikut :
Misi Pertama: Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik, Pada hakikatnya hal ini merupakan pelaksanaan dari sasaran
Pilar Aparatur yang difokuskan pada kejelasan fungsi regulator dan
operator melalui penataan organisasi dan Sumber Daya Manusia
(SDM), baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota/kabupaten dan
Provinsi serta kemudahan pengurusan perijinan, administrasi
kependudukan, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta
berorientasi pada pelayanan publik merupakan upaya yang perlu
didorong untuk menunjang perwujudan Provinsi Banten sebagai
daerah yang memiliki karakteristik tersendiri, modern dan berdaya
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
61
saing di masa depan. Tata kepemerintahan yang baik (good
governance) merupakan pilar utama dalam pencapaian visi
pembangunan jangka menengah daerah, dimana salah satu upaya
untuk mewujudkan pemerintahan yang baik adalah melalui
reformasi birokrasi.
Secara umum reformasi birokrasi mencakup penataan
kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, tata laksana dan
manajemen, akuntabilitas kinerja aparatur, pengawasan, pelayanan
publik, budaya kerja produktif, efektif dan efisien, disamping juga
melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Reformasi birokrasi di
Pemerintah Daerah Provinsi Banten sebenarnya telah dimulai
dengan penataan kelembagaan, seleksi calon pegawai
(rekruitmen) secara online, peningkatan koordinasi pengawasan dan
pemahaman akuntabilitas aparatur, pengaturan mekanisme, sistem
dan prosedur ketata-laksanaan yang tidak berbelit-belit, serta
penciptaan pelayanan publik yang prima dan berkualitas,
disamping pengembangan sistem informasi yang terintegrasi antara
perencanaan, penganggaran, pengelolaan keuangan daerah,
monitoring dan evaluasi serta pengawasan.
Dalam pelaksanaan pemerintahan, kelembagaan organisasi
serta tata kelola Pemerintah Provinsi Banten masih dirasa belum
optimal, baik dalam proses pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Pelayanan Terpadu Satu
Atap yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat proses
perizinan dan pelayanan, perencanaan dan penganggaran,
pengelolaan keuangan daerah, pemungutan pajak, proses
penyediaan barang dan jasa dan pelayanan administrasi
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
62
kependudukan akan lebih dikembangkan dan dapat diakses secara
online melalui sistem informasi terintegrasi.
Setelah mengidentifikasi visi dan misi pembangunan Provinsi
Banten tahun 2017-2022, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten berketetapan untuk mendukung dan berkontribusi dalam
pelaksanaan misi ke-1 (“Menciptakan tata kelola pemerintahan
yang baik), misi ke -3 (meningkatkan akses dan pemerataan
pendidikan berkualitas, dan misi ke-5 (“Meningkatkan kualitas
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi).
Ketiga misi ini (misi ke 1, misi ke 2 dan misi ke 5) akan menjadi
konsentrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
dalam menjabarkan sekaligus ikut merumuskan pembangunan
Banten dibidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, adapun
langkah dalam menjabarkan sekaligus merumuskan untuk
percepatan pencapaian terwujudnya Visi Misi Gubernur dan Wakil
Gubernur Banten, maka tahapan-tahapan yang akan di
kembangkan sebagai berikut :
1. Telaah Rencana Strategis Kementerian Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
2. Telaah Visi Misi Gubernur dan Wakil Banten.
3. Indenfikasi masalah Dinas Tenaga dan Transmigrasi Provinsi
Banten.
4. Penentuan Isu-isu Strategis Indeks Pembangunan
Ketenagakerjaan Provinsi Banten.
5. Matriks Rencana Kerja dan Target Pencapaian.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
63
Sebagai pelaksanaan Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional dan Pasal 3
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-
2014, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2015-2019.
Sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi dan tata
kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berimplikasi
pada perubahan nomenklatur unit kerja serta adanya perubahan
kebijakan pembangunan ketransmigrasian dan berbagai dinamika
lingkungan strategis, maka melalui Peraturan Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2012, Rencana Strategis
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut kemudian
diubah. Di dalam dokumen Rencana Strategis tersebut dinyatakan
bahwa sebagai bagian dari pembangunan nasional, bidang
Ketenagakerjaan dan ketransmigrasian merupakan bagian dari
upaya pengembangan sumberdaya manusia dan sumberdaya
alam yang memegang peranan penting dalam mewujudkan
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat
Indonesia seluruhnya. Oleh karena itu, pembangunan di bidang
Ketenagakerjaan diarahkan untuk memberikan kontribusi nyata dan
terukur dalam rangka peningkatan kesejahteraan tenaga kerja,
3.3 Telaah Rencana Strategis (RENSTRA) Kemenakertrans RI
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
64
ketenangan berusaha, yang dilaksanakan melalui berbagai
kebijakan.
Selaras dengan pembangunan nasional, arah kebijakan dan
strategi pembangunan ketenagakerjaan juga merupakan bagian
dari arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional,
pembangunan bidang ekonomi dan pembangunan wilayah.
1. Arah kebijakan pembangunan dan strategi pembangunan
ketenagakerjaan dalam kerangka pembangunan Nasional, adapun
agenda prioritas pembangunan nasional terkait dengan
pembangunan ketenagakerjaan yaitu:
a. Agenda prioritas melindungi hak dan keselamatan pekerja
migran, dengan arah kebijakan dan strategi:
1) Meningkatkan tata kelola penyelenggaraan penempatan;
2) Memperluas kerjasama dalam rangka meningkatkan
perlindungan;
3) Membekali pekerja migran dengan pengetahuan,
pendidikan dan keahlian;
4) Memperbesar Pemanfaatan jasa keuangan bagi pekerja
melalui pengenalan jasa keuangan
5) Meningkatkan perlindungan melalui peningkatan
pengawasan dan peningkatan kesejahteraan serta
penyusunan skema asuransi yang efektif.
b. Agenda prioritas peningkatan daya saing tenaga kerja,
dengan arah kebijakan dan strategi:
1) Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
65
2) Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan menciptakan
hubungan industrial yang harmonis.
Dalam rangka mendukung agenda dan sasaran pembangunan
bidang ekonomi, kebijakan dan strategi pembangunan
ketenagakerjaan diarahkan untuk:
a. Memperkuat daya saing tenaga kerja dalam memasuki pasar
tenaga global;
b. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan
memperbaiki iklim ketenagakerjaan;
c. Meningkatkan akses angkatan kerja kepada sumber daya
produktif;
d. Mendorong pengembangan ekonomi pedesaan;
e. Memfungsikan pasar tenaga kerja;
f. Memperluas kerjasama dalam rangka melindungi hak dan
keselamatan tenaga migram;
g. Meningkatkan tata kelola penyelenggaraan penempatan;
h. Membekali pekerja migran dengan pengetahuan, pendidikan
dan keahlian;
i. Memperbesar pemanfaatan jasa keuangan bagi pekerja;
j. Pelaksanaan system jaminan sosial nasional;
k. Jaminan sosial bagi pekerja penerima upah;
l. Perluasan kesempatan kerja bukan penerima upah dan bukan
pekerja.
Dalam kerangka pembangunan wilayah, kebijakan dan strategi
pembangunan ketenagakerjaan diarahkan untuk mendukung:
a. Pengembangan kawasan strategis;
b. Pengemabangan kawasan perkotaan dan pedesaan;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
66
c. Pengembangan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan;
d. Penanggulangan bencana;
e. Pengembangan tata ruang wilayah nasional;
f. Tata kelola pemerintahan dan otonomi daerah.
2. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Ketenagakerjaan
Pada dasarnya arah kebijakan dan strategi kementerian
ketenagakerjaan selaras dan mendukung agenda, sasaran dan
arah kebijakan pembangunan nasional, maka dirumuskan 9
(Sembilan) agenda prioritas pembangunan bidang ketenagakerjaan
yang disebut NAWA KERJA KETENAGAKERJAAN, yaitu:
1) Penguatan perencanaan tenaga kerja nasional;
2) Percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja;
3) Percepatan sertifikasi profesi;
4) Perluasan kesempatan kerja formal;
5) Penguatan wirausaha produktif;
6) Penciptaan hubungan industrial yang sehat dan produktif;
7) Penegakan hukum ketenagakerjaan
8) Peningkatan perlindungan pekerja migran;
9) Pelayanan ketenagakerjaan sederhana, transparan dan
akuntabel.
Adapun arah kebijakan dan strategi kementerian
ketenagakerjaan dijabarkan sebagai berikut:
a. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja untuk
memasuki pasar tenaga kerja.
1) Harmoniasi, standarisasi dan sertifikasi kompetensi melalui
kerjasama lintas sector, lintas daerah dan lintas Negara
mitra bisnis dalam rangka keterbukaan pasar.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
67
2) Pengembangan program kemitraan antara pemerintah
dengan dunia usaha/industry dan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah untuk peningkatan
kualitas tenaga kerja.
3) Pengembangan pola pendanaan pelatihan.
4) Penataan lembaga pelatihan berbasis kompetensi melaui
pengelolaan program pelatihan yang komprehensif
dengan mengembangkan lembaga pelatihan di tingkat
pusat sebagai tempat pelatihan unggulan, dan
pendampingan bagi lembaga pelatihan provinsi, serta
lembaga pelatihan provinsi menjadi unggulan dan
pendampingan bagi lembaga pelatihan kabupaten/kota.
5) Peningkatan kualistas system tata kelola program pelatihan
untuk menpercepat sertifikasi pekerja memerlukan strategi
sosialisasi program pelatihan secara lebih insentif dan
ekstensif agar kualitas angkatan kerja siap memasuki
lapangan pasar tenaga kerja.
6) Identifikasi dan memilih sector/sub sector yang dinilai
tambah dan penyerapan tenaga kerja tinggi, sehingga
menjadi focus untuk dikembangkan.
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan Penempatan dan
Pemberdayaan Tenaga Kerja.
1) Peningkatan akses angkatan kerja kepada sumber daya
produktif melalui peningkatan keterampilan pekerja;
2) Mendorong pengembangan ekonomi produktif berbasis
masyarakat;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
68
3) Fasilitasi moblitas tenaga kerja internal dan eksternal serta
menfungsikan pasar tenaga kerja;
4) Perlindungan pekerja migran.
c. Penciptaan Hubungan Industrial yang harmonis dan
memperbaiki iklim ketenagakerjaan.
1) Meningkatkan kualitas tata kelola kelembagaan dan
kerjasama hubungan industry;
2) Memwujudkan system pengupahan yang adil;
3) Meningkatkan program perlindungan social bagi
pekerja/buruh;
4) Menerapkan prinsip-prinsip hubungan insustrial dalam
pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
5) Meningkatkan kualitas tata kelola persyaratan kerja,
kesejahteraan dan analisis diskriminasi.
d. Peningkatan Perlindungan Tenaga Kerja, menciptakan rasa
keadilan dalam dunia usaha dan pengembangan system
pengawasan ketenagakerjaan.
1) Mengembagkan system pengawasan ketenagakerjaan;
2) Meningkatkan kualitas teknik pemeriksaan dan penyidikan
norma ketenagakerjaan dan K3.
3) Meningkatkan kontribusi penarikan pekerja anak dari bentuk
terburuk pekerjaan untuk anak melalui peningkatan peran
dan intervensi untuk menarik pekerja anak dari bentuk
terburuk pekerjaan untuk anak untuk dikembalikan keminat
dan bakatnya melaui dunia pendidikan.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
69
4) Meningkatkan kualitas penerapan norma kerja dan
jamsostek melalui peningkatan jumlah perusahaan yang
menerapkan norma waktu kerja, waktu istirahat, dan
pengupahan, norma penempatan tenaga kerja Indonesia
di dalam dan luar negeri, norma penggunaan tenaga kerja
asing, norma pelatihan kerja, norma hubungan kerja dan
kebeasan berserikat, norma jaminan social tenaga kerja
melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
5) Meningkatkan kualitas penerapan norma kerja perempuan
dan norma kerja anak.
6) Meninkatkan kualitas pelayanan dan penerapan norma
keselamatan dan kesehatan kerja melalui peningkatan
jumlah perusahaan yang menerapkan norma
kelembagaan, keahlian dan system manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja, norma mekanik, pesawat
uap, dan bejana tekan, norma konstruksi bangunan, listrik
dan penaggulangan kebakaran, norma kesehatan kerja,
norma lingkungan kerja, dan bahan berbahaya dan
penanganan HIV-AIDS di Perusahaan serta pengkajian dan
penetapan standard K3, pengujian dan pemeriksaan K3,
jejaring kerjasama dan peran serta masyarakat bidang K3,
promosi dan sosialisasi K3.
7) Mendorong peran yang efektif dari pemerintah daerah,
terutama di wilayah industry, dalam upaya penguatan
lembaga pengawasan ketenagakerjaan sesuai Undang-
undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
70
e. Memperkuat fungsi pendukung (manajemen dan pengawasan
internal, serta perfencanaan dan pengembangan).
Arah kebijakan fungsi pendukung adalah meningkatkan
kualitas manajemen internal kearah tata kelola pemerintahan
yang baik, meningkatkan kualitas aparatur, peningkatan
kualitas pemanfaatan hasil perfencanaan tenaga kerja,
penelitian, pengembangan serta data dan informasi, dan
pelaksanaan e-government sebagai dasar perumusan
kebijakan pembangunan bidang ketenagakerjaan.
Pembangunan kawasan transmigrasi yang potensial dan
layak dikembangkan, tidak tumpang tindih dengan
peruntukan lainnya;
1. Pembangunan lahan tidur, daerah tertinggal, dan kawasan
strategis secara terintegrasi untuk dijadikan industri berbasis
masyarakat daerah.
2. Pembangunan Sinergisitas lintas Organiasi Perangkat
Daerah dan Industri dalam mempublikasikan konsep
transmigrasi lokal.
3. Mermusukan konsep pengembangan transmigrasi lokal
sebagai daya tarik desa di kawasan transmigrasi dan
menjadikan Ikon Daerah.
4. Membangun keterkaitan antara Karakteristik SDM, SDA dan
Lingkungan dalam lingkup transmigrasi Lokal.
5. Percepatan pembangunan kawasan tertinggal;
6. Percepatan pembangunan kawasan perbatasan
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
71
Untuk mencapai tujuan pembangunan di bidang
Ketenagakerjaan, maka ditetapkan visi Kementerian
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Tahun 2014-2019, sebagai
berikut:
“TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT YANG PRODUKTIF,
BERDAYA SAING, MANDIRI, DAN SEJAHTERA”
Upaya pencapaian visi tersebut akan diimplementasikan melalui
penjabaran misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
2. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan
penempatan dan perlindungan tenaga kerja di dalam dan di
luar negeri;
3. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan jaminan
sosial tenaga kerja;
4. Meningkatkan pelindungan Ketenagakerjaan;
5. Membangun kawasan serta memfasilitasi perpindahan dan
penempatan transmigrasi;
6. Mengembangkan kapasitas masyarakat transmigrasi dan
kawasan transmigrasi;
7. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif
dan terpadu dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang
baik (good governance), meningkatkan efektivitas
pengawasan intern, dan melaksanakan penelitian,
pengembangan serta pengelolaan data dan informasi yang
efektif.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
72
Setelah melakukan penelaahan terhadap Rencana Strategis
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Tahun
2014-2019, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengidentifikasi
permasalahan pelayanan, faktor penghambat, dan faktor
pendorong terhadap pencapaian sasaran jangka menengah
kementerian tersebut sebagaimana disajikan berikut ini :
Tabel 3.2
Permasalahan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
berdasarkan Sasaran Renstra Kemenakertrans 2014-2019 beserta
Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Keberhasilan
Penanganannya dan Transmigrasi berdasarkan Sasaran Renstra
No
Sasaran Jangka
Menengah
Kemenkertrans
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Faktor Pendukung
1.
2.
3.
4.
Tersedianya Standar
Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
(SKKNI) dan tenaga
kerja serta calon
transmigran yang
kompeten dan
produktif
Diterapkannya tata
kelola yang baik oleh
lembaga pelatihan
berbasis kompetensi
Terselenggaranya
program
pemagangan dalam
dan luar negeri sesuai
kebutuhan pasar kerja
Meningkatnya
kompetensi instruktur,
PSM dan tenaga
pelatihan
a. Belum sinkronnya
indikator kinerja OPD
dan indikator kinerja
kemenakertrans
b. Kapasitas dan
jenis layanan
pelatihan di BLK/UPT
kurang memadai
c. Minim instruktur
pelatihan yg
kompeten untuk
keahlian/profesi
tertentu terutama
pada sektor
ekonomi kreatif
d.Belum mantapnya
sistem manajemen
pelatihan di BLK/UPT
e. Belum optimalnya
kerjasama dengan
a.Blm
terwujudnya
reformasi
birokrasi di
OPD, khususnya
dalam aspek
ketatalaksanaa
n dan aspek
SDM.
b.Belum
berkembangny
a budaya
kemitraan
(public private
partnership)
c.Masih
rendahnya
kepedulian dan
partisipasi
perusahaan
terhadap
penerapan
a. Posisi wilayah
kerja OPD
sangat strategis
dan menjadi
patok duga
bagi OPD
sejenis di
provinsi lain
b. APBD Provinsi
Banten relatif
sangat besar
dan dapat
menjadi
“modal” bagi
pengembanga
n pelayanan
OPD
c.Isu
Ketenagakerjaa
n telah menjadi
isu global yang
menjadi
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
73
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Terlaksananya
pelatihan calon
wirausaha baru
Meningkatnya
produktivitas dan
tenaga kerja
perusahaan
Terlaksananya
sertifikasi kompetensi
tenaga kerja
Terbangunnya
layanan sistem
informasi pasar kerja
Terfasilitasinya
pelayanan
penempatan tenaga
kerja dalam negeri .
Meningkatnya
perluasan kesempatan
kerja di berbagai
bidang usaha
produktif
Meningkatnya
pelayanan dan
pengendalian
penggunaan tenaga
kerja asing
Meningkatnya jumlah
masyarakat yang
menerima manfaat
program, jumlah
rekomendasi dan
menguatnya jejaring
kerjasama dalam
rangka penempatan
dan perluasan
industri dlm kegiatan
pemagangan dan
penempatan calon
TK
f. Belum optimalnya
layanan pelatihan
calon wirausaha
baru yang secara
efektif berperan
sebagai inkubator
bisnis
g. Belum
terwujudnya system
informasi pasar
tenaga kerja yang
kredibel di tingkat
provinsi, kota, dan
kecamatan
h. Masih lemahnya
pelayanan dan
pengendalian
tenaga kerja asing
i. Masih lemahnya
sistem pengawasan
Ketenagakerjaan,
termasuk
keterbatasan
tenaga pengawas
Ketenagakerjaan
sistem
pengupahan
dan jaminan
sosial yang
lebih baik
d. Belum
sinkronnya
kebijakan pusat‐ daerah
dalam fasilitasi
calon
transmigran
perhatian lintas
Negara dan lembaga‐ lemb
aga
internasional
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
74
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
kesempatan kerja
Tercapainya
penerapan syarat-
syarat kerja dalam
hubungan kerja
Tercapainya tata
kelola kelembagaan
dan pemasyarakatan
HI
Menurunnya tingkat
perselisihan hubungan
industrial
Diterapkannya
pengupahan dan
jaminan sosial tenaga
kerja yang lebih baik
Meningkatnya
perlindungan pekerja
perempuan dan
terhapusnya pekerja
anak
Meningkatnya aturan
waktu kerja, waktu
istirahat dan
pengupahan,
penempatan dan
pelatihan tenaga
kerja, hubungan kerja
dan kebebasan
berserikat serta
pekerja yang
menerima hak jaminan
sosial tenaga kerja
Meningkatnya
penerapan
manajemen dan
standar keselamatan
dan kesehatan
Meningkatnya kualitas
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
75
20.
21.
teknis pemeriksaan
dan penyidikan norma
Ketenagakerjaan
Terfasilitasinya
penempatan
transmigran
Meningkatnya
kapasitas masyarakat
transmigrasi yang
produktif, sehat,
terdidik dan
kelembagaan yang
berfungsi di kawasan
transmigrasi.
Terhadap visi yang dijabarkan melalui misi Gubernur Banten
dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022, maka misi ke-1
terkait tata kelola pemerintahan yang bersih, Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi mengambil langkah-langkah strategis dalam ikut
menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dengan
membuat matriks probability pelayanan dan target capaian secara
internal.
Misi ke-1 dan program ke 21 terkait pemberdayaan ekonomi
kreatif yang juga menjadi konsen Gubernur dan Wakil Gubernur
2017-2022, Misi ke-1 dan program ke 21 inilah yang sangat Liner
dengan program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten, yang saat ini sedang dikembangkan melalui Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, dengan wadah Creative Centre.
Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka mensukseskan juga
program peciptaan lapangan pekerjaan dengan program
3.4 Telaah Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubenur Banten 2017-2022
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
76
pemagangan terapan yang sedang dirumuskan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, berikut matriks pemetaan
dalam rangka memudahkan Identifikasi permasalahan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Banten 2017-2022
Visi Ke 1 : Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang bersih (Clean
Governance)
No Misi dan
Program
Provinsi
Banten
Permasalahan
Layanan
Faktor
Penghambat
Faktor
Pendorong
1 Program
Tata kelola
Pemerintah
an
- Peningkat
an indeks
kepuasan
masyaraka
t dalam
pelayanan
publik
Akses terhadap
peningkatan
kapasitas
pegawai belum
memadai.
Disiplin dan Kinerja
pegawai OPD
belum Memadai
Budaya kerja
dengan
menggunakan
Teknologi
1. Belum ada
pemetaan
kapasitas
pegawai OPD
2. Belum ada
Sistem yg
Mendorong pd
peningkatan
kapasitas
pegawai OPD
3. Sistem
rekruitment
pegawai
kredibel, terbuka
dan sesuai
competency
sepnuhnya
belum
Minat
pegawai
untuk
peningkata
n kapasitas
pegawai
sangat
besar
Perlu
dukungan
legalitas/pa
yun hukum
untuk
efektifitas
penilaian
pegawai
OPD
Komitmen
Pelaksanaa
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
77
diterpakan
dalam sistem
penerimaan
pegawai.
1. Sistem Penilaian
Kinerja
pegawai belum
mak.
Diterapkan.
2. Belum
memadai
penerapan
sistem reward &
punishment
pegawai
3. Reformasi
Birokrasi belum
sepenuhnya
berjalan.
Belum ada cetak
biru penguatan
terkait
penggunaan TIK
pegawai OPD
Belum ada cetak
biru peningkatan
sistem data dan
pengelohan
informasi OPD
n reformasi
Birokrasi
telah Jauh
berkemban
g
Fasilitas TIK
OPD Sudah
Memadai
Penguatan
legalitas TIK
untk OPD
Sudah
Memadai.
Komitment
pemerintah
dalam
peningkata
n sistem
komunikasi
data
informasi
sangat
besar.
Telah
ditetapkan
UU No.14
thn 2008
tentang KIP.
Dan UU
No.25 thn
2009
tentang
Pelyanan
Publik.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
78
Dengan telaah terhadap misi dan visi Gubernur dan Wakil
Gubernur Banten 2017-2022 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
telah menjabarkan dalam matriks dalam rangka peningkatan tata
kelola pemerintahan yang bersih (clean governance). Dengan
matriks tersebut diharapkan variabel-varibel yang menjadi
konsentrasi dalam peningkatan tata kelola pemerintahan yang
bersih dicapai. Karena rumusan yang ditetapkan dalam matriks
tersebut sudah disesuaikan analisa berdasarkan standar operasional
prosedur pegawai organisasi Perangkat Daerah dalam menjalankan
rutinitas sebagai ASN.
Tabel 3.4
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Banten 2017-2022
Misi ke 3 : Meningkatkan Akses dan Pemetaan Pelayanan Pendidikan berkualitas
Program Gubernur & Wk.Gubenur
No Misi dan Program Provinsi
Banten
Permasalahan
Layanan
Faktor Penghambat Faktor
Pendorong
1. Tersedianya Lapangan Kerja
bagi masyarakat, dan
tersedianya tenaga kerja yang kompeten.
1.Program Pelatihan dan Peningkatan
Produktivitas Tenaga Kerja; 2.Program Pelayanan Pelatihan Tenaga Kerja
Industri
Pelatihan berbasis
masyarakat/mandi
ri masih belum tersedia tempat
pelatihan yang memadai
- Kuota Tenaga instruktur belum
terpenuhi;
- Peralatan pelatihan kerja
yang tdk sesuai
dengan era
Adanya pembatasan
penggunaan fasilitas
kantor, diluar fasilitas
pemerintah
- Belum adanya
penerimaan CPNS
spesifikasi instruktur
pekerja industry.
- Keterbatasan
Anggaran
Komitmen pemerintah
mengurangi
pengangguran, dan mengentaskan
kemiskinan
- Komitmen pemerintah untuk menerima CPNS
sesuai dengan kebutuhan
- Komitmen kepala Daerah bersama
dengan beberapa OPD
terkait,
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
79
industrial;
memprioritaskan
peningkatan kompetensi
dan atau
pengembangan SDM
masyarakat.
Tabel 3.5
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Banten 2017-2022
Misi ke 6 : Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
No Misi dan Program Provinsi
Banten
Permasalahan
Layanan
Faktor Penghambat Faktor
Pendorong
1
Penciptaan iklim investasi
melalui perbaikan perizinan,
infrastruktur, Regulasi
Tenaga Kerja, fasilitasi
sumber energy dan
menciptakan keamanan dan
ketertiban untuk
meningkatkan daya saing
daerah
1. Program Pengawasan
Ketenagakerjaan
2. Program peningkatan
Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan
-Program Penempatan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Akses terhadap
Peningkatan
Legalitas Lembaga belum Memadai
Akses peningkatan
pembentukan
jaringan belum
memadai
- Belum optimalnya
pelaksanaan pengawasan
- Perusahaan belum
optimal memberikan
jaminan social
ketenagakerjaan
- Keterbatasan
layanan informasi
lowongan kerja;
1. Konsep Kreativitas dan
Inovasi pegawai OPD
belum Menyeluruh.
2. Peningkatan Legalitas
kelembagaan belum
memadai.
- Masih terbatasnya
sarana penunjang
pengawasan
ketenagakerjaan; - Masih kurangnya tenaga
fungsional pengawasan - Masih adanya tenaga
kerja outsorsing;
- Kemampuan finansial
perusahaan
- Belum semua
perusahaan melaporkan
kebutuhan tenaga
Komitmen untuk sebuah
karya dan Inovasi baru
sangat besar.
Komitmen
Pengembangan terhadap
Industri kreatif Semakin
berkembang dan
menghasilkan.
Perlu adanya komitmen
Pelaksanaan Pengawasan secara
professional
- Diatur dalam peraturan-
perundangan
-Telah diterbitkanya Pergub.informasi
lowongan kerja
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
80
- Belum tersedianya
ruang/tempat pelaksanaan
seleksi pencari
kerja
kepada pemerintah;
- Keterbatasan
perusahaan dalam
menfasilitasi seleksi
perekrutan tenaga kerja
Program point ke-21 yang menjadi konsesntrasi Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Banten 2017-2022 telah dijabarkan oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten dengan pembentukan
Disnaker Creative Centre atau D’taker Creative Centre, lembaga ini
konsentrasi terhadap pengembangan industri kreatif berbasis
masyarakat, D’Taker Creative Centre juga didirikan dalam rangka
membangun jejaring binaan komunitas kreatif yang tersebar di
banten. Fungsi Galery dan konsultan dikembangkan dalam
kelembgaan D’Taker. Ini perwujudan Dinas Tenaga Kerja Provinsi
Banten dalam meningkatkan Industri kreatif yang ada di Provinsi
Banten.
Penentuan isu-isu strategis berdasarkan kajian dalam prespektif
ke-kinian dan realitas data pengangguran yang ada di Provinsi
Banten, maka isu strategis dapat dipetakan menjadi beberapa
faktor utama dan sub faktor yang mempengaruhinya. Ini
memudahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam
memudahkan penjabaran persoalan yang kerap menjadi pekerjaan
rumah yang seakan tidak pernah hilang, dan berikut beberapa
3.5 Penentuan Isu–isu Strategis Indeks Pembangunan
Ketenagakerjaan Provinsi Banten
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
81
faktor dan sub faktor yang diangkat menjadi isu strategis Dinas
Tenaga dan Transmigrasi Provinsi Banten 2017-2022 adalah sebagai
berikut :
1. Perencanaan tenaga kerja
2. Penduduk dan tenaga kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja muda;
Tingkat pekerja anak (10 – 17 tahun)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat pekerja tidak penuh
3. Pelatihan, Kompetensi Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja
Tingkat kapasitas pelatihan kerja;
Tingkat lulusan pelatihan kerja dan tingkat lembaga latihan
kerja yang terakreditasi
Laju pertumbuhan PRDB per tenaga kerja.
2. Pengawasan Ketenagakerjaan
Tingkat penerapan SMK3 di perusahaan
Tingkat kecelakaan kerja
Tingkat kepatuhan wajib lapor ketenagakerjaan
4. Hubungan Indutrial dan Jamsostek
Pengupahan dan kesejahteraan pekerja
tingkat perusahaan yang menjadi peserta BPJS
Ketenagakerjaan;
tingkat pp yang disahkan, tingkat PKB yang disahkan, tingkat
LKS Bripartit diperusahaan;
tingkat perselisihan hubungan industrial
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
82
5. Kesempatan kerja
kesempatan kerja sector formal dan informal
tingkat kesempatan kerja, laki-laki dan perempuan
6. Peningkatan dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Masyarakat.
Solusi Penanganan :
Peningkatan Kapasitas pegawai sesuai kompetensi
Pemaksimalan tugas dan fungsi bidang dengan inovasi baru
7. Belum optimalnya penyelarasan Program Kerja Dinas/badan
yang menangani ketenagakerjaan dan ketransmigrasian pada
pemerintah Kabupaten/Kota
8. Revitalisasi dan transformasi Konsep Pengembangan Transmigrasi
9. Revitalisasi Konsep Pengembangan UPTD BLKI/Latihan Kerja
10. Peningkatan dan pengembangan kapasitas kelembagaan dan
personil pengawasan ketenagakerjaan.
Program
Kegiatan
SKPD
Keamanan wisatawan
Angka kriminalitasTarget : 5%
Daya saing UKM
% UMKM yang sehatTarget 70%
Pencegahan kriminalitas
% potensi kriminalitas yang dicegah
Target : 90%
Iklim usaha kondusif
Jumlah UMKM baruTarget : 2000
1.Patroli keamanan2.Sosialisasi pencegahan
1.Pelatihan usaha baru2.Bantuan koperasi
Sat Pol PP Dinas Koperasi dan UKM
Rp.4.000.000.000 Rp.2.000.000.000
Pro
gra
m
follow
re
sult
Money
follow
pro
gra
m
Meningkatkan Industri PariwisataPDRB sektor pariwisata
Target : 10%
aya saing UKM
% UMKM yang sehatTarget 70%
Daya saing pariwisata
Kunjungan wisatawanTarget : 6 juta
Konektifitas antar daerah
Indeks aksesibilitasTarget : 8
Kualitas lingkungan hidup
Indeks LHTarget: 80
klim usaha kondusif
Jumlah UMKM baruTarget : 2000
Pemasaran pariwisata
% peningkatan wisatawanTarget : 5%
Layanan angkutan
% penumpang yang dilayani
Target : 90%
Kesehatan lingkungan hidup
% penumpang yang dilayaniTarget : 90%
Pelatihan usaha baruBantuan koperasi
1.Penyelenggaraan promosi2.Penyelenggaran travel
dialog
1.Pemantauan angkutan jalan
2.Uji KIR Kendaraan
1.Pengelolaan sampah2.Sosialisasi hidup sehat
Dinas Koperasi dan UKM Dinas Pariwisata Dinas Perhubungan Dinas Lingkungan Hidup
Rp.2.000.000.000 Rp.3.000.000.000 Rp.1.500.000.000 Rp.900.000.000
Kualitas lingkungan hidup
Indeks LHTarget: 80
Kesehatan lingkungan hidup
% penumpang yang dilayaniTarget : 90%
Pengelolaan sampahSosialisasi hidup sehat
Dinas Lingkungan Hidup
Rp.900.000.000
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatkan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Prov. Banten
KETERANGAN
1 2 3 4
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE :
VISI, MISI GUBERNUR TERPILH
AKAN MENJADI KERANGKA RPJMD
TELAAH VISI, MISI GUBERNUR BANTEN (RPJMD) TERHADAP RENCANA STRATEGIS DISNAKERTRANS PROV. BANTEN
1. Peningkatan Daya saing & Produktifitas, 2. Pemberdayaan & Peningkatan Ekonomi masyarakat, 3. Pengembangan Kawasan ekonomi Kreatif
Peningkatan IPK Prov. Banten
Sasaran :
1. Peningkatan Kualitas &
kapasitas Pelayanan Aparatur
2. Peningkatan Produktifitas &
Sinergistas Hub.Industri & SKPD
Terkait .
Peningkatan Kualiatas & Kapasitas
Training & Produktiftitas Daerah.
Sasaran :
- Peningkatan waktu dan jumlah
Peserta Pelatihan
- Penetapan materi pelatihan &
Produktiftas Daerah berbasis
Pasar kerja & Hasil Kerja.
Pengembangan & Pemberdayaan
Industri Kreatif Masyarakat.
Sasaran :
- Tersusunnya Rancangan Program
Transmigrasi lokal
- Terbentuknya Sentra-sentra
Industri kreatif Masyarakat
Revitalisasi Program Pendidikan BLKI
Sasaran :
- Peningkatan kualitas & Kapasitas
peserta Pendidikan, Kurikulum
dan Tenaga Pengajar
- Pembuatan Jaringan Kerja &
Penempatan kerja lulusan.
Indikator Kinerja:Terjadinya Peningkatan IPKTarget: 2% / tahun
Indikator Kinerja:Terjadinya Peningkatan Program Pelatihan & Produktifitas DaerahTarget:
KEPALA DINAS & SEKDIS. LAPENTA & TRANSMIGRASIBIDANG LAPENTA & PRODUKTIFITAS
Indikator Kinerja:Penguatan regulasi Pengembangan Industri kreatif Daerah Target:
Indikator Kinerja:Terwujudnya BLKI Unggulan di Banten.Target:
BIDANG BLKI
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
83
Tujuan dan sasaran serta pengembangan yang termaktub
dalam dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022, dijabarkan
berdasarkan kesesuaian rencana strategis Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022, memerlukan
telaah dan analisa yang linier terhadap program kegiatan dan
kesiapan anggaran dalam menjalankannya.
Tentu hal ini harus menggunakan strategi dan arah
kebijakan yang tepat dalam menyusun program kegiatan yang
sesuai tujuan dan sararan yang akan dicapaian sehingga
terlaksananya program tepat dan berdayaguna untuk
kesejahteraan masyarakat Banten. Dalam penjabaran misi yang
telah dituangkan dalam tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten, ada 3 misi sebagai berikut:
1. Misi pertama: Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governmen);
2. Misi ketiga : menciptakan akses dan pemerataan Pelayanan
Pendidikan berkualitas;
3. Misi kelima: meningkatkan kualitas pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi.
4.1 TUJUAN DAN SASARAN
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
84
Dalam menyelaraskan visi dan misi kepala daerah, maka perlu
menetukan tujuan dan sasaran berdasarkan kesesuain misi dalam
melaksanakan program prioritas berdasarkan tugas dan fungsi Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
4.1.1. Tujuan
Dalam mencapai tujuan dengan kesesuaian dengan target
dari kinerja dan program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten Tahun 2017-2022, maka perlu dipetakan
sebagaimana Tujuan, sebagai berikut:.
1. Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang
berakhlakul Karimah dengan efektif, efesien, transparan,
akuntable, dan sumber daya aparatur berintegritas,
berkompetensi serta melayani masyarakat.
2. Terwujudnya akses dan kualitas pendidikan dan sosial
menuju kualitas Sumber Daya Manusia yang berakhlakul
karimah dan berdaya saing;
3. Meningkatnya perekonomian secara berkelanjutan
berbasiskan potensi ekonomi lokal.
4.1.2. Sasaran
Sedangkan pencapaian sasaran sebagaimana tiga tujuan
berdasarkan penjabaran Misi dimaksud, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Tercapainya penyelenggaraan pemerintahan yang
akuntable, efektif, dan efesien. Dengan diharapkan dapat
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
85
menerapkan strategi meningkatkan pelayanan publik yang
akan dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten.
2. Tersedianya tenaga kerja yang berkompeten, dan siap
ditempatkan pada lapangan kerja pada industri dan
maupun bekerja secara mandiri. Dengan adanya sasaran
dimaksud Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten, merupakan bagian dari OPD yang harus
menyiapkan strategi untuk menyiapkan tenaga yang
berkompeten dan memperluas kesempatan kerja dan
penyediaan lapangan kerja, melaui pelatihan kompetensi,
pemagangan, sertifikasi dan Penempatan Tenaga Kerja.
3. Meningkatnya daya saing daerah. Daya saing ekonomi
daerah bertujuan memberikan pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan, mengembangkan sektor unggulan
dan potensi daerah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dan diharapkan meningkatnya
daya saing tenaga kerja untuk menjaga kondusifitas
ketenagakerjaan, perlindungan tenaga kerja dan bagian
dari penerapan K3 diperusahaan, dianataranya:
Terselenggaranya fungsi pengawasan dan Perlindungan
ketenagakerjaan berbasis pada Sistem Informasi
Pelaporan.
Terlesenggranya Program Sinergisitas dan Harmonisasi
Pengusaha dan Pekerja, Pemerintah daerah dan dunia
Industri
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
86
Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang sudah tersusun
dalam rencana startegis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten, hal ini dilakukan untuk memberikan penguatan pada visi
dan melaksanakan misi kepala daerah, Dinas tenaga kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten sebagaimana dikemukakan diatas,
maka dirumuskan tujuan dan sasaran, serta indikator kegiatan serta
target capaian dalam bentuk matriks program per bidang, disajikan
dalam tabel 4.1.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
42
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Tahun 2017-2022
Tujuan
Sasaran
Indikator
Sasaran
Data
capaian
pada tahun
awal
perencanaa
n
Target Kinerja Kondisi
Kinerja
pada
Akhir
Priode
Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Terwujudnya kelembagaan
pemerintahan daerah yang
beraklahul karimah dengan
efektif,efesien,transparan,ak
untable,dan sumber daya
aparatur berintegritas,
berkompetensi serta
melayani masyarakat.
Tercapainya penyelenggaraan
pemerintahan yang akuntable, efektif,
dan efesien
Capaian
Sistem
akuntabilita
s kinerja
intansi
pemerintah
(OPD)
CC
B
BB
BB
BB
A
A
Terwujudnya akses dan
kualitas pendidikan dan
social menuju kualitas SDM
berakhlakul karimah dan
berdaya saing
Meningkatnya tenaga kerja yang
bekerja secara penuh
Indeks
Pembangu
nan
Ketenagak
erjaan (IPK)
58,06 59,06 60,05 5,69 5,72 5,74 5,74
Meningkatnya
Perekonomian secara
berkelanjutan berbasiskan
potensi ekonomi lokal
Meningkatnya perekonomian banten
melalui kualitas pengelolaan
keuangan, kecukupan pangan dan
energi, pengembangan SDA yang
memberikan solusi terhadap
pengangguran dan kemiskinan
Indeks
Pembangu
nan
Ketenagak
erjaan (IPK)
58,06 59,06 60,05 43,75 45,00 46,29 46,29
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
88
5.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan prioritas Provinsi Banten berdasarkan RPJPD Provinsi
Banten Tahun 2005-2025 dan RPJMD ke 4 Tahun 2017-2022 diantaranya
Penanggulangan kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan
kesejahteraan sosial. Pembangunan böidang Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian Provinsi Banten didasarkan pada Strategi dan arah
kebijakan, sebagai berikut:
Tabel 5.1
Strategi dan Arah Kebijakan Tahun 2017-2022
Visi: Banten yang maju, Mandiri, Berdaya saing, Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah
Misi 1 : Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terwujudnya
kelembagaan
pemerintahan daerah
yang beraklahul karimah
dengan
efektif,efesien,transparan,
akuntable,dan sumber
daya aparatur
berintegritas,
berkompetensi serta
melayani masyarakat.
Tercapainya
penyelenggaraan
pemerintahan
yang akuntabel,
efektif dan efesien
Meningkatnya
pelayanan
publik yang
dilakukan
setiap
perangkat
daerah yang
melayani
langsung
masyarakt.
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana dan
peningkatan
kinerja dan
pelayanan
terhadap
masyarakat.
Misi 3 : Meningkatkan akses dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan Berkualitas
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terwujudnya akses
dan kualitas
pendidikan dan social
menuju kualitas SDM
Meningkatnya tenaga
kerja yang bekerja
secara penuh
Meningkatnya
kompetensi
dan
produktivitas
Penurunan
tingkat
pengangguran
terbuka dengan
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
89
berakhlakul karimah
dan berdaya saing
tenaga kerja meningkatkan
layanan
pencari kerja
melalui
pelatihan,
pemagangan
dan akreditasi
serta
pembinaan
produktivitas
Misi 5 : Meningkatnya Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya
perekonomian secara
berkelanjutan
berbasiskan potensi
ekonomi lokal
Meningkatnya
Perekonomian Banten
melalui kualitas
pengelolaan
keuangan, kecukupan
pangan dan energy,
pengembangan
sumber daya alam
(SDA) yang
memberikan solusi
terhadap
pengangguran dan
kemiskinan.
Memperluas
kesempatan
dan
penyediaan
lapangan
kerja
Peningkatan
Perlindungan
dan
Pengawasan
tenaga kerja,
norma
kerja,norma
keselamatan
dan kesehatan
kerja (K3) untuk
meningkatkan
kesejahteraan
tenaga kerja,
dan
menciptakan
hubungan
industrial yang
kondusif.
kebijakan yang akan dicanangkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten 2017-2022 dirumuskan dalam 7 strategi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Provinsi Banten.
Strategi :
a. Peningkatan Kapasitas dan kualitas para ASN dilingkungan Disnakertrans
Prov. Banten.
b. Melakukan terobosan dan Inovasi terhadap Indikator yang menjadi point
Penilaian IPK
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
90
c. Membuat Singkronisasi Program dan target bersama dengan OPD terkait
dilingkungan PEMDA Provinsi Banten.
2. Meningkatkan kualitas Kompetensi dan daya saing tenaga kerja dalam rangka
Peningkatan Produktifitas tenaga kerja.
Strategi :
a. Peningkatan kapasitas dan kualitas Pelatihan terkait nilai-nilai produktifitas.
b. Mendorong percepatan Akreditas Produktivitas kepada lembaga atau
jejaring Disnakertrasn prov. Banten
c. Membuat Singkronisasi Program dan target bersama dengan OPD terkait
dilingkungan PEMDA Prov. Banten.
3. Memperluas kesempatan kerja dan Program Pemagangan terapan serta
Penerapan program transmigrasi lokal.
Strategi :
a. Menetapkan Jejaring bursa kerja dan penempatan kerja Daerah.
b. Menetapkan Jejaring untuk program Pemagangan terapan secara
berkelanjutan
c. Membuat Singkronisasi Program dan target bersama dengan OPD terkait
dilingkungan PEMDA Prov. Banten.
4. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Strategi :
a. Meningkatkan harmonisasi dan singkronisasi dengan dunia Industri Provinsi
Banten melalui Jejaring dan forum-forum HRD Prov. Banten.
b. Terciptanya dan tersosialisasinya Sistem Aplikasi Pelaporan Industri yang
aplikatif dan terintegrasi.
c. Membuat Singkronisasi Program dan target bersama dengan OPD terkait,
kab./kota dan dunia Industri dalam meningkatkan fungsi pengawasan dan
kesejahteraan pekerja.
5. Pembuatan dan Pencanangan sentra-sentra Industri Kreatif Prov. Banten.
Strategi :
a. Adanya kelembagaan Cretative Centre Daerah
b. Tersusunya Pemetaan untuk Pembuatan Sentra-sentra Industri kreatif
masyarakat
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
91
c. Terjadinya Penguatan legalisasi terhadap Pengembangan dan
pemberdayaan Industri kreatif masyarakat.
6. Peningkatan Kapasitas pengelolaan BLKI unggulan
Strategi :
a. Peningkatan Kapasitas dan kualitas Kurikulum, Instruktur dan tata kelola BLKI.
b. Pembuatan Jejaring dengan dunia industri untuk kerjasama Penempatan
kerja atau pemagangan terapan lulusan BLKI.
c. Terjadinya job analisis pertahun terhadap pasar kerja dan program BLKI
berbasis pada Link and Match Job Competency.
7. Pencanangan 50 ribu serapan tenaga kerja baru untuk industri per tahun.
Strategi :
a. Pemaksimalan fungsi Jejaring atau forum HRD untuk bekerjasama
Pencangan program 50 rb serapan tenaga kerja baru.
b. Peningkatan Singkronisasi dan harmonisasi dan target bersama OPD,
Kab./Kota, dunia Industri dan Disnakertrans sebagai Leading sectro
ketenagakerjaan untuk menanggulangan penangguran.
Rumusan pernyataan dalam strategi kebijakan ini didasarkan daya kelolah
yang sudah terbangun oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Hal ini diharapkan menjadi semangat bersama para aparatur pemerintah daerah
terkait dalam ikut mewujudkan Visi Misi Gubernur dan wakil Gubernur Banten.
KEBIJAKAN :
Strategi Pembangunan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi
Provinsi Banten kebijakan yang akan dicanangkan oleh Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022 untuk mendukung
pencapaian strategi maka penerapan kebijakan harus searah dan singkron
dalam merumuskan point-point kebijakan sebagai berikut :
1. Memberikan fasilitas bagi peningkatan kualitas kompetensi dan daya saing
tenaga kerja.
2. Memberikan fasilitas kesempatan kerja dan Pemagangan terapan seluas
luasnya bagi pencaker.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
92
3. Memberikan fasilitas terhadap kemudahan akses informasi lowongan kerja dan
peningkatan kapasitas bursa kerja bagi masyarakat dan job career pekerja.
4. Memberikan fasilitas pelatihan berbasis life skill untuk pengembangan industri
kreatif masyarakat
5. Memberikan fasilitas bagi fungsi pengawasan dan perlindungan lebih intesif
terhadap tenaga kerja
6. Membangun sinergisitas dan harmonisasi antara Pekerja dan Pengusaha dalam
mewujudkan stabilitas produktifitas dan kesejahteraan pekerja.
7. Memberikan fasiliotas bagi pengembangan Manajemen tata kelola dan
sumber daya aparatur untuk meningkatkan kinerja.
Dengan demikian mana saja program yang menjadi prioritas Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten dijadikan starting point dalam pelaksanaan Indikator
kinerja program yang tepat sasaran dan capaiannya. Startegi dan arah kebijakan
dikembangkan semata-mata untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian yang ada di Provinsi Banten, tentu aturan
yang ada dalam IPK yang diterapkan secara Nasional akan memberikan indikator
mana saja yang akan menjadi point penilaian kinerja program.
Merujuk pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI No.166 tahun 2014
tentang Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK),
yang digunakan sebagai acuan dalam mengukur tingkat keberhasilan daerah
dalam menaikan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan. Ada dua variabel
sasaran utama yang menjadi point penilaian yang dijadikan Indikator utama
dan sub indikator, dan berikut 9 point indikator utama yang menjadi kroteria
dalam pengukuran IPK adalah :
1. Perencanaan tenaga kerja;
2. Penduduk dan tenaga kerja;
3. Kesempatan kerja;
4. Pelatihan kerja;
5. Produktivitas tenaga kerja;
6. Hubungan industrial;
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
93
7. Kondisi lingkungan kerja;
8. Pengupahan dan kesejahteraan pekerja; dan
9. Jaminan sosial tenaga kerja.
Bobot tertinggi pada indikator utama adalah Kesempatan kerja dan
Pelatihan kerja, sedangkan sub indikator dengan bobot tertinggi adalah
Perencanaan tenga kerja dan Produktivitas. Sedangkan dalam sub indikator
adalah lebih kepada perencanaan tenaga kerja.
tentu perhitungan IPK dihitung secara keseluruhan dari ke 9
(sembalan) indikator utama dan sub Indikatornya. Dalam pedoman
pengukuran Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) dari sembilan
Indikator utama dan sub Indikator menjadi satu kesatuan dalam proses
perhitungannya.
Perhitungan dilakukan tidak lagi secara parsial melainkan dilakukan
secara menyeluruh sehinga akan menghasilakan angka IPK yang akan
dirangking secara Nasional, tentu dalam menentukan target pencapian
daerah terlebih dahulu menganalisa terhadap perencanaan berbasis pada
unggulan dan proyeksi serta program yang tepat sasaran, denga
menyesuaiakn point IPK dengan Indikator utama dan sub Indikatornya.
Dengan tersusun rencana strategis maka tujuan, sasaran serta
strategi yang akan menjadi arah kebijakan bisa mengacu pada tabel IPK
Kementerian yang sudah diterapkan secara Nasional, namun yang
terpenting adalah bagaimana Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten akan mengkolaborasi serta memberikan terobosan dan inovasi
terkait persoalan Ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Banten.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
94
Dan berikut tabel rincian IPK baik Indikator utama ataupun Sub
indikatornya :
Table.5.2. Indikator dan Sub.Indikator IPK
Indikator Utama (Wu)
Sub Indikator (Ws)
Bobot
Indikator
Utama
(Wu)
Sub.Indikator
(Ws)
1. Perencanaan Tenaga Kerja 10 100
2. Penduduk dan Tenaga Kerja 10
a. Tingkat partisipasi angkatan kerja muda 25
b. Tingkat pekerja anak 25
c. Tingkat penganggur terbuka (tpt) 25
d. Tingkat pekerta tidak penuh 25
3. Kesempatan Kerja 15
a. Tingkat kesempatan kerja sector formal
b. Tingkat kesempatan kerja sector
informasi tidak termasuk pekerja
keluarga
c. Tingkat kesempatan kerja
35
25
40
4 Pelatihan dan kompetensi kerja 15
a. Tingkat kapasitas pelatihan 30
b. Tingkat lulusan pelatihan 30
c. Tingkat lembaga latihan terakreditasi 40
5 Produktivitas tenaga kerja
Timgkat produktivitas tenaga kerja
10
6. Hubungan industrial 100
a. tingkat peraturan perusahaan yang
disahkan
25
b. tingkat perjanjian kerja bersama
didaftarkan
25
c. tingkat lembaga kerjasama (LKS) Bipartit
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
95
di Perusahaan 25
d. tingkat perselisihan hubungan industrial
25
7. Kondisi Lingkungan Kerja
a. tingkat kepatuhan wajib lapor
ketenagakerjaan di perusahaan
40
b. tingkat penerapan SMK3 di perusahaan 30
c. tingkat kecelakaan kerja 30
8. Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja
Proporsi besaran upah minimum terhadap
KHL
10
9. Jaminan Sosial Tenaga Kerja 100
a. tingkat perusahaan yang menjadi
peserta Jamsostek
50
b. tingkat pekerja/buruh yang menjadi
peserta Jamsostek aktif
50
Indikator utama dan sub indikator dalam penilaian IPK sudah secara
baku ditentukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Tata cara perhitungan dan rumusan perhitungan yang menjadi
variabel data sudah diformulasikan dan ditentukan oleh Kementerian
Republik Indonesia, dan berikut petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis
dalam pengukuran Indeks Pembagunan Ketenagakerjaan.
5.2. DEFINISI
a) Indeks Kepuasan Masyarakat.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyrakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
96
1. Metode Pengolahan Data
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata
tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan
Indeks Kepuasan Masayarakat terhadap 14 (empat belas) unsur
pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang
yang sama dengan rumus sebagai berikut :
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan
nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut :
Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM yaitu
antara 25 – 100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan
dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut :
Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda, maka setiap unit pelayanan dimungkinkan untuk :
a. Menambahkan unsur yang dianggap relevan.
b. Memberikan bobot yang berbeda terhadap 14 (empat belas)
unsur yang dominan dalam unit pelayanan, dengan catatan
jumlah bobot seluruh unsur tetap 1 (satu).
IKM Unit Pelayanan x 25
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
97
Tabel 5.3
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan
Nilai
Persepsi
Nilai
Interval IKM
Nilai Interval
Konversi IKM
Mutu
Pelayanan
Kinerja
Unit
Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25 - 43,75 D Tidak Baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik
3 2,51 – 3,25 62,51 -81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
a. Perangkat Pengolahan
1) Pengolahan dengan komputer
Data entry dan penghitungan indeks dapat dilakukan dengan
program komputer/ sistem data base.
2) Pengolahan secara manual
a) Data isian kuesioner dari setiap responden dimasukkan ke
dalam formulir mulai dari unsur 1 (U1) sampai dengan unsur 14
(U14);
b) Langkah selanjutya untuk mendapatkan nilai indeks unit
pelayanan adalah sebagai berikut :
1) Nilai rata-rata per unsure pelayanan
Nilai masing-masing unsur pelayanan dijumlahkan (kebawah)
sesuai dengan jumlah kuesioner yang diisi oleh responden,
kemudian untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur
pelayanan, jumlah nilai masing-masing unsur pelayanan
dibagi dengan jumlah responden yang mengisi.
Untuk mendapatkan nilai rata-rata tertimbang per unsur
pelayanan, jumlah nilai rata-rata per unsur pelayanan
dikalikan dengan 0,071 sebagai nilai bobot rata-rata
tertimbang.
2) Nilai Indeks Pelayanan
Untuk mendapatkan nilai indeks unit pelayanan, dengan
cara menjumlahkan 14 unsur dari nilai rata-rata tertimbang.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
98
3. Pengujian Kualitas Data
Data pendapat masyarakat yang telah dimasukkan dalam masing-
masing kuesioner, disusun dengan mengkompilasikan data
responden yang dihimpun berdasarkan kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama.
Informasi ini dapat digunakan untuk mengetahui profil responden
dan kecenderungan jawaban yang diberikan, sebagai bahan
analisis obyektivitas.
D. Laporan Hasil Penyusunan Indeks
Hasil akhir kegiatan penyusunan indeks kepuasan masyarakat dari
setiap unit pelayanan instansi pemerintah, disusun dengan materi
utama sebagai berikut :
1. Indeks per unsur pelayanan
Berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan masyarakat,
jumlah nilai dari setiap unit pelayanan diperoleh dari jumlah nilai
rata-rata setiap unsur pelayanan. Sedangkan nilai indeks
komposit (gabungan) untuk setiap unit pelayanan, merupakan
jumlah nilai rata-rata dari setiap unsur pelayanan dikalikan
dengan penimbang yang sama, yaitu 0,071.
Contoh :
Apabila diketahui nilai rata-rata unsur dari masing-masing unit
pelayanan adalah sebagaimana tabel berikut :
Tabel 5.4
Nilai rata-rata unsur unit pelayanan
NO. UNSUR PELAYANAN NILAI UNSUR PELAYANAN
1 Prosedur Pelayanan 3,45
2 Persyaratan Pelayanan 2,65
3 Kejelasan Petugas Pelayanan 3,53
4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 2,31
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
99
5 Tanggung Jawab Petugas
Pelayanan
1,55
6 Kemampuan Petugas
Pelayanan
3,12
7 Kecepatan Pelayanan 2,13
8 Keadilan mendapatkan
pelayanan
2,43
9 Kesopanan dan Keramahan
Petugas
3,21
10 Kewajaran Biaya Pelayanan 1,45
11 Kepastian Biaya Pelayanan 1,93
12 Kepastian Jadwal Pelayanan 2,31
13 Kenyamanan Lingkungan 3,03
14 Keamanan Pelayanan 1,56
Maka untuk mengetahui nilai indeks unit pelayanan dihitung
dengan cara sebagai berikut :
Dengan Demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar
= 2,462 x 25 = 61,55
b. Mutu Pelayanan C.
c. Kinerja Unit Pelayanan Kurang Baik.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
100
2. Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur
yang mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang
mempunyai nilai cukup tinggi harus dipertahankan.
b) Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK)
1. Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan adalah suatu nilai yang
menggambarkan kondisi keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan
secara komposit yang mencakup 9 (sembilan) indikator utama
pembangunan Ketenagakerjaan yang sangat mendasar yaitu
perencanaan tenaga kerja, penduduk dan tenaga kerja,
penciptaan kesempatan kerja, pelatihan dan kompetensi kerja,
produktivitas tenaga kerja, hubungan industrial, kondisi lingkungan
kerja, pengupahan dan kesejahteraan pekerja, serta jaminan sosial
tenaga kerja.
2. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa
kerja.
3. Perencanaan Tenaga Kerja adalah proses penyusunan
rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar
dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan
pelaksanaanprogram pembangunan ketenagakerjaan yang
berkesinambungan.
4. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun dan
Lebih.
5. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (berumur 15 tahun ke
atas) yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau
punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang
tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan.
6. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
101
memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam
(tidak terputus) dalam seminggu yang lalu.
7. Penganggur Terbuka terdiri dari :
a. mereka yang mencari pekerjaan;
b. mereka yang mempersiapkan usaha;
c. mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
dapat pekerjaan;
d. mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
8. Tingkat Penganggur Terbuka yang selanjutnya disingkat TPT, adalah
rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja.
9. Pekerja Tidak Penuh adalah kegiatan seseorang yang bekerja
dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).
10. Tingkat Pekerja Tidak Penuh adalah rasio jumlah pekerja tidak penuh
terhadap jumlah penduduk yang bekerja.
11. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
12. Pekerja/Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima
upah atau imbalan dalam bentuk lain.
13. Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah nilai tambah atas
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di
wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
14. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
102
15. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
16. Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang
terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang
dan/atau jasa.
17. Lembaga Kerjasama Bipartit yang selanjutnya disebut LKS Bipartit,
adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang
anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh
yang sudah tercatat di instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan atau unsur pekerja/buruh.
18. Peraturan Perusahaan yang selanjutnya disingkat PP, adalah
peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat
syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
19. Perjanjian Kerja Bersama yang selanjutnya disingkat PKB, adalah
perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat
pekerja/serikat buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh
yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha
atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak
dan kewajiban kedua belah pihak.
20. Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh
karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan
kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja serta
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
103
21. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi
kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau
akan dilakukan.
22. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
selanjutnya disingkat SMK3, adalah bagian dari sistem manajemen
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
23. Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang selanjutnya disebut Jamsostek,
adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk
santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari
penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai
akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja
berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan
meninggal dunia.
24. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung
dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang
ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
25. Wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan adalah kegiatan wajib
perusahaan dalam pelaporan mengenai identitas perusahaan,
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
104
hubungan ketenagakerjaan, perlindungan tenaga kerja dan
kesempatan kerja pada perusahaannya.
Dan Berikut beberapa contoh formulasi dalam proses perhitungan terkait
Indikator utama dan sub Indikator IPK :
a. Menghitung Koefisien Masing-masing Indikator Utama
Koefisien indikator utama dihitung berdasarkan perbandingan
antara bobot indikator utama dengan jumlah bobot setiap sub
indikatornya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
b. Menghitung nilai aktual sub indikator
Nilai aktual sub indikator dihitung secara individual menggunakan
berbagai formula. Berikut akan dijelaskan secara rinci proses
penghitungan nilai aktual setiap sub indikator dimaksud.
1) Perencanaan tenaga kerja provinsi
Nilai aktual perencanaan tenaga kerja provinsi merupakan
proporsi dari ketersediaan tupoksi, tim PTK dan buku RTK yang
masih berlaku, dengan rumus sebagai berikut :
2) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Muda
Nilai aktual tingkat angkatan kerja muda merupakan rasio
antara angkatan kerja muda (15-19 tahun) dengan penduduk
kn
Wun
100
Wsn
Dengan : : Koefisien Indikator Utama ke-n : Bobot Indikator Utama ke-n : Bobot Sub Indikator dari Indikator Utama ke-n
T p TPTK BRTK 100
11 j 100
Dengan :
: Nilai aktual sub indikator PTK Provinsi di Provinsi
j
Tp : Nilai Unit Tugas Pokok dan Fungsi
TPTK : Nilai Tim Perencanaan Tenaga Kerja
BRTK : Nilai Buku Rencana Tenaga Kerja yang masih berlaku
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
105
usia kerja muda (15-19 tahun), yang rumusnya adalah sebagai
berikut :
3) Tingkat Pekerja Anak
Nilai aktual tingkat pekerja anak merupakan rasio antara
penduduk yang bekerja di bawah 18 tahun dengan jumlah
penduduk yang bekerja, yang rumusannya adalah sebagai
berikut :
4) Tingkat Penganggur Terbuka (TPT)
Nilai aktual tingkat penganggur terbuka (TPT) dihitung dengan
membandingkan antara jumlah penganggur terbuka
(angkatan kerja dikurangi penduduk yang bekerja) dengan
total angkatan kerja menggunakan rumus sebagai berikut :
5) Tingkat Pekerja Tidak Penuh
Nilai aktual tingkat pekerja tidak penuh dihitung dengan
membandingkan jumlah pekerja tidak penuh (PYB < 35 jam
dalam seminggu dan tidak termasuk tidak bekerja/0 jam)
21 j
AK
Muda
100
PUKMuda
Dengan : : Nilai aktual angkatan kerjamuda dari Provinsi j
AKMuda : Jumlah angkatan kerja muda (15-19 tahun)
PUKMuda : Jumlah penduduk usia kerja muda(15-19 tahun)
22 j
PYB
Anak
100
PYB
Dengan :
: Nilai aktual tingkat pekerja anak dari Provinsi j
PYBAnak : Jumlah pekerja anak
PYB : Jumlah penduduk yang bekerja
23 j AK PYB 100 AK
Dengan :
23 j : Nilai aktual tingkat penganggur terbuka dari
Provinsi j
PYB : Jumlah penduduk yang bekerja AK : Jumlah angkatan kerja
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
106
dengan total penduduk yang bekerja dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
6) Tingkat Kapasitas Pelatihan
Nilai aktual tingkat kapasitas pelatihan merupakan
perbandingan antara daya tampung BLK dengan penganggur
terbuka yang berpendidikan SMTP dan SMTA dikalikan dengan
perbandingan kabupaten/kota yang memiliki BLK dengan
jumlah kabupaten/kota.
7) Tingkat Lulusan Pelatihan
Tingkatlulusan pelatihan dihitung dengan membandingkan total
lulusan peserta pelatihan dengan penganggur terbuka yang
berpendidikan SMTP dan SMTA.
8) Tingkat Lembaga Latihan Terakreditasi
Nilai aktual tingkat lembaga latihan terakreditasi dihitung
dengan membandingkan jumlah lembaga latihan (pemerintah
dan swasta) yang terakreditasi dengan jumlah keseluruhan
lembaga latihan milik pemerintah dan swasta, dengan rumus
sebagai berikut :
Dengan :
PYB 35 jam / min ggu PYB
: Nilai aktual tingkat pekerja tidak
penuhdariProvinsi j
: Jumlah pekerja tidak penuh : Jumlah penduduk yang bekerja
DTP Kab / Kota BLK
41 j BLK 100
PT
Kab / Kota
SMTPSMTA
Dengan :
: Nilai aktual tingkat kapasitas pelatihan dari
Provinsi j
DTPBLK : Daya tampung lembaga pelatihan BLK PT
SMTPSMTA : Penganggur terbuka (SMTP dan SMTA)
Kab / KotaBLK : Jumlah Kab/Kota yang memiliki BLK Kab / Kota : Jumlah Kab/Kota
42 j
PT SMTPSMTA 100
Dengan : : Nilai aktual tingkat lulusan pelatihan dari
Provinsi j
LPP: Jumlah Lulusan peserta pelatihan PT SMTPSMTA : Jumlah Penganggur terbuka (SMTP dan SMTA)
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
107
9) Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
Nilai aktual tingkat produktivitas tenaga kerja dihitung dengan
membandingkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dengan total penduduk yang bekerja menggunakan rumus
sebagai berikut :
10) Tingkat Peraturan Perusahaan (PP) yang Disahkan
Nilai aktual tingkat peraturan perusahaan (PP) yang disahkan
dihitung dengan membandingkan jumlah perusahaan wajib
lapor yang telah memiliki PP dengan total perusahaan wajib
lapor menggunakan rumus :
PWPP
100 61 j
PW
Dengan :
: Nilai aktual tingkat perusahaan wajib lapor yang mempunyai PP dari Provinsi j
PWPP : Jumlah perusahaan wajib lapor yang mempunyai PP yang disahkan
43j
BLK Terakreditasi
100
BLK Pemer int ah,swasta
Dengan :
: Nilai aktual tingkat lembaga latihan
BLK
Terakreditasi
terakreditasi dari Provinsi j
: BLK yang telah diakreditasi
BLK
Pemer intah,swasta : BLK milik pemerintah dan swasta
PDRB
51 j
PYB
100
Dengan : : Nilai aktual tingkat produktivitas tenaga kerja
dari Provinsi j
PDRB : Jumlah Produk Domestik Regional Bruto PYB : Jumlah Penduduk yang bekerja
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
108
PW : Jumlah perusahaan wajib lapor
11) Tingkat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang didaftarkan
Untuk menghitung tingkatPerjanjian Kerja Bersama (PKB)
yang didaftarkan adalah dengan membandingkan jumlah
perusahaan wajib lapor yang telah memiliki PKB dengan
total perusahaan wajib lapor menggunakan rumus sebagai
berikut :
12) Menghitung Indeks masing-masing sub indikator sebelum
Pembobotan
Indeks sub indikator sebelum pembobotan dihitung berdasarkan
perbandingan antara selisih nilai aktual suatu sub indikator dan
nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan nilai
minimum sub indikator yang bersangkutan menggunakan rumus
sebagai berikut :
PWPKB
62 j
PW
100
Dengan :
: Nilai aktual tingkat perusahaan wajib lapor yang
mempunyai PKB dari Provinsi j
PWPKB : Jumlah perusahaan wajib lapor yang mempunyai
PKB
PW : Jumlah perusahaan wajib lapor
Ixun,i , j xu
n,i , j
x
min
xmax xmin
Dengan : : Indeks sub indikator ke-i untuk indikator utama ke-n
dari daerah j sebelum pembobotan;
dengan n=Indikator Utama;
j = Provinsi; i =Sub Indikator
: Nilai aktual sub indikator ke-i untuk indikator utama
ke-n dari Provinsi-j
: Nilai minimum sub indikator ke-i : Nilai maksimum sub indikator ke-i
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
109
Dengan petunjuk teknis perhitungan yang sudah dibakukan secara
nasional, maka nilai akhir dijumlahkan dengan sub indikator yang ada. Tentu
hasil ini akan menjadi dasar kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten, dalam menentukan target capaian kinerja, program dan
kegiatan.
Memperhatikan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi Gubernur Banten
dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017-2022 tepatnya pada Misi ke 1 (satu),
Misi ke 3 (tiga) dan Misi ke 5 (lima), maka Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten, merumuskan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif sebagaimna di
sajikan dalam tabel di bawah ini.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
110
Tabel 5.5 TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM
BIDANG URUSAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BANTEN
TAHUN 2017-2022
No Bidang Seksi Program/Kegiat
an
Indikator Kinerja Utama (Outcome)/Indikator
Kinerja Kegiatan (Tolak Ukur) dan Sub Indikator
Rencana RPJMD 2017-2022
Bobot Indikator
Utama
Bobot Sub
Indikator
Base Line Tahun 2016 (%)
Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KEPALA DINAS
Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan
58,06
Indeks Kepuasan Masyarakat
2,80
1.
Bidang Hubungan Industial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
1 Meningkatnya Hubungan Industrial
10 4,97
Kasie Kelembagaan HI dan Penyelesaian Perselisihan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Tenaga Kerja
a Tingkat LKS Bipartit di Perusahaan
25 1,54
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
111
b Tingkat Parselisihan Hubungan Industrial
25 2,24
Kasie Pemasyarakatan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja
Peningkatan Pemasyarakatan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja
a Tingkat PP yang Disahkan
25 0,65
b Tingkat PKB yang Disahkan
25 0,54
2 Meningkatnya Pengupahan dan Kesejahteraan Tenaga Kerja
10 12.94
Kasie Pengupahan dan Jaminan Sosial
Penyiapan Pelaksanaan Penetapan UMP
a Proporsi Besaran Upah Minumim terhadap KHL
100 12.94
3 Jamianan Sosial Tenaga Kerja
10 11,52
a Tingkat Perusahaan yang menjadi Anggota BPJS
50 5,95
b Tingkat Pekerja/Buruh yang Menjadi Anggota BPJS Aktif
50 5,57
2. Bidang Pengawasan
1 Meningkatkan Perlindungan Kondisi Lingkungan Kerja
10 4,96
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
112
Kasie Norma K3
Peningkatan Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a Tingkat Penerapan SMK3 di Perusahaan
40 0,80
Kasie Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
Peningkatan Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
b
Tingkat Kecelakaan Kerja 30 2,87
Kasie Norma Kerja
Peningkatan Pengawasan Norma Kerja
c Tingkat Kepatuhan Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Provinsi
30 1,29
Pengawasan Ketenagakerjaan
3.
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1 Meningkatnya Kesempatan Kerja
15 14,91
Kasie Pengembangan Pasar Kerja
Penyebarluasan dan Pengembangan Pasar Kerja
a Tingkat Kesempatan Kerja Sektor Formal
35 4,84
Kasie
Transmigrasi
Penyiapan, Penempatan dan Pembinaan Transmigrasi
b Tingkat Kesempatan Kerja Sektor Informal
25 4,00
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
113
Kasie
Penempatan
Tenaga Kerja
Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja
c Tingkat Kesempatan Kerja
40 6,11
4.
Bidang Pelatihan
dan
Produktivitas
Tenaga Kerja
1
Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja
10 6,35
Kasie Bina
Produktivitas
Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja
a Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
100 3,17
Kasie
Pelatihan dan
Pemagangan
Peningkatan Pelatihan dan Pemagangan
2
Peningkatan Pelatihan dan Kompetensi Kerja
5 1,72
Kasie
Kelembagaan
dan Akreditasi
Pengembangan Kelembagaan dan Akreditasi
a Tingkat Lembaga Latihan yang Terakreditasi
40 1,72
5. BLKI/UPTD
Latihan Kerja
1 Peningkatan Pelatihan dan Kompetensi Kerja
10 1,58
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
114
Kasie
Pengembanga
n dan
Pemasaran
BLKI
Kegiatan Program, Evaluasi dan Pengambangan BLKI
a Tingkat Kapasitas Pelatihan
30 0,78
Kasie
Pelatihan BLKI
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja BLKI Provinsi Banten
b Tingkat Kelulusan Pelatihan
30 0,78
Program Tata Kelola Pemerintahaan
6. Sekretariatan
Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat
(1-4) 2,80
Kasubag PEP Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
a
Tersusunnya Dokumen, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Satuan:Dokumen
Tersusunnya Data dan
Informasi Pembangunan
(Dokumen)
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
115
Kasubbag Keuangan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
Tersusunnya Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
a Tersedianya Barang dan Jasa Perkantoran
Pengadaan Sarana dan Kantor
b Tersedianya Sarana dan Kantor
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
c Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Kantor
Peningkatan Kapasitas Apratur
d Meningkatnya Kapasitas Apratur
Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah
e
Terlaksannya Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah (satuan:bulan)
7. BLKI/UPTD Latihan Kerja
Kasubbag Tata Usaha BLKI
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada BLKI
a Tersedianya Barang dan Jasa Perkantoran pada BLKI
Pengadaan Barang dan Jasa Perkantoran pada BLKI
b Tersedianya Barang dan Jasa Perkantoran pada BLKI
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
116
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada BLKI
c Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Kantor pada BLKI
8.
UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Serang dan Kota Cilegon
Kasubag. Tata Usaha
Pelayanan Tata usaha pada UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Serang dan Kota Cilegon
a.tersedianyan barang jasa, tersedianya pengadaan barang jasa, tersedianya pemeliharaan dan terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dan keluar daerah
Pergub.19
Tahun
2018
9.
UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kab.Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.
Kasubag. Tata Usaha
Pelayanan Tata usaha pada UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Serang dan Kota Cilegon
a.tersedianyan barang jasa, tersedianya pengadaan barang jasa, tersedianya pemeliharaan dan terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dan keluar daerah
10
UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kab.Tangerang
Kasubag. Tata Usaha
Pelayanan Tata usaha pada UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan
a.tersedianyan barang jasa, tersedianya pengadaan barang jasa, tersedianya pemeliharaan dan terlaksananya
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
117
Kabupaten Tangerang
koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dan keluar daerah
11
UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan
Kasubag. Tata Usaha
Pelayanan Tata usaha pada UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan
a.tersedianyan barang jasa, tersedianya pengadaan barang jasa, tersedianya pemeliharaan dan terlaksananya koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dan keluar daerah
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
118
Sebagai suatu bagian dari sistem perencanaan yang
dimiliki oleh pemerintah daerah, Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten ini
merupakan dokumen acuan bagi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten selama
periode 2017 - 2022, mengikuti periode berlakunya RPJMD Provinsi
Banten Tahun 2017 - 2022.
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Banten ini, memiliki kedudukan yang sangat vital dan urgen dalam
pengembangan perencanaan, koordinasi dan pengendalian
pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan, memberikan arah,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten merupakan penjabaran dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Banten yang selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
(Renja) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Rencana tersebut merupakan rencana lima tahunan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten selama periode
lima tahun (2017 - 2022) yang wajib dilaksanakan secara
bertanggung jawab.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
119
Dan Berikut Penjabaran dari Indikator Kinerja yang
terangkum dalam Matriks Program Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022, terlampir.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
120
Berikut adalah rumusan penjabaran indikator kinerja Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017-2022,
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Banten
disajikan dalam tabel berikut ini.
Dari skema tematik indikator kinerja penyelanggaraan
bidang urusan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten akan mengacu pada Rencana
Strategis Tahun 2017-2022 dalam penerapannya. Program
kegiatan yang dicanangkan merupakan turunan dari
pencanangan rencana stratgis yang dibuat. Ini dilakukan dalam
rangka program kegiatan diaksanakan tepat sasaran terukur dan
berkualitas.
Indikator kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten, adalah:
1). Capaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah
2). Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan
3). Pekerja Penuh Waktu
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG
URUSAN
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
121
Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Tahun 2017-2022 dimuat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai RPJMD
Provinsi Banten Tahun 2017-2022
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
101
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017-2022
No
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Data
capaian
pada tahun
awal
perencanaan
Target Capaian Tahunan Kondisi
Kinerja pada
Akhir Priode
Renstra
Th 2018 Th 2019 Th.2020 Th 2021 Th 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) CC B BB BB BB A A
2.
Indeks Pembangunan
Ketenagakerjaan (IPK)
58,06
59,06
60,05
5,69
5,72
5,74
5,74
3.
Pekerja Penuh waktu
58,06
59,06
60,05
43,75
45,00
46,29
46,29
PENANGGUNGJAWAB : KADIS
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Adanya Peningkatan
IPK Secara Berkala
Meningkatkan
kapasitas kinerja
SDM
Ketanagakerjaan
dan Produktivitas
Memastikan
Peningkatan
Produktivitas dan
Perluasan
penempatan kerja
Memperkuat
target pencapain
kinerja organisasi.
FRAME of WORK : Terwujudnya Kelembagaan Disnakertrans Yang Progressif,
Effektif, Effesien dan Inovatif
VISI MENGHADIRKAN DISNAKERTRANS PROVINSI BANTEN YANG TEKNOKRATIK, INOVATIF UNTUK TERWUJUDNYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS GLOBAL
MISI 2 Menciptakan Harmonisasi Kinerja Organisasi serta pembuatan perencanaan berbasis pada analisis proyeksi urgensi dan unggulan
INDIKATOR 1. Perencanaan Tenaga Kerja
2. Penduduk dan Tenaga Kerja
PENANGGUNGJAWAB : SEKRETARIS DINAS
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Terciptanya Kinerja Organisasi yang tertib administrasi, tertib organisasi dan tertib personal
Meningkatnya tata kelola adm. Pelayanan ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Memastikan tata kelola Adm, pelayanan & Perencanaan effektif, effesien yang tepat sasaran
Pembuatan SOP yang sistematis dan terukur.
FRAME of WORK : Invetarisir Database Ketenagakerjaan & Transmigrasi serta peningkatan kapasitas manajemen Proyeksi
49
KEBIJAKAN
Memperkuat
pencapain
kinerja organisasi.
Terwujudnya Kelembagaan Disnakertrans Yang Progressif,
MENGHADIRKAN DISNAKERTRANS PROVINSI BANTEN YANG TEKNOKRATIK, INOVATIF UNTUK TERWUJUDNYA PENINGKATAN
pembuatan perencanaan berbasis pada analisis proyeksi
KEBIJAKAN
Pembuatan SOP yang sistematis dan terukur.
Invetarisir Database Ketenagakerjaan & Transmigrasi serta
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
VISI
PENANGGUNGJAWAB TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL STRATEGI
UTAMA PROGRAM (RPJMD) Thn.0 thn. 1 thn. 2 thn. 3 thn. 4 thn. 5 KEBIJAKAN
Meningkatnya perekonomian banten melalui kualitas pengelolaan keuangan , Kecukupan pangan dan energi, pengembangan sumber daya alam yang memberikan solusi terhadap pengangguran dan kemiskinan
Tersedianya Lapangan Kerja bagi Masyarakat
Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan
Meningkatnya Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) Secara Berkala.
58.06 59.06 60.06 61.06 ,62,06 63.06
Memperluas kesempatan dan penyediaan, Meningkatkan Perlindungan dan pengawasan tenaga kerja, dan Meningkatkan jaminan ketenagakerjaan
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul kariman dengan efektif, efisien,transparan, akuntabel,dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarkat
Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan efisien
Indeks Kepuasan Masyarakat
Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat
Meningkatkan Kualitas kelembagaan dan ketatalaksaan perangkat daerah
FRAME WORK :
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
TARGET CAPAIAN: KADIS
Terwujudnya Kelembagaan Disnakertrans Yang Progressif, Effektif, Effesien dan Inovatif.
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
VISI
MISI 1
PENANGGUNGJAWAB :TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL STRATEGI
UTAMA PROGRAM (RPJMD) Thn.0 thn. 1 thn. 2 thn. 3 thn. 4 thn. 5 KEBIJAKAN
Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan
Tersedianya Perencanaan Ketenagakerjaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana Kantor pada balai Latihan Kerja Industri
Penyusunan Perencanaan & Program kerja berbasis pada peningkatan Mutu Kinerja & layanan .
8.10 8.14 8.18 8.20 8.21 8.21
Terciptanya Kinerja Organisasi yg Efektif, Efesien, Inovatif dan Sistematis.
Tersedianya Berbagai Dokument & Data Statistik Kependudukan dan Ketanagakerjaan.
Tersdianya Dokumen Data Statistik Penduduk dan Tenaga Kerja
Pemuktahiran Data Ketenagakerjaan berbasis pada Inovasi & Urgensi Data.
6.16 6.19 6.22 6.23 6.24 6.25
Tercipatanya grand design untuk Pemaksimalan Sinergistas dalam Perluasan Lapangan KerjaINDEKS KEPUASAAN
MASYARAKATTerselenggaranya Penilaian IKM per tahun
Tersususnya Instrument IKM secara Proposional.
Terselenggaranya pelaksanaan IKM oleh Disnakertrans Prov. Banten.
0 60 70 80 90 90
Peningkatan kualitas dan Kapasitas Kinerja disemua bidang.
FRAME WORK :
TARGET CAPAIAN
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
SEKRETARIS DINAS
Invetarisir Database Ketenagakerjaan & Transmigrasi serta peningkatan kapasitas manajemen Proyeksi
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
VISI
MISI KE 3
INDIKATORPENANGGUNGJAWAB :
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL STRATEGI UTAMA PROGRAM (RPJMD) Thn.0 thn. 1 thn. 2 thn. 3 thn. 4 thn. 5 KEBIJAKAN
Terselenggaranya sistem pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja dan Wirausaha Mandiri
Meningkatkan kompetensi Tenaga kerja
tersedianya tenaga kerja yang memiliki skill sesuai dengan pangsa kerja
Pelatihan dengan Peningkatan kapasitas pelatihan dan Jam Pelatihan
43.80 44.73 45.66 46.63 47.62 48.60Memberikan fasilitas bagi peningkatan kualitas & daya Saing Tenaga Kerja
Terbentuknya Sentra-sentra Home Industri
meningkatkan potensi Sumber Daya Alam dan potensi kedaerahan
Tersusunnya Program Pelatihan berbasis Wirausaha Mandiri
0Memberikan fasilitas Pelatihan bagi Masyarkat Kreatif
Terselenggaranya Pelatihan Khusus difabelitas
Meningkatkan Skill dan Keterampilan Difabel
tersedianya tenaga kerja difabel yang kompeten
Tersusunnya Program Pelatihan khusus Difabel 0
Pelatihan bagi Masyarkat Difabel
Meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja
Meningkatkan kualitas & Daya Saing Masyarakat Melalui Pelatihan Unggulan
Peningkatan kopetensi dan produktifitas tenaga kerja
tersdianya program latihan kerja serta sarana prsarana Pelatihan
35 45 60 75 90 90
menyediakan balai latihan kerja serta Memberikan fasilitas Pelatihan bagi tenaga kerja
Meningkatkan Fungsi dan peran Kelembagaan
Akreditasi Daerah
Terselenggaranya Standarisasi dan
Akreditasi Kelembagaan Profesi.
Mewujudkan keterjaminan Kualitas dan produktifitas
mewujudkan keterlindungan lembaga & Personal terkait
Akreditasi0
Penyusunan & Sosialisasi Penguatan Legalitas Kelembagaan terhadap tenaga kerja profesional
: PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN KESEMPATAN KERJA
FRAME of WORK :1. Pengefektifan fungsi dan peran Forum Bipatrit
2. Pemaksimalan CSR untuk Pemberdayaan Industri kreatif & Lembaga Profesi
3. Membuat kajian strategis melalui FGD Terkait Akreditasi & Produktivitas Daerah
TARGET CAPAIAN
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
4. Pelatihan dan Kompetensi Kerja 5. Produktifitas Tenaga Kerja
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
VISI
MISI 3IndikatorPENANGGUNGJAWAB
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL STRATEGI UTAMA PROGRAM (RPJMD) Thn.0 thn. 1 thn. 2 thn. 3 thn. 4 thn. 5 KEBIJAKAN
Peningkatan Pelatihan dan Pemagangan
Meningkatnya Kapasitas & Kulaitas Pelatihan
Terselenggaranya Program Pelatihan dengan orientasi Kompetensi kerja
Meningkatnya kompetensi tenaga kerja dan calon tenaga kerja 1073 1272 1509 1794 2137 2137
Melakukan Kajian Strategis terhadap pasar kerja daerah dan Job Competency
Pemagangan Berbasis kepada Kebutuhan Kerja (USER)
Terselenggaranya Program Pemagangan sesuai Job Competency
Meningkatnya jumlah Peserta Pemagangan dan Jejaring Penerima Pemagangan
Terselenggaranya bursa kerja Luar Negeri
Meningkatan Kompetensi Calon TKI untuk Luar Negeri
Penguatan Sistem Dan Fasilitas Pendukung Pelayanan serta Penempatan Tenaga Kerja Formal Ke Luar Negeri
Mewujudkan pelayanan, informasi, sosialisasi serta Pembukaan Jejaring Kerjasama Untuk Penyerapan Tenaga Kerja Formal Ke Luar Negeri
Melakukan Inventarisir kebutuhan dan analisa Job Order
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.3. Kesempatan Kerja: PELATIHAN DAN PEMAGANGAN
TARGET CAPAIAN
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pemerataan kesempatan kerja formal
Pengangguran Terbuka menciptakan program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Sistem Pelayanan penempatan Tenaga Kerja
Terwujudnya sistem pelayanan tenaga kerja , perluasan kesempatan kerja secara matang serta penyebaran informasi kesempatan kerja
Pengelolan Identifikasi pasar kerja perusahaan padat karya dan Padat Modal
Pengangguran Terbuka Mewujudkan pemberdayaan dan peran serta nyata dunia usaha dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas
Menciptakan Sistim Informasi Bursa Kerja Online (BKOL) dalam rangka penyerapan dan penempatan tenaga kerja
Pengelolaan data pengangguran per Kab./kota
Menciptakan lapangan kerja sektor informal (transmigrasi lokal)
Mewujudkan layanan prima bagi pengembangan ketransmigrasian serta pemanfaatan lahan
Pengembangan sistem informasi layanan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berbasis IT
Meningkatnya kesempatan dan kesiapan bagi calon transmigran untuk bertransmigrasi
Melakukan kajian konsep trasmigrasi lokal dan Iventarisir lahan tidak produktif
FRAME of WORK :
1. Pembuatan Sistem Informasi berbasis IT Bursa Kerja & Transmigrasi online.2. Pembuatan database dan aplikasi pengelolaan data pengangguran Prov. Banten
3. Terciptanya Kampung Industri atau sentra-sentra industri creative masyarakat
4. Terselenggaranya Bursa Kerja dan Job Fair Progressif
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
VISI
MISI 5
INDIKATORPENANGGUNGJAWAB :
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL STRATEGI UTAMA PROGRAM (RPJMD) Thn.0 thn. 1 thn. 2 thn. 3 thn. 4 thn. 5 KEBIJAKAN
Terciptanya harmonisasi Kelembagaan Tripatrit
Meningkatkan kapasitas Manajemen Preventive Perselisihan & Kasus Ketenagakerjaan
Terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan serta sistem pengupahan dan kesejahteraan pekerja yang berkeadilan
Menciptakan pengembangan sistem informasi hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, sistem pengupahan serta
Pemaksimalan sistem pelaporan, Pembinaan dan Monitoring Kelambaggan Tripatrit.
Memastikan terselenggaranya jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja
Peningkatan pelaksanaan sosialisasi, intensitas dan kualitas interaksi hubungan industrial dan sistem jaminan ketenagakerjaan
terwujudnya pengembanga sistem informasi hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja sebagai implementasi PKB
Pemaksimalan pengawasan JAMSOS dan upah layak pekerja
Iventarisir Database syarat Kerja Perusahaan
Terlaksananya monitoring PP & PKB Internal Perusahaan.
menciptakan sistem Monitoring terhadap pelaksanaan dan pengesahaan PP serta melaksanakan Evaluasi terhadap PKB perusahaan
Pembentukan LK Tripatrit, melakukan pembinaan, peningkatan intensitas dan kualitas interaksi Tripatrit
Peningkatan Legalisasi & Sosialisasi
FRAME of WORK :
2. Membuat kajian strategis pengupahan melalui FGD
3. Sinkronisasi Target Bersama Kab./kota utk Jamsos dan Upah layak pekerja.
TARGET CAPAIAN
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
6. Hubungan Industrial 8. Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja 9. Jaminan Sosial Tenaga Kerja : HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMSOS TK
1. Pembuatan Sistem Informasi berbasis IT .
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
VISI
MISI 5INDIKATORPENANGGUNGJAWAB :
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL STRATEGI UTAMA PROGRAM (RPJMD) Thn.0 thn. 1 thn. 2 thn. 3 thn. 4 thn. 5 KEBIJAKAN
Terselenggaranya sistem Pengawasan Ketenagakerjaan Terpadu.
Memastikan terlaksananya Norma Kerja Perusahaan
pelaksanaan sosialisasi pembinaan dan pengawasan norma ketenagakerjaan(Norma Kerja, K3, SMK3 dan lngkungan Kerja)
pengawasan dan pelaksanakan perogram Jamsostek dan JSHK
Tersusunnya Evaluasi & Monitoring Pengawasan
Terselenggaranya sistem Pengawasan Keselamatan Kerja
Memastikan terlaksananya Sistem Keselamatan Kerja Perusahaan
melakukan Pengawasan melekat kepada seluruh perusahaan terkait pelaksanaan sistem/program perlindungan dan keselamatan kerja serta jaminan sosial tenaga
meningfkatnya wawasan terhdap norma, fungsi dan sarana prsarana keselamatan kerja melalui sosialisasi dan pembinaan ketenagakerjaan
Tersusunnya Evaluasi & Monitoring Pengawasan
Teselenggaranya sistem Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Meningkatan fungsi pengawasan dan Perlindungan Tenaga kerja.
melakukan Pembinaan penyelenggaraan P2K3 dan SMK3 serta pembinaan norma kerja pada seluruh perusahaan dan tenaga kerja
pendataan terhadap perusahaan dan tenaga kerja yang mengikuti program perlindungan dan kselamtan kerja sebagai informasi yang aktual
Tersusunnya Evaluasi & Monitoring Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja.
1. Pengeffektifan Forum HRD perzona Industri
2. Pembuatan database norma Hukum dan Keselamatan Kerja Perusahaan 3. Membuat kajian strategis melalui FGD Terkait Norma & SMK3 Ketenagakerjaan dan Sistem Pelaporan.
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.7. Kondisi Lingkungan KerjaPENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
FRAME of WORK :
TARGET CAPAIAN
TABELINDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
VISI
MISI 3
INDIKATORPENANGGUNGJAWAB :
TUJUAN SASARAN indikator Utama Indikator Program STRATEGI
Pembuatan BLKI berbasis Teknik dan Life Skill
Kab./Kota dan Mapping Kec.Layak BLKI
tersedianya data statistik penduduk dan tenaga kerja serta tingkat pengangguran
pelaksanaan Pelatihan dan Pembinaan serta peningkatan kompetensi tenaga kerja berbasis
Pembuat Kajian Strategis BLKI dan Potensi daerah
Terselengaranya sistem manajemen pengelolaan BLKI yang progresif
Terciptanya Sistem Evaluasi dengan Continues Improvment
penyediaan dan pemeliharaan sarpras serta penngelolaan yang terstruktur pada BLKI
pelaksanaan monitoring dan Evaluasi terhadap pengelolaan BLKI
Pembuatan Database masyarakat berbasis Life Skill dan Jangkauan Indsutri
Terselenggaranya Pelatihan dan Pemagangan
Orientasi pasar kerja dan Kemandirian usaha
pengembangan sistim informasi layanan ketenegakerjaan dan kewirausahaan
menciptakan tenaga kerja dan wira usaha yang kompeten, berdaya saing dan kompetetif
Pembuatan Kurikulm yang tepat guna dan unggulan
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAKUL KARIMAH
Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Meningkatnya Capaian Pelatihan dan Kompetensi KerjaBALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI)
FRAME of WORK :
1. Pembuatan kajian BLKI terhadap pasar kerja (Industri dan potensi Kelokalan ). : Terbangunnya Min. 3 BLKI dalam 5 thn
2. Pembuatan kajian Kurikum berbasi Life Skill dan Job Match
3. Pembuatan kajian terhadap BLKI Unggulan dengan Konsep Workshop Improvement Skill
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan
kegiatan (output)
Satuan
Data Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaan
Tahun-1 Tahun-2
Target Rp Target Rp
'(1) '(2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas Agamis dan Berdaya Saing
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan
Meningkatnya Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan
% 58.56 59.06 91,128,793,200 59.56 104,601,672,520
Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja
46,405,623,200
51,046,185,520
Meningkatkan Perlindungan Kondisi Lingkungan Kerja
Perusahaan
6,267 6,267 7,826,200,000
6,272 8,608,820,000
Peningkatan Pengawasan Norma Kerja
Perusahaan
200 200 1,750,000,000
200 1,925,000,000
Rapat Koordinasi Teknis Pengawas Ketenagakerjaan Se-Prov. Banten
Orang 85 200,000,000
95 220,000,000
Peningkatan Motivasi Penerimaan Manfaat Program PPA-PKH untuk kembali ke Dunia Pendidikan di Provinsi Banten Tahun
Pekerja Anak
250 500,000,000
275 550,000,000
Tahun
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja OPD
Penanggung
Jawab
Lokasi Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
RKPD
Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
104,601,672,520 60.06 120,729,839,772 60.56 61.06 163,767,266,124
61.06 163,767,266,124
Kepala Dinas
51,046,185,520 56,150,804,072 61,765,884,479
67,942,472,927
67,942,472,927
8,608,820,000
6,277 9,469,702,000 6,282 10,416,672,200
6,287 11,458,339,420
6,287
12,604,173,362
Bidang Pengawasan
1,925,000,000 200 2,117,500,000 200 2,329,250,000
200 2,562,175,000
200
2,562,175,000
Kasie Norma Kerja
220,000,000 95 242,000,000 95 266,200,000
95 292,820,000
95 292,820,000
Prov. Banten
550,000,000 303 605,000,000 333 665,500,000
366 732,050,000
366 732,050,000
Prov. Banten
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan kegiatan (output)
'(1) '(2) (3) (5) (6)
Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas Agamis dan Berdaya Saing
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan
Meningkatnya Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan
Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja
Meningkatkan Perlindungan
Perusahaan
Satuan
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
Tahun-1 Tahun-2
Target Rp Target Rp
(7) (8) (9) (10) (11) (12)
% 58.56 59.06 91,128,793,200 59.56 104,601,672,520
46,405,623,200 51,046,185,520
Perusahaan 6,267 6,267 7,826,200,000 6,272 8,608,820,000
8,608,820,000
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
123
Sebagai suatu bagian dari sistem perencanaan yang
dimiliki oleh pemerintah daerah, Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten ini
merupakan dokumen acuan bagi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten selama
periode 2017 - 2022, sebagaimana penjabaran periode
berlakunya RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten ini, memiliki kedudukan yang sangat vital
dan urgen dalam pengembangan perencanaan, koordinasi dan
pengendalian pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan,
memberikan arah, tujuan sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten merupakan penjabaran dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Banten yang selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
(Renja) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.
Rencana tersebut merupakan rencana tahunan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten selama periode lima tahun
(2017 - 2022) yang wajib dilaksanakan secara bertanggung
jawab.
BAB
VIII
PENUTUP
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
124
Implementasi Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerjadan
Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017 – 2022, perlu mendapat
pengawasan dan evaluasi secara komprehensif dalam rangka
mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik
(good governance). Pencapaian kinerja pelayanan sebagaimana
tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten merupakan bagian pencapaian kinerja
dan pertanggungjawaban kepada Gubernur dan WakilGubernur, serta
secara moral dipertanggung-jawabkan kepada seluruh masyarakat
Provinsi Banten, setiap tahun dan atau masa kepemimpinan kepala
daerah.
Guna mendukung keberhasilan implementasi Rencana Strategis
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022
ini, sangat diperlukan:
1. Komitmen dan kebersamaan seluruh jajaran Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, dalam setiap tahap
pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing, mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan dan sampai dengan
evaluasi dan pelaporan. Dalam kaitan ini peranan
kepemimpinan (leadership) sangat vital, bahkan merupakan
faktor kunci bagi keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis
(Renstra) dan pencapaian setiap target kinerja.
2. Pengembangan dan penerapan sistem penganggaran
berbasis kinerja (performance based budgeting) yang tegas.
Ini berarti tidak boleh ada lagi program dan/atau kegiatan
tanpa ada kaitan (kontribusi) yang jelas dengan pencapaian
visi, misi, tujuan, sasaran yang telah dicanangkan dalam
Rencana strategis ini.
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
125
3. Penguatan koordinasi dan / atau sinergi Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten dengan seluruh pemangku
kepentingan, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP),
Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Profesi, Asosiasi
Industri, dan lain-lain.
4. Pelaksanaan reformasi birokrasi secara sistemik dan
berkelanjutan, baik dalam aspek organisasi / kelembagaan,
program (bussines process), maupun sumberdaya manusia
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam kaitan ini, secara bertahap Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten perlu:
a. Melakukan reviu terhadap kemungkinan melakukan
restrukturisasi organisasi (right sizing),
b. menata kembali program kerja, termasuk menetapkan
prinsip “satu program untuk satu bidang”.
c. Menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur
(SOP) untuk setiap jenis tugas dan fungsi.
d. Menyusun dan menerapkan kode etik pegawai (code of
conducts) sebagai acuan dalam pengendalian sikap dan
perilaku pegawai.
5. Pelaksanaan reformasi birokrasi di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten sangat mungkin menghadapi
tantangan dan kendala yang sangat berat, termasuk resistensi
dari sebagian pejabat / pegawai Dinas Tenaga Kerja dan
RENCANA STRATEGI 2017-2022 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI BANTEN
126
6. Transmigrasi Provinsi Banten sendiri. Namun mengingat urgensi
dan strategisnya langkah tersebut, maka dengan strong
leadership dari pimpinan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Banten serta komitmen dan kebersamaan seluruh
jajaran pegawai Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi, maka
tantangan dan setiap kendala pasti dapat diatasi.
7. Pemantauan dan evaluasi perkembangan pelaksanaan
setiap program/kegiatan secara berkala oleh pimpinan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, yang kemudian
dijadikan dasar bagi pemberian rewards dan punishment
terhadap masing-masing penanggung jawab
program/kegiatan. Hal ini selayaknya dilaksanakan sejalan
dengan penguatan sistem pengawasan internal.
8. Berkomitmen penuh untuk menghindari tindakan yang
berindikasi korupsi, berorientasi pelaksanaan program dan
kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga tidak terjadi
temuan-temuan pemeriksaan pengawasan, dan pembinaan,
baik lembaga pemeriksa internal dan maupun lembaga
pemeriksa keuangan eksternal.
Maka dengan semangat pembahruan maka para Aparatur Sipil
Negara (ASN) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinis Banten
akan menginmplementasikan Rencana Strategi (Renstra) sesuai
sasaran, target capaian serta tujuan jangka menengah dan tujun
jangka panjang.