proses pembuatan kaca

26
teknik industri MAKALAH PROSES PEMBUATAN KACA BAB I PENDAHULUAN Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai titik cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami kristalisasi. Di pihak lain dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang di hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi. Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan

Upload: handayani-kesumadewi

Post on 30-Dec-2014

317 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: proses pembuatan kaca

teknik industri MAKALAH PROSES PEMBUATAN KACA

BAB I

PENDAHULUAN

Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai

titik cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami

kristalisasi. Di pihak lain dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik

yang tak mudah menguap, yang di hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali

dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang

mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi

sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung amat sedikit bahan nonvitreo

dalam keadaan suspensi.

Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan

terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi

kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi

dari kekuatan tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca yang di hasilkan ada yang

dengan keunggulan pada satu sifat tertentu, dan ada pula yang lebih mementingkan

keseimbangan pada seperangkat sifat tertentu.

Sebagaimana halnya dengan bahan-bahan yang sangat banyak di gunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang di gunakannya secar tidak sengaja di letakan di atas massa trona di suatu pantai,

Page 2: proses pembuatan kaca

penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang kemudian berusaha menirunya.

Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca plat

secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil

berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil

distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca lembaran

gosok dan poles.

Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi

botol, bola lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh menjadi

suatu industri yang sangat terspesialisasi.

A.    BAHAN BAKU

Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30 tahun

terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih merupakan

bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.

1.                                          Pasir

Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi

pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak

boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab

kandungan besi ini bersifat merusak warna kaca pada umumnya.

2.                  Soda (Na2O)

Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sunber lainnya adalah bikarbonat,

kerak garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi

besi dan unutk mempercepat pencairan.

Page 3: proses pembuatan kaca

3. Kaca Soda Gamping (soda lime glass)

Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk

membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-lain, gelas atau

barang pecah belah.

B.                 BAHAN TAMBAHAN

Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping.

Di samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), salpeter,

boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam berbagai oksida, karbonat

serta garam-garam logam lain untuk membuata kaca berwarna.

Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti abrasif

dan asam fluorida.

                                 Feldspar

Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3 6SiO2.feldspsr mempunyai banyak keunggulan

di banding produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya terdiri dari

oksidasi pembentuk kaca

                     Borax

Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida kepada

kaca. Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang

banyak di gunkan di dalam berbagai jenis kaca pengemas.

Page 4: proses pembuatan kaca

                                 Kerak Garam ( salt cake )

Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian pula

beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada. Kerak

garam ini di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki.

Sulfat ini harus di pakai bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.

                     Arsen Trioksida

Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam kaca.

                     Nitrat

Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga tidak

terlalu kelihatan pada kaca produk.

                     Kalium Nitrat

Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.

                     Kulet (Cullet)

Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan kaca

beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai 80% dari

muatan bhan baku.

                     Blok Refraktori

Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak

di gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.

Page 5: proses pembuatan kaca

C.                BAHAN BAKAR

Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat panas

untuk memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu yang di

inginkan atau tergantung pada jenis bahan yang di kehendaki.

BAB II

PROSES PEMBUATAN

Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah menjadi langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Transportasi bahan baku ke pabrik

2. Pengaturan ukuran bahn baku

3. Penimbunan bahan baku

4. Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan pemuatannya

ke tanur kaca

5. Reaksi pembentukan kaca di dalm tanur

6. Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi

7. Pembuatan bentuk produk kaca

8. Penyelesaian produk kaca

Page 6: proses pembuatan kaca

langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan menggunakan peralatan otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan sekop dan gerobak sebagaimana halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil masih di lakukan dengan tangan sehingga banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-mana. Kecenderungan dewasa ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran secara tumpak dan mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang berterbangan selama penanganan kaca atau bahn bakunya.

                                                                PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI PRODUK

Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :

1.                  PELEBURAN

Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk

(pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara

menguntungkana untuk membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu

harus di lindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca

optik dan kaca seni melalui proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang

terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa

produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola bejana

itu terbuat dari bejana platina.

Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu tanki

besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok reflaktor, di

antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t.

Kaca itu membentuk kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu

sisi ke sisi lain. Kaca halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya

kontinyu. Dalam t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya

mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki bergantung pada kualitas

blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di tujukan pada reflaktori tanur kaca.

Page 7: proses pembuatan kaca

Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan kaca cair

untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan

gas.

Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi (regenerative

furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata

rongga. Gas nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair,

megalir ke bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja

terbuka atau bata rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas

keluar dari situ , dan isian itu berkisar antara 15000C di dekat pintu keluar. Bersamaan

dengan itu, udara di panaskan dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah

di panaskan sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar yang telah terbakar,

sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di bandingkan dengan jika udara tidak di

panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit,

aliran campuran udar bahan bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari

ujung yang berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian

melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.

Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit

setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur

regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C

setiap waktu. Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil

yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi,

suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding dan

melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di

pasang pipa air pendingin.

Page 8: proses pembuatan kaca

Pasir 45,4 gamping 6,8Soda abu 16 kulet 22,7Kerak garam 4,5 other 0,5-1,0Serbuk batu bara 0,2

Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan

2.                  PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN

Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor yang terpenting

yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin

itu haruslah sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di selesaikan dalm

tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair

viscos menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang yang

harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan merupakan

masalh yang rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para

insinyur kaca.

Berikut ini akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca

jendela, kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.

              Kaca Jendela

Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan.

Kaca itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui “dibitense” denagn suatu mesin penarik.

Dibitense itu terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di tengahnya. Kaca

mengalir melalui celah ini, pada waktu sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas

secara kontinyu. Penarikan kaca di mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas

itu di melalui celah, pada waktu bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca

mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm bentuk pita secepat itu dia

mengalir melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn gulungan air di dekat itu pita

kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh rol-rol, di lewatkan melalui cerobong

Page 9: proses pembuatan kaca

penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar dari lehr, kaca itu di potong-

potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim ke bagian

penggolongan dan pemotongan.

PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan

menghasilkan kaca pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan

sampai 0,55 cm. Pada proses ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang

terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke atas

sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di dalm lehr penyangai, kaca itu di potong

untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua, dilakukan penyangaian kedua di

dalam lehr horizontal standar 36 m.

              Kaca Plat

Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada suhu

sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar melalui

ujung yang satu lagi dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran refraktori yang

lebar itu, kaca cair dilewatkan melalui dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air,

sehingga mengambil konfigurasi pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang

lebih kecil, yang juga didinginkan dengan air dengan kecepatan permukaan sedikit lebih

tinggi dari rol pembentuk. Efek peregangan yang di akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan

pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita itu menjadi lebih tipis pada waktu

memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potong-potong menjadi lembaran

yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh pula pita itu bergerak terus secara

otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui operasi penyangaian, gerinda, poles, dan

inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran

Page 10: proses pembuatan kaca

yang cocok unutk pemanasan. Operasi gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca

dari masing-masing permukaan.

              Kaca Apung

Kaca apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris. Perkembangan ini

merupakan suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas tinggi. Proses

apung mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki dimana bahna baku di umpankan pada

satu ujung tanur dan kaca cair di lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal

sempit yang menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan secarra

presisis dengan cara menaikan dan menurunkan pintu yang membentang kanal itu secara

otomatis, kaca cair lalu lewat ke dalam kolam timah cair, di atas permikaaan tiamah itu,

dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di bwah kondisis suhu yang di kontrol dengan

ketat. Pemanasan terkendali itu di menyebabkan cairnya semua ketakrataan sehingga

menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata dan sejajar.

              Kaca Berkawat Dan Berpola

Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah

mempunyai goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan mencetakan

pola itu dalam satu operasi saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi sehingga tak

tembus pandang. Kaca seperti ini cocok unutk pintu, ruang kantor, dan dinding kamar mandi.

Kaca itu dapt pula di perkuat dengan kawat yang di pasangkan pada saat awal

pembentukannya. Hal ini berguna untuk meningkatkan keselamatan, misalnya pada jendela

pintu darurat.

              Kaca Tiup

Page 11: proses pembuatan kaca

Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong pengembangan metode

produksi yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan satu-satunya

mesin pencetak dengan menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis

mesin itu menghasilakan parison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.

Salah satu di antaranya adalah :

1.      jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam

pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.

2.      jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di

buat denagn press (tekan) tiup atau gabungan “pres dan tiup”.

Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang

berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca,

di bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny. Cetakan botol

lalu naik dan mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu

mengalir ke dalam cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk

sampai operasi pengumpulan. Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik kembali

mengungkung parison baru. Operasi ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60

unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.

Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam pembuatan

barang kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur melalui palung

yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong

dengan gunting mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis

sebagaimana yang di kehendaki. Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan

parison, yang melaui operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik

dan menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan di “tiup

enap” (settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan itu di

Page 12: proses pembuatan kaca

tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik dan udar di suntikan pada “tiup

lawan” (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk sehingga membuat lubang lowong.

Cetakan parison terbuka, parison itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana

botol yang setengah jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup

akan mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk selang waktu yang singkat.

Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka

bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu. Cetakan tiup itu kemudian berayun

meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.

Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di

kenal denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan meja tiup ( blow table).

Berbagi operasi yang di sebutkan di atas berlangsung pada waktu kaca itu bergerak

mengelilingi meja tadi. Gerakan meja di kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan

piston bolak-balik dan berbagai operasi yang berlangsung di atas meja di ikoordinasikan

dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur waktu motor. Piranti yang tersebut terakhir

itu merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di antara semua peralatan yang

di gunakan.

