prposal abu dzar
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS FUNGSI MANEJEMEN PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU DALAM UPAYA
PENINGKATAN KINERJA PETUGAS(Studi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah)
Usulan Penelitian
Abuzar WakanoNIM : 25010411400001
Pengukuran Efektivitas
Pencapaian tujuan menyeluruhPencapaian tujuan menyeluruh
Tingkat input dan output
Kepuasan terhadap program
Keberhasilan Sasaran
Keberhasilan programKeberhasilan program
Komitmen Politis dari Pengambil keputusan
Pengobatan jangka pendek yang Standar dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk (PMO)
Sistem pencatatan dan pelaporan yang memberikan penilaian terhadap Hasilpengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan
Jaminan ketersediaan obat dan jalur distribusinya
Diagnosis dan pemeriksaan mikroskopis dahak
Program penanggulangan
TB paru dengan strategi
DOTS
Pencatatan dan pemantauan kasusyang terstandarisasi
Adanya kesepakatan Nasional dan daerah Terhadap program Penanggulangan penyakit TBC.
Pendidikan kesehatan nasional dan lokal Mengenai penyakit TBC.
Penemuan kasus barumelalui Pemeriksaanrutin dahak terhadap Orang yang Memiliki gejala penyakit TBC
Pengobatan standar yang diobservasi
Pengembalian penderita yang lalai berobat
Memastikan ketersedian Obat dan Perlengkapan lainnya
Pelatihan berulang yang berkelanjutan bagi para petugas kesehatan
Vaksinasi BCG pada bayi yang baru lahir
Pemeriksaan anggota keluarga Yang berinteraksi erat dengan Orang dewasa penderita TB
Hal mendasar yang perlu
diperhatikan dalam
penanggulangan penyakit TBC
MANEJEMEN
Pengorganisasian
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengendalian
Penggerakan
Untuk mencapai sasaran yang telah ditentukandengan memanfaatkansumberdaya manusia
suatu prosesyang sistematis dalam memenuhikebutuhan ketenagaan yang cukup dan bermutu sesuai kebutuhan
Pengembangan SDM
Pembinaan• Pelatihan• Supervisi
PenyediaanTenaga
Tersedianya tenaga pelaksanayang memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap(dengan kata lain “kompeten”)Yang diperlukan dalam Pelaksanaan program TB,dengan jumlah yang memadaipada tempat yang sesuai danpada waktu yang tepat sehinggamampu menunjangtercapainya tujuan program TB nasional
TujuanPengembangan SDM Pelaksana program TB
Fungsi Manejemen
SDM PelaksanaProgram TB
Program Penanggulangan TB
Pengetahuan
Motivasi
Pelatihan
Imbalan/ Intensif
Beban kerja
Kepemimpinan
perencanaan
Sikap
pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi
KinerjaPetugas
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
Tahun 2009
Tahun 2010Positif 456 Orang
Suspek 5443 Orang
Positif 274 Orang
Suspek 2112 Orang
Positif 526 Orang
Tahun 2012
Tahun 2011
Suspek 7883 Orang
Positif 616 Orang
Suspek 7077 Orang
Sikap Petugas
Penjaringan suspekyang masih pasif
Kegiatan pelatihan yang belum maksimal
Semua pengelola program memiliki tugas Rangkap
Masih ada petugas pelaksana program dengan latar belakang pendidikan SPK
Imbalan/ Intensif yang diberikan tidak sesuai dengan beban kerja
Masih kurangnya jumlah pegawai
Beberapa Faktor yang
mempengaruhi Ketidak berhasilan
program TB diDinas Kesehatan
Kabupaten Maluku Tengah
Kepemimpinan
Rendahnya kinerja petugas
Motivasi Petugas
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Masalah Umum
Apakah ada Hubungan efektivitas fungsi manejemen SDM pelaksana program penanggulangan TB Paru terhadappeningkatan kinerja di Dinas KesehatanKabupaten Maluku Tengah
Apakah ada Hubungan
Efektivitas Kinerja PelaksanaProgram
Kepemimpinan
Motivasi
Imbalan/ Intensif
Sikap
Pengetahuan
Pelatihan
Beban Kerja
Masalah Khusus
Tujuan Umum
C. TUJUAN
Untuk membuktikan adanya HubunganEfektivitas fungsi manejemen SDM pelaksanaProgram penanggulangan TB Paru terhadap Peningkatan Efektivitas kinerrjadi Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
TujuanKhusus
Efektivitas KinerjaPemegang
Kepemimpinan
Motivasi
Imbalan/ Intensif
Sikap
Pengetahuan
Pelatihan
Beban Kerja
Untuk melihat Hubungan
Originalitas
Dari tabel 1.1. Dapat dilihat bahwa sebelumnya belum pernah ada yang melaukan penelitian tentang manejemen funsi SDM pelaksana program TB Paru
Variabel : Dalam penelitian ini penulis lebeih tekankan pada fungsi manejemen SDM
Tempat dan Waktu : Berbeda
Dengan demikian maka secara substansial penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Pendekatan terhadap efektivitas
A. Efeltivitas
B. Fungsi Manejemen
C. Program Penanggulangan TB
Pengertian
Pengukuran efektivitas
Masalah dalam pengukuran efektifitas
SDM
Organisasi
Tujuan
Kegiatan Program Penanggulangan TB paru
Petugas pengelola Program TB paru
Tugas pokok dan Fungsi Petugas pelaksana Program TB paru
Pengambangan SDM Pelaksana Program
Kegiatan pendukung pemegang program
Pengawasan Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Program
D. Kinerja
Penilaian kerja
Tujuan Penilaian kerja
Metode Penilaian kerja
Indikator dan standar kerja
Kriteria Penilaian kerja
Kerangka Pengukuran kinerja
Evaluasi kineerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
BAB III KERANGKA TEORI KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Kepemimpinan
Motivasi
Imbalan/ Intensif
Sikap
Pengetahuan
Pelatihan Beban Kerja
Manejemen
Unsur – UnsurManejemen
Fungsi Manejemen
Manejemen SDM
Manejemen Organisasi
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengawasan
Penilaian
Program
Penanggulangan
TB Paru
Tujuan
Perencanaan
Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi
Faktor Penunjang
Program
Pembiayaan
Ketersediaan Obat
Ketersediaan Laboratorium
RujukanRentang Kendali
Transportasi
Kondisi Geografis
EfektivitasPengukuran Fektivitas
Pendekatan terhadap Efektivitas
Masalah – Masalah dalam
pengukuran Efektivitas
Kinerja Pemegang Program P2TB
A. KERANGKA TEORI
B. KERANGKA KONSEP
Kepemimpinan
Motivasi
Imbalan/ Intensif
Sikap
Pengetahuan
Pelatihan
Beban Kerja
Fungsi Manejemen SDM
Program
Penanggulangan
TB Paru
Tujuan
Perencanaan
Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi
Faktor Penunjang
Program
Pembiayaan
Ketersediaan Obat
Ketersediaan Laboratorium
RujukanRentang Kendali
Transportasi
Kondisi Geografis
Kinerja Pelaksana Program P2TB
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
C. HIPOTESIS
Ada Hubungan
Efektifitas
Kinerja
Kepemimpinan
Motivasi
Imbalan/ Intensif
Sikap
Pengetahuan
Pelatihan
Beban Kerja
1. Hipotesis Mayor
2. Hipotesis Minor
Ada Hubungan fungsi manejemen SDM pelaksanaprogram penanggulangan TB Paru terhadapPeningkatan Evektifitas kinerja.
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian epidemiologi observasional dengan Pendekatan kuantitatif yang di pertajam dengan pendekatan kualitatif
Jenis Penelitian
Kuantitatif dengan pendekatan Cross-sectional
Kualitatif wawancara tersutruktur
Populasi dan Sampel
Sampel
Populasi
Total sampling atau sampel jenuhyaitu Semuapetugas P2TBpada seluruhPuskesmasberjumlah 31 Orang.
Populasi Target : Seluruh petugas pemegang program Penanggulangan TB Paru.
Populasi Terjangkau : Seluruh petugas pemegang program Penanggulangan TB Paru.Di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah
Kriteria Inklusi : Semua petugas pemegang program TB Paru seluruh PuskesmasDi Kabupaten Maluku Tengah
Kriteria Ekslusi : Petugas Pemegang Program Yang sakit atau dalam keadaan tertentu sehingga tidak masuk kerja.
Definisi Operasional
No Varia bel Definisi oprasional Skala ukur
Cara ukur Analisis
1. Kinerja petugas Pemegang Program
Adalah kegiatan dan penampilan hasil karya dari setiap kegiatan kerja pelaksana program penanggulagan TB paru baik kualitas maupun kuantitas. Untuk menilai efektivitas kinerja petugas digunakan indikator nasional penanggulangan TB dengan cara hasil jawaban kuisioner sejumlah 8 pertanyaan dengan di beri skor 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Skor dari masin-masing responden untuk menilai kinerja responden efektif atau tidak efektif.
Nominal Observasi data
Efektif jika mendapat nilai >4 Tidak efektif jika mendapat nilai <4
2.
Kepemimpinan Adalah proses dalam mempengaruhi seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Semua pernyataan dalam bentuk positif dan diberi skor 5 untuk jawaban SS, skor 4 untuk jawaban S, skor 3 untuk jawaban RG, skor 2 untuk jawaban TS dan skor 1 untuk jawaban STS. Skor dari masin-masing responden untuk mengkategorikan rsponden baik/kurang baik
Nominal Kuisioner /
wawancara
Baik jika mendapat nilai >40 Kurang baik jika mendapat nilai <40
3. Motivasi Adalah faktor indifidu responden yang mengarahkan dan menggerakan perilaku untuk memnuhi tujuan dalam kerja. Semua pernyataan dalam bentuk positif dan diberi skor 5 untuk jawaban SS, skor 4 untuk jawaban S, skor 3 untuk jawaban RG, skor 2 untuk jawaban TS dan skor 1 untuk jawaban STS. Skor dari masin-masing responden untuk mengkategorikan rsponden baik/kurang baik
Nominal Kuisioner /
wawancara
Baik jika mendapat nilai >40 Kurang baik jika mendapat nilai <40
4. Pengetahuan Adalah kemamampuan atau kompotensi kognitif responden. Semua pernyataan dalam bentuk ya/tidak (Benar/Salah) dan diberi skor 1 untuk jawaban ya (Benar) dan skor 0 untuk jawaban tidak (Salah). Skor dari masin-masing responden untuk mengkategorikan rsponden baik/kurang baik
Nominal
Kuisioner/
wawancara
Baik jika mendapat nilai >6 Kurang baik jika mendapat nilai <6
5.
Pelatihan Adalah suatu kegiatan pendidikan untuk eningkatkan kemapuan atau keterampilan responden. Semua pernyataan dalam bentuk ya/tidak dan diberi skor 1 untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak. Skor dari masin-masing responden untuk mengkategorikan rsponden baik/kurang baik
Nominal Kuisioner/
wawancara
Baik jika mendapat nilai >6 Kurang baik jika mendapat nilai <6
6. Beban kerja
Adalah volume kerja responden yang dibebankan di luar tugas tugas pokok dan tugas lainnya. Pernyataan dalam bentuk ya/tidak dan diberi skor 1 untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak. Skor responden untuk mengkategorikan beban kerja responden rangkap/tidak rangkap.
Nominal
Kuisioner /
wawancara
1= kerja rangkap 2= tidak kerja rangkap
7 Sikap Kemampuan kognitif dari sikap responden dalam elaksanakan kegiatan program. Semua pernyataan dalam bentuk positif dan diberi skor 5 untuk jawaban SS, skor 4 untuk jawaban S, skor 3 untuk jawaban RG, skor 2 untuk jawaban TS dan skor 1 untuk jawaban STS. Skor dari masin-masing responden untuk mengkategorikan rsponden baik/kurang baik
Ordinal Kuisioner /
wawancara
Baik jika mendapat nilai >40 Kurang baik jika mendapat nilai <40
8. Imbalan Sesuatu yang diberi oleh pimpinan baik berupa uang atau bentuk lain diluar gaji,atau penghargaan. Semua pernyataan dalam bentuk ya/tidak dan diberi skor 1 untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak. Skor dari masin-masing responden untuk mengkategorikan rsponden baik/kurang baik
Nominal Kuisioner /
wawancara
Baik jika mendapat nilai >3 Kurang baik jika mendapat nilai <3