reaksi reversal
TRANSCRIPT
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 1/17
REAKSI REVERSAL
A. PENDAHULUAN
Kusta adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae,
berbentuk basil tahan asam dan alkohol, serta gram positif. Mycobacterium Leprae
berkembang biak dengan baik pada suhu 300C dibawah suhu tubuh rata-rata dari
manusia. Sampai sekarang belum dapat dibiakkan dalam media artifisial. Masa
replikasi kuman memerlukan waktu yang sangat lama dibandingkan dengan kuman
lain, yaitu 2-2 hari. !leh karena itu masa tunas men"adi lama, yaitu rata-rata 2#$
tahun. Mycobacterium Leprae, pertama menyerang saraf tepi, selan"utnya dapat
menyerang kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem
retikuloendotelial, mata, otot, tulang dan testis, ke%uali susunan saraf pusat. -&
'enderita kusta dapat mengalami reaksi kusta. (eaksi kusta ini adalah
interupsi dengan episode akut pada per"alanan penyakit yang sebenarnya sangat
kronik, yang merupakan suatu reaksi kekebalan atau reaksi antigen-antibodi.
(eaksi kusta dibagi men"adi dua yaitu reaksi tipe ) atau reaksi re*ersal yang
disebabkan karena meningkatnya kekebalan seluler se%ara %epat dan reaksi tipe ))
atau reaksi erythema nodosum leprosum +/ yang merupakan reaksi humoral
yang ditandai dengan timbulnya nodul kemerahan, neuritis, gangguan saraf, dll.2
(eaksi kusta tipe ) +reaksi re*ersal, reaksi up grading / yang umumnya
ter"adi pada kusta tipe borderline. ang memegang peranan penting pada reaksi ini
adalah sistem imunitas seluler. (eaksi ini termasuk reaksi hipersensiti*itas tipe )1.
(eaksi tipe ) ini merupakan keadaan dimana terdapat perubahan hipersensiti*itas
seluler dan penyakit mengalami pergeseran sepan"ang spe%trum kusta. (eaksi tipe
ini ter"adi sekitar 30-&0 penderita kusta tipe borderline.
B. EPIDEMIOLOGI
're*alensi (( ber*ariasi antara 4-33 dari seluruh penderita kusta,
umumnya ter"adi pada penderita kusta tipe borderline. 'enderita tipe 55 dan 5
1
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 2/17
mempunyai pre*alensi lebih tinggi daripada tipe 56. 're*alensi (( pada penderita
56 ber*ariasi antara 20-$0.3
5ernink dkk +778/ melaporkan hasil penelitian terhadap 4$ penderita
reaksi di )ndonesia, dari se"umlah penderita tersebut & penderita +$$/ mengalami
(( dan 2& penderita +$$/ mengalami (( dan 2& penderita +33/ mengalami
silent neuritis.3
C. ETIOPATOGENESIS
(eaksi re*ersal disebabkan oleh peningkatan CM) se%ara tiba-tiba sebagai
respon terhadap antigen dari M. Leprae yang dapat diperlihatkan se%ara in vitro
dengan tes transformasi limfosit. 'atogenesa meningkatnya CM) ini tidak diketahui
se%ara pasti.3
Menurut 9opling, (( merupakan delayed hypersensitivity reaction seperti
halnya reaksi hipersensiti*itas tipe )1 menurut Coombs dan Cell. :ntigen yang
berasal dari produk akibat basil yang telah mati akan bereaksi dengan limfosit 6
disertai perubahan S)S yang %epat. 'ada dasarnya reaksi ini ter"adi akibat
perubahan keseimbangan antar CM) dan basil. Sehingga sebagai hasil akhir reaksi
ini dapat ter"adi up-grading ;re*ersal, apabila menu"u ke arah bentuk tuberkuloid
+ter"adi peningkatan S)S/ atau down-grading bila menu"u ke bentuk lepromatosa
+ter"adi penurunan S)S/. Meskipun se%ara teoritis (( dapat ter"adi pada semua
bentuk kusta subpolar, tetapi pada bentuk 55 "auh lebih sering ter"adi daripada
bentuk yang lain. 5entuk 55, bila ter"adi (( akan berubah men"adi bentuk 56 dan
akhirnya ke bentuk 66. Sedangkan bila ter"adi down-grading akan berubah men"adi
bentuk 5 dan dapat ke bentuk .3
<isamping itu, terdapat beberapa faktor pen%etus terhadap ke"adian ((, yaitu =
• )nfeksi yaitu malaria, filariasis, typus abdominalis, 65C dan lain-lain.
• Stress mental merupakan penyebab yang paling sering.
• 6rauma seperti operasi.
• 1aksinasi, hasil, melahirkan atau post partum.
2
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 3/17
(eaksi-reaksi dapat ter"adi spontan, khususnya pada kusta tipe 56, tetapi
biasanya diikuti dengan berkurangnya "umlah kuman sebagai akibat pengobatan.
Keuntungan dari meningkatnya kekebalan seluler yaitu prognosis men"adi lebih
baik dengan lebih %epat ter"adinya kema"uan dalam penyembuhan dan menurunnya
ke%enderungan untuk ter"adi relaps. )ndeks bakteriologi "uga menurun. 'enyebab
peradangan akut yang mana merupakan gambaran penting reaksi tipe ini adalah
meningkatnya transformasi limfosit.3
D. GEJALA KLINIS
(eaksi re*ersal +reaksi tipe / lebih banyak ter"adi pada pasien yang berada
di spektrum borderline + Borderline lepromatous, Mid Borderline, Borderline
tuberculoid / karena tipe borderline ini merupakan tipe tidak stabil.7
>ambaran klinis dari (( berupa penambahan atau perluasan lesi yang ada,
tetapi bukan nodus, tanpa atau dengan ge"ala neuritis dari yang ringan sampai
berat.3
5entuk tipe klinis bergantung pada sistem imunitas seluler +S)S/. S)S baik
akan tampak gambaran klinis kearah tuberkuloid, sebaliknya S)S rendah akan
memberikan gambaran lepromatosa. 6ipe ) atau indeterminate tidak termasuk
dalam spektrum. 66 adalah tipe tuberkuloid polar, yakni tuberkuloid 00,
merupakan tipe yang stabil sehingga tidak mungkin berubah tipe. 5egitu "uga
adalah tipe lepromatosa polar merupakan lepromatosa 00 yang stabil.
Sedangkan tipe antara i dan 6i disebut tipe borderline atau %ampuran, %ampuran
antara tuberkuloid dan lepromatosa. 55 adalah tipe %ampuran yang terdiri dari $0
tuberkuloid dan $0 lepromatosa. 56 dan 6i lebih banyak tuberkuloidnya,
sedangkan 5 dan i lebih banyak lepromatosanya. 6ipe-tipe ini merupakan tipe
yang labil, sehingga bisa bebas beralih tipe kearah 66 atau .
3
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 4/17
'erubahan tiba-tiba dari yang sebelumnya plak tumpul men"adi lesi
bengkak, dan lesi bengkak baru timbul di kulit normal dengan atau tanpa
gangguan neuritis. ?arna eritematous yang ungu kehitaman adalah karakteristik
<6@. 1arian morfologi meliputi anular, konsentris, dan perubahan e%Aematous.
>ambar = (eaksi 6ipe , ter"adi inflamasi akut pada daerah lesi yang sudah ada,
bersisik, dan tampak ulserasi. 5anyak lesi ke%il yang baru mun%ul. >ambar 2 (eaksi
re*ersal. 6ampak lesi lama lebih eritem, udem, berbatas tegas, berukuran besar, disertai
lesi baru dengan ukuran lebih ke%il.2,
6abel . >e"ala tanda reaksi tipe .3
>e"ala (eaksi (ingan (eaksi 5erat
esi Kulit 6ambah aktif, menebal merah,terasa panas dan nyeri tekanB
makula yang menebal dapat
sampai membentuk plak
esi membengkak sampai adayang pe%ah, merah, teraba panas
dan nyeri tekanB ada lesi kulit
baruB tangan dan kaki
membengkak, sendi-sendi
bengkak
Saraf 6epi 6idak ada neuritis +tidak ada
penebalan saraf dan gangguan
fungsi/
:da neuritis +nyeri tekan,
dan;atau gangguan fungsi,
misalnya kelemahan otot/
Keadaan 6idak ada demam Kadang-kadang ada demam
ringan
4
1 2
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 5/17
6abel 2. 5erat ringannya (eaksi tipe pada organ terkena.7
!rgan yang
terkena
(eaksi 6ipe
(ingan 5erat
Kulit 5er%ak putih men"adi merah,
yang merah "adi lebih merah.5er%ak meninggi
5er%ak putih men"adi merah,
yang merah "adi lebih merah.6imbul ber%ak baru, kadang-
kadang disertai panas dan
malaise
lserasi +-/
dema tangan dan kaki +-/
lserasi +D/
dema tangan dan kaki +D/
Saraf tepi Membesar, tidak nyeri.
Eungsi saraf tidak terganggu
Membesar, nyeri.
Eungsi saraf terganggu.
>e"ala konstitusi <emam +-/ <emam +F/
>angguan pada
organ lain
6idak ada 6idak ada
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
/ 'emeriksaan 5akterioskopik
'emeriksaan bakterioskopik digunakan untuk membantu menegakkan
diagnosis dan membuat pengamatan pengobatan. Sediaan dibuat dari kerokan
"aringan kulit atau usapan dan kerokan mukosa hidung yang diwarnai dengan
perwarnaan terhadap basil tahan asam, antar lain dengan G)@-S.
5akterioskopik negatif pada seseorang penderita, bukan berarti orang tersebut
tidak mengadung bakteri M. Leprae. 'ertama-tama harus ditentukan lesi di kulit
yang diharapkan paling padat oleh basil, setelah terlebih dulu menentukan
"umlah tempat yang akan diambil. 9umlah lesi untuk pemeriksaan rutin
sebaiknya minimal &- tempat, yaitu kedua %uping telinga bagian bawah dan 2-&
lesi lain yang paling aktif, berarti yang paling eritematosa dan paling infiltratif.
'emilihan kedua %uping telingan tersebut tanpa menghiraukan ada tidaknya lesi
di tempat tersebut, oleh karena atas dasar pengalaman tempat tersebut diharap
mengandung basil paling banyak.
5
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 6/17
M. Leprae tergolong basil tahan asam +56:/, akan tampak merah pada
sediaan. <ibedakan bentuk batang utuh +solid/, batang terputus + fragmented /,
butiran +granular/. 5entuk solid adalah basil hidup, sedang fragmented dan
granular merupakan bentuk mati. 'enting untuk membedakan antara bentuk
solid dan non solid karena bentuk solid lebih berbahaya karena dapat
berkembang biak dan dapat menularkan ke orang lain. amun, dalam praktek,
sukar untuk membedakan solid dan non sloid karena dipengaruhi oleh banyak
ma%am faktor. Kepadatan 56: tanpa membedakan solid dan non solid pada
sebuah sediaan dinyatakan dalam bentuk indeks bakteri +)5/ dengan nilai dari 0
sampai D menurut ()<.
6abel 3. )ndeks bakteri menurut ()<,3
0 6idak ada 56: dalam 00 lapang pandang
D -0 56: dalam 00 lapang pandang
2D -0 56: dalam 0 lapang pandang
3D -0 56: rata-rata dalam lapang pandang
&D -00 56: rata-rata dalam lapang pandang$D 0.000 rata-rata dalam lapang pandang
D H000 56: rata-rata dalam lapang pandang
'emeriksaan dengan menggunakan mikroskopik %ahaya dengan minyak
emersi pada pembesaran lensa ob"ektif 00I. )5 seseorang adalah )5 rata-rata
semua lesi yang dibuat pada sediaan. )ndeks morfologi +)M/ adalah persentase
bentuk solid dibanding dengan "umlah solid dan non solid.
2/ 'emeriksaan @istopatologi
>ambaran histopatologi terdapat infiltrat limfosit yang meningkat
sehingga ter"adi udem dan hiperemi. <iferensiasi makrofag ke arah
peningkatan sel epiteloid dan sel Giant memberi gambaran sel Langhans.
'enurunan "umlah basil dari )M, bahkan basil kusta sudah tidak di"umpai lagi.
6
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 7/17
Kadang-kadang terdapat nekrosis di dalam granulosum, penyembuhan ditandai
dengan fibrosis.3
:danya kuman M. Leprae masuk, akibatnya akan bergantung pada
sistem imunitas seluler +S)S/ orang itu. :pabila imunitas selulernya tinggi,
makrofag akan mampu memfagosit M. Leprae. <atangnya histiosit ke tempat
kuman disebabkan karena proses imunoligik dengan adanya faktir kemotaktik.
Kalau datangnya berlebihan dan tidak ada lagi yang harus difagosit, makrofag
akan berubah bentuk men"adi sel epiteloid yang tidak dapat bergerak dan
kemudian akan berubah men"adi sel datia Langhans. :danya massa epiteloid
yang berlebihan dikelilingi oleh lomfosit yang disebut tuberkel akan men"adi
penyebab utama kerusakan "aringan dan %a%at. 'ada penderita dengan
imunitas seluler rendah atau lumpuh, histiosit tidak dapat menghan%urkan M.
Leprae yang sudah ada didalamnya, bahkan di"adikan tempat berkembangbiak
dan disebut sel 1ir%how;sel lepra;sel busa dan sebagai alat pengangkut
penyebarluasan.
6abel &. Karakteristik tipe kusta menurut klasifikasi ()<-9!')>.
Tipe
TT BT BB BL LL
TT Ti BT BB BL Li LL
(eaksi
lepromin
3+ 2+ 1+ - - - -
Stabilitas
imunologik
++ + ± - ± + ++
(eaksi
borderline
- ± + ++ + ± -
.. - - - - - + +
5asil dalam
hidung
- - - - + ++ ++
5asil dalam
granuloma
0 0 - 1+ 1+ - 3+ 3
!+
!
"+
" #+ " #+
Sel
epiteloid
+ + + + - - -
Sel datia
anghans
+++ ++ + + - - -
>lobi - - - - - + +
7
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 8/17
Sel 1ir%how - - - - + ++ +++
imfosit +++ +++ ++ + ++$
± ±
)nfiltasi
Aona sub
epidermal
+ + +$- - - - -
Kerusakan
saraf
++ +++ ++ + ± + -
3/ 'emeriksaan Serologi
'emeriksaan serologi lepra didasarkan atas terbentuknya antibodi pada
tubuh seseorang yang terinfeksi M. Leprae. :ntibodi yang terbentuk dapat
bersifat spesifik terhadap M. Leprae, yaitu antibodi anti phenolic glycolipid-1
+'>-/ dan antibodi antiprotein k< serta 3$k<. Sedangkan antibodi yang
tidak spesifik antara lain antibodi anti lipoarabinomanan +:M/, yang "uga
dihasilkan oleh kuman M. Tuberulosis.
Kegunaan pemeriksaan serologik ini ialah dapat membantu diagnosa
lepra yang meragukan, karena tanda klinis dan bakteriologik tidak "elas.
<isamping itu dapat membantu menentukan lepra subklinis, karena tidak
didapatkan lesi kulit, misalnya pada nonkontak serumah. 'emeriksaan
serologik, didasarkan terbentuk antibodi pada tubuh seseorang yang
terinfeksi oleh M. Leprae. Ma%am-ma%am pemeriksaan serologik lepra
ialah=
a. "i M': + Mycobacterium Leprae !article "glutination/
b. "i )S: + #n$yme Lined %mmuno&orbent "ssay/
%. M dipsti%k + Mycobacterium Leprae dipstic /.
8
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 9/17
%. DIAGNOSIS BANDING
1. Re&'p( K)(*'
(elaps adalah kembalinya penyakit se%ara aktif kepada penderita yang
sesungguhnya telah menyelesaikan pengobatan yang telah ditentukan dan karena
itu pengobatannya telah dihentikan oleh petugas yang berwenang. >ambaran klinis
relaps berupa = / 5iasanya mun%ul sesudah pengobatan dihentikan, umumnya
sesudah inter*al satu tahun. 2/ 'enebalan atau kerusakan saraf atau adanya saraf
baru yang terkena. 3/ <itemukan bakteri pada tempat yang sebelumnya negatif dan
atau positif pada lesi yang baru. &/ Meluasnya lesi yang telah ada, menebal,
eritematosa, atau ter"adinya infiltrat pada lesi yang sebelumnya telah menghilang
atau terbentuknya lesi baru. >e"ala timbul perlahan-lahan dan tidak pernah disertai
dengan demam atau perasaan kurang enak.3
2. U*i,'i'
rtikaria merupakan reaksi *askuler di kulit akibat berma%am-ma%am
sebab biasanya ditandai dengan edema setempat yang %epat timbul dan hilang
perlahan-lahan, berwarna pu%at dan kemerahan meninggi dipermukaan kulit,
sekitarnya dapat dikelilingi halo.
Keluhan sub"ektif biasanya gatal, rasa terbakar, atau tertusuk. Klinis tampak
eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadang-kadang bagian tengah tampak
lebih pu%at. 5entuknya dapat papular seperti pada urtikaria akibat sengatan
serangga, besarnya dapat rentikular, numular, sampai plakat.
9
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 10/17
>ambar 3 = rtikaria. 'ada dorsum manus dan pergelangan tangan tampak lesi urtika
berukuran lentikular, di sekitarnya eritema.2
3. P(i'(i(
'soriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronis dan
residif, ditandai dengan adanya ber%ak-ber%ak eritema berbatas tegas dengan
skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan B disertai fenomena tetesan lilin,
:uspitA, dan Kobner. Kelainan kulit terdiri atas ber%ak-ber%ak eritema yang
meninggi +plak dengan skuama di atasnya/. ritema sirkumskrip dan merata,
tetapi pada stadium penyembuhan sering eritema di tengah menghilang dan hanya
terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarnah putih seperti mika
serta transparan.
>ambar & = 5er%ak eritematosa berupa plak kronik dengan batas tegas.8
G. PENATALAKSANAAN
10
3
4
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 11/17
Sebelum memulai penanganan reaksi, terlebih dulu lakukan identifikasi tipe
reaksi yang dialami serta dera"at reaksinya. @al ini dapat dinilai dari hasil kesimpulan
pemeriksaan pada formulir pen%atatan pen%egahan %a%at, seperti =
/ :danya lagoftalmus baru ter"adi dalam enam bulan terakhir
2/ :danya nyeri raba saraf tepi
3/ :danya kekuatan otot berkurang dalam enam bulan terakhir
&/ :danya rasa raba berkurang dalam enam bulan terakhir
$/ :danya ber%ak pe%ah atau nodul pe%ah
/ :danya ber%ak aktif +meradang/ di atas lokasi saraf tepi
5ila terdapat salah satu dari ge"ala di atas berarti ada reaksi berat dan perlu
diberikan obat anti reaksi.3
'enatalaksanaan reaksi re*ersal didasarkan pada pengetahuan tentang
imunopatologi (( sebagai reaksi hipersensitifitas tipe lambat terhadap antigen M.
Leprae, sehingga pendekatan terapi yang digunakan adalah dengan mengurangi
paparan antigen dengan pemberian kemoterapi pada saat penekanan respon CM).
'enatalaksanaan dilakukan dengan melan"utkan penggunaan obat anti mikobakteri,
tetapi anti inflamasi yang efektif dan "angka pan"ang, analgetik yang adekuat dan
dukungan kesehatan fisik selama fase aktif neuritis. )mobilisasi dan tindakan bedah
dapat men%egah dan memulihkan gangguan fungsi saraf.3
'ada (( ter"adi nekrosis kaseosa M. Leprae yang berisi antigen yang terdapat
pada "aringan. 'endekatan tetapi tidak hanya tergantung pada dera"at dan luasnya lesi
tetapi "uga pada letak lesi kulit, dan dera"at, bentuk dan letak dari lesi saraf yang biasa
mun%ul se%ara bersamaan. esi kulit wa"ah yang melibatkan. esi saraf menyebabkan
defisit neural yang %ukup besar dan gangguan saraf sensoris pada telapak tangan,
telapak kaki, dan kornea serta gangguan motorik lain membutuhkan dengan segera
kortikosteroid sistemik dosis tinggi.3
!bat anti reaksi terdiri atas =
. Kortikosteroid
11
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 12/17
'redinison +untuk reaksi tipe dan 2/ merupakan drug of choice untuk
pengobatan reaksi tipe , menekan proses inflamasi, dan sangat penting untuk
pemulihan fungsi saraf setelah reaksi.,2
<osis awal prednison &0 mg sehari %ukup berhasil mengendalikan 4$
kasus reaksi re*ersal. 'ada wanita hamil diberikan prednison dengan dosis 30
mg sehari. 5ila ter"adi perbaikan lesi kulit dosis diturunkan $ mg sehari setiap
-2 minggu sampai di%apai dosis pemeliharaan 20-2$ mg sehari.3
?@! merekomendasikan pemberian prednisolon dosis &0 mg sehari
pada minggu pertama dan ke-2, 30 mg sehari pada minggu ke-3 dan ke-&, 20
mg sehari pada minggu ke-$ dan ke-, $ mg sehari pada minggu ke-8 dan ke-
4, 0 mg sehari pada minggu ke-7 dan ke-0, dan $ mg sehari pada minggu ke-
dan ke-2. <osis maksimum mg;kgbb;hari.7,3
Sebagian besar reaksi dan neuritis dapat diterapi dengan baik dengan
pengobatan standar prednison selama 2 minggu tetapi Croft dkk +2000/
melaporkan 32 kasus penderita reaksi yang disertai penurunan fungsi saraf
dalam bulan sebelum terapi kortikosteroid, tidak mengalami perbaikan
setelah kontrol pada bulan ke-2 sehingga membutuhkan terapi alternatif.
:pabila dengan terapi kortikosteroid masih terdapat penurunan fungsi saraf,
dilakukan tindakan bedah untuk memulihkan tekanan intraneural. )ridosiklitis
akut diterapi dengan hidrokortison tetes mata setiap "am dan atropine
atau skopalamin 0,J$ 2 kali sehari.3
2. KlofaAimin
KlofaAimin digunakan pada penderita (( yang membutuhkan terapi
kortikosteroid dosis tinggi yang lebih lama, atau timbul efek samping steroid.
<osis yang digunakan biasanya 300 mg sehari, setelah 2-& minggu dosis
kortikosteroid diturunkan se%ara bertahap. <osis ditingkatkan ke dosis semula
dan dipertahankan selama 2 sampai & minggu apabila sampai penurunan dosis
12
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 13/17
tidak menun"ukan perbaikan ge"ala klinis. 'enurunan dosis yang lebih lambat
biasanya akan berhasil dan kortikosteroid biasanya dihentikan setelah -2
bulan. Kadang-kadang dosis 300 mg sehari tidak dapat ditoleransi oleh
penderita, sehingga dosis klofaAimin diturunkan men"adi 00 mg sehari selama
-2 tahun, tetapi penurunan tersebut mengakibatkan kegagalan pengobatan
reaksi. 'enggunaan klofaAimin pada reaksi re*ersal masih %ontro*ersial dan
tidak bermanfaat pada fase kaut reaksi.3
3. <apson
<apson dosis $0 mg atau dengan dosis yang lebih besar menimbulkan
efek supresif terhadap ((. 're*alensi (( selama masa pengobatan penyakit
kusta dibeberapa egara berkurang setelah ?@! mengan"urkan penggunaan
M<6 yang menggunakan <apson 00 mg sehari. 're*alensi (( meningkat
setelah masa pengobatan kusta selesai, yang menun"ukkan efek imunosupresif
<apson. 'enderita reaksi berat dapat diterapi dengan kombinasi dapson dan
kortikosteroid, tetapi apabila setelah beberapa minggu masih membutuhkan
kortikosteroid dosis tinggi sebaiknya dilakukan perubahan terapi dengan
mengganti dapson dengan klofaAimin.3
&. :Aatioprin
:Aatioprin beker"a lambat dan hanya dapat digunakan pada pengobatan
tahap lan"ut karena tidak mempunyai efek pada udem intarneural. :Aatioprin
menghambat sintesis asam nukleat, dan mempunyai efek sangat lambat,
tersedia bentuk tablet $0 mg dan *ial 00 mg. 'enggunaan :Aatioprin dapat
menimbulkan kera%unan berupa leukopenia dan trombositopenia sehingga
13
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 14/17
dibutuhkan monitoring dan efek tersebut mempengaruhi besarnya dosis
pemberian :Aatioprin. Keluahan lain yang sering ditemukan adalah mual dan
muntah tetapi tidak membatasi pemberian obat.3
$. Siklosporin :
Se%ara teoritis merupakan obat ideal ((, sebab Cy%losporin : beker"a
dengan C<& sel 6h, tetapi sampai sekarang belum diketahui apakah
siklosporin : mempunyai efek yang sama %epatnya dengan kortikosteroid pada
udem intraneral. 'engobatan dimulai dengan dosis $-0 mg;Kg55 dan
diturunkan sesuai tingkat penurunan dosis pada penggunaan kortikosteroid. 3
H. KOMPLIKASI
'enderita dengan reaksi kusta terutama reaksi re*ersal yang terlambat
didiagnosis dan tidak mendapat terapi mempunyai resiko tinggi untuk ter"adinya
kerusakan saraf atau ke%a%atan. Kerusakan saraf terutama berbentuk nyeri saraf,
hilang sensibilitas dan berkurangnya kekuatan otot. Ke%a%atan yang ter"adi tergantung
pada komponen saraf yang terkena, dapat sensoris, motoris, otonom atau kombinasi
antara ketiganya.,7
I. PROGNOSIS
'rognosis ditentukan seberapa %epat reaksi ini terdeteksi dan diobati. Semakin
%epat diobati maka prognosis semakin baik, sedangkan "ika tidak %epat dideteksi dan
ditangani akan menimbulkan ke%a%atan reversible pada sistem saraf tepi yang terkena.
J. KESIMPULAN
(eaksi re*ersal merupakan episode akut dari penyakit kusta yang disebabkan
oleh peningkatan system imun seluler terhadap M. Leprae. reaksi ini ditandai dengan
adanya neuritis akut dan atau inflamasi akut pada kulit. (eaksi re*ersal sering mun%ul
sebelum, selama atau sesudah pengobatan Multi 'rug Therapy +M<6/. >e"ala klinik
14
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 15/17
dari (( antara lain = peningkatan inflamasi kulit berupa pembengkakan dan eritem
pada lesi kulit tertentu akan timbul lesi kulit yang baru .
15
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 16/17
DA%TAR PUSTAKA
. 9uanda :., @amAah M., :isah S. 203. (usta. %lmu !enyait (ulit dan (elamin
)(*% . disi Keenam. Cetakan ke-3. 9akarta= Eakultas Kedokteran ni*ersitas
)ndonesia. @lm.83-44
2. <aili SS, Sri . M., ) Made ?. 200$. !enyait (ulit yang *mum di %ndonesia.
9akarta. Medi%al Multimedia )ndonesia. @lm. $-$7
3. 5arakbah 9., Saut S. '., @ari S., Sunarko M,. )ndropo :., @ans ., et al. 2004. "tlas
!enyait (ulit 'an (elamin )( *nair . Cetakan Ke-$. Surabaya = Eakultas
Kedokteran ni*ersitas :irlangga. @lm. &-$&
&. 9ames <.M, 6imothy >.5, <irk M.. "ndrew+s 'iseases of The &in linical
'ermatology. 0th ed. 200. 'hiladelphia. Sounders lse*eers. 'age 3&4-3$0
$. <epkes (). 20$. (usta. :*ailable at ( =
http=;;www.depkes.go.id;arti%le;*iew;$02300020;hari-kusta-sedunia-20$-
hilangkan-stigma-kusta-bisa-sembuh-tuntas.html. :%%essed = 22 9uni 20$
. <epkes (). 20$. (usta. 'usat <ata dan )nformasi Kementrian Kesehatan.
8. <elphine 9. ee, 6homas @. (ea, (obert .M. )it$patric+s 'ermatology in
General Medicine. 4th ed. 2004, ew ork= M%>raw @ill. 'age 22$3-220.
4. Safa >, aure < , :lain C, aurent 6. Type 1 Leprosy eversal eaction Treated ith
Topical Tacrolimus "long ith &ystemic orticosteroid . )ndian "ournal Med SC). *ol
3 o 4. :ugust 2007
7. <epkes (). 203. !rogram !engendalian !enyait (usta.
0. Stephen .?, <iana .9.. Leprosy Type 1/eversal0 eactions "nd Their
Management . <epartment of )nfe%tion and 6ropi%al <isease, ondon S%hool of
@ygiene and 6ropi%al Medi%ine, Keppel St, ondon ?C 8@6, K. 2 <e%ember
2004.
16
7/23/2019 Reaksi Reversal
http://slidepdf.com/reader/full/reaksi-reversal 17/17
. o%kwood 9..<. 200. Leprosy .in = oo+s Tetboo of 'ermatology. : 9hon ?iley
Sons, td. 'ubli%ation. 'age &7-&44
2. Eaber (.?,. : M. )yer,. 6.6. Ea"ardo,. 6. <ekker,. . >. 1illahermosa,. (. M. :balos,.
'. K. <as. 200&. &erial Measurement of serum ytoines, ytoine eceptors and
2eoprotein in Leprosy !atient with eversal eactions. <epartment of 'athology,
<epartement of <ermatology, :%ademi% Medi%al Centre, :msterdam, 6he
etherlands, eonard ?ood Memorial Center for eprosy (esear%h, 'hilipines. 3
9uly 200&
13.:miruddin M.<,. 202. !enyait (usta &ebuah !endeatan (linis. Cetakkan ke-.
Surabaya. 5rilian international. @lm &8-&
17