referat mtb (autosaved)

Upload: heldy-solissa

Post on 07-Aug-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    1/19

    PENDAHULUAN

    Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara-

    negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Meningitis adalah infeksi cairan otak

    disertai radang yang mengenai piamater, arakhnoid, dan dalam derajat yang lebih ringanmengenai jaringan otak dan medulla spinalis yang superfisial. Inflamasi dari meningen dapat

    disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau mikroorganisme lain dan penyebab paling jarang

    adalah karena obat-obatan. Meningitis dapat mengancam jiwa dan merupakan sebuah kondisi

    kegawatdaruratan. Dibandingkan dengan jenis-jenis tuberkulosa lain, meningitis tuberkulosa

    paling banyak menyebabkan kematian. umlah penderita meningitis tuberkulosa kurang lebih

    sebanding dengan prevalensi infeksi oleh mikobakterium tuberkulosa pada umumnya. !,"

    #lasifikasi meningitis dibuat berdasarkan agen penyebabnya, yaitu meningitis bakterial,

    meningitis viral, meningitis jamur, meningitis parasitik dan meningitis non infeksius. Meningitis

    bakterial merupakan meningitis yang disebabkan infeksi bakteri dan merupakan kondisi yang

    serius yang dapat jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kerusakan otak dan bahkan

    kematian. $erdasarkan penelitian epidemiologi mengenai infeksi sistem saraf pusat di %sia, pada

    daerah %sia &enggara, meningitis yang paling sering dijumpai adalah meningitis tuberkulosis. "

    $iarpun kuman mikobakterium tuberkulosa paling sering menyebabkan infeksi pada

    paru-paru, tetapi infeksi pada susunan saraf pusat adalah yang paling berbahaya. #ekerapan

    meningitis tuberkulosa sebanding dengan prevalensi infeksi dengan mikobakterium tuberkulosa

    pada umumnya, jadi bergantung pada keadaan sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat.

    Penyakit ini dapat terjadi pada segala umur, tetapi jarang di bawah ' bulan. (ang tersering adalah

    pada anak umur ' bulan sampai ) tahun. Pada anak, meningitis tuberkulosa biasanya merupakan

    komplikasi infeksi primer dengan atau tanpa penyebaran milier. Pada orang dewasa penyakit ini

    dapat merupakan bentuk tersendiri atau bersamaan dengan tuberculosis ditempat lain. *

    A. DEFINISI

    1

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    2/19

    Meningitis tuberkulosa adalah reaksi peradangan yang mengenai selaput otak yang

    disebabkan oleh kuman tuberkulosa varian hominis. Meningitis tuberkulosis adalah radang

    selaput otak akibat komplikasi tuberculosis primer. +ecara histologik meningitis tuberkulosis

    merupakan meningo-ensefalitis tuberkulosa dimana terjadi invasi ke selaput dan jaringan

    susunan saraf pusat. !,

    Meningitis tuberkulosis merupakan hasil dari penyebaran hematogen dan limfogen

    bakteri Mycobacterium tuberculosis dari infeksi primer pada paru. Meningitis sendiri dibagi

    menjadi dua menurut pemeriksaan Cerebrospinal Fluid /+0 atau disebut juga Liquor

    Cerebrospinalis 1/+ , yaitu2 meningitis purulenta dengan penyebab bakteri selain bakteri

    Mycobacterium tuberculosis , dan meningitis serosa dengan penyebab bakteri tuberkulosis

    ataupun virus. &anda dan gejala klinis meningitis hampir selalu sama pada setiap tipenya,

    sehingga diperlukan pengetahuan dan tindakan lebih untuk menentukan tipe meningitis. ",)

    B. EPIDEMIOLOGI

    #uman mikobakterium tuberculosis paling sering menyebabkan infeksi pada paru-paru,

    tetapi infeksi pada susunan saraf pusat adalah yang paling berbahaya. #ekeraban meningitis

    tuberculosis sebanding dengan prevalensi infeksi dengan mikobakterium tuberkulosa pada

    umumnya. adi bergantung pada keadaan sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat. Penyakit ini

    dapat terjadi pada segala umur, tetapi jarang dibawah ' bulan. (ang tersering adalah pada anak

    umur ' bulan sampai ) tahun. Pada anak, meningitis tuberkulosa merupakan komplikasi infeksi

    primer dengan atau tanpa penyebaran miliar. Pada orang dewasa, penyakit ini merupakan bentuk

    tersendiri atau bersamaan dengan tuberculosis ditempat lain. Penyakit ini dapat menyebabkan

    kematian dan cacat bila pengobatan terlambat. !,'

