proposal contoh

23
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGIFISIENAN BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. PALUNESIA COLLECTION TEAM DISUSUN OLEH MARLINAH : 209 22 034 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PANCA BHAKTI PALU 15

Upload: sayur-lukman

Post on 30-Nov-2015

515 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

contoh

TRANSCRIPT

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGIFISIENAN BIAYA PERSEDIAAN

PADA PT. PALUNESIA COLLECTION TEAM

DISUSUN OLEH

MARLINAH : 209 22 034

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

PANCA BHAKTI PALU

15

2012

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT Sang penguasa alam semesta atas segala

nikmat yang tak henti-hentinya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini.

Shalawat serta salam kepada Nabi Allah Muhammad SAW, seluruh keluarga dan

sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Sebuah proposal berjudul “ PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN

BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA PT.

PALUNESIA COLLECTION TEAM ” yang merupakan tugas dari mata kuliah

Metodologi Penelitian yang dikerjakan secara individu.

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa dalam makalah ini,

masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan keterbatasan waktu

dan pengetahuan kami. Untuk itu diharapkan adanya pengembangan dan

penyempurnaan sehingga apa yang telah ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

khususnya bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan semua pihak yang membacanya

dan terlebih kepada penulis sendiri.

Akhirnya harapan saya semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Palu, Mei 2012

Marlinah

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh

dengan pesat di indonesia, Pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

dalam menghadapi persaingan yang lebih ketat demi menjaga kelangsungan

operasi perusahaan.

Kelangsungan proses produksi didalam suatu perusahaan akan

dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : Modal, Tekhnologi, persediaan

Bahan Baku, Persediaan Barang jadi dan tenaga kerja. Persediaan (inventory)

sebagai elemen modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan

berputar.persediaan juga merupakan elemen-elemen aktiva lancar yang yang

selalu dianggap likuid dibandingkan dengan elemen-elemen aktiva yang lain

misalnya, kas, piutang, dan marketable securities.

Meskipun demikian masalah inventory dianggap sangat penting bagi

perusahaan, khususnya dibidang industri dan perdagangan, selain bidang

tersebut persediaan juga mempunyai pengaruh pada fungsi bisnis terutama

fungsi operasi pemasaran dan keuangan, selain itu persediaan juga merupakan

kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam operasi bisnis dalam

pabrik (manufacturing) yaitu persediaan bahan baku, bahan pembantu, barang

dalam proses, barang jadi dan persediaan suku cadang.

Persediaan bahan baku yang cukup dapat mempelancar proses produksi

serta barang jadi yang dihasilkan harus dapat menjamin efektifitas kegiatan

pemasaran, yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan, karena apabila

barang tidak tersedia maka perusahaan kehilangan kesempatan merebut pasar

dan perusahaan tidak dapat mensuplay barang pada tingkat optimal.

Dengan adanya investasi dalam persediaan mengakibatkan adanya nilai

uang yang terkait dalam bentuk persediaan, sehingga bagi perusahaan adanya

biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan, misalnya sewa gudang, biaya

pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya pengaman. Penanaman persediaan

15

yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar

penyusutan, besar kemungkinan karena rusak, kualitas menurun, usang, sehingga

memperkecil keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dan penanaman

persediaan yang terlalu kecil akan menekan keuntungan juga, karena perusahaan

tidak dapat bekerja dengan tingkat produktifitas yang optimal, sehingga akan

mempertinggi biaya pengelolaan persediaan.

Agar kegiatan produksi dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan yang

diinginkan dalam jumlah hal yang diproduksi oleh perusahaan dalam satu

periode, maka diperlukan adanya pelaksanaan produksi yang disertai dengan

pengendaliaan produksi. Pengendalian ini bertujuan agar barang jadi atau hasil

proses produksi dapat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen baik

dalam kualitas maupun kuantitas waktu penyerahaan. Sedangkan dari

perusahaan itu sendiri juga diperlukan penyesuaian dalam efisiensi penggunaan

faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai keseimbangan

antara hasil produksi dengan faktor-faktor produksi yang tersedia.

Ketidaktepatan dalam pengadaan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh

perusahaan akan menimbulkan adanya pemborosan yang mengakibatkan

kerugian finansial.

Untuk menjamin kelancaran dan kesinambungan produksi, maka baik

perusahaan dagang maupun manufaktur perlu mengadakan persediaan karena

persediaan merupakan unsur modal kerja yang sangat penting dan yang secara

kesinambungan akan berputar dalam siklus perputaran modal kerja perusahaan.

