refkas hamil dg mioma

36
REFLEKSI KASUS G4P1A2, 35 tahun, hamil 8 minggu Janin I hidup intrauterin Presentasi mobile Mioma uteri. Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Obstetri dan Ginekologi di RSUD Adhyatma, MPH Semarang Pembimbing : dr. H. Muh. Taufiqy S., Sp.OG (K) Disusun oleh: EKO BUDHIARTI (H2A010014)

Upload: fransisca-aprilia-megdalena

Post on 04-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hamil dengan mioma uteri

TRANSCRIPT

Page 1: Refkas Hamil Dg Mioma

REFLEKSI KASUS

G4P1A2, 35 tahun, hamil 8 minggu

Janin I hidup intrauterin

Presentasi mobile

Mioma uteri.

Untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Obstetri dan

Ginekologi

di RSUD Adhyatma, MPH Semarang

Pembimbing :

dr. H. Muh. Taufiqy S., Sp.OG (K)

Disusun oleh:

EKO BUDHIARTI

(H2A010014)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2014

Page 2: Refkas Hamil Dg Mioma

BAB I

PENDAHULUAN

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus,

yang diselingi untaian jaringan ikat dan dikelilingi kapsul yang tipis , dan

sering terjadi pada usia reproduksi. Tumor ini juga dikenal dengan istilah

fibromioma uteri, leimioma uteri, dan uterine fibroid. Dapat bersifat tunggal

atau ganda, dan mencapai ukuran besar, konsistensinya keras dengan batas

yang jelas sehingga dapat dilepas dari jaringan sekitarnya.

Perihal penyebab pasti terjadi tumor mioma belum diketahui. Mioma

uteri mulai tumbuh dibagian atas (fundus) rahim dan sangat jarang tumbuh

dimulut rahim. Bentuk tumor bisa tunggal atau multiple (banyak), umumnya

tumbuh didalam otot rahim yang dikenal dengan intramural mioma. Tumor

mioma ini akan cepat memberikan keluhan, bila mioma tumbuh kedalam

mukosa rahim, keluhan yang biasa dikeluhkan berupa perdarahan saat siklus

dan diluar siklus haid. Sedangkan pada tipe tumor yang tumbuh dikulit luar

rahim yang dikenal dengan tipe subserosa tidak memberikan keluhan

perdarahan, akan tetapi seseorang baru mengeluh bila tumor membesar yang

dengan perabaan didaerah perut dijumpai benjolan keras, benjolan tersebut

kadang sulit digerakkan bila tumor sudah sangat besar.

Mioma uteri memiliki banyak faktor risiko. Risiko mioma uteri

meningkat seiring dengan peningkatan umur. Kasus mioma uteri terbanyak

terjadi pada kelompok umur 40-49 tahun. Paritas memiliki hubungan yang

saling berbalik dengan kejadian mioma uteri. Mioma uteri lebih sering

ditemukan pada wanita nulipara atau wanita yang kurang subur. Mioma

umumnya ditemukan pada wanita usia reproduksi, dan belum pernah

dilaporkan terjadi sebelum menarkhe, pada masa menopause mioma akan

mengecil seiring dengan penurunan hormon estrogen dalam tubuh.

Tidak sedikit kehamilan disertai dengan mioma uteri. Mioma dapat

mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan

plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim,

Page 3: Refkas Hamil Dg Mioma

perdarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta

serta bisa menyebabkan keguguran.

Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak pada mioma uteri. Saat

hamil, mioma uteri cenderung membesar, dan juga sering terjadi perubahan

dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor sehingga

menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan tangkai tumor bisa berputar

dan menyebabkan rasa nyeri.

Di Indonesia pengobatan mioma uteri dengan gejala klinik pada

umumnya adalah tindakan operasi yaitu histerektomi (pengangkatan rahim)

atau pada wanita yang ingin mempertahankan kesuburannya, miomektomi

(pengangkatan mioma) dapat menjadi pilihan.

Page 4: Refkas Hamil Dg Mioma

BAB II

STATUS PASIEN

 

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. D

Umur : 35 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

Pendidikan Terakhir : SLTA

Alamat : Jalan tambak harjo RT 03 RW 07 semarang.

