referat barotrauma 2
DESCRIPTION
medical student tutorialTRANSCRIPT
Powerpoint Templates Page 1
Referat Barotrauma
Pembimbing : dr. Chevi Sayusman, Sp.FKoassisten Forensik
Universitas Kristen MaranathaPeriode : 17 November – 13 Desember
2014
Powerpoint Templates Page 5
• Ada 4 pasang sinus paranasal :– sinus maksila– sinus frontal– sinus ethmoid– sinus sfenoid kanan dan kiri
Powerpoint Templates Page 6
• Sinus paranasal hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala terbentuk rongga di dalam tulang.
• Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung.
Powerpoint Templates Page 8
• Paru-paru berfungsi dalam pertukaran gas antara udara luar dan darah yaitu oksigen dari udara masuk ke darah, dan karbondioksida dari darah ke luar ke udara.
• Proses pertukaran gas terjadi melalui lapisan yang terdiri dari epitel alveoli, membran basalis, cairan antarsel endotel kapiler, plasma, membran sel darah merah, dan cairan intrasel darah merah.
Powerpoint Templates Page 9
• Alveoli paru-paru kantong kecil dan tipis yang melekat erat dengan lapisan kapiler yang membawa darah yang bebas oksigen (deoxygenated) dari jantung.
• Molekul oksigen dapat disaring melalui dinding pembuluh darah tersebut untuk masuk ke aliran darah.
• Sama halnya dengan karbondioksida yang dilepaskan dari darah ke dalam kantong udara untuk dikeluarkan melalui pernapasan, menentukan jumlah oksigen yang masuk ke dalam darah dan jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari darah.
Powerpoint Templates Page 10
Hukum Boyle
• Hukum Boyle berbunyi “volum suatu gas berbanding terbalik dengan tekanan yang bekerja pada gas tersebut (jika suhu tetap konstan)”.
• Secara matematis : V=1/P• Oleh karena itu, untuk jumlah gas tertentu,
volum dikalikan dengan tekanan selalu memiliki nilai konstan (PxV bernilai konstan).
Powerpoint Templates Page 11
• Jadi, jika suatu gas memiliki volum awal V1 dan tekanan awal P1, dan tekanan dan volum tersebut berubah, maka hasil kali volum baru dan tekanan baru yang dihasilkan bernilai sama dengan keadaan awal apabila dikalikan.
Powerpoint Templates Page 12
Masalah Penyelam Saat Turun
• Masalah yang biasa terjadi, misalnya udara di telinga tengah dan sinus paranasalis akan terdesak dalam suatu volum selama penyelam turun ke area laut yang lebih dalam.
• Jika perubahan volum ini tidak dikompensasi dengan penambahan udara yang lebih banyak (pemerataan), maka barotrauma pada jaringan akan terjadi.
Powerpoint Templates Page 13
• Sebagai contoh, jika tas dengan volum 6 liter udara yang ada di permukaan laut (1 ATA) dibawa ke kedalaman 20 meter (3 ATA), maka volum akan berkurang 3 kali lipat menjadi 2 liter.
Powerpoint Templates Page 14
• Dengan cara yang sama pula ketika seorang penyelam mengambil napas maksimal di permukaan laut dan menyelam sampai kedalaman 20 meter (3 ATA), maka volum udara di paru-parunya berkurang dari 6 liter menjadi 2 liter.
• Dada dan paru-paru mengatasi dengan kompresi yang lebih baik daripada kompresi.
Powerpoint Templates Page 15
Definisi
• kerusakan jaringan akibat perubahan tekanan barometrik yang terjadi pada saat menyelam atau saat terbang
• segala sesuatu yang diakibatkan oleh tekanan kuat yang tiba-tiba dalam ruangan yang berisi udara pada tulang temporal, yang diakibatkan oleh kegagalan tuba eustachius untuk menyamakan tekanan dari bagian telinga tengah dengan adekuat dan terjadi paling sering selama turun dari ketinggian atau naik dari bawah air saat meyelam
Powerpoint Templates Page 16
Hukum Boyle
• Suatu penurunan atau peningkatan pada tekanan lingkungan akan memperbesar atau menekan suatu volume gas dalam ruang tertutup.
• Bila gas terdapat dalam struktur yang lentur, maka struktur tersebut dapat rusak karena ekspansi atau kompresi.
• Barotrauma dapat terjadi bilamana ruang-ruang berisi gas dalam tubuh (telinga tengah, paru-paru) menjadi ruang tertutup dengan menjadi buntunya jaras-jaras ventilasi normal.
Powerpoint Templates Page 17
Etiologi dan Klasifikasi
• Saat menyelam• Saat penerbangan
Powerpoint Templates Page 18
Saat menyelam
• tekanan atmosfer dan tekanan hidrostatik• Diver’s depth gauges mengetahui
tekanan hidrostatik (kedalaman air) dan berada pada angka nol pada permukaan laut
• Gauge pressure selalu 1 atmosfer lebih rendah dari tekanan yang sebenarnya dan tekanan absolut
Powerpoint Templates Page 19
Tekanan Atmosfer
• 1 atmosfer ≈ 10 meter kedalaman laut ≈ 33 kaki kedalaman air laut ≈ 34 kaki kedalaman air segar ≈ 1 kg/cm2 ≈ 14,7 lbs/in2 psi ≈ 1 bar ≈ 101,3 kilopascals ≈ 760 mmHg
Powerpoint Templates Page 20
Tekanan Absolut
• Tekanan total yang dialami seorang penyelam ketika berada di kedalaman laut yang merupakan jumlah dari tekanan atmosfer yang berada di permukaan air ditambah tekanan yang dihasilkan oleh massa air di atas penyelam (tekanan hidrostatik)
• Satuanya : ATA
Powerpoint Templates Page 21
Tekanan Gauge
• Tekanan hidrostatik pada penyelam secara umum diukur dengan suatu tekanan atau depth gauge
Powerpoint Templates Page 22
Tekanan Parsial
• Proporsi tekanan total yang dimiliki oleh masing-masing gas pada campuran gas
• Misal: udara pada 1 ATA mengandung oksigen 21%, maka tekanan parsial oksigen adalah 0,21 ATA
Powerpoint Templates Page 23
• squeeze : Barotrauma pada saat menyelam dapat terjadi pada saat turun ke dalam air
• reverse squeeze atau overpressure : barotrauma pada saat naik ke permukaan air secara cepat
Powerpoint Templates Page 24
Saat penerbangan
• Tekanan udara menurun saat lepas landas (naik/ asecend) udara dalam telinga tengah mengembang dan secara pasif akan keluar melalui tuba auditiva
• Meninggi pendaratan (turun/ descend).
Powerpoint Templates Page 25
• Untuk memenuhi regulasi tekanan yang adekuat, terjadi perbedaan tekanan telinga tengah dengan tekanan atmosfir yang besar selama lepas landas dan mendarat ekstensi maksimal membran timpani perdarahan
• Pada ekstensi submaksimal, akan timbul perasaan penuh dalam telinga dan pada ekstensi maksimal berubah menjadi nyeri
Powerpoint Templates Page 26
Berdasarkan letak anatomisnya, barotrauma dibagi menjadi:
• Barotrauma telinga– Barotrauma telinga luar– Barotrauma telinga tengah– Barotrauma telinga dalam
• Barotrauma sinus paranasalis• Barotrauma pulomonal• Barotrauma odontalgia
Powerpoint Templates Page 27
Masalah penyelam saat naik
• Kapasitas volume udara paru-paru laki-laki sekitar 6 liter• Jika seorang penyelam mengambil napas penuh pada
kedalaman 20 meter (3 ATA) dari set scuba dan kembali ke permukaan tanpa menghembuskan napas, maka volum gas di paru-parunya akan meningkat dari volum paru-paru total 6 liter 18 liter udara (6x3 liter).
• Paru-paru harus memperluas kapasitasnya untuk menampung volum sebanyak 18 liter sehingga dapat menyebabkan titik yang tidak dapat ditoleransi oleh paru-paru barotrauma pada paru-paru atau pulmonary barotrauma of ascent.
Powerpoint Templates Page 28
Hukum Charles
jika tekanan tetap konstan, maka volum dari suatu massa gas bervariasi secara langsung dengan temperatur absolut (suhu absolut diperoleh dengan menambahkan 273 untuk suhu derajat celcius). Dengan kata lain, pada tekanan tetap,
Jika gas dipanaskan, volume bertambah Jika gas didinginkan, volume berkurang.
Powerpoint Templates Page 29
Hukum Dalton’s
• Dalam suatu campuran gas, tekanan total diberikan oleh campuran gas tersebut, yaitu jumlah dari tekanan yang akan diberikan oleh masing-masing gas jika menempati volum total gas tersebut.
• Artinya,
tekanan total = jumlah dari tekanan parsial.
• Misalnya, udara mengandung sekitar 21% oksigen (O2) dan 78% nitrogen (N2)
Powerpoint Templates Page 30
Hukum Henry
Jumlah gas yang akan larut dalam cairan pada suhu tertentu sebanding dengan tekanan parsial gas dalam kontak dengan cairan tersebut.
• Ini berarti bahwa jika tekanan gas dalam cairan meningkat, maka lebih banyak gas akan larut dalam cairan.
Powerpoint Templates Page 31
Insidensi
• Perubahan tekanan sering terjadi saat menyelam dan saat terbang Menyelam pada 17 kaki pertama di bawah air Terbang pada ketinggian 18.000 kaki pertama di atas bumi.Dengan demikian, perubahan tekanan lingkungan terjadi lebih cepat pada saat menyelam dibandingkan dengan saat terbang. • Kasus barotrauma di Amerika Serikat dapat ditemukan pada 2,28 kasus per
10.000 penyelaman pada kasus berat. Sedangkan pada kasus ringan tidak diketahui karena banyak penyelam tida mencari pengobatan.
• Resiko barotrauma ini meningkat pada penyelam dengan riwayat asma, selain itu juga meningkat 2,5 kali pada pasien dengan paten foramen ovale.
• Kematian akibat barotrauma di pesawat militer telah dilaporkan terjadi pada tingkat 0,024 per juta jam penerbangan. Tingkat insidensi dekompresi untuk rata-rata penerbangan sipil sekitar 35 per tahun. Sedangkan pada departemen pertahanan Australia dapat ditemukan 82 insidensi per juta jam waktu terbang.
• Sedangkan pada barotrauma akibat menyelam tidak ada informasi yang tersedia di seluruh dunia.
Powerpoint Templates Page 32
Patofisiologi• Hukum Boyle : hubungan antara volume gas dalam ruangan tertutup dengan tekanan lingkungan sekitar.
• Penurunan atau peningkatan tekanan lingkungan memperbesar atau menekan suatu volum dalam ruangan tertutup. Bila gas dalam struktur yang lenturdapat rusak karena ekspansi atau kompresi.
• Barotrauma timbul akibat adanya perubahan tekanan yang tiba-tiba di luar struktur tubuh yang terkait. Barotrauma yang terjadi pada penurunan disebut squeeze.
Powerpoint Templates Page 33
Syarat untuk terjadinya squeeze adalah:• Adanya ruangan yang berisi udara• Ruangan tersebut memiliki dinding yang kuat• Ruangan tersebut tertutup• Ruangan tersebut memiliki membaran dengan suplai darah
dari arteri maupun vena yang memasuki ruangan dari luar• Adanya perubahan tekanan pada lingkungan sekitar secara
tiba-tiba• Barotrauma yang terjadi pada saat penyelam naik dari
kedalaman secara cepat disebut reverse squeeze atau overpressure. Terjadi usaha tubuh untuk mengeluarkan isi dari ruangan untuk menyesuaikan tekanan.
Powerpoint Templates Page 34
Barotrauma Penurunan (Squeeze) Telinga Dalam Penyelam naik ke permukaan dengan cepat
tekanan pada membran timpani diteruskan pada oval dan round window meningkatkan tekanan telinga dalam
• Gejala klinis : – Tinitus– Berkurangnya ketajaman pendengaran – Vertigo– Diaskusis– Mual dan muntah
Powerpoint Templates Page 35
Barotrauma Penurunan (Squeeze) Sinus Paranasalis
Barotrauma pada sinus terjadi bila pasase yang menghubungkan sinus dan ruangan lainnya tertutup karena mukosa maupun jaringan
• Gejala : – Nyeri pada sinus yang terkena– Perdarahan dari hidung yang berasal dari
sinus yang terkena
Powerpoint Templates Page 36
Barotrauma Odontalgia
Barodontalgia terjadi bila terdapat udara yang dibentuk oleh pembusukan berada pada sambungan yang kurang baik sehingga udara tersebut terperangkap.
Gejala klinis : - keretakan gigi maupun lepasnya tambalan gigi
Powerpoint Templates Page 37
Barotrauma Penurunan (Squeeze) Pulmonal
Barotrauma pada paru terjadi saat tidak adanya udara yang dapat masuk ke dalam paru untuk menyesuaikan tekanan dengan lingkungan – Co: Penyelaman dengan menahan napas. Darah dan cairan tubuh akan mengalir ke paru untukmeningkatkan tekanan pembengkakanGejala klinis yang terjadi biasanya fatal dan berupakompresi dinding dada.
Powerpoint Templates Page 38
Barotrauma Penurunan (Squeeze) Wajah dan Tubuh
Terjadi saat penggunaan masker wajah SCUBA, masker wajah lain yang menyebabkan pengeluaran udara melalui hidung, maupun pada exposure suit yang mengakibatkan udara terperangkap. Pada barotrauma wajah, daerah yang mengalami gangguan terberat adalah mata dan kantong mata. Pada barotrauma tubuh, udara yang terperangkap pada pakaian akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan perdarahan pada daerah tersebut.
Powerpoint Templates Page 39
Barotrauma yang terjadi pada saat penyelam naik dari kedalaman secara cepat disebut reverse squeeze atau overpressure
Overpressure memiliki beberapa gejala yang berbeda dengan squeeze
Powerpoint Templates Page 40
Barotrauma saat naik (Overpressure) Telinga Tengah
Pada overpressure telinga tengah, peregangan dan ruptur membran timpani dapat terjadi dan mengakibatkan nyeri yang sama dengan squeeze. Sebagai tambahan, dapat terjadi facial baroparesis, dimana peningkatan tekanan yang mengakibatkan kurangnya suplai darah pada nervus facialis karena tekanan pada telinga tengah diteruskan ke tulang temporal. Dibutuhkan overpressure selama 10 sampai 30 menit untuk gejala dapat terjadi, dan fungsi nervus facialis kembali ke normal setelah 5 sampai 10 menit setelah penurunan overpressure
Powerpoint Templates Page 41
Barotrauma saat naik (Overpressure) Sinus Paranasalis
Gejala pada overpressure sinus sama dengan squeeze pada sinus
Powerpoint Templates Page 42
Overpressure Pulmonal
Disebabkan karena ekspansi dari gas yang masuk ke paru-paru saat menyelam. Ekspansi ini bila melebihi kapasitas pengembangan paru dipaksakan untuk masuk ke dalam jaringan sekitar dan pembuluh darah sehingga emboli. Gejala yang ditimbulkan bergantung pada daerah emboli. Gas pada jaringan sekitar paru akan menimbulkan emfisema mediastinum dan subkutis, bahkan penumothoraks.
Powerpoint Templates Page 43
Pada pemeriksaan fisik :o Pembengkakan dan perdarahan pada
daerah yang mengalami squeeze maupun overpressure
o Krepitasi pada emfisema subkutisoDefisit neurologis pada pasien dengan
emboli gas
Powerpoint Templates Page 44
Pemeriksaan Penunjang
• Analisa Gas Darah Untuk mengevaluasi gradien alveolus-arteri untuk mengetahui terjadinya emboli gas
• Darah LengkapPasien yang memiliki hematokrit lebih dari 48% memiliki sekuele neurologis yang persisten selama 1 bulan setelah perlukaan
• Kadar Serum Creatin PhosphokinasePeningkatan kadar serum kreatin fosfokinase menandakan peningkatan kerusakan jaringan karena mikro emboli.
Powerpoint Templates Page 45
Diagnosis• Anamnesisriwayat menyelam atau penerbangan dimana terdapat perubahan cepat pada tekanan lingkungan.• Gejala klinis dan mekanisme-Barotrauma Penurunan (Squeeze) Telinga Luar-Barotrauma Penurunan (Squeeze) Telinga Tengah
Powerpoint Templates Page 46
Penatalaksanaan
• Tujuan Rekompresi : menghilangkan rasa sakit dan mengurangi kerusakan jaringan.
• O2 dalam terapi : – mempercepat sampai 10 kali perlarutan
gelembung – membantu oksigenasi jaringan yang rusak
dan iskemik.
Powerpoint Templates Page 47
Penatalaksanaan
• Terpenting Rekompresi dengan 100%, tekanan 2,8 ATA.– Sesudah 10 menit belum sembuh sempurna
diperpanjang sampai 100 menit + diselingi tiap 20 menit bernapas 5 menit udara biasa.
– Dekompresi dari 18 meter ke 9 meter selama 30 menit dan mengobservasi penderita kemungkinan terjadinya deteriorasi dinaikkan ke permukaan selama 30 menit.
– Waktu pengobatan <5 jam.
Powerpoint Templates Page 48
Penatalaksanaan
• Kasus darurat, jauh dari fasilitas :– Rekompresi di air– Kedalaman maks 9 meter selama 30-60 menit– Kecepatan naik 1 meter tiap 12 menit – Bila gejalanya kambuh tetap berada di
kedalaman tsb selama 30 menit sebelum meneruskan naik ke permukaan
– Setiba di permukaan O2 selama 1 jam bernapas dengan udara selama 1 jam - 12 jam.
Powerpoint Templates Page 49
Penatalaksanaan
• Obat-obatan : – dehidrasi atau syok infus cairan (dekstran,
plasma) – edema otak steroid (dexamethason) – obat anti pembekuan darah (heparin)– gagal jantung digitalis– antioksidan (vitamin E, C, beta karoten) untuk
mengantisipasi pembekuan oksidan (radikal bebas) yang merusak sel tubuh pada terapi oksigen hiperbarik.
Powerpoint Templates Page 50
Daftar Pustaka
Adams, George L, MD, et al. Barotrauma dalam BOEIS Buku Ajar penyakit THT Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2006; 91-2.
Aly, Rusly, dr. Barotrauma. Banda Aceh: Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. 2010;35-8.
Edmonds, Carl MD, et al. Physics Diving Chapter 2 dalam Diving Medicine for SCUBA Divers 5th Edition. Australia: National Library of Australia. 2013;11-28.
Direction of Commander, Naval Sea Systems of Command. Mixed Gas Surface Supplied Diving Operations in US Navy Diving Manual Revision 6. 2011;180-199.
Ajeng, Darmafindi dan Indriawati Ratna. Pengaruh Frekuensi Penggunaan Pesawat Terbang dengan Kejadian Barotrauma. Yogyakarta: Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2011;1-6.
Lawrence, Chris Dr. Autopsy and Investigation of Scuba Diving Fatalities. Australia: The Royal College of Pathologist of Australia. 2012;1-16.
Powerpoint Templates Page 51