referat bedah katarak (autosaved).doc

39
Telaah Ilmiah BEDAH KATARAK Disusun oleh : Mohd. Nasir bin Mohd. Jaafar 04061001144 Pembimbing : dr. H. E. Iskandar, SpM 1

Upload: febbi-iral-bin-agus

Post on 19-Jul-2016

79 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Telaah Ilmiah

BEDAH KATARAK

Disusun oleh :

Mohd. Nasir bin Mohd. Jaafar

04061001144

Pembimbing :

dr. H. E. Iskandar, SpM

DEPARTMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOESIN

1

Page 2: referat bedah katarak (Autosaved).doc

PALEMBANG

BAB I

PENDAHULUAN

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yag dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa,denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya yang biasanya

mengenai kedua mata dan berjalan progesif.1,2,3 Penelitian-penelitian di Amerika Serikat

mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% orang, dan angka kejadian ini meningkat

hingga sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 sampai 74 tahun, dan hingga sekitar

70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun. Sperduto dan Hiller menyatakan bahwa

katarak ditemukan lebih sering pada wanita dibanding pria. Pada penelitian lain oleh

Nishikori dan Yamomoto, rasio pria dan wanita adalah 1:8 dengan dominasi pasien wanita

yang berusia lebih dari 65 tahun dan menjalani operasi katarak.4

Cara terbaik untuk mengobati katarak adalah dengan tindakan bedah, yaitu dengan

mengeluarkan lensa mata yang keruh, kemudian menggantinya dengan lensa buatan. Operasi

katarak mempunyai tingkat keberhasilan yang lumayan tinggi. Menurut laporan, 9 dari 10

orang yang menjalani bedah katarak, pulih penglihatannya seperti sedia kala. Walaupun,

beberapa diantaranya masih memerlukan kacamata. Bedah katarak dilakukan di rumah sakit

atau pada fasilitas kesehatan mata lainnya. Operasi berlangsung singkat, dan biasanya

penderita tidak perlu menjalani rawat inap.5 Saat ini, setidaknya ada tiga macam teknik

operasi katarak, yaitu:

1. Fakoemulsifikasi. Teknik operasi ini paling banyak digunakan. Keuntungannya

adalah lama operasi lebih singkat, yaitu kurang dari 30 menit. Selain itu,

membutuhkan obat pemati rasa lebih sedikit dan tidak perlu penjahitan. Pada

fakoemulsifikasi, dengan menggunakan mikroskop operasi, ahli bedah mata akan

melakukan sayatan yang sangat kecil pada permukaan mata, dekat dengan kornea.

Kemudian, melalui sayatan tersebut dimasukkan bilah ultrasonik. Bilah tersebut akan

bergetar dan menghancurkan lensa mata yang telah mengeruh. Lensa yang telah

hancur berkeping-keping kemudian diisap keluar, juga melalui bilah ultrasonik

2

Page 3: referat bedah katarak (Autosaved).doc

tersebut. Setelah semua sisa lensa dikeluarkan, dipasang sebuah lensa buatan pada

posisi yang sama dengan posisi lensa mata sebelumnya.5

2. Pembedahan ekstrakapsuler. Cara ini umumnya dilakukan pada katarak yang sudah

parah, dimana lensa mata sangat keruh sehingga sulit dihancurkan dengan teknik

fakoemulsifikasi. Selain itu, juga dilakukan pada tempat-tempat dimana teknologi

fakoemulsifikasi tidak tersedia. Teknik ini membutuhkan sayatan yang lebih lebar,

karena lensa harus dikeluarkan dalam keadaan utuh. Setelah lensa dikeluarkan, lensa

buatan dipasang untuk menggantikan lensa asli, tepat di posisi semula. Teknik ini

membutuhkan penjahitan untuk menutup luka. Selain itu perlu penyuntikan obat

pemati rasa di sekitar mata.5

3. Pembedahan intrakapsuler. Teknik ini membutuhkan sayatan yang lebih besar lagi

dibandingkan dengan teknik ekstrakapsuler. Pada teknik ini, ahli bedah akan

mengeluarkan lensa mata besarta selubungnya. Berbeda dengan kedua teknik

sebelumnya, pemasangan lensa mata buatan pada teknik pembedahan intrakapsuler

bukan pada tempat lensa mata sebelumnya, tapi ditempat lain yaitu di depan iris.

Teknik ini sudah jarang digunakan. Walaupun demikian, masih dilakukan pada kasus

trauma mata yang berat.5

Tujuan

Tujuan dari penulisan telaah ilmiah ini adalah untuk menjelaskan secara singkat

mengenai beberapa teknik bedah karatak yang dipakai sebagai tindakan penatalaksanaan

katarak.

3

Page 4: referat bedah katarak (Autosaved).doc

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan

cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan tergantung pada ligamen

suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris. Ruang yang terletak

diantara lensa mata dan retina disebut ruang vitreus, berisi cairan yang lebih kental (humor

vitreus), yang bersama dengan humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata.2

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak berwarna dan hamper transparan

sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Di belakang iris, lensa digantung

oleh zonula, yang menghubungkannya dengan korpus siliare. Di sebelah anterior lensa

terdapat humor aqaueus; di sebelah posteriornya, vitrous. Kapsul lensa adalah suatu 4

Page 5: referat bedah katarak (Autosaved).doc

membrane yang semipermeabel (sedikit lebih permeable daripada dinding kapiler) yang

memperbolehkan air dan elektrolit masuk.2

Di sebelah depan terdapat lapisan epitel subkapsular. Nukleus lensa lebih keras

daripada korteksnya. Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamellar subepitel terus

diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan menjadi lebih besar dan kurang elastik. Nukleus

dan korteks terbentuk dari lamellae konsentris yang panjang. Garis-garis persambungan yang

terbentuk dengan persambungan lamellae ini ujung-ke-ujung berbentuk {Y} bila dilihat

dengan slitlamp. Bentuk {Y} ini tegak di anterior dan terbalik di posterior.2

Masing-masing serat lamellar mengandung sebuah inti gepeng. Pada pemeriksaan

mikroskop, inti ini jelas di bagian perifer lensa di dekat ekuator dan bersambung dengan

lapisan epitel subkapsular.2

Lensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum yang dikenal sebagai zonula (zonula

