proposal kerja praktek

51
LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI DESA Disusunoleh : Fitri Novitanti 11130041 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INFORMATIKA SONNY SUGEMMA BANDUNG 2016

Upload: irvan-sevenfold

Post on 12-Apr-2017

255 views

Category:

Engineering


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal kerja praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI DESA

Disusunoleh :

Fitri Novitanti 11130041

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

TEKNOLOGI INFORMATIKA SONNY SUGEMMA BANDUNG

2016

Page 2: Proposal kerja praktek

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

Dinyatakan bahwa Laporan Kerja Praktek yang berjudul :

“ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI DESA “

“DI DESA TALUN”

Disusunoleh :

Fitri Novitanti 11130041

Telah disetujui dan disahkan pada

Hari :

Tanggal :

Menyetujui

Page 3: Proposal kerja praktek

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dewasa ini, menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting

dalam usaha menciptakan kemajuan disemua bidang kehidupan manusia.

Dengan adanya teknologi informasi telah banyak dirasakan kemudahan

dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat pesat,

sehingga manusia dalam mengerjakan setiap pekerjaan selalu membutuhkan

komputer. Komputer memiliki peranan yang sangat vital dalam pemecahan

masalah khusus dalam pengolahan data, karena komputer memiliki

kecepatan tingkat akurasi yang tinggi dalam pemrosesan data, sehingga

dapat mempermudah pekerjaan manusia.

Adanya sistem komputer sangat membantu dalam pemecahan

masalah terutama dalam hal pengolahan data. Penggunaan komputer juga

dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan dan mencari kemudahan

dalam melakukan suatu proses pekerjaan, terutama yang melibatkan

banyak data. Hampir disemua instansi-instansi baik yang bersifat

negeri maupun swasta menggunakan sistem komputer, bahkan usaha-

usaha kecil, menengah pun sudah memanfaatkan keberadaan sistem

computer. Desa Talun merupakan Instansi pemerintahan yang besar dan

memiliki Perangkat Desa sehingga data-data perangkat desa tersebut harus

terorganisir dengan baik, terutama dalam bidang absensi perangkat.

Page 4: Proposal kerja praktek

Dengan permasalahan diatas penulis merasa tertarik melakukan

penelitian untuk dijadikan bahan laporan kerja praktek yang mengambil judul

Sistem Informasi Absensi Perangkat Desa Pada Desa Talun Kecamatan

Ibun.

B. TUJUAN

Tujuan dari praktek kerja ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan

dan juga bertujuan membekali mahasiswa untuk dapat memperoleh

pemahaman dan kemampuan dalam bidang pekerjaan tertentu, sebagai

bahan untuk merancang suatu system informasi yang berbasis computer

untuk menangani masalah pengolahan data absensi dan mencetaknya

langsung dalam bentuk laporan.

C. MANFAAT

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data absensi

b. Meningkatkan disiplin kerja Aparatur Desa dalam hal absensi.

c. Membantu dalam perhitungan jumlah jam kerja Perangkat Desa

d. Menyajikan data-data absensi Aparatur Desa secara akurat periodik.

D. TEMPAT DAN WAKTU

Tempat kerja praktek yang penulis lakukan adalah di Kantor Desa

Talun yang berlokasi di Kp. Ciekek RT. 03 RW. 01 Desa Talun Kec.Ibun

Kab.Bandung.

Page 5: Proposal kerja praktek

BAB 2

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Desa Talun

Desa Talun termasuk wilayah Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung dengan

luas wilayah 95.400 Ha, dengan jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan sekitar 6

Km dan ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 30 Km, dataran dengan ketinggian rata-

rata 800 m di atas permukaan laut.

