referat mata tanti

18
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Okl usi ven a ret ina mer upa kan sala h satu pen yeb ab pen uru nan ket ajaman  penglihatan pada orangtua yang umum terjadi dan merupakan penyebab tersering kedua dari penyakit vaskuler retina, setelah retinopati diabetik (Hayreh,2005). Oklusi ve na ret ina tel ah di telit i secara luas sejak tahun !55, akan tet api  patogenesis dan manajemen dari gangguan ini masih menjadi sebuah enigma ("orke, 205). Oklusi vena retina memiliki prevalensi #2$ pada setiap orang yang berusia %0 tahun ke atas dan mempengaru hi lebih kurang & juta orang di seluruh dunia. 'ada sebuah penelitian yang dilakukan di merika erikat, prevalensi oklusi vena retina cabang mencapai 0,&$ sementara prevalensi dari oklusi vena retina sentral hanya 0,$.  Oklusi pada vena retina cabang % kali lebih sering terjadi daripada okl usi vena reti na sentral (*u gda le, 20 0). ement ara itu okl usi ven a reti na  bilateral juga sering terjadi, +alaupun pada 0$ pasien dengan oklusi pada satu mata, oklusi dapat berkembang di mata lainnya seiring dengan berjalannya +aktu (c-ntosh, 200). Oklusi vena retina sentral atau Central Retinal V ein Occlusion (CRVO) adalah  penyumbatan vena retina di bagian sentral yang mengakibatkan gangguan  perdarahan di dalam bola mata (-lyas, 20). 'ada oklusi vena retina sentral, oklusi ter jad i pada lam ina cr ibrosa da ri sar a/ opti k maupun pa da ba gi an  proksimalnya, di jalur keluarnya vena retina sentral dari mata.  Oklusi vena retina sentral dapat dibagi lagi menjadi kategori per/usi (noniskemia) dan nonper/usi 1

Upload: sutanti-lara-dewi

Post on 07-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 1/18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oklusi vena retina merupakan salah satu penyebab penurunan ketajaman

 penglihatan pada orangtua yang umum terjadi dan merupakan penyebab tersering

kedua dari penyakit vaskuler retina, setelah retinopati diabetik (Hayreh,2005).

Oklusi vena retina telah diteliti secara luas sejak tahun !55, akan tetapi

 patogenesis dan manajemen dari gangguan ini masih menjadi sebuah enigma

("orke, 205).

Oklusi vena retina memiliki prevalensi #2$ pada setiap orang yang berusia

%0 tahun ke atas dan mempengaruhi lebih kurang & juta orang di seluruh dunia.

'ada sebuah penelitian yang dilakukan di merika erikat, prevalensi oklusi vena

retina cabang mencapai 0,&$ sementara prevalensi dari oklusi vena retina sentral

hanya 0,$.  Oklusi pada vena retina cabang % kali lebih sering terjadi daripada

oklusi vena retina sentral (*ugdale, 200). ementara itu oklusi vena retina

 bilateral juga sering terjadi, +alaupun pada 0$ pasien dengan oklusi pada satu

mata, oklusi dapat berkembang di mata lainnya seiring dengan berjalannya +aktu

(c-ntosh, 200).

Oklusi vena retina sentral atau Central Retinal Vein Occlusion (CRVO) adalah

 penyumbatan vena retina di bagian sentral yang mengakibatkan gangguan

 perdarahan di dalam bola mata (-lyas, 20). 'ada oklusi vena retina sentral,

oklusi terjadi pada lamina cribrosa dari sara/ optik maupun pada bagian

 proksimalnya, di jalur keluarnya vena retina sentral dari mata.  Oklusi vena retina

sentral dapat dibagi lagi menjadi kategori per/usi (noniskemia) dan nonper/usi

1

Page 2: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 2/18

(iskemia), setiap hal ini dapat berpengaruh pada prognosis dan tatalaksananya

(ien, 200).