Zinnii), yang tersusun dari banyak fibril dari permukaan korpus siliare dan menyisip ke

dalam ekuator lensa.2

Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 35% protein (kandungan protein

tertinggi di antara jaringan-jaringan tubuh), dan sedikit sekali mineral yang biasa ada di

jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan

jaringan lain. Asam askorbat dan gluatation terdapat dalam bentuk teroksidasi maupun

tereduksi. Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah atau saraf di lensa.2

Kemampuan menyesuaikan lensa sehingga baik sumbar cahaya dekat maupun jauh

dapat difokuskan di retina dikenal sebagai akomodasi. Kekuatan lensa bergantung pada

bentuknya, yang diatur oleh otot siliaris.2

Otot siliaris adalah bagian dari korpus siliaris, suatu spesialisasi lapisan koroid di

sebelah anterior. Korpus siliaris memiliki dua komponen utama yaitu otot siliaris dan

jaringan kapiler (yang menghasilkan aqueous humor). Otot siliaris adalah otot polos

melingkar yang melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium.2

Ketika otot siliaris melemas, ligamentum suspensorium tegang dan menarik lensa

sehingga lensa berbentuk gepeng dengan kekuatan refraksi minimal. Ketika berkontraksi,

garis tengah otot ini berkurang dan tegangan di ligamentum suspensorium mengendur.

Sewaktu lensa kurang mendapat tarikan dari ligamentum suspensorium, lensa mengambil

5

Page 6: referat bedah katarak (Autosaved).doc

bentuk yang lebih sferis (bulat) karena elastisitas inherennya. Semakin besar kelengkungan

lensa (karena semakin bulat), semakin besar kekuatannya, sehingga berkas cahaya lebih

dibelokkan.2

Pada mata normal, otot siliaris melemas dan lensa mendatar untuk penglihatan jauh,

tetapi otot tersebut berkontraksi untuk memungkinkan lensa menjadi lebih cembung dan lebih

dekat untuk penglihatan dekat. Otot siliaris dikontrol oleh sistem syaraf otonom. Serat–serat

saraf simpatis menginduksi relaksasi otot siliaris untuk penglihatan jauh, sementara sistem

syaraf parasimpatis menyebabkan kontraksi otot untuk penglihatan dekat.2

Lensa adalah suatu struktur elastis yang terdiri dari serat–serat transparan. Kadang–

kadang serat ini menjadi keruh (opaque), sehingga berkas cahaya tidak dapat menembusnya,

suatu keadaan yang dikenal dengan katarak. Lensa detektif ini biasanya dapat dikeluarkan

dengan secara bedah dan penglihatan dipulihkan dengan memasang lensa buatan atau

kacamata kompensasi.1

Seumur hidup hanya sel–sel ditepi luar lensa yang diganti. Sel–sel di bagian tengah

lensa mengalami kesulitan ganda. Sel–sel tersebut tidak hanya merupakan sel tertua, tetapi

juga terletak paling jauh dari aquoeus humor, sumber nutrisi bagi lensa. Seiring dengan

pertambahan usia, sel–sel di bagian tengah yang tidak dapat diganti ini mati dan kaku.

Dengan berkurangnya kelenturan, lensa tidak lagi mampu mengambil bentuk sferis yang

diperlukan untuk akomodasi saat melihat dekat. Penurunan kemampuan akomodasi yang

berkaitan dengan usia ini, presbiopia, yang mengenai sebagian besar orang pada usia

pertengahan (45 sampai 50 tahun), sehingga mereka memerlukan lensa korektif untuk

penglihatan dekat.1

BAB III

KATARAK

Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, sehingga menyebabkan

penurunan/gangguan penglihatan.Seseorang yang mengalami katarak penglihatannya menjadi

berkabut/buram. Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat

6

Page 7: referat bedah katarak (Autosaved).doc

disebabkan oleh pelbagai hal, tetapi biasanya sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh

berbagai hal, tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan. Penelitian-penelitian potong lintang

mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar 10% orang Amerika Serikat, dan prevalensi ini

meningkat sampai sekitar 50% untuk mereka yang berusia antara 65 dan 74 tahun dan sekitar

70% untuk mereka yang berusia lebih dari 75 tahun. Sebagian besar kasus bersifat bilateral

walaupun kecepatan perkembangan pada masing-masing mata jarang sama. Katarak

traumatika, katarak kongenital, dan jenis-jenis lain lebih jarang dijumpai.2

Biasanya katarak mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak

mengalami perubahan dalam waktu yang lama. Katarak umumnya merupakan penyakit pada

usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata

local menahun. Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti

glaucoma, ablasi, uveitis dan retinitis pigmentosa. Katarak dapat berhubung proses penyakit

intraokuler lainnya.1

Lensa karatak memiliki ciri berupa edema lensa, perubahan protein, peningkatan

proliferasi dan kerusakan kontinuitas normal serat-serat lensa. Secara umum, edema lensa

bervariasi sesuai stadium perkembangan katarak. Katarak imatur (isipien) hanya sedikit opak.

Katarak matur yang keruh total (menengah lanjut) mengalami sedikit edema. Apabila

kandungan air maksimum dan kapsul lensa teregang, katarak tersebut mengalami intumensi

(membengkak). Pada katarak hipermatur (sangat lanjut), air telah keluar dari lensa dan

meninggalkan lensa yang sangat keruh, relatif mengalami dehidrasi, dengan kapsul keriput.2

2.1 Katarak Kongenital

7

Page 8: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan

bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenital merupakan penyebabkan kebutaan pada

bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganannya dalam katarak1 :

1. Kapsulolentikular dimana pada golongan ini termasuk katarak kapsular dan

katarak Polaris.

2. Katarak lentukular termasuk dalam golongan ini katarak yang mengenai korteks

atau nukleus lensa.

