pt budi starch & sweetener tbk · 2016-05-04 · pt budi starch & sweetener tbk laporan...

150
Wisma Budi 8 and 9 Floor JL. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta 12940, Indonesia T +62-21-521 3383 (20 lines) | F +62-21-521 3392 www.budistarchsweetener.com PT Budi Starch & Sweetener Tbk PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 PT Budi Starch & Sweetener Tbk PT Budi Starch & Sweetener Tbk Strengthening Through Downstreams and Greenery Development

Upload: others

Post on 03-Jan-2020

28 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Wisma Budi 8 and 9 Floor JL. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta 12940, Indonesia

T +62-21-521 3383 (20 lines) | F +62-21-521 3392www.budistarchsweetener.com

PT Budi Starch & Sweetener Tbk

PT Budi Starch & Sweetener Tbk

Laporan Tahunan | Annual Report 2015PT Budi Starch & Sw

eetener Tbk

PT

B

ud

i S

tarc

h &

Sw

ee

ten

er

Tb

k

Strengthening Through Downstreamsand Greenery Development

Menjadi Produsen Berbahan Dasar Singkong Terintegrasi dengan menerapkan konsep “Lingkungan Hijau.”

Menjaga Lingkungan Hijau sekaligus meningkatkan daya saing Perusahaan dengan melakukan esiensi biaya produksi dengan mengkonversi limbah cair Perusahaan menjadi listrik untuk menggantikan bahan bakar solar dan listrik PLN, serta mengolah limbah padat menjadi pupuk organik.

Riset dan pengembangan untuk produk-produk yang berbahan baku singkong serta bibit unggul singkong.

Pertumbuhan yang berkesinambungan baik melalui pembangunan pabrik baru maupun dengan akuisisi perusahaan-perusahaan sejenis.

To be an Integrated Cassava Based Producer Implementing “Green Environment” concept.

To maintain a Green Environment and at the same time improve the Company’s competitiveness through production cost eciency by converting the factory’s liquid waste into electricity to replace for diesel fuel and electricity sourced from PLN (Indonesian State Electricity Company), as well as to produce the solid waste to become organic fertilizer.

To perform research and development for cassava-based products, as well as its superior seeds.

Continuous growth either by way of building new factories or acquisition of similar companies.

VISI

MISI

(Vis ion)

(Mission)

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 1

Daftar Isi Table of ContentIKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT FINANCIAL DATA 2

A. Informasi Keuangan Dalam Perbandingan 3 Tahun Buku

A. Financial Information with 3 Years Comparison Figure 2

B. Informasi Saham B. Share Information 3GRAFIK KINERJA SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

COMPANY STOCK PERFORMANCE CHART IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE 4

GRAFIK ASET, PENDAPATAN USAHA DAN LABA ASSETS, SALES AND PROFIT CHART 5LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS 6LAPORAN DIREKSI REPORT OF THE DIRECTORS 8PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIO GAS BIO GAS POWER PLANTS 13PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 15

A. Nama dan Alamat Perusahaan A. Company’s Name and Address 15B. Riwayat Singkat Perusahaan B. Brief Corporate History 16C. Bidang Usaha C. Businesses 17D. Struktur Organisasi D. Organization Structure 18E. Visi dan Misi Perusahaan E. Vision and Mission 19F. Profil Dewan Komisaris dan Direksi F. Profile of the Board of Commissioners and the

Directors 20

G. Sumber Daya Manusia G. Human Resources 25H. Informasi Mengenai Pemegang Saham H. Shareholders’ Information 27I. Nama dan Alamat Entitas Anak I. Name and Address of Subsidiaries 30J. Kronologis Pencatatan Saham Perusahaan J. Chronology of Share Listing 31K. Nama dan Alamat Profesi Penunjang Pasar

Modal K. Name and Address of Capital Market Support

Institute 33

L. Sertifikasi L. Certifications 33ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION 35

A. Tinjauan Operasi Per Segmen Operasi A. Operational Review for Operating Segments 35B. Analisis Kinerja Keuangan B. Financial Performance Analysis 39C. Solvabilitas dan Kolektibilitas C. Solvability and Collectibility 42D. Manajemen Permodalan D. Capital Management 43E. Perjanjian dan Ikatan Penting E. Significant Agreements and Binding 44F. Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi

Setelah Laporan Tanggal AkuntanF. Material Information and Fact post Audited

Reporting Date 44

G. Prospek Usaha G. Business Prospects 44H. Perbandingan Antara Target Tahun 2014

Dengan Hasil yang Dicapai H. The Comparison between the target in 2014 with

result achieved 45

I. Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai I. Company's Target/Projection 45J. Aspek Pemasaran J. Marketing Strategy 46K. Kebijakan Dividen K. Dividend Policy 46L. Informasi Transaksi Material Yang Mengandung

Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi

L. Material Transaction Information That Contains A Conflict of Interest And Transactions With Affiliated Parties

47

M. Perubahan Peraturan Perundang-Undangan M. Changes In The Legislation 47N. Perubahan Kebijakan Akuntansi N. Changes In Accounting Policy 48

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE 50A. Dewan Komisaris A. The Board of Commissioners 50B. Direksi B. The Directors 51C. Komite Audit C. Audit Committee 58D. Sekretaris Perusahaan D. Corporate Secretary 60E. Sistem Pengendalian Interen E. Internal Control System 61F. Manajemen Risiko F. Risk Management 62G. Sistem Pelaporan Pelanggaran G. Whistleblowing System 64H. Pelaksanaan Komitmen Terhadap Perlindungan

Konsumen H. Implementation of Commitment To Consumer

Protection 65

I. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan I. Corporate Social Responsibility 66J. Akses Informasi J. Information Access 68

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 20152

Ikhtisar Data Keuangan PentingSummary of Significant Financial Data

A. INFORMASI KEUANGAN DALAM PERBANDINGAN 3 TAHUN BUKU FINANCIAL INFORMATION WITH 3 YEARS COMPARISON FIGURE

(dalam miliar Rupiah)(in billion Rupiah)

*disajikan kembali restated

*disajikan kembali restated

(dalam miliar Rupiah)(in billion Rupiah)

Laporan Laba RugiStatements of Income 2015 2014* 2013*

Pendapatan UsahaNet sales 2.378,8 2.284,2 2.569,0

Laba kotorGross profit 220,6 277,2 307,7

Laba usahaIncome from operations 122,3 132,4 154,3

Laba bersihNet income 21,1 28,5 41,1

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepadapemilik entitas indukNet income attributable to owners of the company

19,6 27,9 9,1

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepadakepentingan nonpengendaliNet income attributable to non-contolling interest

1,5 0,6 32,0

Jumlah laba komprehensifTotal comprehensive income 146,5 25,7 41,0

Laba komprehensif yang dapat diatribusikankepada pemilik entitas indukComprehensive income attributable to owner ofthe company

144,9 25,2 9,0

Laba komprehensif yang dapat diatribusikankepada kepentingan nonpengendaliComprehensive income attributable to non-controllinginterest

1,5 0,5 32,0

Laba bersih per saham (Rupiah)Earning per Share (Rupiah) 4,55 6,81 2,23

NeracaBalance Sheets 2015 2014* 2013*

Jumlah AsetTotal Asset 3.266,0 2.477,0 2.382,9

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities 2.160,7 1.568,1 1.499,6

Jumlah EkuitasTotal Equity 1.105,3 908,9 883,2

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 3

*disajikan kembali restated

(%)

B. INFORMASI SAHAM SHARE INFORMATION

Ikhtisar Data Keuangan PentingSummary of Significant Financial Data

Kuartal Quarter

Tertinggi (Rupiah) Highest (Rupiah)

Terendah (Rupiah) Lowest

(Rupiah)

Harga Penutupan (Rupiah)

Closing Price (Rupiah)

Volume(Juta Lembar)

Jumlah Saham yang beredar (Juta

Lembar) Outstanding

Shares

Kapitalisasi Pasar/ Market

Capitalization (Juta Rupiah)

2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014

K1/Q1 112 113 92 98 94 107 24 4 4.099 4.099 1.209.204 1.303.481

K2/Q2 102 125 85 100 88 114 13 31 4.499 4.099 1.137.830 1.430.550

K3/Q3 90 118 62 105 74 110 2 8 4.499 4.099 1.057.264 1.397.758

K4/Q4 75 140 59 95 63 107 10 40 4.499 4.099 886.302 1.270.689

Rasio-RasioRatios 2015 2014* 2013*

Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah AsetNet Income to Total Assets Ratio 0,6 1,2 1,7

Rasio Laba Bersih Terhadap EkuitasNet Income to Equity Ratio 1,9 3,1 4,7

Rasio Laba Bersih Terhadap PendapatanNet Income Sales Ratio 0,9 1,2 1,6

Rasio LancarCurrent Ratio 100,1 104,6 107,6

Rasio Utang Bersih Terhadap EkuitasNet Debt to Equity Ratio 131.46 152.7 125.1

Rasio Utang Bersih Terhadap AsetNet Debt to Assets Ratio 41.4 51.4 42.4

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 20154

GRAFIK KINERJA SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014COMPANY STOCK PERFORMANCE CHART IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE FOR YEAR 2014

Volume PerdaganganTrading Volume

Harga Saham PenutupanClosing Price

Jumlah LembarNumber of Share

Rp / SahamRp / Share

0 ||||| 0

Quarter 3Quarter 2Quarter 1Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

Quarter 4

404.000.000

808.000.000

12012.000.000

16016.000.000

GRAFIK KINERJA SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015COMPANY STOCK PERFORMANCE CHART IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE FOR YEAR 2015

Volume PerdaganganTrading Volume

Harga Saham PenutupanClosing Price

Jumlah LembarNumber of Share

Rp / SahamRp / Share

Quarter 3Quarter 2Quarter 1Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4

Quarter 4

3.500.0003.000.0002.500.0002.000.0001.500.0001.000.000

500.0000

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 5

2015

2015

2015 2014

2014

2014

2013

2013

2013

3.000

4.000

2.400

1.800

1.200

600

0

0

3.000

2.400

1.800

1.200

600

0

15

12

9

6

3

Grafik Aset, Pendapatan Usaha dan LabaAssets, Sales and Profit Chart

Net Sales (in billion Rupiah)Pendapatan Usaha (dalam miliar Rupiah)

Assets (in billion Rupiah)Aset (dalam miliar Rupiah)

Gross Profit to Sales (%)Rasio Laba Kotor Terhadap Pendapatan (%)

Ikhtisar Data Keuangan PentingSummary of Significant Financial Data

2.382,92.477,0

3.266,0

2.569,02.284,22.378,8

12,1

9,3

12,0

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 20156

WidartoPresiden Komisaris/President Commissioner

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 7

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners

Respected Shareholders,

2015 was a challenging year for the Company as the abnormal weather conditions continued in 2015 with the onset of El Nino as well as the increasing flow of imported products into Indonesia continued in 2014 to 2015. As a result, the Company’s net profit attributed to owner’s equity decreased 30% in 2015 from 2014 from Rp 27.9 billion to Rp 19.6 billion.

In the Company’s everyday management, we view that the Directors have done an admirable job in navigating the Company through this tumultuous and challenging year. The Company managed to increase revenue 4.1% and slash selling and general costs by 32.2% in order to mitigate spiraling raw material costs due to the cassava shortage. Apart from that, the Company also successfully finished its obligation with Buyer by concluding a deal that gives the Company a settlement based on discounted future cash flow receipts in exchange for Certified Emission Reduction (CERs) certificates that are deliverable to Buyer within a certain time period. With this settlement, the Company has successfully gained the CER income of Rp 73.041 billion in year 2015, and is free to sell future CERs from three projects (Way Jepara, Terbanggi, and Unit VI) to other buyers.

Even in a challenging year as in 2015, we are confident of the prospects of the Company. The Directors has laid out a long-term growth plan for the Company that we feel will create great value for all our stakeholders. The Company will continue to invest and consolidate our position as one of the largest tapioca starch and tapioca starch derivatives producer in Indonesia in line with the growing population as well as the increased buying power of the Indonesian public will create with good opportunities for the Company to grow in the future. One of the real ways we are doing this is investing in tapioca factories outside of Lampung such as in East Java, Central Java, and Makassar to increase tapioca sourcing as well as bring production closer to customers all over Indonesia.

To oversee the Company, the Board of Commissioners is helped by the audit committee and internal audit unit to ensure that good corporate governance is maintained. We would like to thank the audit committee as well as the internal audit unit for a job well done and hope that this performance will continue in the future.

Last but not least, we would like to thank the Directors and all the employees for their outstanding efforts in growing the Company. We would also like to thank the shareholders and all stakeholders who have given us the trust and responsibility of guiding and overseeing the management of the Company.

Pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Perusahaan dimana serangan El Nino mengakibatkan kondisi cuaca yang anomali masih berlanjut, serta meningkatnya aliran produk impor ke Indonesia di tahun 2014 masih berlanjut ke tahun 2015. Sebagai akibatnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun sebesar 30% di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014, yaitu dari Rp 27,9 miliar menjadi Rp 19,6 miliar.

Terkait dengan pengelolaan manajemen Perusahaan, kami melihat bahwa Direksi telah melakukan pekerjaan yang mengagumkan dalam menavigasi Perusahaan di tahun yang penuh dengan hiruk-pikuk dan tantangan ini. Perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 4,1% dan memangkas beban penjualan dan beban umum sebesar 32,2% dalam rangka untuk mengurangi beban Perusahaan akibat kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh kurangnya pasokan singkong. Disamping itu, Perusahaan juga telah berhasil menyelesaikan kewajibannya dengan Pembeli dengan suatu kesepakatan dimana Perusahaan melakukan diskonto atas penerimaan arus kas di masa mendatang dari Pembeli sebagai pertukaran terhadap Certified Emission Reduction (CER) yang seharusnya diserahkan kepada Pembeli selama periode tertentu. Dengan penyelesaian ini, Perusahaan berhasil meraih pendapatan CER sebesar Rp 74,041 miliar pada tahun 2015, serta bebas untuk menjual CER di masa mendatang dari tiga proyek biogas (Way Jepara, Terbanggi dan Unit VI) kepada pembeli lainnya.

Walaupun menghadapi tahun yang penuh tantangan seperti di tahun 2015, kami tetap yakin dengan prospek Perusahaan. Direksi telah meletakkan sebuah rencana jangka panjang bagi Perusahaan, yang akan menciptakan nilai yang besar bagi seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan akan terus melakukan investasi dan mengkonsolidasikan posisi Perusahaan sebagai salah satu produsen terbesar tepung tapioka dan produk turunannya di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, dan juga peningkatan kemampuan beli penduduk Indonesia yang akan menciptakan kesempatan yang baik bagi Perusahaan untuk tumbuh di masa mendatang. Salah satu bentuk nyata yang telah dilakukan adalah melakukan investasi pabrik tapioka di luar Lampung seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Makasar, hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemasokan bahan baku tapioka dan menciptakan efisiensi dimana hasil produksi menjadi lebih dekat dengan konsumen di seluruh Indonesia.

Untuk mengawasi Perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh komite audit dan unit audit internal untuk memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik dapat dipertahankan. Kami mengucapkan terima kasih kepada komite audit dan unit audit internal untuk pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik dan kami harapkan kinerja ini akan berlanjut di kemudian hari.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan seluruh karyawan atas usaha mereka dalam memajukan Perusahaan. Kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dan tanggung jawab atas pengarahan dan pengawasan terhadap manajemen Perusahaan.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 20158

Santoso WinataPresiden Direktur/President Director

Laporan DireksiReport of the Directors

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 9

Laporan DireksiReport of the Directors

Respected Shareholders,

2015 was a year full of challenges for the Company as the problems of 2014 expanded into 2015. The extreme weather pattern (El Nino), which pushed back the rainy season, severely disrupted the growing and harvesting of cassava roots leading to a shortage that decreased our raw material supply. The increase of imported sweetener products also greatly affected the revenue and profitability of our sweeteners. These two factors continue to be the main challenges of the Company throughout 2015. The El Nino phenomenon pushed back the rainy season into 2016 causing the disruption in the harvesting, planting, and growing of cassava roots. The dryness caused many cassava roots to die or unable to grow properly leading to a significant decrease of cassava available to be harvested and processed. As a result, the prices of cassava roots increased greatly and as selling prices are not able to compensate for the increase that fast due to an abundance of tapioca starch in Thailand that serves as an alternative source of tapioca starch for the Indonesian market, the Company’s profit margin contracted.

Apart from that, the importation of sweeteners in Indonesia also continued in 2015. The corn-based sweeteners continue to flood Indonesia from countries such as China and the United States that are cheaper because of the abundance of corn. This significantly affected the profitability of our sweeteners as we had to purchase raw materials at a higher price but at the same time must adjust prices accordingly to compete with cheaper imports.

As a result of these factors, tapioca and sweetener sales volume decreased 9% and 11% respectively. The Company managed to increase revenue by 4% as the prices of tapioca starch and sweeteners was increased 20% and 10.5% respectively to compensate for the increase in raw material prices. Revenue increased from Rp 2.284 trillion in 2014 to Rp 2.379 trillion in 2015, this increase was in line with the Company’s revenue target for 2015.

As the Company was not able to pass on the rapid increase of raw material prices, we saw our profitability decrease as seen in the decrease of the gross profit from

Pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2015 adalah tahun penuh tantangan bagi Perusahaan dimana permasalahan di tahun 2014 berlanjut di tahun 2015. Pola cuaca yang ekstrim (El Nino), yang menyebabkan musim hujan terlambat tiba, sangat mengganggu pertumbuhan dan panen singkong, hal ini mengakibatkan pasokan singkong menjadi berkurang. Peningkatan produk sweeteners impor juga memberikan efek besar terhadap pendapatan dan keuntungan kami. Kedua faktor ini menjadi tantangan utama Perusahaan selama tahun 2015.

Fenomena El Nino mengakibatkan keterlambatan datangnya musim hujan sampai ke tahun 2016 serta mengakibatkan terjadinya gangguan panen dan pertumbuhan tanaman singkong. Kekeringan mengakibatkan tanaman singkong mati atau tidak dapat tumbuh dengan semestinya, hal ini mengakibatkan penurunan yang cukup besar terhadap singkong yang tersedia untuk dipanen dan diproduksi. Sebagai akibatnya, harga singkong meningkat tajam dan kenaikan harga jual tidak dapat mengimbangi kenaikan harga singkong yang cepat tersebut dikarenakan berlimpahnya tepung tapioka di Thailand sebagai alternatif sumber tapioka bagi pasar Indonesia, dan berimbas pada marjin laba Perusahaan.

Disamping itu, impor sweeteners di Indonesia terus berlanjut di tahun 2015. Sweeteners dengan bahan dasar jagung terus membanjiri Indonesia dari negara China dan Amerika Serikat dengan harga yang lebih murah dikarenakan berlimpahnya jagung. Hal ini memberikan efek yang signifikan terhadap keuntungan sweeteners kami, dimana kami harus membeli bahan baku dengan harga yang lebih mahal dan pada saat yang bersamaan harus menyesuaikan harga jual untuk dapat bersaing dengan harga sweetener impor yang lebih murah.

Sebagai akibat dari faktor tersebut, volume penjualan tepung tapioka dan sweeteners masing-masing menurun sebesar 9% dan 11%. Perusahaan dapat meningkatkan pendapatan sebesar 4% dimana harga tepung tapioka dan sweeteners masing-masing naik sebesar 20% dan 10,5% untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku. Pendapatan naik dari Rp 2,284 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 2,379 triliun di tahun 2015, peningkatan tersebut sejalan dengan target Perusahaan di tahun 2015.

Karena Perusahaan tidak dapat mengimbangi kenaikan harga bahan baku yang sangat cepat terhadap harga jual, keuntungan kami menurun sebagaimana terlihat

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201510

12.1% to 9.3% falling short of our gross profit margin target of 12%. We were able to maintain operating profit margin at around 5% (vs. a target of 6%) by slashing selling and administrative costs by over 30% through efficiency programs that helped bring down costs to cope with the decreased profitability. The Company’s net profit margin also decreased from 1.22% to 0.79% falling short of the net profit margin target of 1% as the weakening of the Indonesian Rupiah against the US Dollar caused the Company to experience an unrealized foreign exchange loss on its US Dollar denominated loans in 2015 of Rp 22.922 billion compared to a foreign exchange gain of Rp 552 million in 2014.

The Company received EUR 3.5 million from an agreement with a Buyer to terminate a long-term CER (Certified Emission Reduction) delivery agreement from three biogas projects (Unit VI, Way Jepara, and Terbanggi). This has provided the Company with additional cash flow as well as free up the future CERs to be sold elsewhere. The biogas projects show the Company’s mission of creating an environmentally friendly and profitable business model. Income from CER increased from 2014 of only receiving Rp 17.472 billion to RP 73.041 billion in 2015. The Company will not receive such a large amount again in the near future as the agreement with Buyer was a one-off deal.

The Company’s commitment to good corporate governance (GCG) is evident in our decision to invest in biogas power plants which have provided a two-fold benefit a cheap and continuous form of electricity while at the same time eliminate liquid waste. Our solid wastes are also processed into organic fertilizer so that all parts of the cassava are utilized to gain the maximum advantage for the Company and the environment. All this is in line with the Company’s vision: “To Be an Integrated Cassava Based Producer Using Environmentally Friendly Concept”.

In implementing the principles of good corporate governance (GCG) in the Company, the Board of Directors are assisted by the internal audit unit who also plays an active role according to its appropriate functions and authority.

dari penurunan laba kotor dari 12,1% menjadi 9,3% dibawah target laba kotor yaitu sebesar 12%. Kami dapat mempertahankan laba usaha di sekitar 5% (dibandingkan target sebesar 6%) dengan mengurangi beban penjualan dan beban umum sebesar 30% melalui program efisiensi untuk mengatasi penurunan keuntungan. Laba bersih Perusahaan juga menurun dari 1,22% menjadi 0,79% dibawah target laba bersih yaitu sebesar 1% sebagai akibat dari melemahnya Rupiah terhadap US Dolar dan mengakibatkan Perusahaan mengalami rugi selisih kurs yang belum direalisasi dari hutang yang berdenominasi US Dolar di tahun 2015 sebesar Rp 22,922 miliar dibandingkan dengan laba selisih kurs sebesar Rp 552 juta di tahun 2014.

Perusahaan menerima EUR 3,5 juta dari kesepakatan dengan Pembeli untuk mengakhiri perjanjian penyerahan CER jangka panjang dari tiga proyek biogas (Unit VI, Way Jepara dan Terbanggi). Hal ini memberikan tambahan arus kas kepada perusahaan dan juga kebebasan untuk menjual CER di kemudian hari. Proyek biogas tersebut mencerminkan misi Perusahaan dalam menciptakan lingkungan hijau dan model bisnis yang menguntungkan. Pendapatan CER meningkat dari tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 17,472 miliar menjadi Rp 73,041 miliar di tahun 2015. Perusahaan tidak akan menerima jumlah yang sebesar itu lagi dalam jangka waktu dekat dimana perjanjian dengan Pembeli tersebut merupakan transaksi yang hanya sekali saja.

Komitmen Perusahaan dalam hal tata kelola perusahaan yang baik terbukti dari keputusan kami untuk melakukan investasi di proyek biogas, yang telah memberikan dua keuntungan yakni Perusahaan memperoleh listrik yang murah dan berkelanjutan dan pada saat yang bersamaan Perusahaan telah mengeliminasi limbah cair. Limbah padat kami juga diproses menjadi pupuk organik, dengan demikian seluruh bagian singkong digunakan untuk mendapatkan keuntungan maksimum bagi Perusahaan dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi Perusahaan : “Menjadi Produsen Berbahan Dasar Singkong Terintegrasi dengan Menerapkan Konsep Lingkungan Hidup”.

Dalam melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik di Perusahaan, Direksi dibantu oleh unit audit internal yang juga berperan aktif sesuai dengan fungsi dan otoritasnya.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 11

Laporan DireksiReport of the Directors

Management is confident that the challenging situation in 2015 won’t last long as once the weather pattern returns to normal, we are able to increase the production of tapioca starch and increase sales as well as profit. This will benefit our sweeteners as we will be able to become more competitive in dealing with imported sweeteners and take back some of the volume we have lost before. We are also confident in the Indonesian market as the growing population combined with increasing income will result in increased demand for the Company’s products. Keeping that in mind, the Company is continually investing in its production and distribution facilities with regular capital expenditures and is continually looking out for potential opportunities in the market.

The Company is currently slowing down the expansion of its sweetener factories in Lampung and Surabaya caused by the adverse conditions of 2015 in terms of raw material availability. We are also maintaining our regular capital expenditure levels to maintain our production facilities to ensure that they are running at their maximum potential and be ready for any additional opportunities available. The Company also has resources available and ready for any potential acquisitions that will strengthen the Company’s position as one of the largest tapioca starch and tapioca starch derivatives producer in Indonesia. The Company has branched out of the Lampung province for tapioca sourcing by building and/or acquiring factories in East Java, Central Java, and South Sulawesi and is constantly on the lookout for any other opportunities in developing new sources of cassava supply in Indonesia.

During the year, the Company conducted a new shares without pre-emptive rights issue by issuing 400,000,000 new shares divided equally to two Singaporean investors with a value of Rp 125 per share for a total proceed of Rp 50 billion in accordance to our fund raising target for the year. The funds were used to support the Company’s operations. The Company also conducted the revaluation of assets in light of the favorable tax treatment during the year and was revaluated with an increase of Rp 125 billion after taxes after revaluing some of its machineries and equipment. This pushed down the Company’s Net Debt to Equity Ratio from 1.53 in 2014 to 1.31 in 2015 giving the Company more flexibility in terms of financing possibilities.

Manajemen yakin bahwa situasi yang penuh tantangan di tahun 2015 tidak akan berlangsung lama, ketika pola cuaca kembali normal, kami mampu meningkatkan produksi tepung tapioka dan meningkatkan penjualan serta keuntungan. Produk sweeteners kami akan mampu menjadi lebih kompetitif dengan sweeteners impor dan kami akan merebut kembali volume yang telah hilang sebelumnya. Kami juga yakin dengan pasar domestik Indonesia, dengan pertumbuhan populasi serta pertumbuhan pendapatan akan menghasilkan peningkatan permintaan terhadap produk Perusahaan. Sehubungan dengan itu, Perusahaan melanjutkan investasi di fasilitas produksi dan distribusi dengan pengeluaran belanja modal yang terstruktur dan terus mencari potensi peluang pasar.

Saat ini Perusahaan memperlambat ekspansi pabrik sweeteners di Lampung dan Surabaya disebabkan oleh kondisi yang tidak menguntungkan di tahun 2015 dalam hal ketersediaan bahan baku. Kami tetap menjaga tingkat pengeluaran belanja modal untuk mempertahankan fasilitas produksi kami agar dapat berjalan secara maksimal dan siap untuk meraih setiap kesempatan. Perusahaan juga memiliki ketersediaan sumber daya untuk mengisi peluang akuisisi yang akan memperkuat posisi Perusahaan sebagai salah satu produsen tepung tapioka dan turunannya yang terbesar di Indonesia. Perusahaan telah melakukan diversifikasi keluar dari propinsi Lampung untuk memperluas sumber singkong dengan membangun dan/atau mengakuisisi pabrik di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan dan terus memantau setiap peluang dalam mengembangkan sumber pasokan singkong yang baru di Indonesia.

Selama tahun berjalan, Perusahaan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan mengeluarkan 400.000.000 saham baru dengan jumlah yang sama kepada 2 investor Singapura dengan nilai nominal Rp 125 per saham dan total perolehan dana sebesar Rp 50 miliar sesuai dengan target perhimpunan dana selama tahun berjalan. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan. Perusahaan juga mengadakan revaluasi aset tetap yang menguntungkan sesuai dengan peraturan pajak dan selisih revaluasi aset tetap atas mesin dan peralatan setelah dipotong pajak adalah sebesar Rp 125 miliar. Hal ini mendorong Rasio Utang Bersih terhadap Ekuitas Perusahaan turun dari 1,53 di tahun 2014 menjadi 1,31 di tahun 2015 dan memberikan keleluasaan bagi Perusahaan dalam hal pendanaan.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201512

Para pemegang saham juga telah mempromosikan Ibu Mawarti Wongso sebagai Direktur dari posisi sebelumnya Sekretaris Perusahaan (yang digantikan oleh Ibu Alice Yuliana) untuk menggantikan almarhum Direktur sebelumnya, Bapak Winoto Prajitno. Ibu Mawarti Wongso ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 1995 dan telah menjadi bagian dari Perusahaan sejak tahun 1994. Kami mengucapkan selamat bergabung kepada Ibu Mawarti di jajaran Direksi dan kami yakin dengan pengalaman dan kualifikasi yang dimilikinya dapat meningkatkan kinerja Perusahaan di masa mendatang.

Akhir kata, jajaran Manajemen mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, dan para pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menjalankan Perusahaan dan juga kepada para karyawan yang telah memberikan kontribusinya pada masa sekarang dan untuk pembangunan mendatang serta membantu mencapai misi Perusahaan untuk menjamin bisnis jangka panjang dan berkelanjutan.

The shareholders also have promoted Mrs. Mawarti Wongso as a Director from the position of Corporate Secretary (replaced by Mrs. Alice Yuliana) to replace our previously deceased Director, Mr. Winoto Prajitno. Mrs. Mawarti Wongso has been appointed as BSSW’s corporate secretary since 1995 and has been part of Sungai Budi Group since 1994. We welcome Mrs. Mawarti to the Board of Directors and we are certain that her experience and qualifications will enhance the Company’s performance in the future.

Lastly, the Board of Management would like to thank the Board of Commissioners, shareholders, and stakeholders who have continued to provide us support in running the Company as well as all our employees who have contributed in the current and future development and helping achieve the Company’s mission to ensure a long-term and sustainable business.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 13

Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas di LampungBio Gas Power Plants in Lampung

Way Abung

Tulang Bawang Buyut Ilir

KetapangGunung Agung

CER (Certified Emission Reduction) adalah satuan pengurangan emisi bersertifikat yang diterbitkan oleh

UNFCCC (United Nations Framework Convention in Climate Change).

CER (Certified Emission Reduction) is a unit of emission reduction measure

that is certified by the UNFCCC (United Nations Framework Convention in

Climate Change).

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201514

Unit 6 Pakuan Agung

Terbanggi BesarWay Jepara

Perolehan CER tersebut merupakan wujud nyata dari kebijakan Perusahaan

untuk menjalankan “green business” dan sebagai bagian dari program Corporate

Social Responsibility (CSR) Perusahaan.

The CER income was a realization of the Company’s policy in implementing “green business” and part of its Corporate Social Responsibility (CSR) Program.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 15

Profil PerusahaanCompany Profile

A. NAMA DAN ALAMAT PERUSAHAAN A. COMPANY’S NAME AND ADDRESS

Nama : PT Budi Starch & Sweetener TbkAlamat Kantor : Wisma Budi Lt. 8-9Pusat Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6

Jakarta 12940Telepon : +62 - 21 - 521 3383Faksimili : +62 - 21 - 521 3392Homepage : http://www.budistarchsweetener.comBidang Usaha Utama : Produk yang berbahan baku singkongProduk Utama : Tepung tapioka, glukosa dan fruktosa,

maltodextrin dan sorbitol, dan karung plastik.

Name : PT Budi Starch & Sweetener TbkHead Office : Wisma Budi 8th – 9th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6Jakarta 12940

Phone : +62 - 21 - 521 3383Facsimile : +62 - 21 - 521 3392Homepage : http://www.budistarchsweetener.com

Main Business : Cassava-based productMain Products : Tapioca starch, glucose and fructose,

maltodextrin and sorbitol, andpp woven bag.

Kecukupan cadangan produk kami menjamin pasokan kepada para pelanggan.Our adequate stocks assure product delivery to customers.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201516

B. RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN

PT Budi Starch & Sweetener Tbk (d/h PT Budi Acid Jaya Tbk) (Perusahaan) merupakan salah satu Perusahaan yang bernaung di bawah kelompok usaha Sungai Budi Group (SBG). SBG didirikan di Lampung pada tahun 1947, hanya beberapa saat setelah Indonesia merdeka. Pada saat ini, SBG telah berkembang menjadi salah satu kelompok usaha di bidang agribisnis terbesar di Indonesia.

Bisnis awal SBG meliputi perdagangan kopi, lada hitam, cengkeh, gaplek dan sejumlah komoditas hasil pertanian lainnya. Dibawah kepemimpinan Bapak Widarto, Chairman dari SBG dan Bapak Santoso Winata, Deputy Chairman, SBG telah berkembang pesat dan diversifikasi keluar Lampung terutama di pulau Jawa, Kalimantan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Saat ini, SBG merupakan produsen utama di tepung tapioka dan tepung beras, dan salah satu pemain utama di industri kelapa sawit dan produk turunannya serta sederet produk yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan, kertas, kembang gula, kimia, dan sebagainya.

Perusahaan didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT North Aspac Chemical Industrial Company. Pada tahun 1988, nama PT North Aspac Chemical Industrial Company berubah menjadi PT Budi Acid Jaya dimana pemakaian kata Acid berasal dari nama produk yang dihasilkan oleh Perseroan yaitu asam sitrat (citric acid). Pada awalnya, Perusahaan hanya memiliki 1 (satu) pabrik asam sitrat. Sejalan dengan pertumbuhan dalam SBG dan sesuai dengan rencana SBG untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham Perusahaan, maka untuk meningkatkan nilai tambah, Perusahaan direorganisasi menjadi produsen yang berbahan dasar singkong dengan produk utama asam sitrat (citric acid) dan tepung tapioka (tapioca starch).

Pada tahun 1995, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana saham-saham Perusahaan kepada publik sehingga nama Perusahaan menjadi PT Budi Acid Jaya Tbk.

Seiring berjalannya waktu, Perusahaan melakukan ekspansi secara berkesinambungan di bidang tepung tapioka dan sweetener yang meliputi glukosa, fruktosa, maltodextrin dan sorbitol. Ekspansi di bidang sweetener dilakukan baik langsung di bawah Perusahaan maupun melalui Entitas Anak.

Untuk lebih dapat mencerminkan posisi Perusahaan sebagai market leader untuk produk tapioca starch dan sweetener serta dalam rangka globalisasi perdagangan produk Perusahaan di pasar internasional, maka nama PT Budi Acid Jaya Tbk berubah menjadi PT Budi Starch & Sweetener Tbk.

B. BRIEF CORPORATE HISTORY

PT Budi Starch & Sweetener Tbk (d/h PT Budi Acid Jaya Tbk) (Company) is one of the companies under Sungai Budi Group (SBG). SBG was set up in Lampung in 1947, a few years after Indonesia’s Independence, and today is one of the largest agribusiness group in Indonesia.

SBG’s early business encompass trading coffee, black pepper, clove, cassava, and several other agricultural products. Under the leadership of Mr. Widarto, Chairman and Mr. Santoso Winata, Deputy Chairman of SBG, the group has grown and diversified outside Lampung to Java, Kalimantan, and big cities in the other islands of Indonesia. Currently, SBG is one of the main players in the CPO market as well as it’s downstream products, and other products used as raw material for the food, paper, candy, chemical industries.

The Company was set up in 1979 with the name PT North Aspac Chemical Industrial Company. In1988, the name PT North Aspac Chemical Industrial Company changed into PT Budi Acid Jaya to better represent the company’s business of producing citric acid. The Company started with one (1) citric acid factory but with the plan to conduct an IPO, the Company was reorganized into a cassava based producer with tapioca starch and citric acid as it’s main products.

In 1995, the Company conducted an IPO and its name become PT Budi Acid Jaya Tbk.

The Company continued to expand in the tapioca business as well as entered into the sweeteners business (glucose, fructose, maltodextrin and sorbitol) through the Company and its Subsidiaries.

To better position the Company as the market leader in tapioca starch and sweeteners as well as the expansion of the Company’s products in international market, the Company changed its name to PT Budi Starch & Sweetener Tbk.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 17

Profil PerusahaanCompany Profile

C. BIDANG USAHA C. BUSINESSES

Kegiatan Usaha Perusahaan Menurut AnggaranDasar

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang manufaktur bahan kimia dan produk makanan, termasuk produk turunan yang dihasilkan dari ubi kayu,ubi jalar, kelapa sawit kopra dan produk pertanian lainnya dan industri lainnya khususnya industri plastik. Saat ini Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan penjualan tepung tapioka, glukosa fruktosa, sorbitol dan maltodextrin, karung plastik asam sulfat dan bahan-bahan kimia lainnya.

Produk Yang Sudah Diproduksi dan Dipasarkan

a. Tepung TapiokaBahan Baku : SingkongIndustri Pengguna : Makanan, Kertas, Kembang

Gula, Sorbitol, Kimia, Mie Instan

b. Glukosa dan FruktosaBahan Baku Utama : Tepung TapiokaIndustri Pengguna : Makanan dan Minuman,

Kembang Gula, Farmasic. Maltodextrin

Bahan Baku Utama : Tepung TapiokaIndustri Pengguna : Makanan Bayi, Biskuit,

Susu, Es Krim, Farmasid. Sorbitol

Bahan Baku Utama : Tepung TapiokaIndustri Pengguna : Pasta Gigi, Kembang Gula

dan Farmasie. Karung Plastik

Bahan Baku Utama : Biji PlastikIndustri Pengguna : Semua industri yang

memerlukan pengemasan misalnya: tepung tapioka, tepung beras, dan lain-lain

f. Asam SulfatBahan Baku : BelerangIndustri Pengguna : Asam Sitrat, Pupuk, Rayon,

Zat warna, Obat-obatan, Deterjen

Company Business Activities According to the Articles of Association

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is mainly to engage in manufacturing of chemicals and food products, including derivative products produced from cassava, sweet potatoes, coconut palm, copra and other agricultural products and other industries, particularly plastic industry. At present, the Company engages in the manufacture and sale of tapioca starch, glucose, fructose, sorbitol and maltodextrin, plastic packaging, sulfuric acid and other chemicals.

Products that have been Produced and Marketed

a. Tapioca Starch Raw Material : Cassava Industrial Users : Food, Paper, Confectionery,

Sorbitol, Chemical, Instant Noodle

b. Glucose and Fructose Raw Material : Tapioca Starch Industrial Users : Food and Beverage,

Confectionery, Pharmacyc. Maltodextrin Raw Material : Tapioca Starch Industrial Users : Baby’s Food, Biscuit, Milk, Ice

cream, Pharmacyd. Sorbitol Raw Material : Tapioca Starch Industrial Users : Tooth Paste, Confectionery and

Pharmacye. PP Woven Bag Raw Material : Polypropylene Industrial Users : All industries which need

packaging such as: tapioca starch, rice flour, etc

f. Sulphuric Acid Raw Material : Sulphur Industrial Users : Citric Acid, Fertilizer, Rayon,

Color essences, Medicines, Detergent

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201518

D. STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE

RUPSGeneral Meeting of

Shareholders

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Presiden Direktur

Santoso WinataPresident Director

Wakil Presiden Direktur

Sudarmo TasminDeputy President Director

Komite AuditAudit Committee

Unit Audit Internal

Johan NainggolanInternal Audit Unit

Sekretaris Perusahaan

Alice YulianaCorporate Secretary

Direktur Keuangan & Administrasi

Mawarti Wongso

Finance & Administration Director

Direktur Produksi & Pemasaran Domestik

Oey Albert

Production & Domestic Marketing Director

Direktur Pemasaran Ekspor

Tan Anthony Sudirdjo

Export MarketingDirector

Direktur Pengadaan

SugandhiProcurement Director

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum

Djunaidi Nur

Human Resources and General Affairs Director

Keuangan

Rita ThiannudjayaFinance

Akunting

Maria VeronicaAccounting

Penagihan

Lioni Indrajana

Teknologi Sistem Informasi

Gunawan Tjen

Collection

Information System Technology

Divisi Produksi Tapioka

Eddy Liem

Tapioca Starch Production Division

Divisi Produksi Asam Sulfat

Thio Tjoen Siang

Sulphuric Acid Production Division

Divisi Produksi Karung Plastik

Iskandar

PP Woven Bag Production Division

Divisi Produksi Pemanis

Chandra

Sweetener Production Division

Riset dan Pengembangan

Hwi Jarti

Research and Development

Pemasaran Ekspor

Stevanus EkoExport Marketing

Pembelian

Nurliana SutionoPurchasing

Pemasaran Domestik

SuriyantoDomestic Marketing

Sumber DayaManusia dan Umum

Agus Wiyono

Human Resourcesand General Affairs

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 19

Profil PerusahaanCompany Profile

E. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

1. Visi Perusahaan

Menjadi Produsen Berbahan Dasar Singkong Terintegrasi dengan menerapkan konsep “Lingkungan Hijau”.

