reksa dana syariah
DESCRIPTION
Penelitian tentang Reksa Dana SyariahTRANSCRIPT
-
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH
TERHADAP REKSADANA SYARIAH (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
SEMARANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi
Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang
Disusun oleh :
Aniqotur Rosyidah
062411044
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
-
iii
Drs. H. Djohan Masruhan, MM
Jl. Candi Kencana I/B. 17 Semarang
Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi
Perum Griya Sekar Gading blok C/6 Kalisegoro Gunung Pati
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eks
Hal : Naskah Skripsi
A.n. Aniqotur Rosyidah
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
IAIN Walisongo
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
saya kirimkan naskah saudara :
Nama : Aniqotur Rosyidah
Nim : 062411044
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
Nasabah Terhadap Reksadana Syariah (Studi Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang)
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi tersebut dapat segera dimunaqasahkan.
Demikian harap maklum adanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Semarang, Juni 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Djohan Masruhan, MM Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi
NIP. 19510510 198203 0 002 NIP. 19800128 200801 1 010
-
iv
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARIAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang
PENGESAHAN
Nama : Aniqotur Rosyidah
NIM : 062411044
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Nasabah
Terhadap Reksadana Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang)
Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Semarang dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup, pada tanggal:
28 Juni 2011
Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam.
Semarang, 28 Juni 2011
Mengetahui,
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Muhammad Shoim, S.Ag.,MH. Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi
NIP. 19711101 200604 1 003 NIP. 19800128 200801 1 010
Penguji I Penguji II
Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag Ari Kristin. P, SE, M.Si
NIP. 19690830 199403 2 003 NIP. 19790512 200501 2 004
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Djohan Masruhan, MM Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi
NIP. 19510510 198203 0 002 NIP. 19800128 200801 1 010
-
v
MOTTO
............
Maka jika tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak (boleh) menganiaya
dan tidak (pula) dianiaya (QS. Al-Baqarah (2): 279)1
1 Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 37.
-
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, kupersembahakan karya kecilku ini untuk :
Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap langkah.
Abahku (H.A. Rasmidi) dan Ibuku (Umi Rosyidah)
yang selalu melimpahkan kasih sayangnya dan tidak pernah bosan
untuk terus mendoakan anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan.
Terima kasih, kasih sayangmu telah membawa anakmu pada pembelajaran arti
hidup. Sujud dan doa disepertiga malammu telah menjadi titian surga bagi
perjalanan hidupku. Terimalah persembahan karya ananda.
Adik-adikku tersayang dan keluarga besarku : M. Yusuf Rosyid, M.Kholilur
Rohman dan M. Dhofirun Niam baik-baik hidup jauh dari orang tua,
M. Habib Lutfi, M. Ajibur Rusdi dan M. Nur Said belajar yang rajin jangan sering
berantem, dan dek Zazilatun Nafiah yang selalu menemani Ibu dirumah. Raihlah
cita-cita kalian. Semoga Allah selalu memberikan jalan yang terbaik untuk
kalian...Amiin
Orang tersayangku M. Lutfi Khakim, yang selalu membantu dan memcurahkan
waktu buat aku dalam menyelesaikan karya ini. Terimakasih atas dukungan dan
kesabarannya...
Thank You Forever.....
-
vii
DEKLARASI
Dengan kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis
oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini
tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan
sebagai rujukan.
Semarang, Juni 2011
Deklarator
Aniqotur Rosyidah
062411044
-
viii
ABSTRAK
Bisnis Bank Syariah di Indonesia semakin memperlihatkan perkembangan bagus. Seiring dengan perkembangan perbankan syariah di Indonesia, saat ini banyak perbankan syariah yang mengeluarkan produk investasi. Salah satu produk infestasi yang cukup berkembang akhir-akhir ini
adalah reksadana syariah. Nasabah mulai menggunakan reksadana Syariah karena melihat kemudahan dan keuntungan yang didapatnya. Bank Syariah Mandiri cabang Semarang yang terletak di Jl. Pemuda Bedagan Semarang,
memiliki produk jasa investasi Reksadana Syariah. Hal ini yang melatar belakangi untuk diadakan penelitian. Permasalahan yang diungkap dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli
nasabah untuk membeli reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang ?
Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi, uji simultan ,uji
parsial, uji asumsi klasik, hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor budaya,
faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana
syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana
di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,165 > 0,005. Faktor sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 > 0,005. Faktor pribadi
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli
nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,545 > 0,005. Faktor psikologi tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711 > 0,005. Faktor kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.
Kata kunci : faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi,
faktor kebutuhan sosial dan minat beli nasabah
-
ix
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Wasyukurillah, senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya,
sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepangkuan Rasulullah
Muhammad SAW pembawa rahmat bagi makhluk sekian alam, keluarga, sahabat
dan para tabiin serta kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan di hari
akhir nanti.
Pada penyusunan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu
penulis ingin ucapkan terima kasih sebagai penghargaan atau peran sertanya
dalam penyusunan skripsi ini kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang
2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang
3. Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang
4. Bapak Dr. Ali Murtadho, M.Ag selaku ketua Jurusan Ekonomi Islam dan
bapak Nur Fatoni, M.Ag selaku sekretaris jurusan, atas kebijakan yang
dikeluarkan khususnya yang berkaitan dengan kelancaran penulisan skripsi ini
5. Bapak Drs. H. Djohan Masruhan, MM selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Ratno Agriyanto,SE,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu, dengan meluangkan waktu dan tenaganya yang sangat berharga
semata-mata demi mengarahkan dan membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini
6. Segenap Dosen Fakultas Syariah yang telah banyak memberikan ilmunya
kepada penulis dan senantiasa mengarahkan serta memberi motivasi selama
-
x
penulis melaksanakan kuliah sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini
7. Bapak Joko Trilaksono selaku Staf Bagian Umum Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang beserta seluruh karyawan, yang telah memberi izin dan
membantu penulis untuk melakukan penelitian skrpsi ini.
