rangkuman fisika

41
Fisika Nama : Mustaqim Indra Putra Kelas : XII K 1 Absen : 21 Kelas X Semester 1 Bab 1 Besaran dan satuan 1. Besaran Pokok a. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu Tabel Besaran Pokok dan Dimensinya No Besaran Dasar Nama unit Lambang unit Simbol besaran 1 Panjang Meter M l 2 Massa Kilogram Kg m 3 Waktu Detik S t 4 Kuat Arus Ampere A T 5 Suhu Kelvin K i 6 Intensitas Cahaya Candela cd J 7 Jumlah Zat Mol Mol n

Upload: darksouka

Post on 31-Dec-2015

99 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Rangkuman Fisika Kelas X-XII SMA

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman Fisika

Fisika

Nama : Mustaqim Indra Putra

Kelas : XII K 1

Absen : 21

Kelas X Semester 1

Bab 1

Besaran dan satuan

1. Besaran Pokok

a. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu

Tabel Besaran Pokok dan Dimensinya

No Besaran Dasar Nama unit Lambang unit Simbol besaran

1 Panjang Meter M l

2 Massa Kilogram Kg m

3 Waktu Detik S t

4 Kuat Arus Ampere A T

5 Suhu Kelvin K i

6 Intensitas Cahaya Candela cd J

7 Jumlah Zat Mol Mol n

b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih.

Massa jenis Percepatan

Page 2: Rangkuman Fisika

Kecepatan Muatan listrik

q = i.t

2. Berdasarkan ada atau tidak adanya arah.

a. Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai/harga dan juga memiliki arah.

b. Besaran saklar, adalah besaran yang hanya memiliki nilai/harga tanpa memiliki

arah.

3. Besaran tambahan, besaran yang tidak memiliki dimensi.

a. Sudut datar, satuan : radian (rad)

b. Sudut Ruang, satuan : Sterodian (sr)

Alat Ukur

1. Alat Ukur Panjang

a. Mistar

b. Jangka sorong

2. Alat Ukur Massa

a. Neraca/Timbangan

3. Alat Ukur Waktu

a. Jam dinding

b. Arloji

c. Stopwatch

Page 3: Rangkuman Fisika

BAB II

Gerak Lurus

A. Pengertian gerak lurus

Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukan atau posisi benda setiap saat

berubah.

B. Besaran-besaran Gerak

1. Jarak dan perpindahan

Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Jarak

merupakan besaran saklar. Perpindahan ialah perubahan posisi suatu benda yang

dihitung dari posisi awal benda tersebut dan bergantung pada arah geraknya.

Perpindahan merupakan besaran vektor.

2. Kecepatan dan kelajuan

Kecepatan (v) adalah besaran vector yang besarnya sesuai dengan perubahan

lintasan tiap satuan waktu.

Kelajuan adalah besaran scalar yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap

satuan waktu

= Jarak yang ditempuhWaktu yangditempuh

a. Percepatan dan perlajuan

Percepatan

Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan persatuan waktu

dinyatakan dengan persamaan:

Perlajuan

Page 4: Rangkuman Fisika

Perlajuan merupakan besaran vector, sedangkan perlajuan merupakan besaran scalar.

Pada gerak lurus, perlajuan merupakan besar (nilai) dari percepatan.

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan ialah gerak dengan lintasan berupa garis lurus serta

kecepatannya selal tetap (konstan)

X = V . t

X = Jarak yang ditempuh

V = Kecepatan (m/s)

t = waktu (s)

Gerak Lurus Berubah Beraturan

Hal-hal yang perlu dipahami dalam GLBB

1. Perubahan kecepatan selalu tetap

2. Percepatan maupun perlambatan selalu tetap.

Page 5: Rangkuman Fisika

BAB III

Hukum-Hukum Newton tentang gerak

a. Gaya

Gaya merupakan sesuatu yang dapat menyebabkan benda bergerak atau berubah

bentuk. Gaya termasuk besaran vector (besaran yang memiliki nilai dan arah) serta

memiliki satuan Newton (N)

b. Hukum Newton tentang gerak

1. Hukum 1 Newton/Hukum Kelembaton/Hukum Inersia

“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

(F=0), maka benda tersebut:

- Jika dalam keadaaan diam akan tetap diam atau

- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak

lurus beraturan”

-

2. Hukum II Newton

“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding

lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda”

a. Massa dan berat

Berat suatu benda adalah

W = gaya berat (N)

M = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Page 6: Rangkuman Fisika

3. Hukum III Newton / Hukum Aksi/ Reaksi

“Bila sebuah benda A melakukan gaya benda B, maka benda B juga akan melakukan

gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.”

Gaya yang dilakukan A dan B disebut “Gaya Aksi”. Gaya yang dilakukan B pada A

disebut gaya “Reaksi’. Makas ditulis : F aksi = F reaksi

BAB IV

Gerak Melingkar

Gerak melingkar beraturan

Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu linbgkaran (di

sekeliling lingkaran) maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak

melingkar beraturan.

1. Pengertian Radian

1 Radian = besarnya sudut tengah lingkaran yang panjang busurnya sama

dengan jari-jarinya.

a = sr

radian

S = panjang busur

R = Jari-jari

A. Gerak melingkar berubah beraturan

1. Percepatan sudut ca)

A= wt−wo

t

Page 7: Rangkuman Fisika

2. Analogi persamaan-persamaan GLBB dengan persamaan gerak melingkar

berbuah berarutan (GLBB)

A = vt−vo

t

Kelas X Semester II

Bab V

Usaha dan Energi

A. Usaha

Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut

mengalami perpindahan. Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dengan S

maqka secara matematika usaha dituliskan menjadi=

W = F . S W = Usaha (joule)

F = Gaya (N)

S = Perpindahan (m)

B. Energi

Energi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja

1. Energi Potensial

a. Energi potensial adalah energi yang berkiatan dengan kedudukan suatu

benda terhadap suatu titik acuan.

Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:

Ep = m.g.h

Ep = Energi potensial

g = percepatan gravitasi

m = massa (joule)

h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

Page 8: Rangkuman Fisika

2. Energi kinetik

a. Energi kinetic adalah energy yang berkaitan dengan gerakan suatu benda.

Jadi setiap benda yang bergerak dikatakan memiliki energy kinetic. Energy

kinetic dinyatakan dalam persamaan:

Ek = 12

m . v 22

b. Energi mekanik adalah energy total dari suatu benda bersifat kekal. Tidak

dapat dimusnahkan namun dapat berubah wuud. Sehinga berlakulah hokum

kekekalan energy yang dirumuskan:

Em = Ep + Ek

C. Daya

Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentu energy menjadi suatu bentuk

energy lain.

P=wt

P = daya (watt)

w = usaha (joule)

t = waktu (second)

Page 9: Rangkuman Fisika

BAB VI

Impuls dan momentum

Pengertian Momentum

Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan.

P = m . v

P = momentum (kg m/s)

m = Massa Benda (kg)

V = kecepatan (m/s)

Pengertian Impuls

Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang ditentukan.

I = F . Δt

I = Impuls (kg.m/s)

F = Gaya yang bekerja (N)

Δt = selang waktu selama hanya F bekerja (s)

Hukum kekekalan momentum

Momentum awal = momentum Akhir

Page 10: Rangkuman Fisika

Tumbukan

Tumbukan lenting sempurna

Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan yang tak mengalami perbuhan

energy.

M1(V1-V1) = m2 (V2 – V2 )

Tumbukan lenting sebagian

Tumbukan lenting sebagian adalah tumbukan yang tidak berlaku hokum

kekekalan energy mekanik, sebab ada bagian energy yang diubah dalam bentuk lain misalnya

panas.

Tumbukan tak lenting sama sekali.

Tumbukan tak lenting sama sekali adalah tumbukan yang tidak berlaku hokum

kekekalan energy mekanik dan kedua benda setelah tumbuka melekat dan bergerak bersama-

sama

m1 . v1 + m2 . v2 = (m1 + m2) V1

Koefisien resituisi yaitu tumbukan lenting sempurna e =1

Koefisien restiusi sebagian 0<e<1

Koefisien tak lenting sama sekali e=0

Page 11: Rangkuman Fisika

BAB VII

Keseimbangan Benda Tegar

A. Macam-Macam keseimbangan

1. Keseimbangan translasi apabila benda tak mempunyai percepatan linear.

2. keseimbangan rotasi, apabila benda tidak memiliki percepatan anguler atau benda

tidak berputar (∑ r = 0)

3. Keseimbangan translasi dan rotasi, apabila benda mempunyai

kedua syarat keseimbangan yaitu:

1. ∑F = 0

2. ∑ λ = 0

B. Keseimbangan stabil, labil, dan indeference (netral)

1. stabil (mantap/tetap)

2. Labil (goyah/tidak tetap)

3. indeference (seberang/netral)

Page 12: Rangkuman Fisika

BAB VIII

Sifat Mekanika Bahan

A. Massa dan Berat jenis

1. Massa Jenis

p = mv

p = rho, massa jenis (kg/m3)

m = massa (kg)

v = volume (m3)

2. Berat Jenis

Bi = wv = m. gv

Bj = Berat jenis bahan (H/m3)

W = Berat bahan (N)

V = Volume bahan (m3)

B. Elastisitas Bahan

Elastisitas adalah sifat benda yang memungkinkan benda kembali pada bentuknya semula

setelah gaya-gaya yang bekerja padanya ditiadakan

C. Hukum Hooke

Perumusan Hukum Hooke

F = -K . Δx

Page 13: Rangkuman Fisika

F = gaya Tarik atau tekanan (N)

Δx = perubahan panjang (m)

K = Tetapan (konstan) pegas (N/m)

D. Energi potensial pegas

W = luas segitiga

= 12

(alas) . (tinggi)

= 12

(Δx) . (k. Δx)

W = 12 k . Δx2

Ep ( Energi potensial pegas (joule)

= 12 k . Δx2

Kelas XI Semester 1

BAB 1

Page 14: Rangkuman Fisika

Suhu dan Kalor

A. Kalor

Kalor adalah fluida atau zat alir dan suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang

diukur dengan thermometer.

Kapasitas kalor (C) dan kalor jenis (c)

Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikan suhu zat sebesar

1 derajat celcius.

C = QΔt

C = kapasitas kalor (joule / k .atau kal /k)

Q = Kalor pada perubahan suhu tersebut (j atau kal)

.Δt = perubahan suhu (k atau °c)

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat sebesar 1 KG untuk

mengalami perubahan suhu sebesar 1k atau 1 °c

C = Q

m. Δt

C = Kalor jenis ( J/kg.k atau J/kg.°c)

M = massa (kg)

.Δt = perubahan suhu (k atau °c)

Q = Kalor pada perubahan suhu tersebut (j atau kal)

a. Pemuaian

Page 15: Rangkuman Fisika

Anomali Air

Anomali air adalah saat volume air akan berkurang bila suhunya dinaikkan dai o° C

1> Pemuaian panjang (linear)

Lt = lo (l + a . Δt)

A = I/lo . Δt /Δl

.Δl = alo . Δt

A = koefisen muai panjang suatu zat (per °c)

2. Pemuaian Bidang (luas)

At = Ao cl + β Δt

β = I/Ao . ΔA /Δt

ΔA = Ao . βΔt

β = koefisien muai luas suatu zat (per °c) di mana β= 2 a

3. Pemuaian Ruang (volume)

Vt = Vo (I + Y . Δt

B. Perubahan Wujud

Q = m . L

Q = Kalor yang diterima atau dilepas (joule atau kal)

M = massa benda (kg atau gram)

L = Kalor laten (j /kg) atau kal / gr) (kalor uap atau kalor lebur)

Skala Termometer

Page 16: Rangkuman Fisika

Perbandingan pembagian skala C, R , F, K, RN

C : R: F: K: Rn = 100 : 80 : 180 : 100 : 180 :

= 5 : 4 : 9 :5 : 9

C : R : F = 100 : 80 : 180

= 5 : 4 : 9

Perpindahan kalor

1. konduksi

Konduksi adalah hamparan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel

perantaranya.

Q= K. A. Δt . tl

2. Konveksi

Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan partikel perantaranya

Q= K. A. Δt .t

3. Radiasi Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak memerlukan medium perantara seperti

kalor dari matahari yang samapi ke bumi

Q = eσ AT4

Asa Black

“Kalor yang suatu benda sama dengan kalor yang diterima pada suatu benda dalam suatu

system tertutup”

Q serap = Q lepas

Page 17: Rangkuman Fisika

BAB II

A. Fluida Statik

Fluida Statik meninjau fluida yang tidak bergerak. ,isalnya air di gelas, air di kolam renang.

1. fluida ideal

q. fluida sejati

Tekanan Hidrostatik

Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan oleh serat zat cair

Ph = p. g. h

Hukum Pascal

“Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut

ke segala arah dengan sama besar”.

Hukum Archimedes

“ Semua benda yang dimasukan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair itu

seberat zat cair yang dipindahkan yaitu sebesar pe g vc

Hukum Stokes

“gaya gesekan antara permukaan benda padat dengan fluida di ,ama benda itu bergerak akan

sebanding dengan kecepatan relative gerak benda ini terhadap fluida”.

Fs = 6πηrv

Page 18: Rangkuman Fisika

B. Fluida Dinamik

Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli merupakan persamaan pokok fluida dinamik dengan arus streamline, di sini

berlaku hubungan anatara tekanan, kecepatan alir dan tinggi tempat dalam satu garis lurus.

Viskositas (kekentalan)

Viskositas/ kekentalan dapat dibayangkan sebagai gesekan anatara satu bagian dengan bagian

yang lain dalam fluida

F = ηA VL

F = Gaya gesek antara dua lapisan zat cair yang mengalir

η = Angka kekentalan

A = Luas permukaan

.VL

=Kecepatanmengalir sepanjang L

BAB III

Page 19: Rangkuman Fisika

Termodinamika

Hukum 1 Termodinamika

Hukum 1 Termodinamika adalah suatu pernyataan bahwa energy adalah kekal, energy tidak

dapat diciptakan atau dimusnahkan.

a. proses isotarik

b. proses isohorik

c. proses isotermis

d. proses adiabatic

Hukum Boyle dirumuskan : PV = Konstan (suhu tidak berubah)

P1V1 = P2V2

BAB IV

Page 20: Rangkuman Fisika

Getaran, Gelombang dan Bunyi

A. Bandul sederhana

B.Gaya pegas

1. Tegangan

Tegangan adalah besaran saklar yang didefinisikan sebagai hasil bagis antara

gaya Tarik yang dialami benda atau pegas dengan luas penampangnya

. σ= FA

. σ = Tegangan (N/M2)

F = gaya (N)

A = Luas penampang (m2)

2. Regangan

Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang disbanding dengan panjang mula-

mula

E = Bl/Lo

a. Persamaan simpangan

y = A sin w . t

Page 21: Rangkuman Fisika

b. persamaan kecepatan V = dydt

= w A cos w. t

c. persamaan percepatan a = dvdt

= -w2 A sin w . t

Persamaan energy kinetic gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan:

EK = ½ mv2

Persamaan energy potensial gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan :

EP = ½ ky2

Energi total / mekanik gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan :

E = Ep + Ek

d. Efek Doppler

Efek Doppler yaitu peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi yang diterima oleh

pendengar (p) dari frekuensi suatu sumber bunyi (s) apabila terjadi gerakan relative anara (p)

(s)

Page 22: Rangkuman Fisika

Kelas XI Semester II

BAB V

Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik

A. Medan Magnet

Medan magnet yaitu Daerah di sekitar magnet di mana benda lain masih mengalami gaya

magnet.

Percobaan Hans Christian Cersted

“Arah Induksi Medan Magnet di sekitar arus listrik tergantung pada arah arus listrik. Dapat

ditentuka dengan kaidah tangan kanan”

B. Induksi Magnetik di sekitar kawat berarus

a. kawat lurus berarus

b. Kumparann kawat rapat (selenoida)

c. kumparan kawat melingkar

Page 23: Rangkuman Fisika

d. kumparan kawat yang dilengkungkan

B = µ0. I. n

C. Sifat kemagnetan suatu bahan.

1. Bahan feromagnetik, mempunyai sifat

- Ditarik sangat kuat oleh medan magnet

-Mudah ditembus oleh medan magnet

Contoh: besi, baja, nikel, cobalt, dll

2. Bahan Paramagnetik, mempunyai sifat

- Ditarik dengan lemah oleh medan magnet

- Dapat ditembus oleh medan magnet

Contoh: Mangan, Platina, Alumunium, timah, dll

3. bahan diamagnetic, mempunyai sifat

- Ditolak dengan lemah oleh medan magnetic

- Sukar bahkan tidak dapat ditembus oleh medan magnet

Contoh: Bismuth, timbel, air rakes, perak, emas, air, dll

Page 24: Rangkuman Fisika

BAB VI

OPTIK

A. Cahaya

1. Pemantulan Cahaya

Gambar 1

Diagram Pemantulan cahay, dengan keterangan

(1) Garis normal

(2) Sinar dating

(3) Sinar pantul sudut B adalah sudut dating, sudut c adalah sudut pantul.

Page 25: Rangkuman Fisika

B. Lensa

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan dan minimal salah satu

permukaanya itu merupakan bidang lengkung.

a. Lensa Cembung (Lensa positif/Lensa Konvergen)

yaitu lensa yang mengumpulkan sinar.

Lensa cembung dibagi 3:

1. Lensa cembung dua (bikonveksi)

2. Lensa cembung datar (plan konveksi)

3. Lensa cembung cekung (konkaf konveksi)

B. Lensa cekung (lensa negative/ lensa devergen)

Yaitu lensa yang menyebarkan sinar

Lensa cekung dibagi 3:

1. lensa cekung dua (bikonkaf)

2. Lensa cekung datar (plan konkaf)

3. Lensa cekung cembung (konveks konkaf)

Page 26: Rangkuman Fisika

C. Alat-alat optic

1. Mata

a. Bagian-bagian mata

-sklera

-retina

-lensa mata

-iris

-pupil

-kornea

-syaraf optic

a. cacat mata

Mata normal (emetropi) adalah mata yang keadaan istirahat tidak berakoodasi Bayangan jatuh

tepat pada retina dan memiliki titik dekat 25cm serta titik jauh tak terhingga.

1. Rabun jauh (miopi)

2. Rabun dekat (Hipermetropi)

3. Mata Tua (presbiopi)

4. Astigmatisme (silindris)

Page 27: Rangkuman Fisika

2. Kamera

a. kamera pinhole

b. kamera digital

3 kaca pembesar (lup)

4. mikroskop

5. Teropong atau Teleskop

a. teropong bintang

b. teropong bumi

c. teropong panggung

Kelas XII Semester 1

Bab I

Listrik Statis

A. Muatan Listrik

1. terjadinya listrik statis

Ketika anda menyisir rambut kering, atau ketika menyetrika baju nilon, pada setiap

kasus terjadi suatu benda menjadi “bermuatan listrik” karena proses gosokan dan dikatakan

memiliki muatan listrik.

2. Jenis muatan listrik

Page 28: Rangkuman Fisika

Jenis muatan listik terdapat dua yait muatan yang diolak batang kaca bermuatan dan

muatan yang ditarik batang kaca bermuatan

3. Hukum kekekalan muatan

“Jumlah bersih muatan listrik yang dihasilkan pada dua benda yang berbeda (penggaris plastic

dan kain wol) dalam suatu peroses penggosokan adalah nol”.

B. Elektroskop

Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan

C. Penangkal petir

Untuk menghindari kerusakan pada bangunan yang tinggi dari sambaran petir, dapat dilakukan

dengan cara memasang penangkal petir pada bangunan tersebut.

D. Atom

Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif (proton netron) dikelilingi oleh electron yang

bermuatan negative.

D. Medan listrik statis

1. Hukum coulomb

- Di udara atau ruang hampa

F = Gaya antar muatan listrik

q1.q2 = besar masing-masing muatan

Page 29: Rangkuman Fisika

Dalam medium, bukan udara atau bukan ruang hampa.

F = KK . q1 . q2

r 2

F = gaya couloumb

K = Konstanta di elektrikum

Ea = permebilitas Ruang hampa/Udara

BAB II

Listrik Dinamis

A. Arus Listrik

Arus Listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan electron yang mengalir suatu penghantar

persatuan waktu

I = QT Q = l . t

Dengan

Q = jumlah muatan electron yang mengalir (couloumb)

T = waktu (sekon)

I = Kuat Arus (Ampere)

B. Resistansi (hambatan)

Page 30: Rangkuman Fisika

Resistansi (Hambatan) ditentukan dengan jalan memberikan beda potensial di antara dua titik

pada konduktor dan mengukur arusnya. Hambatan (R), didefinisikan sebagai Rasio atau

perbandingan antara beda potensial v dan Kuat arus l

Kelas XII Semester II

BAB IV

Fisika Modern

A. Teori relativitas khusus

1. kecepatan menuruk mekanik klasik

Dalam mekanika klasik, transformasi yang digunakan adalah transformasi galileo, yaitu

transformasi antara dua kerangka acuan yang saling bergerak relative dengan kecepatan tetap

dan mengasumsikan bahwa waktu bersifat mutlak

x1 = x – vt : y1 = y: z1 = z : t1 = t

2. Kecepatan menurut relativitas khusus

Dalam relativitas khusus digunakan transformasi Lorentz karena waktu bersifat relative

dan gerak benda sangat cepat mendekati kecepatan cahaya,. Transformasi ini memperkenalkan

tetapan transmormasi (y) yang nilainya

B. Fisika Kuantum

1. Radiasi Benda Hitam

Page 31: Rangkuman Fisika

P = e σ AT4

Dengan = P = Daya radiasi (watt)

E = emisivitas benda

. σ = konstanta Stefan boltzman

A = luas permukaan benda (m2)

T = Suhu mutlak benda (k)

2. Teori plonck

E = hf

Dengan = h = konstanta plonck

F = frekuensi foton (hz)

3. Efek foto listrik

EK = hf – 1fo

4. Efek Compton

5. Dualisme Sifat partikel dan gelombang

C. Fisika Atom

Page 32: Rangkuman Fisika

1. Teori atom Dalton

A > Atom meruoakan bagian zat yang tidak bias dibagi lagi

B > Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi unsur lain.

2. Teori Atom Thompson

j.j Thompson menyatakan bahw sebuah atom berupa bola padat berdiameter 10 -10 yang

mempunyai muatan positif tersebar di seluruh bagian atom.

D. Hukum ohm

“ Di antara dua titik yang berbeda tegangan dihubungkan dengan kawat penghantar maka arus

akan mengalir dari arah positif kea rah negative. Apabila beda tegangan dinaikkan dua kali lipat,

ternyata arus yang mengalir juga naik dua kali lipat”

D. Hukum kirchoff

“Jumlah Aljabar dari arus-arus listrik pada suatu titik pertemuan dari lingkaran listrik selalu

sama dengan nol”

Gelombang elektromagnetik

1. Gelombang Radio

2. Gelombang Mikro

S = CX Δt2

3. sinar Inframerah

4. Cahaya tampak

5. sinar ultra violet

Page 33: Rangkuman Fisika

6. Sinar –x

7. Sinar gamma (y)

3. Teori Rutherford

a. Atom terdiri atas inti bermuatan positif yang mondiminasi massa atom itu.

b. Dalam reaksi kimia hanya electron pada kulit terluar saja yang saling mempengaruhi, inti

atom tidak mengalami perubahan

4. Teori Atom Bohr

a. Elektron berputar mengelilingi inti hanya lintasan stationer tertentu tanpa memancarkan

radiasi.

b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain. Jika berpindah dari satu lintasann

ke lintasan yang lebih dalam.

5. Teori Atom Mekanika Kuantum

a. Bilangan kuantum utama (n)

b. Bilangan kuantum orbital (l)

(L)=√ l ( l+l ) h2 π

c. Bilangan kuantum Magnetik (m1)

d. Bilangan kuantum spin (ms)

D. Inti Atom dan Radio Aktivitas

1. Inti Atom

Penulisan atom suatu unsur adalah sebagai berikut

Page 34: Rangkuman Fisika

AzX

dengan A = Nomor massa

= Nomor Atom

2. Radio Aktivitas

a. Partikel Radio Aktiv

1. Sinar Alfa

2. Sinar Beta

3. Sinar Gama

b. partikel dan waktu paruh

N=Noe-λt

dengan N= Banyak inti radioaktif setelah meluruh

No= Banyak inti radioaktif mula-mula

λ = Konstanta peluruhan

t = lamanya peluruhan

Bab III

Page 35: Rangkuman Fisika

Arus Bolak balik

A. Gejala peralihan

1. Gejala peralihan pada induktor

2. Gejala peralihan pada kapasitor

B. Resistor (hambatan murni) Pada rangkaian arus bolak-balik

C. Rangkaian Seri R-L

D. Rangkaian Seri R – C

E. Impedansi pada rangkaian RIC paralel

F. daya pada rangkaian arus bolak balik

Daya tersebut dilambangakan dengan P, yaitu perubahan energi lisrik menjadi kalor persatuan

waktu

P = I2dR

Daya ini merupakan daya yang rangkaiannya hanya R saja.

Di dalam rangkaian arus bolak balik, R sama dengan z yang merupakan hambatan semu.

Sehingga daya merupakan daya semu yang harganya tidak sesuai dengan kenyataan, yaitu

P = l2az

Perbandinga antara daya semu dengan daya sesungguhnya disebut factor daya.