reksa dana syariah

152
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARI’AH (STUDI PADA BANK SYARI’AH MANDIRI CABANG SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang Disusun oleh : Aniqotur Rosyidah 062411044 FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: inas-afifah-zahra

Post on 08-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Penelitian tentang Reksa Dana Syariah

TRANSCRIPT

  • ii

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

    MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH

    TERHADAP REKSADANA SYARIAH (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG

    SEMARANG)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi

    Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang

    Disusun oleh :

    Aniqotur Rosyidah

    062411044

    FAKULTAS SYARIAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

    SEMARANG

    2011

  • iii

    Drs. H. Djohan Masruhan, MM

    Jl. Candi Kencana I/B. 17 Semarang

    Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

    Perum Griya Sekar Gading blok C/6 Kalisegoro Gunung Pati

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Lamp : 4 (empat) eks

    Hal : Naskah Skripsi

    A.n. Aniqotur Rosyidah

    Kepada Yth.

    Dekan Fakultas Syariah

    IAIN Walisongo

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini

    saya kirimkan naskah saudara :

    Nama : Aniqotur Rosyidah

    Nim : 062411044

    Jurusan : Ekonomi Islam

    Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

    Nasabah Terhadap Reksadana Syariah (Studi Pada Bank

    Syariah Mandiri Cabang Semarang)

    Dengan ini saya mohon kiranya skripsi tersebut dapat segera dimunaqasahkan.

    Demikian harap maklum adanya.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Semarang, Juni 2011

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H. Djohan Masruhan, MM Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

    NIP. 19510510 198203 0 002 NIP. 19800128 200801 1 010

  • iv

    DEPARTEMEN AGAMA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

    FAKULTAS SYARIAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang

    PENGESAHAN

    Nama : Aniqotur Rosyidah

    NIM : 062411044

    Jurusan : Ekonomi Islam

    Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Nasabah

    Terhadap Reksadana Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang)

    Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syariah IAIN Walisongo

    Semarang dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup, pada tanggal:

    28 Juni 2011

    Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana

    Strata Satu (S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam.

    Semarang, 28 Juni 2011

    Mengetahui,

    Ketua Sidang Sekretaris Sidang

    Muhammad Shoim, S.Ag.,MH. Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

    NIP. 19711101 200604 1 003 NIP. 19800128 200801 1 010

    Penguji I Penguji II

    Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag Ari Kristin. P, SE, M.Si

    NIP. 19690830 199403 2 003 NIP. 19790512 200501 2 004

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H. Djohan Masruhan, MM Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi

    NIP. 19510510 198203 0 002 NIP. 19800128 200801 1 010

  • v

    MOTTO

    ............

    Maka jika tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari

    pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak (boleh) menganiaya

    dan tidak (pula) dianiaya (QS. Al-Baqarah (2): 279)1

    1 Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 37.

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Dengan segala kerendahan hati, kupersembahakan karya kecilku ini untuk :

    Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT,

    yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya

    serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap langkah.

    Abahku (H.A. Rasmidi) dan Ibuku (Umi Rosyidah)

    yang selalu melimpahkan kasih sayangnya dan tidak pernah bosan

    untuk terus mendoakan anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan.

    Terima kasih, kasih sayangmu telah membawa anakmu pada pembelajaran arti

    hidup. Sujud dan doa disepertiga malammu telah menjadi titian surga bagi

    perjalanan hidupku. Terimalah persembahan karya ananda.

    Adik-adikku tersayang dan keluarga besarku : M. Yusuf Rosyid, M.Kholilur

    Rohman dan M. Dhofirun Niam baik-baik hidup jauh dari orang tua,

    M. Habib Lutfi, M. Ajibur Rusdi dan M. Nur Said belajar yang rajin jangan sering

    berantem, dan dek Zazilatun Nafiah yang selalu menemani Ibu dirumah. Raihlah

    cita-cita kalian. Semoga Allah selalu memberikan jalan yang terbaik untuk

    kalian...Amiin

    Orang tersayangku M. Lutfi Khakim, yang selalu membantu dan memcurahkan

    waktu buat aku dalam menyelesaikan karya ini. Terimakasih atas dukungan dan

    kesabarannya...

    Thank You Forever.....

  • vii

    DEKLARASI

    Dengan kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan

    bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis

    oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini

    tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

    informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan

    sebagai rujukan.

    Semarang, Juni 2011

    Deklarator

    Aniqotur Rosyidah

    062411044

  • viii

    ABSTRAK

    Bisnis Bank Syariah di Indonesia semakin memperlihatkan perkembangan bagus. Seiring dengan perkembangan perbankan syariah di Indonesia, saat ini banyak perbankan syariah yang mengeluarkan produk investasi. Salah satu produk infestasi yang cukup berkembang akhir-akhir ini

    adalah reksadana syariah. Nasabah mulai menggunakan reksadana Syariah karena melihat kemudahan dan keuntungan yang didapatnya. Bank Syariah Mandiri cabang Semarang yang terletak di Jl. Pemuda Bedagan Semarang,

    memiliki produk jasa investasi Reksadana Syariah. Hal ini yang melatar belakangi untuk diadakan penelitian. Permasalahan yang diungkap dalam

    penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli

    nasabah untuk membeli reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang ?

    Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi, uji simultan ,uji

    parsial, uji asumsi klasik, hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor budaya,

    faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana

    syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya tidak

    mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana

    di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,165 > 0,005. Faktor sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 > 0,005. Faktor pribadi

    tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli

    nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,545 > 0,005. Faktor psikologi tidak mempunyai

    pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di

    Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711 > 0,005. Faktor kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.

    Kata kunci : faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi,

    faktor kebutuhan sosial dan minat beli nasabah

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Asslamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah Wasyukurillah, senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah

    SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya,

    sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.

    Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepangkuan Rasulullah

    Muhammad SAW pembawa rahmat bagi makhluk sekian alam, keluarga, sahabat

    dan para tabiin serta kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan di hari

    akhir nanti.

    Pada penyusunan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai

    pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu

    penulis ingin ucapkan terima kasih sebagai penghargaan atau peran sertanya

    dalam penyusunan skripsi ini kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo

    Semarang

    2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN

    Walisongo Semarang

    3. Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

    4. Bapak Dr. Ali Murtadho, M.Ag selaku ketua Jurusan Ekonomi Islam dan

    bapak Nur Fatoni, M.Ag selaku sekretaris jurusan, atas kebijakan yang

    dikeluarkan khususnya yang berkaitan dengan kelancaran penulisan skripsi ini

    5. Bapak Drs. H. Djohan Masruhan, MM selaku dosen pembimbing I dan Bapak

    Ratno Agriyanto,SE,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

    membantu, dengan meluangkan waktu dan tenaganya yang sangat berharga

    semata-mata demi mengarahkan dan membimbing penulis selama penyusunan

    skripsi ini

    6. Segenap Dosen Fakultas Syariah yang telah banyak memberikan ilmunya

    kepada penulis dan senantiasa mengarahkan serta memberi motivasi selama

  • x

    penulis melaksanakan kuliah sehingga penulis mampu menyelesaikan

    penulisan skripsi ini

    7. Bapak Joko Trilaksono selaku Staf Bagian Umum Bank Syariah Mandiri

    Cabang Semarang beserta seluruh karyawan, yang telah memberi izin dan

    membantu penulis untuk melakukan penelitian skrpsi ini.

    8. Abah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh dan membimbing serta

    memberikan dorongan kepada penulis, baik moral maupun spiritual. Serta

    Adik-adikku yang memberikan inspirasi dalam penulisan ini

    9. Keluarga penulis di BPI E-17 (Della, Aina, Uus, dkk) dan Elvanda kost di

    jalan Nusa Indah 1 no 18 Ngaliyan (mbIva, mbAlvi, Rifaah, Iswati, Irna,

    Nusan, dkk) kebersamaan dan canda tawa bersama kalian tidak akan pernah

    terlupakan

    10. Seluruh teman-teman mahasiswa khususnya keluarga besar EIB 06 (Via,

    Eko, Dani, Adi, Gabid, Ma2k, Mukti, Nizwar, Ibnu, dkk ). Terima kasih

    penulis ucapkan untuk kalian yang telah setia berjuang bersama-sama mencari

    ilmu di fakultas tercinta kita

    11. Teman-teman SJA 08 yang telah memberikan dukungan kepada penulis

    untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    12. Sepesial teruntuk orang tersayangku, M. Lutfi Khakim dengan kesabarannya

    senantiasa menemani dan memberikan waktunya untuk penulis dalam

    mengerjakan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    13. Sahabat-i ALMAPABA 06 PMII Rayon Syariah (Yayan, Ninik, Ica, Himma,

    Ani bendum, Ely, Uus, Vian, Ubed, Khoirudin, Tamam, Robot, dkk), bersama

    kalian penulis berproses, kekeluargaan, canda tawa, dan semoga kita masih

    bisa tetap bersama dalam satu ikatan. Senior-senior PMII (mas Tedy, mas

    Iman, mas Adib, mas Yusro, mas Ricard, mbEvy, mas Ham, mas Tomy, mas

    Jigug, mas Bams, dkk) terimakasih atas bantuan dan arahannya. Seluruh

    keluarga besar PMII Rayon Syariah (Inul, Arif, Faqih, Endang, dkk) dan

    sahabat-i 06 PMII Komisariat Walisongo Semarang (Naryoko, Gacuk, Uplik,

    dkk). Tangan terkepal dan maju ke muka....!!!

  • xi

    14. Kawan-kawan pengurus DEMA periode 2010 (Jecknong, Coco, Habib,

    Tabiin, Arifudin, Andik dkk), kawan-kawan UKMI An-Niswa (dek Jannah,

    dkk) dan teman-teman KKN posko 13 Menur Mranggen Demak, jangan

    pernah melupakan penulis yang pernah bergabung bersama kalian.

    Kebersamaan yang pernah kita bangun selalu diwarnai dengan senyuman dan

    menjadikan kita sebagai keluarga. Thank for all...

    Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya

    ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah SWT membalas

    semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka

    berikan dan melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya. Semoga

    Allah membalas semua amal. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

    ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya,

    sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

    Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

    Amin Ya Rabbal Alamin.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Semarang, Juni 2011

    Aniqotur Rosyidah

    062411044

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

    HALAMAN MOTTO ............................................................................. iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v

    HALAMAN DEKLARASI .................................................................... vi

    HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ vii

    HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................... viii

    HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... xi

    HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xiv

    HALAMAN GAMBAR .......................................................................... xv

    HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang masalah ........................................................ 1

    1.2 Rumusan masalah ................................................................. 7

    1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian ............................................ 8

    1.4 Sistematika penulisan ............................................................ 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Reksadana Syariah .............................................................. 10

    2.1.1 Mekanisme OperasionalReksadana Syariah ............... 11

    2.1.2 Jenis-jenis Reksadana ................................................. 15

    2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana ........................... 17

    2.1.4 Risiko Reksadana ........................................................ 18

    2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .... 19

    2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen .................................... 19

  • xiii

    2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ............................. 20

    2.2.2.1 Faktor Budaya ................................................... 20

    2.2.2.2 Faktor Sosial ...................................................... 22

    2.2.2.3 Faktor Pribadi .................................................. 23

    2.2.2.4 Faktor Psikologi ................................................ 24

    2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial .................................. 26

    2.3 Minat Nasabah ...................................................................... 28

    2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................. 29

    2.5 Kerangka Teori .................................................................... 32

    2.6 Hipotesis ............................................................................... 33

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Dan Sumber Data ........................................................ 34

    3.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 34

    3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................... 36

    3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran .................................... 37

    3.5 Teknik Analisis Data ............................................................ 39

    3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................... 39

    3.5.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 40

    3.5.3 Uji Statistik .................................................................. 41

    BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang 44

    4.1.1 Sejarah BSM Cabang Semarang .................................. 44

    4.1.2 Visi Misi BSM Cabang Semarang ............................... 47

    4.1.3. Struktur Organisasi BSM Cabang Semarang............... 47

    4.1.4 Produk-Produk BSM Cabang Semarang ..................... 49

    4.2 Deskriptif Data Penelitian dan Responden .......................... 63

    4.2.1 Deskriptif Data Penelitian ........................................... 63

    4.2.2 Deskriptif Responden ................................................. 64

    4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................. 79

  • xiv

    4.3.1 Uji Validitas Instrumen .............................................. 79

    4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen .......................................... 81

    4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 82

    4.4.1 Uji Multikolinearitas .................................................. 82

    4.4.2 Uji Autokorelasi ......................................................... 83

    4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 84

    4.4.4 Uji Normalitas ............................................................ 85

    4.5 Analisis Data ......................................................................... 87

    4.5.1 Analisis Korelasi ........................................................ 88

    4.5.2 Pengujian Hipotesis ................................................... 89

    4.5.2.1 Uji Simultan .................................................... 89

    4.5.2.2 Uji Parsial ....................................................... 90

    4.6 Pembahasan .......................................................................... 94

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan ........................................................................... 105

    5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................ 106

    5.3 Saran ..................................................................................... 106

    5.4 Penutup .................................................................................. 107

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Variabel Penelitiandan Pengukuran ................................................. 38

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 64

    Tabel 4.2 Umur Responden ............................................................................. 65

    Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir ......................................................................... 67

    Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ....................................................................... 68

    Tabel 4.5 Penghasilan Per Bulan .................................................................... 70

    Tabel 4.6 Hasil Skor Kuesioner Regresi .......................................................... 71

    Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen .......................................................... 80

    Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 81

    Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 82

    Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ............................................................................. 83

    Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 84

    Tabel 4.12 Uji Normalitas ................................................................................ 85

    Tabel 4.13 Analisis Korelasi ............................................................................. 88

    Tabel 4.14 Uji simultan .................................................................................... 90

    Tabel 4.15 Parsial .............................................................................................. 91

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Mekanisme penjualan reksadana di Bank........................................ 6

    Gambar 4.1 Jenis Kelamin .............................................................................. 65

    Gambar 4.2 Umur Responden ......................................................................... 66

    Gambar 4.3 Pendidikan Terakhir ................................................................... 68

    Gambar 4.4 Pekerjaan Responden ................................................................... 69

    Gambar 4.5 Penghasilan Per Bulan ................................................................ 71

    Gambar 4.6 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas ........................................ 85

    Gambar 4.7 Grafik Histogram ......................................................................... 86

    Gambar 4.8 Normal Probability Plot ............................................................... 87

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Lampiran angket

    Lampiran 2 : Daftar seluruh jawaban atas angket

    Lampiran 3 : Diskriptif dari 30 responden

    Lampiran 4 : Uji validitas dan reliabilitas angket.

    Lampiran 5 : Uji asumsi klasik dan regresi

    Lampiran 6 : Output Regresi Linier berganda dari 30 responden

  • 51

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Hadirnya Bank Muamalat, Asuransi Takaful, dan tumbuhnya lembaga

    keuangan syariah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi

    yang berbasis pada investor muslim. Bapepam mulai melakukan inisiatif

    untuk mewadahi investor muslim, maka mulai tahun 1997 dihadirkan

    reksadana syariah dengan produknya yang bernama danareksa syariah.

    Kemudian pada tahun 2000 dihadirkan kembali produk baru dengan nama

    danareksa syariah berimbang.1 Sistem danareksa syariah ini belum menjadi

    bagian terpisah sistem reksadana yang ada selama ini. Reksadana memiliki

    andil yang amat besar dalam perekonomian masyarakat karena dapat

    memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan-

    perusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Di sisi lain, reksadana

    syariah memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan

    keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.

    Di pasar modal, sejak tahun 2001, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan

    Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan subset dari Index Harga Saham

    Gabungan (IHSG). Dengan mengacu kepada index di JII, investor yang ingin

    membenamkan dananya sesuai syariah akan lebih mudah. Mereka bisa

    menggunakan index itu sebagai sasaran tolok ukur kinerja (benchmark), tidak

    1 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta : Ekonisia, cet. Ke-I,

    2003, hlm. 201.

  • 2

    secara langsung sebagai sasaran investasi.2 Dalam pasar modal, dibedakan

    antara spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari derajat ketidak pastian

    yang dihadapinya. Untuk itu perlu dilihat dahulu karakter dari masing-masing

    investasi dan spekulasi. Pertama, investor di pasar modal adalah perorangan

    atau lembaga yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk

    berinvestasi (yang berindikasi mengharapkan deviden) di perusahaan-

    perusahaan go publik yang diyakininya baik dan menguntungkan, bukan untuk

    mencari capital gain melalui short selling. Mereka mendasari keputusan

    investasinya pada informasi yang terpercaya tentang faktor-faktor

    fundamental ekonomi pada perusahaan melalui kajian yang seksama.3

    Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek

    Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM)

    meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu

    Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham

    yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Jakarta

    Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark)

    untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.

    Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk

    mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.4

    MUI melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

    Indonesia no : 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman

    2 Ibid, hlm.273.

    3 Hendy M. Fakhruddin, Istilah Pasar Modal A-Z, Jakarta : Elex Medai Komputindo,

    2008, hlm. 98. 4 http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html ,

    diakses 29 Juni 2011.

  • 3

    Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Mendefinisikan

    pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

    dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

    diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

    Sedangkan Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Adapun

    Efek Syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-

    undangan dibidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusaaan, maupun

    cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip Syariah.5

    Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat

    pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak

    waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana

    dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang

    memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun

    hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana

    juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi

    di Pasar Modal.

    Reksadana Syariah Syariah (Islamic Investment Fund) merupakan

    intermediaries yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana

    untuk diinvestasikan. Reksadana Syariah ini ditujukan untuk memenuhi

    kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan

    investasi dari sumber dan cara yang bersih yang dapat dipertanggung

    jawabkan secara religius, yang memang sejalan dengan prinsip-prinsip

    5 Tim Penyusun DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional,Jakarta :

    Intermasa, cet.2, 2003, hlm. 263

  • 4

    syariah. Karenanya, dipenuhinya nilai syariah ini menjadi tujuan paling

    utama.6

    Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh

    National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade

    Equity dengan kapitalitas sebesar U$ 150 juta. Sedangkan di Indonesia

    reksadana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1998 oleh PT

    Danareksa Invesment Management, di mana pada saat itu Danareksa

    mengeluarkan produk reksadana berdasarkan prinsip syariah berjenis

    reksadana campuran yang dinamakan Danareksa Syariah Berimbang.7

    Seiring dengan diberikannya Undang-Undang No. 8 tahun 1995

    tentang pasar modal, reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak

    diterbitkannya reksadana berbentuk perseroan, yaitu PT BDNI reksadana pada

    tahun 1995. Pada tahun 1996, badan pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI

    mengeluarkan peraturan pelaksanaan tentang reksadana berbentuk Kontrak

    Investasi Kolektif (KIK). Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang

    lahirnya reksadana KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah

    munculnya reksadana syariah di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola

    oleh PT Danareksa Invesment Management.

    Perkembangan reksadana syariah di Indonesia mengalami

    perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2004, reksadana syariah

    menunjukan pertumbuhan yang pesat, ditandai dengan diterbitkannya 7

    6 Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, Jakarta : PT Gramedia Pustaka

    Utama, 2000, hlm.83. 7 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,

    Jakarta :Putra Grafika, 2007, hlm. 103.

  • 5

    reksadana syariah yang mendorong peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB)

    reksadana syariah sebesar Rp. 459 miliar (586,2%). Sepanjang tahun 2005,

    secara umum pasar reksadana nasional mengalami rendemption yang sangat

    signifikan sehingga terjadi penutunan NAB. Hal yang sama juga dialami

    sejumlah reksadana syariah dengan total loss akibat penurunan NAB

    mencapai Rp. 204 miliar. Namun dengan didukung terbitnya 7 reksadana

    syariah baru, pada akhir tahun 2005 NAB mengalami peningkatan sebesar

    Rp. 32,9 miliar (6,3%) menjadi Rp. 558,9 miliar dan share terhadap reksadana

    nasional sebesar 2%. Saat ini reksadana syariah yang akif berjumlah 17 yang

    dinyatakan efektif oleh Bapepam.8

    Hingga saat ini dana kelolaan industri reksadana secara keseluruhan

    hingga akhir April 2011 telah mencapai rekor baru. Pencapaiannya bahkan

    telah melampaui total dana kelolaan di tahun 2010. Sampai 30 April 2011,

    dana kelolaan reksadana mencapai Rp 153,687 triliun. Tahun lalu, total dana

    kelolaan reksadana sebesar Rp 149,099 triliun. Reksadana saham

    memperlihatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 15,85% dari awal tahun

    hingga akhir April 2011. Sementara itu, reksadana campuran dan pendapatan

    tetap turun masing-masing 8,24% dan 5,33%. Penurunan ini karena beberapa

    faktor. Ada sebagian yang keluar karena tertarik investasi di sukuk. Adapula

    yang mengalihkan investasinya ke reksadana saham. Sampai dengan Maret

    2011 jumlah pemegang unit reksadana mencapai 423.576 nasabah atau sudah

    8 http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal, diakses pada tanggal 16 januari 2011.

  • 6

    melampaui total nasabah tahun lalu yang sebanyak 353.704. Adapun jumlah

    unit reksadana hingga Maret 2011 sebanyak 621 unit.9

    Walaupun pengaturan reksadana sepenuhnya merupakan kewenangan

    Bapepam mengingat reksadana tersebut merupakan suatu instrumen investasi

    jangka panjang, bank yang bertindak sebagai agent of sales dari reksadana

    tetap perlu harus memperhatikan beberapa prinsip kehati-hatian yang

    berhubungan dengan penyelenggaraan reksadana. Bank Indonesia sendiri,

    meskipun bukan lembaga yang berwenang untuk mengatur dan mengawasi

    penyelenggaraan reksadana, tetap saja memiliki keterkaitan yang erat apabila

    penyelenggaraan reksadana tersebut melibatkan bank-bank.

    Gambar 1.1

    Mekanisme penjualan reksadana yang melibatkan Bank

    menyampaikan order

    membeli Konfirmasi

    reksadana Mentransfer uang

    Bank Syariah Mandiri merupakan bank milik pemerintah pertama

    yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah.10 Bank Syariah

    Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)

    berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari

    9 http://ibadahonline.com/?p=1030, diakses pada tanggal 3 Mei 2011.

    10 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema

    Insani, 2001, hlm. 26.

    nasabah Bank

    Manajer Investasi

    Bank Kustodian

  • 7

    Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April

    2007.11

    Pada Bank Syariah Mandiri cabang Semarang, reksadana syariah

    mulai beroprasi sejak tahun 2007. Dengan cara pemasaran langsung

    ditawarkan via Custemer Servise, baik secara langsung agar minat nasabah

    untuk membuka, atau secara crosselling sebagai produk sekunder yang Bank

    Syariah Mandiri Cabang Semarang jual. Hal ini karena pada dasarnya di

    Bank Syariah Mandiri tabungan adalah yang utama.12

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

    BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARIAH (STUDI

    PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG), untuk

    bahan penelitian dalam rangka penyusunan Skripsi sebagai persyaratan

    penyelesaian Studi Program S-1 Ekonomi Islam.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dan untuk

    menghasilkan pembahasan yang obyektif dan terarah dapat dirumuskan

    permasalahan adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat

    nasabah untuk membeli Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri

    Cabang Semarang?

    11

    http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/produkjasa-

    consumer/jasainvestasi-consumer/reksadana-consumer/ diakses pada tanggal 29 Juni 2011. 12

    Hasil wawancara dengan Bapak Joko Trilaksono Staf Bagian Umum BSM Cabang

    Semarang, 6 Mei 2011.

  • 8

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Dalam suatu penelitian tentunya ada tujuan yang ingin di capai sesuai

    dengan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka

    penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

    minat nasabah untuk membeli Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri

    Cabang Semarang.

    Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk meningkatkan pengetahuan berkaitan dengan ilmu yang berkaitan

    ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah.

    2. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.

    3. Untuk memenuhi kewajiban akademik serta untuk melengkapi syarat guna

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah Institut

    Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

    1.4 Sistematika Penelitian

    Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah:

    Bagian awal, yang terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing,

    halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata

    pengantar, halaman daftar isi, halaman tabel, halaman gambar, dan halaman

    lampiran.

    Bagian isi yang terdiri dari lima bab yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

    penelitian, dan sistematika penulisan.

  • 9

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Berisi tentang mengenai reksadana Syariah, faktor-faktor yang

    mempengaruhi perilaku konsumen, minat nasabah, penelitian sebelumnya,

    kerangka teori dan hipotesis.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Berisi tentang Jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode

    pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, dan tekhnik analisis

    data.

    BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Berisi tentang gambaran umum Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang,

    deskriptif data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas

    instrumen, uji asumsi klasik, analisis data, dan pembahasan.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran dan penutup.

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Reksadana Syariah

    Reksadana berasal dari kata reksa yang berarti jaga atau pelihara

    dan kata dana berarti uang. Sehingga reksadana dapat diartikan sebagai

    kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikan sebagai

    wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

    untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (saham, obligasi,

    valuta asing atau deposito) oleh manajer investasi.13

    Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat

    27, reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

    dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam

    portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam.

    Reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti

    saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-

    intrumen tersebut. Dengan demikian, sebuah reksadana merupakan hubungan

    trilateral karena melibatkan beberapa pihak yang terkait sebuah kontrak atau

    trust deed secara legal. Mereka adalah pemilik modal, manajer investasi, dan

    bank kustodian.14

    Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 20/ DSN-

    MUI/IV/2001, reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut

    13

    Heri Sudarsono, Op.cit, hlm. 198. 14

    Dr. Muhammad Firdaus NH, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah, Jakarta :

    Renaisance, 2005, hlm.14

    9

  • 11

    ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal

    sebagai pemilik harta (shahibul maal/rabb al-maal) dengan manajer investasi

    sebagai wakil shahibul maal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil

    shahibul maal dengan pengguna investasi.15

    Perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dan

    reksadana syariah adalah terletak pada proses screening dalam

    mengkontruksi portofolio. Filterasasi menurut prinsip syariah adalah

    mengeluarkan saham-saham yang memiliki aktivitas haram seperti riba,

    gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok, dan lain sebagainya yang

    berbau maksiat. Di samping itu proses filtrasi juga dilakukan dengan cara

    membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan

    membersihkannya dengan cara charity.16

    Landasan Syariah mengenai reksadana syariah terdapat pada Firman

    Allah, antara lain:

    .... .....

    Artinya : ...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.... (QS. Al-Baqarah : 275).17

    2.1.1 Mekanisme Operasional Reksadana Syariah

    Mekanisme operasional dalam Reksadana Syariah jika dilihat dari

    segi akadnya terdiri atas dua konsep hukum Islam, yaitu:

    15

    Tim Penulis Dewan Syariah Nasional MUI, Op. Cit, hlm 121. 16

    Dr. Muhammad Firdaus NH, Op. Cit, hlm. 22. 17

    Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 36.

  • 12

    1) Antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan sistem

    wakalah.

    Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian, atau pemberian

    mandat.18

    Dalam pelaksanaan Reksadana syariah menggunakan konsep

    akad wakalah dimana dalam hal ini pemodal memberikan mandat kepada

    manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan

    pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus.

    Investasi hanya dilakukan dengan instrumen keuangan yang sesuai

    dengan syariat Islam.

    2) Antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan

    sistem mudharabah.

    Mudharabah adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang

    memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan

    bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut)

    dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati

    oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al-

    mal sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib.19

    Adapun karakteristik sistem mudharabah dalam reksadana syariah

    adalah:

    1) Pembagian keuntungan antara pemodal (shahibul maal) yang diwakili

    oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi

    18

    Muhammad SyafiI Antonio, Op. Cit, hlm. 120. 19

    Tim Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Op.Cit, hlm. 121-122.

  • 13

    yang telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer invetasi sebagai

    wakil dan tidak ada jaminan atas hasil invetasi tertentu kepada pemodal.

    2) Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah diberikan.

    Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas

    investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross

    negligence/tafrith).20

    Sedangkan ciri-ciri operasional reksadana syariah, adalah :

    1) Mempunyai Dewan Syariah yang bertugas memberikan arahan kegiatan

    Manajer Investasi dengan syariah Islam.

    2) Hubungan investor dan perusahaan didasarkan pada sistem mudharabah,

    dimana satu pihak menyediakan 100% modal (investor), sedangkan pihak

    lain sebagai pengelola (manajer investasi).

    3) Kegiatan usaha atau investasi diarahkan pada hal-hal yang tidak

    bertentangan dengan syariat Islam.21

    Dalam mekanisme operasional reksadana ada tiga pihak yang terlibat

    dalam pengelolaan dana, yaitu :

    1) Manajer Investasi adalah perusahaan, bukan perorangan, yang kegiatan

    usahanya mengelola portofolio efek milik nasabah.22

    Manajer investasi

    sebagai pengelola investasi. Manajer investasi ini bertanggung jawab atas

    kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi,

    mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi,

    20

    Ibid. hlm. 122. 21

    Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 22 22

    Eko Priyono Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, Reksadana Solusi Perencaran Investasi

    di Era Modern, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 42.

  • 14

    dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan

    investor.23

    Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa:

    a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT

    yang khusus menangani reksadana, selain dua divisi yang lain yakni

    perantara pedagang efek (broker dealer) dan penjaminan emisi

    (underwrinter).

    b) Perusahaan secara khusus bergerak sebagai Perusahaan Manajemen

    Investasi (PMI) atau invesment management company atau Manajer

    Investasi.24

    2) Bank Kustodian adalah bagian dari kegiatan suatu bank yang bertindak

    sebagai penyimpanan kekayaan (safe keeper) serta administrator

    reksadana. Baik Manajer Investasi maupun Bank Kustodian dapat

    melakukan kegiatan ini harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari

    Bapepam. Dana yang terkumpul dari sekian banyak investor melalui

    reksadana bukan merupakan bagian dari kekayaan Manajer Investasi

    maupun Bank Kustodian. Dana dan kekayaan (surat-surat berharga) yang

    dimiliki oleh reksadana adalah milik para investor dan disimpan atas

    nama reksadana di Bank Kustodian.

    3) Pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter) maupun di pasar

    uang (bank) dan pengawas yang dilakukan oleh Bapepam.25

    23

    Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Ibid, hlm.23 24

    Heri Sudarsono,Op.cit, hlm. 200. 25

    Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 24.

  • 15

    2.1.2 Jenis-Jenis Reksadana

    Ada empat jenis reksadana dalam peraturan Bapepam. Namun,

    dalam reksadana syariah hanya mengakui dua jenis reksadana, yaitu

    Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)dan Reksadana

    Campuran (Discretionary Fund). Jenis reksadana yang berdasarkan

    portofolio, yaitu :

    1) Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund), adalah reksadana yang

    investasinya 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek-

    efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Pada umumnya,

    instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini meliputi deposito,

    SBI, obligasi, serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari

    satu tahun. Reksadana ini memiliki tingkat resiko paling rendah, tetapi

    keuntungan yang didapatkan juga sangat terbatas. Tujuan untuk investasi

    ini umumnya untuk kepentingan perlindungan modal dan untuk

    menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga jika dibutuhkan, dapat

    dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi hampir

    tidak ada.