Dalam kategori ini termasuk kekeruhan lensa yang timbul sebagai kejadian promer

atau berhubungan dengan penyakit ibu dan janin local atau umum

Untuk mengetahui penyebab katarak kongenital diperlukan pemeriksaan riwayat

prenatal infeksi ibu seperti rubella pada kehamilan trisemester pertama dan pemakaian obat

selama kehamilan. Kadang-kadang pada ibu hamil terdapat riwayat kejang, tetani, ikterus

atau hapatosplenomegali. Bila katarak disertai dengan uji reduksi pada urine yang positif,

mungkin katarak ini terjadi akibat galaktosemia. Sering katarak kongenital ditemukan pada

bayi premature dan gangguan sistem saraf seperti retardasi mental.1

Pemeriksaan darah pada katarak kongenital perlu dilakukan karena ada hubungan

katarak kongenital dengan diabetes mellitus, kalsium dan fosfir.1

Kekeruhan lensa kongenital sering dijumpai dan sering decara bisual tidak bermakna.

Kekeruhan partial atau kekeruhan di luar sumbu penglihantan – atau tidak cukup padat untuk

mengganggu transmisi cahaya – tidak memerlukan terapi sealing pengamatan untuk menilai

perkembangannya. Katarak kongenital sentral yang padat memerlukan tindakan bedah2

Katarak kongenital yang menyebabkan penurunan penglihatan yang bermakna harus

dideteksi secara dini – sebaiknya di ruang bayi baru lahir oleh dokter anak atau dokter

keluarga. Katarak putih yang padat dan besar dapat tampak sebagai leukokoria yang dapat

dlihat oleh orang tua. Katarak infantilis unilateral yang padat, terletak di tengah, dan garis

tengahnya lebih besar dari 2 mm akan menimbulkan ambliopia deprivasi permanen apabila

tidak deterapi dalam 2 bulan pertama kehidupan sehingga mungkin memerlukan tindakan

bedah segera. Katarak bilateral simetrik memerlukan penatalaksanaan yang tidak terlalu

8

Page 9: referat bedah katarak (Autosaved).doc

segera, tetapi apabila penanganan di tunda tanpa alasan dapat terjadi ambliopia deprivasi

bilateral.1

Penanganan tergantung pada unilateral dan bilateral, adanya kelainan mata lain, dan

saat terjadinya katarak. Katarak kongenital prognosisnya kurang memuaskan karena

bergantung pada bentuk katarak dan mungkin sekali pada mata tersebut telah terjadi

ambliopia. Bila terjadi nistigmus maka keadaan ini menunjukkan hal yang buruk pada

katarak kongenital.

Di kenal bentuk-bentuk katarak kongenital1 :

- Katarak piramidalis atau Polaris anterior

- Katarak piramidalis atau Polaris posterior

- Katarak zonularis atau lamelaris

- Katarak pungtata dan lain-lain.

Pada pupil mata bayi yang menderita katarak kongenital akan terlihat bercak putih

atau suatu leukokoria. Pada setiap leukokoria diperlukan pemeriksaan yang lebih teliti untuk

menyingkirkan diagnosis banding lainnya. Pemeriksaan leukokoria dilakukan dengan

melebarkan pupil. Pengobatan katarak kongenital bergantung pada :1

1. Katarak total bilateral, dimana sebaiknya dilakukan pembedahan secepatnya segera

katarak terlihat

2. Katarak total unilareral, yang biasanya diakibatkan trauma, dilakukan pembedahan 6

bulan sesudah terlihat atau segera sebelum terjadinya juling; bila terlalu muda akan

mudah terjadi ambliopia bila tidak dilakukan tindakan segera; perawatan untuk

ambliopia sebaiknya dilakukan sebaik-baiknya.

3. Katarak total atau kongenital unilateral, mempunyai prognosis yang buruk, karena

mudah sekali terjadi ambliopia; karena itu sebaiknya dilakukan pembedahan secepat

mungkin, dan diberikan kacamata segera dengan latihan bebat mata.

4. Katarak bilateral partial, biasanya pengobatan lebih konservatif sehingga sementara

dapat di coba dengan kacamata atau midriatika; bila terjadi kekeruhan yang progresif

9

Page 10: referat bedah katarak (Autosaved).doc

disertai dengan mulainya tanda-tanda juling dan ambliopia maka dilakukan

pembedahan, biasanya mempunyai prognosis yang lebih baik

2.2 Katarak Juvenil

Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuknya pada

usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan. Katarak juvenile biasanya merupakan

kelanjutan katarak kongenital.1

Katarak juvenile biasanya merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolic

dan penyakit lainnya seperti :

1. Katarak metabolic

a. Katarak diabetic dan galaktosemik (gula)

b. Katarak hipokalsemik (tetanik)

c. Katarak defisiensi gizi

d. Katarak amniasiduria (termasuk sindrom Lowe dan homosis-tinuria)

e. Penyakit Wilson

f. Katarak berhubung dengan kelainan metabolik lain

2. Otot

a. Distrofi miotonik (umur 20 sampai 30 tahun)

2.3 Katarak Senilis (Katarak Terkait Usia)

Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut yaitu

usia di atas 40 tahun. Katarak senilis adalah jenis katarak yang sering dijumpai. Satu-satunya

gejala adalah distosi penglihatan dan penglihatan yang semakin kabur. Secara paradoks,

walaupun, pada stadium insipient pembentukan katarak, penglihatan jauh kabur, penglihatan

dekat mungkin sedikit membaik, sehingga pasien dapat membaca lebih baik tanpa kacamata.

10

Page 11: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Miopia artificial ini disebabkan oleh peningkatan indeks refraksi lensa pada stadium

insipient.2

Tidak ada terapi medis untuk katarak. Ekstraksi lensa diindikasikan apabila

penurunan penglihatan mengganggu aktivitas normal pasien. Apabila timbul glaucoma akibat

pembengkakan lensa (intumesensi lensa), diindikasikan ekstraksi lensa secara bedah.2

Glaucoma dan uveitis terinduksi lensa adalah penyulit katarak yang jarang terjadi.

