masa penjajahan jepang

52
Aulia Almas Meidhita Michelle Rais Usman Adzikri Kelompok 3

Upload: students-sma-1-pekalongan

Post on 19-Jul-2015

177 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: masa penjajahan jepang

Aulia Almas

Meidhita

Michelle

Rais Usman Adzikri

Kelompok 3

Page 2: masa penjajahan jepang

PENDAHULUAN

Page 3: masa penjajahan jepang

Dalam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang

bergabung dengan Jerman dan Italia melawan

Sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris,

Belanda, dan Perancis.

Pada tanggal 8 Desember 1941 pasukan Jepang

menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika di

Pearl Harbour (Hawai). Terjadilah Perang Pasifik

atau Perang Asia Timur Raya. Dalam waktu

singkat, pasukan Jepang menyerbu dan

menduduki Filipina, Myanmar, Malaya,

Singapura, dan Indonesia.

Page 4: masa penjajahan jepang

Ketika masuk wilayah Indonesia, pertama-tama

Jepang menduduki daerah penghasil minyak

seperti Tarakan, Balikpapan, dan Palembang.

Kemudian perhatian Jepang diarahkan untuk

menguasai Pulau Jawa. Tanggal 1 Maret 1942

pasukan Jepang berhasil mendarat di tiga tempat

secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk

Banten, Eretan Wetan (Pantura), dan Pasuruan

(Jawa Timur).

Page 5: masa penjajahan jepang

Tanggal 5 Maret 1942 pasukan Jepang sudah

berhasil menguasai Batavia.

Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan

Perang Hindia Belanda Letjen Ter Poorten atas

nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa

syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang

dipimpin Letjen Hithoshi Imamura. Upacara serah

terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa

Barat. Pasukan Jepang disambut dengan sukacita

penuh harapan oleh rakyat Indonesia. Jepang

dianggap sebagai pembebas bangsa Indonesia dari

penjajahan Belanda. Padahal Jepang punya

rencana tersembunyi.

Page 6: masa penjajahan jepang

P e n g e r a h a n t e n a g a k e r j ap a d a m a s a p e n d u d u k a n

j e p a n g

K e b i j a k a n P e m e r i n t a h a nJ e p a n g

SelanjutnyaA s p e k M i l i t e r m a s a

p e m e r i n t a h a n j e p a n g

Page 7: masa penjajahan jepang

Kebijakan Pemerintahan Jepang

Page 8: masa penjajahan jepang

Dalam menjalankan kebijakanpemerintahannya, pemerintah Jepang berpegangpada tiga prinsip utama. Pertama, mengusahakan

agar mendapat dukungan rakyat untukmemenangkan perang dan mempertahankan

ketertiban umum. Kedua, memanfaatkan sebanyakmungkin struktur pemerintahan yang sudah ada. Ketiga, meletakkan dasar supaya wilayah yang bersangkutan dapat memenuhi kebutuhannyasendiri bagi wilayah selatan. Oleh karena itu

pemerintah Jepang pada awalnya senantiasaberupaya mencapai dan kemudian mempertahankan

keadaan yang stabil, jika tidak bisa memulihkankeadaan seperti yang sebelumnya (status quo ante),

Bidang Ekonomi

Page 9: masa penjajahan jepang

Kebijaksanaan Jepang terhadap

rakyat Indonesia mempunyai dua

prioritas, yaitu menghapus

pengaruh-pengaruh Barat di

kalangan rakyat Indonesia dan

memobilisasi rakyat Indonesia demi

kemenangan Jepang dalam perang

Asia Timur Raya.

Bidang Ekonomi

Page 10: masa penjajahan jepang

Luasnya daerah pendudukanJepang, menyebabkan Jepangmemerlukan tenaga kerja yang

sebanyak-banyaknya untukmembangun sarana pertahananberupa kubu-kubu pertahanan,

lapangan udara darurat, gudangbawah tanah, jalan raya dan jembatan. Tenaga untuk mengerjakan semua itu, diperoleh dari desa-desa di Jawa yang

padat penduduknya melalui suatusistem kerja paksa yang dikenal

Bidang Ekonomi

Page 11: masa penjajahan jepang

Romusha ini dikoordinir melalui

program Kinrohosi atau kerja bakti.

Pada awalnya mereka melakukan

dengan sukarela, lambat laun

karena terdesak perang Pasifik

maka pengerahan tenaga

diserahkan pada panitia pengerah

(Romukyokai) yang ada di setiap

desa.

Bidang Ekonomi

Page 12: masa penjajahan jepang

Banyak tenaga Romusha yang

tidak kembali dalam tugas karena

meninggal akibat kondisi kerja yang

sangat berat dan tidak diimbangi oleh

gizi dan kesehatan yang mencukupi.

Kurang lebih 70.000 orang dalam

kondisi menyedihkan dan berakhir

dengan kematian dari ½ 300.000

tenaga Romusha yang dikirim ke

Birma, Muangthai, Vietnam, Malaya

Bidang Ekonomi

Page 13: masa penjajahan jepang

h A L-HAL YAN G DIBERLAK UK AN DALAM SISTEM PENGATURAN EKONOMI

PEMERIN TAH jEPAN G

Page 14: masa penjajahan jepang

Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan

perang maka seluruh potensi sumber daya alam

dan bahan mentah digunakan untuk industri yang

mendukung mesin perang. Jepang menyita

seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan

perusahaan penting. Banyak lahan pertanian

yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan

difokuskan pada ekonomi dan industri perang.

Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan

menurun dan kelaparan serta kemiskinan

meningkat drastis.1

Page 15: masa penjajahan jepang

Jepang menerapkan sistem pengawasan

ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran

yang sangat berat. Pengawasan tersebut

diterapkan pada penggunaan dan peredaran

sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga

untuk mencegah meningkatnya harga barang.

Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu,

gula, pohon jarak, kapas dan sekaligus

memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi

dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan

dengan kebutuhan perang.2

Page 16: masa penjajahan jepang

Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem

autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan

menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya

tugas rakyat beserta semua kekayaan

dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini

jelas amat menyengsarakan rakyat baik fisik

maupun material.

3

Page 17: masa penjajahan jepang

Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer

Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan

kebutuhan bahan-bahan perang makin

meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah

Jepang mengadakan kampanye penyerahan

bahan pangan dan barang secara besar-besaran

melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai

(koperasi pertanian), serta instansi resmi

pemerintah.

4

Page 18: masa penjajahan jepang

Sulitnya pemenuhan kebutuhan pangan semakin

terasakan bertambah berat pada saat rakyat juga

merasakan penggunaan sandang yang amat

memprihatinkan. Pakaian rakyat compang

camping, ada yang terbuat dari karung goni yang

berdampak penyakit gatal-gatal akibat kutu dari

karung tersebut. Adapula yang hanya

menggunakan lembaran karet sebagai penutup.

5

Page 19: masa penjajahan jepang

Jepang kemudian menerapkan beberapa kebijakanterkait pendidikan yang memiliki implikasi luas

terutama bagi sistem pendidikan di era kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain:

(1) Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasaresmi pengantar pendidikan menggantikan BahasaBelanda;

(2) Adanya integrasi sistem pendidikan dengandihapuskannya sistem pendidikan berdasarkankelas sosial di era penjajahan Belanda.

Bidang Pendidikan

Page 20: masa penjajahan jepang

Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu

kemudian dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1) Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko / Sekolah Rakyat).

Lama studi 6 tahun. Termasuk SR adalah Sekolah

Pertama yang merupakan konversi nama dari Sekolah

dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia

Belanda.

2) Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko

(Sekolah Menengah Pertama) dengan lama studi 3

tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi)

juga dengan lama studi 3 tahun.

3) Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan

bersifat vokasional antara lain di bidang pertukangan,

pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian.

4) Pendidikan Tinggi

Bidang Pendidikan

Page 21: masa penjajahan jepang
Page 22: masa penjajahan jepang

Pengerahan tenaga ker ja pada masapendudukan jepang

Page 23: masa penjajahan jepang

Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah

Jepang melakukan mobilisasi massa dalam

jumlah besar guna memenangi Perang Asia

Timur Raya. Salah satu bentuk mobilisasi massa

itu adalah pengerahan romusha. Romusha

merupakan bentuk eksploitasi pekerja pada masa

pendudukan Jepang yang menimbulkan banyak

korban jiwa. Para pekerja romusha dibutuhkan

Jepang untuk membangun berbagai prasarana

perang seperti kubu-kubu pertahanan, gudang

senjata, jalan raya, dan lapangan udara. Pada

umumnya mereka didatangkan dari desa-desa di

Jawa yang terdiri atas pemuda petani dan

pengangguran.

Page 24: masa penjajahan jepang

Selama berada ditempat kerja para romusha

mendapat perlakuan yang sangat buruk. Sejak

pagi sampa petang mereka dipaksa melakukan

pekerjaan kasar tanpa cukup makan dan

perawatan. Kondisi fisik mereka menjadi sangat

lemah. Akibat kondisi kesehatan tidak terjamin,

makanan yang kurang, dan pekerjaan yang

berat, banyak romusha yang meningga. Di

antara 300.000 romusha yang dikirim ke luar

Jawa, diperkirakan 70.000 orang dalam kondisi

menyedihkan dan berakhir dengan kematian.

Page 25: masa penjajahan jepang

Selain mengerahkan tenaga romusha yang sebagian besar berasal dari kaum laki-laki,

pemerintah Jepang juga mengerahkan tenagaperempuan. Mereka disebut jugun ianfu. Sama

halnya dengan romusha, jugun ianfu juga direkrutdari perempuan-perempuan desa. Pada

umumnya mereka direkrut oleh Jepang dengancara dipaksa dan ditipu. Kaum perempuan yang

menjadi jugun ianfu rata-rata berasal darikalangan yang berpendidikan rendah, bahkantidak berpendidikan dan buta huruf. Sebagai

jugun ianfu, para perempuan tersebutdipekerjakan untuk memenuhi kebutuhan biologis

orang-orang Jepang baik dikalangan militermaupun sipil.

Page 26: masa penjajahan jepang

Dampak Positif dan NegatifPendudukan Jepang di Indonesia

Page 27: masa penjajahan jepang

POSITIF NEGATIFSELANJUTNYA

Page 28: masa penjajahan jepang

Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk

menjadi bahasa komunikasi nasional dan

menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan

diri sebagai bahasa nasional.

Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu

koperasi yang bertujuan untuk kepentingan

bersama.

Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun,

SMP 9 tahun, dan SLTA

Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat

paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau

TonarigumiPOSITIF

Page 29: masa penjajahan jepang

Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanianyaitu line system (sistem pengaturan bercocoktanam secara efisien) yang bertujuan untukmeningkatkan produksi pangan.

Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untukmempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.

Jepang dengan terprogram melatih danmempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demikepentingan Jepang pada awalnya, namun olehpemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang.

Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Niponsentris dan diperkenalkannya kegiatan upacaradalam sekolah.

POSITIF

Page 30: masa penjajahan jepang

Kembali

Page 31: masa penjajahan jepang

Penghapusan semua organisasi politik

Krisis ekonomi yang sangat parah : hal ini

dikarenakan dengan disalurkannya uang

pendudukan secara besar-besaran sehingga

menyebabkan terjadinya inflasi.

Akibat dari self sufficiency yang terputusnya

hubungan antar daerah

NEGATIF

Page 32: masa penjajahan jepang

Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang

independen, semuanya dibawah pengawasan

Jepang.

Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang

parah seperti perampokan, pemerkosaan dan

lain-lain.

Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa

Belanda dan Inggris yang menyebabkan

pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.

Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai

pejabat-pejabat pada masa itu yang

menyebabkan kemunduran standar pendidikan

secara tajam.

NEGATIF

Page 33: masa penjajahan jepang

Semua organisasi politik dilarang untuk

beraktivitas.

Kesengsaraan rakyat karena adanya Romusha.

Kontrol media cetak dan elektronik yang kuat.

Alam Indonesia diekspoitasi secara besar-

besaran.

Banyak para pejuang yang dihukum mati.

Pemerintahan Jepang yang kejam karena berbau

fascis (adanya polisi militer yang kejam)

Banyak wanita Indonesia yang dijadikan

Jogunianfu. NEGATIF

Page 34: masa penjajahan jepang

Kembali

Page 35: masa penjajahan jepang
Page 36: masa penjajahan jepang
Page 37: masa penjajahan jepang

Pada aspek militer ini, bahwa badan-badan

militer yang dibuat Jepang semata-mata karena

kondisi militer Jepang yang semakin terdesak

dalam perang Pasifik.

Page 38: masa penjajahan jepang

Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943),

Jepang semakin intensif mendidik dan melatih

pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal

ini disebabkan karena situasi di medan

pertempuran (Asia – Pasifik) semakin

menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu

pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan

sekitar Laut Karang (Agustus ’42 – Februari

1943). Kondisi tersebut diperparah dengan

jatuhnyaGuadalacanal yang merupakan basis

kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943).

Page 39: masa penjajahan jepang

Situasi ini membuat Jepang melakukan konsolidasi

kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari

kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai

tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam

pertempuran menghadapi Sekutu.

Page 40: masa penjajahan jepang

Dampak terhadap Kehidupan Ekonomi

Pendudukan Jepang membawa dampak yang besarterhadap kehidupan ekonomi Indonesia. Ketika

Jepang menduduki Indonesia, objek-objek vitak alat-alat produksi telah hancur sehingga pada awalpendudukan Jepang sebagian besar kehidupan

ekonomi lumpuh. Pemerintah pendudukan Jepangmulai mengeluarkan peraturan-peraturan untuk

menjalankan roda ekonomi. Pengawasan terhadapperedaran dan penggunaan sisasisa persedian

barang diperketat. Untuk mencegah meningkatnyaharga barang, dikeluarkan peraturan pengendalian

harga dan dijatuhkan hukuman berat bagipelanggarnya.

Page 41: masa penjajahan jepang

Pemerintah Jepang mengembangkan pola

Ekonomi Perang di mana setiap wilayah harus

melaksanakanautarki, artinya setiap daerah

harus memenuhi kebutuhannya sendiri dan

memenuhi kebutuhan perang. Tuntutan

kebutuhan pangan pada tahun 1942 semakin

meningkat. Pengerahan kebutuhan perang

semakin meningkat. Dilancarkanlah kampanye

pengerahan dan penambahan bahan pangan

secara besar-besaran. Rakyat dituntut untuk

menaikkan produksi tanaman jarak dan menjadi

pekerja romusha.

Page 42: masa penjajahan jepang

Dampak terhadap Mobilitas Sosial

Di samping menguras sumber daya alam, Jepang juga melakukan eksploitasi tenaga

manusia. Puluhan hingga ratusan pendudukdikerahkan untuk kerja paksa guna membangunsarana dan prasarana perang. Mereka dipaksabekerja keras sepanjang hari tanpa diberi upah, makan pun sangat terbatas, sehingga banyakyang kelaparan, sakit dan meninggal. Untukmengerahkan tenaga kerja, tiap-tiap desadibentuk panitia pengerahan tenaga yang

disebut Rumokyokai. Jepang memobilisasi parapemuda untuk membentuk tentara cadangan, yang diharapkan membantu Jepang melawan

Sekutu.

Page 43: masa penjajahan jepang

Pengerahan tenaga di desa-desa, menimbulkan

perubahan sosial yang luas. Para romusha yang

berhasil melarikan diri kembali ke desanya

masing-masing membawa pengalaman baru dan

membuka isolasi desa. Pada Januari 1944,

Jepang memperkenalkan

sistem tonarigumi (rukun tetangga). Tonarigumi

merupakan kelompok-kelompok yang masing-

masing terdiri dari 10-20 rumah tangga. Sistem

tonarigumi ini bertujuan mengawasi aktivitas

penduduk yang dicurigai. Untuk situasi perang,

tonarigumi difungsikan untuk latihan pencegahan

bahaya udara, kebakaran, pemberantasan kabar

bohong dan mata-mata musuh.

Page 44: masa penjajahan jepang

Dampak dalam Bidang Birokrasi

Setelah Jepang berhasil menguasai wilayah

Indonesia maka Jepang segera membagi wilayah

Indonesia, dalam tiga pemerintahan militer

pendudukan sebagai berikut.

a) Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura, yang diperintah

oleh angkatan darat yang berpusat di Jakarta (Tentara

Keenam Belas).

b) Wilayah II, meliputi Sumatera seluruhnya, diperintah

oleh angkatan darat yang berpusat di Bukittinggi

(Tentara Kedua Puluh Lima).

c) Wilayah III, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa

Tenggara dan Maluku yang Diperintah oleh angkatan

laut yang berpusat di Makasar (Armada Selatan

Kedua).

Page 45: masa penjajahan jepang

Masing–masing ketiga wilayah itu

dipimpin oleh kepala staf

tentara/armada dengan

gelar gunseikan (kepala pemerintahan

militer) dan kantornya

disebut gunseikanbu. Usaha

membentuk pemerintahan militer

pendudukan sementara ternyata banyak

mengalami kesulitan karena Jepang

kekurangan staf pegawai– pegawainya.

Dengan demikian, Jepang terpaksa

mengangkat pegawai dari bangsa

Page 46: masa penjajahan jepang

Pada saat pemerintahan sementara

tersebut, orang–orang Indonesia banyak

menduduki jabatan– jabatan tinggi.

Namun demikian, pada Agustus 1942

masa pemerintahan militer sementara

berakhir. Jepang telah mengirimkan

tenaga pemerintahan sipil ke Indonesia.

Sejak itu, jabatan–jabatan penting yang

diduduki oleh orang Indonesia mulai

diganti.

Page 47: masa penjajahan jepang

Pada pertengahan 1943 kedudukan Jepang

dalam Perang Pasifik mulai terdesak, maka

jepang kembali memberi kesempatan kepada

bangsa Indonesia, untuk turut mengambil

bagian dalam pemerintahan. Untuk itu, pada 5

September 1943 Jepang membentuk Badan

Pertimbangan Keresidenan (Syu Sang Kai)

dan Badan Pertimbangan Kotapraja Istimewa

(Syi Sang In).

Page 48: masa penjajahan jepang

Banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan–jabatan tinggi dalam pemerintahan, antara lain: Prof. Husein Djajadiningrat sebagai kepala DepartemenUrusan Agama, Sutarjo Kartohadikusumo sebagaikepala pemerintahan (syucokan) di Jakarta, dan

R.M.T.A Suria sebagai kepala pemerintahan(syucokan) di Bojonegoro. Di samping itu ada 7 orang

Indonesia yang menduduki jabatan sebagaipenasehat pada pemerintahan militer, di antaranya: Ir. Soekarno (Departemen Urusan Umum), Mr. Suwandi

dan dr. Abdul Rasyid (Departemen Urusan DalamNegeri), Prof. Dr. Mr. Supomo (Departemen

Kehakiman), Mochtar bin Prabu Mangkunegara(Departemen Lalu Lintas), Mr. Muh. Yamin

(Departemen Propaganda), dan Prawoto Sumodiloyo(Departemen Ekonomi).

Page 49: masa penjajahan jepang

Dengan demikian pendudukan Jepang di Indonesia

membawa dampak yang sangat besar, dalam

birokrasi pemerintahan. Selama zaman Hindia

Belanda, jabatan–jabatan penting dalam

pemerintahan tidak pernah diberikan kepada

Indonesia.

Page 50: masa penjajahan jepang

Dampak Dalam Bidang Kebudayaan

Pada masa Jepang, bidang pendidikan dan

kebudayaan diperhatikan dan bahasa Indonesia

mulai dipergunakan. Bahasa Indonesia dijadikan

sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa

Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib. Dengan

semakin meluasnya penggunaan bahasa

Indonesia, komunikasi antarsuku di Indonesia

semakin intensif yang pada akhirnya semakin

merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada 1

April 1943 dibangun pusat kebudayaan di

Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso”.

Page 51: masa penjajahan jepang
Page 52: masa penjajahan jepang

FOR YOU

THANK