Secara administratif wilayah Desa Talun dibatasi oleh :

Sebelah Utara :Desa Tanggulun

Sebelah Selatan :Desa Sudi

Sebelah Barat :Desa Lampegan

Sebelah Timur :Desa Sindangsari

SECARA VISUALISASI, WILAYAH ADMINISTRATIF DESA TALUN

DAPAT DILIHAT PADA PETA

Page 6: Proposal kerja praktek

Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai yang ada di wilayah Desa

Talun membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Tercatat beberapa

sungai maupun selokan yang terdapat di Desa Talun yaitu :

1. Sungai Citarum (yang berbatasan dengan Desa Sukamaju Kecamatan

Majalaya)

2. Sungai Cikaro (yang berbatasan dengan Desa Lampegan Kecamatan Ibun)

3. Selokan Cijagir (yang berbatasan dengan Desa Sindang Sari Kecamatan

Paseh)

Selain itu, mata air utama yang dapat di gunakan sebagai sumber air bersih

dan sumber air untuk pertanian yang terdapat di Desa Talun diantaranya adalah

sbb :

1. Mata Air Ciduriat yang terdapat di Kampung Leuwinanggung

2. Mata Air Sadirana yang terdapat di Kampung Leuwinanggung

3. Mata Air Cijagir yang terdapat di Kampung Pasirangin

Pada umumnya, lahan yang terdapat di Desa Talun digunakan secara

produktif dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan. Hal ini menunjukan

bahwa kawasan Desa Talun memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap

untuk diolah. Berikut ini luas lahan menurut jenis penggunaannya:

No URAIAN LUAS

1 Luas wilayah 95.4 Ha

2 Sawah ½ Teknis 15 Ha

3 Sawah Tadah Hujan 27.33 Ha

4 Tanah Kering 51.80 Ha

5 Fasilitas Umum 1.27 Ha

Page 7: Proposal kerja praktek

Jumlah Penduduk Desa Talun Tahun 2015 -2016 adalah sbb:

NO TahunJumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2012 2.766 2.588 5.354

2 2013 2.883 2.745 5.628

3 2014 2.902 2.765 5.667

4 2015 3.032 2.906 5.938

5 2016 2.960 2.833 5.793

Dari jumlah tersebut di atas, sebagian besar penduduk Desa Talun bermata

pencaharian sebagai buruh pabrik dan buruh tani.

Jumlah Rumah Tangga Desa Talun adalah sbb:

No RWJumlah Rumah

Tangga

Kepadatan Per

km2Keterangan

1 RW 01 159 14

2 RW 02 162 14

3 RW 03 119 10

4 RW 04 186 17

5 RW 05 200 18

6 RW 06 270 25

7 RW 07 276 26

Page 8: Proposal kerja praktek

8 RW 08 262 25

Kesenian dan Kebudayaan:

NoJenis Kelompok

Kesenian Yang AdaJumlah Status

1 Pencaksilat 3 Aktif

2 Terbang 1 Aktif

3 Qosidahan 1 Pasif

4 Dangdut 1 Aktif

5 Calung 1 Pasif

Tempat peribadatan:

No Jenis Peribadatan Jumlah Keterangan

1 Masjid 10

2 Mushola 18

3 Langgar 17

4 Madrasah 3

5 Gereja -

Dilihat dari jumlah penduduk dan tempat peribadatan yang ada mayoritas

penduduk Desa Talun memeluk agama Islam, dan hanya 5 orang yang

memeluk agama Kristen.

Page 9: Proposal kerja praktek

1. Sejarah dan Asal Usul Desa Talun

Desa Talun berdiri pada jaman Pemerintahan Jepang, yang pada saat itu

dipimpin oleh Rd. Rahmat, seorang pemimpin hasil pengangkatan yang

mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Nama Desa Talun diambil dari kata yang sangat kental dengan penjelmaan

pada masa itu yakni sebutan “Tangelan” yang artinya desa tersebut pada

jaman dulu menjadi penopang atau penyangga, dalam bahasa Sunda disebut

dengan Tangelan atau Angkeuhan bagi seluruh masyarakat yang berada di

sekelilingnya.

Desa Talun diambil dari nama satu kampung yang bernama “Tanggulun”

yaitu kampung yang memiliki tanggul (bendungan) yang sangat kuat,

sehingga karena kekayaan dan kekuatannya masyarakat mengidentikan dan

menggelari nama Desa Talun.

Kata “Talun”yang diambil dari kata “Tangelan” , artinya desa ini

merupakan desa tangelan bagi desa-desa yang lain, atau tangelan diidentikan

dengan kekuatan dan yang kuat dan berhak menjadi pemimpin adalah laki-laki

karena pada saat itu perempuan belum bisa menjadi pemimpin yang handal.

