poin fieldtrip.doc

49
Poin yang akan dilakukan NO STANDAR KARS TEMUAN SOLUSI A. Admisi ke Rumah Sakit 1 Admisi rawat inap, pasien dan keluarganya mendapatkan penjelasan tentang pelayanan yang ditawarkan, hasil yang diharapkan dan perkiraan biaya pelayanan tersebut. a. Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada waktu admisi b. Rumah sakit memberikan penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan yang ditawarkan c. Rumah sakit memberikan penjelasan yaitu pemberian informasi tentang hasil pelayanan yang diharapkan d. Penjelasan yang diberikan oleh rumah sakit tentang perkiraan biaya kepada pasien dan kekurangannya e. Penjelasan yang cukup bagi pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan yang

Upload: fitri-dian-kurniati

Post on 21-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Poin fieldtrip.doc

Poin yang akan dilakukan NO STANDAR KARS TEMUAN SOLUSIA. Admisi ke Rumah Sakit1 Admisi rawat inap, pasien dan keluarganya mendapatkan penjelasan tentang

pelayanan yang ditawarkan, hasil yang diharapkan dan perkiraan biaya pelayanan tersebut.

a. Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada waktu admisi

b. Rumah sakit memberikan penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan yang ditawarkan

c. Rumah sakit memberikan penjelasan yaitu pemberian informasi tentang hasil pelayanan yang diharapkan

d. Penjelasan yang diberikan oleh rumah sakit tentang perkiraan biaya kepada pasien dan kekurangannya

e. Penjelasan yang cukup bagi pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan yang benar

2 Rumah sakit berusaha mengurangi kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lainnya dalam memberikan pelayanan

a. Pimpinan dan staf rumah sakit melakukan identifikasi terhadap hambatan yang paling sering terjadi pada populasi pasiennya.

b. Rumah sakit memiliki prosedur untuk mengatasi atau membatasi hambatan

Page 2: Poin fieldtrip.doc

pada waktu pasien mencari pelayanan

c. Adanya prosedur rumah sakit untuk mengurangi dampak dari hambatan dalam memberikan pelayanan.

d. Rumah sakit telah menjalankan prosedur

3 Penerimaan atau perpindahan pasien ke dan dari unit pelayanan intensif atau pelayanan khusus ditentukan dengan kriteria yang ditetapkan.

a. Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk atau pindah dari pelayanan intensif dan atau pelayanan khusus termasuk penelitian dan program lain sesuai dengan kebutuhan pasien.

b. Kriteria pemindahan berbasis fisiologi dan tepat

c. Staf yang tepat diikut sertakan dalam pengembangan kriteria

d. Staf dilatih untuk dapat melaksanakan kriteria rumah sakit

e. Rekam medis pasien yang diterima masuk ke unit yang

Page 3: Poin fieldtrip.doc

menyediakan pelayanan spesialistis atau intensif berisi bukti-bukti yang memenuhi kriteria yang tepat untuk pelayanan yang dibutuhkan.

f. Rekam medis pasien yang dipindahkan atau keluar dari unit yang menyediakan pelayanan intensif/spesialistik berisi bukti-bukti bahwa pasien tidak memenuhi kriteria untuk berada di unit tersebut.

B. Kontinuitas Pelayanan1 Rumah sakit mendesain dan melaksanakan proses untuk memberikan pelayanan

asuhan pasien yang berkelanjutan di dalam rumah sakit dan koordinasi antar tenaga medis

a. Pimpinan pelayanan menetapkan desain dan melaksanakan proses yang mendukung kontinuitas pelayanan dan koordinasi pelayanan

b. Kriteria dan kebijakan yang telah ditetapkan menentukan cara transfer pasien yang tepat dalam rumah sakit

c. Kesinambungan dan koordinasi terbukti terlaksana dalam seluruh fase pelayanan pasien

Page 4: Poin fieldtrip.doc

.

d. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh pasien

2. Dalam semua fase pelayanan, ada staf yang kompeten sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien

a. Staf yang bertanggungjawab untuk koordinasi pelayanan selama pasien dirawat diketahui dan tersedia dalam seluruh fase asuhan rawat inap

b. Staf tersebut berkompeten menerima tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan pasien

c. Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf rumah sakit

d. Staf melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien di rekam medis

Page 5: Poin fieldtrip.doc

e. Perpindahan tanggungjawab pelayann pasien dari satu individu ke individu yang lain dijabarkan dalam kebijakan rumah sakit

Pemulangan pasien, rujukan, dan tindak lanjutC. Ada kebijakan untuk merujuk dan memulangkan pasien1 Merujuk atau memulangkan

pasien berdasarkan atas kondisi kesehatan dan kebutuhan akan pelayanan berkelanjutan.

