program studi administrasi publik fakultas ilmu …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/efektivitas...

197
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PANGKALAN TNI AL (LANAL) BANTEN DALAM MENJAGA WILAYAH PERAIRAN BANTEN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Administrasi Publik disusun : Widyo Rieska Utama NIM 6661141218 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2018

Upload: dangnga

Post on 05-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PANGKALAN TNI AL

(LANAL) BANTEN DALAM MENJAGA WILAYAH

PERAIRAN BANTEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program

Studi Administrasi Publik

disusun :

Widyo Rieska Utama NIM

6661141218

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2018

Page 2: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian
Page 3: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian
Page 4: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian
Page 5: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

PERSEMBAHAN

Rumahku dari unggun timbun sajak

Kaca jernih dari luar segala Nampak

Ku lari dari gedong lebar halaman

Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah ku dirikan ketika senja kala

Di pagi terbang entah kemana

Rumahku dari unggun timbun sajak Chairil

Anwar - Rumahku

Skripsi ini kupersembahkan kepada,

Allah SWT dan Muhammad SAW

Keluarga Bahagiaku

(Alm) Kakek yang berjuang tanpa kenal lelah

Nenek yang mengajarkan cara mengasihi

Bapak yang mengajarkan arti disiplin dalam hidup

Ibu yang setia mengajarkan betapa pentingnya mencintai hidup

Kedua adik yang menyayangiku

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Juga kamu, pejuang jarak dan rinduku. ELS

Moto Hidup :

“Totalitas”

Page 6: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

ABSTRAK

Widyo Rieska Utama. NIM 6661141218. Efektivitas Pengelolaan Pangkalan

TNI AL (Lanal) Banten Dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten. Program Studi

Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa, Serang 2018. Dosen Pembimbing I : DR. Suwaib Amiruddin,

M.Si. Dosen Pembimbing II : Anis Fuad, M.Si.

Fokus penelitian ini adalah Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal)

Banten Dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten. Identifikasi masalah sebagai

berikut, yang pertama ketidakseimbangan antara kebijakan yang diambil

pemerintah dengan anggaran yang ada sehingga mengakibatkan kurangnya

fasilitas terkait pengelolaan dalam hal penjagaan wilayah perairan Banten, yang

terakhir adalah kurangnya sumber daya manusia terkait pengelolaan dalam hal

penjagaan wilayah perairan Banten. Metode yang digunakan adalah deskriptif

kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota Lanal Banten berjumlah

205 anggota dengan sampel 95 anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

penyebaran kuesioner, observasi dan studi dokumentasi. Teknik sampling

menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Dalam pengujian kali

ini thitung> stabel (104,538 > 1,66123) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan

tingkat keefektivan per dimensi yakni, pencapaian target 79%, kemampuan

adaptasi 96,4%, kepuasan kerja 78,6%, dan tanggung jawab 82%. Dengan

demikian Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten Dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten berjalan dengan efektif. Saran yang dapat

peneliti rekomendasikan untuk penelitian ini adalah memaksimalkan fasilitas

yang belum ada demi maksimalnya penjagaan laut wilayah perairan Banten dan

menggunakan fasilitas milik swasta atau negara yang ada disekitar wilayah kerja

Lanal Banten serta mengusulkan penambahan anggaran untuk sektor fasilitas

dalam operasi / patroli keamanan laut, yang terakhir adalah recruitment yang tepat

dan dengan menempatkan SDM yang sesuai dengan kemampuannya serta

mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan didalam bekerja.

Kata Kunci : Efektivitas, Organisasi, Keamanan Maritim

Page 7: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

ABSTRACT

Widyo Rieska Utama. NIM 6661141218. The Effectiveness of Banten Naval Base

Management In Keeping Sea Territorial of Banten. Public Administration Study

Program, Faculty of Social and Political Sciences, University of Sultan Ageng

Tirtayasa, Serang 2018. Advisor I: DR. Suwaib Amiruddin, M.Si. Advisor II: Anis

Fuad, M.Si.

The focus of this research is the Effectiveness of Naval Base Management (Lanal)

Banten In Keeping Banten Waters Area. Identify the following problem, the first

imbalance between the government's policy and the existing budget, resulting in

the lack of facilities related to management in terms of Banten waters area

maintenance, the latter is the lack of human resources related to management in

terms of guarding the territorial waters of Banten. The method used is descriptive

quantitative. The population of this study is all members of Lanal Banten

amounted to 205 members with a sample of 95 members. Data collection was

done by distributing questionnaires, observation and documentation study. The

sampling technique uses Proportionate Stratified Random Sampling. In the test

this time tcount> stable (104.538> 1.66123) then Ha accepted and H0 rejected.

With the level of effectiveness per dimension that is, achievement of target 79%,

adaptability 96,4%, job satisfaction 78,6%, and responsibility 82%. Thus the

Effectiveness of Naval Base Management (Lanal) Banten In Keeping Banten

Waters territory running effectively. Suggestions that researchers can recommend

for this research are to maximize the existing facilities for maximum maintenance

of the waters of the Banten waters area and to use private or state-owned

facilities around the work area of Lanal Banten and to propose additional budget

for the facility sector in marine security operations / patrols, which the last is

proper recruitment and by placing the appropriate human resources with the

ability and conduct training to improve the ability in work. Keywords:

Effectiveness, Organization, Maritime Security

Page 8: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya

peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Efektivitas

Pengelolaan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten Dalam Menjaga

Wilayah Perairan Banten” dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat,

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) pada Program Studi Administrasi

Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Peneliti menyadari bahwa penelitian dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang

membangun sebagai perbaikan dan untuk menambah wawasan dimasa yang akan

datang. Terimakasih paling terdalam penulis ucapkan untuk ibunda yang selalu

mendokan tiada henti, serta untuk ayahanda yang selalu memberikan motivasi

kepada penulis.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah

memberikan pengajaran, bantuan serta dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

Untuk itu penulis sampaikan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Rahmawati, S,Sos., M.Si, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

i

Page 9: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

ii

4. Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

5. Kandung Sapto N, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

6. Listyaningsih., M.Si, Ketua Program Studi Administrasi Publik Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

7. Arenawati, M.Si., Sekretaris Program Studi Administrasi Publik Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

8. DR. Suwaib Amiruddin, M.Si., Dosen Pembimbing I skripsi yang selalu

bijaksana dalam memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini

9. Anis Fuad, M.Si., Dosen Pembimbing II skripsi yang selalu sabar dalam

memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini

10. Leo Agustino Ph.D., Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan nasehat dan motivasi kepada penulis

11. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

12. Komandan Pangkalan TNI AL Banten, Letkol Rudi Haryanto, SE., yang

telah membantu dalam mengizinkan dan mengarahkan terkait informasi

dalam penulisan ini

13. PASOPS Mayor Edi Herdiana, ST., dan staf Ibu Sugiarti yang telah

membantu memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti selama proses

penelitian

14. Kepala Sekretariat, Ibu Hernik Rahayu, yang telah membantu memberikan

informasi yang dibutuhkan peneliti selama proses penelitian

Page 10: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

iii

15. Seluruh personil dan staf Pangkalan TNI AL Banten, yang bersama

membantu menyelesaikan penulisan ini

16. Irwatri, Rizky Kartawijaya, Titik Lestari, rekan kantor KEMENPORA

yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan penulisan ini

17. Seluruh rekan Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda

pada Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga,

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini

18. Agus Dwiyono Suhadi, Ayahanda penulis yang selalu memberikan

semangat, dan dorongan dengan bijaksana kepada penulis

19. Sri Eka Agustiani, Ibunda yang selalu mendoakan penulis tiada henti, dan

nasehat yang membangun penulis

20. (Alm) Odih Supratman, Kakek yang mengajarkan arti kerja keras kepada

penulis

21. Hj. Sumiati, Nenek yang selalu dengan sabarnya mengingatkan penulis dan

perhatian tanpa batas

22. Elsa Oktavia, teman hidup yang selalu setia menemani peneliti, terima

kasih pejuang jarak dan rindu

23. Dhany Damara, Nabila Nisa, Sehan Ayash, Iffah Nurmaulida, Sandhi Ade,

Ratih Fatimah, Ibrahim Abimanyu, Yuli Eka Putri, Zetha Bernynda, yang

selalu memberikan motivasi dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini

24. Teman-teman seperjuangan Kelas B Administrasi Negara angkatan tahun

2014 yang saling mendukung agar semuanya dapat sukses bersama

25. Teman-teman Angkatan Administrasi Negara tahun 2014 yang

memberikan kesan selama perkuliahan.

Page 11: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

iv

Selain itu peneliti selaku penyusun menyadari akan adanya

kekurangankelurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Disamping itu

juga peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Cilegon, Mei 2018

Widyo Rieska Utama

Page 12: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 17

1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 17

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................ 18

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................. 18

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................... 19

1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... 20

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori .................................................................................... 22

2.1.1 Efektivitas ............................................................................. 22

2.1.1.1 Definisi Efektivitas .................................................. 22

2.1.1.2 Karakteristik Efektivitas Organisasi ......................... 27

2.1.1.3 Pendekatan Efektivitas …………………………..... 29

i

Page 13: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

ii

2.1.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas ... 31

2.1.2 Manajemen ........................................................................... 34

2.1.3 Pangkalan TNI AL ............................................................... 40

2.1.4 Kemaritiman ......................................................................... 42

2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 43

2.3 Kerangka Berfikir ................................................................................ 45

2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian .............................................................................. 49

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 50

3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................... 50

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 50

3.4.1 Definisi Konseptual .............................................................. 50

3.4.2 Definisi Operasional ............................................................. 51

3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................... 53

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 53

3.5.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................... 56

3.5.3 Teknik Pengolahan Data ...................................................... 57

3.5.3.1 Validitas .................................................................. 57

3.5.3.2 Reliabilitas .............................................................. 58

3.5.3.3 Uji Normalitas ........................................................ 58

3.5.3.4 Uji Hipotesis ............................................................ 59

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 60

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 64

Page 14: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

iii

3.8 Jadwal Penelitian .............................................................................. 65

BAB IV HASIL DAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................... 67

4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Banten ..................................... 67

4.1.1.1 Visi dan Misi ........................................................ 67

4.1.1.2 Geografi dan Iklim................................................. 68

4.1.1.3 Pemerintah ............................................................. 69

4.1.1.4 Penduduk ............................................................... 71

4.1.1.5 Pembangunan Manusia .......................................... 73

4.1.2 Gambaran Umum Pangkalan TNI AL Banten .................... 75

4.1.2.1 Visi dan Misi ………………………………….. 75

4.1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi ....................................... 76

4.1.2.3 Struktur Organisasi TNI Angkatan Laut ............... 78

4.1.2.3 Struktur Organisasi TNI Angkatan Laut Banten ... 80

4.2 Pengujian Prasyarat Statistik ............................................................ 84

4.2.1 Uji Validitas ........................................................................ 84

4.2.2 Uji Reabilitas ....................................................................... 86

4.2.3 Uji Normalitas ..................................................................... 88

4.2.4 Uji Hipotesis ........................................................................ 89

4.3 Deskripsi Data ................................................................................... 92

4.3.1 Profil Responden ................................................................... 92

4.3.2 Variabel Efektivitas ............................................................... 94

Page 15: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

iv

4.3.2.1 Dimensi Pencapaian Target ..................................... 94

4.3.2.2 Dimensi Kemampuan Adaptasi .............................. 106

4.3.2.3 Dimensi Kepuasan Kerja ........................................ 121

4.3.2.4 Dimensi Tanggung Jawab ..................................... 134

4.4 Interprestasi Hasil Penelitian ............................................................ 143

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 144

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 152

5.2 Saran ................................................................................................. 155

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Kriteria Keefektivan Organisasi ...................................................... 29

Tabel 2.2 : Faktor – Faktor yang Menunjang Efektivitas .................................. 32

Tabel 3.1 : Indikator Variabel ............................................................................ 52

Tabel 3.2 : Skoring Item Instrumen ................................................................... 53

Tabel 3.3 : Jadwal Penelitian ............................................................................. 66

Tabel 4.1 : Uji Validitas ..................................................................................... 84

Tabel 4.2 : Uji Reabilitas ................................................................................... 87

Tabel 4.3 : Uji Normalitas .................................................................................. 88

Tabel 4.4 : Uji Hipotesis .................................................................................... 91

Tabel 4.5 : Profil Responden .............................................................................. 92

Tabel 4.6 : Tingkat Keefektivan ........................................................................ 151

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 : Profil Responden ......................................................................... 93

Diagram 4.2 : Pencapaian Target ....................................................................... 95

Diagram 4.3 : Pencapaian Target ....................................................................... 96

Diagram 4.4 : Pencapaian Target ....................................................................... 97

Diagram 4.5 : Pencapaian Target ....................................................................... 99

Diagram 4.6 : Pencapaian Target ...................................................................... 100

Diagram 4.7 : Pencapaian Target ...................................................................... 102

Diagram 4.8 : Pencapaian Target ...................................................................... 103

Page 17: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

vi

Diagram 4.9 : Pencapaian Target ...................................................................... 105

Diagram 4.10 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 107

Diagram 4.11 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 108

Diagram 4.12 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 109

Diagram 4.13 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 111

Diagram 4.14 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 112

Diagram 4.15 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 113

Diagram 4.16 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 115

Diagram 4.17 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 116

Diagram 4.18 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 117

Diagram 4.19 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 119

Diagram 4.20 : Kemampuan Adaptasi .............................................................. 120

Diagram 4.21 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 122

Diagram 4.22 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 123

Diagram 4.23 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 125

Diagram 4.24 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 126

Diagram 4.25 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 127

Diagram 4.26 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 129

Diagram 4.27 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 130

Diagram 4.28 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 131

Diagram 4.29 : Kepuasan Kerja ........................................................................ 133

Diagram 4.30 : Tanggung Jawab ...................................................................... 135

Diagram 4.31 : Tanggung Jawab ...................................................................... 136

Diagram 4.32 : Tanggung Jawab ...................................................................... 138

Page 18: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

vii

Diagram 4.33 : Tanggung Jawab ...................................................................... 139

Diagram 4.34 : Tanggung Jawab ...................................................................... 140

Diagram 4.35 : Tanggung Jawab ...................................................................... 141

Diagram 4.36 : Dimensi Pencapaian Target ..................................................... 144

Diagram 4.37 : Dimensi Kemampuan Adaptasi ............................................... 146

Diagram 4.38 : Dimensi Kepuasan Kerja ......................................................... 148

Diagram 4.39 : Dimensi Tanggung Jawab ........................................................ 150

Page 19: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir …………………………................................. 47

Page 20: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lautan dan samudra merupakan sumber daya tak terbatas yang dalam

sejarah umat manusia telah digunakan untuk transportasi, sumber makanan,

rekreasi, pertambangan lepas pantai dan perdagangan laut serta media proyeksi

kekuatan suatu negara. Laut dan samudera di abad ke-21 di era globalisasi

semakin penting ditandai dengan meningkatnya lalu lintas perdagangan laut

internasional yang didasarkan kepada gagasan keunggulan mutlak (absolute

advantage) dari Adam Smith dan keunggulan komparatif (comparative

advantage) dari David Ricardo. Perdagangan internasional melalui laut saat ini

menjadi semakin penting dengan integrasi pasar dan kerja sama antar bangsa yang

memungkinkan individu, perusahaan dan negara untuk menjangkau pasar di

seluruh penjuru dunia dengan lebih cepat dan lebih murah (Friedman, 1999).

Ide tersebut telah dibuktikan oleh sejarah dan telah dijelaskan pula oleh

Mahan, Corbett, dan pemikir kekuatan maritim lainnya bahwa suatu negara yang

memilih domain maritim untuk memajukan kepentingan mereka menjadi kuat

secara politik dan makmur secara ekonomi (Held, McGrew, Goldblatt, &

Perraton, 1999). Ide ini juga telah dibuktikan ketika di masa lampau Indonesia

merupakan sebuah kekuatan maritim yang besar, yang mendominasi pusat jalur

perdagangan Maritim Silk Road di abad ke-10 sampai abad ke-14.

1

Page 21: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

2

Indonesia merupakan negara kepulauan terluas didunia. Dengan luas wilayah

daratan dan lautan mencapai kurang lebih 5.193.250 km2. Negara Indonesia yang

biasa disebut dengan julukan Nusantara yang artinya kepulauan memiliki pulau

yang jika ditotal berjumlah kurang lebih 17.508 pulau, dengan luas wilayah

Indonesia yang terbentang sepanjang 3.977 mil dari Samudera Hindia hingga

Samudera Pasifik. Yang menjadikan luas wilayah lautan Indonesia mencapai

3.273.810 km2. Dan luas daratan Indonesia mencapai 1.919.440 km2 atau hanya

satu pertiga dari wilayah Indonesia. Sebutan ‘tanah air’ bagi Negara Kesatuan

Republik Indo- nesia (NKRI) sudah didengar sejak masa lalu. Hal ini menandakan

bahwa negeri ini terdiri dari perairan.

Kedudukan perairan / laut sebagai penghubung antar-pulau, bukan

pemisah. Berdasarkan sejarah maritim Indonesia tersebut, Indonesia di bawah

pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki sebuah ide mengenai poros

maritim sebagai upaya untuk memperkuat kekuatan nasional dan kemakmuran

Indonesia berdasarkan aktivitas maritim. Indonesia sebagai negara kepulauan saat

ini berupaya mencapai kembali cita-citanya untuk menjadi negara maritim seperti

di zaman Sriwijaya dan Majapahit yang mampu memproyeksikan pengaruhnya

sampai ke pantai timur Afrika dan Pasifik Selatan. Ide poros maratim tersebut

juga menekankan peran Indonesia yang lebih besar dalam menghubungkan

Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Hal tersebut mempertimbangkan

dinamika ekonomi di kawasan ini yang menjadi jalur bagi 70 persen lalu lintas

perdagangan dunia dan 45 persen di antaranya melewati perairan Indonesia

(Djumala, 2015).

Page 22: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

3

Visi Indonesia sebagai sebuah poros maritim ini disampaikan secara

internasional oleh Presiden Joko Widodo dalam KTT Asia Timur (East Asia

Summit) ke-9 pada November 2014 di Myanmar. Sejak disampaikan pada tahun

2014, visi poros maritim dipercaya telah meningkatkan investasi asing langsung

(Foreign Direct Investment) ke Indonesia sebesar 19 persen dari tahun 2014

sampai dengan 2015 (Dinarto, 2016). Hal ini mungkin terjadi karena beberapa

sarana untuk merealisasikan ide poros maritim Indonesia ini adalah meningkatkan

konektivitas antarpulau, meningkatkan infrastruktur pelabuhan, perbaikan

manajemen sumber daya laut Indonesia yang lebih baik, dan memperkuat

keamanan maritim Indonesia, yang menjadi faktor menarik bagi investor (Liow &

Shekhar, 2014).

Selama ini perhatian pemerintah di dalam penjagaan dan pengelolaan

domain maritim dirasa masih kurang, khususnya berkaitan dengan keamanan jalur

perdagangan dan jalur pelayaran. Kendati telah terdapat pemikiran mengenai

Pendulum Nusantara yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di

Indonesia dalam suatu koridor ataupun program Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang ditujukan untuk

memeratakan pembangunan ekonomi ke kawasan timur Indonesia termasuk di

dalamnya adalah sektor kelautan tampaknya visi poros maritim ini dapat menjadi

harapan bagi pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih maju dan lebih

berkeadilan.

Namun demikian, beberapa ancaman keamanan nontradisional pun terjadi

di dalam domain maritim di sekitar perairan Indonesia perlu diperhatikan oleh

pemerintah Indonesia dalam visi poros maritim tersebut. Ancaman tersebut

termasuk di dalamnya adalah aktivitas Abu Sayyaf di perbatasan wilayah antara

Page 23: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

4

Indonesia dengan Malaysia dan Filipina (Dinarto, 2016). Guna mengatasi

persoalan tersebut beberapa kerja sama keamanan maritim regional, seperti

ASEAN Maritime Forum, ASEAN-Japan Maritime Port and Transport Security,

ASEAN-US Meeting on Anti-Piracy and Counter-Terrorism, dan kerja sama

antarkawasan seperti ASEAN-EU Experts Meeting on Maritime Security,

merupakan cara yang penting untuk memperkuat visi Indonesia menjadi poros

maritim dunia (Dinarto, 2016).

