pt duta pertiwi nusantara tbk dan entitas anak/ and...

99
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, 2014 dan 2013/ Consolidated Financial Statements For the years ended 31 December 2015, 2014 and 2013

Upload: vodung

Post on 22-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/

and Subsidiary

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir

31 Desember 2015, 2014 dan 2013/

Consolidated Financial Statements For the years ended 31 December 2015, 2014 and 2013

Page 2: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Daftar Isi/ Table of Contents

Pernyataan Direksi/Director’s Statement

Halaman/ Page

Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial statements Laporan posisi keuangan konsolidasian/ Consolidated statements of financial position 1 - 2 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian/ Consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income 3 - 4 Laporan perubahan ekuitas konsolidasian/ Consolidated statements of changes in equity 5 Laporan arus kas konsolidasian/ Consolidated statements of cash flows 6 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian/ Notes to consolidated financial statements 7 - 90

Page 3: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan
Page 4: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan
Page 5: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan
Page 6: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

1

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position Per 31 Desember 2015 dan 2014 As of 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

Catatan/ 31 Des/ 2015/ 31 Des 2014/ *) 1 Jan 2014/ 31 Dec 2015 31 Dec 2014 1 Jan 2014 31 Des 2013/ Note 31 Dec 2013*)

A s e t A s s e t s

Aset lancar Current assets

Kas dan setara kas 2d, 2t, 3, 32 101.814.991.509 69.675.743.234 67.041.602.624 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga 2f, 2t, 4 13.617.649.620 13.123.911.989 15.090.426.809 Third parties Piutang lain-lain Other receivables Pihak berelasi 2m, 31 1.400.000.000 1.400.000.000 - Related parties Pihak ketiga 2t, 5 1.192.885.644 3.810.364.146 1.155.068.716 Third parties Aset keuangan Other current lancar lainnya 2e, 2t financial assets Dimiliki hingga jatuh tempo 6 15.000.000.000 36.420.000.000 40.324.500.000 Held-to-maturity Tersedia untuk dijual 7 7.566.026.593 11.270.212.830 12.734.091.498 Available for sale Persediaan 2g, 8 36.630.468.186 44.095.625.492 43.312.845.339 Inventories Biaya dibayar dimuka 2h, 9 221.969.017 228.127.898 178.559.638 Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 17a 7.655.475.610 3.021.216.621 - Prepaid taxes

Jumlah aset lancar 185.099.466.179 183.045.202.210 179.837.094.624 Total current assets

Aset tidak lancar Non current assets

Properti investasi 2j, 10 2.269.476.133 2.205.676.250 2.206.176.250 Investment property Property, plant and Aset tetap 2k, 11 12.324.438.849 12.712.559.053 11.734.067.653 equipments Aset keuangan tidak Other non-current lancar lainnya 2t, 12 - 2.488.000.000 2.437.800.000 financial assets Aset pajak tangguhan Deferred tax assets bersih 2p, 17d 9.842.885.364 9.444.251.628 8.395.773.270 net Beban eksplorasi Deferred exploration ditangguhkan 2l, 28 64.942.303.846 58.990.813.469 51.781.329.520 cost Uang jaminan 4.540.000 4.540.000 4.540.000 Security deposits

Jumlah aset tidak lancar 89.383.644.192 85.845.840.400 76.559.686.693 Total non current assets

Jumlah aset 274.483.110.371 268.891.042.610 256.396.781.317 Total assets

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37 *) As restated, see Note 36

*) As restated, see note 37

Page 7: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

2

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position (lanjutan) (continued) Per 31 December 2015 dan 2014 As of 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

Catatan/ 31 Des/ 2015/ 31 Des 2014/ *) 1 Jan 2014/ 31 Dec 2015 31 Dec 2014 1 Jan 2014 31 Des 2013/ Note 31 Dec 2013*)

Liabilitas dan ekuitas Liabilities and equity

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 2t, 13, 33 9.667.682.334 9.502.282.511 10.200.943.412 Third parties Utang lain-lain Other payables

Pihak ketiga 14 251.425.300 281.789.900 339.781.575 Third parties Utang dividen 15 1.347.056.438 1.303.731.287 1.244.979.505 Dividend payable Biaya masih harus dibayar 2t, 16, 33 132.537.992 17.259.600 108.648.269 Accrued expenses Utang pajak 17b 2.246.640.777 3.157.001.281 4.407.021.774 Taxes payables Jaminan sewa kantor 18 219.780.000 122.877.000 122.877.000 Office rental deposit

Jumlah liabilitas jangka pendek 13.865.122.841 14.384.941.579 16.424.251.535 Total current liabilities

Liabilitas jangka panjang Non current liability

Kewajiban imbalan Post-employment benefits pasca kerja 2o, 2t, 19 19.321.908.486 18.464.737.755 16.616.901.792 obligations

Jumlah liabilitas jangka panjang 19.321.908.486 18.464.737.755 16.616.901.792 Total non current liability

Jumlah liabilitas 33.187.031.327 32.849.679.334 33.041.153.327 Total liabilities

Ekuitas Equity Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity atributable to owners

kepada pemilik entitas induk of the parent entity

Modal dasar Authorized capital of 540.000.000 lembar saham 540,000,000 shares pada tahun 2015 dan 2014 in 2015 and 2014 dengan nilai nominal with par value of Rp 250 per saham Rp 250 per share Ditempatkan dan disetor penuh Issued and paid-in consisting sejumlah 331.129.952 lembar saham of 331,129,952 shares pada tahun 2015 dan 2014 20 82.782.488.000 82.782.488.000 82.782.488.000 in 2015 and 2014 Tambahan modal disetor 21 (2.001.838.246) 93.450.650 93.450.650 Additional paid-in capital Penghasilan komprehensif lainnya 3.182.174.165 2.852.613.260 2.081.994.627 Other comprehensive income Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 5.250.000.000 4.900.000.000 4.550.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 124.911.840.170 119.268.526.125 110.805.337.410 Unappropriated

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity atributtable kepada pemilik entitas induk 214.124.664.089 209.897.078.035 200.313.270.687 to owners of the parent entity

Kepentingan non pengendali 23 27.171.414.955 26.144.285.241 23.042.357.303 Non-controlling interest

Jumlah ekuitas 241.296.079.044 236.041.363.276 223.355.627.990 Total equity

Jumlah liabilitas dan ekuitas 274.483.110.371 268.891.042.610 256.396.781.317 Total liabilities and equity

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37

*) As restated, see note 37

Page 8: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

3

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Laporan laba rugi dan penghasilan Consolidated statements of profit or loss komprehensif lain konsolidasian and other comprehensive income Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014

(Dalam Rupiah) (In Rupiah)

31 Des 2015/ Catatan/ 31 Des 2014/*) 31 Dec 2015 Note 31 Dec 2014

Penjualan bersih 118.475.319.120 2n, 24 132.775.925.237 Net sales

Beban pokok penjualan 91.681.654.471 2n, 25 (98.907.795.081) Cost of goods sold

Laba bruto 26.793.664.649 33.868.130.156 Gross profit

Beban usaha (26.027.221.840) 2n, 26 (24.917.415.595) Operating expenses Pendapatan lain-lain 11.127.381.010 27 8.321.469.656 Other income Beban lain-lain (61.797.759)29 (77.213.722) Other expenses

Laba usaha 11.832.026.060 17.194.970.495 Profit from operations

Laba sebelum Profit before pajak penghasilan 11.832.026.060 17.194.970.495 income tax

Penghasilan (beban) pajak : Tax income (expense) : Pajak kini (2.492.313.250) 2p, 17c (3.974.453.500) Current tax Pajak tangguhan 519.463.3622p, 17d 1.308.313.102 Deferred tax

Jumlah penghasilan Total tax (beban) pajak (1.972.849.888) (2.666.140.398) income (expense)

Laba tahun berjalan 9.859.176.172 14.528.830.097 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lainnya Other comprehensive income Pos-pos yang tidak akan Items that not will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss Keuntungan (kerugian) Actuarial gains (losses) aktuarial dari program of defined benefit pensiun manfaat pasti 906.245.786 133.279.446 pension plan Share of other comprehensive Bagian penghasilan komprehensif income of subsidiary, lain entitas anak, setelah pajak 93.192.370 22.213.990 net of tax Pajak penghasilan terkait (226.561.447) (33.319.862) Related income tax

Jumlah 772.876.709 122.173.574 Total

Pos-pos yang akan Items that will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss Aset keuangan tersedia Available for sale untuk dijual (500.026.574) 902.567.217 financial asset Transfer ke laba rugi (47.157.204) 4 (26.126.344) Transfer to profit loss Pajak penghasilan terkait 136.795.945 (219.110.218) Related income tax

Page 9: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

4

Jumlah (410.387.833) 657.330.655 Total

Jumlah penghasilan komprehensif Total other comprehensive lain tahun berjalan setelah pajak 362.488.876 779.504.229income current year after tax

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan, dipindahkan 10.221.665.048 15.308.334.326 for the year, carried forward

Page 10: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

5

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Laporan laba rugi dan penghasilan Consolidated Statements of profit or loss komprehensif lain konsolidasian and other comprehensive income (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014

(Dalam Rupiah) (In Rupiah)

31 Des 2015/ Catatan/ 31 Des 2014/*) 31 Dec 2015 Note 31 Dec 2014

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan, pindahan 10.221.665.048 15.308.334.326for the year, brought forward

Jumlah laba (rugi) yang dapat Profit (loss) diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 10.960.263.325 15.435.787.755 Owners of the parent entity Kepentingan non-pengendali (1.101.087.153) 23 (906.957.658) Non-controlling interest

Laba tahun berjalan 9.859.176.172 14.528.830.097 Profit for the year

Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) yang dapat diatribusikan kepada: attributtable to : Pemilik entitas induk 11.289.824.230 16.206.406.388 Owners of the parent Kepentingan non-pengendali (1.068.159.182) 23 (898.072.062)Non-controlling interest

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 10.221.665.048 15.308.334.326 for the year

Laba bersih per saham dasar 33,10 2q, 30 46,62 Net basic earning per share

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37 *) As restated, see Note 37

Page 11: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

6

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Consolidated statements of changes in equity Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

Modal Tambahan modal disetor/ Saldo laba/ Retained earnings Penghasilan komprehensif lain/ Jumlah ekuitas/ Kepentingan Jumlah ekuitas/ Catatan/ ditempatkan Additional paid-in capital Other comprehensive income Total equity non pengendali/ Total equity Note dan disetor/ Agio saham/ Selisih Ditentukan Belum ditentukan Laba yang belum Keuntungan non controlling Issued and Share premium transaksi penggunaannya/ penggunaannya/ direalisasi dari (kerugian) interest paid-in capital perubahan Appropriated Unappropriated efek yang tersedia actuarial dari ekuitas untuk dijual/ program pensiun entitas anak/ Unrealized gain manfaat pasti/ Difference equity (loss) from gains (losses) transactions of securities available actuarial from subsidiary for sale defined benefit pension plan

Saldo per 1 Januari 2014 (sebelum penyesuaian)/ Balance as of 1 January 2014 (before restatement) 82.782.488.000 93.450.650 - 4.550.000.000 112.559.566.169 371.167.949 - 200.356.672.768 23.071.292.021 223.427.964.789 Efek perubahan kebijakan akuntansi/Effecs in changes of accouting policies - - - - (1.754.228.759) - 1.710.826.678 (43.402.081) (28.934.718) (72.336.799)

Saldo per 1 Januari 2014 (Disajikan kembali)/ Balance as of 1 January 2014 (As restated) 82.782.488.000 93.450.650 - 4.550.000.000 110.805.337.410 371.167.949 1.710.826.678 200.313.270.687 23.042.357.303 223.355.627.990

Tambahan modal disetor/Additional paid-in capital - - - - - - - - 4.000.000.000 4.000.000.000

Cadangan umum/ General reserve 22 - - - 350.000.000 (350.000.000) - - - - -

Dividen tunai/ Cash dividend 22 - - - - (6.622.599.040) - - (6.622.599.040) - (6.622.599.040)

Laba bersih komprehensif tahun berjalan/ Net comprehensive profit for the year - - - - 15.435.787.755 676.925.413 113.287.978 16.226.001.146 (898.072.062) 15.327.929.084

Transfer ke laba rugi/Transfer to profit loss - - - - - (19.594.758) - (19.594.758) - (19.594.758)

Saldo per 31 Desember 2014/ Balance as of 31 December 2014 82.782.488.000 93.450.650 - 4.900.000.000 119.268.526.125 1.028.498.604 1.824.114.656 209.897.078.035 26.144.285.241 236.041.363.276

Cadangan umum/General reserve 22 - - - 350.000.000 (350.000.000) - - - - -

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/ Difference equity transactions of subsidiary 21 - - (2.095.288.896) - - - - (2.095.288.896) 2.095.288.896 -

Dividen tunai/Cash dividend 22 - - - - (4.966.949.280) - - (4.966.949.280) (4.966.949.280)

Laba bersih komprehensif tahun berjalan/ Net comprehensive profit for the year - - - - 10.960.263.325 (375.019.930) 739.948.738 11.325.192.133 (1.068.159.182) 10.257.032.951

Transfer ke laba rugi/ Transfer to profit loss - - - - - (35.367.903) - (35.367.903) - (35.367.903)

Saldo per 31 Desember 2015/ Balance as of 31 December 2015 82.782.488.000 93.450.650 (2.095.288.896) 5.250.000.000 124.911.840.170 618.110.771 2.564.063.394 214.124.664.089 27.171.414.955 241.296.079.044

Page 12: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

7

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Laporan arus kas konsolidasian Consolidated statements of cash flows Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

2015 Catatan/ 2014 Note

Arus kas dari Cash flows from operating aktivitas operasi : activities : Penerimaan kas dari pelanggan 122.045.818.372 141.837.329.992 Cash receipt from customers Penerimaan kas lainnya 743.715.000 466.228.079 Other cash receipt Penerimaan bunga dari aktivitas operasi 1.017.063.611 577.396.124Interest income from operating activities Pembayaran kepada pemasok (78.570.774.310) (97.746.295.217) Payment to suppliersPembayaran gaji dan tunjangan (28.468.376.798) (27.296.633.926) Payment for salaries Pembayaran beban operasi lainnya (6.570.004.876) (5.847.217.390) Payment for other

Kas dihasilkan dari operasi 10.197.440.999 11.990.807.662Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan (5.091.447.572) (5.535.631.876) Payment of income tax

Kas bersih yang diperoleh Net cash provided dari aktivitas operasi 5.105.993.427 6.455.175.786 from operating activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing investasi : activities : Penerimaan bunga 7.128.378.622 6.223.888.732 Interest income Penerimaan dividen 193.352.396 486.218.455 Dividend received Pencairan asset keuangan dimiliki Withdrawal financial assets hingga jatuh tempo 21.420.000.000 3.775.737.000 held-to-maturity Pencairan (penempatan) Withdrawal (placement) aset keuangan tersedia of finacial assets untuk dijual 6.062.351.742 10.931.728 available-for-sale Penerimaan (pengeluaran) aset keuangan Other financial assets tidak lancar lainnya 2.488.000.000 - received (disbursement) Pembayaran untuk perolehan Payment for acquisition of property, aset tetap (1.723.365.836) (3.264.586.166) plant, and equipment Penerimaan dari penjualan Proceeds from disposal of property, aset tetap 12.500.0002k, 11 325.000.000 plant, and equipment Pembayaran untuk property investasi (64.566.550) - Payment for property investment Penambahan biaya ekplorasi Addition of deferred ditangguhkan (5.951.490.377) (7.184.559.049) exploration cost

Kas bersih yang diperoleh Net cash provided dari aktivitas investasi 29.565.159.997 372.630.700 from investing activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing pendanaan : activities : Pembayaran dividen tunai (4.540.310.892) 22 (6.054.353.979) Cash dividend paymentPeningkatan modal disetor oleh Increase in paid in capital by kepentingan non pengendali - 4.000.000.000 non-controlling interest Piutang kepada pihak berelasi - (1.400.000.000) Related parties receivables

Kas bersih yang digunakan Net cash used in untuk aktivitas pendanaan (4.540.310.892) (3.454.353.979) financing activities

Kenaikan (penurunan) kas dan Increase (decrease) in cash setara kas 30.130.842.532 3.373.452.507 and cash equivalents Pengaruh perubahan kurs 2.008.405.743 (739.311.897)Effect of foreign exchange rate changes Saldo awal kas dan Beginning balance of cash setara kas 69.675.743.234 67.041.602.624 and cash equivalents

Saldo akhir kas dan Ending balance of cash and setara kas 101.814.991.509 69.675.743.234 cash equivalents

Page 13: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

8

Page 14: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 December 2015 and 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

9

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information

PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, SH., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-79/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dengan surat No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari 2010.

Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri. Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha. Untuk entitas anak yang berusaha dalam industri pertambangan batubara sampai saat ini dalam tahap mempersiapkan rencana eksplorasi dan survey serta belum berproduksi.

Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 rata-rata 104 dan 105 karyawan.

PT Duta Pertiwi Nusantara (“the Company”), was established based on notarial deed No. 45, dated 18 March 1982 of Jahja Irwan Sutjiono, SH, notary in Jakarta,. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decree No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 dated 4 January 1986. The Company's Articles of Association have been amended for several times. The most recent amendment was documented in the notarial deed No. 34 dated 11 June 2009 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, concerning the changes in the Articles of Association to conform with regulation of Bapepam-LK No. IX.J.1. on Principles of the Company’s Articles of Association to conduct Offering on Equity Securities and Public Company, as contained in the Annex to Decree of Chairman of Bapepam-LK No: Kep-79/BL/2008 dated 14 May 2008. This Amendment has been registered to the Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Legal Administration with letter No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 dated 14 January 2010.

The Company is domiciled in Pontianak, West Kalimantan. The Company's head office is located at Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Meanwhile the factory is located at JI. Adisucipto Km. 10,6 Teluk Kapuas Village, Sei Raya, Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak 78391.

According to article 3 of the Company's Articles of Association, the Company operates in the industry of glue, chemical goods, and mining. The Company began to produce commercially in 1987. The products are sold at local market. Over the current period, there is no expansion or contraction of Company’s business. Until now subsidiary doing business in the coal mining industry, in the stage of preparing the plan of exploration and survey and not yet in production.

The Company had employees for the years ended 31 December 2015 and 2014 with total average of 104 and 105 employees respectively.

Page 15: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

10

1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)

a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information (continued)

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Company's management as of 31 December 2015 and 2014 consists of the following:

Dewan komisaris 2015 2014 Board of Commissioners Komisaris Utama Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Ng Tjie Koang President Commissioner Komisaris Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Commissioner Komisaris Independen Tn/Mr. Corneiles Tedjo E Tn/Mr. Corneiles Tedjo E Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja President Director Direktur Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Directors Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Direktur tidak terafiliasi Tn/Mr. Budiono Tn/Mr. Budiono Unaffiliated Director Komite Audit Audit Committee Ketua Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Chairman Anggota Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Members Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo

Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 17.192.648.705 dan Rp 16.733.362.337.

The total amounts of compensation received by the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the years ended 31 December 2015 and 2014 amounting to Rp 17,192,648,705 and Rp 16,733,362,337 respectively.

b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares

Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No. SI-118/SHM/MK-10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (dahulu PT Bursa Efek Jakarta).

On 18 June 1990 the Company obtained approval from the Minister of Finance in his Letter No. SI-118/SHM/MK-10/1990, to offer 2.270.000 of its shares to public, and on 8 August 1990, the entire Company's shares were listed on the PT Bursa Efek Indonesia (formerly PT Bursa Efek Jakarta).

Page 16: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

11

1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)

c. Entitas Anak c. Subsidiary

Perusahaan memiliki saham Entitas Anak, sebagai berikut :

The Company has direct ownership interest in the following Subsidiary :

Persentase Mulai kepemilikan/ operasi Percentage of komersil/ ownership Start of Jumlah aset/ Total assets Entitas Anak/ Domisili/ Jenis usaha/ tahun/year commercial 31 Desember / December Subsidiary Domicile Nature of business 2015 2014 operations 2015 2014 (Disajikan kembali)/ (Restated)

PT Intitirta Primasakti Jakarta, Pertambangan/ 67% 60% Tahap 84.532.662.813 67.444.389.346 Mining pengembangan/ Development stage

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, entitas anak sedang melakukan kegiatan pekerjaan pengeboran di lokasi tambang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) bertujuan untuk membuat laporan studi kelayakan tambang.

