bab i pasar modal indonesia i.1 sejarah dan ... penjajahan sekitar awal abad ke-19 pemerintah...

134
BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat tergantung pada dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerjasama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat. Untuk mengenmbangkan prasarana industri Efek diperlukan investasi yang besar. Investasi tersebut tergantung pada keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh para usahawan. Faktor-faktor yang dapat mengurangi jumlah investasi yang dapat diperlukan untuk membangun prasarana dan mengurangi biaya operasi perusahaan efek, akan mendorong perkembangan Pasar Modal melalui peningkatan kelangsungan hidup Perusahaan Efek. Perkembangan dimaksud dapat dicapai apabila faktor-faktor tersebut juga mampu menghasilkan layanan dan alternatif investasi yang aman dan berkualitas tinggi terutama dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada para investor sehingga perkembangannya nanti akan sangat mempengaruhi minat dari para calon investor baru yang ingin coba-coba berinvestasi di Pasar Modal. 1

Upload: vanthuan

Post on 26-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

BAB I PASAR MODAL INDONESIA

I.1 Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal

Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan

pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan

juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah

wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak

yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga

dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah

menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam

pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu Pasar Modal sangat

tergantung pada dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal,

dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal

diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus

menjalin kerjasama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu

menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat.

Untuk mengenmbangkan prasarana industri Efek diperlukan investasi yang

besar. Investasi tersebut tergantung pada keuntungan ekonomis yang dapat

diperoleh para usahawan. Faktor-faktor yang dapat mengurangi jumlah investasi

yang dapat diperlukan untuk membangun prasarana dan mengurangi biaya

operasi perusahaan efek, akan mendorong perkembangan Pasar Modal melalui

peningkatan kelangsungan hidup Perusahaan Efek. Perkembangan dimaksud

dapat dicapai apabila faktor-faktor tersebut juga mampu menghasilkan layanan

dan alternatif investasi yang aman dan berkualitas tinggi terutama dalam

memberikan pelayanan yang optimal kepada para investor sehingga

perkembangannya nanti akan sangat mempengaruhi minat dari para calon

investor baru yang ingin coba-coba berinvestasi di Pasar Modal.

1

Page 2: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi

dimulai pada abad 19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh

Verreniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah

berlangsung sejak 1880.

Pada tanggal 14 Oktober 1912, Amaserdamse Effectenbueurs mendirikan

cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan

yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong dan Tokyo.

a. Zaman Penjajahan

Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun

perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salahsatu sumber dana

adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para

penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang

penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.

Atas dasar itulah, maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan Pasar

Modal. Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya berdiri secara resmi

Pasar Modal di Indonesia yang terletak di batavia (Jakarta) pada tanggal 14

Desember 1912 dan bernama Verreniging voor den Effectenhandel (Bursa Efek),

dan langsung memulai perdagangan.

Pada saat awal terdapat terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu:

Fa. Duniop & Kolf; Fa Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.; Fa. Adree Witansi &

Co; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa. Jeannette Walen; Fa.Wiekert

& V.D Linden; Fa. Walbrink & Co; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa.

Gebroeders.

Sedangkan Efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi

perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang

diterbitkan pemerintah (propinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-

perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda

serta efek perusahaan Belanda lainnya. Perkembangan Pasar Modal di Batavia

tersebut begitu pesat sehingga menarij masyarakat kota lainnya. Untuk

2

Page 3: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan

1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa.

Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah: Fa. Duniop & Kolf; Fa Gijselman

& Steup; Fa. Van Velsen; Fa. Beaukkerk & Co. Dan N. Koster. Sedangkan

anggota bursa di Semarang waktu itu adalah: Fa. Dunlop & Koff; Fa Gijselman &

Steup; Fa. Monod & Co; Fa. Companien & Co; serta Fa. P.H. Soeters & Co.

Perkembangan Pasar Modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat

dari nilai efek yang tercatat mencapai NIF 1,4 milyar (jika di Indeks dengan harga

beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah ± Rp. 7 Trilyun) yang

berasal dari 250 macam efek.

b. Perang Dunia II

Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat.

Melihat keadaan ini, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk

memusatkan perdagangan Efek-nya di Batavia serta menutup Bursa Efek di

Surabaya dan di Semarang.

Namun pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan perdagangan

efek ditutup dan dikeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa semua efek-

efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu likuiditas efek,

menyulitkan para pemilik efek, dan berakibat pula pada penutupan kantor-kantor

pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga mengakibatkan banyak

perusahaan dan perseorangan enggan menanam modal di Indonesia. Dengan

demikian, dapat dikatakan, pecahnya Perang Dunia II menandai berakhirnya

aktivitas Pasar Modal pada zaman penjajahan Belanda.

c. Masa Tahun 1952-1958

Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya

pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.

3

Page 4: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului

dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No.13 tanggal 1 September

1951, yang kelak ditetapkan sebagai Undang-undang No.15 tahun 1952 tentang

Bursa, pemerintah RI membuka kembali Bursa Efekdi Jakarta pada tanggal 31

Juni 1952, setelah terhenti selama 12 tahun. Adapun penyelenggaraannya

diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang

terdiri dari 3 bank negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank

Indonesia sebagai penasihat.

Sejak itu Bursa Efek berkembang dengan pesat, meskipun efek yang

diperdagangkan adalah efek yang dikeluarkan sebelum Perang Dunia II.

Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan

pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954,1955, dan 1956. Para pembeli

obligasi banyak warga negara belanda, baik perseorangan maupun Badan

Hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan

luar negeri terutama dengan Amsterdam.

d. Masa Konfrontasi

Namun keadaan ini hanya berlangsung sampai pada tahun 1958, karena

mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa. Hal ini

diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda,

sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan

banyak warga negara Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebut

makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan RI dengan Belanda

mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya aksi pengambil-alihan semua

perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi

No. 86 Tahun 1958. Kemudian disusul dengan instruksi dari Badan Nasionalisasi

Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan bagi Bursa Efek

Indonesia untuk memperdagangakan semua efek dari perusahaan Belanda yang

beroperasi di Indonesia, termasuk semua Efek yang bernominasi mata uang

Belanda, makin memperparah perdagangan efek di Indonesia.

4

Page 5: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Tingakat inflasi yang cukup tinggi pada waktu itu semakin menggoncang dan

mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Pasar Uang dan Pasar Modal,

juga terhadap mata uang rupiah yang mencapai puncaknya pada tahun 1966.

Penurunan ini mengakibatkan nilai nominal saham dan obligasi menjadi rendah

sehingga tidak menarik lagi bagi investor. Hal ini merupakan pasang surut Pasar

Modal Indonesia pada zaman Orde Lama.

e. Babak Baru Pasar Modal Tahun 1977

Langkah demi langkah diambil oleh pemerintah Orde Baru untuk

mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang Rupiah.

Disamping pengerahan dana dari masyarakat melalui tabungan dan deposito,

pemerintah terus mengadakan persiapan khusus untuk membentuk Pasar

Modal. Dengan Surat Keputusan Direksi BI No. 4/16 Keputusan Direktur tanggal

26 Juli 1968 di BI dibentuk Tim Persiapan Pasar Uang (PU)

Dan Pasar Modal (PM). Hasil penelitian tim menyatakan bahwa benih dari Pasar

Modal di Indonesia sebenarnya sudah ditanam pemerintah sejak tahun 1952,

tetapi karena situasi politik dan masyarakat masih awam tentang Pasar Modal,

maka pertumbuhan efek di Indonesia sejak tahun 1958 s/d 1976 mengalami

kemunduran.

Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka dengan surat

keputusan Keu-Menkeu No. Kep-25/MK/IV/1/72 tanggal 13 Januari 1972 tim

dibubarkan, dan pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar

Modal) dan PT. Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan

yang diketuai oleh Gubernur Bank Sentral. Dengan dibentuknya Bapepam, maka

terlihat kesungguhan dan intensitas untuk membentuk kembali PU dan PM.

Selain sebagai pembantu menteri keuangan, Bapepam juga menjalankan fungsi

ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola Bursa Efek.

Pada tanggal 10 Agustus 1977 berdasarkan kepres RI No. 52 tahun 1976

psar modal diaktifkan kembali dan go publiknya beberapa perusahaan. Pada

zaman Orde Baru inilah perkembangan Pasar Modal dapat dibagi menjadi dua,

5

Page 6: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

yaitu tahun 1977 s/d 1987 dan tahun 1987 s/d sekarang. Perkembangan Pasar

Modal selama tahun 1977 s/d tahun 1987 mengalami kelesuan meskipun

pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang

memanfaatkan dana dari Bursa Efek. Fasilitas-fasilitas yang diberikan antara lain

fasilitas perpajakan untuk merangsang masyarakat agar mau terjun dan aktif di

Pasar Modal.

Tersendatnya perkembangan Pasar Modal selama periode itu disebabkan

oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham dan obligasi

yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi saham dan lain sebagainya. Untuk

mengatasi masalah itu pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi yang

berkaitan dengan perkembangan pasar modal, yaitu Paket Kebijaksanaan

Desember 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, Paket Kebijaksanaan

Desember 1988.

- Pakdes 1987

Pakdes 1987 merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi

saham dan obligasi, dihapuskannya biaya yang sebelumnya dipungut oleh

Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Selain itu dibuka pula

kesempatan bagi pemodal asing untuk membeli efek maksimal 49% dari

total emisi. Pakdes 87 juga menghapus batasan fluktuasi harga sajam di

bursa efek dan memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan bagi

emiten yang belum memenuhi syarat untuk memasuki bursa efek.

- Pakto 88

Pakto 88 ditujukan pada sektor perbankan, nbamun mempunyai dampak

terhadap perkembangan pasar modal. Pakto 88 berisikan tentang

ketentuan 3 L (Legal, Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga

deposito.Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap perkembangan

pasar modal di Indonesia.

6

Page 7: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

- Pakdes 88

Pakdes 88 pada dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada

pasar modal dengan membuka peluang bagi swasta untuk

menyelenggarakan bursa.

Karena ketiga kebijaksanaan inilah pasar modal menjadi aktif untuk periode 1988

hingga sekarang.

Adapun ringkasan dari sejarah diatas adalah sebagai berikut:

Masa Penjajahan 1912 Pendirian Bursa Efek di Jakarta oleh 13 Perusahaan Pialang Efek Belanda 1925 Pendirian Bursa diperluas ke Surabaya dan Semarang 1940 Bursa ditutup akibat PD II Masa Orde Lama 1952 Bursa Efek dibuka kembali oleh PPUE

Tujuannnya untuk mencegah mengalirnya efek-efek ke luar negeri dan menampung emisi obligasi RI 1950

1958 Kegiatan Bursa terhenti akibat inflasi dan perekonomian yang tidak menentu Masa Orde Baru 1970 Pembentukan tim Pasar Uang dan Pasar Modal 1976 Lahirnya BAPEPAM dan PT. Dana Reksa 1977 Pasar Modal diaktifkan kembali 1987 Deregulasi di bidang Pasar Modal 1989 Pembentukan Bursa Paralel dan Bursa Efek Surabaya 1990 Lahirnya Keputusan Presiden Presiden No. 53/1990 dan Keputusan Menteri

Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 1992 Swastanisasi Bursa Efek Jakarta

Electronic Long Distance Trading (Eldistra) Market On Line Information System (Motions)

1993 Pembentukan: PT. Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)

1995 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Bursa Paralel Indonesia (BPI) menjadi Bursa Efek Surabaya Pengoperasian sistem otomatisasi perdagangan di Bursa Efek Jakarta (Jakarta Automated Trading System-JATS)

1996 Undang-undang Pasar Modal berlaku efektif Dikeluarkannya Cetak Biru Pasar Modal

7

Page 8: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

I.2 Perkembangan Bursa Efek

Bursa Efek terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia, dan

keadaanpun semakin menunjukkan bahwa efek semain banyak peminatnya.

Ramainya tanggapan publik dan selalu bertambahnya perusahaan yang Go

Public adalah wujud dari kemajuan Bursa Efek. Perkembangan Bursa Efek yang

terjadi kini adalah berkat perjuangan dari BAPEPAM, perusahaan yang

memasyarakatkan sahamnya, Pemerintah, Lembaga Penunjang, dan

masyarakat yang turut meramaikan perdagangan saham dan turut berpartisipasi

menginvestasikan kelebihan dananya.

Dibandingkan dengan situasi bursa efek pada sekitar 10 tahun yang lalu,

keadaan saat ini memang telah jauh berbeda. Perkembangan yang terjadi cukup

pesat dan diluar dugaan. Tetapi bukan berarti bursa efek berjalan terus dengan

mulus tanpa rintangan. Banyak hal yang terjadi yang mewarnai pasang-surut

kehidupan bursa efek di Indonesia. Jika keadaan sosial, politik atau ekonomi

bangsa kita sedang terganggu dan tidak stabil, tentu saja kondisi bursa efek

amat terpengaruh.

Bangsa Indonesia sedang membangun, jelas bahwa berbagai tantangan

untuk membenahi kondisi masyarakat akan turut membawa dampak terhadap

pasar uang. Dahulu situasi intern di bursa-bursa di Indonesia dinilai masih

sangat lemah, kapitalisasi bursa-bursa di negara kita termasuk kecil karena

terbatasnya mobilisasi dana domestik yang dilakukan Manajer investasi. Ini jika

diukur dari perbandingannya dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Pasifik.

Kondisi demikian terjadi akibat sistem kerja yang kurang mendukung, juga tujuan

belum jelas terlebih dukungan publik sendiri yang kelihatan masih setengah-

setengah akibat informasi yang tidak akurat dan pengetahuan tentang bursa efek

belum memasyarakat. Semua itu akhirnya terus dibenahi sehingga terciptalah

bursa efek dengan perkembangan yang pesat. Di masa perjalanan pesatnya

pasar saham, terkadang diwarnai oleh keadaan Bullish dan Bearish.

Kondisi Bursa disebut Bullish yaitu indeks harga saham naik terus dalam

jangka waktu tertentu, dan ini dapat timbul seiring dengan situasi perekonomian

8

Page 9: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

yang sehat, pendapatan meningkat, industri dan perdagangan tumbuh dengan

baik. Sedangkan kondisi bursa disebut Bearish jika indeks harga saham terus

menerus mengalami penurunan. Semua ini juga akibat dari situasi perekonomian

yang lesu dan kebijakan moneter yang mengakibatkan adanya krisis moneter,

peredaran uang menjadi tersendat-sendat.

a. Bursa Efek Indonesia

Didirikan pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta merupakan hasil

swastanisasi Bursa efek yang sebelumnya dikelola oleh BAPEPAM. Sekarang

namanya dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.

• Tugas dan Fungsi : Menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-pihak lain dengan tujuan

memperdagangkan Efek diantara mereka.

• Keanggotaan Anggota Bursa Efek Indonesia adalah Perantara Pedagang Efek yang

telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM dan telah menjadi pemegang saham

PT Bursa Efek Indonesia.

• Sistem Perdagangan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia saat ini menggunakan sistem

perdagangan dengan menggunakan komputer yang dikenal dengan Jakarta

Automated Trading System (JATS).

9

Page 10: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

• Kinerja Bursa Efek Jakarta Adapun aktivitas perdagangan Bursa Efek Indonesia sampai tahun 1999

dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Periode 1985 -1988

Tahun/Bulan 1985 1986 1987 1988 Rata-rata *US$

1,125 1,641 1,650 1,729

Total volume transaksi

1.886.601 1.431.921 2.523.374 6.944.592

Total Nilai Transaksi

3.206.500.000 1.815.900.000 5.184.000.000 30.591.960.720

Rata-rata Vol. Transaksi Harian

7.732 5.774 10.258 27.668

Rata-rata Nilai Transaksi Harian

13.141.393 7.322.177 21.073.171 121.880.322

Hari Perdagangan

244 248 246 251

IHSG 66.350 66.690 82.580 305.120Kapitalisasi Pasar

89.300.000.000 94.230.000.000 100.095.203.732 449.237.227.025

Jumlah emiten 24 24 24 24Saham Tercatat

57.827.872 58.349.872 58.569.311 72.844.043

Keterangan : *)Rata-rata kurs tengah BI, Sumber: Bursa Efek Indonesia

10

Page 11: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Periode 1989 -1992 Tahun/Bul

an 1989 1990 1991 1992

Rata-rata *US$

1,800 1,901 1,994 2,062

Total volume transaksi

95.791.539 702.587.441 1.007.920.460 1.706.269.484

Total Nilai Transaksi

964.272.000.000

7.311.288.727.968 5.778.248.697.009 7.953.299.560.350

Rata-rata Vol. Transaksi Harian

387.820 2.891.306 4.113.961 6.907.974

Rata-rata Nilai Transaksi Harian

3.903.935.223 30.087.607.934 23.584.688.559 32.199.593.362

Hari Perdagangan

247 243 245 247

IHSG 399.690 417.790 247.390 274.335Kapitalisasi Pasar

4.309.444.1778.950

14.186.633.982.250 16.435.891.904.650 24.839.446.042.275

Jumlah emiten

56 123 139 153

Saham Tercatat

432.839.874 1.779.936.594 3.729.481.279 6.253.916.082

Keterangan : *)Rata-rata kurs tengah BI, Sumber: Bursa Efek Indonesia

11

Page 12: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Periode 1993 -1995 Tahun/Bulan 1993 1994 1995 Perubahan

1994 -1995 Rata-rata *US$

2,110 2,200 2,307

Total volume transaksi

3.844.031.699 5.292.580.825 10.646.444.247 101,16%

Total Nilai Transaksi

19.086.237.219.525 25.482.803.341.345 32.357.503.995.530 26,98%

Total Frek. Transaksi

251.742 373.867 609.469 63,02%

Rata-rata Vol. Transaksi Harian

15.626.145 21.602.371 43.278.229 100,34%

Rata-rata Nilai Transaksi Harian

77.586.330.161 104.011.442.210 131.534.569.088 26,46%

Rata-rata Frek. Transaksi Harian

1.023 1.526 2.478 62,35%

Hari Perdagangan

246 245 246 -

IHSG 588.765 469.640 513.847 9,41%Kapitalisasi Pasar

69.299.599.701.000 103.835.241.141.600 152.246.463.300.675 46,62%

Jumlah emiten

172 217 238 46,62%

Saham Tercatat

9.787.393.323 23.854.339.821 45.794.658.125 91,98%

Keterangan : *)Rata-rata kurs tengah BI, Sumber: Bursa Efek Indonesia

12

Page 13: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Periode 1996 -1997 Tahun/Bulan 1996 Perubahan

1995 - 19961997 Perubahan

1996 -1997 Rata-rata *US$

2,382 2,392

Total Vol. transaksi

29.527.727.838 177,3%5 76.599.170.013 159,41%

Total Nilai Transaksi

75.729.894.195.234 134,04% 120.385.166.174.829 58,97%

Total Frek. Transaksi

1.758.608 188,55% 2.972.486 69,02%

Rata-rata Vol. Transaksi Harian

118.585.252 174,01% 311.378.740 162,58%

Rata-rata Nilai Transaksi Harian

304.136.121.266 131,22% 489.370.594.207 60,91%

Rata-rata Frek. Transaksi Harian

7.063 185,07% 12.083 71,09%

Hari Perdagangan

249 - 246 -

IHSG 637.432 24,05% 401.712 (36,98) %Kapitalisasi Pasar

215.026.098.082.950 41,24% 159.929.859.633.600 (25,62) %

Jumlah emiten

253 41,24% 282 11,46%

Saham Tercatat

77.240.833.399 68,67% 135.668.883.612 75,64%

Keterangan : *)Rata-rata kurs tengah BI, Sumber: Bursa Efek Indonesia

13

Page 14: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Periode 1998 -1999 Tahun/Bulan 1998 Perubahan

1997 - 19981999 Perubahan

1998 -1999 Rata-rata *US$

10,175 7,455

Total Vol. transaksi

90.620.529.970 18,30% 174.486.582 92,55%

Total Nilai Transaksi

99.684.703.142.460 (17,20) % 147.879.985.749.582 48,35%

Total Frek. Transaksi

3.506.090 17,95% 4.549.254 29,75%

Rata-rata Vol. Transaksi Harian

366.884.737 17,83% 722.617.744 96,96%

Rata-rata Nilai Transaksi Harian

403.581.794.099 (17,53) % 598.704.395.747 48,35%

Rata-rata Frek. Transaksi Harian

14.195 17,47% 18.418 29,75%

Hari Perdagangan

247 - 247 -

IHSG 398.038 (0,91) % 676.919 70,06%Kapitalisasi 175.728.976.824.225 9,88% 451.914.924.003.875 157,17%Jumlah emiten

288 2,13% 277 (3,82%)

Saham Tercatat

170.549.123.166 25,71% 846.131.138.504 396,12%

Keterangan : *)Rata-rata kurs tengah BI, Sumber: Bursa Efek Indonesia Tabel-tabel tersebut mencerminkan bahwa pasar modal memiliki daya tahan

yang cukup tinggi terhadap risiko krisis yang terjadi.

b. Bursa Efek Surabaya

Didirikan 16 Juni 1989, Bursa Efek Surabaya merupakan Bursa Efek swasta

pertama di Indonesia yang berkedudukan di Surabaya dan sejak tahun 1995

14

Page 15: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Bursa Paralel Indonesia menggabungkan diri dengan Bursa Efek Surabaya

dengan nama PT. Bursa Efek Surabaya.

• Tugas dan fungsi: Menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-pihak lain dengan tujuan

memperdagangkan Efek diantara mereka.

• Keanggotaan Anggota Bursa Efek Surabaya adalah Perantara Pedagang Efek yang

telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM dan telah menjadi pemegang saham

PT Bursa Efek Surabaya.

• Sistem Perdagangan Perdagangan di Bursa Efek Surabaya menggunakan New Eldistra (New

Electronic Long Distance Trading).

• Kinerja Bursa Efek Surabaya 1994 1995 *1996 Pertumbuhan IHSG(%)

15,2 16,8 6,6

Jumlah emiten yang terdaftar

217 238 243

Emiten baru 16 29 17 Kapitalisasi pasar (trilyun rupiah)

103,8 158,69 178,96

Nilai perdagangan (milyar rupiah)

0,495 1,715 1,271

Jumlah transaksi (trilyun rupiah)

1,78 5,25 3,59

Volume rata-rata perdagangan harian (juta saham)

2,76 6,30 5,53

Nilai rata-rata perdagangan harian (milyar rupiah)

7,23 21,36 15,62

Jumlah saham tercatat (milyar saham)

23,9 45,8 63,5

* Sampai dengan 30 November 1996

15

Page 16: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

I.3 Struktur Pasar Modal Indonesia

Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh Undang-undang No.8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan Undang-undang ini, kebijakan dibidang

pasar modal ditetapkan oleh menteri keuangan. Secara umum, struktur pasar

modal Indonesia adalah sebagai berikut:

Menteri Keuangan

Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM

Bursa Efek LKP LPP

Perusahaan

Efek Lembaga

Penunjang Profesi

Penunjang Pemodal

- Penjamin Emisi - Perantara

Pedagang Efek - Manajer

Investasi

- Biro Administrasi Efek

- Bank Kustodian

- Wali Amanat - Penasihat

Investasi - Pemeringkat

Efek

- Akuntan - Konsultan

Hukum - Penilai - Notaris

- Domestik - Asing

Emiten, Perusahaan Publik, dan Reksa Dana

16

Page 17: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

a. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari dalam

rangka mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar, dan

efesien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Dalam

melaksanakan funngsi tersebut, BAPEPAM mempunyai kewenangan untuk

memberikan izin, persetujuan dan pendaftaran kepada para pelaku Pasar Modal,

memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum, menerbitkan

peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal, dan

melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal.