Penanganan masalah keamanan maritim tersebut, bersamaan juga dengan

memperkuat kerja sama keamanan maritim, pemerintahan Presiden Joko Widodo

juga berfokus kepada upaya memperkuat diplomasi dan membangun angkatan

laut Indonesia dalam hal ini adalah TNI AL untuk menjadi pemain kunci yang

dihormati di kawasan Indo-Pasifik (Liow & Shekhar, 2014). Visi presiden ini

mengarahkan pembangunan angkatan laut agar mampu menjadi pemain kunci dan

mampu mengembangkan upaya pengamanan di perairan teritorial dan melindungi

hak-hak Indonesia dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) berdasarkan Konvensi

PBB tentang Hukum Laut (UN Convention on the Law of the Sea/UNCLOS).

Namun demikian, kondisi geografis Indonesia yang didominasi oleh

perairan yang begitu luas dengan ribuan pulau kecil belum diikuti dengan

kapasitas TNI AL yang memadai untuk mengamankan dan memproyeksikan

armadanya ke seluruh wilayah Indonesia (Quirk & Bradford, 2015). Dengan

tantangan yang ada tersebut, pemerintahan Presiden Joko Widodo bermaksud

memperluas pembangunan angkatan laut Indonesia dengan komitmen peran yang

lebih besar bagi industri pertahanan dalam negeri dan mengintensifkan kerja sama

industri pertahanan (Quirk & Bradford, 2015). Akan tetapi, sebagian besar

industri pertahanan Indonesia di sektor kelautan masih kekurangan dana dan

Page 24: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

5

dengan teknologi produksi yang telah usang, serta hampir 70 persen

komponennya diimpor dari produsen luar negeri (Tejo, 2014). Akibatnya, visi

pembangunan angkatan laut Indonesia berbasiskan produksi dalam negeri

mengalami keterbatasan dan produksi peralatan angkatan laut berteknologi tinggi

belum mampu dipraktikkan (Liow & Shekhar, 2014). Pembangunan serta

penjagaan laut wilayah Indonesia berada pada titik dimana tercanangkannya visi

dan misi pemerintah. Yang dimana menjadi hal sentral bagi pemerintah untuk

menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Berdasarkan atas hal tersebut maka secara garis besar TNI Angkatan Laut

Indonesia yang mengemban tugas untuk menjaga kedaulatan bangsa terutama

dalam poros maritim seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah

hierarki struktur organisasi administrasi dari pusat hingga ke daerah :

Page 25: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

6

Penjelasan :

1. Mabesal : Markas Besar TNI Angkatan Laut

2. Armabar : Armada Wilayah Barat

3. Armatim : Armada Wilayah Timur

4. Lantamal : Pangkalan Utama Angkatan Laut

5. Lanal : Pangkalan TNI Angkatan Laut

Jika dilihat dari garis hierarki diatas maka yang mengemban tugas

menjaga kedaulatan negara melalui poros maritim adalah Mabesal, yakni Markas

Besar TNI Angkatan Laut. Pada pelaksanaan tugas dilapangan Mabesal dibantu

oleh beberapa unit kerja dibawahnya yakni terbagi atas dua, Armabar dan

Armatim disesuaikan dengan wilayah Indonesia. Dalam tiap Armabar dan

Armatim dibantu oleh beberapa Lantamal dibawahnya yakni, Lantamal I – IV

dibawah Armabar, sedangkan Lantamal V – XIV dibawah Armatim. Karena

Indonesia merupakan negara kepulauan terluas masa Lantamal dibantu oleh

Lanal–Lanal di tiap daerah untuk membantu menjaga kedaulatan negara.

sumber : diolah peneliti, 2017

ARMABAR ARMATIM

LANTAMAL I - IV AL V LANTAM - XIV

MABESAL

MARKAS BESAR TNI AL

LANAL LANAL

Page 26: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

7

Pembagian tugas secara rinci pada tiap daerah dapat dilihat sebagai berikut :

MABESAL :

1. Armabar

a. Lantamal I : Belawan

b. Lantamal II : Padang

c. Lantamal III : Jakarta

d. Lantamal IV

2. Armatim

: Tanjung Pinang

a. Lantamal V : Surabaya

b. Lantamal VI : Makassar

c. Lantamal VII : Kupang

d. Lantamal VIII : Manado

e. Lantamal IX : Ambon

f. Lantamal X : Jayapura

g. Lantamal XI : Merauke

h. Lantamal XII : Pontianak

i. Lantamal XIII : Tarakan

j. Lantamal XIV : Sorong

Disamping pemusatan pembangunan dan penjagaan dilakukan pada

seluruh wilayah di Indonesia, di Banten pun visi dan misi pemerintah diterapkan.

Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang menjadi bagian dari wilayah

kedaulatan Republik Indonesia. Provinsi ini dibentuk sebagai hasil pemekaran

dari Provinsi Jawa Barat. Dasar pembentukan provinsi adalah Undang-Undang

Page 27: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

8

Nomor 23 Tahun 2000. Ibukota Provinsi Banten terletak di Kota Serang. Secara

astronomis, Provinsi Banten terletak di koordinat antara 50 7’-70 1’ Lintang

Selatan dan antara 1050 1’-1060 7’ Bujur Timur. Segi geografis Banten termasuk

ke dalam wilayah yang potensial terutama wilayah laut Banten karena letaknya di

Selat Sunda yang merupakan jalur pelayaran internasional dan penghubung ke

Australia dan Selandia Baru. Hal ini menyebabkan posisi Banten memiliki nilai

strategis dan ekonomis sehingga banyak terdapat pusat-pusat industri dan

pelabuhan laut di wilayah ini.

Secara administratif cakupan wilayah kerja Pangkalan TNI AL (Lanal)

Banten meliputi 5 Posal (Pos TNI Angkatan Laut) dan 3 Posmat (Pos Pengamat)

yang ada di seluruh wilayah Banten, sebagai berikut :

1. Posal Binuangeun

a. Terletak dikoordinat 060 49’91’ LS, 1050 52’03’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Tg. Sodong

2) Pulau Deli

3) Pulau Tinjil

4) Bayah, dan perairan sekitar cakupan wilayah Posal

Binunangeun

2. Posal Sumur

a. Terletak dikoordinat 060 39’87’ LS, 1050 34’83’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Pulau Peucang

2) Pulau Umang

3) Pulau Sumur

Page 28: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

9

4) Pulau Panaitan

5) Tg. Lesung

6) Taman Nasional Ujung Kulon, dan perairan sekitar

cakupan wilayah Posal Sumur

3. Posal Pulau Panjang

a. Terletak dikoordinat 050 56’53’ LS, 1060 10’34’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Pulau Panjang

2) Pulau Semut

3) Pulau Salira

4) Teluk Banten

5) Alur Pelayaran

6) Dermaga Perusahaan, dan perairan sekitar cakupan wilayah

Posal Pulau Panjang

Page 29: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

10

0 0

4. Posal Kronjo

a. Terletak dikoordinat 05 02’04’ LS, 106 26’44’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Pontang

2) Tirtayasa

3) Tangara

4) Mauk

5) Pulau Laki, dan perairan sekitar cakupan wilayah Posal

Kronjo

5. Posal Pulau Sangiang

a. Terletak dikoordinat 050 57’37’ LS, 1050 51’19’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Tanjung Bajo

2) Lagon Waru

3) Mara Suta 4) Nambo

5) Sepanjang

6) Menara Suar

7) Saung Darat

8) Dermaga Posal, dan perairan sekitar cakupan wilayah Posal

Pulau Sangiang

Page 30: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

11

0 0

6. Posmat Karangantu

a. Terletak dikoordinat 06 05’79’ LS, 106 95’81’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Pulau Panjang

2) Pulau Kubur

3) Pulau Kemanisan

4) Pulau Lima Jambu

5) Pulau Lima Kelaa

6) Teluk Banten, dan perairan sekitar cakupan wilayah Pomat

Karangantu

7. Posmat Labuan

a. Terletak dikoordinat 060 58’53’ LS, 1050 51’16’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Pulau Popole

2) Pulau Luwungan

3) PLTU Labuan

4) Panimbang

5) Lippo Carita

6) Kerambang ikan dan bagian tanca, serta perairan sekitar

cakupan wilayah Posmat Labuan

Page 31: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

12

0 0

8. Posmat Anyer

a. Terletak dikoordinat 06 01’66’ LS, 105 57’03’ BT

b. Mencakup wilayah :

1) Cikoneng

2) Cinangka

3) Karang Bolong

4) Bulakan

5) Pasauran

6) Selat Sunda, dan perairan sekitar cakupan wilayah Posal

Pulau Panjang

Dalam hal penjagaan wilayah yang sebagaimana peran Lanal Banten

lakukan, batas-batas wilayah perairan laut Provinsi Banten menjadi hal yang

sangat krusial untuk dilakukan penjagaan. Karena lautan merupakan wilayah luas

yang dilintasi oleh berbagai macam negara bukan hanya negara Indonesia, akan

tetapi negara tetangga bahkan seluruh negara didunia dapat melintasi lautan

Indonesia terutama selat yang berada pada batas wilayah provinsi Banten.

Meskipun demikian, ada regulasi terkait hukum batas wilayah laut yang telah

disepakati bersama dalam forum internasional. Regulasi yang telah dibuat dan

disepakati bersama didalam forum internasional, sering kali dicari celah-celah

yang dapat menguntungkan beberapa pihak dan merugikan pihak lainnya. Dalam

Page 32: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

13

0 0

hal batas wilayah perairan yang sudah ditetapkan, seyogyanya semua negara

menaati regulasi atau kebijakan yang telah dibuat dengan cara tidak melintas

Page 33: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

14

secara sembarangan dengan kata lain harus mengantongi izin dari pemerintah

Indonesia.

Peneliti melakukan prasurvei yang dalam kaitannya dengan penelitian,

ditemukan beberapa masalah yang menjadi dasar pertimbangan mengapa

penelitian ini dilakukan. Dari prasurvei yang dilakukan, masalah pertama adanya

pelanggaran yang dilakukan pihak asing dalam melintasi batas negara Indonesia,

khususnya pada wilayah perairan Banten. Melintasi daerah terbatas atau daerah

laut bebas diperkenankan asalkan tidak memberikan kecurigaan bagi negara

dengan berhenti ataupun memperlambat laju kapal. Dalam permasalahan ini

melanggar batas wilayah merupakan ancaman bagi negara Indonesia yang harus

segera ditindak lanjuti dengan tepat. Berkenaan dengan hal tersebut melanggar

batas negara akan menginjak kedaulatan negara Indonesia. Batas yang seharusnya

adalah 25 mil k arah mata angin searah dengan jalur lintas internasional, diluar

dari itu merupakan ancaman bagi negara. Dan temuan ini bersebrangan dengan

hukum laut dunia yaitu UNCLOS yang diterapkan diseluruh dunia. Namun dalam

pelaksanaannya terjadi kerancuan dan ketidakjelasan didalamnya terkait dengan

batas negara dan jalur lintas internasional. Kerancuan yang terjadi adalah tindakan

yang harus dilakukan ketika kapal asing melewati laut bebas dan mencurigakan

bagi pemerintah Indonesia, sedangkan belum ada penjabaran lebih lanjut terkait

dengan sanksi ataupun tindakan lainnya.

Permasalahan kedua yang ditemui peneliti saat prasurvei adalah adanya

pengelolaan atau manajemen dalam menjaga kedaulatan wilayah Banten yang

kurang maksimal, efektif dan efisien. Jika dilihat dari kebijakan yang

Page 34: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

15

pemerintahan era sekarang ambil yakni menjadikan Indonesia menjadi poros

maritime dunia, pada hakikatnya menyesuaikan dengan anggaran yang ada.

Ketika kebijakan diambil maka anggaran menyesuaikan agar fasilitas yang

dieruntukkan untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara data terjamin. Fakta

yang ada dilapangan adalah kurangnya fasilitas yang ada di Lanal Banten

sehingga data mempengaruhi kinerja dalam penjagaan wilayah perairan Banten.

Fasilitas yang kurang memadai disebabkan oleh anggaran yang terbatas atau

sedikit yang tidak sesuai dengan kebijakan yang diambil. Sehingga perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut demi terselenggaranya kedaulatan negara yang

kokoh dan utuh sebagai perwujudan visi dan misi pemerintahan era sekarang.

Kurangnya fasilitas dapat dilihat dari 8 pos yang dimiliki Lanal Banten dan

tersebar di seluruh wilayah Banten, belum memiliki peralatan yang cukup dalam

hal patroli dimalam hari. Yang seyogyanya dapat dipergunakan sebagai alat untuk

menjaga kedaulatan negara. Dan kepemilikan kapal untuk patroli yang kurang

mencukupi klebutuhan diprovinsi Banten, sehingga berdampak pada sumber daya

manusia yang tidak mencukupi dalam hal menjaga wilayah perairan Banten.

Hingga kini Lanal Banten baru memiliki 6 kapal yang tersebar di Posal yang ada.

Dan seyogyanya 8 pos yang tersebar memiliki kapal untuk melakukan patroli

dalam penjagaan wilayah laut. Pada pelaksanaannya Lanal Banten baru di

fasilitasi 6 unit KAL (Kapal Angkatan Laut) yang terdiri atas :

1. Patkamla Badak

2. Patkamla Sangiang

3. Patkamla Carita

Page 35: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

16

4. Patkamla Panaita

5. Patkamla Merak

6. Patkamla Tamposo

Dari ke 6 unit Patkamla yang ada, hingga kini hanya 4 Patkamla (Patroli

Keamanan Laut) yang dapat beroperasi. 1 unit Patkamla Carita sedang dalam

tahap perbaikan dan 1 unit Patkamla Merak sedang dalam proses penghapusan

aset. Dari data diatas, fasilitas patroli keamanan laut untuk wilayah perairan

Banten belum memadai karena jumlah dan spesifikasi kapal angkatan laut jika

dibandingkan dengan luat wilayah perairan Banten tidak sebanding. Kemudian

jika cuaca tidak mendukung seperti keadaan ombak besar dan keadaan maritim

wilayah laut selatan yang besar dan tidak stabil tidak memungkinkan kapal kapal

tersebut berpatroli melintasi sektor selatan. Kurangnya fasilitas yang merupakan

turunan dari kurangnya anggaran TNI Angkatan Laut yang tak sebanding dengan

kebijakan yang pemerintah ambil dapat dijadikan masalah yang serius dalam

penelitian ini

Selain fasilitas kapal angkatan laut yang diperuntukkan untuk patroli

keamanan laut, ada fasilItas lain yang tidak kalah pentingnya yakni fasilitas gps

dan radar pengintai. Pada fakta dilapangan ditemukan hanya 1 gps dan radar

pengintai yang terpasang dj posal pulau sangiang. Dari 5 posal, 3 posmat dan 1

lanal baru posal pulau sangiang yang dipasang alat gps dan radar pengintai. Hal

ini menandakan bahwa kurangnya tekhnologi yang digunakan untuk menunjang

pekerjaan terutama dalam patroli keamanan laut.

Page 36: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

17

Masalah yang terakhir yang ditemukan peneliti adalah kurangnya sumber

daya manusia untuk mengelola dalam hal penjagaan wilayah perairan Banten.

Meliputi jumlah personil dan kemampuan yang dimiliki tiap personil dari Lanal

Banten. Karena untuk menjaga kedaulatan negara dierlukan personil yang cukup

dan siap dalam pengelolaannya. Jumlah personil di Lanal Banten sebanyak 205

yang terdiri atas :

1. Perwira berjumlah : 26

2. Bintara berjumlah : 98

3. Tamtama berjumlah : 72

4. PNS / ASN berjumlah : 9

Berdasarkan data diatas sebanyak 205 orang personil, Pangkalan TNI

Angkatan Laut masih membutuhkan personil sejumlah 50 orang dari angka ideal

yakni 255 orang. Sehingga mengakibatkan banyaknya rangkap kerja atas jabatan

yang kosong maupun ditugaskan kedalam petugas operasional. Kemamuan

sumber daya manuasi yang kurang adalah pada bagian pengelola operasi patroli

keamanan laut, mulai dari bidang teknologi informasi hingga topologi maritim.

Dari berbagai permasalahan yang peneliti temukan dalam pra survei, menjadi

alasan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian tersebut.

Page 37: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

18

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dalam

penelitian ini peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Ketidakseimbangan antara kebijakan yang diambil pemerintah dengan

anggaran yang ada sehingga mengakibatkan kurangnya fasilitas terkait

pengelolaan dalam hal penjagaan wilayah perairan Banten

2. Kurangnya sumber daya manusia terkait pengelolaan dalam hal

penjagaan wilayah perairan Banten

1.3 Batasan Masalah

Provinsi Banten merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan selat

sunda dan laut jawa. Yang dimana kedua batas perairan tersebut sangat penting

bagi jalur perdagangan maupun jalur perlintasan internasional. Merujuk pada

pentingnya pengelolaan kedua jalur tersebut yang merupakan jalur perlintasan

internasional, dan pada uraian identifikasi masalah yang peneliti paparkan diatas.

Batasan masalah terkait dengan pengelolaan dan fasilitas patroli dalam menjaga

kedaulatan bangsa. Dan mengingat permasalahan yang peneliti teliti adalah

masalah yang kompleks, maka peneliti membatasi ruang lingkup kajian dengan

penelitian pada Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal)

Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten.

Page 38: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

19

1.4 Rumusan Masalah

Dalam kegiatan atau aktifitas yang dilakukan tentu dapat dipastikan ada suatu

permasalahan atau kendala yang akan dihadapi, hal ini pula yang terdapat pada

Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten.

Permasalahan tersebut tentunya memerlukan solusi dan jalan keluar dengan

harapan mencari pemecahan masalah dari masalah yang muncul. Berdasarkan

identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya dan

berkenaan dengan hal itu, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut, yakni Bagaimana Efektivitas

Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan

Banten ?

1.5 Tujuan Penelitian

Setiap langkah maupun kegiatan yang akan dilakukan memerlukan target berupa

tujuan yang hendak dicapai, demikian pula pada penelitian Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten yang

peneliti lakukan ini. Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai untuk mengetahui dan menjelaskan Efektivitas

Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten.

Page 39: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

20

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian merupakan buah hasil atau dampak dari tujua yang

hendak dicapai. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini peneliti berharap dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

1. Pengembangan Ilmu Administrasi Publik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan didalam

pengembangan wawasan dan keilmuan, yang dapat dipergunakan

untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang terkait dengan Ilmu

Administrasi Publik khususnya dibidang manajemen dan kemaritiman.

2. Penelitian Lebih Lanjut

Hasil dari penelitian ini diharapkan semoga dapat dimanfaatkan

sebagai rujukan dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang

hendak melakukan penelitian lebih lanjut dengan tema dan atau topik

yang sama.

b. Manfaat Praktis

1. Manfaat untuk peneliti, yaitu pengembangan kemampuan dan

penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang akan diperoleh selama

perkuliahan pada Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa, maupun ilmu pengetahuan yang didapat pada

praktik lapangan.

Page 40: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

21

2. Manfaat bagi pembaca, yaitu dapat dijadikan sebagai bahan acuan,

masukan, rujukan, yang berkaitan dengan Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, peneliti

menguraikan sistematika penulisan dengan lima bab yang masing-masing bab

akan terbagi ke dalam sub bab sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang masalahm identifikasi masalah,

rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab

II Deskripsi Teori, Kerangka Berfikir dan Hipotesis Penelitian

Menguraikan tentang deskripsi teori yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini, penelitian terdahulu, selain itu menjelaskan tentang kerangka

berpikir yang berisi gambaran umum tentang permasalahn yang diteliti dan

juga hipotesis penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian

Dalam bab ini menguraikan tentang metode penelitian, instrumen

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik penelitian, teknik

penentuan informasi, teknik pengumpulan data serta teknik pengolahan

data dan analisis data.

Page 41: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

22

Bab IV Hasil Penelitian

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian,

deskripsi data penelitian, interpretasi hasil penelitian, serta pembahasan.