8. Abah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh dan membimbing serta
memberikan dorongan kepada penulis, baik moral maupun spiritual. Serta
Adik-adikku yang memberikan inspirasi dalam penulisan ini
9. Keluarga penulis di BPI E-17 (Della, Aina, Uus, dkk) dan Elvanda kost di
jalan Nusa Indah 1 no 18 Ngaliyan (mbIva, mbAlvi, Rifaah, Iswati, Irna,
Nusan, dkk) kebersamaan dan canda tawa bersama kalian tidak akan pernah
terlupakan
10. Seluruh teman-teman mahasiswa khususnya keluarga besar EIB 06 (Via,
Eko, Dani, Adi, Gabid, Ma2k, Mukti, Nizwar, Ibnu, dkk ). Terima kasih
penulis ucapkan untuk kalian yang telah setia berjuang bersama-sama mencari
ilmu di fakultas tercinta kita
11. Teman-teman SJA 08 yang telah memberikan dukungan kepada penulis
untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Sepesial teruntuk orang tersayangku, M. Lutfi Khakim dengan kesabarannya
senantiasa menemani dan memberikan waktunya untuk penulis dalam
mengerjakan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
13. Sahabat-i ALMAPABA 06 PMII Rayon Syariah (Yayan, Ninik, Ica, Himma,
Ani bendum, Ely, Uus, Vian, Ubed, Khoirudin, Tamam, Robot, dkk), bersama
kalian penulis berproses, kekeluargaan, canda tawa, dan semoga kita masih
bisa tetap bersama dalam satu ikatan. Senior-senior PMII (mas Tedy, mas
Iman, mas Adib, mas Yusro, mas Ricard, mbEvy, mas Ham, mas Tomy, mas
Jigug, mas Bams, dkk) terimakasih atas bantuan dan arahannya. Seluruh
keluarga besar PMII Rayon Syariah (Inul, Arif, Faqih, Endang, dkk) dan
sahabat-i 06 PMII Komisariat Walisongo Semarang (Naryoko, Gacuk, Uplik,
dkk). Tangan terkepal dan maju ke muka....!!!
-
xi
14. Kawan-kawan pengurus DEMA periode 2010 (Jecknong, Coco, Habib,
Tabiin, Arifudin, Andik dkk), kawan-kawan UKMI An-Niswa (dek Jannah,
dkk) dan teman-teman KKN posko 13 Menur Mranggen Demak, jangan
pernah melupakan penulis yang pernah bergabung bersama kalian.
Kebersamaan yang pernah kita bangun selalu diwarnai dengan senyuman dan
menjadikan kita sebagai keluarga. Thank for all...
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya
ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah SWT membalas
semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka
berikan dan melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya. Semoga
Allah membalas semua amal. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya,
sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, Juni 2011
Aniqotur Rosyidah
062411044
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
HALAMAN DEKLARASI .................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xiv
HALAMAN GAMBAR .......................................................................... xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah ........................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................. 7
1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian ............................................ 8
1.4 Sistematika penulisan ............................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reksadana Syariah .............................................................. 10
2.1.1 Mekanisme OperasionalReksadana Syariah ............... 11
2.1.2 Jenis-jenis Reksadana ................................................. 15
2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana ........................... 17
2.1.4 Risiko Reksadana ........................................................ 18
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .... 19
2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen .................................... 19
-
xiii
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ............................. 20
2.2.2.1 Faktor Budaya ................................................... 20
2.2.2.2 Faktor Sosial ...................................................... 22
2.2.2.3 Faktor Pribadi .................................................. 23
2.2.2.4 Faktor Psikologi ................................................ 24
2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial .................................. 26
2.3 Minat Nasabah ...................................................................... 28
2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................. 29
2.5 Kerangka Teori .................................................................... 32
2.6 Hipotesis ............................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data ........................................................ 34
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 34
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................... 36
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran .................................... 37
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................ 39
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 39
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 40
3.5.3 Uji Statistik .................................................................. 41
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang 44
4.1.1 Sejarah BSM Cabang Semarang .................................. 44
4.1.2 Visi Misi BSM Cabang Semarang ............................... 47
4.1.3. Struktur Organisasi BSM Cabang Semarang............... 47
4.1.4 Produk-Produk BSM Cabang Semarang ..................... 49
4.2 Deskriptif Data Penelitian dan Responden .......................... 63
4.2.1 Deskriptif Data Penelitian ........................................... 63
4.2.2 Deskriptif Responden ................................................. 64
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................. 79
-
xiv
4.3.1 Uji Validitas Instrumen .............................................. 79
4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen .......................................... 81
4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 82
4.4.1 Uji Multikolinearitas .................................................. 82
4.4.2 Uji Autokorelasi ......................................................... 83
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 84
4.4.4 Uji Normalitas ............................................................ 85
4.5 Analisis Data ......................................................................... 87
4.5.1 Analisis Korelasi ........................................................ 88
4.5.2 Pengujian Hipotesis ................................................... 89
4.5.2.1 Uji Simultan .................................................... 89
4.5.2.2 Uji Parsial ....................................................... 90
4.6 Pembahasan .......................................................................... 94
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 105
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................ 106
5.3 Saran ..................................................................................... 106
5.4 Penutup .................................................................................. 107
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel Penelitiandan Pengukuran ................................................. 38
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 64
Tabel 4.2 Umur Responden ............................................................................. 65
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir ......................................................................... 67
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ....................................................................... 68
Tabel 4.5 Penghasilan Per Bulan .................................................................... 70
Tabel 4.6 Hasil Skor Kuesioner Regresi .......................................................... 71
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen .......................................................... 80
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 81
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 82
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ............................................................................. 83
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 84
Tabel 4.12 Uji Normalitas ................................................................................ 85
Tabel 4.13 Analisis Korelasi ............................................................................. 88
Tabel 4.14 Uji simultan .................................................................................... 90
Tabel 4.15 Parsial .............................................................................................. 91
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Mekanisme penjualan reksadana di Bank........................................ 6
Gambar 4.1 Jenis Kelamin .............................................................................. 65
Gambar 4.2 Umur Responden ......................................................................... 66
Gambar 4.3 Pendidikan Terakhir ................................................................... 68
Gambar 4.4 Pekerjaan Responden ................................................................... 69
Gambar 4.5 Penghasilan Per Bulan ................................................................ 71
Gambar 4.6 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas ........................................ 85
Gambar 4.7 Grafik Histogram ......................................................................... 86
Gambar 4.8 Normal Probability Plot ............................................................... 87
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lampiran angket
Lampiran 2 : Daftar seluruh jawaban atas angket
Lampiran 3 : Diskriptif dari 30 responden
Lampiran 4 : Uji validitas dan reliabilitas angket.
Lampiran 5 : Uji asumsi klasik dan regresi
Lampiran 6 : Output Regresi Linier berganda dari 30 responden
-
51
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hadirnya Bank Muamalat, Asuransi Takaful, dan tumbuhnya lembaga
keuangan syariah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi
yang berbasis pada investor muslim. Bapepam mulai melakukan inisiatif
untuk mewadahi investor muslim, maka mulai tahun 1997 dihadirkan
reksadana syariah dengan produknya yang bernama danareksa syariah.
Kemudian pada tahun 2000 dihadirkan kembali produk baru dengan nama
danareksa syariah berimbang.1 Sistem danareksa syariah ini belum menjadi
bagian terpisah sistem reksadana yang ada selama ini. Reksadana memiliki
andil yang amat besar dalam perekonomian masyarakat karena dapat
memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-
perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Di sisi lain, reksadana
syariah memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan
keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.
Di pasar modal, sejak tahun 2001, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan
Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan subset dari Index Harga Saham
Gabungan (IHSG). Dengan mengacu kepada index di JII, investor yang ingin
membenamkan dananya sesuai syariah akan lebih mudah. Mereka bisa
menggunakan index itu sebagai sasaran tolok ukur kinerja (benchmark), tidak
1 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta : Ekonisia, cet. Ke-I,
2003, hlm. 201.
