px pada infeksi saluran pernapasan

23
PX PADA INFEKSI SAL. PERNAPASAN

Upload: nabilah-armalia-iffah

Post on 07-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

Page 1: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PX PADA INFEKSI SAL. PERNAPASAN

Page 2: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM• Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru,

bronchus, dan trachea melalui mulut.• Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus sejumlah

100 ml dalam saluran napas setiap hari• Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme

pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan

• Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara adekuat normal seperti tadi, sehingga mukus ini banyak tertimbun

Page 3: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

JENIS PEMERIKSAAN SPUTUM• Pewarna gram • Kultur Sputum (u/ identifikasi mikroorganisme)• Sensitivitas (u/ pedoman terapi antibiotik dengan

mengidentifikasi antibiotik yang mencegah pertumbuhan organisme yang terdapat dalam sputum.)

• Basil tahan asam (BTA) • Sitologi (u/mengidentifikasi adanya keganasan pada paru-

paru)• Tes Kuantitatif

Page 4: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM• Tujuan induksi sputum adalah mengumpulkan sampel yang cukup

dari saluran napas individu yang tidak dapat mengeluarkan secara spontan.

• Diberikan terapi β2 agonist kerja singkat sebelum dilakukan induksi sputum, direkomendasikan karena larutan salin hipertonik dapat menyebabkan bronkokonstriksi pada penderita asma.

• Konsentrasi larutan salin yang digunakan 0,9%-7%. Konsentrasi dapat dimulai dengan 3%, berikutnya menjadi 4% atau 5%.

Page 5: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PENGAMBILAN SPUTUM• Indikasi

Pasien yang mengalami infeksi/peradangan saluran pernafasan (apabila diperlukan).

• Waktu Diperlukan 3 kali pengambilan sputum dalam 2 kali kunjungan (SPS)

• Persiapan AlatSputum pot (tempat ludah) yang bertutupBotol bersih dengan penutupHand scoonFormulir dan etiketPerlakPengalasBengkokTissue

Page 6: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PERSIAPAN PASIEN• Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum

agar yang dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air liur/saliva ataupun campuran antara sputum dan saliva. Selanjutnya, jelaskan cara mengeluarkan sputum.

Page 7: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PROSEDUR TINDAKAN1. Menyiapkan alat

2. Memberitahu pasien

3. Mencuci tangan

4. Mengatur posisi duduk (fowler)

5. Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok.

6. Memakai hand scoon

7. Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat yang sudah disiapkan (sputum pot)

8. Mengambil 5cc bahan, lalu masukkan ke dalam botol

9. Membersihkan mulut pasien

10. Merapikan pasien dan alat

11. Melepas hand scoon

12. Mencuci tangan

Page 8: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PELAKSANAAN1. Jelaskan kepada pasien apa yang akan Anda lakukan,

mengapa hal tersebut perlu dilakukan dan bagaimana pasien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk perawatan atau terapi selanjutnya. Berikan informasi dan instruksi berikut pada pasien:

• Tujuan pemeriksaan, perbedaan antara sputum dan saliva, dan cara mendapatkan spesimen sputum,

• Jangan menyentuh bagaian dalam wadah specimen,• Untuk mengeluarkan sputumlangsung ke dalam wadah sputum,• Untuk menjaga bagian luar wadah tidak terkena sputum, bila

memungkinkan,• Cara memeluk bantal secara kuat pada insisi abdomen bila pasien

merasa nyeri saat batuk,• Jumlah sputum yang diperlukan (biasanya 1-2 sendok teh (5-10 ml)

sputum cukup analisis),• Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lain yang

sesuai.

2. Berikan privasi pasien.

Page 9: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

…PELAKSANAAN3. Berikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan specimen.

• Bantu pasien mengambil posisi berdiri atau duduk u/ memungkinkan ventilasi dan ekspansi paru yang maksimum.

• Minta pasien untuk memegang bagian luar wadah sputum, atau, untuk pasien yang tidak dapat melakukannya, pasang sarung tangan dan pegang bagian luar wadah tersebut untuk pasien.

• Minta pasien untuk bernapas dalam dan kemudian membatukan sekresi. Inhalasi yang dalam memberikan udara yang cukup untuk mendorong sekresi keluar dari jalan udara ke dalam faring.

• Pegang wadah sputum sehingga pasien dapat mengeluarkan sputum ke dalamnya, pastikan sputum tidak kontak dengan bagian luar wadah. Memasukan sputum ke dalam wadah akan mencegah penyebaran mikroorganisme ke tempat lain.

• Bantu pasien untuk mengulang batuksampai terkumpul jumlah sputum yang cukup.• Tutup wadah segera setelah sputum berada di dalam wadah. Menutup wadah akan

mencegah penyebaran mikroorganisme secara tidak sengaja ke tempat lain.• Bila sputum mengenai bagian luar wadah, bersihkan bagian luar dengan disinfektan.

Beberapa institusi menganjurkan untuk membersihkan seluruh bagian luar wadah dengan sabun cair dan air dan kemudian mengeringkannya dengan handuk kertas.

• Lepas dan buang sraung tangan.

Page 10: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

…PELAKSANAAN4. Pastikan pasien merasa nyaman.

• Bantu pasien untuk membersihkan mulutnya dengan obat kumur, bila dibutuhkan.

• Bantu pasien mengambil posisi nyaman yang memungkinkan ekspansi paru secara maksimal, bila diperlukan.

5. Beri label dan bawa spesimen ke laboratorium.• Patikan informasi yang benar tertulis pada label dan slip permintaan

laboratorium. Tempelkan label dan lampirkan perimintaan laboratorium pada wadah spesimen. Identifikasi dan/atau informasi yang tidak akurat pada wadah spesimen dapat membuat kesalahan diagnosis atau terapi.

• Atur agar specimen dikirim segera ke laboratorium atau di dinginkan. Kultur bakteri harus segera dimulai sebelum organisme yang mengkontaminasi tumbuh dan berkembang baik sehingga memberikan hasil positif palsu.

Page 11: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

…PELAKSANAAN

6. Dokumentasikan semua informasi yang relevan.• Dokumentasikan pengumpulan spesimen sputum pada catatan

pasien. Pendokumentasian meliputi jumlah, warna, konsistensi (kental, lengket, atau encer), adanya hemoptisis (darah pada sputum), bau sputum, tindakan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sputum (mis., drainase postural), jumlah sputum yang dihasilkan secara umum, adanya ketidaknyamanan yang dialami pasien

Page 12: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI• Menyikat gigi sebelum pengambilan sputum• dianjurkan pasien mengonsumsi air yang banyak pada

malam sebelum pengambilan sputum• Spesimen bercampur saliva

Page 13: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PEMERIKSAAN SPUTUMPada pemeriksaan sputum ditemukan:

• Kristal Charcot Leyden degranulasi dari kristal eosinofil• Spiral Curschmann spiral yg merupakan sel cetakan dari cabang-

cabang bronkus• Creole fragmen dari epitel bronkus• Neutrofil & eosinofil yg terdapat pada sputum umumnya bersifat

mukoid dengan viskositas yang tinggi dan kadang-kadang terdapat mukus

Page 14: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PENGHITUNGAN EOSINOFIL

MEGA MULYA DWI FITRIYANI

1310211023

Page 15: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

EOSINOFIL (DASAR TEORI)• Eosinofil merupakan salah satu dari leukosit yang

memiliki granula dan tergolong dalam granulosit. Granula dalam sel ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap eosin sehingga pada pewarnaan mengambil zat warna asam eosin dan berwarna merah orange.

• Jumlah normal eosinofil berkisar antara 1-3 sel per-100 leukosit.

• Mempunyai sedikit kemampuan fagositosis• Peranan utama eosinofil masih belum jelas, hanya

dikatakan terjadi peningkatan jumlahnya apabila tubuh kemasukkan benda – benda asing, baik suatu protein asing ataupun parasit yaitu disebut keadaan alergi.