Bab V Penutup

Bab ini menguraikan suatu kesimpulan sebagai hasil dari analisis dan

pembahasan pada bab sebelumnya dan berdasarkan kesimpulan tersebut

akan direkomendasikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

instansi terkait.

Page 42: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

BAB II

DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam sebuah penelitian merupakan uraian sistematis

tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-

hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling

tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui

definisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi,

sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar

variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

2.1.1 Efektivitas

2.1.1.1 Definisi Efektivitas

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, efektivitas identik dengan

terminologi prestasi yang secara hasil dari suatu yang dilakukan gramatikal

didefinisikan sebagai hasil yang telah diraih, sesuatu yang berhasil dicapai

dengan baik hasil dari suatu pekerjaan. Selain itu menurut Handoko (2000:7),

mengutarakan pengertian efektivitas sebagai berikut :

“Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau

peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

22

Page 43: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

24

Menurut F. Drucker sebagai bcrikut :

"Efektivitas merupakan landasan untuk mencapai sukses, dan

efisiensi merupakan sumber daya minimal yang digunakan

mencapai kesuksesan itu". Efisiensi berkenaan dengan cara

mengerjakan sesuatu yang betul, sedangkan efektivitas dengan

pekerjaan yang betul dikerjakan".

Hal ini sejalan dengan derajat pencapaian tujuan baik secara eksplisit

maupun implisit yaitu seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapajauh

tujuan itu tercapai.

Efektivitas juga dapat diartikan sebagai berikut:

"Kata efektif berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang

dikehendaki dalam sutu perbuatan setiap pekerjaan yang efisien tentu

efektif, karena dilihat dari hasil tujuan atau akibat yang dikehendaki

dari perbuatan dengan perbuatan ini telah tercapai bahkan secara

maksimal setiap pekerjaan setiap pekerjaan yang efektif belum tentu

efisien, karena hasil dapat dicapai tapi mungkin dengan

penghamburan pikiran, tenaga, biaya, dan waktu",

Selanjut menurut Stoner (1982) yang dikutip oleh Hessel Nogi S.

Tangkilisan (2005:138), menekankan pentingnya efektivitas organisasi, dan

efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi. Sedangkan menurut

Miller dalam Tangkilisan (2005:138) mengemukakan bahwa:

"Efektivitas dimaksud sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem sosial

mencapai tujuan. Efektivitas ini harus dibedakan dengan efisiensi.

Efisiensi terutama mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan

hasil. Sedangkan efektivitas secara langsung dihubungkan dengan

pencapaian suatu tujuan"

Page 44: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

25

Selanjutnya dikatakan oleh Georgopualos dan Tannebaum dalam

Tangkilisan (2005: 139), yaitu :

“Efektivitas organisasi adalah sejauh mana suatu organisasi

yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya

dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi

tujuantujuannya tanpa pemborosan dan menghindari

ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya”.

Secara umum ada pandangan bahwa efektivitas dimaksudkan atau

dapat didefinisikan dalam batas-batas tingkat pencapaian tujuan

organisasi. Hall dalam Tangkilisan (2005:139) mengartikan bahwa

dengan tingkat sejauh mana suatu organisasi merealisasikan tujuannya,

semua konsep tersebut hanya menunjukan pada persiapan tujuan

organisasi, sedangkan cara mencapai tujuan tersebut tidak dibahas. Yang

membahas bagaimana mencapai tingkat efektivitas adalah Argris dalam

Tangkilisan (2005:139) yang mengatakan:

“Efektivitas organisasi adalah keseimbangan atau pendekatan secara

optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, pemanfaatan tenaga

manusia”.

Konsep tingkat efektivitas organisasi menunjuk pada tingkat sejauh mana

organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan

sumber-sumber yang ada. Ini berarti bahwa mengenai efektivitas organisasi

neyamngkut dua aspek, yaitu

1. Tujuan organisasi, dan

2. Pelaksanaan fungsi atau cara untuk mencapai tujuan pelaksanaan

tersebut.

Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika memiliki tujuan dan pelaksaan

fungsi. Tujuan dan pelaksanaan fungsi dari suatu pekerjaan ditentukan di awal

Page 45: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

26

pekerjaan dimana tujuan berhubungan dengan sasaran atau target yang akan

dicapai dari organisasi tersebut. Sedangkan pelaksanaan fungsi terkait dengan cara

untuk mencapai sasaran (tujuan) yang telah ditetapkan.

Definisi dari efektivitas pun dikemukakan oleh Sedarmayanti (2001 :59),

yang mengemukakan bahwa "efektivitas merupakan suatu ukuran yang

memberikan gambaran seberapa jauh target yang dapat tercapai". Sedangkan

kriteria atau indikator dari pada efektivitas menurut Tangkilisan (2005:140-141)

yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Pencapaian target

Maksud dari pencapaian target disini diartikan sejauh mana target

dapat ditetapkan organisasi, dapat terealisasikan dengan baik. Hal

ini dapat dilihat dari sejauh mana pelaksanaan tujuan organisasi

dalam mencapai target sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Kemampuan Adaptasi

Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejarah mana organisasi

dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-petubahan yang tetjadi

baik dalam organisasi dan luar organisasi.

3. Kepuasan Kerja

Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang

mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan

kinerja organisasi. Yang menjadi fokus elemen ini adalah antara

pekerjaan dan kesesuaian imbalan atau sistem intensif yang

diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi dan telah

melakukan pekerjaan melebihi beban kerja yang ada.

4. Tanggung Jawab

Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembannya

sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya. Dan bisa

menghadapi serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan

pekerjaannya.

Menurut Gibson dalam Tangkilisan (2005:141), efektivitas organisasi

dapat diukur sebagai berikut :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

Hal ini bertujuan agar karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai

sasaran Yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

Page 46: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

27

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan Strategi adalah "pada jalan” yang

diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-

sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam

pencapaian tujuan organisasi.

3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap Hal ini

berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah

ditetapkan, artinya kebijakan harus mampu meąiembatani tujuan-

tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

4. Perencanaan yang matang

Pada hakikatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan

oleh organisasi dimasa depan.

5. Penyusunan progam yang tepat

Suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan didalam

program - program pelaksanaan yang tepat, sebab apabila tidak,

para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan

bekerja.

6. Tersedianya sarana dan prasana

Salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemampuan

bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang

tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi.

7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik. Sistem

pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik mengingat sifat

manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut

terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian.

Definisi definisi tersebut menilai efektivitas dengan menggunakan

tujuan akhir atau tujuan yang diinginkan. Kenyataan dalam upaya mencapai

tujuan akhir, perusahaan harus mengenali kondisi-kondisi Yang dapat

menghalangi tercapainya tujuan, sehingga dapat diterima pandangan yang

menilai efektivitas organisasi sebagai ukuran seberapa jauh sebuah

organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai.

Selanjutnya Steers dalam Tangkilisan (2005:141)

mengemukakan lima kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu .

1. Produktivitas

2. Kemampuan adaptasi kerja

3. Kepuasan kerja

4. Kemampuan berlaba 5. Pencarian sumber daya.

Berdasarkan uraian diatas pengertian efektivitas dapat disimpulkan

Page 47: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

28

bahwa efektivitas adalah keberhasilan dałam pencapaian tujuan suatu organisasi

melalui penyusunan program yang tepat dan pembagian kerja yang jelas dengan

menggunakan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang tersedia.

Efektivitas organisasi pada dasarnya adalah efektivitas individu dałam organisasi

atau efektivitas dari anggota organisasi iłu sendiri dałam melaksanakan tugasnya

dengan kedudukan dan peran mereka masing-masing dałam organisasi

2.1.1.2 Karakteristik Efektivitas Organisasi

Efektivitas juga dapat diartikan sebagai penggambaran siklus input

dan proses output. Petters dan Waterman mengemukakan tentang karakteristik

umum dari perusahaan-perusahaan efektif, yaitu :

1. Mempunyai bias terhadap setiap tindakan dan penyelesaian pekerjaan

yang dilakukan.

2. Selalu dekat dengan para pelanggan agar dapat mengerti secara

penuh apa yang dibutuhkan oleh para pelanggan.

3. Memberikan tingkat otonomi yang tinggi pada para pegawai serta

memupuk semangat kewirausahaan pegawai tersebut.

4. Berusaha untuk meningkatkan produktivitas lewat partisipasi para

pegawai perusahaan.

5. Para pegawai telah mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan

oleh perusahaan dan para manajer perusahaan terlibat secara aktif

pada masalah disetiap tingkatan.

6. Selalu berdekatan dengan usaha yang diketahui dan dipahami oleh

pegawai perusahaan.

7. Memiliki struktur organisasi yang bersifat luwes dan sederhana,

dengan jumlah individu-individu yang minimal dalam aktivitas staf

yang mendukung bidangnya.

8. Menggabungkan kontrol yang sifatnya ketat dan desentralisasi yang

bertujuan mengamankan nilai-nilai inti perusahaan dengan kontrol

yang longgar pada bagian-bagian lain untuk mendorong pengambilan

resiko serta inovasi.

Gibson mengemukakan pula kriteria efektivitas organisasi yang terdiri dari

5 (lima) unsur, yaitu :

Page 48: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

29

1. Produksi. Produksi merupakan kriteria efektivitas yang mengacu

pada ukuran keluaran utama dari organisasi. Ukuran dari produksi

mencakup tentang keuntungan, penjualan, pangsa pasar, dokumen

yang diproses, rekanan yang dilayani, dan sebagainya. Ukuran

tersebut memiliki hubungan secarqa langsung dengan pelanggan

dan rekanan organisasi yang bersangkutan.

2 Efisiensi. Efisiensi merupakan kriteria efektivitas mengacu pada

ukuran penggunaan sumber daya yang langka oleh organisasi.

Efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran dan masukan.

Ukuran efisiensi terdiri dari keuntungan dan modal, biaya per unit,

pemborosan, waktu terluang, biaya per orang, dan sebagainya.

Efisiensi diukur berdasarkan rasio antara keuntungan dengan biaya

atau waktu yang digunakan.

3. Kepuasan. Kepuasan merupakan kriteria efektivitas yang mengacu

pada keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan

dan anggota-anggota perusahaan tersebut. Ukuran dari kepuasan

meliputi sikap karyawan, penggantian karyawan, absensi,

kelambanan, keluhan, kesejahteraan dan sebagainya.

4. Keadaptasian. Keadaptasian merupakan kriteria efektivitas yang

mengacu pada tanggapan organisasi terhadap perubahan eksternal

dan internal. Perubahan-perubahan eksternal seperti persaingan,

keinginan para pelanggan, kualitas produk, dan sebagainya serta

perubahan internal seperti ketidakefisienan, ketidakpuasan, dan

sebagainya merupakan adaptasi terhadap lingkungan.

5. Kelangsungan hidup. Kelangsungan hidup merupakan kriteria

efektivitas mengacu pada tanggung jawab organisasi atau

perusahaan dalam usaha memperbesar kapasitas dan potensinya

untuk dapat berkembang. Indikator-indikator yang digunakan ialah

produktivitas, efisiensi, kecelakaan, pergantian pegawai, absensi,

kualitas, tingkat keuntungan, moral, dan kepuasan karyawan atau

anggota perusahaan.

Stephen P. Robbins (1994 : 55) mengungkapkan kriteria efektivitas

organisasi sebagai berikut :

Tabel 2.1

Kriteria Keefektifan Organisasi

Page 49: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

30

2.1.1.3 Pendekatan Efektivitas

Menurut Martani dan Lubis (1987:55), ada tiga pendekatan dalam

mengukur efektivitas organisasi, yaitu :

1. Pendekatan sumber (resource approach) yakni mengukur efektivitas dari input.

Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh

sumber daya, baik fisik maupun non fisik yang sesuai dengan kebutuhan

organisasi.

2. Pendekatan proses (process approach) adalah untuk melihat sejauh mana

efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau

mekanisme organisasi.

3. Pendekatan sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian pada output,

mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output) yang sesuai

dengan rencana.

Steers mengemukakan bahwa efektivitas bersifat abstrak, oleh karena itu

hendaknya efektivitas tidak dipandang sebagai keadaan akhir akan tetapi

merupakan proses yang berkesinambungan dan perlu dipahami bahwa

komponen dalam suatu program saling berhubungan satu sama lain dan

Page 50: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

31

bagaimana berbagai komponen ini memperbesar kemungkinan berhasilnya

program.

Gibson (1984:38) mengungkapkan tiga pendekatan mengenai efektivitas

yaitu :

1. Pendekatan Tujuan. Pendekatan tujuan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi

efektivitas merupakan pendekatan tertua dan paling luas digunakan. Menurut

pendekatan ini, keberadaan organisasi dimaksudkan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Pendekatan tujuan menekankan peranan sentral dari pencapaian

tujuan sebagai kriteria untuk menilai efektivitas serta mempunyai pengaruh

yang kuat atas pengembangan teori dan praktek manajemen dan perilaku

organisasi, tetapi sulit memahami bagaimana melakukannya. Alternatif

terhadap pendekatan tujuan ini adalah pendekatan teori sistem.

2. Pendekatan Teori Sistem. Teori sistem menekankan pada pertahanan elemen

dasar masukan-proses-pengeluaran dan beradaptasi terhadap lingkungan yang

lebih luas yang menopang organisasi. Teori ini menggambarkan hubungan

organisasi terhadap sistem yang lebih besar, dimana organisasi menjadi

bagiannya. Konsep organisasi sebagian suatu sistem yang berkaitan dengan

sistem yang lebih besar memperkenalkan pentingnya umpan balik yang

ditujukan sebagai informasi mencerminkan hasil dari suatu tindakan atau

serangkaian tindakan oleh seseorang, kelompok atau organisasi. Teori sistem

juga menekankan pentingnya umpan balik informasi. Teori sistem dapat

disimpulkan :

(1) Kriteria efektivitas harus mencerminkan siklus masukan-proses-keluaran,

bukan keluaran yang sederhana, dan (2) Kriteria efektivitas harus

mencerminkan hubungan antar organisasi dan lingkungan yang lebih besar

dimana organisasai itu berada. Jadi efektivitas organisasi adalah konsep dengan

cakupan luas termasuk sejumlah konsep komponen. (3) Tugas manajerial

adalah menjaga keseimbangan optimal antara komponen dan bagiannya

3. Pendekatan Multiple Constituency. Pendekatan ini adalah perspektif yang

menekankan pentingnya hubungan relatif di antara kepentingan kelompok dan

individual dalam hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan

individual dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan ini memungkinkan

pentingnya hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan individual

dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan ini memungkinkan

mengkombinasikan tujuan dan pendekatan sistem guna memperoleh

pendekatan yang lebih tepat bagi efektivitas organisasi.

Robbins (1994:54) mengungkapkan juga mengenai pendekatan dalam

efektivitas organisasi :

1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach). Pendekatan ini

memandang bahwa keefektifan organisasi dapat dilihat dari pencapaian

Page 51: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

32

tujuannya (ends) daripada caranya (means). Kriteria pendekatan yang populer

digunakan adalah memaksimalkan laba, memenangkan persaingan dan lain

sebaginya. Metode manajemen yang terkait dengan pendekatan ini dekenal

dengan Manajemen By Objectives (MBO) yaiutu falsafah manajemen yang

menilai keefektifan organisasi dan anggotanya dengan cara menilai seberapa

jauh mereka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pendekatan sistem. Pendekatan ini menekankan bahwa untuk meningkatkan

kelangsungan hidup organisasi, maka perlu diperhatikan adalah sumber daya

manusianya, mempertahankan diri secara internal dan memperbaiki struktur

organisasi dan pemanfaatan teknologi agar dapat berintegrasi dengan

lingkungan yang darinya organisasi tersebut memerlukan dukungan terus

menerus bagi kelangsungan hidupnya.

3. Pendekatan konstituensi-strategis. Pendekatan ini menekankan pada

pemenuhan tuntutan konstituensi itu di dalam lingkungan yang darinya orang

tersebut memerlukan dukungan yang terus menerus bagi kelangsungan

hidupnya.

4. Pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan ini mencoba mempersatukan ke

tiga pendekatan diatas, masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai.

Masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai. Masing-masing nilai

selanjutnya lebih disukai berdasarkan daur hidup di mana organisasi itu berada.

2.1.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas

Berdasarkan pendekatan-pendekatan dalam efektivitas organisasi yang

telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas organisasi adalah sebagai berikut: (1) Adanya tujuan

yang jelas, (2) Struktur organisasi. (3) Adanya dukungan atau partisipasi

masyarakat, (4) Adanya sistem nilai yang dianut.

Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan yang jelas.

Adanya tujuan akan memberikan motivasi untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya. Selanjutnya tujuan organisasi mencakup beberapa fungsi

diantaranya yaitu memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan

yang akan datang yang senantiasa dikejar dan diwujudkan oleh

organisasi.

Page 52: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

33

Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi harus mendapat perhatian

yang seriuas apabila ingin mewujudkan suatu efektivitas. Richard M Steers

(1985:209) menyebutkan empat faktor yang mempengaruhi efektivitas sebagai

berikut :

Tabel 2.2

Faktor-faktor Yang Menunjang Efektivitas

Di bawah ini penulis menguraikan empat faktor yang mempengaruhi

efektivitas, yang dikemukakan oleh Richard M Steers (1985:8) :

1. Karakteristik Organisasi

Karakteristik Organisasi adalah hubungan yang sifatnya relatif tetap

seperti susunan sumber daya manusia yang terdapat dalam

organisasi. Struktur merupakan cara yang unik menempatkan

manusia dalam rangka menciptakan sebuah organisasi. Dalam

struktur, manusia ditempatkan sebagai bagian dari suatu hubungan

yang relatif tetap yang akan menentukan pola interaksi dan tingkah

laku yang berorientasi pada tugas.

2. Karakteristik Lingkungan

Page 53: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

34

Karakteristik Lingkungan mencakup dua aspek. Aspek pertama

adalah lingkungan ekstern yaitu lingkungan yang berada di luar

batas organisasi dan sangat berpengaruh terhadap organisasi,

terutama dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan.

Aspek kedua adalah lingkungan intern yang dikenal sebagai iklim

organisasi yaitu lingkungan yang secara keseluruhan dalam

lingkungan organisasi.

3. Karakteristik Pekerja

Karakteristik Pekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh

terhadap efektivitas. Di dalam diri setiap individu akan ditemukan

banyak perbedaan, akan tetapi kesadaran individu akan perbedaan

itu sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Jadi

apabila suatu rganisasi menginginkan keberhasilan, organisasi

tersebut harus dapat mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan

organisasi.

4. Karakteristik Manajemen

Karakteristik Manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang

dirancang untuk mengkondisikan semua hal yang di dalam

organisasi sehingga efektivitas tercapai. Kebijakan dan praktek

manajemen merupakan alat bagi pimpinan untuk mengarahkan

setiap kegiatan guna mencapai tujuan organisasi. Dalam

melaksanakan kebijakan dan praktek manajemen harus

memperhatikan manusia, tidak hanya mementingkan strategi dan

mekanisme kerja saja. Mekanisme ini meliputi penyusunan tujuan

strategis, pencarian dan pemanfaatan atas sumber daya, penciptaan

lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan

pengambilan keputusan, serta adaptasi terhadap perubahan

lingkungan inovasi organisasi.

2.1.2 Manajemen

Pengelolaan atau yang sering disebut manajemen pada umumnya sering

dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas dalam organisasi berupa perencanaan,

pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, dan pengawasan. Istilah

manajemen berasal dari kata kerja “ to manage” yang berarti menangani,

memimpin, membimbing, atau mengatur. Sejumlah ahli memberikan batasan

bahwa manajemen merupakan suatu proses, yang diartikan sebagai usaha yang

sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Proses ini merupakan

Page 54: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

35

serangkaian tindakan yang berjenjang, berlanjut dan berkaitan dilakukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Selain itu juga, manajemen

berasal dari bahasa inggris yaitu management berasal dari kata manage

menurut kamus oxford yang artinya memimpin atau membuat keputusan di

dalam suatu organisasi. Istilah manajemen yang diterjemahkan dari kata

manage memang biasanya dikaitkan dengan suatu tindakan yang mengatur

sekelompok orang di dalam organisasi atau lembaga tertentu demi mencapai

tujuan-tujuan tertentu.