Pada Tahun 1980-an Desa Talun dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa

Talun yang dipimpin oleh E. Satjadihardja dan Desa Lampegan dipimpin oleh

Pandi. Selang beberapa tahun kemudian Desa Talun dimekarkan kembali

Page 10: Proposal kerja praktek

menjadi tiga desa yaitu Desa Talun, Desa Sudi, Desa Tanggulun dan Desa

Lampegan juga sama dimekarkan menjadi tiga desa Yaitu Desa Lampegan,

Desa Cibeet, Desa Karyalaksana.

Adapun orang-orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa

(Pemimpin) di Desa Talun yaitu :

1. Rd. Rahmat (Tokoh Masyarakat pada masa pemerintahan Jepang) Tahun

1940-1950;

2. E. Natadiredja (Tokoh Masyarakat) Tahun 1950-1960;

3. S. Usen Sutria (Tokoh Masyarakat) Tahun 1960-1974;

4. Pandi (Tokoh Masyarakat Lenggang Aci) Tahun 1974-1982;

5. E. Satjadihardja (Tokoh Masyarakat Ciekek) Tahun 1982-1990;

6. Ano Sukarna (Penjabat sementara Kepala Desa) Tahun 1990-1992;

7. Ano Sukarna Tahun 1993-2001;

8. Encu Kamsu (Penjabat sementara Kepala Desa) Tahun 2001-2002;

9. Ubed Rukanda Tahun 2002-2004;

10. Drs. D. Adun Supriadi (Penjabat sementara Kepala Desa) Tahun 2004-

2007;

11. Encu Kamsu Tahun 2007-sekarang.

2. Tempat-tempat Bersejarah/Situs Budaya

Sebagaimana umumnya dengan desa-desa lain khususnya di Kabupaten

Bandung, Desa Talun juga memiliki tempat-tempat bersejarah / Situs Budaya

yang masih ada dan dilestarikan oleh masyarakat, yaitu Makam Eyang

Page 11: Proposal kerja praktek

Suryakerti, Makam Haji Wijaya Sakti dan makam Eyang Tambak Baya yang

berlokasi di Kp. Pasir Angin.

B. PROFIL DESA TALUN

a. Luas Desa : 95,400 hektar

Pemukiman : 39.68 hektar

Persawahan : 25.25 hektar

Perkebunan : 22.94 hektar

Kuburan : 1.5 hektar

Pekarangan : 2.62 hektar

Perkantoran : 1.16 hektar

Lainya : 2.2 hektar

b. Batas Desa

Sebelah utara : Desa Tanggulun Kecamatan Ibun

Sebelah Timur : Desa Sindangsari Kecamatan Paseh

Sebelah Selatan : Desa Sudi Kecamatan Ibun

Sebelah Barat : Desa Lampegan Kecamatan Ibun

c. Jalan Desa

Panjang Jalan Provinsi : 600 m

Panjang Jalan Kabupaten : 1.500 m

Panjang Jalan Desa : 2.900 m

Jalan Tanah : 1.200 m

Jumlah Jembatan Beton : 9

Buah

d. Ekonomi Masyarakat

Page 12: Proposal kerja praktek

Jumlah angkatan Kerja [ 18-56 th ] : 578 jiwa

Jumlah Usia sekolah dan tidak bekerja [18-56 th] : 222 jiwa

Jumlah Ibu Rumah tangga [18-56 th] : 821 jiwa

Jumlah pekerja penuh [18-56 th] : 603 jiwa

Jumlah yang tidak menentu [18-56 th] : 537 jiwa

Jumlah Rumah tangga Petani : 95 KK

Jumlah Anggota Rumah tangga petani : 317 jiwa

Jumlah Rumah tangga Buruh tani : 279 KK

Jumlah anggota Rumah tangga buruh tani : 630 jiwa

e. Mata Pencaharian Pokok

Petani : 95 orang

Buruh Tani : 315orang

PNS : 39 orang

Pengrajin : 9 orang

Pedagang : 73 orang

Peternak : 9 orang

Montir : 9 orang

Pembantu Rumah Tangga : 8 orang

TNI/Polri : 6 orang

Pensiunan : 24orang

Pengusaha Kecil dan Menengah : 24orang

Jasa (Pengobatan Alternatif) : 3 orang

Dosen Swasta : 3 orang

Guru Swasta : 37 orang

Page 13: Proposal kerja praktek

Perangkat Desa Swasta : 1.825orang

Tukang Kayu : 38 orang

Sopir : 26orang

Tukang Batu : 8 orang

Tukang sumur : 3 orang

Penjahit : 15 orang

Tukang Rias : 5 orang

f. Produk Domestik Desa

Tanaman Padi tahun 2015 Luas : 25 Hektar

Tanaman Jagung Luas : 3 Hektar

Tanaman Umbi-umbian : 3 Hektar

Tanaman sayur-sayuran : 4 Hektar

g. Pendidikan

Jumlah Gedung sekolah

1) TK : 3 buah

2) SD : 5 buah

3) SMP : 2 buah

4) SMK : 1 buah

5) Jumlah Buta huruf : 12 orang

6) Tidak tamat SD : 283 orang

7) Tamat SD : 880 orang

8) Tamat SMP : 532 orang

Page 14: Proposal kerja praktek

9) Tamat SMA : 499 orang

10) D-1 : 10 orang

11) D-2 : 3 orang

12) D-3 : 6 orang

13) Tamat S-1 : 69 orang

Wajib belajar 9 Tahun

1) Usia 7 – 15 tahun : 955 orang

2) Masih sekolah 7 – 15 tahun : 937 orang

3) Tidak sekolah 7 – 15 tahun : 18orang

h. Kesehatan Masyarakat

Polindes : 1 buah

Bidan Desa : 1 orang

Balita : 415 anak

Balita Gizi Buruk : 2 anak

Balita Gizi Kurang : 28 anak

Balita Gizi Baik : 346 anak

Balita Gizi Berlebih : 39 anak

Rumah tangga menggunakan air bersih/pipa : 1.743 KK

Rumah tangga menggunakan air sungai : 73 KK

i. Penduduk

Jumlah Kepala Rumah Tangga : 1.877 KK

Jumlah Penduduk : 6.198jiwa

Kepadatan Rata-rata Penduduk : 64jiwa/ha

j. Jumlah Aparatur dan Lembaga Pemerintahan Desa

Page 15: Proposal kerja praktek

Perangkat Desa : 14 orang

BPD : 11 orang

RT : 34 RT

RW : 8Wilayah

LPMD : 10 orang

LINMAS : 56 anggota

KPMD : 2 pengurus

FKPM : 12 anggota.

PKK : 11 pengurus

Karang Taruna Desa : 10 orang

Kelompok Tani : 3 kelompok

k. Komplek Balai Desa

Bangunan Kantor Desa : 1 unit

Ruang serbaguna : 1 unit

Polindes : 1 unit

Bumdes : 1 unit

l. Sarana umum

Jumlah Masjid Jami’ : 11 buah

Musholla : 35 buah

Jumlah Gardu Siskamling : 8 buah

Page 16: Proposal kerja praktek

BENDAHARA DESA

Fitri Novitanti

KASI TRANTIB

O. Durachman

STAF TEKNIS

Jejen

KEPALA DUSUN II

Rahmat

KASI EKONOMI

Dede Tarminah

KASI PEMERINTAHAN

Dedi Heriyadi

STAF UMUM

Didin Wahyudin

KEPALA DUSUN I

Ana Kustiana

KASI KESRAAsep Kusnawan, S.Pd.I

KASI PEMBANGUNAN

Ujang Muliawan

KAUR KEUANGAN

Dewi Sinta, S.Pd.IKAUR UMUM

Somantri

SEKRETARIS DESA

Suhud Rachman, ST

BPD KEPALA DESAEuis Tuti

STRUKTUR ORGANISASIPEMERINTAH DESA TALUN

Page 17: Proposal kerja praktek
Page 18: Proposal kerja praktek

BAB 3

PELAKSANAAN KP

A. Laporan Kegiatan Selama KP

NO AKTIVITAS

Waktu

14 APRIL-14 JULI 2016

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Ket

1 Pra PenelitianX

2 Pengumpulan DataX

3 Mengerjakan Laporan X

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek

B. Analisis Masalah

Page 19: Proposal kerja praktek

Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan atau menjabarkan cara kerja

sistem dan proses yang terjadi pada Sistem Informasi yang ada. Hasil

analisis masalah ini merupakan gambaran awal yang nantinya akan

digunakan untuk merancang program aplikasi.