2 Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan.

3 Bila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien dapat diproses lebih awal dan bila perlu mengikut sertakan keluarga.

4 lebih awal dan bila perlu mengikut sertakan keluarga.

5 Kebijakan rumah sakit mengatur proses pasien yang diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, sementara dalam proses rencana pengobatan dengan izin yang disetujui untuk waktu tertentu.

Page 6: Poin fieldtrip.doc

D Rumah sakit bekerjasama dengan para praktisi* kesehatan dan institusi di luar rumah sakit untuk memastikan bahwa rujukan dilakukan dengan baik dan tepat waktu

1 Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis

2 Rumah sakit mengidentifiksa organisasi dan individu penyedia pelayanan kesehatan di lingkungannya yang sangat berhubungan dengan pelayanan yang ada di rumah sakit serta populasi pasien

3 Apabila memungkinakan rujukan keluar rumah sakit ditujukan kepada individu secara spesifik dan badan dari mana pasien berasal

4 Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan penunjang

E Rekam medis pasien rawat inap berisi salinan resume pasien pulang1 Resume pasien pulang lengkap :a. Resume pasien pulang berisi

alasan pasien dirawat, didiagnosis, dan penyakit penyertanya.

b. Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting.

Page 7: Poin fieldtrip.doc

c. Resume pasien pulang berisi prosedur diagnostik dan terapetik yang dilakukan.

d. Resume pasien pulang berisi medikamentosa termasuk obat waktu pulang.

e. Resume pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang.

f. Resume pasien pulang berisi instruksi untuk tindak lanjut/kontrol

F Rekam medis pasien rawat jalan yang mnedapatkan pelayanan berkelanjutan berisi resume semua diagnosis yang penting, alergi terhadap obat, medikamentosa yang sedang diberikan dari riwayat prosedur pembedahan dan perawatan/ hospitalisasi di rumah sakit

1 Rumah sakit mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien yang mana dalam resume yang pertama dilaksanakan

2 Rumah sakit megidentifikasi bagaimana resume pelayanan dijaga kontiunitasnya dan siapa yang menjaganya

3 Rumah sakit telah

Page 8: Poin fieldtrip.doc

menetapkan format dan isi dari resume pelayanan

4 Rumah sakit menentukan apa yang dimaksud dengan resume saat ini

5 Rekam medis pasien berisi daftar resume lengkap sesuai kebijakan

G Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan pengertian tentang instruksi tindak lanjut

1 Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yang mudah dimengerti pasien dan/ atau keluarganya

2 Instruksi mencakup kapan kembali untuk pelayanan tindak lanjut

3 Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan yang mendesak

4 Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila diperlukan berkenaan dengan kondisi pasien

Page 9: Poin fieldtrip.doc

H Rumah sakit mempunyai proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien yang pulang karena menolak nasehat medis

1 Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien rawat inap dan pasien 1. rawat jalan yang pulang karena menolak nasehat medis.

2 Apabila diketahui ada dokter keluarga, kepadanya diberitahu.

3 Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

I Perpindahan atau Rujukan PasienPasien dirujuk ke rumah sakit berdasarkan atas kondisi dan kebutuhan pelayanan lanjutan

1 Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan pasien untuk pelayanan yang berkelanjutan

2 Proses rujukan mencakup pengalihan tanggung jawab ke ruamah sakit yang menerima

3 Proses rujukan menunjuk orang/siapa yang bertanggung jawab selama proses rujukan serta perbekalan dan peralatan apa yang dibutuhkan selama transportasi.

