pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya/and its ... › reports › 10-lampiran n7...

125
PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report

Upload: others

Post on 29-May-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report

Page 2: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian
Page 3: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian
Page 4: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND

ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ......................... 1-2 ................. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif ........ ........................ Consolidated Statement of Profit or Loss Lain Konsolidasian ........................................................... 3 ................................. and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..................... 4 ................ Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ..................................... 5 .......................... Consolidated Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .............. 6-110 ............. Notes to the Consolidated Financial Statements Lampiran I Appendix I Laporan Keuangan Tersendiri Separate Financial Statements PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VII (“Entitas Induk”) ........................................................ i-vi ................................................... (The “Parent Entity”)

************************

Page 5: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian
Page 6: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian
Page 7: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian
Page 8: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian
Page 9: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian
Page 10: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

1

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN

ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember, 2014/ January 1, 2014/ Notes December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 5,8 258.594.752.775 305.849.423.469 370.931.456.296 Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya 8,24 175.000.000.000 - - Restricted cash Piutang usaha - neto 6 Trade receivables - net Pihak ketiga 6.156.740.628 6.415.617.718 20.613.486.478 Third parties Piutang lain-lain - neto 7 Other receivables - net Pihak berelasi 8 885.138.351 2.202.560.249 1.594.197.305 Related party Pihak ketiga 20 47.868.073.384 13.069.915.970 23.902.631.882 Third parties Persediaan 9 1.533.410.460.683 1.303.475.786.568 1.382.009.851.702 Inventories Pajak dibayar di muka 20 61.310.403.563 126.275.016.810 169.973.051.499 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 10 40.330.433.056 14.746.720.054 37.708.278.861 Other current assets

Total Aset Lancar 2.123.556.002.440 1.772.035.040.838 2.006.732.954.023 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang lain-lain jangka panjang Other long-term receivables Pihak-pihak berelasi 8 22.960.593.400 28.026.267.559 29.062.799.238 Related parties Investasi pada entitas asosiasi 11 24.380.448.534 7.627.262.293 9.129.840.947 Investments in associates Aset pajak tangguhan 20 174.156.121.483 213.734.432.037 214.204.924.511 Deferred tax assets Tanaman perkebunan 12 Plantations Tanaman menghasilkan - neto 2.774.880.344.620 2.098.607.808.289 1.533.865.361.711 Mature plantations - net Tanaman belum menghasilkan 2.302.548.328.018 2.577.385.253.657 2.547.120.934.564 Immature plantations Aset tetap - neto 13 5.160.476.381.873 1.739.363.181.753 1.627.697.549.911 Fixed assets - net Pembibitan 14 18.382.639.227 23.079.123.630 29.564.102.228 Nursery Tagihan pajak 20 220.775.087.411 207.269.953.918 207.269.953.918 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 15 217.422.391.113 75.210.425.063 49.857.070.359 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 10.915.982.335.679 6.970.303.708.199 6.247.772.537.387 Total Non-current Assets TOTAL ASET 13.039.538.338.119 8.742.338.749.037 8.254.505.491.410 TOTAL ASSETS

Page 11: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

2

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

1 January 2014/ 31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember, 2014/ January 1, 2014/ Notes December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 8,16 1.289.942.746.314 989.942.746.314 985.415.074.789 Short-term bank loans Utang usaha 17 Trade payables Pihak ketiga 960.580.911.953 639.647.315.662 501.283.141.893 Third parties Pihak berelasi 8 90.834.460.524 76.360.442.269 51.139.677.757 Related party Utang lain-lain 18 Other payables Pihak ketiga 143.817.395.736 40.846.057.386 48.353.098.914 Third parties Pihak berelasi 8 21.896.996.010 14.279.724.176 6.455.526.130 Related party Uang muka pelanggan 19 414.313.325.285 524.459.319.760 95.205.984.598 Advances from customers Utang pajak 20 2.489.048.089 10.089.228.259 9.868.182.064 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 21 111.753.612.407 123.285.978.734 62.661.836.730 Accrued expenses Utang jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun 8,22 348.573.521.015 232.845.463.506 127.762.722.970 long-term debts Pendapatan diterima di muka jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun 8 1.179.652.000 1.179.652.000 - unearned revenue

Total Liabilitas Jangka Pendek 3.385.381.669.333 2.652.935.928.066 1.888.145.245.845 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain jangka panjang Other long-term payables Pihak ketiga - - 102.000.000.000 Third parties Pihak-pihak berelasi 8 64.468.555.270 71.193.821.363 53.123.963.100 Related parties Pendapatan diterima di muka jangka panjang 8 17.892.454.807 18.057.823.600 - Long-term unearned revenue Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts, net of tempo dalam waktu satu tahun 8,22 4.849.735.836.445 4.810.452.923.366 4.331.267.082.536 current maturities Liabilitas imbalan kerja 23 957.253.448.820 1.112.280.219.293 1.064.104.132.854 Employee benefits liability

Total Liabilitas Jangka Panjang 5.889.350.295.342 6.011.984.787.622 5.550.495.178.490 Total Non-current Liabilities

Total Liabilitas 9.274.731.964.675 8.664.920.715.688 7.438.640.424.335 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat Diatribusikan Equity Attributable to the Owners kepada Pemilik Entitas Induk of the Parent Entity Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar - 4.900.000 saham Authorized - 4,900,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid shares - penuh - 1.226.223 saham 24 1.226.223.000.000 1.226.223.000.000 1.226.223.000.000 1,226,223 shares Tambahan modal disetor 8.888.916.410 8.888.916.410 - Additional paid-in capital Difference in value of restructuring Selisih nilai transaksi restrukturisasi transactions among entities antar entitas sepengendali - - 8.888.916.410 under common control Komponen ekuitas lainnya 24 175.000.000.000 - - Other component of equity Retained earnings Saldo laba (akumulasi rugi) (accumulated losses) Ditentukan penggunaannya 25 400.672.717.409 368.383.509.409 299.577.910.974 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (1.422.693.933.707) (1.529.122.336.970) (719.466.242.102) Unappropriated Penghasilan komprehensif lain 13 3.373.543.773.760 - - Other comprehensive income

3.761.634.473.872 74.373.088.849 815.223.585.282 Kepentingan non-pengendali 3.171.899.572 3.044.944.500 641.481.793 Non-controlling interest

Total Ekuitas 3.764.806.373.444 77.418.033.349 815.865.067.075 Total Equity

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 13.039.538.338.119 8.742.338.749.037 8.254.505.491.410 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 12: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

3

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

Catatan/ 2015 Notes 2014

PENJUALAN 4.424.545.210.883 26 4.518.243.343.488 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (3.445.743.451.157) 27 (4.273.180.819.693) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 978.801.759.726 245.062.523.795 GROSS PROFIT Pemasaran dan penjualan (57.599.133.605) 28 (73.100.024.631) Marketing and selling Umum dan administrasi (490.636.632.155) 29 (411.509.632.883) General and administrative Penghasilan operasi lain 80.481.799.082 30 119.368.505.471 Other operating income Beban operasi lain (29.913.461.425) 31 (66.547.423.237) Other operating expenses

LABA (RUGI) USAHA 481.134.331.623 (186.726.051.485) OPERATING PROFIT (LOSS)

Penghasilan keuangan 8.928.379.659 6.618.666.524 Finance income Pajak final (1.785.675.932) (1.323.733.305) Final tax Beban keuangan (432.820.991.963) 32 (369.472.768.425) Finance costs

LABA (RUGI) SEBELUM PROFIT (LOSS) BEFORE PAJAK PENGHASILAN 55.456.043.387 (550.903.886.691) INCOME TAX EXPENSE BEBAN PAJAK PENGHASILAN (9.086.323.929) 20 (45.433.634.938) INCOME TAX EXPENSE

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 46.369.719.458 (596.337.521.629) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income: Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified direklasifikasikan ke laba rugi: to profit or loss: Surplus dari revaluasi aset tetap 3.373.543.773.760 13 - Gain on revaluation of fixed assets Laba (rugi) pengukuran kembali atas Remeasurement gain (loss) on liabilitas imbalan kerja 127.630.062.503 (179.576.682.796) employee benefits liability Pajak penghasilan terkait pos yang tidak Income tax related to items that will akan direklasifikasi ke laba rugi (31.907.515.626) 20 44.894.170.699 not be reclassified to profit or loss

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income tahun berjalan setelah pajak 3.469.266.320.637 (134.682.512.097) for the year, net of tax

TOTAL PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 3.515.636.040.095 (731.020.033.726) FOR THE YEAR

Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat Profit (loss) for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 46.582.764.386 (596.361.725.232) Owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali (213.044.928) 24.203.603 Non-controlling interest

Total 46.369.719.458 (596.337.521.629) Total

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive tahun berjalan yang dapat income for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 3.515.849.085.023 (731.044.237.329) Owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali (213.044.928) 24.203.603 Non-controlling interest

Total 3.515.636.040.095 (731.020.033.726) Total

LABA PER SAHAM DASAR YANG BASIC EARNINGS PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS PEMILIK ENTITAS INDUK 37.989 33 (486.340) OF THE PARENT ENTITY

Page 13: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

4

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir

pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND

ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas Modal saham sepengendali/ Saldo laba (akumulasi rugi)/ ditempatkan Tambahan Difference in value Retained earnings (accumulated losses) dan disetor penuh/ modal of restructuring Komponen Penghasilan Kepentingan Issued disetor/ transactions among ekuitas lainnya/ Ditentukan Belum ditentukan komprehensif lain/ non-pengendali/ Total Catatan/ and fully paid Additional entities under Other component penggunaannya/ penggunaannya/ Other comprehensive Total/ Non-controlling ekuitas/ Notes share capital paid-in capital common control of equity Appropriated Unappropriated income Total interest Total equity

Saldo 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013 1 Januari 2014 January 1, 2014 (tidak diaudit) 1.226.223.000.000 - 8.888.916.410 - 299.577.910.974 78.611.857.539 - 1.613.301.684.923 641.481.793 1.613.943.166.716 (unaudited)

Net adjustments arising from thePenyesuaian neto yang timbul dari penerapan application of Statement of Financial Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Accounting Standard No.24 No.24 (Revisi 2013),”Imbalan Kerja” - - - - - (798.078.099.641 ) - (798.078.099.641 ) - (798.078.099.641 ) (Revised 2013),”Employee Benefits”

Saldo 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013/ 1 Januari 2014 January 1, 2014 (disajikan kembali - tidak diaudit) 1.226.223.000.000 - 8.888.916.410 - 299.577.910.974 (719.466.242.102 ) - 815.223.585.282 641.481.793 815.865.067.075 (as restated - unaudited)

Rugi tahun berjalan Loss for the year (disajikan kembali - tidak diaudit) - - - - - (596.361.725.232 ) - (596.361.725.232 ) 24.203.603 (596.337.521.629 ) (as restated - unaudited)

Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja neto benefits liability, net (disajikan kembali - tidak diaudit) - - - - - (134.682.512.097 ) - (134.682.512.097 ) - (134.682.512.097 ) (as restated - unaudited)

Total penghasilan komprehensif tahun Total comprehensive income for the berjalan (disajikan kembali - tidak diaudit) - - - - - (731.044.237.329 ) - (731.044.237.329 ) 24.203.603 (731.020.033.726 ) year (as restated - unaudited)

Pembagian dividen 25 - - - - - (9.827.000.000 ) - (9.827.000.000 ) - (9.827.000.000 ) Dividend distribution

Reclassification of difference in valueReklasifikasi selisih nilai transaksi restructuring transactions among restrukturisasi antar entitas entities under common control sepengendali ke tambahan modal disetor - 8.888.916.410 (8.888.916.410 ) - - - - - - - to additional paid-in capital Pengalihan ke saldo laba yang sudah Transfer from unappropriated to ditentukan penggunaannya - - - - 68.784.857.539 (68.784.857.539 ) - - - - appropriated retained earnings Investment from non-controlling Investasi kepentingan non-pengendali - - - - - - - - 2.400.000.000 2.400.000.000 interest Perubahan kepentingan non-pengendali - - - - 20.740.896 - - 20.740.896 (20.740.896 ) - Changes in non-controlling interest

Saldo 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014 (disajikan kembali - tidak diaudit) 1.226.223.000.000 8.888.916.410 - - 368.383.509.409 (1.529.122.336.970 ) - 74.373.088.849 3.044.944.500 77.418.033.349 (as restated - unaudited)

Saldo 1 Januari 2015 1.226.223.000.000 8.888.916.410 - - 368.383.509.409 (1.529.122.336.970 ) - 74.373.088.849 3.044.944.500 77.418.033.349 Balance as of December 31, 2015

Laba tahun berjalan - - - - - 46.582.764.386 - 46.582.764.386 (213.044.928 ) 46.369.719.458 Profit for the yearPengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja neto - - - - - 95.722.546.877 - 95.722.546.877 - 95.722.546.877 benefits liabilty, net Surplus dari revaluasi aset tetap - - - - - - 3.373.543.773.760 3.373.543.773.760 - 3.373.543.773.760 Gain on revaluation of fixed assets

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - - - 142.305.311.263 3.373.543.773.760 3.515.849.085.023 (213.044.928 ) 3.515.636.040.095 for the year

Pembagian dividen 25 - - - - - (3.587.700.000 ) - (3.587.700.000 ) - (3.587.700.000 ) Dividend distributionPengalihan ke saldo laba yang sudah Transfer from unappropriated to ditentukan penggunaannya - - - - 32.289.208.000 (32.289.208.000 ) - - - - appropriated retained earnings Investment from non-controllingInvestasi kepentingan non-pengendali - - - - - - - - 340.000.000 340.000.000 interest Uang muka penyertaan saham 24 - - - 175.000.000.000 - - - 175.000.000.000 - 175.000.000.000 Advance of investment in shares

Saldo 31 Desember 2015 1.226.223.000.000 8.888.916.410 - 175.000.000.000 400.672.717.409 (1.422.693.933.707 ) 3.373.543.773.760 3.761.634.473.872 3.171.899.572 3.764.806.373.444 Balance as of December 31, 2015

Page 14: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these

consolidated financial statements.

5

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 4.314.658.093.498 4.961.694.546.162 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (3.576.385.628.643) (4.153.971.471.416) Cash paid to suppliers and employees

Kas yang diperoleh dari operasi 738.272.464.855 807.723.074.746 Cash generated from operations Penerimaan kas lainnya 37.664.064.037 - Other cash receipts Penerimaan dari tagihan pajak 44.757.725.455 76.417.791.617 Proceeds from claims for tax refund Pembayaran pajak penghasilan badan (1.944.662.587) (28.858.009.536) Payments of corporate income tax Pembayaran bunga (423.124.209.241) (594.126.617.159) Payments for interest Penerimaan bunga 7.142.703.727 5.294.933.219 Receipts of interest

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 402.768.086.246 266.451.172.887 Net cash provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari pelepasan aset tetap Proceeds from disposals of dan tanaman perkebunan 41.812.700.000 - fixed assets and plantations Penerimaan dividen 92.921.841 255.447.203 Receipts of dividends Penambahan tanaman perkebunan (527.244.696.919) (432.984.984.495) Additions to plantations Penambahan aset tetap (291.176.637.634) (344.123.344.384) Additions to fixed assets Penambahan pembibitan (1.103.256.006) (12.938.065.505) Additions to nursery Penambahan beban tangguhan (105.024.960.995) - Additions to deferred charges

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (882.643.929.713) (789.790.947.181) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman bank 1.102.745.016.698 726.806.213.700 Receipts of bank loans Pembayaran utang bank (627.207.170.023) (231.906.077.175) Payments for bank loans Pembayaran dividen (3.587.700.000) (9.827.000.000) Payments for dividends Setoran modal di entitas anak dari Payments for capital in subsidiary from kepentingan non-pengendali 340.000.000 2.400.000.000 non-controlling interest Pembayaran sewa pembiayaan (20.863.697.277) (20.474.878.000) Payments for finance lease

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 451.426.449.398 466.998.258.525 Net cash provided by financing activities

NET DECREASE IN CASH AND CASH PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (28.449.394.069) (56.341.515.769) EQUIVALENTS NET EFFECTS OF DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR EXCHANGE RATES CHANGES ATAS KAS DAN SETARA KAS (18.805.276.625) (8.740.517.058) ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 305.849.423.469 370.931.456.296 AT BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 258.594.752.775 305.849.423.469 AT END OF YEAR

Page 15: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan a. The Company’s Establishment and General

Information

PT Perkebunan Nusantara VII yang sebelumnya bernama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2014 tanggal 17 September 2014, seperti yang dinyatakan dalam Akta Notaris Nanda Fauzi Iwan, SH, M.Kn., No. 35 tanggal 23 Oktober 2014 mengenai Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-10035.40.20.2014 tanggal 24 Oktober 2014 dan telah didaftarkan sesuai dengan No AHU-0110459.40.80.2014 tanggal 24 Oktober 2014. Dari mulai berdirinya semasa bernama Persero sampai dengan sekarang Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah berdasarkan akta tersebut di atas.

PT Perkebunan Nusantara VII previously PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) (“the Company”) was established based on the Government Regulation No. 72 year 2014 dated September 17, 2014, as stated on the Notarial Deed No. 35 of Nanda Fauzi Iwan, SH, M.Kn., dated October 23, 2014 in regard with the Statement of Decision of the Company’s Shareholders (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII and has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No AHU-10035.40.20.2014 dated October 24, 2014 and has been registered in its decision No. AHU-0110459.40.80.2014 dated October 24, 2014. Since its establishment (Persero) until now the Company’s Articles of Association has been amended several times, the most recent amendment was based on the notarial deed as mentioned above.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi: a. Pengusahaan budidaya tanaman, yang

meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;

b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;

c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan;

d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis dan agro industri;

e. Usaha-usaha lain yang mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

In accordance with article 3 of the Company’s Article of Association, the scope activities of the Company includes: a. Agriculture activities consisting of land

clearing, nursery, planting and upkeeping, and harvesting, and other activities related to the agriculture;

b. Production activities, including processing the production of own plantation or other parties, to become semi-finished and/or finished goods, including its derivative products;

c. Trading activities, including marketing of various products and other trading related to the Company’s activities;

d. Business development in agriculture, agro-tourism, agro-business and agro industry;

e. Other businesses that optimize the utilization of the resources of the company.

Page 16: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan (lanjutan)

a. The Company’s Establishment and General Information (continued)

Perusahaan memiliki areal perkebunan yang

tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Saat ini Perusahaan menguasai tanah seluas 132.765 hektar, termasuk yang meliputi kelapa sawit, karet, teh, dan tebu dan menghasilkan produk minyak kelapa sawit, inti sawit, karet, gula, dan teh.

The Company owned plantation area spread over in provinces of Lampung, South Sumatera and Bengkulu. Corporate Headquarters is located at Jalan Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Lampung Province. Currently, the Company occupies land area of 132,765 hectares, including oil palm, rubber, tea, and sugar cane that producing crude palm oil, palm kernel, rubber, sugar and tea.

Jumlah areal perkebunan yang telah

mendapatkan sertifikat Hak Guna Usaha (“HGU”) dan Hak Guna Bangunan (“HGB”) terdiri dari 24.643 hektar berlokasi di Provinsi Sumatra Selatan, 9.808 hektar di Provinsi Bengkulu dan 43.984 hektar di Provinsi Lampung. HGU tersebut akan berakhir pada periode antara tahun 2018 - 2050.

Total plantation area that has certificate of Business Usage Right (“Hak Guna Usaha” or “HGU”) and Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”), consists of 24,643 hectares located in South Sumatra Province, 9,808 hectares in Bengkulu Province and 43,984 hectares in Lampung Province. Those HGU will expire in the period between the years of 2018 - 2050.

Perusahaan memiliki tiga belas pabrik

pengolahan karet dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 315 ton karet kering per hari, tujuh pabrik kelapa sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 280 ton tandan buah segar (“TBS”) per jam, dua pabrik pengolahan inti sawit dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 150 ton inti sawit per hari, dua pabrik gula dengan jumlah keseluruhan kapasitas pengolahan sebesar 12.500 ton tebu per hari dan satu pabrik teh dengan kapasitas pengolahan 80 ton pucuk daun segar per hari.

The Company has thirteen rubberi processing factories with a total processing capacity of 315 tonnes of dry rubber per day, seven palm oil mills with a total processing capacity of 280 tonnes of fresh fruit bunches ("FFB") per hour, two palm kernel processing plants with a total processing capacity of 150 tonnes per day of palm kernel, two sugar mills with a total processing capacity of around 12,500 tonnes of sugar cane per day and a tea factory with a processing capacity of 80 tonnes of fresh leaf per day.

b. Penyelesaian Laporan Keuangan

Konsolidasian b. Completion of the Consolidated Financial

Statements

Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 15 April 2016.

The management of the Group is responsible for the preparation of the consolidated financial statements, which were completed and authorized for issue on April 15, 2016.

Page 17: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. The Board of Commissioners, Directors

and Employees

Susunan Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Board of Commissioners, Audit Committee and Risk Monitoring Committee of the Company as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Dewan Komisaris 2015 2014 Board of Commissioners

Komisaris Utama : H.A. Anshori Mattjik H.A. Anshori Mattjik : President Commissioner Komisaris : Nanan Soekarna Nanan Soekarna : Commissioner Komisaris : Haryono Haryono : Commissioner Komisaris : Harun Sulkam Harun Sulkam : Commissioner Komisaris : Dodi Iskandar Dodi Iskandar : Commissioner Komite Audit 2015 2014 Audit Committee

Ketua : Dodi Iskandar Dodi Iskandar : Chairman Anggota : Ronnie P.Sitorus Ronnie P.Sitorus : Member Anggota : Armaz Hariadi Dinny Rahmi Prihatini: Member Komite Pemantau Risiko 2015 2014 Risk Monitoring Committee

Ketua : Harun Sulkam Harun Sulkam : Chairman Anggota : Widuro Adi Pradono Widuro Adi Pradono : Member Anggota : Herry Suheri Herry Suheri : Member

Susunan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Directors of the Company are as follows:

Direksi 2015 2014 Directors

Direktur Utama : Kusumandaru NS Kusumandaru NS : President Director Direktur Perencanaan dan Pengembangan : Rafel P.Sibagariang Rafel P.Sibagariang : Director of Planning and Development Direktur Keuangan : Agoes Riyanto Agoes Riyanto : Director of Finance Direktur Produksi : M. Natsir M. Natsir : Director of Production Direktur Sumber Daya Director of Human Resources and Manusia dan Umum : Budi Santoso Budi Santoso : General Affairs Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha“) adalah masing-masing sebanyak 11.763 orang dan 12.615 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its Subsidiaries (collectively referred to as the “Group“) had 11,763 and 12,615 employees (unaudited), respectively.

Total imbalan jangka pendek bagi Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Direksi Perusahaan, yang merupakan personil manajemen kunci, sebesar Rp12.512.917.408 untuk tahun 2015 (2014: Rp14.350.152.542).

The amount of short-term benefits for Board of Commissioners, Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Directors of the Company which are the key management personnel, amounted to Rp12,512,917,408 in 2015 (2014: Rp14,350,152,542).

Page 18: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Entitas Anak d. Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki Entitas Anak sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s Subsidiaries are as follows:

Tahun beroperasi Persentase Total aset secara kepemilikan/ sebelum eliminasi/

komersial/ Percentage of Total assets Start of ownership before elimination Entitas Anak/ Domisili/ commercial Kegiatan usaha/ Subsidiary Domicile operations Business activities 2015 2014 2015 2014

Pemilikan langsung/ Direct ownership:

PT Karya Nusa Tujuh (“KNT”) Bandar 2013 Peternakan dan produksi 90,00% 90,00% 29.531.340.884 31.004.986.505 Lampung sapi/Cattle breeding PT Optima Nusa Tujuh (“ONT”) Bandar - Pertambangan, penggalian, 90,00% - 2.993.655.072 - Lampung dan industri pengolahan pertambangan/ Mining, exploration, and mining processing industry Penyertaan saham pada KNT adalah sesuai dengan surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) No. S-240/MBU/2012 tanggal 9 Mei 2012 tentang penugasan pelaksanaan program integrasi sapi-kelapa sawit. Agar pengembangan usaha peternakan dapat dijalankan secara fokus, tahun 2013 Perusahaan mendirikan entitas anak dalam bentuk perseroan terbatas yang mengelola usaha tersebut. Entitas anak ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Sujono Paryono SH., No. 5 tanggal 18 Januari 2013 dan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-21361.A.H.01.01 Tahun 2013 tanggal 19 April 2013.

Investment in KNT is in accordance with letter of the Minister of State-owned Enterprises (“Badan Usaha Milik Negara” or “BUMN”) No. S-240/MBU/2012 dated May 9, 2012 related with special assignment for cattle-oil palm integration program. For the purpose of focused development of animal husbandry business, in 2013 the Company established a limited liability subsidiary company to manage the business. The subsidiary was established based on Notarial Deed of Sujono Paryono SH., No. 5 dated January 18, 2013 and has received an approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-21361.A.H.01.01 Year 2013 dated April 19, 2013.

ONT didirikan pada tanggal 18 Februari 2015 berdasarkan Akta Notaris Sujono Paryono No. 5 yang disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0007841.AH.01.01. ONT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. 90,00% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan dan 10,00% sisanya dimiliki oleh Koperasi Karyawan Ruwa Jurai.

ONT was established on February 18, 2015 based on Notarial Deed of Sujono Paryono SH., No. 5 which was approved through Decision Letter of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0007841.AH.01.01. ONT engages in mining business. 90.00% of its shares is owned by the Company and the remaining 10.00% is owned by Koperasi Karyawan Ruwa Jurai.

Page 19: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha:

Presented below are the significant accounting policies adopted consistently in preparing the consolidated financial statements of the Group:

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Accounting Guidance for Plantations BUMN.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes to the consolidated financial statements herein.

Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Perubahan Kebijakan Akuntansi Revisions of Accounting Principles

a) Revaluasi tanah a) Land revaluation

Kelompok Usaha menilai kembali kebijakan akuntansinya atas aset tetap berkaitan dengan pengukuran kelompok aset tetap tertentu setelah pengakuan awal. Kelompok Usaha sebelumnya mengukur seluruh aset tetap dengan menggunakan model biaya sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, dimana setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.

The Group reconsiders its accounting principles for fixed assets in relation with measurement of a group of certain fixed assets after initial recognition. Previously, the Group measured the fixed assets with cost model in accordance with PSAK 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”, which after initial recognition, fixed assets are stated at acquisition cost less accumulated depreciation and impairment loss.

Efektif Desember 2015, Kelompok Usaha memilih untuk mengubah kebijakan akuntansi atas tanah karena Kelompok Usaha menyakini bahwa model revaluasi lebih mencerminkan nilai dari tanah tersebut.

Effective in December 2015, the Group decided to revise the accounting principles for land since the Group believes that the revaluation model clearly reflects the value of the land.