    2) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) adalah reksadana

    yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang

    dikelolanya kedalam efek yang bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang

    umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti

    deposito, obligasi syariah, SWBI, dan instrumen lainnya. Salah satu

    keuntungan yang diperoleh dari jenis reksadana ini adalah hasil investasi

  • 16

    yang lebih besar dari pada reksadana pasar uang. Disisi lain, tingkat

    resiko yang dimiliki juga lebih besar. Tujuannya adalah untuk

    menghasilkan keuntungan yang stabil. Jenis reksadana ini cocok untuk

    tujuan investasi jangka menengah panjang (>3 tahun) dengan resiko

    menengah.

    3) Reksadana Saham, adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-

    kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat

    ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan hasil yang

    tinggi, berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan

    dividen.

    4) Reksadana Campuran (Discretionary Fund), dapat melakukan

    investasinya dalam bentuk efek hutang maupun ekuitas dengan porsi

    alokasi yang lebih fleksibel. Artinya, melihat sisi fleksibelitasnya baik

    dalam pemilihan jenis investasi (saham, obligasi, deposito, atau efek

    lainnya) serta komposisi alokasinya, reksadana jenis ini dapat berorentasi

    pada saham, obligasi atau pasar uang. Fleksibilitas pengelolaan investasi

    dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi,

    maupun ke deposito, tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan

    aktivitas traaading, atau sering juga disebut usaha market timing.

    Reksadana syariah merupakan reksadana yang mengalokasikan

    seluruh dana atau potofolio ke dalam Jakarta Islamic Index, obligasi

    syariah, dan berbagai instrumen keuangan syariah lainnya.26

    26

    Ibid, hlm. 42.

  • 17

    2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana

    Manfaat dan keuntungan berinvestasi di reksadana, adalah :

    1) Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat

    melakukan diversifikasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko.

    2) Reksadana mempemudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar

    modal.

    3) Efisiensi waktu, dengan melakukan investasi pada reksadana dimana

    dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional maka pemodal

    tidak perlu memantau kinerja investasinya hal tersebut telah dialihkan

    kepada Manajer Investasi.27

    4) Pengelolaan investasi yang profesional oleh Manajer Investasi yang

    sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh

    Bank Kustodian.

    5) Likuiditas tinggi, karena Unit Penyertaan (satuan investasi) reksadana

    dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui Manajer Investasi.28

    6) Kemudaha investasi melalui kemudahan pelayanan dalam pembelian

    maupun penjualan kembali unit penyertaan.

    7) Tranparansi informasi, apapun yang berkaitan dengan perkembangan

    portofolio, biaya harus disampaikan secara terus menerus oleh pihak

    reksadana.

    8) Biaya transaksi reksadana sangat murah dibandingkan dengan apabila

    investor melakukan transaksi secara individual di bursa. Karena biaya

    27

    Heri sudarsono, Op.cit, hlm. 206 28

    Eko priyono pratomo & Ubaidillah Nugraha, Op.cit, hlm.35

  • 18

    transaksi ditanggung oleh para pemegang unit penyertaan atau investor

    yang jumlahnya banyak.29

    2.1.4 Risiko Reksadana

    Risiko yang akan dihadapi apabila berinvestasi di reksadana, adalah :

    1) Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyerta (NUP), risiko ini dipengaruhi

    oleh turunnya harga dari efek (saham, dan surat berharga lainnya) yang

    masuk dalam portofolio reksadana tersebut.

    2) Risiko likuiditas, risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh

    Manjer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan

    kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi

    kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

    3) Risiko Wanprestasi, dimana risiko dapat timbul ketika perusahaan

    asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak dapat segera

    membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai

    pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti

    wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksadana, pialang

    Bank Kustodian, agen pembayaran atau bencana alam yang dapat

    menurunkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana.30

    4) Risiko-risiko lain yang dapat terjadi adalah risiko ekonomi dan politik,

    pasar, inflasi, dan nilai tukar.

    29

    Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit, hlm.48 30

    Heri sudarsono, Op.cit, hlm.206-207

  • 19

    2.2 Faktor-Faktor Yang Maempengaruhi Perilaku Konsumen

    2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

    Perilaku dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang

    secara langsung terlibat dalam semua aktivitas manusia. Kaitannya dalam

    perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

    konsumen yang secara langsung terlibat dalam proses berinvestasinya.

    Perilaku konsumen adalah keputusan seseorang atas merek kategori produk,

    tempat untuk didatangi, waktu pembelian dan jumlah pembelian, merupakan

    hasil dari rangsangan (stimuli) yang berasal dari luar dirinya, yang diolah

    dalam diri konsumen.31

    Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan

    hubungan dirinya dengan Allah SWT. Seorang konsumen muslim akan

    mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan

    ukhrawinya. Konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan.

    Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting karena keimanan

    memberikan cara pandang dunia yang cendrung mempengaruhi kepribadian

    manusia, yang dalam bentuk perilaku, gaya hidup, selera, sikap-sikap

    terhadap sesama manusia, sumber daya, dan ekologi. Keimanan sangat

    mempengaruhi sifat, kuantitas, dan kualitas konsumsi baik dalam bentuk

    kepuasan material maupun spiritual.32

    31

    Philip Kotler dan A. B. Susanto , Manajemen Pemasaran di Indonesia . Jilid I. Jakarta :

    Salemba Empat, 1999, hlm. 220. 32

    Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta

    : PT. Raja Rafindo Persada, 2006. Hlm. 5.

  • 20

    Perilaku konsumen merupakan perkembangan dari psikologi

    konsumen dalam penelitian yang merupakan perluasan pengambilan

    keputusan konsumen dalam bidang perilaku ekonomi dan psikologi

    ekonomi. Dalam bank konsumen disebut dengan nasabah, nasabah adalah

    setiap orang yang datang ke bank untuk bertransaksi, setiap orang yang ke

    bank untuk mendapatkan informasi dan setiap orang yang ada di kantor

    (satu bagian, bagian lain, atau cabang lain). Pepatah mengtakan nasabah

    adalah raja, maka nasabah wajib dilayanin dengan tulus dan ikhlas.33

    2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

    Faktor berarti hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan

    (mempengaruhi) terjadinya sesuatu.34

    Faktor-faktor yang mempengaruhi

    perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis dan

    kebutuhan sosial. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh

    pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa

    jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian

    konsumen.35

    2.2.2.1 Faktor Budaya

    Pengertian kebudayaan dalam arti luas adalah perilaku yang

    telah tertanam, kebudayaan merupakan totalitas dari sesuatu yang

    dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan secara

    sosial (disosialisasikan) tidak sekedar sebuah catatan ringkas tetapi

    33

    Ibid, hlm. 7. 34

    Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Ed. II, 1994, hlm.

    37. 35

    Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit , hlm. 223.

  • 21

    dalam bentuk perilaku melalui pembelajaran sosial (social learning).

    Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan

    mendalam terhadap perilaku konsumen.36

    Budaya dan sub-budaya

    sangat penting bagi perilaku nasabah. Budaya merupakan penentu

    keinginan dan perilaku paling dasar. Sub-budaya mencangkup agama

    dan kebudayaan. Perusahaan sering melancarkan program pemasaran

    secara khusus untuk mereka pemasaran lintas budaya muncul dari

    riset pemasaran yang cermat.

    1) Agama

    Din dalam arti agama mewajibkan Kaum Muslimin melaksanakan

    dan mewujudkan kehendak Allah itu secara komunal dan

    individual, dan mencangkupi baik hubungan manusia dengan Allah

    maupun aspek-aspek lain kehidupan manusia (ilmu pengetahuan,

    teknologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya). Anggota semua

    kelompok agama kadang-kadang mengambil keputusan membeli

    yang dipengaruhi oleh identitas agama tersebut. Perilaku konsumen

    biasa dipengaruhi secara langsung oleh agama dalam hal produk

    yang secara simbolis dan ritualistik. Bentuk keseimbangan

    kebutuhan hidup dan kehidupan di dunia dan akhirat kelak..37

    2) Kebudayaan

    Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dari

    keinginan dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian

    36

    Ibid, hlm. 224. 37

    Muhammad Muflih, M.A. Op. Cit. Hlm. 67-68.

  • 22

    tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya

    dari lembaga-lembaga kunci lain.

    2.2.2.2 Faktor Sosial

    Faktor Sosial adalah kelompok referensi atau acuan secara

    umum berupa individu atau kelompok nyata atau khayalan yang

    memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang

    lain. Kelompok acuan (yang paling berpengaruh terhadap konsumen)

    mempengaruhi orang lain melalui norma, informasi, dan melalui

    kebutuhan nilai ekspresif konsumen. Terdapat beberapa bentuk

    kelompok acuan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam perilaku

    konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok peran dan status

    sosial (kelompok belanja, kelompok kerja, komunitas maya dan

    kelompok asli konsumen).38

    1) Lingkungan

    Dalam lingkungan terdapat lingkungan kelompok acuan dan

    lingkungan keluarga. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua

    kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak

    langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Semua ini

    adalah kelompok dimana orang tersebut berada dan berinteraksi.

    Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling

    berpengaruh. Otoritas keluarga terdiri dari orang tua seseorang.39

    2) Peran dan status sosial

    38

    Ibid, hlm. 69. 39

    Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 225-230

  • 23

    Peran adalah kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh

    seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Status sosial

    didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam

    suatu hierarki status sosial yang berbeda sehingga para anggota

    setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para

    anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau

    lebih rendah. Suatu peran membawa status. 40

    2.2.2.3 Faktor Pribadi

    Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari

    setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang

    relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang

    sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-

    jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang

    kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan

    produk atau merek. Berbagai kategori faktor pribadi di negara ini

    meliputi usia, pekerjaan, dan gaya hidup. Pemasar menentukan

    kategori produk bagaimana keanggotaan faktor pribadi saling

    berintraksi untuk mempengaruhi guna mempengaruhi keputusan

    pembelian konsumen.

    1) Keadaan ekonomi

    Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi

    seseorang, penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan,

    40

    Ibid, Hlm. 231.

  • 24

    pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk aktiva yang

    lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap

    terhadap belanja atau menabung. Pekerjaan juga akan

    mempengaruhi keadaan ekonomi, sehingga seseorang dapat

    menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenehi dengan

    memperhitungkan keadaan ekonominya.41

    2) Gaya hidup

    Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas

    (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat

    (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari

    sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup

    menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara

    keseluruhan di dunia

    2.2.2.4 Faktor Psikologis

    Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah

    pemasaran dan rangsangan lingkungan memasuki kesadaran

    konsumen. Pemasar memahami apa yang terjadi dalam kesadaran

    konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan

    pembelian akhir. Proses psikologis secara fundamental mempengaruhi

    tanggapan konsumen terhadap bebagai rangsangan pemasaran diantara

    lain yaitu motivasi, prsepsi, pembelajaran. Sebuah mekanisme lebih

    41

    Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 233.

  • 25

    dari bejuta-juta komoditi atau jasa tersedia, tetapi kita berhasil untuk

    memilih rangkaian barang dan jasa yang tersedia tersebut.42

    1) Motivasi

    Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu

    tertentu. Sebagian kebutuhan bersifat biogenik. Kebutuhan yang

    demikian berasal keadaan psikologis mengenai ketegangan seperti

    rasa lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan lain bersifat psikogenik.

    Kebutuhan yang demikian berasal dari keadaan psikologis

    mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan,

    penghargaan, atau rasa kepemilikan. Kebanyakan kebutuhan

    psikogenik tidak cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut

    untuk bertindak secara langsung. Suatu kebutuhan menjadi motif

    (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong

    seseorang untuk bertindak. Memuaskan kebutuhan tersebut untuk

    mengurangi rasa ketegangan.

    2) Persepsi

    Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,

    mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna

    membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang

    termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang

    benar-benar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai

    situasi tertentu.

    42

    Ibid, hlm. 238.

  • 26

    2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial

    Perilaku konsumen mencangkup semua aktivitas pembeli,

    mantan pembeli dan pembeli potensial, dari pra-beli sampai pasca

    beli, dari memulai mengkonsumsi sampai berhenti mengkonsumsi.

    Hal ini mengalami perkembangan yang melebar dari kesadaran akan

    suatu keinginan, yaitu melalui pencarian dan evaluasi alat pemuas

    kebutuhan yang paling mungkin, serta tindakan pembelian itu sendiri,

    sampai evaluasi penggunaan produk yang dibeli, yang secara langsung

    berdampak pada kemungkinan dilakukannya pembelian ulang. Dalam

    menghadapi lingkungan yang relatif cepat berubah khususnya

    persaingan dalam bisnis jasa dituntut strategi pemasaran yang mampu

    menciptakan keunggulan bersaing. Bisnis jasa terdapat keterkaitan

    antara faktor kebutuhan sosial yaitu pelayanan, kenyamanan, dan

    produk.43

    1) Pelayanan

    Pelayanan melibatkan suatu tingkatan dasar efisiensi dalam

    transaksi komersial. Pelayanan adalah apa yang menghasilkan atau

    mencegah suatu penjualan. Pada umumnya semua orang adalah

    konsumen (memakai atau pembeli barang atau jasa), karena tidak

    ada seorangpun yang tidak membutuhkan barang atau jasa dalam

    kehidupannya. Setiap orang yang pergi ke sebuah bank untuk

    menggunakan sebuah produk yang ditawarkan dan juga

    43

    A. Usmara (ed.), Strategi Baru Manajemen Pemasaran, cet. 1, Jogjakarta: Amara

    Books, 2003, hlm.158.

  • 27

    menginginkan diberikan pelayanan yang memuaskan dan terbaik,

    baik dengan pelayanan dari segi produk yang mereka inginkan,

    maupun dari segi penyambutan kepada konsumen yang datang,

    baik dengan keramahan, senyuman, maupun dari segi kebersihan

    bank.

    2) Kenyamanan

    Kenyamanan adalah hal-hal yang bukan meliputi kebutuhan pokok

    dan bukan kebutuhan tepat guna, tetapi yang memberikan

    kesenangan dan kenyamanan kepada manusia. Kenyamanan

    merupakan bagian terpenting dalam sebuah perusahaan, sehingga

    dapat menyediakan berbagai kenyamanan maupun menggunakan

    media penarik seperti misalnya fasilitas tambahan. Pelayanan dan

    etika pemasaran produk jasa bank merupakan salah satu alternatif

    yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah nasabah.maka hal

    ini harus dilakukan dengan baik dan benar untuk mendapatkan

    simpati dan menarik bagi masyarakat calon nasabah bank

    bersangkutan.

    3) Produk

    Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk

    memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pengembangan produk-

    produk bank tidak dilepaskan dari metode operasi bank yang

    pendekatannya dapat dilakukan dengan cara mempelajari ketentuan

    metode ekonomi Islam. Berbagai upaya selalu dilakukan oleh pihak

    manajemen untuk menarik nasabah diantaranya, dengan menarik

  • 28

    artibut-artibut atas suatu produk, kemudahan produk tertentu, dan

    lainnya. Artibut-artibut produk ini menjadi salah satu faktor yang

    mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan menggunakan

    produk/jasa bank tertentu. Misalnya adalah artibut-artibut produk.44

    2.3 Minat Beli Nasabah

    Minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Secara

    sederhana minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan untuk memberikan

    perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi

    yang menjadi objek dari minat itu tersebut dengan disertai dengan perasaan

    senang.45

    Definisi lain mengatakan minat adalah suatu perangkat mental yang

    terdiri dari sutu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa

    takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu

    kepada suatu pilihan tertentu.