Agar perusahaan dapat tetap menjamin kelangsungan operasi

perusahaannya serta dapat mencapai tujuan untuk memaksimalisasikan nilai

perusahaan, maka perlu diadakan suatu tindakan yang terarah dalam

mengendalikan persediaan yang ada dalam perusahaan, dalam mencapai hasil

usaha yang layak yang berkaitan dengan Harga Pokok Produksi, maka

diperlukan pengendalian persediaan sehingga dapat menekan biaya produksi

yang akan timbul atau terjadi.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengendalian adalah

untuk menekan biaya-biaya operasional seminimal mungkin sehingga akan

mengoptimalisasikan kinerja perusahaan. Untuk melaksanakan pengendalian

persediaan yang dapat diandalkan dan dipercaya tersebut maka harus

diperhatikan berbagai faktor yang terkait dengan persediaan. Penentuan dan

pengelompokan biaya-biaya yang terkait dengan persediaan perlu mendapatkan

15

perhatian yang khusus dari pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang

tepat.

Mengingat bahwa masalah persediaan mencakup bidang yang cukup luas

dan guna membatasi masalah yang akan diuraikan, maka penulis tertarik untuk

membahas tentang persediaan bahan baku. Sehubungan dengan hal ini maka

penulis memilih judul skripsi sebagai berikut: ” PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA

PERSEDIAAN PADA PT. PALUNESIA COLLECTION TEAM ”

1.2. Perumusan Masalah

Persediaan Bahan Baku memiliki kaitan yang erat dengan proses

produksi baik itu dalam perusahaan jasa maupun perusahaan dagang dimana

kepuasan konsumen merupakan sesuatu yang sangat penting, akan tetapi setiap

perusahaan akan memiliki tingkat penjualan yang tidak merata sehingga sering

timbul masalah kelebihan atau kekurangan bahan baku. Sehubungan dengan hal

tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Metode apa yang digunakan perusahaan agar biaya persediaan bahan baku

lebih optimal dan efisien?

b.  Bagaimana perusahaan mengendalikan bahan baku dengan tepat untuk

menghindari kelebihan maupun kekurangan?

1.3. Pebatasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penulis hanya membatasi

masalah tentang yang terjadi didalam yaitu mengenai Bagaimana Perusahaan

Mengendalikan Persediaan Bahan Baku.

1.4. Tujuan Penenlitian

Sesuai dengan perumusan permasalahan diatas maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk:

a. Mengetahui metode yang digunakan perusahaan agar biaya persediaan lebih

optimal.

b.  Mengetahui pengendalian bahan baku yang dilakukan perusahaan untuk

menghindari kelebihan dan kekurangan bahan baku tersebut persediaan.

15

1.5. Manfaat Penenlitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

a.  Bagi perusahaan

Sebagai tambahan informasi kepada pihak manajemen perusahaan dalam

menentukan persediaan yang efektif dan efisien.

Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan maupun pihak

lain yang berkepentingan dalam menjalankan pengendalian persediaan

bahan baku secara efektif dan efisien.

b.  Bagi STIE Panca Bhakti

Sebagai bahan masukan bagi lembaga peneliti, Perguruan Tinggi maupun

peneliti lain .

c.  Bagi penulis

Di harapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menambah

pengetahuan dengan membandingkan antara yang diperoleh di bangku

kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan.

1.6. Kerangka Pemikiran

Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat

penting karena persediaan phisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah

terbesar dalam aktiva.

Persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukan

segala sesuatu atau sumber – sumber daya, organisasi yang disimpan

antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan, sedangkan Pengendalian adalah

serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan

yang harus dijaga, kapan perusahaan harus di isi dan berapa besar pesanan harus

dilakukan.

Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a.  EOQ (Eqonomic Order Quantity)

b.  Safey Stock (Persediaan pengaman)

c.  ROP (ReOrder Point)

15

Metode-metode tersebut dapat digunakan dalam suatu perusahaan apabila

perusahaan tersebut memenuhi asumsi-asumsi yang terdapat dalam masing –

masing metode. Metode yersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu

menciptakan suatu Pengendalian Persediaan yang efisien dalam arti bahwa

perusahaan mempunyai tingkat persediaan yang optimal.

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Manajemen Produksi

Produksi dalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang cukup

penting bahkan didalam berbagai pembicaraan. Dikatakan bahwa produksi

adalah dapurnya perusahaan tersebut. Apabila kegiatan produksi dalam suatu

perusahaan tersebut akan ikut terhenti maka kegiatan dalam perusahaan tersebut

akan ikut terhenti pula. Karena demikian pula seandainya terdapat berbagai

macam hambatan yang mengakibatkan tersendatnya kegiatan produksi dalam

suatu perusahaan tersebut. Maka kegiatan didalam perusahaan tersebut akan

terganggu pula.

