rancang bangun mesin pasteurisasi susu sapi …repository.ub.ac.id/151491/1/mas wisnu...

76
i RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI AUTOMATIS DENGAN TEKNOLOGI ELECTRICAL OHMIC HEATING Tugas Akhir Berbentuk Karya Ilmiah Kompetitif (Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi) Oleh: MAS WISNU ANINDITYA NIM 135100200111023 JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

i

RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI

AUTOMATIS DENGAN TEKNOLOGI ELECTRICAL OHMIC

HEATING

Tugas Akhir Berbentuk Karya Ilmiah Kompetitif

(Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi)

Oleh:

MAS WISNU ANINDITYA

NIM 135100200111023

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

ii

Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis

dengan Teknologi Electrical Ohmic Heating

Oleh:

Mas Wisnu Aninditya

135100200111023

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana teknologi pertanian

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 3: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

iii

Page 4: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

iv

Page 5: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan dengan nama

lengkap Mas Wisnu Aninditya di Bekasi pada

15 Agustus 1994. Penulis anak ke dua dari ibu

Ninik Pujirahayu. Penulis menyelesaikan

pendidikan sekolah dasar di SDN Kepanjen 2

Jombang pada tahun 2007, kemudian

melanjutkan pendidikan menengah tingkat

pertama di SMPN 2 Jombang dan lulus pada tahun 2010. Penulis

melanjutkan pendidikan di SMAN Bandarkedungmulyo hingga

lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2013-2017, penulis telah berhasil menempuh

jenjang Strata-1 di Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas

Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Selama 4 tahun masa

kuliah, penulis aktif dalam berbagai organisasi seperti koordinator

divisi Kincir Angin litbang AGEENT dan Ketua Bidang Penelitian

dan Pengembangan HIMATETA. Penulis juga pernah meraih

beberapa penghargaan, yakni Juara Honorable Mention OSN

PERTAMINA bidang Science Project 2015, Juara I LKTI Agrifast

bidang penerapan teknologi pada tahun 2015, Juara I LKTI Agrifast

bidang karsa cipta dan penerapan teknologi pada tahun 2016,

mendapatkan medali emas untuk presentasi dalam kelas PKM-T

“SENOPATI” pada PIMNAS 28 pada tahun 2015 dan meraih

medali emas untuk presentasi dalam kelas PKM-KC “TOTAL

FLEX” pada PIMNAS 29 pada tahun 2016.

Page 6: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

vi

"Belajar dan bekerja dengan giat,

serta tidak lupa bersyukur, tentu

akan memberikan hasil yang baik"

Page 7: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

vii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Mas Wisnu Aninditya

NIM : 135100200111023

Jurusan : Keteknikan Pertanian

Fakultas : Teknologi Pertanian

Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi

Susu Sapi Automatis dengan

Teknologi Electrical Ohmic Heating

Menyatakan bahwa,

Tugas Akhir dengan judul diatas merupakan karya asli penulis

tersebut diatas. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini

tidak benar, saya bersedia dituntut sesuai hukum yang berlaku.

Malang, 9 Januari 2017

Pembuat Pernyataan,

Mas Wisnu Aninditya

135100200111023

Page 8: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

viii

MAS WISNU ANINDITYA. 135100200111023. Rancang Bangun

Mesin Pasteuriasi Susu Automatis Dengan Teknologi

Electrical Ohmic Heating. Tugas Akhir. Pembimbing: Dr. Ir.

Anang Lastriyanto M.Sc. dan Yusron Sugiarto,STP, MP, M.Sc

RINGKASAN

Kelompok Peternak Rojokoyo merupakan salah satu

kelompok masyarakat di Desa Argosari Malang yang memiliki

usaha mandiri pengolahan susu pasteurisasi. Kelompok ini masih

menggunakan metode secara konvensional dalam proses

pasteurisasi sehingga suhu pasteurisasinya tidak terkontrol,

pengadukan tidak merata, proses lama dan kurang higeinis. Salah

satu metode pasteurisasi yang dapat digunakan adalah ohmic

heating karena memiliki kelebihan prosesnya cepat 15 liter hanya

170 menit, panasnya merata dan tidak menurunkan kualitas susu.

Pemanasan ohmik merupakan suatu proses dimana arus listrik

dilewatkan melalui bahan pangan, akibatnya terjadi pembangkitan

energi internal pada bahan yang kemudian akan menghasilkan

sebuah pola pemanasan luar dan dalam. Pada hasil uji

laboratorium TPC hasil ohmic heating sebesar 6,2x103 ml/cfu dan

kadar protein sebesar 2,51%. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui desain rancang bangun, prinsip kerja dan hasil

pasteurisasi mesin pasteurisasi susu sapi yang otomatis berbasis

electrical ohmic heating. Efisiensi dari mesin pasteurisasi susu sapi

ini mencapai 89,73%.

Kata Kunci: Ohmic Heating, Pasteurisasi, Susu Sapi

Page 9: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

ix

MAS WISNU ANINDITYA. 135100200111023. Design of

Machine Pasteurization Automatic Milk With Electrical Ohmic

Heating Technology. Tugas Akhir. Supervisor: Dr. Ir. Anang

Lastriyanto M.Sc. dan Yusron Sugiarto,STP, MP, M.Sc

SUMMARY

Rojokoyo Breeders group is one of the community group in

the Argosari village Malang which has independent business

processing of pasteurized milk. This group used conventional

method of pasteurization. There are many disadvantag with this

method such as uncontrolled temperature, not evenly stirring, the

process takes a long time, and less hygiene. One of the

pasteurization method that can be used is ohmic heating. Ohmic

heating is a process which an electric current is passed through

food. Ohmic heating has advantages such as the heat spread

evenly, and does not degrade the nutrient in the milk. The purposes

of this research was to knew the design, working principles and

results of pasteurized cow's milk with automatic pasteurization

machine based on ohmic heating technology. The research

showed that ohmic heating can decrease time consumption of 15

liters milk pasteurization with only 170 minutes long process. The

TPC test was showed that milk with ohmic heating treatment has

6, 2x103 ml/cfu, and 2,51% protein levels. The efficiency of this

cow's milk pasteurization machines reached 89,73%.

Key Word: Ohmic Heating, Pasteurization, cow milk

KATA PENGANTAR

Page 10: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

x

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga

penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini berjudul “Rancang Bangun Mesin

Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan Teknologi Electrical

Ohmic Heating”. Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Ninik Pujirahayu, selaku orang tua penyusun yang

senantiasa dukungan moriil dan material.

2. Bapak Dr. Ir. Anang Lastriyanto, M.Si selaku Dosen

Pembimbing yang senantiasa memberikan dukungan dan

bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Yusron Sugiarto, STP, MP, M.Sc selaku Dosen

Pembimbing PKM yang telah memberikan bimbingan, arahan,

ilmu dan pengetahuan.

4. Kemenristek Dikti yang telah mengundang saya pada kompetisi

PIMNAS 28 dan PIMNAS 29.

5. Kakak-kakak team SENOPATI Mas Heru, Mbk Putu, Mas Bagus

dan Mas Munawir yang telah berjuang bersama selama 1 tahun

bersama ibu-ibu Jabung yang selalu bersemangat.

6. Team TOTAL FLEX yang penuh semangat Bima Adinugraha,

Giovanna Putri Aliefia Madjid, Khoirul Anam Asy Syukri, Mas

Ahmad Munawir.

Page 11: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

xi

7. Mas Indra, Mbk Zun, Mas Budi kahim, Ageent, Intan A, Dik Nofy,

M.Ghadafi, Nada M, Ameiga C, atas saran, ilmu pengetahuan,

pengalaman dan kasih sayang.

8. Tim bengkel Lastrindo Mas Wawan, Mas Syamsul, Pak Ji dan

tim yang selalu membantu dalam mengajarkan hal baru.

9. Rekan-rekan Pengurus Harian Himpunan Mahasiswa

Keteknikan Pertanian tahun kepengurusan 2015-2016 dan staf

Litbang yang telah membantu menyelesaikan program kerja.

10. Rafika Kartika Putri selaku penyemangat saya menyelesaikan

skripsi ini.

11. Teman-teman Jurusan Keteknikan Pertanian 2013 atas

kebersamaan dan dukungannya selama ini.

Menyadari adanya keterbatasan pengetahuan, refrensi dan

pengalaman, penyusun mengharapkan saran dan masukan demi

lebih baiknya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun

maupun semua pihak yang membutuhkan.

Malang, Januari 2017

Penyusun

Mas Wisnu Aninditya

Page 12: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................. v

PERUNTUKAN ...................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ......................... vii

RINGKASAN ......................................................................... viii

SUMMARY ............................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................. 4

1.4 Manfaat ............................................................................ 4

1.5 Batasan Masalah ............................................................. 5

1.6 Hipotesa ........................................................................... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................. 6

2.1 Susu sapi ......................................................................... 6

2.2 Pasteurisasi ..................................................................... 7

2.3 Electrical Ohmic Heating .................................................. 10

2.4 Kondensor Tipe Shell and Tube ....................................... 14

2.5 Sistem Kontrol PID ........................................................... 16

BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................. 18

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ..................................... 18

3.2 Alat dan Bahan ................................................................ 19

3.2.1 Peralatan yang digunakan ............................................. 19

3.2.2 Bahan-bahan yang digunakan ...................................... 20

Page 13: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

xiii

3.3 Pendekatan Penelitian ..................................................... 21

3.3.1 Kajian Pustaka .............................................................. 21

3.3.2 Perancangan desain secara fungsional ......................... 21

3.3.3 Perancangan desain secara structural .......................... 24

3.4 Prosedur Penelitian .......................................................... 26

3.4.1 Persiapan Bahan Baku ................................................. 26

3.4.2 Pembuatan Kerangka ................................................... 27

3.4.3 Pembutan Kondensor ................................................... 27

3.4.4 Pembutan Tabung Ohmic Heating ................................ 27

3.4.5 Pembutan Sistem Kontrol .............................................. 28

3.4.6 Uji Performansi ............................................................. 29

3.5 Teknik Analisis Data ......................................................... 29

3.6 Aliran Tahap Kegiatan ...................................................... 30

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................... 33

4.1 Rancangan Mesin ............................................................ 31

4.1.1 Implementasi Perancangan Mesin ................................ 31

4.1.2 Spesifikasi Mesin .......................................................... 32

4.1.3 Deskripsi Mesin ............................................................. 42

4.2 Pengujian Performansi Mesin ......................................... 45

4.2.1 Hubungan Suhu dengan Waktu Pasteurisasi ................ 46

4.2.2 Hubungan Nilai Arus dengan Suhu Pasteurisasi ........... 47

4.2.3 Efisiensi Energi ............................................................. 50

4.3 Pengujian Kualitas (TPC dan Protein) .............................. 52

BAB 5. PENUTUP ................................................................. 55

5.1 Kesimpulan ...................................................................... 55

5.2 Saran ............................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 56

Page 14: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Susu Sapi ............. 7

Tabel 2.2 Pasteurisasi LTLT dan HTST ................................. 9

Tabel 2.3 Kelebihan dan kekurangan dari Ohmic Heating ..... 14

Tabel 3.1 Jadwal Fluktuasi Pelaksanaan ............................... 18

Tabel 4.1 Nilai Besaran yang digunakan pada proses ........... 50

Tabel 4.2 Perbandingan hasil uji laboratorium ....................... 53

Page 15: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teknologi Ohmic Heating skala laboratorium ..... 13