Tanggal masuk : 09 Desember 2014 (pukul 10.45 WIB)

No. CM : 121872

Biaya pengobatan : BPJS

Nama Suami : Tn. N

Umur : 36 th

Alamat : Jalan tambak harjo RT 03 RW 07 semarang.

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan Terakhir : SLTA

II. ANAMNESIS

Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis di poli kandungan tanggal 9

desember 2014 pukul 10.45 WIB

Keluhan Utama: periksa kehamilan dan terdapat benjolan dibawah perut.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke poli kandungan RSUD Tugurejo Semarang untuk

memeriksakan kehamilan. Pasien mengeluhkan terdapat benjolan diperut

Page 5: Refkas Hamil Dg Mioma

bagian bawah dan tidak dirasakan sakit namun kadang-kadang perut

bagian bawah terasa penuh dan kemeng. Sebelum kehamilan ini, pasien

mengeluhkan adanya gangguan menstruasi. Dalam sebulan menstruasi

sebanyak 1 kali, lamanya ± 7-10 hari, dan setiap hari ganti pembalut 4-5

kali dalam sehari. Darah haid berawarna merah kehitaman, kadang-kadang

nyeri perut saat haid. Riwayat keputihan tidak ada. Gangguan BAK (-),

sulit buang air besar dan nyeri saat BAB (-). Sebelum kehamilan ini pasien

sudah pernah dilakukan pemeriksaan USG dan tampak Gambaran mioma

dirahim sebesar bola tenis.

Riwayat Haid :

Menarche : 12 tahun

Haid : Teratur

Siklus : 28 hari

Lama Haid : ± 7 hari

Banyaknya Haid : 4-5x sehari ganti pembalut.

Hari Pertama Haid Terakhir : 14 oktober 2014

Taksiran persalinan : 21 juli 2015

Riwayat Nikah :

Menikah saat usia 24 tahun dan menikah selama 11 tahun. Merupakan

pernikahan yang pertama bagi pasangan suami dan istri.

Riwayat obstetri : G4P1A2

1. Tahun lahir 2004, laki-laki berat lahir 2600 gr, spontan, RSUD

karyadi, 10 tahun, keadaan sekarang sehat.

2. Abortus tahun 2012, usia kehamilan 12 minggu, kuretase (+)

3. Abortus tahun 2013, usia kehamilan 16 minggu, kuretase (+)

4. Kehamilan ini.

Riwayat ANC:

Setiap bulan pasien rutin memeriksakan kehamilan. Periksa kehamilan di

rumah sakit dan bidan.

Page 6: Refkas Hamil Dg Mioma

Riwayat KB :

Pasien tidak menggunakan KB.

Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat Penyakit Serupa : disangkal

- Riwayat DM : disangkal

- Riwayat HT : disangkal.

- Riwayat penyakit jantung : disangkal

- Riwayat alergi obat/makanan : disangkal

- Riwayat Asma : disangkal

- Riwayat Tumor : disangkal

- Riwayat Keganasan : disangkal

- Riwayat IMS : disangkal

- Riwayat operasi :diakui; tahun 2012 operasi

hemoroid.

Riwayat Penyakit Keluarga

- Riwayat penyakit jantung : disangkal

- Riwayat DM : disangkal

- Riwayat HT : disangkal

- Riwayat Asma : disangkal

- Riwayat Alergi : disangkal

- Riwayat Tumor : disangkal

- Riwayat Keganasan : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi

- Pasien dan suami bekerja sebagai pegawai swasta. Biaya pengobatan

menggunakan BPJS.

- Kesan : cukup

Riwayat Pribadi

- Merokok (-)

- Konsumsi alkohol (-)

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Baik

Page 7: Refkas Hamil Dg Mioma

Kesadaran :compos mentis

Vital sign :

- TD : 110/70 mmHg

- Nadi : 82x/ menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup

- RR : 20x/ menit

- Suhu : 370C

- BB : 55 kg

- TB : 155 cm

- BMI : 22,89

- Kesan : normo weight

Status internus :

Kepala : bentuk mesochepal

Mata : Konjunctiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).

