rehab stroke

66
Rehabilitasi Medik Stroke Beny Rachmat wijaya Firdha Fachrunnisa Nadia Preceptor : Ami Rachmi, dr., Sp.RM Bagian Ilmu Rehabilitasi Medik FK UNISBA-RSUD Al-Ihsan BANDUNG 2016

Upload: anna-marlina

Post on 09-Jul-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rehabilitasi stroke

TRANSCRIPT

Page 1: Rehab Stroke

Rehabilitasi Medik Stroke

Beny Rachmat wijayaFirdha Fachrunnisa

Nadia

Preceptor : Ami Rachmi, dr., Sp.RM

Bagian Ilmu Rehabilitasi MedikFK UNISBA-RSUD Al-Ihsan

BANDUNG2016

Page 2: Rehab Stroke

Definisi Stroke

Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma maupun infeksi.

Page 3: Rehab Stroke

Epidemiologi

• Stroke merupakan penyebab kematian ke-2 terbanyak di negara maju dan ke 3 terbanyak di negara berkembang.

• Berdasarkan data WHO tahun 2002, lebih dari 5,47 juta orang meninggal karena stroke di dunia.

• 1 Dari data yang dikumpulkan oleh American Heart Association tahun 2004 setiap 3 menit satu orang meninggal akibat stroke.

Page 4: Rehab Stroke

STROKE

STROKE INFARK (85%)

STROKE PERDARAHAN(15%)

ATHEROTHROMBOTIK(80%)

KARDIOEMBOLI(20%)

PERDARAHAN INTRASEREBRAL

PERDARAHAN SUBARAKNOID

Page 5: Rehab Stroke

• Berdasarkan stadium / pertimbangan waktu. • Transient Ischemic Attack. • Stroke ~ in ~ evolution. • Completed stroke.

• Berdasarkan sistem pembuluh darah. • Sistem karotis. • Sistem vertebra-basilar.

Page 6: Rehab Stroke

Faktor ResikoNON-MODIFIABLE MODIFIABLE

MAYOR MINOR

Umur(semakin tua, semakin berisiko)

Hipertensi (gunakan antihipertensi)

Hiperkolesterolemia(obat penurun lipid)

Jenis kelamin (Laki-kali > Perempuan)

Penyakit jantung(antiplatelet, antikoagulan,

antiaritmia)

Merokok(berhenti merokok)

Ras & etnik(banyak pada kulit hitam karena

berpotensi untuk terkena hipertensi, diabetes mellitus dan

obesitas)

DM(kontrol glukosa)

Alkohol(berhenti mengkonsumsi)

Herediter(terdapat stroke di kalangan

anggota keluarga)

Page 7: Rehab Stroke

PATOGENESIS • Stroke Infark

Kolesterol ↑ dalam darah↓

Pembuluh darah terisi oleh hyaline-lipid material (prosesnya lipohyalinosis)

↓Atherosclerosis

↓Terbentuk atheromatous plaque

↓Terjadi degenerasi dinding pembuluh darah dan berkurangnya elastisitas

dinding pembuluh darah↓

Merusak endotel pembuluh darah

Page 8: Rehab Stroke

Lesi pada atheromatous plaque↓

Merangsang reaksi inflamasi Prostacyclin , homocystine, tromboxan A2 merangsang terjadinya

proses coagulasi dengan merangsang agregasi platelet dan melepaskan protein protein coagulasi

Koagulasi terus menerus↓

Thrombus ↓

Vasomodulin (untuk menghambat koagulasi) ↓ Defisiensi anticoagulative factors

Page 9: Rehab Stroke

Stenosis↓

Aliran darah terhambat↓

Daerah-daerah yang disuplai oleh arteri yang mengalami stenosis kurang mendapat suplai darah

↓Stroke infarct

Page 10: Rehab Stroke

Clinical picture :• terjadi rasa sakit di bagian lateral cranial• rasa sakit berada pada 1 sisi kepala tempat terjadinya

oklusi carotid, yaitu di depan kepala• sakit kepala lebih ringan dibanding pendarahan• tidak terdapat kekakuan di bagian leher

Page 11: Rehab Stroke

• Stroke PerdarahanLemahnya dinding pembuluh darah (akibat hipertensi)

↓Mudah rupture

↓Bleeding

↓Terbentuk hematom

↓Sehingga menimbulkan brain shift.