*is/ungsi makula terjadi pada hampir semua mata yang mengalami oklusi

vena sentral. 1alaupun sebagian mata menunjukkan perbaikan spontan, sebagian

 besar mengalami penurunan penglihatan sentral persisten akibat edema makula

kronik. elianan ini merupakan penyebab penting morbiditas penglihatan pada

lansia, terutama mereka yang mengidap hipertensi atau glaukoma (3mily, 2004).

dapun oklusi vena retina ini sering dihubungkan dengan penyakit#penyakit

dalam bagian penyakit dalam. Hal yang paling umum diketahui adalah hubungan

oklusi vena retina dengan gangguan vaskular sistemik seperti hipertensi,

arteriosklerosis, dan diabetes mellitus. "eberapa penelitian juga menemukan

adanya peningkatan risiko terjadinya oklusi vena retina pada pasien dengan

arteriopati maupun pasien dengan kadar glukosa darah dan tekanan darah arteri

yang tinggi ('risco, 2002).

Oklusi pembuluh darah retina sebagian besar didasari penyakit

kardiovaskular yang berpotensi mengancam kehidupan (life threatening ).

ehingga pemahaman tentang mekanisme sumbatan pada vena retina menjadi

 penting agar dapat menegakkan diagnosis yang tepat dan memberikan tata laksana

yang sesuai hingga kondisi yang mengancam nya+a dapat ditangani dengan baik.

2

Page 3: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 3/18

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fiiologi !etina

2.1.1 Anatomi !etina

ambar 2.. natomi bola mata

6etina adalah selembar tipis jaringan sara/ yang semitransparan yang

melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. 6etina

membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan akhirnya

di tepi ora serrata. 'ada orang de+asa, ora serrata berada sekitar &,5 mm di

 belakang garis ch+albe pada system temporal dan 5,7 mm di belakang garis ini

 pada sisi nasal. 'ermukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan membran

 Bruch, koroid, dan sklera ('aul, 2004).

3

Page 4: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 4/18

6etina menpunyai tebal 0, mm pada ora serrata dan 0.5& mm pada kutub

 posterior. *i tengah#tengah retina posterior terdapat makula berdiameter 5,5 8 &

mm, yang secara klinis dide/inisikan sebagai daerah pigmentasi kekuningan yang

disebabkan oleh pigmen luteal (9anto/il). *i tengah makula, sekitar ,5 mm

disebelah lateral diskus optikus, terdadapt /ovea yang secara klinis merupakan

suatu cekungan yang merupakan pantulan khusus bila dilihat dengan

opthlasmoskop. :ovea berdiameter ,5 mm dan merupakan jaringan ;ona

avaskular diretina pada angiogra/i /lourosensi. ecara histologis, /ovea ditandai

dengan menipisya lapisan inti luar dan tidak adanya lapisan parenkim karena

akson # akson sel /otoreseptor (lapisan serat henle) berjalan oblik dan pergeseran

secara sentri/ugal lapisan retina yang lebih dekat ke permukaaan dalam retina.

:oveola adalah bagian paling tengah pada /ovea, /otoreseptornya adalah sel

kerucut, dan bagian retina yang paling tipis ('aul, 2004).

ecara histologis, lapisan#lapisan retina terdiri atas 0 lapisan, mulai dari sisi

dalam adalah sebagai berikut ('aul, 2004)<

. embrana limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan

 badan kaca.

2. =apisan serabut sara/,yang mengandung akson 8 akson sel ganglion yang

 berjalan menuju ke >ervus Optikus. *i dalam lapisan 8 lapisan ini

terletak sebagian besar pembuluh darah retina.

. =apisan sel ganglion, yang merupakan lapis badan sel dari pada >ervus

Optikus.

%. =apisan pleksi/orm dalam, yang mengandung sambungan 8 sambungan

sel ganglion dalam sel amakrin dan sel bipolar.

5. =apisan inti dalam, merupakan badan sel bipolar, amakrin dan sel

hori;ontal. =apisan ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

4

Page 5: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 5/18

&. =apisan pleksi/orm luar, yang mengandung sambungan 8 sambungan sel

 bipolar dan sel hori;ontal dengan /otoreseptor.