Telinga : Normotia, discharge -/-, serumen -/-

Hidung : Simetris, discharge -/-

Mulut : sianosis (-),(-), gigi caries (-), tenggorokan : T1-T1, faring

hiperemis (-)

Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-).

Thoraks : Normochest

Cor :

Inspeksi : ictus cordis tak tampak

Palpasi :ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicularis

sinistra

Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : suara jantung I dan II normal, bising (-), gallop (-)

Pulmo :

Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-)

Palpasi : stem fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru

Auskultasi : suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/-

Page 8: Refkas Hamil Dg Mioma

Abdomen : (sesuai status obstetric dan ginekologi)

Ekstremitas

Superior Inferior

Edema -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Status Obstetrikus

Inspeksi : striae gravidarum (-)

Palpasi :

Leopold I : TFU 2 jari diatas simfisis pubis

Leopold II : Tidak dilakukan

Leopold III : Tidak dilakukan

Leopold IV: Tidak dilakukan

Status ginekologi :

Inspeksi: Tidak ada tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-).

Palpasi :Teraba massa padat, kenyal, permukaan licin, mobile pada perut

bagian bawah, nyeri tekan (-).

Pemeriksaan Dalam (tidak dilakukan)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

Pemeriksaan USG

Tampak 1 GS, FM (+), FHM (+), CRL : 12mm ≈ UK 7W4d.

Tampak massa hipoechoic yang menonjol ke luar dinding uterus

dengan ukuran 8x6cm.

V. RESUME

Seorang wanita 34 tahun datang ke poli kandungan RSUD Tugurejo

Semarang untuk memeriksakan kehamilan. Kenceng-kenceng (-),

keluar air dari jalan lahir (-), keluar lendir darah (-), gerak janin (+)

masih dirasakan.

Page 9: Refkas Hamil Dg Mioma

Pasien mengeluhkan terdapat benjolan diperut bagian bawah dan tidak

dirasakan sakit namun kadang-kadang perut bagian bawah terasa

penuh dan kemeng. Sebelum kehamilan ini, pasien mengeluhkan

adanya gangguan menstruasi. Dalam sebulan menstruasi sebanyak 1

kali, lamanya ± 7-10hari, dan setiap hari ganti pembalut 4-5 kali dalam

sehari. Darah haid berawarna merah kehitaman, kadang-kadang nyeri

perut saat haid. Riwayat keputihan tidak ada. Gangguan BAK (-), sulit

buang air besar dan nyeri saat BAB (-). Sebelum kehamilan ini pasien

sudah pernah dilakukan pemeriksaan USG dan didapatkan Gambaran

mioma dirahim sebesar bola tenis.

HPHT ibu tanggal 14 oktober 2014, HPL 21 juli 2015, riwayat

pernikahan : 1 kali dan sudah 11 tahun. Riwayat Obstetri ibu G4P1A2.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah ibu 110/70 mmHg,

Nafas 20x/menit, suhu 37oC (axiler), Nadi 82x/menit, irama reguler, isi

dan tegangan cukup. Pemeriksaan generalis dalam batas normal.

Dari pemeriksaan obstetrikus didapatkan TFU 2 jari diatas simfisis

pubis dan pemeriksaan status ginekologi teraba massa padat, kenyal,

permukaan licin, mobile pada perut bagian bawah, nyeri tekan (-)

Pemeriksaan dalam vagina tidak dilakukan.

Pada pemeriksaan USG Tampak 1 GS, FM (+), FHM (+), CRL :

12mm ≈ UK 7W4d; Tampak massa hipoechoic yang menonjol ke luar

dinding uterus dengan ukuran 8x6cm.

VI. DIAGNOSIS

G4P1A2, 35 tahun, hamil 8 minggu

Janin I hidup intrauterin

Presentasi mobile

Mioma uteri.