Pada penelitian ini, peneliti mengutip definisi manajemen menurut

beberapa ahli. Menurut Manulang (Atik & Ratminto, 2012: 1) mendefinisikan

manajemen sebagai suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, penyusunan dan pengawasan daripada sumber daya manusia

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

G.R Terry (Hasibuan, 2009 : 2) mendefinisikan manajemen sebagai

suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,

pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Sedangkan menurut Stoner dan

Freeman (Safroni, 2012: 44) manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi

dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan

organisasi yang telah ditetapkan.

Page 55: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

36

George. R.Terry dalam Soewarno Handayaningrat (1981:20)

mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang membedabedakan

atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan

memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Sementara menurut Harold Koontz dan Cyril

O’Donnel :

“management is getting things done through people. In bringing about this

coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes,

staffs, direct and control the activities other people”

yang dapat diterjemahkan bahwa manajemen adalah usaha mencapai tujuan

tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan

koordinasi atau sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

Dari batasan dan pengertian manajemen di atas, terdapat beberapa bagian

manajemen yang meliputi :

1) Unsur sifat, yaitu :

a) Manajemen sebagai suatu seni

b) Manajemen sebagai suatu ilmu

2) Unsur fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendalian/pengawasan 3) Unsur sasaran, yaitu :

a) Pegawai, yaitu orang yang telah menjadi unsur integral dari

organisasi

b) Mekanisme kerja, yaitu cara atau tahapan yang dilakukan

organisasi dalam usaha pencapaian tujuan

4) Unsur tujuan, yaitu hasil akhir yang ingin dicapai dalam organisasi

Menurut KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Manajemen adalah :

Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran,

pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan

organisasi, kelompok manajer yang meliputi pejabat pimpinan tertinggi

beserta pembantunya yang terdekat dalam perusahaan atau organisasinya,

kegiatan atau penelaahan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian,

dan pengendalian arus bahan di tiap tahap yang dilaluinya mulai dari

Page 56: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

37

penyuplai sampai ke tempat penyimpanannya dalam bentuk barang jadi,

kegiatan mengumpulkan data yang diperlukan para manajer dan

pengambilan keputusan secara tepat dan cepat untuk menghindari

kemelesetan waktu, salah investasi, dan terlewatnya kesempatan,

manajemen untuk mencapai tujuan pengajaran di kelas secara efektif dan

efisien, pengelolaan kesehatan dalam masyarakat, sistem manajemen yang

menganut kebiasaan meminta pertimbangan kepada bawahan sebelum

mengambil putusan, usaha mengatasi kegawatan dengan cara rasional,

bersistem, dan berencana, kelompok karyawan yang langsung bertanggung

jawab atas pencapaian sasaran perusahaan, manajemen yang berkenaan

atau berasal dari bangsa sendiri, gaya manajemen yang kekuasaan

pengawasan serta pengambilan putusannya ada pada tangan satu orang

atau satu kelompok kecil saja, manajemen dengan sistem berpegang pada

hakikat saling berhubungan antara semua bidang fungsional sebagai dasar

pengambilan putusan di bidang pemasaran, manajemen yang menyangkut

pengerahan dan seleksi karyawan, uraian tugas, pendidikan, pelatihan, dan

pengembangannya, hubungan majikan dengan karyawannya, dan

sebagainya, pengurusan aspek kegiatan mengubah bahan baku menjadi

bahan jadi, telaah atau kumpulan pengetahuan tentang cara-cara

memanajemeni proyek, upaya untuk mengurangi dampak dari unsur

ketidakpastian.

Dalam teori organisasi klasik yang pertama kali diperkenalkan olel B.I. Fayol

(1841-1925), manajemen membahas hal-hal sebagai berikut.

1. Technical: kegiatan memproduksi dan mengorganisasikannya Dalam

kaitannya dengan pendidikan, lembaga pendidikan melakukan kegiatan

menghasilkan lulusan lembaga pendidikan yang siap kerja.

2. Commercial: kegiatan membeli bahan dan menjual produk. Dalam

lembaga pendidikan, kegiatan ini berkaitan dengan penjaringan anak didik

dan mengelolanya dengan pendidikan, sehingga hasilnya akan bermanfaat

untuk anak didik dan masyarakat.

3. Financial: kegiatan pembelanjaan. Lembaga pendidikan membutuhkan

pendanaan untuk mengadakan sarana dan prasarana serta pelaksanaan pendidikan.

4. Security: kegiatan menjaga keamanan. Kaitannya dengan pendidikan

terletak pada sistem pengamalan lingkungan pendidikan secara internal

maupun eksternal, pergaulan anak didik di dunia luar, dan sistem

pengamanan diri dari pengaruh lingkungan dan kebudayaan yang dapat

merusak moral, melalui pendidikan agama dan akhlak.

5. Accountancy: kegiatan akuntansi. Lembaga pendidikan melibatkan

kegiatan perhitungan pemasukan dana dan pengeluaran yang baik,

sistematis, akurat, dan efisien. Tidak melaksanakan kegiatan pendidikan

yang kurang proporsional dengan kemampuan, apalagi kegiatan yang

hanya menghambur-hamburkan uang, sedangkan hasil kegiatan kurang

bermanfaat.

Page 57: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

38

6. Managerial: melaksanakan fungsi manajemen. Pendidikan membutuhkan

perencanaan dan pengelolaan yang baik, sebagaimana adanya

pengorganisasian dan pengoordinasian untuk semua kegiatan

kependidikan.

Menurut para pakar ilmu manajemen, fungsi manajemen adalah sebagai

berikut :

1. Henry Fayol merinci lebih sistematis tentang fungsi-fungsi manajemen,

yaitu :

a. planning (perencanaan)

b. organizing (pengorganisasian)

c. coordinating (pengoordinasian)

d. commanding (pengarahan) dan

e. controlling (pengawasan).

Bertitik tolak dari fungsi manajemen tersebut, Fayol menetapkan asas-asas

manajemen yang bersifat umum, yaitu :

a. asas pembagian kerja

b. asas wewenang dan tanggung jawab

c. disiplin

d. kesatuan perintah

e. kesatuan arah

f. asas kepentingan umum

g. pemberian janji yang wajar

h. pemusatan wewenang

i. rantai berkala

j. asas keteraturan

k. asas keadilan

l. kestabilan masa jabatan

m. inisiatif

n. asas kesatuan.

2. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell, fungsi manajemen, selain

perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan, ada pula fungsi staffing,

yaitu penyusunan staf atau kepegawaian dan directing, artinya pengarahan.

Page 58: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

39

3. Luther M. Gullich menambah fungsi manajemen dengan fungsi reporting,

yaitu penyampaian laporan dan budgeting, penyusunan anggaran

pembelanjaan. Sehingga menjadi sebgai beirkut :

a. Planning

b. Organizing

c. Staffing

d. Directing

e. Coordinating

f. Reporting

g. Budgeting

4. George R. Terry menambahnya dengan fungsi actuating, yaitu

penggerakan. Sehingga menjadi sebagai berikut :

a. Planning

b. Organizing

c. Actuating

d. Controlling.

5. Louis A. Allen menyatakan adanya fungsi leading, yaitu kepemimpinan.

6. John R, Beisline mengutarakan hal yang sama dengan Fayol, yaitu :

a. Planning

b. Organizing

c. Commanding

d. Controlling.

7. Prajudi Atmosudirjo merinci fungsi manajemen sama dengan Louis A.

Allen.

8. William H. Newman menambahkan dengan fungsi assembling resources,

yaitu penyusunan pegawai atau personalia.

9. Sondang P. Siagian dengan menambahkan fungsi motivating, yaitu

mendorong seluruh pegawai untuk bekerja sesuai dengan arahan dan

tujuan yang telah ditetapkan.

Page 59: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

40

10. Lyndal F. Urwick menyatakan adanya fungsi forecasting, yaitu

mengadakan prediksi, memperkirakan berbagai kemungkinan yang akan

terjadi.

11. Winardi menjelaskan adanya fungsi komunikasi dalam suatu organisasi.

12. The Liang Gie rnenjelaskan adanya fungsi decision making, membuat

keputusan dan fungsi improving, yaitu melakukan improvisasi, pengayaan

pendekatan, metode, dan strategi dalam mencapai tujuan.

13. Jhon D. Millet menambahkan fungsi facilitating, yaitu pemberian fasilitas.

2.1.3 Pangkalan TNI AL

Tugas Pokok dan Fungsi

Lanal Banten mempunyai Tugas Pokok menyelenggarakan dukungan

logistik dan administrasi bagi unsur-unsur TNI AL, pembinaan teritorial matra

laut serta pembinaan potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan keamanan

negara di laut serta operasi keamanan laut dalam rangka penegakan kedaulatan

dan hukum di laut.

Dalam melaksanakan tugas pokok Lanal Banten, maka

diselenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana dan program pembinaan kekuatan

serta kemampuan Lanal Banten beserta sarana prasarana pendukung

jajaran Lanal Banten berdasarkan Perintah Pelaksana Program Lantamal

III.

2. Menyediakan fasilitas labuh, tambat dan sandar serta melaksanakan

dukungan fasilitas 4 R (Rest, Recreation, Repair, Refuel) terbatas bagi

KRI/Non KRI sesuai kebutuhan Opslat (operasi dan latihan), Pesud

(pesawat udara) dan Marinir serta kegiatan pengamanan material, personel

dan dokumen lainnya sesuai kebutuhan operasi.

Page 60: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

41

3. Menyediakan bantuan fasilitas pemeliharaan perbaikan kapal maupun

Pesud.

4. Melaksanakan dukungan pembekalan yaitu bekal umum, bekal teknik dan

bekal khusus melalui kegiatan pengadaan, penyimpanan dan penghapusan

sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

5. Melaksanakan perawatan personel termasuk penampungan, perubahan,

pelayanan serta dukungan kesehatan, angkutan, rekreasi, penegakan dan

pembinaan tata tertib dan disiplin, pembinaan mental dan jasmani serta

bantuan hukum.

6. Membina kekuatan dan kemampuan jajaran Lanal Banten meliputi

perencanaan, penyusunan, pelabuhan, penyiapan dan pelaksanaannya.

7. Merencanakan dan melaksanakan latihan gladi tugas tempur Pangkalan

(glagaspur) tingkat 1 (P1) sampai dengan gladi tugas tempur Pangkalan

(Glagaspur) tingkat 3 (P3) dalam rangka memelihara dan meningkatkan

kemampuan serta naluri tempur Lanal Banten.

8. Menyelenggarakan operasi keamanan laut di wilayah kerja Lanal Banten

dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut serta

melaksanakan koordinasi dan pengaturan pertahanan pangkalan, menindak

lanjuti proses penyelesaian perkara tindak pidana tertentu di laut.

9. Menyelenggaran pembinaan teritorial matra laut terhadap wilayah dan

masyarakat maritim untuk membentuk ruang, alat dan kondisi juang bagi

operasi laut berdasarkan rencana dan program Lantamal III.

10. Menyelenggarakan pembinaan potensi maritim menjadi kekuatan

pertahanan keamanan Negara di laut berdasarkan rencana dan program

Lantamal III.

11. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan komando, badan dan

instansi baik di dalam maupun di luar TNI AL guna kepentingan

pelaksanaan tugas pokoknya, sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

12. Mengawasi, mengendalikan dan mengevaliasi pelaksanaan program kerja

Lanal Banten guna menjamin pencapaian sasaran programnya secara

berhasil guna dan berdaya guna.

13. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Danlantamal III khususnya

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

Page 61: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

42

2.1.4 Kemaritiman

Mahan merumuskan enam karakter yang menjadi syarat sebuah negara

potensial untuk mengembangkan sea power. Enam karakter tersebut antara lain

kedudukan geografi, bentuk tanah dan pantai, luas wilayah, jumlah penduduk

yang turun ke laut, karakter nasional (penduduk) dan karakter pemerintah

termasuk lembaga-lembaga nasional.

Menurut Dimyati Hartono sebagai pakar hukum laut Indonesia, masih

terdapat salah pengertian mengenai penyebutan Indonesia sebagai negara

kepulauan atau negara maritim. Negara kepulauan adalah keadaan faktual

berdasar geografis yang menjadi ciri sebuah negara yaitu memiliki sudut teritorial

yang berkonfigurasi khas disebut dengan kepulauan. Sementara negara maritim

merupakan keadaan negara yang basis eksistensi, kebesaran dan kejayaannya

(meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan

hukum) tertumpu pada kekuatan maritim. Dengan demikian, Indonesia merupakan

negara kepulauan namun belum memenuhi syarat untuk disebut sebagai negara

maritim.

Konsep negara kepulauan merupakan konsep yang mendasari pengajuan

Deklarasi Djuanda tahun 1957 ke UNCLOS untuk mendapatkan legalisasi

internasional. Masa selama lebih dari tiga dasawarsa hingga Deklarasi Djuanda

diakui secara internasional menjadi ajang Indonesia untuk membuktikan pantas

atau tidak perairan tersebut dimiliki oleh Indonesia.

Mengacu pada teori sea power Mahan, keadaan geografis Indonesia

sekilas tampak potensial untuk pengembangan sea power. Namun tampaknya,

teori Mahan terbatas pada kajian di Eropa, yang memiliki perbedaan geografis

dengan Indonesia. Inggris sebagai kajian utama bukan berkontur kepulauan,

Page 62: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

43

begitu pula dengan negara maritim lain seperi Belanda dan Perancis.

Pertimbangan ini jelas berkaitan dengan bagaimana kontrol atas kepulauan akan

diterapkan.

2.2 Peneliti Terdahulu

Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya, baik dalam bentuk skripsi, tesis ataupun jurnal

yang berkaitan dengan tema yang diambil dalam penelitian ini. Peneliti

mengambil dua penelitian terdahulu sebagai pembanding dengan penelitian yang

dilakukan.

1. Penelitian terdahulu yang pertama yakni fokus permasalahan dalam penelitian

ini adalah rendahnya Implementasi Efektivitas Organisasi Dinas Perikanan

dan Kelautan Kabupaten Batang yang diteliti oleh Andri Joko Purnomo,

mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Identifikasi awalnya adalah

karena tidak tercapainya penerimaan retribusi daerah sektor perikanan dan

kelautan yakni rata-rata 65,68% sepanjang tahun 2001-2005. Rendahnya

implementasi efektivitas organisasi ini patut diduga dipengaruhi oleh faktor-

faktor : motivasi pegawai, kepemimpinan, dan disiplin pegawai. Adapun

perumusan masalah adalah : (a) Apakah terdapat hubungan dan/atau pengaruh

variabel independen motivasi pegawai, terhadap variable dependen efektivitas

organisasi?, (b) Apakah terdapat hubungan dan/atau pengaruh variabel

independen kepemimpinan, terhadap variabel dependen efektivitas organisasi?

(c) Apakah terdapat hubungan dan/atau pengaruh variable independen

disiplini pegawai, terhadap variabel dependen efektivitas organisasi? dan (d)

Apakah secara bersama-sama variabel-variabel independen : motivasi

Page 63: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

44

pegawai, kepemimpinan, dan disiplin pegawai terdapat hubungan dan/atau

pengaruh terhadap variabel dependen efektivitas organisasi? Tujuan penelitian

ini secara khusus untuk mengetahui hubungan dan/atau pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen serta seberapa besar pengaruhnya; dan

secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variabel-variabel

independen, hubungannya dan/ atau pengaruhnya dengan variabel dependen.

Sedangkan kegunaan penelitian ini secara teoritis memberi pengkayaan kajian

efektivitas organisasi, dan kegunaan praktisnya untuk memberikan sumbang

pikir bagi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batang dalam

mengimplementasikan efektivitas organisasi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa secara teoritis maupunsecara empiris ketiga variabel

independen yakni : motivasi pegawai, kepemimpinan, dan disiplin pegawai,

merupakan faktor penentu efektivitas organisasi Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Batang.

2. Penelitian yang kedua adalah terkait dengan Efektivitas Strategi Pengamanan

dan Pertahanan Laut dalam Meningkatkan Stabilitas Keamanan Daerah (Studi

pada Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kota Tarakan Provinsi

Kalimantan Utara) yang diteliti oleh Ayuningtyas Megawati, mahasiswa

jurusan Administrasi Publik Universitas Brawijaya Malang. Salah satu alasan

terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2012 adalah untuk

meningkatkan kualitas pertahanan dan keamanan di daerah utara Indonesia

khususnya terkait daerah perbatasan dan Pulau terluar Indonesia di Utara

Kalimantan. Selain itu, maraknya kasus pelanggaran yang terjadi di laut

seperti perompakan dan penyelundupan terus terjadi. Penelitian ini

Page 64: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

45

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskritif. Strategi yang

digunakan oleh Lanal berpedoman pada Kebijakan Strategis Kepala Staff

Angkatan Laut dan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Pertahanan Laut

Lanal Tarakan. Adapun hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi yang

digunakan oleh Lanal Tarakan belum atau kurang efektif dalam meningkatkan

kualitas pertahanan dan pengamanan laut wilayah Utara Kalimantan. Hal ini

dikarenakan strategi yang digunakan adalah strategi lama yang digunakan

terus menerus dan minim upaya korektif. Melihat hal tersebut penulis

menyarankan beberapa perbaikan guna menghadapi tantangan kedepan seperti

perbaikan sistem komunikasi, perubahan mindset dari tindakan kuratif

menjadi upaya preventif, meningkatkan kerjasama dengan pemda dan swasta.

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menelaah keterkaitan efektifitas

pengelolaan dengan peran Lanal Banten dalam menjaga wilayah perairan Banten.

Hal ini tentu saja sangat berkaitan, mengingat perihal menjaga kedaulatan negara

yang dalam penelitian ini dalam lingkup wilayah perairan Banten perlu dikelola

secara efektif. Pengelolaan yang baik didalam menjalankan tugas menjaga

kedaulatan negara adalah hal yang sangat penting. Karena negara Indonesia yang

berbentuk kepulauan sangat diperlukan metode pengelolaan yang efektif guna

meminimalisir ancaman yang dapat terjadi. Didalam observasi awal, peneliti

menemukan beberapa masalah yang telah dijelaskan pada identifikasi masalah,

diantaranya : (1) Adanya kerancuan aturan hukum laut UNCLOS terhadap batas

negara dan jalur lintas negara (2) Ketidak seimbangan antara kebijakan yang

diambil pemerintah dengan anggaran yang ada sehingga mengakibatkan

Page 65: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

46

kurangnya fasilitas terkait pengelolaan dalam hal penjagaan wilayah perairan

Banten (3) Kurangnya sumber daya manusia terkait pengelolaan dalam hal

penjagaan wilayah perairan Banten.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana Efektivitas

Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan

Banten. Sehingga peneliti menggunakan Teori Efektivitas menurut Tangkisilan

(2005:140-141) yang menyebutkan bahwa terdapat 4 komponen atau indikator

yang mempengaruhi efektivitas, yaitu :

1. Pencapaian Target

2. Kemampuan Adaptasi

3. Kepuasan Kerja

4. Tanggung Jawab

Output yang dihasilkan dengan adanya Efektivitas Pengelolaan Pangkalan

TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten adalah

Pengelolaan atau manajemen dapat berjalan secara efektif. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 66: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

47

Gambar 2.1

Kerangka berpikir

INPUT

Masalah :

Berdasarkan latar belakang yang telah

diu raikan sebelumnya, dalam penelitian ini

peneliti dapa t mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Adanya kerancuan aturan hukum

laut UNCLOS terhadap batas

negara dan jalur lintas negara

2. Ketidak antara seimbangan

diambil yang kebijakan

pemerintah dengan anggaran yang

ada sehingga mengakibatkan

k terkait fasilitas urangnya

pengelolaan dalam hal penjagaan

wilayah perairan Banten

3. Kurangnya sumber daya manusia

terkait pengelolaan dalam hal

perairan wilayah penjagaan

Banten

PROSES

Kriteria atau indikator efektivitas

menurut Tangkisilan :

1. Pencapaian Target

2. Kemampuan Adaptasi

3. Kepuasan Kerja

4. Tanggung Jawab

OUTPUT

Pengelolaan Pangkalan TNI AL

( Lanal) Banten d alam Menjaga

Wilayah Perairan Banten berjalan

dengan efektif

Peneliti, 2018

Page 67: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

48

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti dan dibuktikan kebenarannya. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru dIdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dapat dikatakan bahwa

hipotesis merupakan jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan

bukan merupakan jawaban yang empiris.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan hipotesis deskriptif yaitu proses

pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel

(Sugiyono, 2006). Berdasarkan hasil observasi awal di lokasi penelitian, peneliti

menemukan beberapa permasalahan mengenai Efektivitas Pengelolaan Pangkalan

TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, maka hipotesis

penelitian ini adalah :

Ha : Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten lebih besar sama dengan 70%

H0 : Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten kurang dari 70%

Page 68: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data penelitiannya. Untuk mengetahui tingkat yang sesuai

dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, adapun metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei dengan

pendekatan kuantitatif dan penjelasan deskriptif. Metode survei adala metode

penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang

ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi

sosial, ekonomi ataupun politik dari suatu kelompok atau daerah.

