referat hipertensi anak
TRANSCRIPT
HIPERTENSI PADA ANAK
FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF PELITA HARAPANDEPARTMENT OF PEDIATRICS – CLINICAL CLERKSHIP
BHAYANGKARA TK. 1 R. SAID SUKANTO HOSPITALDECEMBER 23RD-MARCH 1ST 2014 PERIOD
P E M B I M B I N G : D R . P U L U N G M . S I L A L A H I S P. AD I B U A T O L E H : M I C H A E L R A M P A N G I L E I / 0 7 1 2 0 0 8 0 1 0 6
PENDAHULUANTingkat prevalensi dan diagnosis hipertensi pada
anak dan remaja tampak semakin meningkatPrevalensi hipertensi pada anak diperkirakan
sebesar 1-2%. RESIKO PENYAKIT HIPERTENSI: Ensefalopati hipertensi Kejang Kelainan serebrovaskular Gagal jantung kongestifHipertensi pada pasien anak dan dewasa berbeda
DEFINISIHipertensi: TDS dan/atau TDD ≥ persentil 95 sesuai dengan jenis
kelamin, usia dan tinggi badan pada ≥ 3 kali pengukuran berturut-turut
Krisis Hipertensi: TDS atau TDD > 5 mmHg di atas persentil 99 disertai
gejala dan tanda klinis seperti gejala gagal jantung, ensefalopati, gagal ginjal, maupun retinopati.
KLASIFIKASI DAN KRITERIAPre-hipertensi: Rerata TDS atau TDD ≥ persentil 90 tetapi < persentil
95 Hipertensi tingkat 1: Rerata TDS atau TDD yang berada ≥ 95 sampai dengan
5 mmHg di atas persentil 99 Hipertensi tingkat 2 : Rerata TDS atau TDD > 5 mmHg di atas persentil 99.
ETIOLOGIHipertensi Primer (Essential)Hipertensi Sekunder
PATOFISIOLOGI
Cardiac Output
Vascular Resistan
ce
CO
- Baroreceptors- Volume Ekstraseluler- Volume Sirkulasi - Sindroma Nervus
Simpatis
- Pressors (Ang II, Ca Intraseluler, Catecholamines, SNS, Vasopressins)
- Depressors (Faktor Relaksasi Endotel, Kinin, PGE-2, PGI-2)
ObesitasPerubahan
status electrolytes
DIAGNOSISKategori I: Pasien dengan peningkatan tekanan darah yang
bermakna dan dengan kemungkinan komplikasi dengan onset akut. Yang termasuk kategori ini biasanya anak yang lebih muda dengan hipertensi sekunder yang memerlukan terapi emergensi, terapi terhadap komplikasi yang terjadi, dan terapi spesifik terhadap penyebab hipertensi.
Kategori II: Pasien dengan peningkatan tekanan darah yang ringan
dan dengan kemungkinan komplikasi jangka panjang yang biasanya adalah anak remaja dengan hipertensi esensial.
ANAMNESISDisplasi BronkopulmonalKaterisasi Art. UmbilicusGagal Tumbuh KembangRiwayat Trauma Kepala/AbdomenRiwayat Penyakit Keluarga (neurofibromatosis/hipertensi)Konsumsi Medikasi (pressors, steroids, TCA, ADHD)Demam tanpa SebabPola MakanPola Tidur
MANIFESTASI KLINISTanda dan Gejala pada Neonatus Gagal Tumbuh Kembang Kejang Gelisah/Lemas(letargi) Sesak NafasTanda dan Gejala pada Anak Pusing/Nyeri Kepala Mudah Lelah Gangguan Pengelihatan Epistaxis Bell’s Palsy
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan tahapan I untuk mengevaluasi diagnostic
kearah penyebab hipertensi sekunder : Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit ginjal:
Urinalisis, tes dipstick urin. Biakan urin Kimia darah (kolesterol, albumin, globulin, asam urat,
ureum, kreatinin) peningkatan serum kreatinin mengindikasikan adanya penyakit ginjal, temuan hipokalemia mengarahkan kepada hiperaldosteronisme.
Darah lengkap adanya anemia menunjukkan adanya gagal ginjal kronik
Pemeriksaan hormone darah
Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit endokrin: Elektrolit serum Aktivitas renin plasma dan aldosteron hiperaldosteronisme,
hipertensi vascular renal Katekolamin plasma feokromositoma, neuroblastoma Katekolamin urin dan metabolitnya dalam urin feokromositoma,
neuroblastoma Aldosteron dan metabolit steroid dalam urin sindrom cushing Hormone tiroid hipertiroid
Evaluasi akibat hipertensi terhadap organ target EKG Foto rontgen dada kardiomegali Ekokardiografi terlihat adanya pembesaran ventrikel kiri
mengindikasikan adanya hipertensi kronis
Pemeriksaan tahap II untuk evaluasi diagnostic ke arah penyebab hipertensi sekunder:
ASTO, Komplemen (C3), kultur apus tenggorok/keropeg infeksi kulit jika positif, diagnosis mengarahkan pada diagnosis GNAPS
Sel LE, uji serologi untuk SLE jika positif , diagnosis mengarahkan pada SLE
Biopsi ginjal CT ginjal Arteriografi CT kelenjar adrenal atau abdomen Uji supresi dengan dexametason diagnosis mengarahkan kepada
sindrom Cushing
ALGORITHM
TATALAKSANA HIPERTENSILangkah 1 Diuretika dimulai dengan
dosis minimal atau
Penghambat adrenergik dimulai dengan dosis
minimal
Jika diperlukan dosis dapat dinaikkan sampai dosis maksimal
Tekanan darah tidak turun
Tambahkan atau ganti dengan penghambat
adrenergikatau Tambahkan atau ganti
dengan diuretik (thiazide)
Lanjutkan sampai mencapai dosis maksimal
Langkah 2
Tekanan darah tidak turun
Tambahkan golongan vasodilator atau Rujuk pada spesialis anak
konsultan nefrologiLangkah 3
KRISIS HIPERTENSI- Hipertensi urgensi- Hipertensi emergensiKomplikasi utama pada anak:- Sistem saraf pusat Ensefalopati- Mata- Jantung Gagal Jantung Akut, Miokard Infark, Edema Paru- Ginjal Gagal Ginjal Akut