Uveitis terinduksi lensa memerlukan tindakan ekstraksi lensa secara bedah untuk

mengeluarkan sumber peradangan.2

Katarak senilis biasanya berkembang lambat selama beberapa tahun, dan pasien

mungkin meninggal sebelum timbul indikasi pembedahan. Apabila diindikasikan

pembedahan, maka ekstraksi lensa akan secara definitive memperbaiki ketajaman penglihatan

pada lebih dari 90% kasus. Sisanya (10% pasien) mungkin mengalami penyulit pasca-bedah

serius misalnya glaucoma, ablasio retina, perdarahan korpus vitreum, infeksi atau

pertumbuhan epitel ke bawah ke kamera anterior yang menghambat pemulihan visual. Lensa

intraocular dan lensa kontak kornea menyebabkan penyesuaian setelah operasi katarak

menjadi lebih mudah di bandingkan sewaktu hanya tersedia kacamata katarak yang lebih

tebal. Katarak senilis secara klinis dikenal dalam 5 stadium yaitu insipien, imatur, intumesen,

matur, hipermatur (Morgagni).2

Perbedaan stadium katarak senilis1

Insipien Imatur Matur HipermaturKekeruhan Ringan Sebagian Seluruh MasifCairan lensa Normal Bertambah (air

masuk)Normal Berkurang

(air+masa lensa keluar)

Iris Normal Terdorong Normal TremulansBilik mata depan

Normal Dangkal Normal Dalam

11

Page 12: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Sudut bilik mata

Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test Negative Positif Negative PseudoposPenyulit - Glaukoma - Uveitis +

glaukoma

Katarak insipien. Pada stadium ini akan terlihat hal-hal berikut : kekeruhan mulai

dari tepi ekuator berbentu jeriji menuju korteks anterior dan posterior (katarak kortikal).

Vakuol mulai terlihat di dalam korteks.1

Katarak subkapsular posterior, kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular

posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan koteks berisi jaringan degenerative (benda

Morgagni) pada katarak insipient.1

Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refaksi yang tidak

sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang-kadang menetap untuk waktu yang lama.

Katarak intumesen. Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang

degenerative menyerap air.1

Masukan air ke dalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar

yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal disbanding dengan keadaan

normal. Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit glaucoma. Katarak

intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan myopia

lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan

daya biasnya akan bertambah, yang memberikan miopisasi.1

Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel

serat lensa.

Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Katarak yang belum mengenai

seluruh lapis lensa. Pada katarak imatur akan dapat bertambah volume lensa akibat

meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degenerative. Pada keadaan lensa

mencembung akan menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder.1

Katarak matur. Pada katarak matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa.

Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur atau

intumesen tidak di keluarkan maka cairan lensa akan keluar, sehingga lensa yang bila lama

akan mengakibatkan klasifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran kedalaman normal

kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris

negative.1

12

Page 13: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Katarak hipermatur. Katarak hipermatur, katarak yang mengalami proses

degenerative lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair.1

Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi

mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan

lipatan kapsul lensa. Kadang-kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan

zonula Zinni menjadi kendor. Bila proses katarak berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang

tebal maka kortek akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan

nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat. Keadaan ini disebut

katarak Morgagni.1

Katarak Brunesen. Katarak yang berwarna coklat sampai hitam (katarak nigra)

terutama pada nukleus lensa, juga terdapat pada katarak pasien diabetes mellitus dan myopia

tinggi. Sering tajam penglihatan pada orang berusia lebih dari 65 tahun yang belum

memperlihatkan adanya katarak kortikal posterior1

Pengobatan katarak senilis yang pernah dipakai adalah1 :

- Iodium tetes, salep, injeksi dan iontoforesis, tidak jelas efektif, sedang beberapa

pasien puas

- Kalsium sistein

- Imunisasi dengan yang memperbaiki cacat metabolism lensa

- Dipakai lentokalin dan kataraktolisin dari lensa ikan

- Vitamin dosis tinggi juga dipergunakan

Pengobatan terhadap katarak adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan apabila

tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu perkerjaan sehari-

hari atau bila katarak ini menimbulkan penulit seperti glaukoma dan uveitis.1

Pembedahan lensa dengan katarak dilakukan bila mengganggu kehidupan sosial atau

indikasi medis lainnya.1

2.4 Katarak Traumatik

Katarak traumatik paling sering disebabkan ileh cedera benda asing di lensa atau

trauma tumpul terhadap bola mata. Tembakan BB seting merupakan penyebab; penyebab lain

yang lebih jarang adalah anak panah, batu, kontusio, pajanan berlebih terhadap panas

(glassblower cataract), sinar-X, dan bahan radioaktif. Sebagian besar katarak traumatik dapat

dicegah. Di dunia industri, tindakan pengamanan terbaik adalah sepasang kacamata

13

Page 14: referat bedah katarak (Autosaved).doc

pelindung yang bermutu baik. Lensa menjadi putih segera setelah masuknya bensa asing,

karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan kadang-kadang korpus

vitreum masuk ke dalam struktur lensa. Pasien sering adalah seorang pekerja industry yang

pekerjaannya memukulkan baja ke baja lain. Potongan kecil palu baja misalnya, dapat

menembus kornea dan lensa dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tersangkut di korpus

vitreum. Benda tersebut biasanya dapat dilihat dengan oftalmoskop.2

Pasien mengeluh penglihatan kabur secara mendadak. Mata menjadi merah, lensa

opak, dan mungkin terjadi perdarahan intraocular. Apabila humor aqueus atau korpus vitreum

keluar dari mata, mata menjadi sangat lunak. Penyulit adalah infeksi, uveitis, ablatio retina

dan glaukoma.2

Harus diberikan antibiotika sistemik dan topical serta kortikosteroid topical dalam

beberapa hari untuk memperkecilkan kemungkinan infeksi dan uveitis. Atropin sulfat 1%, 1

tetes tiga kali sehari, dianjurkan untuk menjaga pupil tetap berdilatasi dan untuk mencegah

pembentukan sinekia posterior. Katarak dapat dikeluarkan pada saat pengeluaran benda asing

atau setelah peradangan mereda. Apabila terjadi glaukoma selama periode menunggu, bedah

katarak jangan ditunda walaupun masih terdapat peradangan. Beberapa waktu setelah

tindakan bedah katarak, mungkin masih terdapat suatu membrane opak tipis; yang mungkin

memerlukan disisi dengan laser neodymium atau pisau untuk memperbaiki penglihatan.

Untuk mengeluarkan katarak traumatika, biasanya digunakan teknik yang sama dengan yang

digunakan untuk mengeluarkan katarak kongenital, terutama pada pasien berusia kurang dari

30 tahun.2

2.5 Katarak Komplikata

Katarak komplikata merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan

proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa, glaukoma, tumor intra ocular,

iskemia ocular, nekrosis anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan pasca bedah

mata. Katarak komplikata dapat juga disebabkan oleh penyakit sistemik endokrin (diabetes

mellitus, hipoparatiroid, galaktosemia dan miotonia distrofi) dan keracunan obat (tiotepa intra

vena, steroid local lama, steroid sistemik, oral kontra septik dan miotika antikolinesterase).

Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak selamanya di daerah

bawah kapsul atau pada lapis kortek, kekeruhan dapat difus, pungtata ataupun linear. Dapat

berbentuk rosete, reticulum dan biasanya terlihat vakuol.1

14

Page 15: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Dikenal 2 bentuk yaitu yang disebabkan kelainnan pada polus posterior mata dan

akibat kelainan pada polus anterior bola mata.1

Katarak pada polus posterior terjadi akibat penyakit koroiditis, retinitis pigmentosa,

ablasi retina, kontusio retina dan myopia tinggi yang mengakibatkann kelainan pada badan

kaca. Biasanya kelainan ini berjalan aksial yang biasanya tidak berjalan cepat di dalam

nukleus, sehingga sering terlihat lensa tetap jernih. Katarak akibat myopia tinggi dan ablasi

retina memberikan gambaran agak berlainan.1

Katarak akibat kelainan polus anterior bola mata biasanya akibat kelainan kornea

berat, iridosiklitis, kelainan neoplasma dan glaukoma. Pada iridoksiklitis akan mengakibatkan

katarak subkapsularis anterior. Pada katarak akibat glaukoma akan terlihat katarak disminata

pungtata subkapsular anterior (katarak Vogt).1

BAB IV

BEDAH KATARAK

4.1 SEJARAH BEDAH KATARAK

Sejak zaman kedokteran purba katarak telah dikenal oleh para tabib kuno. Dengan

berkembangnya teknologi dan ilmu kedokteran maka teknik dan cara operasi katarak pun

mengalami perubahan demi perubahan. Susruta dan Characa ahli pengobatan India kuno

melakukan operasi penusukan katarak dengan jarum dan mendorong lensa yang katarak

tersebut ke rongga vitreous sehingga pupil menjadi bebas. Demikian juga Celsus seorang

tabib Yunani kuno dalam bukunya "De Medicina libri octo" mengemukakan teknik operasi

15

Page 16: referat bedah katarak (Autosaved).doc

yang hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Susruta. Cara ini masih tetap dianut

berabab-abad kemudian misalnya oleh Johann Christian Juengken di Charite Hospital Berlin

(1863).3,4

Awal dari pembedahan katarak modern dimulai oleh Jaques Daviel (1696 - 1762)

dimana ia memperkenalkan teknik sayatan pada limbus kornea bagian bawah dan dengan

pinset yang halus katarak tersebut diekstraksi keluar. Iridektomi hanya dilakukannya jika

lensa dianggapnya terlalu besar. Hal ini dilakukan tanpa mengindahkan dasar-dasar aseptic

maupun antiseptik sehingga sudah tentu banyak terjadi penyulit-penyulit pasca bedah.3,4

Cara-cara pembedahan yang asepsis dan penggunaan obatobat antiseptik pada

pembedahan katarak pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Carl Graefe (1830 - 1899)

seorang kemenakan dari Prof. Albrecht von Graefe. Dari 1074 operasi katarak yang

dilakukannya hanya ditemukan 10 kasus dengan penyulit infeksi pasca bedah.3,4

Sangat sulit mengetahui siapa yang sesungguhnya menjadi pelopor pembedahan

katarak intra-kapsuler, sebab pada masa sebelumnya biasanya operasi katarak intra- maupun

ekstra-kapsuler dilakukan para pembedah tergantung pada keadaan dan ketrampilan

pembedahnya. Georg Joseph Beer (1795) secara rutin melakukan pembedahan katarak

intrakapsuler.3,4

Albert Terson (1870) adalah yang pertama menggunakan forceps lensa untuk

mengeluarkan lensa. Alat ini diperbaiki oleh berbagai ahli yang kemudian disempurnakan

oleh Arruga sehingga menjadi sangat terkenal di Eropa pada saat itu.3,4

Ignacio Barraquer memperkenalkan alat yang dinamakannya erisiphake yaitu suatu

alat yang memegang lensa dengan daya vakum. Lensa yang terhisap dengan cara ini dapat

ditarik keluar. Operasi ini dinamakannya phacoerisis.3,4

Pada tahun 1961 terjadi revolusi dalam cara melakukan ekstraksi katarak. Tadeuz

Krwawics memperkenalkan cara ekstraksi dengan pendinginan ("cryoextraction"). Alat ini

disempurnakan oleh Dutch & Bellow. Mula-mula pendinginan dilakukan dengan CO2

kemudian dipergunakan juga N2 cair dan Freon, sebagai gas pendingin. Cara ekstraksi lensa

ini banyak dipakai oleh dokter mata saat ini dalam melakukan pembedahan katarak. Alat ini

terdiri dari suatu tabung berisi gas pendingin dengan pipa yang menyalurkan gas pendingin

tersebut ke sebuah jarum ekstraksi. Sesudah dilakukan sayatan sehingga kornea terbuka,

maka jarum pendingin dilekatkan pada permukaan lensa sambil gas pendingin dialirkan.

16

Page 17: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Beberapa saat kemudian sebagian lensa yang bersentuhan dengan jarum menjadi turut

membeku dan lekat pada jarum.3,4 Dengan cara ini lensa tersebut diekstraksi keluar.

Teknik-teknik bedah katarak adalah :

1. Ekstraksi intrakapsular (ICCE, Intra Capsular Cataract Extraction)

2. Ekstraksi ekstrakapsular (ECCE, Extra Capsular Cataract Extraction)

3. Insersi IOL (Intra Ocular Lens)

4. Phacofragmentation (Fakofragmentasi)

4.2 TEKNIK BEDAH KATARAK

4.2.1 EKSTRAKSI INTRAKAPSULAR

Ekstraksi intrakapsular yang sangat jarang digunakan lagi sekarang, adalah

mengangkat lensa in toto, yakni di dalam kapsulnya, melalui insisi limbus superior 140

hingga 160 derajat.2 Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Dapat

dilakukan pada zonula Zinni yang telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus. Pada

katarak ekstraksi intrakapsular tidak akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan

pembedahan yang sangat lama popular. Pembedahan ini dilakukan dengan menggunakan

mikroskop dan pemakaian alat khusus sehingga penyulit tidak banyak seperti sebelumnya.