Up to 31 December 2015, subsidiary were conducting drilling operations at the mine site Work Agreement for Coal Mining (PKP2B) aims to create a mining feasibility study report.

d. Penerbitan laporan keuangan konsolidasian d. Publishing of the consolidated financial

statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, pada tanggal 30 Maret 2016.

The Company’s management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements and has approved that the Company’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2015 to be issued on 30 March 2016.

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting 2. Summary of significant accounting policies

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Consolidated financial statement presentation

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan historis.

The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles generally accepted in Indonesia which is Indonesian Financial Accounting Standards and the regulation of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 on Financial Statement Presentation and Disclosure of Publicly Listed Companies, which are enclosed in letter No. KEP-347/BL/2012. The consolidated financial statements are prepared based on the historical cost concept.

Page 17: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

12

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijadikan jaminan. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam Rupiah dan setiap Entitas Anak di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsionalnya sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, and by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks, and short term investment with maturity for three months or less and which are not used as collateral. These consolidated financial statements are presented in accordance with generally accepted accounting principles. The functional currency of the Company is Rupiah and Subsidiary in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year

Penerapan dari standar akuntansi dan interpretasi standar akuntansi baru yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) yang berlaku efektif 1 Januari 2015 meliputi:

The application of the accounting standards and interpretations of new accounting standards issued by the Financial Accounting Standards Board Indonesian Institute of Accountants (IAI DSAK) effective 1 January 2015 include:

- PSAK/SFAS 1 (revisi/revised 2013) : Penyajian laporan keuangan/ Presentation of financial

statements - PSAK/SFAS 4 (revisi/revised 2013) : Laporan keuangan tersendiri pada entitas asosiasi dan ventura

bersama/ Separate financial statements in associates and joint ventures

Page 18: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

13

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

- PSAK/SFAS 15 (revisi/revised 2013) : Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama/ Investment in associates and joint ventures

- PSAK/SFAS 24 (revisi/revised 2013) : Imbalan kerja/ Employee benefits - PSAK/SFAS 46 (revisi/revised 2014) : Pajak penghasilan/ Income taxes - PSAK/SFAS 48 (revisi/revised 2014) : Penurunan nilai aset/ Assets impairment - PSAK/SFAS 50 (revisi/revised 2014) : Instrumen keuangan: Penyajian/ Financial instrument:

Presentation - PSAK/SFAS 55 (revisi/revised 2014) : Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/ Financial

instrument: Recognition and Measurement - PSAK/SFAS 60 (revisi/revised 2014) : Instrumen keuangan: Pengungkapan/ Financial instrument:

Disclosure - PSAK/SFAS 65 (revisi/revised 2013) : Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial

statements - PSAK/SFAS 66 (revisi/revised 2013) : Pengaturan bersama/ Joint arrangements - PSAK/SFAS 67 (revisi/revised 2013) : Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain/ Disclosure of

interests in other entities - PSAK/SFAS 68 (revisi/revised 2013) : Pengukuran nilai wajar/ Fair value measurement - ISAK/IFAS 26 (revisi/revised 2014) : Penilaian ulang derivatif melekat/ Revaluation of embedded

derivative

Dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak:

The impact of the change in accounting standards on relevant and significant to the consolidated financial statements of the Company and its subsidiary:

i) PSAK 1 (revisi 2013); Penyajian Laporan Keuangan. Perubahan terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

i) SFAS 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements.

Amendments to SFAS 1 introduces new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendment to SFAS 1, the income statement has been renamed to the statement of income and other comprehensive income. Amendments to IAS 1 requires additional disclosures in the other comprehensive income section where items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) There will be further reclassified to profit or loss; and (2) will be further reclassified to profit or loss when certain conditions are met.

Page 19: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

14

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali.

ii) PSAK 4 (revisi 2013): “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 4 (revisi 2009): “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah revisi dan diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013): “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri.

iii) PSAK 15 (revisi 2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. PSAK 15 (revisi 2009): “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.

iv) PSAK 24 (revisi 2013): Imbalan Kerja PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti. Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak antara lain sebagai berikut:

This standard is applied retrospectively and therefore certain comparative information have been restated.

ii) SFAS 4 (revised 2013):“Separate Financial Statements” SFAS 4 (revised 2009): “Consolidated and Separate Financial Statements” has been revised and re-titled into SFAS 4(revised 2013): “Separate Financial Statements” which became a standard only deals with requirement for separate financial statements.

iii) SFAS 15 (revised 2013): Investments in Associates and Joint Ventures. SFAS 15 (revised 2009):“Investments in Associates” has been renamed SFAS 15 (revised 2013): “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over an investee.

iv) SFAS 24 (revised 2013): Employee Benefits This SFAS amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of the“corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans. Amandment provisions that impacting the Company and subsidiary consolidated financial statements are as follows:

Page 20: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

15

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

a) pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria

melalui penghasilan komprehensif lain. b) semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban

pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting.

c) beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti pada awal setiap periode pelaporan tahunan.

Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 37.

a) the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income.

b) all past service cost is recognized as an expense at the earlier date when the amendment/curtailment program occurs or when the entity recognizes relatedrestructuring costs or severance. So the cost has not been vested past service can no longer be deferred and recognized over the vesting period.

c) interest expense and returns on plan assets used in the previous SFAS 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate net defined benefit liabilities (assets) at the beginning of each annual reporting period. This amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 37.

v) PSAK 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan

PSAK No. 46 (revisi 2014) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final. Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

v) SFAS 46 (revised 2014) “IncomeTaxes” This SFAS No.46 (revised 2014) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax. The adoption of the revised standard had no material effectt to the consolidated financial statements.

Page 21: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

16

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

vi) PSAK 48 (revisi 2014): Penurunan Nilai Aset

PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

vii) PSAK 50 (revisi 2014) : “Instrumen

Keuangan: Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK 60 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Pengungkapan.” Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK 68 mengenai nilai wajar. PSAK 50 (revisi 2014) : menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK 46. Selain itu, PSAK 50 (revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.

viii) Perubahan PSAK 55 (revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.

ix) PSAK 60 (revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.

vi) SFAS 48 (revised 2014): Impairment of Assets

SFAS 48 has been amended to incorporate the requirements of SFAS 68: Fair Value Measurement. The adoption of the revised standard had no material effect to the consolidated financial statements.

vii) SFAS 50 (revised 2014) : “Financial Instrument: Presentation”, SFAS 55 (revised 2014) : “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and SFAS 60 (revised 2014) :“Financial Instrument: Disclosures” The amendment of these SFASs mainly related to the changes as an impact the issuance of SFAS 68 concerning fair value. SFAS 50 (revised 2014) removing arrangement of income tax related to dividend and will refer to SFAS 46. Furthermore, SFAS 50 (revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability.

viii) The changes in SFAS 55 (revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument.

ix) SFAS 60 (revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offsetting financial asset and liability, and transfers of financial assets.

Page 22: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

17

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

x) PSAK 65 : “Laporan Keuangan

Konsolidasian”. Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK 4 (revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah. PSAK 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan pada apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak subtantif dan protektif serta mengenai hubungan prinsipal-agen. Penerapan PSAK 65 ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah.

x) SFAS 65: “Consolidated Financial Statements”. This standard replaces all of the guidance on control and consolidation in SFAS 4 (revised 2009) and IFAS 7. The core principle that a consolidated entity presents a parent and its subsidiaries as if they are a single economic entity remains unchanged, as do the consolidation procedures. SFAS 65 introduces a single consolidation model that identifies control as the basis for consolidation for all types of entities, where control is based on whether an investor has power over the investee, exposure / rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power over the investee to affect the amount of the returns. The new standard also includes guidance on subtantive and protective rights and on agent-principal relationships. The adoption of the SFAS 65 has no impact to the consolidated financial statements upon initial adoption, as its scope of consolidation remains unchanged.

Page 23: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

18

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

xi) PSAK 67 : “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK 67 menggabungkan, meningkatkan, dan menggantikan persyaratan pengungkapan untuk entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi, dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini mensyaratkan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan, risiko yang terkait dengan, kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian.

xi) SFAS 67 : “Disclosure of Interests in Other Entities” SFAS 67 combines, enhances, and replaces the disclosure requirements for subsidiaries, joint arrangements, associates, and unconsolidated structured entities. This standard requires the Company to disclose information that enables usersof financial statements to evaluate the nature of, and risks associatedwith ,its interests in other entities and the effects of those interests on Company’s consolidated financial statements.

In general, the application of SFAS 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements.

xii) PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrument non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.

xii) SFAS 68: Fair Value Measurement

SFAS 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value. SFAS 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of SFAS 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other SFAS require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.

Page 24: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

19

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

xii) PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) xii) SFAS 68: Fair Value Measurement (continued)

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini. Secara umum, penerapan PSAK 68 tidak menyebabkan pengungkapan lebih luas dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

SFAS 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard. In general, the application of SFAS 68 has not resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements.

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2016 are as follows:

- PSAK/SFAS 1 (revisi/revised 2015) : Penyajian laporan keuangan/ Presentation of financial statements

- PSAK/SFAS 4 (revisi/revised 2015) : Laporan keuangan tersendiri pada entitas asosiasi dan ventura bersama/ Separate financial statements for in associates and joint ventures

- PSAK/SFAS 5 (revisi/revised 2015) : Segmen Operasi/ Operating segment - PSAK/SFAS 7 (revisi/revised 2015) : Pengungkapan pihak-pihak berelasi/ Related party disclosure - PSAK/SFAS 15 (revisi/revised 2015) : Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama/ Investment

in associates and joint ventures - PSAK/SFAS 16 (revisi/revised 2015) : Aset tetap/ Fixed asset - PSAK/SFAS 19 (revisi/revised 2015) : Aset tak berwujud/ Intangible asset - PSAK/SFAS 22 (revisi/revised 2015) : Kombinasi Bisnis/ Business Combination - PSAK/SFAS 24 (revisi/revised 2015) : Imbalan kerja/ Employee benefits - PSAK/SFAS 25 (revisi/revised 2015) : Kebijakan akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan

kesalahan/ Accounting policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

- PSAK/SFAS 53 (revisi/revised 2015) : Pembayaran berbasis saham/ Share based payment - PSAK/SFAS 65 (revisi/revised 2015) : Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial

statement - PSAK/SFAS 66 (revisi/revised 2015) : Pengaturan bersama/ Joint arrangements - PSAK/SFAS 67 (revisi/revised 2015) : Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain/ Disclosures of

interests in other entities - PSAK/SFAS 68 (revisi/revised 2015) : Pengukuran nilai wajar/ Fair value measurement - ISAK/IFAS 30 (revisi/revised 2015) : Pungutan/ Collection - ISAK/IFAS 31 (revisi/revised 2015) : Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13 “Properti investasi/

Interpretation of SFAS 13 “Investing properties

Page 25: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

20

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (lanjutan)

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (continued)

Pada tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

As at the authorization date of these consolidated financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS to its consolidated financial statements.

b. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki lebih dari setengah hak suara dan memiliki kemampuan mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian atau Perusahaan memiliki kemampuan mengendalikan entitas walaupun memiliki kurang dari atau sama dengan setengah hak suara. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian antara Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.

The consolidated financial statements include the assets and liabilities of the Company and its subsidiary in which the Company, directly or indirectly, owns more than half of the voting rights and has the ability to control the financial and operating policy of the entity unless, in rare circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership do not constitute control or the Company has the ability to control the entity, despite having less than or equal to half of the voting rights. Subsidiary is fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. They are de-consolidated from the date which that control ceases. All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between the Company and its subsidiary have been eliminated. Non-controlling interests represent the proportion of the result and net assets of subsidiary not attributable to the Company.

Page 26: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

21

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

c. Foreign currency transactions and translation of financial statements

Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

e. Aset keuangan lancar lainnya e. Other current financial assets

Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Time deposits with maturities of more than three months from the date of placement and unrestricted are presented as other current financial assets and are stated at their par values. Time deposits with maturities of more than one year from statements of financial position date are presented as other non-current financial assets and are stated at their par values.

f. Piutang usaha f. Trade receivables

Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

Trade receivables are stated in net amount. Allowance for impairment losses is provided based on a review of the collectibility of the individual receivable accounts at the end of the year.

Page 27: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

22

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO). Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the First In First Out (FIFO) method. Allowance of obsolete inventories is determined based on review result of the condition of inventories at the end of the period.

h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

i. Sewa i. Leases

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 30 (revisi 2011): “Sewa”. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah:

- Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu.

- Perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebaga sewa operasi.

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

The Company and subsidiary adopt SFAS No. 30 (revised 2011): “Rent”, There is no significant impact on the adoption of the revised SFAS on this consolidated financial statements.

In determining whether an agreement is a lease or rental agreement, it should be noted the substance of the agreement and an evaluation:

- Fulfillment of the agreement depends on the use of an asset or specific assets.

- The agreement provides a right to use certain asset.

Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards of ownership are classified as operating leases.

Lease that transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset. Property rights may ultimately be transferred, may also not be transferred, are classified as finance leases.

Page 28: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

23

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

i. Sewa (lanjutan) i. Leases (continued)

Perusahaan sebagai penyewa.

i. Dalam sewa operasi, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

ii. Dalam sewa pembiayaan, setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat.

Company as lesse.

i. In operating leases, lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.

ii. In a finance lease, the lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the outstanding liability so as to achieve a periodic rate constant on the balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are presented as long-term debt. Interest element of the finance cost is charged to the comprehensive income statement each period during the lease term so as to produce a periodic rate constant over the balance of the liability. Property and equipment acquired through finance leases are depreciated over the shorter of the lease term and useful life.

Perusahaan sebagai yang menyewakan

i. Apabila aset disewakan dengan sewa operasi, aset disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Penghasilan sewa diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

ii. Apabila aset sewa disewakan dengan sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa pembiayaan tangguhan.

Company as lessor

i. When assets are leased with an operating lease, the asset is included in the statement of financial position according to the nature of the asset. Lease income is recognized as revenue by the straight-line basis over the lease term.

ii. When assets are leased with finance lease, the present value of the lease payments is recognized as a receivable. The difference between the gross receivable and the present value of the receivable is recognized as a deferred finance lease income.

Penghasilan sewa diakui selama masa sewa dengan menggunakan metode investasi neto yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan.

Lease income is recognized over the term of the lease using the net investment method, which reflects a constant periodic rate of return.

Page 29: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

24

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

j. Properti investasi j. Investment property

Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran yang bisa langsung diatribusikan. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan pengakuannya.

The Company applied the cost value model to account for the purchase of investment property during the year. On initial recognition, investment property is measured at cost, including any direct attributable expenditure. An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently unused or no future economic benefits are expected from its disposals. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the income statement at the end of the year in which the item is derecognized.

k. Aset tetap - pemilikan langsung k. Property, plant and equipment - direct

acquisition

Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK 16 (revisi 2011): “Aset Tetap”. Revisi PSAK 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK 47: “Akuntansi Tanah”. ISAK 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait. Perusahaan dan Entitas Anak memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :

The Company and its subsidiary adopts SFAS No. 16 (revised 2011): “Fixed Assets”. The revised SFAS 16 also prescribes accounting for land and therefore, it also revokes SFAS 47: “Accounting for Land”. IFAS 25 which is effective on the same date, provides further guidance related to the treatments of certain landrights in Indonesia and the related costs. The Company and Subsidiary have chosen cost model in accounting policy of property, plant and equipment which are stated at cost less accumulated depreciation. Property, plant and equipment are classified as follows:

Page 30: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

25

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

k. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan) k. Property, plant and equipment - direct acquisition (continued)

• Tanah • Golongan bangunan dan prasarana • Golongan bukan bangunan dan prasarana yang

terdiri terdiri dari :

> Golongan II : meliputi kendaraan/ alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun.

> Golongan III : meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

• Land • Buildings and infrastructures • Nonbuildings and infrastructures consist

of :

> Group II : consists of transportation and office furniture and fixtures with estimated useful lives of more than 4 years but not more than 8 years.

> Group III : consists of machinery and equipments with estimated useful lives of more than 8 years.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining-balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut: Golongan II : 25% Golongan III : 10%

Buildings and infrastructures are depreciated using the straight-line method at the rate of 5% per annum from acquisition cost, while non buildings are depreciated using the double-declining balance method with the following annual rates: Group II : 25% Group III : 10%

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the highest of net selling price or value in use. Repairs and maintenance expenses are charged in the statements of income as incurred. Expenditures which extend the useful life of the assets or result in increasing future economic benefits such as increase in capacity improvement, the quality of output or standard of performance are capitalized.

Page 31: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

26

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

k. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan) k. Property, plant and equipments - direct acquisition (continued)

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan. Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.

When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts. Any resulting gain or loss is reflected in the current statement of income. If the economic value of property, plant and equipment are no longer same with carrying amount, the asset must be stated at an amount commensurate with the value of the remaining economic value. The decrease of the usage value of property, plant and equipment is reported as loss in the current year. The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period. Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs of construction in progress are transferred to the respective property, plant and equipment when completed and the asset is ready for use.

l. Beban eksplorasi ditangguhkan l. Deferred exploration cost

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika Entitas Anak ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan batubara yang ada.

Expenses incurred in connection with general research, license and exploration, geology and physics of the Subsidiary are deferred and will be amortized using production unit method of the estimated coal reserves. When the general mining operations begins.

Page 32: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

27

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

m. Transaksi pihak berelasi m. Related parties transactions

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 7 (revisi 2010): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and its Subsidiary adopt SFAS 7 (revised 2010): “Related Party Disclosure”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements as well as individual financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised SFAS on the consolidated financial statements.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: a. Langsung atau tidak langsung melalui

satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak;

b. suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;

c. Perusahaan dan Entitas Anak sebagai ventura;

d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

A party is considered to be related party to the Company and its Subsidiary if: a. directly or indirectly through one or more

intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company and its Subsidiary; (ii) has an interest in the Company and its Subsidiary that gives significant influence over the Company and its Subsidiary; or (iii) has joint control over the Company and its Subsidiary;

b. the party is related to the Company and its

Subsidiary; c. the Company and its Subsidiary is a

venturer; d. the party is a member of the key

management personnel of the Company and its Subsidiary or its parent;

e. the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d);

Page 33: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

28

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

m. Transaksi pihak berelasi (lanjutan) m. Related parties transactions (continued)

f. suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g. suatu pihak menyelenggarakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau perusahaan lain yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak .

f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

g. the party is conducting a post employment

benefit plan for the benefit of employees of the Company and its Subsidiary, or other entity that is a related party of the Company and its Subsidiary.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Revenue and expense recognition

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 23 (revisi 2010): “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

The Company and its Subsidiary adopt SFAS 23 (revised 2010): “Revenue”. The revised SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact on the adoption of the revised SFAS on this consolidated financial statements. Revenue from sales are recognized when the goods are delivered and ownership has been transferred to the customers. Expenses are recognized on accrual basis.

Page 34: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

29

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

o. Imbalan pasca kerja o. Post-employment benefits

Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia memberikan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” secara retrospektif. Berdasarkan revisi atas PSAK tersebut, keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul diakui sebagai Penghasilan Komprehensif Lain dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi. Liabilitas atau aset imbalan pasti neto adalah nilai agregat dari nilai kini kewajiban imbalan pasti (dihasilkan dari penggunaaan tingkat diskonto berdasarkan obligasi korporat berkualitas tinggi) pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program (jika ada), disesuaikan dengan efek membatasi aset imbalan pasti neto yang ditetapkan ke batas tertinggi aset. Batas tertinggi aset adalah nilai kini dari imbalan ekonomi yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan tersebut. Dalam progam imbalan pasti, biaya imbalan ditentukan terpisah untuk masing-masing program dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya imbalan pasti terdiri dari: • Biaya jasa • Bunga neto atas liabilitas atau aset imbalan

pasti neto • Pengukuran kembali liabilitas atau aset

imbalan pasti neto.

Biaya jasa dimana termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian diakui sebagai beban dalam laba rugi. Biaya jasa lalu diakui ketika terjadi amandemen atau perubahan program imbalan pasti atau kurtailmen.

The Company and its Subsidiary in Indonesia provide defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan. Effective January 1, 2015, the Company adopted SFAS 24 (revised 2013): “Employee Benefits”, retrospectively. Under the revised SFAS, the actuarial gains or losses incurred are recognized to Other Comprehensive Income and is presented in the equity section. Past service cost is recognized immediately to profit or loss. The net defined benefit liability or asset is the aggregate of the present value of the defined benefit obligation (derived using a discount rate based on high quality corporate bonds) at the end of the reporting period reduced by the fair value of plan assets (if any), adjusted for any effect of limiting a net defined benefit asset to the asset ceiling. The asset ceiling is the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plan or reductions in future contributions to the plan. The cost of providing benefits under the defined benefit plans is determined separately for each plan using the projected unit credit method. Defined benefit costs comprise the following: • Service cost • Net interest on the net defined benefit

liability or asset • Remeasurements of net defined benefit

liability or asset.

Service costs which include current service costs, past service costs and gains or losses on settlements are recognised as expense in profit or loss. Past service costs are recognized when plan amendment or curtailment occurs.

Page 35: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

30

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

o. Imbalan pasca kerja (lanjutan) o. Post-employment benefits (continued)

Bunga neto didalam liabilitas atau aset imbalan neto adalah perubahan selama periode liabilitas atau aset imbalan neto yang muncul dari periode waktu yang ditentukan dengan menggunakan tarif diskon berdasarkan obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi ke dalam liabilitas atau aset imbalan neto. Bunga neto didalam liabilitas atau aset imbalan neto diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan laba rugi. Perhitungan yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, pendapatan dari aset dan setiap perubahan dalam asset ceiling (tidak termasuk bunga neto pada liabilitas imbalan) diakui segera dalam penghasilan komperhensif lain pada periode dimana mereka muncul. Perhitungan kembali diakui dalam laba ditahan dalam ekuitas dan tidak diklasifikasikan kembali ke laporan laba rugi pada periode berikutnya.

Net interest on the net defined benefit liability or asset is the change during the period in the net defined benefit liability or asset that arises from the period of time which is determined by applying the discount rate based on high quality corporate bonds to the net defined benefit liability or asset. Net interest on the net defined benefit liability or asset is recognised as expense or income in profit or loss.

Remeasurements comprising actuarial gains and losses, return on plan assets and any change in the effect of the asset ceiling (excluding net interest on defined benefit liability) are recognized immediately in other comprehensive income in the period in which they arise. Remeasurements are recognized in retained earnings within equity and are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

p. Pajak penghasilan p. Income tax

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 46 (revisi 2014): “Pajak Penghasilan”, Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan beserta pengungkapannya.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

The Company and its Subsidiary adopted SFAS 46 (revised 2014): "Income Taxes", adoption of these standards did not have a material impact on the financial statements and their disclosure. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilised.

Page 36: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

31

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

p. Pajak penghasilan (lanjutan) p. Income tax (continued)

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan rugi laba, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas yang mana pajak tangguhan tersebut juga dibebankan/dikreditkan langsung ke ekuitas. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which the deferred tax is also charged or credited directly to equity. The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a Tax Assessment Letter (“SKP”) shall be recognized as income or expense in the current period of the statements of comprehensive income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.

Perusahaan menerapkan PSAK 46 (revisi 2014), yang mensyaratkan Perusahaan mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Periode Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif.

The Company applies SFAS 46 (revised 2014), which requires the company to present interest and penalties for the underpayment / overpayment of income tax, if any, as part of “Income Tax Benefit (Expense) - Current” in the statements of comprehensive income.

q. Laba bersih per saham q. Net earnings per share

Sesuai dengan PSAK 56: “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham sebanyak 331.129.952 lembar saham masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.

In accordance with SFAS 56: "Earnings per Share", earnings per share is computed by dividing the profit or loss available to common stockholders (net income) by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period. The number of shares outstanding used for the computation of earnings (loss) per share was 331,129,952 shares respectively in 2015 and 2014.

Page 37: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

32

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

r. Informasi segmen r. Segment information

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 5 (revisi 2009): “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis serta lingkungan ekonomi dimana Perusahaan beroperasi.

The Company and its Subsidiary adopt SFAS 5 (revised 2009): “Operating Segments”. The revised SFAS requires disclosures that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the Entity engages and the economic environments in which it operates.

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

A segment is a distinguishable component of the Company and its Subsidiary that are engaged either in providing certain products and services (business segment) or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated as part of the process of consolidation. Assets and liabilities that are jointly used in one or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.

s. Penggunaan estimasi s. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

Page 38: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

33

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan t. Financial instruments

Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK 50 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (revisi 2014) : “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK 68 (revisi 2014): “Pengukuran nilai wajar” PSAK 50 (revisi 2014) mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. PSAK 55 (revisi 2014), antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. PSAK 60 (revisi 2014), antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. PSAK 68 (revisi 2014) memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.

Effective 1 January 2015, The Company and its Subsidiary apply SFAS 50 (revised 2010): “Financial Instruments: Presentation”, SFAS 55 (revised 2011): “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60: “Financial Instruments: Disclosures”. SFAS 50 (revised 2014) provides more deep about criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. SFAS 55 (revised 2014), among other, provides additional provision for the criteria of not an expiration or termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. SFAS 60 (revised 2014), among other, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments. SFAS 68 (revised 2014) provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. The adoption of these revised SFAS has no significant impact on the financial reporting and related disclosures in the consolidated financial statements.

Page 39: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

34

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan t1. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi jangka pendek dan investasi pada entitas asosiasi.

Financial assets are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of their financial assets at initial recognition and, if allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each financial year-end. Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not measured at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market (regular trading) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company and Subsidiary commit to purchase or sell the assets. The Company and Subsidiary’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, short term investment and investment in associated company.

Page 40: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

35

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan) t1. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets measured at fair value

through profit or loss

Financial assets measured at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value changes with gains or losses recognized in the consolidated statements of income.

Derivatives embedded in main contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value are recognized in the consolidated statements of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.

Page 41: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

36

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan) t1. Financial assets (continued) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-To-Maturity (“HTM”)] Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

• Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. The Company’s and Subsidiary’s cash and cash equivalents, trade and other receivables, and short term investment are included in this category.

• Held-to-maturity (HTM) investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.

Page 42: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

37

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan) t1. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

[Held-To-Maturity (“HTM”)] (lanjutan) Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan memiliki investasi HTM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yaitu berupa penempatan deposito.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-For-Sale (“AFS”)] Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

• Held-to-maturity (HTM) investments (continued) This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. The Company have any HTM investments for the years ended 31 December 2015 and 2014 such as deposits placement.

• Available-for-sale (AFS) financial assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available- for-sale or not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Page 43: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

38

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan) t1. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS: - Investasi saham yang nilai wajarnya tidak

tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.

- Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.

- Investasi tersedia untuk dijual reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.

The Company has the following investments classified as AFS: - Investments in shares of stock that do

not have readily ownership of capital in which the equity interest is less than 20%, and other long-term investments. These are carried at cost.

- Investments in equity shares that have readily ownership of capital in which the equity interest is less than 20% and which are classified as AFS. These are recorded at fair value.

- Investment in mutual funds are initially recognized at fair value plus transaction costs. Subsequent measurement of investments based on their classification. The classification is dependent on the purpose for which the investment was acquired and determined at initial recognition.

t2. Liabilitas keuangan t2. Financial liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of their financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, including directly attributable transaction costs.

Page 44: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

39

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t2. Liabilitas keuangan (lanjutan) t2. Financial liabilities (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, biaya yang masih harus dibayar, dan kewajiban imbalan pasca kerja.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

The Company and Subsidiary’s financial liabilities include trade payable, other payables, dividend payables, accrued expenses, and post employment benefit obligations.

Subsequent measurement

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Financial liabilities measured at fair value through profit or loss

Financial liabilities measured at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of income.

• Pinjaman dan utang

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

• Loans and borrowings

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Page 45: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

40

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t2. Liabilitas keuangan (lanjutan) t2. Financial liabilities (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

• Pinjaman dan utang (lanjutan) • Loans and borrowing (continued) Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

t3. Saling hapus dari instrumen keuangan t3. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

t4. Nilai wajar instrumen keuangan t4. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted active market bid or ask prices at the closing of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; usage of the current fair value of another instrument that is substantially similar; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Page 46: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

41

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan

t5. Fair value of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or uncollectible. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

t6. Penurunan nilai dari aset keuangan t6. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

At the end of each reporting period, the Company and Subsidiary evaluate whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets are impaired.

• Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiary first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiary determine that there is no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether it is significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

Page 47: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

42

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

t6. Impairment of financial assets (continued)

• Aset keuangan dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi (lanjutan) Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.

• Financial assets carried at amortized cost (continued) In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends over the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment whether current economic and credit conditions are in such condition that the actual losses are likely to be greater or less than the amount suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that the estimates remain appropriate. When a subsequent event after impairment recognized causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed and recognized through statements of income.

Page 48: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

43

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

t7. Derecognition of financial assets and liabilities

Aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.

Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapus bukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Financial assets

The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expired, or the Company transfers the entire rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which the Company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.

The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.

In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if the Company does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.

The Company writes off a consumer financing receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.

Page 49: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

44

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

u. Penurunan nilai aset non-keuangan u. Impairment of non-financial assets

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.

Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount. Recoverable amount of an asset is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. At each reporting date, non-financial assets, other than goodwill, that suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment. Recoverable amount is immediately recognized in profit or loss, but not in excess of any accumulated impairment loss previously recognized.

Page 50: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

45

3. Kas dan setara kas 3. Cash and cash equivalents

Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Cash and cash equivalents as of 31 December 2015 and 2014 consist of :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Kas 474.244.377 234.983.812 Cash on hand

Jumlah kas 474.244.377 234.983.812 Total cash on hand

Bank : Cash in banks : Rekening Rupiah Rupiah accounts

Bank Permata, Pontianak 21.906.162.447 11.927.068.515 Bank Permata, Pontianak Bank BTPN, Jakarta 406.716.732 176.819.058 Bank BTPN, Jakarta Bank BII, Pontianak 325.055.250 146.202.502 Bank BII, Pontianak Bank Windu, Jakarta 239.813.902 88.509.245 Bank Windu, Jakarta Bank Nobu, Pontianak 115.777.195 33.932.167 Bank Nobu, Pontianak Bank OCBC NISP, Pontianak 101.560.479 137.365.813 Bank OCBC NISP, Pontianak Bank UOB Indonesia, Jakarta 96.971.456 83.641.644 Bank UOB Indonesia, Jakarta Bank BCA, Pontianak 62.380.875 - Bank BCA, Pontianak Bank CIMB Niaga, Pontianak 34.476.106 34.539.133 Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank UOB Indonesia, Pontianak 28.049.424 99.126.226 Bank UOB Indonesia, Pontianak Bank CIMB Niaga, Jambi 20.835.743 - Bank CIMB Niaga, Jambi Bank Windu, Pontianak 19.536.561 19.200.181 Bank Windu, Pontianak Bank Panin, Pontianak 18.742.026 16.769.560 Bank Panin, Pontianak Bank Mandiri, Pontianak 14.464.241 16.312.328 Bank Mandiri, Pontianak Bank Danamon, Pontianak 9.103.935 151.511.412 Bank Danamon, Pontianak Bank Ekonomi, Pontianak - 13.235.292 Bank Ekonomi, Pontianak Bank Mayapada, Pontianak - 9.888.480 Bank Mayapada, Pontianak Bank Mandiri, Jakarta 1.992.780 3.854.781 Bank Mandiri, Jakarta

Sub jumlah 23.401.639.152 12.957.976.337 Subtotal

Rekening Dolar Amerika Serikat US Dollar accounts Bank Permata, Pontianak 7.449.993.613 135.975.669 Bank Permata, Pontianak Bank CIMB Niaga , Pontianak 2.968.199.658 108.261.339 Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank Windu, Pontianak 229.050.111 173.738.160 Bank Windu, Pontianak Bank Commonwealth, Pontianak 123.192.523 5.316.607 Bank Commonwealth, Pontianak Bank Danamon, Pontianak 15.657.187 14.225.389 Bank Danamon, Pontianak Bank OCBC NISP, Pontianak - 4.714.853.051 Bank OCBC NISP, Pontianak Bank UOB Indonesia, Jakarta 1.808.111 51.444.997 Bank UOB Indonesia, Jakarta

Sub jumlah 10.787.901.203 5.203.815.212 Subtotal

Simpanan deposito - Rupiah Time deposits - Rupiah

Bank Permata, Pontianak 26.000.000.000 33.000.000.000 Bank Permata, Pontianak Bank BII, Pontianak 15.000.000.000 12.000.000.000 Bank BII, Pontianak Bank UOB Indonesia, Jakarta 6.469.495.613 - Bank UOB Indonesia, Jakarta Bank Windu, Jakarta 6.272.155.734 1.278.967.873 Bank Windu, Jakarta Bank Nobu, Pontianak 5.000.000.000 2.000.000.000 Bank Nobu, Pontianak Bank BTPN, Jakarta 1.512.055.430 - Bank BTPN, Jakarta Bank OCBC NISP, Pontianak - 3.000.000.000 Bank OCBC NISP, Pontianak

Sub jumlah 60.253.706.777 51.278.967.873 Subtotal

Page 51: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

46

3. Kas dan setara kas (lanjutan) 3. Cash and cash equivalents (continued)

Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari : (lanjutan)

Cash and cash equivalents as of 31 December 2015 and 2014 consist of : (continued)

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Simpanan deposito Dolar Amerika Time deposits - US Dollar

Bank CIMB Niaga, Pontianak - - Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank Windu, Pontianak 6.897.500.000 - Bank Windu, Pontianak

Sub jumlah 6.897.500.000 - Subtotal

Jumlah kas di bank 101.340.747.13269.440.759.422 Total cash in banks

Jumlah kas dan setara kas 101.814.991.50969.675.743.234Total cash and cash equivalents

Suku bunga deposito: Interest rate on time deposits:

Rupiah 9,00 % – 10,25 % 7,50 % – 11 % Rupiah US Dolar 3 % - US Dollar

Jangka waktu deposito antara 1 sampai 3 bulan dan diperpanjang otomatis. Tidak ada kas dan setara kas pada pihak berelasi.

The term of the deposit between 1 to 3 months and be automatic roll over (ARO). There are no cash and cash equivalents to related party.

4. Piutang usaha 4. Trade receivables

Saldo piutang usaha per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Trade receivables as of 31 December 2015 and 2014 consist of :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pihak ketiga Third parties

PT Sabak Indah 5.500.000.000 4.610.650.000 PT Sabak Indah PT Erna Djuliawati 5.394.967.900 5.735.514.351 PT Erna Djuliawati PT Harjhon Timber Limited 2.211.121.000 - PT Harjhon Timber Limited CV Surya Utama 307.116.480 346.573.848 CV Surya Utama PT Putra Kalimantan Sukses 204.444.240 346.598.944 PT Putra Kalimantan Sukses PT Sari Bumi Kusuma - 2.046.246.561 PT Sari Bumi Kusuma PT Albasia Prima Lestari - 38.328.285 PT Albasia Prima Lestari

Jumlah 13.617.649.620 13.123.911.989 Total

Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Jumlah piutang usaha, bersih 13.617.649.620 13.123.911.989 Total trade receivables, net

Page 52: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

47

4. Piutang usaha (lanjutan) 4. Trade receivables (continued)

Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi penjualan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

Details of trade receivables based on sales area are as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pontianak 8.117.649.620 8.513.261.989 Pontianak Jambi 5.500.000.000 4.610.650.000 Jambi Jakarta - - Jakarta

Jumlah piutang usaha bruto 13.617.649.620 13.123.911.989Total gross trade receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Jumlah piutang usaha, bersih 13.617.649.620 13.123.911.989Total trade receivables, net

Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on currency, are as follows:

2015 2014 Mata uang asing Mata uang Rupiah Mata uang asing Mata uang Rupiah Foreign currency Rupiah currency Foreign currency Rupiah currency

USD - - 450.902,48 5.609.226.851

Rupiah - 13.617.649.620 - 7.514.685.138

Jumlah/ Total - 13.617.649.620 450.902,48 13.123.911.989

Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses - - - -

Jumlah piutang usaha, bersih/ Total trade receivables, net - 13.617.649.620 450.902,48 13.123.911.989

Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut:

An aging schedule of trade receivables from third parties from the invoice date, is as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Belum jatuh tempo 5.906.528.620 7.849.715.428 Not due Lewat jatuh tempo: Over due: 1 – 30 hari 1.815.000.000 3.227.950.000 1 – 30 days 31 – 60 hari 1.842.500.000 2.046.246.561 31 – 60 days 61 – 90 hari 1.842.500.000 - 61 – 90 days Diatas 150 hari 2.211.121.000 - Over 150 days

Jumlah piutang usaha bruto 13.617.649.620 13.123.911.989 Total gross trade receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Page 53: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

48

Jumlah piutang usaha, bersih 13.617.649.620 13.123.911.989 Total trade receivables, net

Page 54: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

49

4. Piutang usaha (lanjutan) 4. Trade receivables (continued)

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai: Movement on allowance for impairment losses:

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Saldo awal tahun - - Beginning of year balance Penghapus bukuan piutang yang Uncollectible receivables

tidak dapat ditagih - - written-off

Saldo akhir tahun - - End of year balance

Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak dibentuk penyisihan. Adapun yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan. Pada saat tanggal laporan semua nilai piutang usaha yang beredar diatas telah diterima pelunasannya.

Dalam saldo piutang usaha tidak terdapat piutang usaha kepada pihak berelasi.

Selama periode laporan, tidak ada piutang usaha yang direstrukturisasi dan yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman Perusahaan.

All trade receivables up to 30 days overdue are categorized current, hence no allowance is provided. Meanwhile for those with more than 150 days overdue, allowance is made based on the assessment of debtors paying ability. At the reporting date all outstanding accounts receivable value above has been received repayment.

In trade receivables balance, there are no account receivables to related party.

Over the reporting period, there are no account receivables which were restructured nor pledged for the the Company’s loan.

5. Piutang lain-lain 5. Other receivables

Saldo piutang lain-lain pihak ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Other receivables to third parties as of 31 December 2015 and 2014 consist of :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Reksa dana - 2.434.077.079 Mutual fund Karyawan 698.600.000 811.050.000 Employees Bunga deposito 465.464.716 483.580.662 Deposits interest Dividen reksa dana 20.084.932 81.167.500 Dividend mutual fund Lain-lain 8.735.996 488.905 Others

Jumlah piutang lain-lain bruto 1.192.885.644 3.810.364.146Total gross other receivables

Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Jumlah 1.192.885.644 3.810.364.146 Total

Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.

Management believes that all other receivables are collectible, accordingly no allowance for impairment loss is made.

Page 55: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

50

6. Aset keuangan lancar lainnya 6. Other current financial assets

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pihak ketiga Third parties

Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturity:

Deposito - Rupiah : Time deposits - Rupiah : Bank Permata, Pontianak 10.000.000.000 12.000.000.000 Bank Permata, Pontianak Bank Danamon, Pontianak - 11.000.000.000 Bank Danamon, Pontianak Bank BTPN, Jakarta 5.000.000.000 5.000.000.000 Bank BTPN, Pontianak Bank UOB, Pontianak - 2.200.000.000 Bank UOB, Pontianak

Sub jumlah 15.000.000.000 30.200.000.000 SubTotal

Deposito – Dolar Amerika Serikat : Time deposit – US Dollar :

Bank Windu, Pontianak - 6.220.000.000 Bank Windu, Pontianak

Sub jumlah - 6.220.000.000 Subtotal

Jumlah asset keuangan lancar lainnya 15.000.000.000 36.420.000.000 Total other current financial assets

Jangka waktu deposito 6 – 12 bulan/months Time periods deposits Suku bunga rata-rata Average interest rate on deposito : time deposits : Rupiah 9,00% - 9,25 % 7,50% - 11,50 % Rupiah US Dolar - 4 % US Dollar

7. Aset keuangan lancar lainnya tersedia untuk dijual

7. Other current financial assets available for sale

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pihak ketiga Third parties Biaya perolehan: At cost: Bank OCBC NISP (471.891 lembar) 423.591.000 423.591.000 Bank OCBC NISP (471,891 shares) Berlian Laju Tanker (2.133 lembar) Berlian Laju Tanker (2,133) pada 2014 dan 2013 452.899 452.899 shares in 2014 and 2013 Laba (rugi) yang belum direalisasi 178.035.194 218.145.929 Unrealized gain (loss)

Nilai pasar efek 602.079.093 642.189.828 Market values

Reksa Dana Terproteksi - Rupiah Mutual fund protection - Rupiah

Bank Permata Bank Permata NISP Income Plus XIX 500.000.000 500.000.000 NISP Income Plus XIX Batavia Proteksi Cemerlang 1.000.000.000 - Batavia Proteksi Cemerlang RDT NISP Proteksi RDT NISP Proteksi Income Plus XI - 3.592.049.187 Income Plus XI Reksa dana Terproteksi Reksa dana Terproteksi Danareksa Proteksi V - 489.068.272 Danareksa Proteksi V Bank BII, Pontianak Bank BII, Pontianak OSKN CPF 16 - 500.000.000 OSKN CPF 16 Laba (rugi) yang belum direalisasi 4.645.000 49.135.543 Unrealized gain (loss)

Nilai pasar reksa dana 1.504.645.000 5.130.253.002 Market values mutual fund

Jumlah aset keuangan lancar Total financial assets available tersedia untuk dijual, dipindahkan 2.106.724.093 5.772.442.830 for sale, carried forward

Page 56: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

51

7. Aset keuangan lancar lainnya tersedia untuk

dijual 7. Other current financial assets available for sale

(lanjutan) (continued)

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)

Jumlah aset keuangan lancar Total financial assets available tersedia untuk dijual, pindahan 2.106.724.093 5.772.442.830 for sale, brought forward Obligasi – Rupiah Bonds - Rupiah Subordinasi Berkelanjutan I Bank Continuous subordinated I Bank Panin tahap 1 tahun 2012 500.000.000 500.000.000 Panin phase 1 in 2012

Obligasi – US Dolar Bonds – US Dollar Indon42 Bank Permata 2.172.712.500 1.959.300.000 Indon42 Bank Permata Indon42 Bank Commonwealth 2.145.122.500 1.934.420.000 Indon42 Bank Commonwealth

Laba (rugi) yang belum direalisasi 641.467.500 1.104.050.000 Unrealized gain (loss)

Sub jumlah 5.459.302.500 5.497.770.000 Subtotal

Jumlah aset keuangan lancar lain Other current financial assets tersedia untuk dijual 7.566.026.593 11.270.212.830 available for sale

Suku bunga rata-rata Average interest rate on Reksadana Rupiah 6,00% - 8,00% 6,17% - 6,70 % Mutual fund – Rupiah Kupon obligasi Rupiah 9,40% 9,40% Bonds Rupiah coupon Kupon obligasi Pemerintah Government bond coupon USD Indon 42 5,25% 5,25% USD Indon 42 Pada tahun 2015, Manajemen mereklasifikasikan penyajian aset keuangan tidak lancar lainnya tahun 2014 sebesar Rp 7.144.209.828 ke aset keuangan lancar lainnya tersedia untuk dijual dengan alasan dalam jangka pendek akan dijual.

In 2015, Management reclassified the presentation of other non-current financial assets in 2014 amounted to Rp 7,144,209,828 to non-current financial assets available for sale with reason in the short term will be sold.

Harga pasar saham Bank OCBC NISP dan PT Berlian Laju Tanker Tbk masing masing adalah sebesar Rp 1.275 dan Rp 196 per lembar pada 31 Desember 2015 dan Rp 1.360 dan Rp 196 per lembar pada 31 Desember 2014. Per 31 Desember 2015 Perusahaan membeli reksadana Batavia proteksi cemerlang 1 pada Bank Permata sebesar 1.000.000.000 unit dengan nilai asset bersih 988,1000.

Stock market price of Bank OCBC NISP and PT Berlian Laju Tanker Tbk amounted to Rp 1,275 and Rp 196 per share as of 31 December 2015 and Rp 1,360 and Rp 196 per share as of 31 December 2014 respectively. As of 31 December 2015 the Company purchased mutual funds Cemerlang protection, Batavia 1 in Bank Permata amounting to 1.000.000.000 units with a net asset value of 988.1000.

Page 57: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

52

7. Aset keuangan lancar lainnya tersedia untuk

dijual 7. Other current financial assets available for sale

(lanjutan) (continued)

Reksa Dana NISP Proteksi Income Plus XIX sebesar 500.000 unit dengan nilai aset bersih 1.033,0900 pada 31 Desember 2015 dan 1.001,22 pada 31 Desember 2014.

Pada tahun 2014 Reksa dana NISP Proteksi Income Plus XI dicairkan sebesar 2.407.950,813 unit sehingga tersisa sebesar 3.592.049,187 unit dengan nilai aset bersih 1.010,850 pada 31 Desember 2014.

Reksa Dana Danareksa Proteksi V pada tahun 2014 jumlah unit reksadana ini telah jatuh tempo dan dicairkan sebesar 10.931,7276 unit sehingga tersisa sebesar 489.068,2724 unit dengan nilai aset bersih 1.012,0879 pada 31 Desember 2014. Reksa dana OSKN CPF 16 dimiliki Perusahaan sebanyak 500.000 unit dengan nilai aset bersih sebesar 1.007,2800 pada 31 Desember 2014. Pada tahun 2015, Reksa dana NISP Proteksi Income Plus XI, Danareksa Proteksi V dan OSKN CPF 16 telah jatuh tempo dan dicairkan. Atas pencairan tersebut Perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp 47.157.204.

Mutual funds of NISP Proteksi Income Plus XIX of 500,000 units with a net asset value of 1,033.0900 as of 31 December 2015 and 1,001.22 as of 31 December 2014.

In 2014 Mutual funds of NISP Proteksi Income Plus XI disbursed by 2,407,950.813 units so that the remaining amount 3,592,049.187 units with a net asset value of 1,010.850 as of 31 December 2014.

Mutual funds of Danareksa Proteksi V in 2014 the number of units of mutual fund has matured and disbursed by 10,931.7276 units so that the remaining amount of 489,068.2724 units with a net asset value of 1,012.0879 to 31 December 2014. Mutual funds OSKN CPF 16 owned by the Company consisting of 500,000 units of the net asset value of 1,007.2800 as of 31 December 2014. In 2015, mutual fund NISP Income Proteksi Plus XI, Danareksa Protection V and OSKN CPF 16 has matured and thawed. The melting on the Company obtained a profit of Rp 47,157,204.

Perusahaan menempatkan obligasi indon42 dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD 200.000 di Bank Permata dan Bank Commonwealth dengan harga beli masing-masing sebesar Rp 157.500 dan Rp 155.500. Harga Pasar untuk masing-masing obligasi indon42 di Bank Permata dan Bank Commonwealth sebesar USD 179.000 dan USD 180.500 pada 31 Desember 2015 dan USD 201.000 dan USD 200.750 pada 31 Desember 2014.

The Company put indon42 bonds with a nominal value amounting to USD 200,000 at Bank Permata and Bank Commonwealth for a purchase price amounting to USD 157,500 and USD 155,500. The market price for each indon42 bond at Bank Permata and Bank Commonwealth of USD 179,000 and USD 180,500 as at 31 December 2015 and USD 201,000 and USD 200,750 as at 31 December 2014.

Pada tanggal 15 Oktober 2014 diterima pencairan parsial tahap pertama atas reksa dana Proteksi V sebanyak 10.931,7276 unit dengan nilai aset bersih (NAB) Rp 1.000,0072/unit atau senilai Rp 10.931.806 dan pada tanggal 30 Desember 2014 pencairan parsial tahap pertama atas reksa dana NISP Proteksi Income Plus XI sebanyak 2.407.950,8128 unit dengan NAB sebesar Rp 1.010,85 atau senilai Rp 2.434.077.079. Dari pencairan kedua reksa dana tersebut, Perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 26.126.344.

On 15 October 2014 received partial cash of the first phase on mutual fund units Protection V 10,931.7276 as the net asset value (NAV) Rp 1,000.0072 / unit or Rp 10,931,806 and on 30 December 2014 the first stage of partial disbursed on mutual funds NISP Income Protection Plus XI as 2,407,950.8128 units with NAB Rp 1,010.85 or Rp 2,434,077,079. From the second disbursement of funds, the Company made a profit of Rp 26,126,344.

Page 58: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

53

8. Persediaan 8. Inventories

Saldo persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Inventories as of 31 December 2015 and 2014 consist of :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Bahan baku dan Raw materials and bahan pembantu 29.348.837.179 35.497.051.849 supporting materials Barang dalam proses 3.388.645.990 4.527.904.934 Goods in process Barang jadi 2.589.461.898 2.615.506.390 Finished goods Suku cadang 1.303.523.119 1.455.162.319 Spare parts

Jumlah 36.630.468.186 44.095.625.492 Total Cadangan penyisihan persediaan Allowance for obsolescence usang - - inventory

Jumlah 36.630.468.186 44.095.625.492 Total

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan dan persediaan usang.

Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 3.537.033 pada 31 Desember 2015 dan USD 4.914.828 pada 31 Desember 2014.

Based on the result of the assessment on physical condition of inventories, the management is of the opinion that no provision for decline in inventory value and obsolescence is necessary.

All inventories were insured with PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, and other possible risks for USD 3.537.033 as at 31 December 2015 and USD 4,914,828 as at 31 December 2014.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan. Semua persediaan tidak dijaminkan ke pihak ketiga.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses of the Company. All inventories are not pledged to any third party.

9. Biaya dibayar dimuka 9. Prepaid expenses

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Asuransi 119.008.857 128.109.830 Insurance Sewa tanah, ruang kantor Rental land, office dan parkir 60.960.260 36.199.368 space and parking Tenaga kerja 41.999.900 48.318.700 Labor Biaya notaris - 15.000.000 Notarial expense Lain-lain - 500.000 Others

Jumlah 221.969.017 228.127.898 Total

Asuransi merupakan premi asuransi gedung, peralatan pabrik, kendaraan, dan persediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

Insurance represents insurance coverage for building, factory equipment, vehicles, and inventories owned by PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

Page 59: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

54

10. Properti investasi 10. Investment property

Saldo properti investasi per 31 Desember 2015 terdiri dari:

Investment property as of 31 December 2015 consist of :

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning balance Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance 1-1-2015 Addition Deduction Reclassification 31-12-2015

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Tanah/ Land 2.203.676.250 48.566.550 - - 2.252.242.800 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 1.433.694.697 16.000.000 - - 1.449.694.697

Sub jumlah/ Subtotal 3.637.370.947 64.566.550 - - 3.701.937.497

Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 1.431.694.697 766.667 - - 1.432.461.364

Sub jumlah/Subtotal 1.431.694.697 766.667 - - 1.432.461.364

Nilai buku / Book value 2.205.676.250 2.269.476.133

Saldo properti investasi per 31 Desember 2014 terdiri dari:

Investment property as of 31 December 2014 consist of :

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning balance Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance 1-1-2014 Addition Deduction Reclassification 31-12-2014

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Tanah/ Land 2.203.676.250 - - - 2.203.676.250 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 1.433.694.697 - - - 1.433.694.697

Sub jumlah/ Subtotal 3.637.370.947 - - - 3.637.370.947

Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 1.431.194.697 500.000 - - 1.431.694.697

Sub jumlah/Subtotal 1.431.194.697 500.000 - `- 1.431.694.697

Nilai buku / Book value 2.206.176.250 2.205.676.250

Properti investasi bangunan berupa ruang perkantoran seluas 222m2 berlokasi di Menara Sudirman lt.7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta. Umur manfaat bangunan 20 tahun. Beban penyusutan dihitung dengan metode garis lurus dan dialokasikan ke beban administrasi dan umum.

Investment property is a building area of 222 sqm of office space located in Tower fl 7th C Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta. Useful life of the building is 20 years. Depreciation expense is computed by the straight-line method and allocated to administrative and general expenses.

Page 60: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

55

10. Properti investasi (lanjutan) 10. Investment property (continued)

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Tanah hak guna bangunan 931 m² Land with building use right, of 931 sqm berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. located at Village. Kebon Jeruk, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1.533.150.000 1.533.150.000 Sub.District. Kebon Jeruk, West Jakarta

Tanah hak guna bangunan 94.750 m² Land with building use right of 94,750 sqm berlokasi di Desa Kampung Sungai located at Kampung Sungai Rengas, Pontianak 468.276.250 468.276.250 Rengas Village, Pontianak

Tanah hak guna bangunan 228 m² Land with building use right of 228 sqm berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. located at Village. Kebon Jeruk, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 202.250.000 202.250.000 Sub.District. Kebon Jeruk, West Jakarta

Jumlah 2.203.676.250 2.203.676.250 Total

Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di laporan posisi keuangan konsolidasian dengan menggunakan model biaya.

Penambahan nilai properti sebesar Rp 64.566.550 pada tahun 2015 merupakan biaya perpanjangan sertifikat Hak Guna Bangunan properti tersebut.

Management determines policy to present the value of the investment property in the consolidated statements of financial position using cost model.

The addition of the property value of Rp 64,566,550 in 2015 is an extension of building Use Rights property.

Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m² berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp 16.055.095.000.

Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.

Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.

Tanah berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta disewakan kepada PT Berkat Bukit Emas berlimpah. Jumlah pendapatan sewa tanah sebesar Rp 84.375.000 per 31 Desember 2015 dan Rp 76.500.000 per 31 Desember 2014. Ruang perkantoran di Menara Sudirman disewakan kepada PT Centralwatch Perkasa International, tetapi mulai Januari 2015 sewa dialihkan kepada PT Swisstime Perkasa International. Jumlah pendapatan sewa gedung sebesar Rp 659.340.000 per 31 Desember 2015 dan Rp 371.628.000 per 31 Desember 2014.

The fair value of those above mentioned land sites at Kebon Jeruk, Jakarta of 1,159 sqm according to Sales Value of Land and Building tax (NJOP) (PBB) in 2015 is set at Rp 16,055,095,000.

Meanwhile, the fair value of land site at Kampung Sungai Rengas village, Pontianak area is difficult to be determined due land sale and purchase transactions are very rare in that area.

Land rights are held under “Building Use Rights” which will expire between 2022 until 2027. The land rights are renewable.

Land is located in the Kebon Jeruk, District Jakarta leased to PT Berkat Bukit Emas Berlimpah. Total land rental income of Rp 84,375,000 as of 31 December 2015 and Rp 76,500,000 as of 31 December 2014. Sudirman Tower office space leased to PT Centralwatch Perkasa International, but started in January 2015 the lease was transferred to PT Swisstime Perkasa International. Total rental building income amounting to Rp 659,340,000 as of 31 December 2015 and Rp 371,628,000 as of 31 December 2014.

Page 61: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

56

11. Aset tetap 11. Property, plant and equipment

Saldo aset tetap per 31 Desember 2015 terdiri dari: Property, plant and equipments as of 31 December 2015 consist of :

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning balance Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance 1-1-2015 Addition Deduction 31-12-2015 Reclassification

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/ Direct acquisition

Tanah/ Land 1.704.402.150 - - 1.704.402.150 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 5.731.550.747 154.500.000 - 5.886.050.747 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipments 30.969.364.659 32.450.000 - 31.001.814.659 Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 12.622.768.302 531.791.200 188.950.000 636.363.636 13.601.973.138 Inventaris kantor/ Office furniture & fixtures 2.407.049.474 468.261.000 2.187.000 2.873.123.474 Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress :

Nilai perolehan/ Acquisition value 7.749.706.281 - 7.749.706.281 Penyisihan/Provision (7.749.706.281) - (7.749.706.281) Alat pengangkutan/Transportation 100.000.000 536.363.636 - (636.363.636) -

Sub jumlah / Subtotal 53.535.135.332 1.723.365.836 191.137.000 - 55.067.364.168

Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung/ Direct acquisition

Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 5.096.576.118 55.701.461 - - 5.152.277.579 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipments 25.850.846.402 514.930.159 - - 26.365.776.561 Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 7.855.375.035 1.421.281.897 186.293.346 - 9.090.363.586 Inventaris kantor/ Office furniture & fixtures 2.019.778.724 116.915.869 2.187.000 - 2.134.507.593

Sub jumlah/ Subtotal 40.822.576.279 2.108.829.386 188.480.346 - 42.742.925.319

Nilai buku/ Book value 12.712.559.053 12.324.438.849

Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2015 sebagai berikut:

Details of disposal of property, plant and equipments during 2015 are as follows:

Harga perolehan/ Nilai buku/ Harga jual/ Laba (rugi)/ Acquisition cost Book value Selling price Gain (loss)

Sepeda motor Yamaha / Yamaha Motorcycle 13.950.000 2.656.654 2.500.000 (156.654) Mobil BMW 5201 / BMW 5201 Car 175.000.000 - 10.000.000 10.000.000

Sub jumlah/ Subtotal 188.950.000 2.656.654 12.500.000 9.843.346

Page 62: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

57

11. Aset tetap (lanjutan) 11. Property, plant and equipment (continued)

Saldo aset tetap per 31 Desember 2014 terdiri dari:

Property, plant and equipments as of 31 December 2014 consist of :

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning balance Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance 1-1-2014 Addition Deduction 31-12-2014

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/ Direct acquisition Tanah/ Land 1.704.402.150 - - 1.704.402.150 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 5.503.641.359 227.909.388 - 5.731.550.747 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipments 30.182.538.481 786.826.178 - 30.969.364.659 Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 11.524.770.354 2.092.199.500 994.201.552 12.622.768.302 Inventaris kantor/ Office furniture & fixtures 2.349.398.374 57.651.100 - 2.407.049.474 Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress :

Nilai perolehan/ Acquisition value 7.749.706.281 - - 7.749.706.281 Penyisihan/Provision (7.749.706.281) - - (7.749.706.281)

Alat pengangkutan/Transportation - 100.000.000 - 100.000.000

Sub jumlah / Subtotal 51.264.750.718 3.264.586.166 994.201.552 53.535.135.332

Akumulasi penyusutan/ Accumulated depreciation Kepemilikan langsung/ Direct acquisition Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 5.043.429.368 53.146.750 - 5.096.576.118 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipments 25.346.574.333 504.272.069 - 25.850.846.402 Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 7.259.947.836 1.445.501.815 850.074.616 7.855.375.035 Inventaris kantor/ Office furniture & fixtures 1.880.731.528 139.047.196 - 2.019.778.724

Sub jumlah/ Subtotal 39.530.683.065 2.141.967.830 850.074.616 40.822.576.279

Nilai buku/ Book value 11.734.067.653 12.712.559.053

Page 63: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

58

11. Aset tetap (lanjutan) 11. Property, plant and equipment (continued)

Rincian aset dalam penyelesaian terdiri dari : Detail of the construction in progress consists of:

31 Desember/December 2014

Perkiraan persentase Jumlah tercatat/ Tahun perkiraan penyelesaian/ Carrying amount penyelesaian/ The estimated percentage The estimated year of completion of completion

Alat pengangkutan / Pebruari/ Transportation 40% 100.000.000 February 2015

Jumlah 100.000.000

Aset dalam penyelesaian alat pengangkutan merupakan beban docking dan reparasi kapal tongkang DPN-1 yang dikerjakan oleh PT Kapuas Armada Sarana yang nantinya setelah selesai akan dikapitalisasi ke aset pengangkutan.

Construction in progress is a load transportation equipment and repair barge docking DPN-1 is done by PT Kapuas Armada Sarana which will once completed will be capitalized to the asset transportation.

Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2014 sebagai berikut:

Details of disposal of property, plant and equipment during 2014 are as follows:

Harga perolehan/ Nilai buku/ Harga jual/ Laba (rugi)/ Acquisition cost Book value Selling price Gain (loss)

Mobil Nissan X-Trail / Nissan X-Trail Car 276.710.000 - 65.000.000 65.000.000 Mobil BMW 5281 / BMW 5281 Car 221.196.552 - 40.000.000 40.000.000 Mobil Toyota Camry / Toyota Camry Car 496.295.000 144.126.936 220.000.000 75.873.064

Sub jumlah/ Subtotal 994.201.552 144.126.936 325.000.000 180.873.064

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut :

Depreciation expenses of property, plant and equipment are charged as follows :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Beban overhead pabrik 744.180.382 704.710.679 Factory overhead expenses Beban usaha 1.364.649.004 1.437.257.151 Operating expenses

Jumlah 2.108.829.386 2.141.967.830 Total

Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.

Land rights are held under “Building use rights” which will expire between 2022 until 2027. The land rights are renewable.

Page 64: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

59

11. Aset tetap (lanjutan) 11. Property, plant and equipments (continued)

Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 10.433.615.000 dan US$ 4,403,749 pada 31 Desember 2015 dan Rp 11.339.615.000 dan US$ 4,083,450 pada 31 Desember 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal pelaporan. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

All property, plant and equipment, except land, were insured to PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, theft and other possible risks for a total coverage of Rp 10,433,615,000 and USD 4,403,749 as of 31 December 2015 and Rp 11,339,615,000 and USD 4,083,450 as of 31 December 2014, respectively. Management believes that there is no impairment in assets value as at each reporting date. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured. Property, plant and equipment were not pledged to any parties.

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

PT Intitirta Primasakti (Entitas Anak) memiliki dua pelabuhan yang dapat dipergunakan sebagai prasarana bongkar muat batu bara yang terletak di Talang Duku dan di Muara Bulian. Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari harga perolehan beberapa sarana yang dibangun oleh PT Intitirta Primasakti di pelabuhan Talang Duku, Jambi seperti bunker penimbunan batu bara, bangunan ruang operator dan pondasi crushing plant.

PT Intitirta Primasakti (Subsidiary) has two coal loading ports used for coaol loading facilities located at Talang Duku and Muara Bulian. Construction in progress as of 31 December 2015 and 2014 included acquisition cost of facilities constructed by PT Intitirta Primasakti in Talang Duku port, Jambi such as coal storage bunker, operator room building, and crushing plant foundation.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan manajemen PT Intitirta Primasakti, dinilai bahwa pengoperasian sarana yang terdapat di pelabuhan Talang Duku tersebut kurang ekonomis dalam menunjang kegiatan produksi batu bara pada masa mendatang. Oleh karena itu, terhadap nilai perolehan sarana tersebut dilakukan penyisihan penurunan nilai. Namun demikian, manajemen PT Intitirta Primasakti tetap berencana untuk memfungsikan kembali sarana-sarana tersebut di tahun-tahun mendatang sebagai pelabuhan penyangga terutama apabila daya dukung kapasitas yang terdapat di Muara Bulian ternyata tidak mencukupi.

According to assessment made by PT Intitirta Primasakti’s management, it was determined that the utilization of Talang Duku port facilities was no longer economically adequate to support the coal production in the future. Accordingly, a provision was made to reduce the acquisition cost of the facilities construction. However, PT Intitirta Primasakti’s management still plans to utilize those facilities in the future as a buffer port in case when the production volume requirement exceeds the loading capacity of Muara Bulian Port.

Page 65: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

60

12. Aset keuangan tidak lancar lainnya 12. Other non-current financial assets

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Simpanan deposito – US Dollar Time deposit – US Dollar

Bank CIMB Niaga, Pontianak - 2.488.000.000 Bank CIMB Niaga, Pontianak

Jumlah simpanan deposito - 2.488.000.000 Subtotal deposits

Jumlah aset keuangan Total other non-current tidak lancar lainnya - 2.488.000.000 financial assets

Tidak ada penempatan deposito pada pihak berelasi. No deposit is placed in the related parties.

13. Utang usaha 13. Trade payables

Saldo utang usaha per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Trade payables as of 31 December 2015 and 2014 consist of :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pihak ketiga Third parties

PT Mitsui Indonesia 5.236.748.000 5.531.398.619 PT Mitsui Indonesia PT. Sarana Berkat Sejahtera 1.719.131.700 - PT. Sarana Berkat Sejahtera Helm Asia Pte Ltd 1.282.935.000 - Helm Asia Pte Ltd Hongye Holding Group Ltd 689.750.000 - Hongye Holding Group Ltd PT Makro Chemindo 685.964.125 246.617.250 PT Makro Chemindo Mitsubishi Gas Chemical Mitsubishi Gas Chemical Singapore Pte. Ltd - 2.363.600.000 Singapore Pte. Ltd PT Ponti Sarana Utama - 990.000.000 PT Ponti Sarana Utama PT Goautama Sinarbatuah - 334.125.000 PT Goautama Sinarbatuah Lain-lain (dibawah Rp 14 juta) 53.153.509 36.541.642 Others (below Rp 14 Million)

Jumlah 9.667.682.334 9.502.282.511 Total

Page 66: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

61

13. Utang usaha (lanjutan) 13. Trade payables (continued)

Rincian utang usaha berdasarkan komoditi : Details of trade payables based on commodities:

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Phenol 6.955.879.700 5.531.398.619 Phenol Melamin 1.282.935.000 2.363.600.000 Melamine Caustic Soda 1.252.541.625 - Caustic Soda Ammonium Chloride 93.060.000 162.901.750 Ammonium Chloride Potasium Carbonate 30.112.500 77.137.500 Potasium Carbonate Solar - 990.000.000 Diesel Oil Pupuk Urea - 334.125.000 Urea fertilizer Ammonium Sulphate - 6.578.000 Ammonium Sulphate Bahan pembantu dan Supporting material suku cadang 53.153.509 36.541.642 and spareparts

Jumlah 9.667.682.334 9.502.282.511 Total

Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on currency are as follows:

2015 2014 Mata uang asing Mata uang Rupiah Mata uang asing Mata uang Rupiah Foreign currency Rupiah currency Foreign currency Rupiah currency

USD 143.000,00 1.972.685.000 594.803,20 7.399.351.808 USD Rupiah 7.694.997.334 2.102.930.703 IDR

Jumlah 9.667.682.334 9.502.282.511 Total

Rincian umur utang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

Aging schedules of trade payables from third parties from the invoice date are as follows:

2015 2014

1 – 30 hari 5.912.808.129 6.275.314.655 1 – 30 days 31 – 60 hari 3.754.874.205 3.226.967.856 31 – 60 days 61 – 90 hari - - 61 – 90 days

Jumlah utang usaha, bersih 9.667.682.334 9.502.282.511 Total trade payables, net

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 30 sampai 90 hari. Dalam saldo utang usaha tersebut tidak terdapat utang usaha kepada pihak berelasi. Perusahaan tidak memberikan jaminan atas utang usaha.

Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 90 days. In the balance of trade payables, there are no trade payables to related party. The Company does not provide collateral for trade payables.

Page 67: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

62

13. Utang usaha (lanjutan) 13. Trade payables (continued)

Tidak ada lindung nilai atas utang usaha karena berdasarkan pertimbangan manajemen tidak ada risiko yang besar terhadap keuangan Perusahaan dimana aset dalam mata uang asing cukup untuk menutupi utang dalam mata uang asing. Juga tidak ada restrukturisasi utang karena semua utang dapat dibayar tepat waktunya.

There are no hedging for trade payables because according to management’s consideration there are no high risks on the Company’s financial whereas, assets in foreign currency are adequate to cover debt in foreign currency. There were no restructured trade payable because all payables can be paid on time.

14. Utang lain-lain 14. Other payables

Saldo utang lain-lain per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Other payables as of 31 December 2015 and 2014 consist of :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pihak ketiga Third parties

PT Arpeni Pratama Ocean Line 246.925.300 246.925.300PT Arpeni Pratama Ocean Line Lain-lain 4.500.000 34.864.600 Others

Jumlah 251.425.300 281.789.900 Total

Rincian utang usaha menurut jenisnya adalah sebagai berikut

The details of trade payables based on its type, are as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pihak ketiga Third parties

Biaya pengangkutan 251.425.300 251.425.300 Transportation fee Sewa - 30.364.600 Rental

Jumlah 251.425.300 281.789.900 Total

15. Utang dividen 15. Dividend payables

Sejak tahun 1990, terdapat sejumlah dividen tunai yang belum diambil oleh pemegang saham yang berhak. Jumlah dividen yang belum diambil ini dicatat sebagai Utang Dividen sebesar Rp 1.347.056.438 tahun 2015 dan Rp 1.303.731.287 tahun 2014.

Since 1990, there has been a sum of cash dividend that remains unclaimed by the entitled shareholder. This amount is recorded as Dividend Payable amounting to Rp 1,347,056,438 in 2015 and Rp 1,303,731,287 in 2014.

Page 68: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

63

16. Biaya yang masih harus dibayar 16. Accrued expenses

Biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut :

Accrued expenses are as follows :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Biaya keperluan kantor 78.544.100 - Office Supplies Biaya angkut pengiriman lem 37.180.000 - Freight cost - glue distribution Dana astek 7.935.600 6.875.500 Manpower insurance fund Biaya profesional - 4.080.000 Professional fee Asuransi 5.525.750 - Insurance Lain-lain (dibawah Rp 6 juta) 3.352.542 6.304.100 Others (below Rp 6 Million)

Jumlah 132.537.992 17.259.600 Total

17. Perpajakan 17. Taxation

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pajak Pertambahan Nilai, masukan 6.348.894.424 3.021.216.621 Value Added Tax – in Pajak penghasilan badan (Pasal 28A) 1.306.581.186 - Corporate income tax (art 28A)

Jumlah 7.655.475.610 3.021.216.621 Total

b. Utang pajak b. Taxes payable

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pajak penghasilan badan - 885.271.855 Corporate income tax Pajak penghasilan pasal 21 1.400.766.217 1.449.095.822 Income tax art 21 Pajak Bumi dan Bangunan 510.947.742 510.947.742 Land and Building tax Pajak penghasilan pasal 25 289.571.458 306.360.844 Income tax art 25 Pajak penghasilan pasal 23 40.696.560 981.818 Income tax art 23 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 3.036.400 3.036.400Income tax article 4 section 2 Pajak penghasilan final (pasal 15) 1.622.400 1.306.800 Final income tax (art 15)

Jumlah 2.246.640.777 3.157.001.281 Total

Page 69: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

64

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan terdiri dari :

Tax benefits (expenses) of the Company consist of the following :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Pajak kini Current tax Perusahaan (2.492.313.250) (3.974.453.500) The Company Entitas Anak - - Subsidiary

Jumlah (2.492.313.250) (3.974.453.500) Total

Penghasilan (beban) Deferred tax pajak tangguhan income (expense) Perusahaan 427.287.188 515.421.112 The Company Entitas Anak 92.176.174 792.891.990 Subsidiary

Jumlah 519.463.362 1.308.313.102 Total

Jumlah penghasilan (beban) Total tax benefits pajak, bersih (1.972.849.888) (2.666.140.398) (expenses), net

Pajak tangguhan lihat catatan 17d. Deferred tax see note 17d.

Pajak kini Current tax

Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015 menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. Sedangkan laba kena pajak dan pajak kurang bayar Perusahaan tahun fiskal 2014 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan badan dengan taksiran penghasilan (rugi) kena pajak adalah sebagai berikut :

Reconciliation of taxable income results in 2015 became the basis for annual Tax Return for Corporate Income Tax. Whereas taxable income and tax underpayment of the Company for the fiscal year 2014 are in accordance with Income Tax Return which is submitted to the Tax Administration Office. Reconciliation between profit (loss) before estimated corporate income tax and estimated taxable income (loss) is as follows :

Page 70: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

65

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) c. Corporate income tax (continued)

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Laba (rugi) sebelum pajak Profit (loss) before income tax penghasilan sesuai dengan based on consolidated laporan laba rugi konsolidasian 11.832.026.060 17.194.970.495 statements of income (Laba) rugi Entitas Anak (Profit) loss of Subsidiary sebelum pajak penghasilan 3.208.460.570 3.060.286.135 before income tax

Laba (rugi) Perusahaan sebelum taksiran penghasilan Profit (loss) of the Company before (beban) pajak 15.040.486.630 20.255.256.630estimated tax income (expense)

Beda waktu : Timing differences : Beban imbalan pasca kerja 1.648.977.808 1.783.457.337Post employment benefit expense Penyusutan Depreciation of property, plant, and aset tetap 60.170.942 278.227.111 equipments

Jumlah beda waktu 1.709.148.750 2.061.684.448 Total timing differences

Beda tetap : Permanent differences : Penghasilan bunga dan jasa giro (7.286.461.534) (6.838.951.381)Interest income and demand deposit Penghasilan sewa (743.715.000) (448.128.000) Rental income Sumbangan 119.654.000 143.152.390 Donation Representasi 522.953.740 368.796.661 Representation Kenikmatan karyawan 738.913.193 826.174.183 Employees’ fringe benefit Denda pajak 544.000 16.660.205 Tax penalty Pendapatan reksa dana (132.269.828) (486.830.493) Mutual fund income

Jumlah beda tetap (6.780.381.429) (6.419.126.435)Total permanent differences

Laba (rugi) fiskal, bersih 9.969.253.951 15.897.814.643Taxable income (deficit), net

Laba (rugi) fiskal, Taxable income (deficit), dibulatkan 9.969.253.000 15.897.814.000 rounded off

Perhitungan taksiran pajak Provision for income tax penghasilan : calculation :

25% x Rp 9.969.253.000 2.492.313.250 - 25% x Rp 9,969,253,000 25% x Rp 15.897.814.000 - 3.974.453.50025% x Rp 15,897,814,000

Taksiran penghasilan kena pajak Provision for taxable income Perusahaan 2.492.313.250 3.974.453.500 Company Entitas Anak - - Subsidiary

Dikurangi uang muka pajak Less prepaid taxes perusahaan company Pajak penghasilan pasal 22 (312.419.000) (500.469.000) Income tax article 22 Pajak penghasilan pasal 25 (3.486.475.436) (2.588.712.645) Income tax article 25

(3.798.894.436) (3.089.181.645)

Uang muka (utang) pajak Prepaid Income tax (payable) penghasilan (lebih) kurang (over) under bayar (1.306.581.186) 885.271.855 paid

Page 71: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

66

Page 72: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) Notes to consolidated financial statements (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 December 2015 and 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

67

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut : The details of the Company’s deferred tax assets are as follows :

2015

1 Januari/ Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan (dibebankan) ke 31 Desember/ January 2015 ke laba rugi/ penghasilan komprehensif December 2015 Credited (charged) lain/ Credited (charged) to profit or loss to other comprehensive income

Perusahaan/ The Company

Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities) : Imbalan pasca kerja/ Post employment benefit obligations 4.300.773.541 412.244.452 (226.561.447) 4.486.456.546 Penyusutan aset tetap/ Depreciation of property, plant, and equipment 474.858.020 15.042.736 - 489.900.756 Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Financial asset available for sale (349.364.454) - 125.006.644 (224.357.810) Penyesuaian reklasifikasi pencairan reksadana/Reclassification adjustment of disbursement mutual Funds 6.531.586 - 11.789.301 18.320.887

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/ Deferred tax assets (liabilities), net 4.432.798.693 427.287.188 (89.765.502) 4.770.320.379

Entitas Anak/ Subsidiary

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/ Deferred tax assets (liabilities), net 5.011.452.935 92.176.174 (31.064.124) 5.072.564.985

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih konsolidasian/ Deferred tax assets (liabilities), net consolidated 9.444.251.628 519.463.362 (120.829.626) 9.842.885.364

Page 73: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) Notes to consolidated financial statements (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 December 2015 and 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

68

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

d. Pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax (continued)

Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut : (lanjutan)

The details of the Company’s deferred tax assets are as follows : (continued)

2014

1 Januari/ Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan (dibebankan) ke 31 Desember/ January 2014 *) ke laba rugi/ penghasilan komprehensif December 2014 Credited (charged) lain/ Credited (charged) to profit or loss to other comprehensive income

Perusahaan/ The Company

Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities) : Imbalan pasca kerja/ Post employment benefit obligations 3.888.229.069 445.864.334 (33.319.862) 4.300.773.541 Penyusutan aset tetap/ Depreciation of property, plant, and equipment 405.301.242 69.556.778 - 474.858.020 Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Financial asset available for sale (123.722.650) - (225.641.804) (349.364.454) Penyesuaian reklasifikasi pencairan reksadana/Reclassification adjustment of disbursement mutual funds - - 6.531.586 6.531.586

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/ Deferred tax assets (liabilities), net 4.169.807.661 515.421.112 (252.430.080) 4.432.798.693

Entitas Anak/ Subsidiary

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/ Deferred tax assets (liabilities), net 4.225.965.609 792.891.990 (7.404.664) 5.011.452.935

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih konsolidasian/ Deferred tax assets (liabilities), net consolidated 8.395.773.270 1.308.313.102 (259.834.744) 9.444.251.628

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37 As restated, see note 37

Page 74: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

69

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

d. Pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax (continued)

Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

Reconciliation between the total tax benefit (expense) and the amounts computed by multiplaying the effective tax rate to income before tax is as follows :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Perusahaan The Company

Laba (rugi) Perusahaan sebelum Profit (loss) of the Company taksiran penghasilan before estimated tax (beban) pajak 15.040.486.630 20.255.256.630 income (expense)

Tarif pajak (2015: 25%, Tax rates (2015: 25%, 2014: 25%) (3.760.121.500) (5.063.814.000) 2014: 25%)

Efek pajak perbedaan tetap : Tax effect of permanent differences : Penghasilan bunga dan Interest income and demand jasa giro 1.821.615.384 1.709.737.845 deposits Penghasilan sewa 185.928.750 112.032.000 Rental income Pendapatan reksa dana 33.067.457 121.707.623 Mutual fund income Denda pajak (136.000) (4.165.051) Tax penalty Sumbangan (29.913.500) (35.788.098) Donation Representasi (130.738.435) (92.199.165) Representation Kenikmatan karyawan (184.728.298) (206.543.546) Employee’s fringe benefit

Jumlah 1.695.095.358 1.604.781.608 Total

Manfaat (beban) pajak (2.065.026.142) (3.459.032.392) Tax benefit (expense)

Lain–lain pembulatan 80 101 Other rounded-off

Jumlah penghasilan (beban) Total income tax benefit pajak penghasilan (2.065.026.062) (3.459.032.291) (expense)

Entitas Anak Subsidiary Penghasilan (beban) Income tax benefit pajak penghasilan 92.176.174 792.891.990 (expense)

Jumlah penghasilan (beban) Total income tax benefit pajak penghasilan (1.972.849.888) (2.666.140.301) (expense)

Page 75: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

70

18. Jaminan sewa kantor 18. Office rental deposit

Deposit tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 219.780.000 dan Rp 122.877.000 merupakan deposit atas sewa gedung kantor di Menara Sudirman sesuai kontrak perjanjian nomor : 001/MS-LA/I/2011 kepada PT Centralwatch Perkasa International. Pada tanggal 02 Januari 2015 sewa dialihkan kepada PT Swisstime Perkasa International dan depositnya dinaikkan sehingga per 31 Desember 2015 menjadi Rp 219.780.000.

Deposit in 2015 and 2014 amounting to Rp 219,780,000 and Rp 122,877,000 respectively, represents deposit on office building rental in Menara Sudirman according to contract number: 001/MS-LA/I/2011 to PT Centralwatch Perkasa International. On 2 January 2015 the lease was transferred to PT Swisstime Perkasa International and the deposit is raised so as per 31 December 2015 amounting to Rp 219.780.000.

19. Kewajiban imbalan pasca kerja 19. Post-employment benefits obligations

Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 110 karyawan untuk 31 Desember 2015 dan 2014. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The Company and Subsidiary provide post employment defined benefit to its employees in accordance with prevailing Labor Law No. 13/2003.

Total employees entitled for the post-employment benefits are 110 employee as of 31 December 2015 and 2014. Post employment benefit expense recognized in consolidated income statements is as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014*) 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Biaya jasa kini 828.707.590 828.938.681 Current service cost Biaya bunga 1.477.179.021 1.394.367.982 Interest cost Keuntungan (kerugian) aktuaria yang Recognized actuarial diakui - - gain (loss)

Jumlah beban imbalan Total post employee pasca kerja 2.305.886.611 2.223.306.663 benefit expense

Imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasia adalah sebagai berikut:

Post employment benefit liability recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014*) 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Nilai kini kewajiban Present value of defined imbalan pasti 19.321.908.486 18.464.737.755 benefit obligation

Status pendanaan 19.321.908.486 18.464.737.755 Financing status Keuntungan (kerugian) aktuaria yang Unrecognized actuarial belum diakui - - gain (loss)

Liabilitas (aset) yang diakui Liability (asset) recognized in di laporan posisi keuangan 19.321.908.486 18.464.737.755 statements of financial position

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37 *) As restated, see Note 37

Page 76: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

71

19. Kewajiban imbalan pasca kerja (lanjutan) 19. Post-employment benefits obligations (continued)

Mutasi kewajiban bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The changes of net obligation in the consolidated statements of financial position are as follows :

31 Des 2015 31 Des 2014 *) 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Saldo awal 18.464.737.755 16.616.901.792 Beginning balance Pembayaran imbalan pada Payment of current year tahun berjalan (418.213.600) (212.572.600) benefit expenses Beban imbalan pada tahun berjalan 2.305.886.611 2.223.306.663Current year benefit expense Pendapatan komperhensif lain (1.030.502.280) (162.898.100) Other comprehensive income

Jumlah kewajiban Total post employment imbalan pasca kerja 19.321.908.486 18.464.737.755 benefit obligations

*) Disajikan kembali, lihat catatan 36 *) As restated, see note 36

Perhitungan imbalan pasca kerja per 31 Desember 2015 dan 2014 mengacu pada laporan aktuaris independen dari PT Dian Artha Tama masing-masing tanggal 22 Desember 2015 dan 9 Januari 2015.

Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun tidak didiskontokan adalah sebagai berikut :

The calculation of post employment benefit as of 31 December 2015 and 2014 is based on statements of independent actuary of PT Dian Artha Tama dated 22 December 2015 and 9 January 2015, respectively.

Expected maturity analysis of undiscounted pension benefits are as follows are as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Jatuh tempo < 1 tahun 12.345.643.400 10.843.930.310 Due date < 1 year 1 ≤ jatuh tempo < 5 tahun 1.586.479.001 2.078.148.824 1 ≤ due date < 5 years 5 ≤ jatuh tempo < 10 tahun 2.357.864.172 2.200.200.516 5 ≤ due date < 10 years Jatuh tempo ≥ 10 tahun 1.655.839.620 2.080.814.521 Due date ≥ 10 years

17.945.826.193 17.203.094.171

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The main assumptions used to determine actuarial valuation are as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Tingkat diskonto 9,0% 8,0 % Discount rate Tingkat proyeksi kenaikan gaji 10% 10 % Projection rate of salary increase Tingkat mortalita TM Indonesia III 2011 CSO 1980 Mortality rate Tingkat pengunduran diri 0,5% 0,5% Resignation rate

Frekuensi penilaian dilakukan per triwulan. Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruh biaya jasa lalu yang telah menjadi hak atau vested dibebankan pada tahun berjalan.

Assessments are made quarterly. Based on actuarial report, all past vested provision cost, has been credited in the current year.

Jumlah untuk PEB Nilai Kini Kewajiban, Nilai Wajar Aset dan Rencana status pendanaan dan Penyesuaian pengalaman (Keuntungan Aktuaria/ Rugi) dari tahun 2011 sampai 2015 direpresentasikan sebagai berikut :

Total Present Value of Liabilities for PEB, Fair Value of Assets and funding status Plan and experience adjustments (Actuarial gain/loss) from 2011 to 2015 represented as follows:

Page 77: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

72

19. Kewajiban imbalan pasca kerja (lanjutan) 19. Post-employment benefits obligations (continued)

2015 2014 2013 2012 2011

Nilai kini kewajiban imbalan pasti/ Present value of defined benefit obligation 17.571.820.181 17.203.094.171 15.552.916.280 15.687.951.345 13.891.575.925 Nilai wajar aset program/ Assets program at as fair value - - - - - Defisit program/ Deficit program 17.571.820.181 17.203.094.171 15.552.916.280 15.687.951.345 13.891.575.925

Experience adjusment on liability program 34.358.290 369.152.659 174.755.880 478.569.040 471.730.962

20. Modal saham 20. Capital stock

Komposisi para pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 didukung data yang bersumber dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut :

The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2015 and 2014 supported with data from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Securities Administration Bureau i.e PT Datindo Entrycom is as follows :

31 Desember/ December 2015

Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal

PT Dutapermana Makmur 169.485.935 51,18 42.371.483.750 PT Dutapermana Makmur The NT TST CO S/A Cim The NT TST CO S/A Cim Dividend Income Fund Dividend Income Fund Limited 28.750.000 8,68 7.187.500.000 Limited Siang Hadi Widjaja 18.899.111 5,71 4.724.777.750 Siang Hadi Widjaja Ir. Honky Widjaja 6.309 0,00 1.577.250 Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi 3.759 0,00 939.750 Budi Satria Sanusi Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250 Ir. Winata Indradjaja Sejahtera Employee Koperasi. Karyawan Sejahtera 47 0,00 11.750 Cooperative Masyarakat/Publik 113.983.530 34,42 28.495.882.500 Society/Public

Jumlah 331.129.952 100 82.782.488.000 Total

31 Desember/ December 2014

Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal

PT Dutapermana Makmur 169.485.935 51,18 42.371.483.750 PT Dutapermana Makmur The NT TST CO S/A Cim The NT TST CO S/A Cim Dividend Income Fund Dividend Income Fund Limited 27.999.935 8,46 6.999.983.750 Limited Siang Hadi Widjaja 18.899.111 5,71 4.724.777.750 Siang Hadi Widjaja Ir. Honky Widjaja 6.309 0,00 1.577.250 Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi 3.759 0,00 939.750 Budi Satria Sanusi Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250 Ir. Winata Indradjaja Sejahtera Employee Koperasi. Karyawan Sejahtera 47 0,00 11.750 Cooperative Masyarakat/Publik 114.733.595 34,65 28.683.398.750 Society/Public

Jumlah 331.129.952 100 82.782.488.000 Total

Jenis saham Perusahaan merupakan saham biasa. Type of Company's shares are ordinary shares.

Page 78: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

73

21. Tambahan modal disetor 21. Additional paid-in capital

Tambahan modal disetor adalah sebagai berikut : Additional paid-in capital is as follows :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Agio saham 93.450.650 93.450.650 Share premium Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference equity entitas anak (2.095.288.896) - transactions of subsidiary

Jumlah (2.001.838.246) 93.450.650 Total

Agio saham Perubahan saldo agio saham sejak penawaran umum saham Perusahaan pada tahun 1990 hingga 31 Desember 2007 dapat diuraikan sebagai berikut:

Share premium The changes in this account balance since the initial public offering of the Company's share in 1990 up to 31 December 2007 can be summarized as follows:

Hasil emisi IPO tahun 1990 18.387.000.000 Proceeds from IPO in 1990 Jumlah nominal saham (2.270.000.000) Total value of shares issued

Saldo agio saham per 31 Desember 1990 16.117.000.000Balance of share premium as of 31 December 1990 Pembagian saham bonus tahun 1991 (12.582.000.000) Bonus share issuance in 1991

Saldo agio saham per 31 Desember 1991, Balance as of 31 December 1991, 1992 1992 dan 1993 3.535.000.000 and 1993 Pembagian saham bonus tahun 1994 (3.145.500.000) Bonus share issuance in 1994

Saldo agio saham per 31 Desember 1995, Balance as of 31 December 1995, 1996 1996, 1997 dan 1998 389.500.000 1997 and 1998 Penambahan agio saham dari penerbitan The additions in from the issuance of dividen saham (24.220.350 lembar) pada share dividend (24.220.350 shares) tahun 1999 21.192.806.250 in 1999

Saldo agio saham per 31 Desember 1999 21.582.306.250Balance of share premium as of 31 December 1999 Pembagian saham bonus tahun 2000 (10.495.485.000) Bonus share issuance in 2000

Saldo agio saham per 31 Desember 2000, Balance of share premium as of 31 December 2000, 2001, 2002, 2003 dan 2004 11.086.821.250 2001, 2002, 2003 and 2004 Penambahan agio saham dari penerbitan The additions in share premium from dividen saham (6.297.291 lembar) the issuance of share dividend (6,297,291 shares) pada tahun 2005 5.667.561.900 in 2005

Pembagian saham bonus tahun 2005 (10.951.795.500) Bonus share issuance in 2005 Pembagian saham bonus tahun 2007 (5.709.137.000) Bonus share issuance in 2007

Saldo agio saham Balance of share premium per 31 Desember 2015 dan 2014 93.450.650 as of 31 December 2015 and 2014

Page 79: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

74

21. Tambahan modal disetor (lanjutan) 21. Additional paid-in capital (continued)

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Pada bulan April 2015, PT Intitirta Primasakti, (ITPS) Entitas Anak, telah meningkatkan modal dasarnya. Perusahaan sebagai salah satu pemegang saham melakukan penambahan penyertaan saham sehingga persentase kepemilikan naik dari 60% menjadi 67%. PT Ayrus Prima (pemegang saham ITPS, Entitas non pengendali tidak melakukan penambahan penyertaan saham sehingga persentase kepemilikan pada ITPS turun dari 40% menjadi 33%. Penyesuaian sebesar Rp (2.095.288.896) yang timbul karena perubahan ekuitas Entitas Anak tersebut disajikan dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak (Tambahan Modal Disetor)” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Difference equity transactions of subsidiary In April 2015, PT Intitirta Primasakti, (ITPS) Subsidiary, has increased its authorized capital base. Company as one of the shareholders made additional shares of stock so that the percentage of ownership increased from 60% to 67%. PT Ayrus Prima (shareholder of ITPS, non controlling entity did not perform additional shares of stock so that the percentage of ownership in the ITPS decrease from 40% to 33%. Adjustment amounting to Rp (2,095,288,896) arising from changes in subsidiary’s equity is presented in the account "Difference Equity transactions of Subsidiary (Additional Paid in Capital) "in the consolidated statements of financial position.

22. Saldo laba ditentukan penggunaannya 22. Appropriated retained earning

Pembagian laba tahun buku 2014 Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 116 tanggal 24 Juni 2015 dari Fathiah Helmi, SH , notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 4.966.949.280 atau sebesar Rp 15 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000. Pembagian laba tahun buku 2013 Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 57 tanggal 18 Juni 2014 dari Fathiah Helmi, SH , notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 6.622.599.040 atau sebesar Rp 20 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000.

Profit distribution for fiscal year of 2014 Based on the Annual General Meeting of Shareholders as stated in the deed No. 116 dated 24 June 2015 from Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, the Company has declared a cash dividend for the fiscal year ended 31 December 2014 amounted to Rp 4,966,949,280 or Rp 15 per share and establish a general reserve amounting to Rp 350,000. 000. Profit distribution for fiscal year of 2013 Based on decision made by annual General meeting of Shareholders’ as documented in notarial deed No. 57 dated 18 June 2014 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, the Company has declared the distribution of cash dividend for the year ended 31 December 2013 amounting to Rp 6,622,599,040 or Rp 20 per share and determined the general reserve of Rp 350,000,000.

Page 80: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

75

23. Kepentingan non-pengendali 23. Non-controlling interest

Akun ini merupakan nilai ekuitas PT Ayrus Prima sebagai pemegang 33% saham tahun 2015 dan 40% saham tahun 2014 pada PT Intitirta Primasakti (Entitas Anak) dengan rincian sebagai berikut:

This account represents equity value of PT Ayrus Prima at 33% of share in 2015 and 40% of shares in 2014 at PT Intitirta Primasakti (Subsidiary), with details as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014 *) 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Modal disetor 36.800.000.000 36.800.000.000 Paid-in capital

Bagian saldo rugi bersih awal tahun (10.655.714.759) (9.757.642.697)Beginning balance of net loss Bagian laba ( rugi) bersih dan Current balance of net profit (loss) penghasilan komprehensif lain and other comprehensive tahun berjalan (1.068.159.182) (898.072.062) income current year Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference in equity entitas anak 2.095.288.896 - transactions of subsidiary

Ekuitas kepentingan Non controlling interest’s Non-pengendali 27.171.414.955 26.144.285.241 equity

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37 *) As restated, see note 37

24. Penjualan bersih 24. Net sales

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Penjualan utama Main sales Lem 91.472.030.900 108.392.791.159 Glue Hardener 1.607.000.000 1.176.562.500 Hardener Formalin 515.068.620 615.965.803 Formalin

93.594.099.520 110.185.319.462

Penjualan komponen Sales of bahan baku raw material component Melamin, urea, dll 24.881.219.600 22.590.605.775 Melamine, base fertilizer, etc

Pendapatan bersih 118.475.319.120 132.775.925.237 Net sales

Rincian pembeli dan jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut :

The detail of buyers and total sales of more than 10% from total net sales are as follows :

2015 2014 % Rupiah % Rupiah

PT Erna Djuliawati 67,51% 79.985.533.114 69,78% 92.651.748.802 PT Erna Djuliawati PT Sabak Indah 18,20% 21.566.360.000 14,03% 18.622.987.500 PT Sabak Indah

Jumlah 85,72% 101.551.893.11483,81% 111.274.736.302 Total

Selama tahun buku 2015 dan 2014, tidak ada penjualan kepada pihak berelasi.

During 2015 and 2014, there were no sales to related party.

Page 81: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

76

25. Beban pokok penjualan 25. Cost of goods sold

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Beban pokok penjualan utama Cost of goods sold

Bahan baku yang digunakan 53.878.793.435 64.761.645.415 Raw materials used Tenaga kerja langsung 1.457.584.472 1.481.830.157 Direct labor Biaya overhead pabrik 14.645.790.343 14.134.473.545 Factory overhead

Jumlah biaya produksi 69.982.168.250 80.377.949.117 Total production cost Persediaan dalam proses (formalin) Work in process (formalin) Awal tahun 4.527.904.934 4.116.714.727 Beginning of year Akhir tahun (3.388.645.990) (4.527.904.934) End of year

Biaya pokok produksi 71.121.427.194 79.966.758.910Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi Finished goods inventory Awal tahun 2.615.506.390 1.531.938.552 Beginning of year Akhir tahun (2.589.461.898) (2.615.506.390) End of year

71.147.471.686 78.883.191.072 Harga pokok komponen Cost of revenue raw bahan baku material component Melamine, urea dll 20.534.182.785 20.024.604.009Melamine, base fertilizer etc

Harga pokok pendapatan 91.681.654.471 98.907.795.081 Cost of revenue

Rincian pemasok dan jumlah pembelian yang melebihi 10 % dari jumlah pembelian bersih adalah sebagai berikut :

The details of suppliers and total purchases more than 10% from total net purchases are as follows :

31 Des 2015 31 Des 2014 % 31 Dec 2015 % 31 Dec 2014

PT Mitsui Indonesia 19,40% 13.640.723.179 - - PT Mitsui Indonesia PT Humpuss 18,71% 13.155.953.382 30,29% 26.045.292.500 PT Humpuss PT Jasa Putra Khatulistiwa 17,72% 12.455.918.182 19,97% 17.171.306.364 PT Jasa Putra Khatulistiwa PT Goautama Sinarbatuah 15,59% 10.961.853.000 8,88% 7.635.327.500 PT Goautama Sinarbatuah Hongye Holding Group Hongye Holding Group Corporation Limited - - 13,01% 11.190.135.336 Corporation Limited

Jumlah 71,42% 50.214.447.743 72,15% 62.042.061.700 Total

Page 82: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

77

26. Beban usaha 26. Operating expenses

31 Des 2015 31 Des 2014 *) 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Beban penjualan Selling expenses

Gaji dan kesejahteraan karyawan 5.717.488.284 5.805.150.200 Employees’ salary and benefits Pengiriman dan pengangkutan 1.362.146.000 1.389.820.625 Delivery and transportation Penyusutan 297.589.851 202.342.023 Depreciation Operasi armada lainnya 87.890.464 71.403.630 Other fleet operations Iklan dan promosi 18.315.000 33.318.000 Advertisement and promotion Pemeliharaan dan perbaikan kapal 13.776.766 42.283.926 Repair and maintenance of ships Beban keperluan kapal 4.824.500 7.091.145 Ship supplies expenses Iuran asosiasi 4.800.000 4.800.000 Association contribution Gudang dan pengepakan 2.571.426 24.855.139 Warehousing and packaging

Jumlah beban penjualan 7.509.402.291 7.581.064.688 Total selling expenses Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

Gaji dan kesejahteraan karyawan 11.500.820.171 10.904.468.059 Employees’ salaries and benefits Imbalan pasca kerja 1.887.673.011 2.010.734.063 Post-employment benefits expense Penyusutan 1.067.825.820 1.235.415.128 Depreciation Sumbangan 864.242.049 187.938.965 Donations Keperluan kantor dan cetak 632.047.435 248.574.748 Office supplies and printing Jamuan 525.953.740 368.796.661 Entertainment Sewa 459.280.720 448.322.283 Rental Transportasi dan perjalanan dinas 299.429.161 294.668.729 Transportation and traveling Jasa profesional 297.420.191 161.627.625 Professional fee Pajak dan perijinan lainnya 206.231.859 76.399.251 Taxes and other licences Reparasi dan pemeliharaan 198.044.870 238.002.012 Repair and maintenance Pos dan telekomunikasi 164.730.533 164.588.127 Post and telecommunication Rapat 111.930.750 88.537.500 Meetings Pencatatan saham 110.300.000 103.286.463 Stock registration fee Asuransi 95.500.136 91.748.775 Insurance Listrik dan air 64.160.683 66.455.038 Electricity and water Beasiswa/magang/pelatihan 1.020.000 1.910.000 Scholarship/internship/training Iuran dan retribusi 6.600.000 631.126.800 Donation and retribution Lain-lain 24.608.420 13.750.680 Others

Jumlah beban umum dan Total general and administrasi 18.517.819.549 17.336.350.907 administrative expenses

Jumlah beban usaha 26.027.221.840 24.917.415.595 Total operating expenses

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37 *) As restated, see Note 37

Page 83: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

78

27. Pendapatan lain-lain 27. Other income

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Penghasilan bunga 8.130.145.808 6.995.019.779 Interest income Laba kurs mata uang asing - bersih 2.064.233.366 78.944.833 Gain of foreign exchange, net Penghasilan sewa 743.715.000 448.128.000 Rental income Pendapatan dividen reksa dana 132.269.828 487.033.893 Dividend income from mutual funds Laba pencairan reksa dana 47.157.204 26.126.344 Gain on sale of mutual fund Laba penjualan Gain on sale of property, plant aset tetap 9.843.346 180.873.064 and equipment Lain-lain - bersih 16.458 105.343.743 Others-net

Jumlah 11.127.381.010 8.321.469.656 Total

28. Beban eksplorasi ditangguhkan 28. Deferred exploration cost

Saldo beban eksplorasi ditangguhkan per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Deferred exploration cost as of 31 December 2015 and 2014 consists of :

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Area A (seluas 47,680 ha) 7.828.260.416 7.828.260.416A Area (47,680 hectares) Area B (seluas 494.8 ha) 57.114.043.430 51.162.553.053 B Area (494.8 hectares)

Jumlah 64.942.303.846 58.990.813.469 Total Penyisihan penurunan nilai - - Allowance for impairment value

Jumlah 64.942.303.846 58.990.813.469 Total

Biaya ditangguhkan merupakan kapitalisasi atas beban eksplorasi dan pengembangan usaha yang akan diamortisasi setelah entitas anak berjalan secara komersial. Penambahan beban eksplorasi ditangguhkan 2015 merupakan beban iuran kepada Kementrian Ekonomi Sumber Daya Alam atas penggunaan lahan dan beban pajak penggunaan kawasan hutan kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan beban jasa survey, pengukuran eksplorasi dan eksplorasi geologi lainnya.:

Deferred expense represents the capitalization of the exploration and business development expenses that will be amortized after subsidiary started its commercial operation. Addition of deferred exploration cost in 2015 is the contributions expenses to the Ministry of Economy of Natural Resources on the use of land and forest land use tax to the Ministry of Forestry and Environment and the expenses of survey services, measurement of exploration and other geological exploration.:

Page 84: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

79

28. Beban eksplorasi ditangguhkan (lanjutan) 28. Deferred exploration cost (continued) Di tahun 2014 terdapat mutasi atas saldo biaya eksplorasi ditangguhkan sebesar Rp 7.209.483.949 yang terdiri dari beban iuran tetap pekerjaan penyusunan laporan Eksplorasi dan Studi Kelayakan, beban pajak bumi dan bangunan, beban pemetaan serta beban pembuatan rencana kerja jangka panjang seluruh wilayah dengan jumlah sebesar Rp 754.483.949 dan Rp 6.455.000.000 dibukukan oleh entitas anak sebagai beban penyelesaian perkara hukum gugatan perdata dengan pihak Rajendren (lihat catatan 35). Rencana manajemen Entitas anak atas proyek batubara ini bersama mitra investor lain sedang mengajukan surat permohonan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 X 400 MW di lokasi mulut tambang Perusahaan di Kabupaten Sorolangun dan Bangko, Propinsi Jambi, dimana nantinya bahan batubara dari lokasi tambang akan digunakan untuk bahan baku PLTU tersebut. Melanjutkan rencana ini selama tahun 2015, entitas anak sedang melakukan kegiatan pekerjaan pengeboran di lokasi tambang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang dilakukan oleh 8 kontraktor meliputi PT Runge Pincock Minarco (perencanaan titik bor, analisa data hasil pengeboran); PT Sampulu Sada Mandiri (Penyedia jasa pengeboran eksplorasi JORC); PT Bojong Jati (Pengawas pengeboran/wellsite geologist); PT Bintang Raya Inti Bumi (Penyedia jasa pengeboran eksplorasi JORC); PT Quantus Consultants Indonesia (Analisa Data Geotechnik/perencana civil engineering); PT Panca Terra Firma (Penyedia jasa study hidrologi), PT Geoservices dan PT Anindya Wiraputra (Penyedia jasa analisa kimia contoh batubara). Adapun pekerjaan pengeboran tersebut bertujuan untuk membuat laporan studi kelayakan tambang dengan mengacu pada JORC (Joint ore Reserved Committee) yang dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi dan umur tambang sebagai nilai komersial tambang dan juga sebagai salah satu prasyarat pembangunan PLTU mulut tambang.

In 2014 there is a movement in the balance of deferred exploration costs of Rp 7,209,483,949 consisting of deadrent, job preparation for Exploration and Feasibility Study report, the load mapping and load long-term work plan throughout the region with a total of Rp 754,483,949 and Rp 6,455,000.000 recorded by the subsidiary as the expensesof a civil action lawsuit settlement with the Rajendren (see note 35). Subsidiary management plans on this coal project together with other investors are partners submit a written request to the Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia to build a steam power plant with a capacity of 2 x 400 MW at the surface of the mine site of the company in Bangko Sorolangun District, Jambi Province, where the later material from the coal mine site will be used as raw material for the plant. Continuing this plan during 2015, subsidiary were conducting drilling operations at the mine site Work Agreement for Coal Mining (PKP2B) performed by eight contractors include PT Runge Pincock Minarco (drill point planning, data analysis, the results of drilling); PT Sampulu Sada Mandiri (JORC exploration drilling services providers); PT Bojong Jati (Supervisory drilling / wellsite geologist); PT Bintang Raya Inti Bumi (JORC exploration drilling services providers); PT Quantus Consultants Indonesia (Data Analysis Geotechnik / planner civil engineering); PT Panca Terra Firma (The service provider hydrological study), PT Geoservices and PT Anindya Wiraputra (Providers of chemical analysis sample of coal). The drilling work was intended to create a mine feasibility study report with reference to the JORC (Joint Committee Reserved ore) which can be used to determine the production capacity and the mine life as the commercial value of the mine and also as a precondition for development of mine surface power plant.

Page 85: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

80

29. Beban lain-lain 29. Other expense

31 Des 2015 31 Des 2014 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Beban administrasi bank 61.253.759 60.548.510 Bank administration expense Denda pajak 544.000 16.660.205 Tax penalty Lain-lain - bersih - 5.007 Others-net

Jumlah 61.797.759 77.213.722 Total

30. Laba bersih per saham 30. Net earnings per share

Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan hanya 1 (satu) jenis saham biasa dengan nilai nominal yang sama yaitu Rp 250 per lembar saham. Perhitungan laba (rugi) per lembar saham adalah sebagai berikut:

The Company only issued one common stock with the same par value of Rp 250 / share. The calculation of earnings (loss) per share is as follows:

31 Des 2015 31 Des 2014 *) 31 Dec 2015 31 Dec 2014

Laba tahun berjalan yang dapat Income for the year attributed to diatribusikan kepada pemilik induk 10.960.263.325 15.435.787.755 owners of the parent entity

Jumlah saham beredar Total outstanding shares (rata-rata tertimbang) 331.129.952 331.129.952 (weighted average)

Laba bersih per saham dasar 33,10 46,62 Net basic income per share

*) Disajikan kembali, lihat catatan 37 *) As restated, see Note 37

31. Transaksi pihak berelasi 31. Related party transactions

Saldo transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The balance of transactions with related party is as follow:

31 Des 2015 31 Des 2014 Persentase terhadap jumlah aset/kewajiban/pendapatan 31 Dec 2015 31 Dec 2014 /beban yang bersangkutan/Percentage of total assets/ liabilities/revenue/expense (for the current period) 31 Des/Dec 2015 31 Des/Dec 2014

Piutang lain-lain pihak berelasi/ Other receivables to related party :

PT Ayrus Prima 1.400.000.000 1.400.000.000 0,51 0,52

Jumlah/ Total 1.400.000.000 1.400.000.000 0,51 0,52

Piutang pihak berelasi, PT Ayrus Prima merupakan pinjaman uang tunai kepada Entitas anak, dan tidak dikenakan bunga dan jadwal pembayaran yang tetap. Sifat transaksi hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Other receivables from related party, PT Ayrus Prima represent cash loans to subsidiary, and do not bear interest and a fixed payment schedule. Detail of nature of related transactions with related parties is as follows:

Page 86: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

81

31. Transaksi pihak berelasi (lanjutan) 31. Related - party transactions (continued)

Pihak yang mempunyai Sifat hubungan dengan pihak yang Transaksi yang signifikan/ hubungan berelasi/ mempunyai hubungan berelasi/ Significant transaction Related party Nature of related party

PT Ayrus Prima Pemegang 40% saham Shareholders of 40% shares - Pinjaman uang tunai PT Intitirta Primasakti (Entitas anak/Subsidiary) - Cash loans Per 31/12/14, mulai 29/04/15 menjadi 33% / Per 31/12/14, started 29/04/15 to be 33%

32. Informasi segmen usaha 32. Business segment information

Segmen usaha Business segments

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan Entitas Anak dibagi dalam dua divisi operasi - industri lem dan pertambangan. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan Entitas Anak.

For management’s reporting purpose, the Company and its Subsidiary are divided into two operation divisions i.e. glue industry and coal mining. The two divisions are used as basis of reporting primary segment of the Company and its Subsidiary.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Below is the segment information based on business segment:

2015 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Penjualan/Sales

Penjualan bersih/ Net sales 118.475.319.120 - - 118.475.319.120 Beban pokok penjualan/ Cost of goods sold (91.681.654.471) - - (91.681.654.471)

Laba kotor/ Gross profit 26.793.664.649 - - 26.793.664.649

Pendapatan lain-lain/ Other income 10.283.586.842 843.794.168 - 11.127.381.010 Beban usaha/ Operating expenses (21.979.382.612) (4.047.839.228) (26.027.221.840) Beban lain-lain /Other expenses (57.382.249) (4.415.510) - (61.797.759)

Laba (rugi) usaha / Profit (loss) of operating income 15.040.486.630 (3.208.460.570) - 11.832.026.060

Bagian laba (rugi) bersih dari entitas asosiasi/ Net portion of gain (loss) of associated company (1.954.932.844) - 1.954.932.844 -

Laba (rugi) sebelum pajak/ Profit (loss) before tax 13.085.553.786 (3.208.460.570) 1.954.932.844 11.832.026.060

Penghasilan (beban) pajak/ Tax income (expense) (2.065.026.062) 92.176.174 - (1.972.849.888) Laba (rugi) tahun berjalan dipindahkan/ Gain (loss) for the year carried forward 11.020.527.724 (3.116.284.396) 1.954.932.844 9.859.176.172

Page 87: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

82

32. Informasi segmen usaha (lanjutan) 32. Business segment information (continued)

2015 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Laba (rugi) tahun berjalan pindahan/ Gain (loss) for the year brought forward 11.020.527.724 (3.116.284.396) 1.954.932.844 9.859.176.172

Penghasilan komprehensif lainnya / Other comprehensive income : - - - - Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi/ Items that not will be reclassified to profit or loss Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program manfaat pasti/ Actuarial gains (losses) of defined benefit plan 906.245.786 - - 906.245.786 Bagian penghasilan komprehensif lain entitas anak, setelah pajak/Share of other comprehensive income of subsidiary, net of tax - 93.192.370 - 93.192.370 Pajak penghasilan terkait/ Related income tax (226.561.447) - - (226.561.447)

679.684.339 93.192.370 - 772.876.709

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi/ Items that will be reclassified to profit or loss Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available for sale financial asset (500.026.574) - - (500.026.574) Transfer ke laba rugi/Transfer to profit loss (47.157.204) - - (47.157.204) Pajak penghasilan terkait/ Related income tax 136.795.945 - - 136.795.945

(410.387.833) - - (410.387.833)

Penghasilan komprehensif lainnya tahun berjalan setelah pajak/ Other comprehensive income

after tax for the year 269.296.506 93.192.370 - 362.488.876

Jumlah laba rugi komprehensif/ Total comprehensive income (loss) 11.289.824.230 (3.023.092.026) 1.954.932.844 10.221.665.048

Laba (rugi ) yang dapat diatribusikan kepada/ Profit (loss) attributable to : - Pemilik entitas induk/ Owner of the parent 11.020.527.724 - (60.264.399) 10.960.263.325 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - (3.116.284.396) 2.015.197.243 (1.101.087.153)

11.020.527.724 (3.116.284.396) 1.954.932.844 9.859.176.172

Laba (rugi ) bersih komprehensif diatribusikan kepada/ Comprehensive income (loss)net attributable to : - Pemilik entitas induk/ Owner of the parent 11.289.824.230 - - 11.289.824.230 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - (3.023.092.026) 1.954.932.844 (1.068.159.182)

11.289.824.230 (3.023.092.026) 1.954.932.844 10.221.665.048

Page 88: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

83

32. Informasi segmen usaha (lanjutan) 32. Business segment information (continued)

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Below is the segment information based on business segment:

2015 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated Informasi lainnya/ Other informations

Aset segmen/ Segment assets 245.116.653.679 84.532.662.813 (55.166.206.121) 274.483.110.371 Liabilitas segmen/ Segment liabilities 30.991.989.590 2.195.041.737 - 33.187.031.327 Pengeluaran modal/ Capital expenditures 1.212.419.836 510.946.000 - 1.723.365.836 Penyusutan/ Depreciation 2.094.051.453 14.777.933 - 2.108.829.386

SEGMEN ARUS KAS / CASH FLOW SEGMENT

Arus kas dari / Cash flow from:

Aktivitas operasi/ Operating activities 8.821.013.498 (3.715.020.071) - 5.105.993.427 Aktivitas investasi/ Investing activities 35.196.959.038 (5.631.799.041) - 29.565.159.997 Aktivitas pendanaan/ Financing activities (24.540.310.892) 20.000.000.000 - (4.540.310.892)

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas/ Increase (decrease) in cash and cash equivalent 19.477.661.644 10.653.180.888 - 30.130.842.532 Kas dan setara kas awal tahun/ Cash and cash equivalents at beginning year 68.158.650.974 1.517.092.260 - 69.675.743.234 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing/ Effect on changes in foreign currency 2.008.295.849 109.894 - 2.008.405.743

Kas dan setara kas akhir tahun/ Ending balance of Cash and cash equivalents at end of year 89.644.608.467 12.170.383.042 - 101.814.991.509

2014 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Penjualan/Sales

Penjualan bersih/ Net sales 132.775.925.237 - - 132.775.925.237 Beban pokok penjualan/ Cost of goods sold (98.907.795.081) - - (98.907.795.081)

Laba kotor/ Gross profit 33.868.130.156 - - 33.868.130.156

Pendapatan lain-lain/ Other income 8.106.148.426 215.321.230 - 8.321.469.656 Beban usaha/ Operating expenses (21.644.708.847) (3.272.706.748) - (24.917.415.595) Beban lain-lain /Other expenses (74.313.105) (2.900.617) - (77.213.722)

Laba (rugi) usaha / profit (loss) of operating income 20.255.256.630 (3.060.286.135) - 17.194.970.495 Beban Pendanaan/ Financial expense - - - - Bagian laba (rugi) bersih dari entitas asosiasi/ Net portion of gain (loss) of associated company (1.347.108.093) - 1.347.108.093 -

Laba (rugi) sebelum pajak/ Profit (loss) before tax 18.908.148.537 (3.060.286.135) 1.347.108.093 17.194.970.495

Penghasilan (beban) pajak/ Tax income (expense) (3.459.032.388) 792.891.990 - (2.666.140.398) Laba (rugi) tahun berjalan dipindahkan/ Gain (loss) for the year carried forward 15.449.116.149 (2.267.394.145) 1.347.108.093 14.528.830.097

Page 89: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

84

32. Informasi segmen usaha (lanjutan) 32. Business segment information (continued)

2014 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Laba (rugi) tahun berjalan pindahan/ Gain (loss) for the year brought forward 15.449.116.149 (2.267.394.145) 1.347.108.093 14.528.830.097

Penghasilan komprehensif lainnya / Other comprehensive income : - - - - Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi/ Items that not will be reclassified to profit or loss Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program manfaat pasti/ Actuarial gains (losses) of defined benefit plan 133.279.446 - - 133.279.446 Bagian penghasilan komprehensif lain entitas anak, setelah pajak/Share of other comprehensive income of subsidiary, net of tax - 22.213.990 - 22.213.990 Pajak penghasilan terkait/ Related income tax (33.319.862) - - (33.319.862)

99.959.584 22.213.990 - 122.173.574

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi/ Items that will be reclassified to profit or loss Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available for sale financial asset 902.567.217 - - 902.567.217 Transfer ke laba rugi/Transfer to profit loss (26.126.344) - - (26.126.344) Pajak penghasilan terkait/ Related income tax (219.110.218) - - (219.110.218)

657.330.655 - - 657.330.655

Penghasilan komprehensif lainnya tahun berjalan setelah pajak/ Other comprehensive income

after tax for the year 757.290.239 22.213.990 - 779.504.229

Jumlah laba rugi komprehensif/ Total comprehensive income (loss) 16.206.406.388 (2.245.180.155) 1.347.108.093 15.308.334.326

Laba (rugi ) yang dapat diatribusikan kepada/ Profit (loss) attributable to : - Pemilik entitas induk/ Owner of the parent company 15.449.116.149 - (13.328.394) 15.435.787.755 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - (2.267.394.145) 1.360.436.487 (906.957.658)

15.449.116.149 (2.267.394.145) 1.347.108.093 14.528.830.097

Laba (rugi ) bersih komprehensif diatribusikan kepada/ Comprehensive income (loss) net attributtable to : - Pemilik entitas induk/ Owner of the Parent 16.206.406.388 - - 16.206.406.388 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - (2.245.180.155) 1.347.108.093 (898.072.062)

16.206.406.388 (2.245.180.155) 1.347.108.093 15.308.334.326

Page 90: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

85

32. Informasi segmen usaha (lanjutan) 32. Business segment information (continued)

Segmen usaha (lanjutan) Business segments (continued)

2014 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Informasi lainnya/ Other informations

Aset segmen/ Segment assets 240.687.776.524 67.444.389.346 (39.241.123.260) 268.891.042.610 Liabilitas segmen/ Segment liabilities 30.766.003.090 2.083.676.244 - 32.849.679.334 Pengeluaran modal/ Capital expenditures 3.251.906.166 12.680.000 - 3.264.586.166 Penyusutan/ Depreciation 2.139.834.330 2.133.500 - 2.141.967.830

SEGMEN ARUS KAS / CASH FLOW SEGMENT

Arus kas dari / Cash flow from:

Aktivitas operasi/ Operating activities 9.577.742.736 (3.122.566.951) - 6.455.175.785 Aktivitas investasi/ Investing activities 7.423.694.392 (7.051.063.691) - 372.630.701 Aktivitas pendanaan/ Financing activities (12.054.353.979) 8.600.000.000 - (3.454.353.979)

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas/ Increase (decrease) in cash and cash equivalent 4.947.083.149 (1.573.630.642) - 3.373.452.507 Kas dan setara kas awal tahun/ Cash and Cash equivalents beginning year 63.950.659.679 3.090.942.945 - 67.041.602.624 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing/ Effect on changes in foreign currency (739.091.854) (220.043) - (739.311.897)

Kas dan setara kas akhir tahun/ Cash and cash equivalents at end of year 68.158.650.974 1.517.092.260 - 69.675.743.234

Selama tahun buku 2015 dan 2014 tidak ada transaksi bisnis antar segmen.

During fiscal year 2015 and 2014 there was no business transactions between segments.

33. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing 33. Assets and liabilities in foreign currencies

Mata uang/ 31-12-2015 31-12 -2014 Currency Nilai/Value Rp’000 Nilai/Value Rp’000

Aset/ Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents USD 1.285.273,16 17.730.343 421.341,84 5.241.492 Piutang usaha/ Trade receivables USD - - 450.902,48 5.609.227 Piutang bunga deposito/ Deposit interest receivables USD 5.348,63 73.784 5.637,51 70.131 Aset keuangan lancar lainnya/ Non current financial assets Dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity USD - - 500.000,00 6.220.000 Tersedia untuk dijual/Available for sale USD 359.500,00 4.959.303 401.750,00 4.997.770 Aset keuangan tidak lancar lainnya/ Other non current financial assets USD - - 200.000,00 2.488.000

Jumlah aset/Total assets 1.650.121,79 22.763.430 1.979.631,83 24.626.620

Liabilitas/ Liabilities Utang usaha/ Trade payables USD 143.000,00 1.972.685 594.803,20 7.399.352 Biaya masih harus dibayar/ Accrued expenses USD - - - -

Jumlah liabilitas/ Total liabilities 143.000,00 1.972.685 594.803,20 7.399.352

Aset bersih/ Net assets 1.507.121,79 20.790.745 1.384.828,63 17.227.268

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing berupa dollar Amerika Serikat dikonversikan ke Rupiah dengan nilai kurs masing-masing sebesar Rp 13.795 dan Rp 12.440 per 1 Dolar Amerika Serikat.

As of 31 December 2015 and 2014, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currency (i.e. US Dollar) are translated into foreign exchange rate of Rp 13,795 and Rp 12,440 per USD 1, respectively.

Page 91: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

86

34. Manajemen risiko 34. Risk management

Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perusahaan menghadapi risiko yang terkait dengan instrumen keuangan (risiko keuangan) sehingga manajemen mengambil kebijakan yang dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak keuangan yang akan merugikan.

In conducting its business activities, the Company faces risks associated with financial instruments (financial risk) so that management took measures intended to minimize the financial impact which would be detrimental.

a. Risiko mata uang asing a. Foreign exchange risk

Untuk meminimalisasi risiko terhadap mata uang asing, manajemen melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing. Apabila aset yang tersedia tidak mencukupi, maka manajemen akan segera melakukan pembelian mata uang asing di saat-saat yang tepat dengan cara selalu memantau fluktuasi/perubahan nilai tukar (kurs) mata uang asing.

To minimize the risk of foreign currency, management applied the policy by providing assets in foreign currencies are always available or sufficient to pay off liabilities in foreign currencies. If the available assets are insufficient, then the management will soon make a purchase of foreign currency at the right moments by always monitoring the fluctuations/ changes in exchange rates of foreign currency.

Manajemen memandang belum perlu melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) untuk mengelola risiko terkait mata uang asing karena aset dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing.

Management considers that hedging is not necessary to manage risks associated with foreign currency as available foreign currency assets are sufficient to pay off liabilities in foreign currencies.

b. Risiko pasar b. Market risk

Pengelolaan terhadap risiko pasar dimaksudkan untuk memastikan kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan. Kondisi perekonomian di sektor perkayuan yang semakin sulit mengakibatkan Perusahaan menghadapi risiko pasar. Langkah-langkah yang tempuh oleh Perusahaan dalam pengelolaan terhadap risiko pasar adalah menjaga dan mempertahankan mutu produk terhadap saingan dari luar dan pemberian pelayanan yang prima kepada setiap konsumen. Di samping itu Perusahaan juga berusaha menggali sumber-sumber pendapatan lainnya terutama dari penjualan bahan baku serta mengharapkan anak perusahaan PT Intitirta Primasakti yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dapat segera berproduksi.

Management of market risks is intended to ensure continuity of operations capabilities. Economic conditions in the timber sector resulted in an increasingly difficult market risks facing by the Company. The steps that are taken by the Company for market risk management is to maintain and sustain the quality of the product against competition from outside and giving excellent service to every customer. Besides, the Company is also trying to explore other sources of revenue primarily from the sale of raw materials as well as expecting a subsidiary of PT Intitirta Primasakti engaged in coal mining can be immediately productive.

Page 92: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

87

34. Manajemen risiko (lanjutan) 34. Risk management (continued)

c. Risiko kredit c. Credit risk

Perusahaan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha dan aset keuangan lainnya. Perusahaan mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan aset keuangan lainnya dengan memonitor reputasi, peringkat kredit dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.

The Company has credit risk is mainly derived from bank deposits, trade receivables and other financial assets. The Company manages credit risk related with deposits in banks and other financial assets by monitoring the reputation, credit rating and reduces the risk of aggregate from each party to the contract.

Terkait dengan kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, selain piutang usaha kepada pelanggan yang sudah disisihkan 100% karena pabriknya sudah tidak beroperasi lagi maka terhadap pelanggan lainnya yang masih eksis maupun pelanggan baru, Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan analisa kredit terhadap masing-masing pelanggan. Perusahaan akan menetapkan batasan kredit dengan cara tidak memberikan kredit baru sebelum kredit lama dilunasi.

Related with the receivables business credit to customer, besides account receivables to customers which have been excluded at 100% because their firms are not operation anymore and then to other customers that still exist as well as new customers, the Company applies the policy to grant credit based on prudence basis, performs credit analysis for each client. The Company will apply credit policy by not giving new credit before the previous one is settled.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memonitor profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, menjaga saldo kecukupan kas dan setara kas/surat berharga untuk memenuhi keperluan operasi dan pembayaran utang.

Management of liquidity risk is performed by monitoring the maturity profile of financial assets and liabilities, maintaining sufficient cash and cash equivalents/securities to meet requirement for operating and payment of debt.

Page 93: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

88

35. Perikatan dan kontinjensi 35. Engagement and contingent

a. Perjanjian sewa a. Rental agreement

i. PT Sentralwatch Perkasa Internasional i. PT. Sentralwatch Perkasa Internasional

Mulai Januari 2015, sisa masa sewa dari PT Sentralwatch Perkasa Internasional dialihkan kepada PT Swisstime Perkasa Internasional berdasarkan "Pembaruan Perjanjian" yang dibuat pada tanggal 02 Januari 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut disepakati pula untuk mengubah : 1. Harga sewa menjadi Rp 275.000 / m2 /

bulan & service charge dari Rp 39.500 menjadi Rp 55.000 / m2 / bulan.

2. Periode sewa menjadi mulai dari 15/01/2011 sampai dengan 30/06/2016.

3. Penambahan jaminan sewa sebesar Rp 96.903.000 sehingga total jaminan menjadi Rp 219.780.000.

Jumlah pendapatan sewa ruang kantor sebesar Rp 659.340.000 pada tahun 2015 dan Rp 371.628.000 pada tahun 2014.

Bila pihak penyewa lalai untuk melakukan pembayaran harga sewa, beban jasa dan biaya lain yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal yang telah ditentukan, maka pihak penyewa dikenakan denda sebesar 2,5% (dua setengah) persen per bulan dari jumlah pembayaran yang telah jatuh tempo tersebut yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran.

Starting in January 2015, the remaining term of the lease of Sentralwatch Perkasa PT International transferred to Swisstime Perkasa PT International based "Novation Agreement" which was made on 2 January 2015. Under the agreement also agreed to change: 1. The rental price changed to Rp 275,000

/ sqm / month and service charge from Rp 39,500 to Rp 55,000 / sqm / month.

2. The lease period be starting from 15/01/2011 until 30/06/2016.

3. The addition of rental deposit amounting to Rp 96,903,000, so the total guarantees become Rp 219,780,000.

The amount of office space rental income during 2015 amounted to Rp 659,340,000 and Rp 371,628,000 in 2014.

If the tenant fails to pay the rent, service charge and other charges past due for more than 30 (thirty) days from the date specified, then the tenant is charged fee penalty fee of 2.5% (two and a half percent) per month of the total payment that was due, calculated from the due date until the date of payment.

ii. PT Berkat Bukit Emas Berlimpah ii. PT Berkat Bukit Emas Berlimpah

Berdasarkan surat Perjanjian Sewa Menyewa No. DPN/PJ/01/V/2012 tertanggal 28 Mei 2012, PT Duta Pertiwi Nusantara menyewakan tanah yang terletak di Jl. Arjuna Selatan No. 46 - 49, Jakarta seluas 1.159 m2 untuk jangka waktu 3 tahun 4 bulan. Harga Rp 75.000.000 (tujuh puluh lima juta Rupiah) per tahun untuk masa sewa 01/06/2012 – 30/09/2012 dan Rp 85.000.000 (delapan puluh lima juta Rupiah) per tahun.

Based on lease agreement No. DPN/PJ/01/V/2012 dated 28 May 2012, PT Duta Pertiwi Nusantara rented land located in Jl. Arjuna Selatan No. 46 - 49, Jakarta with an area of 1,159 sqm, for a period of 3 years and 4 months with a price of Rp 75,000,000 (seventy five million Rupiah) per annum for 5 (five) years from the date of 01/06/2012 through 30/09/2012 and Rp 85,000,000 (eighty five million Rupiah) per annum..

Page 94: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

89

35. Perikatan dan kontinjensi (lanjutan) 35. Engagement and contingent (continued)

ii. PT Berkat Bukit Emas Berlimpah (lanjutan) ii. PT Berkat Bukit Emas Berlimpah (continued)

untuk masa sewa dari 01/10/2012 – 30/09/2015. Pada tanggal 10 Agustus 2015 ditandatangani surat perjanjian perpanjangan sewa menyewa no. DPN.PJ/01/VIII/2015 untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, mulai dari tanggal 01/10/2015 – 30/09/2018 dengan harga sewa menjadi Rp 120.000.000 (seratus dua puluh juta Rupiah) per tahun. Jumlah pendapatan sewa tanah sebesar Rp 84.375.000 pada tahun 2015 dan Rp 76.500.000 pada tahun 2014.

for a lease period of 01/10/2012 - 30/09/2015. On 10 August 2015 signed a letter of agreement renewal lease no. DPN.PJ/01/VIII/2015 for a period of 3 (three) years, starting from the date of 01/10/2015 - 30/09/2018 with the rental price to Rp 120,000,000 (one hundred and twenty million Rupiah) per year. Total land rental income amounting to Rp 84,375,000 in 2015 and Rp 76,500,000 in 2014.

b. Kontijensi b. Contingent

Perkara-perkara dalam proses di Pengadilan

Court cases still in progress

Sesuai dengan register perkara No. 96/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 2 April 2014 Saudara Rajendren (disebut Penggugat) selaku pemilik (Direktur Utama) PT Abdi Pertiwi Loka, PT Inkalindo Manunggal, PT Jalalindo Mulia dan PT Jamalindo Indah melakukan gugatan melawan hukum kepada : 1) Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

(Tergugat) 2) PT Intitirta Primasakti (Tergugat I) 3) Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Batanghari (Tergugat II) Adapun perihal gugatan yang dilakukan penggugat adalah mencabut/membatalkan status Clear and Clean (C&C) Ijin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan milik penggugat yang berlokasi di kabupaten Sorolangun dan Batanghari sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 2023/30/DBB/2013 tanggal 18 Oktober 2013.

In accordance with the register case No. 96/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst dated 2 April 2014 Mr. Rajendren (called Plaintiff) as the owner (President Director) PT Abdi Pertiwi Loka, PT Inkalindo Manunggal, PT Jalalindo Mulia, and PT Jamalindo Indah brought legal action against : 1) The Directorate General of Mineral and

Coal (Defendants) 2) PT Intitirta Primasakti (Defendant I) 3) Head of the Integrated Service Agency

Batanghari District (Defendant II) The issue of the claim that the plaintiff done was to revoke/cancel the status of Clear and Clean (C&C) Mining Permit (IUP) of four-owned companies located in the district the plaintiff in Sorolangun and Batanghari in accordance with the letter of the Directorate General of Mineral and Coal No. 2023/30/DBB/2013 dated 18 October 2013.

Page 95: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

90

35. Perikatan dan kontinjensi (lanjutan) 35. Engagement and contingent (continued)

b. Kontinjensi (lanjutan) b. Contingent (continued)

Pencabutan tersebut dilakukan karena areal IUP milik penggugat seluas 10.000 Ha yang terbagi masing-masing seluas 2.500 Ha tumpang tindih dengan area IUP milik PT Intitirta Primasakti (Perusahaan) seluas 48.174,8 Ha berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

Atas gugatan tersebut penggugat mengalami kerugian meliputi jumlah iuran tetap (deadrent) senilai Rp 220.898.400 serta biaya lainnya senilai Rp 5 Milyar.

Selain itu penggugat juga menuntut kepada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara membatalkan dan menarik kembali surat permohonan pencabutan IUP No. 2023/30/DBB/2013 tanggal 18 Oktober 2013 serta menyatakan bahwa wilayah ijin usaha pertambangan (WIUP) milik penggugat tidak tumpang tindih dengan milik tergugat I.

Sesuai amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 96/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 10 Nopember 2014 memutuskan menolak eksepsi turut tergugat 1, memerintahkan Tergugat untuk memberikan status clear and clean (CnC) kepada Perusahaan penggugat, menyatakan wilayah ijin usaha pertambangan (WIUP) tidak tumpang tindih dengan milik Tergugat 1 dan memberikan rekomendasi perpanjangan IUP eksplorasi kepada Penggugat.

Atas putusan tersebut diatas entitas anak selaku Tergugat 1 mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan berdasarkan putusan pengadilan tinggi No. 390/PDT/2015/PT.DKI tanggal 28 September 2015 memutuskan bahwa membatalkan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor. 96/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 10 Nopember 2014 dimana yang berhak mengadili gugatan pekara tersebut diatas adalah Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dimana yang berwenang menangani perbuatan melawan hukum tersebut dilakukan oleh Pemerintah i.c Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi sehingga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berhak menangani perkara tersebut.

This revocation is done because the owned IUP area of the plaintiff of 10,000 hectares, divided each covering an area of 2,500 hectares overlap with IUP areas of PT Intitirta Primasakti (Company) in the area of 48,174.8 hectares based on Coal Mining Business Agreement (PKP2B).

Due to the legal action the plaintiff suffered losses include total fixed fees (deadrent) amounting to Rp 220,898,400 and other costs amounting to Rp 5 billion.

In addition, the plaintiff also demanded to the Directorate General of Mineral and Coal to cancel and withdraw petition revocation of IUP No. 2023/30/DBB/2013 dated 18 October 2013 and stated that the mining permit area (WIUP) owned by the plaintiff did not overlap with the area owned by defendant I.

Corresponding ruling of the Central Jakarta District Court No. 96/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst dated 10 November 2014 decided to reject the co-defendant's exception 1, provide order the defendant to provide clear and clean status Defendant (CnC) to the Plaintiff company, declared the region a permit mining (WIUP) do not overlap with the property of the Defendant 1 and give recommendations IUP exploration extension to the Plaintiff.

The decision of the above subsidiaries as Defendant first filed an appeal to the Jakarta High Court and the decision of the high court No. 390/PDT/2015/PT.DKI on 28 September 2015 decided to cancel the decision of the Central Jakarta District Court Number. 96/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst dated 10 November 2014 in which to administer Pekara lawsuit mentioned above are the Jakarta State Administrative Court which is competent to deal with the unlawful act committed by the Government ic Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal so the Central Jakarta District Court was not entitled to take up the case.

Page 96: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

91

35. Perikatan dan kontinjensi (lanjutan) 35. Engagement and contingent (continued)

b. Kontinjensi (lanjutan) b. Contingent (continued)

Pada tanggal 15 Januari 2016 entitas anak telah menyerahkan kontra memori kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat guna melawan kasasi yang diajukan oleh Saudara Rajendren Cs. Hingga tanggal laporan perkara ini masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

On 15 January 2016 the subsidiary has submitted a counter against the cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the chairman of the Central Jakarta District Court order against the appeal filed by Mr. Rajendren Cs. Until the date of this report the case is still under appeal in the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

36. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang

penting 36. Significant accounting estimates and judgements

Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah.

Estimates and judgements used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from those estimates. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.

Aset tetap Perusahaan menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan aset tetap milik Perusahaan. Perusahaan akan menyesuaikan beban penyusutan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau Perusahaan akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya. Imbalan pasca kerja Nilai kini imbalan pasca kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan sejumlah asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban imbalan pasca kerja.

Property, plant, and equipments The Company determines the estimated useful lives and related depreciation charges for the Company’s property, plant, and equipments. The Company will revise the depreciation charge when the useful lives are different to those previously estimated, or the Company will write off or reduce for technically obsolete or non-strategic assets that have been disposed off. Post employment benefits The present value of the post employment benefits depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on the relevant plan assets and the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount post of employment benefits obligation.

Page 97: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

92

36. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang

penting (lanjutan) 36. Significant accounting estimates and judgements

(continued)

Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas asset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk kewajiban imbalan pasca kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.

The expected return on plan assets assumption is determined on a similar basis, taking into consideration long-term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns. Other key assumptions for post employment benefits obligation are partly based on current market conditions.

Pajak penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Income tax

Significant consideration is made in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and the calculation of the tax determination which are uncertain during the normal business activities. Company and its Subsidiary recognize the corporate income tax liability based on estimates of whether there are additional corporate income taxes.

37. Penyajian kembali 37. Restatement Sebelum penerapan PSAK 24 (revisi 2013), keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Setelah penerapan PSAK 24 (revisi 2013), Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laporan laba rugi pada periode tersebut.

Prior to adoption of the SFAS 24 (revised 2013), actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. Upon adoption of the SFAS 24 (revised 2013), the Company changed its accounting policy to recognise all actuarial gains and losses in other comprehensive income and all past service costs in profit or loss in the period they occur.

Page 98: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

93

37. Penyajian kembali (lanjutan) 37. Restatement (continued)

Revisi PSAK 24 memperkenalkan perubahan terkait pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan paska kerja. Sebagai hasil dari penerapan PSAK revisi 24, Perusahaan dan Entitas Anak telah mengubah kebijakan akuntansi sehubungan dengan program manfaat pasti, dimana metode koridor pernah diterapkan sebelumnya. Standar ini juga mengharuskan pendapatan/ bunga neto dihitung dari liabilitas/aset imbalan pasti neto dan tingkat diskonto ditentukan pada awal tahun.

Revised SFAS 24 introduces changes to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employement benefit. As a result of the adoption of revised SFAS 24, the Company and subsidiary has changed its accounting policy with respect to defined benefit plans, for which the corridor method was previously applied. The standard also requires net interest expense/ income to be calculated as the product of the net defined benefit liability/asset and the discount rate as determined at the beginning of the year.

Berikut disajikan akun-akun dalam laporan keuangan tahun 2014 dan 2013 sebelum dan sesudah disajikan kembali sebagai berikut :

Accounts in the final statement for the year 2014 and 2013, before and after restatement are as follow :

Sesudah disajikan Sebelum disajikan kembali/ kembali/ After restatement Before restatement

31 Desember/December 2014 Laporan posisi keuangan Statements of financial position Kewajiban imbalan kerja Employee benefits karyawan 18.464.737.755 18.409.859.093 obligations Aset pajak tangguhan, bersih 9.444.251.628 9.430.531.962 Deferred tax assets, net Saldo laba belum ditentukan Unappropriated penggunaannya 119.268.526.125 121.117.336.180 retained earnings Kepentingan non pengendali 26.144.285.241 26.160.748.838 Non-controlling interest Laporan laba rugi dan Statements of profit or loss penghasilan komprehensif and other comprehensive lain income

Beban usaha 24.917.415.595 24.929.367.345 Operating expenses Penghasilan komprehensif lain 779.504.229 757.290.239 Other comprehensive income

Page 99: PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and …dpn.co.id/annualfile/Laporan-Keuangan-DPN-2015.pdfPT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary Laporan Keuangan

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak and its Subsidiary Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to consolidated financial statements (lanjutan) (continued) Untuk tahun-tahun yang berakhir For the years ended 31 Desember 2015 dan 2014 31 December 2015 and 2014 (Dalam Rupiah) (In Rupiah)

94

37. Penyajian kembali (lanjutan) 37. Restatement (continued)

Berikut disajikan akun-akun dalam laporan keuangan tahun 2014 dan 2013 sebelum dan sesudah disajikan kembali sebagai berikut : (lanjutan)

Accounts in the final statementfor the year 2014 and 2013, before and after restatement are as follow :(continued)

Sesudah disajikan Sebelum disajikan kembali/ kembali/ After restatement Before restatement

31 Desember/December 2013 Laporan posisi keuangan Statements of financial position Kewajiban imbalan kerja Employee benefits karyawan 16.616.901.792 16.520.452.726 obligations Aset pajak tangguhan, bersih 8.395.773.270 8.371.661.003 Defered tax assets, net Saldo laba belum ditentukan Unappropriated penggunaannya 110.805.337.410 112.559.566.169 Retained earnings Kepentingan non pengendali 23.042.357.303 23.071.292.021 Non-controlling interest Laporan laba rugi dan Statements of profit or loss penghasilan komprehensif and other comprehensive lain income

Beban usaha 23.843.443.401 23.872.233.545 Operating expenses Penghasilan komprehensif lain 1.094.452.996 1.188.382.403 Other comprehensive income

38. Reklasifikasi 38. Reclassification

Akun dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Akun yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut:

Certain accounts in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2014 has been reclassified to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2015. The account that has been reclassified as follows:

Sebelum reklasifikasi/ Setelah reklasifikasi/ Jumlah/ Before reclassification After reclassification Amount

Aset keuangan lancar lainnya 40.546.003.002 - Other current financial assets Aset keuangan lancar lainnya Other current financial assets Dimiliki hingga jatuh tempo - 36.420.000.000 Held-to-maturity

Aset keuangan lancar lainnya tersedia Other current financial assets untuk dijual - 4.126.003.002 available for sale Aset keuangan tidak lancar lainnya 9.632.209.828 2.488.000.000 Other non current financial assets Aset keuangan lancar lainnya tersedia Other current financial assets untuk dijual - 7.144.209.828 available for sale