Adapun pengertian manajemen itu sendiri menurut Sofjan Assauri

(2004: 12) kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan

menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain.

Sedangkan produksi menurut Sofjan Assauri (2004:11) adalah kegiatan

yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil dari keluaran (output).

Jadi Manajemen Produksi Menurut Sofjan Assauri (2004:12) adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alat dan Sumber Daya Dana serta bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan (Utility )sesuatu barang atau jasa.

Sedangkan Manajemen produksi menurut Suryadi Prawirosentono

(2001:1) adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dari urutan berbagai

kegiatan (Set Of Activities) untuk membuat barang (produk) yang berasal dari

bahan baku dan bahan penolong lain.

Kata produksi berasal dari kata production, yang secara umum dapat

diartikan membuat atau menghasilkan suatu barang dari berbagai bahan lain.

Sedangkan arti manajemen adalah mengelola yang mempunyai fungsi-

fungsi antara lain: merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,

mengangkat pegawai, dan mengawasi.

15

Jadi manajemen produksi mempunyai ruang lingkup merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, mengangkat petugas dan mengawasi kegiatan

produksi agar diperoleh produk yang direncanakan.

Secara singkat ruang lingkup manajemen produksi adalah sebagai

berikut:

1. Perencanaan Produksi (PP) Production planning

2. Pelaksanaan Produksi

3. Pengendalian Produksi (Production Control)

2.2. Pengertian Persediaan

Setiap perusahaan apakah itu perusahaan perdagangan atau pabrik serta

perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat

penting, tanpa adanya persediaan para pengusaha yang mempunyai perusahaan –

perusahaan tersebut akan dihadapkan pada resiko – resiko yang dihadapi,

misalnya; pada sewaktu-waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan

pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal

tersebut dapat terjadi karena disetiap perusahaan tidak selamanya barang-barang

atau jasa-jasa tersedia setiap saat, yang berarti pengusaha akan kehilangan

kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya di dapatkan.

Begitu pentingnya persediaan sehingga merupakan elemen utama

terbesar dari modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan

berputar dimana secara terus-menerus mengalami perubahan.

Persediaan menurut Sofjan Assauri (2004: 169) adalah suatu aktiva yang

meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam satu

periode usaha yang normal atau persediaan barang baku yang menunggu

penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Sedangkan menurut Freddy Rangkuty (2004:1) persediaan merupakan

suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud

untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu , atau persediaan barang-barang

yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan

baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

15

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya

operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk

memproduksi barang-barang, serta selanjutnya menyampaikan pada pelanggan

atau konsumen. Persediaan memungkinkan produk-produk yang dihasilkan pada

tempat yang jauh dari pelanggan atau sumber bahan mentah. Dengan adanya

persediaan produksi tidak perlu dilakukan khusus buat konsumsi atau sebaliknya

tidak perlu dikonsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan produksi.

Adapun alasan diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan menurut Sofjan

Assauri (2004: 169) adalah sebagai berikut:

1.  Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk

memindahkan produk dari satu tingkat proses yang lain yang disebut

persediaan dalam proses dan pemindahan.

2.  Alasan organisasi untuk memungkinkan suatu unit atau bagian membuat

skedul operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang lainnya.

Sedangkan persediaan yang diadakan mulai dari yang bentuk bahan mentah

sampai dengan barang jadi antara lain berguna untuk dapat: Menurut Sofjan

Assauri (2004:170):

1.  Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan

yang dibutuhkan perusahaan.

2.  Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga harus

dikembaliakan.

3.  Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga

dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.

4.  Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran

arus produksi .

5.  Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

6.  Memberikan pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya

dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi adalah

memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut

7.  Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan

atau penjualannya.

Karena sangat luasnya pengertian dan jenis persediaan maka dalam

pembahasan selanjutnya hanya akan menekankan pada masalah persediaan

bahan baku.

15

Bahan baku (bahan mentah) menurut Suyadi Prawirosentono(2001:61)

merupakan bahan baku utama dari suatau produk atau barang, hal ini dapat

secara visual bahwa bahan tersebut merupakan bahan utama untuk membuat

produk.

Persediaan dapat juga dikatakan sebagai sekumpulan produk fisik pada

berbagai proses produksi atau transformasi dari bahan mentah menjadi barang

jadi. Persediaan ini mungkin tetap berada dalam gudang pabrik, toko pengecer.