7. =apisan inti luar, yang merupakan susunan lapis nukleus, sel kerucut dan

 batang. etiga lapis di atas avaskuler dan mendapat metabolisme dari

kapiler koroid.

!. embrana limitan eksterna, yang merupakan membram ilusi.

4. =apisan /otoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang

yang mempunyai bentuk ramping dan sel kerucut.

0. 3pitelium pigmen retina ('aul, 2004).

ambar 2.2 'enampang histologis lapisan retina

'embuluh darah retina berasal dari dua sumber, yaitu kapiler koroid, arteri

dan vena sentralis. apiler koroid menyuplai ? bagian luar termasuk sel rod dan

cone, 6'3 dan lapisan inti luar. edangkan arteri dan vena retina sentralis

menyuplai 2? bagian dalam sampai dengan tepi dalam lapisan inti dalam. rteri

retina sentralis merupakan cabang pertama arteri o/talmika dengan diameter 0,

mm dan berjalan menuju lapisan dura dari sara/ optik dan memasuki bagian

in/erior dan medial sara/ optik sekitar 2 mm di posterior bola mata. rteri retina

sentralis terbagi menjadi cabang superior dan in/erior.etelah beberapa millimeter,

5

Page 6: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 6/18

cabang ini terbagi menjadi cabang superior dan in/erior nasal dan temporal.

@abang dari arteri dan vena retina sentralis muncul dari bagian tengah diskus

optikus, biasanya kearah nasal. idak terdapat overlap dan anostomosis pada

semua pembuluh darah di semua kuadran. @abang nasal berjalan ke ora

serrata.ementara cabang temporal melengkung diatas dan didaerah /ovea

sentralis (6egillo, 202).

ambar 2. rteri dan vena retina sentralis didalam >. Optik 

ama halnya dengan pembuluh darah di

seluruh tubuh, jika terjadi kondisi hipoksia pada pembuluh darah retina, maka

endotel dari pembuluh darah retina akan melepaskan /aktor# /aktor angiogenesis

seperti vascular endothelial growth factors (VEGF), basic Fibroblast Growth

 Factor (bFGF), insulinli!e Growth Factor" ("GF")  dan berbagai nukleosida

seperti adenosine (6egillo, 202).

2.1.2 Fiiologi !etina

6etina adalah jaringan paling kompleks di mata. Antuk melihat, mata harus

 ber/ungsi sebagai alat optik, sebagai suatu reseptor kompleks, dan sebagai suatu

tranduser yang elekti/. el 8 sel batang dan kerucut di lapisan /oto reseptor 

mampu mengubah rangsang cahaya menjadi suatu impuls sara/ yang dihantarkan

6

Page 7: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 7/18

oleh lapisan serat sara/ retina melalui sara/ optikus dan pada akshirnya ke koretks

 penglihatan (3mily, 2004).

el#sel batang dan kerucut di lapisan /otoreseptor mampu mengubah

rangsangan cahaya menjadi suatu impuls sara/ yang dihantarkan oleh lapisan serat

sara/ retina melalui sara/ optikus dan akhirnya ke korteks penglihatan. akula

 bertanggung ja+ab untuk ketajaman penglihatan yang terbaik dan untuk 

 penglihatan +arna, dan sebagian besar selnya adalah sel kerucut. *i /ovea

sentralis, terdapat hubungan hampir < antara /otoreseptor kerucut, sel

ganglionnya, dan serat sara/ yang keluar, dan hal ini menjamin penglihatan yang

 paling tajam. *i retina peri/er, banyak /otoreseptor dihubungkan ke sel ganglion

yang sama, dan diperlukan sistem pemancar yang lebih kompleks. kibat dari

susunan seperti itu adalah bah+a makula terutama digunakan untuk penglihatan

sentral dan +arna (penglihatan /ototopik), sedangkan bagian retina lainnya, yang

sebagian besar terdiri dari /otoreseptor batang, digunakan terutama untuk 

 penglihatan peri/er dan malam (skotopik) (3mily, 2004).

:otoreseptor kerucut dan batang terletak dilapisan terluar yang avaskular 

 pada retina sensorik dan merupakan tempat berlangsungnya reaksi kimia yang

mencetuskan proses penglihatan. etiap sel /otoreseptor kerucut mengandung

rodopsin, yang merupakan suatu pigmen penglihatan /otosensiti/. 6odopsin

adalah suatu glukolipid membran yang separuh terbenam di lempeng membran

lapis ganda pada segmen paling luar /otoreseptor. 'enyerapan cahaya puncak pada

rodopsin terjadi pada panjang gelombang sekitar 500 nm, yang terletak di daerah

 biru 8 hijau spektrum cahaya (3mily, 2004).

7

Page 8: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 8/18

'englihatan skotopik seluruhnya diperantarai oleh /otoreseptor sel batang.

'ada bentuk penglihatan adaptasi gelap ini, terlihat bermacam 8 macam nuansa

abu#abu, tetapi +arna tidak dapat dibedakan. e+aktu retina telah berdapatasi

sepenuhnya, sensitivitas spektral retina bergeser dari puncak dominasi rodopsi

500 nm ke sekitar 5&0 nm, dan muncul sensasi +arna. uatu benda akan ber+arna

 bila benda tersebut mengandung /otopigmen yang menyerap panjang gelombang

tertentu dan secara selekti/ memantulkan atau menyalurkan panjang gelombang

tertentu di dalam spektrum sinar tampak (%00 8 700 nm). 'englihatan siang hari

terutama oleh /otoreseptor kerucut, sore atau senja diperantarai oleh kombinasi sel

 batang dan kerucut, dan penglihatan malam oleh /otoreseptor batang. 1arna retina

 biasanya jingga (3mily, 2004).

2.2 De"inii #kl$i %ena !etina Sentral

Oklusi vena retina sentral atau Central Retinal Vein Occlusion (CRVO) adalah

 penyumbatan vena retina di bagian sentral yang mengakibatkan gangguan

 perdarahan di dalam bola mata (-lyas, 20). *is/ungsi makula terjadi pada

hampir semua mata yang mengalami oklusi vena sentral. 1alaupun sebagian mata

menunjukkan perbaikan spontan, sebagian besar mengalami penurunan

 penglihatan sentral persisten akibat edema makula kronik. (3mily, 2004).

2.& E'idemiologi

*i merika erikat, kebanyakan pasien dengan oklusi vena retina sentral

 berjenis kelamin laki#laki dan berusia lebih dari &5 tahun. ebanyakan kasus

 berupa oklusi unilateral, dan kira#kira &#%$ kasus berupa oklusi bilateral.

8

Page 9: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 9/18

ebuah penelitian di ai+an pada tahun 200! mencatat adanya variasi pada

musim#musim tertentu. Oklusi vena retina cabang terjadi tiga kali lebih sering

daripada oklusi vena retina sentral ("orke, 205).

Oklusi vena retina sentral (@6BO) adalah penyebab penting morbiditas

 penglihatan pada lansia, terutama mereka yang mengidap hipertensi dan

glaukoma. -nsiden @6BO meningkat pada kondisi#kondisi sistemik tertentu,

seperti hipertensi, hiperlipidemia, diabetes militus,penyakit kolagen vaskular,

gagal ginjal kronik, dan sindrom hiperviskositas (misalnya, mieloma dan

makroglobulinemia 1ildenstrCm). erokok juga merupakan /aktor resiko. @6BO

 berkaitan dengan peningkatan mortalitas penyakit jantung iskemik, termasuk 

in/ark miokardium (-lyas, 20).

2.( Etiologi

enurut -lyas (20), sebab#sebab terjadinya penyumbatan vena retina

sentral ialah (-lyas, 20)<

. kibat kompresi dari luar terhadap vena tersebut seperti yang terdapat

 pada prosesarteriosklerosis atau jaringan pada lamina kribrosa.

2. kibat penyakit pada pembuluh darah vena sendiri seperti /ibrosklerosis

atau endo/lebitis.

. kibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena tersebut seperti yang

terdapat pada kelainan viskositas darah, diksrasia darah, atau spasme

arteri retina yang berhubungan.

'roses sistemik yang dapat menyebabkan oklusi vena retina, di antaranya

adalah hipertensi, atherosklerosis, diabetes mellitus, glaukoma, penuaan, puasa,

h#$ercholesterolemia, h#$erhomoc#steinemia, =3, sarcoidosis, tuberculosis,

syphilis, resistensi protein @ (/actor B =eiden), de/isiensi protein @ dan ,

9

Page 10: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 10/18

 penyakit antibodi antiphospholipid, multiple myeloma, cryoglobulinemia,

leukemia, lymphoma, 1aldenstrom macroglobulinemia, polisitemia vera, dan

 sic!le cell disease (ooragayala, 20%).

'enyebab lokal dari oklusi vena retina adalah trauma, glaukoma, dan lesi

struktur orbita. kan tetap penyebab lokal ini sangat jarang terjadi pada oklusi

vena retina cabang. 'erlu diperkirakan adanya to9oplasmosis,  Beh%et s#ndrome,

sarcoidosis okuli, dan macroaneur#sm jika hal ini tampak pada oklusi vena retina

cabang ("orke, 205).

2.) Patogenei dan Pato"iiologi

'atogenesis dari oklusi vena retina sentral masih belum diketahui secara pasti.

da banyak /aktor lokal dan sistemik yang berperan dalam penutupan patologis

vena retina sentral. rteri dan vena retina sentral berjalan bersama#sama pada

 jalur keluar dari nervus optikus dan mele+ati pembukaan lamina kribrosa yang

sempit. arena tempat yang sempit tersebut mengakibatkan hanya ada

keterbatasan tempat bila terjadi displacement. Dadi, anatomi yang seperti ini

merupakan predisposisi terbentuknya trombus pada vena retina sentral dengan

 berbagai /aktor, di antaranya perlambatan aliran darah, perubahan pada dinding

 pembuluh darah, dan perubahan dari darah itu sendiri (6egillo, 202).

'erubahan arterioskelerotik pada arteri retina sentral mengubah struktur arteri

menjadi kaku dan mengenai atau bergeser dengan vena sentral yang lunak, hal ini

menyebabkan  terjadinya disturbansi hemodinamik, kerusakan endotelial, dan

 pembentukan trombus (6egillo, 202).

ekanisme ini menjelaskan adanya hubungan antara penyakit arteri dengan

oklusi vena retina sentral, tapi  hubungan tersebut masih belum bisa dibuktikan

10

Page 11: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 11/18

secara konsisten.  Oklusi trombosis vena retina sentral dapat terjadi karena

 berbagai kerusakan patologis,  termasuk di antaranya kompresi vena , disturbansi

hemodinamik dan perubahan pada darah (6egillo, 202).

Oklusi vena retina sentral menyebabkan akumulasi darah di sistem vena

retina dan  menyebabkan peningkatan resistensi aliran darah vena. 'eningkatan

resistensi ini menyebabkan stagnasi darah dan kerusakan iskemik pada retina. Hal

ini akan menstimulasi  peningkatan produksi /aktor pertumbuhan dari endotelial

vaskular (B3:Evascular   endothelial gro+th /actor) pada kavitas vitreous.

'eningkatan B3: menstimulasi  neovaskularisasi dari segmen anterior dan

 posterior. B3: juga menyebabkan kebocoran  kapiler yang mengakibatkan

edema makula (6egillo, 202).

2.* +ani"etai Klini

ajam penglihatan sentral terganggu bila perdarahan mengenai daerah makula

lutea. 'asien dengan oklusi vena retina sentral akan mengeluh penurunan tajam

 penglihatan sentral atau peri/er mendadak yang dapat memburuk sampai hanya

tinggal persepsi cahaya, tidak terdapat rasa sakit dan mengenai satu mata (-lyas,

20).