- Dalam bidang pembinaan, BAPEPAM mempunyai wewenang untuk

memberikan, mencabut, menunda sementara,membekukan izin bagi

seluruh lembaga yang terkait di Pasar Modal termasuk Bursa Efek, LKP

dan LPP.

- Dalam bidang pengaturan, BAPEPAM mempunyai wewenang membuat

peraturan di bidang pasar modal untuk memberikan penjelasan lebih

lanjut yang bersifat teknis atas Undang-undang dan peraturan

pelaksanaannya.

- Dalam bidang penegakan hukum, BAPEPAM mempunyai wewenang

untuk melakukan penyidikan kepada para pelaku pasar modal dan pihak

yang terlibat dalam pelanggaran ketentuan Pasar Modal.

b. Bursa Efek

Menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-pihak lain dengan tujuan

memperdagangkan Efek diantara mereka. Dan harus mampu menciptakan

kondisi yang dapat mendorong perusahaan efek yang menjadi anggotanya untuk

melayani dan mendahulukan pemodal sehingga pada akhirnya dapat

17

Page 18: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

merangsang minat pemodal untuk investasi dengan aman, efisien, dan

terjangkau.

Bursa efek diwajibkan untuk mengembangkan sistem pengendalian intern,

terutama dalam pengawasan perdagangan yang efektif, dengan tujuan

menghindari tujuan manipulasi harga dan mendeteksi informasi orang dalam.

Disamping itu bursa efek diwajibkan untuk mengikuti praktek perdagangan yang

wajar, khususnya dengan mempertimbangkan aturan tentang prioritas harga dan

waktu dalam pelaksanaan perdagangan. Praktek perdagangan silang (crossing)

perlu ditelaah, dengan maksud untuk membuka pasar kepada pemodal domestik

perorangan. Direksi dan manajer bursa efek wajib mengkoordinasikan usaha-

usaha yang dilakukan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Manajemen bursa harus

membentuk komite untuk bekerjasama dengan anggota yang aktif, bank

kustodian dan pelaku pasar modal dengan tujuan untuk mengembangkan pasar

modal. Selama proses penciptaan sistem baru, anggota dan pelaku pasar modal

lainnya hendaknya diberi informasi detail tentang usaha-usaha tersebut dan

dampaknya pada kegiatan usaha mereka. Disamping itu manajemen bursa efek

wajib memperhatikan keahlian perusahaan efek dan bank kustodian dalam

rangka perkembangan pasar modal dan menjalin hubungan yang erat dengan

anggota bursa serta dengan bank kustodian. Dalam bidang pengembangan

sistem, manajemen bursa wajib memperoleh dukungan teknis yang terbaik dan

perhatian khusus harus diberikan terhadap pemilihan kontraktor yang memiliki

kemampuan dalam menerapkan sistem yang memenuhi standar internasional.

c. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)

Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian

transaksi bursa. Menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian

transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisen serta dapat memberikan jasa lain

yang sesuai dengan ketentuan Bapepam. Contoh LKP adalah PT. Kliring dan

Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

18

Page 19: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Transaksi yang terjadi di bursa efek dikliringkan oleh LKP secara terus

menerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang

melaksanakan transaksi. Disamping melaksanakan fungsi kliring, LKP juga

menjamin penyelesaian transaksi di bursa yang pelaksanaannya dilakukan

dengan menempatkan LKP sebagai counterpart dari anggota bursa yang

melaksanakan transaksi. Jaminan tersebut dapat berupa dana, efek, dan

jaminan bank kustodian untuk menyelesaikan transaksi tertentu. Dengan sistem

penjaminan tersebut, pemesanan hanya dapat memasuki sistem perdagangan

jika LKP menyetujui bahwa terdapat cukup jaminan untuk menyelesaikan

transaksi. LKP harus secara terus menerus menyesuaikan nilai jaminan menurut

nilai pasar, dan meminta jaminan tambahan apabila diperlukan. Anggota bursa

wajib menyelesaikan transaksi dengan menyerahkan dana dan efek pada

rekening efek di LPP. Dalam hal anggota bursa gagal menyelesaikan transaksi,

LKP akan membeli atau menjual efek di pasar tunai. LKP sebagai kepanjangan

tangan dari bursa efek perlu menyesuaikan diri dengan sistem yang

dilaksanakan pada bursa efek. Fungsi penjaminan yang dilakukan oleh LKP

berlaku setelah diterapkan penyelesaian transaksi melalui pemindahbukuan.

d. Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan (LPP)

Memberikan jasa penitipan kolektif yang aman dan efisien kepada Bank

Kustodian, LKP, LPP, Perusahaan Efek, LKP dan LPP asing, serta pemodal

institusional dalam rangka mengurangi biaya transaksi, menekan resiko, dan

menurunkan biaya kustodian. Contoh LPP adalah PT. Kustodian Depositori Efek

Indonesia (KDEI).

LPP pada dasarnya adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian

sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain. Jasa tersebut

harus memenuhi standar bagi suatu penggunaan jasa. Jasa kustodian yang

diberikan oleh LPP harus mampu memberikan pelayanan secara menyeluruh

termasuk pembagian hak atas efek seperti dividen dan saham bonus,

pemrosesan administrasi atas segala kegiatan yang dilakukan oleh emiten yang

19

Page 20: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

terkait dengan kepentingan pemegang rekening seperti RUPS, penyerahan dana

dan efek atas instruksi pengguna jasa, administrasi pinjam meminjam efek, dan

pemindahan efek dari dan ke penitipan kolektif. LPP perlu memadukan keahlian

teknis dan kemampuan keuangan dalam membangun sistem perdagangan tanpa

warkat, penyelesaian transaksi melalui pemindahbukuan dan peminjaman atas

penyelesaian transaksi.

Disamping hal tersebut, LPP juga perlu menyusun suatu sistem yang

merupakan satu kesatuan yang terpadu dan saling mendukung dengan tetap

memperhatikan aspek keamanan atas efek. Sistem yang diimplementasikan oleh

LPP harus ditelaah secara cermat dan hati-hati mengingat LPP merupakan

kustodian sentral yang mencatat seluruh aset pemegang rekening yang terdapat

pada LPP. Mengingat LPP merupakan kustodian sentral, maka jasa kustodian

yang tersedia di LPP harus lengkap, antara lain dalam bidang penatausahaan

rekening efek untuk menyimpan dana dan efek, penerimaan dan distribusi

dividen, bunga, pokok pinjaman, saham bonus dan hak-hak lainnya, pemindahan

efek keluar dan masuk, pemindahan efek dari satu rekening ke rekening yang

lain berdasarkan instruksi LKP. Oleh karena itu komputer LPP harus mempunyai

jaringan langsung dengan sistem perdagangan bursa dan LKP, sehingga

komputer-komputer tersebut dapat memverifikasikan jaminan sebelum sesuatu

pesanan memasuki sistem perdagangan.

e. Perusahaan Efek

Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin emisi, Perantara

Pedagang Efek dan/atau manajer investasi. Perusahaan efek harus dapat

memastikan bahwa manajemennya harus memiliki kompetensi dan mampu

memberikan fasilitas perdagangan dan penyelesaian sebagaimana yang

dibutuhkan. Dalam hal ini, perusahaan efek bebas untuk mengembangkan

sistem pendukung sendiri dan bebas memilih bursa yang sesuai dengan

tujuannya dan memberikan pelayanan pada nasabahnya. Untuk melaksanakan

20

Page 21: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

kegiatan tersebut, perusahaan efek harus memiliki orang perorangan yang telah

memperoleh izin dari Bapepam sebagai berikut:

- Penjamin Emisi Efek Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum

bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek

yang tidak terjual.

- Perantara Pedagang Efek (PPE) Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri

atau pihak lain. PPE ini melaksanakan amanat (order) jual dan beli dari nasabah

dengan memperoleh imbalan tertentu, namun dapat juga melakukan transaksi

atas nama sendiri. Untuk dapat melakukan transaksi di Bursa Efek, PPE wajib

menjadi anggota dan sekaligus pemegang saham dari bursa efek yang

bersangkutan.

- Manajer Investasi Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah

atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali

perusahaan asuransi, Dana Pensiun, dan Bank yang melakukan sendiri kegiatan

usahanya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

f. Lembaga Penunjang

Mendukung keberhasilan pengembangan Pasar Modal.

- Biro Administrasi Efek (BAE) Berperan dalam memberikan jasa berkaitan dengan kepemilikan efek

yang disimpan dalam penitipan kolektif di LPP, sehingga dapat

memberikan informasi kepada emiten mengenai perubahan kepemilikan.

BAE merupakan salahsatu lembaga penunjang pasar modal yang

21

Page 22: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

memegang peranan penting di dalam menyelenggarakan administrasi

perdagangan efek, baik pada saat pasar perdana maupun pada pasar

sekunder. Sebagai lembaga penunjang, BAE menyediakan jasa kepada

emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindahkepemilikan efek-efek.

Penyerahan efek kepada yang berhak menerima efek untuk disimpan oleh

BAE adalah merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh BAE,

disamping penyampaian laporan tahunan kepada emiten tentang posisi

efek yang ditangani. Khusus pada persiapan penawaran umum di pasar

perdana, BAE juga membantu emiten dalam pencatatan efek. BAE

membantu emiten untuk mengadministrasikan seluruh kegiatan yang

berkaitan dengan efek yang dikeluarkan oleh emiten kepada masyarakat

dengan biaya yang lebih rendah dan ekonomis daripada administrasi

tersebut dilakukan sendiri oleh emiten.

- Bank Kustodian Berperan dalam mengurangi resiko kegagalan dalam penyelesaian

transaksi pada sistem yang sekarang, sehingga Bank Kustodian perlu

bekerjasama dengan Bursa dan LKP dalam penyusunan sistem yang

memberikan jaminan atas penyelesaian transaksi. Bank Kustodian hanya

dapat diselenggarakan oleh LPP, perusahaan efek, atau bank umum yang

telah mendapat persetujuan dari Bapepam. Kustodian adalah perusahaan

yang memberikan jasa penitipan efek dan harta yang berkaitan dengan

efek serta jasa lain termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain,

menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemilik efek yang termasuk

dalam penitipan kolektif.

- Wali Amanat Dalam hal emiten menawarkan obligasi, maka emiten yang bersangkutan

wajib menunjuk wali amanat. Wali amanat merupakan pihak yang

dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau

sekuritas kredit.

22

Page 23: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Pengembangan usaha Wali Amanat berkaitan erat dengan pertumbuhan

pasar obligasi. Berdasarkan hal tersebut, BAPEPAM akan terus

mendorong perkembangan pasar obligasi. Wali Amanat yang memiliki

reputasi sebagai lembaga independen dalam melaksanakan tanggung

jawabnya dan aktif dalam melakukan kegiatan perwaliamanatannya,

dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pasar atau efek yang

memberikan penghasilan tetap.

Peranan wali amanat diperlukan dalam setiap emisi obligasi, karena para

pemegang obligasi yang jumlahnya begitu banyak tidak mungkin dapat

membuat kontrak dengan emiten secara terpisah.

- Penasihat Investasi Pihak yang memberikan nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan

atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.

- Pemeringkat efek Di dalam hal suatu emiten melakukan penawaran umum obligasi atau

surat hutang lainnya, maka ketentuan pasar modal menetapkan bahwa

obligasi yang dikeluarkan tersebut harus terlebih dahulu diperingkat oleh

suatu lembaga yang independen yang bergerak sebagai pemeringkat

efek. Pemeringkatan ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada

investor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

mengembalikan pokok pinjaman dan bunganya. Contoh perusahaan

pemeringkat efek adalah PT. Pemeringkat Efek Indonesia ( PT.

PEFINDO). Di dalam perkembangannya, peran pemeringkat efek tersebut

tidak hanya terbatas atas efek-efek yang berada di pasar modal tetapi

juga atas efek-efek yang berada di pasar uang.

23

Page 24: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

g. Profesi Penunjang Profesi Penunjang Pasar Modal telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Sebagai

salah satu pelaku pasar modal, Profesi Penunjang Pasar Modal harus ikut

membantu mengembangkan pasar modal. Tanggung jawab utama dari profesi

penunjang pasar modal adalah membantu emiten dalam proses go public dan

memenuhi persyaratan mengenai keterbukaan yang sifatmya terus menerus.

- Akuntan Membantu perkembangan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar

Pemeriksaan Akuntan Publik yang ada, serta mendorong kepatuhan

akuntan menerapkan standar tersebut. Hal itu dapat berupa

pengembangan Standar Akuntansi Keuangan yang berkaitan dengan

instrumen-instrumen pasar modal, seperti efek derivatif, Standar

Pemeriksaan industri efek, dan lain sebagainya. Akuntan yang terdaftar di

Bapepam dianjurkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan mereka

tentang akuntansi, pengendalian intern, dan pemeriksaan Perusahaan

Efek.

- Konsultan Hukum Konsultan Hukum merupakan ahli dalam bidang hukum yang memberikan

pendapat hukum mengenai emisi dan emiten atau pihak lain yang terkait

dengan kegiatan pasar modal. Peran konsultan hukum diperlukan dalam

setiap emisi efek karena jasanya diperlukan dalam memberikan

perlindungan hukum bagi pemodal. Untuk itu profesi ini mempunyai fungsi

untuk memberikan pendapat dari segi hukum mengenai keadaan emiten.

Konsultasi hukum yang terdaftar di Bapepam harus memiliki keahlian dan

memahami peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal. Di

samping itu konsultan hukum tersebut juga dituntut untuk mempelajari

praktik yang terjadi di pasar modal negara lain, sehingga dapat digunakan

24

Page 25: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

sebagai bahan dalam memberikan nasihat hukum kepada Perusahaan

Efek dalam pengembangan produk-produk baru. Aspek hukum yang perlu

dikembangkan antara lain mengenai standar kontrak antara Perantara

Pedagang Efek dan nasabahnya, kontrak margin, dan kontrak pelayanan

jasa kustodian.

- Penilai Jasa penilai mempunyai peranan penting dalam penentuan nilai wajar

atas suatu aktiva. Nilai ini diperlukan sebagai bahan informasi bagi

investor di dalam mengambil keputusan investasi. Dalam proses go public

maupun proses akuisisi, emiten memerlukan jasa penilai tersebut.

Keseragaman dalam metode penilaian merupakan salah satu hal yang

terpenting pada penilaian atas mutu dari jasa profesi penilai. Oleh karena

itu profesi penilai perlu menyusun standar kerja profesinya.

- Notaris Peranan notaris di pasar modal diperlukan terutama dalam hubungan

dengan penyusunan anggaran dasar para pelaku pasar modal, seperti

emiten, perusahaan publik, Perusahaan Efek dan Reksa Dana, serta

penyusunan kontrak-kontrak penting seperti kontrak Reksa Dana, kontrak

penjaminan emisi dan perwaliamanatan. Untuk itu notaris perlu

memahami peraturan Pasar Modal dan melaksanakan kegiatannya

secara independen.

25

Page 26: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

BAB II INSTRUMEN PASAR MODAL DAN GO PUBLIC

II.1 Instrumen Pasar Modal

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal

sering disebut efek. Pengertian efek adalah setiap surat berharga yang

diterbitkan oleh perusahaan seperti surat pengakuan utang, surat berharga

komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right

(right issue), waran (warran), unit penyertaan kontrak, kontrak investasi kolektif,

kontrak berjangka atas efek, dan setiap turunan (derivatif) dari efek. Berikut ini

adalah penjelasan dari instrumen-instrumen Pasar Modal.

a. Saham Biasa Diantara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham

biasa (common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Diantara emiten

(perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan

yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham

biasa paling menarik bagi pemodal maupun bagi emiten. Secara sederhana,

saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang

atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas

yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank. Setiap

kali menabung, maka kita akan mendapat slip yang menjelaskan bahwa kita

telah menyetor sejumlah uang. Bila kita membeli saham, maka kita akan

menerima kertas yang menjelaskan bahwa kita memiliki bagian kepemilikan dari

perusahaan penerbit saham tersebut. Adapun hasil yang dapat diperoleh dari

investasi saham biasa berasal dari dua sumber, yaitu:

26

Page 27: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

- Dividen, yaitu bagian laba yang diberikan emiten kepada para pemegang

sahamnya.

- Capital gain, yaitu pendapatan yang timbul dari penjualan saham dengan

harga jual diatas harga beli.

Klasifikasi saham biasa (common stock) terdiri dari:

1. Blue-chip stocks

Suatu saham dapat diklasifikasikan sebagai Blue-chip stocks bila

perusahaan penerbitnya memiliki reputasi yang baik serta dari pengalaman

jangka panjang emitennya mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi dan

konsisten membayar dividen tunai. Biasanya emitennya merupakan

pemimpin dalam industrinya dan sudah dalam keadaan stabil.

2. Income Stocks Jenis ini digunakan untuk saham yang emitennya mampu membayar dividen

lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan tahun-tahun sebelumnya.

3. Growth Stocks (well-known) Pengklasifikasian saham sebagai Growth Stocks adalah jika emitennya

merupakan pemimpin dalam industrinya, dan dalam beberapa tahun terakhir

berturut-turut mampu menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Disamping

itu emiten saham ini biasanya mempunyai reputasi yang tinggi dan gaya

publisitas yang nampak glamour dalam memperbaiki peningkatan atau

penurunan harga sahamnya. Saham-saham jenis ini akan dipilih investor

karena menawarkan dividen yang tinggi dan memberikan kesempatan untuk

memperoleh capital gain.

4. Growth Stocks (lesser-known)

Emiten saham jenis ini umumnya tidak menjadi pemimpin dalam industrinya,

namun demikian saham ini tetap memiliki seperti Growth Stocks, yaitu mampu

mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari penghasilan rata-rata tahun-tahun

27

Page 28: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

terakhir. Emiten untuk saham jenis ini biasanya berasal dari daerah, yaitu

perusahaan yang tidak menjadi pemimpin dalam skala nasional, tetapi

memiliki kedudukan cukup kuat didaerahnya. Saham jenis ini kurang begitu

populer di kalangan investor.

5. Saham spekulasi

Jenis saham ini digunakan untuk saham yang emitennya tidak bisa secara

konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ke tahun, tapi emiten ini

mempunyai potensi untuk mendapatkan penghasilan yang baik di masa-

masa mendatang, meski pendapatan itu belum dapat direalisasi. Investor

yang ingin mencoba memiliki saham ini dapat disamakan dengan berjudi,

sebab dalam jangka pendek saham ini mungkin hanya bisa membagikan

dividen yang kecil, atau bahkan tidak membayar dividen sama sekali. Namun

dalam jangka panjang investor tetap memiliki harapan akan mendapatkan

penghasilan yang besar. Penerbit saham ini biasanya perusahaan yang baru

beroperasi atau juga perusahaan yang sedang melakukan penelitian dan

penemuan produk-produk baru yang akan dipasarkan. Bisa juga perusahaan

yang memiliki informasi penting, yang sewaktu-waktu jika dipublikasikan

dapat meningkatkan harga saham.

6. Saham bersiklus (cyclical stocks) Perkembangan saham-saham jenis ini mengikuti pergerakan situasi ekonomi

makro atau kondisi bisnis secara umum. Selama kondisi ekonomi makro

sedang mengalami ekspansi, emiten saham akan mendapatkan penghasilan

yang tinggi, sehingga memungkinkannya untuk membayar dividen yang tinggi

pula. Sebaliknya, dalam periode resesi emiten biasanya kurang memiliki

kemampuan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Penerbit saham jenis ini

biasanya bergerak di bidang industri dasar, perumahan, otomotif, baja

ataupun industri permesinan.

28

Page 29: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

7. Saham bertahan (defensive/Countercyclical stocks)

Saham jenis ini tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro atau situasi

bisnis secara umum. Pada saat resesi, harga saham ini tetap tinggi, sebab

mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat kemampuan

emitennya mendapatkan penghasilan yang tinggi pada kondisi resesi.

Penerbit saham jenis ini biasanya bergerak dalam industri yang produknya

benar-benar dibutuhkan konsumen.

b. Right issue

Right issue diterjemahkan sebagai bukti right. Alat investasi ini merupakan

produk turunan dari saham. Kebijakasanaan Right issue merupakan upaya

emiten untuk menambah saham yang beredar, guna menambah modal

perusahaan. Sebab dengan pengeluaran saham baru itu, berarti pemodal harus

mengeluarkan uang untuk membeli right issue. Kemudian modal ini akan masuk

ke modal perusahaan. Bagi pemodal, right issue berdampak positif kalau tidak

berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak negatif kalau

menyebabkan menurunnya harga. Secara umum dampak right issue bisa

dirasakan oleh semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal

membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak maka

investor tidak terikat harus membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau

dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.

c. Obligasi

Obligasi sudah lama dikenal di pasar modal Indonesia. Hanya saja kalah

populer dengan saham. Ini disebabkan emiten obligasi kebanyakan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). Beberapa BUMN emiten obligasi adalah: Bapindo,

Jasa Marga, Bank Tabungan Negara, dan masih banyak lagi. Kini perusahaan-

perusahaan swasta mulai menggunakan obligasi untuk menghimpun modal.

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi

29

Page 30: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

pinjaman (dalam hal ini adalah pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten).

Jadi surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemili kertas

tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat

obligasi.

Obligasi digolongkan sebagai efek yang memberikan penghasilan tetap

karena penerbit (issuer) menjanjikan kepada pemegang obligasi untuk:

- Membayar bunga periodik tetap

- Membayar jumlah prinsipal tetap pada atau sebelum jatuh waktu

Bunga obligasi umumnya dibayarkan setiap jumlah waktu yang tetap, misalnya

setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Besarnya bunga tergantung dari kupon.

Selain itu seperti halnya saham biasa, obligasi juga mengenal penghasilan dari

capital gain yang bisa terjadi apabila saat pemegang obligasi melakukan

penjualan obligasinya, mendapatkan harga yang lebih tinggi dari harga ketika

saat membelinya.

d. Obligasi Konversi Obligasi Konversi (convertible bond), sudah dikenal di pasar modal Indonesia.

Untuk kalangan emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih dulu populer

daripada obligasi. Kecenderungan melakukan emisi obligasi baru menunjukkan

aktivitas yang meningkat sejak tahun 1992. Sedang obligasi konversi susah

memasuki pasar menjelang berakhirnya tahun 1990. Obligasi konversi sekilas

tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan kupon tetap,

memiliki jatuh tempo, dan memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi

memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi

konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya,

setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa setelah 1

Januari 1995. Persyaratan ini tidak sama diantara obligasi konversi yang satu

dengan yang lainnya.

30

Page 31: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

e. waran

Waran diterbitkan dengan tujuan agar pemodal tertarik membeli obligasi atau

saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan tertentu, misalnya pada saat suku

bunga bank tinggi, tentu pemodal lebih suka menginvestasikan dananya ke

bank. Kalau emiten menerbitkan obligasi yang memberikan bunga lebih tinggi

dari suku bunga bank, tentu memberatkan keuangan emiten. Sebaliknya, kalau

menerbitkan obligasi dengan bunga rendah, mungkin tidak laku. Supaya obligasi

berbunga rendah itu menarik pemodal, maka obligasi disertai waran.

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang

sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain,

misalnya obligasi atau saham. Penerbit saham harus memiliki saham yang

nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham

yang disertai waran memasuki pasar, baik obligasi, saham maupun waran dapat

diperdagangkan secara terpisah. Manfaat investasi dari waran antara lain:

- Memberikan alternatif cara untuk memperoleh capital gain melalui perilaku

harga dari saham yang dapat dibeli dengan waran.

- Rendahnya biaya perunit waran dan potensi leverage yang ditimbulkannya

menyebabkan rendahnya modal/dana yang diperlukan tanpa

mempengaruhi hasil berupa capital gain dari investasi tersebut.

Adapun kerugian investasi dalam waran antara lain:

- Perlunya pengetahuan investasi khusus, karena waran merupakan jenis

investasi yang tidak biasa.

- Waran tidak memberikan dividen, sehingga investor tidak menerima

penghasilan berjalan.

- Waran memiliki masa berlaku, terutama untuk waran yang berjangka

pendek (1 atau 2 tahun) sehingga membatasi peluang investor untuk

memanfaatkan perilaku harga.

31

Page 32: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

II.2 Penawaran Umum (Go Public)

Penawaran umum adalah kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual efek

kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur oleh Undang-undang dan

peraturan pelaksanaannya. Kegiatan ini lebih populer disebut go public. Emiten

adalah pihak (perusahaan) yang melakukan penawaran umum dengan tujuan

untuk memperoleh dana melalui pasar modal. Sedangkan masyarakat yang

memberikan dana kepada perusahaan dengan membeli saham atau obligasi

yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan disebut sebagai pemodal (investor).

Adapun tujuan penggunaan dana dari hasil go public pada umumnya

digunakan untuk:

1. Ekspansi Dalam kehidupan suatu perusahaan akan diusahakan untuk melakukan

perluasan dalam kegiatan operasinya. Perluasan ini dapat berupa

peningkatan kapasitas produksi maupun diversifikasi jenis produk. Tentu saja

hal-hal tersebut harus ditunjang oleh manajemen yang profesional, selain itu

juga dibutuhkan modal yang akan digunakan bagi investasi dan juga modal

kerja. Terkadang perusahaan tidak memungkinkan untuk memperoleh modal

dari para pemegang saham yang berupa modal disetor, sehingga diputuskan

untuk memperoleh modal dari luar perusahaan, yang dapat berupa pinjaman

dari pihak lain atau dapat berupa penjualan saham baru kepada pihak lain

diluar para pemegang saham yang sudah ada.

2. Memperbaiki struktur pemodalan Modal suatu perusahaan terdiri dari modal sendiri (equity) dan modal

pinjaman. Setiap pinjaman tentu saja harus membayar bunga. Terkadang

perusahaan mengalami kerugian hanya karena beban pinjaman terutama

pinjaman dari mata uang asing di masa-masa nilai rupiah terdepresiasi tajam.

Dengan demikian perusahaan akan dibebani pembayaran bunga yang

meningkat. Bila hal ini berlangsung dalam jangka waktu lama, perusahaan

32

Page 33: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

dapat mengalami kebangkrutan. Salah satu tindakan penyelamatan adalah

dengan mengurangi jumlah hutang, yaitu dengan menggantikannya menjadi

modal saham, yang berarti perusahaan akan menjual saham baru untuk

membayar hutang yang sangat membebani tadi. Tindakan ini dikenal sebagai

restrukturisasi modal.

3. Untuk melakukan pengalihan pemegang saham (divestasi). Perusahaan yang melakukan go public adalah perusahaan yang secara

hukum dan nyata sudah beroperasi/menjalankan usahanya, yang sudah tentu

telah ada pemilik dan pemegang sahamnya. Dengan pertimbangan tertentu

terkadang pemegang saham tadi ingin melepaskan/mengalihkan saham yang

dimiliki ke pihak lain. Hal ini mudah dilakukan jika memang telah ada pula

pihak yang bersedia membelinya, akan tetapi jika tidak maka pemilik saham

dapat memilih pasar modal sebagai tempat untuk menawarkan sahamnya

secara umum (public offering). Pengalihan saham dari pemegang saham

lama kepada pemegang saham baru disebut sebagai divestasi (divesment).

Berikut ini adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh para

perusahaan yang melakukan go public (emiten):

a. Manfaat Penawaran Umum Saham

• Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus (tanpa

termin)

• Biaya Go public relatif murah dengan proses yang relatif mudah

• Pembagian deviden berdasarkan keuntungan

• Penyertaan masyarakat biasanya tidak berminat masuk dalam

manajemen

• Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu

perusahaan untuk membangkitkan profesionalisme

• Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki

saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial

33

Page 34: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

• Memberikan kesempatan bagi koperasi dan karyawan perusahaan untuk

membeli saham

b. Konsekuensi Penawaran Umum Saham

• Keharusan untuk keterbukaan (Full Disclosure)

• Keharusan untuk mengikuti peraturan-peraturan Pasar Modal mengenai

kewajiban pelaporan

• Gaya manajemen perusahaan berubah dari informal menjadi formal

• Kewajiban membayar dividen

• Senantiasa berusaha meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan

c. Keuntungan Penawaran Umum Obligasi

• Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus (tidak

dengan termin-termin).

• Biaya relatif murah

• Proses relatif mudah

• Dengan adanya keterbukaan berarti juga mengharuskan adanya

peningkatan profesionalisme

• Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat

• Obligasi merupakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi

perusahaan, dengan jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tahun.

• Bisa menggunakan jasa penanggung (Guarantor) apabila Debt to Equity

Ratio (DER) emiten tinggi.

• Pembayaran tnkat bunga dapat dilakukan berdasarkan tingkat bunga

tetap dan atau dengan tingkat bunga mengambang.

d. Konsekuensi Penawaran Umum Saham

• Harus menunjuk wali amanat yang akan mewakili kepentingan pemegang

obligasi.

• Menyisihkan dana pelunasan obligasi (sinking fund).

34

Page 35: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

• Kewajiban melunasi pinjaman pokok dan bunga obligasi dalam waktu

yang telah ditentukan oleh Emiten dan Wali Amanat.

• Memberitahukan kepada Wali Amanat setiap perusahaan mengenai hal

yang terjadi yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan

emiten.

e. Dampak Psikologis Go Public Bagi Emiten

• Perubahan perilaku manajemen kearah keterbukaan dan profesionalisme

• Dorongan untuk meningkatkan pertumbuhan yang tinggi justru akan

memajukan perusahaan

III.3 Proses Penawaran Umum Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh

emiten dalam rangka penawaran umum:

a. Persiapan 1. Manajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go

public.

2. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para

pemegang sahm dan perubahan Anggaran Dasar dalam RUPS (Rapat

Umum Pemegang Saham).

3. Emiten mencari Profesi Penunjang dan Lembaga Penunjang untuk

membantu menyiapkan kelengkapan dokumen:

• Penjamin emisi (underwriter) untuk menjamin dan membantu emiten

dalam proses emisi.

• Profesi Penunjang :

o Akuntan Publik (Auditor Independen) untu melakukan audit atas

laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir.

35

Page 36: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

o Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar,

membuat akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawarn umum

dan juga notulen-notulen rapat.

o Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum

(legal option)

• Lembaga Penunjang :

o Wali Amanat akan bertindak selaku wakil bagi kepentingan

pemegang obligasi (untuk emisi obligasi)

o Penanggung (guarantor)

o Biro Administrasi Efek (BAE)

o Tempat Penitipan Harta (Kustodian)

4. Mempersiapkan kelengkapan dokumentasi emisi.

5. Kontrak pendahuluan dengan Bursa Efek.

6. Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi.

7. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya bersifat hutang, terlebih

dahulu harus memperoleh peringkat yang dikeluarkan oleh Lembaga

Pemeringkat Efek.

8. Menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen-dokumennya

kepada BAPEPAM, sekaligus melakukan ekspos terbatasdi BAPEPAM.

b. Ketentuan yang harus dipenuhi 1. Tata cara pendaftaran dalam rangka penawaran umum.

2. Pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pendaftaran dalam rangka

penawaran umum.

3. Pedoman mengenai bentuk dan isi prospektus dan prospektus singkat

dalam rangka penawaran umum.

Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran

umum yang dimaksudkan agar pihak lain membeli efek yang ditawarkan.

4. Pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan dalam rangka penawaran

umum.

36

Page 37: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

c. Proses Pengajuan Pernyataan Pendaftaran di BAPEPAM 1. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan oleh emiten bersama Penjamin

Emisi diterima BAPEPAM

2. Emiten melakukan ekspose terbatas di BAPEPAM

3. Emiten melakukan penelaahan atas kelengkapan dokumen emisi, yang

terdiri dari:

• Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran.

• Prospektus lengkap.

• Iklan, brosur, edaran.

• Dokumen lain yang diwajibkan:

o Rencana Jadwal Emisi.

o Konsep Surat Efek

o Rencana Penggunaan Dana (dirinci per tahun).

o Proyeksi jika dicantumkan dalam Prospektus.

o Legal Audit

o Legal Option

o Riwayat hidup Komisaris dan Direksi

o Perjanjian Penjamin Emisi

o Perjanjian Agen Penjualan.

o Perjanjian Penanggungan (untuk emiten obligasi).

o Perjanjian perwaliamanatan (untuk emiten obligasi).

o Perjanjian dengan bursa efek.

o Kontrak pengelolaan saham

o Kesanggupan calon emiten untuk menyerahkan semua laporan

yang diwajibkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku

di bidang pasar modal.

o BAPEPAM dapat meminta keterangan lain yang bukan merupakan

bagian dari Pernyataan Pendaftaran, seperti: NPWP, KTP

Komisaris dan Direksi.

37

Page 38: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

4. Evaluasi atas:

• Kelengkapan dokumen.

• Kecukupan dan kejelasan informasi.

• Keterbukaan.

• Aspek Hukum, Akuntansi, Keuangan dan Manajemen

5. Menanggapi dalam 45 hari.

6. Pernyataan Pendaftaran dinyatakan efektif.

38

Page 39: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

BAB III PENCATATAN DAN SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK

JAKARTA III. 1. Persyaratan Pencatatan Efek Proses pencatatan Efek di BEJ dilakukan setelah pernyataan efektif oleh

BAPEPAM dan Emiten bersama dengan penjamin Emisi telah melakukan

penawaran umum, maka :

1. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan

ketentuan pencatatan Efek di BEJ.

2. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan.

3. Jika memnuhi persayaratan pencatatan, BEJ memberikan surat

persetujuan pencatatan.

4. Emiten membayar biaya pencatatan.

5. BEJ mengumumkan pencatatn Efek tersebut di Bursa.

6. Efek tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di Bursa.

Berikut adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh emiten

atas penerbitan jenis-jenis efek :

a. Persyaratan Pencatatan Saham 1. Pernyatan pendaftaran Emisi telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM.

2. Laporan keuangan di-audit akuntan terdaftar di BAPEPAM dengan

pendapat Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK) tahun buku terakhir.

3. Minimal jumlah saham yang dicatatkan 1 juta lembar.

4. Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal (1 pemodal memiliki

sekurang-kurangnya 500 saham).

5. Wajib memcatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor

penuh (company listing) sepnjang tidak bertentangan dengan kepemilikan

asing (maksimal 49% dari jumlah saham yang tercatat di Bursa).

39

Page 40: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

6. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun.

• Pengertian berdiri adalah telah berdiri pada suatu tahun buku

apabila anggaran dasarnya telah memperoleh pengesahan dari

Departemen Kehakiman.

• Pengertian beroperasi adalah perusahaan dianggap telah

beroperasi apabila memenuhi salah satu :

- Telah memperoleh ijin/persetujuan tetap dari BKPM.

- Telah memperoleh ijin operasional dari Departemen Teknis.

- Secara akuntansi telah mencatat laba/rugi operasional.

- Secara ekonomis telah memperoleh pendapatan/biaya yang

berhubungan dengan operasi pokok.

7. Dalam dua tahun buku terakhir memperoleh laba Bersih dan operasional.

8. Memiliki minimal kekayaan (aktiva) Rp. 20 milyar, modal sendiri Rp.7,5

milyar dan modal disetor 2 milyar.

9. Kapitalisasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum

sekurang-kurangnya Rp. 4 milyar.

10. Anggota Direksi dan Komisaris memiliki reputasi yang baik.

b. Persyaratan Pencatatan Obligasi 1. Pernyatan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM.

2. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di BAPEPAM dengan

pendapat Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK) tahun buku terakhir.

3. Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp. 25 milyar.

4. Rentang waktu efektif dengan permohonan pencatatan tidak lebih dari

6 (enam) bulan dan sisa jangka waktu jatuh tempo obligasi sekurang-

kurangnya 4 (Empat) tahun.

5. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

6. Dua tahun terakhir memperoleh laba operasional dan tidak ada saldo

rugi tahun terakhir.

7. Anggota Direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.

40

Page 41: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

c. Persyaratan Reksa Dana 1. Reksa Dana tersebut telah memperoleh ijin usaha dari Menteri

Keuangan.

2. Pernyataan pendaftarannya telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM.

3. Nilai nominal reksa dana yang ditawarkan minimal Rp. 10 milyar.

4. Jumlah pemegang saham orang/badan minimal 200 pemodal (1

pemodal minimal memiliki 500 saham).

5. Direksi dan Menajer investasi memiliki reputasi baik.

d. Persyaratan Pencatatan Waran 1. Waran harus diterbitkan oleh emiten yang sahamnya telah tercatat di

bursa.

2. Pernyataan pendaftaran atas waran telah dinyatakan efektif.

3. Setiap waran harus memberikan hak kepada pemegang waran untuk

membeli satu saham atau kelipatannya.

4. Waran yang dicatatkan memiliki masa berlaku minimal 3 tahun dan

pelaksanaan hak (konversi) minimal 6 bulan setelah waran diterbitkan.

5. Harga pelaksanaan hak (konversi) atas waran maksimal 125% dari

harga saham terakhir pada hari saat diputuskannya penerbitan waran

oleh RUPS (Rapar Umum Pemegang Saham) Emiten.

6. Perjanjian penerbiatan waran memuat ketentuan tentang :

• Perlakuan untuk waran yang tidak dikonversi sampai jatuh tempo.

• Perlindungan pemegang waran dari dilusi karena turunnya harga

saham akibat keputusan perusahaan.

7. harga pelaksanaan waran tidak menyimpang dari yang ditetapkan

dalam perjanjian penerbitan waran.

8. Sertifikat waran diterbitkan atas nama.

e. Biaya Pencatatan awal 1. Untuk pencatatan saham pertama, minimal Rp. 10 juta dan maksimal

Rp. 100 juta.

41

Page 42: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

2. Untuk pencatatan saham tambahan, minimal Rp. 5 juta dan maksimal

Rp. 100 juta.

3. Dihitung dari nilai kapitalisasi dengan tarif berjenjang.

• Biaya pencatatan tahunan (Annual Listing Fee), minimal Rp. 5 juta

dan maksimal Rp. 50 juta. Dihitung berdasarkan nilai niminal.

• Biaya tersebut belum termasuk PPN sebesar 10 %.

f. Kewajiban Pelaporan Emiten Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya dibursa, maka

Emiten sebagai perusahaan public wajib menyampaikan laporan secara rutin

maupun laporan lain jika ada kejadian penting kepada BAPEPAM dan BEJ.

Seluruh laporan yang disampaikan oleh Emiten kepada Bursa, yaitu laporan

adanya kegiatan penting, secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa kepada

masyarakat pemodal melalui pengumuman di lantai Bursa maupun melalui

papan informasi. Masyarakat dapat memperoleh langsung informasi tersebut

ataupun melalui perusahaan pialang. Hal penting karena sebagian pemodal

terutama pemodal public tidak memiliki akses informasi langsung kepada emiten.

Untuk mengetahui kinerja perusahaan, pemodal sangat tergantung pada

informasi tersebut. oleh karena itu kewajiban pelaporan dimaksudkan untuk

membantu penyebaran informasi agar dapat sampai secara tepat waktu dan

tepat guna kepada pemodal.

III.2. Sistem Perdagangan Efek Saham, bukti right, waran, obligasi konversi adalah jenis-jenis efek yang

diperdagangkan di BEJ. Kegiatan perdagangan atau transaksi efek dilakukan

dilantai Gedung Bursa Efek Jakarta, Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta

12190. kantor manajemen PT BEJ terdapat dilantai 4 gedung yang sama. Bagi

para pengunjung yang ingin mengamati langsung kegiatan transaksi dilantai

bursa dapat mengunjungi Galeri di lantai 1. Pemodal dapat mengikuti langsung

transaksi yang terjadi dilantai bursa melalui layar monitor yang menampilkan

42

Page 43: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

data seketika BEJ (Real Time Information) di kantor-kantor perusahaan pialang

atau melalui Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) yang ada.

Transaksi Di BEJ dilakukan pada hari-hari yang disebut dengan Hari

Bursa, yaitu:

Senin – Kamis Sesi I

Sesi II

Jam 09.30 – 12.00 WIB

Jam 13.30 – 16.00 WIB

Jum’at Sesi I

Sesi II

Jam 09.30 – 11.30 WIB

Jam 14.00 – 16.00 WIB

Sistem perdagangan efek otomatis di bursa Efek Jakarta adalah JATS

(Jakarta Automated Trading System). Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui

dalam proses perdagangan efek :

a. Pemodal Di Bursa Tidak hanya pemodal lembaga/ institusi saja, pemodal individu juga

banyak yang melakukan investasi dibursa. Bila dilihat dari status

kewarganegaraan pemodal, ada pemodal Indonesia dan pemodal Asing.

Pemodal asing baik perorangan maupun Badan Hukum hanya dapat memiliki

maksimun 49% dan junlah saham yang dicatatkan di bursa. Sebagai pemegang

saham, investasi berhak memperoleh deviden, hadir dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), dan mendapat bagian jika perusahaan (karena suatu

sebab) dilikuidasi.

b. Pelaku Bursa Kegiatan perdagangan Efek tidak berbeda dengan kegiatan pasar pada

umumnya yang melibatkan pembeli dan penjual. Jika anda ingin membeli atau

menjual Efek, anda tidak dapat langsung membeli dan menjual Efek dilantai

Bursa, melainkan harus melalui Perusahaan Pialang atau Broker (Anggota

Bursa). Perusahaan pialang akan bertindak sebagai pembeli dan penjual.

43

Page 44: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Aktivitas jual dan beli saham dilantai bursa dilakukan perusahaan pialang melalui

orang yang ditunjuk sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE).

c. Perusahaan Pialang Perusahaan Pialang akan membeli dan menjual (menawarkan)efek

dilantai bursa atas perintah atau permintaan (order) pemodal. Perusahaan

Pialang juga dapat melakukan jual beli atas nama perusahaan mereka sendiri.

Untuik Perusahaan Pialang yang cukup besar umumnya memiliki bagian riset

yang memantau pergerakan pasar dan perkembangan Emiten, serta dapat

memberikan nasihat investasi kepada nasabah.

d. Pembagian pasar Di Bursa Dilihat dari pembentukan harga efek yang terjadi dipasar pembagian

pasar terdiri dari pasar rguler dan pasar negosiasi. Pembentukan harga dipasar

regular dilakukan dengan cara tawar menawar (auction market) secara terus

menerus berdasarkan kekuatan pasar. JATS akan menerima order jual dan beli.

Oeder yang telah masuk akan tersusun dalam antrian berdasarkan harga dan

waktu terbaik (prioritas harga dan waktu). Transaksi yang terjadi akan

menentukan indeks harga saham.

Pembentukan harga efek di pasar negosiasi dilakukan dengan negosiasi

antara pihak penjual dan pihak pembeli (bukan lelang). Harga dari transaksi yang

terjadi tidak akan menentukan indeks harga saham meskipun transaksi tadi tetap

harus dimasukkan kedalam JATS.

1. Pasar negosiasi terdiri dari :

• Perdagangan dalam jumlah besar (Blok Trading) untuk jumlah

saham minimal 200 ribu saham.

• Perdagangan di bawah standar lot (Odd Lot) untuk jumlah saham

kurang dari standar lot (dibawah 500 saham).

• Perdagangan tutup sendiri (Crossing) untuk transaksi jual beli yang

dilakukan oleh satu anggota Bursa.

44

Page 45: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

• Perdagangan saham pemodal asing untuk saham yang tercatat

(Foreign Board)

2. Transaksi di Pasar Reguler

• Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan

perdagangan efek (round lot) atau kelipatannya.Satu lot ditetapkan

500 efek.

• Satuan perubahan harga (fraksi):

- Berdasarkan Keputusan Direksi PT.BEJ Nomor: Kep-

307/BEJ/12-2006 tentang Perubahan/Penambahan

Peraturan nomor II-A tentang Perdagangan Efek:

Untuk saham dengan harga previous kurang dari Rp 200,-

ditetapkan fraksi sebesar Rp 1,- dan untuk setiap jenjang

perubahan harga, maksimum yang diperkenankan adalah

Rp 10,-.

Untuk saham dengan harga previous berada dalam rentang

Rp 200,- sampai dengan kurang dari Rp 500,- ditetapkan

fraksi sebesar Rp 5,- dan untuk setiap jenjang perubahan

harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 50,-.

Untuk saham dengan harga previous berada dalam rentang

Rp 500,- sampai dengan kurang dari Rp 2000,- ditetapkan

fraksi sebesar Rp 10,- dan untuk setiap jenjang perubahan

harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 100,-.

Untuk saham dengan harga previous berada dalam rentang

Rp 2000,- sampai dengan kurang dari Rp 5000,- ditetapkan

fraksi sebesar Rp 25,- dan untuk setiap jenjang perubahan

harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 250,-.

Untuk saham dengan harga previous Rp 5000,- atau lebih

ditetapkan fraksi sebesar Rp 50,- dan untuk setiap jenjang

perubahan harga, maksimum yang diperkenankan adalah

Rp 500,-.

45

Page 46: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

- Untuk Obligasi dengan kelipatan 1/16 %.

- Untuk harga Bukti Right sampai dengan Rp. 100,-

ditetapkan kelipatan Rp. 1,- dengan setiap kali perubahan

maksimum Rp. 10,-. Bagi bukti Right dengan harga antara

Rp. 100,- hingga Rp.1.000,- ditetapkan kelipatan Rp. 10,-

dengan setiap kali perubahan maksimum Rp. 100,-.

- Untuk waran dengan harga previous kurang dari Rp. 200,-

ditetapkan fraksi sebesar Rp.1,- dan untuk setiap jenjang

perubahan harga, maksimum yang diperkenankan adalah

Rp 10,-.

Untuk waran dengan harga previous berada dalam rentang

Rp 200 sampai dengan kurang dari Rp 500,- ditetapkan

fraksi sebesar Rp 5,- dan untuk setiap jenjang perubahan

harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 50,-.

Untuk waran dengan harga previous berada dalam rentang

Rp 500 sampai dengan kurang dari Rp 2000,- ditetapkan

fraksi sebesar Rp 10,- dan untuk setiap jenjang perubahan

harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 100,-.

Untuk waran dengan harga previous berada dalam rentang

Rp 2000 sampai dengan kurang dari Rp 5000,- ditetapkan

fraksi sebesar Rp 25,- dan untuk setiap jenjang perubahan

harga, maksimum yang diperkenankan adalah Rp 250,-.

Untuk waran dengan harga previous Rp 5000 atau lebih,

ditetapkan fraksi sebesar Rp 50,- dan untuk setiap jenjang

perubahan harga, maksimum yang diperkenankan adalah

Rp 500,-.

- Transaksi terjadi berdasarkan prioritas harga dan prioritas

waktu.

- Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada hari

bursa ke-3 setelah terjasinya transaksi bursa (T+3).

46

Page 47: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

3. Pasar Tunai Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada hari bursa yang

sama dengan terjadinya transaksi bursa (T+0).

e. Jenis Order Saham Dalam melakukan transaksi jual maupun beli saham, pialang menghadapi

berbagai jenis order. Beberapa jenis order yang kita kenal, yaitu market order,

limit order, stop order dan stop limit order.

• Market Order, merupakan jenis order yang paling umum. Pada jenis

ini, investor mengintruksikan kepada pialang untuk membeli atau

menjual saham dalam jumlah tertentu dengan segera. Pialang

selanjutnya bertanggung jawab untuk mengambil tindakan atas

dasar usaha terbaik untuk mendapatkan harga yang terbaik dari

harga Bid dan Offer yang terjadi pada saat order dibuat oleh

investor. Harga yang terbaik adalah harga yang tinggi untuk order

penjualan, dan harga yang rendah untuk order pembelian. Pada

umumnya, investor juga memberikan patokan harga tertentu

sebagai informasi bagi pialang dalam mengeksekusi order resebut.

• Limit Order. Pada jenis ini, investor memberikan batas harga

tertentu kepada pialang. Dalam hal order beli, pialang akan

melaksanakan order tersebut hanya pada harga yang telah

ditentukan atau harga yang lebih rendah dari batas harga yang

diberikan investor. Jika ordernya adalah order jual, maka pialang

akan malaksanakan order jika harga saham lebih tinggi atau sama

dengan batas harga yang ditentukan. Order jenis ini cenderung sulit

dijalankan, karena terdapat ketidakpastian harga, ketidakpastian

kapan order dijalankan, dan karena adanya batasan harga. Contoh

: Harga pasar saham PT. ABC saat ini Rp. 750. seorang investor

memberikan limit order untuk menjual 100 lembar saham ABC

dengan batas harga Rp. 800 per lembar saham dalam satu hari

47

Page 48: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

tertentu. Hal ini kemungkinan sulit dilaksanakan mengingat harga

yang diminta lebih tinggi, kecuali bila harga saham tersebut naik Rp.

50 per-lembar.

• Stop order terdiri dari stop order (atau sering disebut stop-loss

order) dan stop limit order (lihat No.4). Stop-loss order dilakukan bila

investor menentukan batas harga (stop price). Jika ia akan

melakukan order jual, maka stop-loss order adalah batas harga

bawah pialang tidak boleh (stop) menjual sahamnya dibawah harga

itu untuk menghindari kerugian. Kebalikannya, untuk order beli,

maka stop-loss order adalah batas harga atas dimana pialang tidak

boleh membeli saham diatas harga tersebut. jika kemudian ada

pihak lain yang memperdagangkan saham tersebut dengan harga

yang sama atau melebihi harga yang ditentukan, maka penghentian

order diberlakukan. Misalnya : stop-loss order jual ditetapkan Rp

750, maka penjualan hanya dilakukan pada harga terbaik diatas

harga Rp 750 dan bila stop-loss order beli ditetapkan Rp 800, maka

pembelian dilakukan pada harga terbaik dibawah harga Rp 800.

• Stop limit order adalah jenis order yang bertujuan untuk

mengurangi ketidakpastian eksekusi harga yang berasosiasi dengan

stop order. Dengan stop limit order, investor menentukan dua batas

harga, yaitu order price dan limit price. Ketika saham

diperdagangkan pada harga yang sama atau melebihi harga stop

order yang telah ditentukan, maka terbentuklah stop limit order pada

limit price untuk order beli yang ditentukan oleh investor. Contohnya,

stop order ditentukan Rp. 800, dan saham bergerak menuju Rp.

825, investor kemudian menentukan Rp. 825 sebagai limit price

maka pialang akan membeli saham dengan harga terbaik dibawah

harga Rp. 825 atau Rp. 800,-. Sebaliknya bila saham

diperdagangkan pada harga yang sama atau kurang dari harga stop

order, maka terbentuklah stop limit order price untuk order jual yang

ditentukan investor. Misalnya, stop order ditentukan Rp.800 dan

48

Page 49: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

harga saham bergerak menuju Rp. 775, investor menentukan Rp.

775 sebagai limit price, maka pialang akan menjual saham tersebut

dengan harga terbaik diatas stop limit order Rp. 775 atau diatas stop

order price Rp.800,-.

f. Harga Saham dan Penyelesaian Trasaksi (Settlement) Harga Saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar dalam artian

tergantung kekuatan permintaan (penawaran beli) dan penawaran (penawaran

jual). Transaksi di bursa secara umum bukan transaksi yang bersifat tunai, untuk

itu bursa menentukan apabila transaksi dilakukan hari ini, maka penyerahan

saham diselesaikan melalui PT. KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) dan

pembayaran diselesaikan malalui PT. KPEI (kliring Penjaminan Efek Indonesia)

pada hari kelima (T+4) setelah terjadinya transaksi. Untuk penyelesaian

transaksi dan bukti Right dilakukan sendiri antar Anggota bursa yang melakukan

transaksi.

g. Indeks di Bursa Indeks harga saham merupakan indikator perdagangan saham yang

dibuat berdasarkan rumusan tertentu untuk mencerminkan tingkat aktivitas dan

fluktuasi sebuah bursa efek. Setiap bursa efek mempunyai indikator tersendiri.

Bursa saham di Indonesia yaitu : Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek

Surabaya (BES) saat ini memiliki beberapa indeks, yaitu Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) BEI, Indeks LQ45, Indeks Sektoral, IHSG BES dan yang

terbaru adalah JII (Jakarta Islamic Indeks).

1. IHSG BEJ atau JCI (Jakarta Composite Index) merupakan

indikator pergerakan harga atas seluruh saham yang tercatat di

BEI, dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dalam satuan

poin. Metode perhitungan indeks adalah ; (Kapitalisasi pasar

pada saat perhitungan / kapitalisasi dasar pada waktu dasar

49

Page 50: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

perhitungan) x 100 %. Dengan model perhitungan seperti ini,

setiap jenis saham akan mempunyai bobot yang berbeda.

Semakin besar kapitalisasi pasarnya, semakin besar bobotnya.

2. Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang

memiliki likuidasi dan kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus

direview setiap 6 bulan. Saham-saham pada indeks LQ45 harus

memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :

- Masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi

saham di pasar regular (rata-rata nilai transaksi selama

12 bulan terakhir).

- Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi

pasar selama 12 bulan terakhir).

- Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.

- Keadaan keuangan perusahaan dan prospek

pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan

transaksi pasar reguler.

3. Indeks sektoral menggunakan semua saham yang termasuk ke

dalam masing-masing sektor dan merupakan sub indeks IHSG.

Saham-saham yang tercatat di BEI dikelompokan ke dalam 9

sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI

(JASICA = Jakarta Stock Exchange Industrial Classification).

Sektor tersebut:

- Sektor Pertanian

- Sektor pertambangan

- Sektor Industri dasar dan kimia

- Sektor Aneka industri

- Sektor Industri Barang konsumsi

- Sektor Properti dan Real Estate

- Sektor Transportasi dan Infrastruktur

- Sektor Keuangan

- Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

50

Page 51: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

4. Jakarta Islamic Index (JII) Indeks ini terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariah

islam dan merupakan tolak ukur kinerja suatu investasi saham

berbasis syariah. Syarat pemilihan saham pada umumnya sama

dengan LQ45, namun lebih ditekankan pada jenis usaha emiten

yang tidak boleh bertentangan dengan syariah islam, seperti

bukan usaha yang tergolong judi, lembaga keuangan

konvensional, bukan usaha yang memproduksi,

mendistribusikan, dan memperdagangkan makan/minumn yang

tergolong haram, dan bukan usaha yang memproduksi,

mensistribusikan atau menyediakan barang atau jasa yang

merusak moral dan bersifat mudharat. JII akan di kaji setiap 6

bulan sekali, yaitu bulan Januari dan Juli. Melalui indeks ini

diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan inverstor untuk

mengembangkan investasi secara syariah.

5. IHSG BES (SCI, Surabaya Composite Index dan ISME, Small Medium Enterprises-Index)

BES memiliki 2 jenis Indeks yaitu SCI yang mengkalkulasi

seluruh saham yang tercatat di BES, dan SME yang

menghitung saham yang di keluarkan oleh perusahaan yang di

kategorikan sebagai perusahaan kelas kecil dan menengah.

h. Biaya transaksi di Bursa Untuk membeli dan menjual saham pemodal harus membayar komisi

(imbalan jasa) kepada perusahaan pialang yang besarnya ditentukan

berdasarkan kesepakatan dengan pemodal. Di BEI biaya komisi ini setinggi-

tingginya 1 % (satu persen). Dari nilai transaksi (jual dan Beli).

Anggota Bursa berkewajiban untuk membayar biaya-biaya :

• Untuk transaksi saham dikenakan biaya transaksi sebesar 0,04 %

dari kumulatif nilai transaksi setiap bulan.

51

Page 52: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

• Untuk transaksi obligasi atas unjuk tidak dikenakan biaya transaksi.

• Untuk transaksi Bukti Right tidak dikenakan biaya transaksi.

• Untuk transaksi waran dikenakan biaya transaksi sebesar 0,02%

dari nilai transaksi.

• Untuk anggota Bursa yang tidak melakukan transaksi sama sekali

wajib membayar biaya administrasi kepada BEI sebesar Rp.

250.000 per bulan.

• Pengenaan komisi dan biaya transaksi ini belun termasuk PPN 10

%, sedangkan Pajak transaksi bagi transaksi penjualan saham

sebasar 0,1 % dari kumulatif nilai transaksi penjualan, serta pajak

penghasilan atas transaksi penjualan saham oleh pemegang saham

pendiri 5%.

i. Pencatatan Saham Yang di Beli Atas Nama Pemodal Perusahaan Pialang yang melaksanakan pesanan untuk membeli efek

atas perintah pemodal atau pemodal sendiri dapat datang ke Biro Administrasi

Efek (BAE) yang ditunjuk emiten untuk mendaftar (meregistrasi) dan

mengadministrasi saham tersebut atas nama pemodal yang membeli saham. PT.

BEI menentukan bahwa batas waktu proses registrasi saham selama-lamanya 7

hari. Setelah melakukan registrasi maka pemodal telah terdaftar sebagai

pemegang saham dan berhak mendapatkan seluruh hak-hak sebagai pemegang

saham.

j. Informasi Perdagangan EFEK Yang Tersedia Di BEJ Setiap hari bursa PT. BEI menerbitkan Daftar Kurs Efek (DKE) yang

memuat tentang :

• Nama dan Kode Efek yang tercatat di Bursa.

• Kurs Volume dan Nilai Transaksi yang terjadi.

• Indeks Harga Saham individual dan Gabungan.

• Penawaran Jual dan Penawaran Beli.

• Daftar saham yang dapat dibeli oleh pemodal asing.

• Pengumuman-pengumuman bursa.

52

Page 53: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

BAB IV ANALISIS INVESTASI SEKURITAS

IV.1 Investasi Investasi merupakan komitmen dana pada saaat ini, yang

diharapkan menghasilkan “tambahan dana” di masa depan dimana

“tambahan dana” tersebut merupakan konpensasi terhadap (a) jangka

waktu dana, (b) tingkat inflasi, (c) ketidakpastian. Sebelum anda

mengambil keputusan pilihan investasi, hal penting yang penting anda

pertimbangkan dahulu adalah : faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

bidang investasi yang akan anda pilih, seperti:

1. Pribadi Anda Anda harus menilai dan memperhitungkan secara cermat, berapa usia

anda, bagaimana rencana anda di masa depan dan pribadi anda

sendiri. Apakah anda tergolong orang yang suka menempuh resiko

(risk averter). Hal ini sangat penting diperhatikan karena merupakan

dasar utama dalam pengambilan keputusan untuk memilih investasi

yang sesuai.

2. Pajak

Sebagai warga Negara yang baik maka anda harus menunaikan

kewajiban untuk membayar pajak. Dengan demikian anda harus

menghitung berapa kira-kira keuntungan bersih anda setelah dipotong

pajak.

3. Likuiditas Likuiditas atau kelancaran, menunjukan tingkat kemudahan dalam

mencairkan modal (principal) investasi anda. Bila anda sewaktu-waktu

membutuhkan uang tunai dengan segera, apakah pilihan investasi

anda mudah atau sulit dicairkan.

53

Page 54: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

4. Situasi Ekonomi Internasional Dalam era globalisasi dan dunia perekonomian bebas saat ini, unsur

ketergantungan antar Negara amat besar, perubahan kewajiban

ekonomi suatu negara dapat memberikan dampak positif atau negatif

terhadap negara lainnya. Informasi yang tersedia dari surat kabar dan

majalah perlu dianalisis secara singkat, kira-kira apa pengaruhnya

terhadap obyek investasi anda.

5. Situasi Ekonomi Nasional Situasi ekonomi nasional mempunyai yang besar terhadap bidang

usaha atau industri dimana obyek investasi anda tanamkan. Ikutilah

dengan seksama perubahan undang-undang / peraturan dan

kebijakan pemerintah karena hal tersebut akan bermanfaat dalam

menentukan strategi investasi anda.

6. Situasi Industri Situasi industri dimana objek investasi anda berada sangat

berpengaruh terhadap objek investasi yang anda tanamkan. Apabila

bidang industri tersebut sedang berkembang, sedang mendekati titik

jenuh atau bahkan sudah jenuh. Hal ini sangat berguna untuk

mengambil keputusan apakah masih akan menentukan investasi atau

akan beralih ke bidang industri lain.

7. Sain dan Teknologi Sain dan Teknologi adalah fitrah utama manusia yang tidak pernah

berhenti berfikir untuk mencari dan menemukan sesuatu. Perhatikan

saja personal komputer yang ada di meja anda, yang akan menjadi

kuno dalam kurun waktu enam bulan, karena telah ditemukannya

microchip baru. Berikanlah minat dan perhatikan perkembangan sain

dan teknologi kerena hal ini sangat bermanfaat bagi strategi dan

perencanaan investasi anda.

8. Siklus dan Tren Suatu kepercayaan bahwa setiap kegiatan usaha, bahkan juga segala

bentuk kehidupan manusia bekerja dalam siklus/daur. Setiap kejadian

54

Page 55: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

di masa lampau umumnya akan terulang kembali dalam skala

berbeda. Para ahli riset menyebut hal ini sebagai Analisis teknis dan

daur. Tujuan analisis ini adalah untuk meramalkan hal-hal dimana

masa depan berdasarkan kejadian data masa lampau. Analisis teknis

membantu memperlihatkan kecenderungan tren ke masa depan, dan

biasanya dipergunakan untuk perencanaan invetasi jangka panjang.

Informasi penting seperti perubahan tingkat suku bunga, kebijakan

nilai tukar mata uang, kenaikan BBM, deregulasi, pemilu dan

sebagainya akan bermanfaat perencanaan investasi anda.

IV.2 Hasil dan Resiko Investasi Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang

diinvestasikan adalah hasil (return) dan resiko (risk). Dua unsur ini selalu

mempunyai hubungan timbal balik yang sebanding, umumnya semakin tinggi

resiko, semakin besar hasil yang diperoleh dan semakin kecil resiko semakin

kecil pula hasil yang akan diperoleh.

Pada dasarnya tidak satupun bidang investasi yang sepenuhnya bebas

dari resiko. Sebagai contoh : investasi dalam bentuk tabungan yang relatif

“aman” dengan bunga relatif besar, tetapi memiliki resiko minimal yaitu

menurunnya daya beli tabungan tersebut karena inflasi: atau investasi dalam

bentuk emas dan perhiasan, memiliki resiko kemungkinan hilang, pencurian dsb.

Kebutuhan investasi bersifat individual dan tergantung seenuhnya kepada

anda sebagai pribadi bebas. Oleh karenanya sebelum anda sampai pada suatu

keputusan investasi, pertimbangkan terlebih dahulu secara matang. Sebaiknya

anda melakukan konsultasi kepada orang-orang atau lembaga/badan usaha

yang telah mempunyai reputasi baik dalam bidang investasi yang akan menjadi

pilihan anda.

Salah satu bidang investasi yang cukup menarik maupun tergolong

beresiko tinggi adalah investasi saham (investasi dipasar modal). Saham

perusahaan go public, sebagai komodiiti investasi tergolong beresiko tinggi,

karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang

55

Page 56: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan di

bidang politik, ekonomi, moneter. Undang-undang atau peraturan maupun

perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan itu sendiri. Perubahan-

perubahan tersebut dapat berdampak positif yang berarti naiknya kurs saham

atau berdampak negatif yang berarti turunnya kurs saham.

Adapun keuntungan dan kerugian yang mungkin diterima oleh para

pemodal yang membeli saham adalah:

* Keuntungan

• Capital Gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa

selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham.

• Deviden, bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan

kepada pemegang saham.

• Saham perusahaan, seperti juga tanah atau aktiva berharga sejenis,

nilainya akan meningkat sejalan dengan waktu dan perkembangan

atau kinerja perusahaan. Pemodal jangka panjang mengandalkan

kenaikan nilai saham ini untuk meraih keuntungan investasi saham.

Pemodal seperti ini membeli saham dan menyimpannya untuk

jangka waktu lama (tahunan) dan selama masa itu mereka

memperoleh manfaat dari dividen yang dibayarkan perusahaan

setiap periode tertentu.

• Saham juga dapat dijaminkan ke bank untuk memperoleh kredit

sebagai agunan tambahan dari agunan pokok.

* Kerugian

• Capital Loss, yaitu kerugian dari hasil jual beli saham, berupa selisih

antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham.

• Opportunity Loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito

dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham.

• Kerugian karena perusahaan dilikuidasi, namun nilai likuidasinya

lebih rendah dari harga beli saham.

• Tidak dapat dividen.

56

Page 57: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Setelah mempertimbangkan untung dan rugi dari investasi pada saham,

maka langkah-langkah pengambilan keputusan investasi berikutnya

adalah :

1. Menentukan Kebijakan Investasi

Berdasarkan tujuan dan besarnya investasi.

• Pemodal bersedia menanggung resiko lebih besar – untung lebih

besar – alokasi pada sekuritas lebih besar resiko – saham dan non

obligasi.

• Pemodal tidak bersedia menanggung resiko (= preferensi resiko

investasi – obligasi yang aman).

2. Analisis Sekuritas

• Analisis pada sekuritas individual / kelompok

• Filosofi dalam melakukan analisis sekuritas (pendapat).

3. Pembentukan Portofolio

• Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut

identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa

proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing

sekuritas tersebut.

• Portofolio berarti diversifikasi – pemilihan banyak sekuritas untuk

mengurangi resiko yang harus ditanggung.

4. Melakukan revisi Portofolio

Suatu perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki perlu

dilakukan kalau fortofolio tersebut tidak lagi optimal atau tidak sesuai

dengan preferensi resiko pemodal.

5. Evaluasi Kinerja Portofolio

57

Page 58: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Dalam hal ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja

(performance) portofolio, baik tingkat keuntungan yang diperoleh maupun

resiko yang ditanggung.

IV.3. Konsep Analisis Sekuritas Konsep analisis sekuritas dapat dikelompokan pada sekuritas individual

atau kelompok. Filosofi dalam melakukan analisis sekuritas (pendapat):

a. Sekuritas Mispriced (harganya salah, terlalu tinggi / rendah) dan analisis

dapat mendeteksi sekuritas-sekuritas tersebut dengan cara :

• Fundamental Analysis Mengidentifikasi prospek perusahaan (lewat analisis terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhinya) untuk dapat memperkirakan harga

saham di masa yang akan datang. Karakteristik analisis :

- Setiap investor merupakan makhluk rasioal.

- Mempelajari hubungan harga saham dengan kondisi pasar.

- Asumsi: nilai saham mewakili nilai perusahaan untuk

meningkatkan nilai dikemudian hari.

Model Fundamental Analysis meliputi :

1. Pendekatan Price Earning Ratio (PER);

Po Po

PER : ------------ atau PER :---------

Eo E1

Keterangan : Po : Harga Saham saat ini

Eo : Laba per lembar saham (earning per share) saat ini

E1 : Estimasi EPS periode yang akan datang

58

Page 59: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Contoh :

EPS perubahan = Rp. 1.000,-

Harga saham = Rp. 20.000,-

Rp. 20.000,-

PER = -------------------------------

Rp. 1.000,-

= 20 kali (dengan PER sebesar 20, investor bersedia membayar Rp.

20.000,- untuk setiap 1.000 EPS).

Saham dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, umumnya memliki PER

yang tinggi pula. Investor bersedia membeli saham dengan PER yang

tinggi karena mereka mengharapkan akan memperoleh KM yang kebih

besar di masa yang akan datang.

Kesimpulan :

• Standar Wajar belum ada

• Investor bandingkan PER dengan perusahaan sejenis.

• Investor konvensional menetapkan PER maksimal dengan angka

invesersi dari minimum required rate or return (ROR) merupakan

tingkat keuntungan minimum yang diharapkan.

Contoh :

Investor memiliki ROR 10 %

Sehingga PER maksimal : 1/10 % = 10 kali

2. Pendekatan Deviden yield Ekspektasi dividen per saham (EDP)

Harga Saham = -------------------------------------------------

Yield

Contoh :

EDP = 750, yeild yang diinginkan : 5 %

750

Harga Saham = ---------

5 %

59

Page 60: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

= Rp. 15.000,-

3. Pendekatan Net Asset Value Net Assets

Nilai Buku = --------------------------------------

(Klaim terhadap nilai fisik perusahaan) Jmlh saham yang beredar

Contoh ;

Nilai aktiva bersih : Rp. 100.000.000.000,-

Saham beredar : 25 juta saham

Rp. 100.000.000.000,-

Nilai buku = -------------------------------

25 juta saham

= Rp. 4. 000,- per saham

Komitmen Pialang : harga maksimum saham > 3 x nilai buku

Modal Fundamental Analysis menjawab pertanyaan “apakah harga suatu saham

undervalued atau overvalued ?”

Jika undervalud : saat investor untuk beli aham

Jika overvalued ; saat investor untuk jual saham

• Technical Analysis Menggunakan data (perubahan) harga dimasa yang lalu sebagai

upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan

datang.

1. Asumsi Dasar

• Harga sekuritas ditentukan oleh interaksi penawaran dan

permintaan sekuritas.

• Penawaran dan permintaan sekuritas itu sendiri dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik yang rasional maupun irrasional.

60

Page 61: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

• Perubahan harga sekuritas cenderung bergerak pada satu arah

tertentu (Trend).

• Pergeseran penawaran dan permintaan sekuritas akan

mempengaruhi arah perubahan harga.

• Pola-pola tertentu yang terjadi pada masa lampau terulang kembali

pada masa yang akan datang.

2. Karakteristik Analisis :

• Anggapan : harga suatu sekuritas akan ditentukan oleh interaksi

antara penawaran dan permintaan sekuritas.

• Asumsi : Investor adalah makhluk irasional.

• Bursa manifestasi dari mass Behaviour.

• Demand dan Supply manifestasi dari kondisi psikologis pemodal,

maksudnya tidak memperdulikan kondisi perusahaan, yang penting :

beli saat harga rendah dan jual saat harga tinggi.

• Fokus utama (pinpoint) berdasarkan waktu (trend naik atau turun).

Dengan memplot setiiap perubahan harga dan volume ke dalam

suatu chart (harga naik/turun). Oleh karena itu seorang technical

sering disebut “Chartists”

• Model technical Analysis Kualitatif terpengaruh : support level dan

resistance level.

Ilustrasi siklus harga saham turun : Situasi psikologis mendorong pemegang saham untuk menjual,

sehingga penawaran lebih besar – down ward – harga turun lebih jauh

sampai dengan titik support level. Saat itu investor saatnya membeli.

Sehingga harga terdorong kearah sampai dengan menyentuh

Resistance Level. Sehingga investor mulai menjual (supaya untung).

61

Page 62: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

3. Jenis Technical Analysis : 1. Teori Dow (Dow Theory) Menggambarkan trend yang terjadi di pasar sekuritas atau pada

sekuritas individual.

Berdasarkan tinggkat kepentingan dan jangka waktunya, pergerakan

harga sekuritas dapat dibedakan menjadi (a) pergerakan primer

(Primary Movement) (b) Pergerakan Sekunder (secondary movement)

(c) Pergerakan Tersier (tertiary movement)

2. Analysis Grafik Menggambarkan pola perubahan harga sekuritas dan indeks pasar

modal. Penggambaran ini diharapkan akan menemukan pola-pola

tertentu yang berguna bagi peramalan harga sekuritas dan kondisi

pasar modal.

3. Analysis Keluasan Pasar (breadth of market analysis) Analisis ini berguna untuk mengetahui keadaan pasar modal.

Sehingga peramalan harga sekuritas individual akan dapat diramalkan.

Hal ini karena umumnya harga-harga sekuritas akan bergerak searah

dengan pasar.

Analisis keluasan pasar (breadth of market analysis) ditentukan

dengan membandingkan jumlah sekuritas yang mengalami penurunan

dengan membandingkan jumlah sekuritas yang mengalami penurunan

harga, serta mengakumulasikannya.

62

Page 63: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Contoh :

Hari Jumlah

saham yang

mengalami

kenaikan

harga

Jumlah

saham yang

mengalami

penurunan

harga

Selisih

bersih

Keluasan

Pasar

Senin 745 643 111 +111

Selasa 995 391 603 +714

Rabu 468 914 -446 +288

Kamis 255 4.118 -863 -595

Jum’at 669 589 80 -515

Senin 582 657 -75 -590

4. Analysis Kekuata Relatif (Relative Strength Analysis). Mengidentifikasikan sekuritas yang memilki kekuatan relatif terhadap

sekuritas lain.

• Keadaan Bullish : harga sekuritas yang memiliki kekuatan relatif

akan meningkat lebih cepat dari pada harga sekuritas lain.

• Keadaan Bearish : penurunan harga sekuritas yang memiliki

kekuatan relatif akan berjalan lebih lambat dari sekuritas lain.

• Dengan menginvestasikan dana pada sekuritas yang mempunyai

kekuatan relatif di masa lampau, investor akan memperoleh tingkat

keuntungan yang lebih tinggi. Analisis lekuatan relatif dilakukan

dengan membandingkan data harga sekuritas individual dengan

harga rata-rata industri atau rata-rata pasar.

63

Page 64: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Contoh :

Tahun (1) (2) (3) (1/2) (1/3) (2/3)

19x1 Rp.

3.000

Rp.

1.700

Rp.

21.000

1.78 0.144 0.081

19x2 Rp.

3.600

Rp.

1.800

Rp.

25.000

2

0.144 0.072

19x3 Rp.

7.200

Rp.

2.000

Rp.

28.500

3 0.253 0.070

Keterangan ;

(1) : Harga rata-rata sekuritas A

(2) : Harga rata-rta industri

(3) : Harga rata-rata pasar

Berdasarkan perhitungan diatas terlihat bahwa rata-rata sekuritas A

meningkat lebih cepat dari pada harga rata-rata industri dan relatif

konstan jika dibandingkan dengan harga tara-rata pasar.

Analisis kekuatan relatif umumnya dilakukan dengan

menggambarkan rasio-rasio perbandingan dalam sebuah grafik

(untuk beberapa jenis sekuritas). Sekuritas yang mempunyai

kekuatan relatif yang lebih besar merupakan kesempatan investasi

yang memiliki prospek lebih bagus.

5. Analysis rata-rata bergerak (moving average analysis) Analisis ini dilakukan pada sekuritas individual, industri atau pasar

secara keseluruhan. Melalui perhitungan rata-rata bergerak harga

sekuritas, akan dapat diketahui pola perubahan harga tersebut.

selanjutnya hasil perhitungan akan dibandingkan dengan harga pasar

sekuritas. Analisis rata-rata bergerak dapat digunakan untuk meramal

kondisi pasar modal dan untuk menetukan keputusan investasi

64

Page 65: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

(misalnya kapan harus menjual atau membeli sekuritas). Analisis akan

menyarankan pembelian suatu sekuritas apabila harga pasar sekuritas

tersebut berada di bawah garis rata-rata bergerak dengan tren

menurun.

• Persamaan matematis dari metode rata-rata bergerak tak tertimbang.

Xi pada n periode sebelumnya

E (Xi,t) = -----------------------------------------------

N

Keterangan ;

E (Xi,t) : Nilai Xi yang diharapkan pada periode ke t

N ; Jumlah rata-rata bergerak.

• Persamaan matematis dari metode rata-rata bergerak tertimbang

WnXin

E (Xi,t) = -------------------- Wn Keterangan ;

Wn ; faktor penimbang dari data histories pada periode ke n

Xin : data historis variabel Xi pada periode ke n

Metode ini pada dasarnya merupakan pengembangan dari metode

rata-rata bergerak. Metode ini berguna apabila data historis

menunjukan suatu kecenderungan tertentu (trend). Untuk

menyelesaikan peramalan dengan kondisi tersebut, maka data

65

Page 66: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

yang paling dekat dengan periode peramalan akan diberi bobot

yang lebih besar. Pemberian bobot (nilainya) ini akan tergantung

pada pendapat ( tidak ada aturan/ formula tertentu).

b. Harga sekuritas Wajar (tidak dapat mendeteksi sekuritas mispriced). Menganggap pasar modal Efisien (efficient capital market) atau pasar

yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi

yang relevan (= semakin cepat informasi tercermin pada harga sekuritas

semakin efisien ) – Efisiensi informasional, sehingga akan sangat sulit

bagi pemodal untuk memperoleh tingkat keuntungan atas normal (=

tingkat keuntungan yang direalisir lebih tinggi dari tingkat keuntungan

ekulibrium yang diharapkan).

Pemilihan sekuritas didasarkan pada :

• Preferensi resiko para pemodal (pemodal yang bersedia tanggung

resiko tinggi akan dipilih saham yang lebih besar resikonya).

• Pola kebutuhan kas (Pemodal yang menginginkan penghasilan yang

juga akan memilih saham yang membagikan dividen dengan stabil,

sehingga keuntungan yang diperoleh pemoidal sesuai dengan resiko

yang mereka tanggung).

66

Page 67: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

BAB V ANALISIS FUNDAMENTAL

V.1 Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan adalah penelaahan atau mempelajari dari pada

hubungan atau tendensi atau kecenderungan (trend) untuk dapat memberikan

gambaran dari suatu Laporan Keuangan dan menentukan posisi keuangan

maupun hasil operasi serta perkembangan perusahaan. Laporan keuangan

suatu perusahaan perlu dianalisa, karena dengan analisa tersebut akan

diperoleh semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan

dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Laporan Keuangan yang dianalisa adalah :

a. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, hutang dan modal yang

dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan Keuangan ini disebut

Neraca.

b. Laporan Keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban

beban, pajak dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu.

Laporan keuangan ini disebut Laporan L/R

Rasio keuangan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan

perusahaan.

Tolak ukur yang biasa digunakan adalah berupa rasio (perbandingan) atau

indeks, yang menghubungkan dua data keuangan.

Perbandingan yang biasa dilakukan dibedakan atas :

a. Perbandingan internal

Membandingkan antara rasio keuangan saat ini dengan rasio keuangan

pada masa lampau.

67

Page 68: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Membuat suatu perkiraan tentang rasio keuangan pada masa yang akan

datang, lalu membandingkannya dengan rasio-rasio di masa lampau.

a. Perbandingan eksternal

Membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rasio keuangan

perusahaan sejenis atau bahkan dengan rasio industri rata-rata.

Berikut ini adalah jenis-jenis rasio laporan keuangan:

a. Rasio Likuiditas

mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek.

1. Current Ratio

Aktiva Lancar Total Current Assets Current Ratio = ------------------------ = --------------------------------- Kewajiban Lancar Total Current Liabilities

Current Ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar.

2. Quick Ratio

Kas + Bank + Surat Berharga Jangka Pendek + Piutang dagang Quick Ratio = -------------------------------------------------------------------------------------- Kewajiban Lancar Quick Ratio = Total Current Assets – Inventory

---------------------------------------------- Total Current Liabilities

Quick ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendek dengan aktiva lancar tertentu (yang relatif lebih likuid).

68

Page 69: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

3. Cash Ratio Kas + Bank

Cash Ratio : ------------------------- Kewajiban Lancar

Cash ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

jangka pendek dengan kas dan bank.

4. Net Working Capital

Net working capital = Aktiva lancar – Hutang lancar

= Total Current Assets – Total Current Liabilities

Net working capital menghitung selisih antara aktiva lancar dengan

kewajiban lancar dan memiliki tujuan yang sama dengan current ratio.

b. Rasio aktivitas

mengevaluasi kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan

harta yang dimilikinya.

1. Total Asset Turn Over

Penjualan bersih Net Sales

Total Asset Turn Over = ---------------------------- = ------------------------

Rata- rata aktiva Total Assets

Total asset turn over mengukur efisiensi pengelolaan aktiva perusahaan

untuk menunjang penjualan perusahaan.

2. Total Fixed Asset Turn Over

Penjualan bersih Net Sales

Total Fixed Asset Turn over = ------------------------------- = -----------------------

Rata-rata aktiva tetap Net Fixed Assets

Total fixed asset turnover mengukur efisiensi pengelolaan aktiva tetap

perusahaan untuk menunjang penjualan perusahaan.

69

Page 70: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

3. Account Receivable Turn Over (A/R Turn Over)

Penjualan Bersih (kredit)

Account Receiveble Turn Over = ----------------------------------------------

Rata-rata piutang dagang

Net Sales

= -----------------------------

Account Receivable

Account receiveble turn over mengukur sampai seberapa cepat piutang

dagang dapat ditagih dan dikonversikan menjadi kas.

4. Average Collection Period

365 hari

Average collection period = -------------------

A/R turn over

Average Collection Period menunjukkan rata-rata hari yang diperlukan untuk

mengubah piutang menjadi kas.

5. Inventory Turn Over

Harga Pokok Penjualan Cost of Good Sold

Inventory turn over = ------------------------------------ = ------------------------------

Rata-rata penjualan Inventory

Inventory turn over mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas.

6. Operating Ratio

Cost of Good Sold + Total Operating Expenses

Operating Ratio = ------------------------------------------------------------------

Annual Sales

Operating ratio mengukur total biaya operasi per rupiah penjualan, hal ini

menjadi ukuran efisiensi aktivitas operasi perusahaan.

70

Page 71: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

7. Day Sales in Inventory

365 hari

Day sales in inventory = -------------------------

Inventory turn over

Days’ sales in inventory mengukur efisiensi pengelolaan persediaan yaitu

berapa lama rata-rata persediaan dalam setahun yang berubah menjadi kas.

8. Average Payment Period

Accounts Payable

Average Payment Period = ----------------------------------

Annual Purchase / 360

c. Rasio Profitabilitas

mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

1. Operating Profit Margin Laba Usaha / Operasi Gross Profit Operating profit margin = ------------------------------ = --------------------- Penjualan Bersih Net Sales

Operating profit margin mengukur tingkat laba usaha / operasional

terhadap penjualan bersih perusahaan.

2. Net Profit Margin

Laba bersih setelah pajak Net Income Net Profit Margin = ------------------------------------- = --------------------- Penjualan bersih Total Assets

Net profit margin mengukur persentase laba bersih (setelah pajak)

terhadap penjualan bersih perusahaan.

3. Return on Asset (ROA)

Laba bersih setelah pajak Net Income

Return on asset (ROA) = ------------------------------------ = ------------------ Rata-rata aktiva tetap Total Assets

71

Page 72: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. ROA seringkali pula disebut sebagai ROI (Return on

Investment).

4. Return on Equity (ROE)

Laba bersih setelah pajak Return on Equity (ROE) = ------------------------------------------- Total modal pemegang saham

Net Income

= ------------------------------------

Total Shareholders’ Equity

ROE menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan

manajemen atas modal yang ditanam pemegang saham, sesudah

dipotong kewajiban kepada kreditor.

5. Gross Profit Margin

Laba Bruto Gross Profit

Gross profit margin = ---------------------------- = ------------------------

Penjualan bersih Net Sales

Gross profit margin mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaan.

EBIT 6. Earning Power = -------------------- Total Assets

Tinggi-rendahnya rasio ini memberikan indikasi seberapa jauh efisiensi

penggunaan modal, dan turun-naiknya penjualan dan biaya.

72

Page 73: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

d. Rasio pengungkit

mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan

berasal dari pinjaman.

1. Debt to Equity Ratio Total Kewajiban Total Liabilities Debt Equity Ratio = ----------------------- = -------------------------------------- Total Modal Total Shareholders’ Equity Debt Equity ratio membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari

modal pemegang saham. 2. Long Term Debt To Equity Ratio Total Kewajiban Jangka Panjang

Long Term Debt To Equity Ratio : --------------------------------------------------- Total Modal pemegang saham Long Term Debt To Equity Ratio membandingkan sumber pembiayaan

hutang jangka panjang terhadap modal pemegang saham. 3. Debt Ratio Total Kewajiban Total Liabilities Debt Ratio = ---------------------------- = ------------------------ Total Aktiva Total Assets Debt Ratio mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber

pembiayaan aktiva perusahaan. 4. Leverage Ratio Total Aktiva Total Assets Leverage Ratio = --------------------------------- = ------------------------------- Modal pemegang saham Total Shareholders’ Equity Leverage Ratio mengukur jumlah dari aktiva perusahaan per dollar

terhadap modal pemegang saham.

73

Page 74: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

5. Time Interest Earned Penghasilan bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) Time Interest Earned :------------------------------------------------------------------- Total biaya bunga setahun EBIT = ----------------------------------

Total Interest Expense Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

pembayaran beban bunga dengan menggunakan laba operasi perusahaan (EBIT).

6. Fixed Charge Coverage Ratio

Operating profit + Other + Revenues + Lease Payment

Fixed Charge : --------------------------------------------------------------------- Coverage Ratio Total Interest Expenses + Other expenses + lease

payment + total other after tax fixed charge [1 / (1-t)]*

* t = Tax Rate = Taxes / Earnings Before Taxes. Mengukur kemampuan perusahaan untuk pembayaran tetap obligasi.

e. Rasio Pasar (Common stock Ratio)

mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.

1. Earning per Share

Laba bersih setelah pajak - Dividen Saham Preferen Earning per Share = ----------------------------------------------------------------------

Total saham yang diterbitkan

Net Income – Preferred Stock

= --------------------------------------------

Total Shareholders’ Equity

74

Page 75: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

EPS menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham

yang diinvestasikan. Saham yang dimaksudkan di sini adalah saham

biasa dan tidak termasuk saham preferen. 2. Price Earning Ratio

Harga Pasar per saham Market Price

PER = -------------------------------------- = --------------------------

EPS EPS

Menunjukkan apresiasi pasar terhadap kemampuan emiten dalam

menghasilkan laba. Semakin kecil rasio semakin baik.

3. Return on Commond Stock (RCS) Earnings available for commond

stockholder

Returns on commond stock (RCS) = -----------------------------------------------

Total Stockholder Equity –

Preffered stock

Net Income

RCS = -------------------------------------------------------------

Total Shareholders’ Equity – Preffered stock

Mengukur keuntungan perusahaan bagi pemegang saham biasa.

4. Dividen Yield

Dividen per saham DPS

Dividen Yield = ---------------------------------- = -----------------------

Harga per saham Market Price

Dividen yield digunakan untuk mengukur jumlah deviden per saham

relative terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk prosentase.

75

Page 76: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

5. Dividend Pay out ratio Dividen per saham DPS

Dividend Pay out ratio = ------------------------------- = ------------

Earning per share EPS

Dividen pay out ratio menunjukkan sampai tingkat mana EPS

didistribusikan dalam bentuk dividen.

6. Price / Sales Ratio Harga pasar saham biasa saat ini

Price / sales ratio = --------------------------------------------------

Annual sales per share

Penjualan

Annual Sales per share = -----------------------------------------------------

Jumlah lembar saham biasa beredar

Market Price

PSR = ------------------------------------------------

(Sales / Total Outstanding Shares)

7. Dividen per saham Total dividen dalam satu saham Dividen per saham = ---------------------------------------------------------

Total saham yang diterbitkan

Common stock Dividend

DPS = ----------------------------------------

Total Outstanding Shares

Dividen per saham menghitung berapa jumlah dividen yang diperoleh

untuk setiap saham yang diinvestasikan.

76

Page 77: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

8. Book value per Share Total Ekuitas

Book value per share = --------------------------------------------------

Jumlah saham yang diterbitkan

Total Shareholder’s Equity

= ------------------------------------------

Total Outstanding Shares

Book value per share digunakan untuk mengukur nilai Shareholder’s

equity atas setiap saham yang diterbitkan.

9. Price To Book Value Harga Pasar Saham

Price to book value = ----------------------------------------------

Book Value per share

Price to book value digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar

saham terhadap nilai buku per saham.

10. Asset Value per share Total Aktiva

Asset Value per share = ----------------------------------------------------------

Jumlah lembar saham biasa beredar

Total Assets

= --------------------------------------

Total Outstanding Shares

77

Page 78: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

V.2 Model Analisis Fundamental

a. Model Nilai Buku (Book Value Model) Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai

akuntansinya setelah dikurangi dengan total liabilities dan prefered value

stock dan dibagi dengan outstanding shares of common stock yang

merupakan hak para pemegang saham.

Total Asset – total liability – preffered stock P = ----------------------------------------------------------------------- Number of shares of commond stocks outstanding

P : Nilai intrinsik per lembar Saham Biasa

Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai akuntansinya.

b. Model Nilai Likuidasi (Liquidation Value Model). Model ini menyatakan bahwa nilai saham biasa sama dengan nilai aset

perusahaan jika dijual pada harga yang berlaku sekarang setelah dikurangi

dengan total liabilities dan prefered value stock dan dibagi dengan outstanding

shares of commond stock yang merupakan hak para pemegang saham, jika

perusahaan dilikuidasi.

Total liquidated Value of asset – Total liabilities – Prefered stock P = --------------------------------------------------------------------------------------------- Number of commond stock outstanding

c. Model Rasio Harga (Price/ Earning Ratio Model) : Model ini menyatakan bahwa laba perusahaan sama dengan laba rata-rata

perusahaan dalam industri. Nilai saham perusahaan dihitung dengan

mengalikan antara laba per lembar saham yang diharapkan oleh perusahaan

dengan rasio harga rata-rata industri / laba.

P = PER industri X Firm expected earning per share (EPS) Awalnya rumus ini berasal dari rumus PER yaitu :

78

Page 79: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

P PER : ------------

EPS Keterangan : P : Harga saham saat ini

EPS : Laba per lembar saham (earning per share) saat ini.

(net profit after tax) – (preffered dividend) EPS = ---------------------------------------------------------------

Total outstanding share

Saham dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, umumnya memiliki

PER yang tinggi pula. Investor bersedia membeli saham dengan PER

yang tinggi karena mereka mengharapkan akan memperoleh

keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang. Investor

konvensional menetapkan PER mkasimal dengan angka inversi dari

minimum required rate of return (ROR) merupakan tingkat keuntungan

minimum yang diharapkan.

d. Model Pertumbuhan Dividen (Dividend Growth Model) Oleh karena sekuritas memberikan aliran kas selama dalam periode

waktu, maka nilainya ditentukan dengan menggunakan teknik nilai

waktu dari uang. Nilai suatu sekuritas adalah nilai sekarang dari seluruh

aliran kas yang dihasilkan dari sekuritas tersebut pada masa yang akan

datang. P = C1 C2 C3 Cn ----------- + ---------- + ---------- + ... + ----------

(1 + k)1 (1 + k)2 (1 + k)3 (1 + k)n

1) Model Tanpa Pertumbuhan Dividen atau Model Pertumbuhan

Dividen Nol (Zero Growth) Asumsi : perusahaan membagikan dividen dalam jumlah yang sama selamanya. D D D Po = ------------ + ------------- + ------------- (1+Ke) (1+Ke)2 (1+Ke)~

79

Page 80: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Keterangan : Po = harga teoritis saham pada periode ke 0 D = besarnya dividen per lembar saham ke = required rate of return (ROR) D1 + ( P1 - P0 ) ke = --------------------- x 100 % P0 Keterangan : D1 : Dividen P1 : Harga pasar saham pada tahun pertama P0 : Harga pasar saham pada saat pembelian (Harga Perolehan)

2) Model dividen discount dengan pertumbuhan dividen yang konstan (Constant Dividen Growth)

Asumsi : dividen yang dibagikan perusahaan akan tumbuh secara

terus menerus dengan tingkat pertumbuhan yang sama.

Do (1+g) Do(1+g)2 Do (1+g)~

Po = --------------- + -------------- + …..+ ----------------- (1 + Ke) (1+Ke)2 (1+Ke Keterangan : Do : dividen per lembar saham pada periode ke 0 g : tingkat pertumbuhan dividen Rumus : g = ( 1 - PayOut Ratio ) X ROE Net Income ROE = ---------------------------------- Total Stock holders Equity

Do(1+g) : dividen per lembar saham pada periode ke 1

80

Page 81: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

3) Model dividen discount dengan beberapa tingkat pertumbuhan dividen.

Asumsi : Pembayaran dividen yang meningkat dengan beberapa tingkat

pertumbuhan. Pertumbuhan dividen akan dikelompokkan dalam

beberapa rentang waktu. Masing-masing rentang waktu memiliki

tingkat pertumbuhan tertentu, yang bebeda dengan rentang waktu

lainnya.

1. Dividen dengan 2 tingkat pertumbuhan Pada rentang waktu pertama pertumbuhan dividen lebih tinggi

dari rentang waktu ke dua. Rentang waktu kedua dividen akan

tumbuh secara konstan.

2. Dividen dengan 3 tingkat pertumbuhan Terdapat periode transisi tingkat pertumbuhan dividen, sebelum

masuk ke tingkat pertumbuhan konstan. Selama transisi,

pertumbuhan dividen akan turun dengan pola tertentu.

Rumus : Dn=1= D0 (1+g1)n (1+g2) k > g2

P = n

n

tt

t

kgkDn

kgD

)1(1

)2(1

)1()11(0

1 ++

−+

+++∑

=

Keterangan:

D0 = dividen tahun terakhir

g1 = tingkat pertumbuhan periode awal

g2 = tingkat pertumbuhan setelah periode awal

Dt = dividen saham biasa pada tahun t

n = jumlah tahun pada periode awal

81

Page 82: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

V.3 Pengambilan Keputusan

1. Jika harga pasar saham lebih kecil dari nilainya (undervalued), maka

saham tersebut harus dibeli atau ditahan sementara (buy and hold)

dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya

kembali naik.

2. Jika harga pasar saham sama dengan nilainya, maka saham tersebut

dalam kondisi keseimbangan, sehingga jangan melakukan transaksi

(hold). Tidak ada keuntungan yang diperoleh dari transaksi.

3. Jika harga pasar saham lebih besar dari nilainya (overvalued), maka

saham tersebut harus dijual untuk menghindari kerugian. Karena tentu

harganya kemudian akan turun untuk menyesuaikan dengan nilainya.

82

Page 83: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

BAB VI ANALISIS TEKNIKAL

VI.1. Konsep Dasar Dalam pengertian umum analisis teknikal adalah suatu ilmu yang

mempelajari pergerakan dari suatu harga yang digunakan untuk memprediksi

pergerakan harga di masa yang akan datang. Analis teknikal sering juga disebut

dengan chartist, karena para analis ini dalam melakukan analisis harus

menggunakan suatu charts (grafik). Analisis teknikal dapat dipergunakan untuk

menganalisis pergerakan saham, mata uang, index, harga barang komoditas,

futures dan sebagainya.

Analisis teknikal juga dapat didefinisikan sebagai suatu studi yang dapat

digunakan utnuk mengevaluasi dan memproyeksikan harga suatu saham

dengan cara mempelajari pergerakan harga saham beserta besar volume yang

ditransaksikan melalui grafik harga (chart). Setiap users daripada analisis

teknikal dapat mempunyai interpretasi yang berbeda dalam melihat suatu

pergerakan saham dan bahkan mempunyai metode-metode tertentu untuk

melihat dan memprediksikan pergerakan dari suatu saham. Berikut adalah

konsep dasar pada analisis teknikal :

1. Market discount everything Pengertian atas prinsip pertama adalah bahwa segala kejadian-kejadian yang

dapat mengakibatkan gejolak pada bursa saham secara keseluruhan atau

harga suatu perusahaan seperti faktor ekonomi, fundamental perusahaan

dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksikan

sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi, dan lain sebagainya,

akan tercermin dalam kondisi bursa saham atau dalam harga suatu saham.

83

Page 84: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

2. Price move in trends or price movement are not totally random Prinsip kedua ini mempunyai arti bahwa harga suatu saham akan tetap

bergerak dalam suatu trend. Adapun trend pergerakan yang dimaksud disini

adalah trend naik (uptrend), trend turun (downtrend) atau trend ke arah

samping (sideaways trend).

3. History repeat itself Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor psikologis para pelaku

pasar, maka pergerakan historis dapat menjadi pacuan untuk memprediksi

pergerakan di masa mendatang. Hal ini sangat memungkinkan karena pada

dasarnya “the psychological natur of the financial market means that, like

history, the future is just a repeatition of the past“. Prinsip ini sering kita

jumpai pada saat harga secara beberapa kali mengalami kenaikan atau

penurunan pada suatu level tertentu.

VI.2. Grafik (Charts) Price charts atau grafik harga adalah suatu kumpulan harga dalam suatu

time frame yang diilustrasikan dalam suatu garis. Grafik merupakan alat utama

yang dipakai dalam mengevaluasi pergerakan suatu harga saham dengan

pendekatan analisis teknikal. Secara umum peranan fungsi chart dalam

mengevaluasi suatu harga saham adalah sebagai berikut :

1. Grafik digunakan untuk melihat pergerakan harga suatu saham di

masa lampau dan dimasa mendatang

2. Grafik terkadang digunakan sebagai alat yang cukup penting bagi

para fundamentalis.

3. Grafik dapat digunakan sebagai patokan / timing untuk memasuki

pasar.

4. Chart dapat digunakan sebagai alat untuk money management

(contoh : stop loss order)

5. Chart dapat mencerminkan / menggambarkan perilaku para pelaku

pasar pada suatu harga saham.

84

Page 85: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Time frame yang digunakan untuk menggambar suatu grafik sangat

tergantung dari data suatu compression of the data, yaitu harian, mingguan,

bulanan, kwartalan atau tahunan data. Semakin tidak compressed data grafik,

maka illustrasi yang digambarkan dari suatu grafik akan semakin detail. Adapun

penggunaan daripada time frame data yang berbeda dari suatu grafik ini sangat

tergantung dari para users itu sendiri, seperti di bawah ini :

1. Daily traders atau investor jangka pendek seringkali menggunakan

daily data atau intraday untuk memperoleh gerakan-gerakan dalam

jangka pendek. Hal ini dikarenakan semakin kecil masa waktu (time

frame), maka informasi yang diberikan juga akan semakin lengkap

akibat fluktuasi pergerakan harga yang semakin terlihat.

2. Investor yang lebih bersifat jangka panjang dalam berinvestasi akan

lebih tertarik untuk memperhatikan suatu grafik dengan masa waktu

yang menengah atau panjang, misalnya data mingguan, bulanan atau

tahunan. Hal ini dikarenakan dalam menggunakan data bulanan atau

tahunan, harga saham sangat fluktuatif sehingga menghindari apa

yang dinamakan dengan false signal. Atau dengan kata lain mereka

lebih mementingkan suatu major reversal daripada minor reversal.

3. Kombinasi data juga seringkali digunakan investor. Penggabungan

grafik harian dan mingguan seringkali digunakan sebagai alat untuk

menambah keyakinan para users dalam menganalisis. Bila grafik yang

diilustrasikan pada data harian dan mingguan menunjukkan pergerkan

positif, maka potensi terjadinya suatu pergerakan akan semakin besar,

karena baik jangka pendek maupun jangka menengahnya

menunjukkan sinyal positif.

Secara umum terdapat 3 jenis grafik yang sering digunakan oleh para users

analisis teknikal yaitu line (close only) charts, bar charts, dan candlesticks.

Berikut contoh jenis grafik-grafik tersebut :

85

Page 86: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Line Chart

Bar Chart

Candles chart TLKM

86

Page 87: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

VI.3. Trend Line

Trendline atau garis trend adalah suatu garis yang menandakan arah

suatu pergerakan harga saham. Berdasarkan dari segi lamanya suatu garis

trend terbentuk, maka ada 3 klasifikasi yaitu :

1. Major trend Major trend atau long term trend pada umumnya mempunyai tenggang waktu

selama 1 tahun s/d 2 tahun atau lebih.

2. Intermediate trend Intermediate trend atau medium trend pada umumnya mempunyai tenggang

waktu selama 3 minggu sanmpai 6 bulan atau lebih.

3. Minor trend Minor trend atau short trend umumnya mempunyai masa tenggang waktu

selama 2 sampai 3 minggu.

Bila dilihat dari segi arah pergerakan trend, maka garis trend dapat dibagi

menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Uptrend line Trend naik dapat terlihat apabila harga suatu saham bergerak dari arah kiri ke

kanan dengan minimum 2 titik tertinggi yang mana titik kdua harus lebih tinggi

dari titik sebelumnya dan begitu pula seterusnya.

2. Downtrend line Trend turun dapat dilihat bila harga suatu saham bergerak dari arah kiri ke

kanan dengan minimum 2 titik terendah yang mana titik terendah kedua

harus lebih rendah dari titik sebelumnya dan begitu pula seterusnya.

3. Sideways trend Trend ke arah samping ini terjadi pada saat harga saham bergerak kearah

samping dengan suatu trading range tertentu. Ciri-cirinya adalah harga

saham umumnya akan naik.

87

Page 88: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Uptrend Line

Downtrend Line

88

Page 89: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Untuk dapat menggambar garis trend dari suatu pergerakan harga saham

maka para users analisis teknikal perlu memperhatikan hal-hal berikut :

1. Untuk menarik garis trend naik, maka users harus menghubungkan titik harga

terndah yang dicapai dari suatu pergerakan harga dengan minimal 2 titik

harga. Yang perlu diperhatikan disini adalah :

Titik terendah kedua harus lebih tinggi dari titik harga pertama dan begitu

pula seterusnya.

Menarik garis dengan mengusahakan setiap closing price dari harga

saham tidak melewati garis trend yang tengah dibentuk

2. Untuk menarik garis trend turun, maka users harus menghubungkan titik

harga tertinggi yang dicapai dari suatu pergerakan harga dengan minimal 2

titik harga. Yang perlu diperhatikan disini adalah :

Titik tertinggi kedua harus lebih rendah dari titik harga pertama dan begitu

pula seterusnya.

Menarik garis dengan mengusahakan setiap closing price dari harga

saham tidak melewati garis trend yang tengah dibentuk.

3. Untuk menarik garis trend ke samping, maka users harus menghubungkan

titik harga tertinggi dan harga terendah yang dicapai dari suatu pergerakan

harga terendah yang dicapai dari suatu pergerakan harga dengan minimal 2

titik harga terendah dan tertinggi yang masing-masing titik mempunyai tinggi

dan rendah yang hampir sama.

Berikut beberapa hal yang dapat digunakan sebagai konsep dasar dari

penggunaan garis trend :

• Suatu penembusan daripada suatu garis trend mempunyai arti bahwa

perubahan trend terjadi

• Trend line dapat digunakan sebagai signal beli pada saat harga berada pada

trend naik atau sebaliknya

• Semakin banyak titik-titik yang terletak pada garis trend semakain kuat

validitas atas trend tersebut.

89

Page 90: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

• Trend yang telah berlangsung selama 2 tahun lebih mempunyai arti

dibandingkan trend yang hanya terbentuk selama 1 bulan

• Trend yang mempunyai sudut lebih besar (biasanya lebih dari 45 derajat)

akan lebih lemah dibandingkan yang lebih kecil. Artinya perubahan trend

sangat mudah terjadi

• Kekuatan/arah trend sangat ditentukan oleh volume yang terjadi pada saat

harga bergerak.

90

Page 91: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

BAB VII

ANALISIS PORTOFOLIO

VII.1 Konsep Dasar Teori Portofolio berhubungan dengan pemilihan portofolio yang

memaksimumkan tingkat expected return (tingkat pengembalian yang

diharapkan) tanpa melupakan besar resikonya. Dengan menggunakan model

kuantitatif dan dasar historis, teori portofolio mendefinisikan expected portofolio

return dan resiko portofolio, dan menunjukkan bagaimana menyusun suatu

portofolio yang optimal.

a. Efficient Portofolio dan Optimal Portofolio Dalam menyusun portofolio, investor ingin memaksimumkan expected return

dari inestasinya dengan mengingat tingkat resiko yang dapat diterimanya.

Portofolio yang memenuhi persyaratan ini disebut Efficient Portfolio. Untuk

menyusun Efficient Portfolio, perlu dibuat beberapa asumsi tentang bagaimana

investor bertindak dalam membuat keputusan investasi. Asumsi yang masuk

akal adalah investor termasuk kategori risk avers atau menghindari resiko.

Seorang investor bertipe risk averse ketika menghadapi dua macam pilihan

investasi dengan expected return sama tetapi dengan dua resiko berbeda akan

memilih investasi yang resikonya lebih rendah. Bila boleh memilih dari beberapa

efficient portfolio, suatu optimal portofolio adalah yang paling disukai.

b. Utility Function dan Kurva Indifferens Dalam teori ini, ada banyak situasi dimana seseorang menghadapi 2 pillihan

yang hanya boleh dipakai salah satu saja. Untuk menentukan pilihan maka

diperkenalkan Utility Function. Utility Function adalah suatu persamaan

matematis yang menunjukkan suatu nilai terhadap semua pilihan. Semakin tinggi

91

Page 92: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

nilainya, semakin besar utility/kegunaannya. Utility Function dapat digambarkan

dengan bentuk grafik dengan nama kurva indifferens.

c. Mengukur Expected Return Investor kerap menghadapi beberapa pilihan dari macam-macam aset

beresiko. Disini kita akan lihat bagaimana mengukur expected return dari aset

beresiko.

1. Single Period Portfolio Return Actual return dari portofolio pada periode waktu tertentu dapat dihitung

sebagai berikut:

Rp = w1R1 + w2R2 + … + wgRg

Dimana:

Rp = return portofolio selama periode tertentu

Rg = return dari aset g selama periode tertentu

wg = porsi dari aset g dalam portofolio

g = jumlah aset dalam portofolio

Portofolio return Rp kadangkala disebut holding period return atau expost return.

Contoh:

Hitung return dari portofolio yang terdiri dari 3 macam aset:

Aset Market Value ($) Rate of Return 1 6 million 12 % 2 8 million 10% 3 11 million 5% Jumlah = 25 million

R1 = 12% dan w1 = $ 6m/ $ 25m = 0.24 = 24% R2 = 10% dan w2 = $ 8m/ $ 25m = 0.32 = 32% R3 = 5% dan w3 = $ 11m/ $ 25m = 0.44 = 44%

Perhatikan bahwa jumlah dari w1, w2, dan w3 adalah 1. Substitusi ke dalam

persamaan (1) akan menghasilkan:

Rp = 0.24 (12%) + 0.32 (10%) + 0.44 (5%) = 8.28 %

92

Page 93: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

2. Expected Return Persamaan (1) menghitung actual return dari portofolio selama periode terentu.

Bila investor ingin menghitung expected return dari portofolio, rumusnya sebagai

berikut:

E (Rp) = w1 (R1)+ w2 (R2)+ …+ wg (Rg) (2)

E (R ) menunjukkan ekspektasi, dan E (Rp) kadangkala disebut expected return

dari portofolio selama periode tertentu.

Expected return dari aset beresiko i dihitung sebagai berikut:

E (Ri) = p1 r1 + p2 r2+ ... + pn rn

Dimana :

rn = return yang mungkin terjadi pada kondisi ke-n untuk aset i

pn = probabilitas yang memungkinkan terjadinya rn

n = banyaknya kondisi yang memungkinkan terjadinya return

Contoh:

Seorang investor mempertimbangkan investasi pada saham XYZ, yang

mempunyai probabilitas return seperti dibawah ini. Dalam kenyataan, distribusi

probabilitas didapat dari historical return.

Tabel 1. Distribusi probabilitas untuk return saham XYZ

n Kondisi Ekonomi Return Probabilitas Terjadi

1 Bagus sekali 15 % 0.50

2 Bagus 10% 0.30

3 Sedang 5% 0.13

4 Kurang 0% 0.05

5 Kurang Sekali -5% 0.02

Total 1.00

Substitusi ke dalam persamaan (3), kita dapatkan:

E (Rxyz) = 0.50 (15%) + 0.30(10%) + 0.05 (0%) + 0.02 (-5%) = 11%

93

Page 94: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

VII.2 Resiko dan Anti Resiko Resiko adalah banyaknya kemungkinan hasil yang akan menjadi mungkin.

Sedangkan harapan, secara sederhana adalah suatu kesempatan investasi

dalam suatu kekayaan tertentu yang ditempatkan pada resiko dan ini hanya ada

dua kemungkinan.

Nilai yang diharapkan ( ) ( ) 2.11. wwwE ρρ −+= ( )[ ] ( ) ( )[ ]22

21

2 1. wEwwEw −−+−= ρρσ 2ρσ =

Fair Game = Zero Risk Premium

Risk Averse (anti resiko) adalah membandingkan yang hanya bebas resiko

atau spekulasi. Investor dapat menentukan kekayaan atau utility atau kepuasan.

Skor untuk persaingan portofolio investasi dasar dalam pengembalian yang

diharapkan dan resiko portofolio. Besarnya nilai utility menunjukkan portofolio

dengan banyaknya atraktif profile resiko pendapatan. Portofolio diperoleh dari

besarnya skor utility untuk nilai pengharapan yang besar dan skor rendah untuk

besarnya penguapan.

( ) 205,0 σμ ArE −=

Dimana:

μ = nilai utility

A = indeks keengganan investor

0,05 = skala kebiasaan yang maklum untuk nilai yang diharapkan standar

deviasi.

Utility adalah pembesaran dengan nilai pengharapan yang tinggi dan

penurunan resiko yang tinggi. Variance adalah suatu ukuran resiko portofolio

yang memadai. Contoh: pembelian portofolio dengan nilai yang diharapkan 22%

dan σ = 34%. T-bills dengan memberikan pengembalian bebas resiko = 5%.

Resiko premium dalam resiko portofolio adalah besar, 17% resiko dalam proyek

adalah juga membawa bahwa investor tidak akan membutuhkan pengambil

resiko dengan resiko yang besar untuk memilih seluruh strategi. Setiap untuk A =

3. Anti resiko yang moderat sebagai parameter.

94

Page 95: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Nilai utility portofolio resiko = 22 – (0.005 x 3 x 342) = 4,66 %

Nilai yang diharapkan sebagai pinalti untuk resiko adalah = 0.005 x 3 x 342 =

17,34 %

Certainty Equivalent Rate Portfolio adalah tingkat investasi bebas resiko

yang akan dibutuhkan pada penawaran dengan tertentu pada persamaan yang

dipertimbangkan secara atraktif sebagai resiko portofolio. Portofolio hanya layak

jika persamaan pengembalian yang diharapkan tertentu dan alternatif bebas

resiko.

Mean Variance (M -V) = ( ) ( ) BABA danrErE σσ ≤≥

Expected return

E(r)

σ Utility = E(r) – 0,005A σ2

10 % 20,0 % 10 – 0,005 x 4 x 400 = 2

15 % 25,5 % 15 – 0,005 x 4 x 650 = 2

20 % 30,0 % 20 – 0,005 x 4 x 900 = 2

25 % 33,9 % 25 – 0,005 x 4 x 1150 = 2

Normal Year for Sugar Abnormal Year

Bullish Stock

Market

Bearish Stock

Market

Sugar Crisis

Probability 0,5 0,3 0,2

ROR 25% 10% -25%

Expected Return E( r ) = ( ) ( )srsS

.Pr∑

= (0,5 x 25) + (0,3 x 10) + (0,2 x -25)

= 10,5 %

σ2 Best = 0,5 (25 – 10,5) 2 + 0,3 (10 – 10,5) 2 + 0,2 (10 – 10,5) 2

Variance (σ2 ) = ( ) ( ) ( )[ 2.Pr rEsrsS

−∑ ] =357,25

25,357=σ = 18,9%

95

Page 96: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Expected Rate of Return

E(rHumanex) = 0,5 (rBest) + 0,5 (rBills)

= (0,5 x 10,5) + (0,5 x 5)

= 7,75 %

σHumanex = 0,5 x σBest

= 0,5 x 18,9

= 9,45 %

Normal Year for Sugar Abnormal Year

Bullish Stock

Market

Bearish Stock

Market

Sugar Crisis

Probability 0,5 0,3 0,2

ROR 1 % -5 % 35 %

Expected Return E( r ) = ( ) ( )srs

S.Pr∑

= (0,5 x 1) + (0,3 x -5) + (0,2 x 35)

= 6 %

Variance (σ2 ) = ( ) ( ) ( )[ ]2.Pr rEsrsS

−∑

σ2 Best = 0,5 (1 – 6) 2 + 0,3 (-5 – 6) 2 + 0,2 (35 – 6) 2

= 217

217=σ = 14,73 %

Expected Rate of Return

E(rHumanex) = 0,5 (rBest) + 0,5 (rBills)

= (0,5 x 6) + (0,5 x 5)

= 5,5 %

σHumanex = 0,5 x σBest

= 0,5 x 14,73

= 7,365 %

96

Page 97: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Normal Year for Sugar Abnormal Year

Bullish Stock

Market

Bearish Stock

Market

Sugar Crisis

Probability 0,5 0,3 0,2

ROR 13 % 2,5 % 5 %

Expected Return E( r ) = ( ) ( )srs

S.Pr∑

= (0,5 x 13) + (0,3 x 2,5) + (0,2 x 5)

= 8,25 %

Variance (σ2 ) = ( ) ( ) ( )[ ]2.Pr rEsrsS

−∑

σ2 Best = 0,5 (13 – 8,25) 2 + 0,3 (2,5 – 8,25) 2 + 0,2 (5 – 8,25) 2

= 23,3125

3125,23=σ = 4,83 %

Expected Rate of Return

E(rHumanex) = 0,5 (rBest) + 0,5 (rBills)

= (0,5 x 8,25) + (0,5 x 5)

= 56,625 %

σHumanex = 0,5 x σBest

= 0,5 x 4,83

= 2,415 %

Portofolio E( r ) σ

All in Best Candy 10,5 % 18,90 %

Half in T-Bills 6,0 % 14,73 %

Half in Sugar Kane 8,25 % 4,83 %

Cov ( rBest, rKane) = 0,5 (25 – 10,5) (1 – 6) + 0,3 (10 – 10,5) (-5 – 6)

Cov ( rBest, rKane) = ( ) ( ) ( )[ ] ( ) ( )[ ]KaneKaneBestBestS

rEsrrEsrs −−∑Pr + 0,2 (-25 – 10,5) (35 – 6)

= -240,5

97

Page 98: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Normal Year for Sugar Abnormal Year

Bullish Stock

Market

Bearish Stock

Market

Sugar Crisis

Probability 0,5 0,3 0,2

Rate of Return (%)

Best candy 25 10 -25

Sugar Kane 1 -5 35

( ) [ ]SugarKaneBest

SugarKaneBest rrCovSugarKaneBest

σσρ

,,

, =

( )73,1490,18

5,240,×

−=SugarKaneBestρ = -8,86

σp

2 = w12 σ1

2 + w22 σ2

2 + 2w1 w2 Cov (r1,r2)

Best dan Sugar Kane w1 = w2 = 0,5

σp2 = (0,52 x 18,22) + (0,52 x 14,732) + [2 x 0,5 x 0,5 x (-240,5)] = 23,3

σp = √23,3 = 4,83%

MAD (Mean Absolute Deviation)

MAD = ( ) ( ) ( )[ ]rEsrlueabsolutevasn

S−×∑

=1Pr

M3 = ( ) ( ) ( )[ ]21

Pr rEsrsn

S

−∑=

Distribusi Probabilitas U = E(r) – b0

2 + b1M3 – b2M4 + b3M5 – …

σ2 = ( ) ( ) ( )[ ]21Pr rEsrs

n

S−∑

=

σ(harian) = σ(tahunan) √1/250

σ2 (bulanan) = 2/12

98

Page 99: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

P = 1/2 $ 150.000

$ 100.000

1-P = 1/2 $ 150.000

Utility Kekayaan dengan Utility Log Utility yang diharapkan (Expected Utility) =

V (R) = ( ) ( )[ nRnn

logPr0∑∞

=

]

V (R) = ( ) ( )11

02log2/1

+∞

=∑

n

n

Log Utility = Log (100000) – Log (150000)

VII. Alokasi Modal antara Aset Beresiko dan Aset Tidak Beresiko (Bebas Resiko) Keputusan alokasi modal adalah proporsi pilihan seluruh portofolio yang

ditempatkan ke dalam yang aman tetapi dengan pengembalian pasar sekuritas

yang rendah. Versus Beresiko tetapi tingginya pengembalian sekuritas seperti

saham. Pilihan fraksi membagi dana ke investasi yang beresiko adalah bagian

pertama keputusan alokasi aset investor. Keputusan pilihan sekuritas

menguraikan pilihan dengan sekuritas biasa ke pemegang tanpa

pengelompokkan aset masing-masing.

Contoh:

Total nilai pasar portofolio adlah $ 300 000 dimana $ 90 000 diinvestasikan ke

aset pasar uang yang bebas resiko. Sisanya $ 210 000 dalam saham yang

99

Page 100: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

beresiko dimana $ 113 400 ke IBM dan $ 96 600 ke GM, IBM dan GM portofolio

beresiko.

Jawab:

IBM = w1 = 113.400 ------------ 210.000 = 0,54

GM = w2 = 96.600 ------------ 210.000 = 0,46 Portofolio lengkap:

210.000 Y = ------------ = 0,7 (aset beresiko) 300.000 210.000 1 - Y = ------------ = 0,3 (aset bebas resiko) 300.000 Bobot masing-masing saham dalam portofolio lengkap adalah:

IBM = w1 = 113.400 ------------ 300.000 = 0,378

GM = w2 = 96.600 ------------ 300.000 = 0,322

Portofolio beresiko = 0,378 + 0,322 = 0,70

Berbagai jenis investasi memiliki resiko yang berbeda-beda pula, maka

tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh masing-masing investasi berbeda-

beda pula, sehingga semakin tinggi suatu resiko suatu investasi, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang disyaratkan.

100

Page 101: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Pada situasi ketidakpastian, investor hanya bisa mengharapkan tingkat

keuntungan yang akan diperoleh dan belum pasti. Ketidakpastian atau resiko

investasi tersebut diukur dengan penyebaran nilai tingkat keuntungan disekitar

nilai tingkat keuntungan yang diharapkan dengan menggunakan ukuran

penyebaran deviasi standar (variance).

Para investor melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin

mengurangi resiko yang mereka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang

diharapkan dari portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat

keuntungan yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk

portofolio tersebut, deviasi standar portofolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang

sejauh koefisien korelasi antar saham yang membentuk portofolio tersebut lebih

kecil dari satu. Semakin rendah koefisien korelasi, semakin efektif penurunan

deviasi standar.

a. Portofolio satu aset beresiko dan satu aset bebas beresiko Tingkat pengembalian dalam portofolio lengkap:

rc = y rp + (1 – y) rf

c = tingkat pengembalian dalam portofolio lengkap

y = portofolio beresiko

1 – y = aset bebas resiko

rp = tingkat pengembalian aset beresiko

rf = tingkat pengembalian aset bebas resiko

Ekspektasi tingkat pengembalian portofolio:

E(rc) = y E(rp) + (1 – y) rf – rf + y [E(rp) - rf ]

σc= y σp

S = E(rp) - rf

------------- σp

dimana: S = garis alokasi modal ( CAL = Capital Alocation Line)

Bila diketahui : E(rp) = 15 % ; rf = 7 %, maka rp = 15 % - 7% = 8 %

σp = 22 % ; σc = y σp = 22 y

101

Page 102: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Jawab: E(rc) = 7 % + 8 % = 15 %

15% - 7% S = ------------- 22%

= 0,36%

Budget investasi = $ 300.000

Pinjaman = $ 120.000

420.000 Y = ------------- 300.000

= 1,4 (aset beresiko)

Aset bebas resiko = 1 – y

= 1 – 1,4 = 0,4

i = interset rate = 7%

E(rc) = 7 % + (1,4 x 8%) = 18,2%

σc= 1,4 x 22% = 30,8%

18,2% - 7% S = ----------------- 30,8%

= 0,36%

Toleransi resiko dan alokasi aset μ = E(rc) – 0,005A σ2

Dimana: A = koefisien tidak suka resiko,

y* optimal untuk investor yang tidak suka resiko

E(rc) = rf + y [E(rp) - rf ]

Σc2 = y2p2

Max y = E(rc) – 0,005A c2

Max y = rf + y [E(rp) - rf ] – 0,005Ay2 p2

E(rp) - rf y* = ------------- 0,1Ap2

102

Page 103: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

b. Optimal resiko portofolio 1. Diversifikasi dan resiko portofolio Strategi diversifikasi adalah menambah sekuritas dalam portofolio.

• Portofolio dua aset beresiko

Debt Equity

Expected Return [E(r)] 8% 13%

Standar Deviasi [σ] 12% 20%

Covariance [Cov rD, rE] 72

Corelation Coeficient [PDE] 30

rp = wD rD + wE rE

wD = investasi dalam obligasi

rD = tingkat pengembalian hutang

wE = investasi dalam saham (1 - wD)

rE = tingkat pengembalian modal E(rD) = wD E(rD) + wE E(rE)

• Variance dua portofolio aset

σp2 = wD

2 D2 + wE2 E2 + 2wD wE Cov (rD,rE)

Cov (rD,rD) = ( ) ( )[ ] ( )[ ]DDDDscenario

rErrErskenario −∑ ,Pr

Cov (rD,rD) = ( ) ([ ]2,Pr DDscenario

rErskenario∑ )

Cov (rD,rD) = D2

σp2 = wD wE Cov (rD,rD) + wE wE Cov (rE,rE) + 2wD wE Cov (rD,rE)

Covariance Bobot Portofolio

wD wE

wD Cov (rD,rD) Cov (rD,rE)

wE Cov (rE,rD) Cov (rE,rE)

103

Page 104: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

σp2 = wx

2 x2 + wy2 y2 + wz

2 z2 + 2wx wy Cov (rx,ry) + 2wx wz Cov (rx,rz) + 2wy wz Cov

(ry,rz)

Cov (rD,rD) = DE DE

p2 = wD2 D2 + wE

2 E2 + 2wD wE DE DE

DE = 1

σp2 = (wD D + wE E) 2

= wD D + wE Eσp = Absolute value (wD D + wE E)

E wD = ------------- D + E

D WE = ------------- = 1 - wD D + E

( )( )

( )ED

EDD rrCovED

rrCovEw

,22

2

min 2−+−−

=

W min Dp-1 = E ------------- D + E

2. Seleksi Portofolio Model Markowitz Pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return) =

( ) ( ) ( )0

01

i

iiii P

PDEPErE

−+=

( ) ( )i

n

iip rEwrE ∑

=

=1

( ) 2

1 1

2 ,cov ijij

n

i

n

jip rrww σσ == ∑∑

= =

Cov (ri,rj) = ρij, σi σj

Jika wi = 1/ni i=j dan cov(ri,rj) = σi2

104

Page 105: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

( )ji

n

i

n

ii

n

ip rrCovnnn ,111

1 12

2

1

2 ∑∑∑= ==

+= σσ

1≠j

∑=

=n

iin

1

22 1 σσ

( ) ( )∑∑= =−

=n

i

n

iji rrCov

nnCov

1 1

,1

1

1≠j

105

Page 106: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

DAFTAR PUSTAKA

E.A.KOETIN, Pasar Modal Indonesia (Restrospeksi Lima Tahun Swastanisasi

BEJ), Pustaka Sinar harapan kerjasama dengan PT. Bursa Efek Jakarta,

Jakarta, 1997.

HUSNAN, SUAD & PUDJIASTUTI, ENNY, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, YKPN, Yogyakarta, 1993

I PUTU GEDE ARY SUTA, Foundation of Our Capital Market, Yayasan Sad

Satria Bhakti, Jakarta, 2000

I PUTU GEDE ARY SUTA, Menuju Pasar Modal Modern, Yayasan Sad Satria Bhakti, Jakarta, 2000

IMAN SJAHPUTRA TUNGGAL, DKK, Peraturan Perundang-undangan Pasar Modal di Indonesia, Harvarindo, Jakarta, 1997

SRI HANDARU YULIATI, DKK, Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi, Andi, Yogyakarta, 1996

USMAN, MARZUKI, DKK, ABC Pasar Modal Indonesia, LPPI/IBI, Jakarta, 1990

WINGER BERNARD J., & FRASCA RALPH R., Investment (Introduction to Analysis and Planning), Third Edition, Prentice Hall International Inc,

1995

106

Page 107: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

LAMPIRAN

I.1 APLIKASI SIMULASI PERDAGANGAN EFEK Struktur Menu SPO (Sistem Perdagangan Otomatis)

1. Session - Log On - Log Off - Keluar

2. Edit - Regular Order

• Buy • Sell

- Negotiated Deal • Input • Confirm

- Withdraw • Order/Deal • Today Orders • All Order

3. View - Securities - Summary - Indices - Orders - Trades - Negotiated Deal - Order Book

4. Window - Cascade - Tile Horizontal - Tile Vertical - Arrange Icons - Close

5. Option - Password - Calculator - Toolbar

6. Help - About

1. Session a. Session Log On Untuk masuk ke SPO oleh masing-masing User/Pemakai.

b. Session Log Off Untuk keluar dari SPO dengan menutup semua yang aktif.

c. Session Keluar Untuk keluar dari sistem

107

Page 108: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

2. Edit regularOrder & Negotiated a. Edit regular Order Buy

• Untuk memasukkan order permintaan beli di pasar regular dapat

dilakukan dengan memilih salah satu cara di bawah ini:

- menggunakan Menu Bar, pilihlah Edit kemudian Regular Order kemudian Buy.

- menggunakan Tool Bar, tekan tool (gb, toolbar) (warna merah).

• Untuk mengisi data Board, kode security dan kode Trading Account dapat

dilakukan dengan salah satu cara dibawah ini:

- menuliskan data secara langsung

- memilih isian data dengan salah satu cara dibawah ini:

Menekan tombol button (scroll bar) atau

Menggunakan tombol ↑ dan ↓

• Untuk mengisi data Price dan Quantity (dalam satuan Lot), SPO akan

memunculkan Pop-Up menu yang berisi informasi harga dan jumlah untuk

penawaran beli dan penawaran jual, harga transaksi (tertinggi terakhir,

dan terendah), serta jumlah saham yang dapat dibeli pemodal asing.

- Broker Reference, bersifat optional, berisi catatan User

Tekan [OK] atau [enter]

- tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin

memperbaiki pengisian data.

- tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika pengisian sudah

benar.

- tekan button [OK] atau [enter]

b. Edit Regular Order – Sell

• Untuk memasukkan order penawaran jual di pasar regular dapat

dilakukan dengan memilih salah satu cara di bawah ini:

- Menggunakan Menu Bar, pilih Edit kemudian Regular order kemudian

Sell.

108

Page 109: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

- Menggunakan toolbar Order Sell

• Untuk mengisi data Board, kode security dan kode Trading Account dapat

dilakukan dengan salah satu cara dibawah ini:

- menuliskan data secara langsung

- memilih isian data dengan salah satu cara dibawah ini:

Menekan tombol button (scroll bar) atau

Menggunakan tombol ↑ dan ↓

• Untuk mengisi data Price dan Quantity (dalam satuan Lot), SPO akan

memunculkan Pop-Up menu yang berisi informasi harga dan jumlah untuk

penawaran beli dan penawaran jual, harga transaksi (tertinggi terakhir,

dan terendah), serta jumlah saham yang dapat dibeli pemodal asing.

- Tekan [OK] atau [enter]

- tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin

memperbaiki pengisian data.

- tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika pengisian sudah

benar.

- tekan button [OK] atau [enter]

c. Edit Negotiated Deals - Input Hasil negosiasi yang sudah disepakati antara Anggota Bursa Jual dengan

Anggota Bursa Beli perlu dilaporkan kepada Bursa oleh User Jual dan

dikonfirmasi oleh User Beli.

Hasil negosiasi dimasukkan (input) oleh User Jual dengan cara sebagai

berikut :

- pada Menu Bar, pilih option Edit - pilih option Negotiated Deals - pilih option Input

• Untuk mengisi data Board, kode security dan kode Trading Account dapat

dilakukan dengan salah satu cara dibawah ini:

- menuliskan data secara langsung

- memilih isian data dengan salah satu cara dibawah ini:

109

Page 110: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Menekan tombol button (scroll bar) atau

Menggunakan tombol ↑ dan ↓

• Quantity diisi dalam satuan saham

• Tekan OK, akan muncul tampilan konfirmasi

• Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin

memperbaiki pengisian data.

• Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika pengisian sudah

benar.

• Tekan button [OK] atau [enter] untuk mengakhiri.

d. Edit Negotiated Deals - Confirm Hasil negosiasi yang sudah dimasukkan (input) oleh User Jual

dikonfirmasikan oleh User Beli dengan cara sebagai berikut:

- Tampilkan Negotiated Deals (cara dapat dilihat pada petunjuk View

Negotiated Deals)

- Arahkan kursor pada baris data Negotiated Deals yang akan dikonfirmasi

(status open) hasil input User Jual.

- Pada menu bar pilih option Edit.

- Pilih option Negotiated Deals

- Pilih option Confirm

- Tekan [OK], lalu

- Tekan button [OK] atau [enter] kembali, maka akan tampil Received

Message

- Tekan button [OK] atau [enter]

e. Edit Withdraw Orders/Deals Form ini dipergunakan untuk membatalkan Order/deal yang tela diinput dan

belum teralokasi.

Syarat melakukan Withdraw:

- Window Orders pasar Regular atau Negotiated Deals pasar negosiasi

harus dalam posisi aktif.

110

Page 111: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

- Order yang akan di withdraw harus dalam status = ‘O’ (open) atau

‘S’(freeze)

Untuk withdraw order Jual/Beli, atau order jual pada pasar negosiasi, langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tampilkan/aktifkan window orders atau window negotiated deals, arahkan

kursor pada posisi order atau deal yang akan diwithdraw, kemudian:

- Tampilkan form untuk withdraw, dengan salah satu cara dibawah ini:

Menggunakan menubar, pilih Edit kemudian Withdraw dan

Order/Deal Menggunakan Tool Bar Withdraw

- Tekan [OK] untuk melanjutkan withdraw

- Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin

membatalkan withdraw.

- Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika ingin melanjutkan

withdraw

f. Edit Withdraw Today Orders Form ini dipergunakan untuk membatalkan semua order yang dimasukkan dan

belum teralokasi pada hari bursa yang bersangkutan.

Syarat order yang akan diwithdraw:

- window order harus dalam posisi aktif

- order yang dapat dibatalkan (withdraw) hanya order yang berstatus open

(“o”) atau Freeze (“S”).

Untuk withdraw semua order hari bursa yang bersangkutan, langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

- Menggunakan Menubar, pilih Edit kemudian Withdraw dan Today Order - Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin

membatalkan withdraw.

- Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika ingin melanjutkan

withdraw

111

Page 112: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

g. Edit Withdraw All Orders Form ini dipergunakan untuk membatalkan semua order yang dimasukkan

dan belum teralokasi.

Syarat order yang akan diwithdraw:

- window order harus dalam posisi aktif

- order yang dapat dibatalkan (withdraw) hanya order yang berstatus open

(“o”) atau Freeze (“S”).

Untuk withdraw semua order, langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

- Tampilkan/aktifkan Window Orders, kemudian:

Menggunakan Menubar, pilih Edit kemudian Withdraw dan All Order

Tekan button [NO] atau huruf “N, n” pada keyboard, jika ingin

membatalkan withdraw.

Tekan button [Yes] atau huruf “Y, y” pada keyboard, jika ingin

melanjutkan withdraw

3. View a. View Security Tampilan security dipergunakan untuk melihat informasi lengkap suatu

saham pada jenis pasar tertentu yang antara lain menyajikan informasi

sebagai berikut:

- Status saham.

- Harga permintaan/ penawaran beli/jual terbaik

- Tanggal dan harga transaksi terakhir hari ini

- Porsi asing (yang boleh dibeli asing dan yang sudah dibeli asing)

- Jumlah oreder yang masih open/terjadi

- Nilai perubahan harga naik/turun

Untuk melihat informasi diatas, dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

- Tampilan form securities dapat dilakukan dengan memilih salah satu

cara dibawah ini:

112

Page 113: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Menggunakan Menubar, pilih View kemudian Securities

Menggunakan Toolbar, tekan tombol Securities

- Pilihlah salah satu pasar (boards) yang dibutuhkan, tekan [OK]

Pada tampilan diatas, kolom sebelah kiri berisi semua security yang

tercatat di bursa, dan kolom sebelah kanan adalah tempat security yang

sudah dipilih untuk dipantau.

Selain kolom diatas, terdapat juga 7 button yang berfungsi sebagai

berikut:

• Add : untuk memindahkan satu atau beberapa security yang dipantau

dari bagian kiri ke bagian kanan dengan cara memilih security pada

bagian kiri, kemudian tekan button ’Add’

• Remove : untuk menghapus security yang sudah dipilih di bagian

kanan dengan cara memilih security yang akan dihapus, kemudian

tekan button ’ Remove’

• Add All : untuk memindahkan semua securities yang ada di bagian kiri

ke bagian kanan, dengan cara tekan button ’Add All’

• Sectors : untuk memilih security berdasarkan jenis sektor usahanya

dengan cara a.d.3

• Remove All : untuk menghapus semua securities yang ada di bagian

kanan, dengan cara tekan button ’ RemoveAll’

• [OK] : untuk melanjutkan kegiatan dan data siap ditampilkan

• [Cancel] : untuk membatalkan kegiatan melihat informasi security di

setiap pasar - Jika user ingin memilih security berdasarkan jenis sektornya, maka klik

button Sectors

- Pilihlah sektor yang diinginkan, tekan [OK], akan ditampilkan form seperti

pada angka 2 diatas.

- Setelah memilih security yang akan dipantau, tekan [OK]

Form securities ini menampilkan data pasar untuk securities yang sudah

dipilih pada tahap pemilihan diatas. Setiap securities ditampilkan dalam satu

baris data dalam kolom-kolom.

113

Page 114: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

b. View Summary Tampilan ini dipergunakan untuk melihat ringkasan informasi (rekapitulasi

perdagangan) dari setiap sektor usaha di suatu pasar tertentu. Informasi yang

disajikan adalah informasi terakhir sesuai dengan perubahan data

perdagangan yang terjadi pada hari bursa yang bersangkutan (real time

update).

- Untuk menampilkan form Summary dilakukan dengan memilih salah satu

cara dibawah ini:

Menggunakan Menubar, pilih View kemudian Summary

Menggunakan Toolbar Summary

- Pilihlah salah satu board yang akan dilihat

- Tekan [OK]

c. View Negotiated Deals Tampilan ini dipergunakan untuk melihat informasi dari hasil negosiasi yang

dimiliki oleh user di Pasar negosiasi.

Tampilan Negotiated Deals dapat ditampilkan dengan memilih salah satu cara

dibawah ini:

Menggunakan Menubar, pilih View kemudian Negotiated Deals

Menggunakan Toolbar Negotiated Deals

Data hasil Negotiated Deals yang dimasukkan (input) oleh User Pihak Jual

akan dimunculkan di Form Negotiated Deals di user Pihak Jual dan user

Pihak beli.

Status Negotiated Deals adalah open untuk Negotiated Deals yang belum

dikonfirmasikan (Confirm) oleh User Pihak Beli.

4. Windows a. Window - Cascade Menu ini dipergunakan untuk menyusun posisi seluruh window (lebih dari

satu) yang sudah dibuka secara bertumpuk dengan terurut dan hanya

114

Page 115: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

judul window saja yang akan tampak, kecuali untuk window yang aktif

(window yang paling depan).

Untuk menyusun window secara urut bertumpuk, langkah yang perlu

dilakukan adalah:

Pada Menubar pilih menu option kemudian Cascade b. Window - Tile Horizontal Menu ini dipergunakan untuk menyusun posisi seluruh window (lebih dari

satu) yang sudah dibuka secara horizontal dan merata.

Untuk menyusun window secara horizontal, langkah yang perlu dilakukan

adalah:

Pada Menubar pilih menu option kemudian Horizontal c. Window – Tile Vertical Menu ini dipergunakan untuk menyusun posisi seluruh window (lebih dari

satu) yang sudah dibuka secara vertical dan merata.

Untuk menyusun window secara vertical, langkah yang perlu dilakukan

adalah:

Pada Menubar pilih menu option kemudian Vertical d. Window – Arrange Icons Menu ini dipergunakan untuk menyusun semua icon window yang dibuka

dan diminimize (dalam posisi non-aktif dan minimize) yang ada secara

teratur/sejajar.

Untuk menyusun icon secara teratur, langkah yang perlu dilakukan

adalah:

Pada Menubar pilih menu option kemudian Arrange Icons

e. Window – Close Menu ini dipergunakan untuk menutup satu window yang sedang aktif

dengan cara:

Pada Menubar pilih menu option kemudian Close

115

Page 116: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Maka pada layar komputer window yang telah anda tutup tidak akan

tampak lagi.

5. Option a. Option – Password

Menu ini dipergunakan untuk mengubah password pemakai SPO, langkah

yang perlu dilakukan adalah:

- Pada Menubar, pilih Options kemudian Password

Disini user harus memasukkan password lama yang masih berlaku

- Kalau ingin melanjutkan kegiatan mengubah Password ini, setelah

memasukkan password yang lama, tekan [OK]

Disini user harus memasukkan Password baru yang diinginkan.

- Setelah memasukkan password baru, tekan [OK]

Disini user harus memasukkan Password baru seperti diatas sekali lagi.

- Sampai disini user masih diberi kesempatan untuk membatalkan

perubahan password. Kalau ingin melanjutkan kegiatan mengubah

Password ini, maka tekan [OK], jika tidak, tekan [Cancel], kemudian

sistem akan mengkonfirmasikan bahwa password telah berhasil dirubah.

b. Option – Tool Bar, Status Bar Set Tool Bar, Status Bar dilakukan untuk mengaktifkan fungsi-fungsi Tool

Bar dan Status Bar.

Jika tanpa tanda √ pada :

- Tool Bar, maka tool bar pada tampilan SPO tidak akan berfungsi dan

tidak tampak

- Status Bar, maka status bar pada tampilan SPO tidak akan berfungsi

dan tidak tampak

116

Page 117: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

6. Help a. Help – View User – ID Tampilan ini dipergunakan untuk melihat identitas user (User – ID SPO)

yang sedang berada di SPO pada setiap workstation yang ada.

Informasi ini dipergunakan karena untuk satu workstation dimungkinkan

untuk dapat dipakai oleh lebih dari satu user dari anggota bursa yang

sama.

Langkah yang dilakukan untuk mendapat identitas user:

- Klik mouse di menu Help kemudian About

I.2 APLIKASI INVEST (FUNDAMENTAL ANALYSIS) A. Panduan Menjalankan Program Invest Program Invest dimulai dengan mengklik shortcut “INVEST” pada Menu utama Windows. Selanjutnya akses perintah yang tersedia pada menu pilihan tertera di layar untuk memilih dan menjalankan suatu fungsi tertentu. B. Menu Utility Setelah masuk ke dalam Menu Investasi, lihat layar di bagian bawah dimana terdapat beberapa perintah. Untuk masuk ke menu Utility tekan tombol F5. Menu Utility terdiri atas pilihan sebagai berikut : 1. Create a file

Membuat data dan menyimpan data dalam suatu file yang digunakan sebagai input untuk program investasi.

2. Up date a file Merubah dan atau menghapus data pada file yang telah dibuat atau disimpan.

3. Merge data Menggabungkan data dari file-file input yang telah dibuat sebelumnya.

4. Print a file Menyusun dan mencetak data dari file-file input ataupun output.

5. Graph Menyusun, menampilkan dan mencetak grafik.

6. Housekeeping Menampilkan, mengkopi, mengganti nama atau menghapus file dan merubah pilihan nama cetak.

117

Page 118: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Sebelum melakukan Analisis Investasi dengan pendekatan Fundamental Analysis, anda harus menginput terlebih dahulu Data Laporan Keuangan perusahaan yang digunakan yaitu : Neraca dan Laporan laba Rugi. Untuk menginput data Laporan Keuangan perusahaan anda pilih No. 1 (Create a file), sedangkan jika anda telah menginput sebelumnya lalu ingin meng-edit atau melihat data (di screen) yang pernah diinput pilih No. 2 (Up Date a file). Setelah selesai pengisian data Laporan Keuangan, jika anda ingin mencetak di kertas, maka pilih No. 4 (print a file).

C. Analisis Financial Dasar

Beberapa alat bantu analisis Financial yang terdapat di Investment Menu meliputi :

Investment Analysis & Portofolio Management

Investment Menu

The following options are available : 1. Time value of money 2. Risk and Return 3. Security Analysis 4. Portfolio Analysis 5. Company Analysis 6. Financial Planning 7. Regression Analysis 8. Time Series Analysis & Forecasting

Select one option F1=Help F2= F3= F4= F5=Utility Menu F6=Exit Prog.

============================================================

1. Analisis Sekuritas

Untuk menghitung Nilai Sekuritas dengan menu Security Analysis, tekan pilihan No. 3, maka layar akan tampak sebagai berikut :

Investment Analysis & Portofolio Management

Investment Menu

The following options are available : 1. Commond Stock 2. Bond

118

Page 119: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

3. Prefered Stock 4. Options 5. Future

Select one option F1=Help F2= F3= F4=File Options F5=T/V Menu F6=Inv. Menu

============================================================ Kunci F4 untuk memilih atau merubah file input atau output untuk analisis berbagai risk and return.

Risk and Return Input File : Not Used

Disk Drive - File Name - Output File : Disk Drive - File Name -

F1=Help F2= F3= F4=List File F5=Invest Menu F6=Utility Menu ============================================================ 1. Saham Biasa (Commond Stock)

Kemudian menekan pilihan No. 1 untuk mengakses commond stock. Beberapa metode untuk menghitung nilai Saham Biasa disajikan sbb : • Model Nilai Buku (Book Value Model)

Total Asset – total liability – preffered stock P = ----------------------------------------------------------------------- Number of shares of commond stocks outstanding P : Nilai per lembar Saham Biasa Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai akuntansinya. Contoh : Berapa nilai per lembar saham jika diketahui total asset Rp. 625.000,- total liabilities Rp. 395.000,- dan 2000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp. 15,- per lembar dan saham biasa beredar sebanyak 17.000 lembar.

Risk and Return Book Value Model Enter the following data : Total Asset – 625000 Total liabilities – 395000 Prefered value stock – 30000 Outstanding shares of common stock – 1700 Commond stock value – 11.76

119

Page 120: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Book value model completed

F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Preview Menu F6=Invest Menu ============================================================

• Model Nilai Likuidasi (Liquidation Value Model). Model ini menyatakan bahwa nilai saham biasa sama dengan nilai asset perusahaan jika dijual pada harga yang berlaku sekarang setelah dikurangi dengan total liabilities dan prefered value stock dan dibagi dengan outstanding shares of commond stock yang merupakan hak para pemegang saham, jika perusahaan dilikuidasi. Total liquidated Value of asset – Total liabilities – Prefered stock P = ---------------------------------------------------------------------------------------- Number of commond stock outstanding Contoh :

Berapa nilai per lembar saham jika diketahui nilai likuidasi total asset Rp. 600.000,- total liabilities Rp. 378.000,- dan saham biasa yang beredar 30.000 lembar.

Risk and Return

Liquidation Valuation Model Enter the following data : Total Asset – 600000 Total liabilities – 378000 Prefered value stock – 0 Outstanding shares of common stock – 30000 Commond stock value – 7.40 Liquidation Value Model COmpleted

F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest Menu

• Model Rasio Harga –Laba Bersih (Price/ Earnings Ratio Model)

Model ini menyatakan bahwa laba perusahaan sama dengan laba rata-rata perusahaan dalam industri. Nilai saham perusahaan dihitung dengan mengalikan antara laba per lembar saham yang diharapkan oleh perusahaan dengan rasio harga rata-rata industri / laba. P = [P/E Ratio] * [Laba per lembar saham yang diharapkan (EPS)] EAT – Prefered Dividend P = ---------------------------------------------------------------------- Number of Shares of commond stock outstanding Contoh : Laba per lembar saham yang diharapkan Rp. 3,70. Jika rasio P/E rata-rata industri sama dengan 10, tentukan nilai saham biasanya.

120

Page 121: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Risk and Return

Price / Earning Ratio Model Enter the following data : Price Earning Ratio – 10 Expected Earnings per share – 3.70 Commond stock value – 37.00 Price / Earnings Model completed

F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest. Menu

• Model Pertumbuhan Dividen (Dividend Growth Model). Oleh karena sekuritas memberikan aliran kas selama dalam periode waktu, maka nilainya ditentukan dengan menggunakan teknik nilai waktu dari uang. Nilai suatu sekuritas adalah nilai sekarang dari seluruh aliran kas yang dihasilkan dari sekuritas tersebut pada masa yang akan datang. C1 C2 C3 Cn P = ------------- + -------------- + ------------- + ……. + ------------- (1 + k )1 ( 1 + k )2 ( 1 + k ) 3 ( 1 + k ) n

Dimana : P = Nilai Sekuritas C = Aliran kas N = Periode K = Tingkat pengembalian Rumus model pertumbuhan ini :

D1 D2 D ~ ~ Dt P = ------------- + -------------- + ……. + ------------- = E ------------- (1 + k )1 ( 1 + k )2 ( 1 + k ) n t = 1 ( k + 1 ) t Dt = Dividen saham biasa yang diharapkan

Ada tiga jenis model pertumbuhan dividen sebagai berikut : 1. Model pertumbuhan dividen nol (zero dividen growt model) 2. Model pertumbuhan dividen konstan (constant dividen growth model) 3. Model pertumbuhan dividen variabel (variabel dividen growth model) Analisis Sensitivitas Analisis ini untuk menghitung nilai saham biasa untuk nilai tingkat pengembalian yang diperlukan yang berbeda. Rumus untuk menghitung perubahan harga saham biasa apabila ada perubahan tingkat pengembalian sebagai berikut : Pj - P Cj = ---------- X 100 P Dimana :

121

Page 122: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Cj = % perubahan harga saham biasa jika ada perubahan dalam tingkat bunga dari k sampai kj

Pj = Harga saham biasa pada tingkat bunga kj P = Harga saham biasa pada tingkat bunga awal (k) a) Model Pertumbuhan Dividen Nol (Zero Dividen Growth Model)

Dividen tidak berubah dan tetap selamanya, maka nilai saham biasa : Do P = ------ k > 0

k Dimana : Do = D1 = D2 = …….. = D` Do = Dividen tahun-tahun terakhir Contoh : Jika diketahui dividen saham biasa Rp. 1,75 dan diharapkan sama selamanya. Tentukan nilai saham jika tingkat pengembalian yang diperlukan 11 % ? Lakukan analisis sensitivitas untuk tingkat pengembalian yang berbeda?

Risk and Return

Zero Dividend Growth Model Enter the following data : Most recent dividend – 1.75 Required rate of return (%) – 11

F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest. Menu

Input file : Risk and Return None Output file : b : commond Zero Dividend Growth Model Most Recent Dividend – 1.75 Sensitivity Analysis Required rate of return (%) - 11 Rate of Return Value % Change Commond Stock Value = 15.91 8.50 20.59 29.41 9.00 19.44 22.22 9.50 18.42 15.79 10.00 17.50 10.00 10.50 16.67 4.76 11.00 15.91 0.00 11.50 15.22 - 4.35

122

Page 123: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

12.00 14.58 - 8.33 12.50 14.00 - 12.00 13.00 13.46 - 15.38 13.50 12.96 - 18.52 Zero Dividens Growth Model completed F1=Help F2= F3= F4=Run again F5= Prev. Menu F6=Invest. Menu

b) Model Pertumbuhan Dividen Konstan (Constant Dividend Growth Model) Dalam model ini, dividen tumbuh pada tingkat yang konstan, dan tingkat pertumbuhan kurang dari tingkat pengembalian yang diperlukan. D1 = Do (1+g), D2 = Do (1+g)2,……… Do (1+g)1 Do(1+g)2 D1 P = ----------------- + ---------------- + ………= ------------ g < k

(1+k)1 (1+k)2 k – g Dimana : G = Tingkat pertumbuhan konstan D1 = Dividen pada akhir tahun 1 D1 = Do (1+g) Contoh : Hitung nilai saham biasa, jika perusahaan mengaharapkan untuk meningkatkan dividen saham biasanya Rp. 2,- tahun lalu dengan peningkatan 7 % per tahun dan tingkat pengembalian yang diperlukan 8 %. Lakukan analisis sensitivitas pada perubahan tingkat pengembalian yang diperlukan. Input file : Risk and Return None Output file : b:common Constant Dividen Growth Model Enter the following data : Most Recent Dividend – 2.00

Required rate of return (%) – 8 Constant rate of growth (%) – 7

F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest Menu

Input file : Risk and Return

123

Page 124: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

None Output file : b : commond ______________________________________________________________ Constant Dividend Growth Model Most Recent Dividend – 2 Sensitivity Analysis Required rate of return (%) - 8 Rate of Return Value % Change Constant rate of return (%) - 7 Common stock value = 214.00 5.50 00.00 00.00 6.00 00.00 00.00 6.50 00.00 00.00 7.00 00.00 00.00 7.50 428.00 100.00 8.00 214.00 0.00 8.50 142.67 -33.33 9.00 107.00 -50.00 9.50 85.60 -60.00 10.00 71.33 - 66.67 10.50 61.14 - 71.43 Constant Dividens Growth Model Completed F1=Help F2= F3= F4=Run again F5= Prev. Menu F6=Invest. Menu

c) Model Pertumbuhan Dividen Variabel (Variable Dividend Growth Model) Model ini untuk memperbaiki kekurangan model konstan. Ada beberapa kasus model pertumbuhan variabel, tapi dalam pembahasan ini dibatasi sampai dua tingkat model pertumbuhan variabel, dimana tingkat pertumbuhan tetap selama n tahun dan kemudian berubah ke tingkat konstan yang baru. D n+1 = Do (1+g1)n (1+g2) k > g2 n Do (1+g1)t Dn+1 1 P = E ----------------- + ----------- * ------------

t=1 (1+k)t (k-g2) (1+k)n Dimana : Do = Dividen tahun terakhir g1 = Tingkat pertumbuhan periode awal g2 = Tingkat pertumbuhan setelah periode awal Dt = Dividen saham biasa pada tahun t n = Jumlah tahun pada periode awal

124

Page 125: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Contoh : Perusahaan coklat meningkatkan tingkat pertumbuhan dividen dari 4 % setelah lima tahun menjadi 7 %. Tingkat pengembalian yang diperlukan 10 % dan pembayaran dividen terakhir Rp. 4,30. Tentukan nilais aham perusahaan tersebut dan lakukan analisis sensitivitas. Input file : Risk and Return None Output file : b:common Variabel Dividend Growth Model Enter the following data : Most Recent Dividend – 4.30

Required rate of return (%) – 10 Growth rate in initial periode (%) – 4 Growth after initial period – 5

F1=Help F2= F3= F4=Run Again F5=Prev. Menu F6=Invest Menu

Input file : Risk and Return None Output file : b : commond Variable Dividend Growth Model Most Recent Dividend – 4.3 Sensitivity Analysis Required rate of return (%) - 10 Rate of Return Value % Change Growth rate in initial period (%) - 4 Growth after initial period (%) - 7 Year in initial period - 5 Commond stock value = 134.09 7.50 799.33 496.13 8.00 400.20 198.46 8.50 267.16 99.24 9.00 200.63 49.62 9.50 160.70 19.85 10.00 134.09 00.00 10.50 115.07 -14.18 11.00 100.81 -24.80 11.50 89.71 -38.09 12.00 80.84 - 39.71 12.50 73.57 - 45.13 Variable Dividend Growth Model Completed F1=Help F2= F3= F4=Run again F5= Prev. Menu F6=Invest. Menu

125

Page 126: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

2. COMPANY ANALYSIS Beberapa alat bantu analisis Financial yang terdapat di Investment Menu meliputi :

Investment Analysis & Portofolio Management

Investment Menu The following options are available :

1. Time value of money 2. Risk and Return 3. Security Analysis 4. Portfolio Analysis 5. Company Analysis 6. Financial Planning 7. Regression Analysis 8. Time Series Analysis & Forecasting

Select one option

F1=Help F2= F3= F4= F5=Utility Menu F6=Exit Prog.

============================================================ Untuk mengetahui hasil perhitungan Rasio Keuangan berdasarkan Data Laporan Keuangan yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi, maka tekan pilihan No. 5 (Company Analysis), maka layar akan tampak sebagai berikut :

Investment Analysis & Portofolio Management

Company Analysis

The following options are available :

1. Liquidity Ratio 2. Activity Ratio 3. Debt Ratios 4. Profitability Ratios 5. Commond Stock ratios 6. Altzman Z - Score

Select one option F1=Help F2= F3= F4=File Options F5=Invest. Menu F6=Utility Menu

Selanjutnya anda pilih jenis Rasio Keuangan yang ingin anda ketahui hasil perhitungannya berdasarkan pilihan di atas. Misalnya, anda ingin mengetahui tingkat Likuiditas perusahaan (kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya) seperti : Net Working Capital, Current Ratio, Quick ratio, berdasarkan hasil perhitungan Rasio keuangan secara otomatis oleh

126

Page 127: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Software Invest, maka anda tekan pilihan No. 1 (Liquidity ratio). Kemudian layar akan tampak sebagai berikut : ============================================================

Company Analysis

Input File / Output File Options

Input File : Required Disk Drive - File Name -

Output File :

Disk Drive - File Name -

F1=Help F2= F3= F4=List File F5=Invest Menu F6=Utility Menu ============================================================

Kemudian layar akan tampak sebagai berikut :

============================================================ Input File : Liquidity Ratios

Company

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Net working capital ……….. ………… ……….. Current ratio ……….. ………… ……….. Quick ratio ……….. ………… ………..

Use cursor keys ( ) to view data

F1=Help F2= F3= F4=File Options F5=Invest. Menu F6=Utility Menu

Setelah anda ketahui hasil Rasio Keuangannya, kemudian lakukan analisa kondisi keuangan perusahaan. Berdasarkan analisa / interpretasi terhadap kondisi keuangan perusahaan menentukan keputusan yang diambil oleh para pengguna informasi Laporan Keuangan ini.

127

Page 128: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Ramayana Lestari Sentosa Tbk Laporan Tahunan 2001 - 2003 ( In Million Rupiahs ) 2001 2002 2003 BALANCE SHEET - Cash And Cash Equivalent 797,313.000 395,590.000 - Sort Term Investments 165,056.000 805,398.000 - Account Receivables 11,450.000 6,427.000 2,247.000 - Inventories 261,676.000 227,369.000 242,869.000 - Other Current Assets 97,959.000 99,918.000 - Total Current Assets 1,418,099.000 1,294,124.000 1,546,022.000 - Long Term Investments 18,517.000 0.000 - Gross Fixed Assets 716,495.000 822,426.000 - Accum. Depreciation (239,949.000) (314,415.000) - Net Fixed Assets 374,787.000 476,546.000 508,011.000 - Other Assets 0.000 502,481.000 458,243.000 - Total Assets 2,232,014.000 2,291,668.000 2,512,276.000 - Sort Term Borrowing 0.000 0.000 - Account Payables 591,447.000 626,211.000 - Other Sort Term Liabilities 138,810.000 172,934.000 - Total Current Liabilities 830,734.000 730,257.000 799,145.000 - Long Term Borrowings 225,978.000 168,107.000 115,715.000 - Other Long Term Liabilities 54,442.000 71,546.000 - Total Liabilities 1,056,712.000 952,806.000 986,406.000 - Minority Interest 0.000 0.000 0.000 - Share Capital and APIC 387,870.000 387,870.000 - Retained Earnings 786,441.000 946,121.000 1,108,655.000 - Adjustment 4,871.000 29,345.000 - Total Shareholders' Equity 1,175,302.000 1,338,862.000 1,525,870.000 - Total Liabilities And Equity 2,232,014.000 2,291,668.000 2,512,276.000 - Total Outstanding Share 1,400.000 1,400.000 1,400.000 INCOME STATEMENTS - Net Sales 2,878,059.000 3,262,393.000 3,553,447.000 - Cost Of Goods Sold 2,105,143.000 2,345,230.000 2,569,983.000 - Gross Profit 772,916.000 917,163.000 983,464.000 - Operating Expenses 601,435.000 623,871.000 - Operating Income 303,781.000 315,728.000 359,593.000 - Interest Income 58,261.000 49,258.000

128

Page 129: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

- Gain On Foreign Exchange 8,956.000 (9,117.000) - Other Income 112,273.000 4,267.000 2,978.000 - Total Non Operating Income 71,484.000 43,119.000 - Income Before XO Item 387,212.000 402,712.000 - XO Item 0.000 0.000 - Income Before Tax Expense 416,054.000 387,212.000 402,712.000 - Income Before Minority Interest 299,680.000 302,534.000 - Minority Interest Expense 0.000 0.000 - Net Income 320,077.000 299,680.000 302,534.000 - EPS - Operating Income 225.520 256.850 - EPS 228.630 214.060 216.100 Dividen per Share : 100.000 100.000 225.52 256.8521429 214.0571429 216.0957143

129

Page 130: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

ALFA Supermarket Tbk Laporan Tahunan 2001 - 2003 ( In Million Rupiahs ) 2001 2002 2003 BALANCE SHEET - Cash And Cash Equivalent 54,672.140 53,774.060 62,206.580 - Sort Term Investments 0.000 0.000 0.000 - Account Receivables 31,750.120 38,130.630 25,761.050 - Inventories 122,818.710 178,248.730 201,086.700 - Other Current Assets 29,744.630 31,980.920 29,279.280 - Total Current Assets 238,985.600 302,134.350 318,333.620 - Long Term Investments 0.000 50.180 0.000 - Gross Fixed Assets 442,084.340 459,490.490 521,564.040 - Accum. Depreciation (110,114.480) (146,736.620) (184,569.910) - Net Fixed Assets 331,969.870 312,753.870 336,994.130 - Other Assets 20,234.180 17,421.640 7,686.820 - Total Assets 591,189.640 632,360.020 663,014.560 - Sort Term Borrowing 44,547.060 50,762.530 497.440 - Account Payables 179,890.170 195,891.820 148,649.670 - Other Sort Term Liabilities 40,971.180 41,992.790 39,021.910 - Total Current Liabilities 265,408.420 288,647.140 188,169.020 - Long Term Borrowings 2,796.750 25,006.180 142,908.190 - Other Long Term Liabilities 31,825.690 1,163.760 12,046.260 - Total Liabilities 300,030.860 314,817.080 343,123.480 - Minority Interest 351,220.000 364.400 373.420 - Share Capital and APIC 236,793.870 236,793.870 236,793.870 - Retained Earnings 53,021.550 79,392.530 80,731.660 - Adjustment 992,140.000 992.140 1,992.140 - Total Shareholders' Equity 290,807.560 317,178.540 319,517.670 - Total Liabilities And Equity 591,189.640 632,360.020 663,014.560 - Total Outstanding Share 468.000 468.000 468.000 INCOME STATEMENTS - Net Sales 2,713,011.510 3,278,010.690 3,614,850.630 - Cost Of Goods Sold 2,545,021.300 3,082,321.710 3,404,601.050 - Gross Profit 167,990.210 195,688.980 210,249.580 - Operating Expenses 163,519.780 184,578.310 209,072.790 - Operating Income 4,470.430 11,110.670 1,176.780 - Interest Income (20,883.790) (21,267.870) 1,927.980

130

Page 131: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

- Gain On Foreign Exchange 0.000 0.000 0.000 - Other Income 42,998.000 40,775.250 3,133.270 - Total Non Operating Income 22,114.210 19,507.380 5,061.250 - Income Before XO Item 26,584.640 30,618.050 6,238.030 - XO Item 0.000 0.000 0.000 - Income Before Tax Expense 26,584.640 30,618.050 6,238.030 - Income Before Minority Interest 26,498.400 30,596.170 7,496.140 - Minority Interest Expense 27.340 (13,180.000) (9.020) - Net Income 26,525.740 30,582.980 7,487.130 - EPS - Operating Income 9.550 23.740 2.510 - EPS 56.680 65.350 16.000 Dividen per Share : 9.000 13.137

131

Page 132: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

EMITEN: NO. JENIS RASIO RASIO KEUANGAN TREND PILIHAN 2002 2003 LIQUIDITY RATIOS

1 Net Working Capital 2 Current Ratio 3 Quick Ratio

ACTIVITY RATIOS 1 Inventory Turn over 2 Operating Ratio 3 Account Receivable Turn over 4 Average Collection Period 5 Average Payment Period 6 Fixed Asset Turn over 7 Total Asset Turn over

DEBT RATIOS 1 Debt Ratios 2 Debt Equity Ratio 3 Leverage Ratio 4 Time Interest Earning Ratio 5 Fixed Charge Coverage Ratio

PROFITABILITY RATIO 1 Gross Profit Margin 2 Operating Profit Margin 3 Net Profit Margin 4 ROA 5 Earning Power 6 ROE

COMMON STOCK RATIO 1 Earning per share 2 Return on common stock 3 Dividen Yield 4 Payout Ratio 5 Price Earning Ratio 6 Price Sales Ratio 7 Asset Value per share 8 Book Value per share

Market Price Rp Purchase Rp

132

Page 133: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

Emiten: NO. JENIS RASIO RASIO KEUANGAN TREND PILIHAN 2002 2003 LIQUIDITY RATIOS

1 Net Working Capital 2 Current Ratio 3 Quick Ratio

ACTIVITY RATIOS 1 Inventory Turn over 2 Operating Ratio 3 Account Receivable Turn over 4 Average Collection Period 5 Average Payment Period 6 Fixed Asset Turn over 7 Total Asset Turn over

DEBT RATIOS 1 Debt Ratios 2 Debt Equity Ratio 3 Leverage Ratio 4 Time Interest Earning Ratio 5 Fixed Charge Coverage Ratio

PROFITABILITY RATIO 1 Gross Profit Margin 2 Operating Profit Margin 3 Net Profit Margin 4 ROA 5 Earning Power 6 ROE

COMMON STOCK RATIO 1 Earning per share 2 Return on common stock 3 Dividen Yield 4 Payout Ratio 5 Price Earning Ratio 6 Price Sales Ratio 7 Asset Value per share 8 Book Value per share

Market Price Rp Purchase Rp

133

Page 134: BAB I PASAR MODAL INDONESIA I.1 Sejarah dan ... Penjajahan Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai

134