• Selain terdapat disirkulasi juga dapat tinggal di jaringan – jaringan pada keadaan alergi, misalnya dimukosa usus, jaringan paru – paru.

Page 16: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

HITUNG EOSINOFIL (ABSOLUT)• Jumlah eosinofil absolut adalah ukuran jumlah eosinofil

didalam darah berdasarkan pengukuran eosinofil diferensial dan jumlah total sel darah putih. Jumlah eosinofil absolut meningkat pada reaksi alergi dan hipersensitivitas dan infeksi parasit. Sel ini juga banyak dijumpai pada infeksi parasit.

Page 17: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

…HITUNG EOSINOFIL (ABSOLUT)Tujuan• Menghitung jumlah eosinofil dalam darah

Prinsip pemeriksaan• Darah ditambah reagen DUNGER maka sel – sel lain akan

lisis sedangkan eosinofil akan terwarnai sehingga dapat dihitung

Prinsip kerja• Eosinofil dihitung tersendiri dengan larutan pengencer yang

dapat mewarnai eosinofil. Sel – sel leukosit yang lain serta eritrosit lisis perhitungan didasarkan atas penipisan dan volume cairan dalam kamar hitung

Page 18: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PROSEDUR HITUNG EOSINOFIL• Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan• Menghomogenkan spesiment• Menghisap spesiment dengan pipet thoma leukosit sampai tanda 1

kemudian disusul larutan pengencer dungren sampai tanda 11• Mengocok pipet thoma selama 3 – 5 menit, buang 1-3 tetesan

pertama • Teteskan pada kamar hitung lalu letakkan kamar hitung pada

petridish dengan dasar tissue/kapas basah selama 15 menit. Menghitungnya pada mikroskop pada perbesaraan 40x (pada seluruh kamar hitung)

Page 19: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

NILAI NORMAL

• Dewasa : 20 – 350/ mm3

Page 20: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

ELISA

MEGA MULYA DWI FITRIYANI

1310211023

Page 21: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

PEMERIKSAAN Ige total• Pemeriksaan kadar IgE total digunakan untuk menunjang

diagnosis penyakit alergi, penyakit infeksi parasit, dan beberapa jenis penyakit imunodefisinsi (seperti sindrom Wiskott-Aldrich, sindrom hiperIgE)

Page 22: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

ELISA• Bertujuan untuk menguji antigen dengan antibodi yang telah dikenal

yg dilabel dgn enzim(Ab-E), atau sebaliknya yaitu menguji antibodi yg telah dikenal

• Kompleks antigen-antibodi yang terbentuk dipisahkan dari antigen dan antibodi yang bebas, kemudian diinkubasi dengan substrat kromatogenik yg tidak berwarna

• Substrat ini kemudian menjadi berwarna karena dihidrolisis oleh enzim

• Intensitas arna diukur dan menjadi parameter untuk antigen yang diuji

Page 23: Px Pada Infeksi Saluran Pernapasan

…ELISA• Terdapat 2 metode ELISA:

1. Metode kompetitif, yaitu antibodi spesifik dilekatkan pada permukaan benda padat (partikel). Serum bersama dengan Ag-E direaksikan dgn antibodi tersebut. Reaktan kemudian dicuci dan ditambah substrat kemudian diinkubasi. Hidrolisis substrat menyebabkan perubahan warna yang dapat dibaca dengan spekrofometer

2. Metode indirek, yaitu antigen dilekatkan pada permukaan benda padat (partikel). Spesimen yang mengandung antibodi direaksikaan dengan antigen tersebut kemudian dicuci. Antiimunoglobulin yang dilabel enzim ditambahkan, diinkubasi dan kelebihannya dicuci. Kemudian ditambahkan substrat kromogenik yg selanjutnya dihidrolisis oleh enzim. Banyaknya substrat yg dihidrolisis sesuai dengan banyakya enzim yang menunjukkan banyaknya antibodi dalam spesimen