              Bola Lampu

Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk dan

ukuran bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh

cetakannya. Kaca cair mengalir melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke

bawah melalui dua rol yang didinginkan dengan air. Salah satu rol mempunyai lekkukan

sehingga menyebabkan pita kaca mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan

dengan lubang bundar pada konveyer rantai horizontal tempat pita itu berpindah selanjutnya.

Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena beratnya sendiri. Di bawah setiap lubang itu

Page 13: proses pembuatan kaca

terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan pita, masing-masing sebuah di atas

setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer. Pada waktu pita itu bergerak, nozel

melepaskan suatu hembusann udara yang kemudian menyebabkan terbentuknya gelembung

bola pada pita. Cetakan yang berputar itu sekarang naik dan sebuah lagi hembusan udara,

yang bertekanan jauh lebih rendah dari hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke

dalam cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu kecil

memukul bola lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk yang membawanya

ke rak lehr, dimana leher lampu di masukan ke dalam, diantara dua bilah vertikal yang

menopangnya pada waktu disangai. Waktu total unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan

di atas, termasuk penyangaian kira-kira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000

bola lampu per menit.

              Tabung Televisi

Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran melintang,

terdiri dari tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di

munculkan, kaca pengurung, dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka layar

kurung di lakukan dengan penyerapan atau pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri

merupakan masalh yang sulit hingga kemudian di temukan prosedur pencetakan centrifugal,

yang menggunkan cetakan putar yang dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih seragam.

Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu sama lain dengan menggunkan nyala gas, gas atau

listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di pasangkan pada permukaan sebelah dalam

tabung. Semacam topeng berlubang-lubang kemudian di pasang berkas elektron sebagaimana

di kehendaki. Dalm hal ini, suhu yang di gunakan untuk merapatkan bagian-bagian tabung

tidak boleh terlalu tinggi karena hal ini dapat merusak fosfor.

Page 14: proses pembuatan kaca

              Tabung Kaca

Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong

berputar yang terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan melaluinya dan kaca pada

batangan itu mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm bentuk

tabung. Sepasang sabuk memegang tabung itu dan menariknya dengan kecepatan seragam.

Diameter dan tebal dinding di kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan tarik dan

volume udar yang di tiupkan melalui batangan. Tabung ini tidak memerlukan perlakuan

penyaringan.

Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan kaca

optik, barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca arsitektur, dan

berbagai barang seperti itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari

operasi penarikan suatu kwalitas kaca tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk

atau tangki dan membawanya ke cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di

potong dengan gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan atau dengan tekanan

hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik yang melibatkan

gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan sebagaimana di uraikan di atas. Lalu

volumetrik dan bagian menara yang berbentuk silinder dan pyrek di buat dengan cara ini.

3.                  PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP

Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus disangai

(anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat dengan tangan.

Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :

a.                   Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu yang

cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn jalan pengaliran plastik

sehingga regangannya kurang dari sustu maksimum yang di tentukan.

Page 15: proses pembuatan kaca

b.                  Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan

itu selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah

satu ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin dapat di atur

sehingga memenuhi persyaratan yang di sebut di atas.

Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di sebabkan

oleh tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang kaca yang dapat

menangani kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar

para insinyur berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu

otomatik dan sirkulasi terkendali sehingga penyangaian dapat di laksanakan dengan biaya

bahan bakar lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.

4.                  PENYELESAIAN

Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang relatif

sederhana tetapi sangat penting, operasi ini meyangkut pembersihan, penggosoakan,

pemolesan, pemotongan, gosok-semprot dengan pasir, pemasangan email klasifikasi kwalitas,

dan pengukuran. Walaupun tidak semua harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu

atau dua di antara yang di sebutkan di atas selalu di perlukan.

                                                                 PENGEPAKAN DAN PEMASARAN

Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean kaca

adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi busa sebagai

pelindung dari kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masing-masing kaca.

Page 16: proses pembuatan kaca

BAB III

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

                                                      Dampak Positif

Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di

cipatakan para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi

para penganggur yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat bagi

orang-orang sipil atau para arsitek dalam mengembangkan suatu ide dalam perancangan

bangunan. Dan dapt pula berguna bagi perusahaan otomotif karena kaca sekarang tidak hanya

sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai kaca pelindung.

                                                      Dampak Negatif

Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu

lingkungahn karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat

berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah

tentu semua ekosistem kana berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak

langsung terjadi sangat cepat tetapi secara berlahan-lahan.

 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Beranda Langganan: Entri (Atom)

Laman

Beranda MAKALAH PROSES PEMBUATAN

KACA

Mengenai Saya

 

Page 17: proses pembuatan kaca

indra hernorjen Lihat profil lengkapku

Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.