4 Proses rujukan menjelaskan situasi dimana rujukan tidak mungkin dilaksanakan

5 Pasien dirujuk secara tepat ke rumah sakit penerima

Page 10: Poin fieldtrip.doc

J Rumah sakit menentukan bahwa rumah sakit penerima dapat memenuhi kebutuhan pasien akan kontinuitas pelayanan

1 Rumah sakit yang merujuk menentukan bahwa rumah sakit penerima dapat menyediakan kebutuhan pasien yang akan dirujuk

2 Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit penerima terutama apabila pasien sering dirujuk ke rumah sakit penerima

K Rumah sakit penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh rumah sakit pengirim.

1 Informasi klinis pasien atau resume klinis pasien dikirim ke rumah sakit bersama pasien.

2 Resume klinis termasuk kondisi pasien.

3 Resume klinis termasuk prosedur dan tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan

4 Resume klinis termasuk kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut

L Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus memonitor kondisi pasien

1 Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu

Page 11: Poin fieldtrip.doc

dimonitor2 Kompetensi staf yang

melakukan monitor sesuai dengan kondisi pasien

M Proses rujukan didokumentasikan di dalam rekam medis pasien.1 Di rekam medis pasien yang

pindah dicatat nama rumah sakit tujuan dan nama staf yang menyetujui penerimaan pasien

2 Di rekam medis pasien yang pindah dicatat hal-hal lain yang diperlukan sesuai dengan kebijakan rumah sakit yang merujuk.

3 Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat alasan rujukan

4 Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat kondisi khusus sehubungan dengan proses rujukan.

5 Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat segala perubahan dari kondisi pasien selama proses rujukan

N TRANSPORTASI1 Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan pasien rawat inap atau rawat jalan,

termasuk perencanaan untuk kebutuhan transportasi pasiena Terdapat penilaian terhadap

kebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk ke pusat pelayanan yang lain, ditransfer ke penyedia

Page 12: Poin fieldtrip.doc

pelayananyang lain aau siap pulang dari rawat inap atau kunjungan rawat jalan.

b Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien

c Kendaraan transportasi milik rumah sakit memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaannya

d Pelayanan transportasi dengan kontak yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dalam hal kualitas keamanan transportasi

e Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak maupun milik rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai, perbekalan sesuai dengan kebutuhan pasien yang dibawa

f Ada proses untuk memonitor kualitas dan keamanan transportasi yang disediakan atau dikelola rumah sakit , termasuk proses menanggapi keluhan

O INFORMED CONSENT1 Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat melalui suatu

proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien.

a Rumah sakit telah menjabarkan dengan jelas proses informed consent dalam kebijakan dan prosedur.

b Staf yang ditunjuk dilatih untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur tersebut.

Page 13: Poin fieldtrip.doc

c Pasien memberikan informed consent sesuai dengan kebijakan dan prosedur

2 Pasien dan keluarganya menerima penjelasan yang memadai tentang penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan, sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang pelayanan. Penjelasan meliputi:

a) Kondisi pasienb) Usulan pengobatanc) Nama individu yang memberikan pengobatand) Kemungkinan manfaat dan kekurangannyae) Kemungkinan alternatiff) Kemungkinan keberhasilang) Kemungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihanh) Kemungkinan hasil yang terjadi apabila tidak diobati.

a Pasien diberikan penjelasan tentang kondisi mereka dan rencana pengobatannya dari elemen a) s/d h).

b Pasien mengenal identitas para dokter dan praktisi yang lain yang bertanggungjawab melayani mereka

c Ada proses untuk menanggapi permintaan tambahan informasi dari pasien tentang tanggung jawab praktisi untuk pelayanannya

3 Persetujuan umum untuk pengobatan, bila didapat pada waktu pasien masuk sebagai pasien rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan, harus jelas dalam cakupan dan batas- batasnya.

a Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang lingkup dari persetujuan umum, apabila cara ini dipakai oleh rumah sakit.

b Rumah sakit telah menetapkan bagaimana persetujuan umum, bila dipakai, didokumentasikan di dalam rekam medis pasien

4 Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.

a Persetujuan didapat sebelum atau prosedur invasif

b Persetujuan didapat sebelum anestesia (termasuk sedasu yang moderat dan dalam)

c Persetujuan didapat sebelum

Page 14: Poin fieldtrip.doc

penggunaan darah atau produk darah

d Persetujuan didapat sebelum pelaksanaan tindakan dan pengobatan yang beresiko tinggi

e Identitas petugas yang memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya dicatat didalam rekam medis pasien

f Persetujuan didokumentasikan di rekam medis pasien disertai tanda tangan atau catatan dari persetujuan lisan.

5 Rumah sakit membuat daftar semua kategori atau jenis pengobatan dan prosedur yang memerlukan informed consent yang khusus.

a Rumah sakit membuat daftar semua kategori atau jenis pengobatan dan prosedur yang memerlukan informed consent yang khusus.

b Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama dokter dan profesional lain yang memberikan pengobatan dan melakukan tindakan

P ASESMEN PASIEN1 Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan

pelayanannya melalui suatu proses asesmen yang bakua Kebijakan dan prosedur

rumah sakit menegaskan asesmen informasi yang harus diperoleh dari pasien rawat inap

b Kebijakan dan prosedur rumah sakit menegaskan assesmen informasi yang harus diperoleh dari pasien rawat jalan

c Kebijakan rumah sakit mengidentifikasi tentang informasi yang harus didokumentasi untuk asesmen

2 Rumah sakit telah menetapkan isi minimal asesmen berdasarkan undang-undang, peraturan, dan standar profesi

Page 15: Poin fieldtrip.doc

a Isi minimal asesmen ditetapkan oleh setiap disiplin klinis yang melakukan asesmen dan merinci elemen yang dibutuhkan pada riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik

b Hanya mereka yang kompeten sesuai perizinan, undang-undang dan peraturan yang berlaku dan sertifikasi dapat melakukan asesmen

c Isi minimal dari asesmen pasien rawat inap ditetapkan dalam kebijakan

d Isi minimal dari asesmen pasien rawat jalan ditetapkan dalam kebijakan.

3 Asesmen awal setiap pasien meliputi evaluasi faktor fisik, psikologis, sosial dan ekonomi, termasuk pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan

a Semua pasien rawat inap dan rawat jalan mendapat assessmen awal yang termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam kebijakan rumah sakit

b Setiap pasien mendapat asesmen psikologis awal yang sesuai dengan kebutuhannya

c Setiap pasien mendapat asesmen sosial dan ekonomis awal sesuai kebutuhannya

d Asesmen awal menghasilkan suatu diagnosis awal

4 Kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan ditetapkan berdasarkan asesmen awal dan dicatat pada catatan klinisnya

a Kebutuhan medis pasien ditetapkan melalui asesmen awal. Riwayat kesehatan terdokumentasi, juga pemeriksaan fisik dan asesmen lain yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien yang teridentifikasi.

b Kebutuhan keperawatan

Page 16: Poin fieldtrip.doc

pasien ditetapkan melalui asesmen keperawatan yang didokumentasi, asesmen medis, dan asesmen lain yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien

c Kebutuhan medis yang teridentifikasi dicatat dalam rekam medis

d Kebutuhan keperawatan yang teridentifikasi dicatat dalam rekam medis.

e Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam semua bidang

5 Asesmen awal medis dan keperawatan pada pasien emergensi harus didasarkan atas kebutuhan dan keadaannya

a Untuk pasien gawat darurat, asesmen medis berdasarkan kebutuhan dan kondisinya

b Untuk pasien gawat darurat, asesmen keperawatan berdasarkan kebutuhan dan kondisinya

c Apabila operasi dilakukan, maka sedikitnya ada catatan ringkas dan diagnosis praoperasi dicatat sebelum tindakan

6 Asesmen harus selesai dalam kerangka waktu yang ditetapkan rumah sakita Kerangka waktu yang benar

untuk melaksanakan asesmen harus ditetapkan untuk semua jenis dan tempat pelayanan.

b Asesmen diselesaikan dalam kerangka waktu yang ditetapkan rumah sakit

c Temuan dari semua asesmen diluar rumah sakit harus dinilai ulang dan diverifikasi pada saat pasien masuk rawat inap untuk memperbarui atau mengulang bagian-bagian dari asesmen medis yang sudah lebih dari 30 hari

7 Asesmen awal medis dan keperawatan harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap atau lebih cepat tergantung kondisi pasien atau sesuai kebijakan rumah sakit

Page 17: Poin fieldtrip.doc

a Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit

b Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.

c Asesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap, atau sebelum tindakan pada rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 30 hari, atau riwayat medis telah diperbaharui dan pemeriksaan fisik telah diulangi

d Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang signifikan, sejak asesmen dicatat dalam rekam medis pasien pada saat masuk rawat inap.

8 Temuan pada asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan siap tersedia bagi para penanggung jawab asuhan pasien

a Temuan pada asesmen dicatat dalam rekam medis pasien

b Mereka yang memberi pelayanan kepada pasien dapat menemukan dan mencari kembali hasil asesmen di rekam medis pasien atau di lokasi tertentu yang lain yang mudah diakses dan terstandar

c Asesmen medis dicatat dalam rekam medis pasien dalam waktu 24 jam setelah pasien di rawat inap

9 Asesmen medis awal harus didokumentasikan sebelum tindakan anestesi atau bedahKepada pasien yang direncanakan operasi, dilaksanakan asesmen medis

Page 18: Poin fieldtrip.doc

sebelum operasiAsesmen medis pasien bedah dicatat sebelum operasi

10 Pasien di skrining untuk status gizi dan kebutuhan fungsional serta dikonsul untuk asesmen lebih lanjut dan pengobatan apabila dibutuhkan

a Staf yang kompeten (qualified) mengembangkan kriteria untuk mengidentifikasi pasien yang memerlukan asesmen nutrisional lebih lanjut

b Pasien diskrining untuk risiko nutrisional sebagai bagian dari asesmen awal

c Pasien dengan risiko masalah nutrisional menurut kriteria akan mendapat asesmen gizi

d Staf berkualifikasi memadai mengembangkan kriteria untuk mengidentifikasi pasien yang memerlukan asesmen fungsional lebih lanjut

e Pasien disaring untuk menilai kebutuhan asesmen fungsional lebih lanjut sebagai bagian dari asesmen awal

f Pasien yang memerlukan asesmen fungsional sesuai kriteria dikonsul untuk asesmen tersebut

11 Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa yang nyerinya

a Pasien di skrining untuk rasa sakit

b Apabila diidentifikasi ada rasa sakit pada asesmen awal, pasien dirujuk atau rumah sakit melakukan asesmen lebih mendalam, sesuai dengan umur pasien, dan pengukuran intensitas dan kualitas nyeri seperti karakter, kekerapan/frekuensi, lokasi dan lamanya

c Asesmen dicatat sedemikian sehingga memfasilitasi

Page 19: Poin fieldtrip.doc

asesmen ulangan yang teratur dan tindak lanjut sesuai kriteria yang dikembangkan oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien

12 Rumah sakit melaksanakan asesmen awal individual untuk populasi tertentu yang dilayani rumah sakit

a Rumah Sakit menetapkan kriteria tertulis tentang asesmen tambahan, khusus atau lebih mendalam perlu dilaksanakan

b Proses asesmen untuk populasi pasien dengan kebutuhan khususnya dimodifikasi secara tepat sehingga mencerminkan kebutuhan pasien

13 Kepada pasien yang akan meninggal dan keluarganya, dilakukan asesmen dan asesmen ulang sesuai kebutuhan individual mereka

a Pasien yang akan meninggal dan keluarganya dilakukan asesmen dan asesmen ulang untuk elemen a s/d i dalam Maksud dan Tujuan sesuai kebutuhan mereka yang diidentifikasi

b Temuan dalam asesmen mengarahkan pelayanan yang diberikan

c Temuan dalam asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien

14 Asesmen awal termasuk penetapan kebutuhan untuk tambahan asesmen khususa Bila teridentifikasi kebutuhan

tambahan asesmen khusus, pasien dirujuk didalam atau keluar rumah sakit

b Asesmen khusus yang dilakukan didalam rumah sakit dilengkapi dan dicatat dalam rekam medis pasien

15 Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge)

a Ada proses untuk identifikasi pasien yang rencana pemulangannya kritis (discharge)

Page 20: Poin fieldtrip.doc

b Rencana pemulangan bagi pasien seperti ini dimulai segera setelah pasien diterima sebagai pasien rawat inap

