rakyat kembali dirugikan

5
HOME KANTOR JUBIR BERITA MEDIA MUSLIMAH SEPUTAR SYARIAH SEPUTAR KHILAFAH TENTANG HIZBUT TAHRIR PUSTAKA DIGITAL PT Freeport Kembali Dimanjakan, Rakyat Kembali Dirugikan 24 Jun 2015 in Al Islam Leave a comment [Al-Islam edisi 762, 9 Ramadhan 1436 H – 26 Juni 2015 M] Pemerintah kembali akan memperpanjang izin operasi PT Freeport Indonesia di wilayah tambang Papua selama 20 tahun lagi. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (10/6/2015) mengatakan, kepastian kelanjutan operasi selama 20 tahun lagi tersebut menyusul persetujuan PT Freeport mempercepat perubahan rezim kontrak karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sebelum kontrak berakhir pada 2021 (Kompas.com, 10/6). Sebelumnya Kementerian ESDM mengusulkan percepatan perubahan rezim KK menjadi IUPK sebelum 2021. Jika percepatan IUPK itu bisa dilakukan pada 2015, dengan diperpanjang selama 20 tahun lagi, maka kontrak PT Freeport—yang diberi ijin operasi sejak tahun 1967—akan berakhir pada tahun 2035. Menurut Dadan, izin kelanjutan operasi setelah 2021 ini diberikan karena PT Freeport asal AS itu butuh kepastian sebelum menggelontorkan investasi. PT Freeport akan berinvestasi USD 17,3 miliar, terdiri atas USD 15 miliar untuk tambang bawah tanah dan infrastruktur, serta USD 2,3 miliar untuk smelter. Terus Dimanjakan Menurut UU Minerba no 4/2009, mineral hanya boleh diekspor setelah dimurnikan dan diolah. Tenggatnya lima tahun, paling tambat 12 Januari 2014. Peraturan pelaksanaannya dikeluarkan tiga tahun kemudian yaitu PP No. 24/2012. Lalu dikeluarkan Permen ESDM No 7/2012 yang mengatur kadar mineral yang telah dimurnikan yang boleh diekspor. Permen ini diubah dengan Permen ESDM No. 20/2013. Dalam Permen ESDM No. 20/2013 itu diatur kadar minimal mineral yang boleh diekspor di antaranya: tembaga 99,9%, besi spon 70%, besi mentah 90%, nikel 70%. Dengan Permen ESDM No. 7/2012 dan Permen ESDM No. 20/2013, PT Freeport dan PT Newmont tidak bisa mengekspor tembaga. Kadar yang dihasilkan oleh PT Freeport dan PT Newmont melalui proses pengolahan bahan galian (bukan smelter) berkisar 25-30%. Mendekati batas akhir 12 Januari 2014, industri smelter tidak kunjung siap. Pemerintah semestinya tegas menjalankan amanat UU. Namun, Pemerintah justru mengubah peraturan dengan mengeluarkan PP No. 1/2014. Permen ESDM No. 1/2014 mengatur perubahan kadar mineral yang boleh diekspor dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 6/2014 yang mengatur pajak progresif. Dengan aturan baru itu, pasca 12 Januari 2014 perusahaan tambang tetap boleh mengekspor mineral yang belum dimurnikan (kadarnya diatur dengan Permen ESDM No. 1/2014) dengan catatan dikenakan pajak progresif yang diatur dalam PMK No. 6/2014. Dari perubahan ini, PT Freeport paling diuntungkan sebab tembaga yang boleh diekspor kadarnya turun sangat drastis dari 99,9% menjadi minimal 15%. Meski kadar batas ekspor sudah diturunkan, PT Freeport keberatan dengan pajak progresif 25% (tahap 1). Akhirnya, melalui lobi-lobi, PT Freeport membuat MoU dengan Pemerintah semasa rezim SBY. PT Freeport diijinkan ekspor terhitung 6 Agustus 2014 setelah mendapat Surat Persetujuan Ekspor (SPE) dengan memberikan uang jaminan pembangunan Smelter sebesar USD 115 Juta. Dalam MoU juga disepakati luas wilayah operasi 125 ribu ha, royalti emas jadi 3,75%; dan kewajiban divestasi saham PT Freeport 30% (UU mewajibkan sebesar 51%). PT Freeport juga berjanji menggunakan 100% tenaga kerja dan produk lokal. PT Freepor pun berjanji membangun smelter di Gresik senilai USD 2,3 miliar. Namun, hingga Januari 2015 tidak terlihat niat PT Freeport. PT Freeport sengaja “menyandera” pembangunan smelter untuk mendapat kepastian perpanjangan ijin. Dari dokumen yang diperoleh Kompas.com (26/1/2015), PT Freeport berjanji akan membangun smelter, namun syaratnya Pemerintah harus memberikan perpanjangan kontrak hingga 2031. “PT Freeport Indonesia akan memulai konstruksi pembangunan smelter ketika kepastian kelanjutan operasi pertambangan sampai dengan 2031 diterima PT Freeport Indonesia,” bunyi dokumen itu. Akun Resmi Sosial Media HTI Milisi Houthi Menghindari Konfrontasi Intelektual Mengenai Metode Penahanan dan Penghilangan Paksa 24 Jun 2015 Seruan Sebelum yang Terakhir..Dari Hizbut Tahrir Kepada Umat Islam Secara Umumdan Khususnya Kepada Ahlu Al Quwwah wa al Man’ah 20 Jun 2015 Pengumuman Hasil Monitoring Hilal Ramadhan yang Penuh Berkah 1436 H 17 Jun 2015 Seruan Hizbut Tahrir Indonesia Menyambut Bulan Ramadhan 1436 H 13 Jun 2015 Pernyataan HTI Tentang Penyelenggara Rapat dan Pawai Akbar (RPA) 1436 H 04 Jun 2015 Kantor Jubir English Section 24 Juni 2015 / 07 Ramadhan 1436 Pencarian... To follow the events surrounding “The Penultimate Callfrom Hizb ut Tahrir To the Muslim Ummah in generaland its People of Power in particular” Nationalism: A Barrier Wall for Indonesia to Save the Rohingya Muslim Women and Children

