referat gnaps

Upload: sinta-tri-ciptarini

Post on 07-Jan-2016

127 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

referat

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel glomerulus. Peradangan tersebut terutama disebabkan mekanisme imunologis yang menimbulkan kelainan patologis glomerulus dengan mekanisme yang masih belum jelas. Pada anak kebanyakan kasus glomerulonefritis akut adalah pasca infeksi, paling sering infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A.1Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral. Peradangan dimulai dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai proteinuria dan atau hematuria. Meskipun lesi utama pada gromelurus, tetapi seluruh nefron pada akhirnya akan mengalami kerusakan, sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang mula-mula digambarkan oleh Richard Bright pada tahun 1827 sekarang diketahui merupakan kumpulan banyak penyakit dengan berbagai etiologi, meskipun respon imun menimbulkan beberapa bentuk glomerulonefritis.2Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS) merupakan sindrom nefritik akut yang ditandai dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal (azotemia). Gejala tersebut timbul setelah infeksi bakteri Streptokokus beta hemolitikus grup A di saluran nafas bagian atas atau di kulit. GNAPS sering menyerang anak usia sekolah dan jarang menyerang anak usia 500 mg/hari. Sedangkan pada hematuria ekstra-glomerular, urine berwarna merah atau merah muda, morfologi eritrosit normal, dan silinder eritrosit tidak selalu ada. 3

Tabel 1. Diagnosis banding hematuria pada anakHematuria GlomerularHematuria ekstra-Glomerular

Isolated renal disease Nefropati IgA GN pasca-infeksi (contoh : GN-pasca streptokokus) Nefropati membran basal glomerulus tebal Sindrom Alport (Nefritis herediter) Nefropati membranosaPenyakit Multisistem Nefritis purpura Henoch-Schonlein Sindrom uremia-hemolitik Glomerulopati sel sabit Nefropati HIV Nefritis lupus eritematosis sitemik Granulomatosis Wegener Nodosa poliarteritis Sindrom Goodpasture Kelainan anatomis : hidronefrosis, penyakit ginjal kistik, tumor Kristaluria : kalsium, oksalat, asam urat Urolitiasis Trauma Latihan fisik berat Tubulointerstitial ginjal : pielonefritis, nefritis interstitial, nekrosis tubular akut Inflamasi (infeksi maupun noninfeksi) : sistitis, uretritis Vaskular : trombosis arteri/vena, malformasi vaskular Hemoglobinopati koagulopati

H. Penatalaksanaana) Medikamentosa Antibiotik untuk eradikasi bakteri : amoxicillin 50 mg/kgBB/hari IV atau bila kondisi sudah baik dapat diberikan oral dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Bila anak alergi dapat digunakan eritromisin 30 mg/kgBB/hari IV atau bila kondisi sudah baik dapat diberikan oral dibagi dalam 3 dosis. Diuretik apabila disertain retensi cairan dan hipertensi, obat yang digunakan adalah Furosemid 1 mg/kgBB/kali IV. Obat hipertensi dapat dipertimbangkan bila disertai hipertensib) Suportif Tirah baring Diet nefritik, yaitu diet rendah protein dan rendah garam apabila terjadi penurunan fungsi ginjal dan retensi cairan. Tatalaksana suportif lainnya disesuaikan dengan komplikasi yang ada (gagal ginjal, ensefalopati hipertensif, gagal jantung, edema paru). Mengatasi kelainan elektrolit dan metabolik yang terjadi.c) PemantauanPemantauan yang dilakukan adalah pemantauan volume urine dan balance cairan. Pemantauan pengobatan dilakukan terhadap komplikasi yang terjadi karena dapat mengaibatkan kematian. Pada kasus yang berat, pemantauan tanda vital berkala diperlukan untuk memantau kemajuan pengobatan. Fungsi ginjal diharapkan akan membaik dalam 1 minggu dan menjadi normal dala 3 4 minggu. Komplemen serum akan menjadi normal dalam 6 8 minggu. Tetapi kelainan sedimen urine dapat terlihat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Selama komplemen C3 belum pulih dan hematuria mikroskopis belum hilang, pasien harus dipantau dengan seksama, karena masih ada kemungkinan terjadinya pembentukan glomerulosklerosis dan gagal ginjal kronik.3

I.Komplikasia. Oliguria sampai anuria yang dapat berlangsung 2-3 hari. Terjadi sebagian akibat berkurangnya filtrasi glomerulus. Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut dengan uremia, hiperkalemia, hiperfosfatemia dan hidremia. Walau oliguria atau anuria yang lama jarang terdapat pada anak, namun bila hal ini terjadi maka dialisis peritoneum kadang-kadang di perlukan.b. Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Terdapat gejala berupa gangguan penglihatan, pusing, muntah dan kejang-kejang. Ini disebabkan spasme pembuluh darah lokal dengan anoksia dan edema otak.c. Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantung dan meningginya tekanan darah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, melainkan juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. Jantung dapat memberas dan terjadi gagal jantung akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di miokardium.d. Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik yang menurun.4,6,7,13

J. PrognosisBerbagai faktor memegang peran dalam menetapkan prognosis GNAPS antara lain umur saat serangan, derajat berat penyakit, galur streptokukus tertentu, pola serangan sporadik atau epidemik, tingkat penurunan fungsi ginjal dan gambaran histologis glomerulus.1Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik dibanding anak yang lebih besar atau orang dewasa oleh karena GNAPS pada dewasa sering disertai lesi nekrotik glomerulus. 1Perbaikan klinis yang sempurna dan urin yang normal menunjukkan prognosis yang baik. Insiden gangguan fungsi ginjal berkisar 1-30%. Kemungkinan GNAPS menjadi kronik 5-10 %; sekitar 0,5-2% kasus menunjukkan penurunan fungsi ginjal cepat dan progresif dan dalam beberapa minggu atau bulan jatuh ke fase gagal ginjal terminal. Angka kematian pada GNAPS bervariasi antara 0-7 %.1Melihat GNAPS masih sering dijumpai pada anak, maka penyakit ini harus dicegah karena berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal. Pencegahan dapat berupa perbaikan ekonomi dan lingkungan tempat tinggal, mengontrol dan mengobati infeksi kulit. Pencegahan GNAPS berkontribusi menurunkan insiden penyakit ginjal dan gagal ginjal di kemudian hari. 1

BAB IIIKESIMPULAN

Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS) merupakan sindrom nefritik akut yang ditandai dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal (azotemia). Gejala tersebut timbul setelah infeksi bakteri Streptokokus beta hemolitikus grup A di saluran nafas bagian atas atau di kulit. GNAPS sering menyerang anak usia sekolah dan jarang menyerang anak usia