reaksi jaringan lunak mulut terhadap infeksi

13
Nama kelompok : 1. Delvi sintia reni 2. Tuty fadhilah 3. Fitriah 4. Novita hendra

Upload: rachmat-tedy

Post on 03-Aug-2015

139 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

Nama kelompok :

1. Delvi sintia reni

2. Tuty fadhilah

3. Fitriah

4. Novita hendra

Page 2: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

1. sifat mikroflora berubah baik kualitas maupun kuantitasnya

2. apabila mukosa mulut dan pulpa gigi terpenetrasi

3. apabila system kekebalan dan pertahanan selular terganggu; atau kombinasi dari hal- hal tersebut

Page 3: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

1. Akut : pembengkakan dan rasa sakit yang hebat dengan manifestasi sistemik

2. Kronis : penyembuhan sebagian keadaan akut contoh edema , kemerahan , rasa sakit tekan , nanah dan drainase dengan pembentukan fistula , kematiaan jaringan , nekrosis, dan manisfetasi sistemik episodik

Page 4: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

1. Bakteri anaerob2. Bakteri aerob keduanya bersifat infeksius dan ditemukan

dalam jumlah besar . Tapi infeksi jaringan lunak mulut insidensi rendah dibandingkan gingivitis,periodontitis,karies

MENGAPA???

Page 5: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

Karena ada faktor penghambat yaitu tingginya derajat ketahanan tubuh atau

faktor imun ,hospes yang berupa kesempurnaan aliran(suplai) darah ke jaringan lunak mulut

Page 6: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

1. Infeksi submukosa Infeksi ini berasal dari abses periapikal dan

periodontal, angina Ludwig, dan infeksi karena trauma

sebagian besar disebabkan oleh gabungan antara bakteri anaerob dan aerob yang berasal dari rongga mulut atau infeksi sepanjang duktus salivarius.

Page 7: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

2. Infeksi permukaan mukosa disebabkan oleh berbagai jenis

mikroorganisme, meliputi bakteri, jamur,atau virus.

Infeksi yang timbul dapat berupa stomatitis atau trush, lesi putih atau white lesions, cheilitis, atau perleche ,gumma,dan granuloma.

Page 8: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

1. Golongan bakteri anaerob fakultatif paling sering ditemukan. Contoh : Streptococcus.

2. kokus pathogen gram positifdapat ditemukan secara murni atau bersama – sama dengan bakteri flora normal rongga mulut lainnya. Contoh : Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus

3. batang gram positif atau anaerob fakultatifhanya sekali – sekali ditemukan dalam infeksi. Peranannya sebagai penyebab infeksi belum begitu jelas. Contoh : Lactobacillus

Page 9: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

4. batang bersifat gram negative dan fakultatif anaerob seperti E. Coli , spesies dari Klebsiella , golongan yang ditemukan sementara di dalam mulut dan terdapat dalam jumlah kecil hanya ditemukan bersama-sama dengan bakteri flora normal mulut,contoh : enterobacter, Proteus dan Pseudomonas

5. Bakteri infeksi sub mukosaspesies dari Bacteroides ,Fusobacterium, Pepto

Streptococcus, Veillonella, Peptococcus, dan spesies dari Eubacterium.

Page 10: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

Serangan mikroorgarnisme diawali dengan terjadinya kelukaan langsung → mikroorganisme melakukan invasi → mengeluarkan eksotoksin , endotoksin dengan cara autolysis (dinding sel dari bakteri gram – negatif) → hospes dapat menunjukkan reaksi alergi terhadap produk- produk mikrobial atau kadang – kadang menimbulkan gangguan langgsung terhadap fungsi metabolisme selular oleh sel –sel hospes.

Page 11: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

Respon hospes terhadap serangan bakteri :1.Pertahanan seluler/ keradangan

dilatasi kapiler, terkumpulnya cairan edema , penyumbatan limfatik oleh fibrin. Didukung oleh khemotaksis akan terjadi fagositosis → makrofag mononuklear yang besar timbul → memangsa debris leukositik → pemulihan proses infeksi dan penyembuhan

2. Pertahanan humoralAntigen Antibodi untuk menetralkan toksin bakteri, mencegah perlekatan dan mengaktifkan komplemen .

Page 12: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

Rasa sakit tekan , kemerahan (eritema) dan pembengkakan (edema) → manifestasi keradangan.

demam (temperatur mulut di atas 37,5 derajat C dianggap febril ) → manifestasi sistemik

Page 13: Reaksi Jaringan Lunak Mulut Terhadap Infeksi

TERIMA KASIH