VII. DAFTAR MASALAH

Hamil dengan mioma uteri

Page 10: Refkas Hamil Dg Mioma

VIII. INITIAL PLAN

Hamil dengan mioma uteri

1. Dx :

- subjektif : -

- objektif : laboratorium, USG

2. Tx :

- Ferro sulfat 1x1 tab

- Osfit DHA 1x1 tab

3. Mx : Keadaan umum, Tanda vital, darah lengkap, USG konfirmasi

4. Ex :

- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai

keadaan kehamilannya yang disertai dengan mioma uteri.

- Menjelaskan kepada pasien pengertian, penyebab, dan

penatalaksanaan tentang mioma uteri.

- Kontrol rutin 2 minggu sekali.

Page 11: Refkas Hamil Dg Mioma

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mioma uteri

a. Definisi

Mioma adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos, sedangkan

untuk otot-otot rahim disebut dengan mioma uteri. Mioma uteri, dikenal

juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma, merupakan

neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang

menumpangnya.1

b. Epidemiologi

Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun

mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan

lebih banyak. Diperkirakan insiden mioma uteri sekitar 20 – 30% dari

seluruh wanita. Di Indonesia mioma uteri ditemukan pada 2,39 – 11,7%

pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Tumor ini paling

sering ditemukan pada wanita umur 35 – 45 tahun (kurang lebih 25%) dan

jarang pada wanita 20 tahun dan wanita postmenopause.1,2

Wanita yang sering melahirkan akan lebih sedikit kemungkinan

untuk berkembangnya mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tak

pernah hamil atau hanya 1 kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma

uteri berkembang pada wanita yang tak pernah hamil atau hanya hamil 1

kali. Prevalensi meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga,

ras, kegemukan dan nullipara.1,2,3

c. Etiologi

Etiologi belum jelas tetapi asalnya disangka dari sel-sel otot yang belum

matang. Disangka bahwa estrogen mempunyai peranan penting, tetapi

dengan teori ini sukar diterangkan apa sebabnya pada seorang wanita

estrogen dapat menyebabkan mioma, sedang pada wanita lain tidak,

padahal kita ketahui bahwa estrogen dihasilkan oleh semua wanita.