Gambar 2.2 Kondensor shell and tube .................................. 15

Gambar 3.1 Desain Mesin Pasteurisasi Susu Sapi ................ 24

Gambar 3.2 Desain Kondensor ............................................. 25

Gambar 3.3 Desain Instrumentasi pada Box Kontrol ............. 25

Gambar 3.4 Desain Instrumentasi pada Ohmic Heating ........ 26

Gambar 4.1 Implementasi Rancang Mesin Pasteurisasi Susu

Sapi berbasis Ohmic Heating .......................... 31

Gambar 4.2 (a) Desain Tangki Input tampak isometri dan (b)

Desain Tangki Input tampak depan ................. 33

Gambar 4.3 Mixer .................................................................. 34

Gambar 4.4 Desain Tabung Ohmic Heating .......................... 36

Gambar 4.5 Rangkaian sistem otomatis mesin pasteurisasi

berbasis ohmic heating ................................... 37

Gambar 4.6 Sistem Kontrol Otomatis ................................... 37

Gambar 4.7 Desain Kondensor Tipe Shell and Tube ............. 38

Gambar 4.8 Pompa air celup ................................................ 39

Gambar 4.9 Bak Penampung Air Pendingin .......................... 40

Gambar 4.10 Desain Kerangka Mesin Pasteurisasi berbasis

Electrical Ohmic Heating Tampak depan (a)

samping dan (b) ................................................ 41

Gambar 4.11 (a) Desain Tangki Output tampak realistik dan (b)

Tangki Output .................................................... 42

Gambar 4.12 Diagram Proses Pasteurisasi Susu Sapi Pada

Mesin Pasteurisasi Berbasis Ohmic Heating ..... 45

Gambar 4.13 Grafik Hubungan antara Waktu Pemanasan (detik)

dengan Suhu (oC) .............................................. 46

Gambar 4.14 Grafik Hubungan antara Arus (A) dengan Suhu

(oC) .................................................................... 48

Page 16: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Efisiensi Mesin Pasteurisasi Susu . 61

Lampiran 2. Data Perjalanan suhu selama pasteurisasi........ 63

Lampiran 3. Data Uji laboratorium ........................................ 65

Lampiran 4. Desain dari Mesin Pasteurisasi Susu Sapi ........ 66

Lampiran 5. Realisasi Mesin Pasteurisasi Susu Sapi ........... 67

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan ...................................... 68

Lampiran 7. Surat Keterangan Pembebasan Ujian Skripsi .... 69

Lampiran 8. Piagam Penghargaan........................................ 72

Page 17: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

1

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil

susu di dunia dengan rata-rata produksi 1.480.000 liter per

tahunnya (FAO, 2014). Tingkat produksi tersebut di dukung oleh

sentra produksi susu yang hampir tersebar disetiap kota di

Indonesia. Salah satu sentra susu sapi yang berlokasi di

Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur yaitu bertempat di

Desa Argosari Kecamatan Jabung. Di desa ini terdapat 430

orang peternak sapi perah dengan jumlah sapi yang mencapai

1500 ekor. Tingkat produksi susu di desa ini mencapai 8.000 liter

per harinya. Untuk menunjang kegiatan produksi susu sapi para

peternak tersebut tergabung dalam kelompok masyarakat yaitu

Kelompok Peternak Rojokoyo yang memiliki program mandiri

dalam bentuk pengolahan susu pasteurisasi. Kelompok ini

mampu menghasilkan 350-450 gelas susu gelas (ukuran 220 ml)

pasteurisasi per minggunya. Akan tetapi, hasil produksi tersebut

tidak laku sepenuhnya dipasaran serta hanya mampu dijual

dengan harga murah. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya kualitas

dari susu pasteurisasi tersebut.

Rendahnya produktifitas dan kualitas susu pasteurisasi

kelompok peternak Rojokoyo dikarenakan dipengaruhi proses

pasteurisasi pada saat pengolahan. Kelompok ini masih

menggunakan metode konvensional dengan peralatan

sederhana yakni menggunakan panci dan kompor. Proses

pasteurisasi susu dengan metode konvensional memiliki

Page 18: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

2

2

beberapa kelemahan. Salah satunya yaitu penggunaan suhu

yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemanasan pada susu

(Wiking, 2009). Hal tersebut mengakibatkan terjadi degradasi

protein susu yang tinggi dan tidak seluruhnya bakteri ter-

inaktivasi (Sun et al., 2008). Susu yang dipasteurisasi dengan

menggunakan metode konvensional terkadang masih terdapat

gumpalan sehingga mempengaruhi rasa dan warna (Proctor,

2010). Adapun kelemahan lainnya adalah penggunaan kompor

sebagai media pasteurisasi memiliki efisiensi energi yang rendah

(Winata, 2012). Selain itu, susu pasteurisasi yang dijual oleh

kelompok Rojokoyo hanya mampu bertahan selama dua hari.

Hal tersebut menyebabkan setiap dua hari sekali hampir 20%

dari susu pasteurisasi yang dijual harus dikembalikan lagi ke

Kelompok Rojokoyo sehingga kelompok ini mengalami kerugian.

Oleh karena itu perlu adanya teknologi pasteurisasi untuk dapat

memperbaiki kualitas produk dan meningkatkan produksi,

sehingga terjadinya peningkatan harga jual.

Pengembangan teknologi kreatif yang ditawarkan untuk

mengatasi permasalahan kualitas susu pasteurisasi pada

kelompok peternak Rojokoyo di Desa Argosari dengan

menggunakan Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

Teknologi Electrical Ohmic Heating. Mesin ini merupakan alat

pasteurisasi susu yang dirancang khusus untuk mampu

bekerja secara otomatis pada suhu yang telah disesuaikan

dengan kebutuhan pemanasan susu. Alat ini menggunakan

teknologi Electrical Ohmic Heating yaitu teknologi pasteurisasi

Page 19: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

3

3

dengan cara mengalirkan arus listrik pada bahan sehingga

menimbulkan energi panas secara internal pada bahan (Jha et

al.,2011). Keunggulan dari teknologi ini adalah proses

pemanasan yang cepat sehingga degradasi protein yang

terjadi sangatlah kecil dan efisiensinya yang tinggi (James dan

Brian, 2010) serta mampu meningkatkan umur simpan produk

(Zulueta et al., 2010). Adapun kelebihan lain yaitu mampu

menginaktivasi mikroorganisme patogen maupun pembusuk

(Kerton, 2009) dan proses pemanasan yang merata pada

bahan (Sakr et al, 2014), serta mampu menjaga cita rasa dari

produk (Sagar dan Kumar, 2010). Mesin pasteurisasi ini juga

dilengkapi kondesor. Komponen ini berfungsi untuk

mendinginkan susu setelah dipasteurisasi agar mikroba perusak

thermofilik tidak berkembang kembali (Thahir dkk, 2009).

Diharapkan dengan menggunakan Mesin pasteurisasi, kelompok

Rojokoyo mampu menghasilkan produk susu yang berkualitas

sehingga mampu bersaing menjadi produk susu unggulan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana desain rancang bangun mesin pasteurisasi susu

sapi yang otomatis berbasis electrical ohmic heating ?

2. Bagaimana prinsip kerja mesin pasteurisasi susu sapi

automastis berbasis electrical ohmic heating ?

Page 20: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

4

4

3. Bagaimana hasil setelah penggunaan mesin pasteurisasi

susu sapi yang otomatis berbasis electrical ohmic heating ?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari Tugas Akhir ini, meliputi:

1. Mengetahui desain rancang bangun mesin pasteurisasi susu

sapi yang otomatis berbasis electrical ohmic heating.

2. Mengetahui prinsip kerja dari mesin pasteurisasi susu sapi

yang otomatis berbasis electrical ohmic heating.

3. Mengetahui hasil setelah penerapan mesin pasteurisasi susu

sapi yang otomatis berbasis electrical ohmic heating pada uji

mesin dan kualitas susu.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari Tugas Akhir ini,

meliputi:

1. Bagi Akademisi atau Mahasiswa

Menjadikan media aktualisasi dan pengembangan

teknologi di bidang teknologi pengolahan susu sapi untuk

pasteurisasi sehingga diperoleh susu pasteurisasi yang mampu

meningkatkan kualitas dan produktifitas. Selain itu sebagai bentuk

pengabdian insan akademis dalam pembelajaran pemberdayaan

masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Bagi Masyarakat

Memberikan solusi dalam pengolahan susu sapi untuk

menon-aktifkan mikroba-mikroba patogen pada susu sapi,

Page 21: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

5

5

sehingga diperoleh susu sapi yang berkualitas dan

produktifitasnya tinggi.

3. Bagi Pemerintah

Sebagai salah satu solusi alternative mesin pasteurisasi

susu sapi sehingga pemerintah dalam meningkatkan

perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

1.5 Batasan Masalah

Batasan Masalah dari Tugas Akhir ini meliputi:

1. Rancang bangun mesin pasteurisasi ini hanya digunakan

untuk susu sapi pada produk susu sapi pasteurisasi.

2. Tugas Akhir ini tidak menganalisis biaya produksi hingga

pemasaran

3. Tugas akhir ini berfokus pada pengujian mesin pasteurisasi

dalam kecepatan pemanasan bahan dengan efisiensi energi

yang tinggi.

1.6 Hipotesa

Rancang bangun mesin pasteurisasi susu automatis

berbasis ohmic heating dapat menjadi solusi alternatif mesin

pasteurisasi susu sapi yang memiliki kemampuan

mempasteurisasi susu sapi dengan suhu tinggi secara singkat

dan memiliki efisiensi energi yang tinggi. Sehingga mampu

meningkatkan kualitas dan produktifitas dari susu pasteurisasi

yang sudah ada sebelumnya.

Page 22: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Susu Sapi

Susu adalah cairan dari hasil sekresi kelenjar susu

(mammary gland) yang diperoleh dengan cara pemerahan sapi.

Secara kimiawi susu tersusun atas dua komponen utama

yaitu air sekitar 87% dan bahan padat sejumlah 13% yang

meliputi lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral serta

beberapa senyawa lainnya (Wastra et al., 2010). Susu yang

banyak mengandung air dan nutrisi tinggi serta pH yang netral

menjadi media yang baik untuk pertumbuhan

mikroorganisme baik pembusuk maupun patogen (Hantoro dan

Dwianana, 2010). Pada suhu kamar dan ruang terbuka, bakteri

pembusuk akan tumbuh dan berkembang hingga 8 kali lipat

setiap jamnya. Oleh karena itu, susu membutuhkan proses

pasteurisasi agar dapat membunuh bakteri sehingga

memperpanjang umur simpan tetapi tetap mampu menjaga

kandungan nutrisinya (Kisko dan Roller, 2010).

Menurut Fitriyanto (2013) susu memiliki banyak manfaat

yang dapat berguna bagi manusia, diantaranya:

1. Susu mencegah penyakit jantung, kanker, dan stroke

2. Baik untuk gigi karena susu mampu mengurangi keasaman

mulut, merangsang air liur, mengurangi plak dan mencegah

gigi berlubang

3. Mengurangi resiko darah tinggi

4. Mencegah osteoporosis karena mengandung kalsium yang

berfungsi untuk menguatkan tulang

Page 23: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

7

5. Menetralisir racun yang terkandung pada makanan

6. Mencegah diabetes

7. Mempercantik kulit karena diperkaya dengan vitamin

8. Membantu agar lebih cepat tidur karena kandungan susu

akan merangsang hormon melatonin yang akan membuat

tubuh mengantuk.

Berikut pada table 2.1 merupakan data komposisi dan

nilai gizi dari 100 ml susu sapi hasil uji laboratorium.

Tabel 2.1 Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Susu Sapi (100 ml)

No. Komponen Susu Sapi

1. Air (%) 87,90

2. Lemak (%) 3,45

3. Protein (%) 3,20

4. Casein (mg/ ml) 27,9

5. Laktosa (%) 4,60

6. Vitamin, enzim dan gas (%) 0,85

7. Whey Protein (mg/ ml) 8,2

8. Na (mg/ 100 ml) 57

9. K (mg/ 100 ml) 172,5

10. Cl (mg/ 100 ml) 80-130

11. Ca (mg/100 ml) 136

12. pH 6,65

(Sumber : Hadiwiyoto, 2004)

2.2 Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan untuk

memperpanjang umur simpan bahan pangan melalui

Page 24: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

8

pemanasan pada bahan dengan suhu di bawah 100oC.

Betujuan untuk membunuh mikroorganisme seperti, bakteri,

khamir dan kapang. Serta menginaktifasi enzim yang terdapat

dalam bahan pangan itu sendiri dengan masih

mempertimbangkan mutunya (Fellow, 1992).

Proses pasteurisasi pada bahan olahan susu pertama

kali dilakukan oleh Franz Von Soxhlet pada tahun 1886. Pada

saat ini susu pasteurisasi adalah produk susu yang diperoleh

dari hasil pemanasan susu pada suhu minimal 161oF selama

minimum 15 detik, kemudian segera dikemas pada kondisi

yang bersih dan terjaga sanitasinya. Beberapa bakteri akan

tetap hidup pada suhu pasteurisasi akan tetapi dalam jumlah

yang sedikit bakteri tersebut tidak berbahaya dan tidak

merusak susu selama kondisi penyimpanan yang normal.

Prinsip pasteurisasi adalah pemanasan produk dalam

waktu yang singkat sampai mencapai kombinasi temperatur

dan waktu tertentu yang cukup untuk membunuh semua

mikroorganisme patogen, tetapi hanya menyebabkan

kerusakan sekecil mungkin terhadap produk akibat panas.

Pasteurisasi biasanya dilakukan pada produk yang mudah

rusak apabila dipanaskan atau tidak dapat disterilisasi secara

komersil termasuk susu (Desrosier, 2004). Pasteurisasi

membunuh semua mikroorganisme psikrofilik, mesofilik, dan

sebagian yang bersifat termofilik. Biasanya pasteurisasi

dipadukan dengan teknik penyimpanan pada temperatur

rendah yang bertujuan untuk mencegah pertumbuhan

mikroorganisme termofilik yang temperatur pertumbuhan

Page 25: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

9

minimumnya cukup tinggi. Produk hasil pasteurisasi bila

disimpan pada temperatur kamar hanya bertahan 1 sampai 2

hari sedang jika disimpan pada temperatur rendah dapat tahan

1 minggu.

Terdapat dua cara pasteurisasi di dalam industri

pengolahan pangan, yakni LTLT (Low Temperature Long

Time) dan HTST (High Temperature Short Time), dengan

penjelasannya pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Pasteurisasi LTLT dan HTST

Jenis

Pasteurisasi Penjelasan

Suhu

Pasteurisasi Waktu

LTLT Pemanasan

bahan pada suhu

relatif rendah

dengan waktu

relatif lama

63oC 30

menit

HTST Pemanasan

bahan pada

suhu tinggi

dengan waktu

singkat

72oC 15 detik

(Sumber : Budiyono, 2009)

Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk

pasteurisasi susu adalah dengan UHT (Ultrahigh Temperature

Short Time). Metode ini menggunakan suhu sekitar 135oC

dengan waktu 1-2 detik. Proses pasteurisasi pada susu dapat

Page 26: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

10

membunuh patogen maupun pembusuk sehingga dapat

memperpanjang umur simpannya (Kisko dan Roller, 2010).

2.3 Electrical Ohmic Heating

Ohmic heating bukanlah sebuah konsep yang baru.

Metode ini telah berkembang sebelum abad ke 20. Pasteurisasi

dengan listrik untuk bahan susu dengan memompa larutan

tersebut masuk diantara dua buah elektroda yan memiliki beda

potensial diantara keduanya. Di Amerika telah memiliki 6 negara

bagian yang memiliki mesin pasteurisasi listrik komersial (Liu,

2014).

Ohmic heating atau bisa disebut juga dengan prinsip

pemanasan Joule (Joule heating) Pemanasan ohmik merupakan

suatu proses dimana arus listrik dilewatkan melalui bahan

pangan. Akibatnya, terjadi pembangkitan energi internal pada

bahan yang kemudian akan menghasilkan sebuah pola

pemanasan luar dan dalam. Dasar rancangan pemanas ohmik

terdiri dari sumber arus dan reaktor yang disisipi dengan

elektroda sebagai penghantar listrik (Castro, 2010).

Pipa ohmic menggunakan pipa lubaric. Kedua elektroda

disusun secara collinear karena cocok untuk bahan konduktivitas

tinggi (konduktivitas susu = 5,4mS/cm) dan area kontak yang

lebih luas sehingga aliran listrik tak terbatas dan merata (Sakr et

al., 2014). Dalam merancang electrical ohmic heating, terlebih

dahulu dilakukan pengujian konduktivitas susu yang didapat data

sebesar 5,4 mS/cm. Menurut Sastry dan Salengke (1992),

dimensi dapat dicari dengan beberapa persamaan berikut.

Page 27: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

11

𝜎 = (1

𝑅) (

𝐿

𝐴) Keterangan :

𝜎 : sigma

R : hambatan (Ω)

L : panjang (cm)

A : luas penampung (cm3)

Dalam persamaan diatas, 1/R merupakan konduktan

listrik dari bahan yang nilainya sama dengan rasio antara

besarnya arus listrik (I) yang mengalir melalui dengan gradien

dari voltase (V)

atau bisa ditulis dengan persamaan.

𝑅 = (1

𝜎) (

𝐿

𝐴) atau 𝑅 = 𝜌 (

𝐿

𝐴) Keterangan :

𝜎 : sigma

R : hambatan (Ω)

L : panjang (cm)

A : luas penampang (m2)

𝜌 : massa jenis bahan (m/S)

Sebelum menentukan dimensi pipa ohmic terlebih dahulu

dicari nilai R dan nilai ρ. Persamaan yang digunakan untuk

menentukan nilai R adalah persamaan berikut ini.

𝑃 = 𝑉2

𝑅 atau 𝑅 =

𝑉2

𝑃 Keterangan :

R : hambatan (Ω)

V : tegangan (volt)

P : daya listrik (watt)

Selanjutnya persamaan di bawah berikutlah yang

digunakan untuk menentukan nilai ρ berikut.

Page 28: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

12

𝜌 = 1

𝑘 Keterangan :

𝜌 : massa jenis bahan (m/S)

k : konduktivitas bahan (S/m)

Kemudian ditentukan dimensi pipa ohmic dengan

persamaan berikut ini.

𝑅 = 𝜌 (𝐿

𝐴) Keterangan :

𝜌 : massa jenis bahan (m/S)

R : konduktivitas bahan (S/m)

L : panjang pipa ohmik (m)

A = Luas penampang pipa ohmic (m2)

Electrical ohmic heating merupakan salah satu teknik

yang menjadi alternatif untuk pemanasan pada produk makanan.

Pemanasan pada ohmic heating merata dan mampu mengurangi

masalah fouling serta kerusakan produk dalam waktu yang

singkat. Aplikasi teknik ini di industri makanan sangatlah besar

seperti blanching, evaporasi, dehidrasi, fermentasi dan

pasteurisasi (Pereira et al.,2011).

Page 29: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

13

Berikut pada gambar 2.1 adalah penelitian terdahulu

teknologi ohmic heating skala laboratorium.

Gambar 2.1 Teknologi Ohmic Heating skala laboratorium

(Sumber: Castrol, 2010)

Desain elektroda yang cocok untuk digunakan dalam

pemanasan ohmik harus dipertimbangkan bahan dan ukurannya.

Pada desain penelitian terdahulu elektroda konduktif

menggunakan bahan seperti titanium, steinless steel, titanium

platinized, aluminium dan grafit. Elektroda biasanya dipilih

berdasarkan pada harga dan ketahanan koreksi yang akan

berpengaruh terhadap efisiensi pemanas ohmik. Untuk

pengaplikasian pada kualitas produk yang tinggi seperti pangan,

maka logam steinless steel cocok untuk digunakan. Akan tetapi

penggunaan bahan ini tetap memiliki jangka waktu pemakaian

yaitu berkisar 6-7 bulan. Setelah elektroda mengalami fouling

ataupun berkarat harus dilakukan penggantian terhadap

elektroda. Berikut merupakan ringkasan dari kelebihan dan

kekurangan dari pemanasan ohmik pada tabel 2.3

Page 30: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

14

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan dari Ohmic Heating

No. Kelebihan Kekurangan

1. Panas dicapai dengan

sangat cepat

Kurangnya informasi secara

umum

2. Mengurangi masalah

fouling permukaan

Membutuhkan pengetahuan

konduktivitas bahan cair

3. Pemanasan seragam

pada cairan dan tingkat

pemanasan yang cepat

Mendekati larangan

frekuensi yang diijinkan

4. Tidak ada residu

pemanasan setelah

mematikan arus

Sulit untuk mengamati dan

dikendalikan

5. Biaya perawatan rendah

dan memiliki konversi

energi yang tinggi

Sukar untuk menyatukan

suhu dan distribusi medan

listrik

6. Sistem yang ramah

lingkungan

(Sumber : Liu, 2014)

2.4 Kondesor Tipe Shell and Tube

Kondensor merupakan komponen pendingin yang sangat

penting dan berfungsi untuk memaksimalkan efesiensi pada

mesin AC yang pada intinya terletak di kondensor sebagai

mendinginkan gas refrigerant dan ini terjadi pelepasan panas

pada shell and tube yang mana air dialirkan didalam pipa pada

kondensor, kemudian air tersebut seketika panas karena ada gas

refrigerant yang berada di dalam shell tersebut, air panas yang

Page 31: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

15

berada didalam pipa selanjutnya di alirkan kedalam

penampungan sementara untuk dipakai keperluan mandi. Pada

umumnya aliran fluida yang mengalir terus-menerus di dalam alat

penukar kalor, setelah melampaui operasi tertentu akan

mengakibatkan pengotoran pada dinding shell and tube tersebut

deposit yang terbentuk dipermukaan kebanyakan akan

mempunyai konduktivitas termal yang cukup rendah sehingga

akan mengakibatkan penurunan efesiensi global perpindahan

panas didalam alat penukar kalor, akibatnya laju perpindahan

panas didalam alat penukar kalor menjadi rendah (Frank, 1997).

Berikut pada gambar 2.2 merupakan bentuk dari

kondensor tipe shell and tube.

Gambar 2.2 Kondensor shell and tube

Alat penukar kalor jenis shell and tube adalah alat penukar

kalor yang banyak digunakan diberbagai macam industri dan

paling sederhana dibandingkan dengan alat penukar kalor yang

lainnya, yang dipergunakan diberbagai instalasi proses produksi

pada dasarnya merupakan tempat pertukaran energi dalam

bentuk panasdari sebuah sumber atau fluida ke sumber yang lain.

Komponen ini merupakan peralatan yang vital karena tanpa

menggunakan komponen ini, kebanyakan proses industri tidak

dapat dioperasikan, dalam proses perancangan alat penukar

Page 32: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

16

kalor shell and tube tujuan utamanya adalah menentukan dimensi

dan geometri alat tersebut sesuai dengan spesifikasi bahan dan

proses yang telah ditentukan. Prosesnya terdiri dari beberapa

tahap, di mana yang pertama biasanya adalah pendefinisian

aliran fluida kerja yang akan dilewatkan pada bagian shell and

tube. Pada tahap yang kedua dilakukan pemilihan dimensi dan

geometri shell and tube, seperti diameter shell minimum dan

maksimum ukuran dan bahan pipa serta susunan dan tata

letaknya, sesuai standar yang ada. Tahap selanjutnya adalah

menetapkan harga maksimum yang diijinkan bagi kerugian

tekanan di sisi shell maupun di sisi tube, serta menetapkan type

dan ukuran buffle (Cengel, 2003).

2.5 Sistem Kontrol PID

Sistem kontrol adalah bagian terpenting dalam mesin

pasteurisasi susu sapi berbasis ohmic heating. Selain itu

pemakaian sistem kontrol dapat dilihat pada pengontrolan

tekanan, kecepatan, suhu dan aliran dalam berbagai proses.

Karena besarnya potensi dari sistem kontrol maka sistem

kontrol banyak dikembangkan diberbagai kontrol mesin saat ini

(Ogata, 1996).

Suhu merupakan parameter yang penting dari proses

pasteurisasi. Suhu menjadi faktor penting dalam menjaga

kualitas dari susu hasil paseurisasi. Karena itu suhu menjadi

salah satu faktor penting untuk dikendalikan dengan sistem

kontrol (Gunterus, 1994). Salah satu sistem kontrol yang sering

digunakan adalah sistem kontrol PID (Proportional Integral

Page 33: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

17

Derivative) merupakan salah satu sistem kontrol yang bertujuan

memperbaiki kinerja suatu sistem, termasuk sistem kontrol

suhu. Kecepatan respon dan error steady state merupakan

parameter yang diukur untuk menilai kinerja suatu sistem

kontrol. Sistem kontrol PID diimplementasikan melalui

perangkat lunak berbasis personal computer (PC) yang

sekaligus juga dipakai sebagai monitoring kurva respon yang

dihasilkan melalui tampilan grafik interaktif (Astrom, 1997)

Page 34: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

18

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pembuatan dan pengujian hasil mesin pasteurisasi ini

dilaksanakan di Laboratorium Lestarindo dan Laboratorium

Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP)

Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Proses pembuatan dan pengujian hasil dilaksanakan selama 5

bulan, yaitu pada bulan Februari hingga Juli 2015. Jadwal

Fluktuasi Pelaksanaan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jadwal Fluktuasi Pelaksanaan

Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Study

Pustaka

Tahap

Persiapa

n

Tahap

Peranca

ngan

Tahap

Pengujia

n

Evaluasi

Page 35: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

19

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Peralatan yang digunakan yaitu

Meteran : Digunakan untuk mengukur

dimensi

Obeng : Digunakan sebagai alat bantu

pemasangan bagian-bagian

mesin

Pemotong Steinless Steel : Memotong plat steinless steel

Gerinda : memotong plat steinless steel

Lem Dexton : Menyambungkan bagian

Bor Listrik : Membuat lubang di plat

steinless steel

Gergaji : Memotong pipa aklirik

Las : Digunakan untuk menyatukan

material besi dalam

pembuatan penyangga dan

rangka mesin

Solder : Digunakan sebagai alat bantu

untuk merangkai rangkaian

elektronika

Kunci Pas : Digunakan untuk mengunci

tabung ohmik

Pemotong Kabel : Digunakan sebagai alat bantu

untuk memotong kabel AC

Page 36: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

20

Data Logger : Digunakan sebagai instrumen

untuk merekam data saat

proses berlangsung

Clampmeter : Digunakan sebagai

pengukuran kuat arus listrik

AC

3.2.2. Bahan-bahan yang digunakan yaitu

Susu Sapi : Digunakan sebagai bahan

yang akan diberikan treatment

Pipa Lubaris : Digunakan sebagai bahan

baku pembuatan tabung ohmic

heating

Sensor ACR712 : Digunakan sebagai sensor

suhu

Mur : Digunakan sebagai bahan

untuk menyatukan bagian-

bagian mesin

As Steinless Steel : Digunakan sebagai bahan

untuk pembuatan elektroda

Relay : Digunakan untuk instrumen

pada kontrol panel

Stop Kontak : Digunakan untuk memutuskan

dan menghubungkan arus

listrik

Page 37: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

21

Tombol Power : Digunakan untuk tombol

menyalakan mesin pasteuriasi

Kotak Panel : Digunakan sebagai tempat

sistem kontrol dirangkai

Thermocontrol : Untuk menampilkan suhu

proses

Kabel : Mengalirkan arus listrik

Kaca Aklirik : Sebagai pelindung proses

Timer Kontrol : Sebagai

Solenoid Valve : Memutus dan mengalirkan

aliran air

3.3. Pendekatan Penelitian

3.3.1. Kajian Pustaka

Tahap penulisan diawali dengan studi pustaka mengenai

pasteurisasi susu sapi serta teknologi pasteurisasi yang telah ada

sebelumnya. Dalam penyusunan tugas akhir ini pengumpulan

data dilakukan dengan melakukan studi literatur (library research)

dan penelusuran informasi digital dengan sasaran antara lain :

a. Informasi internet

b. Pustaka-pustaka refrensi

c. Pustaka penunjang

3.3.2. Perancangan desain secara fungsional

Mesin pasteurisasi susu sapi dalam tugas akhir ini

menggunakan pemanasan dengan prinsip ohmik. Pemanasannya

berlangsung di dalam tabung ohmik yang ujung-ujung nya telah

Page 38: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

22

disisipkan elektroda yang terbuat dari stainless steel. Kemudian

elektroda tersebut dihubungkan dengan arus listrik AC. Sebelum

dilakukan treatment pasteurisasi susu sapi dimasukan ke dalam

wadah yang terdapat mixer untuk homogenisasi susu dengan

perasa rasa. Pendinginannya menggunakan kondensor tipe shell

and tube dimana terdapat 2 selang. Selang yang pertama berisi

air dingin yang tersirkulasi menggunakan pompa dan selang ke

dua yang berada di dalam selang pertama yaitu berisi susu hasil

pasteurisasi yang masih bersuhu diantara 80-90OC. Kemudian

akan terjadi proses pindah panas antara susu dan air yang

tersirkulasi. Selain itu terdapat sistem kontrol yang akan

mengontrol suhu pasteurisasi susu, waktu homogenisasi, pompa

kondensor dan solenoid valve. Maka dalam rangkaian mesin

pasteurisasi ini memiliki beberapa komponen pendukung yang

berfungsi untuk menunjang kinerja dari mesin pasteurisasi susu

sapi ini. Adapun beberapa komponen penunjang adalah sebagai

berikut:

a. Tangki input berfungsi sebagai wadah penampung

sementara sebelum bahan memasuki tabung ohmik dan

kondensor

b. Mixer berfungsi untuk menghomogenisasi susu dengan

perasa-rasa

c. Electrical Ohmic Heating bergfungsi untuk pemanasan

susu secara internal pada bahan

Page 39: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

23

d. Sistem kontrol berfungsi untuk mengkontrol suhu

pasteurisasi, waktu homogenisasi, pompa kondensor dan

solenoid valve.

e. Selang berfungsi untuk mengalirkan susu dari tangki input,

tabung ohmik, kondensor hingga ke tangki output.

f. Kondensor berfungsi untuk pendinginan susu hingga ke

suhu ruangan

g. Bak penampung air berfungsi untuk menampung air

pendingin dari kondensor

h. Pompa air berfungsi untuk alat penarik air pendingin ke

dalam selang kondensor

i. Kerangka berfungsi untuk menyangga bagian-bagian dari

mesin pasteurisasi

j. Tangki output berfungsi sebagai wadah penampung untuk

susu yang telah dipasteurisasi

k. Kran output berfungsi untuk tempat mengeluarkan bahan

susu keluar dari tangki output

Page 40: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

24

3.3.3. Perancangan desain secara struktural

Setelah dilakukan perancangan secara fungsional maka

dilakukan tahap pembuatan yaitu tahap perancangan secara

struktural. Adapun desain rancangan dari mesin pasteurisasi susu

berbasis ohmic heating sebagai berikut pada Gambar 3.1:

Keterangan Gambar :

1. Mixer

2. Tangki Input

3. Electrical Ohmic Heating

4. Sistem Kontrol

5. Kondensor

6. Kerangka

7. Bak Penampung Air

8. Tangki output

9. Kran output

10. Pompa air

Gambar 3.1 Desain Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Berbasis

Ohmic Heating

Mesin pasteurisasi susu ini memiliki tangki input dengan

volume total sebesar 15 liter dan volume tangki output sebesar 15

liter. Pada mesin pasteurisasi tersebut dilengkapi dengan tabung

ohmik heating dengan volume per proses sebesar 250 ml. Serta

dipasangkan kondensor (heat exchanger) berfungsi sebagai

cooling yang akan mendinginkan susu setelah proses

pasteurisasi. Kondensor dengan diameter 5 mm yang berfungsi

sebagai media penyalur susu dan dibagian luarnya dilapisi selang

9

1

4

2

3

5

6

7

9 8

10

Page 41: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

25

air dengan diameter 2,5 cm sebagai media penyalur air

pendingin. Tipe kondensor adalah shell and tube. Serta untuk

mendukung dalam proses pasteurisasi yang continue dipasang

beberapa instrumentasi yang berada pada sistem kontrol seperti

timer untuk proses homogenisasi, pengukur suhu pada tabung

ohmik, tombol pompa dan solenoid valve. Adapun desain

rancangan instrumentasi pada kondensor, sistem kontrol dan

tabung ohmic heating sebagai berikut pada gambar 3.2, 3.3 dan

3.4 :

Keterangan Gambar :

1. Kerangka

2. Lintasan kondensor

3. Selang air pendingin

4. Pipa penyalur susu

5. Penyambung pipa T

Gambar 3.2 Desain Kondensor

Keterangan Gambar :

1. Termokontrol

2. Pengunci Box

3. Saklar Pemanasan

4. Saklar Homogenisasi

5. Timer Dobel Jarum

6. Saklar Pompa

Gambar 3.3 Desain Instrumentasi pada Box Kontrol

1

3

4

5

2

5

2 6

3

1

4

Page 42: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

26

Gambar 3.4 Desain Instrumentasi Pada Tabung Ohmic Heating

Keterangan Gambar :

1. Sensor Suhu

2. Saluran Keluar Bahan

3. Elektroda

4. Kabel Konektor Arus AC

5. Saluran Masukan Bahan

6. Tabung Ohmic Heating

3.4. Prosedur Penelitian

3.4.1. Persiapan Bahan Baku

Pada tahap ini susu sapi digunakan sebagai bahan baku

yang akan dipasteurisasi. Bahan susu sapi segar diperoleh dari

Koperasi Susu Dau yang di ambil pada saat pagi hari. Kemudian

bahan susu dimasukan ke sterofoam yang telah di isi es batu

agar kondisi susu dingin sehingga mikroba tidak mudah tumbuh.

1

6 2

3

5

4

Page 43: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

27

3.4.2. Pembuatan Kerangka

Dalam tahap ini terdapat 3 kerangka yang dibuat yang

pertama adalah kerangka box kontrol untuk instrument sistem

kontrol yaitu box yang dibuat dari steinless steel yang berbentuk

seperti lemari kecil. Kedua adalah kerangka penyangga ohmik,

kondensor dan tangki input yang terdiri dari 3 balok besi yang

saling menyambung. Terakhir adalah bak penampung air

pendingin yang terbuat dari steinless steel yang di bentuk seperti

bak air pada bagian atasnya terbuka.

3.4.3. Pembuatan Kondensor

Pada awalnya pipa aluminium yang food grade dimasukan

ke dalam selang air. Kemudian sisi selang air di beri pipa penutup

dan sisi lain nya di beri tekanan dari air agar posisi selang tetap

keras dan terisi air penuh. Selanjutnya selang dililitkan ke tabung

dan ditahan selama 24 jam dengan bantuan pengikat. Penguat

diberikan pada ujung ujung pipa penyambung agar posisi

kondensor yang melilit tidak berubah.

3.4.4. Pembuatan Tabung Ohmic Heating

Pada tahap ini tabung ohmic heating dirangkai sesuai

dengan desain instrumentasi yang telah dirancang sebelumnya.

Berikut merupakan tahap pembuatan tabung ohmic heating :

1. Mempersiapkan alat dan bahan penyusun tabung ohmic

heating.

Page 44: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

28

2. Melakukan perhitungan panjang efisiens dari ohmik

berdasarkan penelitian pendahuluan mengenai resistansi

bahan susu yang telah di lakukan

3. Kemudian pipa lubaris 3 cm dipotong sepanjang 20 cm.

Dilanjutkan dengan melubangi pipa lubaris dengan bor duduk

dibagian atas kiri dan kanan bawah pipa yang diletakan

horizontal. Jarak dari ujung 4 cm dan diameter lubang 0,25

cm. Kemudian buat lubang di tengah pipa lubaris dengan

diameter 0,1 cm untuk menempelkan sensor suhu.

4. Kemudian disiapkan elektroda dengan cara membubut

material steinless steel 304B dengan diameter 3,3 cm dan

tebal elektroda sebesar 3 mm.

5. Kemudian rangkai komponen-komponen pada tabung ohmic

heating meliputi, sensor suhu, 2 elektroda, 2 pipa overloop

rubber ring, baut dan mur steinless steel.

6. Terakhir di tambahkan lem dexton pada bagian-bagian

sambungan agar tidak terjadi kebocoran pada tabung ohmic

heating.

3.4.5. Pembuatan Sistem Kontrol

Pada tahap ini sistem kontrol dirangkai sesuai dengan

instruksi pada pedoman perangkaian. Sebelum dipasang ke

dalam box kontrol terlebih dahulu sistem kontrol di uji dengan

merangkainya pada luar box kontrol. Thermokontrol, saklar, riley,

terminal kabel dan timer dobel jarum dipasangkan pada box

kontrol kemudian dirangkai kembali.

Page 45: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

29

3.4.6. Uji Performansi

Uji performansi dari mesin pasteurisasi susu sapi ini,

difokuskan pada efisiensi penggunaan energi listrik untuk proses

pemanasan bahan. Dalam uji ini parameter yang diukur antara

lain suhu, waktu dan arus listrik selama proses pasteurisasi.

Bahan susu sapi akan dipasteurisasi ,diamati dan dicatat

perubahan datanya menggunakan data logger. Hasil data dapat

diolah menggunakan aplikasi microsoft exce untuk mengetahui

efisiensi energi dari alat saat mempasteurisasi susu sapi.

3.5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara

eksperimental murni sehingga dalam menganalisis data

dilaksanakan dengan menginterprestasikan data yang diperoleh

dari hasil eksperimen (percobaan) dan menyajikan kembali

kedalam bentuk kalimat.

Page 46: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

30

3.6. Aliran Tahap Kegiatan

Selesai

Mulai

Studi Literatur

Perancangan Alat

Persiapan Bahan dan Alat

Penyelesaian Kerangka

Penyelesaian Kondensor

Penyelesaian Ohmic Heating

Penyelesaian Sistem Kontrol

Pengujian Performansi

Pengumpulan Data

Analisis Data

Page 47: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Rancangan Mesin

4.1.1. Implementasi Perancangan Mesin

Mesin pasteurisasi susu sapi ini merupakan mesin

pasteurisasi dengan menggunakan metode ohmic heating yang

dilengkapi dengan kontrol suhu untuk pengatur ketika suhu tepat

pada set point automatis susu akan mengalir ke proses

selanjutnya. Setelah dipanaskan dengan ohmik susu akan

didinginkan dengan kondensor tipe shell and tube. Setelah

melakukan proses perancangan desain yang telah dilakukan

pada tahap awal serta penjelasan deskripsi dari mesin dan

komponen penunjang, maka langkah selanjutnya yakni tahap

pematangan desain dan realisasi perancangan mesin

pasteurisasi susu sapi yang dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut

ini.

Gambar 4.1 Implementasi Rancangan Mesin Pasteurisasi Susu

Sapi Berbasis Ohmic Heating (Penulis, 2016)

2

3

5

6

7

8

9

1

4

Keterangan Gambar : 1. Mixer 2. Tangki input 3. Electrical ohmic heating 4. Sistem kontrol 5. Selang 6. Heat Exchanger tipe

shell and tube 7. Kerangka 8. Bak Penampung Air 9. Tangki output

Page 48: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

32

Tangki input yang berada dibagian atas mesin

pasteurisasi ini merupakan wadah penampung susu sapi yang

akan dipasteurisasi sekaligus tempat untuk menghomogenisasi

antara susu dengan perasa-rasa. Pada tampak depan mesin ini

dapat dilihat terdapat komponen tabung ohmik, dimana tabung ini

merupakan tempat terjadinya proses pasteurisasi bahan secara

langsung yang diposisikan secara horizontal. Selain itu juga

terdapat komponen penunjang seperti kondensor yang berfungsi

untuk mendinginkan bahan setelah proses pemanasan hingga

mencapai suhu ruang. Dibagian samping alat terdapat box kontrol

yang merupakan pusat kontrol dari keseluruhan proses yang

akan diberikan pada susu sapi. Kemudian tangki yang berada

dibagian bawah dan terdapat kran pengeluaran merupakan tangki

output yang merupakan wadah penampung untuk susu sapi yang

telah dipasteurisasi. Mesin pasteurisasi ini juga dilengkapi dengan

bak penampung air pendingin dan penyangga untuk menyangga

komponen-komponen mesin.

4.1.2 Spesifikasi Mesin

Untuk mendukung proses pasteurisasi akan berjalan

dengan maksimal apabila didukung dengan sistem kerja

beberapa komponen-komponen penunjang. Berikut merupakan

spesifikasi dari mesin pasteurisasi susu sapi yang meliputi:

Page 49: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

33

a. Tangki Input

Berikut pada gambar 4.2 merupakan desain dari tangki

input pada mesin pasteurisasi susu sapi.

(a) (b)

Gambar 4.2 (a) Desain Tangki Input tampak isometri dan

(b) Desain Tangki Input tampak depan

Tangki input adalah wadah penampung susu sapi yang

belum diproses. Pada tangki ini dilakukan pula proses

homogenisasi antara susu sapi dan perasa-rasa. Tangki input

berbentuk tabung yang pada bagian bawah diberi lubang

keluaran. Tangki ini menggunakan barang umum yang sudah ada

yakni panci berjari-jari 15 cm dengan input memiliki tinggi 25 cm.

Volume maksimal didapatkan dari perkalian π x r2 x t sehingga

volume maksimal sebesar 3,14 x (15)2 x 25 = 17,66 liter.

Diameter dalam lingkaran tabung sebesar 30 cm dan diameter

luar lingkaran tubang sebesar 29,95 cm. Sehingga diketahui tebal

tabung sebesar 5 mm. Lubang dibagian bawah memiliki diameter

lubang sebesar 3 cm. Bagian tambahan dari tangki input penutup

tangki yang telah di rekatkan dengan mixer.

= 30 cm

30 cm

Page 50: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

34

b. Mixer

Mixer berfungsi menghomogenisasi antara susu sapi

dengan perasa-rasa. Tipe mixer yang digunakan yakni Maspion

MT-1150 yang dilengkapi dengan 5 pilihan kecepatan yang ideal

untuk mencampur. Mixer ini memiliki 2 buah pengaduk

(beater) yang terbuat dari Stainless Steel membuatnya tahan

lama dan tidak cepat rusak. Pengaduk dapat dilepas agar mudah

dibersihkan. Mixer berukuran lebar sebesar 21 cm, panjang

sebesar 20 cm dan tinggi sebesar 11 cm. Daya yang dibutuhkan

sebesar 180 watt.

Berikut pada gambar 4.3 merupakan mixer mesin

pasteurisasi susu sapi.

Gambar 4.3 Mixer

c. Tabung Ohmic Heating

Tabung ohmik merupakan komponen utama dari mesin

pasteurisasi ini yang berfungsi sebagai tempat proses

pemanasan internal bahan. Dimana susu sapi dipanaskan

dengan memanfaatkan nilai hambatan dari susu sapi itu sendiri

atau sering disebut electrical resistor. Dinding pada tabung ohmik

terbuat dari pipa lubaris aklirik dengan diameter 3,5 cm. Dibagian

Page 51: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

35

masing-masing ujung pipa lubaris terdapat elektroda, bahan yang

digunakan untuk membuat elektroda yakni steinless steall karena

bahan ini baik dalam menghantarkan arus listrik dan tidak mudah

berkarat. Serta material stainless steel diperuntukkan high

product quality seperti bahan makan (Stancl dan Zitny, 2010).

Pada mesin pasteurisasi ini digunakan dua elektroda stainless

steel yang masing-masing berdiameter 3,5 cm dan tebal 3 mm.

Kedua elektroda disusun secara collinear karena cocok untuk

bahan konduktivitas tinggi (konduktivitas susu = 5,4mS/cm) dan

area kontak yang lebih luas sehingga aliran listrik tak terbatas dan

merata (Sakr et al., 2014). Pada bagian kiri bawah dan kanan

atas dari tabung ohmik yang diposisikan horizontan dibuat lubang

dengan ukuran diameter 1 cm yang berfungsi untuk lubang

masuk dan keluarnya susu sapi selama proses pemanasan.

Untuk tempat meletakan sensor suhu tabung yang diposisikan

horizontal pada bagian atas dilubangi dengan ukuran diameter

0,5 cm. Tabung ohmik diposisikan horizontal yang dicapit pada

bagian tengahnya gunanya untuk agar selama proses tabung

ohmik tidak berubah posisinya. Sedangkan alasan tabung ohmik

diposisikan horizontal adalah agar mempercepat kontak susu sapi

ketika memasuki tabung ohmik. Apabila tabung ohmik diposisikan

vertikal, maka arus listrik akan memulai pemanasan disaat susu

sapi telah memenuhi tabung hal ini menyebabkan adanya waktu

tunggu yang tidak effektif. Proses pemanasan dilakukan hingga

suhu 90°C. Pemilihan suhu tersebut didasarkan pada konsep

HTST (High Temperature Short Time) pada suhu 87,8 – 93,3 °C

Page 52: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

36

sehingga bakteri patogen akan mati tetapi kondisi nutrisi tetap

terjaga (Budiyono, 2009). Berdasarkan perhitungan dari

persamaan (1) dan (2) didapatkan nilai 𝑅 = (220∗220)

250 = 193,6 Ω

(dengan asumsi tegangan rumah 220 volt dan daya yang

direncanakan sebesar 250 watt), sedangkan berdasarkan

persamaan (4) didapatkan nilai 𝜌 = 1

0,54 = 1,85 m/S. Apabila

diameter pipa ohmic yang digunakan 3,5 cm maka A yang

digunakan sebesar 9,616 cm2 atau 0,0009616 m2, berdasarkan

persamaan (5) didapatkan nilai L = (193,6 x ,0009616)/1,84 =

0,1006 m atau 10,06 cm. Nilai L tersebut merupakan jarak antar

elektrodanya sehingga panjang total pipa ohmic yang digunakan

adalah 20 cm.

Berikut pada gambar 4.4 merupakan desain dari tabung

ohmic heating pada mesin pasteurisasi susu sapi.

Gambar 4.4 Desain Tabung Ohmic Heating

Page 53: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

37

d. Sistem Kontrol

Berikut pada gambar 4.5 merupakan skema rangkaian

sistem otomatis mesin yang didesain menggunakan software

Eagle pada mesin pasteurisasi susu sapi dan pada gambar 4.6

merupakan box kontrol

Gambar 4.5 Rangkaian sistem otomatis mesin pasteurisasi

berbasis electrical ohmic heating

Gambar 4.6 Sistem Kontrol Otomatis

Sistem otomatis berfungsi untuk mengatur kinerja alat

dengan parameter suhu yang telah disesuaikan dengan

Page 54: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

38

kebutuhan pada proses pasteurisasi. Prinsipnya, ketika suhu

telah mencapai suhu target, maka mesin akan otomatis berhenti

dan pompa akan mendorong susu ke bagian heat exchanger

untuk didiginkan. Selanjutnya mesin akan bekerja kembali

mendorong susu yang belum terpasteurisasi ke dalam ohmic

secara otomatis dan begitu seterusnya. Selain itu, sistem

otomatis ini juga mengatur kecepatan dan waktu mixer berputar.

e. Kondensor

Berikut pada gambar 4.7 merupakan realisasi dari

kondensor pada mesin pasteurisasi susu sapi.

Gambar 4.7 Desain Kondensor Tipe Shell and Tube

Kondensor merupakan komponen yang akan membantu

proses pendinginan setelah proses pasteurisasi di tabung ohmik.

Tipe heat exchanger yang dipilih adalah shell and tube karena

dapat digunakan untuk proses-proses dengan cakupan variasi

tekanan, suhu dan material lebih luas, konstruksi yang sederhana

dan perawatan yang lebih mudah (Suryanararayana et al, 2003).

Kondensor memiliki 2 bagian yakni pada bagian dalam terbuat

dari pipa stainless steel dengan diameter 5 mm yang berfungsi

Page 55: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

39

sebagai media penyalur susu dan dibagian luarnya dilapisi selang

air dengan diameter 2,5 cm sebagai media pendingin.

f. Pompa Air

Pompa air pada mesin pasteurisasi susu sapi ini berfungsi

untuk mendorong aliran air dingin menuju kondensor sehingga

mampu memindahkan panas dari susu sapi. Pada mesin

pasueurisasi susu sapi ini jenis pompa yang digunakan adalah

pompa celup atau submersible pump.

Berikut pada gambar 4.8 merupakan pompa celup yang

digunakan pada mesin pasteurisasi susu sapi.

Gambar 4.8 Pompa air celup

Pompa jenis ini menggunakan sistem sentrifugal,

mengubah energi kinetis dalam air menjadi energi potensial yang

bergerak ke permukaan melalui perangkat impeller yang bergerak

memutar di dalam casing pompa. Mesin ini tertutup rapat didalam

casingnya. Bila jet pump bekerja dengan cara menarik air ke

permukaan, beda hal nya dengan pompa celup yakni

kebalikannya dengan cara mendorong. Maka dari itu pompa

celup harus diletakkan di dalam air dengan ketinggian air minimal

yang dapat dipompa oleh mesin. Ketinggian minimal harus tetap

terjaga karena jika kurang, maka mesin tidak dapat memompa air

165 mm

= 135 cm

Page 56: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

40

dan akan mengakibatkan kerusakan pada mesin. Keunggulan

dalam penggunaan pompa celup yakni tidak menimbulkan suara

yang bising, mesin pompa tidak mudah panas dan tidak

menggunakan sistem shaft penggerak sehingga shaft dan

bearing tidak mudah aus. Pompa celup membutuhkan daya

sebesar 80 watt dengan daya dorong maksimal 3,2 meter.

Kapasitas maksimal yang dapat dilakukan oleh pompa celum ini

adalah 3200 liter/ jam hal ini sudah sesuai dengan kebutuhan

pada mesin pasteurisasi susu sapi yang tidak terlalu

membutuhkan kapasitas air yang besar. Ukuran pompa celup

kecil dan praktis dengan diameter sebesar 135 mm dan tinggi alat

sebesar 165 mm.

g. Bak Penampung Air

Bak penampung air pada mesin pasteurisasi berfungsi

sebagai penampung air pendingin. Bahan dari bak penampung

yakni steinless steall dengan ukuran panjang sebesar 100 cm,

lebar sebesar 46 cm dan tinggi 35,5 cm. Volume maksimal dari

bak penampung sebesar 150 liter.

Berikut pada gambar 4.9 merupakan bak penampung air

pada mesin pasteurisasi susu sapi.

Gambar 4.9 Bak penampung air pendingin

Page 57: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

41

h. Kerangka

Kerangka merupakan dasar gabungan dari komponen

tangki input, tabung ohmic heating tangki output, heat exchanger,

bak sirkulasi, mixer, serta box sistem otomatis. Mesin pasteurisasi

berbasis electrical ohmic heating dirancang dengan dimensi 100

cm x 46 cm x 153,5 cm.

Berikut pada gambar 4.10 merupakan kerangka tampak

depan, samping, dan atas.

(a) (b)

Gambar 4.10 Desain kerangka mesin pasteurisasi berbasis

electrical ohmic heating tampak depan (a) samping (b)

i. Tangki Output

Tangki output merupakan wadah penampung susu sapi

setelah proses pasteurisasi dan pendinginan. Dimana tangki ini

terbuat dari barang umum sehari-hari yakni panci dengan

diameter sebesar 30 cm dan tinggi sebesar 15 cm. Volume

maksimal dari tangki output sebesar 15 liter. Pada tangki output

terdapat beberapa bagian antara lain tutup tangki, solenoid valve

dan kran. Solenoid valve berfungsi untuk membuka dan menutup

Page 58: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

42

aliran susu hasil pasteurisasi. Pada bagian dasar pada tangki

output terdapat kran pengeluaran yang berfungsi untuk

mengeluarkan susu sapi hasil pasteurisasi yang telah bersuhu

ruang keluar dari tangka output untuk proses bottling.

Berikut pada gambar 4.11 merupakan desain tangki output

pada mesin pasteurisasi susu sapi.

(a) (b)

Gambar 4.11 (a) Desain Tangki Output tampak realistik dan (b)

Tangki Output

4.1.3 Deskripsi Mesin

Desain mesin pasteurisasi susu sapi berbasis ohmic

heating adalah mesin pasteurisasi dengan proses pemanasan

dimana susu sapi berperan sebagai electrical resistor atau sering

disebut resistansi listrik. Mesin pasteurisasi ini cocok digunakan

dalam kapasitas produksi skala ukm (usaha kecil menengah).

Mesin pasteurisasi ini digunakan sebagai upaya peningkatan nilai

jual dari susu sapi yang apabila hanya dijual langsung setelah

diperas harganya rendah yakni hanya Rp.2000,- hingga

Rp.4000,- per liter nya. Hasil yang didapatkan dari proses

pasteurisasi ini dapat memperlama masa simpan, menghilangkan

bakteri dalam susu dan menjaga vitamin tidak larut pada proses

Page 59: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

43

pamanasan. Dalam proses pasteurisasi mesin ini menggunakan

listrik sebagai daya pembangkit panas secara internal dengan

tegangan sebesar 220 volt yakni tegangan rumah, sehingga

mesin ini tidak menimpulkan emisi gas.

Penggunaan mesin pasteurisasi susu sapi berbasis ohmic

heating memiliki beberapa keuntungan diantara lain:

1. Pemanasan merata diseluruh bagian susu sapi dikarenakan

susu sapi sebagai hambatan dari aliran listrik sehingga terjadi

pembangkitan panas secara internal dalam tabung ohmic

heating.

2. Proses pasteurisasi yang dibutuhkan relatif singkat

dikarenakan pemanasan langsung dilakukan terhadap susu

sapi.

3. Hasil keluaran susu sapi pasteurisasi langsung bersuhu ruang

dan dapat langsung di konsumsi.

4. Suhu pasteurisasi dapat diatur sesuai dengan metode

pasteurisasi yang diinginkan, sehingga mikroorganisme dapat

dibunuh dan sekaligus meminimalisir degradasi vitamin dari

susu sapi.

5. Tidak akan terjadi proses overheating dikarenakan ketika susu

telah mencapai set point automatis susu akan di alirkan ke

proses selanjutnya.

6. Kemudahan dalam pengoprasian mesin pasteurisasi

7. Prosesnya yang continue sehingga mampu menjaga kualitas

susu sapi dari bakteri patogen.

Page 60: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

44

Adapun tahap-tahap proses penggunaan mesin

pasteurisasi susu sapi berbasis ohmic heating dapat dilihat pada

gambar 4.12 diagram dibawah ini.

Mulai

Dimasukkan ke dalam Tangki Input

Bahan Baku

Menekan Saklar Pompa, Mixer dan Pemanasan Ohmik

Mixer Menyala Menghomogenisasi Susu dengan perasa-rasa di

Tangki Input

Pompa Air Pendingin Menyala Mengisi Kondensor

Solenoid Valve Menyala Mengisi Tabung Ohmic Heating hingga

penuh

Pasteurisasi Menyala Memanaskan Susu Sapi hingga set point

Suhu Pasteurisasi yakni 90OC

Saat Telah Mencapai Suhu Pasteurisasi. Proses Pasteurisasi Mati

dan Solenoid Valve Menyala

A

Susu Sapi mengalir ke Proses Pendinginan pada Kondensor

Page 61: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

45

Gambar 4.12 Diagram Proses Pasteurisasi Susu Sapi Pada

Mesin Pasteurisasi Berbasis Ohmic Heating.

(Penulis, 2016)

4.2 Pengujian Performansi Mesin

Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil

performansi efisiensi dari mesin pasteurisasi susu sapi berbasis

ohmic heating. Variabel yang akan diamati meliputi nilai arus, nilai

suhu pasteurisasi dan waktu selama proses pasteurisasi. Tahap

awal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat dan

bahan. Bahan yang digunakan adalah susu hasil perahan KUD

DAU yang di ambil pada pukul 6.00 pagi. Untuk mendapatkan

nilai arus pada saat proses pasteurisasi, digunakan alat bantu

pengukur arus yakni clamp meter. Clamp meter dipasang pada

bagian kabel konektor yang terhubung langsung dengan tabung

ohmik.

Susu Sapi Pasteurisasi

Selesai

Susu Sapi Pasteurisasi Dikeluarkan Melalui Kran

Pengeluaran kemudian dilakukan Bottleing

Masuk ke dalam Tangki Output

A

Page 62: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

46

Selanjutnya masukan susu sapi pada tangki input dan atur

suhu target menjadi 90OC. Kemudian nyalakan mesin

pasteurisasi dan dicatat waktu dan nilai arus setiap perubahan

suhunya. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap efisiensi

mesin pasteurisasi berbasi ohmic heating.

4.2.1 Hubungan Suhu dengan Waktu Pasteurisasi

Pengujian ini menggunakan metode PID (Propotional

Integral Derivative). Pengukuran suhu pasteurisasi susu sapi

menggunakan sensor suhu yang dipasang pada bagian atas

tabung ohmik. Pengukuran dilakukan secara langsung pada

tabung ohmic heating saat proses pasteurisasi berlangsung.

Dimana sensor suhu dihubungkan dengan data logger sebagai

pencatat data.

Berikut dapat dilihat pada gambar 4.13 grafik yang

menyatakan hubungan suhu dengan waktu selama proses:

Gambar 4.13 Grafik hubungan antara waktu pemanasan (detik)

dengan suhu (°C)

Page 63: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

47

Berdasarkan hasil pengujian secara continue, diketahui

bahwa untuk proses pemanasan pada suhu yang tinggi

dibutuhkan 2 step yaitu kondisi unsteady dan steady. Pada

kondisi unsteady dibutuhkan waktu untuk menaikkan suhu dari

26oC sampai 85oC sebesar 5,67 menit. Kemudian dilakukan

kondisi steady yaitu menahan suhu antara 85-90oC selama 43,44

menit untuk memanaskan susu sebanyak 4 liter sehingga waktu

yang dibutuhkan untuk proses pemanasan susu 15 liter adalah

170 menit.

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa sistem

ohmic heating mampu menaikan suhu pasteurisasi dengan cepat

dan stabil. Pemanasan pada bahan susu apabila terlalu lama

akan menyebabkan terjadi fouling atau kerusakan vitamin pada

susu hasil pasteurisasi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Pereira et al (2011), bahwa pemanasan pada ohmic heating

merata dan mampu mengurangi masalah fouling serta kerusakan

produk dalam waktu yang singkat. Sehingga dapat disimpulkan

hubungan antara suhu pemanasan dengan waktu pemanasan

berbanding lurus.

4.2.2 Hubungan Nilai Arus dengan Suhu Pasteurisasi

Pengukuran terhadap arus listrik dilakukan dengan

menggunakan bantuan alat pengukur arus yaitu clamp meter.

Dimana clamp meter dipasang pada kabel konektor yang

terhubung langsung pada tabung ohmik. Selanjutnya clamp meter

dihubungkan pada data logger.

Page 64: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

48

Berikut merupakan gambar 4.14 yaitu grafik hubungan

nilai arus listrik dengan suhu pasteurisasi pada saat proses

pasteurisasi:

Gambar 4.14 Grafik hubungan antara arus (A) dengan suhu (°C)

Pada grafik ketika suhu susu di awal proses 26,8oC

konsumsi arus listriknya sebesar 0,73 A dan terus meningkat

mencapai suhu 70,9oC. Pada kondisi susu bersuhu 70,9oC

menuju 88,7oC terjadi lonjakan arus yang tinggi sebesar 0,4 A.

80oC dengan konsumsi arus sebesar 1,45 A, 81oC dengan

konsumsi arus sebesar 1,52 A, 82oC dengan konsumsi arus

sebesar 1,53 A, 83oC dengan konsumsi arus sebesar 1,51 A,

85oC dengan konsumsi arus sebesar 1,49 A, 88oC dengan

konsumsi arus sebesar 1,47 A, 90oC dengan konsumsi arus

sebesar 1,44 A, 91oC dengan konsumsi arus sebesar 1,45 A.

Kemudian arus mengalami proses menuju steady akan tetapi

pada suhu susu 87,6oC menuju ke 84,1oC terjadi penurunan arus

Page 65: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

49

listrik sebesar 0,7 A. Selanjutnya arus mengalami kondisi steady

yakni sebesar diantara 1,2 A hingga 1,4 A.

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk proses

pemanasan pada keadaan unsteady didapatkan arus rata-rata

sebesar 0,796 A sedangkan pada saat kondisi steady didapatkan

arus rata-rata sebesar 1,08 A. Pada kondisi unsteady dari 26oC

sampai 85oC seiring dengan kenaikan suhu arus pemanasan juga

semakin meningkat dari 0,73 A menjadi 1,35 A. Pada kondisi

steady suhu dipertahankan antara 85oC sampai 90oC sehingga

arus yang mengalir relatif sama yaitu rata-rata 1,08 A. Apabila

suhu semakin meningkat maka arus yang digunakan untuk

pemanasan juga mengalami peningkatan. Sehingga dapat

disimpulkan suhu dan arus mempunyai hubungan yang

berbanding lurus. Data besar arus ini akan digunakan untuk

menghitung efesiensi pemanasan dengan electrical ohmic

heating.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu menurut Berk

(2009) yang menyatakan konsumsi arus listrik meningkat sejalan

dengan peningkatan suhu dari susu sapi yang dipasteurisasi.

Semakin besarnya konsumsi arus listrik, merupakan indikator

semakin efektifnya proses pasteurisasi saat suhu susu sapi

meningkat. Karena konduktivitas bahan meningkat, maka proses

pemanasan berlangsung lebih efektif. Selain itu menurut Giancoli

(2011), hal ini diakibatkan oleh konsumsi energi yang berbanding

lurus dengan arus listrik yang masuk. Dimana dalam uji mesin

Page 66: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

50

pasteurisasi diketahui bahwa nilai konsumsi arus listrik yang terus

meningkat untuk memanaskan susu sapi.

4.2.3 Efisiensi Energi

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan

nilai beberapa variabel, sehingga didapatkan nilai efisiensi energi

pada mesin pasteurisasi susu sapi yang dapat dilihat pada tabel

4.1 berikut :

Tabel 4.1 Nilai besaran yang digunakan pada proses pemanasan

Besaran

Sampel Susu Kondisi

Unsteady Steady

Tegangan (volt)

Suhu Awal (°C)

Suhu Akhir (°C)

Arus Listrik rata-rata (A)

Waktu (detik)

Massa bahan (ml)

Kalor jenis (Kj/Kg oC)

Ein (kal)

Eout(kal)

220

26,8

80,7

0.79

290

230

3,77

50402

46736,69

220

32,02

90

1,08

2540

2395

3,77

603504

523510,11

Dimana untuk kondisi Unsteady dengan tegangan 220 volt

memerlukan arus listrik rata-rata sebesar 0,79 A. Suhu awal

sebesar 26,8oC dan suhu akhir sebesar 80,7oC, sehingga

perbedaan suhunya sebesar 53,9oC. Lama pemanasan pada

kondisi ini sebesar 290 detik dengan masa susu yang

terpasteurisasi sebanyak 230 ml. Diketahui pada penelitian

Page 67: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

51

terdahulu kalor jenis susu sapi sebesar 3,77 Kj/Kg oC. Pada

kondisi steady dengan tegangan 220 volt memerlukan arus listrik

sebesar 1,08 A. Suhu awal sebesar 32,02oC dan suhu akhir

sebesar 90oC, sehingga perbedaan suhunya sebesar 57,98oC.

Lama pemanasan pada kondisi ini sebesar 2540 detik dengan

masa susu yang terpasteurisasi sebanyak 2395 ml.

Dengan data diatas, maka dapat diketahui nilai energi

yang dikonsumsi pada mesin pasteurisasi susu sapi. Untuk

mengetahui nilai energi konsumsi atau Ein yang diperoleh dari

perhitungan daya yang masuk pada sistem dengan persamaan

𝐸𝑖𝑛 = 𝑉. 𝐼. 𝑡 (Nguyen et al., 2013). Dimana 𝑉 adalah tegangan

yang digunakan pada proses pasteurisasi, 𝐼 adalah besarnya

arus yang dibutuhkan, dan 𝑡 adalah waktu yang dibutuhkan untuk

mencapai suhu set point pasteurisasi. Pada kondisi unsteady nilai

energi konsumsinya sebesar 50402 kal. Sedangkan untuk kondisi

steady nilai energi konsumsinya sebesar 603504 kal.

Selanjutnya berdasarkan data pengamatan, maka dapat

diketahui nilai energi yang dihasilkan atau Eout. Eout merupakan

besaran yang diperoleh dari perhitungan panas yang dikeluarkan

sistem pada saat proses pasteurisasi dengan menggunakan

persamaan 𝐸𝑜𝑢𝑡 = 𝑚. 𝐶𝑝. ∆𝑇 (Sandeep et al., 2009). Dimana 𝑚

adalah massa susu sapi yang digunakan, 𝐶𝑝 merupakan kalor

jenis susu sapi dan ∆𝑇 adalah selisih suhu akhir dengan suhu

awal. Maka pada kondisi unsteady nilai energi yang dihasilkan

sebesar 46736,69 kal dan pada kondisi steady nilai energi yang

dihasilkan 523510,117 kal.

Page 68: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

52

Perhitungan efisiensi dapat dilihat pada lampiran 1. Data

perhitungan nilai energi konsumsi dan nilai energi yang

dihasilkan, maka dapat diperoleh nilai efisiensi ohmic heating

diperoleh dengan cara perhitungan dengan menggunakan

persamaan 𝑒𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 𝐸𝑜𝑢𝑡

𝐸𝑖𝑛𝑥100% (Nguyen et al., 2013).

Sehingga nilai effisiensi pada kondisi unsteady sebesar 92,72%

dan pada kondisi steady sebesar 86,74%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pada proses pemanasan dengan ohmic

heating sistem continue ini memiliki efesiensi sebesar 89,73%.

Hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan tingkat

efesiensi yang tinggi pada pemanasan ohmic heating ini

dikarenakan semua energi yang masuk pada sistem langsung

mengenai bahan sehingga sedikit energi yang terbuang (Nguyen

et al., 2013). Selain itu menurut Muchtadi dan Ayutaninwarno

(2010), Keunggulan utama dari ohmic heating yaitu kecepatan

pemanasan yang meningkat akibat dari meningkatnya

konduktifitas bahan, sehingga penggunaan energi selama proses

pasteurisasi semakin efektif. Didukung juga oleh pemanasan

yang relatif merata, karena memanfaatkan tahanan dari bahan itu

sendiri.

4.3 Pengujian Kualitas (TPC dan Protein)

Pengujian kualitas pada bahan pangan setelah melalui

proses pasteurisasi adalah salah satu parameter terpenting selain

produktivitas yang meningkat. Salah satu parameter kualitatif

yang dapat diuji pada susu sapi hasil pasteurisasi adalah TPC

atau Total Plate Count yaitu banyaknya bacteri yang aktif pada

Page 69: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

53

susu di dalam satu cawan petri. Selanjutnya kadar protein adalah

banyaknya protein yang masih tersisa setelah proses

pasteurisasi, karena protein mudah larut apabila pemanasan susu

dilakukan dengan suhu tinggi dan waktu yang lama. Pada susu

UHT (ultra hight temperate) hasil pasteurisasinya harus

ditambahkan protein karena proses ini menghilangkan

keseluruhan protein.

Berikut pada table 4.2 merupakan data hasil uji di

Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan, THP -

FTP, Universitas Brawijaya dan bukti hasil laboratorium pada

lampiran 3.

Tabel 4.2 Perbandingan hasil uji laboratorium susu yang

dipasteurisasi dengan konvensional, kontrol dan mesin

pasteurisasi berbasis electrical ohmic heating.

No Parameter Kontrol Konvensional Ohmic Heating

1

2

TPC (ml/cfu)

Kadar

Protein (%)

3,0 x 106

2,76

3,3 x 104

1,66

6,2 x 103

2,51

Dari data laboratorium diketahui pada parameter TPC

kontrol sebesar 3,0 x 106 ml/cfu dan pada perlakuan pasteurisasi

dengan metode konvensional didapat TPC sebesar 3,3 x 104

ml/cfu. Sedangkan pada pasteurisasi dengan metode ohmic

heating TPC hanya 6,2 x 103 ml/cfu. Pada parameter kadar

protein didapatkan hasil kontrol sebesar 2,76% dan dengan

metode pasteurisasi konvensional sebesar 1,66%. Sedangkan

Page 70: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

54

pada metode pasteurisasi dengan ohmic heating sebesar 2,51%.

Hal ini masih sesuai dengan SNI (1995) yaitu minimal 2,5%.

Protein susu terdiri dari kasein dan whei, dimana kasein

merupakan protein utama dalam susu yang jumlah kira-kira 80 %

dari total protein. Proses pasteurisasi tidak mengubah

penyebaran kasein susu juga tidak merusak sifat whei (Buckle et

al. 1994). Terlihat pasteurisasi dengan metode konvensional

dapat menghilangkan sebagian dari kadar protein hal ini terjadi

karena proses pemanasan yang berlebih pada pasteurisasi

konvensional, sedangkan pada pasteurisasi dengan ohmic

heating dapat dikontrol sesuai dengan suhu pasteurisasi yang

diinginkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Buckle et al. (1994)

Proses pasteurisasi yang berlebih dapat mengubah penyebaran

kasein susu juga merusak sifat whei.

Page 71: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

55

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari tugas akhir ini meliputi:

1. Mesin pasteurisasi susu sapi berbasis ohmic heating

dirancang untuk dapat memproses pasteurisasi susu sapi

sehingga hasil keluaran susu pasteurisasi langsung dalam

keadaan disuhu ruang.

2. Ohmic heating merupakan suatu proses dimana arus listrik

dilewatkan melalui bahan pangan. Akibatnya, terjadi

pembangkitan energi internal pada bahan yang kemudian

akan menghasilkan sebuah pola pemanasan luar dan dalam.

Proses continue dengan sistem kontrol yang mengatur

keseluruhan proses.

3. Mesin ini memiliki efisiensi penggunaan energi untuk proses

pasteurisasi 15 liter susu sapi dengan tegangan 220 V

sebesar 89,73%. Kualitas dari susu sapi hasil pasteurisasi

ohmic heating lebih baik pada parameter TPC sebesar 6,2x103

ml/cfu dan kadar protein 2,51% dibanding proses

konvensional yakni TPC sebesar 3,3x104 ml/cfu dan kadar

protein hanya sebesar 1,66%.

5.2 Saran

1. Untuk perhitungan efisiensi keseluruhan proses mesin

pasteurisasi berbasis ohmik heating masih belum dilakukan.

Page 72: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

56

DAFTAR PUSTAKA

Astrom,K.J. Wittenmark, Bjorn.1997. Computer Controlled

Systems, Theory and Design. Prentice Hall.

Berk. Z. 2009. Food Process Engineering and Technology,

Academic Press: New York.

Buckle, K.A., R. A. Edwards, G.H. Fleet and M. Wootton., 1987.

Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Budiyono, Haris. 2009. Analisis Daya Simpan Produk Susu

Pasteurisasi Berdasarkan Kualitas Bahan Baku Mutu

Susu. Jurnal Paradigma. Volume 1 No. 2.

Castro, A., Teixeira, J.A., Salengke, S., Sastry, S.K., Vicente,

A.A, 2010. Ohmic Heating of Strawberry Products:

Electrical Conductivity Measurements and Ascorbic Acid

Degradation Kinetics. Innovative Food Science Emerg.

Technol. (5), 27–36.

Cengel YA. 2003. Heat Transfer a Practical Approach. Second

Edition. Mc Graw Hill: Singapore.

FAO. 2013. Milk and Milk Products: Apendix Table 19: Milk and

Milk Products Statistics. USDA: FAO For Indices.

Fellow, P.J. 1992. Food Processing Technology. CRC Press:

New York.

Page 73: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

57

Fitriyanto, Y.A., Triana, Sri, U., 2013. Kajian Kualitas Susu pada

Awal, Puncak dan Akhir Laktasi. J. Ilmiah. Peternakan.

1(1):299-306.

Frank Kreith, Arko Prijiono M.Sc. 1997. Prinsip-prinsip

Perpndahan Panas. Erlangga: Jakarta.

Giancoli, D. C. 2011. Fisika Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta.

Gunterus F., 1994. Falsafah Dasar Sistem Pengendalian Proses.

PT Elex Media Komputindo : Jakarta.

Hadiwiyoto, S., 2004. Pengujian Mutu Susu dan Hasil

Olahannya. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Hantoro, I. dan Dwianana K.P. 2010. Penerapan Praktek

Produksi dan Penangann yang Baik Sebagai Upaya

Menjamin Mutu dan Keamanan Utnuk Meningkatkan

Daya Saing Susu Segar Produksi Lokal. JURNAL RENAI.

James G. Lying and Brian M. Mckenna. 2010. Ohmic Heating

of Foods Chapter 7- Alternatives to Food Conventional

Processing. Ireland: UCD College of Life Science

Jha, S. N. Narsaiah, K. Basediya, A.L., Sibarma, R., Jaiswal, P.,

Kumar F., Bhardavaj R. 2011. Measurement techiques

and application of electrical properties for nondestructive

wuality evaluation food. A Review-Journal Food

Sci.Technol. 48 (4), 387-411.

Page 74: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

58

Kerton, F.A. 2009. Alternative Solvent for Green Chemistry.

Cambridge: Royal Society of Chemistry

Kisko G, Roller S. 2010. Carvacrol and p-cymene inactivate

Escherichia coli O157: H7 in apple juice. J. Bmc

Microbiol (5) (Liu, 2014).

Muchtadi, R. T dan Ayutaninwarno, F. 2010. Teknologi Proses

Pengolahan Pangan. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Nguyen Loc T, Won Choi, Seung Hyun Lee, Soojin Jun. 2013.

Exploring The Heating Patterns of Multiphase Foods in A

Continuous Flow, Simultaneous Microwave and Ohmic

Combination Heater. Journal Of Food Engineering 116

Pages 65-71.

Ogata Katsuhiko. 1997. Teknik Kontrol Automatik. Erlangga.

Jakarta.

Pereira, R., Pereira, M., Teixeira, J. A., Vicente, A.A. 2006.

Effects of Ohmic Heating Technology in Chemical

Properties of Foods. Proceedings 33rd International

Conference of Slovak of Chemical Engineering: Slovakia

Proctor, Andrew. 2010. Alternatives to Conventional Food

Processing. RSC Publishing: USA.

Sagar, V.R., Kumar, P.S. 2010. Recent advances in drying

and dehydration of fruit and vegetables: a review.

Journal Food Sci. Technol. 47 (1), 15-26.

Page 75: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

59

Sandeep, K.P., Puri, V.M., 2009. Aseptic Processing of Liquid

and Particulate Foods. In:Jun, S., Irudayaraj, J.M. (Eds.),

Food Processing Operations Modeling Design And

Analysis. CRC Press, Florida, Pp. 13-52.

Sastry, S.K. and Salengke, S. 2002. Ohmic Heating of Solid-

Liquid Mixtures: A Comparison of Mathematical Models

Under Worst-Case Heating Conditions. Journal of Food

Process Engineering, 21(6):441-458.

Sakr M and Liu S. 2014. A comprehensive review on application

of ohmic heating (OH). A review- Journal Food Sci.

Technology

SNI Standar Nasional Indonesia. 1995. No.01-3951-1995

Standar Mutu Produk Susu dan olahannya Berdasarkan

Standar Nasional Indonesia (SNI) Buku I. Direktorat

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan. Dirjen

Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Departemen Pertanian.

Stancl J. and Zitny R, 2010. Milk Fouling at direct Ohmic

Heating. Journal of Food Engineering, 437-444.

Sun, HX, S. Kawamura., J. Himoto., K., Itoh., T. Wada and

Kimura. 2008. Food Science Technology Resume 14 (2),

117-12.

Page 76: RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI SUSU SAPI …repository.ub.ac.id/151491/1/Mas Wisnu Aninditya.pdf · Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Susu Sapi Automatis dengan

60

Suryanarayana NV, Arici Oner. 2003. Design and Simulation of

Thermal System. Mc Graw-Hill Higher Education. New

York

Thahir, R., S.J. Munarso dan S. Usmiati. 2009. Review Hasil-

hasil Penelitian Keamanan Pangan Produk Peternakan.

Bogor: Prosiding Lokakarya Nasional Keamanan Pangan

Produk Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan, Hlm. 18-26

Wastra, P., J.T.M. Wouters & T. J. Geurts. 2010. Dairy

Science and Technology Second Edition. Boca Raton:

Taylor and Francis Group

Wiking, L., Bertram, H., Bjorck, L., and Nielsen, J. 2009.

Evaluation of cooling strategies for pumping of milk—

Impact of fatty acid composition on free fatty acid

levels. Journal Dairy Res (72), 476–481

Winata, Ristanti. 2012. Perancangan Optimasi Kompor Gas

Bimassa yang Beremisi Gas CO Rendah Menggunakan

Bahan Bakar Pelet Biomassa dari Limbah Bagas. Skripsi.

Universitas Indonesia: Depok

Zulueta, A., Esteve, M., Frasquet, I., and Frgola, A. 2010. Fatty

acid profile changes during orange juice-milk beverage

processing by high-pulsed electric field. Eur. Journal Lipid

Sci. Technol. (109), 25–31.