16 Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien

a Pasien dilakukan asesmen ulang untuk menentukan respons mereka terhadap pengobatan

b Pasien dilakukan asesmen ulang untuk perencanaan pengobatan lanjutan atau pemulangan pasien

c Pasien dilakukan asesmen ulang dalam interval sesuai dengan kondisi pasien dan bilamana terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi mereka, rencana asuhan, kebutuhan individual atau sesuai kebijakan dan prosedur rumah sakit

d Dokter melakukan asesmen ulang sekurang-kurangnya setiap hari, termasuk akhir minggu, selama fase akut dari perawatan dan pengobatannya

e Untuk pasien nonakut, kebijakan rumah sakit menetapkan keadaan, dan tipe pasien atau populasi pasien, dimana asesmen oleh dokter bisa kurang dari sekali sehari dan menetapkan interval minimum untuk jadwal asesmen ulang bagi kasus seperti ini.

f Asesmen ulang didokumentasikan dalam rekam medis pasien

17 Staf yang kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen ulanga Petugas yang kompeten yang

melakukan asesmen pasien dan asesmen ulang ditetapkan oleh rumah sakit

b Hanya mereka yang diizinkan

Page 21: Poin fieldtrip.doc

dengan lisensi, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, atau sertifikasi, yang dapat melakukan asesmen.

c Asesmen gawat darurat dilaksanakan oleh petugas yang kompeten

d Asesmen keperawatan dilaksanakan oleh mereka yang kompeten

e Mereka yang kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen ulang terhadap pasien, dan tanggung jawabnya ditetapkan secara tertulis

18 Staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien, bekerja sama dalam menganalisis dan mengintegrasikan asesmen pasien

a Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan

b Mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien diikutsertakan dalam proses

19 Kebutuhan pelayanan paling urgen atau penting di identifikasia Kebutuhan pasien disusun

skala prioritasnya berdasarkan hasil asesmen

b Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari proses asesmen dan setiap diagnosis yang telah ditetapkan apabila diperlukan

c Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang rencana pelayanan dan pengobatan dan diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi

20 Ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua jenis pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, undang-undang dan peraturan

a Pelayanan laboratorium harus memenuhi standar, nasional, undang-undang dan peraturan

b Pelayanan laboratorium yang adekuat, teratur dan nyaman

Page 22: Poin fieldtrip.doc

tersedia untuk memenuhi kebutuhan

c Pelayanan laboratorium untuk gawat darurat tersedia, termasuk diluar jam kerja

d Pelayanan laboratorium diluar rumah sakit dipilih berdasarkan reputasi yang baik dan yang memenuhi undang-undang dan peraturan.

E Pasien diberi tahu bila ada hubungan antara dokter yang merujuk dengan pelayanan laboratorium diluar rumah sakit

21 Staf yang benar-benar kompeten dan berpengalaman melaksanakan tes dan membuat interpretasi hasil-hasil

a Para petugas yang melaksanakan tes dan mereka yang mengarahkan atau mensupervisi tes ditetapkan.

b Ada staf yang kompeten dan cukup berpengalaman melaksanakan tes

c Ada staf yang kompeten dan cukup berpengalaman melakukan interpretasi hasil tes

d Tersedia jumlah staf yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien

e Staf supervisor kompeten (qualified) dan berpengalaman

22 Hasil pemeriksaan laboratorium tersedia / selesai dalam waktu sesuai ketetapan rumah sakit

a Rumah sakit menetapkan waktu yang diharapkan untuk laporan hasil pemeriksaan

b Ketepatan waktu melaporkan hasil pemeriksaan yang urgen / gawat darurat diukur

c Hasil laboratorium dilaporkan dalam kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan pasien

Q MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT1 Obat disimpan dengan baik dan aman.

Page 23: Poin fieldtrip.doc

a Obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk

b Bahan yang terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku

c Obat-obatan dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat diberi label secara akurat menyebutkan isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan

d Seluruh tempat pernyimpanan obat diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan rumah sakit untuk memastikan obat disimpan secara benar

e Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara identifikasi dan penyimpanan obat yang dibawa oleh pasien

2 Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan aman bilamana disimpan di luar farmasi

a Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana akan diperlukan atau dapat terakses segera dalam rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi

b Kebijakan rumah sakit menetapkan bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian

c Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat waktu sesuai kebijakan rumah sakit setelah digunakan atau bila kadaluwarsa atau rusak

