proposal revisi.doc

29
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI……………………………………………………………………...1 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...2 1.1 Latar Belakang…………………………………………………….......2 1.2 Pembatasan Masalah………………………………..………………....3 1.3 Perumusan Masalah……………………….…………………………..4 1.4 Tujuan Penelitian………………...…………………………………....4 1.5 Manfaat Penelitian……….……………………………………………4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………..……………………..5 2.1 Pengertian sumber daya manusia dan manajemen sumber daya manusia …………………….. ………………………………………...5 2.2 Kerangka Pemikiran……………….…………………………………11 2.3 Hipotesis……………………………………………………………...13 BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………….14 3.1 Desain Penelitian……………………………………………………..14 3.2 Obyek dan Waktu Penelitian…………………………………………14 3.3 Variable Penelitian…………………………………………………...15 3.4 Operasionlisasi Variable……………………………………………..15 3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...15 3.6 Teknik Pengambilan Sample…………………………………………16 3.7 Teknik Analisis Data…………………………………………………16 DAFTAR PUSTAKA……………...……………………………………………19

Upload: yasin-alatas

Post on 12-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: proposal revisi.doc

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...1

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...2

1.1 Latar Belakang…………………………………………………….......2

1.2 Pembatasan Masalah………………………………..………………....3

1.3 Perumusan Masalah……………………….…………………………..4

1.4 Tujuan Penelitian………………...…………………………………....4

1.5 Manfaat Penelitian……….……………………………………………4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………..……………………..5

2.1 Pengertian sumber daya manusia dan manajemen sumber daya

manusia ……………………..………………………………………...5

2.2 Kerangka Pemikiran……………….…………………………………11

2.3 Hipotesis……………………………………………………………...13

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………….14

3.1 Desain Penelitian……………………………………………………..14

3.2 Obyek dan Waktu Penelitian…………………………………………14

3.3 Variable Penelitian…………………………………………………...15

3.4 Operasionlisasi Variable……………………………………………..15

3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...15

3.6 Teknik Pengambilan Sample…………………………………………16

3.7 Teknik Analisis Data…………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA……………...……………………………………………19

Page 2: proposal revisi.doc

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin sulit, perusahaan

dituntut untuk mampu menghadapi segala macam kondisi yang akan dihadapi

pada saat ini ataupun untuk kedepannya. Yaitu dengan mengambil langkah-

langkah yang tepat untuk sebuah perusahaan agar tetap berjalan dengan

semestinya.

Untuk itu sebuah perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja kerja

karyawan untuk tetap bekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya agar suatu

perusahaan akan tetap berjalan untuk kedepannya. Usaha untuk menciptakan hal

tersebut bukan hanya dilakukan oleh karyawannya saja, tetapi seorang pimpinan

pun harus bisa menunjukkan sikap dan sifat sebagai pimpinan yang sebenarnya

yang dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi para pekerja untuk

mengerjakan tugas dan tanggung jawab mereka yang harus diselesaikan.

Oleh karena itu seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang dapat

menambah semangat kerja karyawannya dari hal yang sekecil apapun untuk

terlihat jiwa kepemimpinan yang sebenarnya yang dapat membangkitkan

semangat kerja karyawan bukan hanya sekedar memerintah bawahan untuk tetap

bekerja tanpa memberi contoh yang baik dan sebenarnya, tetapi harus memberi

sifat dan sikap yang layaknya seorang pemimpin yang bisa mengarahkan para

karyawan pada tugas yang sebenarnya.

Sebagai seorang pemimpin bukan hanya harus bisa memberikan contoh

kepada karyawannya saja tetapi harus bisa mempengaruhi orang lain, bawahan

atau kelompok untuk mau bekerja sesuai dengan kebutuhannya, memiliki

kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok untuk tetap selalu

menaati peraturan yang telah ada, memiliki kemampuan atau keahlian khusus

dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya agar dapat memantau pekerjaan

sesuai dengan bidang yang dikerjakan, harus bisa mencapai tujuan dan cita –cita

perusahaan dengan mengambil atau menjalankan suatu kebijakan.

Page 3: proposal revisi.doc

3

Dalam suatu perusahaan, organisasi atau kelompok berbeda – beda dalam

memilih gaya kepemimpinan yang diinginkan, banyak karyawan tidak menyukai

gaya kepemimpinan yang otoriter dimana segala pusat keputusan dan kebijakan

yang diambil dipilih langsung sendiri tanpa menerima pendapat dari yang lain dan

karayawan hanya menerima tugas saja, namun ada juga karayawan yang

menyukai gaya kepemimpinan yang demokratis yaitu gaya pemimpin

memberikan wewenang secara luas kepada para karyawan untuk ikut ambil dalam

segala hal sebagai suatu tim utuh.

Dengan adanya gaya kepemimpinan tersebut, diharapkan perusahaan

mampu menentukan gaya kepemimpinan yang baik. Gaya kepemimpinan yang

baik akan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan sehingga dapat

menambah semangat kerja karyawan, dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan

tanggung jawabnya, karyawan merasa nyaman dengan kondisi perusahaan tempat

bekerja, dan perusahaan pun akan tetap berjalan untuk ke depannya sesuai dengan

tujuan yang di harapkan perusahaan.

Faktor-faktor tersebut, secara langsung akan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan PT.Mustika Ratu. Tbk,. yang merupakan perusahaan yang bergerak

dalam pembuatan kosmetik dan alat-alat kecantikan yang berlokasi di ggJalan

Raya Bogor Km.26,4 Pasar Rebo, Ciracas, untuk keberlangsungan perusahaan ke

depannya sehingga gaya kepemimpinan sangat memiliki peran yang erat dalam

meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam hal ini peneliti

mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Mustika Ratu. Tbk,”.

1.2 Pembatasan Masalah

Penulis membatasi pembahasan masalah bagaimana pengaruh dan besar

pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT.Mustika

Ratu.Tbk.

Page 4: proposal revisi.doc

4

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka

diajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada

PT. Mustika Ratu. Tbk,.?

2. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

pada PT. Mustika Ratu. Tbk,.?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan.

2. Untuk membuktikan besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk

memberikan masukan informasi atau pengetahuan yang lebih jelas lagi tentang

permasalahan yang dibahas dalam penelitian dan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi S1 Manajemen di STIE Ahmad Dahlan Jakarta.

1. Bagi Perusahaan

Memberikan tambahan informasi dan masukan kepada pihak perusahaan

dalam penerapan gaya kepemimpinan yang dipilih untuk meningkatkan kinerja

karyawan.

2. Bagi Akademis

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi bagi STIE Ahmad Dahlan

Jakarta, khususnya jurusan managemen sumber daya manusia dan dapat dijadikan

informasi bagi penelitian selanjutnya.

Page 5: proposal revisi.doc

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia

2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya dapat

tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien.

Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik buruknya

pengembangan sumber daya manusia/anggota organisasi itu sendiri, itu berarti

bahwa sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara

proposional harus diberikan latihan dan pendidikan yang sebaik - baiknya,

bahkan harus sesempurna mungkin.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia pada umumnya untuk

memperoleh tingkat perkembangan karyawan yang setinggi-tingginya,hubungan

kerja yang serasi diantara para karyawan dan penyatupaduan suber daya manusia

secara efektif atau tujuan efisiensi dan kerja sama sehingga diharapkan akan

meningkatkan produktivitas kerja.

Menurut ( Danang Sunyoto, 2013:1) Manajemen Sumber Daya

manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan atas penggandaan, pengembangan, kompensasi,

pengintergritasan, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan

maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.

Aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dan

sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dan organisasi

tersebut. Istilah sumber daya manusia (human resources) merujuk kepada

orang-orang di dalam organisasi. Pada saat para manajer terlibat

akitivitas-aktivitas sumber daya manusia sebagai bagian dari

pekerjaannya,mereka berupaya memfasilitasi kontribusi yang disodorkan

Page 6: proposal revisi.doc

6

oleh orang-orang untuk mencapai rencana-rencana dan strategi-strategi

organisasi.

2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Peranan manajemen sumber daya manusia (MSDM)

adalah tugas MSDM untuk mengelola unsur manusia seefektif mungkin agar

memperoleh suatu satuan tenaga kerja yang puas dan memuaskan. MSDM

merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur

sumber daya manusia. Menurut Danang Sunyoto perencanaan dan penerapan

sumber daya manusia memiliki tiga aspek utama yaitu:

1. Fungsi Manajerial yang terdiri atas:

a) Perencanaan, Fungsi perencanaan meliputi penentuan program

sumber daya manusia yang akan membantu pencapaian tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan.

b) Pengorganisasian, Fungsi pengorganisasian adalah membentuk

organsasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan

antara jabatan,personalia,dan faktor-faktor lain

c) Pengarahan, Fungsi pengarahan adalah mengusahakan agar

karyawan mau bekerja secara efektif melalui perintah motivasi.

d) Pengendalian, Fungsi pengendalian adalah mengadakan

pengamatan atas pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana

dan mengoreksinya jika terjadi penyimpangan atau jika perlu

menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.

2. Fungsi Operasional yang terdiri atas:

a) Pengandaan, Fungsi pengadaan meliputi perencanaan sumber daya

manusia,perekrutan,seleksi,penempatan dan orientasi

karyawan,perencanaan mutu dan jumlah karyawan. Sedangkan

perekrutan,seleksi dan penempatan berkaitan dengan

penarikan,pemilihan,penyusunan dan evaluasi formulir lamaran

kerja,tes psikologi dan wawancara

b) Pengembangan, Fungsi pengembangan bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan,pengetahuan dan sikap karyawan agar

Page 7: proposal revisi.doc

7

dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kegiatan ini menjadi

semakin penting dengan berkembangnya dan semakin

kompleksnya tugas manajer.

c) Kompensasi, Fungsi kompensasi dapat diartikan sebagai

pemberian penghargaan yang adil dan layak kepada karyawan

sebagai balas jasa kerja mereka. Pemberian kompensasi merupakan

tugas yang paling kompleks dan juga merupakan salah satu aspek

yang paling berarti bagi karyawan maupun organisasi.

d) Pemeliharaan, Fungsi pemeliharaan tidak hanya mengenai usaha

untuk mencegah kehilangan karyawan-karyawan tetapi dimaksud

untuk memelihara sikap kerja sama dan kemampuan bekerja

karyawan tersebut.

e) Pemutusan hubungan kerja, Fungsi pemutusan hubungan kerja

yang terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan

mengembalikannya kepada masyarakat,proses pemutusan

hubungan kerja yang utama adalah pensiun,pemberhentian dan

pemecatan.

3. Peranana atau kedudukan dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan

secara terpadu.

2.1.3 Fungsi-Fungsi Pemimpin

Kepemimpinan (leadership) didenifisikan dengan berbagai cara yang

berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Kepemimpinan manajerial dapat

didenifisikan sebagai suatu pross pengarahan dan pemberian pengaruh pada

kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.

Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut (Veithzal, Bactiar dan Boy :

2013) :

1. Kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan dan pengikut.

Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpinan,para

anggota kelompok membantu menetukan status/kedudukan

pemimyang pngin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan.

Page 8: proposal revisi.doc

8

Tanpa bawahan,semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan

menjadi tidak relevan.

2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak

dapat seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para

pemimpin mempunyai wewnang untuk mengarahkan berbagai

kegiatan para anggota kelompok,tetapi para anggota kelompok tidak

dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara

langsung,meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak

langsung.

3. Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau

pengikut,pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan

kata lain,para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa

yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana

bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh,seorang manajer

dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas

tertentu,tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam

menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.

Menurut buku Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi (2013:3)

Menjelaskan Kepemimpinan menjadi beberapa devinisi yang diambil dari

beberapa ahli yaitu:

“Slamet Santoso (2004) mendenifisikan kepemimpinan sebagai

usaha untuk memenuhi anggota kelompok agar mereka bersedia

menyumbangkan kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan

kelompok yang telah disepakati.”

Tannenbaum,Weschler and Nassarik (1961) “Kepemimpinan adalah

suatu proses yang memengaruhi aktivitas kelompok yang diatur untuk

mencapai adalah pengaruh antarpribadi,dalam situasi tertentu dan langsung

melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan

tertentu.”

Page 9: proposal revisi.doc

9

Jacobs & Jacques (1990) “Sebuah proses member arti terhadap

usaha kolektif,dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha

yang diinginkan untuk mencapai sasaran.”

2.1.4 Pendekatan Perilaku dan Fungsi Kepemimpinan

Pendekatan-pendekatan kesifatan dalam kenyataaannya tidak dapat

menjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan efektif. Oleh sebab itu

pendekatan perilaku tidak lagi mencoba untuk mencari jawaban sifat-sifat

kepemimpinan, tetapi mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan oleh para

pemimpin efektif yaitu bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana

mereka berkomunikasi dengan dan memotivasi bawahan mereka, bagaimana

mereka menjalankan tugas-tugas dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat,

bagaimanapun juga perilaku-perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan.

Sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan

yang tepat agar mampu memipin lebih efektif.

Fungsi-fungsi kepemimpinan, dalam perilaku pembahasan orientasi atau

identifikasi pemimpin, aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan

menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya.

Agar perusahaan berjalan dengan baik dan efektif seorang pemimpin harus

melaksanakan fungsi utama yaitu:

1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah

2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial.

2.1.5 Gaya-Gaya Kepemimpinan

Menurut Ghiselli (2003: 297) ada beberapa tipe kepemimpinan yang

digunakan dalam sebuah perusahaan diantaranya:

1. Gaya kepemimpinan Kharismatik.

Adalah gaya kepemimpinan yang memicu para pengikutnya dengan

memperlihatkan kemampuan heroik atau luar biasa ketika mereka

mengamati perilaku tertentu pemimpin mereka.

2. Gaya kepemimpinan transaksional.

Yaitu gaya kepemimpinan yang memandu atau memotivasi para

Page 10: proposal revisi.doc

10

pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas

persyaratan peran dan tugas.

3. Gaya kepemimpinan transformasional.

Ialah gaya kepemimpinan yang menginspirasi para pengikut untuk

melampaui kepentingan pribadi mereka dan mampu membawa

dampak yang mendalam dan luar biasa pada pribadi para pengikut.

4. Gaya kepemimpinan visioner.

Merupakan gaya kepemimpinan yang mampu menciptakan dan

mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai

massa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan

membaik.

2.1.6 Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja karayawan mestilah berkaitan dengan pekerjaan. Lebih

khusus lagi, informasi pekerjaan haruslah ditentukan melalui analisis pekerjaan.

Fakrtor-faktor subyektif seperti inisatif, antusiasme, loyalitas, dan kerja sama

nyata sangat penting. Bagaimanapun hal-hal tersebut sebenarnya menentang

ketentuan dan pengukuran, kecuali jika faktor-faktor seperti ini dapat secara jelas

diperlihatkan sebagai bertalian dengan pekerjaan, faktor-faktor tersebut sebaiknya

tidak digunakan dalam evaluasi-evalusi formal.

Dalam sistem kinerja bisa saja dianggap gagal karena beberapa sebab-sebab

yang kemungkinan dapat menimbulkan kegagalan, kegagalan tersebut adalah :

1. Sistem yang ditetapkan secara buruk

2. Sistem yang dikomunikasikan secara buruk

3. Sistem yang tidak tepat.

2.1.7 Studi Sebelumnya

Pada penulisan ini penulis menganalisis dari beberapa sumber data yang

terdahulu sebagai bahan acuhan dan perbandingan dengan tulisan yang penulis

buat, studi sebelumnya yang digunakan penulis adalah :

1. Judul skripsi “Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Semangat Kerja

Karyawan Pada PT.Sinar Sosro Jaya”. Pada skripsi ini dijelaskan

Page 11: proposal revisi.doc

11

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan gaya kepemimpinan

dengan semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan tugas

pekerjaannya sesuai dengan bidang-bidangnya, dan semangat kerja

karyawan timbul dengan keadaan atau suasana perusahaan yang

nyaman untuk melakukan pekerjaan.

2. Judul skripsi “Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Dan Beberapa

Hambatan Serta Alternatif Pemecahannya Pada Bank Danamon

Indonesia.Tbk, Cabang Tangerang”. Pada skripsi menerangkan bahwa

pemberian penilaian prestasi kerja dapat meningkatkan kinerja

karyawan dalam mengerjakan tugasnya karena merasa dihormati oleh

atasannya.

3. Judul skripsi “Analisis Penerapan Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Kerja Keuangan Pada PT.X”. Pada skripsi ini menerangkan

bahwa gaya kepemimpin sangat berpengaruh terhadap karyawan

bagian keuangan dalam mengelola keuangan perusahaan untuk tidak

terjadi penyelewengan yang tidak diinginkan perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Persaingan dalam dunia usaha semkin ketat, dalam mempersiapkan situasi

tersebut perusahaan harus pintar-pintar memeilih tindakan untuk memajukan

perusahaannya untuk terus berjalan.

Keberhasilan suatu perusahaan tidak luput darpi kinerja karyawan yang

mampu mengerjakan pekerjaan sesuai yang diinginkan perusahhan untuk

mencapai suatu tujuan perusahaan. Untuk mencapai kinerja karyawan yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan dibutuhkan pemimpin yang dapat membuat

karyawan menjadi nyaman dalam pekerjaan.

Maka perusahaan harus pintar dalam menentukan gaya kepemimpinan yang

akan diterapkan agar karyawan pun merasa nyaman di tempat mereka bekerja,

dengan penerapan beberapa gaya pemimpinan yang ada. Seperti gaya

kepemimpinan yang otoriter, demokratis, maupun bebas.

Page 12: proposal revisi.doc

12

Bagi PT.Mustika Ratu. Tbk kinerja karyawan sangat berpengaruh dalam

memajukan perusahaan untuk tetap beroperasi sesuai bidang yang telah di cita-

citakan dan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu menjadi suatu produk yang

dapat dikenal oleh masyarakat luas dan diterima oleh seluruh kalangan

masyarakat.

Selanjutnya kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai berikut:

Gambar 1.I Kerangka Pemikiran Penelitian

Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan Bebas

Kinerja Karyawan

Tujuan Perusahaan Cita-Cita Perusahaan

Pemimpin

PT. Mustika Ratu. Tbk,

Page 13: proposal revisi.doc

13

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara karena jawabang yang diberikan baru

berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta yang diperoleh dari

pengumpulan data. Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

Ha : Tidak ada pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan dengan

kinerja karyawan.

Ho : Ada pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja

karyawan.

Page 14: proposal revisi.doc

14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan setiap penelitian

mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan

rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-

asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-

isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research

design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah

yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data

dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.

Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang

tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap

pertanyaan-pertanyaan penelitian.

3.2 Obyek dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada Manajemen Sumber Daya

Manusia, khususnya mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan perusahaan

untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penulis mengadakan penelitian di bagian

staff karyawan PT.Mustika Ratu. Tbk,

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dan mengumpulkan data dalam

penelitian pada PT. Mustika Ratu. Tbk, yang bergerak dalam bidang kosmetik dan

alat-alat kecantikan, yang berlokasi di Jalan Raya Bogor Km.26,4 Pasar Rebo,

Ciracas. Waktu penelitian dilaksanakan selama 1bulan terhitung dari Mei 2013.

Page 15: proposal revisi.doc

15

3.3 Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini mencakup:

1. Variabel Bebas (independent variabel)

Adalah suatu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam hal ini

variabel yang digunakan adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan PT.Mustika

Ratu. Tbk,.

2. Variabel Tidak Bebas (dependent variabel)

Adalah suatu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya dimana

variabel tidak bebas (y) dalam penelitian ini adalah kinerja kerja.

3.4 Operasionalisasi Variabel

1. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah sifat yang diterapkan oleh seorang pemimpin

dalam suatu perusahaan untuk menjalankan tugasnya dalam mengatur

bawahannya.

2. Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah tingkat kemampuan karyawan dalam melaksanakan

tugasnya menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh atas untuk diselesaikan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Riset Lapangan

Riset lapangan ini dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung

objek penelitian dan yang diteliti adalah karyawan PT.Mustika Ratu. Tbk,.

Adapun tehnik pengumpulan data ini melalui:

a) Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk memperoleh

informasi yang diperlukan. Percakapan ini dilakukan oleh dua belah pihak

yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Orang yang diwawancarai

adalah orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah

pewawancara berikan.

Page 16: proposal revisi.doc

16

b) Kuesioner

Yaitu dengan cara membuat pertanyaan dengan alternatif jawaban kepada

pihak yang bersangkutan yang akan kita mintakan informasi yang ada

kaitannyadenga judul skripsi ini.

3.5.2 Riset Kepustakaan

Riset ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan literature yang

ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Penelitian ini dibutuhkan untuk

membahas permasalahan yang bersifat teoritis. Dalam hal ini penulis membaca,

mengumpulkan dan mengambil kesimpulan baik dari buku maupun artikel

penerbit lainnya. Sehingga dapat memperluas pengetahuan atas masalah yang

dibahas. Hasil-hasil yang didapat kemudian dijadikan dasar untuk memberikan

gambaran mengenai masalah yang sedang diteliti dan juga digunakan sebagai

dasar untuk menarik kesimpulan serta memberikan saran yang diperluas.

3.6 Teknik Pengambilan Sample

Adapun teknik dalam pengambilan sample yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan cara menggunakan teknik random sampling. Hal ini

berarti memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk

dipilih menjadi anggota sample. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

instrument penelitian dengan menyebar kuisioner yang terdiri dari masing-masing

10 pertanyaan atau pertanyaan pengembangan sumber daya manusia dan kinerja

karyawan pada PT. Mustika Ratu. Tbk,

3.7 Teknik Analisis Data

Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan instrument-instrument

kuisioner yang disebar kepada 20 responden dengan masing-masing 20

pertanyaan atau pertanyaan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan pada PT.Mustika Ratu. Tbk,.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan yang

diambil perusahaan terhadap kinerja karyawan maka penulis mencoba

Page 17: proposal revisi.doc

17

menghitung dengan metode kolerasi melalui kuisioner yang disebarkan kepada

responden dengan jawaban masing-masing:

a. Sangat setuju diberi skore 5

b. Setuju diberi skore 4

c. Ragu-ragu diberi skore 3

d. Kurang setuju diberi skore 2

e. Sangat kurang setuju diberi skore 1

1. Analisa Regresi

Analisa regresi dilakukan untuk mengetahui bentuk hubungan antara pengaruh

kepemimpinan (x) dengan kinerja karyawan (y). Bentuk hubungan kedua variabel

diatas ditunjukan melalui persamaan regresi dibawah ini.

Sedangkan koefisien regresi a dan b diperoleh dengan persamaan berikut:

Keterangan:

Y = Variable terikat, dalam hal ini adalah kinerja karyawan

X = Variabel bebas, dalam hal ini adalah pimpinan pada PT.X

a = Konstanta atau nilai variable Y untuk X = 0

b = Konstanta atau nilai penambahan atau pengurangan suatu variable Y untuk

setiap penambahan suatu nilai variabel X

n = Jumlah data atau frekuensi penelitian

2. Analisa Korelasi

Untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat koefisien hubungan variabel-

variabel yang diuji, digunakan analisa korelasi yang perhitungannya dipakai

metode product management.

Page 18: proposal revisi.doc

18

Koefisien korelasi ditunjukan dengan persamaan dibawah ini:

Keterangan:

r = koefisien korelasi

Y = Variable terkait, dalam hal ini adalah kinerja karyawan

X = Variabel bebas, dalam hal ini adalah pimpinan

a = Konstanta atau nilai variable Y untuk X = 0

b = Konstanta atau nilaipenambahan atau pengurangan suatu variable Y untuk

setiap penambahan suatu nilai variabel X

n = Jumlah data atau frekuensi penelitian dari koefisien korelasi dapat dinilai

antara -1≤ 0 ≥1

Penjelasan:

a. Jika r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah sangat kuat dan

positif (searah), artinya setiap meningkatnya gaya kepemimpinan akan

diikuti oleh kinerja karyawan, dan sebaliknya setiap menurunan gaya

kepemimpinan akan diikuti penurunan kinerja karyawan.

b. Jika r = -1, atau mendekati -1, maka hubungan antara pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah sangat kuat akan

tetapi memiliki hubungan yang bersifat negative (tidak searah), artinya

setiap pengararuh gaya kepemimpinan melemah/menurun maka akan

diikuti oleh penurunan kinerja karyawan, dan sebaliknya setiap

peningkatan pengaruh gaya kepemimpinan akan diikuti oleh

meningkatnya kinerja karyawan.

c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara pengaruh gaya

kepemimpinan adalah sangat lemah atau bahkan tidak memiliki

hubungan sama sekali.

Page 19: proposal revisi.doc

19

DAFTAR PUSTAKA

Danang Sunyoto. 2013. Manajemen Sumber Daya . Yogyakarta: PT.Buku Seru.

Veithzal Rivai,Bachtiar,Boy Rafli Amar. 2013. Pemimpin Dan Kepemimpinan

Dalam Organisasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Stephen.P.Robbins dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

T.Hani Handoko.2012. Pengantar Manajemen. BPFE Yogyakarta.

Danang Sunyoto. 2012. Teori,Kuisoner,dan Analisis Data.

Yogyakarta:PT.BukuSeru.

Page 20: proposal revisi.doc

20

SUMBER : PUJI ASTUTI