Sedangkan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yakni

suatu metode dalam meneliti suatu obyek, suatu sistem pemikiran atau suatu kilas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki

penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan faktual

mengenai Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten.

49

Page 69: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

50

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti meneliti mengenai efektivitas pengelolaan yang

dilakukan pangkalan TNI AL untuk menjaga wilayah perairan demi mencapai

kedaulatan negara. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mencakup

keilmuan sosial khususnya pada lingkup administrasi negara.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten karena

penelitian ini bertujuan meneliti sejauh mana Efektivitas Pengelolaan Pangkalan

TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten. Maka, lokasi

penelitian ini adalah di Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan pengertian umum dari variabel atau fokus

yang diteliti menurut pendapat peneliti itu sendiri. definisi konseptual

merupakan sebuah definisi dalam bentuk yang abstrak yang mengacu pada

ide lain atau konsep lain yang abstrak untuk menjelaskan konsep pertama

tersebut.

Efektivitas adalah suatu ukuran untuk menentukan sejauh mana atau

seberapa jauh suatu program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Dalam sebuah organisasi, efektivitas diartikan sebagai bentuk ketetapan

dalam menentukan tujuan, ketepatan dalam pengalokasian anggaran dan

ketepatan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dalam organisasi

Page 70: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

51

tersebut sehingga memberikan manfaat yang optimal untuk meningkatkan

kesejahteraan. Dalam penelitian ini, efektivitas diartikan sebagai ukuran

seberapa besar tingkat efektivitas program yang dibuat oleh pemerintah

dalam hal menjaga kedaulatan negara melalui pengelolaan dalam menjaga

wilayah laut sebagai basis pertahanan negara.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel

penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Definisi ini

memberikan arti atau mendefinisikan kegiatan ataupun memberikan

operasional yang diperlukan untuk mengukut variabel tersebut. Definisi

operasional yang diukur memberikan gambaran bagaimana variabel

tersebut diukur.

Page 71: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

52

Tabel 3.1 Indikator Variabel

Variabel Dimensi Indikator No.

Pertanyaan

Efektivitas 1. Pencapaian

Target

a. Tupoksi (Tugas Pokok dan

Fungsi)

b. Target Operasional

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8

2. Kemampuan

Adaptasi

a. Lingkungan Eksternal

b. Lingkungan Internal

c. Sumber Daya Manusia

d. Teknologi

9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16,

17, 18, 19

3. Kepuasan

Kerja

a. Reward and Punishment

b. Kesesuaian Kemampuan

Kerja

c. Terpenuhinya Sarana

Pendukung

20, 21, 22,

23,24, 25, 26,

27, 28

4. Tanggung

Jawab

a. Pemeliharaan

b. Pengawasan

c. Laporan Pertanggungjawaban

29, 30, 31, 32,

33, 34

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Emory dalam Sugiyono (2012: 102), mengatakan bahwa pada

prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial

Page 72: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

53

maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran,

maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya

dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Skala pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007:107).

Indikator variabel yang disusun melalui item-item instrumen dalam bentuk

pertanyaan atau pernyataan diberikan jawaban setiap item instrumennya.

Jawaban setiap item diberi skor sebagai berikut ini :

Tabel 3.2 Skoring Item Instrumen

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam

penelitian, karena akan menentukan kualitas dari data dan hasil penelitian.

Tanpa menggunakan teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan tekni pengumpulan data berupa

Page 73: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

54

angket/kuesioner, wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka dan

observasi.

1. Angket/kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untu kemudian dijawab. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel apa yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat

diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos

atau internet (Sugiyono, 2012: 142).

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya-jawab, dengan bertatap muka antara

pewawancara dengan responden. Wawancara yang dilakukan oleh

peneliti adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan

angket/kuesioner sebagai alat dan panduan dalam melakukan

wawancara.

3. Studi dokumentasi

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengumpulan

peraturan atau undang-undang, laporan, catatan serta dokumentasi

yang relevan atau berkaitan dengan masalah yang diteliti oleh peneliti

4. Studi pustaka

Page 74: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

55

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai referensi baik

jurnal ilmiah ataupun buku-buku lainnya yang relevan atau berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti.

5. Observasi

Salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah

observasi atau dengan melakukan pengamatan, yang dapat

diklasifikasikan atas pengamatan melalui cera berperan serta dan yang

tidak berperan serta. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

observasi tak berperan serta, karena dalam penelitian ini peneliti tidak

terlibat langsun. Peneliti hanya menjadi pengamat independen dan

tidak terlibat langsung.

3.5.2 Jenis dan Sumber Data

Beberapa jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber

data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian dan

dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu.

Sumber data dapat berupa benda-benda, situs, atau manusia

(Irawan 2006:5.5). Data primer dalam penelitian ini didapatkan

dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua

atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data ini dapat

berbentuk buku-buku ilmiah, dokumen atau bahan lain yang

sudah merupakan hasil olahan yang digunakan oleh peneliti

sebagai data awal maupun data pendukung lainnya dalam

Page 75: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

56

penelitian ini.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Responden, yaitu karyawan yang bekerja pada lingkup

Pangkalan TNI AL Banten (Lanal Banten).

2. Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan

dengan penelitian

3.5.3 Teknik Pengolahan Data

3.5.3.1 Validitas

Validitas merupakan indeks yang menunjukkan pada persesuaian alat

pengukur dengan tujuan pengukuran. Validitas berfungsi untuk

menunjukan tingkat kesalahan suatu instrumen. Instrumen dikatakan salah

apabila mampu mengukur variable - variabel yang akan diukur dalam

penelitian. Untuk uji validitas pada penelitian ini peneliti menggunakan

tekni korelasi Product Moment dengan rumus :

r n2 xy 2 x 2 y

2

n x x n y y

Keterangan: r = Koefisien korelasi pearson n =

Jumlah sampel x = Jumlah nilai x, y =

Jumlah nilai y x2 = Jumlah nilai x2, y2 =

Jumlah nilai y2

Page 76: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

57

xy = Jumlah nilai x dikali y

Butir instrumen pada kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r

tabel, dan dinyatakan tidak valid jika r hitung < r tabel.

3.5.3.2 Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjuk pada kemampuan instrumen untuk digunakan

sebagai alat ukur. Uji ini dilakukan pada instrumen yang dinyatakan valid,

sedangkan untuk instumen yang dinyatakan tidak valid tidak bisa

dilakukan uji reliabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik Alpha Cronbach yaitu perhitungan yang dilakukan dengan

menghitung rata-rata interkotelasi diantara butir-butir pernyataan ataupun

pertanyaan dalam kuesioner/angket. Rumus Alpha Cronbach yaitu

:

Keterangan : k

: Jumlah item

Si : Jumlah varians skor total

St : Jumlah responden untuk item ke i

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai r hitung > nilai r tabel pada

taraf signifikan (α) sebesar 5% dan dk = n-2

Page 77: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

58

3.5.3.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel,

apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Data yang

baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki

distribusi normal. (Nugroho, 2005:18). Uji normalitas dapat menggunakan

skewness&kurtosis, kurva normal, p-plot, chi kuadrat dan

kolmogorovsmirov. Peneliti menggunakan uji normalitas dengan

menggunakan rumus chi kuadrat. Dikatakan bahwa berdistirbusi normal

apabila x2 hitung ≥ x2 tabel atau jika Adymptotic significance ≥ α (0,05)

3.5.3.4 Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap

masalah yang akan diteliti dan dibuktikan kebenarannya. Peneliti

menggunakan hipotesis deskriptif yaitu proses pengujian generalisasi hasil

penelitian yang didasarkan pada satu sampel (Sugiyono, 2006). Pengujian

Hipotesis dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis

penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Uji t-test digunakan untuk

menguji hipotesis deskriptif satu atau dua variabel yang datanya berbentuk

interval atau ratio. Untuk menganalisis tingkat efektivitas pengelolaan

Lanal Banten, peneliti menggunakan uji t-test satu variabel dengan rumus

sebagai berikut :

Page 78: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

59

Keterangan :

t : nilai t hitung x

: rata-rata sampel μ

: Nilai Parameter

SD : Standar deviasi

sampel

N : Jumlah sampel

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis nol (Ho) paling tinggi 70%

(>) dan hipotesis alternatifnya (Ha) paling rendah 70% (<), Sehingga yang

digunakan adalah uji pihak kanan. Dengan demikian berlaku ketentuan

dimana

- Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha

ditolak - Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan

Ha diterima

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pegawai ataupun anggota dari Pangkalan TNI Angkatan Laut

Banten 205.

Target populasi merupakan definisi operasional dari konsep populasi.

Umumnya mengguna-kan kriteria wilayah, umur, jenis kelamin, dan pendidikan.

Page 79: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

60

Target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai ataupun anggota dari

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten yang berjumlah 205 orang, dengan rincian

sebagai berikut :

1. Perwira berjumlah : 26

2. Bintara berjumlah : 98

3. Tamtama berjumlah : 72

4. PNS / ASN berjumlah : 9

Setelah target populasi sudah jelas, selanjutnya adalah perhitungan ukuran

sampel yang nantinya akan digunakan peneliti sebagai sampel penelitian yang

mewakili semua unit yang ada didalam target populasi.

Sugiyono (2011:81) mendefinisikan sampel sebagai :

Bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila

populasinya besar dan peneliti tidak mungkin semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Untuk sampel diambil dari populasi harus benar-benar representative

(mewakili).

Adapun sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan Teknik Proportionate

Stratified Random Sampling, Teknik ini digunakan karena populasinya tidak

homogen, mengacu pada pendapat Sugiyono (2011:82) bahwa, “Proportionate

Stratified Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota atau

unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Strata yang

dimaksud dalam penelitian ini yaitu berdasarkan golongan yakni Perwira, Bintara,

Tamtama, dan PNS / ASN. Untuk mengetahui jumlah anggota sampel total,

peneliti menggunakan rumus Surakhmad. Dengan perhitungan sebagai

berikut :

Page 80: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

61

Dimana :

S = sampel penelitian

n = jumlah populasi

Penyelesaiannya

Maka sampel yang diambil berdasarkan ukuran sampel adalah 46 % dari

total target populasi. Target populasi berjumlah 205 orang yang dikali dengan

hasil persentase penghitungan ukuran.

205 x 46 % = 94,3

𝑆 𝑛

Page 81: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

62

Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampel yang akan diambil

setelah dibulatkan yaitu sebanyak 95 orang anggota Pangkalan TNI AL (Lanal)

Banten.

Jumlah anggota sampel bertingkat (berstrata) dilakukan dengan cara

pengambilan sampel secara proportional random sampling yaitu menggunakan

rumus alokasi proportional :

Dimana :

ni = jumlah anggota sampel menurut stratum

n = jumlah anggota sampel seluruhnya

Ni = jumlah anggota populasi menurut stratum

N = jumlah anggota populasi seluruhnya

Maka jumlah anggota sampel berdasarkan golongannya pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

A. Perwira orang (dengan pembulatan)

B. Bintara orang (dengan pembulatan)

C. Tamtama (dengan pembulatan)

D. PNS / ASN (dengan pembulatan)

Penentuan anggota sampel dilakukan secara acak yaitu dengan cara mengundi

nama pada tiap golongan sehingga diperoleh sesuai jumlah sampel yang

dibutuhkan.

𝑛𝑖 Ni

N 𝑛

Page 82: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

63

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan (Bungin 2009:164-168). Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data

secara umum dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahap memeriksa (editing), proses

pemberian identitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating). Lebih jelasnya

adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa (Editing).

Tahap ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti

selesai mengumpulkan data di lapangan. Kegiatan ini penting karena

terkadang data yang terkumpul belum memenuhi harapan peneliti, ada

yang kurang ataupun yang terlewatkan oleh penelilti, tumpan tindih,

berlebihan bahkan mungkin ada data yang terlupakan. Oleh karena itu,

keadaan tersebut harus diperbaiki dengan tahap editing atau

memeriksa

ini.

2. Pemberian identitas (coding).

Tahapan ini dilakukan setelah tahapan editing selesai dilakukan, yaitu

dengan mengklasifikasi data-data yang ada melalui tahapan coding.

Maksudnya adalah data yang telah di edit kemudian diberi identitas

sehingga memiliki arti tertentu pada saat di analisis nantinya.

3. Proses pembeberan (tabulating).

Tahap ini adalah tahapan terakhir dari pengolahan data. Setelah data

diberi identitas kemudian data dimasukan kedalam tabel-tabel tertentu

dan mengatur angka serta menghitungnya.

Page 83: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

64

Setelah proses pengolahan data selesai, proses selanjutnya adalah analisis data.

Analisis data merupakan upaya peneliti untuk menyajikan data dengan

mengelompokkan sesuai dengan kategori sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis data kuantitatif

deskriptif. Pada penelitian kuantitatf, maka kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis respnden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti serta melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

ditentukan sebelumnya.

3.8 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi jadwal peneliatan secara rinci beserta tahapan

penelitian yang akan dilakukan dan ditulis dalam bentuk tabel. Jadwal penelitian

mengenai Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten, sebagai berikut :

Page 84: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

65

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Bulan

September Oktober November Desember Januari Februari Maret

1 Observasi Awal

2

Penyusunan Pendahuluan,

Landasan Teori, Landasan

Berfikir dan Asumsi

Dasar, serta Metodologi

Penelitian

3

Perbaikan Latar Belakang,

Identifikasi Masalah, serta

Pendalaman Landasan

Berfikir Penelitian

4

Penyampaian dasar

pelaksanaan penelitian

dalam Sidang Seminar

Proposal

5

Perbaikan kekurangan

dalam instrumen

pelaksanaan penelitian

serta pematangan konsep

sebelum kelapangan

6 Penyebaran kuesioner ke

lapangan dan wawancara

7 Pengolahan dan analisis

data

8

Bimbingan dan perbaikan

dalam penyampaian hasil

penelitian

9 Sidang Skripsi

Page 85: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Provinsi Banten

4.1.1.1 Visi dan Misi

a. Visi

“Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera Dan Berakhlakul

Karimah “

b. Misi

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance);

2. Membangun dan Meningkatkan kualitas infrastruktur;

3. Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan

4. berkualitas;

5. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas;

6. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

c. Moto

Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera Dan Berakhlakul

Karimah

66

Page 86: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

67

4.1.1.2 Geografi dan Iklim

Provinsi Banten secara astronomis terletak antara 507’50” - 701’1” LS dan

10501’11” - 10607’12” BT. Adapun secara geografis, berada di ujung barat Pulau

Jawa dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat dan DKI

Jakarta, serta Laut Jawa, Samudra Hindia dan Selat Sunda. Luas wilayah Banten

mencapai 9.663 km2 atau sekitar 0,51 persen dari luas seluruh daratan Indonesia.

Berarti, Banten adalah provinsi dengan luas wilayah terkecil kelima di Indonesia

setelah Kepulauan Riau (0,43 persen), Bali (0,30 persen), DI Yogyakarta (0,16

persen) dan DKI Jakarta (0,03 persen).

Kondisi topografi wilayah Banten pada umumnya merupakan dataran

rendah dengan ketinggian antara 0 sampai 200 m dpl. Sementara daerah Lebak

Tengah, sebagian kecil wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang

memiliki ketinggian 201 – 2.000 m dpl. Adapun ketinggian daerah Lebak Timur

berkisar antara 501 sampai 2.000 m dpl, yang terdapat di sekitar Puncak Gunung

Sanggabuana dan Gunung Halimun. Iklim wilayah Banten dipengaruhi oleh

Angin Monson dan gelombang La Nina. Cuaca didominasi oleh Angin Barat dari

Samudra Hindia dan Angin Asia di musim penghujan serta Angin Timur pada

musim kemarau. Suhu udara di Banten selama tahun 2015 rata-rata mencapai 27,6

0C, dengan tingkat kelembaban udara sebesar 78 persen. Adapun hujan turun

setiap bulannya, dengan jumlah hari dan curah hujan dalam setahun masingmasing

sebanyak 142 hari dan 1.385 mm. Dengan demikian dibandingkan tahun lalu, suhu

udara terasa lebih hangat dan lebih kering. Oleh karena itu hujan juga menjadi

lebih jarang turun. Namun ketika turun, curah hujan nya ternyata lebih lebat,

seperti yang terlihat pada data curah hujan per hari hujan.

Page 87: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

68

4.1.1.3 Pemerintahan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Provinsi Banten sampai Juni 2016 secara

administratif masih terbagi dalam 4 wilayah kabupaten yaitu Pandeglang, Lebak,

Tangerang dan Serang, serta 4 wilayah kota yakni Tangerang, Cilegon, Serang dan

Tangerang Selatan. Adapun jumlah kecamatan, desa dan kelurahan juga tidak

mengalami perubahan, baik karena pemekaran wilayah maupun karena perubahan

status dari desa menjadi kelurahan.

Dilihat dari sisi personil, jumlah PNS daerah di Banten selama periode

2013-2015 terus meningkat, dari sekitar 77 ribu orang menjadi 79 ribu orang.

PNS laki-laki dan perempuan sama-sama bertambah. Namun pertambahan jumlah

PNS perempuan jauh lebih besar dibandingkan PNS laki-laki. Akibatnya, proporsi

PNS perempuan meningkat hingga mencapai 49,9 persen. Sebaliknya, proporsi

PNS laki-laki menurun menjadi 50,1 persen.

Pemilu Legislatif tahun 2014 telah berhasil menghantarkan 76 orang

perempuan sebagai legislator di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Provinsi

Banten. Sayangnya, jumlah ini pada tahun 2015 berkurang menjadi 72 orang

setelah dilakukannya pergantian antar waktu (PAW). Dengan demikian, jumlah

legislator perempuannya semakin jauh di bawah angka 30 persen keterwakilan

perempuan dalam lembaga legislatif, sesuai amanat UU No. 10 Tahun 2008.

Sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dapat digunakan untuk

memacu perkembangan ekonomi daerah, realisasi belanja daerah Banten selama

periode 2013-2015 telah menunjukkan perkembangan yang sangat

menggembirakan. Belanja daerah meningkat pesat, dari 5,3 triliun rupiah menjadi

8,1 triliun rupiah. Selain itu, belanja modal yakni komponen belanja daerah yang

Page 88: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

69

paling berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi, juga meningkat hampir

dua kali lipatnya. Akibatnya, dampak belanja daerah terhadap pertumbuhan

ekonomi Banten diperkirakan akan menjadi semakin besar.

Pendapatan daerah merupakan sumber dana utama bagi pembiayaan

pembangunan atau belanja daerah. Salah satu komponennya, yaitu pendapatan asli

daerah (PAD) adalah besaran yang biasa digunakan untuk mengukur tingginya

tingkat kemandirian keuangan suatu daerah. Semakin besar porsinya terhadap

pendapatan daerah, akan semakin tinggi pula tingkat kemandirian keuangan

daerah tersebut.

PAD Banten sendiri selama periode 2013-2015 melonjak sangat tajam.

Sementara porsinya terhadap pendapatan daerah hanya bertambah 0,2 persen,

padahal tahun lalu sempat bertambah 1,2 persen. Betapapun juga, kondisi

keuangan daerahnya dibandingkan dua tahun sebelumnya, terlihat semakin

mandiri. Implikasinya, Banten menjadi lebih leluasa dalam mengatur belanja

daerahnya, karena kendala keterbatasan fiskal semakin berkurang.