Upload: rizkysamuraiflamenco

Post on 31-Jul-2015

19 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rakyat kembali dirugikan

24/6/2015 PT Freeport Kembali Dimanjakan, Rakyat Kembali Dirugikan | Hizbut Tahrir Indonesia

http://hizbut­tahrir.or.id/2015/06/24/pt­freeport­kembali­dimanjakan­rakyat­kembali­dirugikan/ 1/5

HOME KANTOR JUBIR BERITA MEDIA MUSLIMAH SEPUTAR SYARIAH SEPUTAR KHILAFAH TENTANG HIZBUT TAHRIR PUSTAKA DIGITAL

PT Freeport Kembali Dimanjakan, Rakyat Kembali Dirugikan24 Jun 2015 in Al Islam Leave a comment

[Al-Islam edisi 762, 9 Ramadhan 1436 H – 26 Juni 2015 M]

Pemerintah kembali akan memperpanjang izin operasi PT Freeport Indonesia di wilayah tambang Papua

selama 20 tahun lagi. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam jumpa pers

di Jakarta, Rabu (10/6/2015) mengatakan, kepastian kelanjutan operasi selama 20 tahun lagi tersebut

menyusul persetujuan PT Freeport mempercepat perubahan rezim kontrak karya (KK) menjadi Izin Usaha

Pertambangan Khusus (IUPK) sebelum kontrak berakhir pada 2021 (Kompas.com, 10/6). Sebelumnya

Kementerian ESDM mengusulkan percepatan perubahan rezim KK menjadi IUPK sebelum 2021.