Perusahaan telah berhasil menjadi pemain utama di industri yang berbahan dasar singkong, baik di pasar domestik maupun internasional. Namun Perusahaan tidak berpuas diri sampai pada tahap pencapaian ini, karena seiring dengan isu pemanasan global yang telah menjadi fokus utama dunia internasional, maka Perusahaan mempunyai tekad untuk berpartisipasi dalam penanganan pemanasan global, meski dimulai dari skala kecil yakni Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM).

Adapun konsep yang diterapkan oleh Perusahaan dalam memproduksi tepung tapioka yakni Mekanisme Pembangunan Bersih atau dikenal dengan istilah Clean Development Mechanism sesuai dengan Kyoto Protokol – 1997, dan Konvensi Kerangka Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang Perubahan Iklim Global (United Nations Framework Convention in Climate Change/UNFCCC) dimana Perusahaan memanfaatkan limbah cair dari pabrik tepung tapioka untuk dikonversi menjadi listrik untuk mengurangi pemakaian batubara dan minyak bumi sehingga dapat membantu menstabilkan emisi gas rumah kaca ke atmosfir bumi.

2. Misi Perusahaan

- Menjaga Lingkungan Hijau sekaligus meningkatkan daya saing Perusahaan dengan melakukan efisiensi biaya produksi dengan mengkonversi limbah cair Perusahaan menjadi listrik untuk menggantikan bahan bakar solar

dan listrik PLN, serta mengolah limbah padat menjadi pupuk organik.

- Riset dan pengembangan untuk produk-produk yang berbahan baku singkong serta bibit unggul singkong.

- Pertumbuhan yang berkesinambungan baik melalui pembangunan pabrik baru maupun dengan akuisisi perusahaan-perusahaan sejenis.

E. VISION AND MISSION

1. Vision

To Be an Integrated Cassava-Based Producer Implementing Green Environment concept.

The Company has succeeded to become the main player in the industries of cassava based products, either within domestic or international markets. Nevertheless, the Company is not satisfied up to the stage of this achievement. In line with the global warming issue that has become world’s main focus, the Company has strong will to participate in overcoming such global warming, even though has just started in small scales such as Clean Development Mechanism (CDM).

The implemented concept by the Company in producing tapioca starch is Clean Development Mechanism pursuant to the Kyoto Protocol – 1997, and United Nations Framework Convention in Climate Change/UNFCCC in which the Company uses its liquid waste resulted by the cassava flour factory to be converted into electricity to reduce the usage of coal as well as fuel which then, be able to support in stabilizing glass house’s gas emission to the earth atmosphere.

2. Mission

- To maintain a Green Environment and at the same time improve the Company’s competitiveness through production cost efficiency by converting the factory’s liquid waste into electricity to replace for diesel fuel and electricity sourced from PLN (Indonesian State Electricity Company), as well as to produce the solid waste to become organic fertilizer.

- To perfom research and development for cassava’s based products, as well as its superior seeds.

- Continuous growth either by way of building for new factories or acquisition for similar companies.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201520

F. PROFIL DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pengurusan dan pengawasanSusunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan Akta No. 12 tanggal 5 Juni 2015 dan Akta No. 12 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

F. PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE

DIRECTORS

Management and SupervisionThe members of the Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 and 2014 based on Notarial Deed No. 12 dated June 5, 2015 and Notarial Deed No. 12 dated June 12, 2013, respectively, of Antoni Halim, S.H., a public notary in Jakarta, are as follows:

The following are brief descriptions of members of the Board of Commissioners and the Directors :

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai para anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan :

2015 2014Presiden Komisaris : Widarto Widarto President CommissionerKomisaris : Oey Alfred Oey Alfred CommissionerKomisaris Independen : Daniel Kandinata Daniel Kandinata Independent CommissionerPresiden Direktur : Santoso Winata Santoso Winata President DirectorWakil Presiden Direktur : Sudarmo Tasmin Sudarmo Tasmin Deputy President DirectorDirektur : Djunaidi Nur Winoto Prajitno *) Directors

Sugandhi Djunaidi NurOey Albert Sugandhi

Mawarti Wongso Oey AlbertDirektur Independen : Tan Anthony Sudirdjo Tan Anthony Sudirdjo Independent Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1947. Bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 1966 dan sejak tahun 1985 diangkat menjadi Chairman dari kelompok usaha Sungai Budi. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perusahaan sejak tahun 1987 sampai sekarang. Disamping itu, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBL) sejak tahun 1986 sampai sekarang.

Indonesian Citizen, born in 1947. Joined Sungai Budi Group since 1966 and since 1985 has been appointed as Chairman of Sungai Budi Group. Taking hold as President Commissioner of the Company as of 1987 until now. He also acts as President Director of PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBL) since 1986 to date.

Widarto,Presiden Komisaris | President Commissioner

*) Meninggal dunia pada tanggal 27 Februari 2015/ Passed away on February 27, 2015

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 21

Profil PerusahaanCompany Profile

Oey AlfredKomisaris | Commissioner

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1976. Memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration Major Finance dari Ohio State University, Columbus, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 2000. Bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 2000 dan menjabat sebagai Direktur TBL sejak tahun 2002 sampai sekarang. Sejak tahun 2007 menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sampai sekarang.

Indonesian Citizen, born in 1976. Hold a Bachelor of Science in Business Administration degree majoring in Finance from Ohio State University, Columbus, Ohio, United States in 2000. Joined with Sungai Budi Group since 2000 and presided as Director of TBL in 2002 up to now. Since 2007 taking hold a position as the Company’s Commissioner.

Daniel KandinataKomisaris Independen | Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1962. Memperoleh gelar Master of Business Administration pada tahun 1988 dari Seattle Pacific University, Seattle, Washington dan Bachelor of Science Civil Engineering dari University of Washington, Seattle, Washington pada tahun 1986. Memulai banking karir di tahun 1988, sebagai Senior Manager di tahun 1993 kemudian dipromosikan menjadi Direktur Marketing di PT Bank Sanwa Indonesia pada tahun 2001. Pada tahun 2001 menjabat sebagai Direktur Marketing di Bank UFJ Indonesia sampai tahun 2003. Sebagai Direktur Compliance and Legal di PT Bank UFJ Indonesia pada tahun 2003 sampai dengan 2006, merangkap sebagai Direktur Personal & Human Resource PT Bank UFJ Indonesia pada tahun 2003 sampai tahun 2004. Bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 2007 sebagai Komisaris Independen Perusahaan.

Indonesian Citizen, born in 1962. Hold his Master of Business Administration in 1988 from Seattle Pacific University, Seattle, Washington and Bachelor of Science Engineering from University of Washington, Seattle, Washington in 1986. Starting his banking carrier in 1988, as Senior Manager in 1993 and then being promoted as Marketing Director at PT Bank Sanwa Indonesia in 2001. Then in 2001 resided as Marketing Director at PT Bank UFJ Indonesia up to 2003. Presided as Compliance & Legal Director since 2003-2006. Also hold the position as Personnel and Human Resource Director at PT Bank UFJ Indonesia in 2003-2004. He joined Sungai Budi Group in 2007 as the Company’s Independent Commissioner.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201522

Sudarmo TasminWakil Presiden Direktur | Deputy President Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Makassar pada tahun 1958. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1981. Memulai karir sebagai External Auditor di Kantor Akuntan Publik Santoso Reksoatmojo & Co. (1981-1982), Internal Auditor di Inti Salim Corpora (1982-1984), bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 1984 dan diangkat sebagai Direktur kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 1986. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 1994 sampai sekarang dan sebagai Wakil Presiden Direktur TBL sejak tahun 1999 sampai sekarang.

Indonesian Citizen, born in Makassar in 1958. Obtained an Economics Degree in Accounting from Trisakti University in 1981. Started his carrier as an External Auditor at Public Accountant Firm of Santoso Reksoatmojo & Co. (1981- 1982) and became an Internal Auditor at Inti Salim Corpora (1982-1984). He joined Sungai Budi Group in 1984 and appointed as Director of Sungai Budi Group in 1986. Taking hold a position as Deputy President Director since 1994 up to now and as Deputy President Director of TBL since 1999 to date.

Santoso WinataPresiden Direktur | President Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1962. Bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 1982. Menjabat sebagai Deputy Chairman kelompok usaha Sungai Budi dan Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 1987 sampai sekarang. Menjabat sebagai Presiden Komisaris TBL sejak tahun 1990.

Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1962. Has been with Sungai Budi Group since 1982. Acting as Deputy Chairman of Sungai Budi Group and President Director of the Company since 1987 until now. Taking hold a position as President Commissioner of TBL since 1990.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 23

Profil PerusahaanCompany Profile

Djunaidi NurDirektur | Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1952. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 1978. Pernah menjabat sebagai Manajer di Lembaga Administrasi Perusahaan Universitas Trisakti dan staf pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1979-1982). Bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 1982 dan menjabat sebagai General Manager di beberapa perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Sungai Budi sampai tahun 1990, Direktur kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 1991, Komisaris Perusahaan sejak tahun 1994 sampai tahun 2011. Menjabat sebagai Direktur TBL sejak tahun 1997 sampai sekarang dan sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2011 sampai sekarang.

Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1952. Obtained his Economical Degree of Management Faculty from Trisakti University in 1978. He holds a position as Manager at the Company Administration Institute of Trisakti University and lecturer at the Economic Faculty of Trisakti University (1979-1982). Joined Sungai Budi Group in 1982 and presided as General Manager in some companies of Sungai Budi Group until 1990, Director of Sungai Budi Group since 1991, Commissioner of the Company since 1994 until 2011. And taking hold a position as the TBL’s Director since 1997 and the Company’s Director since 2011 until now.

SugandhiDirektur | Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1953. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1981, dan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Jayabaya pada tahun 2005 serta gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran pada tahun 2012. Mulai bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi pada tahun 1982 sebagai Kepala Divisi Audit. Tahun 1986 sampai tahun 1990 menjabat sebagai Direktur di Abadi Mukti Group. Tahun 1992 sampai tahun 1998 menjabat sebagai General Manager di kelompok usaha Sungai Budi, kemudian tahun 1996 diangkat sebagai Direktur Perusahaan.

Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1953. Obtained Economics Degree majoring in Accounting from Trisakti University in 1981, obtained his Law Degree from the University Jayabaya in 2005 and obtained his Jurisprudence Doctor of Law from Padjadjaran University in 2012. Started to join with Sungai Budi Group in 1982 as Chief of Audit Department. In 1986 until 1990 positioned as Director at Abadi Mukti Group. In 1992 until 1998 took hold as General Manager in Sungai Budi Group, and then in 1998 appointed as Director of the Company.

Oey AlbertDirektur | Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Teluk Betung pada tahun 1974. Bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 1998. Pada tahun 2002 diangkat sebagai Direktur Perusahaan. Menjabat juga sebagai Komisaris TBL sejak tahun 1999.

Indonesian Citizen, born in Lampung in 1974. Has been joining with Sungai Budi Group since 1998. In 2002 was appointed as Director of the Company. He also resides as a Commissioner of TBL since 1999.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201524

Tan Anthony SudirdjoDirektur Independen | Independent Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1956. Mulai bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi pada tahun 1975 sebagai Assistant Export Manager, kemudian pada tahun 1978 diangkat sebagai Export Import Manager, kemudian tahun 1986 diangkat sebagai General Manager Export-Import Department, dan mulai Mei tahun 1999 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Perusahaan.

Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1956. Started to join with Sungai Budi Group in 1975 as Assistant of Export Manager and in 1978 was appointed as Export Import Manager. In 1986, he was assigned as General Manager Export-Import Department, and since May 1999 up to now has been taking holds a position as Director of the Company.

Mawarti WongsoDirektur | Director

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Medan pada tahun 1970. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti di Jakarta pada tahun 1992. Memulai karir sebagai External Auditor di Kantor Akuntan Publik Johan Malonda & Rekan (1990 – 1994), bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi pada tahun 1994 sebagai Financial Controller. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (1995 – 30 April 2015) dan sebagai General Manager Finance PT Tunas Baru Lampung Tbk sejak tahun 2000. Pada bulan Juni 2015 diangkat sebagai Direktur Perusahaan serta Direktur PT Tunas Baru Lampung Tbk.

Indonesian Citizen, she was born in Medan, Indonesia in 1970. She attained her Bachelor Degree of Economics in Accounting from Trisakti University, Jakarta in 1992. She started her career as an External Auditor in Johan Malonda & Partners Public Accounting Firm from 1990 to 1994 before joining Sungai Budi Group as Financial Controller. She previously served as the Company’s Corporate Secretary from 1995 until 30th April 2015 and she has been the General Manager of Finance of PT Tunas Baru Lampung Tbk since 2000. In June 2015 was appointed as Director of the Company also resides as Director PT Tunas Baru Lampung Tbk.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 25

Profil PerusahaanCompany Profile

Melaksanakan pelatihan dan pengembangan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

To conduct training and development in accordance with the required competence.

Menghadiri seminar-seminar yang relevan yang diselenggarakan oleh pihak di luar Perusahaan.

To attend relevant seminars conducted by a party outside the Company.

Melakukan studi banding ke luar negeri untuk industri sejenis.

To conduct comparative study abroad in the similar industry.

Meningkatkan efektivitas sosialisasi kebijakan/peraturan kepegawaian ke seluruh karyawan.

To improve the effectiveness of employee-related policies/regulations to all employee.

Menerapkan manajemen kinerja dan renumerasi yang pada akhirnya akan mendorong kinerja para

karyawan.

To apply the performance and remuneration based management that will eventually improve the performance of employees.

Kebijakan promosi yang mengutamakan dari kalangan karyawan berprestasi yang sudah ada, sehingga hal

ini memupuk loyalitas karyawan.

Promotional policy prioritized for the existing outstanding employees that will improve the loyalty of employees.

Perusahaan dan Entitas Anak memperkerjakan 2.457 karyawan. Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menunjang keberhasilan setiap usaha suatu Perusahaan, oleh karena itu Perusahaan dan Entitas Anak senantiasa memberikan perhatian yang besar dan menyeluruh terhadap pembinaan, pendidikan dan kesejahteraan karyawannya. Adapun komposisi karyawan Perusahaan dan Entitas Anak dapat digolongkan sebagai berikut :

The Company and its Subsidiaries employ 2,457 of employees. The Company fully realizes that human resources shall be the significant factor to support the success of each and every effort of a company. And in the ground of that, the Company and its Subsidiaries always give for great attention toward construction, education and prosperities of their employees. Compositions of the Company and its Subsidiaries employees may be classified as follows :

Manajemen menyadari bahwa sumber daya manusia adalah tulang punggung di balik keberhasilan Perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Perusahaan menerapkan strategi pengembangan dan kompetensi sebagai berikut:

G. SUMBER DAYA MANUSIAThe management realizes that human resources serve as backbone beyond the success of the Company. In order to improve the quality of human resources, the Company has applied the development strategy and competence as follows:

G. HUMAN RESOURCES

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menunjang keberhasilan Perusahaan.Human resources shall be the significant factor to support the success of each and every effort of the Company.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201526

Jumlah KaryawanNumber of Employees

Jenjang PendidikanEducational Level

Jumlah KaryawanNumber of Employees

151 Sarjana (S1)Undergraduate (S-1) 147

98 Diploma 3 (D3)Diploma (D-3) 93

1.383SLTA Sederajat

Senior High School & Equivalent

1.388

624SLTP Sederajat

Junior High School & Equivalent

639

201 SD SederajatElementary School 211

2.457 JumlahTotal 2.478

Jumlah KaryawanNumber of Employees

JabatanPositions

Jumlah KaryawanNumber of Employees

8 KomisarisCommissioner 8

9 DireksiDirector 9

39 ManajerManager 40

2.401 StafStaff 2.421

2.457 JumlahTotal 2.478

Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Entitas Anak menurut Jenjang JabatanBreakdown of Permanent Employees of the Company and its Subsidiaries Based on Positional Level

Jumlah Karyawan Numbers of Employees

Kelompok UsiaAge

Jumlah Karyawan Numbers of Employees

100 19 – 24 Tahun/ Years 96439 25 – 29 Tahun/ Years 431728 30 – 34 Tahun/ Years 723447 35 – 39 Tahun/ Years 457651 40 – 44 Tahun/ Years 667

92 Diatas 45 TahunAbove 45 Years 104

2.457 JumlahTotal 2.478

Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Entitas Anak menurut Kelompok UsiaBreakdown of Permanent Employees of the Company and its Subsidiaries Based on Age

Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Entitas Anak menurut Jenjang PendidikanBreakdown of Permanent Employees of the Company and its Subsidiaries Based on Educational Level

Tahun | Year 2015 Tahun | Year 2014

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 27

Profil PerusahaanCompany Profile

Guna meningkatkan kesejahteraan karyawannya, Perusahaan dan Entitas Anak menyediakan dan memberikan sarana dan tunjangan kepada karyawannya yang antara lain meliputi :

Tunjangan kesehatan karyawan 1 Allowance for health

Tunjangan transportasi dan makan 2 Allowance for transportation and meal

Tunjangan Hari Raya 3 Allowance for New Year

Rumah dinas dan mess 4 Official houses and mess

Kendaraan dinas 5 Official vehicles

Asuransi tenaga kerja (Jamsostek) 6 Worker social insurance (Jamsostek)

Fasilitas ibadah 7 Praying facilities

Keanggotaan koperasi kelompok usaha Sungai Budi 8 Cooperation Membership of Sungai Budi Group

Kantin 9 Canteen

Fasilitas olah raga 10 Sport facilities

Serikat Pekerja 11 Worker union

Liburan bersama 12 Holiday gathering

In order to improve their employees’ prosperity, the Company and its Subsidiaries provide and extend for benefits to their employees which cover :

H. INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM

Susunan Pemegang Saham PerusahaanRincian pemegang saham Perusahaan dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 125, berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita,Biro Administrasi Efek per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

H. SHAREHOLDERS’ INFORMATION

Shareholders’ StructureDetails of shareholders of the Company with nominal value of Rp 125 per share, according to the record established by PT Sinartama Gunita, the Share Administration Bureau as per December 31, 2015 is as follows :

Pemegang SahamStockholders

Ditempatkan dan Disetor PenuhSubscribed and Fully Paid

Jumlah Saham(Lembar)

Number of Shares (Sheet)

Persentase Kepemilikan (%)Percentage of Ownership (%)

Jumlah(Jutaan Rupiah)

Total(Million Rupiah)

PT Sungai Budi 1.126.296.998 25,04 140.787

PT Budi Delta Swakarya 1.126.271.833 25,03 140.784

Masyarakat (masing-masingkurang dari 5%)Public (each less than 5%) 2.111.948.531 46,94 263.994

4.364.517.362 97,01 545.565

Saham Treasuri/Treasury Stock 134.480.000 2,99 16.810

Jumlah/Total 4.498.997.362 100,00 562.375

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201528

Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Dan Pengendali Perusahaan :

Note:W : WidartoSW : Santoso WinataSBP : Sungai Budi PerkasaBAM : Budi Agro MakmurBSJ : Budi Sulfat JayaSB : Sungai BudiBIG : Budi Intisari GasKPU : Karya Perdana UnggulBAK : Budi Alam KencanaBDS : Budi Delta SwakaryaBSSW Tbk : Budi Starch & Sweetener TbkBSSW Singapore : Budi Starch & Sweetener SingaporeABB : Associated British BudiABB Ind, Pte. Ltd. : ABB Indonesia, Pte. Ltd.BLCT : Budi Lumbung Cipta Tani

w

w

w

w

sw

sw

sw

sw

BAM

SBP BSJ

SB

BIG

50%

11,36% 11,36%

23,65% 9,94% 7,2%

9,3% 9,3%77,28% 81,4%

94%3% 3%

90%

50%

KPU

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 29

w w

w w

w sw

swsw

sw sw

BDS PUBLIK

BSSWSingapore BLCT

ABB Ind. Pte Ltd.

ABB

BSSW, Tbk

BAK

25,04% 25,03% 49,93%

49,9% 50,1% 99,98% 0,01% 0,01%100%

5,4% 5,4% 50% 50%48,41%

5% 5% 50% 50%

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201530

I. NAMA DAN ALAMAT ENTITAS ANAK NAME AND ADDRESS OF SUBSIDIARIES

PT Budi Starch & Sweetener Tbk

99,98%

50,1%

PT Associated British Budi

GlukosaFruktosa

Maltodextrin

Tepung TapiokaGlukosa

Maltodextrin

GlucoseFructoseMaltodextrin

Tapioca StarchGlucoseMaltodextrin

Tepung TapiokaGlukosaSorbitol

Karung PlastikAsam Sulfat

Tapioca StarchGlucoseSorbitolPP Woven BagSulphuric Acid

PT Budi Lumbung Ciptatani

Budi Starch & Sweetener Singapore Pte. Ltd.

100%

TradingPerdagangan

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 31

Profil PerusahaanCompany Profile

Nama dan Alamat Entitas Anak

NamaName

Alamat Address

PT Associated British Budi Wisma Budi 9th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta

PT Budi Lumbung Ciptatani Wisma Budi 9th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta

Budi Starch & Sweetener Singapore Pte. Ltd. 35 Selegie Road #09-30, Singapore

Name and Address of Subsidiaries

J. KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM PERUSAHAAN

Berikut ini adalah transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini :

J. CHRONOLOGY OF SHARE LISTING

The following are the capital stock transactions of the Company since its initial public offering until to date :

TahunYear

KeteranganDescription

Jumlah Saham yang Beredar Setelah TransaksiTotal Outstanding Shares

After the Transaction

1995Penawaran umum perdana sebanyak 30.000.000 saham dengan nilai nominal sebesarRp 500 per saham.Initial public offering totalling 30,000,000 shares with nominal value of Rp 500 per share.

100.000.000

1996

Kapitalisasi tambahan modal disetor-agio saham sebesar Rp 50 miliar menjadi modal saham melalui penerbitan satu (1) saham baru untuk setiap satu (1) saham yang beredar.Capitalization of additional paid-in capital amounting to Rp 50 billion to capital stock by issuing one (1) new share for every one (1) outstanding.

200.000.000

1997

Kapitalisasi tambahan modal disetor-agio saham sebesar Rp 25 miliar menjadi modal saham melalui penerbitan satu (1) saham baru untuk setiap empat (4) saham yang beredar.Capitalization of additional paid-in capital amounting to Rp 25 billion to capital stock by issuing one (1) new share for every four (4) outstanding.

250.000.000

1998Penerbitan saham baru tanpa penawaran hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham sebanyak 12.500.000 saham.Issuance of 12,500,000 new shares without offering pre-emptive rights to the stockholders.

262.500.000

1999 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 125.Change in par value per share from Rp 500 to Rp 125. 1.050.000.000

2004

Penerbitan saham baru tanpa penawaran hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham sebanyak 181.500.000 saham.Issuance of 181,500,000 new shares without offering pre-emptive rights to the stockholders.

1.231.500.000

2007

Penerbitan saham baru dengan penawaran hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham sebanyak 2.463.000.000 saham dimana melekat waran seri I (Penawaran Umum Terbatas I).Issuance of 2,463,000,000 new shares with warrant series I by offering pre-emptive rights to the stockholders (Limited Public Offering I).

3.694.500.000

2008 Pelaksanaan waran seri I sebanyak 60.444.833 saham.Exercise of 60,444,833 shares warrant series I. 3.754.944.833

2009 Pelaksanaan waran seri I sebanyak 1.826.500 saham.Exercise of 1,826,500 shares warrant series I. 3.756.771.333

2010 Pelaksanaan waran seri I sebanyak 14.294.666 saham.Exercise of 14,294,666 shares warrant series I. 3.771.065.999

2011 Pelaksanaan waran seri I sebanyak 12.301.330 saham.Exercise of 12,301,330 shares warrant series I. 3.783.367.329

2012 Pelaksanaan waran seri I sebanyak 315.630.033 saham.Exercise of 315,630,033 shares warrant series I. 4.098.997.362

2015Penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham sebanyak 400.000.000 saham.Issuance of 400,000,000 new shares without pre-emptive rights to the stockholders.

4.498.997.362

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201532

Perusahaan On March 31, 1995, the Company obtained the effective statement from the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) to offer its 30,000,000 shares of stock with par value of Rp 500 per share to the public through the Jakarta Stock Exchange (BEJ) at the offering price of Rp 3,000 per share. As of May 8, 1995, the Company listed all of its issued shares in BEJ.

On June 26, 2007, the Company obtained the effective statement from BAPEPAM and LK for Limited Public Offering I with pre-emptive rights to the Stockholders of 2,463,000,000 shares with a nominal value of Rp 125 per share through BEJ at the offering price of Rp 150 per share with inherent Warrant Series I of 410,500,000 shares with a nominal value of Rp 125 per share at the offering price of Rp 125 per share which can be exercised starting from January 11, 2008 until July 10, 2012 in which one (1) Warrant Series I has the rights to buy one (1) new share at the exercise price.

On June 19, 2008, the Company’s stockholders approved to repurchase the shares which have been issued by the Company (Buy-Back) and which have been registered in the Indonesian Stock Exchange (BAPEPAM and LK Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of the total subscribed and fully-paid capital. On December 31, 2008, the total buy-back shares amounted to 30,315,000 shares with the buy-back price of Rp 9.343 billion and it is recorded as “Treasury Stock” and presented as part of the Stockholders’ Equity.

Based on BAPEPAM and LK Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Potentially Market Crisis Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 19 % from the total shares conducted from October 20, 2008 until January 19, 2009. Until January 19, 2009, the total buy-back shares amounted to 28,751,000 shares with the buy-back price of Rp 4.204 billion and it is recorded as “Treasury Stock” and presented as part of the Stockholders’ Equity.

Based on Financial Services Authority (OJK) No. 2/POJK.04/2013 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Fluctuatif Market Significant Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 5% from the total shares from September 5, 2013 until December 3, 2013. Until December 3, 2013, the total buy-back shares amounted to 75,414,000 shares with the buy-back price of Rp 8.809 billion and it is recorded as “Treasury Stock” and presented as part of the Stockholders’ Equity.

Pada tanggal 31 Maret 1995, memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 30.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan harga penawaran sebesar Rp 3.000 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di BEJ pada tanggal 8 Mei 1995.

Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dan LK atas Penawaran Umum Terbatas I kepada Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk menerbitkan saham baru sebanyak 2.463.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 125 per saham melalui BEJ dengan harga penawaran sebesar Rp 150 per saham dimana melekat Waran Seri I sebanyak 410.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 125 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2008 sampai dengan 10 Juli 2012 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya.

Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang saham On June 19, 2008, the Company’s stockholders menyetujui transaksi Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan BAPEPAM dan LK No. XI.B.2) sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah saham yang telah dibeli kembali sebanyak 30.315.000 saham dengan nilai pembelian kembali sebesar Rp 9,343 miliar dan dicatat sebagai “Saham Treasuri ” dan disajikan sebagai unsur Ekuitas.

Berdasarkan Peraturan BAPEPAM dan LK No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dan akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009. Sampai dengan tanggal berakhirnya periode Pembelian Kembali, yaitu 19 Januari 2009, jumlah saham yang telah dibeli kembali sebanyak 28.751.000 saham dengan nilai perolehan kembali sebesar Rp 4,204 miliar dan dicatat sebagai “Saham Treasuri ” dan disajikan sebagai unsur Ekuitas.

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emitten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dan akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 5 September 2013 sampai dengan 3 Desember 2013. Sampai dengan tanggal berakhirnya periode Pembelian Kembali, yaitu 3 Desember 2013 jumlah saham yang telah dibeli kembali sebanyak

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 33

Profil PerusahaanCompany Profile

- ISO 9001:2008 Produk Perusahaan yakni asam sitrat dan sodium sitrat telah mendapatkan pengakuan

internasional dan memenuhi standard ISO 9001:2008 dari Bureau Veritas sejak tahun 1994.

- ISO 9001 : 2008 The Company’s products - citric acid and sodium citrate - have received for international

acknowledgement and complied with standard of ISO 9001:2008 from the Bureau Veritas since 1994.

K. NAMA DAN ALAMAT PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

K. NAME AND ADDRESS OF CAPITAL MARKET SUPPORT INSTITUTE

L. SERTIFIKASI / CERTIFICATIONS

Biro Administrasi EfekShare Administration Bureau

Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Firm

Konsultan HukumLegal Counsel

NotarisNotary

PT Sinartama GunitaMulyamin Sensi

Suryanto & LiannyMakes Law Notaris Antoni Halim, SH.

BII Plaza Tower III, Lantai 12BII Plaza Tower III, 12th floor

Intiland Tower, Lantai 7 Intiland Tower, 7th floor

Menara Batavia, Lantai 7Batavia Tower, 7th floor

Jl. M. H. Thamrin No. 51 Jl. Jend. SudirmanKav. 32

Jl. K.H. Mas MansyurKav. 126

Jl. Tanjung Duren RayaKav. 688

Jakarta 10350 Jakarta 10220 Jakarta 10220 Jakarta 11470

Phone : +62-21-392 2332 Phone : +62-21-570 8111 Phone : +62-21-5747 181 Phone : +62-21-560 0029

Fax : +62-21-392 3003 Fax : +62-21-572 2737 Fax : +62-21-5747 180 Fax : +62-21-569 44366

The Treasury Stock is recorded using the Cost method, that is the repurchase cost, and is presented as deduction to the total capital.

As of December 31, 2015, the Company’s outstanding shares amounted to 4.498.997.362 shares with a market price of Rp 63 per share.

The Company’s financial statements have been audited by Public Accounting Firm Mulyamin Sensi Suryanto and Lianny for 2015 and 2014. And Mrs. Yelly Warsono, Ak performed his third year of task to audit the Company’s and it’s subsidiaries consolidated financial statements for year ended 2015.

The Amount of fee to capital market support institute are Rp 649 milion.

75.414.000 saham dengan nilai perolehan kembali sebesar Rp 8,809 miliar dan dicatat sebagai “Modal Saham Treasuri” dan disajikan sebagai unsur Ekuitas.

Perolehan kembali saham yang telah dikeluarkan dicatat menggunakan metode biaya (cost method) yaitu sebesar biaya perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang atas jumlah modal.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah saham yang beredar berjumlah 4.498.997.362 saham dengan harga pasar sebesar Rp 63 per saham.

Laporan keuangan Perusahaan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Mulyamin Sensi Suryanto dan Lianny untuk tahun buku 2015 dan 2014. Dan Ibu Yelly Warsono melakukan penugasan tahun ketiga sebagai akuntan yang mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun buku 2015.

Besaran fee yang diberikan kepada profesi penunjang pasar modal sebesar Rp 649 juta.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201534

- Certificate Emission Reduction (CER) Perusahaan merupakan pionir dalam industri tepung tapioka di dunia yang telah resmi

terdaftar di United Nations Framework Convention in Climate Change (UNFCCC) dalam menerapkan konsep Mekanisme Pembangunan Bersih di pabrik tepung tapioka yang berlokasi di Way Abung - Lampung. Hal ini sebagai bagian dari komitmen dan visi Perusahaan dalam menjaga Lingkungan Hijau. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) pertama terdaftar di UNFCCC pada tanggal 2 Nopember 2007. Sampai dengan tahun 2014 sebanyak 11 (sebelas) proyek PLTBG telah terdaftar juga di UNFCCC.

- Certificate Emission Reduction (CER) The Company is the pioneer in the tapioca starch industry in the world officially

registered at United Nations Framework Convention in Climate Change (UNFCCC) in implementing the Clean Development Mechanism concept within its tapioca starch plant located at Way Abung - Lampung. This is in line with Company’s commitment and vision to keep for Green Environment. The first Biogas Power Plant (BGPP) was registered in UNFCCC on November 2, 2007. Until the end of 2014, a total of 11 (eleven) BGPP have been successfully registered with the UNFCCC (United Nations Framework Convention in Climate Change)

- HACCP dan GMP Produk Entitas Anak berupa glukosa dan fruktosa telah mendapatkan pengakuan

internasional dan memenuhi standard Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dan Good Manufacturing Practises (GMP) dari BVQI sejak tahun 2006.

- HACCP AND GMP The Company’s subsidiary products - glucose and fructose - have received for international

acknowledgement and complied with Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) standard which also included under Good Manufacturing Practices (GMP) from BVQI since 2006.

- Sertifikat Halal – MUI Perusahaan dan Anak Perusahaan memperoleh Sertifikat Halal dari Majelis Ulama

Indonesia (MUI) untuk produk asam sitrat, tepung tapioka, dextrose, sodium sitrat, glukosa, fruktosa dan karamel sejak tahun 2001.

- Halal Certificate – MUI The Company and its Subsidiaies have received for Halal Certificate issued by the Indonesian

Council of Religious Scholars (MUI) for their products of citric acid, tapioca starch, sodium citrate, glucose, fructose and caramel since 2001.

- Sertifikat Kosher Perusahaan telah memperoleh sertifikat Kosher yang diterbitkan oleh London Beth Din

Kashrut Division (KLBD) sejak tahun 1993 untuk produk asam sitrat, tepung tapioka dan sodium sitrat.

- Kosher Certificate The Company also has received for Kosher Certificate issued by London Beth Din Kashrut

Division (KLBD) on since 1993 for its citric acid, tapioca starch and sodium citrate products.

- Sertifikat GMO Free Produk Perusahaan dan Entitas Anak berupa tepung tapioka, glukosa, fruktosa dan

maltodextrin telah mendapatkan pengakuan GMO Free Certificate dari Badan POM.

- GMO Free Certificate The Company and its Subsidiaries have received GMO Free Certificate issued by

Badan POM (Food and Medicine Supervisory Board) for its tapioca starch, glucose and fructose and maltodextrin products.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 35

1. Produksi

1.1 Bahan BakuUmbi singkong merupakan bahan baku utama bagi produk-produk Perusahaan. Saripati dari umbi singkong diolah menjadi tepung tapioka, sedangkan ampas dari proses pembuatan tepung tapioka yang berupa onggok dapat digunakan dalam pembuatan pupuk organik.

1.2 Proses Produksi

1.2.1 Tepung Tapioka Untuk memproduksi tepung tapioka, umbi singkong yang baru dipanen dikupas dan dibersihkan sebelum diparut. Air ditambahkan untuk membentuk aci (slurry) yang kemudian disaring untuk memperoleh larutan tepung, dan sisanya merupakan onggok. Larutan tepung disaring beberapa kali untuk menghasilkan tepung basah, yang kemudian dikeringkan dengan udara panas, sehingga menghasilkan tepung. Tepung tersebut kemudian didinginkan dan digiling menjadi tepung tapioka halus. Setelah melalui pemeriksaan mutu, tepung tapioka dikemas dan siap untuk dikirim.

1.2.2 Sweeteners (Glukosa, Fruktosa, Maltodextrin dan Sorbitol)Pada prinsipnya glukosa diproduksi dengan merubah karbohidrat menjadi gula dengan menggunakan bantuan kerja enzimatik, oleh karena itu maka bahan utama yang digunakan untuk memproduksi glukosa, fruktosa, maltodextrin dan sorbitol adalah tepung tapioka, yaitu tepung dari ubi kayu (cassava), sebagai sumber karbohidrat.

Proses produksi dimulai dari pembuatan bubur tepung tapioka (slurry), dilanjutkan dengan proses liquefaction, saccharification, decolorization, penyaringan dengan menggunakan filter, isomerase, evaporasi, F/G separator dan blending. Dalam proses pengubahan karbohidrat menjadi gula ini digunakan beberapa enzim seperti a-amilase, glucoamilase dan lain-lain, yang disebut dengan proses enzimatik.

Dalam proses enzimatik tersebut pada awalnya karbohidrat diubah menjadi dextrosa setelah itu diubah menjadi glukosa. Glukosa ini pada prinsipnya sudah dapat dikeluarkan dari proses produksi menjadi maltodextrosa, dextrosa monohidrat dan lain-lain. Sebelum menjadi fruktosa, glukosa tersebut masih harus mengalami proses enzimatik terlebih dahulu. Fruktosa yang dihasilkan selanjutnya mengalami proses pemurnian dan pencampuran (blending) sehingga menjadi fruktosa 55% yang stabil.

A. TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN OPERASI

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

A. OPERATIONAL REVIEW FOR OPERATING SEGMENTS

1. Production

1.1 Raw Material Cassava is the main raw material for the Company’s products. The Starch of the Cassava is processed into tapioca starch, while the waste in the form of fiber can be used in producing organic fertilizer.

1.2 Production Process

1.2.1 Tapioca StarchTo produce tapioca starch, the freshly harvested cassava is peeled and cleared before being rasped. Water is added to create slurry and is then filtered to separate the flour solution from the fiber. The flour solution is then filtered a few more times to produce wet starch that is then dried using hot air to create starch. The starch is then cooled down and milled to become soft tapioca starch. After going through a quality check, the tapioca starch is packaged and ready to be sent.

1.2.2 Sweeteners (Glucose, Fructose, Maltodextrin, and Sorbitol)In principle, glucose is produced by converting carbohydrate into sugar using the help of enzymes. The carbohydrate is sourced from tapioca starch and is the main raw material to produce glucose, fructose, maltodextrin and sorbitol.

The production process is started when the tapioca starch slurry undergoes, liquefaction, saccharification, decolorization, and filtering process using filter, isomerase, evaporation, Fructose Glucose Separator and blending. In the process to convert the carbohydrate into sugar, enzymes such as a-amilase and glucoamilase are used in a process called the enzymatic process

In the enzymatic process, the carbohydrate is converted into dextrose and then converted again to glucose. Glucose in principal can already be taken out of the production process to be sold or can be further processed into maltodextrine, dextrine monohydrate and others. Before being processed into fructose, the glucose must undergo the enzymatic process first. The fructose produced must undergo a further refining and blending process the become a stable 55% fructose.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201536

Produksi produk maltodextrin dimulai penentuan DE yang sesuai pada tahap saccharification. Sirup Glukosa yang pada proses-proses sebelumnya masih dalam kekentalan rendah pada proses ini dilakukan penguapan sehingga akan dihasilkan Syrup yang memiliki kekentalan lebih tinggi dengan nilai kekentalan (brix) berkisar 55-65% DS. Selanjutnya merubah fasa cair dari sirup maltodextrin menjadi maltodextrin dalam bentuk powder dengan mesin spray drying. Proses yang terjadi adalah menyemprotkan sirup maltodextrin ke dalam suatu wadah dengan temperatur tinggi dan kering sehingga terbentuk butiran-butiran maltodextrin.

Sorbitol secara komersial dibuat dari glukosa yang dihidrogenasi tekanan tinggi atau reduksi elektrolit melalui reaksi kimia. Konversi glukosa ke dalam bentuk sorbitol merupakan reaksi antara dua unsur hidrogen terhadap aldosa (glukosa).

1.2.3 Asam SulfatUntuk memproduksi asam sulfat dari belerang. Perusahaan menggunakan proses kontak (contact process). Pada tahap pertama, belerang diubah menjadi belerang dioxide yang kemudian melalui proses oksidasi selanjutnya dengan bantuan katalist vanadium pentoxide diubah menjadi belerang trioxide dalam suhu tinggi. Setelah didinginkan sampai suhu tertentu, belerang trioxide diolah dalam diabsorber tower untuk direaksikan dengan air yang akan menghasilkan asam sulfat berkonsentrasi tinggi.

Perusahaan juga mempunyai pabrik untuk memproduksi karung plastik yang kemudian dapat digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk mengemas hasil produksi tepung tapioka. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak tidak tergantung pada pihak lain untuk memenuhi karung plastiknya.

1.3 Kapasitas Produksi Terpasang per 31 Desember 2015 sebagai berikut :

Maltodextrin production is started by determining an appropriate glucose grade to undergo the saccharification process. The glucose syrup which has a low viscosity from the previous process, is vaporized to increase the viscosity to a viscosity value of 55-65% DS. The liquid form of the maltodextrin is converted to powdered form using spray drying machines. The process involves spraying maltodextrin syrup into a container in high temperature with dry conditions to shape the maltodextrin grains.

Sorbitol is commercially made from dehydrogenated glucose in high pressure or electrolyte reduction through chemical reaction. Glucose conversion to sorbitol is as reaction between two hydrogen elements with aldose (glucose).

1.2.3 Sulfuric AcidTo produce sulfuric acid from sulfur, the Company uses a process called the contact process. In the first stage, sulfur is changed into sulfur dioxide through oxidation process and then with the help of the catalyst vanadium pentoxide, converted again to sulfur trioxide in high temperature. After being cooled to a certain temperature, the sulfur trioxide is processed inside a diabsorber tower to be reacted with water to produce high concentration sulfuric acid.

The Company also has factories to produce pp woven bags that are then used internally to package the tapioca starch. As a result, the Company and its Subsidiaries are self-reliant on packaging needs.