Page 20: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Revisions of Accounting Principles (continued)

a) Revaluasi tanah (lanjutan) a) Land revaluation (continued)

Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha menerapkan model revaluasi dimana tanah diukur pada nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai berikutnya. Sesuai ketentuan PSAK 16 (Revisi 2011), perubahan kebijakan akuntansi tersebut berlaku secara prospektif.

After initial recognition, the Group applies the revaluation model which land is measured at fair value at the revaluation date less subsequent accumulated impairment loss. In accordance with the provision of PSAK 16 (Revised 2011), the revision of the accounting principle applies prospectively.

b) Standar baru dan revisi standar b) New and revised standards

Pada tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK baru dan revisi yang efektif pada tahun 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha telah diterapkan seperti yang disyaratkan dan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

On January 1, 2015, the Group applied new and revised PSAKs which became effective in 2015. The revision of the accounting principles of the Group has been applied as required and is in accordance with the transitional provision in each standards and interpretations.

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1: Presentation of Financial Statements

Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan pengelompokan pos-pos yang disajikan pada penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode mendatang, seperti laba atau rugi atas aset keuangan tersedia untuk dijual, harus disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi, seperti revaluasi aset tetap. Revisi tersebut hanya mempengaruhi penyajian namun tidak mempengaruhi posisi maupun kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The revision to PSAK 1 introduces a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified to profit or loss at a future point in time, such as net loss or gain on available-for-sale financial assets, have to be presented separately from items that will not be reclassified, such as revaluation of fixed assets. The revisions affect the presentation only and have no impact on the consolidated financial position or performance of the Group.

PSAK 24: Imbalan Kerja PSAK 24: Employee Benefits

Kelompok Usaha menerapkan PSAK 24 secara retrospektif dengan beberapa ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar yang direvisi. Laporan posisi keuangan konsolidasian awal dari periode komparatif terdahulu (1 Januari 2014) dan jumlah komparatif telah disajikan kembali. Revisi PSAK 24 tersebut mengubah, diantaranya, akuntansi untuk program imbalan pasti.

The Group applied PSAK 24 retrospectively in accordance with the transitional provisions set out in the revised standard. The opening consolidated statement of financial position of the earliest comparative period presented (January 1, 2014) and the comparative figures have been accordingly restated. The revised PSAK 24 changes, amongst other things, the accounting for defined benefit plans.

Untuk program imbalan pasti, penundaan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial (yaitu “Pendekatan Koridor”) tidak diperbolehkan, dan biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada tahun yang lebih awal antara: (i) ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan (ii) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait atau pesangon.

For defined benefit plans, the ability to defer recognition of actuarial gains and losses (i.e., the “Corridor Approach”) has been removed, and past service cost is to be recognized as an expense at the earlier between: (i) when the plan amendment or curtailment occurs; and (ii) when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits.

Page 21: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Revisions of Accounting Principles (continued)

b) Standar baru dan revisi standar (lanjutan) b) New and revised standards (continued)

PSAK 24: Imbalan Kerja (lanjutan) PSAK 24: Employee Benefits (continued)

Sebagaimana disajikan kembali sesuai revisi PSAK 24, jumlah yang dicatat pada laba rugi hanya mencakup biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan penghasilan (beban) bunga neto. Perubahan lainnya dalam liabilitas imbalan kerja neto, termasuk keuntungan dan kerugian aktuarial, diakui sebagai penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

As restated in accordance with the revised PSAK 24, amounts recorded in profit or loss are limited to current and past service costs, gains or losses on settlements, and net interest income (expense). All other changes in the net employee benefits liability, including actuarial gains and losses, are recognized in other comprehensive income (“OCI”) with no subsequent recycling to profit or loss.

Pengembalian yang diharapkan telah digantikan dengan mencatat penghasilan bunga dalam laba rugi, yang dihitung menggunakan tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja.

Expected returns are replaced by recording interest income in profit or loss, which is calculated using the discount rate used to measure the employee benefits liability.

PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 60: Financial Instruments: Disclosure

Revisi PSAK 60 mengatur pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif.

The revised PSAK 60 sets forth disclosures and fair value hierarchy in accordance with PSAK 68: Fair Value Measurement. The revised PSAK also requires entities that fulfill the criteria for presentation to offset as stated in PSAK 50, or entities that comply to the enforceable master netting arrangement or similar arrangement, shall disclose quantitative and qualitative information.

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 65: Consolidated Financial Statements and PSAK 4: Separate Financial Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas terstruktur.

PSAK 65 replaces the portion of PSAK 4: Consolidated and Separate Financial Statements that addresses the accounting for consolidated financial statements. PSAK 65 establishes a single control model that applies to all entities including structured entities.

Page 22: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Revisions of Accounting Principles (continued)

b) Standar baru dan revisi standar (lanjutan) b) New and revised standards (continued)

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri (lanjutan)

PSAK 65: Consolidated Financial Statements and PSAK 4: Separate Financial Statements (continued)

Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas mana saja yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya ditetapkan dalam PSAK 4. Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 65 dan PSAK 4 tersebut, kecuali bagi pengungkapan kebijakan akuntansi terkait.

The changes introduced by PSAK 65 required management to exercise significant judgment to determine which entities are controlled and therefore are required to be consolidated by a parent, compared with the requirements that were imposed in PSAK 4. There was no impact to the consolidated financial position and performance of the Group upon the initial adoptions of PSAK 65 and PSAK 4, except for the related disclosures of accounting policies.

PSAK 66: Pengaturan Bersama dan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 66: Joint Arrangements and PSAK 15: Investment in Associates and Joint Ventures

PSAK 66 menggantikan PSAK 12: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, dan memberikan definisi dari pengendalian bersama dan perubahan bagi akuntansi untuk pengaturan bersama dengan memindahkan dari tiga kategori dalam PSAK 12 menjadi dua kategori berikut: (A) operasi bersama, yang operator bersamanya harus mengakui seluruh aset, liabilitas, pendapatan dan biaya, termasuk bagian relatif atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dikendalikan bersama, dan (B) ventura bersama, yang dicatat menggunakan metode ekuitas. Revisi tersebut tidak mempengaruhi posisi maupun kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

PSAK 66 replaces PSAK 12: Interests in Joint Ventures, and provides definition of joint control and also changes the accounting for joint arrangements by moving from three categories under PSAK 12 to the following two categories: (A) joint operation, where the joint operator is to recognize all of its assets, liabilities, revenues and expenses, including its relative share of jointly controlled assets, liabilities, revenue and expenses, and (B) joint venture, which is to be accounted for using the equity method. These revisions have no impact on consolidated financial position or performance of the Group.

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67: Disclosure of Interests in Other Entities

PSAK 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK 67 jauh lebih luas daripada persyaratan pengungkapan atas entitas anak yang sebelumnya ditetapkan, seperti ketika entitas anak dikendalikan tanpa mayoritas hak suara. Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 67 tersebut, kecuali bagi pengungkapan terkait dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

PSAK 67 sets out the requirements for disclosures relating to an entity’s interests in subsidiaries, joint arrangements, associates and structured entities. The requirements in PSAK 67 are more comprehensive than the previously existing disclosure requirements for subsidiaries, such as when a subsidiary is controlled with less than a majority of voting rights. There was no impact to the consolidated financial position and performance of the Group upon the initial adoption of the said PSAK 67, except for the related disclosures in the relevant Notes to the consolidated financial statements.

Page 23: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Revisions of Accounting Principles (continued)

b) Standar baru dan revisi standar (lanjutan) b) New and revised standards (continued)

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68: Fair Value Measurement

PSAK 68 tidak mengubah ketentuan saat suatu entitas diminta untuk menggunakan nilai wajar, namun memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. PSAK 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas nilai wajar. Dengan demikian, sesuai panduan dalam PSAK 68, Kelompok Usaha melakukan evaluasi ulang atas kebijakannya dalam mengukur aset dan liabilitas yang diharuskan untuk dicatat pada nilai wajar.

PSAK 68 does not change the requirement when an entity is required to use fair value, but rather provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. PSAK 68 also requires comprehensive disclosures on fair values. As a result of the guidance in PSAK 68, the Group reassessed its policies for measuring assets and liabilities required to be carried at fair values.

Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 68 tersebut, kecuali bagi pengungkapan dalam kebijakan akuntansi terkait dan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

There was no impact to the consolidated financial position and performance of the Group upon the initial adoption of the said PSAK 68, except for the related disclosures of accounting policies and the relevant Notes to the consolidated financial statements.

c) Penerapan dari standar baru/revisi berikut,

tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian

c) The application of these new/revised standards does not raise any significant changes in the Group accounting policy and effect in consolidated financial statements

Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Kelompok Usaha yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 atau periode setelahnya. Kelompok Usaha telah mengadopsinya tetapi tidak ada dampaknya karena tidak relevan terhadap bisnis Kelompok Usaha saat ini.

The new standards, a revision to the existing standards as stated below, have been issued and must be applied for the first time for the financial year which started on or after January 1, 2015, or the next period. The Group has applied these standards, but no effect noted because these standards are not relevant to the current Group’s business.

i) PSAK 46 (Revisi 2014): Pajak Penghasilan i) PSAK 46 (Revised 2014): Income Tax ii) PSAK 48 (Revisi 2014): Penurunan Nilai Aset ii) PSAK 48 (Revised 2014): Impairment of

Assets iii) PSAK 50 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan:

Penyajian iii) PSAK 50 (Revised 2014): Financial

Instruments: Presentation iv) PSAK 55 (Revisi 2014): Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran iv) PSAK 55 (Revised 2014): Financial

Instruments: Recognition and Measurement

Page 24: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Revisions of Accounting Principles (continued)

d) Standar baru dan revisi yang telah

diterbitkan, namun belum berlaku efektif d) New standards and revisions, which have

been issued, but not yet effective

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut:

These are accounting standards which have been issued by the Financial Accounting Standards Board and relevant to the Group’s financial reporting but not yet effective for the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended:

i) Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

i) Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements.

Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan, antara lain, definisi materialitas, pos spesifik dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan posisi keuangan dapat dipisahkan, dan entitas diberikan fleksibilitas terkait urutan sistematis catatan atas laporan keuangan. Revisi terhadap PSAK 1 ini akan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan.

Revisions to PSAK 1 introduce, among others, the materiality definition, the specific line items in the statement of profit or loss and OCI and the statement of financial position may be disaggregated, and that entities have flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements. Revisions to PSAK 1 are effective January 1, 2017 and early adoption is allowed.

ii) Amandemen PSAK 4: Laporan keuangan

tersendiri ii) Amendments to PSAK 4: Separate financial

statements

Revisi terhadap PSAK 4 menetapkan bahwa entitas dapat mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi pada biaya perolehan, sesuai dengan PSAK 55 atau menggunakan metode ekuitas dalam laporan keuangan tersendiri. PSAK 4 yang direvisi, yang akan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016, harus diterapkan secara retrospektif. Penerapan dini diperkenankan.

Revisions to PSAK 4 require entities to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates either at cost, in accordance with PSAK 55 or using the equity method in their separate financial statements. The revised PSAK 4, which is effective January 1, 2016, shall be applied retrospectively. Early adoption is allowed.

iii) Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

iii) Amendments to PSAK 15: Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar. Revisi ini mulai berlaku efektif 1 Januari 2016.

The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK 65 Consolidated Financial Statements, provide clarification on the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value. The amendments will be effective as of January 1, 2016.

Page 25: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Revisions of Accounting Principles (continued)

d) Standar baru dan revisi yang telah

diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

d) New standards and revisions, which have been issued, but not yet effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (lanjutan):

These are accounting standards which have been issued by the Financial Accounting Standards Board and relevant to the Group’s financial reporting but not yet effective for the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended (continued):

iv) Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

iv) Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19: Aset Tak Berwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. Revisi ini mulai berlaku efektif 1 Januari 2016.

The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19: Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the property, plant and equipment. The amendments will be effective as of January 1, 2016.

v) Amandemen PSAK 19: Aset Tak Berwujud

tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

v) Amendments to PSAK 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud. Revisi ini mulai berlaku efektif 1 Januari 2016.

The amendments clarify the principle in PSAK 16: Property, Plant and Equipment and PSAK 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets. The amendments will be effective as of January 1, 2016.

Page 26: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Revisions of Accounting Principles (continued)

d) Standar baru dan revisi yang telah

diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan)

d) New standards and revisions, which have been issued, but not yet effective (continued)

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (lanjutan):

These are accounting standards which have been issued by the Financial Accounting Standards Board and relevant to the Group’s financial reporting but not yet effective for the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended (continued):

vi) Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

vi) Amendments to PSAK 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions

PSAK 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa. Revisi ini mulai berlaku efektif 1 Januari 2016.

PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. The amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service. The amendments will be effective as of January 1, 2016.

vii) Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

vii) Amendments to PSAK 65: Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar. Revisi ini mulai berlaku efektif 1 Januari 2016.

The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK 65: Consolidated Financial Statements. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value. The amendments will be effective as of January 1, 2016.

Page 27: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Prinsip-prinsip Konsolidasi Principles of Consolidation

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK ini menggantikan beberapa bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, yang antara lain menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain, menetapkan prinsip pengendalian dan menetapkan pengendalian sebagai dasar konsolidasi; serta menetapkan penerapan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi apakah investor mengendalikan investee sehingga investor harus mengonsolidasi investee.

Effective on January 1, 2015, the Group has applied PSAK 65, “Consolidated Financial Statements”. This PSAK replaces portion of PSAK 4 (Revised 2009) related to accounting for consolidated financial statements, which establishes principles for the preparation and presentation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities, defines the principle of control and establishes control as the basis for consolidation, and sets out how to apply the principle of control to identify whether an investor controls an investee and therefore must consolidate the investee.

Sehubungan dengan penerapan PSAK ini, manajemen mengevaluasi kembali pengendalian yang dimiliki pada seluruh Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dan menentukan bahwa tidak diperlukan perubahan atas akuntansi atas kepentingannya pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.

Regarding the application of this PSAK, management re-evaluates its controls over all Subsidiaries and Associates and decides that no change required on accounting for its interests in Subsidiaries and Associates.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak pada setiap tanggal 31 Desember setiap tahunnya. Kendali diperoleh bila Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiaries as at December 31 each year. Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Thus, the investor controls an investee if and only if the investor has all of the following:

i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada saat ini yang memberi investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee,

i) Power over the investee, that is existing rights that give the investor current ability to direct the relevant activities of the investee,

ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan

ii) Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and

iii) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.

iii) The ability to use its power over the investee to affect its returns.

Page 28: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Principles of Consolidation (continued)

Bila Kelompok Usaha tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee,

i) The contractual arrangement with the other vote holders of the investee,

ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan

ii) Rights arising from other contractual arrangements, and

iii) Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Kelompok Usaha.

iii) The Group's voting rights and potential voting rights.

Kelompok Usaha menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh kendali sampai tanggal Kelompok usaha tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut.

The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired during the year are included in the consolidated financial statements from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary.

Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”), walaupun hal ini akan mengakibatkan saldo KNP menjadi defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance.

Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan dividen dieliminasi pada saat konsolidasi.

All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions and dividends are eliminated on consolidation.

Page 29: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Principles of Consolidation (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas, KNP dan komponen lain dari ekuitas terkait, sementara rugi atau laba yang dihasilkan diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, NCI and other component of equity, while any resultant gain or loss is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

The consolidated financial statements are prepared using consistent accounting policies for transactions and events in similar circumstances. If the members of the Group use different accounting policies for transactions and events in similar circumstances, adjustments were made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.

Penentuan Nilai Wajar Fair Value Determination

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha mengukur instrumen keuangan pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan.

Effective on January 1, 2015, the Group has applied PSAK 68, “Fair Value Measurement”. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. The application of this PSAK has no significant impact on consolidated financial statements. The Group measures its financial instrument at fair value on each reporting date.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di (i) pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau (ii) dalam hal tidak terdapat pasar utama, maka pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction in the principal market at the measurement date. A fair value measurement assumes that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: (i) in the principal market for the asset or liability; or (ii) in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

Page 30: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective on January 1, 2015, the Group has applied PSAK 15 (Revised 2013), “Investment in Associates and Joint Ventures”. This PSAK sets out the application of the equity method investments in joint ventures and associates. The application of this PSAK has no significant impact on consolidated financial statements.

Penyertaan saham pada entitas dimana Kelompok Usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014).

Investment in an entity where the Group has no significant influence is recorded in accordance with PSAK 55 (Revised 2014).

Entitas asosiasi adalah entitas yang terhadapnya Kelompok Usaha memiliki pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

An associate is an entity over which the Group has significant influence. Significant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee, but does not control or jointly control over those policies.

Pertimbangan yang dibuat dalam menentukan pengaruh signifikan adalah serupa dengan hal-hal yang diperlukan dalam menentukan kendali atas entitas anak.

The considerations made in determining significant influence are similar to those necessary to determine control over subsidiaries.

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, investasi awalnya diakui pada harga perolehan. Nilai tercatat investasi disesuaikan untuk mengakui perubahan bagian Kelompok Usaha atas aset neto entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai.

The Group’s investment in its associate is accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognized at cost. The carrying amount of the investment is adjusted to recognize changes in the Group’s share of net assets of the associate since the acquisition date. Goodwill relating to the associate is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor tested for impairment individually.

Jika bagian Kelompok Usaha atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah kepentingan Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui, hanya sepanjang Kelompok Usaha memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Jika entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, maka Kelompok Usaha mulai mengakui bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang belum diakui.

If the Group’s share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Group’s interest is reduced to nil, additional losses are provided for, and a liability is recognized, only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Group resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.

Page 31: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investment in Associates (continued)

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian Kelompok Usaha atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Perubahan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi disajikan sebagai bagian dari penghasilan komprehensif Kelompok Usaha. Selain itu, bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan, jika sesuai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan kepentingan dalam entitas asosiasi.

The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the Group’s share of the results of operations of the associate. Any change in OCI of the associate is presented as part of the Group’s OCI. In addition, when there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any changes, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions among the Group and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.

Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.

The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group.

Setelah penerapan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laba rugi.

After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in profit or loss.

Pada saat kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengukur dan mengakui bagian investasi tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat entitas asosiasi dan nilai wajar investasi yang tersisa dan penerimaan dari pelepasan investasi diakui pada laba rugi.

Upon loss of significant influence over the associate, the Group measures and recognizes any retained investment at its fair value. Any difference between the carrying amount of the associate and the fair value of the retained investment and proceeds from disposal is recognized in profit or loss.

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Foreign Currency Transactions and Balances

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak. Tiap entitas dalam Kelompok Usaha menentukan mata uang fungsionalnya masing-masing dan laporan keuangannya masing-masing diukur menggunakan mata uang fungsional tersebut.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Rupiah, which is the functional currency of the Company and all subsidiaries. Each entity in the Group determines its own functional currency and their financial statements are measured using that functional currency.

Page 32: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

Foreign Currency Transactions and Balances (continued)

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai tukar yang digunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “US$”) sebesar Rp13.795 (2014: Rp12.440).

At December 31, 2015, the exchange rate used for United States Dollar (“US Dollar” or “US$”) 1 was Rp13,795 (2014: Rp12,440).

Transaksi dalam mata uang asing selain Dolar AS adalah tidak signifikan.

Transactions in foreign currencies other than US Dollar are not significant.

Transaksi dengan Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7.

The Group has transactions with related parties, as defined in PSAK 7.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman, serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placement and are not pledged as collateral for loans and are not restricted to use.

Page 33: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Persediaan Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata bergerak (moving average method).

Cost of inventories is determined using the moving average method.

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada setiap akhir tahun keuangan.

Allowance for obsolescence of inventory is provided based on the periodic reviews of the physical conditions of the inventories at each financial year end.

Kelompok Usaha menetapkan penyisihan atas keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.

Persediaan hewan ternak dalam pertumbuhan termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan beban pabrikasi langsung.

Cattle inventories in growth stage includes the cost of raw materials, direct labor and direct factory overhead.

Persediaan pakan ternak dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dengan metode rata-rata.

Cattle feed supplies are stated at the lower of cost and net realizable value with the average method.

Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar atas persediaan hewan ternak dan persediaan pakan ternak ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan di akhir tahun.

Allowance for inventory obsolescence and slow moving on cattle inventories and cattle feed supplies are determined based on the review of the condition of inventories at the end of the year.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective on January 1, 2015, the Group has applied PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosure”. The application of those PSAKs has no significant impact on consolidated financial statements.

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau ekuitas bagi entitas lain.

A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.

Page 34: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan a) Financial Assets

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan diklasifikasikan, pada saat pengakuan awal, sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai efektif, bila memenuhi syarat.

Financial assets are classified, at initial recognition, as financial assets at fair value through profit or loss (“FVTPL”), loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.

Semua aset keuangan awalnya diakui pada nilai wajar namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

All financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not recorded at FVTPL, the related fair values are added with the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets.

Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, seperti kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang lain-lain jangka panjang, piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat.

The Group designates its financial assets as loans and receivables, such as cash and cash equivalents, restricted cash, trade and other receivables, other long-term receivables, partnership receivables and sugarcane farmers receivables.

Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement

Pengukuran selanjutnya dari aset keuangan tergantung kepada klasifikasi masing-masing seperti berikut ini:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as described below:

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. The related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Page 35: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)

Pengukuran Selanjutnya (lanjutan) Subsequent Measurement (continued)

Pengukuran selanjutnya dari aset keuangan tergantung kepada klasifikasi masing-masing seperti berikut ini: (lanjutan)

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as described below: (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

Loans and receivables (continued)

Piutang Usaha, Piutang Lain-lain, Piutang Kemitraan dan Piutang Tebu Rakyat

Trade and Other Receivables, Partnership Receivables and Sugarcane Farmers Receivables

Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat teridentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.

An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.

Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi

Investments in Unquoted Equity Instruments

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.

Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured.

Page 36: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i. the contractual rights to receive cash flows from the financial asset expire; or

ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii. the Group transfers its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) transfers substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of the financial asset, but transfers control of the financial asset.

Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Group transfers its rights to receive cash flows from the financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transfers control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the financial asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Page 37: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban yang telah Kelompok Usaha miliki.

In that case, the Group also recognizes the associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.

Penurunan Nilai Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Page 38: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Assets Carried at Amortized Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan atas penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss.

Penghasilan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.

Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Page 39: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

a) Aset Keuangan (lanjutan) a) Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)

Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss of financial assets increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in the profit or loss.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan

Financial Assets Carried at Cost

Jika terdapat suatu bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.

When there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent year.

b) Liabilitas Keuangan b) Financial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman.

Financial liabilities are classified, at initial recognition, as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings.

Page 40: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

b) Liabilitas Keuangan (lanjutan) b) Financial Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran Awal (lanjutan)

Initial Recognition and Measurement (continued)

Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar saat pengakuan awal dan, bagi liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman, dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

All financial liabilities are recognized initially at fair values and, in the case of loans and borrowings, net of directly attributable transaction costs.

Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai utang dan pinjaman, seperti utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang jangka panjang, dan utang lain-lain jangka panjang.

The Group designates its financial liabilities as loans and borrowings, such as short-term bank loans, trade and other payables, accrued expenses, long-term debts, and other long-term payables.

Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement

Utang Payables

Liabilitas untuk utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

Liabilities for short-term bank loans, trade and other payables and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.

Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga

Borrowing and Long-term Interest-bearing Loan

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

Subsequent to initial recognition, borrowings and long-term interest-bearing loans are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Biaya Keuangan" dalam laba rugi.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Costs” account in profit or loss.

Page 41: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Instrumen Keuangan (lanjutan) Financial Instruments (continued)

b) Liabilitas Keuangan (lanjutan) b) Financial Liabilities (continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original financial liability and recognition of a new financial liability, and the difference in the respective carrying values is recognized in profit or loss.

c) Saling Hapus Instrumen Keuangan c) Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

d) Nilai Wajar Instrumen Keuangan d) Fair Value of Financial Instruments

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat, antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques, such as using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially similar, discounted cash flow analysis or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial instruments are recognized and measured at their carrying amounts.

Page 42: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Biaya Dibayar di Muka Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited.

Tanaman Perkebunan Plantations

Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.

Plantations are classified as immature plantations and mature plantations.

Tanaman belum menghasilkan Immature plantations

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung Iainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam pada akhir tahun sampai dengan saat tanaman tersebut siap untuk dipanen, sepanjang nilai tercatat dari tanaman belum menghasilkan tersebut tidak melebihi dari nilai yang terendah antara biaya penggantian atau jumlah yang dapat dipulihkan. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.

Immature plantations are stated at acquisition cost, which consist mainly of the accumulated cost of land clearing, planting, fertilizing, and upkeeping, including capitalization of borrowing costs for financing of immature plantations development and allocations of other indirect costs based on planted hectares at the end of the year, until the plantations is available to harvest, as long as the carrying value of the immature plantations does not exceed the lower of replanting cost or recoverable value. Immature plantations are not amortized.

Tanaman menghasilkan Mature plantations

Biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke akun tanaman telah menghasilkan pada saat tanaman tersebut mulai menghasilkan. Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:

Cost of immature plantations is reclassified into mature plantations when the plantation starts to produce. The period of a plantation classified as mature depends on the vegetative growth and based on the management estimation with criteria as follows:

(i) Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur 36 bulan, dan atau antara 60,00% sampai 70,00% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah segar dengan berat tandan di atas 3 kilogram, atau produksi rata-rata mencapai antara 4 ton sampai 6 ton per hektar per tahun;

(i) The oil palm plantation is classified as mature plantations when the plantation has been 36 months old, and or about 60.00% to 70.00% of trees per block produces fresh fruit bunches with weight per bunch of 3 kilograms or more, and the average production is 4 tonnes to 6 tonnes per hectare per year;

(ii) Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur lima tahun dan 60,00% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian satu meter dari pertautan okulasi;

(ii) The rubber plantation is classified as mature plantations when the plantation has been five years old and 60.00% of the entire trees of each block can be tapped and the diameter of the trees is 45 centimeters which is measured at the height of one meter above grafting joint;

(iii) Tanaman lainnya yaitu teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila tanaman telah berumur antara 3 tahun sampai dengan 7 tahun.

(iii) Other plantations such as tea is classified as mature plantations when the plantation has been aged between 3 years until 7 years.