Setelah itu hematom akan terus membesar dan menekan jaringan otak yang normal (otak akan mengalami edema)

↓Infark otak karena aliran darah terganggu

Page 12: Rehab Stroke

Clinical feature :

• headache• vomit dan focal neurologic deficit• acute hypertension• pada moderate dan large hematom terjadi gangguan

kesadaran dan semakin terlihat pada 24-48 jam pertama• terjadi pada pasien lebih muda dibandingkan pasien stroke• lebih sering pria• nuchal rigidity• seizure• bila terjadi small bleeding pada ‘silent’ region di otak

mengakibatkan sering tidak terdeteksi secara klinis

Page 13: Rehab Stroke

Kategori berdasarkan manifestasi klinis dan temporal profile:

1. Improving stroke Suatu defisit neurologis yang sembuh sempurna dalam kurun waktu >24 jam dan < 3 minggu.

2. Worsening strokeSuatu defisit neurologis yang bertambah berat secara kuantitatif dan kualitatif dimana pada sistem karotis terjadi < 24 jam dan sistem vertebrobasiler > 72 jam.Dibagi lagi dalam:• Smooth worsening Bertambah berat secara gradual• Step like worsening Bertambah berat diselingi fase tanpa perbaikan• Fluctuating worsening Periode tambah berat diselingi fase perbaikan

3. Stable strokeDefinisi neurologis yang tidak berubah lagi atau sedikit sekali.

Page 14: Rehab Stroke
Page 15: Rehab Stroke

Diagnosis stroke

1. Adanya defisit neurologis fokal.2. Onset yang cepat.3. Lebih dari 24 jam.4. Disebabkan oleh kelainan pembuluh darah

otak.5. Lab profil lipid, gula darah6. CT SCAN MRI

Page 16: Rehab Stroke

Manifestasi klinis

Gejala klinis pada stroke  akut berupa : •Kelumpuhan wajah atau anggota badan ( biasanya hemiparesis ) yang timbul mendadak • Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan hemisensorik ) •Perubahan mendadak pada status mental ( konfusi, delirium , latergi, stupor, atau koma ) •Afasia  ( tidak lancar atau tidak dapat bicara ) •Disatria ( bicara pelo atau cadel )•Ataksia ( tungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran ) •Vertigo ( mual dan muntah atau nyeri kepala )

Page 17: Rehab Stroke
Page 18: Rehab Stroke
Page 19: Rehab Stroke
Page 20: Rehab Stroke

Iskemik

Page 21: Rehab Stroke

Hemoragic

Page 22: Rehab Stroke

TATALAKSANA

Page 23: Rehab Stroke

Rehabilitasi Stroke

Page 24: Rehab Stroke

Rehabilitasi Stroke

Definisi:Pengelolaan medis dan rehabilitasi yang komprehensif terhadap disabilitas yang diakibatkan oleh stroke melalui pendekatan neurorestorasi dan neurorehabilitasi dengan tujuan mengoptimalkan dan memodifikasi kemampuan fungsional yang ada sehingga penyandang stroke mampu beradaptasi dan mencapai kemandirian serta kualitas hidup yang lebih baik.

24

Page 25: Rehab Stroke

WHO membuat batasan kehilangan fungsi stroke digambarkan sebagai berikut:

• Impairment (gangguan organ atau fungsi organ)hilang atau terganggunya struktur atau fungsi anatomis, fisiologis, atau psikologis tubuh. Contoh impairment adalah hemiparesis, afasia, disartria, disfagia, depresi dan lain sebagainya.• Disability (ketidak mampuan)

Disability : keterbatasan atau hilangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas yang umum dapat dilakukan oleh orang lain yang normal karena impairment yang dideritanya. Contoh disability: adalah ketidak mampuan berjalan (akibat hemiparesis),ketidakmampuan berkomunikasi (akibat afasia, disatria) atau ketidakmampuan melakukan perawatan diri sendiri seperti berpakaian (akibat hemiparesis, gangguan kognitif, gangguan sensoris dan lain-lain)

Page 26: Rehab Stroke

• Handicap (keterbatasan dalam peran)Handicap atau kecacatan konsekuensi sosial dari penyakit, didefinisikan sebagai terganggu atau terbatasnya kemampuan aktualisasi diri dan untuk berperan secara sosial, budaya, ekonomi dalam keluarga dan lingkungan bagi individual tertentu akibat impairment dan disability yang dideritanya.Contoh handicap : ketidakmampuan berperan sebagai ayah bermain dengan anaknya (karena hemiparesis yang menyebabkannya sulit bergerak atau berjalan), tidak dapat bekerja (karena kesulitan berjalan ke tempat kerja, melakukan pekerjaan sebelumnya) dan lain sebagainya

