rafif utama putra x ipa 6 (hazard)
TRANSCRIPT
RAFIF UTAMA PUTRA
Kelas X.6 SMAN 8
PEKANBARU DIBIMBING OLEH : Abi Drs.Oan Hasanuddin
S,Ag.RO.Akp.MA.M Kester
Pendahuluan• Keselamatan kerja atau Occupational Safety diartikan sebagai upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja • Usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.• Keselamatan dan kesehatan kerja bukan
sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja
Latar Belakang
• Bengkel Buyung Motor :o Terletak di jalan Hangtuah No.88o Karyawan hanya satu orang
• Uraian makalah: Manajemen Risiko dan Kesehatan Lingkungan di Bengkel Buyung Motor
Tujuan Penilitian
1) Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana manajemen
risiko pada kegiatan memperbaiki motor di bengkel buyung jalan Hangtuah No.88.
2) Tujuan KhususUntuk Mengetahui :
• persiapan• identifikasi• analisa risiko • evaluasi risiko • pengendalian risiko
Dalam manajemen risiko pada praktisi service.
Manfaat Penilitian
1) Bagi Praktisi– Menjadi referensi tentang potensi bahaya
kecelakaan berkendara– Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada praktisi service motor ini.
2) Bagi penulis– Menambah pengetahuan tentang manajemen
risiko khususnya bagi praktisi bengkel– Sebagai referensi aplikasi bengkel motor pada
bengkel buyung motor yang penulis miliki agar sesuai dengan keinginan penulis.
Proses Kegiatan
1) Proses penelitian ini dilakukan selama 2 hari yaitu tanggal 26 dan 28 Januari 2013
2) Melihatkan beberapa peralatan kepada penulis
Lanjutan….
3) Menjelaskan proses perbaikan sepeda motor:Contoh :– Mesin mati dalam keadaan masih berjalan
• Bensin habis.Periksa karburator dengan membongkarnya
4) Memberikan tips cara merawat motor– Bersihkanlah sepeda motor secara rutin– Coba periksa mesin dan oli secara berkala, tiap berapa
bulan sekali;– Lakukan servis secara rutin, maksimal setiap dua bulan
sekali– Jangan biasakan membebani sepeda motor anda
dengan berat di atas kapasitas standar yang di tentukan.
5) Memberikan solusi bila motor mogok di jalan– Lakukan pengecekan terhadap aliran bahan
bakar.– Bila posisi On tiba-tiba mogok, maka masih ada
cadangan bensin di dalam tangki bahan bakar.– Bila bahan bakar masih ada dan mesin masih
juga tidak mau hidup, ada baiknya kita periksa selang bensin yang menuju ke karburator.
– Kalau bahan bakar tidak bermasalah, coba periksa sistem pengapiannya.
– Bersihkanlah kepala busi dengan ampelas halus– Cek percikan api
Oli-oli yang tersusun dengan rapi
Memegang ban tanpa sarung tangan
Melayani pelanggan dengan ramah
Peralatan lengkap dan tinggi rak sesuai
Tong sampah yang hitam/kotor banyak mengandung bakteri atau virus
Peralatan bengkel tidak tersusun rapi
Pelanggan yang sedang menunggu motornya diperbaiki
Siswa SMAN 8 Pekanbaru berada di bengkel
Penyervice Mengelap tangannya yang kotor ke baju
Manajemen Risiko
A. Persiapan1) Ruang Lingkup Management Risiko– Management risiko dilakukan di Bengkel Motor
Buyung pada tanggal 26 dan 28 januari 2013
2) Personil Yang Terlibat
Hanya pemilik bengkel saja yaitu 1 (satu) orang
3) Standar Penentuan Kriteria RisikoPenentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko.
4) Mekanisme Pelaporan– Laporan diberikan kepada Pemilik Bengkel Buyung Motor
5) Dokument Yang Terkait– Hasil wawancara dengan pemilik bengkel.– Dokumentasi foto.– Literature/ referensi serta hasil penelitian
Manajemen RisikoB. Identifikasi Bahaya
• Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara, dan konsultasi dengan pemilik bengkel.
• identifikasi bahaya dalam kegiatan bengkel ini lebih berupa prediksi seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai ketentuan .
• Bengkel sudah bagus dalam pelayanan pelanggan dan motor yang diperbaiki dapat diselesaikan dengan cepat.
Manajemen RisikoNo. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
1.
Faktor fisik :•Kebisingan
•Silau
•Suhu panas
•Telinga (Indra Pendengaran) dan Psikologi•Mata (Indra Penglihatan)
•Biang keringat, Dehidrasi, Kulit
Tuli, Pusing Kurangnya penglihatan Kelelahan, Panu
2.
Faktor Biologis:•Bakteri •Virus•Jamur
•Infeksi•Infeksi•Infeksi
Penyakit-penyakit yang diderita para pekerja, seperti kanker karena kontak dengan bahan kimia terus menerus seperti oli, cat dan Pilek, Alergi, Infeksi, Panu.
C.Analisa
Risiko
No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
3.
Faktor ergonomic:Jongkok terlalu lama pada saat menservice.
Musculoskeletal Lumbago pain, Pegal, Bungkuk, Kesemutan, Ketidaknyamanan
4.
Faktor Psikososial:•Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
•Pelanggan yang sedikit •Kurang baiknya komunikasi antara Pemerbaiki dengan pelanggan
•Stress
•Stress
•Pasien stress, keluar keringat dingin
•Mialgia, loss concentration.
•Pusing, Jengah, Bosan •Lemah, palpitasi, pingsan.
No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
5.
Alat Perlindungan Diri pada saat memperbaiki motor:
•Tidak memakai kaca mata pada saat bekerja
•Tidak memakai pelindung pendengaran
•Kecelakaan pada mata dan telinga
•Membuat mata menjadi sakit
•Membuat fungsi indra pendengaran berkurang
6.
Kecelakaan service:
Salah pasang mesin pada motor
•Kerusakan
•Mesin jadi rusak dan mungkin terjadi ledakan yang kecil
Analisa Semikualitatif
Evaluasi Risiko
Pengendalian• A . Cara Mengendalikan Bahaya. 1. Pengendalian teknik
Menghilangkan bahaya yang ada atau kemungkinan bahaya mengenai pekerja, seperti menggunakan alat yang lebih aman dan memisahkan jenis kegiatan bengkel seperti pengelasan,modifikasi dan servis motor
2. Pengendalian Administratif
Bisa dilakukan dengan membatasi waktu kontak antara pekerja dengan bahaya, seperti memberikan jarak yang cukup antara pengerjaan servis dan pengelasan, pemberian istirahat yangcukup, meningkatkan kebersihan dan keselamatan pekerja
3. Alat Pelindung Diri (APD) Di Bengkel Motor
Menurut hirarki upaya pengendalian diri (controling), alat pelindung diri sesungguhnya merupakan hirarki terakhir dalam melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dari potensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada saat melakukan pekerjaan, setelah pengendalian teknik dan administratif tidak mungkin lagi diterapkan. Ada beberapa jenis alat pelindung diri yang mutlak digunakan oleh tenaga kerja pada waktu melakukan pekerjaan dan saat menghadapi potensi bahaya karena pekerjaanya, antara lain :
1. Alat Pelindung Mata (kaca mata pengaman) / Kaca mata (Spectacles/Goggles).
• 2. Pelindung pendengaran / ear plug
• 3. Pakaian Pelindung
Saran
1. Diharapkan bagi pemilik untuk mengetahui dan memberikan pengetahuan tentang kesehatandan
keselamatan kerja serta prosedurnya bagi pekerja. 2. Perhatian secara serius untuk mencegah posisi duduk yang
tidak ergonomi yang nantinya akanmembawa dampak yang kurang baik bagi pekerja. 3.Kesadaran menggunakan alat pelindung diri perlu di tingkatkan
serta penggunaannya sesuai prosedur.
The End