1. Analisis Dokumen

Tujuan dari analisis dokumen adalah untuk mengetahui

dokumen apa saja yang menjadi input, proses, dan output dari sistem

ini. Dokumen input adalah dokumen yang akan diproses oleh sistem

yang bisanya dilakukan oleh entitas luar sistem, Dokumen proses adalah

dokumen yang diperlukan oleh sistem dalam melakukan kegiatan

absensi, sedangkan dokumen output adalah dokumen yang dihasilkan

oleh proses olahan sistem, yang biasanya dari dalam sistem ke

entitas luar.

2. Analsis Sistem Absensi Perangkat Desa Yang Sedang Berjalan

Analisis Sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

memahami sistem yang ada yaitu sistem informasi absensi. Sistem ini

meliputi analisa prosedur sistem informasi absensi,

flow map sistem informasi absensi, dan analisa dokumen data

absensi. Cara pengisian absen dan prosedur pengolahan data sesuai hal

yang ditentukan :

a. Nama Perangkat Desa

b. Bagian Perangkat Desa

c. Jam Masuk Perangkat Desa

Page 20: Proposal kerja praktek

d. Jam Pulang Perangkat Desa

e. Tanggal Kerja Perangkat Desa

f. Keterangan

Prosedur Melakukannya adalah :

1. Setiap Perangkat Desa melakukan absensi setiap hari kerja dan

menandatangani form absensi yang telah disediakan

yang diberikan kepada bagian unit pengamanan, lalu

unit pengamanan merekap semua data absensi setiap

harinya.

2. Bagian s e k r e t a r i s d e s a merekap semua data absensi

Perangkat Desa yang diterima dari unit pengamanan sebagai

bukti kehadiran Perangkat Desa setiap hari dan menyusun

laporan absensi Perangkat Desa untuk memberikan laporan

absensi Perangkat Desa kebagian bendahara, kepala desa dan

di simpan di arsip

3. Kepala Desa menerima laporan absensi Perangkat Desa

setiap bulan sebagai data untuk diolah dalam penilaian kinerja

Perangkat Desa

Dalam analisa prosedur sistem informasi absensi Perangkat Desa

terdapat lima entitas, yaitu : Perangkat Desa, unit pengamanan,

sekretaris desa, bendahara dan pimpinan.

Desa Talun mempunyai jadwal kerja sebagai berikut :

Page 21: Proposal kerja praktek

Hari : Senin s/d Jumat

Waktu : 07.30 – 16.00

Istirahat : 12.00 – 13.00

Keterangan absensi Perangkat Desa

sebagai berikut :

Dimana :

I = Izin

S = Sakit

TB = Tanpa Berita

DL = Dinas Luar

C = Cuti

Sistem Informasi yang sedang berjalan

Bagian dokumen merupakan diagram yang menunjukkan

aliran data berupa formulir ataupun keterangan berupa

dokumentasi yang mengalir dalam suatu sistem. Adapun fungsi dari

flow map adalah untuk mempermudah penggambaran aliran data

yang berupa dokumen sistem yang sedang berjalan dapat dilihat

pada gambar berikut ini

Gambar 4.1 Flow Map sistem yang sedang berjal

Page 22: Proposal kerja praktek

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan aliran-

aliran data ke dalam dan keluar sistem atau keluar entitas eksternal

yang terletak diluar sistem, tugasnya untuk mempresentasikan

keseluruhan sistem dan pembuatan program aplikasi sistem

informasi absensi, secara garis besar di rancang dengan

memperhatikan masukan yang akan dihasilkan sistem sebagai berikut

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Page 23: Proposal kerja praktek

BAB IV

Usulan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur

dari proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sistem yang baru atau

memperbaharui sistem yang sudah ada untuk meningkatkan efektifitas kerja,

agar dapat member hasil yang sesuai tujuan yang diharapkan dengan

memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia.

Rancangan sistem yang baru akan ditempatkan suatu kegiatan untuk

menemukan dan mengembangkan metode-metode atau prosedur dan proses

suatu data agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai suatu

perancangan sistem yang diinginkan.