Adapun fungsi persediaan menurut Freddy Rangkuty (2004:15) adalah

sebagi berikut:

1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan

dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

2. Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu mempertimbangkan

penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit

menjadi lebih murah dan sebagainya.

3. Fungsi Antisipasi, apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan

yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data

–data masa lalu yaitu permintaaan musiman.

2.3. Pengertian Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan merupakan bagian dari Manajemen Keuangan

yang dalam kegiatannya bertugas untuk mengawasi aktiva perusahaan.

Sebelum membuat keputusan tentang persediaan tentu bagian ini harus

memahami konsep persediaan. Dalam Manajemen Persediaan terdapat 2 (dua)

hal yang perlu diperhatikan yaitu menurut Fien Zulfikarijah (2005:9) yaitu:

1. Keputusan persediaan yang bersifat umum merupakan keputusan yang

menjadi tugas utama dalam penentuan persediaan baik secara kuantitatif

maupun kualitatif. Keputusan kuantitatif bertujuan untuk mengetahui:

a. Barang apa yang akan di stock?

b. Berapa banyak jumlah barang yang akan dip roses dan berapa banyak

barang yang akan dipesan?

c. Kapan pembuatan barang akan dilakukan dan kapan melakukan

pemesanan?

d. Kapan melakukan pemesanan ulang ( Re Order Point)?

15

e. Metode apakah yang digunakan untuk menentukan jumlah persediaan?

2. Keputusan kualitatif adalah keputusan yang berkaitan dngan tekhnis

pemesanan yang mengarah pada analisis data secara deskriptif.

a. Jenis barang yang masih tersedia di perusahaan?

b.  Perusahaan atau individu yang menjadi pemasok barang yang dipesan

perusahaan?

c.  Sistem pengendalian kualitas persediaan yang digunakian perusahaan?

Adapun pengertian Manajemen Persediaan itu sendiri menurut Martin

dan Pretty (1996:719) adalah inventory management involves the control of

assets are used in the production procces or produced to be sold in the normal

course of the firms operations. Yang dapat diartikan bahwa manajemen

persediaan mencakup pengendalian dari aktiva dengan diproduksi untuk dijual

dalam skala normal dari operasi perusahaan.

Adapun tujuan Manajemen Persediaan menurut D.T. Johns dan H.A.

Harding (2001:77) adalah meminimalkan investasi dalam persediaan namun

tetap konsisten dengan penyediaan tingkat pelayanan yang diminta.

Sedangkan menurut Lukas Setia Atmaja(2003:405) tujuan Manajemen

Persediaan adalah mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang

berkelanjutan pada biaya yang minimum.

2.4. Jenis-Jenis Persediaan

Dilihat dari dari fungsinya persediaan menurut Sofjan Assauri

(2004:170) adalah sebagai berikut:

1.  Batch Stock atau Lot size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena

kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah

yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu.

Adapun keuntungan yang diperoleh dari adanya Lot Size

Inventory adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh potongan harga pada harga pembelian

b. Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economis) karena adanya

operasi atau “production run” yang lebih lama.

c. Adanya pengematan didalam biaya angkutan.

2.  Fluctuation Stock  adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi

fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

15

3.  Anticipation stock  adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi

fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman

yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau

penjualan permintaan yang meningkat.

Sedangkan persediaan dilihat dari jenis atau posisi menurut Sofjan

Assauri (2004:171) dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Persediaan bahan baku (Raw Material stock) yaitu persediaan dari barang-

barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana

dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari suplier atau

perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang

menggunakannya.

2. Persediaan bagian produk (Purchased part) yaitu persediaan barang-

barang yang terdiri dari part atau bagian yang diterima dari perusahaan

lain, yang dapat secara langsung diassembling dengan part lain, tanpa

melalui proses produksi sebelumnya.

3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan

(Supplies stock) yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang

diperlikan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi

atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusaahan, tetapi tidak

merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.

4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in

process/progress stock) yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari

tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah

menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian

menjadi barang jadi

5. Persediaan barang jadi (Finished goods stock) yaitu barang-barang yang

telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual

kepada pelanggan atau perusahaan lain.

15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam hal ini penulis menganalisis beberapa besar pengaruh sistem

informasi logistik terhadap pengendalian persediaan bahan baku di PT.

Palunesia Collection Team

Penelitian ini dilakukan di PT. Palunesia Collection Team yang berlokasi

di Jalan RE. Martadinata Tondo Palu

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian memberikan gambaran kepada peneliti tentang

langkah-langkah bagaimana penelitian dilakukan sehingga masalah tersebut

dapat dipecahkan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Moh. Nazir (2003:44)

yaitu bahwa “ metode penelitian merupakan suatu cara, alat serta prosedur yang

dilakukan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya”. Karenanya,

dalam melaksanakan penelitian ini penulis tentunya menentukan serta

menggunakan metode penelitian sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian.

Dari sekian banyak metedo penelitian yang biasa digunakan

hubungannya dengan masalah penelitian yang dipilih, maka penelitian ini

dilakukan dengan metode penelitian eksplanasi ( eksplanatory research ),

dimana pada jenis metode penelitian ini lebih menekankan pada pengujian

hubungan antar variable yang dihipotesiskan. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Faisal (2007:21) bahwa “ Hipotesis yang terdapat pada jenis penelitian

eksplanasi menggambarkan antar dua atau lebih variable : untuk mengetahui

apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya ; atau

apakah sesuatu variabel disebabkan / dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel

lainnya “.

Berdasarkan pedoman tersebut, penulis melakukan pengamatan untuk

memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

mengatahui pengaruh antara system informasi logistic dengan pengendalian

persediaan bahan baku yang diberikan oleh PT. Palunesia Collection Team.

15

3.3. Desain Penelitian

1. Operasionalisasi Variabel

Pada penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel

bebas (X) dan variabel terikat (Y).

Adapun variabel-variabel yang ada sebagai berikut :

a. Variabel bebas (X) : Merupakan variabel penyebab atau yang diduga

memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain.

Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi variabel bebas (X)

Pengendalian Pesediaan Bahan Baku

b. Variabel terikat (Y) : Merupakan variabel yang diturunkan atau efek

dari variabel bebas.

Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel

terikat (Y) pada penelitian ini yaitu Mengifisienkan Biaya Persediaan.

Menurut Donald J. Bowershox (2002:220), Pengendalian Persediaan

adalah suatu prosedur mekanis untuk melaksanakan suatu

kebijaksanaan persdiaan.

2. Sumber Data Penelitian

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan

dengan variabel X yaitu Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan

variabel Y yaitu Mengifisienkan Biaya Persediaan. Adapun sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Sumber Data Primer

Data Primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari

objek penelitian. Dalam penelitian ini sumber data primer

diperoleh dari bagian analisa bahan baku yaitu Prayitno.

b. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data-data yang tidak langsung diperoleh dari

objek penelitian, akan tetapi melalui bahan-bahan kepustakaan

sebagai data referensi atau dari dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan objek penelitian.

15

3. Populasi

Untuk mengetahui apakah ada hubungan Pengendalian Persediaan

dengan Bahan Baku dan berapa besar pengaruh Pengendalian Persediaan

dalam Mengifisienkan Biaya Persediaan, maka harus dilakukan penelitian

yang diambil dari wilayah objek penelitian. Wilayah keseluruhan objek

atau subjek penelitian yang diambil untuk diteliti dan kemudian

menghasilkan suatu kesimpulan disebut populasi. Populasi memiliki

karakteristik-karakteristik tertentu yang menghasilkan nilai kualitas atau

kuantitas dari objek atau subjek penelitian. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2002:72) bahwa “ Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemuadian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil populasi dari seluruh

pegawai Perusahaan yang terdiri dari Karyawan Bagian Gudang dan

Analisa Bahan Baku

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan

menggunakan sumber primer atau sumber sekunder. Dalam pelaksanaan

pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat

yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan

istilah teknik pengumpulan data. Adapun tujuan dari teknik pengumpulan

data adalah untuk memperoleh ukuran tentang Pengendalian Persediaan

dalam Mengifisienkan Biaya Persediaan.

Teknik Pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian

serta mencatat segala yang dilihat dan didengar pada saat melakukan

kegiatan observasi.

15

2. Wawancara

Mengajukan beberapa daftar pertanyaan kepada sumber yang ada

dilokasi penelitian untuk menemukan permasalahan mengenai

Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku terhadap Efisiensi

Biaya Persediaan dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam. Wawancara ini dilakukan terhadap Pimpinan Bagian

Gudang dan Produksi dan Bagian yang terkait dengan Efisiensi Biaya

Persediaan Bahan Baku.

3. Studi Dokumentasi

Untuk teknik pengumpulan data penunjang digunakan studi

dokumentasi. Studi dokumentasi ini bersumber dari dokumen yang

dimiliki perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Mengifisienkan Biaya

Persediaan.

5. Teknik Analisis Data

Analisi data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden terkumpul. Teknis anaisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teknik analisis data regresi. Analisis regresi yaitu menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data-data dari

variabel yang diteliti, apakah sesuatu variabel disebabkan/dipengaruhi

ataukah tidak oleh variabel lainnya.

15