Page 12: Refkas Hamil Dg Mioma

Mioma uteri banyak ditemukan pada usia reproduktif dan angka

kejadiannya rendah pada usia menopause, dan belum pernah dilaporkan

terjadi sebelum menarche. Diduga penyebab timbulnya mioma uteri paling

banyak oleh stimulasi hormon estrogen.2

Apakah estrogen secara langsung memicu pertumbuhan mioma uteri, atau

memakai mediator masih menimbulkan silang pendapat. Dimana telah

ditemukan banyak sekali mediator didalam mioma uteri, seperti estrogen

growth factor, insulin growth factor – 1 (IGF-1). Awal mulanya

pembentukan tumor adalah terjadinya mutasi somatik dari sel-sel

miometrium. Mutasi ini mencakupi rentetan perubahan pada kromosom,

baik secara parsial maupun secara keseluruhan.2

d. Patofisiologi

Mioma merupakan monoclonal dengan tiap tumor merupakan hasil dari

penggandaan satu sel otot. Etiologi yang diajukan termasuk di dalamnya

perkembangan dari sel otot uterus atau arteri pada uterus, dari transformasi

metaplastik sel jaringan ikat, dan dari sel-sel embrionik sisa yang

persisten. Penelitian terbaru telah mengidentifikasi sejumlah kecil gen

yang mengalami mutasi pada jaringan ikat tapi tidak pada sel miometrial

normal. Penelitian menunjukkan bahwa pada 40% penderita ditemukan

aberasi kromosom yaitu (12;14)(q15;q24). Meyer dan De Snoo

mengajukan teori Cell Nest atau teori genioblast.1,3

Percobaan Lipschultz yang memberikan estrogen kepada kelinci

percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan

maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat

dicegah dengan pemberian preparat progesteron atau testoster. Pemberian

agonis GnRH dalam waktu lama sehingga terjadi hipoestrogenik dapat

mengurangi ukuran mioma. Efek estrogen pada pertumbuhan mioma

mungkin berhubungan dengan respon mediasi oleh estrogen terhadap

reseptor dan faktor pertumbuhan lain. Terdapat bukti peningkatan

produksi reseptor progesteron, faktor pertumbuhan epidermal dan insulin

Page 13: Refkas Hamil Dg Mioma

like growth factor 1 yang distimulasi oleh estrogen.2,3 Anderson dkk, telah

mendemonstrasikan munculnya gen yang distimulasi oleh estrogen lebih

banyak pada mioma daripada miometrium normal dan mungkin penting

pada perkembangan mioma. Namun bukti-bukti masih kurang meyakinkan

karena tumor ini tidak mengalami regresi yang bermakna setelah

menopause sebagaimana yang disangka. Lebih daripada itu tumor ini

kadang-kadang berkembang setelah menopause bahkan setelah

ooforektomi bilateral pada usia dini.4

e. Gejala mioma uteri

Adanya myoma tidak selalu memberikan gejala.

1. Tumor massa, diperut bawah

Seringkali penderita pergi ke dokter oleh karena adanya gejala ini.3

2. Perdarahan

Biasanya dalam bentuk menoragia. Yang sering menyebabkan gejala

perdarahan adalah jenis submucosa sebagai akibat pecahnya pembuluh

pembuluh darah. Perdarahan oleh karena mioma dapat menyebabkan

anemia yang berat.

Mioma intramural dapat menyebabkan perdarahan oleh karena adanya

gangguan kontraksi otot uterus. Jenis subserosa tidak menyebabkan

perdarahan yang abnormal. Kalau ada perdarahan yang abnormal harus

diingat adanya kemungkinan yang lain yang timbul bersamaan dengan

mioma, yaitu:

Adenocarsinoma

Polip

Faktor fungsional3

Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain

adalah:

Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasi endometrium

sampai adenokarsinoma endometrium.

Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasanya.

Page 14: Refkas Hamil Dg Mioma

Atrofi endometrium diatas mioma submukosum.

Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang

mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit

pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.2,4,5

3. Nyeri

Gejala ini tidak khas untuk mioma, walaupun sering terjadi. Keluhan

yang sering diutarakan ialah rasa berat dan dysmenorrhoe. Timbulnya

rasa nyeri dan sakit pada mioma mungkin disebabkan gangguan

peredaran darah, yang disertai nekrose setempat, atau disebabkan

proses radang dengan perlekatan ke omentum usus.4

Kadang-kadang pula rasa sakit disebabkan torsi pada mioma

subserosa. Dalam hal ini sifatnya akut disertai mual dan muntah-

muntah. Pada mioma yang sangat besar, rasa nyeri dapat disebabkan

karena tekanan terhadap urat saraf dan menjalar ke pinggang dan

tungkai bawah.3

4. Akibat tekanan = pressure effect

Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri.

Penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada

uretra dapat menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat

menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektum dapat

menyebabkan obstipasi dan tenesmia, tumor dalam kavum douglas

dapat menyebabkan retensio urin. Kalau besar sekali mungkin ada

gangguan pencernaan. Kalau terjadi tekanan pada vena cava inferior

akan menyebabkan oedema dari tungkai bawah.

Gejala-gejala sekunder

Anemia

Lemah

Pusing-pusing

Sesak nafas

Erythrocytosis pada mioma yang besar.3

Page 15: Refkas Hamil Dg Mioma

f. Klasifikasi mioma uteri2,4,5

Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uteri (1-3%) dan

selebihnya adalah dari korpus uteri. Menurut tempatnya di uterus dan

menurut arah pertumbuhannya, maka mioma uteri dibagi 4 jenis antara

lain mioma submukosa, mioma intramural, mioma subserosa, dan mioma

intraligamenter. Jenis mioma uteri yang paling sering adalah jenis

intramural (54%), subserosa (48,2%), submukosa (6,1%) dan jenis

intraligamenter (4,4%).

1. Mioma submukosa

Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus.