Page 43: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Tanaman Perkebunan (lanjutan) Plantations (continued)

Tanaman menghasilkan (lanjutan) Mature plantations (continued)

Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat yang diestimasi sebagai berikut:

Amotization is computed using the straight-line method over the estimated useful lives, estimated as follows:

Jenis aset tanaman menghasilkan/Type of mature plantation

Tarif penyusutan per tahun/Annual depreciation rate

Kelapa sawit/Oil palm 4,00% Karet/Rubber 4,00% Lainnya/Others 2,00%

Aset Tanaman Semusim Seasonal Plants Assets

Seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan bibit, tenaga kerja langsung dan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, biaya pinjaman serta beban penyusutan peralatan langsung, ditangguhkan sampai dengan tanaman semusim diproduksi/dipanen yang disajikan sebagai akun “Persediaan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali untuk beban persiapan lahan dan penanaman, yang diamortisasi selama 4 tahun sejak saat panen mulai dilakukan yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

All costs directly related to the seed, direct labor and costs that are directly attributable, borrowing costs as well as depreciation expenses of direct equipments are deferred until the seasonal plants are produced/harvested which is presented as part of "Inventories" in the consolidated statement of financial position, except for land preparation and planting, which is amortized over 4 years since the harvest began and is presented as part of "Other Non-current Assets" in the consolidated statements of financial position.

Aset Tetap Fixed Assets

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Biaya untuk mengganti komponen dari aset tetap pada saat penggantian, yang memenuhi kriteria pengakuan, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprise their purchase price and any costs directly attributable in bringing the assets to its working condition and to the location where it is intended to be used. Costs of replacing part of fixed assets, which meet the recognition criteria, are recognized as part of cost.

Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.

Page 44: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Aset Tetap (lanjutan) Fixed Assets (continued)

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya oleh Kelompok Usaha dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut:

Depreciation of an asset is commenced when the asset is available for use in the manner intended by the Group and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Year

Bangunan dan prasarana/Buildings and infrastructures 5-20 Mesin dan peralatan/Machineries and equipments 4-20 Jalan, jembatan dan saluran/Roads, bridges and tunnels Kendaraan dan alat pengangkutan lainnya/Vehicles and other transportation equipments

16 5

Peralatan pertanian dan kantor/Farming and office equipments 5 Peralatan lainnya/Other equipments 5

Jumlah tercatat aset tetap direviu atas penurunan nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.

Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi pada tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in the profit or loss of year the item is derecognized.

Nilai residu aset, masa manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan secara prospektif jika dipandang perlu.

The assets residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each reporting year end and adjusted prospectively if necessary.

Tanah pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

At the initial recognition, land is stated at acquisition cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.

Setelah pengakuan awal, tanah diukur pada nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tanah tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajarnya pada akhir periode pelaporan.

After the initial recognition, land is stated at fair value at the date of the revaluation less accumulated impairment losses. Revaluations is done with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the end of the reporting period.

Page 45: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Aset Tetap (lanjutan) Fixed Assets (continued)

Surplus revaluasi diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian penghasilan komprehensif lain. Namun, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi.

The revaluation surplus is recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of other comprehensive income. However, the increase is recognized in profit or loss to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognized in profit or loss.

Defisit revaluasi diakui dalam laba rugi. Namun penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut.

The revaluation deficit is recognized in profit or loss. However, the decrease is recognized in other comprehensive income to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset.

Surplus revaluasi aset tetap yang termasuk dalam ekuitas dapat dipindahkan langsung ke saldo laba ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya.

The revaluation surplus included in equity in respect of an item of fixed assets may be transferred directly to retained earnings when the fixed asset is derecognized.

Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan sampai memenuhi syarat pengakuan sebagai aset tetap seperti diungkapkan di atas.

Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and available for use. Assets under construction are not depreciated until they fulfill the criteria for recognition as fixed assets as disclosed above.

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan perbaikan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.

All other repair and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Hewan ternak yang dikategorikan sebagai aset tetap adalah hewan ternak produksi dan bukan merupakan hewan ternak yang termasuk dalam kategori persediaan. Hewan ternak produksi dikategorikan lagi menjadi hewan ternak belum menghasilkan (dalam pertumbuhan) dan hewan ternak telah menghasilkan.

Cattles categorized as fixed assets are production cattles and are not included as inventories. Production cattles are categorized into immature cattles (in growth stage) and mature cattles.

Page 46: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Aset Tetap (lanjutan) Fixed Assets (continued)

Hewan ternak belum menghasilkan dinilai sebesar biaya perolehan, biaya pemeliharaan dan biaya lain yang diakumulasi selama masa pertumbuhan. Hewan ternak belum menghasilkan akan direklasifikasi ke hewan ternak telah menghasilkan pada saat mencapai usia produksi. Pada umumnya, hewan ternak mencapai masa produksi setelah berumur 15 bulan.

Immature cattles are stated at cost, upkeeping costs and other charges that are accumulated during the growth stage. Immature cattles will be reclassified to mature cattles upon reaching the age of production. In general, immature cattles reach its production age after 15 months.

Hewan ternak telah menghasilkan dinilai sebesar akumulasi biaya perolehan dan biaya lain selama masa belum menghasilkan (pertumbuhan) dikurangi dengan akumulasi amortisasi yang dimulai sejak masa produksi. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat selama 5 tahun.

Mature cattles are stated at accumulated acquisition costs and other costs during the period of immature (growth) less accumulated amortization which began from the start of production period. Amortization is computed using straight-line method during the estimated useful lives of 5 years.

Aset Tidak Produktif Non-Productive Assets

Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan sebagai aset tidak produktif dan disajikan sebesar nilai setelah dikurangi penurunan nilai.

Fixed assets not used in operation are classified as non-productive assets and are presented net of impairment.

Aset tidak produktif tersebut diusulkan untuk dihapusbukukan dengan persetujuan Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham. Biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tidak produktif tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Aset Tidak Lancar Lainnya - Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi penurunan nilai aset tidak produktif dibentuk sebagai pengakuan atas rugi penurunan nilai.

The non-productive assets are proposed to be written-off with Directors, Board of Commissioners, and Shareholders approval. Cost and accumulated depreciation of the non-productive assets are presented as part of "Other Non-current Assets - Others" account in the consolidated statement of financial position. Accumulated impairment of the non-productive assets is created as recognition of impairment loss.

Penghasilan yang diperoleh dari hasil penjualan aset tidak produktif ini, diakui sebagai penghasilan lain-lain.

Income earned from the sale of the non-productive assets is recognized as other income.

Penghapusan dan pemindahtanganan aset tidak produktif mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2010, tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset Tetap BUMN.

Write-off and transfer of non-productive assets follow the provisions set forth in the Regulation of Minister of BUMN No. PER-02/MBU/2010 on Procedures of Write-off and Transfer of Fixed Assets of BUMN.

Page 47: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Hak atas Tanah Landrights

Sebelum tanggal 31 Desember 2015, hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Prior December 31, 2015, landrights are stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.

Legal cost of landrights in the form of HGU, HGB, and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of landrights in the form of HGU, HGB, and HP were recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

At the end of each reporting year, the Group assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and the carrying amount is written down to its recoverable amount.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the profit or loss in those expense categories consistent with the functions of the impaired asset.

Page 48: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Impairment of Non-financial Assets (continued)

Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

An assessment is made at each reporting date to assess whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset’s or CGU’s recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.

Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such reversal, the depreciation on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Proyek Perkebunan Kemitraan Partnership Plantation Project

Dalam proyek perkebunan kemitraan, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembukaan lahan, pengembangan tanaman, sarana dan prasarana beserta biaya umum dan biaya lainnya selama masa pengembangan terlebih dahulu ditalangi Kelompok Usaha dan dibukukan sebagai piutang kepada petani peserta.

In the partnership plantation project, all costs related to the land clearing, development of the plantation, facility and infrastructure and also general expenses and other expenses during the development period are temporarily funded by the Group and are recorded as receivables to the participant farmers.

Pembiayaan proyek perkebunan kemitraan ini, ada yang diperoleh dari bank dalam bentuk pinjaman, dimana Kelompok Usaha bertindak sebagai penjamin atas pengembalian pinjaman tersebut. Penerimaan pembiayaan dari bank dan atau pengembalian yang berasal dari hasil panen kemitraan dibukukan sebagai pengurang piutang. Saldo piutang kemitraan termasuk dalam akun ”Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The financing of these partnership plantation projects, some are provided by the banks in the form of loans whereby the Group acts as guarantor of the loan repayments. The receipt of financing from the banks and or repayments from harvest of partnership plantations are recorded as reduction of receivables. Balance of partnership receivables is included in “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position.

Page 49: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pembibitan Nursery

Biaya-biaya yang terjadi, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman Belum Menghasilkan” pada saat siap ditanam.

Costs incurred in the preparation of the nursery, purchase of seeds and their upkeeping are stated at cost. The accumulated costs are transferred to the “Immature Plantations” account at the time of planting.

Beban Tangguhan Deferred Charges

Biaya-biaya yang mempunyai manfaat di kemudian hari dan melebihi akhir periode pembukuan dikapitalisasi dan diamortisasikan selama taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Expenses incurred which have future economic benefits and exceed the end of accounting period are capitalized and amortized over their estimated useful life by using the straight-line method.

Biaya Pinjaman Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tetap tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expense when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying assets for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have incurred. Capitalization of the borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.

Page 50: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perpajakan Taxation

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.

Pajak Kini Current Tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara tempat Kelompok Usaha beroperasi dan menghasilkan penghasilan kena pajak.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date in the countries where the Group operates and generates taxable income.

Bunga dan denda disajikan sebagai bagian dari penghasilan atau beban operasi lain karena tidak dianggap sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.

Interests and penalties are presented as part of other operating income or expenses since they are not considered as part of the income tax expense.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali:

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except:

i) liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak;

i) where the deferred tax liability arises from the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or tax loss;

ii) dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

ii) in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.

Page 51: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued)

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except:

i) jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau

i) where the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or tax loss; or

ii) dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut.

ii) in respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as of the reporting date.

Page 52: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perpajakan (lanjutan) Taxation (continued)

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Kelompok Usaha bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Value Added Tax (“VAT”)

Pendapatan, beban-beban, dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN, kecuali:

Revenue, expenses, and assets are recognized net of the amount of VAT, except:

i) PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN boleh diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari beban-beban; dan

i) the VAT incurred on a purchase of assets or services not recoverable from the taxation authorities, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable; and

ii) piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.

ii) receivables and payables that are stated inclusive of the VAT amount.

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.

Pajak Final Final Tax

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, pajak final dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

In accordance with the tax regulation in Indonesia, final tax is applied to the gross value of transactions, even when the parties carrying the transaction recognize losses.

Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46: Pajak Penghasilan. Oleh karena itu, Kelompok Usaha memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penghasilan bunga jasa giro dan deposito berjangka sebagai pos tersendiri.

Final tax is scoped out from PSAK 46: Income Tax. Therefore, the Group decided to present all of the final tax arising from bank accounts and time deposits interest income as separate line item.

Page 53: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Imbalan Kerja Employee Benefits

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” secara retrospektif. PSAK ini menghapus mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.

Effective on January 1, 2015, the Group has applied PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, retrospectively. This PSAK removes the corridor mechanism, sets out the recognition of past service cost, and regulates several additional disclosures.

Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK ini dan menyajikan kembali informasi komparatif. Dampak utama penerapan PSAK ini terhadap laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya diungkapkan pada Catatan 4. Pengungkapan tambahan yang disyaratkan dalam PSAK ini diungkapkan pada Catatan 23.

The Group has retrospectively applied the change which is set by this PSAK and restated comparative information. The main impact of the application of this PSAK on the previous year’s consolidated financial statements is disclosed in Note 4. The additional disclosures required by this PSAK are disclosed in Note 23.

a) Imbalan Kerja Jangka Pendek a) Short-term Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Termasuk dalam imbalan kerja jangka pendek adalah tantiem dan bonus.

Short-term employee benefits are recognized when they are accrued to the employees. Included in short-term employee benefits are tantiem and bonus.

Tantiem Tantiem

Penyisihan atas tantiem dibuat berdasarkan estimasi manajemen dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Tantiem akan dibayarkan kepada Direksi dan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Selisih antara jumlah tantiem yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana tantiem tersebut disahkan oleh RUPS.

Provision of tantiem are based on management estimates and charged to the current year profit or loss. Tantiem will be paid to Directors and Commissioners after obtaining the approval in the General Shareholders’ Meeting (“GSM”). The difference between the provision of tantiem that was estimated by management and the amount approved by the stockholders is recognized in the period when such tantiem is approved by GSM.

Bonus Bonus

Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Kelompok Usaha dan disahkan oleh RUPS. Selisih antara jumlah bonus yang diestimasi oleh manajemen dengan jumlah yang disahkan oleh pemegang saham dibebankan atau dikreditkan pada periode dimana bonus tersebut disahkan oleh RUPS.

Bonus is provided based on the estimates of Group’s management and approved by GSM. The difference between the total bonus estimated by management and approved by stockholders is recognized in the period when such bonus is approved by GSM.

Page 54: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Imbalan Kerja (lanjutan) Employee Benefits (continued)

b) Imbalan Pasca Kerja b) Post-employment Benefits

Kelompok Usaha diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”), yang merupakan kewajiban imbalan pasti.

The Group is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in Labor Law No. 13 Year 2003 (the “Labor Law”), which represents an underlying defined benefit obligation.

Kelompok Usaha memberikan imbalan jasa masa kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55-56 tahun dan imbalan lainnya berupa santunan hari tua, cuti panjang, jaminan kesehatan pensiunan dan penghargaan masa pengabdian dengan syarat-syarat yang telah diputuskan dalam Perjanjian Kerja Bersama. Kecuali untuk imbalan pensiun, imbalan lainnya tidak didanai.

The Group provides employee benefits for employees who have reached normal pension age of 55-56 years old and other benefits such as post-retirement benefits, long vacation, post-retirement health care benefits and long service award which conditions have been agreed in Mutual Work Agreement. Except for the pension benefit, the other benefits are not funded.

Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.

The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms of maturity similar to the related pension liability.

Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Biaya jasa lalu diakui pada laba rugi pada saat yang lebih awal antara:

Past service costs are recognized in profit or loss at the earlier between:

i) ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi; dan

i) the date of the plan amendment or curtailment; and

ii) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.

ii) the date the Group recognizes related restructuring costs and termination benefits.

Page 55: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Imbalan Kerja (lanjutan) Employee Benefits (continued)

b) Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) b) Post-employment Benefits (continued)

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Kelompok Usaha mengakui perubahan berikut pada kewajiban imbalan pasti neto pada akun “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian:

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability. The Group recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under “Cost of Goods Sold” and “General and Administrative Expenses” as appropriate in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income:

i) Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, dan

i) Service costs comprising current service costs, past service costs, gains and losses on curtailments and non-routine settlements, and

ii) Beban atau penghasilan bunga neto. ii) Net interest expense or income.

c) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja c) Termination Benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Kelompok Usaha mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Kelompok Usaha menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah akhir tanggal pelaporan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.

Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement age. The Group recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with low possibility to withdraw. Benefits falling due more than 12 months after the end of reporting date are discounted at present value.

Pendapatan dan Beban Revenues and Expenses

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan PPN. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and VAT. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

Penjualan Barang Sale of Goods

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk kelapa sawit, karet, berikut produk-produk agrikultural lainnya, diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.

Revenue from sales arising from physical delivery of oil palm products, rubber, as well as other agricultural products, is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Page 56: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pendapatan dan Beban (lanjutan) Revenues and Expenses (continued)

Penghasilan/Beban Bunga Interest Income/Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penghasilan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying value of the financial asset or liability.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when they are incurred

(accrual basis).

Provisi Provisions Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki

kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Laba per Saham Earnings per Share

Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.

Sewa Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa, adalah berdasarkan substansi dari perjanjian tersebut pada penetapan awal. Perjanjian dievaluasi apakah pemenuhannya tergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu secara spesifik atau perjanjian tersebut menyampaikan suatu hak untuk menggunakan aset atau aset-aset, walaupun hak tersebut tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian.

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date.The arrangement is assessed for whether fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets or the arrangement conveys a right to use the asset or assets, even if that right is not explicitly specified in an arrangement.

Page 57: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Sewa (lanjutan) Leases (continued)

Sebagai Lessee As Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung pada laba rugi.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and settlement of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to the profit or loss.

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Selisih lebih yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.

If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain the ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful life of the asset. Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui pada laba atau rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

Page 58: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosures of contingent liabilities, at the end of the reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying values of the assets and liabilities affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by the management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan.

The currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset

dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

Page 59: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Penyisihan Penurunan Nilai atas Kerugian Piutang

Usaha Allowance for Impairment Losses on Trade

Receivables

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit terkini pelanggan berdasarkan informasi dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer’s receivable amount to reduce the amount that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses.

Perpajakan Taxation

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya penghasilan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas penghasilan dan beban pajak yang telah dicatat.

Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.

Pertimbangan juga dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Judgment is also involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.

Tagihan Pajak Claims for Tax Refund

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun ini dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Otoritas Pajak. Nilai tercatat atas tagihan pajak Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 20.

Based on tax regulations currently enacted, the management judged if the amounts recorded under this account are recoverable and refundable by the Tax Authorities. The carrying amounts of the Company’s claims for tax refund as of reporting dates are disclosed in Note 20.

Page 60: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying values of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on available parameters when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Tanaman

Menghasilkan Depreciation of Fixed Assets and Amortization of

Mature Plantations

Biaya perolehan aset tetap dan tanaman menghasilkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaatnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman menghasilkan antara 5 sampai dengan 50 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap dan tanaman menghasilkan, dan karenanya biaya penyusutan dan amortisasi masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets and mature plantations are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets and mature plantations to be within 5 to 50 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these fixed assets and mature plantations, and therefore future depreciation and amortization charges may be revised.

Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 13.

The net carrying value of the Group’s fixed assets as of reporting dates are disclosed in Note 13.

Nilai tercatat neto atas tanaman menghasilkan Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 12.

The net carrying value of the Group’s mature plantations as of reporting dates are disclosed in Note 12.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Walaupun komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.

The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.

Page 61: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

3. PERTIMBANGAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. JUDGMENTS, ESTIMATES AND SIGNIFICANT ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja Employee Benefits

Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui secara langsung pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya.

The measurement of the Group’s obligation and cost for pension and employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur.

Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liability for employee benefits and net employee benefits expense.

Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 23.

The net carrying value of the Group’s employee benefits liability as of reporting dates are disclosed in Note 23.

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi pajak yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 20.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the tax losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Deferred tax assets as of reporting dates are disclosed in Note 20.

Page 62: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sehubungan dengan penerapan secara retrospektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” (“PSAK 24”) yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Selain itu, Perusahaan melakukan koreksi atas penyajian kelebihan nilai persediaannya. Laporan keuangan konsolidasian yang telah disajikan kembali tersebut tidak diaudit.

The Company restated the consolidated financial statements of the Group as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, as well as for the year ended December 31, 2014, in connection with the retrospective application of Statement of Financial Accounting Standards ("PSAK") 24 (Revised 2013), "Employee Benefits" ("PSAK 24"), which was revised and became effective on January 1, 2015. Furthermore, the Company also corrected the presentation on overstatement of its inventories. These restated consolidated financial statements are unaudited.

Dampak penyajian kembali laporan keuangan tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The impact of the restatement on the Group’s consolidated financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, as well as for the year ended December 31, 2014 are as follows:

31 Desember 2014/December 31, 2014

Penyajian Setelah disajikan Dilaporkan kembali (tidak kembali (tidak sebelumnya/ diaudit)/ diaudit)/

Previously Restatement After restatement reported (unaudited) (unaudited)

Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset lancar Current assets Persediaan 2.035.144.085.358 (731.668.298.790) 1.303.475.786.568 Inventories Aset tidak lancar Non-current assets Aset pajak tangguhan 1.117.758 213.733.314.279 213.734.432.037 Deferred tax assets

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Liabilitas imbalan kerja 879.214.676 1.111.401.004.617 1.112.280.219.293 Employee benefits liability Liabilitas pajak tangguhan 64.336.740.544 (64.336.740.544) - Deferred tax liabilities Ekuitas Equity Saldo laba (akumulasi rugi) Retained earnings (accumulated losses) Belum ditentukan penggunaannya 35.876.911.614 (1.564.999.248.584) (1.529.122.336.970) Unappropriated Ditentukan penggunaannya 368.383.509.409 - 368.383.509.409 Appropriated

Laporan laba rugi dan Statement of profit or loss penghasilan komprehensif lain and other comprehensive income Beban pokok penjualan 3.541.512.520.903 731.668.298.790 4.273.180.819.693 Cost of goods sold Beban umum dan administrasi 543.789.443.916 (132.279.811.033) 411.509.632.883 General and administrative expenses Beban pajak penghasilan tangguhan 12.514.514.084 32.850.149.089 45.364.663.173 Deferred income tax expenses

Page 63: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

31 Desember 2014/December 31, 2014

Penyajian Setelah disajikan Dilaporkan kembali (tidak kembali (tidak sebelumnya/ diaudit)/ diaudit)/

Previously Restatement After restatement reported (unaudited) (unaudited)

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Laba (rugi) pengukuran kembali Remeasurement gain (loss) on atas liabilitas imbalan kerja - (179.576.682.796) (179.576.682.796) employee benefits liability Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan Income tax related to item that will direklasifikasi ke laba rugi - 44.894.170.699 44.894.170.699 not be reclassified to profit or loss Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income, tahun berjalan setelah pajak - (134.682.512.097) (134.682.512.097) for the year, net of tax

1 Januari 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013

Penyajian Setelah disajikan Dilaporkan kembali (tidak kembali (tidak sebelumnya/ diaudit)/ diaudit)/

Previously Restatement After restatement reported (unaudited) (unaudited)

Laporan posisi keuangan Statement of financial position Aset tidak lancar Non-current assets Aset pajak tangguhan - 214.204.924.511 214.204.924.511 Deferred tax assets

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Liabilitas imbalan kerja - 1.064.104.132.854 1.064.104.132.854 Employee benefits liability Liabilitas pajak tangguhan 51.821.108.702 (51.821.108.702) - Deferred tax liabilities Ekuitas Equity Saldo laba (akumulasi rugi) Retained earnings (accumulated losses) Belum ditentukan penggunaannya 78.611.857.539 (798.078.099.641) (719.466.242.102) Unappropriated Ditentukan penggunaannya 299.577.910.974 - 299.577.910.974 Appropriated Perubahan di atas tidak memiliki dampak kepada kepentingan non-pengendali dan laporan arus kas konsolidasian Kelompok Usaha.

The above changes have no impact to the non-controlling interest and consolidated statement of cash flows of the Group.

Page 64: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2015 2014

Kas - Rupiah 307.703.645 327.938.674 Cash on hand - Rupiah Bank: Cash in banks: Rupiah Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah 86.090.249.116 198.580.878.031 Government-related entities Pihak ketiga 1.106.006.465 4.825.004.259 Third parties

Dolar AS US Dollar Entitas berelasi dengan Pemerintah 1.090.793.549 2.115.602.505 Government-related entities

Deposito berjangka: Time deposits: Rupiah Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah 170.000.000.000 100.000.000.000 Government-related entities

Total kas dan setara kas 258.594.752.775 305.849.423.469 Total cash and cash equivalents

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah berkisar antara 5,00% - 10,00% (2014: antara 10,25% - 10,50%).

For the year ended December 31, 2015 the annual interest rates of time deposits in Rupiah ranging from 5.00% - 10.00% (2014: ranging from 10.25% - 10.50%).

Kas dan setara kas diasuransikan terhadap risiko

kehilangan dalam suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp51.720.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp53.220.000.000).

Cash and cash equivalents are insured against losses under a blanket policy amounting to Rp51,720,000,000 as of December 31, 2015 (2014: Rp53,220,000,000).

Manajemen berpendapat bahwa jumlah

pertanggungan asuransi tersebut adalah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Kelompok Usaha.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the risk faced by the Group.

6. PIUTANG USAHA - NETO 6. TRADE RECEIVABLES - NET

2015 2014

Pihak ketiga Third parties Rupiah 6.156.740.628 6.415.617.718 Rupiah

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank jangka pendek (Catatan 16) dan utang bank jangka panjang (Catatan 22).

Trade receivables are used as collateral for the short-term bank loan (Note 16) and long-term bank loan (Note 22).

Page 65: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

7. PIUTANG LAIN-LAIN - NETO 7. OTHER RECEIVABLES - NET

2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 8) 885.138.351 2.202.560.249 Related party (Note 8) Pihak ketiga 54.464.808.559 19.666.651.145 Third parties

Total 55.349.946.910 21.869.211.394 Total Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses Pihak ketiga (6.596.735.175) (6.596.735.175) Third parties

Neto 48.753.211.735 15.272.476.219 Net Manajemen berpendapat bahwa cadangan

kerugian penurunan nilai piutang lain-lain memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut.

Management believes that the allowance for impairment losses of other receivables is adequate to cover possible losses from impairment of such other receivables.

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN

PIHAK-PIHAK BERELASI 8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES

WITH RELATED PARTIES Kelompok Usaha, melakukan transaksi dengan

pihak-pihak berelasi, yaitu dengan beberapa bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, beberapa perusahaan perkebunan dan asosiasi, koperasi karyawan dan pusat koperasi karyawan berupa penempatan giro, deposito dan fasilitas kredit modal kerja, penyewaan kendaraan dan peralatan kantor, pemberian pinjaman modal kerja kepada perusahaan afiliasi dan lain-lain.

The Group entered into trade and financial transactions with related parties, with several banks that are controlled by the Central or Local Government, several plantation companies and associations, employee cooperative, and central employee cooperative for current account deposits and placements, working capital credit facility, vehicles and office equipments rental and working capital loans to affiliated companies and others.

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut: The significant balances with the related parties are

as follows: (i) Kas dan setara kas (Catatan 5) (i) Cash and cash equivalents (Note 5)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada entitas berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 99,45% dan 98,32% dari total kas dan setara kas konsolidasi.

As of December 31, 2015 and 2014, cash and cash equivalents balances placed on Government-related entities represent 99.45% and 98.32% of the total consolidated cash and cash equivalents, respectively.

(ii) Kas yang dibatasi penggunaannya

(Catatan 24) (ii) Restricted cash (Note 24)

Kas yang dibatasi penggunaannya merupakan

tambahan setoran modal yang diterima Perusahaan di bulan Desember 2015 dari Pemerintah Republik Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk tujuan pembangunan pabrik gula.

Restricted cash is additional share capital which is received by the Company in December 2015 from the Government of the Republic of Indonesia and PT Perkebunan Nusantara III (Persero) for the purpose of construction of a sugar mill.

Page 66: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(iii) Piutang lain-lain (Catatan 7) (iii) Other receivables (Note 7)

2015 2014

Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 885.138.351 2.202.560.249 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai

(iv) Piutang lain-lain jangka panjang (iv) Other long-term receivables

2015 2014

PT Perkebunan Nusantara XIV 15.292.179.535 15.291.579.535 PT Perkebunan Nusantara XIV Dana Pensiun Perkebunan 6.585.366.787 - Dana Pensiun Perkebunan PT Perkebunan Nusantara II 690.835.031 689.649.227 PT Perkebunan Nusantara II PT Perkebunan Nusantara I 286.316.842 286.316.842 PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara VI 46.834.008 27.365.613 PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara IV 33.219.961 26.443.971 PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara IX 25.841.236 - PT Perkebunan Nusantara IX PT Perkebunan Nusantara III (Persero) - 3.234.091 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Bio Industri Nusantara - 231.244.250 PT Bio Industri Nusantara PT Riset Perkebunan Nusantara - 11.470.434.030 PT Riset Perkebunan Nusantara

Total 22.960.593.400 28.026.267.559 Total

(v) Utang bank jangka pendek (Catatan 16) (v) Short-term bank loan (Note 16)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

saldo utang bank jangka pendek yang diperoleh dari entitas berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 100,00% dan 100,00% dari total utang bank jangka pendek.