4.1.1.4 Penduduk

Hasil proyeksi penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Banten

pada Juni 2016 sudah mencapai 12,2 juta orang. Penduduk laki-laki berjumlah 6,2

juta orang, lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan yang hanya

6,0 juta orang. Dengan demikian, rasio jenis kelaminnya sebesar 104,0 atau

terdapat 1.040 penduduk laki-laki di antara 1.000 penduduk perempuan.

Dibandingkan dengan kondisi enam tahun sebelumnya, penduduk Banten

tumbuh sangat pesat hingga mencapai 2,23 persen per tahun. Selain itu, juga lebih

Page 89: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

70

pesat dari Indonesia yang rata-rata hanya tumbuh 1,36 persen per tahun.

Akibatnya, proporsi penduduk Banten terhadap total penduduk Indonesia

meningkat dari 4,5 persen menjadi 4,7 persen. Oleh karena itu, Banten berhasil

mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan populasi terbanyak kelima di

Indonesia, setelah Jawa Barat (18,3 persen), Jawa Timur (15,1 persen), Jawa

Tengah (13,1 persen) dan Sumatera Utara (5,5 persen).

Dibandingkan dengan luas wilayahnya yang hanya sekitar 10 ribu

kilometer persegi, Banten pada tahun 2016 terasa lebih sesak. Kondisi Ini terlihat

jelas dari tingkat kepadatan penduduk- nya yang naik hingga menjadi 1.264 orang

per km2. Selain itu, Banten juga menjadi provinsi ketiga terpadat se Indonesia,

setelah DKI Jakarta (15.478 orang per km2) dan Jawa Barat (1.339 orang per

km2).

Penduduk Banten, secara geografis tidaklah terdistribusi dengan merata,

karena lebih banyak yang mendiami wilayah Banten Utara. Kondisi ini dapat

terjadi karena Banten Utara merupakan salah satu daerah tujuan utama migrasi di

Indonesia, yang antara lain sebagai akibat menjadi daerah hinterland bagi Provinsi

DKI Jakarta.

Sementara secara spasial, tampak bahwa Kabupaten Tangerang merupakan

daerah yang terbanyak penduduknya, yaitu dengan persentase mencapai 28,5

persen (3,5 juta orang). Sebaliknya, yang paling sedikit adalah Kota Cilegon,

dengan persentase hanya 3,4 persen (0,4 juta orang).

Diamati menurut kecepatan pertambahan penduduk, Kota Tangerang

Selatan yang wilayahnya terletak di bagian utara, menjadi daerah yang paling

pesat pertumbuhannya. Adapun Kota Tangerang yang juga terletak di bagian

Page 90: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

71

utara, merupakan daerah terpadat penduduknya, dimana untuk setiap satu

kilometer persegi wilayahnya, dihuni oleh 13.602 orang.

Kondisi yang sama sekali berbeda terjadi di bagian selatan Banten.

Kabupaten Lebak, menjadi daerah yang paling jarang penduduk- nya, sedangkan

Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang paling lambat pertumbuhan

penduduknya.

Sementara porsi penduduk laki-laki terbesar terdapat di Kota Serang,

dimana terdapat 1.052 penduduk laki-laki untuk setiap 1.000 penduduk

perempuan. Adapun yang terkecil di Kota Tangerang Selatan, dengan

perbandingan 1.000 penduduk perempuan untuk setiap 1.015 penduduk laki-laki .

4.1.1.5 Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia merupakan sebuah proses perubahan kualitas diri

manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Kemajuan pembangunan manusia ini

secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan indeks

pembangunan manusia (IPM). IPM sendiri adalah ukuran yang mencerminkan

capaian kemajuan pembangunan manusia, yang dibentuk oleh tiga dimensi dasar

kebutuhan manusia, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan dan standar hidup

layak.

Capaian pembangunan manusia di Banten selama periode 2013-2015, yang

diukur dengan IPM terus mengalami peningkatan. Selain itu, status pembangunan

manusianya juga meningkat dari “Sedang” (60≤IPM<70) menjadi “Tinggi”

(70≤IPM<80). Hanya saja kecepatan peningkatannya terlihat semakin melambat,

yang ditandai oleh angka pertumbuhan yang terus mengecil. Akibatnya, sasaran

menuju IPM ideal (IPM ideal=100), akan menjadi semakin lambat untuk didekati.

Page 91: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

72

IPM Banten sendiri pada tahun 2015 ini baru mencapai 70,27, atau jaraknya dari

yang ideal masih kurang 29,73 persen. Betapapun juga, dengan angka IPM sebesar

itu, capaian pembangunan manusia Banten berada pada peringkat ke delapan di

Indonesia.

Meningkatnya capaian pembangunan manusia di Banten, ternyata didorong

oleh kenaikan semua komponen pembentuknya. Terutama, oleh komponen PPP

dan RLS yang pada tahun 2015 ini masing-masing meningkat sekitar 1 persen.

Bahkan, peningkatannya itu telah membuat level PPP dan RLS

Banten menempati urutan tertinggi keenam dan keempatbelas di seluruh

Indonesia. Sementara AHH dan HLS, nilainya justru masih jauh dibawah rata-rata

Nasional yang mencapai 70,78 tahun dan 12,55 tahun.

Program pengentasan kemiskinan di Banten selama setahun terakhir ini,

dapat dikatakan berjalan sukses. Penilaian tersebut didasarkan kepada jumlah dan

persentase penduduk miskin yang menurun, padahal pada saat bersamaan garis

kemiskinannya justru meningkat. Jumlah dan persentase penduduk miskin sendiri

pada Maret 2016 masing-masing mencapai 658 ribu orang dan 5,42 persen,

sedangkan garis kemiskinannya 368 ribu rupiah per kapita sebulan.

Selain karena jumlah dan persentase penduduk miskin yang menurun,

indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan juga terlihat

semakin mengecil. Berarti, pengeluaran penduduk miskin Banten secara rata-rata

meningkat hingga semakin mendekati garis kemiskinannya. Adapun tingkat

ketimpangan pengeluaran antar sesama penduduk miskinnya, juga semakin

menyempit. Dengan demikian, pengentasan kemiskinan ke depannya akan lebih

mudah untuk dilakukan, karena pemerintah dapat menyusun program intervensi

yang lebih terarah dan dengan biaya yang lebih rendah.

Page 92: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

73

Betapapun juga, pengentasan kemiskinan Banten memang belum seratus

persen berhasil. Hal ini karena program pengentasan yang dilaksanakan,

sepertinya masih bersifat parsial dan urban sentris. Akibatnya, insiden kemiskinan

terbanyak secara historis selalu terdapat di Kabupaten Tangerang, Lebak dan

Pandeglang, yang merupakan daerah sentra pertanian Banten. Oleh karena itu,

Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, dibutuhkan program yang

terintegrasi dan lintas sektor, termasuk dengan melibatkan secara penuh berbagai

pemangku kepentingan di bidang pertanian dalam program tersebut.

4.1.2 Gambaran Umum Pangkalan TNI AL Banten

4.1.2.1 Visi dan Misi

a. Visi

Mengacu pada visi TNI AL yakni “Terwujudnya TNI AL yang handal dan

disegani maka lingkup visi dari Lanal Banten adalah

Terwujudnya profil TNI AL yang handal dan disegani diwilayah kerja

Lanal Banten. Sebagai pangkalan pendukung unsur-unsur operasional

yang memiliki State of Readines, Mobility, dan Sustainability yang

tinggi”.

b. Misi

1. Membina kemampuan dan kekuatan Lanal Banten berkelanjutan

secara efektif dan efisien

2. Menjamin tegaknya kedaulatan dan hukum, keamanan wilayah

laut, keutuhan NKRI dan pemberdayaan wilayah pertahanan laut

3. Mewujudkan personil Lanal Banten yang

bermoral dan

Page 93: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

74

professional

4. Menjamin terlaksananya tugas – tugas dan bantuan kemanusiaan

4.1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Lanal Banten mempunyai Tugas Pokok menyelenggarakan dukungan

logistik dan administrasi bagi unsur-unsur TNI AL, pembinaan teritorial matra laut

serta pembinaan potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan keamanan negara

di laut serta operasi keamanan laut dalam rangka penegakan kedaulatan dan

hukum di laut.

Dalam melaksanakan tugas pokok Lanal Banten, maka

diselenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana dan program pembinaan kekuatan

serta kemampuan Lanal Banten beserta sarana prasarana pendukung

jajaran Lanal Banten berdasarkan Perintah Pelaksana Program Lantamal

III.

2. Menyediakan fasilitas labuh, tambat dan sandar serta melaksanakan

dukungan fasilitas 4 R (Rest, Recreation, Repair, Refuel) terbatas bagi

KRI/Non KRI sesuai kebutuhan Opslat (operasi dan latihan), Pesud

(pesawat udara) dan Marinir serta kegiatan pengamanan material, personel

dan dokumen lainnya sesuai kebutuhan operasi.

3. Menyediakan bantuan fasilitas pemeliharaan perbaikan kapal maupun

Pesud.

Page 94: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

75

4. Melaksanakan dukungan pembekalan yaitu bekal umum, bekal teknik dan

bekal khusus melalui kegiatan pengadaan, penyimpanan dan penghapusan

sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

5. Melaksanakan perawatan personel termasuk penampungan, perubahan,

pelayanan serta dukungan kesehatan, angkutan, rekreasi, penegakan dan

pembinaan tata tertib dan disiplin, pembinaan mental dan jasmani serta

bantuan hukum.

6. Membina kekuatan dan kemampuan jajaran Lanal Banten meliputi

perencanaan, penyusunan, pelabuhan, penyiapan dan pelaksanaannya.

7. Merencanakan dan melaksanakan latihan gladi tugas tempur Pangkalan

(glagaspur) tingkat 1 (P1) sampai dengan gladi tugas tempur Pangkalan

(Glagaspur) tingkat 3 (P3) dalam rangka memelihara dan meningkatkan

kemampuan serta naluri tempur Lanal Banten.

8. Menyelenggarakan operasi keamanan laut di wilayah kerja Lanal Banten

dalam rangka penegakan kedaulatan dan hukum di laut serta melaksanakan

koordinasi dan pengaturan pertahanan pangkalan, menindak lanjuti proses

penyelesaian perkara tindak pidana tertentu di laut.

9. Menyelenggaran pembinaan teritorial matra laut terhadap wilayah dan

masyarakat maritim untuk membentuk ruang, alat dan kondisi juang bagi

operasi laut berdasarkan rencana dan program Lantamal III.

10. Menyelenggarakan pembinaan potensi maritim menjadi kekuatan

pertahanan keamanan Negara di laut berdasarkan rencana dan program

Lantamal III.

Page 95: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

76

11. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan komando, badan dan

instansi baik di dalam maupun di luar TNI AL guna kepentingan

pelaksanaan tugas pokoknya, sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

12. Mengawasi, mengendalikan dan mengevaliasi pelaksanaan program kerja

Lanal Banten guna menjamin pencapaian sasaran programnya secara

berhasil guna dan berdaya guna.

13. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Danlantamal III khususnya

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

4.1.2.3 Struktur Organisasi TNI Angkatan Laut

Penjelasan :

1. Mabesal : Markas Besar TNI Angkatan Laut

2. Armabar : Armada Wilayah Barat

3. Armatim : Armada Wilayah Timur

4. Lantamal : Pangkalan Utama Angkatan Laut

sumber : diolah peneliti, 2017

ARMABAR ARMATIM

LANTAMAL I - IV AL V LANTAM - XIV

MABESAL

MARKAS BESAR TNI AL

LANAL LANAL

Page 96: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

77

5. Lanal : Pangkalan TNI Angkatan Laut

Jika dilihat dari garis hierarki diatas maka yang mengemban tugas menjaga

kedaulatan negara melalui poros maritime adalah Mabesal, yakni Markas Besar

TNI Angkatan Laut. Pada pelaksanaan tugas dilapangan Mabesal dibantu oleh

beberapa unit kerja dibawahnya yakni terbagi atas dua, Armabar dan

Armatim disesuaikan dengan wilayah Indonesia. Dalam tiap Armabar dan

Armatim dibantu oleh beberaa Lantamal dibawahnya yakni, Lantgamal I – IV

dibawah Armabar, sedangkan Lantamal V – XIV dibawah Armatim. Karena

Indonesia merupakan negara kepulauan terluas masa Lantamal dibantu oleh Lanal

– Lanal di tiap daerah untuk membantu menjaga kedaulatan negara. Pembagian

tugas secara rinci pada tiap daerah dapat dilihat sebagai berikut :

MABESAL :

1. Armabar

a. Lantamal I : Belawan

b. Lantamal II : Padang

c. Lantamal III : Jakarta

d. Lantamal IV

2. Armatim

: Tanjung Pinang

a. Lantamal V : Surabaya

b. Lantamal VI : Makassar

c. Lantamal VII : Kupang

d. Lantamal VIII : Manado

e. Lantamal IX : Ambon

f. Lantamal X : Jayapura

g. Lantamal XI : Merauke

h. Lantamal XII : Pontianak

Page 97: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

78

i. Lantamal XIII : Tarakan

j. Lantamal XIV : Sorong

4.1.2.4 Struktur Organisasi Pangkalan TNI Angkatan Laut Banten

Struktur Organisasi Administrasi Lanal banten dikepalai oleh seorang

Komandan yang dibantu oleh seorang Palaksa atau yang biasa disebut wakil dari

komandan. Didalam pelaksanaan tugasnya, unit Lanal Banten dibawah Palaksa

dibantu oleh 6 unit bidang yakni, SINTEL, SOPS, SMINLOG, SPOTMAR,

SPROGAR, dan KA AKUN. Berikut penjelasan struktur organisasi dibawah

Komandan dan Palaksa hingga ke Posal, Posmat dan Patkamla.

Penjelasan :

KOMANDAN : Dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banten

PALAKSA : Perwira Pelaksana Staf

SINTEL : Staf Intelijen

SOPS : Staf Operasi

SMINLOG : Staf Administrasi dan Logistik

SPOTMAR : Staf Potensi Maritim

SPROGAR : Staf Program dan Anggaran

KA AKUN : Kepala Akuntansi

DANDENPOMAL : Komandan Detasemen Polisi Militer

DANSATMA : Komandan Satuan Markas

SATKOM : Staf Komunikasi

SATBEK : Staf Perbekalan

SATFASLAN : Staf Fasilitas dan Pangkalan

DAN UNIT INTEL : Komandan Unit Intelijen

KASET : Kepala Sekretariat

Page 98: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

79

BP : Balai Pengobatan

KAL : Kapal Angkatan Laut

POSAL : Pos Angkatan Laut

POSMAT : Pos Pengamat

PATKAMLA : Patroli Keamanan Laut

Page 99: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

83

STRUKTUR ORGANISASI ADMINISTRASI

Page 100: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

84

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

4.3.1 Uji Validitas

Validitas ialah mengukur apa yang ingin diukur. Validitas menunjukkan

sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur menjadi tepat dan

handal. Secara mendasar, validitas merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat

instrument yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Hasil

penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrument yang valid dapat

diartikan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid atau

handal. Uji validitas ini menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 24. Berikut hasil

dari perhitungannya.

Tabel 4.1

UJI VALIDITAS

NO. PENGUJIAN HASIL r hitung r tabel PENGHITUNGAN KET

df = n - 2

1 Pearson Correlation .506** 0.506 0.2017 r hitung > r tabel VALID

2 Pearson Correlation .561** 0.561 0.2017 r hitung > r tabel VALID

3 Pearson Correlation .671** 0.671 0.2017 r hitung > r tabel VALID

4 Pearson Correlation .471** 0.471 0.2017 r hitung > r tabel VALID

5 Pearson Correlation .460* 0.460 0.2017 r hitung > r tabel VALID

6 Pearson Correlation .452* 0.452 0.2017 r hitung > r tabel VALID

7 Pearson Correlation .433* 0.433 0.2017 r hitung > r tabel VALID

8 Pearson Correlation .506** 0.506 0.2017 r hitung > r tabel VALID

Page 101: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

85

9 Pearson Correlation .498** 0.498 0.2017 r hitung > r tabel VALID

10 Pearson Correlation .616** 0.616 0.2017 r hitung > r tabel VALID

11 Pearson Correlation .683** 0.683 0.2017 r hitung > r tabel VALID

12 Pearson Correlation .462* 0.462 0.2017 r hitung > r tabel VALID

13 Pearson Correlation .591** 0.591 0.2017 r hitung > r tabel VALID

14 Pearson Correlation .419* 0.419 0.2017 r hitung > r tabel VALID

15 Pearson Correlation .606** 0.606 0.2017 r hitung > r tabel VALID

16 Pearson Correlation .716** 0.716 0.2017 r hitung > r tabel VALID

17 Pearson Correlation .419* 0.419 0.2017 r hitung > r tabel VALID

18 Pearson Correlation .665** 0.665 0.2017 r hitung > r tabel VALID

19 Pearson Correlation .473** 0.473 0.2017 r hitung > r tabel VALID

20 Pearson Correlation .561** 0.561 0.2017 r hitung > r tabel VALID

21 Pearson Correlation .498** 0.498 0.2017 r hitung > r tabel VALID

22 Pearson Correlation .716** 0.716 0.2017 r hitung > r tabel VALID

23 Pearson Correlation .523** 0.523 0.2017 r hitung > r tabel VALID

24 Pearson Correlation .413* 0.413 0.2017 r hitung > r tabel VALID

25 Pearson Correlation .623** 0.623 0.2017 r hitung > r tabel VALID

26 Pearson Correlation .621** 0.621 0.2017 r hitung > r tabel VALID

27 Pearson Correlation .611** 0.611 0.2017 r hitung > r tabel VALID

28 Pearson Correlation .401* 0.401 0.2017 r hitung > r tabel VALID

29 Pearson Correlation .621** 0.621 0.2017 r hitung > r tabel VALID

Page 102: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

86

30 Pearson Correlation .400* 0.400 0.2017 r hitung > r tabel VALID

31 Pearson Correlation .576** 0.576 0.2017 r hitung > r tabel VALID

32 Pearson Correlation .494** 0.494 0.2017 r hitung > r tabel VALID

33 Pearson Correlation .680** 0.680 0.2017 r hitung > r tabel VALID

34 Pearson Correlation .471** 0.471 0.2017 r hitung > r tabel VALID

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 34 pernyataan yang diajukan penliti

kepada responden bernilai valid. Nilai valid diatas didapat jika r hitung > r tabel.

Dengan demikian 34 pernyataan tersebut dinyatakan valid.

4.3.2 Uji Realibilitas

Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya adalah melakukan uji reabilitas.

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh tersebut relative

konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reabilitas

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama.

Dan dengan melakukan pengujian ini maka akan menghasilkan suatu instrument

yang benar – benar tepat dan akurat. Dalam penelitian ini, uji reabilitas dilakukan

dengan menggunakan teknik Split Half. Berikut hasil penghitungannya

Page 103: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

87

Tabel 4.2

UJI REABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value 0,855

N of Items 18a

Part 2 Value 0,516

N of Items 17b

Total N of Items 35

Correlation Between Forms 0,945

Spearman-Brown Coefficient Equal Length 0,972

Unequal Length 0,972

Guttman Split-Half Coefficient 0,811

a. The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006,

VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012, VAR00013,

VAR00014, VAR00015, VAR00016, VAR00017, VAR00018.

b. The items are: VAR00018, VAR00019, VAR00020, VAR00021, VAR00022, VAR00023,

VAR00024, VAR00025, VAR00026, VAR00027, VAR00028, VAR00029, VAR00030,

VAR00031, VAR00032, VAR00033, VAR00034, VAR00035.

Reliabel bila r hitung lebih besar dari pada r table

dk = n - 2

r hitung > r tabel (5%)

0.972 > 0.204

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Dari perhitungan terhadap uji reabilitas diatas dengan menggunakan IBM

SPSS Statistics 24, dapat disimpulkan bahwa instrument yang peneliti buat dan data

Page 104: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

88

yang diolah sudah benar – benar tepat dan akurat. Hal ini berdampak baik pada hasil

penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini.

4.3.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan sebelum proses pengujian hipotesis. Uji normalitas

bertujuan untuk mengetahui distribusi data. Data yang baik dan layak digunakan

dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal (Nugroho, 2005:18).