Jika percepatan IUPK itu bisa dilakukan pada 2015, dengan diperpanjang selama 20 tahun lagi, maka kontrak

PT Freeport—yang diberi ijin operasi sejak tahun 1967—akan berakhir pada tahun 2035. Menurut Dadan, izin

kelanjutan operasi setelah 2021 ini diberikan karena PT Freeport asal AS itu butuh kepastian sebelum

menggelontorkan investasi. PT Freeport akan berinvestasi USD 17,3 miliar, terdiri atas USD 15 miliar untuk

tambang bawah tanah dan infrastruktur, serta USD 2,3 miliar untuk smelter.

Terus Dimanjakan

Menurut UU Minerba no 4/2009, mineral hanya boleh diekspor setelah dimurnikan dan diolah. Tenggatnya

lima tahun, paling tambat 12 Januari 2014. Peraturan pelaksanaannya dikeluarkan tiga tahun kemudian yaitu

PP No. 24/2012. Lalu dikeluarkan Permen ESDM No 7/2012 yang mengatur kadar mineral yang telah

dimurnikan yang boleh diekspor. Permen ini diubah dengan Permen ESDM No. 20/2013. Dalam Permen

ESDM No. 20/2013 itu diatur kadar minimal mineral yang boleh diekspor di antaranya: tembaga 99,9%, besi

spon 70%, besi mentah 90%, nikel 70%.

Dengan Permen ESDM No. 7/2012 dan Permen ESDM No. 20/2013, PT Freeport dan PT Newmont tidak bisa

mengekspor tembaga. Kadar yang dihasilkan oleh PT Freeport dan PT Newmont melalui proses pengolahan

bahan galian (bukan smelter) berkisar 25-30%.

Mendekati batas akhir 12 Januari 2014, industri smelter tidak kunjung siap. Pemerintah semestinya tegas

menjalankan amanat UU. Namun, Pemerintah justru mengubah peraturan dengan mengeluarkan PP No.

1/2014. Permen ESDM No. 1/2014 mengatur perubahan kadar mineral yang boleh diekspor dan Peraturan

Menteri Keuangan (PMK) No. 6/2014 yang mengatur pajak progresif.

Dengan aturan baru itu, pasca 12 Januari 2014 perusahaan tambang tetap boleh mengekspor mineral yang

belum dimurnikan (kadarnya diatur dengan Permen ESDM No. 1/2014) dengan catatan dikenakan pajak

progresif yang diatur dalam PMK No. 6/2014. Dari perubahan ini, PT Freeport paling diuntungkan sebab

tembaga yang boleh diekspor kadarnya turun sangat drastis dari 99,9% menjadi minimal 15%.

Meski kadar batas ekspor sudah diturunkan, PT Freeport keberatan dengan pajak progresif 25% (tahap 1).

Akhirnya, melalui lobi-lobi, PT Freeport membuat MoU dengan Pemerintah semasa rezim SBY. PT Freeport

diijinkan ekspor terhitung 6 Agustus 2014 setelah mendapat Surat Persetujuan Ekspor (SPE) dengan

memberikan uang jaminan pembangunan Smelter sebesar USD 115 Juta. Dalam MoU juga disepakati luas

wilayah operasi 125 ribu ha, royalti emas jadi 3,75%; dan kewajiban divestasi saham PT Freeport 30% (UU

mewajibkan sebesar 51%). PT Freeport juga berjanji menggunakan 100% tenaga kerja dan produk lokal. PT

Freepor pun berjanji membangun smelter di Gresik senilai USD 2,3 miliar.

Namun, hingga Januari 2015 tidak terlihat niat PT Freeport. PT Freeport sengaja “menyandera” pembangunan

smelter untuk mendapat kepastian perpanjangan ijin. Dari dokumen yang diperoleh Kompas.com

(26/1/2015), PT Freeport berjanji akan membangun smelter, namun syaratnya Pemerintah harus

memberikan perpanjangan kontrak hingga 2031. “PT Freeport Indonesia akan memulai konstruksi

pembangunan smelter ketika kepastian kelanjutan operasi pertambangan sampai dengan 2031 diterima PT

Freeport Indonesia,” bunyi dokumen itu.