As of December 31, 2015 and 2014, short-term bank loan balances from Government-related entities represent 100.00% and 100.00% of the total consolidated short-term bank loan, respectively.

(vi) Utang usaha (Catatan 17) (vi) Trade payables (Note 17)

2015 2014

Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 90.834.460.524 76.360.442.269 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai

(vii) Utang lain-lain (Catatan 18) (vii) Other payables (Note 18)

2015 2014

Koperasi Karyawan Ruwa Jurai 21.896.996.010 14.279.724.176 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai

Page 67: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(viii) Pendapatan diterima di muka (viii) Unearned revenue

Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atas sewa lahan.

This account represents unearned revenue from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk on land rental.

(ix) Utang lain-lain jangka panjang (ix) Other long-term payables

2015 2014

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.239.021.848 16.726.631.695 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Kharisma Pemasaran PT Kharisma Pemasaran

Bersama Nusantara 14.695.550.058 8.637.355.715 Bersama Nusantara PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

Agroniaga Tbk 13.511.588.525 13.735.819.015 Agroniaga Tbk Proyek Perkebunan Inti Rakyat 5.114.025.869 5.114.025.869 Nucleus Estate Smallholder Project Lembaga Pendidikan dan Lembaga Pendidikan dan

Pelatihan Yogyakarta 3.350.046.667 5.103.774.714 Pelatihan Yogyakarta PT Perkebunan Nusantara V 925.547.375 925.547.375 PT Perkebunan Nusantara V PT Riset Perkebunan Nusantara 905.886.076 2.205.233.677 PT Riset Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara XI 610.430.026 610.430.026 PT Perkebunan Nusantara XI PT Bio Industri Nusantara 345.399.250 - PT Bio Industri Nusantara PT Perkebunan Nusantara X 198.484.776 178.484.776 PT Perkebunan Nusantara X PT Perkebunan Nusantara XII 164.558.946 93.739.744 PT Perkebunan Nusantara XII PT Perkebunan Nusantara XIII 151.417.068 207.657.815 PT Perkebunan Nusantara XIII PT Perkebunan Nusantara VIII 134.261.877 173.360.337 PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 122.336.909 - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX - 25.173.229 PT Perkebunan Nusantara IX Dana Pensiun Perkebunan - 17.456.587.376 Dana Pensiun Perkebunan

Total 64.468.555.270 71.193.821.363 Total

Page 68: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo-saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut (lanjutan): The significant balances with the related parties are

as follows (continued):

(ix) Utang lain-lain jangka panjang (lanjutan) (ix) Other long-term payables (continued)

Utang kepada Pemerintah Republik Indonesia

Debts to the Government of the Republic of Indonesia

Proyek Perkebunan Inti Rakyat (”PIR”) Nucleus Estate Smallholder (”NES”) Project

Perusahaan mendapat pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia untuk rehabilitasi PIR. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai rehabilitasi tanaman proyek PIR yang rusak sebelum diserahterimakan menjadi milik petani peserta proyek PIR. Berdasarkan Surat Ketetapan Menteri Keuangan No. S1544/MK.013/1987 tanggal 8 Desember 1987, 50,00% dari total biaya rehabilitasi menjadi beban Perusahaan dan sisanya ditanggung oleh Pemerintah. Perjanjian pinjaman dengan Pemerintah Republik Indonesia ini tidak memiliki ketentuan mengenai hal yang tidak boleh dilakukan oleh Perusahaan (negative covenant). Perusahaan telah mengajukan usulan beberapa kali, termasuk melalui Surat Direksi No. 7.9/A/159/2002 tanggal 26 Juli 2002 agar pinjaman tersebut dapat dikonversikan menjadi PMN kepada Perusahaan. Namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, usulan tersebut belum mendapatkan tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan. Saldo pinjaman per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp5.114.025.869.

The Company received loan from the Government of the Republic of Indonesia for NES rehabilitation. This loan was used to finance the rehabilitation of damaged NES plantation before it is handed-over to the farmers participating in the NES project. Based on the Minister Decree of the Minister of Finance No. S1544/MK.013/1987 dated December 8, 1987, 50.00% of the total cost of the rehabilitation will be covered by the Company and the remaining will be covered by the Government. The loan agreement with the Government of the Republic of Indonesia has no provision regarding things that should not be done by the Company (negative covenants). The Company has proposed several times, including through the Directors Letter No. 7.9/A/159/2002 dated July 26, 2002 in order to convert the loan into PMN for the Company. But until the date of completion of the consolidated financial statements, the proposal has not received a written response from the Minister of Finance. The loan balance as of December 31, 2015 amounted to Rp5,114,025,869.

(x) Utang jangka panjang (Catatan 22) (x) Long-term debts (Note 22)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo utang jangka panjang pada entitas berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar 100,00% dan 100,00% dari total utang jangka panjang.

As of December 31, 2015 and 2014, long-term debts balances due to Government-related entities represent 100.00% and 100.00% of the total consolidated long-term debts, respectively.

Page 69: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of related parties, nature of relationship and nature of significant transactions with related parties are as follows:

Pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transactions

PT Perkebunan Nusantara I Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara II Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara III Entitas induk (langsung)/ Parent Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ (Persero) company (direct) Medical invoice and meeting cost PT Perkebunan Nusantara IV Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara V Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara VI Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara VIII Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara IX Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara X Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara XI Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara XII Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara XIII Entitas dengan pengendalian Tagihan biaya pengobatan dan andil biaya rapat/ bersama/ Under common control Medical invoice and meeting cost entity PT Perkebunan Nusantara XIV Entitas dengan pengendalian Pinjaman modal kerja dan tagihan biaya bersama/ Under common control pengobatan/ Working capital loan and medical entity invoice

Page 70: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan

jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan):

Details of related parties, nature of relationship and nature of significant transactions with related parties are as follows (continued):

Pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transactions

PT Bio Industri Nusantara Entitas asosiasi/ Associate Penyertaan saham/ Investment PT Bank Mandiri (Persero) Pihak berelasi lainnya/ Other Penempatan giro dan deposito berjangka, Tbk related party fasilitas kredit modal kerja dan investasi/ Placement of current accounts and time deposits, credit facilities for working capital and investments PT Bank Rakyat Indonesia Pihak berelasi lainnya/ Other Penempatan giro, fasilitas kredit modal kerja (Persero) Tbk related party dan investasi/ Placement of current accounts, credit facilities for working capital and investments PT Bank Negara Indonesia Pihak berelasi lainnya/ Other Penempatan giro dan deposito berjangka, (Persero) Tbk related party fasilitas kredit modal kerja dan investasi/ Placement of current accounts and time deposits, credit facilities for working capital and investments PT Bank Rakyat Indonesia Pihak berelasi lainnya/ Other Penempatan giro dan deposito berjangka, Agroniaga Tbk related party fasilitas kredit modal kerja/ Placement of current accounts and time deposits, credit facilities for working capital PT Bank Rakyat Indonesia Pihak berelasi lainnya/ Other Penempatan giro dan sewa pembiayaan/ Syariah related party Placement of current accounts and finance lease Lembaga Pembiayaan Pihak berelasi lainnya/ Other Penempatan giro, fasilitas kredit modal kerja Eksport Indonesia related party dan investasi/ Placement of current accounts, (Indonesia Eximbank) credit facilities for working capital and investments PT Bank Pembangunan Pihak berelasi lainnya/ Other Penempatan giro/ Placement of current accounts Daerah Lampung related party BPJS Ketenagakerjaan Pihak berelasi lainnya/ Other Pengelolaan jasa manfaat pengobatan dan iuran related party jaminan sosial karyawan/ Medical benefit services and employee social security contribution management PT Pembangkit Listrik Pihak berelasi lainnya/ Other Penyewaan tanah/ Land rental Negara (Persero) related party Dana Pensiun Perkebunan Pihak berelasi lainnya/ Other Dana pensiun/ Pension fund related party

Page 71: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan

jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan):

Details of related parties, nature of relationship and nature of significant transactions with related parties are as follows (continued):

Pihak berelasi/ Hubungan/ Sifat transaksi/ Related parties Nature of relationship Nature of transactions

PT Pertamina (Persero) Pihak berelasi lainnya/ Other Pembelian bahan bakar minyak/ Purchase of fuel related party Lembaga Pendidikan Pihak berelasi lainnya/ Other Pendidikan dan pengembangan sumber daya Perkebunan related party manusia/ Education and development of human resources PT Rajawali Nusantara Pihak berelasi lainnya/ Other Jasa pengadaan (tender)/ Procurement services Indonesia related party (bidding) Lembaga Pendidikan dan Pihak berelasi lainnya/ Other Biaya pendidikan dan pelatihan karyawan/ Pelatihan Yogyakarta related party Employee education and training expense PT Telekomunikasi Seluler Pihak berelasi lainnya/ Other Penyewaan tanah/ Land rental related party PT Perusahaan Gas Negara Pihak berelasi lainnya/ Other Penyewaan tanah/ Land rental (Persero) Tbk related party PT Riset Perkebunan Pihak berelasi lainnya/ Other Penyertaan saham, pembelian benih kelapa sawit Nusantara related party dan karet, analisis daun, penagihan atas

kelebihan pembayaran pembelian bibit, rekomendasi pemupukan/ Investment, purchase of oil palm and rubber seeds, leaves analysis,

collection for overpayment from purchase of seeds, fertilizing recommendation PT Kharisma Pemasaran Pihak berelasi lainnya/ Other Penyertaan saham dan jasa pemasaran/ Bersama Nusantara related party Investment and marketing services Koperasi Karyawan Ruwa Jurai Pihak berelasi lainnya/ Other Pembelian bahan pembantu dan jasa related party pemeliharaan/ Purchase of supporting materials and maintenance services

Page 72: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - Unaudited (Note 4)

2015 2014

Barang jadi 102.529.822.581 229.641.696.499 Finished goods Bahan pembantu 86.855.739.315 84.342.058.970 Supporting materials Persediaan ternak 3.998.073.380 9.897.903.740 Cattle inventories Perlengkapan pabrik 17.076.115.122 22.565.830.169 Factory supplies

Subtotal 210.459.750.398 346.447.489.378 Subtotal

Tanaman semusim Seasonal plants Pembibitan tebu 29.261.781.489 28.902.607.595 Sugarcane seedling Pemupukan dan pemeliharaan 1.114.539.765.597 846.216.675.402 Fertilizing and upkeeping Penggarapan tanah 179.149.163.199 81.909.014.193 Land preparation

Subtotal 1.322.950.710.285 957.028.297.190 Subtotal

Total 1.533.410.460.683 1.303.475.786.568 Total

Persediaan diasuransikan terhadap risiko

kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp884.223.001.101 pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: Rp950.079.450.324). Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas risiko tersebut.

Inventories are insured against losses from fire and other risks under a blanket policy amounting to Rp884,223,001,101 as of December 31, 2015 (2014: Rp950,079,450,324). Management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risk.

Persediaan digunakan sebagai jaminan utang bank

jangka pendek (Catatan 16) dan utang bank jangka panjang (Catatan 22).

Inventories are used as collateral for the short-term bank loan (Note 16) and long-term bank loan (Note 22).

Page 73: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

10. ASET LANCAR LAINNYA 10. OTHER CURRENT ASSETS

2015 2014

Biaya dibayar di muka: Prepaid expenses: Pembelian bahan bakar kendaraan 2.947.090.000 4.261.788.699 Vehicles fuel purchase Pembelian tandan buah segar 566.529.000 - Fresh fruit bunches purchase Asuransi 698.817.500 698.817.500 Insurance Rekomendasi pemupukan 525.690.629 - Fertilizing recommendation Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) 3.777.963.815 3.632.545.042 Others (each below Rp500 million)

Subtotal 8.516.090.944 8.593.151.241 Subtotal

Uang muka: Advances: Uang muka pemasok 27.250.440.835 4.072.595.660 Advances to suppliers Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) 4.563.901.277 2.080.973.153 Others (each below Rp3 billion)

Subtotal 31.814.342.112 6.153.568.813 Subtotal

Total 40.330.433.056 14.746.720.054 Total

11. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN 11. INTERESTS IN OTHER ENTITIES Total kepemilikan Total awal tahun/ kepemilikan Persentase Total Penambahan Bagian laba akhir tahun/ kepemilikan/ investment (pengurangan)/ (rugi) neto/ Total Percentage at beginning Additions Equity in net investment Perusahaan of ownership of year (deduction) earnings (loss) at end of year Companies

2015 2015 Metode ekuitas Equity method

PT Bio Industri Nusantara (”BIN”) 25.00% 6.576.559.806 (92.921.841) (507.623.461) 5.976.014.504 PT Bio Industri Nusantara (”BIN”)

Metode biaya perolehan Cost method Indoham Hamburg (”Indoham”) 2.40% 784.281.279 - - 784.281.279 Indoham Hamburg (”Indoham”) PT Kharisma Pemasaran PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (”KPBN”) 6.70% 1.000.702.487 5.883.297.513 - 6.884.000.000 Bersama Nusantara (”KPBN”) PT Riset Perkebunan PT Riset Perkebunan Nusantara (”RPN”) 11.00% 50.000.000 - - 50.000.000 Nusantara (”RPN”)

Total 8.411.543.572 5.790.375.672 (507.623.461) 13.694.295.783 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (784.281.279) - - (784.281.279) Allowance for impairment losses Uang muka penyertaan saham - 11.470.434.030 - 11.470.434.030 Advances for investment

Neto 7.627.262.293 17.260.809.702 (507.623.461) 24.380.448.534 Net

2014 2014

Metode ekuitas Equity method PT Bio Industri Nusantara (”BIN”) 25.00% 7.294.857.181 - (718.297.375) 6.576.559.806 PT Bio Industri Nusantara (’BIN”)

Metode biaya perolehan Cost method Indoham Hamburg (”Indoham”) 2.40% 784.281.279 - - 784.281.279 Indoham Hamburg (”Indoham”) PT Kharisma Pemasaran PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (”KPBN”) 6.70% 1.000.702.487 - - 1.000.702.487 Bersama Nusantara (”KPBN”) PT Riset Perkebunan PT Riset Perkebunan Nusantara (”RPN”) 11.00% 50.000.000 - - 50.000.000 Nusantara (”RPN”)

Total 9.129.840.947 - (718.297.375) 8.411.543.572 Total Cadangan kerugian penurunan nilai - (784.281.279) (784.281.279) Allowance for impairment losses

Neto 9.129.840.947 (784.281.279) (718.297.375) 7.627.262.293 Net

Page 74: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

11. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN (lanjutan)

11. INTERESTS IN OTHER ENTITIES (continued)

Metode ekuitas Equity method

BIN BIN

BIN didirikan berdasarkan Akta Notaris Tien Norman Lubis, S.H. No. 10, tanggal 10 November 1999, dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C.06812.HT.01.01.Th-2001 tanggal 28 Agustus 2001. BIN yang berkedudukan di Bandung, merupakan perusahaan penghasil pupuk hayati “Emas”, pupuk hayati berbahan aktif mikroba pelarut hara dan pemantap agregat tanah dan barang-barang sejenis. Perusahaan melakukan investasi saham pada BIN sebanyak 1.925 lembar saham dengan nilai Rp1.925.000.000 dan persentase kepemilikan sebesar 25,00%. Dengan pencatatan berdasarkan metode ekuitas, maka nilai penyertaan Perusahaan pada BIN per 31 Desember 2015 senilai Rp5.976.014.504.

BIN was established based on Notarial Deed of Tien Norman Lubis, S.H. No. 10, dated November 10, 1999, and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the decision letter No. C.06812.HT.01.01.Th-2001 dated August 28, 2001. BIN, which is located in Bandung, is the producer of biological fertilizer “Emas”, fertilizer with active ingredients of microbes with the ability to dissolve soil nutrients and stabilize fertile substances of the soil, and similar goods. The Company invested 1,925 shares in stock of BIN with value of Rp1,925,000,000 and ownership percentage of 25.00%. By accounting for the investment using equity method, the Company’s investment in BIN as of December 31, 2015 amounting to Rp5,976,014,504.

Metode biaya perolehan Cost method

Indoham Indoham

Indoham didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Wessendorf No. 926/1960 tanggal 25 Maret 1960, telah terdaftar pada Pengadilan Hamburg dengan No. HR.B.9116 tanggal 25 April 1960. Perusahaan melakukan investasi saham pada Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) dengan total persentase kepemilikan sebesar 2,40%. Indoham bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan perdagangan komoditi perkebunan dan bertempat kedudukan di Hamburg, Jerman. Mengingat kondisi kesulitan keuangan Indoham, saat ini Indoham tidak lagi beroperasi sehingga Perusahaan mencadangkan penurunan nilai investasi sebesar Rp784.281.279.

Indoham was established based on Notarial Deed of Dr. Wessendorf No. 926/1960 dated March 25 1960, and has been registered in Hamburg Court with register No. HR.B.9116 dated April 25, 1960. The Company has investment in shares of stock of Hamburg Indonesische Import Gmbh (Indoham) with ownership interest of 2.40%. Indoham is engaged in marketing and trading of plantation commodities and domiciled in Hamburg, Germany. Considering the financial difficulties condition of Indoham, currently it has ceased its operation and therefore, the Company has made a provision for impairment of its investment amounting to Rp784,281,279.

Page 75: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

11. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN (lanjutan)

11. INTERESTS IN OTHER ENTITIES (continued)

Metode biaya perolehan (lanjutan) Cost method (continued)

KPBN KPBN

Penyertaan saham pada KPBN adalah sesuai dengan surat Menteri BUMN No. S-674/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 tentang perubahan bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi perseroan terbatas. Pembayaran atas penyertaan modal saham KPBN sebesar Rp1.000.000.000 dilaksanakan tanggal 21 Januari 2010 dengan persentase kepemilikan sebesar 6,70%. KPBN berkedudukan di Jakarta, dan bergerak dalam bidang pemasaran. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No. 48/KPBN/P/01/XII/2012 tanggal 30 Desember 2012 tentang penambahan setoran modal sebesar Rp702.487, dengan pencatatan berdasarkan metode biaya perolehan, sampai dengan 31 Desember 2015, jumlah penyertaan Perusahaan pada KPBN sebesar Rp6.884.000.000.

Investment in KPBN is in accordance with letter of the Minister of BUMN No. S-674/MBU/2009 dated September 30, 2009 related with formation of Kantor Pemasaran Bersama PTPN as a limited liability company. Payment of investment in KPBN amounted to Rp1,000,000,000 was done on January 21, 2010 with ownership percentage of 6.70%. KPBN is based in Jakarta and engaged in marketing business. Based on Shareholders Decision No. 48/KPBN/P/01/XII/2012 dated December 30, 2012 regarding additional shares of Rp702,487, by accounting for the investment using cost method, up to December 31, 2015, the Company’s investment in KPBN amounting to Rp6,884,000,000.

RPN RPN

Penyertaan saham pada RPN adalah sesuai dengan surat Menteri BUMN No. S-713/MBU/2009 tanggal 30 September 2009 dan sesuai dengan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara I sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mengenai Persetujuan Pendirian Perseroan Terbatas RPN serta surat PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.01/X/221/XI/2009 mengenai setoran modal RPN. RPN berkedudukan di Bogor, bergerak dalam usaha penelitian. Besarnya penyertaan modal Perusahaan adalah Rp50.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 11,00%. Pada tahun 2012, Perusahaan telah melakukan penyetoran tambahan modal sebesar Rp11.470.434.030 sesuai RUPS pada tanggal 22 Juli 2011 namun baru dicatat sebagai uang muka penyertaan saham pada tahun 2015.

Investment in RPN is in accordance with letter of the Minister of BUMN No. S-713/MBU/2009 dated September 30, 2009 and according to Decision of GSM of PT Perkebunan Nusantara I up to PT Perkebunan Nusantara XIV and PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) in relation with Agreement for Establishment of Limited Liability Company of RPN and theletter of PT Perkebunan Nusantara IV No. 04.01/X/221/XI/2009 regarding capital contribution of RPN. Investment amount of the Company is Rp50,000,000 with ownership percentage of 11.00%. RPN is based in Bogor and engaged in research business. In 2012, the Company has made additional share capital amounting to Rp11,470,434,030 in accordance with GSM on July 22, 2011, however, it is recorded as advances for investment in 2015.

Page 76: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

12. TANAMAN PERKEBUNAN 12. PLANTATIONS

a. Tanaman menghasilkan a. Mature plantations

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Mutasi tahun 2015 Balance Additions Deductions Reclassification Balance Movements in 2015

Biaya perolehan: Cost: Kelapa sawit 1.624.198.213.447 - (18.030.889.812) 242.151.072.332 1.848.318.395.967 Oil palm Karet 893.376.764.693 - (7.493.906.285) 564.988.419.525 1.450.871.277.933 Rubber Tanaman lainnya 31.455.317.125 - - - 31.455.317.125 Other plantation

Total biaya perolehan 2.549.030.295.265 - (25.524.796.097) 807.139.491.857 3.330.644.991.025 Total cost

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization: Kelapa sawit 274.598.759.455 74.325.177.706 (13.117.618.471) - 335.806.318.690 Oil palm Karet 161.637.120.230 53.036.551.615 (4.665.908.651) - 210.007.763.194 Rubber Tanaman lainnya 9.364.654.929 585.909.592 - - 9.950.564.521 Other plantation

Total akumulasi amortisasi 445.600.534.614 127.947.638.913 (17.783.527.122) - 555.764.646.405 Total accumulated amortization

Penurunan nilai (4.821.952.362) - - 4.821.952.362 - Impairment

Nilai buku neto 2.098.607.808.289 2.774.880.344.620 Net book value

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Mutasi tahun 2014 Balance Additions Deductions Reclassification Balance Movements in 2014

Biaya perolehan: Cost: Kelapa sawit 1.203.450.180.249 - - 420.748.033.198 1.624.198.213.447 Oil palm Karet 653.178.107.757 - (10.726.936.065) 250.925.593.001 893.376.764.693 Rubber Tanaman lainnya 31.453.490.101 - - 1.827.024 31.455.317.125 Other plantation

Total biaya perolehan 1.888.081.778.107 - (10.726.936.065) 671.675.453.223 2.549.030.295.265 Total cost

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization: Kelapa sawit 210.408.975.386 64.189.784.069 - - 274.598.759.455 Oil palm Karet 135.028.695.673 34.499.790.858 (7.891.366.301) - 161.637.120.230 Rubber Tanaman lainnya 8.778.745.337 585.909.592 - - 9.364.654.929 Other plantation

Total akumulasi amortisasi 354.216.416.396 99.275.484.519 (7.891.366.301) - 445.600.534.614 Total accumulated amortization

Penurunan nilai - (4.821.952.362) - - (4.821.952.362) Impairment

Nilai buku neto 1.533.865.361.711 2.098.607.808.289 Net book value

Page 77: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 12. PLANTATIONS (continued) b. Tanaman belum menghasilkan b. Immature plantations

2015 2014

Saldo awal 2.577.385.253.657 2.547.120.934.564 Beginning balance

Tambahan biaya pengembangan 296.773.663.908 451.921.314.029 Additional development costs Kapitalisasi beban keuangan Capitalization of borrowing costs (Catatan 32) 235.536.446.112 250.018.458.287 (Note 32)

3.109.695.363.677 3.249.060.706.880 Dikurangi: Less:

Reklasifikasi ke tanaman (807.139.491.857) (671.675.453.223) Reclassification to mature menghasilkan plantations Penghapusan (7.543.802) - Disposal

(807.147.035.659) (671.675.453.223)

Saldo akhir 2.302.548.328.018 2.577.385.253.657 Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, komposisi luas areal dalam hektar tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan untuk setiap jenis tanaman adalah sebagai berikut (tidak diaudit):

As of December 31, 2015 and 2014, composition of area in hectares of mature plantations and immature plantations for each plantation type are as follows (unaudited):

2015 2014

Tanaman Tanaman Tanaman Belum Tanaman Belum Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan (Hektar)/ (Hektar)/ (Hektar)/ (Hektar)/ Mature Immature Mature Immature Plantations Plantations Plantations Plantations Tanaman (Hectares) (Hectares) (Hectares) (Hectares) Plantation

Kelapa sawit 34.958 976 33.452 2.939 Oil palm Karet 18.961 15.170 15.901 18.811 Rubber Tanaman lainnya 1.438 1.438 Other plantation Total 55.357 16.146 50.791 21.750 Total

Page 78: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS Mutasi tahun 2015 Movements in 2015 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya perolehan: Cost: Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 193.212.347.167 3.389.678.441.342 - 79.948.930.330 3.662.839.718.839 Land Mesin dan peralatan 2.220.409.896.138 136.013.259.086 (597.420.109) - 2.355.825.735.115 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 371.359.050.084 14.725.351.886 (14.300.350) 47.319.124.669 433.389.226.289 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 301.542.399.132 3.885.261.376 (16.023.109) - 305.411.637.399 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 212.605.898.385 4.392.047.545 (77.289.043) - 216.920.656.887 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 134.115.880.832 15.997.861.931 (187.507.244) (16.286.811.491) 133.639.424.028 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 108.060.149.541 378.133.001 (1.129.012.479) - 107.309.270.063 equipments Aset tetap lain-lain 920.478.000 709.653.500 - - 1.630.131.500 Other fixed assets Aset dalam penyelesaian: Construction in progress: Bangunan dan prasarana 50.642.340.798 27.085.337.815 - (47.319.124.669) 30.408.553.944 Buildings and infrastructures Lain-lain 35.066.362.534 48.345.959.542 - (63.662.118.839) 19.750.203.237 Others Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 88.241.201.019 - - - 88.241.201.019 equipments Mesin dan peralatan 6.299.813.500 - - - 6.299.813.500 Machineries and equipments Total biaya perolehan 3.722.475.817.130 3.641.211.307.024 (2.021.552.334) - 7.361.665.571.820 Total cost

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Kepemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 1.283.615.004.052 146.392.092.312 (278.054.733) - 1.429.729.041.631 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 199.747.575.878 14.281.063.910 (10.503.888) - 214.018.135.900 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 113.106.505.917 17.382.119.502 (16.024.093) - 130.472.601.326 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 177.472.157.156 10.940.816.491 (48.963.531) - 188.364.010.116 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 70.952.577.259 1.024.303.406 (66.438.335) - 71.910.442.330 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 82.911.220.173 11.350.552.720 (644.003.125) - 93.617.769.768 equipments

Aset tetap lain-lain 42.718.100 143.206.009 - - 185.924.109 Other fixed assets Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 54.410.637.190 17.176.663.684 - - 71.587.300.874 equipments Mesin dan peralatan 854.239.652 449.724.241 - - 1.303.963.893 Machineries and equipments

Total akumulasi penyusutan 1.983.112.635.377 219.140.542.275 (1.063.987.705) - 2.201.189.189.947 Total accumulated depreciation

Nilai buku neto 1.739.363.181.753 5.160.476.381.873 Net book value

Mutasi tahun 2014 Movements in 2014 Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Biaya perolehan: Cost: Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 185.984.387.443 6.996.339.566 (16.229.985) 247.850.143 193.212.347.167 Land Mesin dan peralatan 2.081.194.898.898 156.454.289.950 (17.486.152.404) 246.859.694 2.220.409.896.138 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 327.958.378.124 44.001.168.019 - (600.496.059) 371.359.050.084 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 287.322.158.399 14.114.786.471 - 105.454.262 301.542.399.132 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 210.832.845.965 7.988.634.591 (5.622.204.171) (593.378.000) 212.605.898.385 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 88.557.197.927 44.183.078.868 - 1.375.604.037 134.115.880.832 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 100.091.673.375 15.354.114.283 (7.420.639.117) 35.001.000 108.060.149.541 equipments

Aset tetap lain-lain - 568.478.000 - 352.000.000 920.478.000 Other fixed assets Aset dalam penyelesaian: Construction in progress: Bangunan dan prasarana 42.720.890.971 19.412.478.610 (10.666.383.849) (824.644.934) 50.642.340.798 Buildings and infrastructures Lain-lain - 35.066.362.534 - - 35.066.362.534 Others Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation

lainnya 88.076.201.019 165.000.000 - - 88.241.201.019 equipments Mesin dan peralatan 6.299.813.500 - - - 6.299.813.500 Machineries and equipments Total biaya perolehan 3.419.038.445.621 344.304.730.892 (41.211.609.526) 344.250.143 3.722.475.817.130 Total cost

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Kepemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 1.162.940.948.263 137.472.719.244 (17.427.805.083) 629.141.628 1.283.615.004.052 Machineries and equipments Bangunan dan prasarana 188.982.041.314 11.366.030.617 - (600.496.053) 199.747.575.878 Buildings and infrastructures Jalan, jembatan dan saluran 96.502.079.644 16.604.426.273 - - 113.106.505.917 Roads, bridges and tunnels Peralatan pertanian dan kantor 169.891.690.032 13.237.157.830 (5.658.575.706) 1.885.000 177.472.157.156 Farming and office equipments

Peralatan lainnya 59.268.480.474 11.673.130.360 - 10.966.425 70.952.577.259 Other equipments Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation

lainnya 76.562.731.655 10.686.413.205 (4.297.690.687) (40.234.000) 82.911.220.173 equipments Aset tetap lain-lain - 42.718.100 - - 42.718.100 Other fixed assets Aset sewa pembiayaan Finance lease assets Kendaraan dan alat pengangkutan Vehicles and other transportation lainnya 36.752.396.986 17.623.490.204 - 34.750.000 54.410.637.190 equipments Mesin dan peralatan 440.527.342 449.725.310 - (36.013.000) 854.239.652 Machineries and equipments

Total akumulasi penyusutan 1.791.340.895.710 219.155.811.143 (27.384.071.476) - 1.983.112.635.377 Total accumulated depreciation

Nilai buku neto 1.627.697.549.911 1.739.363.181.753 Net book value

Page 79: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2015, bangunan,

mesin, peralatan, dan kendaraan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp2.977.206.012.821 (2014: Rp2.564.047.927.040). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut.

As of December 31, 2015, certain buildings, machineries, equipments, and vehicles are insured against losses from fire and other risks under a blanket policy amounting to Rp2,977,206,012,821 (2014: Rp2,564,047,927,040). The management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada kejadian atau perubahan yang mengindikasikan adanya suatu penurunan nilai atas aset tetap.

Based on the evaluation of the management as of December 31, 2015 and 2014, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment of fixed assets.

Beban penyusutan aset tetap dibebankan pada: Depreciation expense of fixed assets is charged to:

2015 2014

Beban pokok penjualan 212.545.489.541 212.040.858.594 Cost of goods sold Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 29) 6.595.052.734 7.114.952.549 (Note 29)

Total 219.140.542.275 219.155.811.143 Total

Aset tetap tertentu dan HGU beserta seluruh aset

yang ada di atasnya di beberapa unit/kebun Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 16) dan utang bank jangka panjang (Catatan 22).

Certain fixed assets and HGU and all of the assets over the land of certain business unit are used as collateral for short-term bank loan (Note 16) and long-term bank loan (Note 22).

Termasuk dalam penambahan aset tetap tanah pada tahun 2015 adalah hasil revaluasi tanah yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Iwan Bachron dan Rekan dalam laporan-laporannya No. 085/IDR-T3/PEN/II/2016, 086/IDR-T3/PEN/II/2016, dan 087/IDR-T3/PEN/II/2016, seluruhnya tertanggal 25 Februari 2016. Selisih penilaian kembali tanah sebesar Rp3.373.543.773.760 dicatat sebagai penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Included in addition of fixed assets land in 2015 is the result of revaluation of land which is done by an Independent Appraiser Iwan Bachron and Partners in its reports No. 085/IDR-T3/PEN/II/2016, 086/IDR-T3/PEN/II/2016, and 087/IDR-T3/PEN/II/2016, all of them dated February 25, 2016. The difference of land revaluation amounted to Rp3,373,543,773,760 was recorded as other comprehensive income in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Perusahaan memiliki beberapa HGU atas tanah

seluas 78.104 hektar yang tersebar di berbagai wilayah Republik Indonesia yang berjangka waktu 20 sampai dengan 35 tahun.

The Company has several HGU of 78,104 hectares located in several areas in the Republic of Indonesia, for a period of 20 years until 35 years.

Page 80: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

14. PEMBIBITAN 14. NURSERY Mutasi pembibitan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The mutations of nursery for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Saldo awal tahun 23.079.123.630 29.564.102.228 Balance at beginning of year Penambahan 1.480.351.423 12.938.065.505 Additions Pengurangan (6.176.835.826) (19.423.044.103) Deductions

Saldo akhir tahun 18.382.639.227 23.079.123.630 Balance at end of year

Pembibitan merupakan biaya kegiatan pembibitan

kelapa sawit dan karet sebelum dipindahkan ke areal yang akan ditanami.

Nursery represents costs incurred in the preparation of oil palm and rubber seedlings before being transferred to the area to be planted.

15. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 15. OTHER NON-CURRENT ASSETS

2015 2014

Beban tangguhan 118.998.766.719 13.560.921.866 Deferred charges Piutang kemitraan 61.801.263.896 50.872.169.247 Partnership receivables Uang muka kontraktor 23.186.799.002 - Advances for contractors Piutang tebu rakyat 11.335.813.376 10.762.069.302 Sugarcane farmers receivables Lain-lain 2.099.748.120 15.264.648 Others

Total 217.422.391.113 75.210.425.063 Total

Beban tangguhan Deferred charges Beban tangguhan merupakan biaya kegiatan

pembibitan tebu sebelum dipindahkan ke areal lahan yang akan ditanami. Biaya ini terdiri dari biaya pengadaan kecambah, biaya pemeliharaan bibit, gaji/upah, penelitian, seleksi dan biaya lainnya.

Deferred charges represent cost incurred in the preparation of sugarcane seedlings before being transferred to the area to be planted. The costs consist of the acquisition of the sprout, seedlings upkeeping, salary/wage, research, selection and other expenses.

Piutang kemitraan Partnership receivables Piutang kemitraan merupakan beban

pengembangan lahan dengan skema kemitraan dengan petani kelapa sawit.

Partnership receivables represent land development costs with partnership scheme with oil palm farmers.

Uang muka kontraktor Advances for contractors Uang muka kontraktor merupakan uang muka atas

pengadaan aset tetap Perusahaan. Advances for contractors represent advances on

acquisitions of fixed assets of the Company. Piutang tebu rakyat Sugarcane farmers receivables Piutang tebu rakyat merupakan beban

pengembangan kebun tebu milik petani tebu. Sugarcane farmers receivables represent

development costs of sugarcane field of sugarcane farmers.

Page 81: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

16. UTANG BANK JANGKA PENDEK 16. SHORT-TERM BANK LOANS Utang bank jangka pendek merupakan pinjaman

dari bank kepada Perusahaan untuk modal kerja, dengan rincian sebagai berikut:

Short-term bank loans are obtained from banks for working capitals of the Company, with details as follows:

Jumlah Batas Batas Jangka Waktu Pinjaman Maksimum/ Pinjaman/ Jumlah/ Maximum End of Amount

Kreditor/Creditors Credit Limit Availability Period 2015 2014

Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Government-related entities

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

554.000.000.000 28 Oktober 2016/ October 28, 2016

554.000.000.000 254.000.000.000

Indonesia Eximbank 314.000.000.000 28 Oktober 2016/ October 28, 2016

303.942.746.314 303.942.746.314

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

246.000.000.000 28 Oktober 2016/ October 28,2016

246.000.000.000 246.000.000.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

186.000.000.000 28 Oktober 2016/ October 28, 2016

186.000.000.000 186.000.000.000

Total/Total 1.289.942.746.314 989.942.746.314

Suku Bunga Interest Rate

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015, pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 10,00% - 10,50% (2014: antara 10,00% - 10,50%).

For the year ended December 31, 2015, the loans denominated in Rupiah bear annual interest rate ranging from 10.00% - 10.50% (2014: from 10.00% - 10.50%).

Jaminan Collateral Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh Perusahaan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu dan HGU.

As of December 31, 2015 and 2014, all credit facilities obtained by the Company are secured by trade receivables, inventories, certain fixed assets and HGU.

Pembatasan-pembatasan Covenants Perjanjian pinjaman-pinjaman Perusahaan di atas

mensyaratkan beberapa pembatasan, antara lain memberi dan memperoleh pinjaman baru tanpa persetujuan sebelumnya dari kreditur lain, mengikatkan diri sebagai penjamin atau menjaminkan asetnya dan memindahtangankan barang jaminan.

Credit agreements covering the loans of the Company mentioned above provide several negative covenants, such as, granting of and obtaining new loans without prior consent from the other creditors, engage as guarantor or pledge their assets and transfer the collateral.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman Compliance with Loan Covenants Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan pinjaman-pinjaman utang bank jangka pendek seperti disebutkan dalam perjanjian kredit.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all of the covenants of the short-term bank loans as stipulated in the loan agreements.

Page 82: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

17. UTANG USAHA 17. TRADE PAYABLES

2015 2014

Pihak ketiga 960.580.911.953 639.647.315.662 Third parties

Pihak berelasi (Catatan 8) 90.834.460.524 76.360.442.269 Related party (Note 8)

Total 1.051.415.372.477 716.007.757.931 Total

18. UTANG LAIN-LAIN 18. OTHER PAYABLES

2015 2014

Pihak ketiga 143.817.395.736 40.846.057.386 Third parties Pihak berelasi (Catatan 8) 21.896.996.010 14.279.724.176 Related party (Note 8)

Total 165.714.391.746 55.125.781.562 Total

19. UANG MUKA PELANGGAN 19. ADVANCES FROM CUSTOMERS

2015 2014

Pihak ketiga 414.313.325.285 524.459.319.760 Third parties

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2015 2014

Perusahaan: The Company: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 29 - 88.536.397.485 Article 29 PPN 61.310.403.563 37.738.619.325 VAT

Total 61.310.403.563 126.275.016.810 Total

b. Tagihan pajak b. Claims for tax refund

2015 2014

Perusahaan: The Company: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 5.320.163.422 5.320.163.422 Article 21 Pasal 29 13.505.133.493 - Article 29

PPN 201.949.790.496 201.949.790.496 VAT

Total 220.775.087.411 207.269.953.918 Total

Page 83: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

c. Utang pajak c. Taxes payables

2015 2014

Perusahaan: The Company: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 2.452.083.677 5.280.965.588 Article 21 Pasal 23 - 1.372.352.425 Article 23 Pasal 25 - 1.921.102.683 Article 25

Pajak bumi dan bangunan - 1.457.346.186 Land and building tax

Subtotal 2.452.083.677 10.031.766.882 Subtotal

Entitas Anak: Subsidiaries: Pajak penghasilan Income tax

Pasal 21 2.225.278 489.612 Article 21 Pasal 23 1.327.273 - Article 23 Pasal 29 33.411.861 56.971.765 Article 29

Subtotal 36.964.412 57.461.377 Subtotal

Total 2.489.048.089 10.089.228.259 Total

d. Beban pajak penghasilan d. Income tax expense

Rincian beban pajak penghasilan adalah

sebagai berikut: The details of income tax expense are as

follows: Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

2015 2014

Perusahaan: The Company: Kini 1.415.529.001 - Current Tangguhan 7.704.019.497 45.365.780.931 Deferred

Subtotal 9.119.548.498 45.365.780.931 Subtotal

Entitas Anak: Subsidiaries: Kini - 68.971.765 Current Tangguhan (33.224.569) (1.117.758) Deferred

Subtotal (33.224.569) 67.854.007 Subtotal

Total 9.086.323.929 45.433.634.938 Total

Page 84: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

d. Beban pajak penghasilan (lanjutan) d. Income tax expense (continued)

Komponen utama dari beban pajak

penghasilan adalah sebagai berikut: The primary components of income tax

expense are as follows:

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

2015 2014

Dibebankan ke laba rugi Charged to profit or loss Pajak kini Current tax

Tahun berjalan - 68.971.765 Current year Penyesuaian Adjustment in respect

tahun sebelumnya 1.415.529.001 - of the previous years

Subtotal 1.415.529.001 68.971.765 Subtotal

Pajak tangguhan Deferred tax

Tahun berjalan 7.450.991.259 45.364.663.173 Current year Penyesuaian Adjustment in respect

tahun sebelumnya 219.803.669 - of the previous years

Subtotal 7.670.794.928 45.364.663.173 Subtotal

Beban pajak penghasilan Income tax expense yang dilaporkan pada laporan reported in the laba rugi dan penghasilan consolidated statement of komprehensif lain profit or loss and other konsolidasian 9.086.323.929 45.433.634.938 comprehensive income

Dibebankan ke penghasilan Charged to other comprehensive

komprehensif lain income Pajak tangguhan Deferred tax Laba (rugi) pengukuran kembali atas Remeasurement gain (loss) on liabilitas imbalan kerja 31.907.515.626 (44.894.170.699) employee benefits liability

Page 85: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) e. Pajak kini e. Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan dengan taksiran rugi pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax expense with the estimated tax loss for the years ended December 31, 2015 and 2014, is as follows:

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

2015 2014

Laba (rugi) sebelum beban pajak 55.456.043.387 (550.903.886.691) Profit (loss) before income penghasilan tax expense

Rugi (laba) entitas anak Loss (profit) of subsidiaries sebelum pajak 2.163.673.850 (309.890.035) before tax

Laba (rugi) Perusahaan sebelum Profit (loss) before income tax expense beban pajak penghasilan 57.619.717.237 (551.213.776.726) attributable to the Company

Ditambah/(dikurangi) Additions/(deductions) Beda waktu: Temporary differences: Sewa pembiayaan 2.831.280.406 (2.697.857.409) Finance lease Klaim asuransi - 6.990.249.518 Insurance claims Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment nilai piutang - 1.166.314.692 of receivables Kerugian penurunan nilai penyertaan saham - 784.281.279 Impairment loss of investment Pemulihan atas imbalan kerja (27.396.707.970) (131.400.596.357) Recovery of employee benefits Beban gaji yang dikapitalisasi ke tanaman belum Salary expenses capitalized menghasilkan (36.056.943.139) (47.379.407.872) to immature plantations Penyusutan dan amortisasi (74.383.251.821) (79.653.642.942) Depreciation and amortization

Total beda waktu (135.005.622.524) (252.190.659.091) Total temporary differences

Beda tetap: Permanent differences: Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan 23.574.995.763 754.995.882.772 Non-deductible expenses Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan Income already subjected yang bersifat final (51.257.849.683) (21.439.767.646) to final tax

Total beda tetap (27.682.853.920) 733.556.115.126 Total permanent differences

Taksiran rugi pajak - Estimated tax loss - Perusahaan (105.068.759.207) (69.848.320.691) Company Akumulasi rugi pajak - Tax loss carryforward - awal tahun (116.120.320.859) (46.272.000.168) beginning of year

Akumulasi rugi pajak - Tax loss carryforward - akhir tahun (221.189.080.066) (116.120.320.859) end of year

Page 86: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) e. Pajak kini (lanjutan) e. Current tax (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan dengan taksiran rugi pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The reconciliation between income before income tax expense with the estimated tax loss for the years ended December 31, 2015 and 2014, is as follows: (continued)

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

2015 2014

Taksiran beban pajak penghasilan - Estimated income tax expense - Perusahaan - - Company Taksiran beban pajak penghasilan - Estimated income tax expense - Entitas Anak - 68.971.765 Subsidiaries

Taksiran beban pajak penghasilan - Estimated income tax expense - Kelompok Usaha - 68.971.765 Group

Pajak dibayar di muka - Perusahaan Prepaid taxes - Company Pajak penghasilan: Income tax:

Pasal 25 - 28.858.009.536 Article 25

- 28.858.009.536

Pajak dibayar di muka - Entitas Anak Prepaid taxes - Subsidiaries Pajak penghasilan: Income tax:

Pasal 25 - 12.000.000 Article 25

- 12.000.000

Lebih bayar pajak penghasilan Overpayment of corporate badan - Perusahaan - (28.858.009.536) income tax - Company Kurang bayar pajak penghasilan Underpayment of corporate badan - Entitas Anak - 56.971.765 income tax - Subsidiaries

Lebih bayar pajak penghasilan Overpayment of corporate badan - Kelompok Usaha - (28.801.037.771) income tax - Group

Perhitungan pajak Perusahaan untuk tahun 2015 di atas akan dilaporkan dalam SPT PPh Badan 2015.

The tax calculation of the Company for the year 2015 will be reported by the Company in its 2015 annual income tax return (SPT).

Page 87: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) f. Pajak tangguhan f. Deferred tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan neto adalah sebagai berikut:

The details of net deferred tax assets (liabilities) are as follows:

31 Desember Dikreditkan Penyesuaian 2014 (Disajikan (dibebankan) atas pajak kembali - tidak ke penghasilan tangguhan diaudit komprehensif tahun (Catatan 4))/ Dikreditkan lain/ sebelumnya/ December 31, (dibebankan) ke Credited Adjustment in 2014 laba atau rugi/ (charged) to respect of 31 Desember (As restated - Credited other deferred 2015/ unaudited (charged) to comprehensive income tax of December 31, (Note 4)) profit or loss income previous years 2015

Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 278.289.858.493 (6.849.176.993) (31.907.515.626) (219.803.669) 239.313.362.205 liability Akumulasi rugi pajak 29.030.080.215 26.267.189.802 - - 55.297.270.017 Tax loss carryforward Allowance Penyisihan atas penurunan for impairment nilai piutang 1.649.183.041 - - - 1.649.183.041 of receivables Kerugian penurunan nilai Impairment loss of penyertaan saham 196.070.320 - - - 196.070.320 investment Allowance Penyisihan persediaan for obsolescence usang 104.444 - - - 104.444 of inventories

Total 309.165.296.513 19.418.012.809 (31.907.515.626) (219.803.669) 296.455.990.027 Total

Liabilitas pajak Deferred tangguhan tax liabilities Sewa pembiayaan (1.521.986.353) 707.820.103 - - (814.166.250) Finance lease Penyertaan saham jangka panjang (1.823.714.475) - - - (1.823.714.475) Long-term investment Depreciation and Penyusutan dan amortisasi (92.086.281.406) (27.610.048.740) - - (119.696.330.146) amortization

Total (95.431.982.234) (26.902.228.637) - - (122.334.210.871) Total

Total - Perusahaan 213.733.314.279 (7.484.215.828) (31.907.515.626) (219.803.669) 174.121.779.156 Total - Company

Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Depreciation and Penyusutan dan amortisasi - 32.349.166 - - 32.349.166 amortization Sewa pembiayaan 1.117.758 875.403 - - 1.993.161 Finance lease

Total - Entitas Anak 1.117.758 33.224.569 - - 34.342.327 Total - Subsidiaries

Aset pajak Deferred tangguhan, neto 213.734.432.037 174.156.121.483 tax assets, net

Page 88: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) f. Pajak tangguhan (lanjutan) f. Deferred tax (continued)

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan neto adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of net deferred tax assets (liabilities) are as follows: (continued)

31 Desember Dikreditkan Penyesuaian 31 Desember 2013 (Disajikan (dibebankan) atas pajak 2014 (Disajikan kembali - tidak ke penghasilan tangguhan kembali - tidak diaudit komprehensif tahun diaudit (Catatan 4))/ Dikreditkan lain/ sebelumnya/ (Catatan 4))/ December 31, (dibebankan) ke Credited Adjustment in December 31, 2013 laba atau rugi/ (charged) to respect of 2014 (As restated - Credited other deferred (As restated - unaudited (charged) to comprehensive income tax of unaudited (Note 4)) profit or loss income previous years (Note 4))

Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 266.026.033.214 (32.630.345.420) 44.894.170.699 - 278.289.858.493 liability Akumulasi rugi pajak 11.568.000.042 17.462.080.173 - - 29.030.080.215 Tax loss carryforward Allowance Penyisihan atas penurunan for impairment nilai piutang 1.357.604.369 291.578.672 - - 1.649.183.041 of receivables Kerugian penurunan nilai Impairment loss of penyertaan saham - 196.070.320 - - 196.070.320 investment Allowance Penyisihan persediaan for obsolescence usang 104.444 - - - 104.444 of inventories

Total 278.951.742.069 (14.680.616.255) 44.894.170.699 - 309.165.296.513 Total

Liabilitas pajak Deferred tangguhan tax liabilities Klaim asuransi (1.747.562.380) 1.747.562.380 - - - Insurance claims Sewa pembiayaan (847.522.001) (674.464.352) - - (1.521.986.353) Finance lease Penyertaan saham jangka panjang (1.823.714.475) - - - (1.823.714.475) Long-term investment Depreciation and Penyusutan dan amortisasi (60.328.018.702) (31.758.262.704) - - (92.086.281.406) amortization

Total (64.746.817.558) (30.685.164.676) - - (95.431.982.234) Total

Total - Perusahaan 214.204.924.511 (45.365.780.931) 44.894.170.699 - 213.733.314.279 Total - Company

Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Sewa pembiayaan - 1.117.758 - - 1.117.758 Finance lease

Total - Entitas Anak - 1.117.758 - - 1.117.758 Total - Subsidiaries

Aset pajak Deferred tangguhan, neto 214.204.924.511 213.734.432.037 tax assets, net

Page 89: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) f. Pajak tangguhan (lanjutan) f. Deferred tax (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense which is calculated at the tax rates from profit before income tax expense and income tax expense as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

2015 2014

Laba (rugi) sebelum beban pajak 55.456.043.387 (550.903.886.691) Profit (loss) before income penghasilan tax expense

Rugi (laba) entitas anak Loss (profit) of subsidiaries sebelum pajak 2.163.673.850 (309.890.035) before tax

Laba (rugi) Perusahaan sebelum Profit (loss) before income tax expense beban pajak penghasilan 57.619.717.237 (551.213.776.726) attributable to the Company

Beban pajak penghasilan dihitung Income tax expense calculated berdasarkan tarif pajak berlaku 14.404.929.309 (137.803.444.182) at the applicable tax rates

Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan 5.893.748.940 188.748.970.693 Non-deductible expenses

Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan Income already yang bersifat final (12.814.462.421) (5.359.941.911) subjected to final tax

Koreksi - (219.803.669) Correction Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment in respect of corporate

badan tahun sebelumnya 1.415.529.001 - income tax of the previous years Penyesuaian atas pajak tangguhan Adjustment in respect of deferred

tahun sebelumnya 219.803.669 - tax of the previous years

Total beban pajak penghasilan - Total income tax expense - Perusahaan 9.119.548.498 45.365.780.931 Company Total beban pajak penghasilan - Total income tax expense - Entitas Anak (33.224.569) 67.854.007 Subsidiaries

Total beban pajak penghasilan - Total income tax expense - Kelompok Usaha 9.086.323.929 45.433.634.938 Group

Page 90: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) g. Surat ketetapan pajak g. Tax assessment letters

i. Pada tanggal 15 April 2015, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00020/406/13/051/15 dari Kantor Pajak terkait tagihan pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013. Berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut, Kantor Pajak setuju untuk mengembalikan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp44.757.725.455 dari tagihan pajak penghasilan badan semula sebesar Rp46.173.254.456. Perusahaan menyetujui hasil pemeriksaan pajak dan membebankan selisihnya sebesar Rp1.415.529.001 pada akun "Beban Pajak Penghasilan" dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kantor Pajak setuju mengkompensasikan atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp44.757.725.455 dengan kekurangan pembayaran pajak yang berasal dari beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar sebesar Rp3.701.826. Kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp44.754.023.629 diterima Perusahaan pada tanggal 21 Mei 2015.

i. On April 15, 2015, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00020/406/13/051/15 from the Tax Office pertaining to a claim for corporate income tax refund for fiscal year 2013. Based on the said tax assessment letter, the Tax Office agreed to refund the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2013 amounting to Rp44,757,725,455 from the original claim of Rp46,173,254,456. The Company agreed with the result of the tax assessment and charged the remaining balance of Rp1,415,529,001 to "Income Tax Expense" account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The Tax Office agreed to offset the overpayment of corporate income tax amounting to Rp44,757,725,455 with the tax underpayments arising from several tax assessment letters amounting to Rp3,701,826. The tax overpayment amounting to Rp44,754,023,629 was received by the Company on May 21, 2015.

ii. Pada tanggal 1 Februari 2016, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00001/406/14/051/16 dari Kantor Pajak terkait tagihan pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp28.858.009.536. Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, kelebihan pembayaran pajak tersebut belum diterima Perusahaan dan dicatat sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

ii. On February 1, 2016, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00001/406/14/051/16 from the Tax Office pertaining to a claim for corporate income tax refund for fiscal year 2014 amounting to Rp28,858,009,536. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the tax overpayment has not been received by the Company and is recorded as part of “Other Receivables - Third Parties” in the consolidated statement of financial position.

iii. Pada tanggal 25 September 2008,

Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak (”DJP”) No. S-156/WPJ.19/KP.0304/2008 yang menyatakan bahwa Perusahaan memiliki kekurangan pembayaran PPN sebesar Rp45.850.662.067 dari surat ketetapan pajak kurang bayar dan surat tagihan pajak tahun 2001 - 2003. DJP meminta agar kekurangan pembayaran tersebur dilunasi sebelum dikeluarkan surat sita. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut karena mereka berpendapat bahwa Perusahaan telah membayar liabilitas pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (”KPP”) Bandar Lampung, sehingga tidak terdapat liabilitas yang harus diakui dalam laporan keuangan tahun 2009.

iii. On September 25, 2008, the Company received a notification letter from the Directorate General of Tax (“DGT”) No. S-156/WPJ.19/KP.0304/2008 stating that the Company had VAT underpayment amounting to Rp45,850,662,067 from tax underpayment assessment letters and tax collection letters for fiscal year 2001 - 2003. DGT requested the payment for these underpayments were made before the issuance of confiscation letters. The management did not agree with this assessment because they believed that the Company had paid its tax liabilities to Bandar Lampung Tax Office, so there was no liability that should be recognized in the 2009 financial statements.