2., Diagnoi

'asien harus mendapat pemeriksaan mata yang lengkap, antara lain

 pemeriksaan visus, reaksi pupil, pemeriksaan  slit lam$, pemeriksaan iris,

gonioskopi, pemeriksaan /undus dengan o$hthalmosco$e indirect (ooragayala,

20%).

'emeriksaan visus sangat penting dilakukan. oreksi visus yang baik dapat

menjadi salah satu indikator untuk prognosis penyakit ini.  'ada oklusi vena retina

11

Page 12: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 12/18

sentral dapat ditemukan penurunan visus yang ringan sampai berat, hingga hanya

tinggal persepsi cahaya (ooragayala, 20%).

'ada pemeriksaan pupil dapat ditemukan re/leks pupil normal atau adanya

afferent $a$illar# defect&  'ada tipe iskemik dapat ditemukan afferent $a$illar#

defect , sedangkan pada tipe non iskemik afferent $a$illar# defect   dapat ringan

atau tidak ada. 'ada tipe papilo/leblitis afferent $a$illar# defect   tidak ditemukan

(ooragayala, 20%).

  'emeriksaan konjungtiva pada keadaan oklusi yang lanjut menunjukan

adanya kongesti pada konjungtiva dan pembuluh darah siliar, juga adanya edema

kornea yang di/use. 'ada iris dapat normal, atau pada keadaan yang lanjut dapat

ditemukan neovaskularisasi yang umumnya dapat dilihat disekitar papil

(ooragayala, 20%).

'emeriksaan gonioskopi untuk menilai sudut bilik mata depan. +alnya akan

menunjukan neovaskularisasi dengan o$en angles dan kemudian sinekia anterior 

dengan closed engles (ooragayala, 20%)&

'ada pemeriksaan /undus, akan ditemukan perdarahan pada keempat kuadran.

'erdarahan dapat super/isial, dot and blot , atau pro/unda (ooragayala, 20%).

ambar 2.% rteri dan vena retina sentralis didalam >. Optik 

12

Page 13: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 13/18

@6BO ringan (non iskemia) dicirikan dengan baiknya ketajaman

 penglihatan penderita, afferent $u$illar# defect   ringan, dan penurunan lapang

 pandang ringan. :unduskopi menunjukkan adanya dilatasi ringan dan adanya

gambaran cabang#cabang vena retina yang berliku#liku branches dan terdapat

 perdarahan dot   dan  flame  pada seluruh kuadran retina. 3dema makula dengan

adanya penurunan tajam penglihatan dan pembengkakan discus opticus bisa saja

muncul. Dika edema discus terlihat jelas pada pasien yang lebih muda,

kemungkinan terdapat kombinasi in/lamasi dan mekanisme oklusi yang disebut

 juga papillophlebitis.  Fluorescein angiogra$h#  biasanya menunjukkan adanya

 perpanjangan dari +aktu sirkulasi retina dengan kerusakan dari permeabilitas

kapiler namun dengan area nonper/usi yang minimal. >eovaskularisasi segmen

anterior jarang terjadi pada @6BO ringan (6egillo, 202).

@6BO berat (iskemik) biasanya dihubungkan dengan penglihatan yang

 buruk, afferent $u$illar# defect , dan central scotoma yang tebal. *ilatasi vena

yang menyolokF perdarahan % kuadran yang lebih ekstensi/, edema retina, dan

sejumlah cottonwool s$ot dapat ditemukan pada kasus ini. 'erdarahan dapat saja

terjadi pada vitreous hemorrhage, ablasio retina juga dapat terjadi pada kasus

iskemia berat.  Fluorescein angiogra$h#  secara khas menunjukkan adanya

nonper/usi kapiler yang tersebar luas atau petunjuk adanya neovaskularisasi

segmen anterior atau retina (6egillo, 202).

ambar 2.5 @6BO noniskemia, terper/usi, pada mata dengan visus 20?%0.

*ilatasi vena retina dan perdarahan retina terlihat jelas (). Fluorescein

angiogram menunjukkan adanya per/usi pada pembuluh kapiler retina (")

13

Page 14: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 14/18

ambar 2.& @6BO berat, iskemia pada mata dengan visus ?00. Bena dilatasi

dan terdapat perdarahan retina. erlihat edema retina menyebabkan corakan +arna

kuning pada dasar penampakan /undus dan mengaburkan re/leks /ovea ().

 Fluorescein angiogram  menunjukkan adanya nonper/usi kapiler, yang

menyebabkan pembesaran pembuluh darah retina (")

2.- Diagnoi Banding

*iagnosis banding untuk penyakit oklusi vena retina sentral adalah

(ooragayala, 20%)<

. Oklusi vena retina cabang

2. indrom iskemik ocular (ooragayala, 20%).

2. Penatalakanaan

a) edikamentosa

erapi medikamentosa tidak e/ekti/ pada penyakit ini. *engan deteksi dini dan

 pengobatan terhadap penyakit sistemik yang berhubungan dengan penyakit ini

sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi (ooragayala, 20%).

'engobatan yang diberikan diberikan berupa aspirin, golongan anti in/lamasi,

isovolemic hemodilution,  $lasma$heresis, /ibrinolitik, kortikosteroid sistemik,

antikoagulan (ooragayala, 20%).

14

Page 15: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 15/18

-njeksi intravitreal triamsinolon 0.m=?%mg dapat diberikan pada pasien

dengan edema makula yang e/ekti/ untuk menangani edema yang terjadi juga

memperbaiki visus. etapi komplikasi akibat pemberian triamnisolon dapat terjadi

katarak, glaucoma akibat peningkatan tekanan intrakranial, endo/talmitis,

 perdarahan vitreus, dan terlepasnya retina (ooragayala, 20%).

 b) erapi 'embedahan

=aser /otokoagulasi merupakan salah satu pilihan terbaik dalam pengobatan

oklusi vena retina sentral. 'ada edema makula, dengan macular grid 

 $hotocoagulation dapat memperbaiki tajam penglihatan sentral dengan koreksi

visus 20?50 atau yang lebih buruk (ooragayala, 20%).

Chorioretinal venous anastomosis  dilakukan dengan membuat b#$ass

anastomosis  pada tempat adanya oklusi vena di o$tic disc. indakan ini dapat

mengurangi edema makula sehingga memperbaiki visus pada tipe non iskemik 

(ooragayala, 20%).

Vitrectom#  merupakan tekhnik pembedahan dengan mengangkat vitreous.

"eberapa studi menunjukan vitrectom#  dapat mengurangi edema makula yang

diakibatkan oleh oklusi vena retina sentral (ooragayala, 20%).

2.1/ Kom'likai

'enyulit oklusi vena retina sentral berupa perdarahan masi/ ke dalam retina

terutama pada lapis serabut sarah retina dan tanda iskemia retina. 'ada

 penyumbatan vena retina sentral, perdarahan juga dapat terjadi di depan papila

dan ini dapat memasuki badan kaca menjadi perdarahan badan kaca. Oklusi vena

retina sentral dapat menimbulkan terjadinya pembuluh darah baru yang dapat

ditemukan di sekitar papil, iris, dan retina (rubeosis iridis). 6ubeosis iridis dapat

15

Page 16: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 16/18

mengakibatkan terjadinya glaukoma sekunder, dan hal ini dapat terjadi dalam

+aktu # bulan. 'enyulit yang dapat terjadi adalah glaukoma hemoragik atau

neovaskular (-lyas, 20).

2.11 Prognoi

'ada oklusi vena retina sentral non iskemik, sebanyak 0 $ kasus terjadi

 penyembuhan sempurna dan tidak ditemukan kompliksai. ekitar 50$ pasien

terjadi penurunan visus menjadi 20?200 atau lebih parah. *an sekitar sepertiga

 pasien dapat berkembang menjadi tipe iskemik dalam +aktu &#2 bulan

(ooragayala, 20%).

'ada tipe iskemik, lebih dari 40$ pasien akan mempunyai visus 20?200 atau

lebih buruk. ekitar &0$ pasien akan terjadi neovaskularisasi dengan komplikasi

glaukoma, yang akan terjadi dalam beberapa minggu hingga #2 tahun kemudian

(ooragayala, 20%).

BAB &

KESI+PULAN

Oklusi vena retina sentral atau Central Retinal Vein Occlusion ( @6BO)

merupakan suatu keadaan di mana terjadi penyumbatan vena retina pada bagian

sentral yang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola mata. @6BO

diklasi/ikasikan atas dua jenis yaitu< noniskemik dan iskemik. @6BO noniskemik 

dicirikan oleh ketajaman penglihatan yang masih baik, de/ek pupil a/eren ringan,

dan perubahan lapangan pandang yang ringan. @6BO iskemik biasanya

dihubungkan dengan penglihatan yang buruk, de/ek pupil a/eren, dan skotoma

sentral. Antuk mendiagnosis pasien dengan @6BO ditemukan gejala kehilangan

16

Page 17: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 17/18

 penglihatan parsial atau seluruhnya mendadak dan pasien harus menjalani

 pemeriksaan mata lengkap, termasuk ketajaman penglihatan, re/le9 pupil,

 pemeriksaan slit lamp segmen anterior dan posterior mata, dan pemriksaan

/unduskopi.

'enatalaksanaan @6BO disesuaikan dengan kondisi medis terkait,

misalnya hipertensi, diabetes mellitus, hiperhomosisteinemia, dan ri+ayat

merokok. erapi medikamentosa tidak e/ekti/ pada penyakit ini. *engan deteksi

dini dan pengobatan terhadap penyakit sistemik yang berhubungan dengan

 penyakit ini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. 'rosedur 

 bedah yang dapat dilakukan adalah laser /otokoagulasi, chorioretinal venous

anastomosis, dan vitrectom#.

17

Page 18: referat mata tanti

8/18/2019 referat mata tanti

http://slidepdf.com/reader/full/referat-mata-tanti 18/18

DAFTA! PUSTAKA

"orke, D., 205.  Retinal Vein Occlusion. *iakses dari

http<??emedicine.medscape.com?article?74!5! pada tanggal 4 Danuari 20&.

*ugdale, *avid @. 200.  Retinal vein occlusion. *iakses dari

http<??+++.nlm.nih.gov pada tanggal 4 Danuari 20&.

3mily @. :., 2004.  Retina& *alam< Baughan dan sbury. O/tamologi Amum.

3d.7. Dakarta < 3@. Hal !5, 4%.

Hayreh . 2005.  'revalent misconce$tions about acute retinal vascular 

occlusive disorders. 'rog 6etin 3ye 6es 2005F2%<%4#54

-lyas, idarta, 20. "lmu 'en#a!it ata, Ceta!an !e. "alai 'enerbit :akultasedokteran Aniversitas -ndonesia. Hal< 40#42.

ooragayala =. ., 205. Central Retinal Vein Occlusion& *iakses dari

http<??emedicine.medscape.com?article?227%& pada tanggal 4 Danuari

20&.

c-ntosh 6=, 6ogers =, =im =, et al. 200. *atural +istor# Of Central Retinal 

Vein Occlusion -n EvidenceBased .#stematic Review. Ophthalmology

200F7(&)<.e5#2.e5.

'aul 6., 2004.  -natomi dan Embriologi ata& *alam< Baughan dan sbury.

O/tamologi Amum. 3d.7. Dakarta < 3@. Hal 2#%.

'risco *, arcucci 6. 2002. Retinal Vein /hrombosis Ris! Factors, 'athogenesis

 -nd /hera$eutic -$$roach. 'athophysiol Haemost hromb. 2002 ep#

*ecF2(5#&)<0!#.

6egillo, @., 202.  Retina and Vitreous Basic and Clinical .cience Course  ec.

2, merican cademy o/ Ophthalmology, an :ransisco. Hal 7# 7.

ien G. 1ong, and -ngrid A. cott. 200. RetinalVein Occlusion. > 3ngl D ed

200F &<25#2%%.

18