refleksi kasus morbili by nadya.doc
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
1/35
Bagian Ilmu Kesehatan Anak TUTORIAL KLINIK
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Morbili !am"ak# "ada Anak
oleh:
Nad$a %aramitha
&'&(()*()'
Pembimbing:
+r, Tonn$ -artanto. /",A,
+ibawakan +alam Rangka Tugas Ke"aniteraan Klinik
%ada Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
)(&0
1
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
2/35
BAB I
%1N+A-ULUAN
Latar Belakang
Campak atau morbili merupakan infeksi virus akut yang disebabkan oleh
virus yang tergolong dalam famili Paramyxovirus dan genus Morbilivirus.
Campak saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada
negara berkembang.
Campak adalah penyakit menular yang berpotensi menjadi penyakit berat
pada bayi, ibu hamil, dan orang dengan penurunan sistem imun. Campak dapat
dicegah dengan program vaksinasi.1 Menurut W!, pada tahun "##$, cakupan
vaksinasi campak secara global telah mencapai $%& pada anak usia 1"'"% bulan.
(ingkat cakupan terendah ditemukan di )ilayah *sia (enggara +-& dan *frika
+%&. Pada negara dengan tingkat pendapatan rendah, /& anak berusia 1"'"%
bulan telah mendapat vaksinasi campak."
0mpat puluh tahun setelah vaksin campak efektif dikeluarkan, campak
masih menyebabkan kematian dan sakit parah pada anak'anak di seluruh dunia.
Pada tahun "#11, setidaknya -# juta orang terinfeksi campak di seluruh dunia dan
menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. omplikasi campak hampir mengenai
semua sistem organ. Pneumonia dan ensefalitis adalah penyebab umum kematian.
(ingkat komplikasi lebih tinggi pada anak usia kurang dari - tahun dan lebih dari
"# tahun. Peningkatan komplikasi terjadi karena penurunan kekebalan tubuh,
kekurangan gi2i, kekurangan vitamin *, dan tidak ada vaksinasi campak
sebelumnya.%
*llonamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada hari 3enin, 11 *pril"#1/ pukul #.## W4(*. *lloanamnesis diberikan oleh ibu pasien.
),& Anamnesis
Identitas %asien
5ama : 5.*.3.
6sia : 1% 7ulan
8enis elamin : 9aki' laki
*gama : 4slam
2
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
3/35
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
4/35
menja)ab lupa. *khirnya orang tua pasien memba)a pasien berobat
kepoliklinik 4bnu 3ina, dan dari sana pasien dirujuk ke ;36= anudjoso.
7ak +A, 3esak +', kejang +'.
Riwa$at %en$akit +ahulu
a. ;i)ayat berobat ke praktek dokter umum karena radang tenggorokan
b. ;i)ayat berobat ke dokter karena tangan kiri terkena setrikaan saat
bermain
Riwa$at %en$akit Keluarga
' 4bu pasien mengalami sinusitis sejak remaja.
' (idak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang serupa dengan
pasien.
%ertumbuhan +an %erkembangan Anak 2
7erat badan lahir : %### gram
Panjang badan lahir : '
7erat badan sekarang : B," kg
(inggi badan sekarang : % cm
igi keluar : B bulan
(ersenyum : @ bulan
Miring : '
(engkurap : / bulan
=uduk : '
Merangkak : '
7erdiri : 11 bulan
7erjalan : 1 tahun
7erbicara " suku kata : 1 tahun
Makan dan minum anak
*34 : lahir sampai usia % hari
3usu sapi< buatan : % hari sampai sekarang
8enis susu : susu bubuk
(akaran : '
4
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
5/35
7ubur susu : / bulan
(im saring : B bulan
7uah : 1 tahun
9auk dan makan padat : 1 tahun
%emeliharaan %renatal
Periksa di : 7idan Praktek 3)asta
Penyakit ehamilan : '
!bat'obatan yang sering diminum : '
Riwa$at Kelahiran 2
9ahir di : ;umah 3akit
Persalinan ditolong oleh : 7idan
7erapa bulan dalam kandungan : B bulan
8enis partus : spontan
%emeliharaan "ostnatal :
Periksa di : 7idan
eadaan anak : 7aik
eluarga berencana : jenis 7 suntikan tiap bulan
Riwa$at Imunisasi +asar
4munisasi 6sia saat imunisasi
4 44 444 4 7ooster 4 7ooster 44
7C +A
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
6/35
' Drekuensi napas : "@ ?
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
7/35
4nspeksi : cembung, nampak bercak merah diseluruh kulit bagian
abdomen
Palpasi : 3oefl, nyeri tekan +', hepatomegali +', splenomegali +',
turgor kulit baik.
