proses pengelasan di darat serta kapasitasnya

21
TUGAS KERJA PRAKTEK 1 METODE PELAKSANAAN PENGELASAN TIANG PANCANG DI DARAT SERTA KAPASITAS ALAT DAN PEKERJAAN Oleh : ENNY ADITIA MUSLIM 101910301020 FANDY KURNIA UTAMA 101910301086 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2013/2014

Upload: fandy-utama

Post on 26-Oct-2015

169 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

pengelasan pipa pancang di darat

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

TUGAS KERJA PRAKTEK 1

METODE PELAKSANAAN PENGELASAN

TIANG PANCANG DI DARAT

SERTA KAPASITAS ALAT DAN PEKERJAAN

Oleh :

ENNY ADITIA MUSLIM 101910301020

FANDY KURNIA UTAMA 101910301086

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2013/2014

Page 2: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 2

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan dermaga untuk tempat bersandarnya kapal dan bongkar

muat barang semakin meningkat seiring perkembangan globalisasi.

Di jawa timur, terdapat pelabuhan tanjung perak yang selama ini

digunakan sebagai tempat bongkar muat barang dan terminal

penumpang yang menghubungkan kota-kota pelabuhan lain di

Indonesia.

Dari banyaknya aktivitas tersebut, waktu sandar dan bongkar muat

kapal di pelabuhan tanjung perak mencapai 2-4 hari. Waktu yang

relatif lama tersebut dapat memicu adanya banyaknya barang

tertimbun sehingga menimbulkan kemacetan arus barang (kongesti),

dan terhentinya arus barang (stagnasi).

Untuk mengatasi hal tersebut, Terminal Multipurpose Teluk Lamong

(TMTL) diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan kapasitas

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Proyek pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong dibagi

menjadi beberapa paket, dimana PT Pelabuhan Indonesia III

menggandeng PT. Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksanaan untuk

Paket A, A’. Paket A mencakup pembagunan Dermaga Peti Kemas

Internasional (500 x 50 m), sedangkan Paket A’ mencakup

pembangunan Peti Kemas Domestik (450 x 30 m).

Proyek yang akan dibahas dalam laporan ini adalah proyek

pembangunan dermaga petikemas domestik (450 x 30 m). Khususnya

pada pengelasan tiang pancang di darat sebelum dilakukan

pemancangan yang merupakan pondasi utama struktur dermaga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja alat berat dan bahan yang digunakan pada pengelasan

tiang pancang di darat?

2. Bagaimana konfigurasi pengelasan tiang pancang di darat?

3. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pengelasan tiang

pancang di darat?

Page 3: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 3

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

4. Berapa kapasitas pengerjaan pengelasan tiang pancang di darat?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada pengelasan tiang

pancang di darat.

2. Mengetahui konfigurasi pengelasan tiang pancang di darat.

3. Mengetahui langkah-langkah pelaksanaan pengelasan tiang

pancang di darat.

4. Mengetahui kapasitas pengerjaan pengelasan tiang pancang di

darat.

Page 4: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 4

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2. PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Bahan yang Digunakan pada Pengelasan Tiang Pancang di

Darat.

Adapun alat dan alat berat yang digunakan dalam pengelasan tiang

pancang di darat antara lain adalah:

• Mesin Las 500 A : 6 Unit

• Generator Set 300 KVA : 1 Unit

• Generator Set 180 KVA : 1 Unit

• Crawler Crane 80 ton : 1 Unit

• Grinding

• Wire Brush

• Kuas Cat

• Roller Block

Seluruh peralatan yang akan digunakan telah mempunyai sertifikat

layak guna dan telah di cek kelayakannya kembali oleh pihak K3

sebelum digunakan untuk pengerjaan proyek.

Bahan yang digunakan dalam pengelasan tiang pancang di darat

antara lain:

• Pipa Tiang Pancang ASTM 252 Grade 2

• Pile Shoes SS 400, T=20

• Electrode Pengelasan AWS A5.1 7016 & 7018

• Profil WF (sebagai alas pipa tiang pancang saat pengelasan).

• Elpiji

• Cat Coating/Anti Karat

Tenaga kerja yang dibutuhkan saat pengelasan tiang pancang:

• Tukang Las : 4 Grup @ 3 Orang

• Surveyor : 1 Orang

• Operator Crane : 1 Orang

• Pengawas K3 : 1 Orang

Tenaga kerja Operator Crane dan Tukang Las telah mempunyai

sertifikat layak guna minimal G.3 dan telah di cek kelayakannya

kembali oleh pihak K3 sebelum digunakan untuk pengerjaan proyek.

Page 5: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 5

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.2 Konfigurasi Pengelasan

Pengelasan pipa tiang pancang dibagi dalam beberapa kombinasi

ukuran, diantaranya:

• Tipe A

Diameter tiang

Panjang tiang

Konfigurasi Penyambungan

Letak

∅ 812

48 m

16 m + 16 m + {16 m (PE) di

laut}

X (1-20) ; Y (A,B,D)

• Tipe B

Diameter tiang

Panjang tiang

Konfigurasi Penyambungan

Letak

∅ 1016

48 m

16 m + 16 m + {16 m (PE) di

laut}

X (1-20) ; Y (C)

• Tipe C

Diameter tiang

Panjang tiang

Konfigurasi Penyambungan

Letak

∅ 812

60 m

15 m + 15 m + 10 m (PE) +

{20 m (PE) di laut}

X (21-76) ; Y (A,B,D)

X (1-76) ; Y (E)

• Tipe D

Diameter tiang

Panjang tiang

Konfigurasi Penyambungan

Letak

∅ 1016

60 m

15 m + 15 m + 10 m (PE) +

{20 m (PE) di laut}

X (21-76) ; Y (C)

X (1-76) ; Y (F)

Page 6: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 6

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Pengelasan Tiang Pancang Di Darat

2.4.1 Flowchart Instalasi Pile Shoes

Persiapan

Mulai

Setting Pile Shoes ke dalam TP

Proses Pengalasam Pile Shoes pada TP

Proses Coating

Selesai

Page 7: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 7

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4.2 Rincian Pekerjaan Instalasi Pile Shoes

a. Menyesuaikan diameter tiang pancang dengan ukuran pile

shoes.

b. Setting pile shoes ke dalam tiang pancang dengan cara

i. Pile shoes diangkat menggunakan roller block

ii. Setelah itu pile shoes dipasang ke dalam tiang pancang

dengan gap ± 3 mm di tiap ujung-ujung pile shoes

iii. Dilakukan pengelasan antara tiap-tiap ujung pile shoes

dengan dinding tiang pancang menggunakan E7018 ∅4.0

iv. Membersihkan hasil las menggunakan gerinda dan sikat

baja

v. Dilakukan coating (pelapisan anti korosi) pada hasil las

Tiang

Pancang

Tampak Depan Pile Shoes

Tiang Pancang yang Sudah Dipasang Pile Shoes

Page 8: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 8

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4.3 Flowchart Pengelasan

Mulai

Peletakan Profil WF

Sebagai Alas

Pemindahan TP ke atas alas profil WF menggunakan crane

Setting kelurusan antar TP yang akan di las

Cek

Pengelasan TP sesuai

konfigurasi

Perapihan hasil pengelasan menggunakan

gerinda dan pelapisan denso primer

Cek Ultrasonic

Testing (UT)

Selesai

Persiapan

Proses beveling

Sebagai Alas

Page 9: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 9

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4.4 Rincian Pekerjaan Penyambungan Tiang Pancang PE dan Non PE

a. Penempatan Crane harus berada di antara penyimpananan

tiang pancang dan lokasi pengelasan.

b. Meletakkan girder/profil WF untuk alas tegak lurus dengan

tiang pancang yang akan dilas. Kemudian Crane mengangkat

tiang pancang yang akan di las lalu meletakkannya di atas alas

(Profil WF) yang sudah dipersiapkan.

Lokasi

Pengelasan Crane

Lokasi

Penyimpanan

Tiang Pancang

Profil WF

Tiang Pancang

Lokasi Pengelasan

Page 10: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 10

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

c. Pada tiang pancang yang akan dilas dilakukan beveling pada

ujungnya yang akan disambung hingga membentuk sudut yang

direncanakan pada gambar.

d. Setting kelurusan antar tiang pancang yang akan dilas dengan

gab 3 s/d 4 mm oleh pekerja menggunakan alat bantu berupa

tuas pengungkit. Kelurusan dari tiang pancang kemudian dicek

dengan menggunakan benang yang ditarik sejajar tiang

pancang dari ujung ke ujung dengan jarak tertentu yang tegak

lurus antara benang dan tiang pancang pada ujung-ujungnya.

Keterangan:

= Jarak yang telah ditentukan sebagai acuan

= Jarak yang diukur untuk mengecek kelurusan

tiang pancang

Toleransi kemiringan tiang pancang adalah 1/960 panjang

konfigurasi.

Benang

Tiang Pancang

Page 11: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 11

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

e. Setelah posisi tiang pancang lurus, dilakukan pengelasan titik

agar posisi tidak berubah, lalu dilakukan pengelasan lapis 1

menggunakan E7016 ∅3.2 dilanjut pengelasan lapis 2

menggunakan E7018 ∅4.0.

f. Hasil las yang didapat di cek terlebih dahulu kualitasnya

menggunakan Ultrasonic Test (UT). Setelah lolos uji, hasil las

dirapikan menggunakan gerinda lalu dilapisi pelindung anti

korosi. Namun apabila UT tidak memenuhi, maka dilakukan

pembenahan las pada area yang retak saja.

g. Tiang pancang yang siap dipakai dibawa crane ke kapal

tongkang untuk diangkut ke lokasi pemancangan.

Page 12: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 12

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4 Kapasitas Pengerjaan Pengelasan Tiang Pancang di Darat

2.4.1 Item Kapasitas Pengerjaan Tiang Pancang di Darat

Perhitungan kapasitas pekerjaan pengelasan tiang pancang di

darat dibagi menjadi tiga tahap, yakni:

a. Proses Instalasi pile shoes di bagian paling ujung bawah tiang

pancang. Proses instalasi pile shoes terdapat dua macam yang

dibagi berdasarkan diameter tiang pancang, yakni:

i. Tiang Pancang ∅ 812

ii. Tiang Pancang ∅ 1016

b. Pemindahan tiang pancang dari lokasi penyimpanan ke lokasi

pengelasan menggunakan crawler crane. Tiang pancang yang

dipindah memiliki panjang berbeda, sehingga dibagi lagi

menjadi:

i. TP 10 m (Polyethylene)

ii. TP 15 m

iii. TP 16 m

c. Proses pengelasan tiang pancang mulai setting kelurusan,

pengelasan, uji UT, perapihan dan pelapisan denso primer.

Pengelasan di darat juga bermacam-macam konfigurasinya,

sehingga dibedakan berdasarkan konfigurasinya menjadi:

i. Konfigurasi Tipe A ∅ 812

ii. Konfigurasi Tipe B ∅ 1016

iii. Konfigurasi Tipe C ∅ 812

iv. Konfigurasi Tipe D ∅ 1016

d. Pemindahan tiang pancang dari lokasi pengelasan ke tongkang

menggunakan crawler crane. Tiang pancang yang dipindah

memiliki konfigurasi yang berbeda, sehingga dibagi menjadi:

i. Konfigurasi Tipe A ∅ 812

ii. Konfigurasi Tipe B ∅ 1016

iii. Konfigurasi Tipe C ∅ 812

iv. Konfigurasi Tipe D ∅ 1016

Page 13: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 13

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4.2 Perhitungan Kapasitas Pengerjaan Tiang Pancang di Darat

2.4.2.1 Instalasi Pile Shoes

i. Tiang Pancang ∅ 812

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(menit)

Menyesuaikan diameter

tiang pancang dengan pile

shoes

Roll Meter 1 Tukang 5

Pengangkatan Pile Shoes Roller

Block 2 Tukang 5

Setting Pile Shoes ke

dalam Tiang Pancang Hammer 2 Tukang 15

Proses pengelasan

Mesin Las,

Genset,

Kawat Las

1 Operator 30

Proses coating Kuas 1 Tukang 5

Waktu Siklus 60

Waktu siklus = 1 jam

Kapasitas per jam = 1 buah pile shoes/jam. Jam kerja

dalam suatu proyek umumnya adalah 8 jam, sehingga

kapasitas per hari = 8 buah pile shoes/hari.

Kapasitas instalasi pile shoes tiang pancang ∅ 812 yang

diperoleh di atas dilaksanakan dengan menggunakan:

• Alat:

� Roll Meter

� Roller Block

� Hammer

� Mesin Las

� Generator Set

� Kawat Las

� Kuas

• Tenaga Kerja:

� Tukang 2 Orang

� Operator las 1 Orang

Page 14: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 14

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

ii. Tiang Pancang ∅ 1016

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(menit)

Menyesuaikan diameter

tiang pancang dengan pile

shoes

Roll Meter 1 Tukang 5

Pengangkatan Pile Shoes Roller

Block 2 Tukang 5

Setting Pile Shoes ke

dalam Tiang Pancang Hammer 2 Tukang 15

Proses pengelasan

Mesin Las,

Genset,

Kawat Las

1 Operator 45

Proses coating Kuas 1 Tukang 5

Waktu Siklus 75

Waktu siklus = 1,25 jam

Kapasitas per jam = 0,8 buah pile shoes/jam. Jam kerja

dalam suatu proyek umumnya adalah 8 jam, sehingga

kapasitas per hari = 6,4 buah pile shoes/hari.

Kapasitas instalasi pile shoes tiang pancang ∅ 1016

yang diperoleh di atas dilaksanakan dengan

menggunakan:

• Alat:

� Roll Meter

� Roller Block

� Hammer

� Mesin Las

� Generator Set

� Kawat Las

� Kuas

• Tenaga Kerja:

� Tukang 2 Orang

� Operator las 1 Orang

Page 15: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 15

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4.2.2 Pemindahan Tiang Pancang dari Lokasi Penyimpanan ke

Lokasi Pengelasan

TP 10 m (Polyethylene), TP 15 m, TP 16 m

Data-data:

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(detik)

Pemasangan kabel sling

crane untuk mengangkat

tiang pancang

2 Tukang 300

Pengangkatan tiang pancang Crawler

Crane 1 Operator 10

Ayunan crane menuju lokasi

pengelasan

Crawler

Crane 1 Operator 10

Peletakkan tiang pancang

pada lokasi pengelasan

Crawler

Crane 1 Operator 10

Pelepasan kabel sling crane 2 Tukang 200

Ayunan crane menuju lokasi

penyimpanan

Crawler

Crane 1 Operator 10

Waktu Siklus 540

Waktu siklus = 0,15 jam

Kapasitas per jam = 6,667 buah tiang pancang/jam. Jam

kerja dalam suatu proyek umumnya adalah 8 jam,

sehingga kapasitas per hari = 53,336 buah tiang

pancang /hari.

Kapasitas pemindahan tiang pancang dari lokasi

penyimpanan ke lokasi pengelasan yang diperoleh di

atas dilaksanakan dengan bantuan alat berupa crawler

crane beserta 2 tukang dan 1 operator crawler crane.

Page 16: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 16

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4.2.3 Proses Pengelasan

i. Konfigurasi Tipe A ∅ 812

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(menit)

Proses Beveling pada

ujung TP yang akan di las Bevel 1 Tukang 25

Setting kelurusan

sambungan antar tiang

pancang

Benang,

Tuas 3 Tukang 5

Proses pengelasan

Genset,

Mesin Las,

Kawat Las

1 Operator 45

Ultrasonic Testing (UT) 1 Operator 15

Perapihan hasil las Gerinda 1 Tukang 20

Pelapisan hasil las Kuas 1 Tukang 10

Waktu Siklus 120

Waktu siklus = 2 jam

Kapasitas per jam = 0,5 konfigurasi tiang pancang/jam.

Jam kerja dalam suatu proyek umumnya adalah 8 jam,

sehingga kapasitas per hari = 4 tiang pancang /hari.

Kapasitas pengelasan konfigurasi Tipe A ∅ 812 yang

diperoleh di atas dilaksanakan dengan menggunakan:

• Alat:

� Benang

� Tuas

� Generator set

� Mesin las

� Kawat las

� Gerinda

� Kuas

� Bevel

• Tenaga kerja:

� Tukang 3 Orang

� Operator Pengelesan 1 Orang

� Operator UT 1 Orang

Page 17: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 17

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

ii. Konfigurasi Tipe B ∅ 1016

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(menit)

Proses Beveling pada

ujung TP yang akan di las Bevel 1 Tukang 25

Setting kelurusan

sambungan antar tiang

pancang

Benang,

Tuas 3 Tukang 5

Proses pengelasan

Genset,

Mesin Las,

Kawat Las

1 Operator 60

Ultrasonic Testing (UT) 1 Operator 20

Perapihan hasil las Gerinda 1 Tukang 25

Pelapisan hasil las Kuas 1 Tukang 15

Waktu Siklus 150

Waktu siklus = 2,5 jam

Kapasitas per jam = 0,4 konfigurasi tiang pancang/jam.

Jam kerja dalam suatu proyek umumnya adalah 8 jam,

sehingga kapasitas per hari = 3,2 tiang pancang /hari.

Kapasitas pengelasan konfigurasi Tipe B ∅ 1016

yang diperoleh di atas dilaksanakan dengan

menggunakan:

• Alat:

� Benang

� Tuas

� Generator set

� Mesin las

� Kawat las

� Gerinda

� Kuas

� Bevel

• Tenaga kerja:

� Tukang 3 Orang

� Operator Pengelesan 1 Orang

� Operator UT 1 Orang

Page 18: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 18

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

iii. Konfgurasi Tipe C ∅ 812

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(menit)

Proses Beveling pada

ujung TP yang akan di las Bevel 2 Tukang 25

Setting kelurusan

sambungan antar tiang

pancang

Benang,

Tuas 3 Tukang 5

Proses pengelasan

Genset,

Mesin Las,

Kawat Las

1 Operator 90

Ultrasonic Testing (UT) 1 Operator 30

Perapihan hasil las Gerinda 1 Tukang 40

Pelapisan hasil las Kuas 1 Tukang 20

Waktu Siklus 210

Waktu siklus = 3,5 jam

Kapasitas per jam = 0,285 konfigurasi tiang

pancang/jam. Jam kerja dalam suatu proyek umumnya

adalah 8 jam, sehingga kapasitas per hari = 2,28 buah

tiang pancang /hari.

Kapasitas pengelasan konfigurasi Tipe C ∅ 812 yang

diperoleh di atas dilaksanakan dengan menggunakan:

• Alat:

� Benang

� Tuas

� Generator set

� Mesin las

� Kawat las

� Gerinda

� Kuas

� Bevel

• Tenaga kerja:

� Tukang 3 Orang

� Operator Pengelesan 1 Orang

� Operator UT 1 Orang

Page 19: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 19

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

iv. Konfigurasi Tipe D ∅ 1016

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(menit)

Proses Beveling pada

ujung TP yang akan di las Bevel 2 Tukang 25

Setting kelurusan

sambungan antar tiang

pancang

Benang,

Tuas 3 Tukang 5

Proses pengelasan

Genset,

Mesin Las,

Kawat Las

1 Operator 120

Ultrasonic Testing (UT) 1 Operator 40

Perapihan hasil las Gerinda 1 Tukang 50

Pelapisan hasil las Kuas 1 Tukang 30

Waktu Siklus 270

Waktu siklus = 4,5 jam

Kapasitas per jam = 1,78 konfigurasi tiang

pancang/jam. Jam kerja dalam suatu proyek umumnya

adalah 8 jam, sehingga kapasitas per hari = 3,2 buah

tiang pancang /hari.

Kapasitas pengelasan konfigurasi Tipe D ∅ 1016

yang diperoleh dilaksanakan dengan menggunakan:

• Alat:

� Benang

� Tuas

� Generator set

� Mesin las

� Kawat las

� Gerinda

� Kuas

� Bevel

• Tenaga kerja:

� Tukang 3 Orang

� Operator Pengelesan 1 Orang

� Operator UT 1 Orang

Page 20: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 20

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

2.4.2.4 Pemindahan Tiang Pancang dari Lokasi Pengelasan ke

Tongkang

i. Konfigurasi Tipe A dan Tipe B

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(detik)

Pemasangan kabel sling

crane untuk mengangkat

tiang pancang

2 Tukang 600

Pengangkatan tiang

pancang menggunakan

crane

Crawler

Crane 1 Operator 10

Ayunan crane menuju

tongkang

Crawler

Crane 1 Operator 10

Peletakkan tiang

pancang pada tongkang

Crawler

Crane 1 Operator 10

Pelepasan kabel sling

crane 2 Tukang 400

Ayunan crane menuju

lokasi pengelasan

Crawler

Crane 1 Operator 10

Waktu Siklus 1040

Waktu siklus = 0,289 jam

Kapasitas per jam = 3,46 buah tiang pancang/jam. Jam

kerja dalam suatu proyek umumnya adalah 8 jam,

sehingga kapasitas per hari = 27,68 buah tiang pancang

/hari.

Kapasitas pemindahan tiang pancang dari lokasi

pengelasan ke tongkang yang diperoleh di atas

dilaksanakan dengan bantuan alat berupa crawler

crane beserta 2 tukang dan 1 operator crawler crane.

Page 21: Proses Pengelasan Di Darat Serta Kapasitasnya

PROYEK PEMBANGUNAN DERMAGA DOMESTIK MULTIPURPOSE TELUK LAMONG

PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA 21

TUGAS KERJA PRAKTEK

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER 2013

ii. Konfigurasi Tipe C dan Tipe D

Item Pekerjaan Alat Tenaga

Kerja

Durasi

(detik)

Pemasangan kabel sling

crane untuk mengangkat

tiang pancang

2 Tukang 900

Pengangkatan tiang

pancang menggunakan

crane

Crawler

Crane 1 Operator 10

Ayunan crane menuju

tongkang

Crawler

Crane 1 Operator 10

Peletakkan tiang

pancang pada tongkang

Crawler

Crane 1 Operator 10

Pelepasan kabel sling

crane 2 Tukang 600

Ayunan crane menuju

lokasi pengelasan

Crawler

Crane 1 Operator 10

Waktu Siklus 1540

Waktu siklus = 0,428 jam

Kapasitas per jam = 2,34 buah tiang pancang/jam. Jam

kerja dalam suatu proyek umumnya adalah 8 jam,

sehingga kapasitas per hari = 18,72 buah tiang pancang

/hari.

Kapasitas pemindahan tiang pancang dari lokasi

pengelasan ke tongkang yang diperoleh di atas

dilaksanakan dengan bantuan alat berupa crawler

crane beserta 2 tukang dan 1 operator crawler crane.