Jenis ini di jumpai 6,1% dari seluruh kasus mioma. Jenis ini sering

memberikan keluhan gangguan perdarahan. Mioma uteri jenis lain

meskipun besar mungkin belum memberikan keluhan perdarahan,

tetapi mioma submukosa, walaupun kecil sering memberikan keluhan

gangguan perdarahan. Mioma submukosa umumnya dapat diketahui

dari tindakan kuretase, dengan adanya benjolan waktu kuret, dikenal

sebagai Currete bump. Tumor jenis ini sering mengalami infeksi,

terutama pada mioma submukosa pedinkulata. Mioma submukosa

pedinkulata adalah jenis mioma submukosa yang mempunyai tangkai.

Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina, dikenal dengan

nama mioma geburt atau mioma yang di lahirkan, yang mudah

mengalami infeksi, ulserasi, dan infark. Pada beberapa kasus,

penderita akan mengalami anemia dan sepsis karena proses di atas.1

Page 16: Refkas Hamil Dg Mioma

2. Mioma intramural

Terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium. Karena

pertumbuhan tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan

terbentuklah semacam simpai yang mengelilingi tumor. Bila didalam

dinding rahim dijumpai banyak mioma, maka uterus akan mempunyai

bentuk yang berdungkul dengan konsistensi yang padat. Mioma yang

terletak pada dinding depan uterus, dalam pertumbuhannya akan

menekan dan mendorong kandung kemih keatas, sehingga dapat

menimbulkan keluhan miksi.2,3

3. Mioma subserosa

Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada

permukaan uterus diliputi oleh serosa. Mioma subserosa dapat tumbuh

diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma

intraligamenter.2,3

4. Mioma intraligamenter

Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain,

misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan

diri dari uterus. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja

dalam satu uterus. Mioma pada serviks dapat menonjol ke dalam satu

saluran serviks sehingga ostium uteri eksternum berbentuk bulan

sabit. Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari

berkas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan

Page 17: Refkas Hamil Dg Mioma

(whorle like pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan

ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan sarang mioma ini.2,3

Gambar 1. Jenis-jenis mioma uteri

g. Mioma uteri dan kehamilan5

Mioma mungkin menurunkan fertilisasi tapi tidak jarang kita melihat

kasus mioma (bahkan mioma yang besar) disertai dengan kehamilan dan

disusul dengan persalinan yang normal. Maka Kalau tidak ada sebab-sebab

infertitlitas lainnya dapat dilakukan miomektomi untuk membesarkan

kemungkinan hamil. Angka kehamilan setelah miomektomi 25-40%.

Berhasil atau tidaknya miomektomi tergantung pada faktor sebagai

berikut:

1. Besarnya

2. Apakah tumornya soliter atau multiple

3. Lokalisasinya dalam hubungan dengan cornu dan endometrium.

Walaupun miomektomi tidak sering dilakukan sebagai pengobatan mioma,

terapi ini masih mempunyai tempat bagi wanita-wanita yang masih ingin

mempunyai anak.3

Page 18: Refkas Hamil Dg Mioma

Pengaruh mioma uteri pada kehamilan:

Pengaruhnya tergantung pada lokalisasi mioma uterinya, antara lain:

1. Infertilitas

2. Saat hamil dapat menimbulkan:

Kelainan letak janin intrauteri

Kemungkinan abortus lebih besar.

Gangguan implatansi plasenta

3. Inpartu dapat terjadi:

Terjadi gangguan his dalam bentuk inersia uteri primer, sehingga

kemajuan persalinan menjadi terlambat.

Gangguan vaskularisasi ke mioma uteri, sehingga mioma

mengalami degenerasi.

Mioma merah karena darah yang telah masuk menuju mioma

tidak dapat keluar sehingga menimbulkan warna merah karena

eritrositnya tertimbun

Pembentukan jaringan hialin ikatnya tinggi sehingga

menyebabkan mioma uteri mengalami hialin degenerasi.

Mioma uteri servikal atau bertangkai dapat menimbulkan

gangguan persalinan karena dapat menghalagi jalan lahir,

sehingga memerlukan tindakan seksio sesaria.

4. Saat postpartum dapat terjadi

Dapat terjadi atonia uteri dan terjadi perdarahan

Gangguan kontraksi- reaksi otot uterus sehingga menimbulkan

retensio plasenta dan terjadi perdarahan.

Pelepasan plasenta tidak sempurna sehingga terjadi plasenta reset

yang dapat mengalami perubahan dan menimbulkan:

Perdarahan postpartum sekunder

Menjadi sumber infeksi

Menjadi plasental polip.2,4

Pengaruh kehamilan pada mioma:

Page 19: Refkas Hamil Dg Mioma

1 Trimester pertaman terjadi pertambahan konsentrasi hormon estrogen

yang cepat sehingga estrogen dapat meningkatkan tumbuh kembang

mioma uteri dengan cepat.

2 Setelah trimester II dan III pertumbuhannya menjadi stabil.

3 Gangguan sirkulasi aliran darah menuju mioma uteri akibat kontraksi

Braxton hicks dapat menyebabkan stagnasi darah pada mioma uteri,

sehingga terjadi “ red degenerasi atau degenerasi karnova” yang

menimbulkan gejala nyeri di perut bagian bawah disertai demam dan

leukositosis.3,6

h. Komplikasi2

Perubahan sekunder pada mioma uteri yang terjadi sebagian besar bersifat

degenerasi. Hal ini oleh karena berkurangnya pemberian darah pada

sarang mioma. Perubahan sekunder tersebut antara lain:

1. Atrofi :Sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan berakhir

mioma uteri menjadi kecil.

2. Degenerasi hialin.

Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita usia lanjut.

Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat meliputi

sebagian besar atau hanya sebagian kecil dari padanya seolah-olah

memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya.

3. Degenerasi kistik.

Dapat meliputi daerah kecil maupun luas, sebagian dari mioma

menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur

berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas

dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma. Dengan

Page 20: Refkas Hamil Dg Mioma

konsistansi yang lunak tumor ini sukar dibedakan dari kista ovarium

atau suatu kehamilan.

4. Degenerasi membatu.

Terutama terjadi pada wanita berusia lanjut oleh karena adanya

gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya pengendapan garam kapur

pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan memberikan

bayangan pada foto rontgen.

5. Degenerasi merah.

Perubahan ini biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas. Patogenesis

diperkirakan karena suatu nekrosis subakut akibat gangguan

vaskularisasi. Pada pembelahan dapat terlihat sarang mioma seperti

daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen hemosiderin

dan hemofusin. Degenerasi merah tampak khas apabila terjadi pada

kehamilan muda yang disertai emesis dan haus, sedikit demam dan

kesakitan, tumor dan uterus membesar dan nyeri pada perabaan.

Penampilan klinik seperti ini menyerupai tumor ovarium terpuntir atau

mioma bertangkai.

6. Degenerasi lemak.

Keadaan ini jarang dijumpai, tetapi dapat terjadi pada degenerasi

hialin yang lanjut, dikenal dengan sebutan fibrolipoma.1

i. Terapi mioma dengan kehamilan

Sedapat-dapatnya diambil sikap konservatif karena miomektomi pada

kehamilan sangat berbahaya disebabkan kemungkinan perdarahan hebat

dan juga dapat menyebabkan abortus.

Page 21: Refkas Hamil Dg Mioma

Operasi terpaksa kita lakukan Kalau ada penyulit-penyulit yang

menimbulkan gejala akut atau karena mioma sangat besar. Jika mioma

menghalangi jalan lahir dilakukan section caesarea disusul dengan

histerektomi tapi Kalau aan dilakukan enucleasi lebih baik ditunda sampai

sesudah nifas.3

Terapi

1. Konservatif dengan pemeriksaan periodic

Bila seorang wanita menderita mioma mencapai menopause, biasanya

tidak mengalami keluhan, bahkan dapat mengecil, oleh karena itu

sebaiknya mioma pada wanita premenopause tanpa gejala diobservasi

saja. Bila mioma besarnya sebesar kehamilan 12-14 minggu apalagi

disertai pertumbuhan yang cepat sebaiknya dioperasi, walaupun tidak

ada gejala/keluhan, sebab mioma yang besar, kadang-kadang

memberikan kesukaran pada operasi.

Pada masa postmenopause, mioma biasanya tidak memberikan

keluhan. Tetapi bila ada pembesaranmioma masa post menopause

harus dicurigai kemungkinan keganasan (sarcoma).2,3

2. Radioterapi

Hanya dilakukan pada wanita yang tidak dapat dioperasi (bad risk

patient).

Uterus harus lebih kecil dari kehamilan 3 bulan.

Bukan jenis submukosa

Tidak disertai radang pelvis, atau penekanan pada rektum

Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan

menopause.

Jenis radioterapi:;

Radium dalam kavum uteri

X-ray pada ovaria (castrasi)

Maksud radioterapi adalah untuk menghentikan perdarahan.

Page 22: Refkas Hamil Dg Mioma

3. Operasi

Miomektomi dilakukan bila masih mengiginkan keturunan. Syaratnya

dilakukan kuretase dulu, untuk menghilangkan kemungkinan

keganasan.

Kelemahan:

Melemahkan dinding uterus- rupture uteri pada waktu hamil

Menyebabkan perlekatan

Residif.

Histerektomi

Dilakukan pada:

Mioma yang besar

Multiple

Pada wanita muda sebaiknya ditinggalkan 1 atau kedua ovarium,

maksudnya untuk :

Menjaga Jangan terjadi menopause sebelum waktunya

Menjaga gangguan coronair atau arteriosklerosis umum.

Sebaiknya dilakukan histerektomi totalis, kecuali bila keadaan tidak

mengizinkan dapat dilakukan histerektomi supravaginalis. Untuk

menjaga kemungkinan keganasan pada tumpul serviks, sebaiknya

dilakukan pap smear pada waktu tertentu.3,6,7

j. Seksio seserea pada kombinasi hamil dan mioma uteri

Pada umumnya, ditetapkan bahwa seksio sesaria saja tanpa mengangkat

mioma, karena dugaan:

a. Terjadi banyak perdarahan sebagai akibat:

Vaskularisasi rahim bertambah

operasi berlangsung lebih lama

Ada kemungkinan teknik operasi sulit3

b. Pengangkatan mioma hanya direkomendasikan bila terdapat hal-hal

berikut:

Subserosa mioma uteri dengan modifikasinya.

Page 23: Refkas Hamil Dg Mioma

Bila perdarahan cukup banyak dan membahayakan penderita,

sebagian besar dilakukan histerektomi sehingga akan merugikan

penderita bila ingin dilakukan enukliasi mioma harus dapat

dilakukan dengan teknik operasi khusus:

Selesaikan dulu operasi seksionya sampai menutup berlapis

dengan perlindungan oksitosin drip dan intramural.

Dengan oksitosin akan dapat dilihat dengan jelas batas

miomanya.

Sekitar mioma sebaiknya ditambahn lagi suntikan oksitosin

sehingga pembuluh darahnya benar-benar tertutup oleh

pembuluh darah untuk mengurangi perdarahannya.3,6

DAFTAR PUSTAKA

1. Suwiyoga K. et all., 2003. Mioma Uterus dalam Buku Pedoman Diagnosis - Terapi dan Bagan Alir Pelayanan Pasien. SMF Obsgin FK UNUD RS Sanglah, Denpasar.

Page 24: Refkas Hamil Dg Mioma

2. Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 2., editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.1999: 346-366.

3. Manuaba, IBG. Mioma uteri dalam kehamilan; dalam Pengantar kuliah obstetri. Jakarta : EGC.2007. halaman 671-3

4. penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG. Jakarta EGC. 1998. Halaman 410-412

5. prosedur tetap obstetric dan ginekologi. dr.Chrisdiono M. Achadiat, Sp.OG. Jakarta : EGC, 2004 halaman : 94-7.

6. penuntun kepaniteraan klinik obstetric dan ginekologi, E/2 . mauaba, ida bagus gde. Jakarta: EGC 2003. Halaman: 308-311

7. bagian obstetric dan ginekologi FKUNPAD. Ginekologi. elstar offset : bandung. Halaman: 154-163.