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengahusi apakah distribusi

data (hasil penelitian) yang peneliti perolah berdistribusi normal atau tidak. Jika data

berdistribusi normal makan data yang peneliti olah bersifat objektif yakni sesuai

dengan fakta yang ada dilapangan dan sesuai dengan kaidah dalam pengujian. Dalam

uji normalitas kali ini, peneliti menggunakan teknik menggunakan 2 (chi square).

Berikut hasil penghitungannya.

Tabel 4.3

UJI NORMALITAS

Test Statistics

VAR00001

Chi-Square 57.158a

Df 34

Asymp. Sig. 0,008

a. 35 cells (100.0%) have expected frequencies less

than 5. The minimum expected cell frequency is 2.7.

df 34 = 48.60237

Normal jika x2 hitung ≥ x2 tabel

Page 105: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

89

x2 hitung ≥ x2 tabel

57,158 ≥ 48,60237

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Dari hasil penghitungan dalan pengujian normalitas diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa x2 hitung ≥ x2 tabel yang dapat diartikan bahwa data yang diperoleh peneliti

berdistribusi normal dan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan.

4.3.4 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil observasi awal di lokasi penelitian, peneliti menemukan

beberapa permasalahan mengenai Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal)

Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, maka hipotesis penelitian ini adalah

:

Ha : Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten paling rendah 70%

H0 : Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten paling tinggi 70%

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti menjadikan

Ha sebagai hipotesis peneliti yaitu :

“Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten paling rendah 70%”

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui tingkat

signifikasi dari hipotesis yang diajukan. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan

teknik Uji t-test dengan uji pihak kanan. Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis

deskriptif satu atau lebih variabel yang datanya berbentuk interval atau ratio. Jika

Page 106: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

90

dilihat dari perhitungan skor ideal maka diperoleh hasil 4 x 95 x 34 = 12.920. dan

dibandingkan dengan skor hasil perhitungan sebesar 10.325. Maka diperoleh hasil

10.325 : 12.920 = 0,799 dengan pembulan menjadi 0.80 atau dalam presentasi bernilai

80%.

Untuk menganalisis Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal)

dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten maka dalam pengujian hipotesis deksriptif

digunakan uji t-test untuk satu sampel atau satu variabel. Berikut ini rumus uji t-test

satu sampel :

Keterangan:

t = Nilai t hitung x

= rata-rata sampel μ =

Nilai Parameter

SD = Standar deviasi sampel

N = Jumlah sampel

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

akan diteliti dan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan hasil refleksi peneliti

berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori yang digunakannya sebagai dasar

argumentasi. Pada penelitian ini, hipotesis yang digunakan peneliti adalah hipotesis

deskriptif yaitu dugaan sementara terhadap satu variabel secara mandiri. Berdasarkan

hasil observasi awal di lokasi penelitian, peneliti menemukan beberapa permasalahan

mengenai Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam Menjaga

Wilayah Banten, seperti yang peneliti uraikan diatas. Berikut hasil penghitungannya :

Page 107: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

91

Tabel 4.4

One-Sample Test

Test Value = 4

t df

Sig.

(2tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

VAR00001 104,538 94 0,000 104,95789 102,9644 106,9514

dk - 1 = 95 - 1 = 94

t hitung > t tabel

104,538 > 1,66123

HO ditolak Ha diterima

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Setelah melalukan uji t-test maka peneliti melihat hasilnya dengan

membandingkannya dengan teori yang menunjang penghitungan tersebut. Jika thitung<

ttabel maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika thitung> ttabel maka Ho ditolak

atau Ha diterima. Dalam pengujian kali ini thitung = 104,538 dan ttabel = 1,66123 dengan

Page 108: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

92

kata lain 104,538 > 1,66123 (thitung> ttabel ) yang dapat diartikan bahwa Ha sebagai

hipotesis peneliti diterima, dengan uraian sebagai berikut :

“Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten paling rendah 70%”

4.3 Deskripsi Data

4.3.1 Profil Responden

Responden pada penelitian yang berjudul “Efektivitas Pengelolaan Pangkalan

TNI AL (Lanal) Dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten” adalah terdiri dari 205

anggota atau pegawai Lanal Banten dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.5 Profil Responden

No. Pangkat Jumlah

1 Perwira 26

2 Bintara 96

3 Tamtama 74

4 PNS / ASN 9

Total 205

Sumber : dibuat oleh peneliti (2018)

Mereka semua sebanyak 205 adalah populasi yang ada di Lanal Banten.

dengan menggunakan teknik sampling berdasarkan teori Surakhmad, maka dipeoleh

hasil sampel sebanyak 95 orang yang akan diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini.

Adapun teknik yang dilakukan untuk penentuan sampel penelitian adalah

Proportionate Stratified Random Sampling, adalah cara penarikan sampel untuk

Page 109: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

93

populasi yang memiliki karakteristik heterogen atau karakteristik yang dimiliki

populasi bervariasi. Selain digunakan untuk populasi yang tidak homogen, teknik ini

juga digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang berstrata (tingkat).

Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik sampel yang diambil secara

acak bertingkat secara proporsional atau menggunakan kategori dengan rincian

Perwira berjumlah 12 orang, Bintara berjumlah 45 orang, Tamtama berjumlah 33

orang, dan ASN / PNS berjumlah 4 orang, sehingga sampel penelitian berjumlah 95

orang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.

Diagram 4.1

Berdasarkan diagram 4.1 diatas mengenai identitas responden berdasarkan

tanda kepangkatan / golongan, diketahui bahwa 12 orang atau 12,68 % dari 95

responden berpangkat Perwira, lalu 45 orang atau 46,83 % dari 95 responden

berpangkat Bintara. Selain itu, 34 orang atau 36,01 % dari 95 responden berpangkat

Perwira % 12.68

Bintara 46.83 %

Tamtama 36.10 %

PNS / ASN 4.39 %

Identitas Responden Berdasarkan Tanda Kepangkatan / Golongan

Perwira Bintara Tamtama PNS / ASN

Page 110: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

94

Tamtama, dan 4 orang atau 4.39 % dari 95 responden berpangkat / bergolongan PNS

(Pegawai Negeri Sipil)/ ASN (Aparatur Sipil Negara). Secara kepangkatan maupun

golongan, semua responden sudah teruji melewati berbagai tahap agar dapat mencapai

pangkat / golongan tertentu. Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa, semua

responden yakni sebanyak 95 orang responden sudah mampu dan dapat memahami

jawaban dengan fakta yang terjadi dilapangan. Identitas responden berdasarkan

kepangkatan akan mempengaruhi bagaimana responden melihat tugas yang diemban

dengan fakta serta pengetahuan yang ada.

4.3.2 Variabel Efektivitas

4.3.2.1 Dimensi Pencapaian Target

Maksud dari pencapaian target disini diartikan sejauh mana target

dapat ditetapkan organisasi, dapat terealisasikan dengan baik. Hal ini dapat

dilihat dari sejauh mana pelaksanaan tujuan organisasi dalam mencapai target

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian target adalah upaya

yang dilakukan individu atau instansi untuk mencapai tujuan tertentu yang

telah dibuat dan disepakati bersama. Dalam hal ini pencapaian target berguna

untuk menilai apakah instansi Lanal Banten sudah mencapai target yang

diinginkan bersama atau tidak. Untuk mengetahui dimensi pencapaian target

terdapat dua indikator yakni . indikator Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi)

dan indikator Target Operasional, yang terdiri atas 8 pernyataan. Berikut

diagram dalam dimensi Pencapaian Target :

Page 111: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

95

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.2 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) dan dengan pernyataan “Anggota

/ Pegawai mengetahui tugas pokok dan fungsinya masing-masing”, 66,32%

atau sebanyak 63 responden menjawab sangat setuju, 33,68% atau 32

responden menjawab setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

maupun sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa anggota / pegawai

mengetahui tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Diagram 4.2

66.32

33.68

0.00 0.00

PENCAPAIAN TARGET

Pengetahuan Anggota Terkait Tupoksi

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 112: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

96

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden

dalam pernyataan ini menjawab sangat setuju, hal ini dikarenakan seluruh

anggota dan Lanal Banten sudah diberikan bekal berupa tugas pokok dan

fungsinya dalam menjalankan seluruh aktifitas pekerjaannya, dan itu

sebanding dengan hasil kuisioner peneliti. Pada pengamatan dilapangan setiap

akan melaksanakan tugasnya, anggota diberikan briefing dan arahan terlebih

dahulu oleh pimpinan, hal ini mebuktikan bahwa anggota mengetahui tugas

pokok dan fungsi yang diberikan.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.3 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) dan dengan pernyataan “Anggota

/ Pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diamanahkan”, 32.63%

atau sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju, 67.37% atau sebanyak

Diagram 4.3

32.63

67.37

0.00 0.00

PENCAPAIAN TARGET

Pelaksanaan Tugas sesuai yang

Diamanahkan

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 113: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

97

64 responden menjawab setuju, sedangkan tidak ada responden yang tidak

setuju maupun sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa anggota /

pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diamanahkan.

Jawaban terbanyak responden pada pernyataan ini adalah setuju bahwa

anggota / pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang diamanahkan.

Dalam pelaksanaan tugas dilapangan, anggota Lanal Banten patuh untuk

melaksanakan tugas dengan apa yang diamanahkan pimpinan, karena instansi

militer maka korps kesatuan dan kepatuhan perintah dijunjung tinggi dalam

keseharian. Dalam pengamatan peneliti, tugas yang diamanahkan dilaksanakan

oleh anggota dengan sebaik-baiknya meliputi tugas pokok dan fungsi maupun

tugas tambah.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.4 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

Diagram 4.4

22.11

63.16

4.21 10.53

PENCAPAIAN TARGET

Pelaksanaan Penyusunan dan Perencanaan

Program

Sangat Efektif Efektif Tidak Efektif Sangat Tidak Efektif

Page 114: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

98

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) dan dengan pernyataan “Anggota

/ Pegawai melaksanakan penyusunan dan perencanaan program kerja”,

22,11% atau sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju, 63,16% atau

sebanyak 60 responden menjawab setuju, 4,21% atau sebanyak 4 responden

menjawab tidak setuju, dan 10, 53% atau sebanyak 10 responden menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Anggota / Pegawai

melaksanakan penyusunan dan perencanaan program kerja.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / pegawai melaksanakan penyusunan dan perencanan program

kerja. Hal ini sejalan dengan pengamatan peneliti dilapangan yakni anggota

diberikan ruang untuk menyampaikan saran dan kritik untuk menyusun dan

merencanakan program kerja. Dalam menyusun dan merencakanan semua

anggota dinilai terlibat aktif dalam kegiatan tersebut, walaupun instansi militer

identik dengan komando penuh, akan tetapi mayoritas anggota menyatakan

ikut melaksanakan penyusunan dan perencanaan program kerja.

Sedangkan sebagian responden lain menjawab sangat tidak setuju

dalam pernyataan ini. Hal ini dinilai bahwa tidak semua anggota ikut

dilibatkan didalam penyusunan dan perencanaan program kerja, karena hanya

yang ditugaskan oleh pimpinan saja yang dapat melaksanakan pemyusunan

dan perencanaan program kerja.

Page 115: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

99

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.5 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) dan dengan pernyataan “Anggota

/ Pegawai melaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan kerja”, 29.47%

atau sebanyak 28 responden menjawab sangat setuju, 70.53% atau sebanyak

67 responden menjawab setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

maupun menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut yakni Anggota

/ Pegawai melaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan kerja.

Diagram 4.5

29.47

70.53

0.00 0.00

PENCAPAIAN TARGET

Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan

Kemampuan

Sangat Efektif Efektif Tidak Efektif Sangat Tidak Efektif

Page 116: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

100

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / pegawai melaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan

kerja. Hal ini merupakan program dalam hal mengembangkan sumber daya

manusia yang ada di Lanal Banten. Pelatihan peningkatan kemampuan kerja

diberikan kepada semua anggota agar dapat meningkatkan kualitas diri

anggota didalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Dalam

pengamatan yang dilakukan peneliti melalui peninjauan berkas terkait

peningkatan kemampuan kerja, dan memang kegiatan pelatihan tersebut benar

adanya hingga sampai kenaikan tingkat atau jabatan.

Komandan Pangkalan TNI AL Banten, Letkol Rudi Haryanto, SE.

menyampaikan bahwa pelatihan peningkatan kemampuan kerja dilaksanakan

oleh semua anggota yang bertugas di Lanal Banten. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan tiap individu, tiap individu harus menguasa

emampuan yang lain agar ketika mengemban tugas yang berbeda anggota

tersebut bisa melaksanakan tugas tersebut dengan baik sesuai dengan apa yang

di perintahkan.

Page 117: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

101

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.6 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) dan dengan pernyataan “Anggota

/ Pegawai menyediakan fasilitas kebutuhan operasi keamanan laut”, 41,05%

atau sebanyak 39 responden menjawab sangat setuju, 24,21% atau sebanyak

23 responden menjawab setuju, 22.11% atau sebanyak 21 responden

menjawab tidak setuju, dan 12.63% atau sebanyak 12 responden menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Anggota / Pegawai

menyediakan fasilitas kebutuhan operasi keamanan laut.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

bahwa anggta / pegawai menyediakan fasilitas kebutuhan operasi keamanan

laut. Hal ini menunjukkan setiap program yang akan dilaksanakan, mayoritas

anggota terlibat untuk menyediakan fasilitas kebutuhan operasi keamanan laut.

Diagram 4.6

41.05

24.21

22.11

12.63

PENCAPAIAN TARGET

Penyediaan Fasilitas Operasi

Sangat Efektif Efektif Tidak Efektif Sangat Tidak Efektif

Page 118: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

102

Operasi keamanan laut atau yang biasa disebut patroli keamanan laut

dilaksanakan sesuai jadwal dan dalam keadaan darurat atau mendesak.

Sebagian responden lainnya menjawab tidak setuju akan pernyataan

tersebut karena tidak semua anggota mendapatkan tugas untuk menyediakan

fasilitas kebutuhan operasi keamanan laut, tergantung tugas dan fungsi pada

bagian tersebut.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.7 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Target Operasional dan dengan pernyataan “Anggota / Pegawai

mempunyai target dalam karier”, 21,05% atau sebanyak 20 responden

menjawab sangat setuju, 44.21% atau sebanyak 42 responden menjawab

setuju, 34.74% atau sebanyak 33 responden menjawab tidak setuju, dan tidak

Diagram 4.7

21.05

44.21

34.74

0.00

PENCAPAIAN TARGET

Target dalam Karier

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 119: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

103

ada yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa

Anggota / Pegawai mempunyai target dalam karier.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / pegawai mempunyai target dalam berkarir. Hal ni

ditunjukkan dalam pelaksanaan tugas yang telah diberikan, mengikuti peltihan

untuk meningkatkan skill individu, hingga mengikuti pendidikan dan latihan

untuk kenaikan tingkat dan jabatan. Operasi-operasi yang ditugaskan kepada

anggota dapat membuat karier anggota menjadi naik ketika telah selesai

melaksanakan operasi yang ditugaskan.

Sedangkan sebagian responden menjawab tidak setuju atas pernyataan

tersebut dikarenakan keinginan pribadi untuk membuat target dalam karie

rendah, seperti contohnya enggan melanjutkan kuliah untuk kenakan tingkat

dan jabatan serta hanya ingin bekerja dalam posisi sekarang.

Diagram 4.8

26.32

61.05

12.63

0.00

PENCAPAIAN TARGET

Target dalam Pelaksanaan Operasi

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 120: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

104

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.8 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Target Operasional dan dengan pernyataan “Anggota / Pegawai

mempunyai target dalam melaksanakan operasi keamanan laut”, 26,32% atau

sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju, 61,05% atau sebanyak 58

responden menjawab setuju, 12.63% atau sebanyak 12 responden menjawab

tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan

tersebut bahwa Anggota / Pegawai mempunyai target dalam melaksanakan

operasi keamanan laut.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / pegawai mempunyai target dalam melaksanakan operasi

keamanan laut. Pada pengamatan yang dilakukan peneliti, perasi keamanan

laut merupakan hal prioritas dan penting dlakukan oleh semua anggota d Lanal

Banten. Target dalam operasi keamanan laut ditentukan untuk mengukur dan

mengetahui capaian dalam hal operasi keamanan laut. Hal ini bertujuan u ntuk

memperkokoh kedaulatan negara melalui jalur maritime.

Sedangkan sebagian responden lain menjawab tidak setuju dalam

pernyataan ini dikarenakan tidak mengurusi hal terkait operasi keamanan laut.

Seperti halnya pada glongan ASN / PNS mengurusi dalam hal administrasi

dan komunikasi Lanal Banten sehingga tidak terjun langsung dalam operasi

keamanan laut.

Komandan Pangkalan TNI AL Banten, Letkol Rudi Haryanto, SE.

menyampaikan bahwa didalam setiap operasi keamanan laut atau patrol yang

Page 121: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

105

Lanal banten laksanakan, setiap anggota harus memiliki target didalam

bertugas. Target tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan

Lanal Banten dalam melaksanakan patrol atau operasi keamanan laut.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.9 diatas data kita lihat bahwa dari 95 responden

yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan Pangkalan TNI

AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten, didalam

indikator Target Operasional dan dengan pernyataan “Anggota / Pegawai

mempunyai target dalam melaksanakan kegiatan administrasi dan

perkantoran”, 18,95% atau sebanyak 18 responden menjawab sangat setuju,

73,68% atau sebanyak 70 responden menjawab setuju, 7,37% atau sebanyak 7

responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak

setuju atas pernyataan tersebut bahwa Anggota / Pegawai mempunyai target

dalam melaksanakan kegiatan administrasi dan perkantoran.

Diagram 4.9

18.95

73.68

7.37

0.00

PENCAPAIAN TARGET

Target dalam Pelaksanaan Kegiatan

Administrasi dan Perkantoran

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 122: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

106

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggta / pegawai mempunyai target dalam melaksanakan kegiatan

administrasi dan perkantoran. Dalam melaksanakan tugas harian, anggota

melaksanakan tugas terkait administrasi dan perkantoran sebagaimana

mestinya, target didalam administrasi meliputi kehadiran tepat waktu, disiplin

dalam bertugas, patuh dalam aturan dan etika administrasi lainnya.

Sedangkan sebagian responden lain menjawab tidak setuju dalam

pernyataan ini dikarenakan anggta sudah terbiasa dengan apa yang

dilakukannya setiap hari, tidak ada target yang ingin dicapai dalam hal ini

didalam urusan admnistrasi dan perkantoran

4.3.2.2 Dimensi Kemampuan Adaptasi

Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejarah mana orgmisasi dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan-petubahan yang tetjadi baik dalam

organisasi dan luar organisasi. Kemampuan Adaptasi adalah kemampuan

individu untuk menyesuaikan diri dengan keadaaan lingkungan atau

sekitarnya, atau kemampuasn instansi untuk menyesuaikan instansi tersebut

dari lingkungan luar maupun arus globalisasi yang sedang terjadi. Dalam

kemampuan adaptasi menilai apakah Lanal Banten telah dapat menyesuaikan

diri dengan perubahan lingkungannya atau tidak. Untuk mengetahui dimensi

kemampuan adaptasi memuat 4 indikator yakni, Lingkungan Eksternal,

Lingkungan Internal, Sumber Daya Manusia dan Teknologi yang terdiri atas

11 pernyataan. Berikut diagram dalam dimensi Kemampuan adaptasi :

Page 123: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

107

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.10 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Lingkungan Eksternal dan dengan pernyataan “Hubungan

dan koordinasi yang dilakukan dengan instansi terkait yakni Polair, Bea Cukai

dan instansi lain sudah baik”, 28,42% atau sebanyak 27 responden menjawab

sangat setuju, 71,58% atau sebanyak 68 responden menjawab setuju, dan tidak

ada yang menjawab tidak setuju maupun menjawab sangat tidak setuju atas

pernyataan tersebut bahwa Hubungan dan koordinasi yang dilakukan dengan

instansi terkait yakni Polair, Bea Cukai dan instansi lain sudah baik.