Perkusi : (impani
*uskultasi : 7ising usus +A kesan normal
0kstremitas : 5ampak bercak merah di ekstermitas atas dan ba)ah,
akral hangat +A, oedem +',
),4 %emeriksaan %enun5ang
Laboratorium +arah
(abel ".1 asil Pemeriksaan Penunjang
(anggal $
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
8/35
(anggal 3 ! * P
#$
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
9/35
)ajah, tangan,
kaki
+A 5,
5( +', *kral hangat
BAB II
TIN7AUAN %U/TAKA
),& +e8inisi
Campak adalah penyakit infeksi virus akut, dengan gejala'gejala eksantem
akut, demam, inflamasi mukosa dan saluran napas, yang diikuti erupsi
makulopapular ber)arna merah dan diakhiri dengan deskuamasi kulit. Campak
adalah penyakit menular yang ditandai dengan % stadium, yaitu stadium inkubasi,
stadium prodormal +kataral, dan stadium erupsi yang bermanifestasi dengan
demam, konjungtivitis dan bercak koplik. 6mur terbanyak penderita campak
adalah F 1" bulan, diikuti kelompok umur 1'@ dan -'1@ tahun. 5ama lain penyakit
ini adalah morbili, measles, dan rubeola.@
9
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
10/35
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
11/35
penga)etan beku, minimal @ minggu disimpan dalam temperature %-GC, dan
beberapa hari pada suhu #GC. irus tidak aktif pada p rendah.
irus campak termasuk golongan paramyxovirus berbentuk bulat dengan
tepi yang kasar dan bergaris tengah 1@# nm, dibungkus oleh selubung luar yang
terdiri dari lemak dan protein. =i dalamnya terdapat nukleokapsid yang berbentuk
bulat lonjong, terdiri dari bagian protein yang mengelilingi asam nukleat +;5* H
yang merupakan struktur heli? nucleoprotein dari myxovirus. Pada selubung luar
seringkali terdapat tonjolan pendek. 3alah satu protein yang berada di selubung
luar berfungsi sebagai hemaglutinin.
irus campak adalah organisme yang tidak memiliki daya tahan tinggi.
*pabila berada di luar tubuh manusia, keberadaannya tidak kekal. Pada
temperatur kamar ia akan kehilangan /#& sifat infektivitasnya setelah %'- hari,
pada suhu %GC )aktu paruh usianya " jam, sedangkan pada suhu -/GC hanya
satu jam. 3ebaliknya virus ini mampu berahan dalam keadaan dingin, pada suhu
'#GC dengan media protein ia dapat hidup selama -,- tahun, sedangkan dalam
lemari pendingin dengan suhu @'/GC, dapat hidup selama - bulan. (etapi bila
tanpa media protein, virus ini hanya mampu bertahan selama " minggu, dan dapat
dengan mudah dihancurkan oleh sinar ultraviolet./
),9 %ato8isiologi
Campak ditularkan melalui penyebaran droplet, kontak langsung, melalui
sekret hidung atau tenggorokan dari orang yang terinfeksi. Masa penularan berlangsung mulai dari hari pertama sebelum munculnya gejala prodormal
biasanya sekitar @ hari sebelum timbulnya ruam, minimal hari kedua setelah
timbulnya ruam. irus campak menempel dan berkembang biak pada epitel
nasofaring. (iga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada
kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. irus menyebar pada
semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah -' hari dari
infeksi a)al. *danya giant cells dan proses peradangan merupakan dasar
11
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
12/35
patologik ruam dan infiltrat peribronkial paru. 8uga terdapat udema, bendungan
dan perdarahan yang tersebar pada otak. olonisasi dan penyebaran pada epitel
dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata merah +3C : coryza, cough and
conjuctivitis dan demam yang makin lama makin tinggi. ejala panas, batuk,
pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 1# sejak a)al infeksi +pada hari
penderita kontak dengan sumber infeksi mulai timbul ruam makulopapuler )arna
kemerahan.irus dapat berbiak juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan
gejala klinik ensefalitis. 3etelah masa konvelesen, hipervaskularisasi mereda dan
menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah menjadi deskuamasi dan
hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada a)alnya terdapat perdarahan
perivaskuler dan infiltrasi limfosit.,$
),' %atogenesis
Penularannya sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah
dapat menimbulkan infeksi pada seseorang. Penularan campak terjadi secara
droplet melalui udara, sejak 1'" hari setelah timbul gejala klinis sampai @ hari
setelah timbul ruam./ 4nfeksi virus campak pertama kali terjadi pada epitel saluran
nafas nasofaring. 4nfeksi di daerah nasofaring ini akan diikuti dengan penyebaran
virus campak ke jaringan limfatik regional yang menyebabkan terjadinya viremia
primer. 3etelah viremia primer, terjadi replikasi ekstensif dari virus campak yang
terjadi pada jaringan limfatik regional maupun jaringan limfatik yang lebih jauh.
;eplikasi virus campak juga terjadi di lokasi pertama infeksi.
3etelah lima hingga tujuh hari setelah infeksi terjadi viremia sekunder
yang ekstensif dan menyebabkan terjadinya infeksi campak secara generalisata.
ulit, konjungtiva, dan saluran nafas adalah tempat yang jelas terkena infeksi,tetapi organ lainnya seperti kulit, kandung kemih, dan usus.dapat terinfeksi pula./,B
Pada hari ke'B'1#, fokus infeksi yang berada di epitel saluran nafas dan
konjungtiva, akan menyebabkan timbulnya nekrosis pada satu sampai dua lapis
sel. Pada saat itu virus dalam jumlah banyak masuk kembali ke pembuluh darah
dan menimbulkan manifestasi klinis dari system saluran nafas dia)ali dengan
dengan keluhan batuk pilek disertai selaput konjungtiva yang tampak merah.
;espon imun yang terjadi ialah proses peradangan epitel pada system saluran
12
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
13/35
pernapasan diikuti dengan manifestasi klinis berupa demam tinggi, anak tampak
sakit berat dan tampak suatu ulsera kecil pada mukosa pipi yang disebut bercak
oplik, yang dapat tanda pasti untuk menegakkan diagnosis./
3elanjutnya daya tahan tubuh menurun. 3ebagai akibat respons delayed
hypersensitivity terhadap antigen virus, muncul ruam makulopapular pada hari ke'
1@ sesudah a)al infeksi dan pada saat itu antibody humoral dapat dideteksi pada
kulit. ejadian ini tidak tampak pada kasus yang mengalami defisit sel'(./
=ari hari ke'11 hingga 1@ infeksi, kandungan virus dalam darah, saluran
nafas, dan organ lain mencapai puncaknya dan kemudian titer virus akan menurun
menurun secara cepat dalam )aktu " hingga % hari. 3elama proses infeksi, virus
campak akan bereplikasi di dalam sel endotel, sel epitel, monosit, dan makrofag.B
=aerah epitel yang nekrotik di nasofaring dan saluran pernafasan
memberikan kesempatan serangan infeksi bakteri sekunder berupa
bronkopneumonia, otitis media, dan lainnya. =alam keadaan tertentu, adenovirus
dan herpes virus pneumonia dapat terjadi pada kasus campak.
-ari Mani8estasi
# irus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring
atau kemungkinan konjungtiva
4nfeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus
1'" Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional
"'% iremia primer
%'- Multiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi
pertama, dan pada ;03 regional maupun daerah yang jauh
-' iremia sekunder
'11 Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran
nafas
11'1@ irus pada darah, saluran nafas dan organ lain1-'1 iremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang
Tabel &, %atogenesis :am"ak tan"a "en$ulit,0
),0 Mani8estasi Klinis
3ekitar 1# hari setelah infeksi akan muncul demam yang biasanya tinggi,
diikuti dengan kori2a
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
14/35
Masa inkubasi campak berlangsung kira'kira 1"'1@ hari. Walaupun pada
masa ini terjadi viremia dan reaksi imunologi yang ekstensif, penderita tidak
menampakkan gejala sakit.
• 3tadium prodromal
Manifestasi klinis campak biasanya baru mulai tampak pada stadium
prodromal yang berlangsung selama " hingga - hari. ejala utama yang muncul
adalah demam yang terus meningkat hingga mencapai puncaknya suhu %B,@ '
@#,/GC pada hari ke @ atau - yaitu pada saat ruam muncul. 3elain itu biasanya
terdapat batuk, pilek dan konjungtivitis. 4nflamasi konjungtiva dan fotofobia dapat
menjadi petunjuk sebelum munculnya bercak oplik. aris melintang kemerahan
yang terdapat pada konjungtuva dapat menjadi penunjang diagnosis pada stadium
prodromal. aris tersebut akan menghilang bila seluruh bagian konjungtiva telah
terkena radang
oplik spot yang merupakan tanda patognomonik untuk campak muncul
pada hari ke'1#>1 infeksi. oplik spot adalah suatu bintik putih keabuan sebesar
butiran pasir dengan areola tipis ber)arna kemerahan dan biasanya bersifat
hemoragik. (ersering ditemukan pada mukosa bukal di depan gigi geraham ba)ah
tetapi dapat juga ditemukan pada bagian lain dari rongga mulut seperti palatum,
juga di bagian tengah bibir ba)ah dan karunkula lakrimalis. Muncul 1'" hari
sebelum timbulnya ruam dan menghilang dengan cepat yaitu sekitar 1"'1$ jam
kemudian. Pada akhir masa prodromal, dinding posterior faring biasanya menjadi
hiperemis dan penderita akan mengeluhkan nyeri tenggorokkan.
• 3tadium erupsi
Pada campak yang tipikal, ruam akan muncul sekitar hari ke'1@ infeksi
yaitu pada saat stadium erupsi. ;uam muncul pada saat puncak gejala gangguan
pernafasan dan saat suhu berkisar %B,-IC. ;uam pertama kali muncul sebagai
makula yang tidak terlalu tampak jelas di lateral atas leher, belakang telinga, dan
garis batas rambut. emudian ruam menjadi makulopapular dan menyebar ke
seluruh )ajah, leher, lengan atas dan dada bagian atas pada "@ jam pertama.
emudian ruam akan menjalar ke punggung, abdomen, seluruh tangan, paha dan
terakhir kaki, yaitu sekitar hari ke'" atau % munculnya ruam. 3aat ruam muncul di
14
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
15/35
kaki, ruam pada )ajah akan menghilang diikuti oleh bagian tubuh lainnya sesuai
dengan urutan munculnya.
3aat a)al ruam muncul akan tampak ber)arna kemerahan yang akan
tampak memutih dengan penekanan. 3aat ruam mulai menghilang akan tampak
ber)arna kecokelatan yang tidak memudar bila ditekan. 3eiring dengan masa
penyembuhan maka muncullah deskuamasi kecoklatan pada area konfluensi.
7eratnya penyakit berbanding lurus dengan gambaran ruam yang muncul. Pada
infeksi campak yang berat, ruam dapat muncul hingga menutupi seluruh bagian
kulit, termasuk telapak tangan dan kaki. Wajah penderita juga menjadi bengkak
sehingga sulit dikenali.@,1#
),; +iagnosis Ker5a
=iagnosis campak biasanya dapat dibuat dengan berdasarkan kelompok
gejala klinis yang sangat berkaitan, yaitu kori2a dan mata meradang disertai batuk
dan demam tinggi dalam beberapa hari diikuti timbulnya ruam yang memiliki ciri
khas, yaitu dia)ali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada,
tubuh, lengan dan kaki dalam )aktu % hari atau lebih bersamaan dengan
meningkatnya suhu tubuh +demam %$,% GC +1#1GD dan selanjutnya mengalami
hiperpigmentasi dan mengelupas. Pada stadium prodromal dapat ditemukan
eksantema di mukosa pipi yang merupakan tanda patognomonis campak +bercak
oplik./,11
(etapi gejala klinis pada penyakit campak sering mengalami modifikasi
misalnya penyakit campak dapat timbul tanpa disertai demam dan tanpa timbul
ruam'ruam pada kulit. al seperti ini sering terjadi pada anak atau bayi yang
sangat muda, penderita dengan immunokompresi, anak dengan malnutrisi atau
bisa pada anak yang sebelumnya telah mendapat imunisasi campak. arena
banyak penderita menunjukkan gejala yang tidak jelas, maka untuk memastikan
diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.
1. Pemeriksaan darah rutin
7iasanya ditemukan leukopenia.
". =eteksi virus
a. irus campak dapat ditemukan pada sel mononuclear darah tepi, sekresi
saluran nafas, usapan konjugtiva dan dalam urin. (etapi virus campak
15
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
16/35
sangat sulit ditemukan, sehingga pemeriksaan untuk menemukan virus
jarang digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit campak.
b. 3el epitel yang berasal dari nasofaring, mukosa bukalis, konjungtiva atau
urin dapat digunakan untuk pemeriksaan sitologi secara langsung untuk
melihat sel raksasa dan mendeteksi antigen dengan menggunakan antibodi
terhadap protein 5 virus. Protein ini paling banyak ditemukan pada sel
yang terinfeksi.
c. Pemeriksaan jaringan langsung pada penderita dengan
immunocompromised karena respon antibodinya tidak terbentuk.
d. ;5* virus dapat dideteksi dengan reverse transcription dan diamplifikasi
memakai PC;, teknik ini belum digunakan secara luas untuk menegakkan
diagnosis.
%. Mendeteksi antibodi
=iagnosis penyakit campak paling sering ditegakkan dengan pemeriksaan
serologi. Menggunakan sampel saliva atau serum. *ntibodi 4gM muncul
bersamaan dengan munculnya ruam pada kulit dan sebagian besar dideteksi % hari
sesudah munculnya ruam. *ntibodi 4gM meningkat cepat dan kemudian menurun
hingga tidak dapat dideteksi setelah @'1" minggu. 4g sebaiknya diperiksa pada
sampel yang sama untuk mengetahui apakah sudah pernah terinfeksi atau sudah
pernah mendapat imunisasi.
3aat pengambilan serum yang tepat untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium adalah:
a. 6sapan tenggorokan dan saliva diambil dalam / minggu sesudah
munculnya gejala untuk pemeriksaan antibodi 4gM spesifik campak danmendeteksi ;5* virus.
b. 3ampel darah diambil dalam / minggu sesudah munculnya gejala untuk
mendeteksi antibodi 4gM spesifik virus dan ;5* virus
c. 3ampel darah umumnya diambil pada fase akut +1' hari setelah
munculnya rum pada kulit dan pada fase konvalesen untuk mendeteksi
antibodi 4g spesifik campak. Positif jika terjadi kenaikan titer antara fase
akut dan konvalesen @ kali lipat.1#,11
16
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
17/35
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
18/35
bersifat lebih berat. Pada "#& penderita selama masa prodromal atau hari
pertama erupsi, timbul enantemam Forscheimer spot , yaitu macula atau
petekia pada palatum molle, bias saling merengkuh sampai seluruh
permukaan aucia. Pembesaran kelenjar limfe bias timbul -' hari sebelum
timbul eksantema, khas mengenai kelenjar suboksipital, postaurikular dan
servikal, dan disertai nyeri tekan.
• Masa eksantema. 3eperti pada campak, eksantema mulai retroaurikular
atau pada muka dan dengan cepat meluas secara kraniokaudal ke bagian
lain dari tubuh, mula'mula berupa macula yang berbatas tegas dan kadang'
kadang dengan cepat meluas dan menyatu, memberikan bentuk
campa!orm. Pada hari kedua eksantema di muka menghilang, diikuti hari
ke'% di tubuh dan hari ke'@ di anggota gerak. Pada @#& kasus infeksi
rubella terjadi tanpa eksantema. Meskipun sangat jarang, dapat terjadi
deskuamasi posteksantematik./
3elain eksantema, limfadenopati merupakan suatu gejala klinis yang
penting pada rubella. 7iasanya pembengkakan kelenjar getah bening itu
berlangsung selama -'$ hari.
Pada penyakit rubella yang tidak mengalami penyulit sebagian besar
penderita sudah dapat bekerja seperti biasa pada hari ke'%. 3ebagian kecil
penderita masih terganggu dengan nyeri kepala, sakit mata, rasa gatal selama '1#
hari./
2. 1ksantema subitum
0ksantema subitum adalah penyakit virus pada bayi dan anak kecil yang bersifat akut, biasanya terjadi secara sporadic dan dapat menimbulkan epidemic.
al yang unik dari eksantema subitum adalah ruam dan perbaikan klinis yang
terjadi hampir simultan. 0ksantema subitum sudah lama dikenal sebagai penyakit
eksantematus yang sering terjadi pada anak. 7eberapa nama lain dari penyakit ini
adalah roseola infantum, sixth disease, the rose rash o inants, dan pseudorubella.
0ksantema subitum merupakan infeksi primer '/7. 0ksantema
subitum merupakan penyakit yang umum, disertai panas yang akut pada anak.
18
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
19/35
Meskipun manifestasi klinik dari bayi atau anak yang menderita eksantema
subitum bervariasi, tetapi memiliki karakteristik khas yang timbul %'/ hari. Pada
periode demam ini berhubungan dengan terdapatnya virus dalam darah. 3aat
periode demam selama %'/ hari, anak menjadi re)el, tetapi bila demam sudah
menurun, anak menjadi tampak normal. 6mumnya terjadi limfadenopati servikal,
tetapi karakteristik yang paling utama adalah timbulnya limfadenopati di oksipital
posterior pada % hari pertama infeksi, disertai eksantema + "agayana#s spots pada
palatum molle dan uvula.
3etelah panas turun, kemudian timbul ruam pada tubuh, menyebar kearah
leher, )ajah, dan ekstremitas. 9esi yang timbul berbentuk campa!orm atau
rubella$li!e dengan macular, lesi ber)arna merah muda, ukuran dengan diameter
1'% mm. dapat ditemukan juga ubun'ubun besar yang menonjol namun akan
sembuh secara spontan. 4nfeksi primer ini dapat asimtomatik, tetapi juga dapat
menimbulkan manifestasi klinik yang lain dari eksantema subitum yang klasi.
Pada beberapa kasus, eksantema subitum dapat juga disertai gejala'gejala yang
lain seperti otitis media sampai infeksi saluran pernapasan atas dan
gastroenteritis./
3. Scarlet fever
%carlet ever atau demam skarlatina adalah penyakit infeksi saluran napas
atas yang disebabkan infeksi rup * 3treptokokus +*3 yang memproduksi
eksotoksin pyrogenic +erythrogenic toxin di faring. Pada scarlet ever dapat
ditemukan ruam yang karateristik, di mana ruam ini diakibatkan infeksi rup *
3treptokokkus. 3aat ini scarlet ever lebih sulit ditemui dan virulensi'nya telah
menurun dibanding masa lampau, tetapi siklus insidensi masih ada, tergantung pada prevalensi strain bakteri yang memproduksi to?in dan status imunitas
populasi.
Metode transmisi penyebaran *3 pada faring terjadi melalui udara
+droplet nuclei, debu dan lingkungan yang tercemar +baju, tempat tidur
merupakan sebagian kecil dari poses penyebaran streptokokus. ontak erat
dengan individu terinfeksi dibutuhkan untuk transmisi 3treptokokus faring
langsung secara droplet atau transfer fisik dari secret respirasi yang berisi bakteri
19
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
20/35
infeksi. Penyebaran di dalam keluarga dan sekolah sering terjadi. Pasien infeksi
aktif maupun infeksi subklinis mungkin bisa menyebarkan infeksi. Pada
umumnya penyebaran kedua +oleh penderita karier terjadi " minggu pertama
setelah bebas saki, karier karena infeksi 3treptokokus pada saluran nafas dan
sering menimbulkan penularan organisme. Makanan atau susu yang
terkontaminasi mungkin bias menimbulkan infeksi 3treptokokus pada faring.
;uam timbul pada "@'@$ jam setelah onset simptom. ;uam sering dimulai
dari area sekitar leher dan menyebar ke perut dan dada serta ekstremitas. ;uam
yang timbul difus, popular berbatas tegas, dan erupsi eritme menghasilkan )arna
merah pucat pada kulit yang menghilang dengan penekanan. ;uam sering
ditemukan pada lipatan siku, a?illa, dan selangkangan. 3aat diraba kulit terasa
kasar dan teraba adanya bintik'bintik seperti pada kulit angsa. Pada pipi sering
terlihat kemerahan dengan mulut yang terlihat pucat. 3etelah %'@ hari ruam mulai
menghilang, diikuti dengan deskuamasi yang dimulai dari )ajah kemudian
meluas ke ba)ah sehingga kulit terlihat seperti terbakar matahari ringan.
(erkadang, deskuamasi juga dapat terlihat pada ujung jari, telapak tangan, dan
tumit. 3elain itu, lidah terlihat seperti terlapis dengan papilla yang membesar.
3etelah deskuamasi, pada pasien scarlet ever dapat ditemukan stra&berry
tongue.@
4. 1ru"si Obat Alergi
0rupsi obat alergi adalah reaksi alergi pada kulit atau mukokutan yang
terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik. *da dua macam
mekanisme pathogenesis erupsi obat alergi. Pertama adalah reaksi mekanisme
imunologis dan kedua adalah mekanisme non'imunologis. 6mumnya erupsi obatalergi timbul karena reaksi hipersensitivitas berdasarkan reaksi imunologis.
;eaksi ini juga dapat terjadi melalui mekanisme non'imunologis yang disebabkan
oleh toksisitas obat, over dosis, interaksi antar obat, dan perubahan dalam
metabolisme.
=asar diagnosis erupsi obat alergi adalah anamnesis yang teliti mengenai
obat'oabatan yang dipakai, kelainan kulit yang timbul akut atau dapat juga
beberapa hari sesudah masuknya obat, dan rasa gatal yang dapat pula disertai
20
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
21/35
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
22/35
6ji tempel +patch test memberikan hasil yang masih belum dapat
dipercaya. 6ji provokasi +e?posure test dengan melakukan pemaparan kembali
obat yang dicurigai adalah yang paling membantu untuk saat ini, tetapi risiko dari
timbulnya reaksi yang lebih berat membuat cara ini harus dilakukan dengan cara
hati'hati dan harus sesuai dengan etika maupun alasan mediko legalnya. 1"
Pada erupsi obat alergi, dapat timbul erupsi makulopapular atau
morbiliformis. 0rupsi makulopapular atau morbiliformis disebut juga erupsi
eksantematosa dapat diinduksi oleh hampir semua obat. 3eringkali terdapat erupsi
generalisata dan simetris yang terdiri atas eritema dan selalu ada gejala pruritus.
adang'kadang ada demam, malaise, dan nyeri sendi. 9esi biasanya timbul dalam
1'" minggu setelah dimulainya terapi. 0rupsi jenis ini sering disebabkan oleh
ampisilin, !*453, sulfonamid, dan tetrasiklin.1"
),* %enatalaksanaan
Penderita campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan. *nak harus
diberikan cukup cairan dan kalori, sedangkan pengobatan bersifat simtomatik,
dengan pemberian antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan bila
diperlukan, diperlukan perbaikan keadaan umum dengan memperbaiki kebutuhan
cairan dan diet yang memadai.
Pemberian vitamin * pada pasien campak untuk usia F/ bulan sebanyak
-#.### 46, usia / bulan H 1 tahun sebanyak 1##.### 46, anak J1 tahun sebanyak
"##.### 46 sebanyak satu kali.1" *pabila terdapat malnutrisi dilanjutkan 1-## 46
tiap hari.
/
4ndikasi ra)at inap bila hiperpireksia +suhu J%B,-IC, dehidrasi, kejang,
asupan oral sulit atau adanya penyulit. =i rumah sakit pasien campak dira)at di
bangsal isolasi system pernapasan. Pengobatan dengan penyulit disesuaikan
dengan penyulit yang timbul.
),&( Kom"likasi
&, Bronko"neumonia
22
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
23/35
7ronkopneumonia dapat disebabkan virus Campak sendiri atau oleh
Pneumococcus, 3treptococcus, dan 3taphylococcus yang menyerang epitel pada
saluran pernafasan. =itandai dengan batuk, meningkatnya frekuensi nafas, dan
adanya ronki basah halus. Pada saat suhu turun, apabila disebabkan oleh virus
gejala pneumonia akan menghilang, kecuali batuk yang masih dapat berlanjut
sampai beberapa hari lagi. *pabila suhu tidak juga turun pada saat yang
diharapkan dan gejala saluran nafas masih terus berlangsung, dapat diduga adanya
pneumonia karena bakteri yang telah mengadakan invasi pada sel epitel yang telah
dirusak oleh virus. ambaran infiltrate pada foto toraks dan adanya leukositosis
dapat mempertegas diagnosis. =i 5egara sedang berkembang dimasa malnutrisi
masih menjadi masalah, penyulit pneumonia bakteri biasa terjadi dan dapat
menjadi fatal bila tidak diberi antibiotik.
6ntuk pengobatan diberikan antibiotik ampisilin 1## mg
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
24/35
Merupakan penyakit neurologic yang paling sering terjadi, biasanya terjadi
pada hari ke'@' setelah timbulnya ruam. ejadian ensefalitis sekitr 1 dalam 1###
kasus campak, dengan mortalitas antara %#'@#&. (erjadinya ensefalitis dapat
melalui mekanisme imunologik maupun melalui invasi langsung virus campak ke
dalam otak. ejala ensefalitis dapat berupa kejang, letargi, koma dan iritabel.
eluhan nyeri kepala, frekuensi nafas meningkat, t&itching , disorientasi juga
dapat ditemukan. Pemeriksaan cairan serebrospinal menunjukkan pleositosis
ringan, dengan predominan sel mononuclear, peningkatan protein ringan,
sedangkan kadar glukosa dalam batas normal.
Pada ensefalopati perlu diberikan kloramfenikol - mg
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
25/35
7eberapa anak yang menderita campak mengalami muntah dan mencret
pada fase prodromal. eadaan ini akibat invasi virus ke dalam sel mukosa usus.
=apat pula timbul enteropati yang menyebabkan kehilangan protein + protein
losing enteropaty. Pada keadaan berat anak mudah jatuh dalam dehidrasi
sehingga pemberian cairan intravena dapat dipertimbangkan apabila terdapat
enteritis A dehidrasi./
),&& %en:egahan
a, %en:egahan tingkat awal
Pencegahan tingkat a)al dilakukan dalam mencegah munculnya faktor
predisposisi atau resiko terhadap penyakit campak. 3asaran dari pencegahan
primordial adalah anak'anak yang masih sehat dan belum memiliki resiko yang
tinggi agar tidak memiliki faktor resiko yang tinggi untuk penyakit campak.
0dukasi kepada orang tua anak sangat penting peranannya dalam upaya
pencegahan primordial. (indakan yang perlu dilakukan seperti penyuluhan
mengenai pendidikan kesehatan, konselling nutrisi dan penataan rumah yang baik.
b, %en:egahan tingkat "ertama
3asaran dan pencegahan primer adalah orang'orang yang termasuk
kelompok berisiko, yakni anak yang belum terkena campak, tetapi berpotensi
untuk terkena penyakit campak. Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya
untuk mencegah seseorang terkena penyakit campak, yaitu:
• Memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
pelaksanaan Program 4munisasi 5asional +vaksinasi campak untuk
semua bayi.
• aksinasi dengan virus campak hidup yang dilemahkan. aksin ini
diberikan secara subkutan sebanyak #,- ml. aksin campak tidak
boleh diberikan pada )anita hamil, anak dengan (7C yang tidak
diobati, dan penderita leukemia. aksin campak dapat diberikan
sebagai vaksin monovalent +measles$containing vaccineL MC atau
polivalen +measles$mumps$rubellaL MM;.
:, %en:egahan tingkat kedua
25
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
26/35
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
27/35
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
28/35
=osis dan cara pemberian:
• =osis vaksin campak #,- ml.
• Pemberian diberikan pada umur B bulan, secara subkutan )alaupun dapat
diberikan secara intramuscular.
• 4munisasi campak diberikan lagi pada umur " tahun dan saat masuk
sekolah 3= +Program 74*31-
;eaksi 4P4
• ;eaksi 4P4 imunisasi campak yang banyak dijumpai terjadi pada
imunisasi ulang pada seorang yang telah memiliki imunitas. ejadian 4P4
imunisasi campak telah menurun dengan digunakannya vaksin campak
hidup yang dilemahkan.
• ejala 4P4 yang berupa demam yang lebih dari %B,-GC yang terjadi pada
-'1- & kasus, demam mulai dijumpai pada hari ke -'/ sesudah imunisasi
dan berlangsung selama - hari.
• 7erbeda dengan infeksi alami demam tidak tinggi, )alaupun demikian
peningkatan suhu tubuh tersebut dapat merangsang terjadinya kejang
demam.
• ;uam dapat dijumpai pada -& resipien, timbul pada hari ke '1# sesudah
imunisasi dan berlangsung selama "'@ hari. al ini sukar dibedakan
dengan akibat imunisasi jika seseorang memperoleh imunisasi pada saat
masa inkubasi penyakit alami.
• ;eaksi 4P4 berat jika ditemukan gangguan fungsi sistem saraf pusat
seperti ensefalopati pasca imunisasi. =iperkirakan risiko terjadinya efek
samping tersebut %# hari sesudah imunisasi 1 di antara 1 milyar dosis
vaksin.1-
b, Kombinasi vaksin :am"ak. mumps. dan rubella
aksin untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella merupakan
vaksin kombinasi yang dikenal sebagai vaksin MM; +measles, mumps, dan
rubella, dosis #- ml. vaksin MM; merupakan vaksin kering yang mengandung
28
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
29/35
virus hidup, harus disimpan pada temperature "'$GC atau lebih dingin dan
terlindung dari cahaya. aksin harus digunakan dalam )aktu 1 jam setelah
dicampur dengan pelarutnya, tetap sejuk dan terlindung dari cahaya, karena
setelah dicampur vaksin sangat tidak stabl dan cepat kehilangan potensinya pada
temperatur kamar. Pada temperature ""'"-GC, akan kehilangan potensi -#&
dalam 1 jam, pada temperature J%GC vaksin menjadi tidak aktif setelah 1 jam.
Pemberian vaksin MM; dengan dosis tunggal #,- ml suntikan secara
intramuscular atau subkutan dala,. 4munisasi ini menghasilkan serokonversi
terhadap ketiga virus ini JB#& kasus dan diberikan pada umur 1"'1$ bulan.
3esuai dengan 8ad)al Pemberian 4munisasi anak umur /'1$ tahun
rekomendasi 4=*4 tahun "#1@, vaksin MM; diberikan pada umur 1- bulan.
5amun apabila belum mendapat imunisasi campak, maka pemberian MM; dapat
diberikan pada kesempatan pertama anak datang ke tempat pelayanan kesehatan
+rumah sakit atau dokter < dokter spesialis anak. Pemberian imunisasi MM;
kedua diberikan pada umur - tahun.
aksin MM; harus diberikan sekalipun ada ri)ayat infeksi campak,
gondongan dan rubella atau imunisasi campak. (idak ada dampak imunisasi yang
terjadi pada anak yang sebelumnya telah mendapat imunitas terhadap salah satu
atau lebih dari ketiga penyakit ini.
7erikut reaksi 4P4 yang dapat terjadi pasca imunisasi MM;:
• Pada penelitian yang mencakup /### anak yang berusia 1'" tahun,
dilaporkan setelah vaksinasi MM; dapat terjadi malaise, demam, atau
ruam yang sering terjadi 1 minggu setekah imunisasi yang berlangsung
selama "'% hari.
•
9aporan dari C=C menyatakan bah)a vaksin MM; dapat menyebabkan
efek samping demam, komponen campak yang paling sering menyebabkan
efek samping ini. urang lebih -& anak akan mengalami demam J%B,@GC
setelah imunisasi MM;. ;eaksi demam tersebut biasanya berlangsung '
1" hari setelah imunisasi dan umumnya berlangsung 1'" hari.
• =alam masa /'11 hari setelah imunisasi, dapat terjadi kejang demam pada
#,1& anak, ensefalitis pasca imunisasi F1
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
30/35
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
31/35
merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang penting pada anak'anak
yang mengalami malnutrisi sehingga harus di)aspadai.
BAB III
%1MBA-A/AN
Teori Fakta
Morbili Morbili
Manifestasi linis Manifestasi linis
a 3tadium kataral +prodormal
• ditandai oleh demam ringan hingga
sedang, batuk kering ringan,cory2a, fotofobia dan
konjungtivitis
• Menjelang akhir stadium kataral
dan "@ jam sebelum timbul
enantema, timbul bercak koplik
b 3tadium erupsi
• Cory2a dan batuk'batuk
bertambah.• (imbul enantema
• (erjadinya eritema yang berbentuk
makula papula disertai dengan
menaiknya suhu tubuh. 0ritema
timbul dibelakang telinga dibagian
atas lateral tengkuk, sepanjang
rambut dan bagian belakang ba)ah
•(erdapat pembesaran kelenjar
7atuk
=emam
Penurunan nafsu makan
7ab cair > %'@ ? sehari
Mual dan muntah
Muncul bercak dari mukosa mulut
Muncul bercak dari )ajah, dada,
tangan dan kaki
31
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
32/35
getah bening disudut mandibula
dan didaerah leher belakang
c. 3tadium konvalesensi
• 3uhu menurun sampai menjadi
normal kecuali bila ada komplikasi
• 0rupsi berkurang meninggalkan
bekas yang ber)arna lebih tua
+hiperpigmentasi yang bisa hilang
sendiri
=ata 9aboratorium =ata 9aboratorium
Pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan
leukopenia dengan limfositosis
relatif dan trombositopenia
Pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan leukopenia dan
trombositopenia.
32
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
33/35
BAB I3
K1/IM%ULAN
Campak adalah salah satu penyakit infeksi menular yang sering
menyerang anak'anak yang angka kejadiannya cukup tinggi didunia. Campak
merupakaan penyakit yang disebabkan oleh virus ;5* dari famili Paramyxovirus
dan genus Morbilivirus. Penyakit ini ditandai dengan demam, kori2ya, batuk,
konjungtivitis, dan tanda koplik. Penularan penyakit ini dapat terjadi ketika
seseorang yang daya tahan tubuhnya menurun menghirup percikan yang
mengandung virus dari secret nasofaring pasien. Pencegahan penyakit campak
amat penting. =i 4ndonesia sampai saat ini pencegahan penyakit campak
dilakukan dengan vaksinasi campak secara rutin yaitu diberikan pada bayi
berumur B'1- bulan.
33
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
34/35
+AFTAR %U/TAKA
1. (horrington =, ;amsay M, oek *8, 0dmunds W8, ivancos ;, 7ukasa
*, et al. (he effect of measles on health'related Nuality of life: a patient'
based survey. P9o3 !ne "#1@LB+B:1#-'-%.
". ;ammohan *, *)ofeso 5, Dernande2 ;C. Paternal education status
significantly influences infantsO measles vaccination uptake, independent
of maternal education status. 7MC Public ealth "#1"L1":%%/.
%. Perry ;(, alsey 5*. (he clinical significance of measles: a revie). 8
4nfect =is. "##@L1$B+1:@'1/.
@. 5elson W0, 7ehrman ;0, liegman ;, *rvin *M. 5elson ilmu kesehatan
anak. 8akarta: Penerbit 7uku edokteran 0CL "#1".
-. aralambieva 4, !vsyannikova 4, Pankrat2 3, ennedy ;7, 8acobson
;M, Poland *. (he genetic basis for interindividual immune response
variation to measles vaccine: ne) understanding and ne) vaccine
approaches. 0?pert ;evie) of accines "#1% #1L1"+1:-'#.
/. 3oedarmo, 33P. 7uku *jar 4nfeksi dan Pediatri (ropis. 8akarta: 4katan
=okter *nak 4ndonesia. 0disi edua. "#1".h.1#B'1$.
. 3)art =, ;ik 9. O(he Pathogenesis of Measles ;evisitedO. Pediatric
4nfectious =isease 8ournal "##L "+1#.
$. 3abella C. OMeasles: 5ot just a childhood rashO, Cleveland Clinic 8ournalof Medicine "#1#L+%:"#'1%.
B. Cherry 8.=. Deign ;.=. (e?tbook of pediatric infectious disease. 0disi ke'
@. Philadepia: W7 3aundersL "##$.h.1$$B'B1.
1#. 3oedarto. 3inopsis edokteran (ropis. 3urabaya: *irlangga 6niversity
PressL "##.
11. 3etia)an 4M. Penyakit Campak. 8akarta: 3agung 3etoL "##$.
34
-
8/18/2019 refleksi kasus morbili by Nadya.doc
35/35
1". 5ababan *. Profil erupsi obat di satuan medis fungsional ilmu kesehatan
kulit dan kelamin ;36P aji *dam Malik tahun "#1# H "#1% disertasiQ.
Medan: 6niversitas 3umatera 6taraL "#1@.
1%. (anto C, 9i)ang D, anifati 3, Pradipta 0*, editor. apita selekta
kedokteran. 8ilid 1. 0disi ke'@. 8akarta: Media *esculapiusL "#[email protected]./'$.
1@. 7orras 0, 6rbi2tondo 9, Costa 8, 7atalla 8, (orner 5, Plasencia *, et al.
Measles antibodies and response to vaccination in children aged less than
1@ months: implications for age of vaccination. 0pidemiol 4nfect
"#1"L1@#+B:1-BB'/#/.
1-. ;anuh, 45, 3uyitno , adinegoro 3;3, artasasmita C7,
4smoedianto, 3oedjatmiko, edirot. Pedoman imunisasi di 4ndonesia. 0disi
ke'-. 8akarta: 7adan Penerbut 4katan =okter *nak 4ndonesiaL "#1@.