Akun Resmi Sosial Media HTI

Milisi Houthi Menghindari Konfrontasi

Intelektual Mengenai Metode

Penahanan dan Penghilangan Paksa

24 Jun 2015

Seruan Sebelum yang Terakhir..Dari HizbutTahrir Kepada Umat Islam Secara Umum…danKhususnya Kepada Ahlu Al Quwwah wa alMan’ah

20 Jun 2015

Pengumuman Hasil Monitoring Hilal Ramadhanyang Penuh Berkah 1436 H

17 Jun 2015

Seruan Hizbut Tahrir Indonesia MenyambutBulan Ramadhan 1436 H

13 Jun 2015

Pernyataan HTI Tentang Penyelenggara Rapatdan Pawai Akbar (RPA) 1436 H

04 Jun 2015

Kantor Jubir

English Section

24 Juni 2015 / 07 Ramadhan 1436

Pencarian...

To follow the events surrounding

“The Penultimate Call…from Hizb

ut Tahrir To the Muslim Ummah in

general…and its People of Power

in particular”

Nationalism: A Barrier Wall for

Indonesia to Save the Rohingya

Muslim Women and Children

Page 2: Rakyat kembali dirugikan

24/6/2015 PT Freeport Kembali Dimanjakan, Rakyat Kembali Dirugikan | Hizbut Tahrir Indonesia

http://hizbut­tahrir.or.id/2015/06/24/pt­freeport­kembali­dimanjakan­rakyat­kembali­dirugikan/ 2/5

Pemerintah mestinya bertindak tegas. Lagi-lagi yang terjadi justru sebaliknya. PT Freeport malah terus

dianakemaskan dan diberi berbagai kemudahan.

Slogan Kosong

Terbitnya UU Minerba semestinya dijadikan momentum kemandirian pengelolaan tambang. Semestinya

Pemerintah menyiapkan diri untuk mengambil-alih pengelolaan tambang. Di antaranya dengan menyiapkan

BUMN untuk menjalankan pengelolaan tambang itu. Andai hal itu dilakukan, saat tenggat berakhir pada

Januari 2014, bisa segera dimulai proses “pengambilalihan” pengelolaan berbagai tambang secara

konstitusional. Dengan begitu tambang-tambang itu bisa dikelola penuh oleh negara untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Namun, Pemerintah justru mengubah peraturannya sendiri demi kepentingan perusahaan tambang,

khususnya PT Newmont dan PT Freeport. Itu menunjukkan ketidaktegasan dan kelemahan Pemerintah

berhadapan dengan perusahaan tambang khususnya PT Freeport. Ataukah memang Pemerintah tidak serius

untuk mewujudkan kemandirian pengelolaan kekayaan alam? Jika demikian, kemandirian yang selama ini

dicita-citakan hanyalah slogan kosong belaka.

Memperpanjang Kerugian

Menurut UU Minerba, perubahan status dari KK ke IUPK juga akan memberi hak kepada PT Freeport

Indonesia untuk dapat memperpanjang kontrak dua kali 10 tahun. Bila hak ini dijalankan, PT Freeport bisa

beroperasi di Indonesia hingga 2055. Itu artinya, jika dihitung sejak tahun 1967, PT Freeport berpeluang

terus bercokol di Papua selama 88 tahun! Jelas, ini hanya akan semakin memperpanjang kerugian untuk

rakyat dan negeri ini. Dengan perpanjangan itu PT Freeport dan swasta lainnya akan terus mengeruk

kekayaan alam negeri ini.

Selama ini pendapatan negara dari tambang dan batu bara masih kecil dibandingkan dengan yang diperoleh

oleh perusahaan tambang. Pendapatan negara dari tambang hanya dalam bentuk pajak, royalti dan deviden.

Total pajak dari industri pertambangan saat ini berada pada kisaran 30%. Pendapatan royalti Pemerintah

juga sangat kecil. Menurut aturan sekarang, royalti yang diperoleh Pemerintah hanya berkisar 3.75% untuk

mineral emas berdasarkan kontrak karya (Beritasatu.com, 12/6).

Deviden untuk Pemerintah juga sangat kecil. Total dividen yang diterima Pemerintah dari Freeport sejak

1992-2011 hanya sebesar USD 1,287 miliar. Demikian pula saham Pemerintah di PT Freeport, hanya sekitar

9,36 persen (Kompas.com, 27/1/2015). Itu artinya pada jangka waktu yang sama, PT Freeport menerima

deviden USD 12,87 miliar dolar alias 10 kali lipat daripada yang didapat Pemerintah. Parahnya, ternyata

selama 2012-2014 PT Freeport tidak memenuhi kewajibannya untuk menyetor dividen kepada Pemerintah,

dan itu dibiarkan saja oleh Pemerintah.

Menyalahi Islam

Abyadh bin Hamal ra. menuturkan bahwa:

أنه وفد إىل رسول ا᥇폪 -صلى هللا عليه وسلم- فاستـقطعه الملح – قال ابن المتـوكل الذى مبأرب – فـقطعه له فـلما أنا قطعت له الماء العد. قال فانـتـزع منه وىل قال رجل من المجلس أتدرى ما قطعت له إمن

Ia pernah datang kepada Rasulullah saw. Ia meminta (tambang) garam—Ibn al-Mutawakkil berkata, “Yang

ada di Ma’rib.” Lalu Rasul saw. memberikan tambang itu kepada Absyadh. Saat dia pergi, seseorang di

majelis itu berkata, “Apakah Anda tahu apa yang Anda berikan. Sesungguhnya Anda telah memberi dia

(sesuatu laksana) air yang terus mengalir.” Ibn al-Mutawakkil berkata, “Rasul pun menarik kembali tambang

itu dari dia (Abyadh bin Hamal) (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan al-Baihaqi).

Berdasarkan hadis di atas, Islam menetapkan tambang sebagai milik umum seluruh rakyat. Tambang itu

wajib dikuasai dan dikelola langsung oleh negara dan seluruh hasilnya dikembalikan untuk kemaslahatan

rakyat. Islam mengharamkan penguasaan pengelolaan tambang yang berlimpah oleh swasta apalagi asing.

Karena itu pemberian ijin kepada swasta untuk menguasai pengelolaan tambang, termasuk perpanjangan

ijin yang sudah ada, termasuk untuk PT Freeport, jelas menyalahi Islam. Saat negeri ini dikelola dengan

menyalahi ketentuan Islam yang berasal dari Allah SWT maka akibatnya adalah seperti yang ditegaskan oleh

Allah SWT:

Rezim Uzbekistan Sangat Dengki

Terhadap Islam Karenanya Dia pun

Dengki Terhadap Hizbut Tahrir

01 May 2015

Tindakan Tak Manusiawi dan Tak BermoralDilakukan oleh Otoritas di Lebanon terhadapPara Pengungsi Suriah

15 Oct 2014

Koalisi Neo-Salibis Pimpinan Amerika terhadapRevolusi Umat di Syam Lebih Rapuh Dari SarangLaba-Laba

05 Oct 2014

Partisipasi di Dalam Pakta Obama yangImperialistik Merupakan Kejahatan Besar danMakar yang Bahayanya Menyebar di mana-mana

16 Sep 2014

Kepada Para Tentara di Negeri-negeri KaumMuslim, Khususnya Negeri Sekeliling Gaza!Tidakkah Darah dalam Urat Nadi Anda Mendidihkarena Kejahatan-Kejahatan Yahudi sehinggaAnda Tergerak untuk Menolong PendudukPalestina?

15 Jul 2014

Nasyrah

PT Freeport Kembali Dimanjakan,

Rakyat Kembali Dirugikan

24 Jun 2015

Ramadhan: Momentum untuk MewujudkanKetakwaan Hakiki

17 Jun 2015

Negeri Serba Palsu

10 Jun 2015

Bahaya di Balik Ide “Islam Indonesia”

03 Jun 2015

Bersama Umat Tegakkan Khilafah

27 May 2015

Al-Islam

Page 3: Rakyat kembali dirugikan

24/6/2015 PT Freeport Kembali Dimanjakan, Rakyat Kembali Dirugikan | Hizbut Tahrir Indonesia

http://hizbut­tahrir.or.id/2015/06/24/pt­freeport­kembali­dimanjakan­rakyat­kembali­dirugikan/ 3/5

Share ! Tweet 180 0

]ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشة ضنكا…[

Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya bagi dia penghidupan yang sempit… (QS Thaha

[20]: 124).

Kehidupan yang sempit itulah yang telah diderita oleh penduduk negeri ini. Bagaimana tidak, kekayaan alam

tambang itu dikeruk oleh swasta dan asing. Hasilnya lebih banyak untuk kemakmuran mereka. Sebaliknya,

rakyat kehilangan kekayaan mereka. Rakyat pun harus menanggung kerusakan dan dampak buruk akibat

penguasaan kekayaan mereka oleh swasta dan asing.

Wahai Kaum Muslim:

Kekayaan alam mendesak untuk diselamatkan. Kemandirian harus segera diwujudkan. Semua itu hanya akan

terwujud melalui pemerintahan yang menerapkan syariah Islam secara menyeluruh. Hal itu hanya sempurna

dijalankan melalui tegaknya sistem Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Inilah yang mendesak untuk

diwujudkan oleh kaum Muslim negeri ini demi menyelamatkan kekayaan alam serta mewujudkan

kemakmuran negeri dan penduduknya. WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []

Komentar al-Islam:

Pemerintah agresif menarik utang di semester I-2015. Sampai dengan 18 Juni saja, realisasi utang telah

mencapai Rp 268 triliun atau hampir 60 persen dari target bruto. Posisi utang Pemerintah per Mei 2015

adalah Rp 2.781 triliun atau sekitar 23,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) (Kompas.com, 22/6).

1. Pemerintah terus menumpuk utang. Padahal negeri ini sudah masuk dalam jerat utang yang sangat sulit

untuk keluar.

2. Utang lebih menguntungkan kapitalis dan asing pemberi utang. Rakyat kebagian beban bayar utang.

Beban pajak terhadap rakyat pun makin besar.

3. Makin banyak utang, makin besar pula beban APBN tiap tahun untuk membayar cicilan dan bunga utang.

Anehnya, perilaku terus berutang dan beban cicilan yang terus membesar tidak dianggap sebagai

masalah. Sebaliknya, subsidi dan pengeluaran untuk rakyat dianggap beban.

Baca juga :

1. PT Freeport Dimanjakan, Rakyat Dirugikan

2. 3 Tahun Belum Lunasi Deviden, Freeport Lagi-lagi Tebar Janji

3. Perubahan Regulasi, Akal-Akalan Memuluskan Perampokan Freeport !

4. BPK: Tidak Mungkin Audit Freeport

5. ‘Kerelaan’ Tak Dibayarnya Dividen Freeport, Bukti Ketundukan Pemerintah pada Penjarah Harta Rakyat

Tagged with: FREEPORT

Al-Waie

Soal Jawab: Hukum Demonstrasi dan

Hadits Keluarnya Kaum Muslim dalam

Dua Shaf

15 Jun 2014

Ustadz Abu Imad Sang Politikus Islam Sejati

15 May 2014

Memoar dari Penjara: Indahnya Bersahabatdengan Amir HT (Bagian Kedua)

03 Apr 2014

Memoar dari Penjara dan IndahnyaPersahabatan bersama Amir Hizbut Tahrir, Al-Alim –Al-Jalil Sheikh Ata bin Khalil Abu al-

Rashtah

20 Jan 2014

Soal Jawab: Apakah Hizbut Tahrir MengubahThariqahnya Melalui Demonstrasi danKonferensi?

18 Jan 2014

Tentang Hizbut Tahrir

Bughat

09 Jun 2015

Simsar

07 May 2015

As-Salam

02 Apr 2015

Seputar Syariah

Judul :

KhilafahMembendungNeoliberalisme &Neoimperialisme

Edisi :

Juni 2015

DETAIL

208Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name *

Email *

Website

+ 7 = 11

Post Comment

Page 4: Rakyat kembali dirugikan

24/6/2015 PT Freeport Kembali Dimanjakan, Rakyat Kembali Dirugikan | Hizbut Tahrir Indonesia

http://hizbut­tahrir.or.id/2015/06/24/pt­freeport­kembali­dimanjakan­rakyat­kembali­dirugikan/ 4/5

Jual Beli Buah (بيع الثمر)04 Mar 2015

As-Sabiy

05 Feb 2015

Semarak Ramadhan dalam Negara

Khilafah

24 Jun 2015

Hanya Khilafah yang Mampu MembendungNeoliberalisme dan Neoimperialism

03 Jun 2015

Kebijakan Khilafah Dalam PembangunanInfrastruktur

25 May 2015

Utang dan Nikah Pun Dijamin

25 May 2015

Kebijakan Khilafah Terhadap Perusahaan Asing

06 May 2015

Seputar Khilafah

Radio

#IndonesiaKitaTerancam

Audio

0:00

Page 5: Rakyat kembali dirugikan

24/6/2015 PT Freeport Kembali Dimanjakan, Rakyat Kembali Dirugikan | Hizbut Tahrir Indonesia

http://hizbut­tahrir.or.id/2015/06/24/pt­freeport­kembali­dimanjakan­rakyat­kembali­dirugikan/ 5/5

HTI Channel Perempuan da…

17

17HTI Channel - Perempuan dan …

489HTI Channel - Ramadhan Bula…

480HTI Channel - Solusi Tuntas R…

213HTI Channel - Kritisi Program …

995HTI Channel - RPA Jakarta - I…

542HTI Channel - RPA Jakarta - I…

388HTI Channel - RPA Jakarta - I…

314HTI Channel - RPA Jakarta - U…HTI ChannelHTIchannel Radio

Cookie policy

Hizbut Tahrir Media Office

Hizbut Tahrir Bangladesh

Hizbut Tahrir Mesir

Hizbut Tahrir Amerika

Hizbut Tahrir Pusat

Hizbut Tahrir Afganistan

Hizbut Tahrir Australia

Hizbut Tahrir Palestina

Hizbut Tahrir Malaysia

Hizbut Tahrir Perancis

Hizbut Tahrir Ukraina

Hizbut Tahrir Libanon

Hizbut Tahrir Belanda

Hizbut Tahrir Spanyol

Hizbut Tahrir Maroko

Hizbut Tahrir Turki

Hizbut Tahrir Denmark

Hizbut Tahrir Inggris

Hizbut Tahrir Tunisia

Hizbut Tahrir Syiria

Hizbut Tahrir Uzbekistan

Hizbut Tahrir Yaman

Hizbut Tahrir Kirgistan

Hizbut Tahrir Afrika Timur

Hizbut Tahrir Jerman

Khilafah Movement

Al-Aqsa Baitul Maqdis

Hizbut Tahrir Rusia

Publikasi-publikasi yang diterbitkan atas nama Hizbut Tahrir Pusat dan Wilayah, Kantor Media (al-Maktab al-I'lami), Juru Bicara dan Perwakilan Media Hizbut Tahrir saja yang merupakan pendapat Hizbut Tahrir.

Dan yang selain itu merupakan pendapat penulisnya, sekalipun dipublikasikan dalam website Hizbut Tahrir Indonesia, Majalah, Tabloid, Multimedia yang diproduksi Hizbut Tahrir Indonesia. Boleh mengutip dan

mempublikasikan kembali apa saja yang diterbitkan Hizbut Tahrir dan websitenya, dengan syarat tetap menjaga amanah (kejujuran) dalam penyalinan (penerjemahan) dan pengutipan tanpa memotong,

menginterpretasi dan mengubahnya, serta harus mencantumkan sumber dari apa yang dikutip, diterjemahkan dan dipublikasikan.

Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia

Crown Palace A25, Jl Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12390

Telp/Fax: (62-21) 83787370 / 83787372 Email: [email protected]