Katarak ekstraksi intrakapsular ini tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien

berusia kurang dari 40 tahun yang mempunyai ligament hialoidea kapsular. Penyulit dapat

terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glaukoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan.1

Keuntungan :

1. Mengeluarkan seluruh lensa tanpa meninggalkan kapsul sehingga tidak memerlukan

operasi tambahan

2. Tidak memerlukan peralatan yang canggih sehingga pembedahan ekstraksi

intrakapsuler dapat dilakukan hamper semua kondisi

3. Rehabilitasi penglihatan dapat dilakukan setelah pembedahan dengan lensa kacamata

sementara +10.00 D

Kekurangan

17

Page 18: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Kekurangan pada ICCE yang signifikan jika dibandingkan dengan ECCE menyebabkan

teknik pembedahan ini tidak lagi diguna pakai. Insisi yang besar pada ICCE, yaitu sekitar

160°-180°, bisa menyebabkan terjadinya risiko tersebut :

1. Proses pemulihan yang lambat

2. Proses rehabilitasi penglihatan yang lambat

3. Berisiko terjadinya astigmatisme

4. Iris dan vitreous akan terkurung

5. Bisa terjadi luka pasca operasi dengan filtrasi secara tidak sengaja

Indikasi

Pada daerah yang mempunyai peralatan bedah yang terbatas ICCE biasanya dilakukan. ICCE

sangat berguna pada kasus dimana pasien tidak stabil, intumescent, hipermatur dan luxated

katarak. Jika zonula tidak cukup untuk menampung daya tahan pada pembedahan nukleus

dan cortex lensa melalui teknik ECCE, ICCE dapat dikerjakan.3

Kontraindikasi

Kontraindikasi absolut ICCE adalah pada anak, dan yang berusia dibawah 40 tahun dan pada

kasus traumatic rupture kapsular. Disamping itu, kontraindikasi relatif adalah pada pasien

myopia berat, Marfan syndrome, katarak morgagnian dan vitreous pada kamar anterior.3

Prosedur

Dilakukan insisi pada daerah periferal kornea atau limbus dengan kelepak konjungtiva

hendaklah besar untuk mengakomodasi keutuhan lensa dan ekstraksi instrument. Biasanya

diperkirakan sekitar 160°-180° (12-14 mm panjang). Letak luka bervariasi tergantung ahli

bedahnya dan kehendak pasien. Insisi pada daerah anterior atau kornea berkemungkinan

memerlukan insisi yang lebih pendek dan kurang pendarahan. Tetapi, penutupannya bisa

mengakibatkan peningian pada central kornea. Insisi pada daerah posterior memberi

penyembuhan yang lebih cepat dan dilindungi oleh konjungtiva, serta member kenyamanan

pada pasien. Insisi posterior juga mengurangkan terjadinya astigmatism dan mengurangkan

kerusakan endothelium kornea, tetapi menyebabkan perdarahan yang hebat.3

18

Page 19: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Iridektomi perifer dilakukan pada ICCE bertujuan untuk mengelakkan terjadinya

papillary block pasca operasi pada vitreous atau pada angle-supported lens implant. Assistant

mungkin diperlukan untuk mengelevasi sudut kornea yang cedera dan pada iris yang telah

dilepaskan, untuk menghadap daerah superior lensa. Cellulose sponge digunakan untuk

mengeringkan permukaan lensa anterior.3

4.2.2. EKSTRAKSI EKSTRAKAPSULAR

Pada ekstraksi ekstrakapsular, juga dilakukan insisi limbus superior; bagian anterior

kapsul dipotong dan diangkat; nukleus diekstraksi; dan korteks lensa dibuang dari mata

dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi, sehingga menyisakan kapsul posterior. Termasuk

dalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Pembedahan ini dilakukan pada

pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi

lensa intra ocular posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan

akan dilakukan bedah glaukoma, mata sebelahnya telah mengalami prolaps badan kaca,

sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid macula edema, pasca bedah

ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps

badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak

sekunder.2

Indikasi

Ekstraksi ekstrakapsuler dengan nukleus expression adalah perkembangan modern

yang major pada pembedahan katarak. Pemilihan teknik ini tergantung pada instrument yang

ada, kemahiran ahli bedah, dan densitas nukleus lensa.3

Pada pembedahan ECCE, lensa dan cortex dilepaskan melalui pembukaan pada

kapsul anterior, meninggalkan capsular bag. Teknik ini mempunyai banyak keuntungan jika

dibandingkan dengan ICCE karena teknik ini melakukan insisi yang lebih kecil berbanding

ECCE. Antara lain keuntungan ICCE adalah3 :

1. Kurang trama pada endothelium kornea

2. Dapat mengelak terjadi astigmatisme

19

Page 20: referat bedah katarak (Autosaved).doc

3. Lebih stabil dan aman

4. Mengurangkan risiko terjadinya kehilangan cairan vitreous saat operasi

5. Posisi anatomi yang lebih baik untuk tindakan fiksasi IOL

6. Mengurangkan insiden CME, pelepasan retina dan edema kornea

7. Mengurangkan mobilitas iris dan vitreous yang terjadi dengan endophthalmodonesis

8. Membentuk lapisan yang menghalang terjadinya pertukaran molekul antara aqueous

dan vitreous

9. Mengurangkan akses bakteri ke vitreous pada endophthalmitis

10. Mengleliminasi komplikasi jangka masa pendek dan jangka masa panjang.

Kontraindikasi

ECCE memerlukan keutuhan zonula sewaktu pelepasan nukleus dan bahan kortikal.

Jika zonula tidak cukup untuk menampung daya tahan pada pembedahan nukleus dan cortex

lensa melalui teknik ECCE, teknik bedah katarak yang lain harus dipertimbangkan.3

Prosedur

Dilatasi pupil perlu dilakukan pada ECCE, mydiatic/cycloplegic tetes mata digunakan

sebelum operasi, bertujuan untuk mendilatasi pupil. Nonsteroid topical anti-inflammatory

tetes mata digunakan untuk mempertahankan supaya pupil tetap berdilatasi sepanjang

operasi.3

Insisi

Sebelum melakukan ekspresi nukleus perlu dilakukan insisi sekitar 8-12 mm pada

midlimbal (lebih kecil dari ICCE). Pada permulaan insisi biasanya memerlukan alur pada

limbal. Insisi dilakukan dengan menggunakan round-tipped steel blade, microknife atau

diamond knife. Insisi ini biasanya pada superior. Satu tusukan insisi dilakukan kedalam bilik

mata depan untuk persiapan anterior capsulotomy, cystotome dimasukkan untuk memulakan

operasi.3

Anterior capsulotomy

Tujuan utama anterior capsulotomy adalah untuk melepaskan kararak tetapi

meninggalkan kapsular, bertujuan untuk menstabilisasi IOL yang akan ditanam. Terdapat

pelbagai teknik untuk membuka anterior kapsul. Jarum cystotome yang tajam atau tumpul

20

Page 21: referat bedah katarak (Autosaved).doc

diperlukan untuk membuat lubang koneksi untuk membuat capsulotomy. Selain itu, lubang

yang dibentuk dapat digunakan untuk membuat capsulorrhexis. Pada tepi robekan ini

kemudiannya dibersihkan dengan cytotome tip atau forceps dan ditarik sekitarnya dengan

lembut, untuk melepaskan circular portion pada kapsul anterior. Teknik ini menghasilkan

gabungan structural yang lebih utuh pada kapsul lensa untuk mempertahankan stabilitas dan

centrasi implant.3

Nucleus removal

Terdapat perbagai teknik untuk mengeluarkan nukleus. Pengungkapan manual

memerlukan penekanan pada inferior limbus hingga ke bahagian superior dan nukleus

diangkat dan dikeluarkan. Penekanan tambahan dari instrument yang memegang sclera

posterior akan membantu mengeluarkan nukleus dari ruangan tersebut. Nukleus dikeluarkan

dengan dilonggarkan dan diangkat dari kapsul dengan menggunakan gantungan (hook) dan di

sokong dengan menggunakan lens loop, spoon, atau vectis yang akan mendorong nukleus

keluar. Nukleus juga dapat dikeluarkan dengan menggunakan forceps atau nucleus splitter.3

Robekan dijahit sedikit untuk memperdalamkan ruangan dengan irigasi. Korteks

lensa dibersihkan dan diaspirasi. Posterior kapsular digosok dengan menggunakan abrasive-

tipped irrigation cannacula, menyeka dengan silicone-lined “squeegee” atau vacuum dengan

menggunakan aspirasi rendah untuk mengeluarkan jaringan epitel dan cortical dari

permukaan kapsul.3

Insersi IOL

Insersi IOL, pada kamar anterior biasanya terisi dengan viscoelastic. Viscoelastics

menyediakan perawatan pada kamar anterior dengan proteksi corneal endothelium. Kamar

posterior IOL dimasukkan pada sulkus atau kapsular. Fiksasi sulkus biasanya memerlukan

lensa intraocular yang besar (sekurang-kurangnya 12.5 mm) dan diameter optik yang besar

(sekurang-kurangnya 6.0 mm). Jika ahli bedah ingin memasukan IOL ke dalam

kapsular,viskoelastik diinjeksi ke dalam kapsul. Diameter IOL yang lebih kecil digunakan

(kurang dari 12.5 mm) dan diameter optik yang lebih kecil (5.0 mm, 5.5 mm lingkaran dan

5.0 x 6.0 mm bujur). Namun hasil studi melaporkan terdapat permasalahan jika menggunakan

optik IOLs yang lebih kecil diameternya terutama pada penderita yang midriasis dalam

gelap.3

Penutupan

21

Page 22: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Bekas robekan pada pasien yang melakukan teknik bedah ECCE biasanya ditutup

dengan 10 jahitan atau dengan satu alir jahitan yang panjang. Tenggangan jahitan yang baik

dapat membantu mengurangkan terjadinya pasca-operasi astigmatisml; jahitan yang longgar

akan menyebabkan astigmatism perpendicular ke arah axis jahitan, dan jahitan yang tegang

akan menyebabkan astigmatism ke dalam axis jahitan.3

4.2.3. LENSA INTRA OKULAR (INSERSI IOL)

Lebih dari 90% dari semua operasi katarak di Amerika Serikat – atau lebih dari 1 juta

per tahun – diikuti dengan implantasi lensa intraokuler. Membaiknya teknik bedah dan

implant lensa yang semakin baik memainkan peranan yang besar dalam kemajuan ini. Akan

tetapi, perangsang utama adalah kerugian yang ditimbulkan oleh kacamata afakia, antara lain

pembesaran bayangan, aberasi sferik, lapangan pandang terbatas, dan tidak ada kemungkinan

menggunakan lensa binokuler bila mata lainnya fakik.2

Sekitar 90% implant berada di kamera posterior dan 10% di kamera anterior. Ada

banyak jenis lensa, tetapi semuanya terdiri dari dua bagian dasar: optic sferis, biasanya dibuat

dari polimertimetakrilat; dan “foot plates” atau haptik untuk menahan lensa pada posisinya.

Lensa kamera posterior umumnya digunakan pada prosedur ekstrakapsular.

Kombinasi ini lebih disukai daripada lensa kamera anterior karena insidensi komplikasi yang

mengganggu pandangan lebih kecil, seperti hyphema, glaukoma sekunder, edema macula,

blok pupil. Insidensi kerusakan endotel kornea dan keratopati bulosa pseudofakik pada pasien

dengan lensa kamera posterior juga lebih kecil. Akan tetapi, jenis lensa kamera anterior yang

lebih baru sudah menurunkan insidensi komplikasi-komplikasi ini. Lensa kamera anterior

digunakan untuk pasien-pasien yang menjalani bedah intrakapsular atau kalau kapsul

posterior sudah ruptur tanpa sengaja pada saat pembedahan ekstrakapsular.2

Kontraidikasi untuk implantasi lensa intraocular antara lain, uveitis berulang,

retinomati, diabetik proliferatif, rubeosis iridis, dan glaukoma neovaskular. Pasien dengan

glaukoma sudut terbuka dan hipertensi okular dapat menerima lensa intraocular, tetapi lensa

kamera posterior lebih disukai. Usia dianggap merupakan kontraindikasi relatif, tetapi

semakin muda saja, pasien yang menerima lensa intraocular setiap tahunnya.2

22

Page 23: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Sebagai ganti lensa intraokuler adalah lensa kontak, tetapi banyak pasien lanjut usia

tidak dapat menerima atau memasangnya dengan mudah. Pada keadaan-keadaan tertentu,

kalau tidak dapat digunakan lensa intraokuler atau lensa kontak, dipakai kacamata afakia.2

Prosedur

Prosedur IOL di jelaskan di prosedur ECCE

4.2.4. PHACOFRAGMENTATION AND IRRIGATION

Metoda pembedahan katarak yang paling mutakhir dan masih terus diteliti hingga saat

ini adalah penggunaan getaran suara ultra untuk menghancurkan nukleus lensa, dikombinasi

dengan penghisapan atau irigasi massa lensa. Cara ini dikenal dengan nama "Phaco

emulsification and aspiration" atau "Phacofragmentation and irrigation". Pelopor teknik

operasi ini antara lain Kelman di Amerika Serikat dan Dardenne di Eropah. Mereka

menggunakan jarum yang dapat menimbulkan getaran ultra sonik yang dapat menghancurkan

nukleus lensa yang padat. Sebelum itu dengan pisau yang tajam, kapsul anterior lensa

dikoyak. Lalu jarum ultrasonic ditusukkan ke dalam lensa, sekaligus menghancurkan dan

menghisap massa lensa keluar. Cara ini dapat dilakukan sedemikian halus dan teliti sehingga

kapsul posterior lensa dapat dibiarkan tanpa cacat. Dengan teknik ini maka luka sayatan dapat

dibuat sekecil mungkin sehingga penyulit maupun iritasi pasca bedah sangat kecil.4

Berbagai teknik telah dikembangkan oleh para ahli sesuai dengan kemajuan

teknologi, dimana semakin lama operasi katarak semakin baik hasilnya. Kelak pada suatu

ketika mungkin operasi katarak hanyalah merupakan- operasi ringan dimana penderita setelah

dioperasi dapat langsung pulang dan dapat bekerja kembali tanpa perawatan di rumah sakit.4

HASIL BEDAH KATARAK

Keberhasilan bedah katarak sangat baik. Bedah katarak dapat meningkatkan

ketajaman penglihatan dan fungsi penglihatan. Lebih dari 90% pasien membaik dengan

koreksi mata meningkat 20/40 ke atas setelah operasi. Studi prospektif menunjukkan bahwa

pasien yang melakukan bedah katarak mempunyai peningkatan kualitas hidup, antara lain

komunitas dan aktivitas rumah, kesehatan mental, menyetir dan kepuasan hidup.3

PERAWATAN PASCA-OPERASI23

Page 24: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Kalau digunakan teknik insisi-kecil, masa penyembuhan pasca-operasi biasanya lebih

pendek. Pasien dapat bebas dari rawat jalan pada hari operasi itu juga, tetapi dianjurkan untuk

bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat selama

sekitar satu bulan. Matanya dapat dibalut selama beberapa hari, tetapi kalau matanya terasa

nyaman, balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca-operasi dan matanya dilindungi

dengan kacamata atau dengan pelindung sehari-harian. Pelindungan pada malam hari dengan

pelindung logam diperlukan selama beberapa minggu. Kacamata sementara dapat digunakan

beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya pasien melihat dengan cukup baik melalui lensa

intraocular sambil menantikan kacamata permanen (biasanya disediakan 6-8 minggu setelah

operasi).3

BAB V

KESIMPULAN

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yag dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa,denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya yang biasanya

mengenai kedua mata dan berjalan progesif. Katarak dapat dikelasifikasi menjadi beberapa

jenis antara lain :

1. Katarak kongenital

2. Katarak juvenile

3. Katarak senilis

4. Katarak sekunder

5. Katarak traumatika

24

Page 25: referat bedah katarak (Autosaved).doc

Sebagian besar katarak tidak dapat dilihat oleh penglihatan awam sampai menjadi

cukup padat (matur atau hipermatur) dan menimbulkan kebutaan. Namun, katarak pada

stadium perkembangannya yang paling dini dapat diketahui melalui pupil yang didilatasi

maksimum dengan oftalmoskop, kaca pembesar, atau slitlamp. Fundus okuli menjadi

semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan lensa, sampai reaksi fundus

yang sama sekali hilang. Pada stadium ini katarak biasanya telah matang dan pupil mungkin

tampak putih.

Penatalaksanaan bagi penyakit katarak adalah dengan tindakan bedah, yaitu dengan

mengeluarkan lensa mata yang keruh, kemudian menggantinya dengan lensa buatan. Operasi

katarak mempunyai tingkat keberhasilan yang lumayan tinggi. Studi prospektif menunjukkan

bahwa pasien yang melakukan bedah katarak mempunyai peningkatan kualitas hidup, antara

lain komunitas dan aktivitas rumah, kesehatan mental, menyetir dan kepuasan hidup.teknik

insisi pada katarak mempengaruhi masa penyembuhan pasca-operasi. semakin kecil insisi

semakin cepat penyembuhan. Teknik-teknik bedah katarak adalah :

1. Ekstraksi intrakapsular (ICCE, Intra Capsular Cataract Extraction)

2. Ekstraksi ekstrakapsular (ECCE, Extra Capsular Cataract Extraction)

3. Insersi IOL (Intra Ocular Lens)

4. Phacofragmentation (Fakofragmentasi)

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. dr. H. Sidarta Ilyas DSM : Ilmu Penyakit Mata. Jakarta 1990, Fakultas

Kedokteran Indonesia.

2. Daniel G. Vaughan, MD, Taylor Asbury, MD : Oftalmologi Umum. San Francisco,

Widya Medika.

3. The Eye M.D Assosiation. American Academy of Ophthhalmology. 2007-2008.

Lifelong Education for Opthalmology(LEO). San Francisco

4. dr. S.M. Akmam, dr. Zainal Azhar : Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta, Pusat

Penelitian dan Pengembangan P.T. Kalbe Farm

25

Page 26: referat bedah katarak (Autosaved).doc

5. Warta Medika. Operasi Katarak. 2010.

http://www.wartamedika.com/2008/09/operasi-katarak.html

26