Page 91: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Sesuai dengan risalah rapat yang diadakan tanggal 4 Februari 2009 antara Perusahaan dengan DJP, KPP Bandar Lampung, KPP Metro Lampung, KPP BUMN, dan Kementerian BUMN, Perusahaan akan mengajukan usulan kepada Menteri BUMN dan Menteri Keuangan agar seluruh kekurangan pembayaran PPN tersebut termasuk sanksi administrasi terkait dapat ditanggung oleh pemerintah.

In accordance with the minutes of meeting held on February 4, 2009 between the Company and DGT, Bandar Lampung Tax Office, Metro Lampung Tax Office, BUMN Tax Office, and the Ministry of BUMN, the Company will submit a proposal to the Minister of BUMN and the Minister of Finance that all VAT underpayments and related administrative penalty will be paid by the government.

Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan membayar kekurangan pembayaran PPN tahun pajak 2001 - 2003 sebesar Rp1.241.777.668 sehingga saldo PPN kurang bayar menjadi Rp44.608.884.699.

On April 8, 2009, the Company paid VAT underpayment for fiscal year 2001 - 2003 amounting to Rp1,241,777,668 and thus, the balance of VAT underpayment was Rp44,608,884,699.

Pada tanggal 7 Juli 2009, Menteri BUMN mengajukan usulan agar PPN kurang bayar Perusahaan ditanggung pemerintah melalui surat No. S-464/MBU/2009. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, belum ada tanggapan tertulis dari Menteri Keuangan. Pada tanggal 29 Januari 2010, Menteri BUMN mengajukan kembali permohonan pembebasan kewajiban Perusahaan untuk melunasi kekurangan pembayaran PPN melalui surat No. S-69/MBU/2010 kepada Menteri Keuangan dan belum mendapatkan tanggapan dari Menteri Keuangan.

On July 7, 2009, Minister of BUMN proposed the Company’s VAT underpayments to be paid by the government through its letter No. S-464/MBU/2009. However, as of December 31, 2009, no written response were made by the Minister of Finance. On January 29, 2010, Minister of BUMN reapply for an exemption for the Company’s VAT underpayments through its letter No. S-69/MBU/2010 to the Minister of Finance and has not received a response yet.

Pada tanggal 3 Mei 2010, Perusahaan menerima surat tagihan pajak dari DJP No. 0006/109/01/051/10 yang menyatakan Perusahaan memiliki kekurangan pembayaran PPN sebesar Rp5.304.079.077. Per tanggal 31 Desember 2010, saldo PPN kurang bayar yang tersisa sebesar Rp49.912.963.776 telah dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun pajak 2008 dan 2009 masing-masing sebesar Rp48.115.480.507 dan Rp1.797.483.269.

On May 3, 2010, the Company received tax collection letter from DGT No. 0006/109/01/051/10 stating that the Company had VAT underpayment amounting to Rp5,304,079,077. As of December 31, 2010, the remaining VAT underpayment amounting to Rp49,912,963,776 has been compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2008 and 2009 amounting to Rp48,115,480,507 and Rp1,797,483,269, respectively.

Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima surat tagihan pajak dari DJP No. 0001-0008/109/03/051/11 yang menyatakan Perusahaan memiliki kekurangan pembayaran PPN sebesar Rp51.668.470.775. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas kekurangan pembayaran tersebut sebesar Rp17.233.249.169 dan sisanya sebesar Rp34.435.221.606 dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun pajak 2009 dan pajak penghasilan pasal 21 tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp25.968.529.319 dan Rp8.466.692.287.

On May 5, 2011, the Company received tax collection letters from DGT No. 0001-0008/109/03/051/11 stating that the Company had VAT underpayment amounting to Rp51,668,470,775. The Company had paid the underpayment amounting to Rp17,233,249,169 and the remaining Rp34,435,221,606 was compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009 and income tax article 21 for fiscal year 2008 amounting to Rp25,968,529,319 and Rp8,466,692,287, respectively.

Page 92: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Pada tanggal 12 Maret 2012, Perusahaan menggugat KPP BUMN di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan penerbitan surat-surat tagihan pajak tersebut karena menurut Perusahaan, penerbitan dilakukan tanpa dasar.

On March 12, 2012, the Company has filed a lawsuit against the BUMN Tax Office in the South Jakarta District Court pertaining to the issuance of the aforementioned tax collection letters because the Company believed that the issuance were done without a basis.

Pada tanggal 3 Januari 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengeluarkan putusan sela yang menyatakan bahwa mereka tidak berwenang untuk memeriksa dan memutuskan gugatan yang diajukan oleh Perusahaan.

On January 3, 2013, the South Jakarta District Court issued an interim order which stated that they have no authority to examine and judge the lawsuit filed by the Company.

Kemudian, pada tanggal 17 Februari 2014, Perusahaan mengajukan kembali gugatan di Pengadilan Negeri Metro terhadap DJP/KPP BUMN sehubungan dengan penerbitan surat-surat tagihan pajak sesuai dengan tanda terima pengajuan gugatan No. 02/Pdt.6/2014. Pada tanggal 21 Juli 2014, Pengadilan Negeri Metro dalam putusan No. 02/Pdt.G/2014/PN.M menolak gugatan yang diajukan oleh Perusahaan.

Then, on February 17, 2014, the Company resubmit a lawsuit in the Metro District Court against DGT/BUMN Tax Office pertaining to the issuance of tax collection letters as stated in the lawsuit filing receipt No. 02/Pdt.6/2014. On July 21, 2014, the Metro District Court in its verdict No. 02/Pdt.G/2014/PN.M rejected the lawsuit filed by the Company.

Selanjutnya, Perusahaan mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang. Pada tanggal 2 September 2015, Pengadilan Tinggi Tanjung Karang dalam putusan No. 36/Pdt/2015/PT.Tjk menolak gugatan yang diajukan oleh Perusahaan.

Furthermore, the Compay filed an appeal in the Tanjung Karang High Court. On September 2, 2015, the Tanjung Karang High Court in its verdict No. 36/Pdt/2015/PT.Tjk rejected the lawsuit filed by the Company.

Pada tanggal 16 November 2015, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap keputusan Pengadilan Tinggi Tanjung Karang No. 36./Pdt/2015/PT.Tjk jo No. 02/Pdt.G/2014/PN.M. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Mahkamah Agung masih memproses peninjauan kembali tersebut.

On November 16, 2015, the Company filed a request for judicial review to the Supreme Court against the Tanjung Karang High Court’s verdict No. 36./Pdt/2015/PT.Tjk jo No. 02/Pdt.G/2014/PN.M. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Supreme Court is still processing the judicial review.

Page 93: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

iv. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar No. 00117-00128/207/08/051/10 dari DJP terkait PPN tahun pajak 2008 sebesar Rp94.331.089.324. Kemudian, Perusahaan menerima surat tagihan pajak terkait sanksi administrasi atas PPN Januari sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp5.518.273.676. Manajemen tidak setuju dengan ketetapan tersebut dengan alasan bahwa koreksi yang dilakukan tidak sesuai dengan Undang-undang PPN. Pada bulan Juli, Perusahaan mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak kurang bayar tersebut. Keberatan ini ditolak karena tidak memenuhi persyaratan formal.

iv. On April 26, 2010, the Company received tax assessment letters of underpayment No. 00117-00128/207/08/051/10 from DGT pertaining to VAT for fiscal year 2008 amounting to Rp94,331,089,324. Then, the Company received tax collection letter pertaining to administrative penalty for VAT in January to December 2008 amounting to Rp5,518,273,676. The management did not agree with the assessment because the corrections were not done in accordance with the VAT Law. In July, the Company filed an objection pertaining to these tax assessment letters of underpayment. This objection was rejected because it did not meet the formal requirements.

Selanjutnya, pada bulan September 2010, Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan surat ketetapan pajak kurang bayar atas PPN tahun pajak 2008 dengan alasan penerbitan surat ketetapan tersebut tidak sesuai dengan Undang-undang PPN.

Subsequently, in September 2010, the Company filed a request for cancellation of tax assessment letters of underpayment pertaining to VAT for fiscal year 2008 because the issuance of such assessment were not in accordance with the VAT Law.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 6 Januari 2011, DJP mengeluarkan surat keputusan yang menolak permohonan pembatalan tersebut. Atas penolakan ini, pada bulan Januari 2011, Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak.

On December 31, 2010 and January 6, 2011, DGT issued a decision letter rejecting the request for cancellation. Because of this rejection, in January 2011, the Company filed a lawsuit to the Tax Court.

Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menerima surat tagihan pajak dari DJP No. 00028-00039/109/08/051/11 terkait sanksi administrasi atas keterlambatan pembayaran PPN tahun pajak 2008 sebesar Rp12.342.848.371.

On May 5, 2011, the Company received tax collection letter from DGT No. 00028-00039/109/08/051/11 pertaining to administrative penalty for late payment of VAT for 2008 fiscal year amounting to Rp12,342,848,371.

Per tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membayar kekurangan pembayaran PPN tahun 2008 sebesar Rp65.475.320.912 dan sisanya sebesar Rp46.716.890.459 dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2009. Perusahaan juga mengakui beban pajak penghasilan sebesar Rp14.306.503.622.

As of December 31, 2011, the Company had paid the underpayment of VAT for fiscal year 2008 amounting to Rp65,475,320,912 and the remaining Rp46,716,890,459 was compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009. The Company has also recognized income tax expense amounting to Rp14,306,503,622.

Page 94: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Pada bulan Februari dan Maret 2012, Perusahaan menerima keputusan dari Pengadilan Pajak No. 36865-36869, 36710-36715 dan 36476/PP/M.XV/99/2012 yang menolak gugatan yang diajukan Perusahaan.

In February and March 2012, the Company received the Tax Court’s verdict No. 36865-36869, 36710-36715 and 36476/PP/M.XV/99/2012 which rejected the lawsuit filed by the Company.

Pada tanggal 14 Mei 2012 dan 22 April 2013, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Pajak yang menolak gugatan yang diajukan Perusahaan. Peninjauan kembali tersebut ditolak oleh Mahkamah Agung.

On May 14, 2012 and April 22, 2013, the Company filed a request for judicial review to the Supreme Court against the Tax Court’s verdict which rejected the lawsuit filed by the Company. This judicial review was rejected by the Supreme Court.

Pada bulan November 2015, Perusahaan kembali mengajukan peninjauan kembali tahap ke II dengan surat No. AKU/A/109-116/2015, AKU/A/120-121/2015 dan AKU/A/001-002/2016. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Mahkamah Agung masih memproses peninjauan kembali tersebut.

In November 2015, the Company filed a request for judicial review phase II through its letters No. AKU/A/109-116/2015, AKU/A/120-121/2015 and AKU/A/001-002/2016. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Supreme Court is still processing the judicial review.

v. Pada tanggal 10 Mei 2010, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak kurang bayar No. 00001/201/08/323/10 dari DJP terkait pajak penghasilan pasal 21 tahun pajak 2008 sebesar Rp12.387.634.092. Pada tanggal 5 Agustus 2010, Perusahaan melunasi kekurangan pembayaran tersebut.

Pada hari yang sama, Perusahaan

mengajukan keberatan kepada DJP melalui surat No. 7.9/A/177/2010. Pada tanggal 7 Juli 2011, DJP mengeluarkan surat keputusan No. Kep-478/WJP.28/2011 yang menerima sebagian keberatan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

v. On May 10, 2010, the Company received tax assessment letter of underpayment No. 00001/201/08/323/10 from DGT pertaining to income tax article 21 for fiscal year 2008 amounting to Rp12,387,634,092. On August 5, 2015, the Company paid the underpayment.

On the same day, the Company filed an objection to DGT through its letter No. 7.9/A/177/2010. On July 7, 2011, the DGT issued a decision letter No. Kep-478/WJP.28/2011 which accepted the part of the Company’s objection with the details as follows:

Semula/

Originally Rp.

Menjadi/ Become

Rp.

Selisih/ Differences

Rp.

Pokok

9.384.571.281

4.030.426.837

5.354.144.444

Principal

Bunga 3.003.062.811 1.289.736.588 1.713.326.223 Interest Total

12.387.634.092

5.320.163.425

7.067.470.667

Total

Page 95: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Karena keputusan ini, Perusahaan menerima pengembalian pokok beserta bunga masing-masing sebesar Rp7.067.470.667 dan Rp1.399.221.620 atas pelunasan kekurangan pembayaran pajak penghasilan pasal 21 tersebut. Pengembalian tersebut kemudian dikompensasi dengan tagihan-tagihan pajak perusahaan yang lain. Atas keputusan ini Perusahaan melakukan banding dengan surat No. 7.10/A/203/2010 tanggal 4 Oktober 2010.

Because of this decision, the Company received the refund of principal and related interest amounting to Rp7,067,470,667 and Rp1,399,221,620, respectively, for its payment for aforementioned income tax article 21 underpayment. Then, the refund was compensated with the Company’s other tax liabilities. Because of this decision, the Company filed an appeal with its letter No. 7.10/A/203/2010 dated October 4, 2010.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima putusan dari Pengadilan Pajak atas pengajuan permohonan banding tersebut.

Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not received any decision from the Tax Court related to the appeal.

vi. Pada tanggal 26 April 2010, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00030/406/08/051/10 dari DJP terkait pajak penghasilan badan tahun pajak 2008 sebesar Rp48.115.480.507. Perusahaan sendiri mencatat kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp61.620.614.000. Terdapat selisih sebesar Rp13.505.133.493. Perusahaan mengajukan surat permohonan pembatalan surat ketetapan pajak lebih bayar tersebut melalui surat No. 7.9/A/201/2010 tanggal 8 September 2010 dengan alasan penerbitannya tidak sesuai dengan Undang-undang Perpajakan.

vi. On April 26, 2010, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00030/406/08/051/10 from DGT pertaining to corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to Rp48,115,480,507. The Company itself recorded tax overpayment of corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to Rp61,620,614,000. There was a difference amounting to Rp13,505,133,493. The Company filed a request for cancellation of tax assessment letter of overpayment with its letter No. 7.9/A/201/2010 dated September 8, 2010 because the issuance of such assessment was not in accordance with the Tax Law.

Pada tanggal 1 Maret 2011, DJP mengeluarkan surat keputusan No. KEP-158/WPJ.19/BD.05/2011 yang menolak permohonan pembatalan tersebut. Atas penolakan ini, pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak melalui surat No. 7.9/A/69/2011.

On March 1, 2011, DGT issued a decision letter No. KEP-158/WPJ.19/BD.05/2011 rejecting the request for cancellation. Because of this rejection, on March 29, 2011, the Company filed a lawsuit to the Tax Court through its letter No 7.9/A/69/2011.

Pada tanggal 7 Februari 2013, Perusahaan menerima keputusan dari Pengadilan Pajak No. 42753/PP/M.XV/99/2013 yang menolak gugatan yang diajukan Perusahaan.

On February 7, 2013, the Company received the Tax Court’s verdict No. 42753/PP/M.XV/99/2013 which rejected the lawsuit filed by the Company.

Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Pajak yang menolak gugatan yang diajukan Perusahaan melalui surat No. 7.10/A/47/2013.

On April 22, 2013, the Company filed a request for judicial review to the Supreme Court against the Tax Court’s verdict which rejected the lawsuit filed by the Company through its letter No. 7.10/A/47/2013.

Page 96: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued) g. Surat ketetapan pajak (lanjutan) g. Tax assessment letters (continued)

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima putusan dari Mahkamah Agung atas pengajuan permohonan banding tersebut.

Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not received any decision from the Supreme Court related to the judicial review.

vii. Pada tanggal 12 April 2011, Perusahaan

menerima surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00017/406/09/051/11 dari DJP terkait pajak penghasilan badan tahun pajak 2009 sebesar Rp76.965.551.899. Perusahaan sendiri mencatat kelebihan pembayaran pajak untuk tahun pajak 2009 sebesar Rp77.087.233.154. Terdapat selisih sebesar Rp121.681.255. Kemudian, Perusahaan mengajukan keberatan melalui surat No. 710/A/115/2011 tanggal 9 Juni 2011.

vii. On April 12, 2011, the Company received tax assessment letter of overpayment No. 00017/406/09/051/11 from DGT pertaining to corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to Rp76,965,551,899. The Company itself recorded tax overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to Rp77,087,233,154. There was a difference amounting to Rp121,681,255. The Company filed an objection with its letter No. 710/A/115/2011 dated June 9, 2011.

Perusahaan juga menerima surat ketetapan pajak kurang bayar no. 00080/107/09/05/11 tanggal 7 April 2011 dan surat tagihan pajak No. 00108/107/09/051/10 untuk masa Desember 2009 dari DJP yang menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kekurangan pembayaran PPN tahun pajak 2009 masing-masing sebesar Rp2.482.247.592 dan Rp401.560. Kekurangan pembayaran ini dikompensasi dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun pajak 2009.

The Company also received tax assessment letter of underpayment no. 00080/107/09/05/11 dated April 7, 2011 and tax collection letter No. 00108/107/09/051/10 for fiscal month December 2009 from DGT stating that the Company had tax underpayments of VAT for fiscal year 2009 amounting to Rp2,482,247,592 and Rp401,560, respectively. These underpayments were compensated with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2009.

Pada tanggal 9 Juni 2011, Perusahaan mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak lebih bayar No. 00017/406/09/051/11 melalui suratnya No. 7.10/A/115/2011. Pada tanggal 31 Januari 2012, Perusahaan menerima surat pemberitahuan No. KEP-70/WPJ.19/2012 dari DJP yang menolak keberatan yang diajukan oleh Perusahaan.

On June 9, 2011, the Company filed an objection regarding the tax assessment letter of overpayment No. 00017/406/09/051/11 through its letter No. 7.10/A/115/2011. On January 31, 2012, the Company received a notification letter No. KEP-70/WPJ.19/2012 from DGT which rejected the objection filed by the Company.

Kemudian, pada tanggal 4 April 2012, Perusahaan mengajukan banding melalui suratnya No. 7.10/A/112/2012 ke Pengadilan Pajak terkait permohonan banding atas penolakan keberatan Perusahaan oleh DJP. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Pengadilan Pajak masih memproses banding tersebut.

On April 4, 2012, the Company filed an appeal through its letter No. 7.10/A/112/2012 to the Tax Court regarding the rejection of objection by DGT. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the Tax Court is still processing the appeal.

Page 97: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

21. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2015 2014

Bonus karyawan dan tantiem 51.991.000.000 53.366.494.023 Employee bonus and tantiem Gaji dan upah 45.028.550.448 47.092.819.693 Salaries and wages Beban bunga 13.411.314.711 13.747.973.025 Interest expenses Jasa profesional 750.000.000 1.150.000.000 Professional services Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 572.747.248 7.928.691.993 Others (each below Rp1 billion)

Total 111.753.612.407 123.285.978.734 Total

22. UTANG JANGKA PANJANG 22. LONG-TERM DEBTS

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Utang jangka Current maturities panjang/ Total/ of long-term Long-term 2015 Total debts debts 2015

a) Utang bank a) Bank loans - Perusahaan 5.176.614.554.426 (330.800.000.012) 4.845.814.554.414 - Company - Entitas Anak - Subsidiaries b) Sewa pembiayaan 21.694.803.034 (17.773.521.003) 3.921.282.031 b) Finance lease

Total 5.198.309.357.460 (348.573.521.015) 4.849.735.836.445 Total Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Utang jangka Current maturities panjang/ Total/ of long-term Long-term 2014 Total debts debts 2014

a) Utang bank a) Bank loans - Perusahaan 5.001.076.707.742 (212.000.000.000) 4.789.076.707.742 - Company - Entitas Anak - Subsidiaries b) Sewa pembiayaan 42.221.679.130 (20.845.463.506) 21.376.215.624 b) Finance lease

Total 5.043.298.386.872 (232.845.463.506) 4.810.452.923.366 Total

Page 98: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

22. UTANG JANGKA PANJANG 22. LONG-TERM DEBTS

a. Utang bank a. Bank loans

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of these accounts are as follows:

Jumlah/Amount

Kreditor/Creditors

Jumlah Batas Pinjaman Maksimum/

Maximum Credit Limit

Periode

Pembayaran/ Payment Period

2015

2014

Entitas berelasi dengan Pemerintah/Government-related entities

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tranche A

1.237.176.914.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

1.083.327.607.912 1.136.852.784.991

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tranche B

210.000.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

190.500.000.000 205.500.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tranche C

135.600.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

114.300.000.000 126.900.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tranche E

117.779.574.325 Setiap triwulan hingga 20 April

2024/ Quarterly until April 20, 2024

108.902.294.128 117.779.574.325

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tranche F

50.000.000.000 Setiap triwulan hingga 10 Juni

2025/ Quarterly until June 10, 2025

49.404.160.390 -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tranche A

833.690.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

730.016.364.853 758.918.011.488

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tranche B

210.000.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

190.500.000.000 205.500.000.000

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tranche C

135.600.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

114.300.000.000 126.900.000.000

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tranche D

240.500.000.000 Setiap triwulan hingga 17

Oktober 2023/ Quarterly until

October 17, 2023

237.250.000.000 238.875.000.000

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tranche E

183.413.445.670 Setiap triwulan hingga 20 April

2024/ Quarterly until April 20, 2024

169.589.418.816 183.413.445.670

Page 99: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

a. Utang bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of these accounts are as follows: (continued)

Jumlah/Amount

Kreditor/Creditors

Jumlah Batas Pinjaman Maksimum/

Maximum Credit Limit

Periode

Pembayaran/ Payment Period

2015

2014

Entitas berelasi dengan Pemerintah/Government-related entities

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tranche F

157.169.000.000 Setiap triwulan hingga 10 Juni

2025/ Quarterly until June 10, 2025

155.296.049.686 -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tranche A

312.574.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

284.360.257.609 284.539.863.166

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tranche B

210.000.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

190.500.000.000 205.500.000.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tranche C

135.600.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

115.701.388.868 126.900.000.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tranche D

446.500.000.000 Setiap triwulan hingga 17

Oktober 2023/ Quarterly until

October 17, 2023

440.900.928.734 443.483.108.108

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tranche E

268.181.973.670 Setiap triwulan hingga 20 April

2024/ Quarterly until April 20, 2024

247.407.291.602 268.181.973.670

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tranche F

184.464.000.000 Setiap triwulan hingga 10 Juni

2025/ Quarterly until June 10, 2025

181.541.310.847 -

Indonesia Eximbank Tranche A

404.000.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

353.760.524.175 367.766.048.101

Indonesia Eximbank Tranche B

70.000.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

63.500.000.000 68.500.000.000

Indonesia Eximbank Tranche C

45.200.000.000 Setiap triwulan hingga 28

Oktober 2022/ Quarterly until

October 28, 2022

38.100.000.000 42.300.000.000

Page 100: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

91

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

a. Utang bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of these accounts are as follows: (continued)

Jumlah/Amount

Kreditor/Creditors

Jumlah Batas Pinjaman Maksimum/

Maximum Credit Limit

Periode

Pembayaran/ Payment Period

2015

2014

Entitas berelasi dengan Pemerintah/Government-related entities

Indonesia Eximbank Tranche D

53.000.000.000 Setiap triwulan hingga 17

Oktober 2023/ Quarterly until

October 17, 2023

52.283.783.776 52.641.891.888

Indonesia Eximbank Tranche E

40.625.006.335 Setiap triwulan hingga 20 April

2024/ Quarterly until April 20, 2024

37.563.163.956 40.625.006.335

Indonesia Eximbank Tranche F

27.943.000.000 Setiap triwulan hingga 10 Juni

2025/ Quarterly until June 10, 2025

27.610.009.074 -

Neto/Net 5.176.614.554.426 5.001.076.707.742

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Less current maturities (330.800.000.012) (212.000.000.000)

Bagian Jangka Panjang/Long-term Portion 4.845.814.554.414 4.789.076.707.742

Tujuan dari pinjaman-pinjaman di atas adalah untuk kredit investasi dan untuk pembiayaan tanaman dan non-tanaman Perusahaan.

The purpose of the above loans are for investments credit and also for financing of plantation and non-plantation of the Company.

Suku Bunga Interest Rate

Pinjaman-pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah dan dikenakan suku bunga tahunan sebesar 10,50% yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kesepakatan kreditur (2014: 10,50%) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

The loans are denominated in Rupiah and bear interest at annual floating rates of 10.50% in accordance with the agreement of creditors (2014: 10.50%) for the year ended December 31, 2015.

Jaminan Collateral Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

seluruh fasilitas pinjaman yang diperoleh oleh Perusahaan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu dan HGU.

As of December 31, 2015 and 2014, all credit facilities obtained by the Company are secured by trade receivables, inventories, certain fixed assets and HGU.

Page 101: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

92

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued)

a. Utang bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)

Pembatasan-pembatasan Covenants

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman-pinjaman tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu, memindahtangankan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset Perusahaan yang telah dijaminkan, dan memperoleh pinjaman baru.

Under the terms of the related loan agreements, the Company is required to obtain prior written consent from the banks in respect of, among others, to comply with certain financial ratios, transfer the collateral goods, bind itself as a guarantor of a debt or pledge assets of the Company which have been pledged as collateral, and obtain new loans.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman Compliance with Loan Covenants

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman-pinjaman utang bank jangka panjang seperti disebutkan dalam perjanjian kredit.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with all of the covenants of the long-term bank loans as stipulated in the loan agreements.

b. Sewa pembiayaan b. Finance lease

Kelompok usaha memiliki beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk pembelian kendaraan dan alat berat dengan rincian sebagai berikut:

The Group obtains several obligations under finance leases to finance purchases of vehicles and heavy equipments, with the following details:

2015 2014

Entitas berelasi dengan Pemerintah Government-related entities PT Bank Rakyat Indonesia Syariah 21.694.803.034 42.221.679.130 PT Bank Rakyat Indonesia Syariah

Total utang sewa pembiayaan 21.694.803.034 42.221.679.130 Total obligation under finance lease

Pinjaman tersebut akan dilunasi melalui

angsuran bulanan selama 48 bulan dan dikenakan margin sewa tahunan sebesar 10,50% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

These loans will be repaid through monthly installments for 48 months and annual lease margin of 10.50% for the year ended December 31, 2015 and 2014.

Page 102: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

93

22. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 22. LONG-TERM DEBTS (continued) b. Sewa pembiayaan (lanjutan) b. Finance lease (continued)

Jadwal gabungan pelunasan utang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The combined repayment schedules of the obligation under finance lease are as follows:

2015 2014

Pokok: Principal: 2015 - 23.962.618.258 2015 2016 19.101.336.991 19.101.336.991 2016 2017 3.523.896.325 3.523.896.325 2017 2018 527.704.067 527.704.067 2018 2019 82.106.997 82.106.997 2019

Total 23.235.044.380 47.197.662.638 Total Dikurangi bunga dan pemeliharaan (1.540.241.346) (4.975.983.508) Less interest and maintenance

Utang sewa pembiayaan 21.694.803.034 42.221.679.130 Obligation under finance lease Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (17.773.521.003) (20.845.463.506) Less current maturities

Bagian jangka panjang 3.921.282.031 21.376.215.624 Long-term portion

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - Unaudited (Note 4)

2015 2014

Dana pensiun 142.306.422.857 78.994.359.176 Pension fund Imbalan jasa masa kerja lainnya 814.947.025.963 1.033.285.860.117 Other post-retirement benefits

Total 957.253.448.820 1.112.280.219.293 Total a. Dana pensiun a. Pension fund

Perusahaan menyelenggarakan program

pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan gaji pada tahun tertentu dan masa kerjanya. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (”Dapenbun”) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-344/KMK/17/1999.

The Company provides defined benefit pension plan for all permanent employees which is computed based on the salary rate at a certain year and their respective years of service. This pension plan is managed by Dana Pensiun Perkebunan (“Dapenbun”) based on the Letter of Minister of Finance No. Kep-344/ KMK/17/1999.

Pendanaan Dapenbun berasal dari kontribusi

karyawan sebesar 6,00% dan Perusahaan sebesar 7,19%, masing-masing dari gaji dasar tahunan karyawan tahun tertentu, dan bila terdapat saldo defisit antara aset dan liabilitas dana pensiun, akan ditanggung oleh Perusahaan.

The pension plan is funded by contributions from both its employees at 6.00% and the Company at 7.19%, respectively of the annual employee basic salary at a certain year and if there is deficit between the asset and the pension fund liability, it will be covered by the Company.

Page 103: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

94

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

a. Dana pensiun (lanjutan) a. Pension fund (continued)

Nilai wajar aset dan liabilitas manfaat pensiun Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 didasarkan pada penilaian aktuaris independen, PT Quattro Asia Consulting, dalam laporannya No. 0518/LA-QAC/I/2016 tertanggal 6 Januari 2016 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

The fair value of plan asset and actuarial liabilities of the Company as of December 31, 2015 and 2014 are based on valuation of an independent actuary, PT Quattro Asia Consulting, as presented in their reports No. 0518/LA-QAC/I/2016 dated January 6, 2016 using the “Projected Unit Credit” method with main assumptions as follows:

2015 2014

Tingkat diskonto 9,21% 7,94% Discount rate Tingkat kenaikan gaji pokok rata-rata 5,00% 2,50% Average salary increase rate Sisa rata-rata masa kerja 9,23 tahun/years 9,23 tahun/years Average remaining years of service Usia pensiun normal Normal pension age - Karyawan pimpinan 56 tahun/years 56 tahun/years - Staff employee - Karyawan pelaksana 55 tahun/years 55 tahun/years - Non staff employee Tingkat cacat 10,00% 10,00% Disability rate dari mortalita/ dari mortalita/ from mortality from mortality Tingkat pengunduran diri 5,00% 5,00% Turnover rate Tingkat mortalita TMI III - Tahun 2011 TMI III - Tahun 2011 Mortality rate

Mutasi saldo liabilitas Liability balance mutation

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - Unaudited (Note 4)

2015 2014

Saldo awal 622.291.701.501 615.244.436.952 Beginning balance Perubahan yang diakui dalam laba rugi: Items recognized in profit or loss: Biaya bunga 56.566.315.666 48.850.408.294 Interest expense Biaya jasa kini 11.740.618.011 11.684.822.888 Current service cost Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of liability yang diakui dalam recognized in other penghasilan komprehensif lain 49.011.881.307 (2.140.030.005) comprehensive income Pembayaran manfaat (55.647.782.844) (51.347.936.628) Benefit payment

Nilai kini liabilitas 683.962.733.641 622.291.701.501 Present value of liability Nilai wajar aset program (541.656.310.784) (543.297.342.325) Fair value of plan assets

Saldo akhir 142.306.422.857 78.994.359.176 Ending balance

Page 104: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

95

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

a. Dana pensiun (lanjutan) a. Pension fund (continued)

Mutasi saldo aset program Plan assets balance mutation

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - Unaudited (Note 4)

2015 2014

Saldo awal 543.297.342.325 463.566.102.931 Beginning balance Pengukuran kembali aset program Remeasurement of plan assets yang diakui dalam recognized in other penghasilan komprehensif lain (39.330.224.660) 21.558.518.981 comprehensive income Pembayaran manfaat (55.647.782.844) (51.347.936.628) Benefit payment Pembayaran iuran 50.199.166.982 63.164.046.748 Contribution payment Penghasilan bunga 43.137.808.981 46.356.610.293 Interest income

Saldo akhir 541.656.310.784 543.297.342.325 Ending balance

b. Imbalan jasa masa kerja lainnya b. Other post-retirement benefits

Perusahaan memberikan imbalan jasa masa

kerja lainnya meliputi santunan hari tua, cuti panjang, jaminan kesehatan pensiunan, dan penghargaan masa pengabdian. Liabilitas imbalan jasa masa kerja lainnya Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung oleh aktuaris independen, PT Quattro Asia Consulting, dalam laporannya No. 0518/LA-QAC/I/2016 tertanggal 6 Januari 2016 menggunakan metode ”Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

The Company provides other post-retirement benefits including post-retirement benefits, long vacation, post-retirement health care benefits, and long service award. Other post-retirement benefits liability on December 31, 2015 and 2014 is calculated by an independent actuary, PT Quattro Asia Consulting, as presented in their reports No. 0518/LA-QAC/I/2016 dated January 6, 2016 using the “Projected Unit Credit” method with main assumptions as follows:

2015 2014

Tingkat diskonto 8,93% - 9,21% 7,94% Discount rate Tingkat kenaikan gaji pokok rata-rata 5,00% 2,50% Average salary increase rate Sisa rata-rata masa kerja 10,19 - 13,44 8,78 - 14,36 Average remaining years of service tahun/years tahun/years Usia pensiun normal Normal pension age - Karyawan pimpinan 56 tahun/years 56 tahun/years - Staff employee - Karyawan pelaksana 55 tahun/years 55 tahun/years - Non staff employee Tingkat cacat 10,00% 10,00% Disability rate dari mortalita/ dari mortalita/ from mortality from mortality Tingkat pengunduran diri 5,00% 5,00% Turnover rate Tingkat mortalita TMI III - Tahun 2011 TMI III - Tahun 2011 Mortality rate Tingkat kenaikan biaya kesehatan 0,00% - Increase of medical expense rate Biaya kesehatan rata-rata per orang Rp2.384.345 - Average medical expense for each person

Page 105: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

96

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

b. Imbalan jasa masa kerja lainnya (lanjutan) b. Other post-retirement benefits (continued)

Mutasi saldo liabilitas Liability balance mutation

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - Unaudited (Note 4)

2015 2014

Saldo awal 1.033.285.860.117 912.425.798.833 Beginning balance Beban yang diakui dalam laba rugi 130.932.706.242 110.917.858.559 Expenses recognized in profit or loss Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of liability yang diakui dalam recognized in other penghasilan komprehensif lain (215.972.168.470) 203.275.231.782 comprehensive income Pembayaran manfaat (133.299.371.926) (193.333.029.057) Benefit payment

Saldo akhir 814.947.025.963 1.033.285.860.117 Ending balance

Jumlah karyawan Kelompok Usaha yang

berhak memperoleh manfaat tersebut pada tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebanyak 11.763 dan 12.519 karyawan.

The number of employees of the Group who are entitled to obtain the benefits in 2015 and 2014 totaled 11,763 and 12,519 employees, respectively.

Analisis sensitivitas terhadap asumsi utama

yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis to the key assumptions used in determining employee benefits liability is as follows:

Asumsi Utama

Kenaikan/

(Penurunan)/ Increase/(Decrease)

(Penurunan)/Kenaikan Liabilitas Imbalan Kerja Neto/

(Decrease)/Increase in the Net Employee Benefits Liability

Key Assumptions 31 Desember 2015 December 31, 2015 Tingkat diskonto tahunan 1,00%/(1,00%) (72.805.338.561)/78.210.649.116 Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji

tahunan 1,00%/(1,00%) 38.971.888.532/(35.831.593.871) Future annual salary

increase rate Analisis sensitivitas di atas dihitung

menggunakan metode ekstrapolasi atas pengaruh terhadap liabilitas imbalan kerja sebagai hasil dari perubahan yang wajar atas asumsi utama yang mungkin terjadi pada tanggal pelaporan.

The sensitivity analysis above is calculated based on a method that extrapolates the impact on employee benefits liability as a result of reasonable changes in key assumptions occurring at the end of the reporting period.

Page 106: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

97

23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)

b. Imbalan jasa masa kerja lainnya (lanjutan) b. Other post-retirement benefits (continued)

Pembayaran kontribusi yang diharapkan dari liabilitas imbalan kerja pada periode mendatang adalah sebagai berikut:

Expected contributions from the employee benefits liability in future years are as follows:

2015

Dalam 12 bulan mendatang 164.515.509.866 Within the next 12 months Antara 1 sampai 2 tahun 248.102.014.668 Between 1 and 2 years Antara 2 sampai 5 tahun 1.192.594.685.837 Between 2 and 5 years Di atas 5 tahun 16.573.091.579.096 Beyond 5 years

Total 18.178.303.789.467 Total

Beban imbalan kerja karyawan dibebankan ke beban pokok penjualan dan beban operasi.

Employee benefits expenses are charged to cost of goods sold and operating expenses.

24. MODAL SAHAM 24. CAPITAL STOCK

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan sahamnya masing-masing adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s shareholders and their respective share ownership are as follows:

2015 dan 2014/ 2015 and 2014

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/

Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders

PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 1.103.601 90,00% 1.103.601.000.000 (Persero) Pemerintah Republik Indonesia 122.622 10,00% 122.622.000.000 Government of Republic of Indonesia

Total 1.226.223 100,00% 1.226.223.000.000 Total

Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha

adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20,00% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha dalam RUPS berikutnya.

In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective on August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20.00% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the next GSM.

Page 107: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

98

24. MODAL SAHAM (lanjutan) 24. CAPITAL STOCK (continued) Pengelolaan Modal (lanjutan) Capital Management (continued) Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan

dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Group manages its capital structure and makes adjustments in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2015 and 2014.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah

mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to financing at a reasonable cost.

Pemerintah Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal saham Perusahaan sebesar Rp175.000.000.000 yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah dengan rincian sebagai berikut: penambahan modal saham dari Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp17.500.000.000 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 135 tanggal 28 Desember 2015 dan penambahan modal saham dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebesar Rp157.500.000.000 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 136 tanggal 28 Desember 2015.

The Government of the Republic of Indonesia invested additional share capital of the Company amounting to Rp175,000,000,000 which was stipulated based on the Government Regulation and detailed as follows: additional share capital from the Government of Republic of Indonesia amounting to Rp17,500,000,000 is based on Government Regulation No. 135 dated December 28, 2015 and additional share capital from PT Perkebunan Nusantara III (Persero) amounting to Rp157,500,000,000 is based on Government Regulation No. 136 dated December 28, 2015.

Namun, hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan masih dalam tahap penyelesaian, sehingga Perusahaan mencatat penambahan modal saham tersebut sebagai bagian dari akun “Komponen Ekuitas Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

However, as of the date of completion of the consolidated financial statements, the Amendment Act of the Company’s Article of Association is still in finalization process, therefore the Company recorded the additional share capital as part of “Other Component of Equity” account in the consolidated statement of financial position.

Dana tersebut telah diterima Perusahaan di bulan Desember 2015 dan dicatat sebagai bagian dari akun “Kas yang Dibatasi Penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The fund has been received by the Company in December 2015 and is recorded as part of “Restricted Cash” account in the consolidated statement of financial position.

Page 108: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

99

25. PEMBAGIAN LABA 25. DISTRIBUTION OF PROFIT Berdasarkan Risalah RUPS masing-masing

tertanggal 20 Mei 2015 dan 21 Maret 2014, Perusahaan mengalokasikan laba bersih tahun 2014 dan 2013 masing-masing untuk tujuan berikut:

Based on the Summary of the GSM dated May 20, 2015 and March 21, 2014, respectively, the Company allocates the 2014 and 2013 net profit as follows:

2014 2013

Pembagian dividen 3.587.700.000 9.827.000.000 Distribution of dividends Pembentukan cadangan umum 400.672.717.409 368.383.509.409 General reserve

Total 404.260.417.409 378.210.509.409 Total

a) Rincian penjualan Kelompok Usaha

berdasarkan komoditi adalah sebagai berikut: a) The details of sales of the Group by commodity

are as follows:

2015 2014

Produk kelapa sawit 1.733.297.813.184 1.847.411.701.117 Oil palm products Produk karet 1.445.154.261.790 1.582.782.639.214 Rubber products Produk tanaman lainnya 1.227.878.520.431 1.073.902.421.338 Other plantation products Hewan dan pakan ternak 18.214.615.478 14.146.581.819 Cattle and cattle feed

Total 4.424.545.210.883 4.518.243.343.488 Total

b) Rincian penjualan Kelompok Usaha menurut

daerah geografis adalah sebagai berikut: b) The details of sales of the Group by

geographical areas are as follows:

2015 2014

Dalam negeri 3.635.699.631.591 3.756.550.920.182 Domestic Luar negeri 788.845.579.292 761.692.423.306 Overseas

Total 4.424.545.210.883 4.518.243.343.488 Total

Seluruh penjualan untuk produk kelapa sawit,

karet, gula, teh dan tetes dilakukan melalui KPBN.

The sales of oil palm, rubber, sugar, tea and molasses products are conducted through KPBN.

c) Penjualan kepada pelanggan tunggal yang

melebihi 10,00% dari total penjualan konsolidasian adalah sebagai berikut:

c) Sales to a single customer exceeding 10.00% of total consolidated sales are as follows:

2015 2014

Persentase Persentase terhadap Total terhadap Total Penjualan Penjualan Konsolidasian/ Konsolidasian/ Percentage Percentage to Total to Total Total/ Consolidated Total/ Consolidated Total Sales Total Sales

PT Fajar Mulia Transindo 750.544.140.909 16,96% - - PT Fajar Mulia Transindo CV Hasil Karya Wijaya 60.994.327.273 1,38% 492.197.727.273 10,89% CV Hasil Karya Wijaya

26. PENJUALAN 26. SALES

Page 109: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

100

27. BEBAN POKOK PENJUALAN 27. COST OF GOODS SOLD

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

The details of cost of goods sold are as follows:

2015

Kelapa Sawit/ Karet/ Lainnya/ Total/ Oil Palm Rubber Others Total

BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD Bahan baku yang digunakan 588.454.321.192 757.238.974.936 148.010.139.552 1.493.703.435.680 Raw material used

Biaya langsung Direct cost Biaya tanaman Plantation cost Pemupukan 189.321.146.725 29.192.599.439 68.194.500.120 286.708.246.284 Fertilizing Panen 121.770.508.746 265.596.729.016 124.013.173.689 511.380.411.451 Harvesting Pemeliharaan 74.601.097.453 13.770.098.669 91.602.690.348 179.973.886.470 Upkeeping Pengangkutan 72.194.909.502 11.967.384.126 1.089.045.232 85.251.338.860 Transportation Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 10.779.256.994 6.736.354.683 1.293.288.368 18.808.900.045 allowances

Total biaya tanaman 468.666.919.420 327.263.165.933 286.192.697.757 1.082.122.783.110 Total plantation cost

Biaya pabrik Factory cost Biaya pengolahan 43.167.944.539 70.082.981.079 38.518.201.492 151.769.127.110 Processing cost

Machineries and installation Pemeliharaan mesin dan instalasi 37.051.256.725 7.816.121.157 52.125.523.014 96.992.900.896 maintenance Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 7.485.204.135 5.580.033.797 33.562.829.946 46.628.067.878 allowances Biaya pengemasan 3.926.608.178 23.597.237.191 1.960.629.551 29.484.474.920 Cost of packaging

Total biaya pabrik 91.631.013.577 107.076.373.224 126.167.184.003 324.874.570.804 Total factory cost

Penyusutan dan amortisasi 124.128.137.555 78.899.564.906 137.465.425.993 340.493.128.454 Depreciation and amortization Cost of processing of crude palm Biaya pengolahan minyak dan inti sawit 12.642.953.932 - - 12.642.953.932 oil and palm kernel Total biaya langsung 1.285.523.345.676 1.270.478.078.999 697.835.447.305 3.253.836.871.980 Total direct cost Biaya tidak langsung Indirect cost Pajak bumi dan bangunan, retribusi Tax on land and building dan sewa tanah 4.524.419.360 2.493.136.118 6.896.824.199 13.914.379.677 retribution dan land rental Listrik 17.878.354.001 13.213.520.100 4.353.379.316 35.445.253.417 Electricity Pemeliharaan bangunan - - 55.141.663 55.141.663 Building maintenance Air 1.054.710.481 3.957.266.175 196.405.255 5.208.381.911 Water Lain-lain 1.241.290.397 2.918.236.208 112.191.626 4.271.718.231 Others Total biaya tidak langsung 24.698.774.239 22.582.158.601 11.613.942.059 58.894.874.899 Total indirect cost Total biaya produksi 1.310.222.119.915 1.293.060.237.600 709.449.389.364 3.312.731.746.879 Total production cost Persediaan barang dalam proses - awal - - - - Work in process - beginning Persediaan barang dalam proses - akhir - - - - Work in process - ending Total beban pokok produksi 1.310.222.119.915 1.293.060.237.600 709.449.389.364 3.312.731.746.879 Total cost of goods produced Persediaan barang jadi - awal 5.578.040.576 201.282.548.400 32.679.011.263 239.539.600.239 Finished goods - beginning Persedian barang jadi - akhir (5.533.209.520) (81.388.352.591) (19.606.333.850) (106.527.895.961) Finished goods - ending Total beban pokok penjualan 1.310.266.950.971 1.412.954.433.409 722.522.066.777 3.445.743.451.157 Total cost of goods sold

Page 110: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

101

27. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 27. COST OF GOODS SOLD (continued)

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of cost of goods sold are as follows: (continued)

2014 (Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4))/(As restated - unaudited (Note 4))

Kelapa Sawit/ Karet/ Lainnya/ Total/ Oil Palm Rubber Others Total

BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD Bahan baku yang digunakan 672.881.187.018 1.052.057.530.973 100.957.086.171 1.825.895.804.162 Raw material used

Biaya langsung Direct cost Biaya tanaman Plantation cost Pemupukan 217.283.484.217 29.148.303.476 64.436.569.023 310.868.356.716 Fertilizing Panen 105.688.169.359 235.543.479.495 119.149.911.291 460.381.560.145 Harvesting Pemeliharaan 60.840.305.690 8.570.781.154 124.917.867.612 194.328.954.456 Upkeeping Pengangkutan 51.471.490.169 10.225.086.670 969.558.475 62.666.135.314 Transportation Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 9.216.849.239 5.763.286.908 1.239.422.003 16.219.558.150 allowances

Total biaya tanaman 444.500.298.674 289.250.937.703 310.713.328.404 1.044.464.564.781 Total plantation cost

Biaya pabrik Factory cost Biaya pengolahan 42.817.951.811 74.586.856.895 44.509.644.583 161.914.453.289 Processing cost Machineries and installation Pemeliharaan mesin dan instalasi 36.446.104.268 9.789.642.291 58.905.312.360 105.141.058.919 maintenance Salary and employees Gaji dan tunjangan karyawan 7.945.899.342 5.574.148.870 35.616.624.623 49.136.672.835 allowances Biaya pengemasan 4.001.512.264 21.995.976.705 1.741.523.888 27.739.012.857 Cost of packaging

Total biaya pabrik 91.211.467.685 111.946.624.761 140.773.105.454 343.931.197.900 Total factory cost

Penyusutan dan amortisasi 125.326.452.393 61.878.719.331 124.111.171.389 311.316.343.113 Depreciation and amortization Cost of processing of crude palm Biaya pengolahan minyak dan inti sawit 12.727.561.125 - - 12.727.561.125 oil and palm kernel Total biaya langsung 1.346.646.966.895 1.515.133.812.768 676.554.691.418 3.538.335.471.081 Total direct cost Biaya tidak langsung Indirect cost Pajak bumi dan bangunan, retribusi Tax on land and building dan sewa tanah 4.130.241.474 2.275.928.329 6.310.714.391 12.716.884.194 retribution dan land rental Listrik 17.876.522.313 9.571.091.540 3.334.017.955 30.781.631.808 Electricity Pemeliharaan bangunan - - 166.312.841 166.312.841 Building maintenance Air 1.068.197.836 9.907.637.225 242.209.470 11.218.044.531 Water Kerugian penghapusan nilai Loss of value write-off of tanaman semusim - - 731.668.298.790 731.668.298.790 seasonal plants Lain-lain 1.586.437.544 3.214.571.584 155.349.541 4.956.358.669 Others Total biaya tidak langsung 24.661.399.167 24.969.228.678 741.876.902.988 791.507.530.833 Total indirect cost Total biaya produksi 1.371.308.366.062 1.540.103.041.446 1.418.431.594.406 4.329.843.001.914 Total production cost Persediaan barang dalam proses - awal - - - - Work in process - beginning Persediaan barang dalam proses - akhir - - - - Work in process - ending Total beban pokok produksi 1.371.308.366.062 1.540.103.041.446 1.418.431.594.406 4.329.843.001.914 Total cost of goods produced Persediaan barang jadi - awal 2.921.662.227 138.124.011.432 41.831.744.359 182.877.418.018 Finished goods - beginning Persedian barang jadi - akhir (5.578.040.576) (201.282.548.400) (32.679.011.263) (239.539.600.239) Finished goods - ending Total beban pokok penjualan 1.368.651.987.713 1.476.944.504.478 1.427.584.327.502 4.273.180.819.693 Total cost of goods sold

Page 111: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

102

Rincian beban pemasaran dan penjualan adalah

sebagai berikut: The details of marketing and selling expenses are

as follows:

2015 2014

Pengangkutan ke pelabuhan 39.929.546.059 52.498.402.036 Transportation to harbour Beban pemasaran dan promosi 8.581.373.695 8.907.133.601 Marketing and promotion expense Biaya instalasi pompa 2.162.716.157 2.706.814.028 Pump installation costs Biaya gudang/penyimpanan 3.634.409.022 3.624.612.797 Warehouse costs Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below Rp1 miliar) 3.291.088.672 5.363.062.169 Rp1 billion)

Total beban pemasaran dan penjualan 57.599.133.605 73.100.024.631 Total marketing and selling expenses

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian beban umum dan administrasi adalah

sebagai berikut: The details of general and administrative expenses

are as follows:

2015 2014

Gaji dan tunjangan sosial 242.749.370.948 148.481.292.330 Salary and social allowances Bonus dan tantiem 51.991.000.000 54.000.000.000 Bonus and tantiem Biaya keamanan 38.364.607.606 39.828.678.564 Security expense Transportasi dan perjalanan 38.349.556.808 42.712.332.996 Transportation and travelling Pemeliharaan rumah dan bangunan 20.311.923.959 26.062.194.180 Building and housing maintenance Biaya penanggulangan limbah 15.820.493.653 14.556.262.341 Waste reduction expense Biaya listrik 15.055.446.648 15.192.807.558 Electricity expense Biaya asuransi 7.518.182.862 7.549.458.276 Insurance expense Penyusutan (Catatan 13) 6.595.052.734 7.114.952.549 Depreciation (Note 13) Biaya dewan komisaris 6.170.896.314 6.793.319.876 Board of commissioners expense Biaya pajak dan retribusi 5.300.263.900 7.166.766.535 Taxes and retribution expense Biaya konsultan dan tenaga ahli 2.582.722.314 9.330.661.289 Consultants and experts fees Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below Rp1 miliar) 39.827.114.409 32.720.906.389 Rp1 billion)

Total general and administrative Total beban umum dan administrasi 490.636.632.155 411.509.632.883 expenses

30. PENGHASILAN OPERASI LAIN 30. OTHER OPERATING INCOME Penghasilan operasi lain terutama terdiri dari ganti

rugi lahan (neto setelah pajak final), dan dari penjualan non-komoditi seperti penjualan tetes kurasan, penjualan limbah SIR, penjualan minyak kelapa sawit kurasan, penjualan residu teh, penjualan kayu karet, penjualan cangkang, serta pendapatan denda dan klaim.

Other operating income mainly consist of land compensation (net of final tax), and non-commodity sales such as residual molasses, SIR, crude palm oil, tea, rubber trunk, palm kernel shell, and revenue of fines and claims.

31. BEBAN OPERASI LAIN 31. OTHER OPERATING EXPENSES Beban operasi lain terutama terdiri dari beban

selisih kurs. Other operating expenses mainly consist of foreign

exchange losses.

28. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN 28. MARKETING AND SELLING EXPENSES

Page 112: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

103

32. BEBAN KEUANGAN 32. FINANCE COSTS

2015 2014

Beban bunga dari: Interest expense from: Utang bank 668.357.438.075 619.491.226.712 Bank loans Dikurangi: Less: Kapitalisasi biaya pinjaman ke tanaman (235.536.446.112) (250.018.458.287) Capitalization of borrowing costs to belum menghasilkan (Catatan 12) immature plantations (Note 12)

Total 432.820.991.963 369.472.768.425 Total

33. LABA PER SAHAM 33. EARNINGS PER SHARE

2015 2014

Laba (rugi) tahun berjalan 46.582.764.386 (596.361.725.232) Profit (loss) for the year

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average of number of biasa yang beredar (lembar saham) 1.226.223 1.226.223 shares issued (shares)

Laba per saham 37.989 (486.340) Earnings per share

34. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM

SIGNIFIKAN 34. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS

Sengketa lahan dengan masyarakat setempat Land dispute with local community

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, lahan seluas 9.352 hektar (2014: 6.422 hektar) diklaim oleh masyarakat setempat yang diantaranya berperkara melalui jalur hukum seluas 3.873 hektar (2014: 3.873 hektar) dan telah terdaftar di pengadilan. Perusahaan telah melakukan upaya-upaya penyelesaian melalui jalur hukum dan terus mengupayakan pengurusan sertifikat HGU-nya.

Up to December 31, 2015, various areas totaling 9,352 hectares (2014: 6,422 hectares) are claimed by the local community which among others through litigation covering areas totaling 3,873 hectares (2014: 3,873 hectares) and has been registered in court. The Company has made efforts to settle the cases through litigation and continues to finalize the issuance process of the HGU.

Sengketa lahan dengan PT Bumi Madu Mandiri Land dispute with PT Bumi Madu Mandiri

Peninjauan kembali yang diajukan Perusahaan telah ditolak oleh Pengadilan Tata Usaha Negara dengan Putusan PK No. 96 PK/TUN/2012 tanggal 15 Januari 2013. Proses permohonan HGU oleh PT Bumi Madu Mandiri (“BMM”) atas lahan seluas 4.650 hektar tetap dilanjutkan oleh BMM. Lahan tersebut seluas 320 hektar (eks. Umbul Way Hijau) dan seluas 461 hektar, dikuasai dan dikelola oleh Perusahaan sesuai izin lokasinya, sedangkan sisanya seluas 3.869 hektar dikuasai dan dikelola oleh BMM.

Judicial review that was submitted by the Company has been rejected by the Administrative Court with the Judicial Review Decision No. 96 PK/TUN/2012 dated January 15, 2013. Process of HGU filed by PT Bumi Madu Mandiri (“BMM”) covering an area of land totaling 4,650 hectares was continued by BMM. 320 hectares of land (ex. Umbul Way Hijau) and 461 hectares of that land, are controlled and managed by the Company according to the location permit, while the remaining area of 3,869 hectares are occupied and managed by BMM.

Page 113: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

104

34. TUNTUTAN DAN PERKARA HUKUM SIGNIFIKAN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT CLAIMS AND LITIGATIONS (continued)

Sengketa lahan dengan PT Bumi Madu Mandiri

(lanjutan) Land dispute with PT Bumi Madu Mandiri

(continued)

Perusahaan mengajukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum terhadap BMM (tergugat) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan (turut tergugat) di Pengadilan Negeri Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung (sesuai lokasi objek gugatan, register perkara no. 08/pdt.G/2014/PN.BBU tanggal 26 September 2014). Atas perkara tersebut, Perusahaan telah menempuh upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, Provinsi Lampung, register perkara no. 09/Pdt/2015/PT.Tjk.

The Company filed a tort civil lawsuit against BMM (defendant) and Local Government of Way Kanan Regency (co-defendant) in the District Court of Blambangan Umpu, Way Kanan Regency, Lampung Province (in accordance with the location of lawsuit’s object, case register no. 08/pdt.G/2014/PN.BBU dated September 26, 2014).

For this case, the Company has submitted an appeal to the Tanjung Karang High Court, Lampung Province, case register no. 09/Pdt/2015/PT.Tjk.

Hingga tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada putusan terhadap banding yang diajukan Perusahaan. Jumlah kerugian dari seluruh lahan yang dipersengketakan belum dapat diestimasi dan Perusahaan tidak membuat penyisihan terhadap kemungkinan rugi atas sengketa tersebut.

Up to the date of completion of the consolidated financial statements, there has no decision of the Company’s appeal. Total loss of the entire land dispute cannot be estimated and the Company does not provide an allowance for the possible losses arising from the dispute.

35. INSTRUMEN KEUANGAN 35. FINANCIAL INSTRUMENTS Instrumen keuangan yang disajikan di dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.

Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are stated at their fair values or presented at carrying values as either of these is reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanation is stated in the following paragraphs.

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang

kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carrying values that

approximate their fair values Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat

(berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek.

Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, restricted cash, trade and other receivables, short-term bank loans, trade and other payables, and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.

Nilai tercatat piutang kemitraan dan piutang tebu

rakyat (seluruhnya disajikan sebagai bagian dari akun ”Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian), piutang lain-lain jangka panjang, utang jangka panjang, dan utang lain-lain jangka panjang dengan suku bunga mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.

The carrying value of partnership receivables and sugarcane farmers receivables (all of them are presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position), other long-term receivables, long-term debts, and other long-term payables with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.

Page 114: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

105

35. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 35. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang

kurang lebih sebesar nilai wajarnya (lanjutan) Financial instruments with carrying values that

approximate their fair values (continued) Tabel di bawah ini merangkum nilai tercatat dan

estimasi nilai wajar instrumen keuangan Kelompok Usaha yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following table summarizes carrying values and estimated fair values of the Group’s financial instruments stated in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values Carrying Values Fair Values

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 258.594.752.775 258.594.752.775 305.849.423.469 305.849.423.469 Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya 175.000.000.000 175.000.000.000 - - Restricted cash Piutang usaha - neto 6.156.740.628 6.156.740.628 6.415.617.718 6.415.617.718 Trade receivables - net Piutang lain-lain - neto 48.753.211.735 48.753.211.735 15.272.476.219 15.272.476.219 Other receivables - net Piutang lain-lain jangka panjang 22.960.593.400 22.960.593.400 28.026.267.559 28.026.267.559 Other long-term receivables Aset tidak lancar lainnya 73.137.077.272 73.137.077.272 61.634.238.549 61.634.238.549 Other non-current assets

Total 584.602.375.810 584.602.375.810 417.198.023.514 417.198.023.514 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang bank jangka pendek 1.289.942.746.314 1.289.942.746.314 989.942.746.314 989.942.746.314 Short-term bank loans Utang usaha 1.051.415.372.477 1.051.415.372.477 716.007.757.931 716.007.757.931 Trade payables Utang lain-lain 165.714.391.746 165.714.391.746 55.125.781.562 55.125.781.562 Other payables Biaya masih harus dibayar 111.753.612.407 111.753.612.407 123.285.978.734 123.285.978.734 Accrued expenses Utang jangka panjang yang jatuh Current maturities of long- tempo dalam waktu satu tahun 348.573.521.015 348.573.521.015 232.845.463.506 232.845.463.506 term debts Utang lain-lain jangka panjang 64.468.555.270 64.468.555.270 71.193.821.363 71.193.821.363 Other long-term payables Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term debts, net dalam waktu satu tahun 4.849.735.836.445 4.849.735.836.445 4.810.452.923.366 4.810.452.923.366 of current maturities

Total 7.881.604.035.674 7.881.604.035.674 6.998.854.472.776 6.998.854.472.776 Total

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok

Usaha adalah risiko suku bunga, risiko harga komoditas dan risiko kredit. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, commodity price risk, and credit risk. The Directors review and agree the policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus

Kas Interest Rate Risks on Fair Values and Cash

Flows Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama

timbul dari piutang jangka panjang seperti piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat, serta pinjaman untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Kelompok Usaha. Tidak terdapat pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga tetap.

The Group’s interest rate risk mainly arises from long-term receivables such as partnership receivables and sugarcane farmers receivables, and loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to interest rate risk on fair value. There are no loans of the Group that bear interest at fixed rate.

Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai

kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.

Currently, the Group does not have a formal hedging policies for the interest rate risk.

Page 115: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

106

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus

Kas (lanjutan) Interest Rate Risks on Fair Values and Cash

Flows (continued) Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis of interest rate risk Pada tanggal 31 Desember 2015, jika tingkat suku

bunga Kelompok Usaha sebesar 10,00% lebih rendah/tinggi, dengan semua variabel lain tetap, laba sebelum beban pajak penghasilan sebelum kapitalisasi beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebesar Rp66.815.444.034 lebih tinggi/rendah.

As of December 31, 2015, if the interest rate of the Group amounted to 10.00% lower/higher, with all other variables remain constant, profit before income tax expense before the capitalization of finance costs for the year then ended amounted to Rp66,815,444,034 higher/lower.

Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga

komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan minyak kelapa sawit, minyak inti sawit, inti sawit, karet dan produk lainnya di mana marjin laba atas penjualan barang tersebut dapat terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.

The Group is affected by the volatility of commodity price risk caused by several factors, such as weather, government’s policy, market demand and supply and global economic environment. Such exposure mainly arises from sales of crude palm oil, palm kernel oil, palm kernel, rubber and other products where the profit margin on sale of those products may be affected by international market prices fluctuations.

Pada saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai

kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.

Currently, the Group does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.

Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha

berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan, petani kemitraan, dan petani tebu rakyat, dan penempatan rekening koran dan deposito berjangka pada bank.

The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers, partnership and sugarcane farmers, and placement of current accounts and time deposits in the banks.

Selain dari pengungkapan di bawah ini, Kelompok

Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Other than as disclosed below, the Group has no

concentration of credit risk. Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan

deposito dikelola sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.

Credit risk arising from placement of current accounts and time deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and the policy is reviewed annually by the Directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.

Page 116: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

107

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) Piutang Usaha Trade Receivables Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan

produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan dan saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.

The Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the presentation of documents of title. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer and receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.

Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan

sesuai dengan syarat pembayaran, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Kelompok Usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on the overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.

Piutang Kemitraan dan Piutang Tebu Rakyat Partnership Receivables and Sugarcane Farmers

Receivables Piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat

merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma dan KUD yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.

Partnership receivables and sugarcane farmers receivables represent costs incurred for plasma plantation and cooperatives development which include costs funded by the banks and temporarily self funded by the Company awaiting bank’s funding.

Piutang kemitraan dan piutang tebu rakyat juga

termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani.

Partnership receivables and sugarcane farmers receivables include bail out loan for credit, loan for fertilizers and other agricultural supplies to the farmers. These costs shall be reimbursed to the farmers.

Page 117: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

108

36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued) Piutang Kemitraan dan Piutang Tebu Rakyat

(lanjutan) Partnership Receivables and Sugarcane Farmers

Receivables (continued) Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga

memberikan bantuan teknis kepada petani untuk mempertahankan produktivitas perkebunan milik petani yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang.

The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the farmers to maintain the productivity of the farmers’ plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with the farmers which is expected to improve the repayments of receivables.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum

Kelompok Usaha terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying value of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.

Page 118: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

109

37. REKLASIFIKASI AKUN 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Akun berikut dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah diklasifikasikan kembali agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015:

The following accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2015:

Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported

Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statement of Financial Position

Aset/Assets

Piutang lain-lain - pihak ketiga/Other receivables -

third parties Piutang lain-lain - pihak berelasi/Other receivables -

related party Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

2.202.560.249

58.378.147.446

Aset lancar lainnya/Other current assets Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets 3.256.091.103

Pajak dibayar di muka/Prepaid taxes Tagihan pajak/Claims for tax refund 207.269.953.918

Tanaman perkebunan - tanaman belum menghasilkan/Plantations - immature plantations

Pembibitan/Nursery 14.218.454.176

Aset tetap/Fixed assets Pembibitan/Nursery 8.860.669.454

Liabilitas dan ekuitas/Liabilities and equity

Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - third

parties Utang usaha - pihak berelasi/Trade payables -

related party

76.360.442.269

Utang lain-lain - pihak ketiga/Other payables - third parties

Utang lain-lain - pihak berelasi/Other payables - related party

14.279.724.176

Pendapatan diterima di muka jatuh tempo dalam

waktu satu tahun/Current maturities of unearned revenue

Pendapatan diterima di muka jangka panjang/Long-term unearned revenue

18.057.823.600

Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Long-term debts, net of current maturities

Utang lain-lain jangka panjang - pihak-pihak berelasi/ Other long-term payables - related parties

35.576.476.579

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian/Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Beban operasi lain/Other operating expenses Beban keuangan/Finance costs 11.545.298.534

Page 119: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015

and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

110

37. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)

Akun berikut dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah diklasifikasikan kembali agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: (lanjutan)

The following accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2015: (continued)

Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported

Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/

January 1, 2014 December 31, 2013

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statement of Financial Position

Aset/Assets

Piutang lain-lain - pihak ketiga/Other receivables -

third parties Piutang lain-lain - pihak berelasi/Other receivables -

related party Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets

1.594.197.305

31.870.821.245

Aset lancar lainnya/Other current assets Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets 5.818.218.505

Pajak dibayar di muka/Prepaid taxes Tagihan pajak/Claims for tax refund 207.269.953.918

Tanaman perkebunan - tanaman belum menghasilkan/Plantations - immature plantations

Pembibitan/Nursery 20.703.432.774

Aset tetap/Fixed assets Pembibitan/Nursery 8.860.669.454

Liabilitas dan ekuitas/Liabilities and equity

Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables - third

parties Utang usaha - pihak berelasi/Trade payables -

related party

51.139.677.757

Utang lain-lain - pihak ketiga/Other payables - third parties

Utang lain-lain - pihak berelasi/Other payables - related party

6.455.526.130

Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Long-term debts, net of current maturities

Utang lain-lain jangka panjang - pihak-pihak berelasi/ Other long-term payables - related parties

38.204.011.749

Page 120: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

i

Informasi berikut adalah laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara VII, yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2015 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

The following information is the financial statements of PT Perkebunan Nusantara VII, which is presented as supplementary information to the consolidated financial statements of PT Perkebunan Nusantara VII and its Subsidiaries as of December 31, 2015 and for the year then ended.

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

PARENT ENTITY December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 252.049.005.664 300.759.001.548 Cash and cash equivalents Kas yang dibatasi penggunaannya 175.000.000.000 - Restricted cash Piutang usaha - neto Trade receivables - net Pihak ketiga - 3.147.517.789 Third parties Piutang lain-lain - neto Other receivables - net Pihak berelasi 885.138.351 2.202.560.249 Related party Pihak ketiga 47.809.373.384 13.011.960.970 Third parties Persediaan 1.528.658.515.705 1.293.130.102.358 Inventories Pajak dibayar di muka 61.310.403.563 126.275.016.810 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 39.048.091.205 14.046.224.148 Other current assets Total Aset Lancar 2.104.760.527.872 1.752.572.383.872 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang lain-lain jangka panjang Other long-term receivables Pihak-pihak berelasi 22.960.593.400 28.026.267.559 Related parties Investasi pada entitas asosiasi 54.440.448.534 34.627.262.293 Investments in associates Aset pajak tangguhan 174.121.779.156 213.733.314.279 Deferred tax assets Tanaman perkebunan Plantations Tanaman menghasilkan - neto 2.774.880.344.620 2.098.607.808.289 Mature plantations - net Tanaman belum menghasilkan 2.302.548.328.018 2.577.385.253.657 Immature plantations Aset tetap - neto 5.150.755.686.282 1.730.295.055.152 Fixed assets - net Pembibitan 18.382.639.227 23.079.123.630 Nursery Tagihan pajak 220.775.087.411 207.269.953.918 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 215.337.907.643 74.627.339.883 Other non-current assets Total Aset Tidak Lancar 10.934.202.814.291 6.987.651.378.660 Total Non-current Assets TOTAL ASET 13.038.963.342.163 8.740.223.762.532 TOTAL ASSETS

Page 121: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

ii

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

ENTITAS INDUK 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

PARENT ENTITY December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 1.289.942.746.314 989.942.746.314 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 960.429.397.523 639.583.287.132 Third parties Pihak berelasi 92.724.460.524 78.250.442.269 Related party Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 143.815.167.412 40.846.057.386 Third parties Pihak berelasi 21.896.996.010 14.279.724.176 Related party Uang muka pelanggan 414.236.275.285 524.459.319.760 Advances from customers Utang pajak 2.452.083.677 10.031.766.882 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 111.739.060.297 123.139.771.256 Accrued expenses Utang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of dalam waktu satu tahun 348.405.460.830 232.762.723.009 long-term debts Pendapatan diterima di muka jatuh tempo Current maturities of dalam waktu satu tahun 1.179.652.000 1.179.652.000 unearned revenue Total Liabilitas Jangka Pendek 3.386.821.299.872 2.654.475.490.184 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain jangka panjang - Other long terms payables Pihak-pihak berelasi 64.468.555.270 71.193.821.363 Related parties Pendapatan diterima di muka jangka panjang 17.892.454.807 18.057.823.600 Long-term unearned revenue Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term debts, net of dalam waktu satu tahun 4.849.380.205.660 4.810.247.819.734 current maturities Liabilitas imbalan kerja 957.253.448.820 1.112.280.219.293 Employee benefits liability Total Liabilitas Jangka Panjang 5.888.994.664.557 6.011.779.683.990 Total Non-current Liabilities Total Liabilitas 9.275.815.964.429 8.666.255.174.174 Total Liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp1.000.000 per saham Rp1,000,000 per share Modal dasar - 4.900.000 saham Authorized - 4,900,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid shares - 1.226.223 saham 1.226.223.000.000 1.226.223.000.000 1,226,223 shares Tambahan modal disetor 8.888.916.410 8.888.916.410 Additional paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 175.000.000.000 - Other component of equity Retained earnings Saldo laba (akumulasi rugi) (accumulated loss) Ditentukan penggunaannya 400.486.049.343 368.196.841.343 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (1.420.994.361.779) (1.529.340.169.395) Unappropriated Penghasilan komprehensif lain 3.373.543.773.760 - Other comprehensive income Total Ekuitas 3.763.147.377.734 73.968.588.358 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 13.038.963.342.163 8.740.223.762.532 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 122: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

iii

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME PARENT ENTITY

Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Disajikan kembali - tidak diaudit (Catatan 4)/ As restated - unaudited (Note 4)

2015 2014

PENJUALAN 4.407.562.068.132 4.504.096.761.669 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (3.429.090.102.818) (4.260.890.735.922) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 978.471.965.314 243.206.025.747 GROSS PROFIT Pemasaran dan penjualan (57.252.749.556) (72.959.750.949) Marketing and selling Umum dan administrasi (488.629.904.436) (410.056.104.577) General and administrative Penghasilan operasi lain 80.474.869.407 119.348.235.746 Other operating income Beban operasi lain (29.721.557.980) (66.452.833.902) Other operating expenses

LABA (RUGI) USAHA 483.342.622.749 (186.914.427.935) OPERATING PROFIT (LOSS)

Penghasilan keuangan 8.804.910.845 6.424.175.473 Finance income Pajak final (1.760.982.169) (1.284.835.095) Final tax Beban keuangan (432.766.834.188) (369.438.689.169) Finance costs

LABA (RUGI) PROFIT (LOSS) BEFORE SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 57.619.717.237 (551.213.776.726) INCOME TAX EXPENSE BEBAN PAJAK PENGHASILAN (9.119.548.498) (45.365.780.931) INCOME TAX EXPENSE

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 48.500.168.739 (596.579.557.657) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income: Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified direklasifikasikan ke laba rugi: to profit or loss: Surplus dari revaluasi aset tetap 3.373.543.773.760 - Gain on revaluation of fixed assets Laba (rugi) pengukuran kembali atas Remeasurement gain (loss) on liabilitas imbalan kerja 127.630.062.503 (179.576.682.796) employee benefits liability Pajak penghasilan terkait pos yang Income tax related to items that will tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (31.907.515.626) 44.894.170.699 not be reclassified to profit or loss

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income tahun berjalan setelah pajak 3.469.266.320.637 (134.682.512.097) for the year, net of tax

TOTAL PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 3.517.766.489.376 (731.262.069.754) FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR 39.552 (486.518) BASIC EARNINGS PER SHARE

Page 123: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

iv

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY

Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas Modal saham sepengendali/ Saldo laba (akumulasi rugi)/ ditempatkan Tambahan Difference in value Retained earnings (accumulated losses) dan disetor penuh/ modal of restructuring Komponen Penghasilan Issued disetor/ transactions among ekuitas lainnya/ Ditentukan Belum ditentukan komprehensif lain/ Total and fully paid Additional entities under Other component penggunaannya/ penggunaannya/ Other comprehensive ekuitas/ share capital paid-in capital common control of equity Appropriated Unappropriated income Total equity

Saldo 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013/ 1 Januari 2014 January 1, 2014 (tidak diaudit) 1.226.223.000.000 - 8.888.916.410 - 299.577.910.974 78.445.930.369 - 1.613.135.757.753 (unaudited) Net adjustments arising from the Penyesuaian neto yang timbul dari penerapan application of Statement of Financial Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Accounting Standard No.24 No.24 (Revisi 2013),”Imbalan Kerja” - - - - - (798.078.099.641 ) - (798.078.099.641 ) (Revised 2013),”Employee Benefits”

Saldo 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013/ 1 Januari 2014 January 1, 2014 (disajikan kembali - tidak diaudit) 1.226.223.000.000 - 8.888.916.410 - 299.577.910.974 (719.632.169.272 ) - 815.057.658.112 (as restated - unaudited) Rugi tahun berjalan Loss for the year (disajikan kembali - tidak diaudit) - - - - - (596.579.557.657 ) - (596.579.557.657 ) (as restated - unaudited) Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja neto benefits liability, net (disajikan kembali - tidak diaudit) - - - - - (134.682.512.097 ) - (134.682.512.097 ) (as restated - unaudited)

Total penghasilan komprehensif tahun Total comprehensive income for the berjalan (disajikan kembali - tidak diaudit) - - - - - (731.262.069.754 ) - (731.262.069.754 ) year (as restated - unaudited) Pembagian dividen - - - - - (9.827.000.000 ) - (9.827.000.000 ) Dividend distribution Reclassification of difference in value of Reklasifikasi selisih nilai transaksi restructuring transactions among restrukturisasi antar entitas entities under common control sepengendali ke tambahan modal disetor - 8.888.916.410 (8.888.916.410 ) - - - - - to additional paid-in capital Pengalihan ke saldo laba yang sudah Transfer from unappropriated to ditentukan penggunaannya - - - - 68.618.930.369 (68.618.930.369 ) - - appropriated retained earnings

Saldo 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014 (disajikan kembali - tidak diaudit) 1.226.223.000.000 8.888.916.410 - - 368.196.841.343 (1.529.340.169.395 ) - 73.968.588.358 (as restated - unaudited) Saldo 1 Januari 2015 1.226.223.000.000 8.888.916.410 - - 368.196.841.343 (1.529.340.169.395 ) - 73.968.588.358 Balance as of December 31, 2015 Laba tahun berjalan - - - - - 48.500.168.739 - 48.500.168.739 Profit for the year Pengukuran kembali atas Remeasurement on employee liabilitas imbalan kerja neto - - - - - 95.722.546.877 - 95.722.546.877 benefits liabilty, net Surplus dari revaluasi aset tetap - - - - - - 3.373.543.773.760 3.373.543.773.760 Gain on revaluation of fixed assets

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - - - 144.222.715.616 3.373.543.773.760 3.517.766.489.376 for the year Pembagian dividen - - - - - (3.587.700.000 ) - (3.587.700.000 ) Dividend distribution Pengalihan ke saldo laba yang sudah Transfer from unappropriated to ditentukan penggunaannya - - - - 32.289.208.000 (32.289.208.000 ) - - appropriated retained earnings Uang muka penyertaan saham - - - 175.000.000.000 - - - 175.000.000.000 Advance of investment in shares

Saldo 31 Desember 2015 1.226.223.000.000 8.888.916.410 - 175.000.000.000 400.486.049.343 (1.420.994.361.779 ) 3.373.543.773.760 3.763.147.377.734 Balance as of December 31, 2015

Page 124: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

v

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII LAPORAN ARUS KAS

ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

STATEMENT OF CASH FLOWS PARENT ENTITY

Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 4.300.486.541.446 4.962.946.121.851 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (3.561.614.429.894) (4.125.142.211.315) Cash paid to suppliers and employees

Kas yang diperoleh dari operasi 738.872.111.552 837.803.910.536 Cash generated from operations Penerimaan kas lainnya 37.657.134.362 - Other cash receipts Penerimaan dari tagihan pajak 44.757.725.455 76.417.791.617 Proceeds from claims for tax refund Pembayaran pajak penghasilan badan (1.921.102.683) (28.858.009.536) Payments of corporate income tax Pembayaran bunga (423.074.956.754) (594.126.617.159) Payments for interest Penerimaan bunga 7.043.928.676 5.294.934.514 Receipts of interest

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 403.334.840.608 296.532.009.972 Net cash provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari pelepasan aset tetap Proceeds from disposals of dan tanaman perkebunan 41.812.700.000 - fixed assets and plantations Penerimaan dividen 92.921.841 255.447.203 Receipts of dividends Penambahan tanaman perkebunan (527.244.696.919) (432.984.984.495) Additions to plantations Penambahan aset tetap (289.899.691.535) (350.847.182.724) Additions to fixed assets Setoran modal untuk entitas anak (3.060.000.000) (24.600.000.000) Capital payment for a subsidiary Penambahan pembibitan (1.103.256.006) (12.938.065.505) Additions to nursery Penambahan beban tangguhan (105.024.960.995) - Additions to deferred charges

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (884.426.983.614) (821.114.785.521) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman bank 1.102.745.016.698 726.806.213.700 Receipts of bank loans Pembayaran utang bank (627.207.170.023) (231.906.077.175) Payments for bank loans Pembayaran dividen (3.587.700.000) (9.827.000.000) Payments for dividends Pembayaran sewa pembiayaan (20.762.722.928) (20.762.722.935) Payments for finance lease

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 451.187.423.747 464.310.413.590 Net cash provided by financing activities

NET DECREASE IN CASH AND CASH PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (29.904.719.259) (60.272.361.959) EQUIVALENTS NET EFFECTS OF DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR EXCHANGE RATES CHANGES ATAS KAS DAN SETARA KAS (18.805.276.625) (8.740.517.058) ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 300.759.001.548 369.771.880.565 AT BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 252.049.005.664 300.759.001.548 AT END OF YEAR

Page 125: PT Perkebunan Nusantara VII dan Entitas Anaknya/and Its ... › reports › 10-Lampiran N7 AR-2015.pdf · pt perkebunan nusantara vii dan entitas anaknya laporan keuangan konsolidasian

Lampiran I Appendix I

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

vi

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk

Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

PARENT ENTITY As of December 31, 2015 and

for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri Entitas Induk

Basis of preparation of the separate financial statements of the Parent Entity

Laporan keuangan tersendiri Entitas Induk disusun sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.

The separate financial statements of the Parent Entity are prepared in accordance with the PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”.

PSAK 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal entitas memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh Entitas Induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.

PSAK 4 (Revised 2009) regulates that when an entity elects to present the separate financial statements, such financial statements should be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a Parent Entity, in which the investments are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersendiri Entitas Induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.

Accounting policies adopted in the preparation of the Parent Entity separate financial statements are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in Subsidiaries and Associates.

Sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2009), Entitas Induk mencatat penyertaan pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi dengan menggunakan metode biaya. Entitas Induk juga mengakui dividen dari Entitas Anak dan Entitas Asosiasi pada laporan laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.

In accordance with PSAK 4 (Revised 2009), the Parent Entity recorded the investments in Subsidiaries and Associates using cost method. The Parent Entity also recognizes dividends from Subsidiaries and Associates in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividends is established.

Mata uang fungsional Entitas Induk adalah Rupiah. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan tersendiri adalah mata uang Rupiah. Laporan Keuangan Tersendiri disusun untuk keperluan pelaporan perpajakan Perusahaan.

The Parent Entity’s functional currency is Indonesian Rupiah. Presentation currency used in the preparation of separate financial statements is the Indonesian Rupiah. Separate Financial Statements prepared for tax reporting purposes.