Sistem informasi yang dirancang dengan sistem komputerisasi akan

menjadi optimal untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang berhubungan

dengan perancangan sistem ini. Sistem informasi yang dirancang dan

diusulkan ini bertujuan untuk membantu pihak perusahaan member suatu

alternative rancangan sistem informasi yang diharapkan dapat digunakan

untuk memecahkan masalah yang ada.

A. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan utama dari perancangan proses sistem secara umum

adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai

(user) mengenai sistem yang sedang baru. Perancangan sistem secara

umum merupakan tahap persiapan dari perancangan sistem secaara

Page 24: Proposal kerja praktek

terperinci. Pada tahap perancangan proses, menjelaskan komponen-

komponen yang terkait di dalam sistem yang dirancang dengan tujuan

untuk dikomunikasikan kepada pemakai.

4.2.2. Perancangan Prosedur yang di Usulkan

Prosedur absensi yang diusulkan adalah :

1. Setiap Perangkat Desa melakukan absensi setiap pagi hari

kerja dan menggesek kartu absensi dengan cara menggunakan

jarinya pada alat absensi yang telah di sediakan sistem

tersebut akan langsung merekap absensi Perangkat Desa siapa-

siapa saja yang terlambat dan tidak masuk secara otomatis.

2. Kepala Desa menerima laporan absensi Perangkat Desa

setiap bulan sebagai data untuk diolah dalam penilaian kinerja

Perangkat Desa dalam instansi pemerintahan .

Dalam prosedur sistem informasi absensi Perangkat Desa yang

diusulkan terdapat dua entitas, yaitu : Perangkat Desa dan

pimpinan.

4.2.2.1. Perancangan Flow Map yang Diusulkan

Dalam merancang suatu flow map harus dianalisa prosedur

yang sedang berjalan, setelah melakukan analisa terhadap sistem

yang sedang berjalan maka perlu adanya perancangan aliran dokumen

Page 25: Proposal kerja praktek

yang dirancang dalam sistem yang baru dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 4.4 Flow Map sistem yang diusulkan

Page 26: Proposal kerja praktek

4.2.2.2. Diagram Kontek yang diusulkan

Diagram kontek adalah suatu diagram yang

menggambarkan suatu arus data sistem. Untuk memahami suatu

sistem yang menggambarkan secara keseluruhan, diagram kontek

usulan dari sistem informasi absensi Perangkat Desa di Desa

Talun Kecamatan Ibun.

1 Deskripsi : Absensi Sidik Jari

Struktur data : nik, nama, nama, bagian, jam

masuk, jam keluar, lama, keterangan,

Nama arus data : Data absensi Perangkat Des

Bentuk data : Dokumen

Arus Data Absensi :Dari Proses 1 ke file absensi

2 Deskripsi : Memberikan data absensi

Struktur data : nik, nama, nama, bagian, jam,

masuk jam keluar, lama, keterangan,

Nama arus data : Lap. absensi Perangkat Desa

Bentuk data : Dokumen

Arus Data Absensi :Dari Proses 2 ke Kepala Desa

3 Deskripsi : Mencetak Laporan Absensi

Page 27: Proposal kerja praktek

Struktur data : nik, nama, nama, bagian, jam

masuk, jam keluar, lama, keterangan,

4.2.3. Evaluasi Sistem yang diusulkan

Dari sistem yang baru didapat kelebihan-kelebihan yang

cukup signifikan terutama dalam rekapitulasi penghitungan jumlah

hadir dan sistem yang baru di buat lebih simple karena dalam sistem

baru menggunakan sidik jari yang mana dalam proses nya sistem ini si-

Perangkat Desa dapat bertindak/berlaku lebih disiplin karena apabila

terlambat beberapa menit sistem ini akan mencetak sesuai dengan

keadaan di lapangan dan tidak dapat di manipulasi karena rekapitulasi

absensi langung di monitor oleh kepala desa.

Page 28: Proposal kerja praktek
Page 29: Proposal kerja praktek
Page 30: Proposal kerja praktek
Page 31: Proposal kerja praktek
Page 32: Proposal kerja praktek
Page 33: Proposal kerja praktek
Page 34: Proposal kerja praktek
Page 35: Proposal kerja praktek
Page 36: Proposal kerja praktek
Page 37: Proposal kerja praktek
Page 38: Proposal kerja praktek
Page 39: Proposal kerja praktek