1.3 Installed Production Capacity as of December 31, 2015 :

Jenis ProduksiType of Production

Jumlah PabrikNumber of Factories

Kapasitas Produksi (Ton/Tahun)

Production Capacity (Ton/Year)

LokasiLocation

PerusahaanCompany

Tepung TapiokaTapioca Starch 11 645,000 Lampung BSSWTepung TapiokaTapioca Starch 1 30,000 Jawa Timur

East Java BSSWTepung TapiokaTapioca Starch 1 30,000 Sulawesi Selatan

South Sulawesi BSSWTepung TapiokaTapioca Starch 1 45,000 Jawa Tengah

Central JavaPT Budi Lumbung

CiptataniGlukosaGlucose 1 64,800 Lampung BSSWGlukosa, Fruktosa dan MaltodextrinGlucose, Fructose and Maltodextrin 1 93,600 Jawa Barat

West JavaPT Associated

British BudiGlukosa dan SorbitolGlucose and Sorbitol 1 18,000 Jawa Timur

East Java BSSWGlukosa dan MaltodextrinGlucose and Maltodextrin 1 36,000 Jawa Tengah

Central JavaPT Budi Lumbung

Ciptatani Karung PlastikPP Woven Bag 2 5,000 Lampung BSSW Karung PlastikPP Woven Bag 1 4,500 Jawa Barat

West Java BSSWAsam SulfatSulphuric Acid 1 60,000 Lampung BSSW

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 37

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

1.4 Perkembangan ProduksiPerusahaan dan Entitas Anak bergerak di bidang industri pembuatan dan perdagangan tepung tapioka, asam sulfat, karung plastik, glukosa, fruktosa, maltodextrin dan sorbitol. Perusahaan tergabung dalam Sungai Budi Group, salah satu kelompok usaha terbesar dalam bidang agribisnis. Manajemen Perusahaan telah berpengalaman lebih dari 40 tahun dalam industri ini. Usaha pembuatan tepung tapioka telah dirintis sejak tahun 1965, sedangkan pembuatan asam sulfat sejak tahun1991, karung plastik sejak tahun 1994, glukosa dan fruktosa sejak tahun 2000, maltodextrin sejak tahun 2008 dan sorbitol pada tahun 2009.

Seiring berjalannya waktu, Perusahaan melakukan ekspansi secara berkesinambungan di bidang tepung tapioka dan sweeteners yang meliputi glukosa, fruktosa, maltodextrin dan sorbitol. Ekspansi di bidang sweeteners dilakukan baik langsung di bawah Perusahaan maupun melalui Entitas Anak.

2. Pendapatan UsahaKomposisi Pendapatan Usaha Tahun 2015 :

1.4 Production DevelopmentThe Company and its Subsidiaries operate in the manufacturing and trading of tapioca starch, sulfuric acid, pp woven bag, glucose, fructose, maltodextrin, and sorbitol. The Company is part of the Sungai Budi Group, one of the largest agribusiness groups in Indonesia. Management has more than 40 years experience in this industry. The tapioca starch business was started in 1965, sulfuric acid in 1991, pp woven bag in 1994, glucose and fructose in 2000, maltodextrin in 2008, and sorbitol in 2009.

The Company has expanded in both the tapioca starch and the sweeteners (glucose, fructose, maltodextrin, and sorbitol) industry. The sweeteners expansion is conducted through the Company as well as its Subsidiaries.

2. Revenue2015 Revenue Composition :

65%

3% 1%

31%Tepung TapiokaTapioca Starch

Asam Sulfat dan Produk Kimia lainnyaSulfuric Acid and Other Chemical Products

Kantung PlastikPP Woven Bag

PemanisSweeteners

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201538

Pada tahun 2015, sebesar 65% dan 31% dari nilai pendapatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari penjualan tepung tapioka dan sweeteners.

Pada tahun 2015, sekitar 2% produk Perusahaan dan Entitas Anak diekspor. Untuk pasar ekspor, Perusahaan menjual langsung tepung tapioka, sweeteners dan karung plastik kepada pelanggan yang berasal dari negara Malaysia dan Amerika Serikat.

Sebagian besar produksi tepung tapioka dan karung plastik Perusahaan dan Entitas Anak dijual melalui distributor tunggal PT Sungai Budi (SB), yang kemudian akan memasarkannya ke pasar domestik. Untuk penjualan di pasar domestik, Perusahaan dan Entitas Anak membayar SB biaya distribusi yang tetap, sesuai dengan tarif pasar, dan berdasarkan volume penjualan tepung tapioka dan karung plastik yang ditangani. Sebagai distributor tunggal, SB menanggung risiko kredit dari pembeli.

Sekitar 26% produk karung plastik Perusahaan dipakai oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk bahan pengemasan tepung tapioka.

Untuk produk asam sulfat, Perusahaan mendistribusikan sendiri produk asam sulfatnya. Pada umumnya asam sulfat dijual ke pabrik-pabrik yang berlokasi di Lampung.

Perusahaan dan Entitas Anak menjual langsung sebagian besar produk glukosa, fruktosa, maltodextrin dan sorbitol ke langganan dengan menggunakan transportasi berupa tangki stainless steel sehingga kualitas dan mutu tetap terjamin.

In 2015, 65% and 31% of revenue is drived from sales of tapioca starch and sweeteners respectively.

In 2015, around 2% of the Company’s products are exported. The Company directly exports tapioca starch, sweeteners and pp woven bag to Malaysia and United States customers.

A large proportion of tapioca starch and pp woven bag production is sold through our sole distributor, PT Sungai Budi (SB), who is in charge of domestic distribution. The Company pays SB a fixed distribution price based on market prices and sales volume. As the sole distributor, SB shoulders the credit risk from buyers.

Around 26% of the pp woven bag produced is used by the Company and its Subsidiaries to package tapioca starch.

For sulfuric acid, the Company directly sells the product to factories located in Lampung.

The Company and its Subsidiaries directly sells a large proportion of glucose, fructose, maltodextrine, and sorbitol to its customers using stainless steel tanks to maintain the quality of the product.

3. Profitabilitas

Marjin laba kotor mengalami penurunan dari 12,1% pada tahun 2014 menjadi 9,3% pada tahun 2015. Kondisi cuaca yang masih tidak menentu sepanjang tahun 2015 sangat mempengaruhi hasil panen singkong yang rendah karena tanaman singkong sangat tergantung kepada cuaca sebagai faktor utama. Hal ini membawa dampak kepada penurunan volume penjualan tepung tapioka dan sweeteners Perusahaan yaitu sebesar 9,9%, namun disisi lain harga jual tepung tapioka dan sweeteners mengalami peningkatan masing-masing sebesar 20,5% dan 10,5%. Penurunan volume penjualan juga mengakibatkan laba kotor menurun yaitu sebesar Rp 56,6 miliar atau dari Rp 277,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 220,6 miliar pada tahun 2015. Laba usaha juga menurun yaitu sebesar Rp 10,1 miliar atau dari Rp 132,4 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 122,3 miliar pada tahun 2015. Demikian pula dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun yaitu sebesar 8,3 miliar atau Rp 27,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 19,6 miliar pada tahun 2015.

3. Profitability

Gross profit margin decreased from 12.1% in 2014 to 9.3% in 2015. The uncertain weather conditions during 2015 greatly affected the harvest of cassava resulting in a poor harvest as stable weather is the main factor of growing cassava. This can be seen in the decrease in tapioca flour and sweetener sales volume of 9.9%, but was mitigated by the increase of both products by 20.5% and 10.5%. Respectively the decrease in sales volume also caused gross profit to decrease Rp 56.6 billion or from Rp 277.2 billion in 2014 to Rp 220.6 billion in 2015. Operating profit also decreased Rp 10.1 billion or from Rp 132.4 billion in 2014 to Rp 122.3 billion in 2015. Net income attributable to owner’s entity also decreased Rp 8.3 billion or from Rp 27.9 billion in 2014 to Rp 19.6 billion in 2015.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 39

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

Adapun profitabilitas dari masing-masing produk selama tahun 2015, terutama untuk produk tepung tapioka, sweeteners dan karung plastik adalah 11%, 6% dan 3%.

B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN

1. Aset LancarSaldo Aset Lancar meningkat dari Rp 988,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 1.492,4 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 51%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya saldo piutang usaha dari Rp 523,3 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 919,1 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 75,6%. Hal ini sejalan dengan tingginya penjualan di kuartal keempat tahun 2015.

2. Aset Tidak LancarSaldo Aset Tidak Lancar meningkat dari Rp 1.488,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 1.773,6 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 19,2%. Pada tahun 2015, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan revaluasi atas mesin. Revaluasi mesin menghasilkan surplus revaluasi (setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi) sebesar Rp 125 miliar.

Peningkatan Aset Tetap juga dikontribusi oleh adanya pengeluaran untuk ekspansi pabrik glukosa di Lampung dan Surabaya dan pengeluaran modal rutin lainnya.

3. Total AsetTotal Aset meningkat dari Rp 2.476,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 3.265,9 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 31,9%. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan Aset Lancar serta Aset Tidak Lancar.

4. Liabilitas Jangka PendekSaldo Liabilitas Jangka Pendek meningkat dari Rp 945,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 1.491,1 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 57,8%. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan utang usaha sehubungan dengan pembelian barang import serta peningkatan jumlah kewajiban dimana pada tahun 2015, Perusahaan juga mendapatkan tambahan fasilitas Kredit Investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 160 miliar. Disamping itu, bagian dari kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun juga meningkat.

5. Liabilitas Jangka PanjangSaldo Liabilitas Jangka Panjang meningkat dari Rp 622,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 669,6 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 7,5%.

Profitability margins for tapioca starch, sweeteners and PP woven bags for 2015 are 11%, 6% and 3% respectively.

B. FINANCIAL ANALYSIS

1. Current AssetsCurrent assets increased from Rp 988.5 billion in 2014 to Rp 1,492.4 billion in 2015 or a 51% increase. The increase is mainly caused by an increase in accounts receivable from Rp 523.3 billion in 2014 to Rp 919.1 billion in 2015 or an increase of 75.6%. This is in line with the high sales experienced in the fourth quarter of 2015.

2. Non-Current AssetsNon-Current Assets increased from Rp 1,488.5 billion in 2014 to Rp 1,773.6 billion in 2015 or an increase of 19.2%. During 2015, the Company and its subsidiaries conducted an assets revaluation on machineries and equipment. That resulted in a revaluation surplus (after deducting the tax on the surplus revaluation) of Rp 125 billion.

The increase in fixed assets is also caused by expenditures to expand the Company’s sweetener factories in Lampung and Surabaya as well as other routine capital expenditures.

3. Total AssetsTotal Assets increased from Rp 2,476.9 billion in 2014 to Rp 3,265.9 billion in 2015 or an increase of 31.9%. This is mainly caused by the increase of Current and Non-Current Assets.

4. Short-Term LiabilitiesShort-Term Liabilities increased from RP 945.1 billion in 2014 to Rp 1,491.1 billion in 2015 or an increase of 57.8%. This is caused by the increase in accounts payable because of the importation of products as well as an increase in total liabilities where in 2015, the company also received additional credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with an amount of Rp 160 billion. Liabilities due in less than a year also increased from previous years.

5. Long-Term LiabilitiesLong-Term Liabilities also increased from Rp 622.9 billion in 2014 to Rp 669.6 billion in 2015 or an increase of 7.5%.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201540

Adanya tambahan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan seperti yang diuraikan pada butir 4 memberikan kontribusi bagi peningkatan tersebut.

6. Total LiabilitasTotal Liabilitas meningkat dari Rp 1.568,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 2.160,7 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 37,8%. Adanya peningkatan utang usaha sehubungan dengan pembelian barang import serta tambahan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan seperti yang diuraikan pada butir 4 dan 5 diatas memberikan kontribusi pada peningkatan saldo liabilitas.

7. EkuitasSaldo Ekuitas meningkat dari Rp 908,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 1.105,3 miliar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 21,6%. Pada bulan Juni 2015, Perseroan telah melaksanakan penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp 50 miliar dengan cara mengeluarkan saham masing-masing bernilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 400.000.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Tujuan pelaksanaan penambahan modal tanpa melalui HMETD adalah dalam rangka meningkatkan kinerja Perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan Perusahaan. Disamping itu, seperti dijelaskan pada butir 2, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan revaluasi atas mesin. Revaluasi mesin menghasilkan surplus revaluasi (setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi) sebesar Rp 125 miliar. Adanya peningkatan saldo laba sebesar Rp 19,8 miliar memberikan kontribusi pada peningkatan ekuitas.

8. Pendapatan UsahaPendapatan Usaha pada tahun 2015 sebesar Rp 2.378,8 miliar atau meningkat sebesar 4,1% dibandingkan pencapaian pada tahun 2014 sebesar Rp 2.284,2 miliar. Singkong merupakan bahan baku utama untuk memproduksi tepung tapioka dan produk turunannya sweeteners. Panen singkong sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang masih tidak menentu sepanjang tahun 2015 mengakibatkan hasil panen singkong cukup rendah, hal ini mempengaruhi volume produksi dan juga penjualan. Volume penjualan tepung tapioka dan sweeteners turun sebesar 9,9%. Namun disisi lain harga jual tepung tapioka dan sweeteners mengalami peningkatan masing-masing sebesar 20,5% dan 10,5%. Dengan demikian penjualan konsolidasi meningkat sebesar 4,1%.

9. Beban UsahaBeban Usaha menurun dari Rp 144,8 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 98,2 miliar pada tahun 2015 atau menurun sebesar 32,2%. Program

The additional credit facilities as stated in point 4 contributed to the increase in Long-Term Liabilities.

6. Total LiabilitiesTotal Liabilities increased from Rp 1,568.1 billion in 2014 to Rp 2,160.7 billion in 2015 or an increase of 37.8%. The increase in liabilities is mainly caused by the purchase of imported products as well as additional credit facilities obtained by the company as stated in points 4 and 5 above.

7. EquityEquity increased from Rp 908.9 billion in 2014 to Rp 1,105.3 billion in 2015 or an increase of 21.6%. On June 2015, the Company conducted a rights issue without preemptive rights for an amount of Rp 50 billion by issuing shares with a nominal value of Rp 125 (in full rupiah) per share with total shares issued of 400,000,000 shares with an exercise price of Rp 125 per share. The purpose of the rights issue without preemptive rights is to increase company’s performance and provide added value to all the company’s stakeholders. Apart from that, the company’s and its subsidiaries, as stated in point 2, conducted a revaluation of machineries and equipment. The machine and equipment revaluation resulted in a revaluation surplus (after taking account of the final tax on the revaluation surplus) of Rp 125 billion. The increase in retained earnings of Rp 19.8 billion also contributed to an increase in equity.

8. RevenueRevenue in 2015 was Rp 2,378.8 billion or an increase of 4.1% compared to revenue in 2014 of Rp 2,284.2 billion. Cassava is the main ingredient for tapioca starch and its downstream products such as sweeteners. The cassava harvest is very dependent on weather and the uncertain weather of 2015 caused a poor cassava harvest that affected production and sales volume, sales volume of tapioca starch and sweeteners decreased 9.9%. But an increase in the selling price of tapioca starch and sweetener of 20.5% and 10.5%. Respectively caused consolidated revenue to increase 4.1%.

9. Operating expenseOperating expense decreased Rp 144.8 billion in 2014 to Rp 98.2 billion in 2015 or a decrease of 32.2%. The efficiency program conducted by the

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 41

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

efisiensi biaya yang dijalankan oleh Perusahaan memberikan kontribusi bagi penurunan beban usaha. Penurunan beban penjualan terutama dikontribusi dari penurunan beban pengangkutan dan beban pemasaran, sedangkan penurunan beban umum dan administrasi dikontribusi dari penurunan gaji dan tunjangan serta biaya lainnya.

10. Laba Usaha Laba Usaha menurun dari Rp 132,4 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 122,3 miliar pada tahun 2015 atau menurun sebesar 7,6%. Penurunan ini dikontribusi dari penurunan laba kotor sebesar 20,4%, namun disisi lain beban usaha juga menurun sebesar 32,2% sehingga laba usaha hanya menurun sebesar 7,6%.

11. Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas IndukLaba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan yaitu dari Rp 27,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 19,6 miliar pada tahun 2015. Hal ini terutama Perusahaan mederita rugi selisih kurs yang belum direalisasi pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 Perusahaan mengalami laba selisih kurs yang sudah direalisasi.

12. Penghasilan Komprehensif LainPenghasilan Komprehensif Lain atas pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi merupakan selisih revaluasi aset tetap – bersih sebesar Rp 125 miliar seperti yang telah diuraikan pada butir 2 dan pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti sebesar Rp 224 juta terkait dengan penyesuaian atas PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, dimana Perusahaan dan Entitas Anak telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian akturial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi periode terjadinya. Sedangkan atas pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi merupakan selisih kurs penjabaran laporan keuangan Entitas Anak. dimana penghasilan komprensif lain berisikan laba selisih kurs sebesar Rp 165 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 merupakan rugi selisih kurs sebesar Rp 269 juta.

13. Total Penghasilan Komprehensif

Total Penghasilan Komprehensif mengalami peningkatan dari Rp 25,7 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 146,5 miliar pada tahun 2015. Selisih revaluasi aset tetap - bersih memberikan kontribusi bagi peningkatan total penghasilan komprehensif.

14. Arus KasKas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi mengalami peningkatan dari Rp 68,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 96,9 miliar pada tahun 2015. Kontribusi peningkatan tersebut berasal dari penurunan pembayaran kepada kontraktor,

company helped decrease operating expense. The decrease in selling expense was mainly caused by the decrease in delivery and marketing expenses while the decrease in general and administrative expenses was caused by the decrease in wages and benefits as well as other expenses.

10. Operating ProfitOperating profit decreased from Rp 132.4 billion in 2014 to Rp 122.3 billion in 2015 or a decrease of 7.6%. The decrease was caused by the decrease in gross profit by 20.4%, but this was mitigated by a decrease in operating expenses of 32.2% to cause operating profit to decrease only by 7.6%.

11. Net Income attributable to owner’s equity Net income attributable to owner’s equity decreased from Rp 27.9 billion in 2014 to Rp 19.6 billion in 2015. This is mainly caused by the company to suffer an unrealized currency loss in 2015, where in 2014 the company was able to book a realized to currency gain.

12. Other Comprehensive IncomeOther comprehensive income on posts that cannot be reclassified to profit or loss is the difference in fixed asset revaluation of Rp 125 billion as stated In point 2 and recalculation of benefit obligation of Rp 244 million related to the adaptation of PSAK NO.24, “Work Benefits”, where the Company and its subsidiaries have changed the accounting policy to recognize all actuarial profit and loss in other comprehensive income and all past service charges during the profit or loss period it happens. The post that will be reclassified to profit or loss is the currency difference of the Subsidiaries financial statement. Where the other comprehensive income is the gain from currency difference of Rp 165 million in 2015, while in 2014 there was a loss from currency difference of Rp 269 million.

13. Total Comprehensive IncomeTotal comprehensive income increased from Rp 25.7 billion in 2014 to Rp 146.5 billion in 2015. The difference in a fixed asset revaluation is the main reason of the increase in total comprehensive income.

14. Cash flowCash Flow from operating activities increased from Rp 68.2 billion in 2014 to Rp 96.9 billion in 2015. This is mainly caused by the decrease in payments to contractors, suppliers, employees, and others during 2015.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201542

pemasok, karyawan dan lainnya selama tahun 2015.

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi mengalami penurunan sebesar Rp 82,0 miliar yaitu dari Rp 315,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 233,2 miliar pada tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan terkait dengan pengeluaran untuk aset tetap.

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan mengalami penurunan sebesar Rp 97,0 miliar yaitu dari kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 228,4 miliar pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp 131,4 miliar pada tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan utang bank jangka pendek sebesar Rp 23,4 miliar, penurunan perolehan utang jangka panjang sebesar Rp 101,4 miliar dan peningkatan pembayaran utang bank jangka panjang sebesar Rp 29,7 miliar serta adanya hasil penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu – bersih sebesar Rp 49,9 miliar.

Saldo Kas pada akhir tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 4,1 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan saldo Kas pada awal tahun 2015, peningkatan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi, penurunan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi serta penurunan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan.

C. SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS

1. Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan kemampuan Perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjang dan jangka pendek yang diukur dengan perbandingan jumlah aset terhadap jumlah kewajiban.Rasio solvabilitas Perusahaan per 31 Desember 2015 sebesar 151,2%. Hal ini menunjukan kemampuan Perusahaan membayar seluruh kewajibannya sangat baik.

2. Kolektibilitas Rasio kolektibilitas merupakan kemampuan Perusahaan untuk menagih semua tagihan yang timbul sehubungan dengan penjualan selama periode tertentu.

Rasio kolektibilitas Perusahaan per 31 Desember 2015 sebesar 139 hari. Tingginya penjualan di kuartal keempat tahun 2015 memberikan kontribusi bagi peningkatan piutang usaha per 31 Desember 2015. Namun demikian, jangka waktu kredit yang diberikan kepada pelanggan masih di bawah jangka waktu kredit yang disetujui oleh Perusahaan.

Cash Flow from investing activities decreased Rp 82.0 billion from Rp 315.2 billion in 2014 to Rp 233.2 billion in 2015. This is caused by the decrease in capital expenditures for fixed assets.

Cash flow from Financing Actities decreased Rp 97.0 billion from Rp 228.4 billion in 2014 to Rp 131.4 billion in 2015. payments to contractors, suppliers, employees, and others during 2015. This is caused by the decrease in short-term bank debt of Rp 23.4 billion, decrease in acquisition of long term bank debt of Rp 101.4 billion and the increase in payment of long term debt of Rp 29.7 billion as well as the additional cash flow from the rights issue without preemptive right of Rp 49.9 billion.

Ending cash in 2015 decreased Rp 4.1 billion. This is caused by the decrease in the beginning cash balance of 2015, the increase in Cash Flow from Operating Activities, decrease in Cash Flow for Investing Activities, and decrease in Cash Flow from Financing Activities.

C. SOLVABILITY AND COLLECTABILITY

1. SolvabilitySolvability ratio is the ability of the company to service long-term and short-term liabilities that is measured by comparing assets to liabilities, the solvability ration of the Company per December 31, 2015 is 151.2%. This shows the ability of the Company to service its liabilities well.

2. CollectabilityThe collectability ratio is the Company’s ability to collect all receivables related to sales during a certain period.

The Company’s collectability ratio per December 31, 2015 is 139 days. The high sales figure in the fourth quarter of 2015 contributed greatly to the Company’s receivables per December 31, 2015. The credit terms given to customers is still below the credit terms approved by the Company.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 43

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

D. MANAJEMEN PERMODALAN D. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Entitas Anak mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan dan Entitas Anak memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal.

Struktur modal Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan kas dan setara kas dan deposito berjangka yang dijaminkan.

Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :

The primary objective of the Company and its Subsidiaries capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company and Subsidiaries is not required to meet any capital requirements.

The Company and its Subsidiaries manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Company and its Subsidiaries monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital.

The Company and Subsidiaries capital structure consists of equity and loans received reduce by cash and cash equivalents and restricted time deposits.

Ratio of net debt to equity as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

(dalam juta Rupiah)(in million Rupiah)

2015 2014

Jumlah utang berbunga 1.421.240 1.311.736 Total interest bearing borrowing

Dikurangi kas dan deposito berjangka 69.699 39.466 Less cash and time deposits

utang bersih 1.351.541 1.272.270 Net Debt

Total Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 1.028.073 833.265 Total Equity attributable to

owner of the Company

Rasio utang bersih terhadap modal 131,46% 152,68% Net Debt-to-Equity Ratio

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201544

E. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

Pengurangan Emisi yang Disertifikasi

Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER dengan Cargill International SA, Switzerland (Cargill) pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk menjual seluruh CER yang akan dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi kepada Cargill dengan harga tertentu dan kondisi tertentu.

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan dan Cargill International SA telah menandatangani termination agreement atas Perjanjian Pembelian CER atas CER yang akan dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi. Perusahaan menerima dana penyelesaian sebesar EUR 3,5 juta dan disajikan sebagai bagian dari akun Penghasilan (beban) lain-lain – Pendapatan emisi yang disertifikasi CER - bersih.

Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal

Selama tahun 2015, Perusahaan tidak melakukan ikatan yang material untuk investasi barang modal.

F. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Selama tahun 2015, tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

G. PROSPEK USAHA

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2015 berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 diproyeksikan sebanyak 255.461,7 ribu jiwa1). Kami optimis dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertumbuh, maka permintaan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh industri makanan dan minuman, kertas, tekstil, dan produk-produk konsumen lainnya seperti pasta gigi, deterjen, akan meningkat juga. Perusahaan dan Entitas Anak sebagai pemasok bahan-bahan baku pada industri-industri tersebut di atas secara tidak langsung akan mengalami kenaikan permintaan atas produk-produknya, yang pada akhirnya juga meningkatkan penjualan Perusahaan dan Entitas Anak. Perkembangan industri tepung tapioka, serta sweeteners dalam beberapa tahun terakhir ini cukup baik dan memiliki prospek yang cerah, hal ini terbukti dari peningkatan penjualan dari waktu ke waktu.

1). Sumber : Badan Pusat Statistik – Proyeksi penduduk berdasarkan hasil sensus

penduduk 2010.

E. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND BINDING

Certified Emission Reduction

Based on Certified Carbon Emission Reduction (CER) Agreement with Cargill International SA, Switzerland (Cargill) dated July 14, 2011, the Company agreed to sale all CER from PLTBG project in Way Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi to Cargill with price and condition term.

On August 6, 2015 the Company and Cargill International SA, has signed a terminination agreement over the Certified Carbon Emission Reduction for the CER from PLTBG projects in Way Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi. The Company has obtained settlement amount of EUR 3,5 million and presented as part of “Other income (expense) Certified emission reduction – CER income-net”.

Material Commitments For Capital Investment

During 2015, the Company did not make any material commitments for capital investment.

F. MATERIAL INFORMATION AND FACT POST AUDITED REPORTING DATE

During 2015, there was no material information or particular facts that occurred after the audited reporting date.

G. BUSINESS PROSPECTS

Based on the data from Statistics Indonesia, the indonesian people in the year 2015 based on the results of population census in 2010 are projected some 255,461.7 thousand people1).We are optimistic In line with the world populations growth in general and particularly in Indonesia, then the needs for products manufactured by industries of foods and beverages, paper, textile, and other consumer goods such as tooth paste and detergent will also increase. The Company and its Subsidiaries as raw materials suppliers for such referred industries indirectly will also experience for increments over their products, which will finally increase sales of the Company and its Subsidiaries. The growth of tapioca starch, glucose and fructose industries within the last few years are good and have clear prospects.

1). Source : Statistics Indonesia – Population projection by 2010 census

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 45

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

H. PERBANDINGAN ANTARA TAHUN 2015 DENGAN HASIL YANG DICAPAI

Faktor cuaca yang tidak menentu masih merupakan kendala yang dihadapi Perusahaan selama tahun 2015. Kondisi cuaca yang tidak menentu mempengaruhi hasil panen singkong yag rendah karena tanaman singkong sangat tergantung kepada cuaca sebagai faktor utama.Hal ini membawa dampak kepada penurunan volume produksi dan volume penjualan tepung tapioka dan sweeteners sebesar 9,9%, namun disisi lain harga jual tepung tapioka dan sweeteners mengalami peningkatan masing-masing sebesar 20,5% dan 10,5%. Dengan demikian penjualan konsolidasi meningkat sebesar 4,1% yaitu dari Rp 2,284 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 2,379 triliun pada tahun 2015. Realisasi penjualan tahun 2015 ini mencapai target penjualan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 2,3 triliun. Namun demikian, akibat dari penurunan volume produksi mengakibatkan realisasi marjin laba kotor menjadi sebesar 9,3%, laba usaha sebesar 5,1% dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 0,8% masih dibawah target yang telah ditetapkan yaitu masing-masing sebesar 12%, 6% dan 1%.

Perusahaan juga telah memenuhi target terkait dengan struktur permodalan. Pada bulan Juni 2015, Perseroan telah melaksanakan penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp 50 miliar dengan cara mengeluarkan saham masing-masing bernilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 400.000.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Disamping itu, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan revaluasi atas mesin. Revaluasi mesin menghasilkan surplus revaluasi (setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi) sebesar Rp 125 miliar. Dengan demikian gearing ratio Perusahaan menurun dari 152% menjadi 131%.

I. TARGET/PROYEKSI YANG INGIN DICAPAI PERUSAHAAN

Perusahaan tetap opimistis dengan pertumbuhan ekonomi ke depan walaupun terdapat tantangan ekonomi global.

Dengan memperhatikan laju pertumbuhan ekonomi yang menurun yang tidak lepas dari pengaruh kondisi perlambatan ekonomi global yang tak kunjung pulih serta dengan mempertimbangkan hasil panen singkong yang belum membaik selama kuartal I 2016, maka Perusahaan memperkirakan target/proyeksi penjualan yang ingin dicapai Perusahaan minimal sama dengan tahun 2015 yaitu sebesar Rp 2,4 triliun. Dengan asumsi kondisi yang terjadi selama tahun 2016 sama dengan tahun 2015, maka marjin laba kotor yang ingin dicapai sebesar 9%, laba usaha yang ingin dicapai di kisaran 5% dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kisaran 1%.

H. COMPARISON BETWEEN 2015 WITH RESULTS ACHIEVED

The uncertain weather was the main challenge of the Company in 2015. The uncertain weather pattern affected the cassava harvest resulting in a poor harvest as cassava plants is very reliant on weather as it’s main growing factor. This caused a decrease in the production and sales volume of tapioca starch and sweeteners by 9.9%, but this was mitigated by the increase in the selling price of tapioca starch and sweeteners by 20.5% and 10.5%. Respectively with this, consolidated revenue increased 4.1% from Rp 2,284 trillion in 2014 to Rp 2.379 trillion in 2015. Realization of 2015 sales reached the set sales target of Rp 2.3 trillion. But because of the decrease in production volume, gross profit margin decreased to 9.3%, operating profit margin of 5.1% and net income attributable to owner’s equity margin of 0.8% which are still below the target set of 12%, 6% and 1% respectivelly.

The Company also fulfilled it’s capital structure target. On june, 2015, the Company conducted a rights issue without preemptive rights of Rp 50 billion by issuing shares with a nominal value of Rp 125 (in full Rupiah) per shares with a total of 400,000,000 shares with an execution price of Rp 125 per share. Apart from that the Company and it’s Subsidiaries conducted revaluation of machinery and equipment. The revaluation of machinery and equipment (net of final tax on the revaluation surplus) resulted in Rp 125 billion. Which resulted in the decrease of the company’s gearing ratio from 152% to 131%.

I. TARGET/PROJECTION OF THE COMPANY

The Company is optimistic with future economic growth even with the challenging global economy.

By looking at this slowing Indonesian economic grow that is related to the global economic weakness that shows no signs of recovery and consideration of the cassava harvest that has not improved in the first quarter of 2016, the company projects a target revenue the same as 2015 of Rp 2.4 trillion. Assuming the same condition of 2016 similar to that of 2015, the Company set a gross margin target of 9%, operating profit margin target of 5%, and net income attributable to owner’s equity target margin of 1%.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201546

J. ASPEK PEMASARAN

Industri utama pemakai produk Perusahaan yakni industri makanan dan minuman serta industri kertas sangat erat hubungannya dengan jumlah populasi penduduk suatu negara. Indonesia, dengan populasi sebesar 255 juta jiwa merupakan target utama pemasaran dari produk Perusahaan. Perusahaan membukukan penjualan domestik masing-masing sebesar 98% dan 97% dari total penjualan konsolidasi untuk tahun 2015 dan 2014.

Meskipun pasar domestik menawarkan potensi penjualan yang lebih besar, namun Perusahaan tetap memiliki fleksibilitas untuk mengubah strategi pemasaran ke pasar yang lebih menguntungkan yaitu pasar ekspor. Apabila pasokan tepung jagung (sebagai salah satu produk substitusi dari tepung tapioka) di pasar internasional kurang memadai, atau terjadi pergerakan kurs mata uang USD/Rp yang cukup signifikan, maka Perusahaan dapat mengalokasikan lebih banyak penjualan produk tepung tapioka ke pasar ekspor. Perusahaan memasang iklan untuk membangun "Brand Image". Produk-produk yang dipasarkan oleh Perusahaan dapat dikategorikan sebagai bahan baku yang dipakai dibeberapa sektor industri penting, antara lain makanan, minuman, kertas dan produk konsumsi lainnya seperti pasta gigi, tekstil dan deterjen.

K. KEBIJAKAN DIVIDEN

Pembagian dividen akan diatur sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang baik antara kepentingan pemegang saham, kesehatan keuangan dan pertumbuhan Perusahaan berdasarkan tahun buku dengan perincian sebagai berikut :

J. MARKETING STRATEGY

Main industrial users for the Company’s products such as food and beverages as well as paper industries are having close relationship with numbers of population within a country. Indonesia with a total population of 255 million, is the main market target for the Company’s products. The Company booked domestic sales accounted for 98% and 97% of the total consolidated sales in 2015 and 2014, respectively.

Even though the domestic market offers for higher selling potential, the Company still maintain its flexibility to change its marketing strategies into a more profitable market, ie. the export market. If the supply of corn starch (as one of the substitute product of tapioca starch) in international market is not sufficient, or a significant movement of USD to Rp exchange rate takes place, then the Company may allocate more to the sales of such tapioca starch product to the export market. The Company carries out public advertising to build its "Brand Image".

The Company’s products may be categorized as raw material used in some important sectors, such as food, beverages, paper and other consumer goods like tooth paste, textile and detergent.

K. DIVIDEND POLICY

Distribution for dividend will be arranged in such ways that achieve a balance between the interests of shareholders, financial condition and growth of the Company within relevant financial year under the following details :

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 47

Pembagian Dividen 2 Tahun Terakhir : Distribution of Dividend for the last 2 Years :

TahunYear

Jenis DividenTypes of Dividend

Dividen per SahamDividend per Share

(Rupiah)

Jumlah Saham yang

Beredar (Juta)Number of

Outstanding Shares(Million)

Jumlah dividen yang di bayar

(Jutaan Rupiah)Number of Payable

Dividend(Million Rupiah)

Tanggal PembayaranPayment Date

2013 TunaiCash - - - -

2014 TunaiCash - - - -

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Dividen Kas terhadap Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Cash dividend to Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Sampai dengan Rp 40 miliarUp to Rp 40 billion 30%

Lebih dari Rp 40 miliarMore than Rp 40 billion 40%

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

L. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

M. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.

L MATERIAL TRANSACTION INFORMATION THAT CONTAINS A CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

During 2015, there is no material transactions that contained a conflict of interest and transactions with affiliated parties.

M. CHANGES IN THE LEGISLATION

There is no changes in the legislation which have significant influanted to the Company and its Subsidiaries

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 47

Pembagian Dividen 2 Tahun Terakhir : Distribution of Dividend for the last 2 Years :

TahunYear

Jenis DividenTypes of Dividend

Dividen per SahamDividend per Share

(Rupiah)

Jumlah Saham yang

Beredar (Juta)Number of

Outstanding Shares(Million)

Jumlah dividen yang di bayar

(Jutaan Rupiah)Number of Payable

Dividend(Million Rupiah)

Tanggal PembayaranPayment Date

2013 TunaiCash - - - -

2014 TunaiCash - - - -

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Dividen Kas terhadap Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Cash dividend to Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Sampai dengan Rp 40 miliarUp to Rp 40 billion 30%

Lebih dari Rp 40 miliarMore than Rp 40 billion 40%

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

L. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

M. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.

L MATERIAL TRANSACTION INFORMATION THAT CONTAINS A CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

During 2015, there is no material transactions that contained a conflict of interest and transactions with affiliated parties.

M. CHANGES IN THE LEGISLATION

There is no changes in the legislation which have significant influanted to the Company and its Subsidiaries

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 47

Pembagian Dividen 2 Tahun Terakhir : Distribution of Dividend for the last 2 Years :

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

L. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

M. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.

L MATERIAL TRANSACTION INFORMATION THAT CONTAINS A CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

During 2015, there is no material transactions that contained a conflict of interest and transactions with affiliated parties.

M. CHANGES IN THE LEGISLATION

There is no changes in the legislation which have significant influanted to the Company and its Subsidiaries

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 47

Pembagian Dividen 2 Tahun Terakhir : Distribution of Dividend for the last 2 Years :

TahunYear

Jenis DividenTypes of Dividend

Dividen per SahamDividend per Share

(Rupiah)

Jumlah Saham yang

Beredar (Juta)Number of

Outstanding Shares(Million)

Jumlah dividen yang di bayar

(Jutaan Rupiah)Number of Payable

Dividend(Million Rupiah)

Tanggal PembayaranPayment Date

2013 TunaiCash - - - -

2014 TunaiCash - - - -

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Dividen Kas terhadap Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Cash dividend to Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Sampai dengan Rp 40 miliarUp to Rp 40 billion 30%

Lebih dari Rp 40 miliarMore than Rp 40 billion 40%

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

L. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

M. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.

L MATERIAL TRANSACTION INFORMATION THAT CONTAINS A CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

During 2015, there is no material transactions that contained a conflict of interest and transactions with affiliated parties.

M. CHANGES IN THE LEGISLATION

There is no changes in the legislation which have significant influanted to the Company and its Subsidiaries

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 47

Pembagian Dividen 2 Tahun Terakhir : Distribution of Dividend for the last 2 Years :

TahunYear

Jenis DividenTypes of Dividend

Dividen per SahamDividend per Share

(Rupiah)

Jumlah Saham yang

Beredar (Juta)Number of

Outstanding Shares(Million)

Jumlah dividen yang di bayar

(Jutaan Rupiah)Number of Payable

Dividend(Million Rupiah)

Tanggal PembayaranPayment Date

2013 TunaiCash - - - -

2014 TunaiCash - - - -

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Dividen Kas terhadap Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk setelah Pajak

Cash dividend to Net Income attributable to owners of the Company after Tax

Sampai dengan Rp 40 miliarUp to Rp 40 billion 30%

Lebih dari Rp 40 miliarMore than Rp 40 billion 40%

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

L. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

M. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak.

L MATERIAL TRANSACTION INFORMATION THAT CONTAINS A CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

During 2015, there is no material transactions that contained a conflict of interest and transactions with affiliated parties.

M. CHANGES IN THE LEGISLATION

There is no changes in the legislation which have significant influanted to the Company and its Subsidiaries

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201548

N. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Standar Akuntansi Keuangan Baru

Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK baru, revisi dan penyesuaian dan ISAK yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut.

a. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan.

Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya.

b. PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”, menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian dalam hal suatu entitas memiliki pengendalian pada satu atau lebih entitas lain.

Standar ini menyatakan model pengendalian baru yang diterapkan pada seluruh hal berikut, yakni apakah Grup memiliki: kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil yang diterima.

Grup telah mengevaluasi seluruh investasi untuk menentukan apakah terdapat pengendalian berkelanjutan atas entitas anak yang sebelumnya telah dikonsolidasi dan apakah terdapat investasi yang seharusnya diperlakukan sebagai entitas anak dengan penerapan persyaratan baru tersebut.

Grup tidak mengidentifikasi adanya perubahan pada laporan keuangan konsolidasian anak perusahaan.

c. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar.

Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Grup menambahkan pengungkapan mengenai nilai wajar.

N. CHANGES IN ACCOUNTING POLICY

New Financial Accounting Standards

On January 1, 2015, the Group applied new, revised and amended PSAKs and ISAK that are mandatory for application from that date.

a. PSAK No. 24, “Employee Benefits”, amends the recognition, measurement and presentation requirements for defined benefit schemes.

As a result of the adoption of the amendments of this standard, the Group has changed its accounting policy to recognize all actuarial gains and losses in other comprehensive income and all past service costs in profit or loss in the period which they occur.

b. PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, establishes the principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

This standard introduces a new control model that focuses on whether the Group has power over an investee, exposure or rights to variable return from its involvement with the investee and ability to use its power to affect those returns.

The Group has evaluated all its investments to establish whether control continues to exist for previously consolidated subsidiaries and whether any investments would fall to be a subsidiary applying the new requirements.

The Group did not identify any change in the previously consolidated subsidiaries.

c. PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”, clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required or permitted, and aims to enhance fair value disclosures.

As a result of adoption of this new standard, the Group has included additional fair value disclosures.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 49

Standar Akuntasi Keuangan Berlaku Efektif1 Januari 2016 dan 2017

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang akan berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang berlaku efektif 1 Januari 2017:

PSAK

a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan

b. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

c. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

d. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

e. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

f. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

g. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

h. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

i. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

ISAK

a. ISAK No. 30, Pungutanb. ISAK No. 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK 13: Properti Investasi

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

Financial Accounting Standards EffectiveJanuary 1, 2016 and 2017

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following amended Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and new Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) which will be effective for annual period beginning January 1, 2016, except for Amendment to PSAK No. 1 and ISAK No. 31 which will be effective on January 1, 2017:

PSAK

a. PSAK No. 1, Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiative

b. PSAK No. 4, Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements

c. PSAK No. 15, Investments in Associates and Joint Ventures regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

d. PSAK No. 16, Fixed Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

e. PSAK No. 19, Intangible Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

f. PSAK No. 24, Employee Benefits regarding Defined-Benefit Plans: Employee Contributions

g. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

h. PSAK No. 66, Joint Arrangements regarding Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operations

i. PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

ISAK

a. ISAK No. 30, Leviesb. ISAK No. 31, Interpretation of Framework of PSAK

13: Investment Properties

The Group is still evaluating the effects of these PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

Analisis dan Pembahasan ManajemenAnalysis and Management Discussion

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201550

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

A. DEWAN KOMISARIS

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain :

1. Memberikan pengarahan dan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan tugasnya.

2. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perusahaan.

3. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan dan keputusan-keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4. Mengevaluasi rencana kerja dan anggaran Perusahaan serta mengikuti perkembangan Perusahaan dan apabila terdapat gejala yang menunjukkan perusahaan sedang dalam masalah, Dewan Komisaris akan segera meminta Direksi untuk mengumumkannya kepada para pemegang saham dan memberikan rekomendasi untuk langkahlangkah perbaikan yang diperlukan.

5. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai tujuan strategis Perusahaan, rencana pengembangan usaha, anggaran tahunan, laporan keuangan tahunan, penunjukkan kantor akuntan publik sebagai auditor eksternal dan hal-hal penting lainnya.

Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk, sebagai perusahaan publik, mempunyai komitmen dalam penerapan kebijakan dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan menyadari pentingnya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sebagai alat pemacu kinerja Perusahaan dan meningkatkan akuntabilitas kepada publik dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya dan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik mengacu pada transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan kewajaran.

As a publicly listed the Company, PT Budi Starch & Sweetener Tbk, is committed to the implementation of policies and practices of good corporate governance. The Company realizes the importance of the principles of good corporate governance in increasing corporate performance accountability to the public with the ultimate goal of realizing long-term value for both shareholders and other stakeholders within legal and ethical boundaries. The principles of good corporate governance refers to transparency, accountability, responsibility, independence, equality, and fairness.

A. THE BOARD OF COMMISSIONERS

Duties and responsibilities of the Board of Commissioners, among others :

1. To provide any guidance and advice to the Directors in performing their task.

2. To conduct an oversight of Directors’ policies in managing the Company.

3. To comply with the applicable laws and regulations, the Articles of Association and the Resolution of the General Meeting of Shareholders (GMS).

4. To evaluate the work plans and budgets of the Company as well as to keep abreast of the Company and whenever any symptom indicating of any trouble in respect of the company may be found, the Board of Commissioners will soon be asking the Board of Directors to announce the same to the shareholders and provide recommendations for corrective measures deemed necessary.

5. To provide any advice and opinion to the GMS in respect to the Company’s strategic objectives, business development plans, annual budgets, annual fi nancial statements, appointment of a public accounting fi rm as an external auditor and other related important matters.

A Meeting of the Board of Commissioners may be convened at any time when it is deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners, or at the request in writing by one or more members of the Directors, or upon the request in writing by one or more shareholders jointly representing 1/10 (one tenth) of the number of shares with the lawful voting rights.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 51

Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasianggota Dewan Komisaris.

Ketentuan tentang besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan berdasarkan pencapaian hasil serta fungsi masing-masing individu. Besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 7 miliar.

Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan rapat sebanyak 6 kali dengan tingkat kehadiran 100%.

Dewan Komisaris terdiri atas :Presiden Komisaris : WidartoKomisaris : Oey AlfredKomisaris Independen : Daniel Kandinata

B. DIREKSI

Ruang lingkup dan tanggung jawab Direksi antara lain :

1. Menentukan kebijakan Perusahaan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan.

2. Menetapkan strategi Perusahaan secara menyeluruh dan mengukur kinerja dengan mengacu pada tujuan dan strategi Perusahaan.

3. Bertindak dan mewakili untuk dan atas nama Perusahaan baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal.

4. Menjalankan pengurusan Perusahaan dan kegiatan lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau petunjuk Dewan Komisaris maupun RUPS.

The Board of Commissioners may also adopt lawful resolutions without convening a Meeting of the Board of Commissioners, on the condition that all members of the Board of Commissioners have been informed in writing, have given their approval on the motion submitted in writing, and have signed the relevant letters of approval. The resolutions thus adopted shall have the same force as the resolutions lawfully adopted in a Meeting of Board of Commissioners.

Determination procedures and the amount of remuneration for members of the Board of Commissioners

Provisions regarding the amount of salary or honorarium and other allowances for members of the Board of Commissioners is set by the GMS and based on achievement of results and function of each individual. The amount of salary or honorarium and other allowances paid to the Board of Commissioners in 2015 was Rp 7 billion.

During 2015, the Board of Commissioners has conducted meeting for 6 times with attendance level of 100%.

The Board of Commissioners consists of :President Commissioner : WidartoCommissioner : Oey AlfredIndependent Commissioner : Daniel Kandinata

B. THE DIRECTORS

The scope and responsibilities of the Directors, among others :

1. To determine the policies of the Company in compliance with the vision, mission and objectives of the Company.

2. To define the overall Company’s strategies and measuring performance with reference to the Company’s objectives and strategies.

3. To act and represent for and on behalf of the Company both with internal and external parties.

4. To run the management of the Company and other activities subject to the Articles of Association or the instructions of the Board of Commissioners and the GMS.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201552

Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi

Ketentuan tentang besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan berdasarkan pencapaian hasil serta fungsi masing-masing individu dan dengan memperhatikan masukanmasukan dari anggota Dewan Komisaris lainnya, Presiden Komisaris melaksanakan penetapan tersebut. Besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada Direksi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 22,2 miliar.

Selama tahun 2015, Direksi telah melakukan rapat sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100%, dan rapat bersama Dewan Komisaris sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran 100%

Direksi terdiri atas :Presiden Direktur : Santoso WinataWakil Presiden Direktur : Sudarmo TasminDirektur : Djunaidi Nur

Sugandhi Oey Albert Mawarti Wongso

Direktur Independen : Tan Anthony Sudirdjo

Dalam rangka meningkatkan kompetensinya, anggota Direksi telah mengikuti beberapa seminar di bidang keuangan, pemasaran dan produksi serta melakukan tinjauan kerja ke industri-industri sejenis yang berlokasi di luar negeri.

A Meeting of the Directors may be convened at any time when it is deemed necessary by one or more members of the Directors, or at the request in writing of one or more members of the Board of Commissioners, or at the request in writing of one or more shareholders jointly representing 1/10 (one tenth) of the total number of shares with the lawful voting rights.

The Directors may also make lawful resolutions without convening a Meeting of the Directors, on condition that all members of the Directors have been informed in writing, have given their approval to the motion submitted in writing, and have signed the relevant letters of approval. The resolutions adopted in such manner shall have the same force as those lawfully adopted at a Meeting of Directors

Determination procedures and the amount of remuneration for the Board of Directors

Provisions regarding the amount of salary or honorarium and other allowances for members of the Board of Directors determined by the GMS and on the basis of result achievement and function of each individual and by taking into account any input coming from any other member of Boards of commissioners, where President Commissioner shall implement such determination. The amount of salary or honorarium and other allowances paid to Directors in 2015 was Rp 22.2 billion.

During 2015, the Directors have conducted meeting for 12 times with attendance level of 100%, and conducted meeting with the Board of Commissioners for 3 times with attendance level of 100%

The Directors consists of :President Director : Santoso WinataDeputy President Director : Sudarmo TasminDirectors : Djunaidi Nur

Sugandhi Oey Albert Mawarti Wongso

Independent Director : Tan Anthony Sudirdjo

In order to improve their competence, the members of the Directors have attended several seminars in the areas of fi nance, marketing and production as well as conducted employment reviews of similar industries located outside the country.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 53

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

HASIL KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN DAN RUPS LUAR BIASA TAHUN BUKU 2014 DAN REALISASINYA

THE FOllOwInG ARE RESOlUTIOnS OF THE AnnUAl GEnERAl MEETInG OF SHAREHOlDERS (AGMS) AnD THE ExTRAORDInARy GEnERAl MEETInG OF SHAREHOlDERS (EGMS) FOR THE FISCAl yEAR 2014 AnD THE REAlIzATIOn THERE OF

Hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan adalah sebagai berikut:

● Agenda Rapat Pertama Jumlah Pemegang Saham yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.476.424.136 saham atau 100% dari yang hadir.- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

Keputusan Rapat

Menerima baik, menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2014 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas semua tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan masing-masing selama Tahun Buku 2014.

Keterangan : Terealisasi

● Agenda Rapat Kedua huruf a Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.476.424.136 saham atau 100% dari yang hadir.- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

Keputusan Rapat

Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2014 sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ditetapkan sebagai dana cadangan. Sisa dari laba bersih Perseroan setelah dikurangi dana cadangan akandimanfaatkan untuk kegiatan operasional Perseroan yang dimasukkan dalam pos “Saldo Laba”. Lebih lanjut, memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan

The Result of the Annual General Meeting of the Shareholders were as follows :

● First Agenda of the Meeting Number of shareholder who ask the question : 0 share. Resolution of the Voting

- Affirmative Votes : 3.476.424.136 shares or 100% of that were present- Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present- Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were present

Resolutions of the Meeting Welcome, approve and certify the Annual Report of

the Company including the supervision report of the Board of Commissioners and to certify the Company’s Financial Report for the book year 2014 as well as indemnify and relieve full responsibility (acquit et decharge) to all members of Board of Directors and Board of Commissioners of the company for all the acts of management and supervision by them during the book year 2014.

Description : Realized

● Second Agenda of the Meeting Letter a Number of shareholder who ask the question : 0 share Resolution of The Voting

- Affirmative Votes : 3.476.424.136 shares or 100% of that were present- Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present- Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were present

Resolution of The Meeting

Approve and set the use of the company net profit for the book year 2014 of Rp. 500.000.000,- (five hundred million rupiah) set as a reserve fund. The rest of the company net profit after deducting the reserve fund will be utilized for the operational activities of the Company which will be included in the post of “Retained Earnings”. Further, giving the power and authority to the Board of Directors of the Company to do all any necessary act related to the implementation of decisions above mentioned

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201554

terkait dengan pelaksanaan keputusan-keputusan tersebut di atas termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, serta hadir di hadapan pihak/pejabat yang berwenang, satu dan lain hal tanpa ada yang dikecualikan.

Keterangan : Terealisasi

huruf b Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.476.424.136 saham atau 100% dari yang hadir.- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

Keputusan Rapat

Menyetujui serta memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, untuk menetapkan dan membagikan dividen interim Tahun Buku 2015 serta memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan hal-hal lain yang terkait dengan pembagian dividen interim tersebut.

Keterangan : Selama tahun 2015, perusahaan tidak membagikan dividen interim untuk tahun buku 2015 dikarenakan untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 15,2 Miliar

● Agenda Rapat Ketiga Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.476.424.136 saham atau 100% dari yang hadir.- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

Keputusan Rapat Memberikan kuasa dan wewenang kepada Presiden

Komisaris Perseroan dalam menetapkan besarnya jumlah honorarium, gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2015.

Keterangan : Terealisasi

including but not limited to make or ask to be made all deeds, letters and documents required, and attend to the authorized institution, one thing and another without any exclusion.

Description : Realized

Letter b Number of shareholder who ask the question : 0 share Resolution of The Voting - Affirmative Votes : 3.476.424.136 shares or 100%

of that were present - Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present - Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were present

Resolution of The Meeting

Approve and give power and authority to the Board of Directors of the Company, if the Company’s financial position allows it to determine and to distribute the interim dividend of the book year 2015 and give power to the Board of Directors of the Company with the right of the substitution to do other things which are related to the disbursement of such interim dividend.

Desciption : For 2015, the Company did not distribute an interim dividend for the fiscal year 2015 because for the first 9 month ended 30 September 2015, profit atributable to parent Company of Rp 15.2 Billion

● Third Agenda of the Meeting Number of shareholder who ask the question : 0 share Resolution of The Voting - Affirmative Votes : 3.476.424.136 shares or 100%

of that were present - Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present - Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were

present

Resolution of The Meeting Giving power and authority to the President

Commissioner to determine the amount of the honorarium, salary and other benefits for the members of the Board of Commissioners and The Board of Directors for the book year 2015.

Description : Realized

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 55

● Agenda Rapat Keempat Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.476.424.136 saham atau 100% dari yang hadir.

- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

Keputusan Rapat :

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen yang akan melakukan audit atas buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain penunjukkannya.

Keterangan : Terealisasi

Hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa adalah sebagai berikut:

● Agenda Rapat Pertama Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.601.503.702 saham atau 100% dari yang hadir.- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

Keputusan Rapat :

Menyetujui pengangkatan Saudari Mawarti Wongso sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak Rapat ini ditutup sampai dengan berakhirnya masa jabatan pengurus Perseroan yaitu tanggal 12 Juni 2018, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu, sehingga dengan demikian susunan pengurus Perseroan adalah sebagai berikut:Presiden Komisaris : WidartoKomisaris : Oey AlfredKomisaris Independen : Daniel KandinataPresiden Direktur : Santoso WinataWakil Presiden Direktur : Sudarmo TasminDirektur : Djunaidi NurDirektur : SugandhiDirektur : Oey AlbertDirektur : Mawarti WongsoDirektur Independen : Tan Anthony Sudirjo

serta memberikan wewenang penuh dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan perubahan susunan pengurus Perseroan

● Fourth Agenda of the Meeting Number of shareholder who ask the question : 0 share Resolution of The Voting - Affirmative Votes : 3.476.424.136 shares or 100%

of that were present - Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present - Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were present

Resolution of The Meeting

Giving power and authority to the Board of Directors of the Company to appoint the Independent Public Accountant Firm that will audit the Company’s books for the book year that will end on December 31st 2015 and to determine the amount of the honorarium of the Independent Public Accountant as well as other terms of the appointment.

Description : Realized

The Result of the Extraordinary General Meeting of the Shareholders were as follows :

● First Agenda of the Meeting Number of shareholder who ask the question : 0 share Resolution of the Voting - Affirmative Votes : 3.601.503.702 shares or 100%

of that were present - Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present - Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were present

Resolutions of the Meeting

Aprove the appointment of Mrs. Mawarti Wongso as the Director of the Company starting from the Meeting is adjourned until the end of the term of service of the Company’s management which will be on June 12nd, 2018, without any prejudice to the right of the General Meeting of Shareholder to dismiss his/her (them)at any time, therefore the composition of the Company’s management is as follows :President Commissioner : WidartoCommissioner : Oey AlfredIndependent Commissioner : Daniel KandinataPresident Diretor : Santoso WinataDeputy President Director : Sudarmo TasminDirector : Djunaidi NurDirector : SugandhiDirector : Oey AlbertDirector : Mawarti WongsoIndependent Director : Tan Anthony Sudirjo

As well as give full authority and power with the right of substitution to the Board of Director to do any necessary acts in order to change the Company’s management including but not limited to restate in a

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201556

termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan dalam suatu akta notaris serta memberitahukan dan mendaftarkan perubahan susunan pengurus Perseroan tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keterangan : Terealisasi

● Agenda Rapat Kedua Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 100 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.601.503.702 saham atau 100% dari yang hadir.- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

Keputusan Rapat

1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan peningkatan modal dasar sebesar Rp. 225.000.000.000,- (dua ratus dua puluh lima milyar Rupiah), yaitu dari Rp. 525.000.000.000,- (lima ratus dua puluh lima milyar Rupiah) menjadi Rp. 750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh milyar Rupiah), peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan menjadi Rp. 562.374.670.250,- (lima ratus enam puluh dua milyar tiga ratus tujuh puluh empat juta enam ratus tujuh puluh ribu dua ratus lima puluh Rupiah) sehubungan dengan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan cara mengeluarkan saham baru, masing-masing bernilai nominal Rp. 125,00 (seratus dua puluh lima Rupiah) sebanyak 400.000.000 (empat ratus juta) saham (”Saham Baru Perseroan”) dengan mengacu pada POJK No. 38/2014 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp. 125,00 (seratus dua puluh lima Rupiah) per saham.

2. Menyetujui perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan.

3. Menyetujui pencatatan seluruh Saham Baru Perseroan di Bursa Efek Indonesia(BEI) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Memberikan wewenang penuh dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan hal-hal yang diputuskan dalam agenda Rapat ini, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan kembali sebagian atau seluruh keputusan dalam agenda Rapat ini dalam suatu akta notaris, membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir di hadapan instansi yang berwenang, mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang dan memberitahukan Perubahan

notary deed as well as to report and register a notice of the change of the Company’s management to the authorized institution as required in the laws and regulations.

Description : Realized

● Second Agenda of the Meeting Number of shareholder who ask the question : 100 shares Resolution of The Voting - Affirmative Votes : 3.601.503.702 shares or 100%

of that were present - Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present - Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were present

Resolution of The Meeting

1. Approve the plan of the Company to increase the Company’s authorized capital by Rp. 225.000.000.000,- (two hundred and twenty five billion rupiah) namely from Rp. 525.000.000.000,- (five hundred and twenty five billion rupiah) to Rp. 750.000.000.000,- (seventy hundred and fifty billion rupiah),increase of Company’s issued capital and paid up capital into Rp. 562.374.670.250 (five hundred sixty two billion three hundred seventy four million six hundred seventy thousand two hundred and fifty Rupiah) in connection with increase of the capital without Pre-emptive Right (“HMETD”) by issuing new shares, each worth nominal value of Rp. 125,00 (one hundred and twenty five rupiah) as much as 400.000.000 (four hundred million) shares (“the Company’s New Share) based on POJK No. 38/2014 with the implementation of the price of Rp. 125,00 (one hundred and twenty five rupiah) per share.

2. Approve the change of Artcle 4 of Company’s Article of Association.

3. Approve the recording of all the Company’s New Share to Indonesia Stock Exchange (BEI) according to the laws and regulations.

4. Give full authority and power with the right of the substitution to the Board of Director to do any necessary acts in order to implement the matters decided in the agenda of this Meeting, including but not limited to restate part or all of the decision in this agenda of the Meeting in a notary deed, make or ask to be made all deeds, letters or documents that is necessary and attend to the authorized institution, file a petition to the authorized institution and to submit a notice regarding changes of the Company’s Article of Association to the Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia and/or to report it to the authorized institution as well

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 57

Anggaran Dasar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang serta melakukan pendaftaran maupun pengumuman sebagaimana disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku satu dan lain hal tanpa ada yang dikecualikan.

Keterangan : Terealisasi

● Agenda Rapat Ketiga Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.577.896.002 saham atau 99,345% dari yang hadir.- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 23.607.700 saham atau 0,655% dari yang hadir.

Keputusan Rapat

1. Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha.

2. Memberikan wewenang penuh dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan hal-hal yang diputuskan dalam agenda Rapat ini, termasuk tetapi tidak terbatas untuk melakukan penyesuaian yang diwajibkan oleh instansi yang berwenang berkaitan dengan perubahan Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Perseroan, menyatakan kembali sebagian atau seluruh keputusan dalam agenda Rapat ini dalam suatu akta notaris, membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir di hadapan instansi yang berwenang, mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang dan memberitahukan Perubahan Anggaran Dasar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang serta melakukan pendaftaran maupun pengumuman sebagaimana disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku satu dan lain hal tanpa ada yang dikecualikan.

Keterangan : Terealisasi

● Agenda Rapat Keempat Jumlah Pemegang Saham Yang Bertanya : 0 Saham Hasil Pemungutan Suara :

- Setuju : 3.601.503.702 saham atau 100% dari yang hadir.

- Abstain : 0 saham atau 0% dari yang hadir.- Tidak Setuju : 0 saham atau 0% dari yang hadir.

as register and announce the notice as required by law and regulation one thing and another without any exclusion.

Description : Realized

● Third Agenda of the Meeting Number of shareholder who ask the question : 0 share Resolution of The Voting - Affirmative Votes : 3.577.896.002 shares or

99,345% of that were present - Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present - Disapproving Votes : 23.607.700 shares or 0,655%

of that were present

Resolution of The Meeting

1. Approve the change of Article 3 of the Company’s Article of Association on Purpose and Objective as well as business activities.

2. Give full authority and power with the right of the substitution to the Board of Director either singly or together to do any necessary acts in order to implement the matters decided in this agenda of the Meeting, including but not limited to comply with the authorized institution’s obliged in connection with change of the Company’s purpose and objective as well as supporting business activities, restate part or all of the decision in this agenda of the Meeting in a notary deed, make or ask to be made all deeds, letters or documents that is necessary and attend to the authorized institution, filed a petition to the authorized institution and to submit a notice regarding changes of the Company’s Article of Association to the Ministry of Law and Human Rights of Republic of Indonesia and/or to report it to the authorized institution as well as register and announce the notice as required in the laws and regulations one thing and another without any exclusion.

Description : Realized

● Fourth Agenda of the Meeting Number of shareholder who ask the question : 0 share Resolution of The Voting - Affirmative Votes : 3.601.503.702 shares or 100%

of that were present - Abstain Votes : 0 share or 0% of that were present - Disapproving Votes : 0 share or 0% of that were present

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201558

Keputusan Rapat

Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan khususnya guna menyesuaikan dengan ketentuan POJK No. 32/2014, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik, dan POJK No. 38/2014.

Serta memberikan wewenang penuh dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas untuk melakukan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan, melakukan penyesuaian yang diwajibkan oleh instansi yang berwenang berkaitan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan, untuk menyatakan dalam suatu akta notaris serta memberitahukan dan/atau mengajukan permohonan persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keterangan : Terealisasi

Resolution of The Meeting Approve a change of the Company’s Article of

Association especially in order to comply with the provisions of POJK No. 32/2014, Financial Services Authority Regulation No. 33 POJK.04/2014 dated December 08th, 2014 on Issuers’ Board of Directors and Board of Commissioners or a Public Company, and POJK No. 38/2014.

As well as give full authority and power with the right of the substitution to the Board of Director to do any action in order to change the Company’s Article of Association implementation, including but not limited to make adjustments necessary against the concept of change the Company’s Articles of Association, to make adjustments required by the authorized institution relating to the change of the Company’s Article of Association, to restate in a notary deed and notify and/or submit application for approval on the change of the Company’s Articles of Association to the authorized institution according to the laws and regulations.

Description : Realized

C. KOMITE AUDIT

Berdasarkan ketentuan PT Bursa Efek Indonesia dalam Peraturan Pencatatan No. I.A Huruf G.7, Perusahaan pada tanggal 29 Desember 2004 telah membentuk Komite Audit.

Adapun tugas dari Komite Audit adalah untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan serta bertanggung jawab untuk memberikan pendapat professional kepada Dewan Komisaris, antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan Perusahaan seperti Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh unit audit internal dan auditor eksternal.

4. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian interen serta pelaksanaannya.

5. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk pengambilan keputusan yang bersifat material.

C. AUDIT COMMITTEE

Under the provisions of the Indonesia Stock Exchange (PT Bursa Efek Indonesia) in the Accounting Rules No. 1.A Point G.7, the Company on December 29, 2004 has established an Audit Committee.

The tasks of the Audit Committee is to assist and facilitate the Board of Commissioners in performing their oversight function and is responsible for providing professional opinion to the Board of Commissioners, among others, as follows:

1. To review any financial information issued by the Company as Financial Statements and other financial information.

2. To review the Company to be in compliance with any legislation in the field of Capital Market and other legislations relating to the activities of the Company.

3. To review the implementation of audit by the internal audit unit and the external auditor.

4. To provide any recommendation on improvement of internal control systems and their implementation.

5. To provide any input to the Board of Commissioners and the Directors for materially decision making.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 59

Susunan Komite Audit tersebut adalah sebagaiberikut :

Ketua : Daniel KandinataAnggota : Liesye Lestari Yetty Semiawaty

Riwayat Hidup Singkat :

1. Liesye Lestari Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada

tahun 1980. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Bina Nusantara pada tahun 2002. Memulai karir sebagai System & Procedure Officer PT Star Cosmos dan Fixed Asset Accountant di PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut). Pada tahun 2007 menjabat sebagai Komite Audit Perusahaan sampai sekarang.

2. Yetty Semiawaty Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Kisaran

pada tahun 1963. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Darma Agung Medan pada tahun 1988. Memulai karir sebagai Account Receivable dan Internal Control Officer PT Capella Medan lalu menjabat sebagai Finance & Accounting di PT Sinsan Jaya Lestari dan CV Citra Eka Jaya. Pada tahun 2013 menjabat sebagai Komite Audit Perusahaan sampai sekarang.

Komite audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Selama tahun 2015, Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit :

1. Melakukan penelaahan dan mengadakan pertemuan dengan auditor independen untuk membahas Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit, agar Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan peraturan Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan).

2. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

3. Melakukan penelaahan proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 oleh Direksi, sesuai dengan wewenang yang diberikan pemegang saham kepada Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 5 Juni 2015.

Structure of the Audit Committee is as follows :

Chairman : Daniel KandinataMembers : Liesye Lestari Yetty Semiawaty

Brief Resume:

1. Liesye Lestari Indonesian Citizen, born in Jakarta at 1980. She

obtained Bachelor of Economics degree majoring in Accounting from University of Bina Nusantara in 2002. She began her career as System and Procedure officer of PT Star Cosmos and then as a Fixed Asset Accountant at PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut). She has been a member of the Audit Committee of the Company since 2007.

2. yetty Semiawaty An Indonesian citizen, born in 1963. She

earned his degree in Economy from the Darma Agung Medan University in 1988. She started her career as Account Receivable and Internal Control Officer at PT Capella Medan then as Finance & Accounting at PT Sinsan Jaya Lestari and CV Citra Eka Jaya. She has been a member of the Audit Committee of the Company since 2013.

The Audit Committes acting independently in carrying out their tasks and responsibilities. During 2015, the Audit Committee has conducted for meeting for 4 times with attendance level of 100%. Brief Report on the Audit Committee Activities :

1. To review and hold any meeting with the independent auditor to discuss the Consolidated Financial Statements for the year ended on December 31, 2015 as audited, with the intention of the Consolidated Financial Statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and regulations of Bapepam and LK (currently Financial Service Authority).

2. To evaluate the level of compliance with any legislation in the Capital Market and other legislations relating to the activities of the Company.

3. To review the appointment process of a public accounting firm in order to conduct an audit of Consolidated Financial Statements ended December 31, 2015 by the Directors, in accordance with the authority given to the Directors by the shareholders in the General Meeting of Shareholders on June 5, 2015.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201560

4. Sehubungan dengan pengendalian internal Perusahaan, melakukan pertemuan triwulanan dengan Unit Audit Internal untuk menelaah, mendiskusikan dan memberikan rekomendasi, apabila diperlukan, atas hasil pemeriksaan Unit Audit Internal terhadap aktivitas operasional Perusahaan.

D. SEKRETARIS PERUSAHAAN

Dalam rangka menunjang keterbukaan dan memenuhi keputusan Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan). Berdasarkan peraturan Bapepam dan LK No.IX.1.4 lampiran No. KEP-63/PM/1996, Presiden Direktur telah mengangkat Saudari Alice Yuliana sebagai Sekretaris Perusahaan.

Riwayat Hidup Singkat :

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1971. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanegara di Jakarta pada tahun 1993. Memulai karir sebagai External Auditor di Kantor Akuntan Publik Johan Malonda & Rekan (1993-2008). Mulai bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi pada tahun 2008 sebagai General Manager. Pada bulan April 2015 diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan.

Uraian Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan :

1. Mengikuti perkembangan di bidang Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola Perseroan yang meliputi :a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat

termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;

b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

e. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan lainnya.

4. In connection with the Company’s internal control, to conduct quarterly meetings with the Internal Audit Unit to review, discuss and provide recommendations, where appropriate, on assessment of the Internal Audit Unit of the operational activities of the Company.

D. CORPORATE SECRETARY

Under the framework to support the openness and in order to comply with decision of Bapepam and LK (currently Financial Service Authority). Based on regulation of Bapepam and LK No.IX.1.4 attachment No. KEP-63/PM/1996, the President Director has appointed Mrs. Alice Yuliana as Corporate Secretary.

Brief Resume :

Indonesian Citizen, born in 1971. Hold her Economic Degree with Accounting major from Tarumanegara University in Jakarta in 1993. Started her carrier as an External Auditor at a Public Accountant Firm of Johan Malonda & Partners in 1993 until 2008. Starting to join with Sungai Budi Group in 2008 as General Manager Accounting since 2008. In April 2015 was appointed as Corporate Secretary.

Description of Corporate Secretary Duties :

1. Follow development of the Capital Market especially rules and regulations that are in the effect in the Stock Market;

2. Provide input to Directors and Board of Commissioners of Issues or Public Company to fulfill the provisions of laws and regulations of the Capital Market;

3. Help Directors and Board of Commissioners in conducting Company business in:a. Disclosure of information to the community

including the availability of information on the Company’s website;

b. Delivery of reports to the Indonesia Financial Services Authority on time;

c. Conduct and documentation of General Meeting of Shareholders;

d. Conduct and documentation of board of Director’s Meeting and/or Board of Commissioner; and

e. Implementation of orientation program towards the Company for Directors and/or Board of Commissioners.

4. As the link between The Company and shareholders, Financial Services Authority, and other stakeholders.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 61

5. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan Tercatat maupun afiliasinya;

6. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5 % (lima persen) atau lebih;

7. Menghadiri rapat direksi dan membuat minuta hasil rapat;

8. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Prepare special list related to the Directors, Commissioners, and family in the listed Company and subsidiaries;

6. Prepare shareholder list including ownership of 5% or more;

7. Attend Director’s meeting and create minutes of the meeting;

8. Responsible in conducting in the General Meeting of Shareholders.

E. SISTEM PENGENDALIAN INTEREN

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal dan dalam rangka meningkatkan efektifitas manajemen risiko dan tata kelola Perusahaan serta menguatkan sistem pengendalian dan pengawasan internal, Perusahaan telah membentuk Unit Audit Internal. Atas persetujuan Dewan Komisaris, Presiden Direktur telah mengangkat Saudara Johan Nainggolan sebagai Kepala Unit Audit Internal.

Riwayat hidup singkat :

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Sumatera Utara pada tahun 1975. Bergabung dengan kelompok usaha Sungai Budi sejak tahun 2000 di Unit Audit Internal. Pada tahun 2012 diangkat menjadi Kepala divisi unit Audit Internal dilingkungan PT Budi Starch & Sweetener Tbk.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, unit audit internal berpedoman pada Piagam Audit Internal, sebagai berikut :

1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT AUDIT INTERNAL

a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan.

b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.

f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

E. INTERNAL CONTROL SYSTEM

Pursuant to Decision of the Chairman of Bapepam-LKNo.KEP-496/BL/2008 dated 28 November 2008 regarding the Establishment and Guidelines for Internal Audit Charter, and in order to improve the effectiveness of risk management and good corporate governance and strengthen internal control and supervisory systems, the Company has established an Internal Audit Unit. On approval from the Board of Commissioners, the President Director has appointed Mr. Johan Nainggolan as Head of Internal Audit Unit.

Brief resume :

Indonesian Citizen, born in North Sumatera 1970. Starting to join with Sungai Budi Group in 2000 in Internal Audit Unit. In 2012, taking hold a position as Head of Internal Audit Unit of PT Budi Starch & Sweetener Tbk.

In performing its duties and responsibilities, the internal audit unit is guided by the Internal Audit Charter, as follows :

1. DUTIES AnD RESPOnSIBIlITy OF InTERnAl AUDIT UNIT

a. To develop and implement an annual internal audit plan.

b. To examine and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company policy.

c. To conduct inspections and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.

d. To provide recommendations for improvements and objective information about the activities under review at all managerial levels.

e. To make a report of audit results and submit reports to the President Director and Board of Commissioners.

f. To monitor, analyze and report on the implementation of corrective measures shall have been suggested.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201562

F. MANAJEMEN RISIKO

Risiko-risiko yang mungkin menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja operasional serta kiat-kiat Perusahaan untuk meminimalisasi risiko tersebut adalah sebagai berikut :

1. Risiko Pasokan Bahan Baku Umbi singkong merupakan bahan baku utama

dalam pembuatan tepung tapioka dan ampasnya yang berupa onggok merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan asam sitrat. Singkong ditanam dan dipanen sepanjang tahun, namun musim kemarau yang berkepanjangan dapat mempengaruhi panen. Selain itu, petani singkong dapat memilih untuk menanam tanaman hasil bumi lain selain pohon singkong tergantung pada tingkat harga dari masing-masing hasil bumi/perkebunan dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat mempengaruhi pasokan bahan baku yang secara tidak langsung dapat mengakibatkan penurunan hasil usaha Perusahaan.

Upaya Penanggulangan Perusahaan melakukan riset dan pengembangan

untuk memperoleh bibit unggul singkong yang dapat meningkatkan produktivitas hasil panen petani singkong, membina kemitraan dengan kelompok tani dan menyesuaikan harga pembelian terendah (floor price) singkong dari waktu ke waktu.

2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku Harga umbi singkong berfluktuasi dari waktu ke

waktu tergantung pada hasil panen dan permintaan pasar. Fluktuasi harga bahan baku ini mempengaruhi

F. RISK MANAGEMENT

The risks which may inflict for negative impacts toward the operational performance as well as the Company’s strategies to minimize such risks are as follows :

1. Supply for Raw Material Risk Cassava roots is the main ingredient in producing

tapioca starch and the cassava fiber namely “onggok” is one of the main material for making of citric acid. Cassava may be planted and harvested all year long, but long drought indeed may impact in its harvesting. Besides that, the cassava farmers may choose to plant other crops other than cassava which shall depend on level of price from each crop from time to time. Such matter for sure may indirectly influence the supply of cassava which further will cause decreasing in the Company’s production.

Risk Mitigation Strategies The Company has conducted for research and

development in order to discover for excellent seeds of cassava which may increase the crops productivity of the farmers, building a cooperation of farmer group and adjusting the cassava’s floor prices from time to time.

2. Fluctuation in Raw Material’s Price Risk Price of cassava root is fluctuating from time to

time, which will depend on the crops and the market demand. Such fluctuation over the raw material

g. Bekerja sama dengan Komite Audit.h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan audit internal yang dilakukannya.i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

2. WEWENANG UNIT AUDIT INTERNAL

a. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.

b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.

c. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.

d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

g. To work with the Audit Committee.h. To develop a program with the purpose of evaluating

the quality of internal audit activities conducted.i. To conduct special inspections whenever deemed

necessary.

2. AUTHORITy OF InTERnAl AUDIT UnIT

a. To access to all relevant information concerning the Company relating to its duties and functions.

b. To communicate directly with the Board of Directors, Board of Commissioners, and/or the Audit Committee and members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and/or the Audit Committee.

c. To hold regular and incidental meetings with the Board of Directors, Board of Commissioners, and/or the Audit Committee.

d. To coordinate of its activities with the external auditor activities.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 63

harga pokok produksi Perusahaan yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat keuntungan Perusahaan.

Upaya Penanggulangan Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan

menjalankan program efisiensi biaya antara lain biaya bahan bakar dan sedapat mungkin menyesuaikan harga penjualan produk Perusahaan mengikuti pergerakan harga pembelian singkong sehingga penurunan marjin laba akibat kenaikan harga bahan baku bisa diminimalisasi.

3. Risiko Persaingan Usaha Persaingan yang disebabkan oleh semakin

banyaknya produk-produk sejenis yang diproduksi oleh perusahaan lain dapat mengakibatkan turunnya jumlah penjualan dan pangsa pasar Perusahaan.

Upaya Penanggulangan Kiat Perusahaan untuk mengurangi risiko ini

yakni :

1. Memperkuat jaringan pasokan singkong ke pabrik-pabrik Perusahaan antara lain dengan cara memberi bantuan bibit unggul singkong dan pupuk kepada para petani.

2. Menjaga mutu produknya agar memperoleh kepercayaan konsumen sehingga tidak beralih ke produk pesaing.

3. Melakukan ekspansi kapasitas produksi.4. Menghasilkan produk baru yang berbahan dasar

singkong.

4. Suku Bunga Selain pendanaan sendiri (self financing),

Perusahaan memiliki pinjaman dalam mendanai usahanya. Perubahan suku bunga pasar akan mengakibatkan peningkatan beban pembayaran bunga.

Upaya Penanggulangan Perusahaan akan mengelola beban bunga

melalui kombinasi hutang dalam mata uang Rupiah dan USD, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang.

5. Risiko Mata Uang Asing Mengingat sebagian pinjaman Perusahaan

adalah dalam mata uang asing, maka penurunan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan mengakibatkan peningkatan beban pembayaran bunga dan hutang pokok kepada kreditur.

price will influence the Company’s production cost which in turn, will influence the Company’s profitability.

Risk Mitigation Strategies In order to deal with this risk, the Company runs

cost efficiency program such as energy cost and, if possible, passes on the movement of cassava’s purchasing price to the customers. Therefore, a decrease in profit margin caused by such increasing of raw materials price can be minimized.

3. Competition Risk Competition which is caused by the availability of

similar products produced by other companies may cause a decline in total sales as well as market share of the Company.

Risk Mitigation Strategies Strategies of the Company to reduce this risk are as

follows :

1. To strengthen the network of cassava supply to the factories of the Company, among others, by giving aid in the form of cassava seeds and fertilizers to farmers.

2. To maintain the quality of its products in order to gain consumers’ trust, so as to avoid them to change their preference to its competitors’ products.

3. To expand its production capacity. 4. To generate new products made from cassava.

4. Interest Rates Risk In addition to self financing, the Company receives

loans to fund its business. Changes in market interest rates will lead to increased interest expense.

Risk Mitigation Strategies The Company will manage interest expense through

a combination of debt denominated in Rp and USD, by evaluating the market interest rate trends. The management will also review various interest rates offered by lenders to obtain favorable interest rates prior to making any decision to enter into a debt covenant.

5. Foreign Exchange Risk Considering that some loans of the Company are

held in foreign currency, then a weakening of Rupiah against foreign currency will cause for an increase in payment burden both on interest and principal to creditors.

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201564

Upaya Penanggulangan Perusahaan mengelola risiko nilai tukar dengan

menyesuaikan antara penerimaan dan pembayaran dalam mata uang yang sama dan melakukan pengawasan.

6. Risiko Kredit Perusahaan akan mengalami risiko kerugian yang

timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.

Upaya Penanggulangan Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan

cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tidak tertagih.

7. Risiko Likuiditas Perusahaan akan mengalami risiko likuiditas apabila

tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.

Upaya Penanggulangan Manajemen Perusahaan akan memantau

dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dalam mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga mengadakan evaluasi secara berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang, dan secara terus menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

G. SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Penerapan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) merupakan salah satu wujud nyata Perusahaan dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governence). Penerapan whistleblowing system merupakan upaya pencegahan atas terjadinya pelanggaran ataupun penyimpangan terhadap penerapan Good Corporate Governence.

1 Cara Penyampaian Pelanggaran

a. Layanan pesan singkat (SMS) langsung ke nomor Komisaris/Direksi.

b. Surat yang ditujukan ke Komisaris/Direksi.

2 Perlindungan bagi Pelapor

a. Perlindungan dari ancaman pelaku.

Risk Mitigation Strategies The Company manages the foreign curreny

exchange risk by matching receipts and payments in the same currency and through monitoring.

6. Credit Risk The Company will be exposed to the risk of losses

incurred by its customers or its counter party due to its failure to meet contractual obligations.

Risk Mitigation Strategies The Company will control credit risk by conducting

businesses with other credible parties, establishing credit verification and authorization policies, and monitoring the collectibility of receivables on a regular basis to reduce the amount of uncollectible accounts receivable.

7. liquidity Risk The Company will be exposed to the liquidity risk

if it has insufficient cash flow to meet its obligations.

Risk Mitigation Strategies The Company’s management will monitor and

maintain the amount of cash and cash equivalents considered sufficient for business operations in overcoming the effect of fluctuations in cash flow. The management will also conduct regular evaluations of cash flow projections vis-a-vis actual cash flow, including debt maturity schedules, and continuously conduct reviews of financial markets to obtain the optimal funding sources.

G. WHISTLEBLOWING SYSTEM

The application of whistleblowing system represents one of the concrete manifestations of the Company’s effort to implement Good Corporate Governance. Its application constitutes an effort to prevent the occurrence of violation or deviation from the implementation of Good Corporate Governance.

1. How to Report a Violation

a. Direct short messaging service (SMS) to the mobile phone number of any member of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors.

b. Letter addressed to any member of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors

2. Protection for the informant

a. Protection against any threat from the informer.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 65

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

b. Menjaga kerahasiaan identitas pelapor.

3 Penanganan Pengaduan

Komisaris/Direksi akan menindaklanjuti laporan yang diterima dan meneruskannya pada unit yang terkait untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.

4 Pihak yang Mengelola Pengaduan

Pihak yang mengelola pengaduan adalah unit audit internal.

5 Hasil dari Penanganan Pengaduan

Hasil dari penanganan pengaduan oleh unit yang terkait akan langsung disampaikan kepada Komisaris/Direksi untuk dapat diambil tindakan apabila diperlukan.

b. Maintain the confidentiality of identity of the informant.

3. Complaint Handling

The Board of Commissioners and/or the Board of Directors shall follow on the report received and refer it to the relevant unit for review and investigation.

4. Complaint Handler

The party in charge of handling complaints shall be the internal audit party.

5. Complaint Handling Results

The results of complaint handling by the relevant unit shall be submitted to the Board of Commissioners and/or Board of Directors for action to be made, where necessary.

H. PELAKSANAAN KOMITMEN TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai wujud kepedulian Perusahaan terhadap perlindungan konsumen adalah sebagai berikut :

1. Melakukan berbagai sertifikasi atas produk Perusahaan antara lain : ISO 9001:2008, HACCP dan GMP, Sertifikat Halal – MUI, Kosher, GMO Free.

2. Menanggapi masukan ataupun keluhan dari konsumen dengan cara memberikan respon balik kepada konsumen.

3. Produk-produk yang dihasilkan Perusahaan melalui proses produksi dengan menerapkan sistem manajemen yang menjamin mutu, pencegahan pencemaran serta penyempurnaan yang berkesinambungan. Produk tersebut juga telah melalui evaluasi oleh tim quality control sehingga mutu dan kualitas tetap terjamin.

4. Seluruh karyawan bertanggung jawab dan mengambil peran dalam upaya meningkatkan ketrampilan, kedisiplinan untuk mengembangkan produk yang berkualitas.

H. IMPLEMENTATION OF COMMITMENT TO CONSUMER PROTECTION

The efforts made by the Company as a form of concern to the Company's consumer protection are as follows:

1. Perform a variety of certification towards the Company's products which includes: ISO 9001:2008, HACCP and GMP, MUI-Legal Certificate , Kosher and GMO Free.

2. Responding to feedback or complaints from consumers by providing an immediate feedback response to the consumer.

3. The products produced by the Company through the production process by applying management system that ensures quality, pollution prevention and continuous improvement. These products have also been through an evaluation by the quality control team so that the grade and quality can be assured.

4. All employees are responsible and take part in efforts to improve skills, self-discipline to develop a quality product.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201566

I. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Perusahaan menyadari bahwa keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada keseimbangan yang dibuat antara organisasi perusahaan dengan warga dan lingkungan di sekitar organisasi perusahaan. Tanggung jawab sosial Perusahaan meliputi lingkungan hidup, praktik ketenagakerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan dan tanggung jawab produk. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan usahanya Perusahaan menerapkan konsep “Planet, People & Profit”.

Lingkungan Hidup

Kegiatan konkret Perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab sosialnya adalah dengan menjalankan Clean Development Mechanism (CDM) dengan membangun Proyek Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) yang mengubah air limbah Perusahaan menjadi energi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik Perusahaan. Hal ini sejalan dengan Visi dan Misi Perusahaan untuk menjadi produsen berbahan dasar singkong terintegrasi dengan menerapkan konsep Lingkungan Hijau.

PLTBG Perusahaan telah terdaftar di UNFCCC (United Nations Framework Convention in Climate Change), di bawah naungan Protokol Kyoto, juga akan menghasilkan kredit karbon yang dapat diperdagangkan di bursa iklim global.

Dengan perkembangan pembangkit listrik tenaga bio gas, Perusahaan akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:

- Daya yang berkelanjutan.- Pasokan listrik yang stabil.- Efisiensi Biaya untuk menghasilkan listrik dari pembangkit

listrik tenaga bio gas jauh lebih murah daripada menggunakan generator berbahan bakar diesel dan / atau listrik yang disediakan oleh PLN. Selama tahun 2015 listrik yang dihasilkan dari PLTBG sudah dapat memenuhi kurang lebih 62% dari total listrik yang dibutuhkan untuk memproduksi tapioka.

- Pengelolaan Lingkungan Bersih- Pemanfaatan limbah cair dari pabrik Perusahaan

sesuai dengan program CDM.- Pendapatan tambahan Proyek PLTBG akan menghasilkan Certified

Emission Reduction (CER) yang dibutuhkan oleh negara-negara maju untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. CER ini dapat dijual ke negara berkembang sebagai tambahan penghasilan lainnya kepada Perusahaan.

Disamping itu, Perusahaan juga secara rutin melaporkan UKL/UPL, melakukan uji limbah cair, uji

I. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

The Company realizes that the success of an organization is reliant on the balance between the organization and the people and the environment around it. The social responsibility of the company encompass the environment, employment practices, social development, and product responsibility. These show that in conducting business, the company applies the concept “Planet, People, & Profit”

Environment

Concrete activities of The Company that fulfill it’s social responsibility is through Clean Development Mechanism (CDM) by building Bio Gas Power Plant (PLTBG) that converts the Company’s liquid waste into electricity to fulfill the factory’s power needs. This is in line with the vision and mission of the Company in becoming an integrated cassava based producer implementing green environment concept.

The Company’s PLTBGs has been registered in the UNFCCC (United Nations Framework Convention in Climate Change), and also generates carbon credits that can be traded in the international emissions market.

With the development of the PLTBGs, the Company derive these benefits:

- Continuous Power- Stable electricity supply- Efficiency The cost to produce electricity from the PLTBGs is

cheaper than using diesel fueled generators and/or electricity provided by PLN. Throughout 2015, the electricity provided by the PLTBGs have supplied roughly around 62% the total electricity needed to provide tapioca starch.

- Clean environmental management- The use of liquid waste from the Company’s

factories in line with the CDM program.- Additional income The PLTBG project produce Certified Emission

Reduction (CER) needed by developed countries to reduce greenhouse gas emissions. These CERs can be sold to developed countries as additional income for the Company.

Apart from that, the Company also routinely reports UKL/UPL, conduct tests on liquid waste, toxic waste,

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015 67

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

limbah B3, uji emisi cerobong, uji udara ambien, dan lainnya yang menunjang lingkungan hidup.

Biaya yang dikeluarkan selama tahun 2015 dari aspek lingkungan hidup sebesar Rp 890 juta.

Praktik Ketenagakerjaan

Manajemen menyadari sumber daya manusia adalah tulang punggung di balik keberhasilan Perusahaan dan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menunjang dalam menunjang keberhasilan setiap usaha Perusahaan.

Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, maupun studi banding ke luar negeri serta menghadiri seminar-seminar yang relevan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengaktualisasikan keahlian, bakat dan kompentasi karyawan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi bagi kemajuan Perusahaan. Perusahaan memperkerjakan karyawan dengan memperhatikan standar upah minimun yang berlaku dan kesejahteraan karyawan. Untuk lebih memberikan motivasi bagi karyawan, Perusahaan memberikan sarana dan tunjangan yang antara lain berupa penyediaan rumah dinas dan mess, kendaraan dinas, fasilitas ibadah, tunjangan transportasi dan makan, kantin, rekreasi bersama, tunjangan hari raya serta pemberian insentif bagi karyawan yang telah menunjukkan prestasi dan kontribusi bagi Perusahaan.

Keselamatan kerja juga menjadi perhatian Perusahaan, kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan seperti safety helmet, safety shoes, ear plug, full body hardness, sarung tangan, masker, penutup rambut, kaca mata pelindung, dan lainnya disediakan oleh Perusahaan untuk memberikan perlindungan kerja bagi karyawan.

Perusahaan juga menyadari kesehatan merupakan faktor penting bagi karyawan. Untuk menfasilitasi hal tersebut, selain dalam bentuk tunjangan kesehatan, Perusahaan juga memiliki klinik kesehatan yang berlokasi di Lampung dan buka selama 1 x 24 jam, dimana seluruh biaya pemeriksaan dan obat-obatan menjadi tanggungan Perusahaan.

Biaya yang dikeluarkan selama tahun 2015 dari aspek ketenagakerjaan sebesar Rp 18,6 miliar.

Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan

Keharmonisan antara Perusahaan dan masyarakat disekitarnya terus dijaga dengan baik. Berbagai aktivitas konkrit yang telah dijalankan Perusahaan selama tahun 2015 untuk mendukung kesejahteraan masyarakat antara lain :- Bantuan paket lebaran, paket kebutuhan pokok

(sembako) dan pemberian sapi kepada masyarakat.- Penyaluran qurban dan zakat fitrah, pembangunan

chimney emission, ambient air, and others that support the environment.

Costs that were spent in 2015 for environmental aspect amount to Rp 890 million.

Employment practices

Management realizes that human resources is the backbone behind a successful Company and an important factor in any efforts that will advance the Company

By following training, from overseas comparative study, to attending relevant seminars the Companies gives employees a chance to actualize the skill, talent, and competency of individual employees that can contributeto the advancement of the Company.

The Company hires employees by taking into account the prevailing minimum wage standard and employees’s welfare. To further motivate the employees, the Company provides facilities and allowance such as official residence and mess, official car, religious facilities, transport and meal allowance, canteen, group recreation, allowance for holidays as well as giving insentives to employees who show achievement and contribute to the Company.

Workplace safety is also a priority for the Company with complete and suitable safety equipment such as safety helmet, safety shoes, ear plug, full body hardness, gloves, mask, hair cover, protective eye google, and others provided to ensure employee’s work safety.

The Company also realize that health is an important factor for employees. To facilitate that fact other than providing a medical allowance, the Company also has a health clinic located in Lampung open 24 hours a day where all cost including examination and medicine, are paid by he Company.

Cost that were spent in 2015 for employment aspects amount to Rp 18.6 billion.

Social Development

The harmony between the Company and the people around it is well maintained. Several activities theCompany engaged in throughout 2015 to promote social welfare and development are as follows :

- Eid package help, basic needs package (sembako) and cow giving to the community.

- Distribution of qurban and zakat fitrah, mosque

PT Budi Starch & Sweetener Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 201568

Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance

mesjid, bantuan acara halal bihalal, - Bantuan sumbangan untuk HUT-RI ke desa-desa

dan kecamatan-kecamatan.- Bantuan sumbangan untuk karang taruna.- Bantuan listrik untuk pompa desa.- Sumbangan kepada masyarakat dalam

memperbaiki jalan untuk menghindari kerusakan jalan yang lebih parah, membangun badan jalan, penimbunan rawa-rawa pemasangan gorong-gorong serta pembuatan jembatan.

Biaya yang dikeluarkan selama tahun 2015 dari aspek pengembagan sosial dan kemasyarakatan sebesar Rp 4,415 miliar.

Tanggung Jawab Produk

Kualitas produk merupakan salah satu kunci kesuksesan Perusahaan. Untuk itu, manajemen Perusahaan menerapkan manajemen mutu agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk itu, Perusahaan memiliki tim quality control yang membantu manajemen dalam hal mutu produk. Disamping itu, secara berkala Perusahaan juga melakukan sertifikasi atas produk Perusahaan, melakukan uji produk di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melakukan sertifikasi halal, uji analisa sampling produk, melakukan tera ulang timbangan, dan lainnya terkait dengan tanggung jawab produk.

Biaya yang dikeluarkan selama tahun 2015 dari aspek tanggung jawab produk sebesar Rp 203 juta.

building, help for halal bihalal events,- Donation to Indonesia Independence day

celebration to villages and districts,- Donation to youth organization,- Electricity for village pumps- Donation to the community in fixing roads to

prevent further road damage, building roads, compact swamps, installation of drainage, and bridge building.

Costs that were spent in 2015 for social development amounts to Rp 4.415 billion

Product Responsibility

Product quality is one of the keys to success of the Company. For that, management has implemented quality control procedures as well as a quality control team to ensure that the Company produces quality products constantly. the Company also certifies all of it’s products through product testing in food and Drugs Administraion (BPOM), halal certification, product sampling, rescales calibration, and other actions related to product responsibility.

Costs that were spent in 2015 for product responsibility amounts to Rp 203 million.

J. AKSES INFORMASI

Menjunjung tinggi prinsip transparansi maka Perusahaan selalu berusaha menyediakan berbagai informasi melalui media publik, khususnya melalui situs resmi Perusahaan :

http://www.budistarchsweetener.com.

Website ini dikelola oleh tim internal yang selalu berkoordinasi dengan berbagai unit usaha untuk dapat memberikan informasi terkini kepada publik.

Untuk informasi mengenai Perusahaan, dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan.

PT Budi Starch & Swetener TbkSekretaris PerusahaanWisma Budi Lantai 9Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6 Jakarta 12940Telp.: +62-21-521 3383Fax : +62-21-521 3392Email : [email protected]

J. INFORMATION ACCESS

Under the framework to put high on transparency principle, the Company will always try to provide for information by using public media, particularly through the Company’s official website :

http://www.budistarchsweetener.com.

The website is managed by internal team who are always in coordination with some business units in order to be able to provide the latest updated information for public.

For further information related to the Company please contact Corporate Secretary.

PT Budi Starch & Swetener TbkCorporate SecretaryWisma Budi 9 FloorJl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6 Jakarta 12940Phone: +62-21-521 3383,Facsimile: +62-21-521 3392Email : [email protected]

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

PT BUDI STARCH & SWEETENER Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 6 -

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Budi Starch & Sweetener Tbk(Perusahaan), didirikan berdasarkan AktaNo. 15 tanggal 15 Januari 1979 dari HenkLimanow, S.H., notaris di Jakarta. AktaPendirian tersebut telah disahkan olehMenteri Kehakiman Republik Indonesia dalamSurat Keputusan No YA5/279/11 tanggal 12 September 1979 dan diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia No. 12tanggal 8 Februari 1980, Tambahan No. 67.Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir denganAkta No. 12 tanggal 5 Juni 2015 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, mengenaiperubahan susunan pengurus, peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor.Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dalam Surat KeputusanNo. AHU 0936691.AH.01.02.Tahun 2015tanggal 8 Juni 2015.

PT Budi Starch & Sweetener Tbk (the Company), was established based on Notarial Deed No. 15 dated January 15, 1979 of Henk Limanow, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. YA5/279/11 dated September 12, 1979 and published in Supplement No. 67 of the State Gazette of the Republic ofIndonesia No. 12 dated February 8, 1980. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 12 dated June 5, 2015 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta,concerning the change in the Company’s management, increase of the Company’s authorized capital stock, issued and paid-upcapital. The amendment of the Deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in Decision Letter No. AHU- 0936691.AH.01.02. Year 2015dated June 8, 2015.

Perusahaan dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Sungai Budi.

The Company and its subsidiaries (herein after refered to as “the Group”) areincorporated and conduct their operations in Indonesia. The Company operates under theSungai Budi group of businesses.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidangmanufaktur bahan kimia dan produk makanan,termasuk produk turunan yang dihasilkan dariubi kayu, ubi jalar, kelapa sawit, kopra danproduk pertanian lainnya dan industri lainnyakhususnya industri plastik. Saat ini,Perusahaan bergerak dalam pembuatan danpenjualan tepung tapioka, sweeteners(glukosa, fruktosa, sorbitol dan maltodextrin),karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahankimia lainnya.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is mainly to engage in manufacturing of chemicals and food products, including derivative products produced from cassava, sweet potatoes, coconut palm, copra and other agricultural products and other industries particularly plastic industry. At present, the Company engages in the manufacture and sale of tapioca starch, sweeteners (glucose,fructose, sorbitol and maltodextrine), plastic packaging, sulfuric acid and other chemicals.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di WismaBudi lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna SaidKav C-6, Jakarta. Lokasi Pabrik Perusahaan diSubang, Lampung, Madiun, Surabaya danMakasar. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1981.

The Company’s main office is located in Wisma Budi 8-9th floor, HR. Rasuna SaidStreet Kav C-6, Jakarta. Its factories are located in Subang, Lampung, Madiun,Surabaya and Makasar. The Company commenced its commercial operations in January 1981.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 7 -

b. Penawaran Umum Efek b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 31 Maret 1995, Perusahaanmemperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK)untuk menawarkan 30.000.000 lembar sahamdengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melaluiJakarta Efek Indonesia (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia/BEI) dengan harga penawaransebesar Rp 3.000 (dalam Rupiah penuh) persaham. Pada tanggal 8 Mei 1995, Perusahaanmencatatkan seluruh sahamnya di BEJ(sekarang BEI).

On March 31, 1995, the Company obtained the effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) (currently Financial Service Authority/OJK) to offer its 30,000,000 shares of stock with par value of Rp 500 (in full Rupiah) per share to the public through the Jakarta Stock Exchange (BEJ) (currently Indonesia Stock Exchange/BEI) at the offering price of Rp 3,000 (in full Rupiah) per share. As of May 8, 1995, the Company listed all of its issued shares in BEJ (currently BEI).

Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaanmemperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) untukPenawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepadaPemegang Saham sebanyak 2.463.000.000saham dengan nilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham melalui BEJ(sekarang BEI) pada harga penawaranRp 150 (dalam Rupiah penuh) per sahamdimana melekat sebanyak 410.500.000 Waran Seri I dimana satu (1) Waran Seri I memilikihak untuk membeli satu (1) saham baru padaharga penawaran sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham mulai tanggal 11 Januari 2008 sampai 10 Juli 2012.

On June 26, 2007, the Company obtained the effective statement from the Chairman of Bapepam and LK (currently OJK) for Limited Public Offering I with pre-emptive rights to the Stockholders of 2,463,000,000 shares with a nominal value of Rp 125 (in full Rupiah) per share through BEJ (currently BEI) at the offering price of Rp 150 (in full Rupiah) per share with an attached 410,500,000 Series I Warrant in which one (1) Series I Warrant has the right to buy one (1) new share at an exercise price of Rp 125 (in full Rupiah)per share starting from January 11, 2008 until July 10, 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh saham Perusahaan masing-masing sebanyak 4.498.997.362 dan 4.098.997.362saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

At December 31, 2015 and 2014, all of the 4,498,997,362 and 4,098,997,362,respectively, shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

Operasi/ Persentase Kepemilikan/Start of Percentage of

Domisili/ Aktivitas Utama/ Commercial OwnershipDomicile Principal Activities Operations 2015 dan/and 2014 2015 2014

%

PT Budi Lumbung Cipta Tani (BLCT) Jakarta Industri Tapioka/ 1996 99,98 183.348 189.674Tapioca Manufacturing

PT Associated British Budi (ABB) Jakarta Industri Glukosa dan Fruktosa/ 2005 50,10 382.902 334.181Glucose and Fructose Manufacturing

Budi Acid Jaya Singapore Pte., Ltd. (BAJS) Singapura/ Perdagangan/Trading 2007 100,00 169 109Singapore

Jumlah Aset(Sebelum Eliminasi)/

(Before Elimination)Entitas Anak/Name of Subsidiaries

Total Assets

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 8 -

Informasi keuangan entitas anak yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali dalam jumlah material pada tanggal dan untuk tahun – tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Financial information of subsidiaries that have material non-controlling interests as of and for the years ended December 31, 2015 and 2014 follows:

Bagian KepentinganKepemilikan/ Saldo Akumulasi/ Bagian Laba Laba (Rugi) - Bersih/

Equity Interest Held Accumulated Balances Share in Net Profit (Loss)%

PT Associated British Budi (ABB) 40,90 77.169 1.531

Kepentingan Nonpengendali yang material/ Material Non-controlling Interest

Nama/Name

2015

Bagian KepentinganKepemilikan/ Saldo Akumulasi/ Bagian Laba Laba (Rugi) - Bersih/

Equity Interest Held Accumulated Balances Share in Net Profit (Loss)%

PT Associated British Budi (ABB) 40,90 75.638 491

Kepentingan Nonpengendali yang material/ Material Non-controlling Interest

Nama/Name

2014

Berikut adalah ringkasan informasi keuangan dari entitas anak. Jumlah-jumlah tersebut sebelum dieliminasi dengan transaksi antar entitas dalam Grup.

The summarized financial information of these subsidiary is provided below. This information is based on amounts beforeinter-company eliminations.

Ringkasan laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

Summarized statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Aset lancar 200.932 151.334 Current assetsAset tidak lancar 183.328 182.847 Noncurrent assets

Jumlah aset 384.260 334.181 Total Assets

Liabilitas jangka pendek 186.884 129.118 Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang 57.031 67.668 Noncurrent liabilities

Jumlah liabilitas 243.915 196.786 Total Liabilities

Jumlah ekuitas 140.345 137.395 Total Equity

Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun 2015 dan 2014:

Summarized statement of profit or loss and other comprehensive income for 2015 and 2014:

2015 2014

Pendapatan 36.605.731.417 328.528 Revenue

Laba sebelum pajak 2.643.153.750 1.592 Profit before tax

Penghasilan komprehensif lain 253.818.252 - Other comprehensive income

Jumlah penghasilan komprehensif 2.059.483.097 1.175 Total Comprehensive Income

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 8 -

Informasi keuangan entitas anak yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali dalam jumlah material pada tanggal dan untuk tahun – tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Financial information of subsidiaries that have material non-controlling interests as of and for the years ended December 31, 2015 and 2014 follows:

Bagian KepentinganKepemilikan/ Saldo Akumulasi/ Bagian Laba Laba (Rugi) - Bersih/

Equity Interest Held Accumulated Balances Share in Net Profit (Loss)%

PT Associated British Budi (ABB) 40,90 77.169 1.531

Kepentingan Nonpengendali yang material/ Material Non-controlling Interest

Nama/Name

2015

Bagian KepentinganKepemilikan/ Saldo Akumulasi/ Bagian Laba Laba (Rugi) - Bersih/

Equity Interest Held Accumulated Balances Share in Net Profit (Loss)%

PT Associated British Budi (ABB) 40,90 75.638 491

Kepentingan Nonpengendali yang material/ Material Non-controlling Interest

Nama/Name

2014

Berikut adalah ringkasan informasi keuangan dari entitas anak. Jumlah-jumlah tersebut sebelum dieliminasi dengan transaksi antar entitas dalam Grup.

The summarized financial information of these subsidiary is provided below. This information is based on amounts beforeinter-company eliminations.

Ringkasan laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

Summarized statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Aset lancar 200.932 151.334 Current assetsAset tidak lancar 183.328 182.847 Noncurrent assets

Jumlah aset 384.260 334.181 Total Assets

Liabilitas jangka pendek 186.884 129.118 Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang 57.031 67.668 Noncurrent liabilities

Jumlah liabilitas 243.915 196.786 Total Liabilities

Jumlah ekuitas 140.345 137.395 Total Equity

Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun 2015 dan 2014:

Summarized statement of profit or loss and other comprehensive income for 2015 and 2014:

2015 2014

Pendapatan 36.605.731.417 328.528 Revenue

Laba sebelum pajak 2.643.153.750 1.592 Profit before tax

Penghasilan komprehensif lain 253.818.252 - Other comprehensive income

Jumlah penghasilan komprehensif 2.059.483.097 1.175 Total Comprehensive Income

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 9 -

Ringkasan informasi arus kas pada tahun 2015 dan 2014:

Summarized cash flow information for 2015 and 2014:

2015 2014

Operasi 17.409 25.236 OperatingInvestasi (7.323) (14.258) InvestingPendanaan (5.099) (10.484) Financing

Kenaikan bersih kas 4.987 494 Net increase in cash

d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi d. Employees, Board of Commissioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan Akta No. 12 tanggal5 Juni 2015 dan Akta No. 12 tanggal 12 Juni 2013 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The members of the Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2015and 2014 based on Notarial Deed No. 12dated June 5, 2015 and Notarial Deed No. 12 dated June 12, 2013, respectively, of Antoni Halim, S.H., a public notary in Jakarta, are as follows:

2015 2014

Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden Komisaris : Widarto Widarto President CommissionerKomisaris : Oey Alfred Oey Alfred CommissionerKomisaris Independen : Daniel Kandinata Daniel Kandinata Independent Commissioner

Direksi DirectorsPresiden Direktur : Santoso Winata Santoso Winata President DirectorWakil Presiden Direktur : Sudarmo Tasmin Sudarmo Tasmin Deputy President DirectorDirektur : Djunaidi Nur Winoto Prajitno *) Directors

Sugandhi Djunaidi NurOey Albert Sugandhi

Mawarti Wongso Oey AlbertDirektur tidak terafiliasi : Tan Anthony Tan Anthony Unaffiliated Director

*) Meninggal dunia pada tanggal 27 Februari 2015/Passed away on February 27, 2015

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee in 2015 and 2014 comprises of the following:

Ketua : Daniel Kandinata : ChairmanAnggota : Liesye Lestari : Members

Yetty Semiawaty

Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi.

Key management personnel of the Group consists of the Commissioners and Directors.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Grup memiliki jumlah karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing sebanyak 2.457 dan2.478 karyawan.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has 2,457 and 2,478 permanent employees (unaudited), respectively.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 10 -

Laporan keuangan konsolidasian PT Budi Starch & Sweetener Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 21 Maret 2016. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Budi Starch & Sweetener Tbk andits subsidiaries for the year ended December 31, 2015 were completed andauthorized for issuance on March 21, 2016 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, danPeraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Board of Shariah Accounting Standards of IAI and OJK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The currency used in the preparation andpresentation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah) which is also the functional currency of the Company.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 11 -

b. Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (Grup). Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries (the Group). Control is achieved when the Group has all the following:

• kekuasaan atas investee; • power over the investee;• eksposur atau hak atas imbal hasil

variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

• is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

• kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.

• the ability to use its power to affect its returns.

Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Specifically, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiary.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.

KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.

NCI are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company.

Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 12 -

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:

2015 2014

Dolar Amerika Serikat 13.795 12.440 U.S. DollarDolar Singapura 9.751 9.422 Singapore DollarEuro 15.070 15.133 Euro

Kelompok usaha Grup Group Companies

Hasil usaha dan posisi keuangan dari kelompok usaha Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut:

The results and financial position of all the Group companies that have a functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows:

1. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;

1. assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;

2. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan

2. income and expenses for each statement of income are translated at average exchange rates; and

3. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

3. all resulting exchange differences are recognized as a separate component of equity.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 12 -

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:

2015 2014

Dolar Amerika Serikat 13.795 12.440 U.S. DollarDolar Singapura 9.751 9.422 Singapore DollarEuro 15.070 15.133 Euro

Kelompok usaha Grup Group Companies

Hasil usaha dan posisi keuangan dari kelompok usaha Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut:

The results and financial position of all the Group companies that have a functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows:

1. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;

1. assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;

2. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan

2. income and expenses for each statement of income are translated at average exchange rates; and

3. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

3. all resulting exchange differences are recognized as a separate component of equity.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 13 -

d. Transaksi Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

A person or entity is considered a related party of the Group if it meets the definition of a related party in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.

e. Kas e. Cash

Kas terdiri dari kas dan bank, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks, which are not used as collateral and are not restricted.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggaltransaksi.

All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair valueis determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umurinstrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to financial assets at fair value through profit and loss (FVPL), held to maturity (HTM)investments, available for sale (AFS)financial assets, and financial liabilities at FVPL were not disclosed.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 14 -

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any allowance for any impairment.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Grup mengklasifikasikan kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain berupa setoran jaminandalam kategori ini.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has classified its cash, time deposits,trade accounts receivable, other accounts receivable, and other assets-margin deposits under this category.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif.

Other financial liabilities are subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,kategori ini meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual, utang lain-lain, dan utang bank jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, other accounts payable, and long-term bank loans are included in this category.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 14 -

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any allowance for any impairment.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Grup mengklasifikasikan kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset lain-lain berupa setoran jaminandalam kategori ini.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has classified its cash, time deposits,trade accounts receivable, other accounts receivable, and other assets-margin deposits under this category.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif.

Other financial liabilities are subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,kategori ini meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, beban akrual, utang lain-lain, dan utang bank jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, other accounts payable, and long-term bank loans are included in this category.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 15 -

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realizethe asset and settle the liability simultaneously.

Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Impairment of Financial Assets at Amortized Cost

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugianpenurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 16 -

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

1. Aset Keuangan 1. Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed a contractual obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

2. Liabilitas Keuangan 2. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired.

g. Pengukuran Nilai Wajar g. Fair Value Measurement

Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:

The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:

• di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;

• in the principal market for the asset or liability or;

• jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

• in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 17 -

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.

The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When the Group uses valuation techniques, it maximizes the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:

• Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

• Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

• Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

• Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;

• Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

• Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.

Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether there are transfers between levels in the hierarchy by re-assessing categorization at the end of each reportingperiod.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 16 -

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

1. Aset Keuangan 1. Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed a contractual obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

2. Liabilitas Keuangan 2. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired.

g. Pengukuran Nilai Wajar g. Fair Value Measurement

Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:

The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:

• di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;

• in the principal market for the asset or liability or;

• jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

• in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 17 -

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.

The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When the Group uses valuation techniques, it maximizes the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:

• Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

• Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

• Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

• Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;

• Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

• Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.

Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether there are transfers between levels in the hierarchy by re-assessing categorization at the end of each reportingperiod.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 18 -

i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

j. Aset Tetap j. Property, Plant and Equipment

Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Aset tetap, kecuali tanah dan mesin, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Pada tahun 2015, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mesin dari metode biaya menjadi metode revaluasi.

Property and equipment, except land andmachineries, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.

Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

In 2015, the Group changed it accounting policy for its machineries from cost method to revaluation method.

Mesin dinyatakan pada nilai wajar dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilaiyang terjadi setelah tanggal revaluasi, jika ada. Peningkatan nilai dari hasil revaluasi diakui sebagai "Selisih revaluasi aset tetap"di bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang menghapuskan kenaikan sebelumnya atas aset yang sama dicatat sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain dan penurunan lainnyadibebankan ke laba rugi.

Machineries are stated at fair value less subsequent depreciation and any impairment in value. The increment in value resulting from the revaluation is recognized as “Revaluation increment in value of property, plant and equipment” under equity section in the consolidated statement of financial position and consolidated statement of changes in equity. Decreases that offset previous increases of the same asset are recorded as part of other comprehensive income and all other decreases are charged to profit or loss.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 18 -

i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

j. Aset Tetap j. Property, Plant and Equipment

Pemilikan Langsung Direct acquisitions

Aset tetap, kecuali tanah dan mesin, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Pada tahun 2015, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mesin dari metode biaya menjadi metode revaluasi.

Property and equipment, except land andmachineries, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.

Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

In 2015, the Group changed it accounting policy for its machineries from cost method to revaluation method.

Mesin dinyatakan pada nilai wajar dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilaiyang terjadi setelah tanggal revaluasi, jika ada. Peningkatan nilai dari hasil revaluasi diakui sebagai "Selisih revaluasi aset tetap"di bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang menghapuskan kenaikan sebelumnya atas aset yang sama dicatat sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain dan penurunan lainnyadibebankan ke laba rugi.

Machineries are stated at fair value less subsequent depreciation and any impairment in value. The increment in value resulting from the revaluation is recognized as “Revaluation increment in value of property, plant and equipment” under equity section in the consolidated statement of financial position and consolidated statement of changes in equity. Decreases that offset previous increases of the same asset are recorded as part of other comprehensive income and all other decreases are charged to profit or loss.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized during the period of the land rights.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 19 -

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi padasaat terjadinya. Apabila beban-bebantersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-bebantersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:

Depreciation is computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 5 - 20 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan 10 - 20 Machineries and equipmentKendaraan dan alat berat 5 Transportation and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 5 Furnitures, fixtures and equipment

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from de-recognition of property and equipment is included in profit or loss in the year the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, if any, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 20 -

Aset Tetap Dalam Pembangunan Construction in Progress

Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property, plant and equipment account and depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.

k. Transaksi Sewa k. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung padapenggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Accounting Treatment as a Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.

Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are recognized in profit or loss.

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 20 -

Aset Tetap Dalam Pembangunan Construction in Progress

Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property, plant and equipment account and depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.

k. Transaksi Sewa k. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung padapenggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Accounting Treatment as a Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.

Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are recognized in profit or loss.

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 21 -

l. Saham Treasuri l. Treasury Stocks

Pada saat Perusahaan membeli kembali saham Perusahaan (saham treasuri), maka imbalan yang dibayarkan, termasuk biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung (bersih setelah pajak penghasilan), dikurangkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan sampai dengan saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Jika saham tersebut kemudian diterbitkan kembali, maka setiap imbalan yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya-biaya transaksi inkremental yang teratribusikan langsung dan dampak pajak penghasilan, dibukukan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan.

Where the Company purchases the Company’s equity share capital (treasury shares), the consideration paid, including any directly attributable incremental transaction costs (net of income taxes) is deducted from equity attributable to the Company’s equity holders until the shares are cancelled or reissued. Where such ordinary share are subsequently reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects, is included in equity attributable to the owners of the Company’s.

m. Biaya Emisi Efek Ekuitas m. Stock Issuance Costs

Biaya emisi efek ekuitas dikurangkan dari akun “Tambahan Modal Disetor” bagian yang berhubungan dengan proses penerbitan saham dan tidak diamortisasi.

Stock issuance costs are deducted from the “Additional paid-in capital” portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.

n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan n. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’srecoverable amount.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed in profit or loss to the extent that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 22 -

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.

Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkanpenjualan ekspor diakui sesuai persyaratan penjualan.

Revenues from local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while revenues from export sales are recognized in accordance with the terms of the sale.

Uang muka diterima akan diakui sebagai pendapatan pada saat pengiriman barang kepada pelanggan telah dilakukan.

Advances received will be recognized as revenue when the goods had been delivered to the customer.

Pendapatan Certified Emission Reduction(CER) akan diakui sebagai pendapatan padasaat Sertifikasi CER diperoleh dan diserahkan kepada pembeli.

Income from Certified Emission Reduction (CER) will be recognized as revenue when the buyer obtained the CER certification and delivered to buyer.

Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laba rugi secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in profit or loss on accrual basis using the effective interest rate method.

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.

Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (basis akrual).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part ofinterest expense for transaction costs directly attributable to financial liabilities.

p. Biaya Pinjaman p. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as expense in the period in which they are incurred.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 22 -

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui.

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.

Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkanpenjualan ekspor diakui sesuai persyaratan penjualan.

Revenues from local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while revenues from export sales are recognized in accordance with the terms of the sale.

Uang muka diterima akan diakui sebagai pendapatan pada saat pengiriman barang kepada pelanggan telah dilakukan.

Advances received will be recognized as revenue when the goods had been delivered to the customer.

Pendapatan Certified Emission Reduction(CER) akan diakui sebagai pendapatan padasaat Sertifikasi CER diperoleh dan diserahkan kepada pembeli.

Income from Certified Emission Reduction (CER) will be recognized as revenue when the buyer obtained the CER certification and delivered to buyer.

Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laba rugi secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in profit or loss on accrual basis using the effective interest rate method.

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.

Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (basis akrual).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part ofinterest expense for transaction costs directly attributable to financial liabilities.

p. Biaya Pinjaman p. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as expense in the period in which they are incurred.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 23 -

Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka entitas menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama tahun berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.

To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the entity determines the amount of borrowing costs eligible for capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings.

Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.

The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.

The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete.

q. Imbalan Kerja q. Employee Benefits

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi.

Short-term Employee Benefits Liability

Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statement of financial position and as an expense in profit or loss.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit.Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biayaliabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.

Long-term employee benefits liability

Long-term employee benefits liability represents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension and calculated using the Projected Unit Credit. Remeasurements arereflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur and not to be reclassified to profit or loss but reflected immediately in retained earnings. All other costs related to the defined-benefit plan are recognized in profit or loss.

r. Pajak Penghasilan r. Income Tax

Pajak Kini Current Tax

Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 24 -

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat dikompensasikan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences. Deferred tax assets are recognized and reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkanatau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (or tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if and only if, a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.

s. Laba Per Saham s. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing profit attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

t. Informasi Segmen t. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 24 -

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat dikompensasikan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences. Deferred tax assets are recognized and reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkanatau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (or tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if and only if, a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.

s. Laba Per Saham s. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing profit attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

t. Informasi Segmen t. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 25 -

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen

3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements:

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang palingsignifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Mata Uang Fungsional a. Functional Currency

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri.

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency of the foreign subsidiary.

Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.

The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.

b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

b. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 26 -

c. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan c. Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat aset keuangan Grup dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:

The carrying values of the Group’s financial assets categorized as loans and receivablesas of December 31, 2015 and 2014 follows:

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas 30.782 34.885 Cash Deposito berjangka 38.917 4.581 Time depositsPiutang usaha 919.096 523.316 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 3.766 3.248 Other accounts receivableAset lain-lain - setoran jaminan 232 222 Other assets - margin deposits

Jumlah 992.793 566.252 Total

d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into commercial vehicles leases. The Group has determined that these are finance leases since it has been granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 26 -

c. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan c. Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat aset keuangan Grup dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:

The carrying values of the Group’s financial assets categorized as loans and receivablesas of December 31, 2015 and 2014 follows:

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas 30.782 34.885 Cash Deposito berjangka 38.917 4.581 Time depositsPiutang usaha 919.096 523.316 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 3.766 3.248 Other accounts receivableAset lain-lain - setoran jaminan 232 222 Other assets - margin deposits

Jumlah 992.793 566.252 Total

d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into commercial vehicles leases. The Group has determined that these are finance leases since it has been granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 27 -

e. Pajak Penghasilan e. Income Taxes

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilaitercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 17.

The fair values of financial assets and financial liabilities are set out in Note 17.

b. Revaluasi Aset Tetap b. Revaluation of Property, Plant and Equipment

Grup mengukur mesin pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Grup memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2015.

The Group measures machinery at revalued amounts with changes in fair value being recognized in other comprehensive income. The Group engaged independent valuation specialists to determine fair value as of December 31, 2015.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 28 -

c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap c. Estimated Useful Life of Property, Plant and Equipment

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahandalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and property,plant and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.712.330 danRp 1.480.942 (Catatan 10).

There is no change in the estimated useful lives of property, plant and equipment during the year. The carrying value of property and equipment as of December 31, 2015and 2014 amounted to Rp 1,712,330 andRp 1,480,942, respectively (Note 10).

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan d. Impairment of Non-Financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014masing-masing adalah sebesar Rp 1.712.330dan Rp 1.480.942 (Catatan 10).

The carrying value of these assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 1,712,330 and Rp 1,480,942, respectively (Note 10).

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 29 -

e. Imbalan Kerja Jangka Panjang e. Long-term Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 27 danmencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembayaran imbalan dan memiliki jangka waktu yang mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

The determination of the long-term employeebenefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 27 andinclude, among others, rate of salary increase, and discount rate which is determined after giving consideration to interest rates of high-quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefits are to be paid and have terms of maturity approximating the terms of the related employee benefits liability. Actual results that differ from the Group’s assumptions are charged to comprehensive income and therefore, generally affect the recognized comprehensive income andrecorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing adalah sebesar Rp 30.780dan Rp 27.602 (Catatan 27).

As of December 31, 2015 and 2014,long-term employee benefits liabilityamounted to Rp 30,780 and Rp 27,602,respectively (Note 27).

4. Kas 4. Cash2015 2014

Kas Cash on handRupiah 7.502 10.899 RupiahMata Uang Asing (Catatan 34) 142 155 Foreign currencies (Note 34)

Jumlah - Kas 7.644 11.054 Total - Cash on hand

Bank - pihak ketiga Cash in banks - third partiesRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.055 13.849 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 5.196 3.658 PT Bank Central Asia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 2.150 718 PT Bank CIMB Niaga TbkLain-lain 731 1.812 Others

Jumlah 14.132 20.037 Subtotal

Mata Uang Asing (Catatan 34) Foreign currencies (Note 34)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.894 2.048 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 2.730 365 PT Bank CIMB Niaga TbkUnited Overseas Bank Ltd., Singapura 56 6 United Overseas Bank Ltd., SingaporePT Bank ICBC Indonesia - 54 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 149 PT Bank Internasional Indonesia TbkLain-lain 326 1.172 Others

Jumlah 9.006 3.794 SubtotalJumlah - Bank 23.138 23.831 Total - Cash in banks

Jumlah 30.782 34.885 Total

Suku bunga per tahun Interest rates per annum Rupiah 0,25% - 3,50% 0,50% - 6,25% RupiahMata uang asing 0,00% - 1,00% 0,00% - 1,00% Foreign currencies

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 30 -

5. Deposito Berjangka 5. Time Deposits

2015 2014

Dolar Amerika Serikat (Catatan 34) U.S. Dollar (Note 34)PT Bank Permata Tbk 26.806 2.703 PT Bank Permata TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 11.704 58 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 407 1.820 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 38.917 4.581 Subtotal

Deposito berjangka diatas digunakan sebagai jaminan atas Letters of Credit (L/C) yang dibuka pada bank yang bersangkutan (Catatan 12 dan 32).

These time deposits are used as collateral for Letters of Credit (L/C) which are issued by theaforementioned banks (Notes 12 and 32).

6. Piutang Usaha 6. Trade Accounts Receivable

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade accounts receivable are as follows:

a. Berdasarkan pelanggan a. By Debtor

2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 30) Related party (Note 30)PT Sungai Budi 800.728 432.471 PT Sungai Budi

Pihak ketiga Third partiesPT Sorini Towa 20.189 - PT Sorini TowaPT Kievit Indonesia 15.393 30.188 PT Kievit IndonesiaPT Heinz ABC Indonesia 13.569 5.124 PT Heinz ABC IndonesiaPT Tirta Investama 13.092 8.567 PT Tirta InvestamaPT Frisian Flag Indonesia 11.709 8.567 PT Frisian Flag IndonesiaPT Ultra Prima Abadi 4.910 5.057 PT Ultra Prima AbadiPT Mayora Indah Tbk 2.720 7.453 PT Mayora Indah TbkPT Torabika Eka Semesta - 3.684 PT Torabika Eka SemestaLain-lain (masing-masing dibawah

Rp 5.000) 36.786 22.205 Others (each below Rp 5,000)Jumlah 118.368 90.845 Total

Jumlah 919.096 523.316 Total

b. Berdasarkan Umur b. By Age

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh piutang usaha belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2015 and 2014, alltrade accounts receivable are not yet past due and unimpaired.

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currency

2015 2014

Rupiah 907.252 490.662 RupiahDolar Amerika Serikat (Catatan 34) 11.844 32.654 U.S. Dollar (Note 34)

Jumlah 919.096 523.316 Total

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 31 -

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that all the above receivables are collectible, thus no allowance for impairment was provided.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.

Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.

Piutang usaha Grup digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang (Catatan 12).

The Group’s trade accounts receivable are used as collateral for short-term bank loans and long-term bank loans (Note 12).

7. Persediaan 7. Inventories

Rincian persediaan adalah sebagai berikut: The details of inventories follows:

2015 2014

Barang jadi 169.254 79.274 Finished goods Barang dalam proses 20.059 26.960 Work-in-process Bahan baku 66.083 52.997 Raw materials Bahan tidak langsung 97.898 106.897 Indirect materials Barang dalam perjalanan 16.990 3.853 Goods-in-transit

Jumlah 370.284 269.981 Total

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.

Management believes that the carrying values of inventories as of December 31, 2015 and 2014had reflected the net realizable values of theinventories.

Persediaan Grup telah diasuransikan kepada pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 4 juta dan Rp 225.150 pada tanggal 31 Desember 2015, dansebesar US$ 3,5 juta dan Rp 240.150 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.

The Group’s inventories are insured with third party, against losses from fire, theft and other possible risks for US$ 4 million and Rp 225,150 as of December 31, 2015, andUS$ 3.50 million and Rp 240,150 as of December 31, 2014. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

8. Pajak Dibayar Dimuka 8. Prepaid Taxes

Merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dimiliki oleh entitas anak.

These represent Value Added Tax of the subsidiaries.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 32 -

9. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 9. Advances and Prepaid Expenses

Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

The details of advances and prepaid expenses follows:

2015 2014

Uang muka AdvancesPurchases of property, plant and

Pembelian aset tetap 95.486 110.167 equipment Pembelian bahan baku dan bahan Purchases of raw materials and indirect

tidak langsung 1.548 5.502 materialsLain-lain 11.406 18.307 OthersJumlah 108.440 133.976 Subtotal

Biaya dibayar dimuka Prepaid expensesSewa 11.676 11.146 RentAsuransi 2.057 2.807 InsuranceLain-lain 5.135 1.224 OthersJumlah 18.868 15.177 Subtotal

Jumlah 127.308 149.153 Total

10. Aset Tetap 10. Property, Plant and Equipment

EliminasiAkumulasi

Penyusutan/Accumulated Revaluasi/

1 Januari 2015/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Depreciation Revaluation 31 Desember 2015/January 1, 2015 Additions Deductions Reclassifications Elimination Increment December 31, 2015

Pemilikan langsung Direct acquisitionsNilai revaluasian Revaluation value

Mesin dan peralatan pabrik 1.703.141 55.562 - (361.960) (707.644) 129.898 818.997 Machineries and equipmentHarga perolehan At cost

Tanah 60.032 667 - (3.732) - - 56.967 LandBangunan dan prasarana 359.271 2.426 - 14.828 - - 376.525 Buildings and infrastructureMesin pembangkit listrik - - 333.640 333.640 Power plantKendaraan dan alat berat 144.781 4.577 - (9.152) - - 140.206 Transportation and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 17.342 2.575 - (393) - - 19.524 Furnitures, fixtures and equipment

Kendaraan sewa pembiayaan 71.216 303 - - - - 71.519 Leased vehicleAset tetap dalam pembangunan - Construction in progress

Bangunan dan prasarana 115.613 33.101 - (41.650) - - 107.064 Buildings and infrastructuresMesin dan peralatan 168.141 140.572 - (124.909) - - 183.804 Machineries and equipment

Jumlah 2.639.537 239.783 - (193.328) (707.644) 129.898 2.108.246 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationNilai revaluasian Revaluation value

Mesin dan peralatan 869.933 51.839 - (214.128) (707.644) - - Machineries and equipmentHarga perolehan At cost

Bangunan dan prasarana 143.227 11.417 - (22.331) - - 132.313 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan pengolahan Machineries and equipment

limbah - 24.607 85.033 109.640 sewage treatmentKendaraan dan alat berat 89.316 3.179 - (8.621) - - 83.874 Transportation and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 9.787 978 - (371) - - 10.394 Furnitures, fixtures and equipment

Kendaraan sewa pembiayaan 46.332 13.363 - - - - 59.695 Leased vehicle

Jumlah 1.158.595 105.383 - (160.418) (707.644) - 395.916 Total

Nilai Tercatat 1.480.942 1.712.330 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2015/Changes during 2015

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 32 -

9. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 9. Advances and Prepaid Expenses

Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

The details of advances and prepaid expenses follows:

2015 2014

Uang muka AdvancesPurchases of property, plant and

Pembelian aset tetap 95.486 110.167 equipment Pembelian bahan baku dan bahan Purchases of raw materials and indirect

tidak langsung 1.548 5.502 materialsLain-lain 11.406 18.307 OthersJumlah 108.440 133.976 Subtotal

Biaya dibayar dimuka Prepaid expensesSewa 11.676 11.146 RentAsuransi 2.057 2.807 InsuranceLain-lain 5.135 1.224 OthersJumlah 18.868 15.177 Subtotal

Jumlah 127.308 149.153 Total

10. Aset Tetap 10. Property, Plant and Equipment

EliminasiAkumulasi

Penyusutan/Accumulated Revaluasi/

1 Januari 2015/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Depreciation Revaluation 31 Desember 2015/January 1, 2015 Additions Deductions Reclassifications Elimination Increment December 31, 2015

Pemilikan langsung Direct acquisitionsNilai revaluasian Revaluation value

Mesin dan peralatan pabrik 1.703.141 55.562 - (361.960) (707.644) 129.898 818.997 Machineries and equipmentHarga perolehan At cost

Tanah 60.032 667 - (3.732) - - 56.967 LandBangunan dan prasarana 359.271 2.426 - 14.828 - - 376.525 Buildings and infrastructureMesin pembangkit listrik - - 333.640 333.640 Power plantKendaraan dan alat berat 144.781 4.577 - (9.152) - - 140.206 Transportation and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 17.342 2.575 - (393) - - 19.524 Furnitures, fixtures and equipment

Kendaraan sewa pembiayaan 71.216 303 - - - - 71.519 Leased vehicleAset tetap dalam pembangunan - Construction in progress

Bangunan dan prasarana 115.613 33.101 - (41.650) - - 107.064 Buildings and infrastructuresMesin dan peralatan 168.141 140.572 - (124.909) - - 183.804 Machineries and equipment

Jumlah 2.639.537 239.783 - (193.328) (707.644) 129.898 2.108.246 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationNilai revaluasian Revaluation value

Mesin dan peralatan 869.933 51.839 - (214.128) (707.644) - - Machineries and equipmentHarga perolehan At cost

Bangunan dan prasarana 143.227 11.417 - (22.331) - - 132.313 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan pengolahan Machineries and equipment

limbah - 24.607 85.033 109.640 sewage treatmentKendaraan dan alat berat 89.316 3.179 - (8.621) - - 83.874 Transportation and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 9.787 978 - (371) - - 10.394 Furnitures, fixtures and equipment

Kendaraan sewa pembiayaan 46.332 13.363 - - - - 59.695 Leased vehicle

Jumlah 1.158.595 105.383 - (160.418) (707.644) - 395.916 Total

Nilai Tercatat 1.480.942 1.712.330 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2015/Changes during 2015

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 33 -

Perubahan selama tahun 2014/

1 Januari 2014/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2014/January 1, 2014 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2014

Harga Perolehan At costPemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 52.617 28 (279) 7.666 60.032 LandBangunan dan prasarana 338.638 10.978 (2.506) 12.161 359.271 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan 1.581.144 100.297 (4.540) 26.240 1.703.141 Machineries and equipmentKendaraan dan alat berat 132.250 13.783 (1.252) - 144.781 Transportation and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 15.216 2.248 (122) - 17.342 Furnitures, fixtures and equipment

Kendaraan sewa pembiayaan 56.450 14.766 - - 71.216 Leased vehicleAset tetap dalam pembangunan Construction in progress

Bangunan dan prasarana 44.062 73.955 - (2.404) 115.613 Buildings and infrastructuresMesin dan peralatan 96.251 115.553 - (43.663) 168.141 Machineries and equipment

Jumlah 2.316.628 331.608 (8.699) - 2.639.537 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana 131.078 14.330 (2.181) - 143.227 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan 788.383 85.556 (4.006) - 869.933 Machineries and equipmentKendaraan dan alat berat 88.623 1.945 (1.252) - 89.316 Transportation and heavy equipmentPerabot dan peralatan kantor 8.818 1.091 (122) - 9.787 Furnitures, fixtures and equipment

Kendaraan sewa pembiayaan 27.920 18.412 - - 46.332 Leased vehicle

Jumlah 1.044.822 121.334 (7.561) - 1.158.595 Total

Nilai Tercatat 1.271.806 1.480.942 Net Book Value

Changes during 2014

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation is allocated as follows:

2015 2014

Beban pokok penjualan 97.939 111.042 Cost of salesBeban penjualan (Catatan 25) 6.022 5.766 Selling expenses (Note 25)Beban umum dan administrasi (Catatan 25) 1.422 4.526 General and administrative expenses (Note 25)

Jumlah 105.383 121.334 Total

Reklasifikasi selama tahun 2015 termasuk reklasifikasi aset tidak digunakan dalam operasi ke aset lain-lain dengan nilai buku sebesar Rp 32.911 (Catatan 11).

Reclassification during 2015 include certain property and equipment not being used in operations and with net book value of Rp 32,911(Note 11).

Grup melakukan revaluasi atas mesin berdasarkan laporan penilai dari KJPP Karmanto & Rekan dan KJPP Agus, Ali, Firdaus dan Rekan, penilai independen tanggal 25 Februari 2016 dan 7 Maret 2016, yang ditunjuk oleh Grup untuk melakukan penilaian kembaliatas mesin. Revaluasi mesin dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali sebesar Rp 689.099menghasilkan surplus revaluasi sebesar Rp 129.898. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi sebesar Rp 4.893 dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan ekuitas.

The Group performed revaluation of machinery based on the appraisal report of KJPP Karmanto & Rekan and KJPP Agus, Ali, Firdaus dan Rekan, independent valuers dated February 25, 2016 and March 7, 2016, which the Group has engaged to perform the revaluation of machinery. Revaluation of machineries with a carrying value before revaluation surplus amounting to Rp 689,099 revaluation gain amounting to Rp 129,898. Revaluation surplus after taking into account the final tax on revaluation surplus Rp 4,893 credited to the account “Other equity components” in the statement of changes in equity.

Bunga yang dikapitalisasi pada aset tetap dalam pembangunan masing-masing sebesar Rp 25.940 pada tahun 2015 dan Rp 8.404 padatahun 2014.

Interest capitalized to construction in progress amounted to Rp 25,940 in 2015 and Rp 8,404 in 2014.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 34 -

Selama tahun 2014, aset tetap dengan nilai tercatat sebesar Rp 1.138 dijual dengan harga Rp 3.000. Laba atas penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 1.862 diakui dalam laba rugi.

In 2014, property, plant and equipment with a net book value amounting to Rp 1,138, was sold amounting to Rp 3,000, respectively. Gain on sale of property, plant and equipment amounting to Rp 1,862 was recognized in the profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,aset tetap dengan nilai tercatat sebesarRp 1.174.738 dan Rp 919.583, digunakan sebagaijaminan atas utang bank jangka panjang(Catatan 12).

As of December 31, 2015 and 2014, certain property, plant and equipment with a total net book value of Rp 1,174,738 and Rp 919,583,respectively, are used as collaterals for long-term bank loans (Note 12).

Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jambi, Lampung, Solo dan Karawangdengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo antara tahun 2022 dan 2032.

The Group own several parcels of land located in Jambi, Lampung, Solo and Karawang with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) which will expire in 2022 to 2032.

Aset tetap Grup, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Dayin Mitra,pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar EUR 1,21 juta, US$ 66,80 juta dan Rp 1.113 pada tanggal 31 Desember 2015,dan EUR 2,42 juta, US$ 75,08 juta dan Rp 949.440 pada tanggal 31 Desember 2014.

The Group’s, property, plant and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Dayin Mitra, third party, against losses from fire and other risks, with insurance coverage of EUR 1.21 million, US$ 66.80 million and Rp 1,113as of December 31, 2015 and EUR 2.42 million,US$ 75.08 million and Rp 949.440 as ofDecember 31, 2014.

Rincian aset tetap dalam pembangunan padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalahsebagai berikut:

The details of construction in progress as of December 31, 2015 and 2014 follows:

Persentase Akumulasi Estimasi tanggalPenyelesaian/ Biaya/ Penyelesaian/

Lokasi/ Percentage of Accumulated EstimatedLocation Completion Costs Completion Date

%

Pabrik glukosa/ Lampung dan/and 67 - 73 93.734 Agustus 2017/glucose factories Surabaya August 2017

Mesin dan bangunan pabrik lainnya/machineries and other factory buildings Lampung 20 - 97 197.134 Maret 2016/March 2016

Jumlah/Total 290.868

2015

Persentase Akumulasi Estimasi tanggalPenyelesaian/ Biaya/ Penyelesaian/

Lokasi/ Percentage of Accumulated EstimatedLocation Completion Costs Completion Date

%

Pabrik glukosa/ Lampung dan/and September 2016/glucose factories Surabaya 50 - 55 152.682 September 2016

Pembangkit listrik/Power plants Lampung 96 79.856 Juni 2015/June 2015

Mesin dan bangunan pabrik lainnya/machineries and other factory buildings 20 - 95 51.216 Maret 2015/March 2015

Jumlah/Total 283.754

2014

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 35 -

Revaluasi mesin masih dalam proses untuk mendapatkan persetujuan dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak.

Revaluation of machineries is still in process to obtain the approval from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Directorate General of Taxes.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

As of December 31, 2015 and 2014, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property, plant and equipment.

11. Aset Lain-lain 11. Other Assets

2015 2014

Tagihan pajak penghasilan (Catatan 28): Estimated claims for tax refund (Note 28):Perusahaan The Company

Tahun 2015 18.081 - Year 2015Tahun 2014 2.342 2.342 Year 2014Tahun 2013 - 1.159 Year 2013

20.423 3.501

Entitas anak SubsidiariesTahun 2015 3.901 - Year 2015Tahun 2014 3.791 3.791 Year 2014

7.692 3.791

Jumlah 28.115 7.292 Subtotal

Lain-lain OthersAset tidak digunakan dalam operasi - bersih Assets not used in operations - net

(Catatan 10) 32.911 - (Note 10)Setoran jaminan 232 222 Guarantee deposits

Jumlah 33.143 222 Subtotal

Jumlah 61.258 7.514 Total

Pada tahun 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk pajak penghasilan Pasal 29 tahun 2013 sebesar Rp 955. Restitusi pajak ini diterima Perusahaan pada bulan Mei 2015.

In 2015, the Company received tax assessment letters on overpayment of income tax – article 29 year 2013 amounting to Rp 955. This tax refund was received by the Company in May 2015.

Pada tahun 2014, Perusahaan dan entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayaruntuk pajak penghasilan Pasal 29 tahun 2012 masing-masing sebesar Rp 14.333 dan Rp 778.Restitusi pajak ini diterima Perusahaan danentitas anak pada bulan April dan Juni 2014.

In 2014, the Company and its subsidiaries received tax assessment letters on overpayment of income tax – article 29 year 2012 amounting to Rp 14,333 and Rp 778, respectively. This tax refund was received by the Company and its subsidiaries in April and June 2014.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 36 -

12. Utang Bank 12. Bank Loans

2015 2014

Utang Bank Jangka Pendek Short-term Bank LoansRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 737.997 685.878 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat (Catatan 34) U.S. Dollar (Note 34)PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.632 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Permata Tbk 5.465 6.057 PT Bank Permata TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.738 2.232 PT Bank Mandiri (Persero) TbkJumlah 18.835 8.289 Subtotal

Jumlah 756.832 694.167 Total

Utang Bank Jangka Panjang Long-term Bank LoansRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 449.256 337.751 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 34) U.S. Dollar (Note 34)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 206.925 261.240 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 656.181 598.991 Total

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun (160.479) (123.134) Less current portion

Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktulebih dari satu tahun 495.702 475.857 Long-term portion

Suku bunga rata-rata per tahun Average interest rates per annumRupiah 9,00%-10,75% 10,50%-10,75% RupiahDolar Amerika Serikat 3,55%-5,70% 3,75%-5,75% U.S. Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

1. Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Mandiri adalah sebagai berikut:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

1. The loan facilities obtained by the Company from Mandiri consist of the following:

a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum Rp 345.575. Fasilitas kredit telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai31 Maret 2016.

a. Working Capital Loan Facility in 2010 with maximum amount of Rp 345,575. The term of this loan has been extended several times, the latest until March 31, 2016.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 342.420dan Rp 292.662.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 342,420 and Rp 292,662,respectively.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap pada tahun 2012 sebesar Rp 175.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu satu (1) tahun dan telah diperpanjang beberapa kali. Pada tahun2015, fasilitas ini menjadi Kredit Modal Kerja Non Revolving dengan jumlah maksimum menjadi Rp 289.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal31 Maret 2016.

b. Working Capital Loan Facility - Fixed Loan in 2012 with maximum amount of Rp 175,000. This facility has term of one (1) year and has been extended several times. In 2015, the loan facility becomes Non Revolving Working Capital with a maximum amount of Rp 289,000 and will be due on March 31, 2016.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 36 -

12. Utang Bank 12. Bank Loans

2015 2014

Utang Bank Jangka Pendek Short-term Bank LoansRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 737.997 685.878 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Dolar Amerika Serikat (Catatan 34) U.S. Dollar (Note 34)PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.632 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Permata Tbk 5.465 6.057 PT Bank Permata TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.738 2.232 PT Bank Mandiri (Persero) TbkJumlah 18.835 8.289 Subtotal

Jumlah 756.832 694.167 Total

Utang Bank Jangka Panjang Long-term Bank LoansRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 449.256 337.751 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 34) U.S. Dollar (Note 34)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 206.925 261.240 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 656.181 598.991 Total

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun (160.479) (123.134) Less current portion

Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktulebih dari satu tahun 495.702 475.857 Long-term portion

Suku bunga rata-rata per tahun Average interest rates per annumRupiah 9,00%-10,75% 10,50%-10,75% RupiahDolar Amerika Serikat 3,55%-5,70% 3,75%-5,75% U.S. Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

1. Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Mandiri adalah sebagai berikut:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

1. The loan facilities obtained by the Company from Mandiri consist of the following:

a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum Rp 345.575. Fasilitas kredit telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai31 Maret 2016.

a. Working Capital Loan Facility in 2010 with maximum amount of Rp 345,575. The term of this loan has been extended several times, the latest until March 31, 2016.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 342.420dan Rp 292.662.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 342,420 and Rp 292,662,respectively.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap pada tahun 2012 sebesar Rp 175.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu satu (1) tahun dan telah diperpanjang beberapa kali. Pada tahun2015, fasilitas ini menjadi Kredit Modal Kerja Non Revolving dengan jumlah maksimum menjadi Rp 289.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal31 Maret 2016.

b. Working Capital Loan Facility - Fixed Loan in 2012 with maximum amount of Rp 175,000. This facility has term of one (1) year and has been extended several times. In 2015, the loan facility becomes Non Revolving Working Capital with a maximum amount of Rp 289,000 and will be due on March 31, 2016.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 37 -

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 289.000.

As of December 31, 2015 and 2014,the outstanding loans amounted to Rp 289,000.

c. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2012, dengan jumlah maksimum sebesar Rp 23.400 yang jatuh tempo tanggal 23 September 2018. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) di daerah Buyut Ilir dan Menggala.

c. Investment loan Facility in 2012 for maximum amount of Rp 23,400 and with a term until September 23, 2018. The purpose of the loan is to finance the construction of Bio Gas Power Plant (PLTBG) in Buyut Ilir and Menggala.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 9.009 dan Rp 10.503.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted toRp 9,009 and Rp 10,503, respectively.

d. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2011 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 32 juta yang jatuh tempo tanggal 23 Juni 2018. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG) di daerah Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang dan Way Abung.

d. Investment loan facility in 2011 for maximum amount of US$ 32 million and with a term until June 23, 2018. The purpose of the loan is to finance Bio Gas Power Plant (PLTBG) in Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang and Way Abung.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar US$ 15 jutadan US$ 21 juta.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to US$ 15 million and US$ 21 million,respectively.

e. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 86.000 yang jatuh tempo tanggal 31 Desember 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik glukosa yang berlokasi di Lampung.

e. Investment loan facility in 2010 with a maximum amount of Rp 86,000, and with a term until December 31, 2016. The purpose of the loan is to finance the building of a glucose factory, which is located in Lampung.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 17.000 danRp 33.000.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 17,000 and Rp 33,000,respectively.

f. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 35.700 yang jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2018. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik tepung tapioka yang berlokasi di Madiun.

f. Investment loan facility in 2014 with a maximum amount of Rp 35,700, and with a term until December 23, 2018. The purpose of the loan is to finance the building of a tapioca starch factory, which is located in Madiun.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 25.700 dan Rp 32.700.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted toRp 25,700 and Rp 32,700.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 38 -

g. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 227.000 yang jatuh tempo pada tanggal 20 Mei 2021. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik sweetener yang berlokasi di Lampung dan Surabaya.

g. Investment loan facility in 2014 with a maximum amount of Rp 227,000, and with a term until May 20, 2021. The purpose of the loan is to finance the building of sweetener factories, which is located in Lampung and Surabaya.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 165.700.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 165,700.

h. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2015 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 160.000 yang jatuh tempo pada bulan Nopember 2020. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan PLTU yang berlokasi di Lampung dan pembiayaan pabrik tapioka di Makassar.

h. Investment loan facility in 2015 with a maximum amount of Ro 160,000, and with a term until November, 2020. The purpose of the loan is to finance the power plant which is located in Lampung and to finance the plant of tapioca which is located in Makassar.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 160.000.

As of December 31, 2015, outstanding loans amounted to Rp 160,000.

i. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam bentuk Import General Facility (IGF) dalam bentuk L/C atau SKBDN, Trust Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Garansi serta Supply Chain Financing denganjumlah maksimum US$ 10 juta. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 31 Maret 2016. Fasilitas ini digunakan dalam rangka pembelian bahan baku dan barang modal kerja lainnya baik impor dan lokal. Fasilitas tersebut dapat digunakan juga di entitas anak. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 5% dari nilai L/C yang diterbitkan.

i. Non Cash Loan Facility in form of Import General Facility (IGF) in the form of L/C or SKBDN, Trus Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Guarantee and Suppy Chain Financing (SCF) with total maximum of US$ 10 million. This facility has been extended several times, latest extention will mature on March 31, 2016. This facility is used to finance the purchases of raw materials and others working capital in import or local. This facility can be used in the subsidiaries. The Company is required to place a 5% cash margin from the value of L/C which is issued.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 5% -10% dari nilai setiap L/C yang dibuka.

The loan is secured by trade accounts receivables, inventories (Notes 6 and 7) and a 5% -10% cash margin of each L/C issued.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai L/C yang dibuka adalah sebesarUS$ 6,11 juta, sedangkan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 0,18 jutauntuk fasilitas tunai, sedangkan untuk fasilitas non tunai adalah dalam bentuk L/C yang dibuka sebesar US$ 2,93 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,15 juta (Catatan 5).

As of December 31, 2015, L/C issued amounted to to US$ 6.11 million, while, as of December 31, 2014, outstanding loan amounted to US$ 0.18 million for cash loan, while, for non cash loan in form of L/C issued amounted to to US$ 2.93 million with cash margin amounted to US$ 0.15 million (Note 5).

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 38 -

g. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 227.000 yang jatuh tempo pada tanggal 20 Mei 2021. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik sweetener yang berlokasi di Lampung dan Surabaya.

g. Investment loan facility in 2014 with a maximum amount of Rp 227,000, and with a term until May 20, 2021. The purpose of the loan is to finance the building of sweetener factories, which is located in Lampung and Surabaya.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 165.700.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 165,700.

h. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2015 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 160.000 yang jatuh tempo pada bulan Nopember 2020. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan PLTU yang berlokasi di Lampung dan pembiayaan pabrik tapioka di Makassar.

h. Investment loan facility in 2015 with a maximum amount of Ro 160,000, and with a term until November, 2020. The purpose of the loan is to finance the power plant which is located in Lampung and to finance the plant of tapioca which is located in Makassar.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 160.000.

As of December 31, 2015, outstanding loans amounted to Rp 160,000.

i. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam bentuk Import General Facility (IGF) dalam bentuk L/C atau SKBDN, Trust Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Garansi serta Supply Chain Financing denganjumlah maksimum US$ 10 juta. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 31 Maret 2016. Fasilitas ini digunakan dalam rangka pembelian bahan baku dan barang modal kerja lainnya baik impor dan lokal. Fasilitas tersebut dapat digunakan juga di entitas anak. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 5% dari nilai L/C yang diterbitkan.

i. Non Cash Loan Facility in form of Import General Facility (IGF) in the form of L/C or SKBDN, Trus Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Guarantee and Suppy Chain Financing (SCF) with total maximum of US$ 10 million. This facility has been extended several times, latest extention will mature on March 31, 2016. This facility is used to finance the purchases of raw materials and others working capital in import or local. This facility can be used in the subsidiaries. The Company is required to place a 5% cash margin from the value of L/C which is issued.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 5% -10% dari nilai setiap L/C yang dibuka.

The loan is secured by trade accounts receivables, inventories (Notes 6 and 7) and a 5% -10% cash margin of each L/C issued.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai L/C yang dibuka adalah sebesarUS$ 6,11 juta, sedangkan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar US$ 0,18 jutauntuk fasilitas tunai, sedangkan untuk fasilitas non tunai adalah dalam bentuk L/C yang dibuka sebesar US$ 2,93 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,15 juta (Catatan 5).

As of December 31, 2015, L/C issued amounted to to US$ 6.11 million, while, as of December 31, 2014, outstanding loan amounted to US$ 0.18 million for cash loan, while, for non cash loan in form of L/C issued amounted to to US$ 2.93 million with cash margin amounted to US$ 0.15 million (Note 5).

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 39 -

Fasilitas fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari Mandiri dijamin dengan aset Perusahaan berupa piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan, mesin dan peralatan tertentu (Catatan 6, 7 dan 10).

All loan facilities obtained by the Company from Mandiri are secured with the Company’s trade accounts receivable, inventories, land, building, certain machineries and equipment (Notes 6, 7 and 10).

2. ABB, entitas anak, memperoleh fasilitaskredit Mandiri sebagai berikut:

2. ABB, a subsidiary, obtained loan facilities from Mandiri as follow:

a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)sebesar maksimum Rp 87.000.Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dimana pada perpanjangan terakhir tanggal 19 Maret 2013, fasilitas ini diturunkan menjadi Rp 47.000 dengan jatuh tempo sampai tanggal 31 Maret 2016.

a. Working capital facility from Mandiri for a maximum limit of Rp 87,000. The facility has been extended several times, the latest was on March 19, 2013 where this facility is reduced to Rp 47,000 and the maturity date is until March 31, 2016.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 42.636 danRp 42.651.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 42,636 and Rp 42,651, respectively.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap pada tahun 2013 sebesar Rp 40.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu satu (1) tahun dan telah diperpanjang beberapa kali. Pada tahun 2014, fasilitas ini menjadi Kredit Modal Kerja Non Revolving dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2016.

b. Working Capital Loan Facility - Fixed Loan in 2013 with maximum amount of Rp 40,000. This facility has term of one (1) year and has been extended several times. In 2014, the loan facility becomes Non Revolving Working Capital and will mature on March 31, 2016.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 40.000.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 40,000.

c. Fasilitas Non Cash Loan (NCL) dalam bentuk Import General Facility (IGF) dalam bentuk L/C atau SKBDN, Trust Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Garansi serta Supply Chain Financing merupakan fasilitas bersama dengan Perusahaan.

c. Non Cash Loan Facility in form of Import General Facility (IGF) in the form of L/C or SKBDN, Trus Receipt, Acceptance Inward Documentary Collection, Bank Guarantee and Suppy Chain Financing (SCF) is share facility with the Company.

Saldo pinjaman pada tanggal31 Desember 2015 adalah sebesarRp 7.738 juta dalam bentuk fasilitas TR.

As of December 31, 2015, outstanding loan amounted to Rp 7,738 million in the form TR facility.

d. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum Rp 60.000 yang jatuh tempo 23 Desember 2019. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan aset ABB berupa pabrik yang berlokasi di Karawang.

d. Investment loan facility in 2014 with a maximum amount of Rp 60,000, and with a term until December 23, 2019. The purpose of the loan is to finance ABB’s assets in form of the existing factory building which is located in Karawang.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 40 -

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 48.000 danRp 60.000.

As of December 31, 2015 and 2014, outstanding loans amounted to Rp 48,000 and Rp 60,000,respectively.

Seluruh fasilitas kredit yang diterima ABB dari Mandiri dijamin dengan piutang, persediaan, aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik, peralatan dan kendaraan milik ABB (Catatan 6, 7 dan 10).

All loan facilities obtained by ABB from Mandiri is secured by receivables, inventories, property, plant and equipment in form of land, factory building, equipment and vehicles owned by ABB (Notes 6, 7 and 10).

3. Fasilitas kredit yang diterima BLCT, entitas anak, dari Mandiri adalah sebagai berikut:

3. The loan facilities received by BLCT, a subsidiary, from Mandiri consist of the following:

a. Fasilitas kredit modal kerja pada tahun 2013 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.100. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 24 September 2016.

a. Working capital credit facility in 2013 with maximum limit of Rp 10,100. The loan matures on September 24, 2016.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 9.941 danRp 7.565.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 9,941 and Rp 7,565.

b. Fasilitas Kredit Modal Kerja Non Revolving (KMK NR) pada tahun 2014 dengan jumlah maksimum sebesarRp 14.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 24 September 2016.

b. Non Revolving Working Capital facility in 2014 with maximum limit of Rp 14,000. The loan matures on September 24, 2016.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 14.000.

As of December 31, 2015, outstanding loans amounted to Rp 14,000.

c. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tahun 2010 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 56.105 dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan pabrik glukosa di Solo.

c. Investment Loan Facility with maximum limit of Rp 56,105 and will mature onJune 30, 2017. This facility is used to finance the construction of glucose factory in Solo.

Saldo pinjaman pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 23.847 danRp 35.848.

As of December 31, 2015 and 2014,outstanding loans amounted to Rp 23,847 and Rp 35,848, respectively.

Semua fasilitas kredit dari Mandiri yang diperoleh BLCT dijamin dengan piutang,persediaan, tanah, bangunan, mesin danperalatan milik BLCT (Catatan 6, 7 dan 10).

All loan facilities obtained by BLCT from Mandiri are secured by receivables, inventories, land, building, machineries and equipment owned by BLCT (Notes 6, 7 and 10).

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 41 -

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dan SKBDN dengan limit maksimum sebesar US$ 20 juta. Fasilitas tersebut dapat digunakan juga dalam bentuk Post Import Financing (PIF) maksimum sebesar US$ 10 juta. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 2 Juli 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian barang jadi, bahan bakar, mesin serta suku cadang. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang diterbitkan.

The Company obtained an L/C Import facility and SKBDN amounted to US$ 20 million. This facility can be used also in the form of Post Import Financing Facility (PIF) amounted to Rp US$ 10 million. This facility has been extended several times, latest extention is until July 2, 2016. This facility is used to finance the purchases of finished good, fuel, machine and spareparts. The Company is required to place a 10% cash margin from the value of L/C which is issued.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka(Catatan 5).

The loan is secured by trade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash margin of each L/C issued (Note 5).

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar US$ 0,39 juta danUS$ 0,49 juta untuk fasilitas PIF. Sedangkan saldo pinjaman non tunai dalam bentuk L/C yang dibuka masing-masing sebesar US$ 19,43 juta dengan marjin tunai sebesar US$ 1,94 juta pada tanggal 31 Desember 2015, serta sebesar US$ 2,18 juta dengan marjin tunai sebesar US$ 0,22 juta pada tanggal 31 Desember 2014.

As of December 31, 2015 and 2014, outstanding loans amounted to US$ 0.39 million and US$ 0.49 million for PIF loan. While, for non cash loan in form of L/C issued amounted to to US$ 19.43million with cash margin amounted to US$ 1.94 million as of December 31, 2014, and amounted to US$ 2.18 million with cash margin amounted to US$ 0.22 million as of December 31, 2014.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 20 juta (sublimit Trust Receipt atau TR sebesar US$ 10 juta) dari CIMB. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan 9 Juni 2016. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan bakar dan mesin yang dapat digunakan dalam mata uang US$ dan Rupiah.Fasilitas tersebut dapat digunakan juga di entitas anak.

The Company obtained Letters of Credit (L/C) Facility from CIMB, with a maximum amount of US$ 20 million (sublimit Trust Receipt or TR amounted US$10 million). The facility has been extended several time, latest extention on June 9, 2016. This facility is used for the purpose of purchasing raw materials, fuel and engines which can be utilized in US$ and Rupiah currencies. This facility can be used in the subsidiaries.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan (Catatan 6 dan 7) serta marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang dibuka (Catatan 5).

The loan is secured by rade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash margin of each L/C issued (Note 5).

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015adalah sebesar US$ 0,41 juta untuk fasilitas TR. Sedangkan saldo pinjaman non tunai dalam bentuk L/C yang dibuka masing-masing sebesar US$ 16,94 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,85 juta pada tanggal 31 Desember 2015,serta US$ 0,09 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,01 juta pada tanggal 31 Desember 2014 (Catatan 5).

As of December 31, 2015, outstanding loans amounted to US$ 0.41 million for TR facility.While, for non cash loan in form of L/C issued amounting to US$ 16.94 million with cash margin amounting to US$ 0.85 million as of December 31, 2015, and US$ 0.09 million with cash margin amounted to US$ 0.01 million as of December 31, 2014 (Note 5).

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 41 -

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dan SKBDN dengan limit maksimum sebesar US$ 20 juta. Fasilitas tersebut dapat digunakan juga dalam bentuk Post Import Financing (PIF) maksimum sebesar US$ 10 juta. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 2 Juli 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian barang jadi, bahan bakar, mesin serta suku cadang. Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang diterbitkan.

The Company obtained an L/C Import facility and SKBDN amounted to US$ 20 million. This facility can be used also in the form of Post Import Financing Facility (PIF) amounted to Rp US$ 10 million. This facility has been extended several times, latest extention is until July 2, 2016. This facility is used to finance the purchases of finished good, fuel, machine and spareparts. The Company is required to place a 10% cash margin from the value of L/C which is issued.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan (Catatan 6 dan 7) dan marjin tunai sebesar 10% dari nilai setiap L/C yang dibuka(Catatan 5).

The loan is secured by trade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash margin of each L/C issued (Note 5).

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar US$ 0,39 juta danUS$ 0,49 juta untuk fasilitas PIF. Sedangkan saldo pinjaman non tunai dalam bentuk L/C yang dibuka masing-masing sebesar US$ 19,43 juta dengan marjin tunai sebesar US$ 1,94 juta pada tanggal 31 Desember 2015, serta sebesar US$ 2,18 juta dengan marjin tunai sebesar US$ 0,22 juta pada tanggal 31 Desember 2014.

As of December 31, 2015 and 2014, outstanding loans amounted to US$ 0.39 million and US$ 0.49 million for PIF loan. While, for non cash loan in form of L/C issued amounted to to US$ 19.43million with cash margin amounted to US$ 1.94 million as of December 31, 2014, and amounted to US$ 2.18 million with cash margin amounted to US$ 0.22 million as of December 31, 2014.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 20 juta (sublimit Trust Receipt atau TR sebesar US$ 10 juta) dari CIMB. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan 9 Juni 2016. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan bakar dan mesin yang dapat digunakan dalam mata uang US$ dan Rupiah.Fasilitas tersebut dapat digunakan juga di entitas anak.

The Company obtained Letters of Credit (L/C) Facility from CIMB, with a maximum amount of US$ 20 million (sublimit Trust Receipt or TR amounted US$10 million). The facility has been extended several time, latest extention on June 9, 2016. This facility is used for the purpose of purchasing raw materials, fuel and engines which can be utilized in US$ and Rupiah currencies. This facility can be used in the subsidiaries.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan (Catatan 6 dan 7) serta marjin tunai sebesar 10% dari nilai L/C yang dibuka (Catatan 5).

The loan is secured by rade accounts receivable, inventories (Notes 6 and 7) and a 10% cash margin of each L/C issued (Note 5).

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015adalah sebesar US$ 0,41 juta untuk fasilitas TR. Sedangkan saldo pinjaman non tunai dalam bentuk L/C yang dibuka masing-masing sebesar US$ 16,94 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,85 juta pada tanggal 31 Desember 2015,serta US$ 0,09 juta dan dengan marjin tunai sebesar US$ 0,01 juta pada tanggal 31 Desember 2014 (Catatan 5).

As of December 31, 2015, outstanding loans amounted to US$ 0.41 million for TR facility.While, for non cash loan in form of L/C issued amounting to US$ 16.94 million with cash margin amounting to US$ 0.85 million as of December 31, 2015, and US$ 0.09 million with cash margin amounted to US$ 0.01 million as of December 31, 2014 (Note 5).

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 42 -

13. Utang Usaha 13. Trade Accounts Payable

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade accounts payable are as follows:

a. Berdasarkan pelanggan a. By Debtor2015 2014

Pihak berelasi (Catatan 30) Related parties (Note 30)PT Tunas Baru Lampung Tbk 3.034 131 PT Tunas Baru Lampung TbkLain-lain - 3.443 Others (below Rp 1,000 million each)Jumlah 3.034 3.574 Subtotal

Pihak ketiga 534.189 94.041 Third parties

Jumlah 537.223 97.615 Total

b. Berdasarkan Mata Uang b. By Currency2015 2014

Rupiah 31.735 40.410 RupiahMata Uang Asing (Catatan 34) 505.488 57.205 Foreign currencies (Note 34)

Jumlah 537.223 97.615 Total

14. Utang Pajak 14. Taxes Payable

2015 2014

Pajak penghasilan badan (Catatan 28) 6 5 Corporate income tax (Note 28)Pajak Penghasilan: Income tax:

Pasal 4 (2) 835 1.177 Article 4 (2)Pasal 15 - 6 Article 15 Pasal 21 599 3.078 Article 21 Pasal 23 86 56 Article 23 Pasal 25 23 5 Article 25

Pajak Pertambahan Nilai - bersih 10.289 145 Value Added Tax - net

Jumlah 11.838 4.472 Total

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.

The filed tax returns are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures’ the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced to five (5) years, subject to certain exceptions, in accordance with provisions of the Law.

15. Beban Akrual 15. Accrued Expenses2015 2014

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 6.861 6.472 Salaries, wages and other benefitsListrik, air dan telepon 2.187 4.476 Electricity, water and telephoneBunga 2.404 2.480 InterestAsuransi 4.415 80 InsuranceLain-lain 1.382 1.603 Others

Jumlah 17.249 15.111 Total

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 43 -

16. Liabilitas Sewa Pembiayaan 16. Lease Liabilities

Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa antara Grup dengan PT Dipo Star Finance, PT Mandiri Tunas Finance, Mitsui Finance, PT BII Finance Center, PT Toyota Astra Finance dan PT Itochu Finance:

The following are the future minimum lease payment based on the lease agreement between the Group and PT Dipo Star Finance, PT Mandiri Tunas Finance, Mitsui Finance, PT BII Finance Center, PT Toyota Astra Finance dan PT Itochu Finance:

2015 2014

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: Payments due in:2015 - 12.221 20152016 8.887 8.602 20162017 1.018 929 20172018 13 - 2018

Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum 9.918 21.752 Total minimum lease paymentsBunga (1.691) (3.174) InterestNilai sekarang pembayaran sewa

pembiayaan minimum 8.227 18.578 Present value of minimum lease paymentsBagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun (7.371) (10.501) Less current portion

Bagian utang jangka panjang 856 8.077 Long-term portion

Grup memperoleh kendaraan dan alat berat melalui sewa pembiayaan. Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun, dengan suku bunga 3,50% - 6,50% per tahun dan 3,60% - 6,26% per tahun pada tahun 2015 dan 2014.

Liabilitas sewa pembiayaan tersebut dijamin dengan aset sewaan yang disewa (Catatan 10).

The Group acquired vehicles and heavy equipment through finance lease. These liabilities have a term of three (3) years with interest rate per annum of 3.50% - 6.50% and 3.60% - 6.26%in 2015 and 2014, respectively.

The finance lease liabilities are secured with the related leased assets (Note 10).

17. Pengukuran Nilai Wajar 17. Fair Value Measurement

Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset dan liabilitas tertentu Grup:

The following table provides the fair value measurement of the Group’s certain assets and liabilities:

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014:

Input signifikanyang tidak

Input signifikan dapatHarga kuotasian yang dapat diobservasi dalam pasar aktif/ di observasi (Level 3)/

(Level 1)/ (Level 2)/ Significant Quoted prices Significant unobservable

Nilai Tercatat/ in active markets observable inputs inputsCarrying Values (Level 1) (Level 2) (Level 3)

Aset yang diukur pada nilai wajar: Assets measured at fair value:Aset tetap dengan model revaluasi Revalued property, plant and equipment

Mesin (Catatan 10) 818.997 - - 818.997 Machinery (Note 10)

Liabilitas yang nilai wajarnya disajikan Liabilities for which fair values are disclosed: Utang Bank jangka panjang (bagian jangka pendek Bank loans (including current

dan bagian jangka panjang) 656.181 - 656.181 - and noncurrent portion)Liabilitas sewa pembiayaan Lease liabilities

(bagian jangka pendek dan bagian jangka panjang 8.227 - 8.227 - (including current and noncurrent portion)

Fair value measurement using:

31 Desember 2015/December 31, 2015Pengukuran nilai wajar menggunakan

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 44 -

Nilai Tercatat/ Carrying Amounts

Estimasi Nilai Wajar/Estimated

Fair Values

Liabilitas yang Nilai Wajarnya Disajikan: Liabilities for which Fair Values are Disclosed:Pinjaman jangka panjang

(termasuk jangka pendek dan Long-term loansjangka panjang) 598.991 598.991 (including current and non-current)

Liabilitas sewa pembiayaan(termasuk jangka pendek dan Lease liabilitiesjangka panjang) 18.578 18.578 (including current and non-current)

2014

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Lebel 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 2. Nilai wajar liabilitas Grup dalam hirarki level 2 diestimasi berdasarkan analisa arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined by using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2. Instruments included in Level 2. The fair value of the Group’s obligations in the hierarcy Level 2 is estimated based on discounted cash flow analysis using market interest rates.

Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3. Nilai wajar aset tetap diestimasi menggunakan metode pasar pembanding dengan faktor penyesuaian yang relevan.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. The fair value of fixed assets is estimated using the market method of comparison with the relevant adjustment factors.

18. Kepentingan Nonpengendali 18. Non-Controlling Interests

Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan rugi (laba) entitas anak adalah sebagaiberikut:

The details of noncontrolling interests in net assets and net loss (income) of subsidiaries are as follows:

Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/ Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/Net Assets Comprehensive Income Net Assets Comprehensive Income

PT Associated British Budi 77.169 1.531 75.638 491 PT Budi Lumbung Ciptatani 9 1 8 1

Jumlah/Total 77.178 1.532 75.646 492

2015 (As restated - Note 36)

2014(Disajikan kembali - Catatan 36)/

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 45 -

19. Modal Saham 19. Capital Stock

Susunan kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

The share ownership in the Company is as follows:

Persentase Jumlah ModalKepemilikan/ Disetor/

Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-upNumber of Shares Ownership Capital Stock

%

PT Sungai Budi 1.126.296.998 25,04 140.787PT Budi Delta Swakarya 1.126.271.833 25,03 140.784Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/

Public (each less than 5%) 2.111.948.531 46,94 263.994

4.364.517.362 97,01 545.565Saham treasuri/Treasury Stock 134.480.000 2,99 16.810

Jumlah/Total 4.498.997.362 100,00 562.375

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders

2015

Persentase Jumlah ModalKepemilikan/ Disetor/

Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-upNumber of Shares Ownership Capital Stock

%

PT Sungai Budi 1.076.296.998 26,26 134.537PT Budi Delta Swakarya 1.083.143.833 26,42 135.393Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/

Public (each less than 5%) 1.805.076.531 44,04 225.635

3.964.517.362 96,72 495.565Saham treasuri/Treasury Stock 134.480.000 3,28 16.810

Jumlah/Total 4.098.997.362 100,00 512.375

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders

2014

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 5 Juni 2015 yang didokumentasikan dalam Akta No.12 tanggal 5 Juni 2015 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan cara mengeluarkan saham masing-masing bernilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 400.000.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) atau Rp 50.000.Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0936691.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 8 Juni 2015.

Based on the Extraordinary Stockholders’ Meeting held on June 5, 2015 which has been documented in Deed No.12 dated June 5, 2015of Antoni Halim, S.H., a public notary inJakarta, the stockholders approve theCompany’s plan to increase the capital without Right Issue (pre-emptive rights) by issuing shares with nominal amount of Rp 125 (in full Rupiah amount) per share totaling to 400,000,000 shares with exercise price of Rp 125 (in full Rupiah amount) per share or totaling to Rp 50,000. The changes of the Company’s Articles of Association has been approved by Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Letter No. AHU- 0936691.AH.01.02.Year2015 dated June 8, 2015.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 44 -

Nilai Tercatat/ Carrying Amounts

Estimasi Nilai Wajar/Estimated

Fair Values

Liabilitas yang Nilai Wajarnya Disajikan: Liabilities for which Fair Values are Disclosed:Pinjaman jangka panjang

(termasuk jangka pendek dan Long-term loansjangka panjang) 598.991 598.991 (including current and non-current)

Liabilitas sewa pembiayaan(termasuk jangka pendek dan Lease liabilitiesjangka panjang) 18.578 18.578 (including current and non-current)

2014

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Lebel 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 2. Nilai wajar liabilitas Grup dalam hirarki level 2 diestimasi berdasarkan analisa arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined by using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on entity’s specific estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2. Instruments included in Level 2. The fair value of the Group’s obligations in the hierarcy Level 2 is estimated based on discounted cash flow analysis using market interest rates.

Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3. Nilai wajar aset tetap diestimasi menggunakan metode pasar pembanding dengan faktor penyesuaian yang relevan.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. The fair value of fixed assets is estimated using the market method of comparison with the relevant adjustment factors.

18. Kepentingan Nonpengendali 18. Non-Controlling Interests

Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan rugi (laba) entitas anak adalah sebagaiberikut:

The details of noncontrolling interests in net assets and net loss (income) of subsidiaries are as follows:

Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/ Aset Bersih/ Rugi (Laba) Bersih/Net Assets Comprehensive Income Net Assets Comprehensive Income

PT Associated British Budi 77.169 1.531 75.638 491 PT Budi Lumbung Ciptatani 9 1 8 1

Jumlah/Total 77.178 1.532 75.646 492

2015 (As restated - Note 36)

2014(Disajikan kembali - Catatan 36)/

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 45 -

19. Modal Saham 19. Capital Stock

Susunan kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

The share ownership in the Company is as follows:

Persentase Jumlah ModalKepemilikan/ Disetor/

Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-upNumber of Shares Ownership Capital Stock

%

PT Sungai Budi 1.126.296.998 25,04 140.787PT Budi Delta Swakarya 1.126.271.833 25,03 140.784Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/

Public (each less than 5%) 2.111.948.531 46,94 263.994

4.364.517.362 97,01 545.565Saham treasuri/Treasury Stock 134.480.000 2,99 16.810

Jumlah/Total 4.498.997.362 100,00 562.375

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders

2015

Persentase Jumlah ModalKepemilikan/ Disetor/

Jumlah Saham/ Percentage of Total Paid-upNumber of Shares Ownership Capital Stock

%

PT Sungai Budi 1.076.296.998 26,26 134.537PT Budi Delta Swakarya 1.083.143.833 26,42 135.393Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/

Public (each less than 5%) 1.805.076.531 44,04 225.635

3.964.517.362 96,72 495.565Saham treasuri/Treasury Stock 134.480.000 3,28 16.810

Jumlah/Total 4.098.997.362 100,00 512.375

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholders

2014

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 5 Juni 2015 yang didokumentasikan dalam Akta No.12 tanggal 5 Juni 2015 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penambahan modal tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan cara mengeluarkan saham masing-masing bernilai nominal Rp 125 (dalam Rupiah penuh) per saham sebanyak 400.000.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 (dalam Rupiah penuh) atau Rp 50.000.Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0936691.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 8 Juni 2015.

Based on the Extraordinary Stockholders’ Meeting held on June 5, 2015 which has been documented in Deed No.12 dated June 5, 2015of Antoni Halim, S.H., a public notary inJakarta, the stockholders approve theCompany’s plan to increase the capital without Right Issue (pre-emptive rights) by issuing shares with nominal amount of Rp 125 (in full Rupiah amount) per share totaling to 400,000,000 shares with exercise price of Rp 125 (in full Rupiah amount) per share or totaling to Rp 50,000. The changes of the Company’s Articles of Association has been approved by Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Letter No. AHU- 0936691.AH.01.02.Year2015 dated June 8, 2015.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 46 -

Perusahaan telah menerima setoran modal tersebut pada tanggal 23 Juni 2015.

The Company has received the paid-up capital on June 23, 2015

Manajemen Permodalan Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalamrangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.

Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan kas dan deposito berjangka yang dijaminkan.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by total capital. The Group’s capital structure consists of equity and loans received reduced by cash and restricted time deposits.

Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Ratio of net debt to equity as of December 31, 2015 and 2014 follows:

2015 2014

Jumlah utang berbunga 1.421.240 1.311.736 Total interest bearing borrowingsDikurangi kas dan deposito berjangka 69.699 39.466 Less cash and time depositsUtang bersih 1.351.541 1.272.270 Net debt

Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owner kepada pemilik entitas induk 1.028.073 833.285 of the Company

Rasio utang bersih terhadap modal 131,46% 152,68% Net Debt-to-Equity Ratio

20. Saham Treasuri 20. Treasury Stock

Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. XI.B.2) sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

On June 19, 2008, the Company’s stockholdersapproved to repurchase the shares which have been issued by the Company (Buy-Back) andhave been registered in the Indonesian Stock Exchange (Bapepam and LK (currently OJK)Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of the total subscribed and fully-paid capital.

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK(sekarang OJK) No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham danakan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009.

Based on Bapepam and LK (currently OJK) Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchase of Shares of Public Companies in the Potentially Market Crisis Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 19% from the total shares from October 20, 2008 until January 19, 2009.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 46 -

Perusahaan telah menerima setoran modal tersebut pada tanggal 23 Juni 2015.

The Company has received the paid-up capital on June 23, 2015

Manajemen Permodalan Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalamrangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.

Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Struktur modal Grup terdiri dari ekuitas dan pinjaman diterima dikurangi dengan kas dan deposito berjangka yang dijaminkan.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by total capital. The Group’s capital structure consists of equity and loans received reduced by cash and restricted time deposits.

Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Ratio of net debt to equity as of December 31, 2015 and 2014 follows:

2015 2014

Jumlah utang berbunga 1.421.240 1.311.736 Total interest bearing borrowingsDikurangi kas dan deposito berjangka 69.699 39.466 Less cash and time depositsUtang bersih 1.351.541 1.272.270 Net debt

Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owner kepada pemilik entitas induk 1.028.073 833.285 of the Company

Rasio utang bersih terhadap modal 131,46% 152,68% Net Debt-to-Equity Ratio

20. Saham Treasuri 20. Treasury Stock

Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan Bapepam dan LK (sekarang OJK) No. XI.B.2) sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

On June 19, 2008, the Company’s stockholdersapproved to repurchase the shares which have been issued by the Company (Buy-Back) andhave been registered in the Indonesian Stock Exchange (Bapepam and LK (currently OJK)Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of the total subscribed and fully-paid capital.

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK(sekarang OJK) No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham danakan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009.

Based on Bapepam and LK (currently OJK) Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchase of Shares of Public Companies in the Potentially Market Crisis Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 19% from the total shares from October 20, 2008 until January 19, 2009.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 47 -

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emitten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh danakan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 5 September 2013 sampai dengan3 Desember 2013.

Based on Financial Services Authority (OJK) No. 2/POJK.04/2013 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Fluctuatif Market Significant Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 5%from the total shares from September 5, 2013until December 3, 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah saham treasury adalah sebanyak 134.480.000 saham dengan rasio saham treasuri terhadap jumlah saham beredar adalah sebesar 2,99% dan 3,28% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

As of December 31, 2015 and 2014, total treasury stock amounted to 134,480,000 shares with ratio of number of treasury stock to number of shares issued and paid up of 2.99% and 3.28% as of December 31, 2015 and 2014, respectively.

21. Tambahan Modal Disetor 21. Additional Paid-in Capital

2015 2014

Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek The issuance new share without pre-emptive Terlebih Dahulu tahun 1998 28.750 28.750 rights in 1998

Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek The issuance new share without pre-emptive Terlebih Dahulu tahun 2004 13.613 13.613 rights in 2004

Penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek The issuance new share without pre-emptive Terlebih Dahulu tahun 2007 61.575 61.575 rights in 2007

Biaya emisi saham tahun 2007 (7.452) (7.452) Shares emission costs year 2007Selisih nilai transaksi dengan Entitas Sepengendali 7.393 7.393 Difference in value arising from transactions

with Entities Under Common ControlPenerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Issuance of new share without pre-emptive

Terlebih Dahulu tahun 2015 (146) - rights in 2015

Jumlah 103.733 103.879 Total

22. Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya

22. Appropriation for General Reserve

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 8 tanggal 5 Juni 2015 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500 yang diambil dari saldo laba.

In the Annual Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 8 dated June 5, 2015 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved to the appropriation of Rp 500 from its unappropriated retained earnings as general reserve.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 33 tanggal 20 Juni 2014 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 500 yang diambil dari saldo laba.

In the Annual Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 33 dated June 20, 2014 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved theappropriation of Rp 500 from its unappropriated retained earnings as general reserve.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,saldo laba yang telah ditentukan penggunaannyamasing-masing sebesar Rp 8.000 dan Rp 7.500.

As of December 31, 2015 and 2014, the total appropriation for general reserve amounted toRp 8,000 and Rp 7,500, respectively.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 48 -

23. Pendapatan Usaha 23. Net Sales

2015 2014

Penjualan Lokal Local SalesPihak berelasi (Catatan 30) Related Party (Note 30)

Tepung tapioka 1.444.470 1.226.767 Tapioca starchSweeteners 117.628 93.475 SweetenersKarung plastik 77.458 77.238 Plastic packagingAsam sitrat dan produk kimia lainnya - 2.148 Citrid acid and other chemical products

Jumlah 1.639.556 1.399.628 Total

Pihak ketiga Third PartiesTepung tapioka 97.016 144.006 Tapioca starchSweeteners 587.112 634.467 SweetenersKarung plastik - 10.621 Plastic packagingAsam sitrat dan produk kimia lainnya 17.334 26.994 Citrid acid and other chemical products

Jumlah 701.462 816.088 TotalJumlah penjualan lokal 2.341.018 2.215.716 Total local sales

Penjualan Ekspor Export SalesPihak ketiga Third Parties

Tepung tapioka 365 43.141 Tapioca starchSweeteners 34.693 22.429 SweetenersKarung plastik 2.729 2.925 Plastic packaging

Jumlah penjualan ekspor 37.787 68.495 Total export sales

Jumlah 2.378.805 2.284.211 Total

PT Sungai Budi merupakan satu-satunya konsumendengan penjualan bersih melebihi 10% dari totalpenjualan bersih.

PT Sungai Budi is the only customer with net sales exceeding 10% of the total net sales.

24. Beban Pokok Penjualan 24. Cost of Sales

2015 2014

Pemakaian bahan 1.865.162 1.524.778 Materials usedTenaga kerja langsung 55.815 60.483 Direct laborsBeban overhead 320.326 423.502 Factory overheadJumlah biaya produksi 2.241.303 2.008.763 Total manufacturing costs

Barang dalam proses Work-in-processAwal 26.960 22.382 BeginningAkhir (20.059) (26.960) Ending

Harga pokok produksi 2.248.204 2.004.185 Total cost of goods manufactured

Barang jadi Finished goods Awal 79.274 82.089 Beginning Akhir (169.254) (79.274) Ending

Beban pokok penjualan 2.158.224 2.007.000 Total cost of sales

Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah penjualan pada tahun 2015 dan 2014.

There were no purchases from a supplier that exceeded 10% of the total sales in 2015 and 2014.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 48 -

23. Pendapatan Usaha 23. Net Sales

2015 2014

Penjualan Lokal Local SalesPihak berelasi (Catatan 30) Related Party (Note 30)

Tepung tapioka 1.444.470 1.226.767 Tapioca starchSweeteners 117.628 93.475 SweetenersKarung plastik 77.458 77.238 Plastic packagingAsam sitrat dan produk kimia lainnya - 2.148 Citrid acid and other chemical products

Jumlah 1.639.556 1.399.628 Total

Pihak ketiga Third PartiesTepung tapioka 97.016 144.006 Tapioca starchSweeteners 587.112 634.467 SweetenersKarung plastik - 10.621 Plastic packagingAsam sitrat dan produk kimia lainnya 17.334 26.994 Citrid acid and other chemical products

Jumlah 701.462 816.088 TotalJumlah penjualan lokal 2.341.018 2.215.716 Total local sales

Penjualan Ekspor Export SalesPihak ketiga Third Parties

Tepung tapioka 365 43.141 Tapioca starchSweeteners 34.693 22.429 SweetenersKarung plastik 2.729 2.925 Plastic packaging

Jumlah penjualan ekspor 37.787 68.495 Total export sales

Jumlah 2.378.805 2.284.211 Total

PT Sungai Budi merupakan satu-satunya konsumendengan penjualan bersih melebihi 10% dari totalpenjualan bersih.

PT Sungai Budi is the only customer with net sales exceeding 10% of the total net sales.

24. Beban Pokok Penjualan 24. Cost of Sales

2015 2014

Pemakaian bahan 1.865.162 1.524.778 Materials usedTenaga kerja langsung 55.815 60.483 Direct laborsBeban overhead 320.326 423.502 Factory overheadJumlah biaya produksi 2.241.303 2.008.763 Total manufacturing costs

Barang dalam proses Work-in-processAwal 26.960 22.382 BeginningAkhir (20.059) (26.960) Ending

Harga pokok produksi 2.248.204 2.004.185 Total cost of goods manufactured

Barang jadi Finished goods Awal 79.274 82.089 Beginning Akhir (169.254) (79.274) Ending

Beban pokok penjualan 2.158.224 2.007.000 Total cost of sales

Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah penjualan pada tahun 2015 dan 2014.

There were no purchases from a supplier that exceeded 10% of the total sales in 2015 and 2014.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 49 -

25. Beban Usaha 25. Operating Expenses

Beban Penjualan Selling Expenses

2015 2014

Pengangkutan 7.055 30.619 Freight-outPemasaran 6.042 10.954 MarketingPenyusutan (Catatan 10) 6.022 5.766 Depreciation (Note 10)Gaji, upah dan tunjangan lainnya 4.736 4.838 Salaries, wages and other benefits Sewa 5.551 4.439 RentIklan 5.932 4.542 AdvertisingLain-lain 544 1.495 Others

Jumlah 35.882 62.653 Total

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

2014Disajikan Kembali/

As Restated2015 (Catatan/Note 36 )

Gaji, upah dan tunjangan lainnya 45.832 52.740 Salaries, wages and other benefits Sewa 5.673 4.439 RentImbalan kerja jangka panjang (Catatan 27) 3.476 2.987 Long-term employee benefits (Note 27)Penyusutan (Catatan 10) 1.422 4.526 Depreciation (Note 10)Listrik dan air 1.310 1.288 Electricity and waterTelepon dan telex 980 1.006 Telephone and telexPajak dan lisensi 769 3.712 Taxes and licensesAsuransi 447 2.699 InsuranceLain-lain 2.453 8.766 Others

Jumlah 62.362 82.163 Total

26. Beban Bunga dan Keuangan Lainnya 26. Interest and Other Financial Charges

2015 2014

Beban bunga dari: Interest expense on:Utang bank 107.006 106.606 Bank loansLiabilitas sewa pembiayaan 1.729 2.243 Finance lease liabilities

Jumlah 108.735 108.849 Total

27. Imbalan Pasca-Kerja 27. Post-Employment Benefits

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undangNo. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003.

Pada tahun 2015 dan 2014, jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 2.142 karyawan dan 2.221 karyawan.

In 2015 and 2014, there are 2,142 and 2,221 employees, respectively, who are entitled to the benefits.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 50 -

Untuk pendanaan imbalan kerja jangka panjangtersebut, Grup menyelenggarakan program danapensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapyang memenuhi syarat. Imbalan tersebut akandibayarkan pada saat karyawan pensiun, cacat tetapatau diberhentikan.

For funding purposes, the Group carries out adefined-benefit pension plan for their eligiblepermanent employees. The benefits will bepaid upon retirement, permanent disability ortermination.

Perhitungan aktuaria terakhir atas dana pensiun danliabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukanoleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen,tertanggal 7 Maret 2016.

The latest actuarial valuation upon the pensionfund and the long-term employee benefitsliability was from PT Dian Artha Tama, anindependent actuary, dated March 7, 2016.

Jumlah-jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain konsolidasiansehubungan dengan imbalan pasti adalah sebagaiberikut:

Amounts recognized in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income in respect of this benefitplans are as follows:

Disajikan kembali/As Restated

(Catatan/Note 36)2015 2014

Biaya jasa: Service cost:Biaya jasa kini 2.108 1.865 Current service costsBiaya bunga neto 2.208 1.681 Net interest costEfek kurtailmen (840) (559) Effect of curtailmentKomponen biaya imbalan pasti Components of defined benefit costs

yang diakui di laba rugi 3.476 2.987 recognized in profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti: Remeasurement of the defined benefit liability:Kerugian aktuarial yang timbul dari Actuarial losses (gains) arising from

perubahan asumsi aktuarial yang diakui changes in actuarial assumptionsdi penghasilan komprehensif lain (299) 3.224 recognized in other comprehensive income

Jumlah 3.177 6.211 Total

Biaya jasa kini dan biaya bunga neto untuk tahunberjalan disajikan sebagai bagian dari “Beban umumdan administrasi” pada laba rugi (Catatan 25).

The current service cost and the net interestexpense for the year are included in the“General and administrative expenses”(Note 25) in the profit or loss.

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalahsebagai berikut:

Movements of present value of defined benefitliability are as follows:

2015 2014

Saldo awal tahun 27.602 21.391 Balance at the beginning of the yearBiaya jasa kini 2.108 1.865 Current service costsBiaya bunga neto 2.208 1.681 Net interest expenseEfek kurtailmen (839) (559) Effect of curtailmentKeuntungan (kerugian) pengukuran kembali Remeasurement gains (losses)

Keuntungan (kerugian) aktuarialyang timbul dari: Actuarial gains (losses) arising from:Perubahan asumsi aktuarial (299) 3.224 Changes in actuarial assumptions

Saldo akhir tahun 30.780 27.602 Balance at the end of the year

Disajikan kembali/As restated(Catatan/Note36 )

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah,kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 50 -

Untuk pendanaan imbalan kerja jangka panjangtersebut, Grup menyelenggarakan program danapensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapyang memenuhi syarat. Imbalan tersebut akandibayarkan pada saat karyawan pensiun, cacat tetapatau diberhentikan.

For funding purposes, the Group carries out adefined-benefit pension plan for their eligiblepermanent employees. The benefits will bepaid upon retirement, permanent disability ortermination.

Perhitungan aktuaria terakhir atas dana pensiun danliabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukanoleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen,tertanggal 7 Maret 2016.

The latest actuarial valuation upon the pensionfund and the long-term employee benefitsliability was from PT Dian Artha Tama, anindependent actuary, dated March 7, 2016.

Jumlah-jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain konsolidasiansehubungan dengan imbalan pasti adalah sebagaiberikut:

Amounts recognized in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income in respect of this benefitplans are as follows:

Disajikan kembali/As Restated

(Catatan/Note 36)2015 2014

Biaya jasa: Service cost:Biaya jasa kini 2.108 1.865 Current service costsBiaya bunga neto 2.208 1.681 Net interest costEfek kurtailmen (840) (559) Effect of curtailmentKomponen biaya imbalan pasti Components of defined benefit costs

yang diakui di laba rugi 3.476 2.987 recognized in profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti: Remeasurement of the defined benefit liability:Kerugian aktuarial yang timbul dari Actuarial losses (gains) arising from

perubahan asumsi aktuarial yang diakui changes in actuarial assumptionsdi penghasilan komprehensif lain (299) 3.224 recognized in other comprehensive income

Jumlah 3.177 6.211 Total

Biaya jasa kini dan biaya bunga neto untuk tahunberjalan disajikan sebagai bagian dari “Beban umumdan administrasi” pada laba rugi (Catatan 25).

The current service cost and the net interestexpense for the year are included in the“General and administrative expenses”(Note 25) in the profit or loss.

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalahsebagai berikut:

Movements of present value of defined benefitliability are as follows:

2015 2014

Saldo awal tahun 27.602 21.391 Balance at the beginning of the yearBiaya jasa kini 2.108 1.865 Current service costsBiaya bunga neto 2.208 1.681 Net interest expenseEfek kurtailmen (839) (559) Effect of curtailmentKeuntungan (kerugian) pengukuran kembali Remeasurement gains (losses)

Keuntungan (kerugian) aktuarialyang timbul dari: Actuarial gains (losses) arising from:Perubahan asumsi aktuarial (299) 3.224 Changes in actuarial assumptions

Saldo akhir tahun 30.780 27.602 Balance at the end of the year

Disajikan kembali/As restated(Catatan/Note36 )

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 51 -

Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti adalah sebagai berikut:

The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

Tingkat bunga diskonto : 9% per tahun untuk 2015 dan 8% per tahun untuk 2014/ : Discount rate9% per annum in 2015 and 8% per annum in 2014

Tingkat kenaikan gaji : 5% per tahun untuk 2015 dan 2014/ : Salary increase rate5% per annum in 2015 and 2014

Tingkat kematian : Sesuai dengan Tabel Mortalita Indonesia (TMI-III) - 2011/ : Mortality rateBased on Indonesian Mortality Table (TMI-III) - 2011

Tingkat pengunduran diri : 5% pada usia 18 tahun dan menurun secara linear sampai : Withdrawal/Resignation ratedengan usia 45 tahun/5% at age 18 and decreasing linearly up to age 45

Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The sensitivities of the overall long-term employee benefit liabilities to changes in the weighted principal assumptions as of December 31, 2015 are as follows:

Perubahan asumsi/ Kenaikan asumsi/ Penurunan asumsi/Change in Assumptions Increase in Assumptions Decrease in Assumptions

Tingkat diskonto 1% (831) 8.277 Discount rate

Impact on Defined Benefit Liability increase (decrease)Dampak terhadap kenaikan (penurunan) liabilitas imbalan pasti/

28. Pajak Penghasilan 28. Income Tax

Disajikan kembali/As restated

Catatan/Note 362015 2014

Pajak kini 270 979 Current tax Pajak tangguhan 30.783 14.016 Deferred tax

Jumlah 31.053 14.995 Total

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income follows:

Disajikan kembali/As restated

Catatan/Note 362015 2014

Laba sebelum pajak menurut laporan laba Profit before tax per consolidated rugi dan penghasilan komprehensif lain statements of profit or loss and other konsolidasian 52.125 43.519 comprehensive income

Laba sebelum pajak entitas anak - bersih (7.482) (6.797) Profit before tax of subsidiaries - netLaba sebelum pajak Perusahaan 44.643 36.722 Profit before tax of the Company

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 52 -

Disajikan kembali/As restated

Catatan/Note 362015 2014

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Defined-benefit post-employment Imbalan kerja jangka panjang - bersih 2.910 2.505 expense - netPemulihan nilai piutang (2.453) (6.854) Reversal of impairment lossesAmortisasi biaya dibayar dimuka (29) (29) Amortization of prepaid expensesSewa pembiayaan 5.376 (16.204) Capital lease

Difference between commercial and Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (37.764) (35.681) fiscal depreciation Jumlah - bersih (31.960) (56.263) Net

Perbedaan tetap: Permanent differences:Jamuan dan representasi 2.325 415 Representation and entertainment Pendapatan bunga yang telah dikenakan Interest income already subjected to

pajak final (353) (682) final taxLain-lain 318 (26) OthersJumlah - bersih 2.290 (293) Net

Laba (rugi fiskal) kena pajak 14.973 (19.834) Taxable income (fiscal loss)Rugi fiskal tahun sebelumnya (114.459) (121.439) Fiscal loss caried forward from previous year

Fiscal loss correction from the result of Koreksi rugi fiskal hasil pemeriksaan pajak 94.625 26.814 tax audit

Akumulasi rugi fiskal (4.861) (114.459) Accumulated fiscal losses

Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable of the Group are as follows:

2015 2014

Beban pajak kini Current tax expensePerusahaan - - CompanyEntitas anak Subsidiaries

ABB - 700 ABBBLCT 270 279 BLCT

Jumlah 270 979 Subtotal

Dikurangi pembayaran pajak dimuka Less prepaid taxesPerusahaan Company

Pajak penghasilan Income taxesPasal 22 (18.081) (2.342) Article 22

Entitas anak SubsidiaryBLCT (264) (274) BLCTABB (3.901) (4.491) ABBJumlah (22.246) (7.107) Subtotal

Jumlah (21.976) (6.128) Total

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 52 -

Disajikan kembali/As restated

Catatan/Note 362015 2014

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Defined-benefit post-employment Imbalan kerja jangka panjang - bersih 2.910 2.505 expense - netPemulihan nilai piutang (2.453) (6.854) Reversal of impairment lossesAmortisasi biaya dibayar dimuka (29) (29) Amortization of prepaid expensesSewa pembiayaan 5.376 (16.204) Capital lease

Difference between commercial and Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (37.764) (35.681) fiscal depreciation Jumlah - bersih (31.960) (56.263) Net

Perbedaan tetap: Permanent differences:Jamuan dan representasi 2.325 415 Representation and entertainment Pendapatan bunga yang telah dikenakan Interest income already subjected to

pajak final (353) (682) final taxLain-lain 318 (26) OthersJumlah - bersih 2.290 (293) Net

Laba (rugi fiskal) kena pajak 14.973 (19.834) Taxable income (fiscal loss)Rugi fiskal tahun sebelumnya (114.459) (121.439) Fiscal loss caried forward from previous year

Fiscal loss correction from the result of Koreksi rugi fiskal hasil pemeriksaan pajak 94.625 26.814 tax audit

Akumulasi rugi fiskal (4.861) (114.459) Accumulated fiscal losses

Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable of the Group are as follows:

2015 2014

Beban pajak kini Current tax expensePerusahaan - - CompanyEntitas anak Subsidiaries

ABB - 700 ABBBLCT 270 279 BLCT

Jumlah 270 979 Subtotal

Dikurangi pembayaran pajak dimuka Less prepaid taxesPerusahaan Company

Pajak penghasilan Income taxesPasal 22 (18.081) (2.342) Article 22

Entitas anak SubsidiaryBLCT (264) (274) BLCTABB (3.901) (4.491) ABBJumlah (22.246) (7.107) Subtotal

Jumlah (21.976) (6.128) Total

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 53 -

2015 2014

Estimasi tagihan pajak (Catatan 11) Estimated claim for tax (Note 11)Perusahaan (18.081) (2.342) The CompanyEntitas anak Subsidiary

ABB (3.901) (3.791) ABB

Jumlah (21.982) (6.133) Subtotal

Utang pajak kini (Catatan 14) Current tax payable (Note 14)Entitas Anak Subsidiaries

BLCT 6 5 BLCT

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:

The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:

1 Januari Penghasilan 31 Desember2015/ komprehensif lain/ 2015/

January 1, Laba rugi/ Other Comprehensive December 31,2015 Profit or loss Income 2015

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities:Rugi fiskal 22.892 (21.709) - 1.183 Fiscal lossLiabilitas imbalan kerja

jangka panjang 5.713 723 (74) 6.362 Long-term employee benefitCadangan kerugian

penurunan nilai piutang - 122 - 122 Allowance for impairment lossSewa pembiayaan (6.938) 859 - (6.079) Capital leaseAkumulasi penyusutan Accumulated depreciation of

aset tetap (133.076) (10.767) - (143.843) property, plant and equipmentBiaya dibayar dimuka 11 (11) - - Prepaid expenses

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (111.398) (30.783) (74) (142.255) Deferred tax liabilities - net

Credited (charged) toDikreditkan (dibebankan) ke/

1 Januari Penghasilan 31 Desember2014/ komprehensif lain/ 2014/

January 1, Laba rugi/ Other Comprehensive December 31,2014 Profit or loss Income 2014

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities:Rugi fiskal 24.288 (1.396) - 22.892 Fiscal lossLiabilitas imbalan kerja

jangka panjang 4.438 621 654 5.713 Long-term employee benefitCadangan kerugian

penurunan nilai piutang (344) 344 - - Allowance for impairment lossSewa pembiayaan (3.585) (3.353) - (6.938) Capital leaseAkumulasi penyusutan Accumulated depreciation of

aset tetap (122.850) (10.226) - (133.076) property, plant and equipmentBiaya dibayar dimuka 17 (6) - 11 Prepaid expenses

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (98.036) (14.016) 654 (111.398) Deferred tax liabilities - net

Credited (charged) toDikreditkan (dibebankan) ke/

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 54 -

Berikut ini adalah perincian liabilitas pajak tangguhan per entitas:

The details of deferred tax liabilities of each entity are as follows:

2015 2014

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities:Perusahaan 119.051 90.732 CompanyEntitas anak Subsidiaries

ABB 17.878 16.814 ABBBLCT 5.326 3.852 BLCT

Jumlah 142.255 111.398 Total

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to profit before tax per consolidated statements of comprehensiveincome is as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 52.125 43.519 Profit before tax per consolidated konsolidasian statements comprehensive income

Laba sebelum pajak entitas anak - bersih (7.482) (6.797) Profit before tax of the subsidiaries - net

Laba sebelum pajak Perusahaan 44.643 36.722 Profit before tax of the Company

Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku 8.929 7.343 Tax expense at effective tax rates

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Tax effect of permanent differencesJamuan dan representasi 465 83 Representation and entertainmentPendapatan bunga yang telah dikenakan Interest income already subjected to

pajak final (71) (136) final taxLain-lain 64 (6) Others

Jumlah - bersih 458 (59) Net

Koreksi pajak tangguhan 18.932 5.363 Deferred tax correction

Beban pajak Perusahaan 28.319 12.647 Tax expense of the CompanyBeban pajak entitas anak 2.734 2.348 Tax expense of the subsidiaries

Jumlah beban (penghasilan) pajak 31.053 14.995 Total tax expense (income)

Pada tahun 2015, Perusahaan memperoleh hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2013, sesuai surat ketetapan No. 00047/406/13/054/15, tanggal 21 April 2015, yang menetapkan bahwa jumlah pajak penghasilan yang lebih bayar tahun 2013 adalah sebesar Rp 955 sehingga saldo rugi fiskal yang dikoreksi adalah sebesar Rp 94.625.

In 2015, the Company obtained the tax audit for the fiscal year 2013, based on decree No. 00047/406/13/054/15, dated April 21, 2015,which stipulates that the amount of income tax overpayments in 2013 was Rp 955, so the fiscal losses correction amounts to Rp 94,625.

Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012, sesuai surat ketetapan No. 0079/406/12/054/14, tanggal 25 April 2014, yang menetapkan bahwa rugi fiskal diakui sebesar Rp 26.166 yang sebelumnya dibukukan sebesar Rp 52.980, saldo rugi fiskal yang dikoreksi adalah sebesar Rp 26.814.

In 2014, the Company obtained the tax audit for the fiscal year 2012, based on decree No. 0079/406/12/054/14, dated April 25, 2014, which stipulates that the fiscal loss recognized amounted to Rp 26,166 previously recorded as Rp 52,980, the fiscal losses correction amounts to Rp 26,814.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 54 -

Berikut ini adalah perincian liabilitas pajak tangguhan per entitas:

The details of deferred tax liabilities of each entity are as follows:

2015 2014

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities:Perusahaan 119.051 90.732 CompanyEntitas anak Subsidiaries

ABB 17.878 16.814 ABBBLCT 5.326 3.852 BLCT

Jumlah 142.255 111.398 Total

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to profit before tax per consolidated statements of comprehensiveincome is as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 52.125 43.519 Profit before tax per consolidated konsolidasian statements comprehensive income

Laba sebelum pajak entitas anak - bersih (7.482) (6.797) Profit before tax of the subsidiaries - net

Laba sebelum pajak Perusahaan 44.643 36.722 Profit before tax of the Company

Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku 8.929 7.343 Tax expense at effective tax rates

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Tax effect of permanent differencesJamuan dan representasi 465 83 Representation and entertainmentPendapatan bunga yang telah dikenakan Interest income already subjected to

pajak final (71) (136) final taxLain-lain 64 (6) Others

Jumlah - bersih 458 (59) Net

Koreksi pajak tangguhan 18.932 5.363 Deferred tax correction

Beban pajak Perusahaan 28.319 12.647 Tax expense of the CompanyBeban pajak entitas anak 2.734 2.348 Tax expense of the subsidiaries

Jumlah beban (penghasilan) pajak 31.053 14.995 Total tax expense (income)

Pada tahun 2015, Perusahaan memperoleh hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2013, sesuai surat ketetapan No. 00047/406/13/054/15, tanggal 21 April 2015, yang menetapkan bahwa jumlah pajak penghasilan yang lebih bayar tahun 2013 adalah sebesar Rp 955 sehingga saldo rugi fiskal yang dikoreksi adalah sebesar Rp 94.625.

In 2015, the Company obtained the tax audit for the fiscal year 2013, based on decree No. 00047/406/13/054/15, dated April 21, 2015,which stipulates that the amount of income tax overpayments in 2013 was Rp 955, so the fiscal losses correction amounts to Rp 94,625.

Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012, sesuai surat ketetapan No. 0079/406/12/054/14, tanggal 25 April 2014, yang menetapkan bahwa rugi fiskal diakui sebesar Rp 26.166 yang sebelumnya dibukukan sebesar Rp 52.980, saldo rugi fiskal yang dikoreksi adalah sebesar Rp 26.814.

In 2014, the Company obtained the tax audit for the fiscal year 2012, based on decree No. 0079/406/12/054/14, dated April 25, 2014, which stipulates that the fiscal loss recognized amounted to Rp 26,166 previously recorded as Rp 52,980, the fiscal losses correction amounts to Rp 26,814.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 55 -

29. Laba Per Saham 29. Earnings Per Share

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham:

The following are the data used for the computation of earnings per share:

2015 2014

Laba yang diatribusikan kepada Profit attributable to owners of the pemegang saham Perusahaan untuk Company for computation of basic perhitungan laba per saham dasar 19.602 27.932 earnings per share

Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk Weighted average number of shares outstandingperhitungan laba per saham dasar 4.308.312.430 4.098.997.362 for computation of basic earnings per share

Laba bersih per saham dasar 4,55 6,81 Basic earnings per share (in full Rupiah)(dalam Rupiah Penuh)

30. Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi 30. Nature of Relationship and Transactionswith Related Parties

Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship

a. PT Sungai Budi dan PT Budi Delta Swakarya merupakan pemegang saham Perusahaan.

b. Santoso Winata merupakan presiden direktur Perusahaan.

a. PT Sungai Budi and PT Budi Delta Swakarya are stockholders of the Company.

b. Santoso Winata is the president director of the Company.

c. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama dengan Grup adalah sebagai berikut:

c. Companies which have partly the same stockholders as the Group are as follows:

- PT Budi Makmur Perkasa - PT Budi Makmur Perkasa- PT Tunas Baru Lampung Tbk - PT Tunas Baru Lampung Tbk

Transaksi pihak berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties involving the following:

Percentage to Total Assets/Liabilities or

Total Respective Revenues/Expenses

2015 2014 2015 2014% %

Aset AssetsPiutang usaha Trade accounts receivable

PT Sungai Budi 800.728 432.471 24,52 17,46 PT Sungai Budi

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha Trade accounts payable

PT Tunas Baru Lampung Tbk 3.034 131 0,14 0,01 PT Tunas Baru Lampung TbkLain-lain - 3.443 - 0,22 Others

Jumlah 3.034 3.574 0,14 0,23 Total

Jumlah/Total

Persentase terhadap jumlahAset/Liabilitas atau

Pendapatan/Beban yangBersangkutan/

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 56 -

Percentage to Total Assets/Liabilities or

Total Respective Revenues/Expenses

2015 2014 2015 2014% %

Pendapatan usaha Net salesPT Sungai Budi 1.639.556 1.399.628 68,92 61,27 PT Sungai Budi

Beban pokok penjualan Cost of salesPT Tunas Baru Lampung Tbk 13.100 11.440 0,61 0,57 PT Tunas Baru Lampung TbkPT Budi Makmur Perkasa 30.396 34.431 1,41 1,72 PT Budi Makmur Perkasa

Jumlah 43.496 45.871 2,02 2,29 Total

Beban usaha Operating expensesPT Budi Delta Swakarya 11.224 8.878 11,42 6,13 PT Budi Delta Swakarya PT Budi Makmur Perkasa 90 90 0,09 0,06 PT Budi Makmur Perkasa

Jumlah 11.314 8.968 11,51 6,19 Total

Jumlah/Total

Persentase terhadap jumlahAset/Liabilitas atau

Pendapatan/Beban yangBersangkutan/

Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan kunci (Komisaris dan Direksi) adalah sebagai berikut:

The Group provides compensation to the key management personnel. The renumeration of the key management (Commissioners and Directors) follows:

Jumlah/Total% %

Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-termjangka pendek 100 22.233 100 7.038 29.271 employee benefits

2015

Board ofCommissioners

Dewan Komisaris/Direksi/

Directors

Jumlah/Total% %

Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-termjangka pendek 100% 22.128 100% 7.013 29.141 employee benefits

2014

Board ofCommissioners

Dewan Komisaris/Direksi/

Directors

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 56 -

Percentage to Total Assets/Liabilities or

Total Respective Revenues/Expenses

2015 2014 2015 2014% %

Pendapatan usaha Net salesPT Sungai Budi 1.639.556 1.399.628 68,92 61,27 PT Sungai Budi

Beban pokok penjualan Cost of salesPT Tunas Baru Lampung Tbk 13.100 11.440 0,61 0,57 PT Tunas Baru Lampung TbkPT Budi Makmur Perkasa 30.396 34.431 1,41 1,72 PT Budi Makmur Perkasa

Jumlah 43.496 45.871 2,02 2,29 Total

Beban usaha Operating expensesPT Budi Delta Swakarya 11.224 8.878 11,42 6,13 PT Budi Delta Swakarya PT Budi Makmur Perkasa 90 90 0,09 0,06 PT Budi Makmur Perkasa

Jumlah 11.314 8.968 11,51 6,19 Total

Jumlah/Total

Persentase terhadap jumlahAset/Liabilitas atau

Pendapatan/Beban yangBersangkutan/

Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada karyawan kunci (Komisaris dan Direksi) adalah sebagai berikut:

The Group provides compensation to the key management personnel. The renumeration of the key management (Commissioners and Directors) follows:

Jumlah/Total% %

Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-termjangka pendek 100 22.233 100 7.038 29.271 employee benefits

2015

Board ofCommissioners

Dewan Komisaris/Direksi/

Directors

Jumlah/Total% %

Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-termjangka pendek 100% 22.128 100% 7.013 29.141 employee benefits

2014

Board ofCommissioners

Dewan Komisaris/Direksi/

Directors

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 57 -

Perjanjian-perjanjian antara Grup dengan pihak-pihak berelasi:

Significant agreements between the Group and related parties are as follows:

a. Distribusi dan Perjanjian Penjualan a. Distributorship and Sales Agreements

1. Pada tanggal 1 Februari 1994, Perusahaan melakukan perjanjian keagenan dengan PT Sungai Budi (SB), pemegang saham, yang berlaku selama lima (5) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian ini SB ditunjuk sebagai agen tunggal di seluruh wilayah di Indonesia atas produk asam sitrat, tapioka dan karung plastik yang diproduksi Perusahaan. Perusahaan tidakdiperkenankan memasarkan produk-produk ini di seluruh wilayah Indonesia melalui distributor lain tanpa persetujuan dari SB. Harga jual ke SB ditentukan berdasarkan harga jual rata-rata SB kepada para pelanggan dikurangi dengan sejumlah Rupiah tertentu per kilogram produk untuk asam sitrat, tapioka dan karung plastik. Jangka waktu kredit adalah empat bulan dari tanggal pengiriman, setelah itu denda akan dikenakan kepada SB dengan suku bunga yang akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Tidak ada denda yang dikenakan selama tahun 2015dan 2014.

1. On February 1, 1994, the Company entered into a distributorship agreement with PT Sungai Budi (SB), a stockholder, for a period of five (5) years and can be extended upon approval of both parties. Based on this agreement SB was appointed as the sole distributor in Indonesia for citric acid, tapioca starch and plastic packaging products manufactured by the Company. The Company can not sell these products in Indonesia through other distributors without the consent of SB. The selling price charged to SB is determined based on the average selling price of SB to its third party customers after deducting certain Rupiah per kilogram products for citric acid, tapioca starch and plastic packaging. The credit term is four (4) months from delivery date, after which a penalty will be charged to SB at a rate to be determined by both parties. No penalty was chargedin 2015 and 2014.

Berdasarkan addendum perjanjian terakhir tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan dan SB setuju bahwa harga produk-produk khusus dari tepung tapioka, asam sitrat dan karung plastik adalah harga jual rata-rata agen (ex-works) kepada pelanggan selama sebulan setelah dikurangi masing-masing sebesar Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per kilogram, Rp 400 (dalam Rupiah penuh) per kilogram dan Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per kilogram. Angkutan laut atau biaya pengiriman (jika ada) akandibebankan kepada Perusahaan.

Based on the latest addendum agreement dated January 3, 2011, the Company and SB agreed that theprices of special products of tapioca starch, citric acid and plastic packaging are the average selling price of agents (ex-works) to customers during the month after deduction of Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram, Rp 400 (in full Rupiah) per kilogram and Rp 200 (in full Rupiah) per kilogram, respectively. The sea freight or shipping cost (if any) will be charged to the Company.

Perjanjian ini berlaku sampai 31 Desember 2018.

This agreement is valid until December 31, 2018.

2. Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga mengadakan perjanjian keagenen tepungtapioka dengan SB sesuai dengan syaratdan kondisi yang sama dengan perjanjiandistribusi di antara Perusahaan dan SB.

2. On January 2, 1996, BLCT also entered into a tapioca starch distributorship agreement with SB under the same terms and conditions as the distributorship agreement between the Company and SB.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 58 -

Berdasarkan addendum terakhir padatanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SBjuga setuju untuk meningkatkan nilai penambah dari dasar harga jual tepungtapioka menjadi Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per kilogram.

Based on the latest addendum on January 3, 2011, BLCT and SB also agreed for a further reduction in the selling price of tapioca starch to Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram.

Perjanjian ini berlaku sampai 31 Desember 2016.

This agreement is valid until December 31, 2016.

b. Perjanjian Sewa b. Lease Agreement

1. Perusahaan menyewa ruang kantormereka di Jakarta secara tahunan dariPT Budi Delta Swakarya. Berdasarkanperjanjian sewa menyewa, beban sewaditetapkan sebesar Rp 4.622 per tahun, terakhir diperpanjang untuk periode 1 Januari 2016 sampai dengan31 Desember 2016.

1. The Company lease its office spaces in Jakarta on an annual basis from PT Budi Delta Swakarya. Based on the rental agreement, the annual rental fee amounted to Rp 4,622 per annum for the next period from January 1, 2016 until December 31, 2016.

2. Pada tahun 1995, Perusahaanmengadakan perjanjian sewa tanahdengan Santoso Winata untuk jangka waktu 30 tahun untuk pabrik karung plastikberlokasi di Lampung.

2. In 1995, the Company entered into land rental agreement with Santoso Winata for a period of 30 years for its plastic packaging factory located in Lampung.

Berdasarkan addendum terakhir perjanjian sewa menyewa tanah pada tanggal 2 November 2015, harga sewa tanah per tahun adalah sebesar Rp 600 yang berlaku sampai 30 Oktober 2020.

Based on the latest amendment of the rental agreement dated November 2, 2015, the rental fee per annum is Rp 600 and valid until October 30, 2020.

3. Pada tahun 2002, Perusahaanmengadakan perjanjian sewa tanahdengan PT Budi Makmur Perkasa untuk jangka waktu dua (2) tahun untuk pabrik karung plastik yang berlokasi di Subang.Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir untuk periode1 November 2014 – 31 Oktober 2016 dengan beban sewa sebesar Rp 90 per tahun.

3. In 2002, the Company entered into a land rental agreement with PT Budi Makmur Perkasa for a period of two (2) years for its plastic packaging factories located in Subang. The rental agreement has been extended several times with latest extention for period November 1, 2014 until October 31, 2016 and the rental fee amounted to Rp 90 per annum.

31. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

31. Financial Risk Management Objectives and Policies

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar (yakni risiko suku bunga dan risiko mata uang asing) risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’ financial instruments is market risk (including interest rate risk and foreign exchange risk), credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group is managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 59 -

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas.

Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk.

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga dan risiko mata uang asing.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks and foreign currency exchange risk.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko suku bunga Grup timbul dari utang bankjangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman yangditerima dengan suku bunga mengambangmengakibatkan timbulnya risiko suku bunga aruskas terhadap Grup.

The Group’s interest rate risk arises from short-term and long-term bank loans. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,saldo pinjaman dengan suku bunga mengambang adalah masing-masing sebesar Rp 1.413.013 danRp 1.293.158 yang terdiri atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group’s floating rate borrowings amounted toRp 1,413,013 and Rp 1,293,158, respectively, consisting of short term bank loans and long-term bank loans.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 11.873 dan Rp 10.236 terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2015 and 2014, if interest rates on Rupiah-denominated borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, profit before tax for the yearsended December 31, 2015 and 2014 would have been Rp 11,873 and Rp 10,236,respectively, lower/ higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, apabila suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar Amerika Serikat meningkat/menurun sebesar 0,1%dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 226 dan Rp 270, terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2015 and 2014, if interest rates on U.S. Dollar-denominated borrowings at that date had been 0.1% higher/lower with all other variables held constant, profit before tax for the years ended December 31, 2015 and 2014 would have been Rp 226 and Rp 270,respectively, lower/ higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.

Risiko Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk

Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat(Catatan 34). Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui.

The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar(Note 34). foreign exchange risk arises from future commercial transactions and recognized assets and liabilities.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 58 -

Berdasarkan addendum terakhir padatanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SBjuga setuju untuk meningkatkan nilai penambah dari dasar harga jual tepungtapioka menjadi Rp 350 (dalam Rupiah penuh) per kilogram.

Based on the latest addendum on January 3, 2011, BLCT and SB also agreed for a further reduction in the selling price of tapioca starch to Rp 350 (in full Rupiah) per kilogram.

Perjanjian ini berlaku sampai 31 Desember 2016.

This agreement is valid until December 31, 2016.

b. Perjanjian Sewa b. Lease Agreement

1. Perusahaan menyewa ruang kantormereka di Jakarta secara tahunan dariPT Budi Delta Swakarya. Berdasarkanperjanjian sewa menyewa, beban sewaditetapkan sebesar Rp 4.622 per tahun, terakhir diperpanjang untuk periode 1 Januari 2016 sampai dengan31 Desember 2016.

1. The Company lease its office spaces in Jakarta on an annual basis from PT Budi Delta Swakarya. Based on the rental agreement, the annual rental fee amounted to Rp 4,622 per annum for the next period from January 1, 2016 until December 31, 2016.

2. Pada tahun 1995, Perusahaanmengadakan perjanjian sewa tanahdengan Santoso Winata untuk jangka waktu 30 tahun untuk pabrik karung plastikberlokasi di Lampung.

2. In 1995, the Company entered into land rental agreement with Santoso Winata for a period of 30 years for its plastic packaging factory located in Lampung.

Berdasarkan addendum terakhir perjanjian sewa menyewa tanah pada tanggal 2 November 2015, harga sewa tanah per tahun adalah sebesar Rp 600 yang berlaku sampai 30 Oktober 2020.

Based on the latest amendment of the rental agreement dated November 2, 2015, the rental fee per annum is Rp 600 and valid until October 30, 2020.

3. Pada tahun 2002, Perusahaanmengadakan perjanjian sewa tanahdengan PT Budi Makmur Perkasa untuk jangka waktu dua (2) tahun untuk pabrik karung plastik yang berlokasi di Subang.Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir untuk periode1 November 2014 – 31 Oktober 2016 dengan beban sewa sebesar Rp 90 per tahun.

3. In 2002, the Company entered into a land rental agreement with PT Budi Makmur Perkasa for a period of two (2) years for its plastic packaging factories located in Subang. The rental agreement has been extended several times with latest extention for period November 1, 2014 until October 31, 2016 and the rental fee amounted to Rp 90 per annum.

31. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

31. Financial Risk Management Objectives and Policies

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko pasar (yakni risiko suku bunga dan risiko mata uang asing) risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’ financial instruments is market risk (including interest rate risk and foreign exchange risk), credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group is managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 59 -

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas.

Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk.

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko suku bunga dan risiko mata uang asing.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, interest rate risks and foreign currency exchange risk.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko suku bunga Grup timbul dari utang bankjangka pendek dan jangka panjang. Pinjaman yangditerima dengan suku bunga mengambangmengakibatkan timbulnya risiko suku bunga aruskas terhadap Grup.

The Group’s interest rate risk arises from short-term and long-term bank loans. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flow interest rate risk.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,saldo pinjaman dengan suku bunga mengambang adalah masing-masing sebesar Rp 1.413.013 danRp 1.293.158 yang terdiri atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group’s floating rate borrowings amounted toRp 1,413,013 and Rp 1,293,158, respectively, consisting of short term bank loans and long-term bank loans.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga atas pinjaman yang didenominasikan dalam Rupiah lebih tinggi/rendah 1% dan variabel lain dianggap tetap, laba setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 11.873 dan Rp 10.236 terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2015 and 2014, if interest rates on Rupiah-denominated borrowings had been 1% higher/lower with all other variables held constant, profit before tax for the yearsended December 31, 2015 and 2014 would have been Rp 11,873 and Rp 10,236,respectively, lower/ higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, apabila suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar Amerika Serikat meningkat/menurun sebesar 0,1%dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 226 dan Rp 270, terutama sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah dari pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2015 and 2014, if interest rates on U.S. Dollar-denominated borrowings at that date had been 0.1% higher/lower with all other variables held constant, profit before tax for the years ended December 31, 2015 and 2014 would have been Rp 226 and Rp 270,respectively, lower/ higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on floating rate borrowings.

Risiko Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk

Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat(Catatan 34). Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui.

The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar(Note 34). foreign exchange risk arises from future commercial transactions and recognized assets and liabilities.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 60 -

Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan entitas-entitas dalam Grup mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atas aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas.

Management has set up a policy to require Group companies to manage their foreign exchange risk against their functional currency. Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika mata uang melemah/menguat sebesar 5% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 33.592 dan Rp 14.291, terutama diakibatkankerugian/keuntungan dari penjabaran asetkeuangan serta penjabaran utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

As of December 31, 2015 and 2014, if the currency had weakened/strengthened by 5%, against the U.S. Dollar with all other variables held constant, profit before tax for the years then ended would have been Rp 33,592 andRp 14,291, respectively, higher/lower, mainly as a result of foreign exchange gains (losses) translation of U.S. Dollar denominated financial assets and liabilities.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controlsthe credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to baddebts.

Perusahaan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perusahaan juga telah memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara berkala melakukan pemantauan dan analisa terhadap kondisi usaha debitur dan obyek pembiayaan sepanjang kontrak berjalan.

The Company anticipates full credit risk by adopting prudent credit risk management. Besides the credit rating with great prudence, strong internal control, good collection management and regular monitoring and analysis of customers business and financial and financed asset.

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.

The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired are assessed by reference to historical information about counterparty default rates.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 61 -

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas 23.138 23.831 Cash Deposito berjangka 38.917 4.581 Time depositsPiutang usaha 919.096 523.316 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 3.766 3.248 Other accounts receivable

Jumlah 984.917 554.976 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover theliabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance The Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014:

The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2015 and 2014:

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years > 5 years As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 756.832 - - - 756.832 Short-term bank loansUtang usaha 537.223 - - - 537.223 Trade accounts payableBeban akrual 17.249 - - - 17.249 Accrued expensesUtang lain-lain 117 - - - 117 Other accounts payableLiabilitas sewa pembiayaan 7.371 844 12 - 8.227 Lease liabilitiesUtang bank jangka panjang 160.479 162.718 249.285 83.700 656.182 Long-term bank loans

Jumlah 1.479.271 163.562 249.297 83.700 1.975.830 Total

2015

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years > 5 years As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 694.167 - - - 694.167 Short-term bank loansUtang usaha 97.615 - - - 97.615 Trade accounts payableBeban akrual 15.111 - - - 15.111 Accrued expensesUtang lain-lain 117 - - - 117 Other accounts payableLiabilitas sewa pembiayaan 10.501 7.301 776 - 18.578 Lease liabilitiesUtang bank jangka panjang 123.134 139.349 243.808 92.700 598.991 Long-term bank loans

Jumlah 940.645 146.650 244.584 92.700 1.424.579 Total

2014

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 61 -

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas 23.138 23.831 Cash Deposito berjangka 38.917 4.581 Time depositsPiutang usaha 919.096 523.316 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 3.766 3.248 Other accounts receivable

Jumlah 984.917 554.976 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover theliabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash deemed adequate to finance The Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014:

The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2015 and 2014:

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years > 5 years As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 756.832 - - - 756.832 Short-term bank loansUtang usaha 537.223 - - - 537.223 Trade accounts payableBeban akrual 17.249 - - - 17.249 Accrued expensesUtang lain-lain 117 - - - 117 Other accounts payableLiabilitas sewa pembiayaan 7.371 844 12 - 8.227 Lease liabilitiesUtang bank jangka panjang 160.479 162.718 249.285 83.700 656.182 Long-term bank loans

Jumlah 1.479.271 163.562 249.297 83.700 1.975.830 Total

2015

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years > 5 years As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang bank jangka pendek 694.167 - - - 694.167 Short-term bank loansUtang usaha 97.615 - - - 97.615 Trade accounts payableBeban akrual 15.111 - - - 15.111 Accrued expensesUtang lain-lain 117 - - - 117 Other accounts payableLiabilitas sewa pembiayaan 10.501 7.301 776 - 18.578 Lease liabilitiesUtang bank jangka panjang 123.134 139.349 243.808 92.700 598.991 Long-term bank loans

Jumlah 940.645 146.650 244.584 92.700 1.424.579 Total

2014

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 62 -

32. Ikatan dan Perjanjian Penting 32. Agreements and Commitments

Pengurangan Emisi yang Disertifikasi Certified Emission Reduction

Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER denganCargill International SA, Switzerland (Cargill) padatanggal 14 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk menjual seluruh CER yang akan dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi kepada Cargill dengan harga tertentu dan kondisi tertentu. Sampai dengan 31 Desember 2013, Perusahaan telah memperoleh CER yang telah disertifikasi untuk periode tertentu untuk ketiga proyek PLTBG tersebut dan telah diserahkan ke Cargill dan disajikan dalam akun “Penghasilan (beban) lain-lain – Pendapatan emisi yang disertifikasi CER-bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Based on Certified Carbon Emission Reduction (CER) Agreement with Cargill International SA, Switzerland (Cargill) dated July 14, 2011, the Company agreed to sale all CER from PLTBG project in Way Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi to Cargill with price and condition term. As of December 31, 2013, the Company has successfully obtained CER Certificate for all PLTBG projects and has been handed to Cargill and presented in account “Other income (expense) Certified emission reduction – CER income-net” in consolidated statements of comprehensive income.

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan dan Cargill International SA telah menandatangani termination agreement atas Perjanjian Pembelian CER atas CER yang akan dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi Way Jepara, Unit VI–Lampung dan Terbanggi. Perusahaan menerima dana penyelesaian sebesar EUR 3,5 juta dan disajikan sebagai bagian dari akun Penghasilan (beban) lain-lain – Pendapatan emisi yang disertifikasi CER - bersih.

On August 6, 2015 the Company and Cargill International SA, has signed a terminination agreement over the Certified Carbon Emission Reduction for the CER from PLTBG projects in Way Jepara, Unit VI-Lampung and Terbanggi. The Company has obtained settlement amount of EUR 3,5 million and presented as part of “Other income (expense) Certified emission reduction –CER income-net”.

33. Informasi Segmen Usaha 33. Segment Information

Segmen Primer Primary Segment

Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan jenis produk, yakni tepung tapioka, glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia lainnya, karung plastik, tepung tapioka modifikasi dan lain-lain. Produk-produk tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai berikut:

Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. he Group’ segment information is presented based on their products, namely tapioca starch, glucose and fructose, citric acid and other chemical products, plastic packaging, modified tapioca starch and others. These products are the basis on which the Group reports its primary segment information, as follows:

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 63 -

2015Asam Sitratdan Produk Tepung

Kimia Lainnya/ TapiokaTepung Citric Acid Karung Modifikasi/Tapioka/ and Other Plastik/ ModifiedTapioca Sweeteners/ Chemical Plastic Tapioca Eliminasi/ Konsolidasi/Starch Sweeteners Product Packaging Starch Elimination Consolidated

Laporan Laba Rugi Komprehensif Statement of Comprehensive Income

Pendapatan usaha 1.664.756 822.386 17.334 80.187 - (205.858) 2.378.805 Revenues

Hasil segmen Segment resultsLaba kotor 144.600 68.410 1.984 5.587 - - 220.581 Segment gross profits

Beban penjualan (23.522) (11.128) (323) (909) - - (35.882) Selling ExpenseBeban umum dan General and administrative

administrasi (40.672) (19.242) (558) (1.572) - - (62.044) expensesBeban bunga dan keuangan Interest and other financial

lainnya (69.793) (34.478) (727) (3.362) - - (108.360) chargesBeban lain-lain - bersih 24.799 11.732 340 958 - - 37.829 Other expenses - net

Laba (rugi) sebelum pajak 35.412 15.294 716 702 - - 52.124 Income (loss) before taxJumlah beban pajak (21.624) (10.022) (291) (649) - - (32.586) Total tax expense

Laba (rugi) bersih 13.788 5.272 425 53 - - 19.538 Net income (loss)

Statement of FinancialLaporan Posisi Keuangan Position

Aset Segmen 1.853.706 1.093.891 200.432 115.712 - - 3.263.741 Segment Assets

Liabilitas Segmen 1.202.244 650.965 120.777 32.623 - - 2.006.609 Segment Liabilities

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONPengeluaran modal 102.024 135.094 1.648 1.017 - - 239.783 Capital expenditures

Depreciation of property, plant and Penyusutan aset tetap 82.532 19.656 62 3.133 - - 105.383 equipment

*) Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities

(Catatan/Note 36 )2014

Asam Sitratdan Produk Tepung

Kimia Lainnya/ TapiokaTepung Citric Acid Karung Modifikasi/Tapioka/ and Other Plastik/ ModifiedTapioca Sweeteners/ Chemical Plastic Tapioca Eliminasi/ Konsolidasi/Starch Sweeteners Product Packaging Starch Elimination Consolidated

Laporan Laba Rugi Komprehensif Statement of Comprehensive Income

Pendapatan usaha 1.606.182 817.930 29.142 90.784 - (259.827) 2.284.211 Revenues

Hasil segmen Segment resultsLaba kotor 175.498 85.671 5.699 10.343 - - 277.211 Segment gross profits

Beban penjualan (39.664) (19.363) (1.288) (2.338) - - (62.653) Selling ExpenseBeban umum dan General and administrative

administrasi (52.004) (25.402) (1.690) (3.067) - - (82.163) expensesBeban bunga dan keuangan Interest and other financial

lainnya (68.982) (34.769) (1.239) (3.859) - - (108.849) chargesBeban lain-lain - bersih 12.903 5.955 396 719 - - 19.973 Other expenses - net

Laba sebelum pajak 27.720 12.092 1.878 1.798 - - 43.519 Profit before taxJumlah beban pajak (9.499) (4.629) (308) (559) - - (14.995) Total tax expense

Laba (rugi) bersih 18.221 7.463 1.570 1.239 - - 28.524 Profit for the year

Statement of FinancialLaporan Posisi Keuangan Position

Aset Segmen 1.477.745 630.593 234.052 131.230 - - 2.473.620 Segment Assets

Liabilitas Segmen 982.008 265.228 124.718 80.227 - - 1.452.181 Segment Liabilities

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONPengeluaran modal 296.390 34.024 - 1.194 - - 331.608 Capital expenditures

Depreciation of property, plant and Penyusutan aset tetap 93.731 24.527 210 2.865 - - 121.334 equipment

*) Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka, sedangkan liabilitas segmen tidak termasuk utang pajak dan liabilitas pajak tangguhan/

Disajikan kembali/As restated

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 64 -

Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Inter-segment sales are based on the agreement of both parties.

Segmen Sekunder Secondary Segment

Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan entitas anak adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas produksi. Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

The secondary segment reporting for the Company and its subsidiaries on geographical segment is based on the production facility location. The geographical segments are as follows:

2015 2014

Pendapatan usaha dari pihak eksternal Sales from external partiesLokal Domestic

Lampung 1.714.110 1.639.751 LampungKarawang 332.856 317.165 KarawangSolo 163.358 134.247 SoloSurabaya 110.334 96.000 SurabayaSubang 20.360 28.553 SubangJumlah 2.341.018 2.215.716 Subtotal

Ekspor 37.787 68.495 Export

Jumlah Pendapatan Usaha 2.378.805 2.284.211 Total Net Sales

Aset Segmen Segment assetsLokal Domestic

Lampung 2.480.619 1.773.493 LampungKarawang 382.903 334.181 KarawangSurabaya 183.857 144.483 SurabayaSolo 183.348 189.674 SoloSubang 33.014 31.789 Subang

Aset Konsolidasian 3.263.741 2.473.620 Consolidated Assets

Pengeluaran Modal Capital ExpendituresLokal Domestic

Lampung 187.474 284.360 LampungSurabaya 30.390 30 SurabayaSubang 8.008 1.900 SubangKarawang 7.954 34.042 KarawangSolo 5.957 11.276 Solo

Jumlah 239.783 331.608 Total

34. Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing

34. Net Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies

Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan liabilitas moneter konsolidasian:

The following table shows consolidated monetary assets and liabilities:

Mata uang Mata uangasal/ Ekuivalen/ asal/ Ekuivalen/

Original Equivalent in Original Equivalent inCurrency Rupiah Currency Rupiah

Aset AssetsKas US$ 627.301 8.654 293.825 3.655 Cash

SGD 5.763 56 685 7EUR 29.067 438 18.988 287

Deposito berjangka US$ 2.821.086 38.917 368.276 4.581 Time depositsPiutang usaha US$ 858.573 11.844 2.624.894 32.654 Trade accounts receivable

Jumlah aset 59.909 41.184 Total assets

20142015

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 64 -

Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Inter-segment sales are based on the agreement of both parties.

Segmen Sekunder Secondary Segment

Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan entitas anak adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas produksi. Informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

The secondary segment reporting for the Company and its subsidiaries on geographical segment is based on the production facility location. The geographical segments are as follows:

2015 2014

Pendapatan usaha dari pihak eksternal Sales from external partiesLokal Domestic

Lampung 1.714.110 1.639.751 LampungKarawang 332.856 317.165 KarawangSolo 163.358 134.247 SoloSurabaya 110.334 96.000 SurabayaSubang 20.360 28.553 SubangJumlah 2.341.018 2.215.716 Subtotal

Ekspor 37.787 68.495 Export

Jumlah Pendapatan Usaha 2.378.805 2.284.211 Total Net Sales

Aset Segmen Segment assetsLokal Domestic

Lampung 2.480.619 1.773.493 LampungKarawang 382.903 334.181 KarawangSurabaya 183.857 144.483 SurabayaSolo 183.348 189.674 SoloSubang 33.014 31.789 Subang

Aset Konsolidasian 3.263.741 2.473.620 Consolidated Assets

Pengeluaran Modal Capital ExpendituresLokal Domestic

Lampung 187.474 284.360 LampungSurabaya 30.390 30 SurabayaSubang 8.008 1.900 SubangKarawang 7.954 34.042 KarawangSolo 5.957 11.276 Solo

Jumlah 239.783 331.608 Total

34. Aset dan Liabilitas Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing

34. Net Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies

Tabel berikut mengungkapkan jumlah aset dan liabilitas moneter konsolidasian:

The following table shows consolidated monetary assets and liabilities:

Mata uang Mata uangasal/ Ekuivalen/ asal/ Ekuivalen/

Original Equivalent in Original Equivalent inCurrency Rupiah Currency Rupiah

Aset AssetsKas US$ 627.301 8.654 293.825 3.655 Cash

SGD 5.763 56 685 7EUR 29.067 438 18.988 287

Deposito berjangka US$ 2.821.086 38.917 368.276 4.581 Time depositsPiutang usaha US$ 858.573 11.844 2.624.894 32.654 Trade accounts receivable

Jumlah aset 59.909 41.184 Total assets

20142015

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 65 -

Mata uang Mata uangasal/ Ekuivalen/ asal/ Ekuivalen/

Original Equivalent in Original Equivalent inCurrency Rupiah Currency Rupiah

Liabiltas LiabilitiesUtang bank jangka pendek US$ 1.365.326 18.835 666.352 8.289 Short-term bank loansUtang usaha US$ 36.642.815 505.488 4.570.769 56.860 Trade accounts payable

EUR - - 22.800 345Beban akrual US$ - - 26.250 327 Accrued expensesUtang bank jangka panjang US$ 15.000.000 206.925 21.000.000 261.240 Long-term bank loans

Jumlah Liabilitas 731.248 327.061 Total Liabilities

Jumlah Liabilitas - Bersih (671.339) (285.877) Net Liabilities

20142015

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2015 and 2014, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d to consolidated financial statements.

35. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian

35. Supplement Disclousures For Consolidated Statement of Cash Flows

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidakmempengaruhi kas:

The following are the noncash investing and financing activities of the Group:

2015 2014

Kapitalisasi beban bunga ke aset dalam Interest capitalized to construction pembangunan 25.940 8.404 in progress

Penambahan aset tetap melalui sewa Acquisition of property and equipment pembiayaan 303 14.766 through capital lease

Realisasi uang muka pembelian untuk Acquisition of property and equipment perolehan aset tetap 77.431 17.904 through application of advances

36. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Sebagai Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi

36. New Financial Accounting Standards and Restatement of Consolidated Financial Statements for the Impact of Changes in Accounting Policies

Standar Akuntansi Keuangan Baru New Financial Accounting Standards

Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK baru, revisi dan penyesuaian dan ISAK yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut.

On January 1, 2015, the Group applied new, revised and amended PSAKs and ISAK that are mandatory for application from that date.

a. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan.

a. PSAK No. 24, “Employee Benefits”, amends the recognition, measurement and presentation requirements for defined benefit schemes.

Sebagai dampak penerapan standarpenyesuaian tersebut, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya.

As a result of the adoption of theamendments of this standard, the Group has changed its accounting policy to recognize all actuarial gains and losses in other comprehensive income and all past service costs in profit or loss in the period which they occur.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 66 -

b. PSAK No. 65, “Laporan KeuanganKonsolidasian”, menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian dalam hal suatu entitas memiliki pengendalian pada satu atau lebih entitas lain.

b. PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, establishes the principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

Standar ini menyatakan model pengendalian baru yang diterapkan pada seluruh hal berikut, yakni apakah Grup memiliki: kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil yang diterima.

This standard introduces a new controlmodel that focuses on whether the Group has power over an investee, exposure or rights to variable return from its involvement with the investee and ability to use its power to affect those returns.

Grup telah mengevaluasi seluruh investasi untuk menentukan apakah terdapat pengendalian berkelanjutan atas entitas anak yang sebelumnya telah dikonsolidasi dan apakah terdapat investasi yang seharusnya diperlakukan sebagai entitas anak dengan penerapan persyaratan baru tersebut.

The Group has evaluated all its investments to establish whether control continues to exist for previously consolidated subsidiaries and whether any investments would fall to be a subsidiary applying the new requirements.

Grup tidak mengidentifikasi adanya perubahan pada laporan keuangan konsolidasian anak perusahaan.

The Group did not identify any change in the previously consolidated subsidiaries.

c. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar.

c. PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”, clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required orpermitted, and aims to enhance fair value disclosures.

Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Grup menambahkan pengungkapan mengenai nilai wajar (Catatan 17).

As a result of adoption of this new standard, the Group has included additional fair value disclosures (Note 17).

Berikut ini adalah PSAK amandemen dan penyesuaian yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The following are the amended and improved PSAKs applied effective January 1, 2015 which are relevant but do not have material impact to the consolidated financial statements:

a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan

b. PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri”.

c. PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”.

a. PSAK No. 1, Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiative

b. PSAK No.4, “Separate Financial Statements”.

c. PSAK No. 46, “Income Taxes”.

d. PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian”.

d. PSAK No. 50, “Financial Instruments: Presentation”.

e. PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

e. PSAK No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 66 -

b. PSAK No. 65, “Laporan KeuanganKonsolidasian”, menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian dalam hal suatu entitas memiliki pengendalian pada satu atau lebih entitas lain.

b. PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”, establishes the principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

Standar ini menyatakan model pengendalian baru yang diterapkan pada seluruh hal berikut, yakni apakah Grup memiliki: kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil yang diterima.

This standard introduces a new controlmodel that focuses on whether the Group has power over an investee, exposure or rights to variable return from its involvement with the investee and ability to use its power to affect those returns.

Grup telah mengevaluasi seluruh investasi untuk menentukan apakah terdapat pengendalian berkelanjutan atas entitas anak yang sebelumnya telah dikonsolidasi dan apakah terdapat investasi yang seharusnya diperlakukan sebagai entitas anak dengan penerapan persyaratan baru tersebut.

The Group has evaluated all its investments to establish whether control continues to exist for previously consolidated subsidiaries and whether any investments would fall to be a subsidiary applying the new requirements.

Grup tidak mengidentifikasi adanya perubahan pada laporan keuangan konsolidasian anak perusahaan.

The Group did not identify any change in the previously consolidated subsidiaries.

c. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar.

c. PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”, clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required orpermitted, and aims to enhance fair value disclosures.

Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Grup menambahkan pengungkapan mengenai nilai wajar (Catatan 17).

As a result of adoption of this new standard, the Group has included additional fair value disclosures (Note 17).

Berikut ini adalah PSAK amandemen dan penyesuaian yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The following are the amended and improved PSAKs applied effective January 1, 2015 which are relevant but do not have material impact to the consolidated financial statements:

a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan

b. PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri”.

c. PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”.

a. PSAK No. 1, Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiative

b. PSAK No.4, “Separate Financial Statements”.

c. PSAK No. 46, “Income Taxes”.

d. PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian”.

d. PSAK No. 50, “Financial Instruments: Presentation”.

e. PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

e. PSAK No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 67 -

f. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

g. PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”.

f. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

g. PSAK No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities”.

Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian sebagai Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi

Restatement of Consolidated Financial Statements for the Impact of Changes in Accounting Policies

Tabel berikut menyajikan dampak perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana diungkapkan di atas, terhadap posisi keuangan, dan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Grup.

The following tables summarize the impact of the above changes in accounting policies on certains accounts in the Group’s consolidated statements of financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Consolidated statements of financial position

Disajikan Dampak penerapansebelumnya/ PSAK No. 24/ Disajikan

As previously Impact of adoption kembali/reported of PSAK No. 24 As restated

Liabilitas pajak tangguhan 112.523 (1.125) 111.398 Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 22.057 5.545 27.602 Long-term employee benefits liability

Saldo laba Retained earningsBelum ditentukan penggunaannya 241.223 (4.191) 237.032 Unappropriated

Kepentingan nonpengendali 75.875 (229) 75.646 Non-controlling interests

31 Desember/December 31, 2014

Disajikan Dampak penerapansebelumnya/ PSAK No. 24/ Disajikan

As previously Impact of adoption kembali/reported of PSAK No. 24 As restated

Liabilitas pajak tangguhan 98.513 (477) 98.036 Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 19.039 2.352 21.391 Long-term employee benefits liability

Saldo laba Retained earningsBelum ditentukan penggunaannya 213.811 (1.741) 212.070 Unappropriated

Kepentingan nonpengendali 75.288 (134) 75.154 Non-controlling interests

January 1, 2014/December 31, 20131 Januari 2014/31 Desember 2013

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income

Disajikan Dampak aplikasisebelumnya/ PSAK No. 24/ Disajikan

As previously Impact of adoption kembali/reported of PSAK No. 24 As restated

Beban umum dan administrasi 82.194 (31) 82.163 General and administrative expenses

Beban pajak tangguhan 14.010 6 14.016 Deferred tax expense

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - (3.224) (3.224) Remeasurement of defined benefit liability

Pajak sehubungan dengan pos yang tidak akandireklasifikasi - 654 654 Tax relating to items that will not to be

31 Desember/December 31, 2014

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 68 -

37. Standar Akuntasi Keuangan Berlaku Efektif 1 Januari 2016 dan 2017

37. Financial Accounting Standards Effective January 1, 2016 and 2017

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang akan berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang berlaku efektif 1 Januari 2017:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following amended Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and new Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) which will be effective for annual period beginning January 1, 2016, except for Amendment to PSAK No. 1 and ISAK No. 31 which will be effective on January 1, 2017:

PSAK PSAK

a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan

b. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

c. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

d. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

e. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

f. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

g. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

h. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

i. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

a. PSAK No. 1, Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiative

b. PSAK No. 4, Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements

c. PSAK No. 15, Investments in Associates and Joint Ventures regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

d. PSAK No. 16, Fixed Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

e. PSAK No. 19, Intangible Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

f. PSAK No. 24, Employee Benefits regarding Defined-Benefit Plans: Employee Contributions

g. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

h. PSAK No. 66, Joint Arrangements regarding Accounting for Acquisitions of Interests inJoint Operations

i. PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

ISAK ISAK

a. ISAK No. 30, Pungutanb. ISAK No. 31, Interpretasi atas Ruang

Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

a. ISAK No. 30, Leviesb. ISAK No. 31, Interpretation of Framework of

PSAK 13: Investment Properties

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

********

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkDAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk Tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BUDI STARCH & SWEETENER TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial StatementsFor the Years Ended

December 31, 2015 and 2014(Figures are Presented in Millions of Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 68 -

37. Standar Akuntasi Keuangan Berlaku Efektif 1 Januari 2016 dan 2017

37. Financial Accounting Standards Effective January 1, 2016 and 2017

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang akan berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang berlaku efektif 1 Januari 2017:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following amended Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and new Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) which will be effective for annual period beginning January 1, 2016, except for Amendment to PSAK No. 1 and ISAK No. 31 which will be effective on January 1, 2017:

PSAK PSAK

a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan

b. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

c. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

d. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

e. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

f. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

g. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

h. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

i. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

a. PSAK No. 1, Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiative

b. PSAK No. 4, Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements

c. PSAK No. 15, Investments in Associates and Joint Ventures regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

d. PSAK No. 16, Fixed Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

e. PSAK No. 19, Intangible Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

f. PSAK No. 24, Employee Benefits regarding Defined-Benefit Plans: Employee Contributions

g. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

h. PSAK No. 66, Joint Arrangements regarding Accounting for Acquisitions of Interests inJoint Operations

i. PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

ISAK ISAK

a. ISAK No. 30, Pungutanb. ISAK No. 31, Interpretasi atas Ruang

Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

a. ISAK No. 30, Leviesb. ISAK No. 31, Interpretation of Framework of

PSAK 13: Investment Properties

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

********

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank