rangkuman nana

165
Minggu 1 : fisiologi urinaria • Histologi sistem urinaria • Anatomi sistem urinaria • Fisiologi sistem urinaria • Biokimia sistem urinaria

Upload: shanaz-novriandina

Post on 10-Nov-2015

292 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Slide 1

Minggu 1 : fisiologi urinariaHistologi sistem urinariaAnatomi sistem urinariaFisiologi sistem urinaria Biokimia sistem urinaria

SISTEM KEMIH (SISTEM URINARIUS)Kuliah Pakar HistologiOleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Mei 2015Yang dipelajari pada sistem kemih adalah :Ginjal dengan saluran-salurannya UreterVesica urinaria (kantung kencing)Urethra Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Ginjal dibungkus oleh kapsula adiposa, dibawahnya terdapat kapsula fibrosa yang langsung melekat pada permukaan ginjal Letak ginjal : Retroperitoneal di kanan-kiri kolum vertebralis setinggi thorakal XI s.d Lumbal III. Ginjal kanan letaknya - 1 vertebra lebih rendah dari ginjal kiri. Bentuk ginjal seperti kacang merah. Ukurannya : panjang 10-12 cm, lebar 5 cm dan tebal 3 cm Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Bagian ginjal terdiri dari Bagian korteks Bagian medula termasuk bagian hilus

Pada pagian korteks ginjal dapat ditemukan : Bagian nefron Prosesus ferreini Pembuluh-pembuluh darah yang turut pada vaskularisasi kortek ginjal Sel-sel jukstaglomerulus Sel-sel Polkisen (sel-sel Lacis) atau sel mesangial ekstra glomerulusAparatus jukstaglomerulusOleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Pada bagian medula ginjal dapat ditemukan :Ansa honle duktus koligens Duktur papillaris bellini Pyramid (pada manusia 16 s.d 18 buah). Pada hewan jumlahnya kurang, bahkan pada kelinci/ tikus hanya ada satu).Arteri Arkuata (a. Arsiformis)Pembuluh-pembuluh darah yang turut pada vaskularisasi modula ginjal Kolumna Bertini Kalik minor, kalik mayor, pelvis renis Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Bagian hilus renalis dapat ditemukan : Arteri dan vena renalis Pelvis renis Sinus renalis : Dalam sinus renalis dapat ditemukan : Pembuluh darah Pembuluh saraf Jaringan lemak Jaringan penyambung jarang Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Ginjal terbagi atas lobus-lobus dan lobulus-lobulus. Permukaan ginjal pada orang dewasa biasanya rata, kecuali pada faetus atau pada bayi berbenjol-benjol disebut ren Lobatum. Satu lobus ginjal adalah bagian ginjal yang terdiri dari satu pyramid medula renis bersama subtansia kortikel ke arah permukaan ginjalSatu lobulus ginjal ada 3 pendapat (anggapan), yaitu pendapat : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Bagian ginjal yang merupakan kumpulan-kumpulan nefron yang bermuara ke satu duktus koligen Bagian ginjal yang terletak diantara 2 arteri kortikalis radiata dengan satu prosessus ferreini sebagai pusatnyaBagian ginjal yang terletak diantara 2 prosessus ferreini dengan satu arteri kortikalis radiata sebagai pusatnya. NEFRON GINJAL Satuan fungsional ginjal diperankan oleh Nefron dan Duktus Koligen. Kesatuan nefron dan duktus koligen disebut Tubulus UrinariusGinjal mengandung 1-4 juta nefron Setiap nefron terdiri atas : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Korpuskulus renal; adalah gabungan kapsula bowman dengan glomerulus disebut juga Korpus Malpighi Tubulus kontortus proksimal Ansa henle terdiri dari segmen tebal dan tipis Tubulus Kontortus Distal KORPUS MALPIGHI (KORPUSKULUS RENAL)Merupakan gabungan dari glomerulus dan kapsula bowman Glomerulus peruakan sistem kapiler yang dirangkai oleh dua arteriol, yaitu arteriol aferen dan arteriol eferenGlomerulus diliputi suatu ruangan berbentuk cangkir yang dindingnya dibatasi oleh Parietal dan Visceral Kapsula Bowman. Kedua lapisan dinding Kapsula Bowman diatas membentuk ruang urinarius (ruang kapsula bowman) yang menampung cairan sebagai hasil filtrasi yang dihasilkan dinding kapiler Glomerulus dengan lapisan visceral kapsula bowman. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Katup vaskular; yaitu tempat arteriol aferen yang masuk dan arteriol eferen keluar dari glomerulus Kutup urinarius yaitu tempat awal dimulainya terbentuk tubulus kontortus proksimalOleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Setiap korpus malpighi memiliki : Dinding viseral kapsula bowman terdiri dari epitel selapis gepeng yang sering disebut podosit. Podosit mempunyai badan sel dan beberapa cabang. Cabang utamanya disebut Cabang Primer (Prosessus Primer) dan setiap cabang primer membentuk cabang-cabang sekunder (Prosessus Sekunder). Cabang-cabang sekunder ini disebut Pedikel (End Fit). Pedikel-pedikel ini kontak langsung dengan lamina basalis kapiler glomerulus. Badan sel podosit serta cabang primernya tidak ada kontak dengan lamina basalis. Pada satu kapiler glomerulus, posisi pedikel-pedikel dari dua podosit tersusun selang-seling pada lamina basalis. Pedikel-pedikel ini satu dengan lainnya berjarak sekitar 25 nm, jarak ini disebut Celah Filtrasi (Slit Pores). Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Dipermukaan celah filtrasi terdapat Diafragma setebal 6 nm yang disebut Slit Membran atau Diafragma. Bagian ginjal yang berfungsi sebagai barier filtrasi disusun oleh: Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Lapisan dinding kapiler glomerulus; yang teridiri dari : lapisan Fenestrata Endotel kapiler glomerulus membrana basalis/lamma basalis Sel podisit dari visceral kapsula bowman yang membentuk celah-celah pedikal dan slit membran. Hasil filtrasi adalah cairan filtrat disebut juga Urine Primer dan langsung ditampung oleh ruang kapsula bowman, yang kemudian disalurkan oleh Tubulus Urinerius. APARATUS JUKSTA GLOMERULUS Kutup vaskular pada korpus malpighi tempat masuk arteriol aferen dan keluar arteriol eferen. Lapisan tunika media arteriol aferen mengalami modifikasi dari otot polos menjadi kumpulan sel-sel Junksta Glomerulus, bentuk inti sel lonjong dan sitoplasma penuh granula-granula sekretoris. Sel-sel ini menghasilkan Hormon Renin yang dapat meningkatkan mekanisme Antitensin II dan Aldosteron yang dapat meningkatkan tekanan darah. Bagian tubulus kontortus distal yang letaknya dekat arteriol aferen yang mengandung sel-sel junksta glomerulus akan terdapat Makula Densa. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Diantara arteriol aferen dan arteriol eferen dekat kutub vaskular, terdapat kelompok sel-sel yang disebut Mesangial Ekstra Glomerulus (Sel Lacis atau Sel Polkisen) yang dapat menghasilkan Eritropotein, yang diduga berfungsi untuk proses pematangan sel-sel darah merah pada sumsum tulang. Bagian ginjal antara arteriol aferen yang mengandung sel-sel juksta glomerulus, makula densa dan kelompok sel-sel polkisen disebut Aparatus Junksta Glomerulus. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL Panjang kira-kira 14 mm Diameter kira-kira 60 mikron Dinding terdiri dari epitel selapis kubis, dengan inti bulat pucat. Ratas antar sel tidak jelas. Dalam potongan melintang jumlah inti tidak banyak (3-6) dipermukaannya ada mikrovilli yang membentuk brushborer, karena itu batas luma tak jelas. Tubulus proksimalis diliputi membran basalis yang kuat. Dengan pewarnaan HE sitoplasma an epitel berwarna asidofil. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)ANSA HENLEDapat pendek atau panjang, tergantung letak nefron. Bila letaknya di dalam korteks Ansa Henle merupakan kelanjutan tubulus kontortus primus yang berjalan lurus. Setelah itu tiba-tiba menipis dan sempit, tubulus ini disebut Pars Descendens Ansa Henle. Sel-sel Epitel Tubuli lebih menonjol ke dalam lumen dan bentuknya irreguler. Pada permukaannya terdapat sedikit mikrovilli. Segmen tipis ini kemudian membelok ke arah korpus malpighi dan tubulusnya menjadi lebih besar dengan dindingnya lebih tebal yang disebut segmen Tebal Pars Ascendens Ansa Henle. Ciri-cirinya berupa Tubulus Kontortus Distalis. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)DUKTUS KOLIGEN Dindingnya epitel selapis kubis/torakBatas sel epitel sangat jelas, batas lumen jelas, protoplasmanya basofil. Mempunyai sedikit mikrovilli.Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)DUKTUS PAPILARIS BELLINI Mempunyai epitel selapis torak, menembus papila renalis di daerah Area Cribrosa. Kemudian urin disalurkan ke kaliks Minor-Mayor lalu ureter dan vesika urinaria. Saluran ini epitelnya adalah epitel transtisional. VASKULARISASI GINJAL Ada dua macam peredaran darah pada ginjal yaitu : 1. Untuk korteks ginjal, sebagai berikut : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Ginjal dapat darah dari Arteri Renalis, cabang dari Aorta Abdominallis, Arteri Renalis masuk ke ginjal melalui hilus renalis, kemudian bercabang dua menjadi cabang ventral dan cabang dorsal terhadap pelvis renalis. Melalui sinus renalis masuk ke parenhim ginjal diantara Pyramid dalam Kolumna Renalis Bertini, arteri ini disebut Arteri Interlobaris. Kemudian arteri ini berjalan sejajar basis pyramid antara korteks medula disebut arteri Arkuata/Arteri Arsiformis. Arteri arkuara ini tidak berhubungan satu sama lain, oleh karena itu tidak ada anastomosis antara Aa. Interlobaris dan Aa. Arkuata. Dari arteri arkuata bercabang lagi masuk ke dalam korteks diantara dua prosessus ferreini. Jalannya radial kepermukaan ginjal. Cabang-cabang ini disebut Arteri Kortikalis Radiata / Arteri Interlobularis / Arteri Intralobularis. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Selama menuju ke permukaan korteks, arteri kortikalis radiata bercabang-cabang kekanan-kekiri membentuk Vasa Aferensia / Arteriol Aferentes yang kemudian membentuk sistem kapilar glomerulus, kemudian berlanjut menjadi Vasa Eferensia/Arteriole Eferentes, yang kemudian menjadi sistem kapiler biasa dipermukaan korteks A. Kortikalis radiata menjadi sistem kapilar biasa. Di dalam ginjal ada 2 sistem kapilar yaitu dari sistem kapilar glomerulus mencurahkan darahnya ke dalam vas eferenter, kemudian darah dialirkan kembali ke sistem kapilar paritubular. Jadi, sistem pengaliran darah dari sistem kapiler arteriol lalu ke kapiler lagi disebut sistem portal arterial. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Setelah melalui sistem kapiler di korteks, darah kemudian dialirkan ke dalam sistem vena. Sebelum menjadi sistem vena, dipermukaan ginjal tampak beberapa venula yag disebut Venulae Stellatae Verheyni, setelah itu darah baru masuk ke vena kortikalis rediata. Dari sini ke Vv. Arkuata, kemudian ke Vv interlobaris, lalu ke Vena Renalis yang akan keluar ginjal. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)2. Medula ginjal mendapat darah dari cabang arteriol eferen yang letaknya dekat medula. Cabang-cabang ini disebut Arteriolae Rectae Spuriae. Disamping itu juga mendapat darah dari cabang dari Aa. Arkuata dan A. interlobulars, disebut Arteriolae Rectae Verae. Darah dari medula renalis dialirkan kembali melalui Venula Rekta ke Vena Arkuata, lalu ke Vena Interlobularis kemudian ke Vena Renalis. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)HISTOFISIOLOGI Sebagai alat : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Filtrasi (penyaring) Absorbsi aktif PasifSekresi TujuannyaMengeluarkan zat-zat hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan tubuh, misal ureum. Mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh Mengatur keseimbangan garam-garam darah dan cairan jaringan tubuh Filtrasi terjadi dalam Korpus Malpighi (melalui barier filtrasi) Absorbsi aktif : oleh tubulus kontortus proksimal dan absorbsi pasif oleh Tubulus Kontortus Distal dan Ansa HenleSekresi : mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai lagi berupa air kencing. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Filtrasi : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Kedua ginjal akan menghasilkan 125 ml cairan filtrat permenit. Dari jumlah ini 124 ml diabsorbsi kembali oleh tubulus urinarius ginjal dan sisanya 1 ml diterukan ke dalam kaliks sebagai urin. Dalam 24 jam maka cairan urin akan dibentuk sebanyak 1500 ml (24 x 60 x 1 ml). Aliran darah yang masuk ke dalam kedua ginjal orang dewasa mencapai 1,2 1,3 liter per menit. Jumlah darah orang dewasa berkisar 4 5 liter tergantung besar kecilnya tubuh. Dalam hal ini maka semua darah dalam tubuh dalam waktu 4 5 menit selesai difiltrasi (disaring oleh ginjal). Terjadinya filtrasi dipengaruhi oleh adanya perbedaan tekanan Hidrostatik Kapiler Glomerulus (45 mm Hg) dengan tekanan yang melawannya yaitu Tekanan Osmotik Koloidplasma (20 mm Hg) dan Tekanan Osmotik cairan dalam Kapsula Bowman (10 mm Hg). Jadi tekanan filtrasi 15 mm Hg. Yang dapat menembus saringan glomerulus (Barier Filtrasi) adalah cairan yang bermolekul kurang dari 70.000. bila lebih besar dari 70.000 tidak dapat menembus Barier Filtrasi. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Cairan filtrat disebut juga cairan ultrafiltrasi atau urine primer, yang susunannya hampir sama seperti plasma darah, bedanya air seni primer tidak mengandung lemak, plasma protein yang bermolekul besar (diatas 70.000) dan karbohidrat yang bermolekul di atas 70.000. Zat-zat yang dapat melewati saringan adalah yang bermolekul dibawah 70.000 misalnya : air, glukosa, elektrolit garam-garam yang larut dalam air, ureum, kreatin, asam urat dan zat warna tertentu dan protein bermolekul kecil. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Daya absorbsi tubulus proksimal 80%. Ansa henle bagian yang terpenting dalam pembentukan air seni yang hipertonis, oleh karne meresorbsi air, Natrium (Na) dan Clorida (Cl). Setelah ultrafiltrasi sampai di tubulus kontortus distal akan terjadi meresorbsi atas sisa-sisa air dan elektrolit (Na dan Cl) bila masih diperlukan tubuh. Disinilah tempat mekanisme mengendalikan keseimbangan garam dan air tubuh. Setelah ultrafiltrasi sampai ke duktus koligens, fungsinya sangat dipengaruhi oleh hormon anti diuretik (ADH). Bila ADH meninggi dalam darah, maka Duktus Koligens menjadi permaebel untuk produksi air kencing banyak cairan tubuh keluar, bila hal ini berkelanjutan maka keseimbangan garam dan cairan tubuh akan terganggu. Air seni akan keluar dari Duktus Koligen dan masuk ke Duktus Papilaris Bellini, lalu ke Kaliks Minor, Kaliks Mayor, ke Pelvis Renis, lalu ke Ureter, masuk ke kantong kencing, lalu keluar tubuh melalui urethra sebagai urine. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)URETER Ureter adalah stau salurah yang letaknya retroperitoneal. 2/3 bagian atas yang letaknya dalam dinding rongga perut disebut ureter Pars Abdonalis. 1/3 bagian selanjutnya yang letaknya di daerah pelvis disebut Ureter Pars Pelvina. Dan bagian yang menembus dinding Vesika Urinria disebut Ureter Pars Intramuralis. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)URETER PARS ABDOMINALIS Pada potongan melintang ureter pars abdominalis tampak bahwa dindingnya terdiri dari lapisan-lapisan : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Tunika Mukosa Yang mempunyai lipatan-lipatan longitudinal, sehingga lumen ureter ini terbentuk seperti bintang. Tunika mukosa terdiri dari : epitel transisional suatu lamina propria dari anyaman penyambung jarang. Membrana basalis di bawah epitel tidak jelas Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Tunika MuskularisTerdiri dari serat-serat muskular polos yang membentuk 2 lapisan : Tunika muskularis Longitudinalis (dalam) Tunika muskularis Sirkularis (luar) Batas antara kedua lapisan ini tidak begitu jelas seperti pada intestinum. Susunan lapisan muskular dalam susu sebaliknya : Tunika muskularis Sirkularis (dalam) Tunika muskularis Longitudinalis (luar) Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Di luarnya terdapat Tunika Adventisia : Yang terdiri dari anyaman penyambung fibro-elastis yang berhubungan dengan jaringan penyambung dari organ-organ sekitarnya. Tunika muskularis longitudinalis internaTunika muskularis sirkularis Tunika muskularis longitudinalis eksterna Pada ureter pars pelvina tunika muskularis terdiri dari 3 lapisan:Diluarnya diliputi juga oleh Tunika Adventisia URETER PARS INTRAMULARIS Ureter pars intramularis dinding vesica urinaria di bagian belakang atas dan menembusnya secara miring. Tunika muskularis longitudinalis interna dan eksterna saja yang turut masuk dalam vesika urinaria, sedangka tunika muskularis sirkularis tidak turut. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Bila tunika muskularis longitudinal ini berkontraksi, maka mengakibatkan terbentuknya lumen intramuralis ini. Muara ureter dalam vesika urinaria disebut orificum ureteris sinister/dexter. Oleh karena ureter masuknya miring, maka bila vesica urinaria terisi penuh oleh air seni, lumen pars intramuralis akan tertekan dan tertutup, sehingga air seni tidak dapat mengalir kembali ke dalam ureter. Masuknya air seni ke dalam vesika urinaria bukan karena Gaya Tarik Bumi (Gravitasi), tetapi karena kontraksia seperti peristaltik dari serat-serat muskular yang menyalurkan air seni ke dalam vesica urinaria. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)VESIKA URINARIA Organ ini berbentuk seperti suatu gelembung dan letaknya di rongga panggul. Dindingnya terdiri dari 3 lapisan:Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Tunika Mukosa Tunika mukosa tediri dari epitel transisional Disini tidak terdapat membrana basalis Lamina propria terdiri dari anyaman penyambung jarang Tunika mukosa tampak berlipat-lipat sewaktu kosong dan kalau tersisi penuh, rata. Kecuali di sebelah belakang tampak suatu daerah yang selalu rata dan berbentuk segitiga, yaitu : Trigonum Vesika Urinaria (Trigonum Lieutaudi). Trigonum ini adalah segitiga yang puncaknya di bawha. Pada kedua sudut atas dari trigonum terdapat muara ureter Orificiuam Sinister dan Dexter, sedangkan pada sudut bawah terdapat suatu lubang keluar yaitu Orificium Urethrae Internum. Lubang ini adalah permulaan dari uretra yaitu saluran yang membawa air seni dari vesika urinaria keluar, ke dunia luar melalui : Orificium Urethrae Externum. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Tunika Muskularis Tunika muskularis longitudinalis internum Tunika muskularis sirkularis Lapisan ini paling tebal dan didekat orificium uretra internum membentuk sfingter vesika urinaria/sfingter uretra internum. Tunika muskularis longitudinalis eksternum Batas ketiga lapisan ini tidak jelasTunika muskularis terdiri dari serat-serat muskular polos yang tersambung satu sama lain seperti jala-jala. Tunika muskularis disusun oleh 3 lapisan, yaitu : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Tunika Adventisia Tunika adventisia terdiri dari jaringan penyambung fibroelastis. Bagian yang diliputi peritoneum disebut Tunika Serosa. Bagian lain yang berhubungan dengan jaringan sekitarnya disebut Tunika Aventisia. Dalam dinding vesika urinaria juga terdapat pleksus dan ganglia seperti di usus, yang mengatur Peristaltik. URETRA Uretra pada seorang laki-laki lebih panjang dari pada uretra wanita. Pada orang laki-laki panjangnya 18-20 cm, sedangkan pada wanita panjangnya 2,5 5 cm. Pada uretra wanita epitelnya berlapis gepeng tidak bertandung atau bertingkat torak. Tunika mukosa mempunyai lipatan-lipatan longitudinal. Epitelnya ada yang masuk ke dalam lamina propria dan membetuk kelenjar mukosa = Gl. Uretralis. Di dalma lamina propria ditemukan juga pleksus venesus yang membentuk Korpus Spongiosum/Jaringan Erektil. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)Tunika muskularis terdiri dari : Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K) Tunika muskularis longitudinalis Tunika muskularis sirkualis Di bagian distal dekat orificium uretra eksternum terdapat Sfingter yang terdiri dari serat-serat muskular bercorak, yaitu Sfingter Uretra Eksternum. Di kanan-kirinya terdapat muara kelenjar Urtralis. Ini adalah homolog dengan prostata pada laki-laki. Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)

Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)

Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)

Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)

Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)

Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)

Oleh : Dr. Marisi H. Siregar, PHK (K)

ANATOMISistem UrinariaOrgana urinaria: RenTractus urinarius:- Ureter- Vesica Urinaria- UrethraRenJumlah 2 buah : sinista & dextraTerletak di cavum abdominalis bagian posterior di sisi kiri & kanan columna vertebralesProyeksi setinggi vert Th-XII untuk polus cranialis & vert L-III untuk polus caudalis

Ginjal terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra torakalis ke-12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dextra yang besar52VaskularisasiArteri renalis sinistra et arteri renalis dextra

Vena renalis sinistra et vena renalis dextra

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat korteks renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut piramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil yang disebut papilla renalis (Panahi, 2010). Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores. Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari: glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius 54

Ureter

Merupakan suatu saluran yang berfungsi menyalurkan urine dari ren vesica urinariaAda 2 buah yaitu sinistra dan dextra di setiap renLanjutan pelvis renalisUreterBerdasarkan letak topografiknya perjalanan ureter dapat dibedakan atas :Pars abdominalis ureteris

Pars pelviaca ureteris

UreterPenyempitan yg terjadi di ureter :Di titik ureteropelvica, yaitu di tempat pertemuannya pelvis renalis dengan ureterDititik saat ureter masuk kedalam cavum perlvis dan menyilang arteri iliaca communis (flexura marginalis)Dititik saat ureter memasuki dinding vesica urinaria

UreterVaskularisasi :Bagian proximal ureter mendapat suplai dari A.renalisBagian media ureter mendapat supai dari percabangan aorta abdominalis, A.testicularis/A.ovarica dan A.iliaca communisBagian distal ureter mendapat suplai dari percabangan A.iliaca internaVESICA URINARIASuatu kantong musculomembranosa yang berfungsi sebagai reservoir urine Terdapat didalam cavum pelvicum, posterior terhadap symphysis osis pubisBagian-bagiannya:Vertex vesicaeCorpus vesicaeFundus vesicae (basis)Cervix/collum vesicae

VESICA URINARIA

Vaskularisasi :Arteri vesicalis superiorArteri vesikalis inferior

Uretrha Masculine

Panjangnya 17-20cm

Mulai dari basis vesika urinaria sampai ostium urethra di glands penis

Untuk jalan urine dari vesica urinaria keluar

untuk jalan sekret dari: vesicula seminalis gld. Prostat gld. Bulbo urethralis.

Uretrha masculina terbagi atasPars prostatica uretrha

Pars membranacea uretrha

Pars spongiosa Uretrha Feminine

panjangnya 4 cm berjalan ke ventrocaudalMulai dari basis vesica urinaria sampai ostium urethra externaspingter uretrha terletak disebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretrha disini fungsinya hanya sebagai saluran ekskresiSISTEM URINARIUSDr marwitoTujuan Pembelajaran1.Mengetahui bagian-bagian sistem urinarius2. Mengetahui anatomi fisiologi ginjal.3. Mengetahui dan memahami unit fungsional ginjal dan fungsinya.4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja ginjal5. Mengetahui dan memahami kerja berbagai hormon pada fungsi ginjal SISTEM URINARIUSSistem Urinarius terdiri:Ginjal (kidneys)Ureter (ureters)Vesika urinaria (bladder)Uretra (urethra)Ginjal Ginjal sepasang organ terletak dirongga abdomen di luar rongga peritonium (retro peritonium).Di sebelah kanan dan kiri kolumna vertibrae setinggi vertibrae T-12 dan L- 3, ginjal kanan lebih rendah letaknya karena ada hepar.Ginjal orang dewasa: 12 x 6 x4 cm, berat rata-rata 160-175 g (0,5 % BB).Medial ginjal cekung disebut hilus, terdapat arteri, vena, nervus renalis serta pelvis renalis.Pelvis renalis pelebaran ureter berbentuk corong.Ginjal Dalam ginjal pelvis renis dibagi menjadi kaliks mayor, bercabang-cabang menjadi kaliks minor.Pada potongan melintang dapat terlihat: - medula disebelah dalam - korteks sebelah luar. Medula: terdiri beberapa piramida, apeksnya menjorok ke dalam kaliks minor. Ujung apeks disebut papila.Korteks: sangat granuler, karena mengandung semua glomerulus.

Ginjal & Anatomi Fungsional Ginjal

Nefron dan JukstaglomerulusNefronMerupakan unit fungsional ginjal yang terdiri dari tubulus dan glomerulus membentuk satu kesatuan (nefron)Setiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan komponen tubuler, berhubungan erat secara struktural dan fungsional.Komponen vaskuler yaitu glomerulus (korpus malpighi) dari gulungan kapiler penyaring.NefronSebagian air dan solut dari darah dalam kapiler akan difiltrasi masuk tubulus nefron.Tiap nefron bermuara pada duktus koligens yang disebut nefron distal/ nefron terminal.Tubulus merupakan kelanjutan dari kapsula bowman.

Nefron dan Jukstaglomerulus Aparatus Jukstaglomerulus

Sel bergranul aparatus JG: Mengandung vesikel ber isi renin. Sel ini mensintesis, menyimpan dan melepaskan renin. Sel mesangeal ekstra glomerulus JG: Diduga sel-sel ini meneruskan informasi dari sel makula densa ke dinding pembuluh darah. Sel makula densa JG: Berperan dalam pengaturan sekresi renin dan laju filtrasi glomerulus.

Fungsi Utama Ginjal Ginjal penting dalam mempertahankan homeostasis; melalui kemampuannya mengatur kadar dan volume berbagai komponen plasma, terutama elektrolit dan air, membuang hampir semua sisa metabolisme (kecuali CO2) dan senyawa-senyawa asing lainnya melalui urine.Fungsi Specifik GinjalMempertahankan keseimbangan air tubuh.Regulasi jumlah dan banyak ion cairan ekstra sel: Na, Cl, K, HCO3, Ca, Mg, SO4, PO4, dan H3. Maintenens volume plasma secara tepat.4. Membantu mempertahankan keseimbangan asam basa melalui keluaran ion H+ dan HCO3-.5. Maintenens osmolaritas (konsentrasi solut) cairan tubuh melalui regulasi H2O

Fungsi Specifik Ginjal6. Ekskresi/eliminasi sisa metabolisme seperti: urea, asam urat, dan kreatinin. Akumulasi zat- zat tersebut toksik terutama terhadap otak Eksresikan banyak zat asing seperti: obat, makanan tambahan, pestisida, material eksogen non nutrisi.8. Sekresikan erythropoetin.9. Sekresikan renin (hormon enzimatis), triger reaksi konservasi garam oleh ginjal.10. Sekresikan kalikrein: enzim proteolitik dalam pembentukan kinin, suatu vasodelator.Fungsi Specifik Ginjal11.Sekresi beberapa macam prostaglandin & tromboksan: derivat asam lemak, bekerja sebagai hormon lokal. Di ginjal prostaglandin E2 & I2 timbulkan vasodilatasi, peningkatan eksresi garam dan air, merangsang penglepasan renin. Tromboksan: suatu vasokonstriktor, diduga sebagai penyebab terjadinya penurunan aliran darah ginjal pada beberapa penyakit ginjal. Fungsi Specifik Ginjal12. Melakukan fungsi metabolik khusus: Mengubah vitamin D inaktif menjadi aktif Mensintesis amonia dari asam amino. Penting dalam pengaturan asam-basa. Mensintesis glukosa dari sumber non karbohidrat. Menghancurkan/menginaktifasi berbagai hormon: angiotensin II, glukagon, insulin dan hormon paratiroid.

Glomerulus Membran glomerulus 3 lapis: - Endotel kapiler glomerulus (lapisan pertama); banyak jendela (fenestra) diameter 50 -100 um. - Membran basalis: relatif homogen. terdiri glikoprotein & mukopoli sakarida aseluler. - Epitel kapsula bowman:Glomerulus Terdiri atas gelungan kapiler disebut kapiler glomerulus dan kapsula bowman.Ruang bowman: ruang terdapat antara kapsula bowman dan kapiler tempat mengumpulnya cairan filtrasi glomerulus.Kapsula bowman berlanjut menjadi bagian awal tubulus (proksimal).

Glomerulus Letak glomerulus dapat dibedakan atas: - glomerulus nefron kortikal: terletak dibagian korteks ginjal, 1/3 letak diluar korteks. - Glomerulus nefron jukstameduler: terletak 1/3 bagian dalam korteks, jumlah 15 % dari seluruh nefron.

Overview Bagian-bagian Fungsional NefronTubulusSeluruh tubulus terdiri atas selapis sel epitel

Segmen tubulus kelanjutan kapsula bowman disebut tubulus proksimal, terdiri atas pars konvoluta bagian yang berkelok dan pars rekta yang akan turun menuju medula.

Segmen berikutnya ansa Henle terdiri pars desendens & pars asendens yang tipis. Pada bagian akhir ini epitel menebal (ansa Henle pars asendens tebal. Diding tubulus yang menebal disebut makula densa selanjutnya disebut tubulus distal pars konvoluta, connecting tubule, duktus koligens.TubulusBeberapa duktus koligens bermuara ke kaliks pelvis renalis. Pelvis renalis menyempit berlanjut menjadi ureter, vesika urinaria dan uretra. Pembuluh Darah Darah masuk ke ginjal melalui arteri renalis, cabang langsung aorta abdominalis setinggi L-1. A. renalis bercabang menjadi cabang anterior dan posterior, a. interlobaris, a. arkuata, a. radialis kortikal (dulu disebut a. interlobaris). A.radialis kortikal memberi cabang tegak lurus dalam perjalanannya menuju permukaan luar ginjal memben- tuk jajaran arteriol aferen yang selanjut- nya membentuk gelungan kapiler glomerulus.Aliran Darah GinjalSaat istirahat, pada pria muda BB 70 Kg sekitar 1200 cc/mnt, atau sekitar 20 25 % dari curah jantung (5 lt/mnt).Cairan filtrat yang terbentuk setiap menit 10 % darialiran darah ginjal. Aliran Darah GinjalAutoregulasi Ginjal: Pada tekanan darah arteri 80-180 mmHg, hampir tidak terjadi perubahan alirandarah ginjal. Apabila tekanan darah arteri meningkat terjadi vasokonstriksi pembuluh pra-glomerulus, sehingga tahanan meningkat, aliran darah dipertahankan konstan.

Aliran Darah GinjalAliran darah ke ginjal berkurang pada:- keadaan stres, rangsang dingin, anastesi dalam,- ketakutan, perdarahan, nyeri hebat, kerja fisik berat. Penurunan ini akibat peningkatan rangsang simpatis Aliran darah ginjal juga dipengaruhi oleh: zat-zat angiotensin II, endotelin, epinefrin, norepinefrin, dan tromboksan, menimbulkan vasokonstriksi.- zat-zat asetilkolin, pirogen bakteri, kinin, nitrit oksida, dan prostaglandin menyebabkan vasodilatasi.

Persarafan GinjalPersarafan dari neuron simpatis noradrenergik,mempersarafi arteriol aferen dan eferen, jukstaglomerulus, serta segmen tubulus. Rangsang simpatis menyebabkan vasokonstriksi.Persarafan parasimpatis pada ginjal kurang ber-makna.

Respon Perubahan Tekanan Darah dan Volume Proses Dasar di GinjalPembentukan urin melibatkan tiga proses utama:Filtrasi glomerulus.Reabsorpsi tubulusSekresi tubulusFiltrasi GlomerulusFiltrasi melewati 3 lapisan membran glomerulus: fenestra endotel kapiler, 2. membran/lamina basalis, 3. diapragma dan celah lapisan epitel kapsula bowman.Komposisi filtrat:Dapat dikatakan bebas protein, beberapa kristaloidtertentu terikat protein, sehingga kadar dalam plasma beda dengan filtrat. Misal Ca 40 % terikat protein, kadar dalam filtrat 60%. Filtrasi GlomerulusFaktor yang berperan dalam proses filtrasi:Tekanan yang mendorong filtrasi: tekanan hidro- statik kapiler glomerulus dan tekanan onkotik (osmotik koloid) kapsula bowman.b. Tekanan yang melawan filtrasi: tekanan hidro- statik kapsula bowman dan tekanan onkotik protein plasma kapiler glomerulus.Laju Filtrasi Glomerulus Bergantung pada: - Tekanan filtrasi.- Permeabilitas membran glomerulus.- Luas permukaan filtrasi.LFG=permeabilitas membran x luas permukaan x TF

Permeabilitas membran x luas permukaan = koefisien filtrasi (Kf).

LFG = Kf x TFReabsorbsi TubulusHampir seluruh komponen plasma difiltrsi melalui kapiler glomerulus, kecuali protein.Selain sisa metabolisme dan kelebihan zat dikeluarkan cairan ultrafiltrasi, juga mengandung nutrien,elektrolit dan beberapa zat yang masih dibutuhkan.Tubulus melakukan reabsorpsi. Nama zat jumlah filtrasi/hari jumlah di ekskresi % direabsorsi

Air (L) 180 1,8 99,0 Natrium (g) 630 3,2 99,5 Glukosa (g) 180 0 100. Ureum (g) 56 28 50

Kesimpulan Jumlah yang difiltrasi umumnya jauh lebih besar dari pada jumlah yang ada dalam tubuh, tubuh mengandung 40 L air, volume air yang difiltrasi tiap hari 180 L. bila filtrasi tanpa reabsorpsi semua air plasma keluar ke urine dalam 30 mnt2. Sisa hasil metabolisme seperti ureum tidak semua direab sorpsi seluruhnya, sehingga sebagian besar yang difiltrasi di ekskresi melalui urine.3. Komponen plasma yang masih dibutuhkan, seperti air, glukosa, elektrolit, direabsorpsi hampir seluruhnya.Reabsorpsi NatriumReabsorpsi natrium bersifat unik dan kompleks;Ditubulus proksimal 67 %, memegang peran penting dalam reabsorpsi glukosa, asam amino, H2O, Cl dan ureum2. Di ansa Henle 25 %, bersama dengan reabsorpsi Cl, ber- peran dalam menghasilkan urin dengan berbagai kepeka- tan dan volume. bergantung pd kebutuhan tubuh akan air.3. Di tubulus distal 8 %, reabsorpsi dibawah pengaruh hormonal, suatu cara pengaturan cairan ekstrasel yang penting.

Reabsorpsi NatriumReabsorpsi air: secara pasif sepanjang tubulus melalui proses osmosis.- 80 % mengalami reabsorpsi obligatorik di tubulus proksimal dan ansa Henle. 20 % sisanya terjadi di tubulus distal dan duktus koligens dibawah pengaruh hormonal.Reabsopsi air melalui channel air (aquaporin) diBawah pengaruh vasopresin.Reabsorpsi GlukosaReabsorpsi Glukosa:Glukosa difiltrasi oleh glomerulus dan diabsorpsi secara aktif dalam tubulus proksimal, sangat efekrif. Keadaan normal glukosa di reabsorpsi seluruhnya.Mekanisme absorpsi melalui mekanisme ko-transport bersama natrium.Pada kadar glukosa plasma 180-200 mg/dl glukosayang difiltrasi tidak seluruhnya di reabsorpsiTransport Maksimum GlukosaKadarnya dalam plasma saat glukosa di eksresikandi urin disebut ambang ginjal untuk glukosa.Kecepatan reabsorpsi maksimal glukosa disebuttransport maksimum (Tm) glukosa.Reabsorpsi Asam AminoAsam amino difiltrasi di glomerulus dan diabsorpsiditubulus ginjal. Dalam keadaan normal sedikit asam amino ditemukan di urin Reabsorpsi Asam Urat.Terjadi ditubulus proksimal:Jumlah di ekskresikan sekitar 10 % dari filtrasiReabsorpsi UreumUreum merupakan hasil akhir metabolisme protein.direabsorpsi dengan cara difusi mengikuti gradien konsentrasi. Pemecahan protein meningkat akibat: Trauma jaringan, perdarahan internal, infeksi, demam, dan beberapa keadaan lainnya Reabsorpsi protein dan zat lain.Protein:Berlangsung di tubulus proksimal melalui endositosisProtein urin adanya kebocoran membran filtrasi glomerulus

Khlorida:Reabsorpsi pasif mengikuti Na+.

Fosfat dan Kalsium:Reabsorpsi zat organik diatur secara hormonal, hormonparatiroid dapat mengubah ambang ginjal. Sekresi TubulerBerlawanan dengan reabsorpsi tubulus, merupakan proses aktif.

Sekresi ion H+:Pengaturan imbangan asam-basa. Proses di tubulusproksimal, tubulus distal dan duktus koligens

Ion kalium:Sekresi di tubulus distal dan duktus koligens.

Sekresi kation dan anion:Tubulus proksimal sekresi anion dan kation Bersihan Ginjal:Merupakan salah satu cara untuk mengevaluasifungsi ginjal. Salah satu penerapannya ialah dengan mengukur LFG Bersihan Inulin untuk mengukur LFG merupakan penerapan teknik bersihan (clearence), PAH (para amino hipurat) juga digunakan untuk bersihan ginjal

Pengukuran laju filtrasi:Menggunakan zat warna: bebas difiltrasi oleh glomerulus, tidak di sekresi maupun direabsorpsi oleh tubulus.Syarat: selain tiga syarat diatas juga harus:- Tidak mengalami metabolisme- Tidak disimpan oleh ginjal- Tidak terikat protein- Tidak bersifat racun- Tidak pengaruhi LFG- Mudah di ukur dalam plasma dan urin.

Berbagai Faktor Aktifasi Neuron HipothalamusPembentukan urin akhir pekat/encerOsmolalitas cairan ekstra sel: Bergantung pada jumlah relatif H2O, terhadap solut (zat terlarut).Imbangan air & solut normal = larutan isotonik = 300 mosm/Lt.Imbangan air solut = hipotonusImbangan air < solut = hipertonus.Ginjal mampu mengseksresikan urin pekat bila;Masukan air berkurang, dan mampu mengeks-kresikan urin encer bila kelebihan masukan air. Pembentukan urin akhir pekat/encerProses pemekatan/pembentukan urin terakhir di duktus koligensDinding tubulus distal dan duktus koligenstidak permeabel terhadap air, kecuali bilaada vasopresin.Vasopresin dihasilkan hipotalamus, disimpan di hipofisa posteriorSistem CountercurentSistem aliran masuk sejajar, berlawanan arah, dan berdekatan dengan aliran keluar untuk jarak tertentu.Hal ini terjadi baik di ansa Henle dan vasarektaPemekatan osmolalitas dimungkinkanOleh kerja ansa Henle sebagai countercurent multipleir dan vasa rekta sebagai multiplier Exchanger.

isoairNaClADHSistem Countercurent

Kerja hormon Vasopresin/ADHpada tubulus ginjal.

Kerja hormon Aldosteronpada tubulus distal ginjal

Ekskresi UrinKecepatan ekskresi air melalui urin bergantung pada LFG dan kecepatan reabsorpsi air.LFG 125 ml/mnt sekitar 124 ml/mnt akan direabsorpsi. dengan demikian, dari 180 ltr plasma yang difiltrasi per hari ekskresi urin sekitar 1,5 liter/hari

Proses BerkemihBerkemih melalui 2 mekanisme: 1.Refleks berkemih: dipicu saat reseptor regang pada dinding kandung kemih terangsang, bila volume urin dalam kandung kemih mencapai 400 ml. saraf aferen reseptor regang membawa impuls ke MS, ke interneuron, merangsang saraf parasimpatis menuju kandung kemih,menghambat persarafan sfingter uretra eksterna. Selanjutnya kandung kemih berkontraksi. 2.Pengaruh/pengaturan volunter. Pengaturan refleksKandung kemihReseptor regangPengaturan volunterKorteks serebriMotor neuron menujuSfingter uretra eksternaSaraf parasimpatisKandung kemihSfingter uretra eksternaterbuka bila motor neurondihambatSfingter uretra eksternaTetap menutup bila motorNeuron dirangsangSfingter uretra interna secara mekanik terbukabila kandung kemih berkontraksiTidak berkemihberkemihGangguan Fungsi GinjalKemampuan ginjal untuk sekresikan urin &sisa metabolisme terganggu.Gagal ginjal: ginjal tidak mampu melakukan ekskresi maupun pengaturannya.Etiologi: Infeksi : hematogen / retrograd Zat toksik: logam berat, arsen, pestisida. Respon imun yang salah: Obstruksi jalan keluar: Gangguan perdarahan ginjal:

tract urinariusBiokimiaDr. sontang KompetensiMengasosiasikan gejala (anamnesa dan pemeriksaan fisik)Menginterpretasikan hasil laboratorium mis : urin dll

Yang berhubungan dengan tract urinariusHomeostasis :Homeostasis : W.B. Cannon adalah mempertahankan lingkungan selTubuh melakukan seperti :sirkulasipernafasan ginjal cairan elektrolit pHMelalui Pembentukan urin apa isi urinPengaturan pHHormonal renin (RAAS), eritropoietin, kalsitriol (Ca)

Fungsi ginjalPembentukan urinHormonal renin (RAAS), eritropoietin, kalsitriol (Ca) dllSekresi ion H dan pembentukan bikarbonat pH

urinPembentukanFiltrasiPowerTekanan filtrasiReaborbsiYang dibutuhkansekresi

VolumeFrek kencingSel darah, protein dan glukosa negativeGlomerulus filtrasi

Tekanan darahTek filtrasi 15 mmHgTek osmotikTek tubularGlomerulus Filtration Rate = 110 ml/menitafferentefferentAutoregulasi

Juxtaglomerular Apparatus

Renin disekresikan

1. penurunan jumlah ion2 2. anoxia afferent ReninAngiotensinAldoseteronSistem

Ada 2 jenis anti hipertensi pada RAASACE inhibitorsARBCari nama obatTubular Reabsorption

Dibutuhkan di reabsorbsi

150SEKRESI TUBULUSPembentukan bicarbonat dan pembuangan ion H

152Sekresi Tubulus=eliminasi zat yang tidak diperlukan oleh tubuh yang tidak terfiltrasi di glomerolus.

Proses sekresi terpenting adalah sekresi H+, K+, dan ion-ion organik.Interpretasikan Seorang laki-laki, umur 45 tahun, pekerjaan supir truk jarak jauh, datang ke emergensi RS Cikini dengan keluhan kolik pada pinggang kanan dan menjalar ke perut bagian depan sampai ke tungkai kanan. Pada pemeriksaan selanjutnya ditemukan gross hematuria yang intermitten. Protein positifApa problem supir tersebut ?HormonHormonal renin (RAAS), eritropoietin, kalsitriol (Ca)Eritropoietin pembentukan eritrositKalsitriol pengaturan kadar Ca bersama PTHKholekalsiferol kalsitriolPTHEstrogen UreumBerasal NH3 tubuh dan makanan NH3 ureum didalam heparKreatininKreatin fosfat didalam otot sebagai energi ototKreatin dibentuk oleh ginjal dari asam amino glisinKreatin kreatinin di filtrasi oleh ginjalAsam uratDari Basa purin asam nukleat (DNA dan RNAMakanan dan sel tubuh (Tn Sim makan sel ?)

Keseimbangan Asam-BasapH darah ; 7,35 7,45Tubuh menghasilkan ion H setiap hariHasil akhir metabolisme energi dalam sel CO2Organ pengatur : 1 Ginjal produksi bikarbonat2 pernafasan mengeluarkan CO2

Ginjal produksi bikarbonatPada mukosa tubulus ; berlangsung pembentukan : Karbonic anhidraseCO2 + H2O H+ + HCO3ion H masuk ke urin Bikarbonat masuk ke darah

Hasil akhir metabolisme energi dalam sel CO2CO2 diangkut sebagai asam karbonatpernafasan mengeluarkan CO2pHHanderson-HasselbalchpH = pKa + log [G]/[A][G] = kadar garam (bikarbonat)[A] = kadar asam karbonatpKa Buffer bikarbonat dengan asam karbonat =6,17,4 = 6,1 + log [G]/[A]log [G]/[A] = .Log 20 = ..

Logika[G][A]Ratio[G]/[A]pHKeadaan603207,4normal753453604602Pemeriksaan elektrolit apa ?KNaCaPApa fungsi ginjal ?