3 Peresepan, pemesanan, dan pencatatan diarahkan oleh kebijakan dan prosedura Kebijakan dan prosedur di

rumah sakit mengarahkan peresepan, pemesanan dan pencatatan obat yang aman di rumah sakit

Page 24: Poin fieldtrip.doc

b Kebijakan dan prosedur mengatur tindakan yang terkait dengan penulisan resep dan pemesanan yang tidak terbaca

c Adanya proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur

d Staf yang terkait terlatih secara benar untuk praktek-praktek penulisan resep, pemesanan dan pencatatan

e Rekam medis pasien memuat daftar obat yang sedang dipakai sebelum dirawat inap dan informasi ini tersedia di farmasi dan para praktisi pelayanan kesehatan

f Order pertama obat dibandingkan dengan daftar obat sebelum masuk rawat inap, sesuai prosedur yang ditetapkan rumah sakit

4 Rumah sakit menjabarkan elemen-elemen dari suatu pemesanan atau penulisan resep yang lengkap serta jenis pemesanan yang akseptabel untuk digunakan

a Pesanan obat atau penulisan resep yang akseptabel dijabarkan dan sekurang-kurangnya elemen a) sampai dengan i) diatur dalam kebijakan

b Pesanan obat atau penulisan resep lengkap sesuai kebijakan rumah sakit

5 Obat-obatan yang diresepkan dan diberikan dicatat dalam rekam medis pasiena Obat yang diresepkan atau

dipesan dicatat untuk setiap pasien

b Pemberian obat dicatat untuk setiap dosis

c Informasi obat disimpan dalam rekam medis pasien atau diselipkan kedalam status pasien saat pemulangan atau dipindahkan

6 Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam lingkungan yang aman dan bersiha Obat dipersiapkan dan

disalurkan dalam area yang bersih dan aman dengan

Page 25: Poin fieldtrip.doc

peralatan dan supplai yang memadai

b Persiapan dan penyaluran obat harus memenuhi undang-undang, peraturan dan standar praktek profesional

c Staf yang menyiapkan produk steril dilatih dalam hal teknik aseptik

7 Pemberian obat termasuk proses untuk memverifikasi apakah obat sudah betul berdasarkan pesanan obat

a Obat diverifikasi berdasarkan resep atau pesanan

b Jumlah dosis obat di verifikasi dengan resep atau pesanan obat

c Route pemberian di verifikasi dengan resep atau pesanan obat

d Obat diberikan secara tepat waktu

e Obat diberikan sebagaimana diresepkan dan dicatat dalam status pasien

8 Efek obat terhadap pasien dimonitora Efek pengobatan terhadap

pasien dimonitor, termasuk efek yang tidak diharapkan (adverse effect)

b Proses monitoring dilakukan secara kolaboratif

c Rumah sakit mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi efek yang tidak diharapkan yang harus dicatat dalam status pasien dan yang harus dilaporkan ke rumah sakit

d Efek yang tidak diharapkan didokumentasikan dalam status pasien sebagaimana diharuskan oleh kebijakan

e Efek yang tidak diharapkan dilaporkan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh kebijakan

R PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA

Page 26: Poin fieldtrip.doc

1 Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan dan proses pelayanan

a Rumah sakit merencakan pendidikan knsiten dengan misi, jenis pelayanan dan populasi pasien

b Tersedia mekanisme atau struktur pendidikan yang memadai di seluruh rumah sakit

c Struktur dan sumber daya pendidikan diorganisasikan secara efektif

2 Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan masing-masing pasien dan dicatat di rekam medisnya

a Semua dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga.

b Hasil asesmen kebutuhan pendidikan dicatat di rekam medis pasien

c Tersedia sistem pencatatan pendidikan pasien yang seragam oleh seluruh staf

d Ketika informed consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga belajar tentang proses memberikan informed consent

e Pasien dan keluarga belajar tentang bagaimana berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pelayanannya

f Pasien dan keluarga belajar tentang kondisi kesehatannya dan didiagnosis pasti

g Pasien dan keluarga belajar tentang hak mereka untuk berpartisipasi pada proses pelayanan

3 Dilakukan asesmen kemampuan dan kemauan belajar pasien dan keluarga.Dalam merencanakan pendidikan maka rumah sakit harus melakukan asesmen:

a) keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluargab) kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakanc) hambatan emosional dan motivasi d) keterbatasan fisik dan kognitife) kesediaan pasien untuk menerima informasi.

a Pasien dan keluarga

Page 27: Poin fieldtrip.doc

dilakukan asesmen sesuai dengan elemen diatas

b Temuan asesmen digunakan untuk membuat rencana pendidikan

c Temuan asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien

4 Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kebutuhan kesehatan berkelanjutan dari pasien

a Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan da pelathian untuk memenuhi kebutuhan kesehatan berkelanjutan atau mencapai sasaran kesehatannya

b Rumah sakit mengidentifikasi dan menjalin kerjasama dengan sumber-sumber yang ada dikomunitas yang mendukung promosi kesehatan berkelanjutan dan pendidikan untuk pencegahan penyakit.

c Bila kondisi pasien mengidikasikan, pasien dirujuk ke sumber-sumber pelayanan yang tersedia dikomunitas.

5 Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik-topik berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien : penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik-teknik rehabilitasi.

a Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang penggunaan seluruh obat-obatan secara efektif dan aman, serta tentang potensi efek samping obat, pencegahan terhadap potensi interaksi obat dengan obat OTC dan atau makanan.

b Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang keamanan dan efektivitas penggunaan peralatan medis.

Page 28: Poin fieldtrip.doc

c Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang diet dan nutrisi yang benar.

d Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga didik manajemen nyeri

e Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang teknik rehabilitasi

6 Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga dan staf agar terjadi pembelajaran.

a. Ada proses untuk memverifikasi bahwa, pasien dan keluarga menerima dan memahami pendidikan yang diberikan.

b. Mereka yang memberikan pendidikan perlu mendorong pasien dan keluarganya untuk bertanya dan memberi pendapat sebagai peserta aktif.

c. Informasi verbal perlu diperkuat dengan materi secara tertulis yang terkait dengan kebutuhan pasien dan konsisten dengan pilihan pembelajaran pasien dan keluarganya

7 Tenaga kesehatan profesional yang memberi pelayanan pasien berkolaborasi dalam memberikan pendidikan.

a. Bila ada indikasi, pendidikan pasien dan keluarga diberikan secara kolaboratif.

b. Mereka yang memberikan pendidikan harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang subjek yang diberikan

c. Mereka yang memberikan pendidikan harus menyediakan waktu yang adekuat.

d. Mereka yang memberikan

Page 29: Poin fieldtrip.doc

pendidikan harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi

S SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT1 Ketepatan Identifikasi Pasien

Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/ meningkatkan ketelitian identifikasi pasien

a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomer kamar atau lokasi pasien

b. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk darah

c. Pasien diidentifikasi sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis

d. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/ prosedur

e. Kebijakan dan prosedur medukung praktek identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi

2 Peningkatan Komunikasi yang EfektifRumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi pelayanan kesehatan

a. Perintah lisan dan melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.

b. Perintah lesan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut

c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberikan perintah atau hasil pemeriksaan tersebut

d. Kebijakan dan prosedur

Page 30: Poin fieldtrip.doc

mendukung praktek yang konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan atau telepon

3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medications)Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki/ meningkatkan keamanan obat –obatan yang perlu diwaspadai (high alert)

a. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengatur identifikasi, lokasi kirim label dan penyimpanan obat-pbat yang perlu diwaspadai

b. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan

c. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja diarea tersebut, bila diperkenankan kebijakan.

d. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien diberi label yang jelas dan disimpan dengan cara yang membatasi akses

4. Penguragan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan KesehatanRumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi resiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

a. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang baru-baru ini diterbitkan dan sudah diterima secara umum

b. Rumah sakit menerapkan progam hand hygiene yang efektif

c. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung pengurangan secara berkelanjutan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Page 31: Poin fieldtrip.doc

5. Pengurangan Resiko Pasien JatuhRumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi resiko pasien dari cidera karena jatuh

a. Rumah sakit menerapkan proses asesmen ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan

b. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi resiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap beresiko

c. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja

d. Kebijakan dan/ atau rosedur mendukung penguramgan berkelanjutan dari resiko cedera pasien akibat jatuh di rumah sakit