Page 27: Rehab Stroke

• Prinsip-prinsip Rehabilitasi Stroke:

1. Bergerak.2. Terapi latihan gerak yang diberikan sebaiknya adalah gerak fungsional daripada gerak tanpa ada tujuan tertentu.3. Sedapat mungkin bantu dan arahkan pasien untuk melakukan gerak fungsional yang normal, jangan biarkan menggunakan gerak abnormal. Gerak normal artinya sama dengan gerak pada sisi sehat. 4. Gerak fungsional dapat dilatih apabila stabilitas batang tubuh sudah tercapai, yaitu dalam posisi duduk dan berdiri. 5. Persiapkan pasien dalam kondisi prima untuk melakukan terapi latihan6. Hasil terapi latihan yang diharapkan akan optimal bila ditunjang oleh kemampuan fungsi kognitif, persepsi dan semua modalitas sensoris yang utuh.

Page 28: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi

Fase Akut

Fase Subakut (Fase

Pemulihan)

Fase Lanjut (Fase Kronis)

28

Page 29: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi Medis pada Stroke

Rehabilitasi pada stroke dibedakan dalam tujuan (goal) dan jenis intervensi rehabilitasi yang akan diberikan, yaitu:

1. Stroke fase akut:

•2 minggu pasca serangan stroke

2. Stroke fase subakut:

•2 minggu-6 bulan pasca stroke

3. Stroke fase kronis:

•>> 6 bulan pasca stroke

Page 30: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ...Fase Akut

• Tujuan:Mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakitnya ataupun akibat tirah baring.

• Ruang rawat/di unit stroke• Pasien menjadi lebih mandiri, lebih mudah kembali

dalam kehidupan sosialnya di masyarakat dan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.

30

Page 31: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ...Fase Akut

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mempertahankan integritas kulit Penggantian posisi berbaring minimal tiap 2 jam

Skala risiko dekubirus

Mencegah pola postur dan spastisitas yang mengganggu pemulihan

Pengaturan posisi berbaring Metode Bobath

Pencegahan komplikasi gangguan pernapasan akibat imobilisasi

Terapi fisik dada dan latihan pernapasan min.2x sehariPerubahan posisike arah tegak

Pencegahan komplikasi gangguan kardiovaskular akibat imobilisasi

Perubahan posisi berbaring

Terapi latihan gerak pasif ekstremitas minimal 2x/hariPerubahan posisi ke arah tegak Hemodinamik stabil31

Page 32: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ...Fase Akut

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Pencegahan kekakuan sendi Terapi latihan gerak pasif ekstremitas minimal 2x/hari

Mengatasi gangguan fungsi menelan

NGT

Evaluasi fungsi menelan

Stimulasi menelan sesuai tipe gangguanModifikasi jenis dan kepadatan makanan

Mengatasi gangguan fungsi berkemih

Foley Catheter

Tentukan tipe gangguan

Bladder training Kondisi akut tertangani32

Page 33: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ...Fase Akut

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mengatasi gangguan fungsi defekasi (konstipasi)

Klisma

Medikamentosa

Pengaturan makanan tinggi serat, minum, dan mobilisasimobilisasi Neurologis dan

hemodinamik stabilMengatasi gangguan kesadaran/sensoris

Stimulasi multisensoris

Mobilisasi bertahap Mobilisasi pasif

Latihan persiapan mobilisasi aktif

Neurologis dan hemodinamik stabil

33

Page 34: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ...Fase Subakut (Fase Pemulihan)

• Tujuan:Untuk mengoptimalkan pemulihan neurologis dan reorganisasi saraf yang terjadi.

• Fokus utama intervensi rehabilitasi stroke ditujukan pada disabilitas akibat stroke dengan tetap memperhatikan pemulihan impairmen melalui pendekatan-pendekatan atau metode intervensi yang sesuai.

34

Page 35: Rehab Stroke

• Pada fase subakut pasien diharapkan mulai kembali untuk belajar melakukan aktivitas dasar merawat diri dan berjalan.

1. Mencegah timbulnya komplikasi akibat tirah baring2. Menyiapkan/mempertahankan kondisi yang memungkinkan pemulihan fungsional yang paling optimal3. Mengembalikan kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari4. Mengembalikan kebugaran fisik dan mental

Page 36: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan Mampu komunikasi

Penanganan afasia Tergantung jenis gangguan

Penanganan apraksia buccalPenanganan disartriaPenanganan disfoniaPenanganan fungsi luhur yang berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi a.l.:•Memori•Konsentrasi•Atensi•Emosi •Penanganan gangguan pendengaranAtasi gangguan psikologis lain yang menghambat kemampuan komunikasi 36

Page 37: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mampu menelan tanpa aspirasi

Monitor proses menelan

Penanganan disfagia

Terapi latihan sesuai jenis gangguan Perhatian pada pasien dengan afasia sensoris berat

Terapi latihan keseimbangan duduk stabil dan posturPenanganan fungsi luhur yang berkaitan dengan kemampuan menelan yang amanPemberian modifikasi cairan/makanan untuk memperbaiki keamanan menelanPenanganan kompensasi

37

Page 38: Rehab Stroke

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mampu melakukan perawatan diri dan aktivitas sehari-hari

Terapi latihan perawatan diri dan aktivitas sehari-hari Selama latihan monitor keluhan subjektif dan tanda vital (TD dan Nadi)

Terapi latihan keseimbangan duduk dan berdiri dinamik

Terapi latihan motorik halus, prehension pinching dan gaspingPenanganan fungsi luhur yang berkaitan dengan kemampuan pembelajaran a.l.:•Konsentrasi•Orientasi•Memori•Komunikasi•Persepsi/visuospasial•emosiPenanganan apraksia

Pemberian alat bantu untuk meningkatkan kemampuan AKS

Penanganan gangguan visual

Penanganan gangguan auditori

Penanganan dan kompensasi gangguan sensoris (ekstero- dan proprioseptif) yang menghambat fungsi 38

Page 39: Rehab Stroke

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mampu mobilisasi dan ambulasi

Terapi latihan mobilisasi Selama latihan monitor keluhan subjektif dan tanda vital (TD dan Nadi)

Terapi latihan keseimbangan duduk statik dan dinamik

Terapi latihan gangguan vestibular

Terapi latihan pada gangguan sensoris/persepsi/visuospasial

Terapi latihan berdiri/bertumpu

Terapi latihan keseimbangan berdiri statik dan dinamik

Terapi latihan berjalan dengan atau tanpa alat bantu jalan

Terapi latihan pola jalan yang benar

Pemberian ortosis perbaiki stabilitas jalan

Penanganan dan kompensasi gangguan visual

Penanganan gangguan fungsi luhur yang menghambat proses pembelajaran jalanAtasi masalah penyulit yang menyertai dan menghambat kemampuan berjalan 39

Page 40: Rehab Stroke

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mampu mengontrol fungsi berkemih

Monitor gangguan berkemih/voiding diary

Evaluasi laboratorium

Medikamentosa

Tetapkan metode bladder training yang sesuai

Edukasi pasien dan keluarga

Pengaturan minum dan BAK

Terapi latihan

Penanganan/kompensasi afasia

Mampu mengontrol defekasi

Tetapkan dan atasi penyebab gangguan

Medikamentosa

Tetapkan metode penanganan

Edukasi pasien dan keluarga

Pengaturan diet

Terapi latihan

Penanganan/kompensasi afasia

40

Page 41: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mampu mengisi waktu luang dan hobi

Gali minat dan hobi

Kembangkan kemampuan yang ada

Tingkatkan kemampuan fungsi tangan

Terapi kelompok

Mampu mengatasi masalah emosi dan depresi

Evaluasi psikologis

Terapi suportif

Terapi keluarga/terapi kelompok

Medikamentosa

Stroke club 41

Page 42: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Komplikasi Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Spastisitas Pengaturan posisi antispastisitas

Atasi kausa Intervensi dilakukan hanya pada spastisitas yang menggangu fungsiTerapi latihan fisik

Terapi splinting (ortosis)

Terapi medikamentosa

Intervensi medik

Pola sinergistik

Pengaturan posisi selama 24 jam

Terapi latihan fisik42

Intervensi Komplikasi

Page 43: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Komplikasi Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Nyeri Tentukan dan atasi kausa

Elektroterapi

Terapi medikamentosa

Entervensi medik

Terapi latihan fisik

Terapi relaksasi

Subluksasi bahu Ortosis

Terapi latihan fisik

Elektroterapi

Biofeedback

43

Intervensi Komplikasi

Page 44: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Komplikasi Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Sympathetic dysthrophy Terapi medikamentosa

Ortosis

Intervensi medik

Elektroterapi

Terapi latihan fisik

Frozen shoulder Elektroterapi

Terapi latihan fisik

Terapi medikamentosa

Intervensi medik 44

Intervensi Komplikasi

Page 45: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Komplikasi Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Ulcus decubitus Perawatan lukan dan pemberian posisi yang menghindari tekanan

Terapi medikamentosa

Elektroterapi

Tindakan debridemen

Tindakan bedah Bekerja sama dengan disiplin terkait

Infeksi saluran kemih

Cari dan atasi kausa

Terapi medikamentosa

Perbaiki drainase dengan metode yang sesuai

Bladder spooling

45

Intervensi Komplikasi

Page 46: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Komplikasi Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Penyakit degeneratif sendi

Evaluasi dan atasi kausa yang dapat dikontrol:•Berat badan berlebihan•Ketidakimbangan otot/spastisitas•Postur/pola jalan yang salah

Elektroterapi

Ortosis

Terapi latiha fisik

Edukasi pasien joint conservation technique

46

Intervensi Komplikasi

Page 47: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Subakut (Fase Pemulihan)

Komplikasi Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Osteoporosis Evaluasi kausa Bekerja sama dengan disiplin terkait

Terapi medikamentosa

Terapi latihan fisik

Edukasi

Ketahanan kardiorespirasi

Terapi latihan individu/kelompok Perhatikan faktor risiko.Monitor keluhan subjektif dan tanda vital (TD dan nadi)

Perbaikan gizi

Meningkatkan motivasi

Terapi suportif 47

Intervensi Komplikasi

Page 48: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ...Fase Lanjut (Fase Kronis)

• Tujuan:Mengoptimalkan kemampuan fungsi yang ada, mempertahankan kemampuan fungsional yang telah dicapai dan upaya pencegahan komplikasi sekunder dan tersier.

• Peran keluarga dan lingkungan ditingkatkan

48

Page 49: Rehab Stroke

• Tergantung pada beratnya stroke, hasil luaran rehabilitasi dapat mencapai berbagai tingkat seperti

(a) Mandiri penuh dan kembali ke tempat kerja seperti sebelum sakit, (b) Mandiri penuh dan bekerja namun alih pekerjaan yang lebih ringan sesuai kondisi, (c) Mandiri penuh namuntidak bekerja, (d) Aktivitas sehari-hari perlu bantuan minimaldari orang lain (e) Aktivitas sehari-hari sebagian besar• atau sepenuhnya dibantu orang lain.

Page 50: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Lanjut (Fase Kronis)

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Mempertahankan kemandirian

Aktif dengan jadwal aktivitas bervariasi

Latihan rekondisi

Konseling berkala

Meningkatkan kebugaran fisik

Latihan kebugaran individu/kelompok

Asupan nutrisi Konsultasi gizi medik

Mengembalikan ke tempat kerja

Tetapkan aset limitasi fungsional Bekerja sama dengan institusi asal

Latihan rekondisi

Latihan pre- dan vokasional

Pengaturan jadwal kerja sesuai kemampuan

Konseling berkala Evaluasi berkala50

Page 51: Rehab Stroke

Tujuan Intervensi Rehabilitasi Keterangan

Sosialisasi Terapi suportif

Persiapan keluarga dan lingkungan

Stroke club

Pencegahan sekunder dan tersier

Edukasi

Terapi latihan fisik

Konsultasi gizi medik

Konseling berkala

Mampu menerima kecacatan menetap

Konseling dan terapi suportif

Edukasi pasien dan keluarga

Stroke club

Seksualitas Tetapkan kausa

Pilih solusi yang tepat

Edukasi

medikamentosa

Konseling berkala51

Page 52: Rehab Stroke

Intervensi Rehabilitasi ... Fase Lanjut (Fase Kronis)

• Penanganan komplikasi sesuai dengan penanganan komplikasi pada fase subakut/fase pemulihan.

52

Page 53: Rehab Stroke

53

Page 54: Rehab Stroke

54

Page 55: Rehab Stroke

Gangguan komunika

si

Gangguan fungsi luhur

Gangguan menelan

Gangguan berjalan

Gangguan melakukan aktivitas sehari-hari

Page 56: Rehab Stroke

Gangguan Komunikasi

• Kemampuan manusia berkomunikasi satu sama lain melibatkan bermacam-macam fungsi, yang utama adalah kemampuan berbahasa dan berbicara. Gangguan fungsi bahasa disebut sebagai afasia sedangkan gangguan fungsi bicara disebut disartria.

Page 57: Rehab Stroke

Gangguan Menelan

• Gangguan menelan disebut sebagai disfagia. Insiden gangguan menelan akibat stroke cukup banyak berkisar antara 30-65%

Page 58: Rehab Stroke

Gangguan defekasi pada stroke fase subakut

Gangguan defekasi pada stroke fase subakut pada umumnya adalah konstipasi akibat immobilisasi. Perlu diingat bahwa diare yang timbul kemudian selain gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh adanya skibala, terutama bila didahului oleh obstipasi lama sebelumnya.Sarankan pasien untuk banyak bergerak aktif, berikan cukup cairan (sekitar 40 ml/kg BB ditambah 500 ml air/cairan bila tidak ada kontraindikasi), serta makan makanan berserat tinggi. Bila perlu obat laksatif dapat diberikan 

Page 59: Rehab Stroke

Gangguan Melakukan Aktivitas Sehari-hari

• Pasien yang telah kembali ke rumah seharusnya di motivasi untuk mengerjakan semampunya aktivitas perawatan dirinya sendiri. Apabila sisi kanan yang terkena, pasien dapat diajarkan untuk menggunakan tangan kirinya untuk semua aktivitas. Pastikan juga tangan yang sakit diikutsertakan dalam semua kegiatan (Gambar 4). Semakin cepat dibiarkan melakukannya sendiri, semakin cepat pula pasien menjadi mandiri. Hanya aktivitas yang dapat menimbulkan risiko jatuh atau membahayakan pasien sendiri yang perlu ditolong oleh keluarga.

 

Page 60: Rehab Stroke

Mengembalikan Kebugaran Fisik dan Mental

• Pasien stroke seringkali mengeluh cepat lelah. Ia selalu berupaya untuk sedikit bergerak dan lebih banyak istirahat.

Page 61: Rehab Stroke

• Bed proper positioning: intinya ialah membuat pasien dalam kondisi yang comfortable: Penderita diletakkan dalam posisi yang melawan spastisitas. Posisi ini dapat dilakukan dalam posisi miring kanan-telentang-miring kiri (@2 jam).

• Secara bertahap naikkan sandaran kepala tempat tidur sebelum memulai latihan duduk. Mulai dari 30 derajat selama 30 menit dan setelah stabil (cek tensi tidak ada hipotensi postural) naikkan 5-10 derajat lagi hingga posisi duduk. Inget untuk latihan duduk harus melalui tahap perkembangan motorik anak melalui latihan rolling: telentang-tengkurap-telentang.

Page 62: Rehab Stroke

• Setelah duduk, lakukan sitting balance exercise: badan didorong ke kanan-kiri-muka-belakang.

• Lakukan latihan ROM secara pasif dan berlanjut aktif, latihan meliputi stretching-strengthening-endurance.

• Latih motorik kasar dan motorik halus pasien. Inget bahwa pasien stroke hemiplegik cenderung untuk mengabaikan sisi sakit, oleh karena itu selalu sertakan sisi yang sakit

Page 63: Rehab Stroke

• mengabaikan sisi sakit, oleh karena itu selalu sertakan sisi yang sakit.

• Latihan berdiri: tahapan latihan berdiri melalui jalur: lying (baring)-rolling(tengkurap)-propping(tengkurap secara kuadripedal bertumpu pada kedua siku dan lutut)-kneeling-sitting-standing (dibantu caranya latihan berdiri dari posisi duduk). Inget syarat latihan berdiri hanya bila MMT otot ekstremitas bawah 3 ke atas dan sudah mencapai keseimbangan duduk.

• Latihan berjalan: di parallel bars dan walker bertujuan untuk melatih keseimbangan, simetri, dan toleransi berdiri.

Page 64: Rehab Stroke

• Latihan transfer pasien hemiplegia• Latihan terapi wicara untuk problem kesulitan menelan,

drooling dan disartria: latihan mengatup dan membuka mulut, merapatkan bibir, mengunyah. Masukkan makanan lunak minta pasien untuk mengunyah dapat dibantu secara pasif.

• Bladder training: kateterisasi berkala (clean unsterile)• Bowel training: evakuasi manual feses• Ankle pumping• Latihan nafas (breatthing exercise)

Page 65: Rehab Stroke

• Referensi• Delisa, J. A, dkk. Delisa’s Physical Medicine and

Rehabilitation. 2010. Lippincott Williams and Wilkins : Philladelpia.

• Braddom, R. L, dkk. Physical Medicine and Rehabilitation 4th Edition. 2007. Elsevier : Philadelpia.

Page 66: Rehab Stroke

TERIMA KASIH