    Meningitis tuberculosis &$ merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di

    negara yang sedang berkembang, salah satunya adalah Indonesia, dimana insidensi tuberkulosis

    lebih tinggi terutama bagi 3rang dengan 4I56%ID+ 3D4% . Meningitis tuberculosismerupakan penyakit yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan tepat karena mortalitas

    mencapai *78, sekitar )2!7 dari pasien bebas meningitis &$ memiliki gangguan neurologis

    walaupun telah di berikan antibiotik yang adekuat. Meningitis &$ merupakan salah satu

    komplikasi &$ primer. Morbiditas dan mortalitas penyakit ini tinggi dan prognosisnya buruk.

    #omplikasi meningitis &$ terjadi setiap *77 kasus &$ primer yang tidak diobati. Centers for

    2

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    3/19

    Disease Control /D/ melaporkan pada tahun !997 morbiditas meningitis &$ ',"8 dari

    seluruh kasus &$ ekstrapulmonal. ",:

    &uberkulosis yang menyerang ++P +istem +araf Pusat ditemukan dalam tiga bentuk,

    yakni meningitis, tuberkuloma, dan araknoiditis spinalis. #etiganya sering ditemukan di negara

    endemis &$, dengan kasus terbanyak berupa meningitis tuberkulosis. Di %merika +erikat yang

    bukan merupakan negara endemis tuberkulosis, meningitis tuberkulosis meliputi !2!77 dari

    semua kasus tuberkulosis. Di Indonesia, meningitis tuberkulosis masih banyak ditemukan karena

    morbiditas tuberkulosis pada anak masih tinggi. Penyakit ini dapat menyerang semua usia,

    termasuk bayi dan anak kecil dengan kekebalan alamiah yang masih rendah. %ngka kejadian

    tertinggi dijumpai pada anak umur ' bulan sampai dengan atau ' tahun, jarang ditemukan pada

    umur dibawah ' bulan, hampir tidak pernah ditemukan pada umur dibawah * bulan.Meningitis

    tuberkulosis menyerang 7,*8 anak yang menderita tuberkulosis yang tidak diobati. %ngkakematian pada meningitis tuberkulosis berkisar antara !7-"78. +ebagian besar memberikan

    gejala sisa, hanya !;8 pasien yang akan kembali normal secara neurologis dan intelektual.

    %ngka kejadian &$ paru di Indonesia dilaporkan terus meningkat setiap tahun dan sejauh ini

    menjadi negara dengan urutan ketiga dengan kasus &$ paru terbanyak, pada tahun "77!,

    dilaporkan perubahan dari tahun sebelumnya, penderita &$ paru dari "! orang menjadi * oreng

    per !77.777 penduduk, dan pasien $&% aktif didapatkan ;* orang per !77.777 penduduk. "

    C. ETIOLOGI

    Meningitis tuberkulosa disebabkan oleh mikobakterium tuberkulosa jenis hominis, jarang

    oleh jenis bovinum atau aves. Mycobacterium tuberculosis tipe human merupakan basilus tahan

    asam yang merupakan penyebab pathogen yang banyak menginfeksi sistem nervus. Penyakit ini

    terdapat pada penduduk dengan keadaan sosioekonomi rendah, penghasilan tidak mencukupi

    kebutuhan sehari-hari, perumahan tidak memenuhi syarat kesehatan minimal, hidup dan tinggal

    atau tidur berdesakan, kekurangan gi

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    4/19

    D. ANATOMI

    3tak dan medulla spinalis dilindungi oleh meningea yang melindungi struktur saraf yang

    halus, membawa pembuluh darah dan sekresi cairan, yaitu cairan serebrospinal yang

    memperkecil benturan atau goncangan.