-
2
secara langsung sebagai sasaran investasi.2 Dalam pasar modal, dibedakan
antara spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari derajat ketidak pastian
yang dihadapinya. Untuk itu perlu dilihat dahulu karakter dari masing-masing
investasi dan spekulasi. Pertama, investor di pasar modal adalah perorangan
atau lembaga yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk
berinvestasi (yang berindikasi mengharapkan deviden) di perusahaan-
perusahaan go publik yang diyakininya baik dan menguntungkan, bukan untuk
mencari capital gain melalui short selling. Mereka mendasari keputusan
investasinya pada informasi yang terpercaya tentang faktor-faktor
fundamental ekonomi pada perusahaan melalui kajian yang seksama.3
Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek
Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM)
meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu
Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham
yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Jakarta
Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark)
untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.
Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.4
MUI melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia no : 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman
2 Ibid, hlm.273.
3 Hendy M. Fakhruddin, Istilah Pasar Modal A-Z, Jakarta : Elex Medai Komputindo,
2008, hlm. 98. 4 http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html ,
diakses 29 Juni 2011.
-
3
Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Mendefinisikan
pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Sedangkan Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Adapun
Efek Syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan dibidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusaaan, maupun
cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip Syariah.5
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun
hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana
juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi
di Pasar Modal.
Reksadana Syariah Syariah (Islamic Investment Fund) merupakan
intermediaries yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana
untuk diinvestasikan. Reksadana Syariah ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan
investasi dari sumber dan cara yang bersih yang dapat dipertanggung
jawabkan secara religius, yang memang sejalan dengan prinsip-prinsip
5 Tim Penyusun DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional,Jakarta :
Intermasa, cet.2, 2003, hlm. 263
-
4
syariah. Karenanya, dipenuhinya nilai syariah ini menjadi tujuan paling
utama.6
Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh
National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade
Equity dengan kapitalitas sebesar U$ 150 juta. Sedangkan di Indonesia
reksadana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1998 oleh PT
Danareksa Invesment Management, di mana pada saat itu Danareksa
mengeluarkan produk reksadana berdasarkan prinsip syariah berjenis
reksadana campuran yang dinamakan Danareksa Syariah Berimbang.7
Seiring dengan diberikannya Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang pasar modal, reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak
diterbitkannya reksadana berbentuk perseroan, yaitu PT BDNI reksadana pada
tahun 1995. Pada tahun 1996, badan pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI
mengeluarkan peraturan pelaksanaan tentang reksadana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif (KIK). Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang
lahirnya reksadana KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah
munculnya reksadana syariah di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola
oleh PT Danareksa Invesment Management.
Perkembangan reksadana syariah di Indonesia mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2004, reksadana syariah
menunjukan pertumbuhan yang pesat, ditandai dengan diterbitkannya 7
6 Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2000, hlm.83. 7 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,
Jakarta :Putra Grafika, 2007, hlm. 103.
-
5
reksadana syariah yang mendorong peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
reksadana syariah sebesar Rp. 459 miliar (586,2%). Sepanjang tahun 2005,
secara umum pasar reksadana nasional mengalami rendemption yang sangat
signifikan sehingga terjadi penutunan NAB. Hal yang sama juga dialami
sejumlah reksadana syariah dengan total loss akibat penurunan NAB
mencapai Rp. 204 miliar. Namun dengan didukung terbitnya 7 reksadana
syariah baru, pada akhir tahun 2005 NAB mengalami peningkatan sebesar
Rp. 32,9 miliar (6,3%) menjadi Rp. 558,9 miliar dan share terhadap reksadana
nasional sebesar 2%. Saat ini reksadana syariah yang akif berjumlah 17 yang
dinyatakan efektif oleh Bapepam.8
Hingga saat ini dana kelolaan industri reksadana secara keseluruhan
hingga akhir April 2011 telah mencapai rekor baru. Pencapaiannya bahkan
telah melampaui total dana kelolaan di tahun 2010. Sampai 30 April 2011,
dana kelolaan reksadana mencapai Rp 153,687 triliun. Tahun lalu, total dana
kelolaan reksadana sebesar Rp 149,099 triliun. Reksadana saham
memperlihatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 15,85% dari awal tahun
hingga akhir April 2011. Sementara itu, reksadana campuran dan pendapatan
tetap turun masing-masing 8,24% dan 5,33%. Penurunan ini karena beberapa
faktor. Ada sebagian yang keluar karena tertarik investasi di sukuk. Adapula
yang mengalihkan investasinya ke reksadana saham. Sampai dengan Maret
2011 jumlah pemegang unit reksadana mencapai 423.576 nasabah atau sudah
8 http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal, diakses pada tanggal 16 januari 2011.
-
6
melampaui total nasabah tahun lalu yang sebanyak 353.704. Adapun jumlah
unit reksadana hingga Maret 2011 sebanyak 621 unit.9
Walaupun pengaturan reksadana sepenuhnya merupakan kewenangan
Bapepam mengingat reksadana tersebut merupakan suatu instrumen investasi
jangka panjang, bank yang bertindak sebagai agent of sales dari reksadana
tetap perlu harus memperhatikan beberapa prinsip kehati-hatian yang
berhubungan dengan penyelenggaraan reksadana. Bank Indonesia sendiri,
meskipun bukan lembaga yang berwenang untuk mengatur dan mengawasi
penyelenggaraan reksadana, tetap saja memiliki keterkaitan yang erat apabila
penyelenggaraan reksadana tersebut melibatkan bank-bank.
Gambar 1.1
Mekanisme penjualan reksadana yang melibatkan Bank
menyampaikan order
membeli Konfirmasi
reksadana Mentransfer uang
Bank Syariah Mandiri merupakan bank milik pemerintah pertama
yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah.10 Bank Syariah
Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)
berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari
9 http://ibadahonline.com/?p=1030, diakses pada tanggal 3 Mei 2011.
10 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema
Insani, 2001, hlm. 26.
nasabah Bank
Manajer Investasi
Bank Kustodian
-
7
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April
2007.11
Pada Bank Syariah Mandiri cabang Semarang, reksadana syariah
mulai beroprasi sejak tahun 2007. Dengan cara pemasaran langsung
ditawarkan via Custemer Servise, baik secara langsung agar minat nasabah
untuk membuka, atau secara crosselling sebagai produk sekunder yang Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang jual. Hal ini karena pada dasarnya di
Bank Syariah Mandiri tabungan adalah yang utama.12
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARIAH (STUDI
PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG), untuk
bahan penelitian dalam rangka penyusunan Skripsi sebagai persyaratan
penyelesaian Studi Program S-1 Ekonomi Islam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dan untuk
menghasilkan pembahasan yang obyektif dan terarah dapat dirumuskan
permasalahan adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat
nasabah untuk membeli Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang?
11
http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/produkjasa-
consumer/jasainvestasi-consumer/reksadana-consumer/ diakses pada tanggal 29 Juni 2011. 12
Hasil wawancara dengan Bapak Joko Trilaksono Staf Bagian Umum BSM Cabang
Semarang, 6 Mei 2011.
-
8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian tentunya ada tujuan yang ingin di capai sesuai
dengan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
minat nasabah untuk membeli Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang.
Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan berkaitan dengan ilmu yang berkaitan
ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah.
2. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.
3. Untuk memenuhi kewajiban akademik serta untuk melengkapi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
1.4 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah:
Bagian awal, yang terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata
pengantar, halaman daftar isi, halaman tabel, halaman gambar, dan halaman
lampiran.
Bagian isi yang terdiri dari lima bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
-
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang mengenai reksadana Syariah, faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, minat nasabah, penelitian sebelumnya,
kerangka teori dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang Jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, dan tekhnik analisis
data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang gambaran umum Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang,
deskriptif data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas
instrumen, uji asumsi klasik, analisis data, dan pembahasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran dan penutup.
-
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reksadana Syariah
Reksadana berasal dari kata reksa yang berarti jaga atau pelihara
dan kata dana berarti uang. Sehingga reksadana dapat diartikan sebagai
kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikan sebagai
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (saham, obligasi,
valuta asing atau deposito) oleh manajer investasi.13
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat
27, reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam.
Reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti
saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-
intrumen tersebut. Dengan demikian, sebuah reksadana merupakan hubungan
trilateral karena melibatkan beberapa pihak yang terkait sebuah kontrak atau
trust deed secara legal. Mereka adalah pemilik modal, manajer investasi, dan
bank kustodian.14
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 20/ DSN-
MUI/IV/2001, reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut
13
Heri Sudarsono, Op.cit, hlm. 198. 14
Dr. Muhammad Firdaus NH, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah, Jakarta :
Renaisance, 2005, hlm.14
9
-
11
ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harta (shahibul maal/rabb al-maal) dengan manajer investasi
sebagai wakil shahibul maal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil
shahibul maal dengan pengguna investasi.15
Perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dan
reksadana syariah adalah terletak pada proses screening dalam
mengkontruksi portofolio. Filterasasi menurut prinsip syariah adalah
mengeluarkan saham-saham yang memiliki aktivitas haram seperti riba,
gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok, dan lain sebagainya yang
berbau maksiat. Di samping itu proses filtrasi juga dilakukan dengan cara
membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan
membersihkannya dengan cara charity.16
Landasan Syariah mengenai reksadana syariah terdapat pada Firman
Allah, antara lain:
.... .....
Artinya : ...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.... (QS. Al-Baqarah : 275).17
2.1.1 Mekanisme Operasional Reksadana Syariah
Mekanisme operasional dalam Reksadana Syariah jika dilihat dari
segi akadnya terdiri atas dua konsep hukum Islam, yaitu:
15
Tim Penulis Dewan Syariah Nasional MUI, Op. Cit, hlm 121. 16
Dr. Muhammad Firdaus NH, Op. Cit, hlm. 22. 17
Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 36.
-
12
1) Antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan sistem
wakalah.
Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian, atau pemberian
mandat.18
Dalam pelaksanaan Reksadana syariah menggunakan konsep
akad wakalah dimana dalam hal ini pemodal memberikan mandat kepada
manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan
pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus.
Investasi hanya dilakukan dengan instrumen keuangan yang sesuai
dengan syariat Islam.
2) Antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan
sistem mudharabah.
Mudharabah adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang
memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut)
dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati
oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al-
mal sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib.19
Adapun karakteristik sistem mudharabah dalam reksadana syariah
adalah:
1) Pembagian keuntungan antara pemodal (shahibul maal) yang diwakili
oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi
18
Muhammad SyafiI Antonio, Op. Cit, hlm. 120. 19
Tim Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Op.Cit, hlm. 121-122.
-
13
yang telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer invetasi sebagai
wakil dan tidak ada jaminan atas hasil invetasi tertentu kepada pemodal.
2) Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah diberikan.
Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas
investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross
negligence/tafrith).20
Sedangkan ciri-ciri operasional reksadana syariah, adalah :
1) Mempunyai Dewan Syariah yang bertugas memberikan arahan kegiatan
Manajer Investasi dengan syariah Islam.
2) Hubungan investor dan perusahaan didasarkan pada sistem mudharabah,
dimana satu pihak menyediakan 100% modal (investor), sedangkan pihak
lain sebagai pengelola (manajer investasi).
3) Kegiatan usaha atau investasi diarahkan pada hal-hal yang tidak
bertentangan dengan syariat Islam.21
Dalam mekanisme operasional reksadana ada tiga pihak yang terlibat
dalam pengelolaan dana, yaitu :
1) Manajer Investasi adalah perusahaan, bukan perorangan, yang kegiatan
usahanya mengelola portofolio efek milik nasabah.22
Manajer investasi
sebagai pengelola investasi. Manajer investasi ini bertanggung jawab atas
kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi,
mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi,
20
Ibid. hlm. 122. 21
Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 22 22
Eko Priyono Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, Reksadana Solusi Perencaran Investasi
di Era Modern, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 42.
-
14
dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan
investor.23
Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa:
a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT
yang khusus menangani reksadana, selain dua divisi yang lain yakni
perantara pedagang efek (broker dealer) dan penjaminan emisi
(underwrinter).
b) Perusahaan secara khusus bergerak sebagai Perusahaan Manajemen
Investasi (PMI) atau invesment management company atau Manajer
Investasi.24
2) Bank Kustodian adalah bagian dari kegiatan suatu bank yang bertindak
sebagai penyimpanan kekayaan (safe keeper) serta administrator
reksadana. Baik Manajer Investasi maupun Bank Kustodian dapat
melakukan kegiatan ini harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari
Bapepam. Dana yang terkumpul dari sekian banyak investor melalui
reksadana bukan merupakan bagian dari kekayaan Manajer Investasi
maupun Bank Kustodian. Dana dan kekayaan (surat-surat berharga) yang
dimiliki oleh reksadana adalah milik para investor dan disimpan atas
nama reksadana di Bank Kustodian.
3) Pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter) maupun di pasar
uang (bank) dan pengawas yang dilakukan oleh Bapepam.25
23
Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Ibid, hlm.23 24
Heri Sudarsono,Op.cit, hlm. 200. 25
Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 24.
-
15
2.1.2 Jenis-Jenis Reksadana
Ada empat jenis reksadana dalam peraturan Bapepam. Namun,
dalam reksadana syariah hanya mengakui dua jenis reksadana, yaitu
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)dan Reksadana
Campuran (Discretionary Fund). Jenis reksadana yang berdasarkan
portofolio, yaitu :
1) Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund), adalah reksadana yang
investasinya 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek-
efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Pada umumnya,
instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini meliputi deposito,
SBI, obligasi, serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari
satu tahun. Reksadana ini memiliki tingkat resiko paling rendah, tetapi
keuntungan yang didapatkan juga sangat terbatas. Tujuan untuk investasi
ini umumnya untuk kepentingan perlindungan modal dan untuk
menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga jika dibutuhkan, dapat
dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi hampir
tidak ada.
2) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) adalah reksadana
yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang
dikelolanya kedalam efek yang bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang
umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti
deposito, obligasi syariah, SWBI, dan instrumen lainnya. Salah satu
keuntungan yang diperoleh dari jenis reksadana ini adalah hasil investasi
-
16
yang lebih besar dari pada reksadana pasar uang. Disisi lain, tingkat
resiko yang dimiliki juga lebih besar. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan keuntungan yang stabil. Jenis reksadana ini cocok untuk
tujuan investasi jangka menengah panjang (>3 tahun) dengan resiko
menengah.
3) Reksadana Saham, adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat
ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan hasil yang
tinggi, berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan
dividen.
4) Reksadana Campuran (Discretionary Fund), dapat melakukan
investasinya dalam bentuk efek hutang maupun ekuitas dengan porsi
alokasi yang lebih fleksibel. Artinya, melihat sisi fleksibelitasnya baik
dalam pemilihan jenis investasi (saham, obligasi, deposito, atau efek
lainnya) serta komposisi alokasinya, reksadana jenis ini dapat berorentasi
pada saham, obligasi atau pasar uang. Fleksibilitas pengelolaan investasi
dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi,
maupun ke deposito, tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan
aktivitas traaading, atau sering juga disebut usaha market timing.
Reksadana syariah merupakan reksadana yang mengalokasikan
seluruh dana atau potofolio ke dalam Jakarta Islamic Index, obligasi
syariah, dan berbagai instrumen keuangan syariah lainnya.26
26
Ibid, hlm. 42.
-
17
2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana
Manfaat dan keuntungan berinvestasi di reksadana, adalah :
1) Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat
melakukan diversifikasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko.
2) Reksadana mempemudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar
modal.
3) Efisiensi waktu, dengan melakukan investasi pada reksadana dimana
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional maka pemodal
tidak perlu memantau kinerja investasinya hal tersebut telah dialihkan
kepada Manajer Investasi.27
4) Pengelolaan investasi yang profesional oleh Manajer Investasi yang
sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh
Bank Kustodian.
5) Likuiditas tinggi, karena Unit Penyertaan (satuan investasi) reksadana
dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui Manajer Investasi.28
6) Kemudaha investasi melalui kemudahan pelayanan dalam pembelian
maupun penjualan kembali unit penyertaan.
7) Tranparansi informasi, apapun yang berkaitan dengan perkembangan
portofolio, biaya harus disampaikan secara terus menerus oleh pihak
reksadana.
8) Biaya transaksi reksadana sangat murah dibandingkan dengan apabila
investor melakukan transaksi secara individual di bursa. Karena biaya
27
Heri sudarsono, Op.cit, hlm. 206 28
Eko priyono pratomo & Ubaidillah Nugraha, Op.cit, hlm.35
-
18
transaksi ditanggung oleh para pemegang unit penyertaan atau investor
yang jumlahnya banyak.29
2.1.4 Risiko Reksadana
Risiko yang akan dihadapi apabila berinvestasi di reksadana, adalah :
1) Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyerta (NUP), risiko ini dipengaruhi
oleh turunnya harga dari efek (saham, dan surat berharga lainnya) yang
masuk dalam portofolio reksadana tersebut.
2) Risiko likuiditas, risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh
Manjer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan
kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi
kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
3) Risiko Wanprestasi, dimana risiko dapat timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak dapat segera
membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai
pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksadana, pialang
Bank Kustodian, agen pembayaran atau bencana alam yang dapat
menurunkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana.30
4) Risiko-risiko lain yang dapat terjadi adalah risiko ekonomi dan politik,
pasar, inflasi, dan nilai tukar.
29
Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit, hlm.48 30
Heri sudarsono, Op.cit, hlm.206-207
-
19
2.2 Faktor-Faktor Yang Maempengaruhi Perilaku Konsumen
2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam semua aktivitas manusia. Kaitannya dalam
perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
konsumen yang secara langsung terlibat dalam proses berinvestasinya.
Perilaku konsumen adalah keputusan seseorang atas merek kategori produk,
tempat untuk didatangi, waktu pembelian dan jumlah pembelian, merupakan
hasil dari rangsangan (stimuli) yang berasal dari luar dirinya, yang diolah
dalam diri konsumen.31
Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan
hubungan dirinya dengan Allah SWT. Seorang konsumen muslim akan
mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan
ukhrawinya. Konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan.
Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting karena keimanan
memberikan cara pandang dunia yang cendrung mempengaruhi kepribadian
manusia, yang dalam bentuk perilaku, gaya hidup, selera, sikap-sikap
terhadap sesama manusia, sumber daya, dan ekologi. Keimanan sangat
mempengaruhi sifat, kuantitas, dan kualitas konsumsi baik dalam bentuk
kepuasan material maupun spiritual.32
31
Philip Kotler dan A. B. Susanto , Manajemen Pemasaran di Indonesia . Jilid I. Jakarta :
Salemba Empat, 1999, hlm. 220. 32
Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta
: PT. Raja Rafindo Persada, 2006. Hlm. 5.
-
20
Perilaku konsumen merupakan perkembangan dari psikologi
konsumen dalam penelitian yang merupakan perluasan pengambilan
keputusan konsumen dalam bidang perilaku ekonomi dan psikologi
ekonomi. Dalam bank konsumen disebut dengan nasabah, nasabah adalah
setiap orang yang datang ke bank untuk bertransaksi, setiap orang yang ke
bank untuk mendapatkan informasi dan setiap orang yang ada di kantor
(satu bagian, bagian lain, atau cabang lain). Pepatah mengtakan nasabah
adalah raja, maka nasabah wajib dilayanin dengan tulus dan ikhlas.33
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor berarti hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu.34
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis dan
kebutuhan sosial. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh
pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa
jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian
konsumen.35
2.2.2.1 Faktor Budaya
Pengertian kebudayaan dalam arti luas adalah perilaku yang
telah tertanam, kebudayaan merupakan totalitas dari sesuatu yang
dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan secara
sosial (disosialisasikan) tidak sekedar sebuah catatan ringkas tetapi
33
Ibid, hlm. 7. 34
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Ed. II, 1994, hlm.
37. 35
Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit , hlm. 223.
-
21
dalam bentuk perilaku melalui pembelajaran sosial (social learning).
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen.36
Budaya dan sub-budaya
sangat penting bagi perilaku nasabah. Budaya merupakan penentu
keinginan dan perilaku paling dasar. Sub-budaya mencangkup agama
dan kebudayaan. Perusahaan sering melancarkan program pemasaran
secara khusus untuk mereka pemasaran lintas budaya muncul dari
riset pemasaran yang cermat.
