laporan praktikum gelas

17
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN “PRAKTEK GELAS” Dosen Pembimbing : Ir. Dwi Nirwantoro Nur,MT Disusun Oleh : Kelompok 10 Dila Adila (131411059) Rima Agustis Merdekawati (131411061) Ulfa Nurul Azizah (131411063) Kelas : 2A JURUSAN TEKNIK KIMIA

Upload: dila-adila

Post on 09-Nov-2015

269 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

iulyk,hfg,iy

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

PRAKTEK GELAS

Dosen Pembimbing : Ir. Dwi Nirwantoro Nur,MTDisusun Oleh :Kelompok 10

Dila Adila

(131411059)

Rima Agustis Merdekawati (131411061)

Ulfa Nurul Azizah (131411063)Kelas : 2A

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

BANDUNG

2015BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hasil suatu proses kimia sangat dipengaruhi oleh kondisi pada waktu reaksi tersebut berlangsung, baik tekanan, temperatur, katalis serta adanya kontaminan. Kontaminan selain dapat berasal dari ketidakmurnian zat yang bereaksi juga dapat berasal dari reaksi antara zat dengan tempat terjadinya reaksi tersebut. Karena itu dalam melakukan suatu proses kimia perlu diperhatikan bahan dari tempat berlangsungnya reaksi tersebut. Salah satu bahan reaktor yang sering digunakan untuk membuat reaktor yang sering digunakan karena sifatnya yang inert adalah gelas. Bahan ini sering digunakan untuk membuat reaktor untuk menghasilkan produk yang dikehendaki dengan kuantitas yang tidak terlalu besar namun memiliki kemurnian relatif tinggi.1.2. Tujuan

Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong. Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokkan.

Dapat melakukan dan mengerti cara meniup, menyambung, menarik dan bahwa lubang dapat ditiup.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu upaya untuk menghasilkan produk reaksi bebas kontaminan adalah dengan menggunakan reaktor dari gelas. Gelas merupakan gabungan dari bahan-bahan anorganik non logam yang didinginkan menjadi kaku tanpa mengalami kristalisasi. Gelas juga diikenal sebagai cairan yang kaku. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perubahan struktur antara gelas cair dan gelas kaku. Selain dapat memiliki sifat yang transparan, gelas juga tahan terhadap sejumlah zat kimia. Bahan pembentuk gelas yang utama adalah kwarsa (SiO2). Sebagai bahan baku tambahan adalah CaCO3 atau MgCO3 untuk mempermudah peleburan dan Na3CO3 atau K2CO3 untuk menurunkan titik lebur. Kadang-kadang ditambahkan pula NaNO3 atau Na2SO4 untuk membantu proses finning dan oksidator. Selain itu, kadang-kadang ditambahkan oksida logam sebagai pewarna.

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.

Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan material lainnya, antara lain:

1. Sifat estetika atau keindahan

2. Sifat tembus pandang secara optik (transparan)

3. Sifat elastic

4. Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia

Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang getas dan mudah pecah.

Definisi TeknikGelas mempunyai beberapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamis nya.

Secara empiris: Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa melalui proses kristalisasi.

Definisi berdasarkan struktur: Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur seperti halnya keramik atau logam.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk membuat gelas, yaitu:

1. proses pendinginan dengan cepat

2. proses polimerisasi

Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium kimia dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat dari plastik, namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca yang inert, transparan, dan tahan panas. Kaca borosilikat, dahulu dinamakan Pyrex, sering digunakan karena sifatnya yang tahan dengan tegangan termal. Untuk beberapa aplikasi, kwarsa digunakan oleh karena ia tahan panas dalam temperatur yang tinggi dan memiliki sifat terawang di beberapa spektrum elektromagnetis. Di beberapa aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas berwarna coklat tua biasanya digunakan untuk menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya luar. Peralatan yang terbuat dari material lainnya juga digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya asam hidroflorida yang disimpan dalam polietilena karena asam ini dapat melarutkan kaca.

Prosedur memotong dan membengkokan kaca1. Tidak berusaha untuk memecahkan kaca tabung menjadi potongan kecil kecuali telah tergores (tergores) dengan pemotong kaca atau file

2. Menggunakan handuk kertas, tekan tabung dalam arah ke bawah dengan ibu jari Anda pada setiap sisi dari garis terukir sampai istirahat kaca

3. Pegang tabunggelas di kedua tangan, panas merata dengan terus-menerus memutar / rolling

4. Bersabar dan memungkinkan tabung untuk mendapatkan lembut dan mulai membengkokkan dengan sedikit usaha

5. Bentuk tabung dan merapikan oleh (polishing-api) pemanasan

6. Kaca memungkinkan untuk mendinginkan dengan menempatkan gelas di rak atau laboratorium counter jauh dari orang-orang dan item lainnya

PERHATIAN:

Kacamata harus dipakai setiap saat

Jangan sentuh daerah pipa yang telah dipanaskan

Jangan pernah mencoba untuk mendinginkan gelas dengan air, ia akan menghancurkan

Prosedur menarik gelas tabung ke dalam tabung kapiler:1. Panas segmen 1 inci dari kaca secara merata, perlahan-lahan roll untuk panas semua pihak

2. Ketika kaca pertama menjadi lentur pastikan untuk mengarahkan panas ke daerah sekitarnya dalam segmen 1-inci

3. Mulai meregangkan pipa perlahan-lahan sambil bergerak keluar dari nyala api

4. Sebelum kaca mendingin anda perlu menarik lebih keras / lebih cepat

Peringatan: meninggalkan pipa dalam nyala sementara menarik atau menarik terlalu agresif pada awalnya akan menyebabkan gelas tersebut meleleh/mencairBAB 3METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Peralatan yang digunakan

Kompresor udara tekan

Brender

Pisau pemotong kaca

Kacamata pelindung

3.1.2 Bahan yang diambil

Batang gelas

Gas oksigen

Gas elpiji

3.2 Cara Kerja3.2.1 Pemotongan dan pematahan gelas

Letakkan pemotong kaca tegak lurus dan potonglah antara 1/5 -1/4 keliling pipa dalam keadaan tersangga

3.2.2 Pematahan pipa gelas

Peganglah pipa dalam keadaan horizontal dengan kedua ibu jari pada sisi-sisi yang berlawanan dari potongan.Tekanlah ibu jari dan serentak menekan ke samping.Cara ini dipakai untuk mematahkan pipa gelas hingga diameter 20 mm.

Pemotongan yang miring akan mengakibatkan potongan yang tidak teratur, sedang pemotongan yang tegak akan memberikan potongan yang lurus. Lebar pemotongan yang tidak tepat juga memberikan patahan yang tidak teratur.

3.2.3 Membengkokkan Gelas

Patahkan pipa gelas sesuai yang diinginkan. Panaskan ujung patahan sehingga tidak tajam. Pegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan. Sambil diputar-putar panaskan pipa dengan api\burner sampai merah. Setelah agak lunak dengan hati-hati lengkungkan pipa sesuai yang dikehendaki.

3.2.4 Pembuatan tabung reaksi

Patahkan tabung reaksi dengan panjang sesuai yang dikehendaki. Panaskan salah satu ujung pipa yang dipatahkan agar tidak tajam. Dengan menggunakan batang pembantu panaskan ujung yang satunya dan rapatkan menggunakan batang pembantu. Dengan hati-hati tiup tabung lewat ujung yang lain sampai terbentuk lengkungan simetri pada ujung yang dipanaskan .

BAB 4

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

4.1 Rangkaian Alat yang Digunakan

4.1.1 Alat Pemotong Kaca

4.1.2 Burner

4.1.3 Tabung Elpiji dan Gas Oksigen

4.1.4 Kompresor

4.2 Bahan yang Digunakan

4.2.1 Pipa Gelas Pyrex

4.3 Produk yang Dihasilkan

ProdukKeterangan

Produk berupa 4 tabung reaksi dari pipa gelas berdiameter 20 mm. Dan 2 tabung reaksi dari pipa gelas 3 mm. Tabung reaksi ini dibuat dengan memanaskan ujung pipa gelas yang telah dipotong pada api burner dan merapatkannya menggunakan batang pembantu,sehingga ujungnya berbentuk lengkung simetri.

Produk berupa 4 pipet tetes yang dibuat dari pipa gelas berukuran 3mm. Pipet tetes ini dibuat dengan cara memanaskan pipa gelas pada api burner pada bagian tengahnya hingga sedikit meleleh, kemudian ditarik sehingga bagian tengahnya mengerucut, kemudian dipotong dan dihasilkan 2 pipet tetes sekaligus.

Produk berupa pipa U. Pipa U ini dibuat menggunakan pipa gelas yang ukurannya sama dengan tabung reaksi. Caranya dengan memanaskan pipa gelas pada bagian yang akan dibengkokkan, namun api burner yang digunakan jangan terlalu panas karena akan menyebabkan kaca cepat meleleh sehingga bentuk lengkungan tidak bagus.

BAB 5

PEMBAHASAN

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan bahan kimia (inert), dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan. Sifat kaca dapat dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.

Dalam praktikum ini modifikasi dilakukan dengan pemanasan menggunakan pembakar gelas yang akan menghasilkan nyala api yang mengandung 3 komponen yaitu gas oksigen, nitrogen dan udara tekan dari kompresor. Api yang dikontakkan dengan udara tekan dan nitrogen akan membuat pembakar menyala, namun suhu yang dihasilkan kurang tinggi sehingga dibutuhkan waktu lama untuk proses memodifikasi gelas. Oleh karena itu diperlukan tambahan gas oksigen untuk menambah suhu api yang dikeluarkan oleh pembakar untuk mempermudah proses pemanasan gelas agar mudah dibentuk.Gelas yang awalnya berbentuk silinder panjang diubah menjadi beberapa alat kimia seperti tabung reaksi dan pipet. Langkah awal yang dilakukan adalah memotong gelas dengan menggunakan alat khusus. Pemotongan gelas ini membutuhkan ketelitian dan ketrampilan agar menghasilkan potongan gelas yang rata atau lurus. Pada proses pembuatan tabung reaksi dilakukan dengan cara memanaskan bagian tengah gelas hingga meleleh kemudian ditarik sehingga kedua bagian terpisah. Pada ujung gelas yang melebur ini dirapatkan dengan menggunakan gelas pejal agar tidak terdapat gumpalan. Setelah dasar tabung reaksi terbentuk, tabung reaksi ditiup dari ujung satunya agar dasar tabung reaksi menggembung sempurna. Pada proses pembentukan dasar tabung rekasi di butuhkan kecekatan karna gelas sangat mudah kembali menjadi keras namun juga sangat mudah meleleh jika gelas tersebut terlalu lama dipanaskan. Pada proses pembuatan pipet tetes caranya tidak jauh beda dengan pembuatan tabung reaksi. Hanya saja ukuran gelas yang digunakan untuk pembuatan pipet lebih kecil daripada ukuran gelas untuk pembuatan tabung reaksi. Waktu penarikan ketika bagian tengah gelas dipanaskan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat karena apabila terlalu lama gelas tersebut akan meleleh dan membuat ujung pipet tersebut menyamping, berukuran pendek dan tidak tepat di tengah. Sedangkan bila terlalu cepat maka ujung pipet menjadi sangat runcing dan tidak dapat digunakan.

BAB 6

KESIMPULAN

Dengan praktikum pembuatan gelas ini praktikan dapat mengetahui dan mencoba langsung pemotongan pipa gelas. Selain itu pipa gelas juga dapat di bengkokkan sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menghasilkan produk yang baik dari pembuatan gelas ini praktikan juga harus menguasai teknik meniup, menyambung,menarik dan menutup lubang pipa kaca. Beberapa produk yang dibuat diantaranya tabung reaksi, pipet tetes dan pipa berbentuk U.

BAB 7

REFERENSI

Nur, Dwi Nirwantoro. Praktek Gelas. Politeknik Negeri Bandung : Bandung.

Febriani,Wulan. Teknologi Pengemasan Gelas. 09 Mei 2015. http://wulanwf.blogspot.com/2014/05/kemasan-gelas.html.

Collins ,A. Frederick. How to Bend Glass Tubing. 09 Mei 2015. http://chestofbooks.com/home-improvement/woodworking/Handicraft-For-Boys/How-to-Bend-Glass-Tubing.html. LAMPIRAN

GambarKeterangan

Kacamata pelindung yang digunakan praktikan selama proses pembuatan tabung reaksi, pipet tetes, dan pipa U berlangsung.

Meteran yang digunakan untuk mengukur pipa gelas yang akan dipotong.

Proses pembuatan tabung reaksi, terlihat pipa gelas sedang dipanaskan dengan api burner.

Proses pembuatan pipet tetes.