    Seseorang yang berminat melakukan aktivitas investasi seperi

    pembelian saham, obligasi, reksadana, atau berinvestasi melalui pasar uang

    seperti deposito atau giro tidak akan mengenal putus asa dan tetap menikmati

    kegiatan tersebut, bahkan dengan sendirinya ia akan mencari informasi seluas

    mungkin tanpa mengandalkan orang lain. Dorongan yang ada pada diri

    individu, menggambarkan perlunya perlakuan yang luas, sehingga ciri-ciri

    terlihat lebih terinci dan jelas sesuai dengan faktor kebutuhan. Oleh karena itu

    ciri-ciri dan minat seseorang akan menjadi pedoman penyelenggara program

    44

    Ibid, hlm. 158-160 45

    Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam Perspektif Islam), Jakarta : Kencana, 2004, hlm. 263.

  • 29

    aktifitas dalam berinvestasi dan arahnya akan lebih dikategorikan kepada hasil

    investasi berupa: tingkat pengembalian yang besar, aman, terpercaya, dan

    domain yang lain. Dengan adanya penggunaan pedoman maka pandangan dan

    pengembangan program akan sesuai dengan ketetapan masa berinvestasi dalam

    melakukan aktifitas investasi. Kemudian diharapkan akan muncul dalam

    pikiran, bahwa pada umumnya seseorang memiliki ragam tentang pengertian

    berinvestasi sehat dan aman yang perlu diperhatikan.

    Crow and Crow (1973) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi

    timbulnya minat, yaitu:

    a) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan, ingin seks.

    Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau

    mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain

    b) Motif sosial, dapat menjadi faktor dapat menjadi faktor yang

    membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.

    c) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan erat yang erat dengan

    emosi.46

    2.4 Penelitian Terdahulu

    Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan acuan dari beberapa

    penelitian terdahulu. Diantaranya adalah :

    Pertama, penelitian yang berjudul Tinjauan Yuridis Tentang

    Reksadana Syariah sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor oleh Elfiera

    Anggraini Daulay. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa reksadana syariah

    46

    Ibid, hlm. 264.

  • 30

    adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam,

    baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta dengan manajer

    investasi, maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi.

    Reksadana syariah sebagai instrumen investasi yang tunduk terhadap peraturan

    perundangundangan di bidang pasar modal, harus menerapkan prinsip

    keterbukaan guna memberikan perlindungan terhadap investor dan reksadana

    syariah juga dilarang untuk melakukan praktek insider trading serta reksadana

    syariah juga harus terbebas dari kegiatan usaha yang bertentangan dengan

    syariah Islam. Pemerintah harus mengupayakan sesegera mungkin merealisasi

    UndangUndang tentang Pasar Moda Syariah yang dibuat secara efektif dan

    efisien serta terperinci, termasuk didalamnya pelaksanaan opersional reksadana

    syariah, sehingga adanya jaminan kepastian hukum mengenai masalah

    perlindungan investor dalam melakukan investasi melalui reksadana syariah.47

    Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Catur Dwi Astuti yang berjudul

    Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank Syariah

    Mandiri Cabang Semarang" . Menjelaskan tentang kegiatan reksadana BSM

    Investa Berimbang di BSM cabang Semarang pada hakikatnya boleh

    dilakukan, hal tersebut dikarenakan inti mekanisme kegiatan dari pada

    Reksadana BSM Investasi Berimbang adalah merupakan suatu akad yang

    menggunakan prinsip wakalah dan Mudharabah. Dimana prinsip tersebut

    adalah merupakan salah satu prinsip dalam hukum ekonomi Islam. Islam

    membolehkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka

    47

    Elfiera Anggraini Daulay, Tinjauan Yuridis Tentang Reksadana Syariah sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor, Medan : Skripsi Universitas Sumatra Utara, 2010.

  • 31

    pemenuhan kebutuhan hidupnya, dengan catatan bahwa kegiatan muamalah

    tersebut tidak menyimpang dari ketentuan hukum Islam dan dalam transaksi

    muamalah tersebut berlandasakan pada asas saling ridlo dan tidak ada salah

    satu pihak yang merasa dirugikan.48

    Ketiga, penelitian berikutnya yang dijadikan acuan peneliti adalah

    penelitian yang dilakukan oleh Rifaatul Machmudah mengenai Faktor-

    Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah Di

    Bank Syariah. Mencakup mengenai faktor-faktor apa saja yang

    mempengaruhi minat nasabah non muslim yang menjadi nasabah di Bank

    Syariah terdapat beberapa poin yang terkandung didalamnya yaitu mengenai

    lokasi, pelayanan, economic stimuli, religius stimuli, profit sharing, dan

    promosi. Secara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh yang signifikan

    antara Lokasi, Pelayanan, Economic Stimuli, Religius Stimuli, Reputasi, Profit

    Sharing, dan Promosi terhadap minat nasabah non-muslim menjadi nasabah di

    Bank Syariah.49

    Keempat, penulis juga mengacu pada penelitian yang telah

    dilakukan oleh Ikrima Nailul Sari yang berjudul Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam Tahun

    2009-2010. Pada penelitian ini mengemukakan tentang faktor-faktor yang

    mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam dengan

    menggunakan analisis validitas dan reliabilitas dan analisis deskriptif

    48

    Catur Dwi Astuti, Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank

    Syariah Mandiri Cabang Semarang, 2007. 49

    Rifaatul Machmudah , Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syariah, Semarang, 2010.

  • 32

    (frequency). Faktor yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat

    cabang Batam terbagi menjadi: faktor agama (syariah), faktor produk, faktor

    fasilitas dan pelayanan, faktor tempat atau lokasi, faktor dorongan, promosi

    dan sosialisasi, faktor merek dan kualitas manajemen, faktor-faktor lainnya.

    Faktor dominan yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat

    cabang Batam dengan menggunakan analisis faktor. Faktor dominan yang

    mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam terdiri dari

    faktor produk, fasilitas dan pelayanan.50

    2.5 Kerangka Teori

    Dari uraian diatas, kerangka teori dituangkan dalam gambar berikut :

    Keterangan :

    Y : Variabel Dependent

    X1, X2, X3, X4, X5 : Variabel Independent

    50

    Ikrima Nailul Sari, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam tahun 2009-2010, Yokyakarta, 2010.

    Faktor budaya (X1)

    Faktor sosial (X2)

    Minat Beli Nasabah

    (Y) Faktor pribadi (X3)

    Faktor psikologi (X4)

    Faktor kebutuhan

    Sosial (X5)

  • 33

    2.6 Hipotesis

    Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih

    harus diuji kebenarannya.51

    Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep.

    Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori, maka hipotesis yang

    peneliti ajukan adalah :

    H 1 : faktor budaya berpengaruh pada minat nasabah

    H 2 : faktor sosial berpengaruh pada minat beli nasabah

    H 3 : faktor pribadi berpengaruh pada minat beli nasabah

    H4 : faktor psikologi berpengaruh pada minat beli nasabah

    H5 : faktor kebutuhan sosial berpengaruh pada minat beli nasabah

    51

    Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

    2004, hlm 13.

  • 34

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

    sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

    langsung dari sumber asli (nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri

    Cabang sebagai objek penelitian). Untuk memperoleh data ini peneliti

    menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

    digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam hal-hal yang ia

    ketahui.52

    Kuesioner yang dipakai di sini adalah model tertutup karena jawaban

    telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala Likert. Skala Likert

    digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

    sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan lima alternatif jawaban

    dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu

    alternatif jawaban yang telah disediakan. Sedangkan data sekunder diperoleh

    dari literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

    3.2 Populasi dan sampel

    Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.53

    Dalam penelitian ini

    yang menjadi populasinya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri yang

    52

    Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI,

    Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 16, hlm. 151. 53

    Ibid, hlm. 80.

    36

    34

  • 35

    menggunakan produk reksadana. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah

    Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang menggunakan produk

    reksadana pada tahun 2010 sejumlah 100 orang.

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut.54

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

    pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik pengambilan

    sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap

    unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.55

    Jika kita hanya

    akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut

    penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,

    dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

    penelitian sampel.56

    Dalam pengambilan sampel, Suharsini Arikunto

    memberikan pedoman bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik

    diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika

    jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 20 % atau 20 - 25 % atau

    lebih.57

    Dengan metode sampling purposive, yaitu pengambilan sampel

    berdasarkan tujuan tertentu. Biasanya, dilakukan dengan beberapa

    pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan lain sebagainya.

    Dalam penelitian ini diperoleh 30 responden dari 30% jumlah populasi.

    54

    Ibid, hlm. 81. 55

    Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syariah IAIN Walisongo, 2008, hlm. 24.

    56 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, edisi Revisi V,

    Jakarta: Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-12,, hlm. 109. 57

    Ibid, hlm. 112.

  • 36

    3.3 Metode pengumpulan Data

    a. Metode Wawancara

    Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

    mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,

    perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu peristiwa

    pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang

    diwawancarai. Ini diperoleh untuk memperoleh data atau informasi yang

    diperlukan dengan cara mengadakan wawancara, bertanya langsung kepada

    pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan.58

    b. Metode Observasi

    Metode observasi adalah pengumpulan data yang ditempuh dengan

    melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

    fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik pengumpulan data dengan

    observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

    proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak

    terlalu banyak.59

    c. Metode Kuisioner (Angket)

    Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

    kepada responden untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik

    58

    Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kkualitatif dan R&D,Bandung :

    Alfabeta, 2008, hlm. 137. 59

    Ibid, 145.

  • 37

    pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang

    akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.60

    Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini

    dengan menggunakan skala likert 5 poin.61

    Sebelum membuat daftar

    pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen dengan menjabarkan

    variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai

    patokan untuk menyusun instrumen yang menggunakan skala Likert

    mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5

    (lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut:

    SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

    S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

    N : Netral

    Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut :

    SS : 5 TS : 2

    S : 4 STS : 1

    N : 3

    3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran

    Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun

    obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan ditarik kesimpulan.62

    60

    Ibid, hlm. 142. 61

    Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:

    PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 65. 62

    Prof. Dr. Sugiyono, op.cit., hlm. 38.

  • 38

    Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dan pengukuran

    variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.1

    Variabel Penelitian dan Pengukuran

    No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

    1 Budaya Perilaku yang telah tertanam 1. Agama

    2. Kebiasaan

    Likert

    2 Sosial Kelompok referensi atau acuan

    secara umum berupa individu

    atau kelompok nyata atau

    khayalan yang memiliki pengaruh

    evaluasi, aspirasi, bahkan

    perilaku terhadap orang lain

    1. Ling

    kung

    an

    2. Peran dan

    status sosial

    Likert

    3 Pribadi Karakteristik psikologis yang

    berada dari setiap orang yang

    memandang responnya terhadap

    lingkungan yang relatif konsisten

    1. Pekerjaan

    2. Gaya hidup

    Likert

    4 Psikologi Pemasaran dan rangsangan

    lingkungan memasuki kesadaran

    konsumen

    1. Presepsi

    2. Motivasi

    Likert

    5 Kebutuhan

    Sosial

    perilaku konsumen mencakup

    semua aktivitas pembeli dari

    memulai mengkonsumsi sampai

    1. Pelayanan

    2. Kenyamanan

    3. Produk

    Likert

  • 39

    berhenti mengkonsumsi

    6 Minat Beli

    Nasabah

    Kesukaan (kecenderungan hati)

    kepada sesuatu

    1. Diri dalam

    individi

    (emosional)

    2. Dorongan

    Likert

    3.5 Teknik Analisis Data

    Analisis data dilakukan dengan cara yaitu analisis kuantitatif. Analisis

    yang dilakukan terhadap data antara lain: uji validitas dan reliabilitas, uji

    penyimpanan asumsi klasik dan uji statistik.

    3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

    a. Uji Validitas

    Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam

    mengukur apa yang ingin diukur.63

    Data dikatakan valid, jika pertanyaan

    pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner

    tersebut. Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap

    faktor terkait. Uji validitas dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat

    suatu test atau pengujian melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrumen

    pengukur dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang

    seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai dengan yang

    diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka dilakukan uji

    63

    Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik),

    Yogyakarta: MediaKom, 2008, hlm 16.

  • 40

    validitas terhadap butir-butir kuesioner. Tinggi rendah validitas suatu angket

    atau kuesioner dihitung dengan menggunakan metode Pearsons Product

    Moment Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item

    pertanyaan dengan skor total.

    Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan critical value pada

    tabel ini nilai r dengan taraf signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada.

    Apabila hasil perhitungan korelasi produk moment lebih besar dari critical

    value, maka instrumen ini dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item

    kurang dari critical value, maka instrumen ini dinyatakan tidak valid.

    b. Reliabilitas

    Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan

    konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk

    menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach

    Alpha.64

    Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan

    reliabel jika memiliki Croanbach Alpha > 0,60.65

    3.5.2 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik

    Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi

    yang disyratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari

    multikolinieritas serta heterokedastisitas.

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

    64

    Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia

    Pustaka Utama, 2000, hlm 135. 65

    Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

    Penerbit UNDIP, Semarang, 2005, hlm. 41 45

  • 41

    berdistribusi normal atau tidak.66

    Uji Normalitas bertujuan untuk menguji

    apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

    mempunyai distribusi normal atau tidak.67

    b. Uji Multikolinieritas

    Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

    penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan

    linear antar variable independent dalam model regresi.68

    c. Uji Heterokedasitas

    Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

    regresi terjadi ketidaksamaan varians.

    3.5.3 Uji Statistik

    Untuk menguji hipotesis digunakan alat uji statistik yaitu deskriminasi

    analysis. Alasan yang mendasari penggunaan alat statistik ini karena penelitian

    ini menguji obyek yang mempunyai dua kategori mutual eksklusif berdasarkan

    beberapa variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan adalah

    sebagai berikut.69

    Rumus :

    eXbXbXbXbXbaY 5544332211

    Dimana :

    Y = Minat Beli Nasabah 2X = Sosial

    66

    Dwi Priyatno, Op. cit, hlm 28. 67

    Imam Ghozali, Op.cit. hlm 76. 68

    Dwi Priyatno, op.cit., hlm 39. 69

    Iqbal Hasan, op.cit, hlm 269.

  • 42

    = Konstanta Interception 3X = Pribadi

    = Koefisien Regresi 4X = Psikologi

    = Budaya 5X = Kebutuhan Sosial

    e = Kesalahan Pengganggu

    Untuk menguji apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang

    signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, maka diperlukan uji

    koefisien.

    a. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent

    secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

    memprediksi variabel dependen atau tidak.70

    F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

    )1/()1(

    /2

    2

    knR

    kRFhitung

    Keterangan:

    2R = Koefisien Determinasi

    n = Jumlah data atau kasus

    k = Jumlah variabel independent

    70

    Dwi Priyatno, op.cit., hlm 81

    a

    b

    1X

  • 43

    b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

    variabel independent secara pasial berpengaruh sinifikan terhadap variabel

    dependen.71

    Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:

    i

    ihitung

    Sb

    bt

    Keterangan:

    ib = Koefisien regresi variabel i

    iSb = Standar error variabel i

    Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    21

    1

    r

    knrthitung

    Keterangan:

    r = koefisien korelasi parsial

    k = Jumlah variabel independen

    n = Jumlah data atau kasus

    71

    Ibid, hlm 83

  • 44

    BAB IV

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

    4.1.1 Sejarah Umum Bank Syariah Mandiri

    Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

    politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.

    Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh

    bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan

    tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan

    untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.

    Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas

    Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November

    1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank

    syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank

    beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus

    syariah.

    PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh

    Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.

    Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara.

    Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih

    konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.

    Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank

    44

  • 45

    Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero)

    pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT.