proposal new 2012 peranan komunikasi pimpinan dalam meningkakan prestasi kerja pegawai di kelurahan...

103
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Komunikasi merupakan peristiwa sosial yang paling dominan terjadi dalam kehidupan manusia. Komunikasi berperan sangat penting manakala manusia ingin berinteraksi dengan manusia lainnya dan terus berkembang menjadi komunikasi yang sangat modern dan canggih. Perkembangan dan pentingnya komunikasi pada saat ini dapat dibuktikan dengan perangkat-perangkat 1

Upload: rizzqaiite

Post on 11-Aug-2015

614 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

SKRIPSI

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya

memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk

saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar

pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam

kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah

baik formal maupun informal.

Komunikasi merupakan peristiwa sosial yang paling dominan terjadi

dalam kehidupan manusia. Komunikasi berperan sangat penting manakala

manusia ingin berinteraksi dengan manusia lainnya dan terus berkembang

menjadi komunikasi yang sangat modern dan canggih. Perkembangan dan

pentingnya komunikasi pada saat ini dapat dibuktikan dengan perangkat-

perangkat komunikasi yang sudah semakin canggih dan relatif sudah menyebar di

setiap lapisan masyarakat.

Selain dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi juga sangat berperan

dalam kehidupan berorganisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu

organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil, dan begitu pula sebaliknya. Oleh

karena itu, komunikasi diharapkan efektif sesuai dengan tujuan organisasi yang

direncanakan.

1

1

Page 2: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Efektifitas komunikasi dapat dinilai dari kinerja sumber daya manusia

dalam organisasi. Unsur penting dalam peningkatan kinerja dalam organisasi

adalah tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, produktifitas, memiliki

etos kerja yang tinggi, dan mampu memberikan kontribusi optimal kepada

perusahaan. Untuk mendapatkan unsur-unsur yang dibutuhkan tersebut, organisasi

membutuhkan koordinasi yang tepat kepada setiap sumber-sumber daya manusia

dalam organisasi melalui komunikasi yang efektif.

Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada

para pegawai tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka

mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika

sedang berada di bawah standar.Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah

interaksi yang berlaku.

Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai

organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam

organisasi apapun adalah proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran

informasi, gagasan, dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam

menunjang kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu

dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi

yang begitu dinamik dapat menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi

pencapaian sebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan konflik

2

Page 3: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan

yang ingin dicapai. sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya komunikasi

dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi. Sisi pertama

adalah komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang

satu dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan.

Masing-masing komunikasi tersebut mempunyai polanya masing-masing.

Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau

komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya

kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi,

maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara

berbagai subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model

komunikasi dalam rangka meningkatkan prestasi kerja pegawai dan mencapai

tujuan perkantoran ini. Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi

yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua,

komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran informasi yang berjalan secara

berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar

penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara

perkantoran dengan mitra kerja. Frekuensi dan intensitas komunikasi yang

dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut.

Dalam hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi

yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang

diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi

3

Page 4: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

semakin baik. Dan sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak

terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan

pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak

pada hasil kerja yang tidak maksimal.

Menurut defenisi Carl I. Hovland “Komunikasi adalah proses yang

memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan

(biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain

(komunikan)”.

Salah satu jenis komunikasi yang sangat penting adalah komunikasi

interpersonal atau komunikasi yang terjadi secara tatap muka antara

beberapa pribadi yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal

berlangsung secara langsung. Dalam operasionalnya, komunikasi

berlangsung secara timbal balik dan menghasilkan feed back secara

langsung dalam menanggapi suatu pesan. Komunikasi yang dilakukan

dengan dua arah dan feed back secara langsung akan sangat memungkinkan

untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat

Onong U. Effendy yang mengatakan bahwa, “Efektifitas komunikasi antar

pribadi itu ialah karena adanya arus balik langsung”.

Di dalam suatu organisasi khususnya perkantoran, proses komunikasi

adalah proses yang pasti dan selalu terjadi. Komunikasi adalah sarana untuk

mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam perkantoran.

Perkantoran yang berfungsi baik, ditandai oleh adanya kerjasama secara

sinergis dan harmonis dari berbagai komponen. Suatu perkantoran

4

Page 5: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

dikonstruksi dan dipelihara dengan komunikasi. Artinya, ketika proses

komunikasi antar komponen tersebut dapat diselenggarakan secara

harmonis, maka perkantoran tersebut semakin kokoh dan

kinerja  perkantoran  akan  meningkat

Upaya untuk meningkatkan kualitas kerja pegawai sangat ditentukan

oleh keefektifitasan komunikasi antara pimpinan dan pegawai dalam rangka

mencapai tujuan perusahaan. Demi terlaksananya segala aktivitas instansi maka

harus diterapkan keterbukaan komunikasi antara pimpinan dengan pegawai

Melalui sistem ini sangat membantu pimpinan untuk mengetahui

kemampuan, kecakapan dan prestasi kerja pegawai akan tugas yang dipercayakan

kepada mereka. Seperti yang di kemukakan oleh Miftah Thoha, bahwa :

Keterbukaan banyak mempengaruhi organisasi-organisasi dan administrasi

perusahaan. Oleh karena itu peranan sistem keterbukaan komunikasi antara

pimpinan dengan pegawai pada humas Pemerintah Kota Palembang adalah

meningkakan kualitas kerja pegawai untuk mencapai sasaran instansi tanpa

adanya interaksi sosial melalui komunikasi maka semua kegiatan idak akan

berjalan lancar.

Dari deskripsi diatas menarik perhatian penulis untuk mengetahui peranan

keerbukaan komunikasi yang diterapkan adalah untuk meningkatkan kualitas

kerja pegawai dan beberapa permasalahan lain menyangkut produktivitas

pegawai.berangkat dari persoalan inilah penulis mencoba melakukan penelitian

tentang : “Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi

Kerja Pegawai di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palembang”

5

Page 6: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan berikut ini:

1. Kurangnya peranan komunikasi pimpinan dalam meningkatkan prestasi

kerja pegawai di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palembang?

2. Belum adanya keterbukaan komunikasi pimpinan dalam meningkatkan

prestasi kerja pegawai di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota

Palembang

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : “Sejauhmana Peranan Komunikasi Pimpinan

Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako

Kota Palembang”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peranan komunikasi pimpinan dalam meningkatkan

prestasi kerja pegawai di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota

Palembang

6

Page 7: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

2. Untuk mengetahui keterbukaan komunikasi pimpinan dalam

meningkatkan prestasi kerja pegawai di Kelurahan Sako Baru Kecamatan

Sako Kota Palembang

1.4 Manfaat Penelitian

1. sebagai bahan bagi peneliti selanjutnya mengenai peranan komunikasi

dalam sebuah organisasi.

2. Sebagai salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Negara Strata Satu

(S1) Jurusan Ilmu Komunikasi Stisipol Candradimuka Palembang.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan dari kerangka teori penelitian maka dapat ditarik suatu

hipotesis sebagai suatu kesimpulan sementara yaitu sebagai berikut : “Jika

peranan komunikasi pimpinan dilaksanakan dengan baik, maka akan

meningkatkan prestasi kerja pegawai di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako

Kota Palembang”.

7

Page 8: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau communication berasal dari kata Latin communis

yang berarti ”sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti

“membuat sama” (to make common). Komunikasi merujuk pada suatu pikiran,

suatu makna, atau suatu pesan yang dianut secara sama.

Pendapat lain tentang komunikasi menurut Sir Geral Barny, oleh Teguh

Meinandar dalam bukunya Dasar-dasar Jurnalistik :” Dengan Berkomunikasi

orang memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman, karena itu saling

mengerti percakapan, keyakinan, dan kepercayaan dan kontrol sangat diperlukan

Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman pesan atau symbol-

simbol yang mengandung arti dari seseorang komunikator kepada komunikan

dengan tujuan tertentu. Jadi dalam komunikasi itu terdapat suatu proses yang

dalam tiap prosesnya mengandung arti yang tergantung pada pemahaman dan

persepsi komunikan. Oleh karena itu komunikasi akan efektif dan tujuan

komunikasi akan tercapai apabila masing-masing pelaku yang terlibat di

dalamnya mempunyai persepsi yang sama terhadap simbol. Apabila terdapat

perbedaan persepsi maka tujuan komunikasi dapat gagal

Menutur Kohler (dalam Muhammad, 2009:1), komunikasi yang efektif

sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi

8

8

Page 9: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

dan para komunikator dalam orgnaisasi perlu memahami dan menyempurnakan

kemampuan komunikasi mereka.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

suatu usaha atau ungkapan melalui bahasa dari satu orang untuk orang lain, agar

mempunyai kesamaan untuk mencapai tujuan bersama dan mengerti akan apa

yang diungkapkan maupun dituliskan.

Dalam hal ini jelas bahwa tampak komunikasi itu merupakan suatu

hubungan antar manusia, dimana seseorang ingin menyampaikan pesannya

kepada orang lain agar mereka bertingkah laku sebagai mana yang dimaksud

dengan pesan yang disampaikan.

Menurut Astrid Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori dan

Praktek (1997), bahwa dari pengertian-pengertian tersebut dapat dilihat yang

menjadi komponen dari komunikasi itu adalah :

a. Komunikator : adalah seorang ataupun sekelompok

orang yang                         mengambil inisiatif untuk menyampaikan pesan

b. Pesan : adalah pernyataan yang didukung oleh lambing

atau tanda,                         kata-kata tertulis atau secara lisan

c. Komunikan : adalah orang yang menerima pesan

d. Media : adalah sarana atau saluran yang

mendukung pesan yang                         dipakai sebagai alat

penyampaian/pegiriman pesan                         misalnya telepon, radio, surat kabar,

majalah, televisi

9

Page 10: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

e. Efek :  adalah dampak yang ditimbulkan dari pesan

yang                         disampaikan”.

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan

kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat

pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur

sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar

dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal

maupun nonverbal. Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri ?

Pakar komunikasi lain, Joseph A Devito mengemukakan komunikasi

sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan

suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para

komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan.

Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan

elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).

Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum,

sempit dan luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan :

“Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan

sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli

bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi

antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat

menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat

ataupun kartu berlubang baik berupa percakapan pribadi maupun melalui

10

Page 11: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

media massa dengan audience di seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi

saat itulah mereka berkomunikasi…saat orang mengawasi orang lain, mereka

melakukan melalui komunikasi” (Blake dan Haroldsen, 2003 : 2-3).

Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam

bukunya Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi

sebagai berikut :

“Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting

process in which one person (a source) intentionally encodes and

transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver)

in order to induce a particular attitude or behaviour” (Purwasito, 2003 :

198).

Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004 : 9) setidaknya telah

mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan

Larson mengidentifikasi hanya ada tiga dimensi konseptual penting yang

mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya itu, antara lain :

1. Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. (a) Definisi bersifat umum,

misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang

menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. (b)

Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa

komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan

sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.

2. Tingkat kesengajaan. (a) Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya

definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang

11

Page 12: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang

penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. (b)

Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959) yang

menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang

semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua

orang atau lebih.

Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. (a) Definisi yang menekankan

keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan

bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan

saling pengertian. (b) Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak

diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah

proses transmisi informasi.

Dari berbagai definisi komunikasi yang ada, Sasa Djuarsa Sendjaja dalam

bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi mencoba menjabarkan tujuh definisi yang

dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-

Definisi tersebut antara lain

1. proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus

(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk

perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang

dikemukakan Hovland, Janis & Kelley (1953).

12

Page 13: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

2. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian

dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-

gambar, angka-angka dan lain-lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan

Berelson dan Stainer (1964).

3. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,

mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau

hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what

effect?). Definisi seperti yang dikemukakan Lasswell (1960).

4. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula

dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang

atau lebih. Definisi ini seperti yang dikemukakan Gode (1959).

5. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi

rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau

memperkuat ego. Definisi ini seperti dikemukakan Barnlund (1964).

6. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan

bagian lainnya dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan

Ruesch (1957).

7. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat

mempengaruhi pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan

Weaver (1949) (Zubair, 2006).

13

Page 14: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa karakteristik komunikasi

berdasar berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain :

1. Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian

tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau

sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara  sadar, disengaja,

serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.

3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang

terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang

berkomunikasi  (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama

mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan.

4. Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan menggunakan

lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi

antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-

angka atau tanda-tanda lainnya.

5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua

tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu

dilakukan secara seimbang atau porsional.

6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya bahwa para

pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta

tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi

14

Page 15: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak

lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. (Riswandi, 2006).

Jika dilihat sekilas dari ulasan di atas, kiranya dapat ditarik benang merah

bahwa tiap ahli bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan

komunikasi. Komunikasi terlihat sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki

banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal terbukti sulit

dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam

istilah itu.

Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat

multidisipliner sehingga definisi komunikasi pun menjadi banyak dan beragam.

Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu

sama lain, tetapi pada dasarnya berbagai definisi komunikasi yang ada

sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan

perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.

2.2. Bentuk-bentuk Komunikasi

Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :

a.  Komunikasi  vertikal

     Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan

dari      bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan

dan dari      bawahan  ke  pimpinan  secara  timbal  balik.

Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.

            a. Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat

15

Page 16: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

dalam                  suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat

yang lebih                  bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini

memberikan                  penetapan tujuan, memberikan instruksi

pekerjaan,                  menginformasikan kebijakan dan prosedur pada

bawahan,                  menunjukkan masalah yang memerlukan

perhatian dan                  mengemukakan umpan balik terhadap

kinerja.

            b. Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang

lebih                  tinggi dalam kelompok atau organisasi digunakan

untuk                  memberikan umpan balik kepada atasan,

menginformasikan                  mereka mengenai kemajuan ke arah

tujuan dan meneruskan                  masalah-

masalah  yang . (Robbins, 2002  :  314-315).

b.  Komunikasi  horisontal

     Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar,

misalnya      komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan

berlangsung tidak

formal  yang  berlainan  dengan  komunikasi secara

vertical  yang  terjadi  secara  formal.

c.  Komunikasi  diagonal

     Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi

silang      yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang

lainnya      berbeda dalam kedudukan dan bagian (Effendy, 2000 :

16

Page 17: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

17).

     Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir

secara      vertikal atau lateral (menyisi).

2.3.  Fungsi  Komunikasi

       Fungsi  komunikasi  antara lain : :

a.  Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku

anggota     dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai

wewenang dan garis      panduan formal yang harus dipatuhi oleh

karyawan.

b.  Motivasi :  komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan

menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan

bagaimana      mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan

untuk memperbaiki      kinerja  jika  itu  di  bawah  standar.

c. Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja

mereka     merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi

yang terjadi     di dalam kelompok itu merupakan mekanisme

fundamental dengan     mana   anggota-anggota menunjukkan

kekecewaan dan rasa puas mereka     oleh   karena itu komunikasi

menyiarkan ungkapan emosional dari     perasaan

dan  pemenuhan  kebutuhan  sosial.

d. Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan

individu  dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan

17

Page 18: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

meneruskan data  guna mengenai dan menilai pilihan-pilihan

alternatif (Robbins, 2002 :  310-311).

Fungsi  Komunikasi juga untuk menghibur (persuasif) suatu peeristiwa komunikasi

sesungguhnya mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat

menonjol dan mendominasi.Memahami komunikasi berarti memahami apa yang

terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan,

akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi

sesuai  dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi

dan memaksimalkan hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan

hasil-hasil dari kejadian tersebut

2.4. Efek Komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek

tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa efek komunikasi

adalah  sebagai  berikut:

 a.    Efek kognitif, yaitu efek yang berkaitan dengan pikiran, nalar,

atau rasio. Misalnya komunikasi menyebabkan orang yang

semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak mengerti

menjadi mengerti, atau yang semula tidak sadar menjadi sadar.

 b.     Efek afektif, yaitu efek yang berhubungan dengan perasaan.

Misalnya, komunikasi menyebabkan orang yang semula merasa

tidak senang menjadi senang, yang semula sedih menjadi

18

Page 19: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

gembira, atau yang semula merasa takut atau malu menjadi

berani.

 c.    Efek konatif, yaitu efek yang menimbulkan niatan untuk

berperilaku tertentu, dalam arti kata melakukan suatu tindakan

atau kegiatan yang bersifat fisik atau jasmaniah. Misalnya,

komunikasi menyebabkan siswa yang semula

malas belajar menjadi rajin, atau orang yang semula perokok

menjadi tidak merokok.

Ketiga efek di atas saling berhubungan satu sama lain. Efek konatif

tercapai jika efek kognitif dan afektif sudah tercapai. Komunikasi akan

berhasil secara efektif apabila komunikator menggunakan bahasa yang baik

dan benar, dan dapat dimengerti; pemberi pesan adalah orang yang dapat

dipercaya; pesan yang disampaikan adalah sesuatu yang berguna; pesan

disampaikan secara jelas, menarik, dan objektif; menggunakan mediaatau

sarana atau lambang-lambang atau ekspresi tubuh yang tepat dan sesuai

dengan situasi dan kondisi; ada keserasian antara pemberi dan penerima

pesan; dan ada lingkungan atau suasana yang cukup mendukung.

2.5. Komunikasi dalam Organisasi

Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita

uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu

komunikasi dan organisasi.  Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis”

19

Page 20: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti

kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan

ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan

atau sikap kita dengan partisipan lainnya.  Kendala utama dalam berkomunikasi

adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang

sama.

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan

orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk

dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di

dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang

merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri

dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada

two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,

untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita,

baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan

sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu

keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan

dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik

organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi

perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan

20

Page 21: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam

organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi

menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi

Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:

1.   Komunikasi antar pribadi

Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha

menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan

pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.

2.   Komunikasi kelompok

Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah

faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha

menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti

komunikasi antar pribadi.

3.   Komunikasi massa

Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang

meliputi cetak dan elektronik.

Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss

dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam

komunikasi:

1.  Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini

komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon

21

Page 22: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.

Komunikasinya bersifat monolog.

2.  Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang

pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik.

Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana

setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak

sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.

3.   Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya

dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang

atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah

komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi

merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu

hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi

mensyaratkan:

1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan

semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang

jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan.

2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi

baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang

menjadi tanggungjawabnya.

22

Page 23: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang

telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam

organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human

communication) yang terjadi dalam kontek organisasi.  Atau dengan meminjam

definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan

dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the

flow of messages within a network of interdependent relationships).

Sebagaimana telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam

organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal.  Masing-

masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. 

Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human

Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari kedua arus

komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:

1. Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika

orang-    orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada

bawahannya.  Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:

a)   Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)

b)   Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk

dilaksanakan (job retionnale)

c)   Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku

(procedures and practices)

d)   Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

23

Page 24: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

2.  Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan

(subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.  Fungsi arus komunikasi dari

bawah ke atas ini adalah:

a)   Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang

sudah dilaksanakan

b)   Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun

tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan

c)   Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan

d)   Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun

pekerjaannya.

3.  Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di

antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.       

Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:

a)  Memperbaiki koordinasi tugas

b)  Upaya pemecahan masalah

c)  Saling berbagi informasi

d)  Upaya pemecahan konflik

e)   Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Pada tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami

komunikasi dari dua perspektif, yaitu:

1. Perspektif Kognitif.  Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili

perspektif kognitif  adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk

mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau

24

Page 25: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

kejadian.  Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu

partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau

lambang lainnya.  Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat,

receiver akan memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender,

oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.

2. Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku

memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana

sender berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada

receiver.  Masih dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan

bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui lambang-lambang

verbal di mana simbol verbal tersebut bertindak sebagai stimuli untuk

memperoleh respons.  Kedua pengertian komunikasi yang disebut terakhir,

mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver.

Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang

berbeda, kita mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. 

Menurut Jerry W. Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif

perilaku dipandang lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan

untuk mempengaruhi penerima (receiver).  Satu respons khusus diharapkan oleh

pengirim pesan (sender) dari setiap pesan yang disampaikannya.  Ketika satu

pesan mempunyai efek yang dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah

informasi yang disampaikan tersebut merupakan tindak berbagi informasi atau

tidak.

25

Page 26: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Sekarang kita mencoba memahami proses komunikasi antarmanusia yang

disajikan dalam suatu model berikut: Proses komunikasi diawali oleh sumber

(source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan

individu atau kelompok lain, sebagai berikut:

1. Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan

satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk

dikomunikasikan.  Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang

akan disampaikan.

2. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu

sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya,

tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan

informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain.  Pesan

atau message adalah alat-alat di mana sumber mengekspresikan

gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulisan ataupun perilaku

nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah atau gambar-gambar.

3. Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang

telah disandi (encode).  Sumber menyampaikan pesan kepada penerima

dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu

tindakan tertentu.  Pada langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel

atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan.  Saluran

untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon. 

Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang

tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis

26

Page 27: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector).  Sumber

berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun

hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang

dikehendaki.

4. Langkah keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan.  Jika pesan

itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang

baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. 

Dalam proses ini, penerima melakukan decoding, yaitu memberikan

penafsiran interpretasi terhadap pesan yang disampaikan kepadanya. 

Pemahaman (understanding) merupakan kunci untuk melakukan decoding

dan  hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya penerimalah yang

akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana pula

memberikan respons terhadap pesan tersebut.

5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan

balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan

yang telah disampaikannya kepada penerima.  Respons atau umpan balik

dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud

kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu.  Penerima bisa mengabaikan

pesan tersebut ataupun menyimpannya.  Umpan balik inilah yang dapat

dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.

2.6. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

27

Page 28: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,

komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat

fungsi, yaitu:

1.  Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi

(information-processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu

organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih

baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota

organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada

dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan

kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen

membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun

guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan

karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan,

jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

2.   Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam

suatu organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang

berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:

1. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu

mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi

yang disampaikan.  Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan

untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur

28

Page 29: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of

authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana

semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah

banyak bergantung pada:

1. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.

2. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.

3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin

sekaligus sebagai pribadi.

4. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.

2.  Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada

dasarnya berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan

kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak

boleh untuk dilaksanakan.

3.   Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan

selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini,

maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya

daripada memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela

oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding

kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

4.   Fungsi Integratif

29

Page 30: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan

karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua

saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut

(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran

komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat

kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan

aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih

besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.7. Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan

kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi

ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan.  Sementara

pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis

kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu

mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi,

kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita

sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih orang yang

tepat untuk diajak kerjasama dan bagaimana kita memilih saluran yang efektif

untuk melaksanakan tugas tersebut. Gaya komunikasi (communication style)

didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang

30

Page 31: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal

behaviors that are used in a given situation).

Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku

komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu

dalam situasi yang tertentu pula.  Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang

digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari

penerima (receiver).

Menurut Steward dalam berkomunikasi ada beberapa gaya yang sering kita

jumpai di tengah-tengah masyarakat atau orator lain :

1. The Controlling style

Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan

adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur

perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.  Orang-orang yang menggunakan

gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-

way communications.

Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih

memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka

untuk berharap pesan.  Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan

perhatian untuk berbagi pesan.  Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan

dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback

tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka.  Para komunikator satu

31

Page 32: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru

berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang

lain mematuhi pandangan-pandangannya.

Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha

‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha

menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya.  The controlling style

of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya

bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. 

Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak

jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons

atau tanggapan yang negatif pula.

2. The Equalitarian style

Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. 

The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus

penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua

arah (two-way traffic of communication).

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara

terbuka.  Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan

ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal.  Dalam

suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai

kesepakatan dan pengertian bersama.

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna

kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi

32

Page 33: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam

konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja.  The equalitarian

style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya

ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi

untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. 

Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan

share/berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.

3. The Structuring style

Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan

verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus

dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.

Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk

mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan

organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi

tersebut.

Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State

University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang

mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure.  Stogdill dan

Coons menjelaskan mereka bahwa pemprakarsa (initiator) struktur yang

efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal

guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan

memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

4. The Dynamic style

33

Page 34: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif,

karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan

pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented).  The dynamic style

of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun

supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau

merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih

baik.  Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi

persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa

karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi

masalah yang kritis tersebut.

5. The Relinguishing style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima

saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk

memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk

memberi perintah dan mengontrol orang lain.

Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim

pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang

berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung

jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

6. The Withdrawal style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak

komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya

34

Page 35: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan

ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

2.8. Pengertian Prestasi Kerja

Membahas mengenai motivasi kerja, tidak dapat terlepas dari pembahasan

mengenai prestasi kerja. Karena motivasi kerja merupakan bagian yang terpenting

dari tingkah laku kerja tersebut. Prestasi kerja dapat diartikan sebagai hasil yang

dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang

bersangkutan..Menurut Hasibuan (1995:105), prestasi kerja adalah suatu hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta

waktu..Menurut Moh. As'ud (1995:47), prestasi kerja sebagai kesuksesan

seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Terdapat banyak pengertian

tentang prestasi kerja, diantaranya yang dikemukakan oleh Suprihanto bahwa : “

Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang karyawan selama periode

tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standart, target,

sasaran atau kriteria yang telah ditentukan lebuh dahulu dan disepakati bersama.”

(  Suprihanto,  1988 ;7). Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah merupakan hasil kerja yang dicapai

seseorang pegawai atau tenaga kerja dalam suatu periode tertentu yang

diperbandingkan dengan kriteria atau standart, target atau sasaran yang telah

ditentukan.

35

Page 36: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

2.9. Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja ini pada dasarnya merupakan salah satu faktor

kunci guna mengembangkan suatu perusahaan secara efektif dan efisien. Penilaian

prestasi kerja juga memungkinkan para karyawan untuk mengetahui bagaimana

prestasi kerja mereka, dan sejauh mana hasil kerja mereka dinilai oleh atasan.

Kegiatan penilaian ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan

memberi umpan balik kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja mereka. Hal ini

akan dapat memotivasi mereka untuk kemajuan-kemajuan mereka di masa yang

akan  datang.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pelaksanaan Penilaian prestasi

di dalam suatu organisasi sangatlah penting. Karena dengan penilaian prestasi

pihak manajemen dapat mengetahui tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan keterampilan dan mengembangkan karyawannya, sesuai

dengan  potensi  dan  keterampilan  dari  karyawan tersebut.

Agar pengertian tentang Penilaian prestasi dapat lebih mudah dipahami,

disini dikemukakan beberapa pendapat, menurut Edwin B. Flippo (Flippo,

1996:84) penilaian prestasi kerja didefinisikan sebagai berikut:

“Performance appraisal is that it provides information of great assistance

in making and enforcing decisions about such as promotion, pay

increases, layoff and transfer.”

36

Page 37: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Penilaian prestasi kerja adalah sebagai penyedia informasi yang sangat membantu

dalam membuat dan menerapkan keputusan-keputusan seperti promosi jabatan,

peningkatan gaji, pemutusan hubungan kerja dan transfer.)

Sedangkan menurut T. Hani Handoko (Handoko, 1995:135) yaitu:

“Penilaian prestasi adalah proses melalui mana organisasi-organisasi

mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Dimana kegiatan ini

dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan

umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaak kerja mereka.

Pengertian penilaian prestasi kerja menurut Lloyd L. Byars dan Leslie W. Rue

(Byars dan Rue, 2004:251) adalah:

“Performance appraisal is a process of determining and communicating to

an employee how he or she is performing on the job, and ideally,

establishing a plan of improvement.”

penilaian prestasi kerja karyawan adalah proses untuk menentukan dan

mengkomunikasikan kepada karyawan tentang bagaimana performanya dalam

melakukan pekerjaannya dan idealnya, membuat rencana untuk membangun

kariernya)

Sesuai dengan sejumlah definisi di atas, maka pengertian penilaian prestasi

kerja karyawan dapat dipadatkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan sangat penting dilakukan

untuk membantu pihak manajemen di dalam mengambil keputusan

mengenai pemberian bonus, kenaikan jabatan, kenaikan upah, pemindahan

maupun pemutusan hubungan kerja karyawan.

37

Page 38: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

2. Penilaian prestasi kerja juga memberikan informasi kepada karyawan

tentang hasil kerja dan kualitas pekerjaannya, sehingga menjadi indikator

untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang dan juga bagi

pengembangan kariernya.

Ukuran terakhir keberhasilan dari suatu departemen personalia adalah

prestasi kerja. Karena baik departemen itu sendiri maupun karyawan memerlukan

umpan balik atas upayanya masing-masing, maka prestasi kerja dari setiap

karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses

melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja

Menurut Heidrahman dan Suad Husnan (1990:126), faktor-faktor prestasi kerja

yang perlu dinilai adalah sebagai berikut :

1. Kuantitas  Kerja

    Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu

diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan selesai

2. Kualitas  kerja

    Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan.

Biasanya diukur melalui ketepatan, ketelitian, ketrampilan, kebersihan

hasil  kerja.

3. Keandalan

    Dapat atau tidaknya karyawan diandalkan adalah kemampuan

memenuhi atau mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan

kerjasama

4. Inisiatif

38

Page 39: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

    Kemampuan mengenali masalah dan mengambil tindakan korektif,

memberikan saran-saran untuk peningkatan dan menerima tanggung

jawab  menyelesaikan.

5. Kerajinan

    Kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan juga yang

bersifat  rutin.

6. Sikap

    Perilaku karyawan terhadap perusahaan atau atasan atau teman kerja

7. Kehadiran

    Keberadaan karyawan di tempat kerja untuk bekerja sesuai dengan

waktu/jam kerja yang telah ditentukan.

Bahwa keberhasilan daripada organisasi sangat ditentukan oleh prestasi

kerja pegawai. Dengan demikian maka pembinaan Pegawai Negeri Sipil bertujuan

untuk  meningkatkan  prestasi  kerja  pegawai.

Dalam hal ini prestasi kerja menurut Nainggolan (1987 : 123) ialah “hasil

yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang

dibebankan  kepadanya”.Sehubungan dengan pernyataan tersebut, Soetomo (1985

:113)  menjelaskan  bahwa   :

a. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai

dalam  melaksanakan  tugas  yang  dibebankan  kepdanya;

b. Pada umumnya prestasi kerja dipengaruhi oleh kecakapan, ketrampian,

pengalaman  dan  kesungguhan  Pegawai 

39

Page 40: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja Pegawai

Negeri Sipil ialah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai Negeri Sipil

dalam melaksanakan tugasnya secara berdayaguna dan berhasilguna serta dapat

menigkatkan  status  pegawai  yang  bersangkutan. Adapun ukuran prestasi kerja

pegawai dalam melaksanakan pekerjaan menurut Darma (1986 : 26) meliputi :

a. Kuantitas  yaitu  jumlah  yang  harus  diselesaikannya;

b. Kualitas  yaitu  mutu  yang  dihasilkan;

c. Ketepatan  waktu  yaitu  sesuai  tidaknya  dengan  waktu  yang

direncanakan.

Kemudian agar menjamin obyektifitas prestasi kerja pegawai, perlu

diadakan penilaian pelaksanaan pekerjaan dari para pegawai dalam suatu unit

organisasi.. Penilaian pelaksanaan pekerjaan menurut Moekijat (1995 : 99) adalah

“merupakan suatu proses penilaian individu mengenai pelaksanaan pekerjaannya

di  tempat  kerja  untuk  memperoleh  kemajuan  secara  sistematis”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa menilai prestasi

kerja seorang pegawai ialah membandingkan hasil pekerjaannya dengan standar

yang ditentukan oleh organisasi mengenai baik dan tidaknya hasil pekerjaan yang

telah dicapai oleh pegawai tersebut. Untuk itu penilaian prestasi kerja seseorang

pegawai pada prinsipnya dapat dilihat dari tingkat kemajuan yang telah dicapai.

Tingkat kemajuan tersebut dapat dilihat dari Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP3), sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10

40

Page 41: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Tahun 1979. Dalam DP3 telah ditetapkan unsur-unsur yang menjadi dasar

penilaian pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang meliputi : Kesetiaan,

Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa dan

Kepemimpinan.  Berkaitan dengan hal tersebut Musanef (1992 : 207-208)

menyatakan bahwa tujuan penilaian prestasi kerja pegawai adalah :

a.    Untuk  memperoleh  bahan  pertimbangan  yang  obyektif  dalam

pembinaan  pegawai;

b. Sebagai bahan pertimbangan kenaikan pangkat, penempatan dalam

jabatan, pemindahan, kenaikan  gaji berkala dan lain-lain.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikantor kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako

kota Palembang yang berkaitan dengan peranan komunikasi pimpinan dalam

prestasi pegawai dikelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palembang.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

menjelaskan kausal antara variabel – variabel melalui pengujian hipotesis. yaitu

menjelaskan pengaruh variabel komunikasi pimpinan terhadap prestasi kerja

pegawai. Sedangkan menrut faisal (1992) explanatory research ditunjukan untuk

menemukan dan mengembangkan teori sehingga hasilnya dapat menjelaskan

terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

41

Page 42: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

3.2. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan guna memperoleh data menggunakan

teknik-teknik dibawah ini :

           a. Kuisoner disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup yang diajukan

kepada responden. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data

deskriptif yang dikuantifikasikan yang akan digunakan untuk menguji

hipotesis. Kuesioner: dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan

kepada responden. Metode ini digunakan untuk menggali data primer.

          b. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

responden yang telah ditetapkan sampel.

3.3. Populasi dan Sampel

  3.3.1.Populasi

Populasi adalah sekelompok orang kejadian, atau segala ssesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu, dan pendapat lain mengatakan populasi

(universe) adalah sebagian keseluruhan unsur-unsur yang mempunyai satu ciri

atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti, untuk

menemukan sampel maka menurut Suharsimi Arikunto (1998:120), menyatakan

bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar

42

41

Page 43: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

dapat diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih.maka dari itu sampel dalam

penelitian ini adalah 25 orang

3.4. Rancangan Uji Hipotesa

Untuk menganalisa data dan pengujian hipotesis penulis menggunakan

rumus “korelasi produt moment” sebagai berikut:

N∑XY – (∑X) (∑Y)

Rxy = √ {N∑X2 – (∑X) 2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}

Keterangan :

Rxy = koefesien korelasi prudeut moment

N = jumlah responden

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

Penggunaan rumus ini karena penulis ingin mengetahui korelasi dari

kedua variabel x (bebas) dan variabel y (terikat). Menurut Sugiyono dalam

bukunya Metode Penelitian Administrasi, instrumen penelitian yang dipergunakan

adalah skala likert yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Sementara itu,

Muhammad Nasir dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi alasan memakai

rumus ini adalah sepasang variabel x dan y mempunyai korelasi maka dapat.dicari

dengan rumus Pearson. Pendapat ini diperkuat ikeh Suharisimi Arikunto dalam

bukunya Prosedur Penelitian, bahwa alasan pemilihan korelasi ini untuk

menentukan hubungan antara gejalai interval. Sedangkan untuk mengetahui

43

Page 44: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

tingkat korelasi variabel x dan y setelah dinilai dan dites menggunakan statistik

dapat melihat koefisien korelasi. Sementara itu, Jalludin Rahmat dalam bukunya

Metode Penelitian Komunikasi mengemukakan bahwa tingkat hubungan dapat

dinilai dari hasil sebagai berikut:

- kurang dari 0,20 : hubungan rendah sekali

- 0,20 - 0,40 ; hubungan rendah tapi pasti

- 0,40 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti

- 0,70 – 0,90 : hubungan tinggi, kuat

- lebih dari 0,90 : hubungan sangat tinggi

3.5. Variabel dan Definisi

Menurut Sutrisno Hadi ( dalam Arikunto, 2006 : 116 ) variabel sebagai

gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai

variasi, gejala adalah objek penelitian, sehingga varianel adalah objek penelitian

yang bervariasi.

Berkaitan dengan pendapat diatas, maka variabel yang dianalisis dalam

penelitian ini dibedakan menjadi variabel Dependen dan variabel independen

Variabel Independen variabel bebas yaitu Strategi Komunikasi yang diberi

simbol (X)dengan indikator

Variabel dependen (Y) atau variabel terikat adalah peningkatan karir dari

prestasi kerja dengan indikator

3.6 Teknik Analisis Data

44

Page 45: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Pada dasarnya data-data yang diperoleh, dianalisis secara kuantitatif,

teknik yang digunakan dalam menganalisa data adalah dalam bentuk kuisioner

yang disebarkan. Setiap pertanyaan diberi empat item, dengan memberikan

penilaian dan analisis dengan cara kwantitatif persentase dan selanjutnya

dikonsultasikan dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

76% s/d 100% amat tinggi

56% s/d 75% tinggi

40% s/d 55% sedang

Kurang dari 40% kurang

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.7.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota

Palembang

3.7.2 Jadwal Penelitian

Bulan

Kegiatan

Juni2012

Juli2012

Agustus

2012

September

2012

Oktober

2012

November2012

Pengajuan Judul X

Membuat Desain X

Seminar Desain X

Usulan Skripsi X

Pengumpulan Data X X X

Bimbingan X

Pengelolaan Data X

45

Page 46: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Ujian Skripsi X

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Penelitian

Kelurahan Sako Baru berdiri pada tanggal 18 agustus 1997. Dimana pada

awalnya Kelurahan Sako baru merupakan hasil pemekaran dari Kelurahan Sako

sudah pecah menjadi 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Sako, kelurahan Sialang, dan

Kelurahan Lebung Gajah. Kelurahan Sialang merupakan Kelurahan yang

didalamnya terdapat pusat pemerintahan Kecamatan Sako dengan luas wilayah

9.7 Ha, 16180 jumlah penduduk, dan 3428 kepala keluarga

4.2. Kondisi Wilayah

46

Page 47: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Wilayah Keluatahan Sako Baru Palembang terletak dalam wilayah pusat

Pemerintahan Kecamatan Sako yang sebagian besar merupakan daerah dataran

sedang dengan ketinggian 5 mdpl yang memiliki luas silayah ± 9.7 Ha dengan

suhu udara rata-rata berkisar 24 C – 32 C dan dengan batas wilayah sebagai

berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sako Kota

Palembang

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Lebong Gajah

Kecamatan Sako Kota Palembang

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bukit Sangkal

Kecamatan Kalidoni Kota Palembang

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju Sangkal

Kota Palembang.

4.3. Keadaan Umum

Berdasarkan data terakhir tentang Demografi di Kelurahan Sako Baru

secara singkat adalah sebagai berikut :

- Jumlah Penduduk : 6831 Jiwa

- Jumlah Kepala Keluarga : 1638 Jiwa

- Jumlah Rukun Warga : 05 RW

- Jumlah Rukun Tetangga : 21 RT

- Kependudukan

a. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin

47

Page 48: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

  Laki-laki : 3479 Jiwa

Perempuan : 3355 Jiwa

Jumlah Penduduk : 6834 Jiwa

b. Jumlah Penduduk menurut Kewarganegaraan

WNI Pribumi : 6794 Jiwa

WNI Keturunan : 40 Jiwa

WNA : 0 Jiwa

4.4. Susunan Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAHAN KELURAHAN SIALANG

KECAMATAN SAKO KOTA PALEMBANG

48

LURAH

JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS

LURAHBABINSA

BABIN KAMTIBMAS

PLKB

STAF

STAF

Page 49: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

4.5. Tugas Pokok dan Fungsi

Kelurahan Sako Baru dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari

berpedoman dengan Peraturan daerah NO.17 Tahun 2007 tentang Struktur

Pemerintahan Kelurahan dan Keputusan Walikota palembang No.101 tahun 2001-

2005 tentang uraian tugas pokok dan fungsi Kelurahan, yaitu:

-  Melakukan kegiatan di bidang Pemerintahan

- Melakukan kegiatan dibidang Pembangunan

- Melakukan kegiatan dibidang Kemasyarakatan

- Melakukan kegiatan dibidang Ketentraman dan Ketertiban

● Bidang Pemerintahan

- Administrasi Kependudukan.

- Administrasi PBB.

49

STAF

KASI PEMERINTAHAN

KASI TRANTIB

KASI PEMBANGUNAN

KASIKES.SOS

STAF STAF STAF STAF

Page 50: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

- Perizinan

● Bidang Pembangunan

- Fasilitas Umum

- Fasilitas Sosial.

● Bidang Kemasyarakatan

- Membentuk Yayasan Masjid

- Membentuk Koperasi Masjid

- Pembinaan IRMAS

- Pembinaan Posyandu

- Pembinaan Karang Taruna

- Pembinaan Pokmas . Dll.

● Bidang Ketentraman dan Ketertiban

- Pembinaan Poskamling.

- Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda di masyarakat.

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari Lurah dibantu oleh Sekretaris

Lurah dan Kepala Seksi yaitu :

- Sekretaris Lurah

- Kasi Pemerintahan

- Kasi Trantib

- Kasi PMK

- Kasi Kasi Kesos

●  Tugas Sekretaris dan Seksi Pembantu Lurah adalah sebagai berikut :

- Sekretaris Lurah

50

Page 51: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Bertugas membantu lurah dalam bidang pembinaan administrasi dan

memberikan pelayanan kepada seluruh perangkat Kelurahan

- Seksi Pemerintahan

Bertugas melaksanakan sebagian kewenangan lurah dibidang

pemerintahan umu, pembinaan wilayah dan masyarakat, administrasi

kependudukan dan catatan sipil serta pelaksanaan kesatuan bangsa

- Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Bertugas melaksanakan sebagian kewenangan lurah dibidang penertiban

pelaksanaan Perda dan Peraturan Perundang-undangan lainnya membina

perlindungan masyarakat, pelaksanaan rehabilitasi dan relokasi korban

bencana, operasionalisasi penertiban tempa usaha, bangunan usaha

informal, reklame, sarana dan prasarana umum, tempat hiburan,

membantu tempat pelaksanaan penyelesaian sengketa lainnya,

pelaksanaan pembinaan perlindungan masyarakat serta penertiban

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan mengenai

lingkungan.

- Seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan

   Bertugas melaksanakan sebagian kewenangan lurah dibidang

pelaksanaan pembangunan masyarakat Kelurahan, Perekonomian,

Perbankan, Perkreditan rakyat, Perkoperasian, Peternakan, Peranian,

Perkebunan, Perikanan, Indusri Kecil, Usaha Informal dan Kehutanan,

serta meningkatkan kelancaran distribusi hasil produksi serta membanu

pelaksanaan pembinaan kelestarian lingkungan hidup.

51

Page 52: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

- Seksi Kesejahteraan Sosial

Bertugas melaksanakan kewenangan lurah dibidang pelaksanaan

kesejahteraan masyaraka khususnya di wilayah Kelurahan Sako Baru

4.6. Visi dan Misi

- Visi

Menjadikan Kelurahan Sako Baru sebagai instansi yang mampu

mengayomi masyarakat dan mampu menyelenggarakan fungsi pemerintah

secara efektif dan efisien

- Misi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat

2. Meningkatkan tertib administrasi di segala bidang

3. Meningkakan peran serta masyarakat dalam pembangunan

4. Meningkatkan kinerja Aparatur

5. Mewujudkan kondisi masyarakat yang tertb, aman dan tentram.

4.7. Tujuan dan Sasaran

- Tujuan1. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Khususnya di Kelurahan

Sako Baru

2. Meningkatkan kompetensi aparatur kelurahan sesuai dengan tugas dan

fungsi.

52

Page 53: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

3. Meningkatkan tanggung jawab kelurahan dalam pelaksanaan tugas

- Sasaran

   Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan secara spesific,

terukur, dalam jangka waktu tertentu yang secara berkesinambungan sejalan

dengan tujuan yang ditetapkan. Hasil yang ingin dicapai itu adalah :

1. Semakin baiknya kualitas layanan kepada masyarakat

2. Tersedianya aparatur kelurahan dan kecamatan yang memiliki kompetensi

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Semakin besarnya kesadaran aparatur dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya.

53

Page 54: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Data

Seluruh data yang telah diperoleh melalui penyebaran angket kepada

seluruh responden dalam penelitian tentang “Peranan Komunikasi Pimpinan

Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai di Kelurahan Sako Baru Kecamatan

Sako Kota Palembang”.

Data yang diperoleh tersebut kemudian penulis dijabarkan kedalam bentuk

tabulasi.dari 25 orang responden yang dijadikan sampel penelitian, semuanya

mengembalikan angket dan untuk memudahkan dalam menganalisanya, angket

tersebut diberi skor sesuai dengan kiteria jawaban yang sudah ditetapkan.

54

Page 55: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Nilai yang diperoleh berdasarkan perhitungan ini maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis yang penulis ajukan yaitu “ Jika Peranan Komunikasi Pimpinan

dilaksanakan dengan baik, maka akan meningkatkan prestasi pegawai di

Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palembang”.

5.1.2 Analisis Data

5.1.2.1 Analisis Variabel (X)

Tabel 5.1

Tanggapan Responden dalam Kehadiran / Absensi

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

21

4

0

0

0

84

16

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 1

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 26 orang responden atau

84% yang menyatakan sangat setuju, 4 orang responden atau sebanyak 16%

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

55

54

Page 56: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Tabel 5.2

Tanggapan Responden dalam Minat Pegawai

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

23

2

0

0

0

92

8

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 3

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 23 orang responden atau

92% yang menyatakan sangat setuju, 2 orang responden atau sebanyak 8%

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.3

Tanggapan Responden dalam Program Kerja Pimpinan

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

25

0

0

0

0

100

0

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 2

56

Page 57: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 25 orang responden atau

100% yang menyatakan sangat setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

setuju, ragu-ragu, kurang setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.4

Tanggapan Responden dalam Kreatifitas Pegawai

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

25

0

0

0

0

100

0

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 4

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 25 orang responden atau

80% yang menyatakan sangat setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

setuju ragu-ragu, kurang setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.5

57

Page 58: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Tanggapan Responden dalam Hubungan Timbal Balik antara Pimpinan

dengan Pegawai

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

20

5

0

0

0

80

20

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 5

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 20 orang responden atau

80% yang menyatakan sangat setuju, 5 orang responden atau sebanyak 20%

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

5.1.2.2 Analisis Variabel (Y)

Tabel 5.6

Tanggapan Responden dalam Peningkatan Prestasi Kerja

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

25

0

0

0

0

100

0

0

0

0

58

Page 59: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 6

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 25 orang responden atau

100% yang menyatakan sangat setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

setuju, ragu-ragu, kurang setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.7

Tanggapan Responden dalam Kebersamaan

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

25

0

0

0

0

100

0

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 7

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 25 orang responden atau

100% yang menyatakan sangat setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

setuju, ragu-ragu, kurang setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.8

59

Page 60: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Tanggapan Responden dalam Kejujuran

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

23

2

0

0

0

92

8

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 8

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 23 orang responden

atau 92% yang menyatakan sangat setuju, 2 orang responden atau sebanyak 8%

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.9

Tanggapan Responden dalam Motivasi Peningkatan Prestasi

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

25

0

0

0

0

100

0

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 9

60

Page 61: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 25 orang responden atau

100% yang menyatakan sangat setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

setuju, ragu-ragu, kurang setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.10

Tanggapan Responden dalam Peningkatan Keterampilan melalui Penilaian

Prestasi Kerja

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

22

3

0

0

0

88

12

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 10

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 22 orang responden atau

88% yang menyatakan sangat setuju, 3 orang responden atau sebanyak 12%

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju

61

Page 62: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Tabel 5.11

Jawaban dari Masing-masing Responden untuk Variabel Bebas (X)

NONomor Items

JUMLAH1 2 3 4 5

1 5 5 5 4 5 24

2 5 5 5 4 5 24

3 5 4 4 3 5 21

4 5 5 5 5 5 25

5 5 4 5 4 5 23

6 5 4 5 4 5 23

7 5 5 5 5 4 24

8 4 5 5 5 4 23

9 5 4 5 5 5 24

10 5 4 5 5 5 24

62

Page 63: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

11 4 5 5 3 4 22

12 5 4 4 3 4 20

13 3 5 4 4 5 21

14 5 4 4 4 4 21

15 5 3 4 5 5 22

16 5 4 5 4 4 22

17 5 5 5 5 5 25

18 5 5 5 5 5 25

19 4 5 4 5 4 22

20 5 5 4 4 4 22

21 5 4 5 5 5 24

22 5 5 5 5 4 24

23 4 5 5 3 5 22

24 5 5 4 5 5 24

25 5 5 5 5 5 25

JUMLAH 575

Tabel 5.12

Jawaban dari Masing-masing Responden untuk Variabel Terikat (Y)

NoNomor Items

Jumlah1 2 3 4 5

1 5 5 4 4 5 23

2 5 5 5 4 5 24

3 5 4 4 3 5 21

4 5 5 5 4 5 24

5 5 4 4 4 5 22

6 5 4 5 3 5 22

7 5 4 5 4 4 22

8 4 5 5 4 4 22

9 5 4 5 4 5 23

10 5 4 5 4 4 22

63

Page 64: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

11 4 5 5 3 4 22

12 5 5 4 3 5 22

13 5 5 4 4 5 23

14 5 4 4 4 4 21

15 5 4 4 5 5 22

16 5 4 5 4 4 22

17 5 5 4 4 5 23

18 5 5 5 4 4 23

19 4 5 4 5 4 22

20 5 5 4 4 4 22

21 5 4 5 4 5 23

22 5 5 5 5 4 24

23 4 5 5 3 5 22

24 5 5 4 3 5 22

25 4 4 5 5 5 22

JUMLAH 559

Tabel 5.13

Jawaban Nilai Jawaban Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y)

Responden X Y X.Y X2 Y2

1 24 23 552 576 529

2 24 24 576 576 576

3 21 21 441 441 441

4 25 24 600 625 576

5 23 22 506 529 484

6 23 22 506 529 484

7 24 22 528 576 484

8 23 22 506 529 484

9 24 23 552 576 529

10 24 22 552 576 484

11 22 22 484 484 484

64

Page 65: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

12 20 22 440 400 484

13 21 23 483 441 529

14 21 21 441 441 441

15 22 22 484 484 484

16 22 22 484 484 484

17 25 23 575 625 529

18 25 23 575 625 529

19 22 22 484 484 484

20 22 22 484 484 484

21 24 23 552 576 529

22 24 24 576 576 576

23 22 22 484 484 484

24 24 22 528 576 484

25 25 22 550 625 484

Jumlah 575 559 12953 13322 12560

5.2. Pengujian Hipotesis

Jadi jumlah nilai variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) adalah

∑X =  575

∑Y =  559

∑X2 =  13332

∑Y2 =  12560

∑XY =  12953

N∑XY – (∑X) (∑Y)

rxy = √ {N∑X2 – (∑X) 2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}

25.12953 – (575) (559)

rxy = √ {25.13332) – (575) 2 } {25.12560) - (559)2}

65

Page 66: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

323825 – 322000

rxy = √ { (333300) – (330625) } {314000)– (312481)}

1825

rxy = √ (2675) (1519)

1825

rxy = √ 4063325

1825

rxy = 2016

rxy = 0,90

berdasarkan perhitungan hasil pengujian hipotesis tersebut, maka

didapatkan nilai variabel X dan Y adalah 0,90

Dari perhitungan hasil pengujian hipotesis tersebut maka didapatkan nilai

variabel X dan Y adalah 0,90.artinya hipotesa yang diajukan dapat diterima

( terdapat hubungan baik ).

Untuk menguji hipotesis digunakan formulasi r product moment :

H0 : b1 = 0 (tidak berpengaruh)

H1 : b1 ≠ 0 (berpengaruh nyata)

Dengan taraf kesalahan , N = 25 diketahui r table = 0,394 , bila r hitung

< r tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tetapi sebaliknya bila r dihitung >

tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak. Karena r hiung > dari r tabel maka H1

66

Page 67: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

diterima.dengan membandingkan nilai r tersebut ternyata r hitung > r tabel maka

dapat penulis simpulkan bahwa hipotesis dapat diterima.

Dengan demikian, berarti strategi komunikasi pimpinan dengan pegawai

dalam meningkatkan kinerja pegawai di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota

Palembang dikatakan baik dan berhasil.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil uji hipotesis yang telah di uraikan diatas, maka

penulis berkesimpulan antara lain sebagai berikut ini :

1. Dari Hubungan antara variabel X dan Y dilakukan dengan melihat

besarnya korelasi dari hasil perhitungan. Adapun kedua variabel yang

67

Page 68: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

telah diuji yakni . Dengan demikian hasil penelitian ini dapat menjawab

rumusan masalah.

2. Frekuensi tatap muka dari pimpinan kepada bawahan dapat meningkatkan

kedisiplinan apabila para bawahan mempunyai kemampuan dalam

melaksanakan tugas masing-masing. Hal ini dapat dibuktikan dari analisis

tanggapan responden tersebut.

3. Melalui komunikasi antarpersonal yang dilakukan pimpinan dengan

pegawai, dapat terlihat efek pesan dalam menimbulkan inisiatif dan rasa

tanggung jawab dari bawahan terhadap pekerjaan yang telah ditugaskan

pimpinan kepadanya, dengan demikian kinerja pegawai dapat tercapai

dengan lebih baik.

4. Efektivitas pesan yang disampaikanoleh pimpinan melalui komunikasi

antar pribadi dapat member motivasi para bawahan untuk melaksanakan

pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, sehingga pekerjaan yang diberikan

berjalan dengan lancar.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis dapat

mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan tugas pendekatan antara atasan dengan bawahan

lebih ditingkatkan lagi

2. Untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai perlu memperhatikan prinsip-

prinsip komunikasi yang baik agar bawahan dapat melaksanakan tugas nya

dengan baik dan lancar.

68

67

Page 69: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

3. Mengingatnya pentingnya komunikasi persuasif dalam bersosialisasi

dengan pegawai, maka pimpinan dapat lebih meningkatkan intensitas

pertemuan sehingga member kesan bagi para pegawai

DAFTAR PUSTAKA

A.Ali Hasymi, 1996, Intisari Manajemen, Bina Aksara, Jakarta.

Armstrong, Michael, 1990, Manajemen Sumber Daya Manusia, Terjemahan,

PT. Alex Media Komputindo Jakarta.

As’Ad, Moh., 1998, Sari Ilmu Sumber Daya Manusia-Psikologi Industri, Edisi

Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Dharma, A., 1986, Manajemen Prestasi Kerja, Jakarta, Rajawali.

69

Page 70: Proposal New 2012 Peranan Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkakan Prestasi Kerja Pegawai Di Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palemban

Effendy, O.U, 1984, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Karya,

Bandung.

, 2001, Dimensi-dimensi Komunikasi, Alumni Bandung

Hadi, Sutrisno, 1997, Metedologi research, Jilid 1, Cetakan kedua puluh

sembilaan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Handoko, T, Hani, 1986, Manajemen, Edisi kedua, BPEE., Yogyakarta.

Lateiner, A.R., and Lavine, J.E, 1990, Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja,

Terjemahan Aksara Baru, Jakarta.

Maulana agus, 1997, Komunikasi Antarmanusia, Profesional Books

Meinandar, Teguh, 1991, Dasar-dasat Jurnalistik, Amrico, Bandung.

Moenir A.S., 1995, Pendekatan manusiawi dan organisasi terhadap Pembinaan

Kepegawaian, Cetakan keenam, P.T. Ikrar Mandiri abadi, Jakarta.

Miftah Thoha, Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi, Fisipol, UGM,

Rajawali, Jakarta, 1998.

.Miftah Thoha, Perilaku Organisasi dan Aplikasinya, Rajawali, Jakarta, 1992.

Moenir A.S., 1995, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap

Pembinaan Kepegawaian, Cetakan keenam, PT Ikrar Mandiri abadi,

Jakarta.

Nasir. M, 1996, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia.

Pratikno, Riyono, 1995, Komunikasi Pembangunan, Penerbit Alumni, Bandung.

Rahmat Jalaludin, 1994, Metode Penelitian Komunikasi, Remadja Karya CV

70