1) Agama
Din dalam arti agama mewajibkan Kaum Muslimin melaksanakan
dan mewujudkan kehendak Allah itu secara komunal dan
individual, dan mencangkupi baik hubungan manusia dengan Allah
maupun aspek-aspek lain kehidupan manusia (ilmu pengetahuan,
teknologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya). Anggota semua
kelompok agama kadang-kadang mengambil keputusan membeli
yang dipengaruhi oleh identitas agama tersebut. Perilaku konsumen
biasa dipengaruhi secara langsung oleh agama dalam hal produk
yang secara simbolis dan ritualistik. Bentuk keseimbangan
kebutuhan hidup dan kehidupan di dunia dan akhirat kelak..37
2) Kebudayaan
Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dari
keinginan dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian
36
Ibid, hlm. 224. 37
Muhammad Muflih, M.A. Op. Cit. Hlm. 67-68.
-
22
tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya
dari lembaga-lembaga kunci lain.
2.2.2.2 Faktor Sosial
Faktor Sosial adalah kelompok referensi atau acuan secara
umum berupa individu atau kelompok nyata atau khayalan yang
memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang
lain. Kelompok acuan (yang paling berpengaruh terhadap konsumen)
mempengaruhi orang lain melalui norma, informasi, dan melalui
kebutuhan nilai ekspresif konsumen. Terdapat beberapa bentuk
kelompok acuan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam perilaku
konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok peran dan status
sosial (kelompok belanja, kelompok kerja, komunitas maya dan
kelompok asli konsumen).38
1) Lingkungan
Dalam lingkungan terdapat lingkungan kelompok acuan dan
lingkungan keluarga. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak
langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Semua ini
adalah kelompok dimana orang tersebut berada dan berinteraksi.
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling
berpengaruh. Otoritas keluarga terdiri dari orang tua seseorang.39
2) Peran dan status sosial
38
Ibid, hlm. 69. 39
Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 225-230
-
23
Peran adalah kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Status sosial
didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam
suatu hierarki status sosial yang berbeda sehingga para anggota
setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para
anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau
lebih rendah. Suatu peran membawa status. 40
2.2.2.3 Faktor Pribadi
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari
setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang
relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang
sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-
jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang
kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan
produk atau merek. Berbagai kategori faktor pribadi di negara ini
meliputi usia, pekerjaan, dan gaya hidup. Pemasar menentukan
kategori produk bagaimana keanggotaan faktor pribadi saling
berintraksi untuk mempengaruhi guna mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
1) Keadaan ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang, penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan,
40
Ibid, Hlm. 231.
-
24
pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk aktiva yang
lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap
terhadap belanja atau menabung. Pekerjaan juga akan
mempengaruhi keadaan ekonomi, sehingga seseorang dapat
menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenehi dengan
memperhitungkan keadaan ekonominya.41
2) Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas
(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari
sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup
menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara
keseluruhan di dunia
2.2.2.4 Faktor Psikologis
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah
pemasaran dan rangsangan lingkungan memasuki kesadaran
konsumen. Pemasar memahami apa yang terjadi dalam kesadaran
konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan
pembelian akhir. Proses psikologis secara fundamental mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap bebagai rangsangan pemasaran diantara
lain yaitu motivasi, prsepsi, pembelajaran. Sebuah mekanisme lebih
41
Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 233.
-
25
dari bejuta-juta komoditi atau jasa tersedia, tetapi kita berhasil untuk
memilih rangkaian barang dan jasa yang tersedia tersebut.42
1) Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu
tertentu. Sebagian kebutuhan bersifat biogenik. Kebutuhan yang
demikian berasal keadaan psikologis mengenai ketegangan seperti
rasa lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan lain bersifat psikogenik.
Kebutuhan yang demikian berasal dari keadaan psikologis
mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan, atau rasa kepemilikan. Kebanyakan kebutuhan
psikogenik tidak cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut
untuk bertindak secara langsung. Suatu kebutuhan menjadi motif
(dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong
seseorang untuk bertindak. Memuaskan kebutuhan tersebut untuk
mengurangi rasa ketegangan.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,
mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna
membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang
termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang
benar-benar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai
situasi tertentu.
42
Ibid, hlm. 238.
-
26
2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial
Perilaku konsumen mencangkup semua aktivitas pembeli,
mantan pembeli dan pembeli potensial, dari pra-beli sampai pasca
beli, dari memulai mengkonsumsi sampai berhenti mengkonsumsi.
Hal ini mengalami perkembangan yang melebar dari kesadaran akan
suatu keinginan, yaitu melalui pencarian dan evaluasi alat pemuas
kebutuhan yang paling mungkin, serta tindakan pembelian itu sendiri,
sampai evaluasi penggunaan produk yang dibeli, yang secara langsung
berdampak pada kemungkinan dilakukannya pembelian ulang. Dalam
menghadapi lingkungan yang relatif cepat berubah khususnya
persaingan dalam bisnis jasa dituntut strategi pemasaran yang mampu
menciptakan keunggulan bersaing. Bisnis jasa terdapat keterkaitan
antara faktor kebutuhan sosial yaitu pelayanan, kenyamanan, dan
produk.43
1) Pelayanan
Pelayanan melibatkan suatu tingkatan dasar efisiensi dalam
transaksi komersial. Pelayanan adalah apa yang menghasilkan atau
mencegah suatu penjualan. Pada umumnya semua orang adalah
konsumen (memakai atau pembeli barang atau jasa), karena tidak
ada seorangpun yang tidak membutuhkan barang atau jasa dalam
kehidupannya. Setiap orang yang pergi ke sebuah bank untuk
menggunakan sebuah produk yang ditawarkan dan juga
43
A. Usmara (ed.), Strategi Baru Manajemen Pemasaran, cet. 1, Jogjakarta: Amara
Books, 2003, hlm.158.
-
27
menginginkan diberikan pelayanan yang memuaskan dan terbaik,
baik dengan pelayanan dari segi produk yang mereka inginkan,
maupun dari segi penyambutan kepada konsumen yang datang,
baik dengan keramahan, senyuman, maupun dari segi kebersihan
bank.
2) Kenyamanan
Kenyamanan adalah hal-hal yang bukan meliputi kebutuhan pokok
dan bukan kebutuhan tepat guna, tetapi yang memberikan
kesenangan dan kenyamanan kepada manusia. Kenyamanan
merupakan bagian terpenting dalam sebuah perusahaan, sehingga
dapat menyediakan berbagai kenyamanan maupun menggunakan
media penarik seperti misalnya fasilitas tambahan. Pelayanan dan
etika pemasaran produk jasa bank merupakan salah satu alternatif
yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah nasabah.maka hal
ini harus dilakukan dengan baik dan benar untuk mendapatkan
simpati dan menarik bagi masyarakat calon nasabah bank
bersangkutan.
3) Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pengembangan produk-
produk bank tidak dilepaskan dari metode operasi bank yang
pendekatannya dapat dilakukan dengan cara mempelajari ketentuan
metode ekonomi Islam. Berbagai upaya selalu dilakukan oleh pihak
manajemen untuk menarik nasabah diantaranya, dengan menarik
-
28
artibut-artibut atas suatu produk, kemudahan produk tertentu, dan
lainnya. Artibut-artibut produk ini menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan menggunakan
produk/jasa bank tertentu. Misalnya adalah artibut-artibut produk.44
2.3 Minat Beli Nasabah
Minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Secara
sederhana minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi
yang menjadi objek dari minat itu tersebut dengan disertai dengan perasaan
senang.45
Definisi lain mengatakan minat adalah suatu perangkat mental yang
terdiri dari sutu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa
takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Seseorang yang berminat melakukan aktivitas investasi seperi
pembelian saham, obligasi, reksadana, atau berinvestasi melalui pasar uang
seperti deposito atau giro tidak akan mengenal putus asa dan tetap menikmati
kegiatan tersebut, bahkan dengan sendirinya ia akan mencari informasi seluas
mungkin tanpa mengandalkan orang lain. Dorongan yang ada pada diri
individu, menggambarkan perlunya perlakuan yang luas, sehingga ciri-ciri
terlihat lebih terinci dan jelas sesuai dengan faktor kebutuhan. Oleh karena itu
ciri-ciri dan minat seseorang akan menjadi pedoman penyelenggara program
44
Ibid, hlm. 158-160 45
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam Perspektif Islam), Jakarta : Kencana, 2004, hlm. 263.
-
29
aktifitas dalam berinvestasi dan arahnya akan lebih dikategorikan kepada hasil
investasi berupa: tingkat pengembalian yang besar, aman, terpercaya, dan
domain yang lain. Dengan adanya penggunaan pedoman maka pandangan dan
pengembangan program akan sesuai dengan ketetapan masa berinvestasi dalam
melakukan aktifitas investasi. Kemudian diharapkan akan muncul dalam
pikiran, bahwa pada umumnya seseorang memiliki ragam tentang pengertian
berinvestasi sehat dan aman yang perlu diperhatikan.
Crow and Crow (1973) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi
timbulnya minat, yaitu:
a) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan, ingin seks.
Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau
mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain
b) Motif sosial, dapat menjadi faktor dapat menjadi faktor yang
membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.
c) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan erat yang erat dengan
emosi.46
2.4 Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan acuan dari beberapa
penelitian terdahulu. Diantaranya adalah :
Pertama, penelitian yang berjudul Tinjauan Yuridis Tentang
Reksadana Syariah sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor oleh Elfiera
Anggraini Daulay. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa reksadana syariah
46
Ibid, hlm. 264.
-
30
adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam,
baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta dengan manajer
investasi, maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi.
Reksadana syariah sebagai instrumen investasi yang tunduk terhadap peraturan
perundangundangan di bidang pasar modal, harus menerapkan prinsip
keterbukaan guna memberikan perlindungan terhadap investor dan reksadana
syariah juga dilarang untuk melakukan praktek insider trading serta reksadana
syariah juga harus terbebas dari kegiatan usaha yang bertentangan dengan
syariah Islam. Pemerintah harus mengupayakan sesegera mungkin merealisasi
UndangUndang tentang Pasar Moda Syariah yang dibuat secara efektif dan
efisien serta terperinci, termasuk didalamnya pelaksanaan opersional reksadana
syariah, sehingga adanya jaminan kepastian hukum mengenai masalah
perlindungan investor dalam melakukan investasi melalui reksadana syariah.47
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Catur Dwi Astuti yang berjudul
Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang" . Menjelaskan tentang kegiatan reksadana BSM
Investa Berimbang di BSM cabang Semarang pada hakikatnya boleh
dilakukan, hal tersebut dikarenakan inti mekanisme kegiatan dari pada
Reksadana BSM Investasi Berimbang adalah merupakan suatu akad yang
menggunakan prinsip wakalah dan Mudharabah. Dimana prinsip tersebut
adalah merupakan salah satu prinsip dalam hukum ekonomi Islam. Islam
membolehkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka
47
Elfiera Anggraini Daulay, Tinjauan Yuridis Tentang Reksadana Syariah sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor, Medan : Skripsi Universitas Sumatra Utara, 2010.
-
31
pemenuhan kebutuhan hidupnya, dengan catatan bahwa kegiatan muamalah
tersebut tidak menyimpang dari ketentuan hukum Islam dan dalam transaksi
muamalah tersebut berlandasakan pada asas saling ridlo dan tidak ada salah
satu pihak yang merasa dirugikan.48
Ketiga, penelitian berikutnya yang dijadikan acuan peneliti adalah
penelitian yang dilakukan oleh Rifaatul Machmudah mengenai Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah Di
Bank Syariah. Mencakup mengenai faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi minat nasabah non muslim yang menjadi nasabah di Bank
Syariah terdapat beberapa poin yang terkandung didalamnya yaitu mengenai
lokasi, pelayanan, economic stimuli, religius stimuli, profit sharing, dan
promosi. Secara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh yang signifikan
antara Lokasi, Pelayanan, Economic Stimuli, Religius Stimuli, Reputasi, Profit
Sharing, dan Promosi terhadap minat nasabah non-muslim menjadi nasabah di
Bank Syariah.49
Keempat, penulis juga mengacu pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Ikrima Nailul Sari yang berjudul Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam Tahun
2009-2010. Pada penelitian ini mengemukakan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam dengan
menggunakan analisis validitas dan reliabilitas dan analisis deskriptif
48
Catur Dwi Astuti, Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang, 2007. 49
Rifaatul Machmudah , Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syariah, Semarang, 2010.
-
32
(frequency). Faktor yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat
cabang Batam terbagi menjadi: faktor agama (syariah), faktor produk, faktor
fasilitas dan pelayanan, faktor tempat atau lokasi, faktor dorongan, promosi
dan sosialisasi, faktor merek dan kualitas manajemen, faktor-faktor lainnya.
Faktor dominan yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat
cabang Batam dengan menggunakan analisis faktor. Faktor dominan yang
mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam terdiri dari
faktor produk, fasilitas dan pelayanan.50
2.5 Kerangka Teori
Dari uraian diatas, kerangka teori dituangkan dalam gambar berikut :
Keterangan :
Y : Variabel Dependent
X1, X2, X3, X4, X5 : Variabel Independent
50
Ikrima Nailul Sari, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam tahun 2009-2010, Yokyakarta, 2010.
Faktor budaya (X1)
Faktor sosial (X2)
Minat Beli Nasabah
(Y) Faktor pribadi (X3)
Faktor psikologi (X4)
Faktor kebutuhan
Sosial (X5)
-
33
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih
harus diuji kebenarannya.51
Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori, maka hipotesis yang
peneliti ajukan adalah :
H 1 : faktor budaya berpengaruh pada minat nasabah
H 2 : faktor sosial berpengaruh pada minat beli nasabah
H 3 : faktor pribadi berpengaruh pada minat beli nasabah
H4 : faktor psikologi berpengaruh pada minat beli nasabah
H5 : faktor kebutuhan sosial berpengaruh pada minat beli nasabah
51
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2004, hlm 13.
-
34
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang sebagai objek penelitian). Untuk memperoleh data ini peneliti
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam hal-hal yang ia
ketahui.52
Kuesioner yang dipakai di sini adalah model tertutup karena jawaban
telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan lima alternatif jawaban
dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
3.2 Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.53
Dalam penelitian ini
yang menjadi populasinya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri yang
52
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI,
Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 16, hlm. 151. 53
Ibid, hlm. 80.
36
34
-
35
menggunakan produk reksadana. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang menggunakan produk
reksadana pada tahun 2010 sejumlah 100 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.54
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.55
Jika kita hanya
akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,
dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel.56
Dalam pengambilan sampel, Suharsini Arikunto
memberikan pedoman bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 20 % atau 20 - 25 % atau
lebih.57
Dengan metode sampling purposive, yaitu pengambilan sampel
berdasarkan tujuan tertentu. Biasanya, dilakukan dengan beberapa
pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini diperoleh 30 responden dari 30% jumlah populasi.
54
Ibid, hlm. 81. 55
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syariah IAIN Walisongo, 2008, hlm. 24.
56 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, edisi Revisi V,
Jakarta: Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-12,, hlm. 109. 57
Ibid, hlm. 112.
-
36
3.3 Metode pengumpulan Data
a. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk
mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,
perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu peristiwa
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang
diwawancarai. Ini diperoleh untuk memperoleh data atau informasi yang
diperlukan dengan cara mengadakan wawancara, bertanya langsung kepada
pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan.58
b. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data yang ditempuh dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu banyak.59
c. Metode Kuisioner (Angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik
58
Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kkualitatif dan R&D,Bandung :
Alfabeta, 2008, hlm. 137. 59
Ibid, 145.
-
37
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.60
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
dengan menggunakan skala likert 5 poin.61
Sebelum membuat daftar
pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen dengan menjabarkan
variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai
patokan untuk menyusun instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5
(lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut :
SS : 5 TS : 2
S : 4 STS : 1
N : 3
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun
obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan.62
60
Ibid, hlm. 142. 61
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 65. 62
Prof. Dr. Sugiyono, op.cit., hlm. 38.
-
38
Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dan pengukuran
variabel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Pengukuran
No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
1 Budaya Perilaku yang telah tertanam 1. Agama
2. Kebiasaan
Likert
2 Sosial Kelompok referensi atau acuan
secara umum berupa individu
atau kelompok nyata atau
khayalan yang memiliki pengaruh
evaluasi, aspirasi, bahkan
perilaku terhadap orang lain
1. Ling
kung
an
2. Peran dan
status sosial
Likert
3 Pribadi Karakteristik psikologis yang
berada dari setiap orang yang
memandang responnya terhadap
lingkungan yang relatif konsisten
1. Pekerjaan
2. Gaya hidup
Likert
4 Psikologi Pemasaran dan rangsangan
lingkungan memasuki kesadaran
konsumen
1. Presepsi
2. Motivasi
Likert
5 Kebutuhan
Sosial
perilaku konsumen mencakup
semua aktivitas pembeli dari
memulai mengkonsumsi sampai
1. Pelayanan
2. Kenyamanan
3. Produk
Likert
-
39
berhenti mengkonsumsi
6 Minat Beli
Nasabah
Kesukaan (kecenderungan hati)
kepada sesuatu
1. Diri dalam
individi
(emosional)
2. Dorongan
Likert
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara yaitu analisis kuantitatif. Analisis
yang dilakukan terhadap data antara lain: uji validitas dan reliabilitas, uji
penyimpanan asumsi klasik dan uji statistik.
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur.63
Data dikatakan valid, jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner
tersebut. Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap
faktor terkait. Uji validitas dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat
suatu test atau pengujian melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrumen
pengukur dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai dengan yang
diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka dilakukan uji
63
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik),
Yogyakarta: MediaKom, 2008, hlm 16.
-
40
validitas terhadap butir-butir kuesioner. Tinggi rendah validitas suatu angket
atau kuesioner dihitung dengan menggunakan metode Pearsons Product
Moment Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item
pertanyaan dengan skor total.
Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan critical value pada
tabel ini nilai r dengan taraf signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada.
Apabila hasil perhitungan korelasi produk moment lebih besar dari critical
value, maka instrumen ini dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item
kurang dari critical value, maka instrumen ini dinyatakan tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk
menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach
Alpha.64
Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan
reliabel jika memiliki Croanbach Alpha > 0,60.65
3.5.2 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik
Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi
yang disyratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari
multikolinieritas serta heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
64
Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2000, hlm 135. 65
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit UNDIP, Semarang, 2005, hlm. 41 45
-
41
berdistribusi normal atau tidak.66
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.67
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan
linear antar variable independent dalam model regresi.68
c. Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians.
3.5.3 Uji Statistik
Untuk menguji hipotesis digunakan alat uji statistik yaitu deskriminasi
analysis. Alasan yang mendasari penggunaan alat statistik ini karena penelitian
ini menguji obyek yang mempunyai dua kategori mutual eksklusif berdasarkan
beberapa variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut.69
Rumus :
eXbXbXbXbXbaY 5544332211
Dimana :
Y = Minat Beli Nasabah 2X = Sosial
66
Dwi Priyatno, Op. cit, hlm 28. 67
Imam Ghozali, Op.cit. hlm 76. 68
Dwi Priyatno, op.cit., hlm 39. 69
Iqbal Hasan, op.cit, hlm 269.
-
42
= Konstanta Interception 3X = Pribadi
= Koefisien Regresi 4X = Psikologi
= Budaya 5X = Kebutuhan Sosial
e = Kesalahan Pengganggu
Untuk menguji apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang
signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, maka diperlukan uji
koefisien.
a. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak.70
F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
)1/()1(
/2
2
knR
kRFhitung
Keterangan:
2R = Koefisien Determinasi
n = Jumlah data atau kasus
k = Jumlah variabel independent
70
Dwi Priyatno, op.cit., hlm 81
a
b
1X
-
43
b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independent secara pasial berpengaruh sinifikan terhadap variabel
dependen.71
Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:
i
ihitung
Sb
bt
Keterangan:
ib = Koefisien regresi variabel i
iSb = Standar error variabel i
Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
21
1
r
knrthitung
Keterangan:
r = koefisien korelasi parsial
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah data atau kasus
71
Ibid, hlm 83
-
44
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri
4.1.1 Sejarah Umum Bank Syariah Mandiri
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.
Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan
tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan
untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November
1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank
syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank
beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus
syariah.
PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.
Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara.
Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih
konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank
44
-
45
Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero)
pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT.