laprak eldas 1

20
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR UNIT I PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIS Nama : Fannisa Lieadhya Effendi No. Mhs : 13/348171/TK/40809 Hari Tanggal : Jumat / 12 september 2014 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

Upload: fannisa-effendi

Post on 01-Feb-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

eldas

TRANSCRIPT

Page 1: laprak eldas 1

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

UNIT I

PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIS

Nama : Fannisa Lieadhya Effendi

No. Mhs : 13/348171/TK/40809

Hari Tanggal : Jumat / 12 september 2014

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2014

Page 2: laprak eldas 1

I. PENDAHULUAN

Dalam praktikum ini, dilakukan pengujian komponen elektronis dengan menggunakan

multimeter digital, sehingga diharapkan dengan selesainya praktikum elektronika dasar unit

pertama ini praktikan mengetahui dan mampu menggunakan alat pengukur multimeter untuk

mengukur beberapa komponen- komponen elektronika serta mampu menganalisis hasil

pengukurannya. Dengan demikian praktikan mampu untuk menjelaskan bagaimana pengukuran

dari multimeter dan tata cara mengukur pada kompenen- komponen tertentu.

DASAR TEORI

Dalam praktikum elektronika dasar ini, kita harus mengenal terlebih dahulu beberapa komponen

elektronika yang digunakan pada praktikum ini, antara lain :

Resistor

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik

dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara

kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,

berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan

merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Karakteristik utama dari resistor

adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk

koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit

terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus

cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Page 3: laprak eldas 1

Potensio / potensiometer

Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi

tegangan dapat disetel.[1] Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan

terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer

biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada

penguat.

LDR

LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis resistor yang berubah hambatannya karena

pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang

nilainya menjadi semakin kecil

Thermistor ( PTC dan NTC)

Thermistor adalah resistor variabel yang nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu. Ada dua jenis

thermistor, yaitu NTC (Negative Themperature Coefficient) dan PTC (Positive Themperature

Coefficient). Pada NTC, jika dipanaskan nilai hambatan dalam NTC semakin kecil, sedangkan

pada PTC, nilai hambatan semakin besar jika dipanaskan. Kedua komponen ini sangat diperlukan

di bidang industri.

Transformator

Transformator atau yang biasa disebut dengan trafo merupakan komponen elektronika yang

berfungsi mengubah tegangan masukan menjadi tegangan keluaran sesuai dengan perbandingan

lilitan di bagian masukan (primer) dan keluarannya (sekunder). Apabila tegangan sekunder lebih

besar dari tegangan primer, maka trafo tersebut adalah tipe step up yang jumlah lilitan sekunder

lebih banyak daripada lilitan primernya. Namun, bila tegangan primernya yang lebih besar

daripada tegangan sekundernya, maka trafo tersebut merupakan trafo step- up.

Kapasitor

perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari

dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang

Page 4: laprak eldas 1

disebut keping

Dioda

komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus

listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya

Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan

penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau

tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit

sumber listriknya.

II. ALAT DAN BAHAN

A. Pengujian ResistorAlat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu 1 buah papan resistor EEC 474 1 buah multitester 5 buah resistor dari papan resistor EEC 474

B. Pengujian resistor dalam rangkaian seri 1 buah papan resistor EEC 470 1 buah multitester 5 buah resistor

C. Pengujian resistor dalam rangkaian parallel

1 buah papan resistor EEC 470 1 buah multitester 5 buah resistor

E. Pengujian Potensio 1 buah multimeter 1 buah potensio

Page 5: laprak eldas 1

F. Pengujian LDR 1 buah multimeter 1 buah LDR

G. Pengujian Trafo 1 buah multitester 1 buah transformator CT

H.Pengujian NTC dan PTC 1 buah multitester 1 buah PTC 1 buah NTC

I.Pengujian Diode 1 buah papan resistor 1 buah multitester 1 buah diode

J. Pengujian Kapasitor 1 buah papan resistor 1 buah multitester 1 buah saklar pemilih

K. Pengujian Tambahan

III. ANALISA GAMBAR RANGKAIAN

Pengujian resistor

Dalam pengujian pertama ini, para praktikan mengambil 5 buah resistor dari papan resistor

EEC474. Kemudian membaca kode warna masing-masing resistor dan mengukur nilai hambatan

sebenarnya dengan multitester serta tak lupa menghitung perbedaan antara nilai terbaca dan

terukurnya.

Page 6: laprak eldas 1

Pengujian resistor dalam rangkaian serI

Model rangkaian yang di susun secara seri di mungkinkan

untuk menghambat arus listrik dengan nilai tahanan bisa bertambah jika resistor di susun lebih

dari 1 buah, atau dapat menggunakan persamaan Rt = R1 + R2 + …Rn

Pada rangkaian seri arus listrik yang mengalir pada masing masing resistor adalah sama dan nilai

tegangan pada masing masing resistor berbeda tergantung dari nilai hambatan masing masing

resistor tersebut.

Pada percobaan kita, didapat:

RI : 470 ohm R4: 470 ohm

R2 :2200 ohm R5: 22 ohm

R3 : 220 ohm

Pengujian resistor dalam rangkaian Paralel

Rangkaian Resistor yang di susun paralel yang sama adalah besar tegangan di setiap resistor

namun arus listrik yang mengalir berbeda pada setiap resistor tersebut.

Pada percobaan kita, didapat:

RI : 470 R4: 22.000 R7: 4700 ohm

R2 :2200 R5: 470 ohm R8: 27 k ohm

R3 : 220 R6: 100 Kohm

Pengujian potensio

Page 7: laprak eldas 1

Potensio merupakan salah satu resistor variabel, yang dipengaruhi oleh besar kecilnya sudut

putaran yang diputar pengguna. Semakin besar sudut putarnya, semakin besar nilai hambatan

dalam potensio tersebut. Semakin kecil sudut putarnya, semakin kecil nilai hambatan dalam

potensio tersebut. Praktikan akan menguji rangkaian ini dengan posisi sudut 45°, 90°, 135°, dan

posisi maksimal (270°).

Pengujian ldr

Pengujian ini dilakukan terhadap LDR dengan mengukur hambatan dari LDR tersebut

dalam keadaan terbuka, ditutup dengan telapak tangan berjarak 5 cm dari LDR, serta

tertutup rapat dengan jari tangan.

Prinsip kerja LDR yaitu : Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut

menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relative kecil. Sehingga hanya ada sedikit

elektron untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi

konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap

atau cahaya redup.

Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan

semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan

elektrit. Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut

juga LDR memiliki resistansi kecil pada saat cahaya terang. Penerapan laindari sensor LDR ini

ialah alarm Pencuri.

Pengujian transformator

Dalam pengujian ini, para praktikan diminta mengukur tahanan di terminal transformator

yang satu dengan yang lainnya. Untuk kumparan primernya dihitung antara terminal 0 dengan

110 V, 0 dengan 220 V, serta 110 V dengan 220 V. Kemudian untuk kumparan sekundernya,

antara 0 dengan 20 V, 0 dengan 15 V, 20 V dengan 20 V, serta 15 V dengan 15 V.

Page 8: laprak eldas 1

Pengujian NTC dan PTC

NTC (Negative Themperature Coefficient) dan PTC (Positive Themperature Coefficient)

merupakan resistor variabel yang nilai hambatannya berubah tergantung panas/ tidaknya suatu

ruangan. Pada PTC, nilai hambatan semakin besar apabila suhu di ruangan tersebut semakin

besar. Sedangkan pada NTC, nilai hambatannya semakin besar apabila suhu ruangan makin

dingin. Pada praktikum ini, praktikan menguji nilai hambatan pada thermistor ini. Kedua

komponen elektronika ini dipanaskan dengan radiasi panas solder dan sinar matahari.

Pengujian Diode

Prinsip Kerja Dioda berbeda dengan prinsip atau teori elektron yang menyebutkan bahwa arus

listrik yang terjadi dikarenakan oleh pergerakan elektron dari kutub positif menuju ke kutub

negatif, tetapi dioda ini hanya mengalirkan arus satu arah saja, yaitu DC. Oleh karena jika dioda

dialiri oleh tegangan P yang lebih besar dari muatan N, maka elektron yang terdapat pada muatan

N akan mengalir ke muatan P yang disebut sebagai Forward Bias, bila terjadi sebaliknya, yaitu

jika dioda tersebut dialiri dengan tegangan N yang lebih besar daripada tegangan P, maka elektron

yang ada di dalamnya tidak akan bergerak, sehingga dioda tidak mengaliri muatan apapun, pada

kondisi seperti ini sering disebut sebagai reverse bias.

Pengujian Tambahan

Page 9: laprak eldas 1

Saat keadaan aktif namun tanpa beban seperti pada rangkaian diatas, sifat relay menjadi

berkebalikan dengan keadaan normal. Saklar benpindah dari NC ke NO. Relay dihubungkan

dengan sumber tegangan DC 5 volt, saat gaund dihubungkan dengan NO, tegangannya

terukur 5,04 volt. Sedangkan saat ground dihubungkan dengan NC tegangan yang terukur

hanya 0,03 volt. Lama kelamaan tegangan pada NC akan semakin mendekati 0. Pada saat

keadaan aktif dengan beban motor. Prinsipnya hampir sama seperti sebelumnya, saklar NC

berpindah ke NO. Relay dihubungkan dengan sumber tengangan DC 5 volt. Saat gaund

dihubungkan dengan NO, tegangannya terukur 5,03 volt, sedangkan saat ground dihubungkan

dengan NC, tegangan yang terukur hanya 0,01 volt. Pada pengukuran arus pada motor, hasil

yang terukur pada multimeter adalah 0,29 mA.

IV. HASIL PENGUJIAN

A. PENGUJIAN RESISTOR

No Kode Warna Nilaiterbaca

NilaiTerukur

Toleransi NilaiSusut

1 Kuning ungu cokelat perak 470 452 10% 182 Kuning ungu cokelat emas 470 500 5% 303 Merah merah orange emas 22.000 21.900 5% 1004 Merah merah cokelat emas 220 220 5% 05 Merah merah merah emas 2200 2160 5% 406. Kotak putih pendek 488.000 20% 18007. Kotak putih lebih panjang 100 20% 0

Page 10: laprak eldas 1

B. PENGUJIAN RESISTOR DALAM RANGKAIAN SERI

A – B B – C A – C C – D D – E A – F 26.300 Ω 21.700 Ω 26.300 Ω 2100 Ω 4800 Ω 251.000 Ω

C. PENGUJIAN RESISTOR DALAM RANGKAIAN PARALEL

A – B B – C A – C C – D D – E A – F 453 kΩ 2800 Ω 26000 Ω 1600 Ω 2000 Ω 7630 Ω

D. PENGUJIAN POTENSIO

Posisi Hasil Pengukuran45 derajat 8,07 kΩ90 derajat 4,69 kΩ135 derajat 1,82 kΩMaksimum ∞ kΩ

E. PENGUJIAN LDR

Keadaan Hasil PengukuranKeadaan Terbuka terhadap sinar 464.000 ΩSinar Terhalang telapak tangan 485.000 ΩTertutup telapak tangan 70.000 Ω

F. PENGUJIAN TRANSFORMATOR PADA KUMPARAN PRIMER DAN

KUMPARAN SEKUNDER

No Kumparan Primer Tahanan Kumparan Sekunder Tahanan1 0 dengan 110 9700 Ω 0 dengan 20 16 Ω2 0 dengan 220 19.940 Ω 0 dengan 15 19 Ω3 110 dengan 220 10.350 Ω 20 dengan 20 35 Ω4 15 dengan 15 45 Ω

Page 11: laprak eldas 1

G. PENGUJIAN NTC DAN PTC

Keadaan Hasil Pengukuran NTC Hasil Pengukuran PTCNetral 17,5 Ω 14,4 ΩDipanasi 56 Ω 17,9 Ω

H.PENGUJIAN DIODE

Merah dengan Anoda, Hitam dengan Katoda Hitam dengan Anoda, Merah dengan Katoda414 Ω ∞ Ω

I. PENGUJIAN TRANSISTOR PNP DAN NPN

SA 671 Merah ke Basis

Hitam ke Kolektor

Merah ke Basis

Hitam ke Emitor

Merah ke Kolektor

Hitam ke Emitor

0,799.106 Ω 10,21.106 Ω ∞

2SC1061 Merah ke Basis

Merah ke Kolektor

Hitam ke Basis

Merah ke Emitor

Hitam ke Kolektor

Merah ke Emitor

12,97.106 Ω 13,55.106 Ω ∞

2N3055 Merah ke Basis

Hitam ke Kolektor

Merah ke Basis

Hitam ke Emitor

Merah ke Kolektor

Hitam ke Emitor

6,66.106 Ω 8,10.106 Ω ∞

J. PENGUJIAN KAPASITOR

Kapasitor 10K 100K 220K 1 µFTerbaca 10000 pF 100000 pF 220000 pF 1 µFTerukur 10,15 nF 99,5 nF 225.800 nF 0,997 µF

Page 12: laprak eldas 1

K. PENGUJIAN TAMBAHAN

V. ANALISA HASIL PENGUJIAN

A. PENGUJIAN RESISTOR

B. PENGUJIAN RESISTOR DALAM RANGKAIAN SERI

C. PENGUJIAN RESISTOR DALAM RANGKAIAN PARALEL

D. PENGUJIAN POTENSIO

E. PENGUJIAN LDR

F. PENGUJIAN TRANSFORMATOR PADA KUMPARAN PRIMER DAN

KUMPARAN SEKUNDER

G. PENGUJIAN NTC DAN PTC

H.PENGUJIAN DIODE

Page 13: laprak eldas 1

I. PENGUJIAN TRANSISTOR PNP DAN NPN

A. Transistor PNP (SA671)

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa transistor PNP akan mengalirkan arus ketika

dialiri arus dari basis menuju ke emitor atau kolektor. Selain keadaan tersebut, arus akan

ditolak oleh dioda.

Pada percobaan kali ini, ketika pencolok merah dihubungkan dengan basis dan

pencolok hitam dihubungkan dengan kolektor, terdapat nilai resistansi yaitu 0,799.106 Ω.

Hal ini dikarenakan arus dapat mengalir dari basis menuju ke kolektor, sehingga ada nilai

resistansi tertentu yang terukur.

Ketika pencolok merah dihubungkan dengan basis dan pencolok hitam dihubungkan

dengan emitor, hasil pengujian menunjukkan nilai resistansi 10,21.106 Ω. Dari teori dan

ilustrasi gambar diatas, arus dapat mengalir dari basis menuju emitor, sehingga ada nilai

resistansi tertentu.

Saat pengujian, ketika pencolok merah dihubungkan dengan kolektor dan pencolok

hitam dihubungkan dengan emitor, hasil yang terukur dari multimeter adalah overload. Hal

ini sudah sesuai dengan teori yang ada, dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa ketika

mengalirkan arus dari kolektor, maka arus tersebut akan diblokir oleh dioda, sehingga

resistansinya menjadi sangat besar (∞) atau overload.

a. Transistor NPN (2SC1061)

Dari gambar diatas, nampak bahwa transistor jenis NPN dapat mengalirkan arus hanya

pada saat pencolok merah (+) dihubungkan ke emitor atau ke kolektor dan pencolok hitam

(-) dihubungkan ke basis. Sedangkan dalam keadaan lain, arus listrik tidak akan mengalir

karena telah diblokir oleh dioda.

Dalam pengujian pertama ketika pencolok hitam dihubungkan ke basis dan pencolok

merah dihubungkan ke kolektor, resistansi yang muncul pada alat ukur adalah 12,97.106 Ω.

Page 14: laprak eldas 1

Jika dilihat pada gambar, hal ini sudah sesuai, arus dapat mengalir dari kolektor menuju

basis sehingga ada nilai resistansi tertentu.

Ketika pencolok hitam dihubungkan dengan basis dan pencolok merah dihubungkan ke

emitor, pada pengujian didapatkan resistansi yang nilainya 13,55.106 Ω. Hasil ini juga telah

sesuai dengan teori yang ada, arus dapat mengalir dari emitor menuju basis, sehingga ada

nilai resistansi tertentu.

pengujian terakhir dengan NPN, ketika pencolok hitam dihubungkan ke kolektor dan

pencolok merah dihubungkan ke emitor, nilai yang muncul dalam multimeter adalah

overload. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada. Bila dilihat dalam gambar, bila arus

dialirkan dari emitor menuju kolektor, maka arus akan diblokir oleh dioda dan nilai

resistansinya menjadi sangat besar (∞).

a. Pengujian 2N3055

Pada pengujian 2N3055, saat pencolok merah dihubungkan dengan basis dan pencolok

hitam dihubungkan dengan kolektor, nilai resistansi yang terukur pada multimeter adalah

6,66.106 Ω.

Sedangkan saat pencolok merah dihubungkan dengan basis dan pencolok hitam

dihubungkan dengan emitor, hasil yang terukur adalah 8,10.106 Ω. Saat pencolok merah

dihubungkan dengan kolektor dan pencolok hitam dihubungkan dengan emitor, nilai yang

muncul pada multimeter adalah overload. Hal ini disebabkan karena tidak ada arus yang

mengalir, sehingga resistansinya menjadi sangat besar. Dapat disimpulkan bahwa transistor

tersebut bertipe PNP.

J. PENGUJIAN KAPASITOR

K. PENGUJIAN TAMBAHAN

Page 15: laprak eldas 1

VI. KESIMPULAN

o Nilai tahanan serta toleransi suatu resistor sudah tertulis di tubuh resistor tersebut

dalam kode warna. Resistor yang baik dan masih layak digunakan adalah yang nilai

ukurnya masih di dalam batas toleransi.

o Potensio nilainya akan berubah bersesuaian dengan seberapa putaran dari pemutarnya.

o Besar tahanan LDR berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya.

o Perbandingan besar tahanan yang ada dalam tiap terminal pada transformator baik

pada kumparan primer maupun sekunder sebanding dengan perbandingan besarnya

tegangan yang ada pada terminalnya.

o Pada PTC, setiap suhu naik maka hambatan dari PTC itu akan semakin besar, sebaliknya

pada

o NTC, setiap suhu naik hambatan dari NTC itu justru akan semakin menurun.

o Nilai kapasitansi yang tertulis dalam tubuh kapasitor itu sendiri nilainya tak jauh

berbeda dari nilai hasil ukur (masih bisa ditolerir)

o Diode hanya bisa mengalirkan arus maju, sebab apabila diberi arus mundur hambatan

diode tersebut akan semakin tinggi mendekati tak hingga jadi tak bisa mengalirkan arus

tersebut.

o Pada transistor PNP arus hanya mengalir dari emitor ke kolektor sedangkan pada

transistor

o NPN, arus hanya mengalir dari kolektor ke emitor.

VII. LAMPIRAN

Page 16: laprak eldas 1