ra sab amiiiii

Click here to load reader

Upload: riyan-saputra

Post on 15-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pp anestesi

TRANSCRIPT

REGIONAL ANESTESI - SUB ARACHNOID BLOK

Ami Citraning AyuM. Riyan SaputraM. Ismail FikriM. Nazli Al-AzizREGIONAL ANESTESI - SUB ARACHNOID BLOK PADA APPENDISITIS AKUTAppendisitis DefinisiAppendisitis adalah peradangan pada organ appendiks vermiformis atau yang di kenal juga sebagai usus buntu.

Etiologi Obstruksi 1.Hiperplasi kelenjar getah bening 2.Fecolith, masa feces yang membatu3.Corpus alienum , biji bijianInfeksiBiasanya secara hematogen dari tempat lain, misal : pneumonia, tonsilitis dsb. Antara lain jenis kuman : E. Coli, Streptococcus

Patofisiologi Sebagian besar appendiks disebabkan oleh sumbatan yang kemudian diikuti oleh infeksi.

Gejala KlinisInterpretasi :Score 1-4 : Sangat mungkin bukan appendisitisScore 5-7 : Sangat mungkin appendisitisScore 8-10 : Pasti appendisitis

Diagnosis Anamnesa Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjangPenatalaksanaan operatif : appendiksiotomiDEFINISI RA-SABTindakan anestesi dengan memasukan obat analgetik kedalam ruang subaraknoid di daerah vertebra lumbalis yang kemudian akan terjadi hambatan rangsang sensoris.Anatomi Vertebrae

Perjalanan medulla spinalis pada kolumna vertebralis

Canalis spinalis

Untuk mencapai cairan serebrospinal, maka jarum suntik akan menembus KutisSubkutisLig. SupraspinosumLig. InterspinosumLig. FlavumRuang epiduralDurameterRuang subarachnoid.

Persiapan Anestesi SpinalInformed consentPemeriksaan fisikPemeriksaan laboratoriumObat AnestesiGolongan obat anestesi lokal :Golongan amid Golongan ester

Contoh sediaan obat : Lidokaine 5 % dalam dextrose 7.5%: berat jenis 1.003, sifat hyperbaric, dosis 20-50mg(1-2ml).Bupivakaine 0.5% dlm air: berat jenis 1.005, sifat isobaric, dosis 5-20mg.Bupivakaine 0.5% dlm dextrose 8.25%: berat jenis 1.027, sifat hiperbarik,dosis 5-15mg(1-3ml).

Teknik Anestesi SpinalPasang IV line. Berikan Infus Dextrosa/NaCl/Ringer laktat sebanyak 500 - 1500 ml (pre-loading)Tidurkan pasien dalam posisi miring, atau bisa juga duduk.

Raba krista. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua krista iliaka dengan tulang punggung ialah L4 atau L4-L5.Palpasi di garis tengah akan membantu untuk mengidentifikasi ligamen interspinous.Cari ruang interspinous Sterilkan tempat tusukan dengan betadin atau alcoholBeri anestetik local pada tempat tusukan, misalnya dengan lidokain 1-2% 2-3 mlCara tusukan adalah median atau paramedian. Jarum akan menembus kutis, subkutis, ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum, ligamentum flavum, epidural, duramater, subarachnoid. Setelah mandrin jarum spinal dicabut, cairan serebrospinal akan menetes keluar. Selanjutnya disuntikkan obat analgesik ke dalam ruang arachnoid tersebut.

Aspirasi sedikit utuk meyakinkan posisi jarum tetap baik

LAPORAN KASUSSTATUS PASIENIdentitas Pasien AnamesaNama:Tn. Amin YahyaUmur: 26 thnJenis Kelami:Laki-lakiStatus Perkawinan:MenikahAgama:IslamPekerjaan:PNSAlamat:MedanTanggal MRS:26 Juni 2014No. RM:21.65.44

ANAMNESAKeluhan Utama: Nyeri perut kanan bawahTelaah: Os mengeluhkan nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan seperti tertusuk. Nyeri juga dirasakan menjalar ke pinggang kanan. Nyeri terasa memberat pada saat os berjalan atau beraktifitas, dan nyeri agak berkurang pada saat os berbaring. Awalnya nyeri dirasakan os dibagian ulu hati sejak 4 hari yang lalu kemudian nyeri tersebut pindah ke perut kanan bawah Os mengeluhkan demam sejak 1 hari yang lalu. Demam timbul bersamaan dengan nyeri perut kanan bawah, dan dirasakan terus menerus.

Os mengeluhkan mual, dan muntah sejak 4 hari yang lalu. Muntah 3x dalam sehari, muntah air dan makanan. Os juga mengeluhkan nafsu makannya berkurang. Os mengeluhkan tidak bisa buang air besar sejak 2 hari ini. Os juga menyangkal adanya riwayat sulit BAK, adanya darah, batu atau pasir di air seninya. Os juga menyangkal riwayat nyeri pada saat BAK,. Os menyangkal pernah terjatuh atau terbentur di daerah perut.Riwayat penyakit dahulu : Os mengatakan keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan os.Riwayat pengobatan :Os sudah pernah berobat ke dokter umum 3 hari SMRS, dokter tersebut mengatakan bahwa anaknya hanya sakit maagh dan di beri 3 obat, akan tetapi ibu Os lupa nama obat nya.

Status PresentKeadaan umum : Kesadaran Compos MentisTensi : 130/80 mmHgNadi : 80 x/mntRR : 24 x/mntSuhu : 36,5 CBerat Badn: 60kgTinggi Badan: 165cm

Pemeriksaan umumKepala : bentuk normocephaliMata : anemi -/-, sklera ikterik -/-, edema palpebra -/-,pupil isokor, 3mm,RC +/+. Mulut : stomatitis (-), hiperemi pharing (-), pembesaran tonsil (-)Leher : JVP 2cm H2O, pembesaran KGB (-),Thorax: suara pernafasan vesikular (+) N, ST(-),Ekstremitas: tidak ada kelainan

Status lokalisata At regio abdomenInspeksi : asites (-), luka bekas operasi (-) simetrisAuskultasi : Bising usus (+)Palpasi : Defans muskuler (-), nyeri tekan perut kanan bawah (+), tidak teraba massa , rovsing sign (-), Blumberg sign (+), nyeri ketok CVA kanan (+)Perkusi : Timpani seluruh kuadran abdomenPemeriksaan KhususPsoas sign (+), Obturator sign (+)

Pemeriksaan PenunjangHasil LaboratoriumDarah RutinHB: 12.9 g/dLHT: 39.5 %Leukosit: 15.600 /uLTrombosit: 214,000 /uLLFT :SGOT : 33 U/LSGPT : 34 U/L

RFT :Ureum : 23 mg/dlKreatinin : 1.14 mg/dlMetabolikKGD S : 140 mg/dl

Diagnosa : Akut abdomen et causa Appendisitis AkutRencana Tindakan Tindakan: Laparotomi + AppendektomiAnesthesi: RA-SABPS-ASA: 2Posisi: SupinePernafasan: Spontan

Pre-OperatifPersiapan di ruangan OK Teknik AnestesiPosisi duduk Identifikasi L3-L4 Desinfektan betadine + alkohol Insersi spinocan 25 G, CSF (+), darah (-), inj. Bupivacaine 0,5% posisi supine atur block setinggi T4.Obat-obatan : Bupivacaine 0,5% 12 mg

Lama Anestesi: 09.55 - 11.10Lama Operasi: 10.00 - 11.00Jumlah cairan:PO: RL 500 ccDO: RL 200 ccProduksi Urin: UOP (+) 50cc (kateter)

Perdarahan- Kasa basah: 10 x 6 = 60cc- Kasa basah: 5 x 6 = 30 cc-Suction: 200ccTotal : 290 ccEBV : (70%) x BB= 70% x 60kg = 420010 % 42020% 84030% 1260

Post Operatif

B1 ( Breath)- Airway: clear- RR: 18 x/mnt- SP: vesikuler ka=ki- ST: (-) ronchi, wheezing (-/-), snoring/gargling/crowing (-/-/-)- SpO2: 97-100%B2 ( Blood)- Akral: Hangat/Merah/Kering- TD: 110/70 mmHg- HR: 20x/mnt, regulerB3 (Brain)- Sensorium : Compos Mentis- Pupil : isokor, ka=ki 3mm/3mm, RC : (+)/(+)B4 (Bladder)- Kateter (+)

B5 (Bowel)- Abdomen : soepel- Peristaltik : normal (+)- Mual/Muntah : (-)/(-)B6 (Bone)- Oedem : (-)

Perawatan pasien post operasi dilakukan di RR, setelah dipastikan pasien pulih dari anestesi dan keadaan umum, kesadaran, serta vital sign stabil pasien dipindahkan ke bangsal, dengan anjuran untuk bed rest 24 jam, tidur terlentang dengan 1 bantal, tetap diawasi vital sign selama 24 jam post operasi.Bed rest IVFD RL 30gtt/iInj. Ketarolac 30mg/8 jam IV, bila kesakitanInj. Ondancetron 4mg/8 jam IV, bila mual/muntah Ceftriaxone 1 gr/12 jamRanitidine 50 mg/12 jamAcc pindah ruangan Aldert score 9-10.

TERIMA KASIH.....