    !. 1apisan luar Dura mater

    Dura terdiri dari dua lapisan jaringan ikat yang padat dan keras. 1apisan luar yang

    melapisi tengkorak berfungsi sebagai periosteum dan secara kuat melekat pada tulang.

    Dan lapisan dalam yang bersatu dengan lapisan luar merupakan selaput otak yang

    sebenarnya dan menghadap rongga subdural yang sangat sempit untuk membentuk

    bagian-bagian falx serebri, tentorium serebeli dan diafragma sellae. !,",'

    ". 1apisan tengah %rakhnoid

    Merupakan selaput yang halus tetapi kuat yang memisahkan pia mater dari dura mater terdiri dari membrane selular luar dan lapisan jaringan ikat dalam. Membentuk sebuah

    kantung atau balon berisi cairan otak yang meliputi susunan saraf pusat. =uangan diantara

    dura mater dan arakhnoid disebut ruangan subdural yang berisi sedikit cairan jernih

    menyerupai getah bening. Pada ruangan ini terdapat pembuluh darah arteri dan vena yang

    menghubungkan system otak dengan mening serta dipenuhi oleh cairan serebrospinal. !,",'

    *. 1apisan dalam Pia mater

    Merupakan selaput jaringan penyambung yang tipis yang menutupi permukaan otak dan

    membentang ke dalam sulkus, fisura dan sekitar pembuluh darah di seluruh otak. Piamater

    juga membentang ke dalam fisura transversalis di bawah corpus callosum. Di tempat ini

    piamater membentuk tela choroidea dari ventrikel tertius dan lateralis, dan bergabung

    dengan ependim dan pembuluh-pembuluh darah choroideus untuk membentuk pleksus

    choroideus dari ventrikel-ventrikel ini. Pia dan ependim berjalan di atas atap dari ventrikel

    keempat dan membentuk tela choroidea di tempat itu. !,"

    4

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    5/19

    >ambar !. +truktur meningen dari luar "

    >ambar ". +truktur meningen dari luar "

    E. PATOFISIOLOGI

    Meningitis tuberkulosa selalu terjadi sekunder dari proses tuberkulosis primer di luar

    otak. 0ocus primer biasanya di paru-paru, tetapi bisa juga pada kelenjar getah bening, tulang,

    sinus nasalis, traktus gastro-intestinalis, ginjal, dsb. Dengan demikian meningitis tuberkulosa

    terjadi sebagai ganti penyebaran tuberkulosis paru-paru. &erjadinya meningitis bukan karena

    peradangan langsung pada selaput otak oleh penyebaran hematogen, tetapi mulai pembentukan

    tuberkel-tuberkel kecil beberapa mm sampai ! cm , berwarna putih. &erdapat pada permukaan

    otak, selaput otak, sumsum tulang belakang dan tulang. &uberkel tadi kemudian melunak, pecah

    5

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    6/19

    dan masuk ke ruang subaraknoid dan ventrikulus sehingga terjadi peradangan yang difus. +ecara

    mikroskopik tuberkel-tuberkel ini tidak dapat dibedakan dengan tuberkel-tuberkel di bagian lain

    dari kulit dimana terdapat pengijuan sentral dan dikelilingi oleh sel-sel raksasa, limfosit, sel-sel

    plasma dan dibungkus oleh jaringan ikat sebagai penutup atau kapsul. Penyebaran dapat pula

    terjadi secara per kontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan di dekat selaput otak seperti

    proses di nasofaring, pneumonia, bronkopneumonia, endokarditis, otitis media, mastoiditis,

    thrombosis sinus kavernosus, atau spondilitis. Penyebaran kuman dalam ruang subaraknoid

    menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, /++, ruang subaraknoid dan ventrikulus.

    %kibat reaksi radang ini, terbentuknya eksudat kental, serofibrinosa dan gelatinosa oleh kuman-

    kuman dan toksin yang mengandung sel-sel mononuclear, limfosit, sel plasma, makrofag, sel

    raksasa dan fibroblast. ?ksudat ini tidak terbatas di dalam ruang subaraknoid saja, tetapi

    terutama terkumpul di dasar tengkorak. ?ksudat juga menyebar melalui pembuluh-pembuluhdarah pia dan menyerang jaringan otak di bawah nya, sehingga proses sebenarnya adalah

    meningoensefalitis. ?ksudat juga dapat menyumbat akuaduktus +ylvii, foramen Magendi,

    foramen 1uschka dengan mengakibatkan terjadinya hidrosefalus, edema papil dan peningkatan

    tekanan intracranial. #elainan juga terjadi pada pembuluh-pembuluh darah yang berjalan dalam

    ruang subaraknoid berupa kongesti, peradangan dan penyumbatan, sehingga selain ateritis dan

    flebitis juga mengakibatkan infark otak terutama pada bagian korteks, medulla oblongata dan

    ganglia basalis yang kemudian mengakibatkan perlunakan otak dengan segala akibatnya. !,*,9,!7

    Pembentukan Tuberkuloma

    &uberkuloma adalah gabungan fokus caseous dalam substansi otak, seperti yang

    ditunjukkan pada gambar di bawah. &erletak sentral, lesi aktif dapat mencapai ukuran yang

    cukup besar tanpa menimbulkan meningitis. Dalam kondisi ketahanan tubuh yang buruk, proses

    ini dapat mengakibatkan daerah fokus serebritis atau pembentukan abses, tapi biasa saja adalah

    perpaduan dari fokus caseous dan enkapsulasi fibrosa yaitu, tuberculoma .

    6

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    7/19

    &uberculoma adalah massa abu-abu pada corpus callosum kiri. Meningesmerah di sebelah kanan sesuai dengan iritasi dan kemungkinan reaksimeningeal pada tuberkulosis. courtesy of robert schelper, md, associate

    professor of pathology, state university of new york upstate medical university.

    &uberkuloma dapat bergabung bersama-sama atau tumbuh semakin besar, bahkan selama

    terapi berlangsung antitubercular@ Proses ini mungkin memiliki dasar imunologi. &uberkuloma

    juga dapat melibatkan arteri trunk intrakranial yang berdekatan, sebagian besar menyebabkan

    vaskulitis. #emungkinan penyebaran emboli tuberculomas di otak pada &$M multidrug resistant

    telah dilaporkan. 9

    F. GE ALA !LINIS

    Penyakit ini mulainya pelan. &erdapat panas yang tidak terlalu tinggi, nyeri kepala dan

    nyeri kuduk. Di samping itu juga terdapat rasa lemah, berat badan yang menurun, nyeri otot,

    nyeri punggung, mungkin dijumpai kelainan jiwa seperti halusinasi, waham. ;,!!,!"

    Pada pemeriksaan akan dijumpai tanda-tanda rangsangan selaput otak seperti kaku

    kuduk, tanda #ernig dan tanda $rud

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    8/19

    halusinasi, waham. +etelah beberapa hari, bukti adanya keterlibatan meningen ditandai dengan

    adanya letargi, iritabilitas, dan pada pemeriksaan akan dijumpai tanda-tanda rangsangan selaput

    otak seperti kaku kuduk, tanda #ernig dan tanda $rud

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    9/19

    adanya gangguan kesadaran makin menurun sampai koma yang dalam. Pada stadium ini

    penderita dapat meninggal dunia dalam waktu * minggu bila tidak memperoleh pengobatan

    sebagaimana mestinya.

    G. !$ITE$IA DIAGNOSIS #+E

    Diagnosis ataupun suspek meningitis &$ memerlukan gejala dan tanda meningitis yang

    disertai klinis yang mengarahkan ke infeksi tuberkulosa dan pada hasil foto rontgen toraks serta

    cairan serebrospinalis menunjukkan infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis . Meningitis

    tuberkulosa dapat terjadi melalui " tahapan. &ahap pertama adalah ketika basil My-cobacterium

    tuberculosis masuk melalui inhalasi droplet menyebabkan infeksi terlokalisasi di paru dengan

    penyebaran ke limfonodi regional. $asil tersebut dapat masuk ke jaringan meningen atau

    parenkim otak membentuk lesi metastatik kaseosa focisub-ependimal yang disebut rich foci .

    &ahap kedua adalah bertambahnya ukuran rich foci sampai kemudian ruptur ke dalam ruang

    subarachnoid dan mengakibatkan meningitis. *,!*

    !. %namnesis

    Didahului oleh gejala prodromal berupa nyeri kepala, anoreksia, mual6muntah, demam

    subfebris, disertai dengan perubahan tingkah laku dan penurunan kesadaran, onset subakut,

    riwayat penderita &$ atau adanya fokus infeksi sangat mendukung. %danya riwayat demam

    kronis, dapat pula berlangsung akut, kejang, jenis kejang, penurunan kesadaran, lamanya,

    suhu sebelum6 saat kejang, frekuensi, interval, pasca kejang. =iwayat penurunan berat

    badan, imunisasi $/>, kontak dengan pasien &$ dewasa. !

    ". Pemeriksaan 0isik

    Pemeriksaan parut $/>, limfadenopati, dan tanda rangsang meningeal. Pada funduskopi

    dapat ditemukan pupil pucat, tuberkuloma di retina, dan adanya nodul di koroid.• &anda-tanda rangsangan meningeal berupa kaku kuduk dan tanda lasegue dan kernigg• #elumpuhan saraf otak dapat sering dijumpai *

    *. Pemeriksaan Penunjang *• Pemeriksaan 1aboratorium 2 pemeriksaan 1/+ bila tidak ada tanda-tanda peninggian

    tekanan intrakranial , pemeriksaan darah rutin, kimia, elektrolit• Pemeriksaan sputum $&% F

    9

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    10/19

    • Pemeriksaan =adiologik - 0oto polos paru- /&-scan kepala atau M=I dibuat sebelum dilakukan pungsi lumbal bila dijumpai

    peninggian tekanan intrakranial• Pemeriksaan penunjang lain 2

    - Ig> anti &$ untuk mendapatkan antigen bakteri diperiksa counter-

    immunoelectrophoresis , radioimmunoassay atau teknik ?1I+%- P/=

    Pada pemeriksaan laboratorium 2

    Pemeriksaan 1/+ bila tidak ada tanda-tanda peninggian tekanan intrakranial *,!

    • &ekanan 2 meningkat•

    Garna 2 jernih atau santokrom• Protein 2 meningkat !77-)77 mg6d1• >lukosa 2 menurun B)78-'78 dari >D+ , biasanya kurang dari ) mg6d1 atau rasio

    /+0 2 plasma adalah B 7,).• #lorida 2 menurun• 1eukosit 2 meningkat sampai )776mm* dengan sel mononuklear yang dominan• $ila didiamkan beberapa jam akan terbentuk pelikula yang berbentuk sarang labah-labah

    /obweb %ppearance

    Darah 2 jumlah leukosit meningkat sampai "7.777

    =adiologi 2 sken tomografik dapat tampak hidrosefalus

    &est tuberkulin 2 sering positif namun dapat negatif sampai )78 kasus dan biasanya positif

    selama kemoterapi. *,!)

    Diagnosis meningitis tuberkulosa dapat ditegakkan secara cepat dengan P/=, ?1I+% dan

    aglutinasi 1ateH. >old standar diagnosis meningitis &$ adalah menemukan Micobacterium

    uberculosa dalam kultur /airan +erebro +pinal. Aamun pemeriksaan kultur /airan +erebro+pinal ini membutuhkan waktu yang lama dan memberikan hasil positif hanya pada kira-kira

    setengah dari penderita. !,!'

    &abel !. #riteria diagnosis untuk klasifikasi diagnosis meningitis &$ "

    10

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    11/19

    $erdasarkan tabel di atas, diagnosis kemungkinan meningitis &$ probable adalah

    apabila didapatkan skor antara !7 sampai !". Diagnosis mungkin bisa meningitis &$ possible

    jika skor di atas ' di bawah !7. Penilaian cairan serebrospinalis pada pasien dengan meningitis

    &$ dapat menunjukkan warna yang jernih, pleocytosis sedang dengan peningkatan pada limfosit,

    peningkatan kandungan protein dan konsentrasi glukosa yang sangat rendah. Penemuan ini

    sangat berbeda jika dibandingkan dengan penemuan meningitis bakterial lain, yaitu pada

    meningitis bakterial tipikal penemuan pada cairan serebrospinalis adalah berwarna keruh putih,

    pleocytosis yang sangat tinggi dan dengan peningkatan pada neutrofil. ntuk meyakinkan

    diagnosis meningitis &$, tes cairan serebrospinalis lain baru-baru ini telah dikembangkan. +alah

    satunya adalah evaluasi adenosine deaminase acti!ity %D% , pengukuran interferon - gamma

    11

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    12/19

    I0A- yang dikeluarkan oleh limfosit, deteksi antigen dan antibodi bakteriɣ M.tuberculosis dan

    immunocytochemical staining of mycobacterial antigens I+M% pada sitoplasma makrofag

    /+0. "

    &es aktivitas %D% merupakan rapid test yang menampilkan proliferasi dan diferensiasi

    limfosit sebagai hasil dari aktivasi imunitas yang diperantarai sel cell-mediated immunity

    terhadap infeksi bakteri M .tuberculosis. %ktivitas %D% tidak dapat membedakan meningitis &$

    dengan meningitis bakterial lainnya, tapi aktivitas dari %D% dapat menjadi informasi tambahan

    yang berguna untuk menyingkirkan diagnosis meningitis yang diakibatkan selain bakteri. Ailai

    %D% dari ! sampai 61 sensitivitas J9*8 dan spesifitas B;78 dapat membantu eksklusi

    diagnosis meningitis &$. Ailai J; 61 sensitivitas )98 dan spesifitas J9'8 dapat membantu

    menegakkan diagnosis meningitis &$ pB7.77! . Aamun, nilai diantara dan ; 61 insufisien

    untuk mengonfirmasi atau mengeksklusi diagnosis meningitis &$ pK7.7: . 4asil positif palsu juga bisa ditemukan pada pasien dengan infeksi 4I5. Pengukuran I0A- yang dikeluarkan olehɣ

    limfosit yang terstimulasi oleh antigen bakteri M .tuberculosis telah diakui lebih akurat

    dibandingkan dengan skin-testing untuk mendiagnosis infeksi &$ laten dan sangat berguna untuk

    mendiagnosis &$ ekstrapulmoner. Aamun, sensitivitas dan spesifitas tes bervariasi menurut asal

    atau sumber infeksi primernya. &elah dilaporkan kegagalan tes pengukuran I0A- ini diakibatkanɣ

    oleh kematian limfosit yang cepat ketika distimulasi dengan antigen M .tuberculosis eH vivo

    sehingga hasil tes dapat ditemukan negatif meskipun sesungguhnya telah terdapat infeksi &$.

    Penggunaan tes I+M% pada sitoplasma makrofag /+0 berdasarkan asumsi bahwa pada stase

    inisial infeksi terjadi fagositosis basil &$ oleh makrofag dan pada stase selanjutnya basil &$

    tersebut berkembang dan bertambah di dalam makrofag. 4asil tes yang positif mengindikasikan

    bahwa terdapat isolat bakteri &$ di dalam /+0. Pada studi terbaru di dapatkan sensitivitas :*.)8

    dan spesifitas 97.:8 dengan nilai prediksi positif dan negatif sebesar )".98 dan 9'8 berturut-

    turut. Diagnosis pasti meningitis &$ dapat dibuat hanya setelah dilakukan pungsi lumbal pada

    pasien dengan gejala dan tanda penyakit di sistem saraf pusat defisit neurologis , basil tahan

    asam positif dan atau atau M .tuberculosis terdeteksi menggunakan metode molekular dan atau

    atau setelah dilakukan kultur cairan serebrospinal /+0 . Aamun segala metode untuk

    memastikan sebuah diagnosis meningitis &$ ini memiliki resiko memperlambat terapi inisiasi.

    #ultur memerlukan " sampai * minggu untuk mendapatkan hasil. Deteksi mikroskopik untuk

    basil tahan asam dan isolasi kultur memiliki sensitivitas rendah. Metode molekular yang paling

    12

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    13/19

    baru juga memiliki sensitivitas dan spesifitas yang rendah namun dapat digunakan untuk

    mengetahui konsentrasi bakteri yang berada di /+0 sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk

    mengevaluasi respon terapi. "

    H. DIAGNOSIS BANDING *,!:,!;

    • Meningitis virus• Meningitis bacterial yang pengobatannya tidak sempurna• Meningitis oleh karena infeksi jamur6parasit Cryptococcus neoformans atau

    oxoplasma gondii , +arkoid meningitis.• &ekanan selaput yang difus oleh sel ganas, termasuk karsinoma limfoma, leukemia,

    glioma, melanoma dan meduloblastoma.

    I. PENGOBATAN

    Penatalaksanaan meningitis &$ berdasarkan tiga komponen berbeda2 administrasi obat

    anti &$, modulasi respon imun dan manajemen atau penatalaksanaan tekanan intrakranial yang

    meningkat.

    Dipakai obat tripel yaitu kombinasi IA4 dengan " dari * macam tuberkulostatika di bawah ini

    selama " tahun !:

    • IA4 2 Dewasa !7-!) mg6kgbb6hari, anak "7 mg6kgbb6hari diberikan sekali sehari per

    oral. 3bat ini dapat menyebabkan polyneuritis.• +treptomisin 2 Dosis "7 mg6kgbb6hari maksimal !g6hari , diberikan intramuskularis

    selama * bulan, tidak boleh terlalu lama. #arena bersifat autotoksik harus diberikan

    dengan hati-hati.• ?tambutol 2 Dosis ") mg6kgbb6hari sampai !.)77 mg6hari, per oral selama " bulan

    pertama lalu dilanjutkan dengan !) mg6kgbb6hari. 3bat ini dapat menyebabkan neuritis

    optika.• =ifampisin 2 Dosis pada dewasa '77 mg6hari atau !7-"7 mg6kg$$6hari, anak !7-"7

    mg6kgbb6hari diberikan sehari sekali per oral.

    $erikut adalah guideline dan dosis pemberian obat anti &$ untuk infant dan anak-anak

    baik lini pertama dan lini kedua2

    &abel ". "uideline pemberian obat anti &$ untuk infant dan anak-anak "

    13

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    14/19

    &abel *. "uideline pemberian obat anti &$ untuk infant dan anak-anak lini kedua "

    14

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    15/19

    +ebuah studi oleh &hwaites dkk. dilakukan secara acak pada '! pasien dewasa usia J!

    tahun meningitis tuberkulosis. Pasien mendapat terapi antituberkulosis standar saja atau

    kombinasi terapi antituberkulosis dengan ciprofloHacin :)7 mg tiap !" jam nK!' , levofloHacin

    )77 mg tiap !" jam nK!) , atau gatifloHacin 77 mg tiap " jam nK!) selama '7 hari pertama.

    Penetrasi levofloHacin dalam cairan serebrospinal lebih besar dibandingkan gatifloHacin dan

    ciprofloHacin, dengan nilai p B 7,77!. +impulan studi ini adalah pasien meningitis tuberkulosis

    besar kemungkinan mendapatkan manfaat dari terapi fluoroLuinolone yang terlihat dari kaitan pajanan-respons yang berkaitan dengan perbaikan outcome . 0luoroLuinolone menambah

    aktivitas antituberkulosis pada terapi standar, tetapi harus dimulai sesegera mungkin sebelum

    terjadi koma untuk mendapatkan outcome lebih baik. Meningitis tuberkulosa merupakan

    penyakit tuberkulosis ekstrapulmoner yang sifatnya fatal dan harus segera didiagnosis dan

    diterapi. #emungkinan besar pasien meningitis tuberkulosa mendapatkan manfaat dari terapi

    fluoroLuinolone. "

    +edangkan rekomendasi Gorld 4ealth 3rgani

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    16/19

    Fixed-dose drug combination 0D/ adalah obat yang mengandung dua atau lebih jenis

    obat di dalam satu tablet atau kapsul. #euntungan dari penggunaan 0D/ adalah menurunkan

    resiko pembentukan resistensi terhadap obat dan medication errors yang lebih sedikit sebab

    hanya sedikit obat yang perlu diresepkan. %nak-anak di atas usia ; tahun dengan berat badan

    lebih dari *7 kg dapat diberikan standard four-drug FDC atau 0D/ yang memiliki kandungan

    jenis obat &$ standar yang digunakan pada pasien dewasa selama fase intensif dua bulan terapi.

    &abel ). 0D/ untuk &$ pada usia J ; tahun dan berat badan J *7 kg "

    ?thambutol susah masuk ke dalam cairan serebrospinalis sehingga untuk regimen

    meningitis &$ biasanya diganti dengan ethionamide atau streptomycin. Isonia

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    17/19

    *. Mencegah perlekatan araknoidea pada jaringan otak

    Deksametason 2 Mula-mula diberikan !7 mg intravena lalu mg tiap ' jamPrednison 2 '7-;7 mg6hari selama "-* minggu lalu diturunkan berangsur selama ! bulan

    +uatu studi menunjukkan bahwa kortikosteroid mengurangi peradangan cairan

    serebrospinal dan waktu untuk pemulihan pada pasien dengan tuberkulosis meningitis, tetapi

    studi yang dilakukan tersebut terlalu kecil untuk memastikan efek pada kelangsungan hidup. !9,"7

    • Pemberian tuberculin intratekal, ditujukan untuk mengaktivasi ensim lisosomal yang

    menghancurkan eksudat di bagian dasar otak.• Pemberian ensimproteolitik seperti streptokinase secara intratekal mempunyai tujuan

    untuk menghalangi adesi. $ila pengobatan diberikan cepat dan tepat, biasanya berhasil

    setelah:-!7 hari. +ecara klinis biasanya ditandai dengan hilangnya nyeri kepala dan

    gangguan mental.

    . !OMPLI!ASI *,"7,"!

    Pada stadium prodromal sukar dibedakan dengan penyakit infeksi sistemik yang disertai

    kenaikan suhu. enis-jenis meningitis bacterial lainnya perlu dipertimbangkan secara seksama.

    4al ini berkaitan erat dengan program terapi.

    !. 4idrosefalus". ?pilepsi*. >angguan jiwa

    . $uta karena atrofi A.II). &uli

    '. #elumpuhan otot yang disarafi A.III, A.I5, A.5I:. 4emiparesis;. Meningismus

    Pada meningismus juga terjadi iritasi meningeal, nyeri kepala, kaku kuduk, tanda #ernig,

    kejang dan koma. Meningismus kebanyakan terdapat pada bayi dan anak yang lebih besar,

    dengan gejala tiba-tiba panas, terdapat tonsillitis, pneumonia, pielitis. Dapat terjadi bersamaan

    17

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    18/19

    dengan apendesitis akut, demam tifoid, erisepelas, malaria, batuk rejan. Pada /++ tidak terdapat

    kuman, sedangkan jumlah sel dan kadar glukosa normal. mumnya gejala-gejala hilang dalam

    beberapa hari dan tidak meninggalkan gejala sisa.

    !. P$OGNOSIS !,*,9,!:

    • Meningitis tuberkulosis sembuh lambat dan umumnya meninggalkan sekuele neurologis• $ervariasi dari sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, meninggal biasanya dalam

    waktu '-; minggu• %ngka kematian pada umumnya )78. Prognosis jelek pada bayi dan orang tua.

    PENUTUP

    Meningitis tuberkulosis &$ merupakan komplikasi hasil dari penyebaran hematogen

    dan limfogen bakteri Mycobacterium tuberculosis dari infeksi primer pada paru ke meningen.

    Insidensi meningitis &$ di Indonesia masih banyak sehingga diperlukan diagnosis dan

    penatalaksanaan yang tepat. Meningitis &$ merupakan penyakit yang mengancam jiwa dan

    memerlukan penanganan tepat karena mortalitas mencapai *78, sekitar )2!7 dari pasien bebas

    meningitis &$ memiliki gangguan neurologis walaupun telah di berikan antibiotik yang adekuat.

    Diagnosis awal dan penatalaksanaan yang tepat sangat diperlukan untuk mengurangi resiko

    gangguan neurologis yang mungkin dapat bertambah parah jika tidak ditangani.

    18

  • 8/20/2019 Referat MTB (Autosaved)

    19/19

    19