Diagram 4.10

28.42

71.58

0.00 0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Hubungan dan Koodinasi yang Baik Antar

Instansi Terkait

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 124: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

108

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa hubungan dan koordinasi yang dilakukan dengan instansi terkait yakni

Polair, Bea Cukai dan instansi lain sudah baik. Dalam pengamatan yang

peneliti lakukan, terjadi hubungan dan krdinasi yang baik dengan instansi

terkat khususnya dalam hal penanganan operasi keamanan laut atau patroli

keamanan laut yang dilakukan. Dibutuhkan kerja sama antar instansi terkait

untuk melakukan patroli tersebut, mulai dari pengamatan, data kapal yang

melintas, hingga rambu-rambu atau gejala akan adanya tindakan yang

merugikan negara. Lanal Banten bersama Polair, Bea Cukai dan instansi

lainnya selalu bekerja sama dalam menjaga kedaulatan negara Indonesia.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.11 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Lingkungan Eksternal dan dengan pernyataan “Personil

Diagram 4.11

28.42

70.53

1.05 0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Penjabaran Hukum laut dalam Undang -

Undang

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 125: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

109

mengetahui bahwa peraturan pemerintah terkait hukum laut sudah dijabarkan

dalam undang-undang”, 28,42% atau sebanyak 27 responden menjawab sangat

setuju, 70,53% atau sebanyak 67 responden menjawab setuju, 1,05% atau

sebanyak 1 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Personil mengetahui bahwa

peraturan pemerintah terkait hukum laut sudah dijabarkan dalam

undangundang.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa personil mengetahui bahwa peraturan pemerintah terkait hukum laut

sudah dijabarkan dalam undang-undang. Hal ini ditandai oleh kejelasan tata

pelaksanaan tugas yang akan dilakukan, detail terkait dengan hukum yang

diterapkan dalam kawasan Lanal Banten sudah cukup menjelaskan.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.12 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Diagram 4.12

48.42

37.89

11.58

2.11

KEMAMPUAN ADAPTASI

Kepatuhan Lanal Banten Terhadap

Hukum UNCLOS

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 126: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

110

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Lingkungan Eksternal dan dengan pernyataan “Lanal

Banten patuh terhadap hukum UNCLOS yang berlaku diskala Internasional”,

48,42% atau sebanyak 46 responden menjawab sangat setuju, 37,89% atau

sebanyak 36 responden menjawab setuju, 11,58% atau sebanyak 22 responden

menjawab tidak setuju dan 2,11% atau sebanyak 2 responden yang menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Lanal Banten patuh

terhadap hukum UNCLOS yang berlaku diskala Internasional.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

bahwa Lanal Banten patuh terhadap hukum UNCLOS yang berlaku diskala

Internasional. Sebagaimana yang dietahui bahwa hukum maritime yang

berlaku secara internasonal adalah hokum UNCLOS dan semua negara

mengakuinya sebagai dasar hukum maritime untuk membantu mendasari

peraturan pemerintah negera yang akan dijabarkannya. Kepatuhan Lanal

Banten akan hukum UNCLOS yang berlaku adalah dengan menerapkan

ketentuan batas negara sesuai dengan apa yang telah dijabarkan.

Sebagian responden lainnya menjawab tidak setuju dikarenakan masih

ada dampak negatif yang ditimbulkan meskipun tidak sebesar dampak

positifnya. Hal ini diartikan bahwa sebagian responden menganggap Lanal

Banten seharusnya tidak terlalu patuh mengikuti semua aturan yang dapat

merugikan kedaulatan negara Indonesia.

Page 127: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

111

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.13 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Lingkungan Eksternal dan dengan pernyataan “Personil

memahami Hukum UNCLOS, bahwa hukum tersebut tidak memiliki

kelemahan atau kerancuan didalamnya”, 13,68% atau sebanyak 13 responden

menjawab sangat setuju, 70,53% atau sebanyak 67 responden menjawab

setuju, 4,21% atau sebanyak 4 responden menjawab tidak setuju dan 11,58%

atau sebanyak 11 responden menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan

tersebut bahwa Personil memahami Hukum UNCLOS, bahwa hukum tersebut

tidak memiliki kelemahan atau kerancuan didalamnya.

Diagram 4.13

13.68

70.53

4.21 11.58

KEMAMPUAN ADAPTASI

Pemahaman Terhadap Hukum UNCLOS

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 128: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

112

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa Personil memahami Hukum UNCLOS, bahwa hukum tersebut tidak

memiliki kelemahan atau kerancuan didalamnya. Hal ini dikarenakan hukum

UNCLOS memberikan dampak positif yang sangat banyak untuk negara

Indonesia, meliputi kedaulatan negara hingga btatas negara kepulauan

Indonesia

Sebagian responden lainnya menjawab sangat tidak setuju dikarenakan

ada beberapa hal yang rancu didalam hukum UNCLOS yang berlaku, seperti

halnya jalur lintas antar negara maupun jalur lintas internasonal yang berbeda

dan kurang detail. Negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia

memberikan dampak negatif ketka mengklaim pulau – pulau Indonesia terluar

yang berbatasan dengan negara lain.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.14 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Diagram 4.14

24.21

74.74

1.05 0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Kenyamanan dalam Bekerja Sama

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 129: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

113

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Lingkungan Internal dan dengan pernyataan “Anggota /

Pegawai merasa nyaman didalam bekerja sama dengan anggota / pegawai

lain”, 24,21% atau sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju, 74,74%

atau sebanyak 71 responden menjawab setuju, 1,05% atau sebanyak 1

responden menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak

setuju atas pernyataan tersebut bahwa Anggota / Pegawai merasa nyaman

didalam bekerja sama dengan anggota / pegawai lain.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / pegawai merasa nyaman didalam bekerja sama dengan

anggota / pegawai lain. Berdasarkan pada pengamatan yag dilakukan peneliti,

terlihat sekala rasa nyaman yang sesama anggota rasakan ketika melaksanakan

tugas maupun tugas didalam kantor. Rasa nyaman sesama anggota ini muncul

karena rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi.

Diagram 4.15

45.26

43.16

11.58

0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Dukungan Sarana Prasarana untuk

Menjalankan Tupoksi

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 130: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

114

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.15 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Lingkungan Internal dan dengan pernyataan “Anggota /

Pegawai menjalankan tupoksinya didukung oleh sarana prasarana yang

memadai”, 45,26% atau sebanyak 43 responden menjawab sangat setuju,

43,16% atau sebanyak 41 responden menjawab setuju, 11,58% atau sebanyak

11 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat

tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Anggota / Pegawai menjalankan

tupoksinya didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

bahwa anggota / pegawai menjalankan tupoksinya didukung oleh sarana

prasarana yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas fisk

maupun nonfisik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.

Seperti halnya untuk melakukan patroli, Lanal banten mempunyai kapal

angkatan laut yang cukup memadai untuk melakukan operasi laut di sekitaran

utara Provinsi Banten.

Sebagian responden lainnya menjawab tidak setuju dikarenakan

fasilitas yang ada di Lanal Banten belum maksimal sehingga tugas yang

diberikan kurang dapat dilaksanakan secara optimal. Minimnya anggaran

menjad faktor penyebab fasilitas yang ada kurang memadai

Page 131: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

115

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.16 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Sumber Daya Manusia dan dengan pernyataan “Lanal

Banten tidak kekurangan anggota / pegawai”, 16,84% atau sebanyak 16

responden menjawab sangat setuju, 56,84% atau sebanyak 54 responden

menjawab setuju, 25,26% atau sebanyak 24 responden menjawab tidak setuju

dan 1,05% atau sebanyak 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju atas

pernyataan tersebut bahwa Lanal Banten tidak kekurangan anggota / pegawai.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa Lanal Banten tidak kekurangan anggota / pegawai. Hal ini ditunjukkan

dari ketidakadaannya beban tugas yang berlebihan yang diterima

Diagram 4.16

16.84

56.84

25.26

1.05

KEMAMPUAN ADAPTASI

Lanal Banten Tidak Kekurangan Anggota

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 132: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

116

masingmasing anggota. Sampai saat ini anggota dapat bekerja sebagaimana

mestinya, dapat diartika bahwa tugas yang diemban Lanal Banten sudah

sebanding dengan ketersediaan personil atau sumber daya manusia.

Sebagian responden lainnya menjawab tidak setuju dikarenakan

anggota dibagi atau posal – posal yang ada di wilayah Banten. Didaerah posal

– posal tersebut dinila masih dibutuhkan personil untuk terjun langsung ke

masyarakat. Sehingga dibutuhkan personil yang cukup untuk menempati posal

tersebut.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.17 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Sumber Daya Manusia dan dengan pernyataan

“Kemampuan anggota / pegawai sudah mumpuni”, 22,11% atau sebanyak 21

responden menjawab sangat setuju, 77,89% atau sebanyak 74 responden

Diagram 4.17

22.11

77.89

0.00 0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Kemampuan Anggota Sudah Mumpuni

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 133: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

117

menjawab setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju maupun yang

menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Kemampuan

anggota / pegawai sudah mumpuni.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa kemampuan anggota / pegawai sudah mumpuni. Hal ini dapat dilihat

dari pelatihan peningkatan kemampuan yang telah Lanal banten lakukan untuk

meningkatkan kemampuan masing-masing individu. Berdasarkan pengamatan

yang peneliti lakukan, anggota telah ditempatkan di posisi kerja dan beban

tugas yang bisa mereka kuasai, dengan kata lain, pimpinan menempatkan

anggota sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.18 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Sumber Daya Manusia dan dengan pernyataan “Adannya

Diagram 4.18

15.79

75.79

8.42

0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Pelatihan Anggota dalam Pengelolaan

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 134: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

118

pelatihan anggota / pegawai dalam pengelolaan Lanal Banten”, 15,79% atau

sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju, 75,79% atau sebanyak 72

responden menjawab setuju, 8,42% atau sebanyak 8 responden menjawab

tidak setuju tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan

tersebut bahwa Adannya pelatihan anggota / pegawai dalam pengelolaan Lanal

Banten.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa adanya pelatihan anggota / pegawa dalam pengelolaan Lanal Banten.

Hal ini sejalan dengan pengamatan yang dilakukan peneliti melalui berkas

laporan untuk peningkatan kegiatan personil. Setap kenakan tingkat dan

jabatan, anggota / pegawai diberi pelatihan terlebih dahulu, agar mereka tahu

beba tugas yang akan diberikan.

Sebagian responden lain menjawab tidak setuju karena untuk

melaksanakan pelatihan dibutuhkan syarat – syarat untuk kenaikan tngkat dan

jabatan. Untuk hal promosipun tidak bisa asal langsung menunjuk personil,

melaikan menunggu surat dari pusat.

Page 135: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

119

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.19 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Teknologi dan dengan pernyataan “Anggota / Pegawai dapat

mengoperasikan sarana pendukung yang berkaitan dengan teknologi

informasi”, 49,47% atau sebanyak 47 responden menjawab sangat setuju,

46,32% atau sebanyak 44 responden menjawab setuju, 4,21% atau sebanyak 4

responden menjawab tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak

setuju atas pernyataan tersebut bahwa Anggota / Pegawai dapat

mengoperasikan sarana pendukung yang berkaitan dengan teknologi

informasi.

Diagram 4.19

49.47

46.32

4.21 0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Pengoperasian Sarana Pendukung

Berkaitan Teknologi Informasi

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 136: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

120

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

bahwa anggota / pegawai dapat mengoperasikan sarana pendukung yang

berkaitan dengan teknologi informasi. Tak dapat dipungkiri era digitalisasi

sudah masuk kedalam instansi militer sekalipun, hamper disemua bagian

pekerjaan berbasis dengan teknologi. Di Lanal Banten mayoritas anggota

dapat mengoperaskan teknologi yang ditugaskan kepadanya, misalnya

teknologi dalam kapal, teknologi administrasi dan informasi maupun teknolog

lainnya.

Sebagian responden lainnya menjawab tidak setuju dikarenakan

fasilitas atau sarana prasarana yang mendukung teknologi tersebut belum

banyak, sehingga belum semua anggota menggunakan teknolgi tersebut

didalam pelaksanaan tugasnya dalam hal ini berbasis manual, seperti nota

koordinasi dan berkas rahasia.

Diagram 4.20

44.21

52.63

3.16 0.00

KEMAMPUAN ADAPTASI

Pemanfaatan Teknologi

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 137: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

121

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.20 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Teknologi dan dengan pernyataan “Anggota / Pegawai

memanfaatkan teknologi didalam pekerjaannya”, 44,21% atau sebanyak 42

responden menjawab sangat setuju, 52,63% atau sebanyak 50 responden

menjawab setuju, 3,16% atau sebanyak 3 responden menjawab tidak setuju

dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan

tersebut bahwa Anggota / Pegawai memanfaatkan teknologi didalam

pekerjaannya.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / pegawai memanfaatkan teknologi didalam pekerjaannya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dilapangan, mayoritas

anggota sudah benar-benar memanfaatkan teknologi didalam pekerjaannya.

Seperti hal nya dalam administrasi yakni kepala sekretariat menggunakan

computer, printer, scanner dan mesin fax untuk mendukung pekerjaanya.

Sedangkan sebagian responden lain menjawab tidak setuju karena

dibagian tugasnya tidak memerlukan teknologi maupun dalam pekerjaannya

belum ada teknologi yang memadai.

4.3.2.3 Dimensi Kepuasan Kerja

Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang

mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan kinerja

organisasi. Yang menjadi fokus elemen ini adalah antara pekerjaan dan

Page 138: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

122

kesesuaian imbalan atau sistem intensif Yang diberlakukan bagi anggota

organisasi yang berprestasi dan telah melakukan pekerjaan melebihi beban

kerja yang ada. Kepuasan Kerja adalah dimensi yang mengedepankan individu

untuk berlaku atau bertingkah sesuai apa yang ia inginkan atau harapkan,

kepuasan individu dalam bekerja menjadi salah satu penilaian dalam menilai

apakah instansi tersebut memberikan apa yang diharapkan oleh individu yang

bekerja. Untuk mengetahui dimensi kepuasan kerja memuat 3 indikator yakni,

Reward and Punishment, Kesesuaian Kemampuan Kerja dan Terpenuhinya

Sarana Pendukung yang terdiri atas 9 pernyataan. Berikut diagram dalam

dimensi Kepuasan Kerja :

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.21 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Reward and Punishment dan dengan pernyataan “Adanya

Diagram 4.21

60.00

40.00

0.00 0.00

KEPUASAN KERJA

Adanya Pemberian Reward

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 139: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

123

reward yang diberikan berupa tunjangan dalam pencapaian kinerja yang baik”,

60% atau sebanyak 57 responden menjawab sangat setuju, 40% atau sebanyak

38 responden menjawab setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

maupun responden yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan

tersebut bahwa Adanya reward yang diberikan berupa tunjangan dalam

pencapaian kinerja yang baik.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

bahwa adanya reward yang diberikan berupa tunjangan dalam pencapaian

kinerja yang baik. Dewasa ini pemberian reward sudah marak dilakukan

nstansi pemerintahan begitupun dengan Lanal banten. Reward yang diberikan

dengan atas izin pimpinan harus sesuai dengan pencapaian kinerja yang

dilakukan oleh anggota. Seperti halnya dalam operasi keamanan laut, tim

patroli berhasil menangkap target yang sudah direncanakan, dengan begtu

reward akan diberika karena target dalam kinerja sudah tercapai.

Diagram 4.22

52.63 42.11

5.26

0.00

KEPUASAN KERJA

Adanya Pemberian Punishment

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 140: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

124

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.22 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Reward and Punishment dan dengan pernyataan “Adanya

punishment atau hukuman moral bagi anggota / pegawai yang melalaikan

tugasnya”, 52,63% atau sebanyak 50 responden menjawab sangat setuju,

42,11% atau sebanyak 40 responden menjawab setuju, 5,26% atau sebanyak 5

responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Adanya punishment atau

hukuman moral bagi anggota / pegawai yang melalaikan tugasnya.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

bahwa adanya punishment atau hukuman moral bagi anggota / pegawai yang

melalaikan tugasnya. Mayoritas menjawab sangat setuju karena punishment

atau hukuman moral harus diberikan ketika anggota melalaikan tugasnya, hal

ini untuk memberikan efek jera agar seluruh anggota disiplin dan

melaksanakan tugas sebagaimana yang di perintahkan.

Sedangkan sebagian responden lainnya menjwaab tidak setuju atas

pernyataan tersebut karena akan menimbulkan efek sosial yang tidak

menyenangkan hingga hilangnya rasa segan pada pimpinan.

Page 141: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

125

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.23 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Kesesuaian Kemampuan Kerja dan dengan pernyataan

“Menempatkan orang yang tepat pada bidang yang tepat”, 62,11% atau

sebanyak 59 responden menjawab sangat setuju, 37,89% atau sebanyak 36

responden menjawab setuju, dan tidak ada responden yang menjawab tidak

Diagram 4.23

62.11

37.89

0.00 0.00

KEPUASAN KERJA

Penempatan Orang pada Bidang yang

Tempat

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 142: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

126

setuju maupun menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa

Menempatkan orang yang tepat pada bidang yang tepat.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

bahwa Lanal Banten menempatkan orang yang tepat pada bidang yang tepat.

Hal ini sejalan dengan pengamatan yang dilakukan peneliti, dimana anggota

mengetahui secara mendalam tugas atas posisi kerja yang mereka emban,

sehingga anggota menjadi ahli dan mumpuni dalam posisi tersebut.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.24 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Kesesuaian Kemampuan Kerja dan dengan pernyataan

“Tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki”, 56,84% atau

sebanyak 54 responden yang menjawab sangat setuju, 43,16% atau sebanyak

41 responden menjawab setuju, dan tidak ada responden yang menjawab tidak

Diagram 4.24

56.84

43.16

0.00 0.00

KEPUASAN KERJA

Kesesuaian Tugas Dengan Kemampuan

yang Dimiliki

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 143: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

127

setuju maupun yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut

bahwa Tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

atas pernyataan diatas baha tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki. Pimpinan dalam hal ini Komandan Pangkalan TNI Angkatan

Laut sangat mengetahui kemampuan tiap anggotanya, sehingga beliau

memberikan tugas atau membrikan posisi yang sesuai dengan kemampuan dan

riayat pendidikan tiap anggotanya. Hal ini membuat kinerja anggota menjadi

optimal hingga mencapai tujuan yang fektif dan efisien dalam pengelolaan

Lanal Banten.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.25 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Kesesuaian Kemampuan Kerja dan dengan pernyataan

Diagram 4.25

57.89

41.05

1.05 0.00

KEPUASAN KERJA

Pengelolaan Patroli Dilakukan Pegawai

Berkompeten

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 144: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

128

“Pengelolaan dalam patroli keamanan laut dilakukan oleh anggota / pegawai

berkompeten”, 57,89% atau sebanyak 55 responden menjawab sangat setuju,

41,05% atau sebanyak 39 responden menjawab setuju, 1,05% atau sebanyak 1

responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Pengelolaan dalam patroli

keamanan laut dilakukan oleh anggota / pegawai berkompeten.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah sangat setuju

atas pernyataan diatas bahwa pengelolaan dalam patroli keamanan laut

dilakukan oleh anggota / pegawai yang berkompeten. Hal ini dikarenakan

petugas yang diberi tugas untuk operasi laut atau patroli harus memiliki bekal

dalam perkapalan yang baik. Memiliki sikap yang cepat tanggap, disiplin

dalam perintah dan inisiatif yang tinggi. Sehingga harus anggota yang sudah

mumpuni atau berkompeten yang dapat melaksanakan tugas untuk patroli laut.

Anggota yang akan berpatroli pun harus mengerti situasi dan kondisi laut

termasuk iklim, cuaca dan kondisi geografis suatu wilayah, tidak bisa hanya

dengan modal nekat akan tetapi memiliki kecerdasan dan inting yang baik.

Komandan Pangkalan TNI AL Banten, Letkol Rudi Haryanto, SE.

mengatakan bahwa tugas dalam hal pengelolaan patrol keamanan laut adalah

tugas priritas yang harus dilakukan oleh orang yang mumpuni, dalam artian

setiap melaksanakan tugas dalam pengelolaan patrol haruslah berkompeten

karena menyangkut target yang akan dicapai serta mempertahankan

kedaulatan negara. Kompetensi yang dimiliki disesuaikan dengan kebutuhan

dilapangan.

Page 145: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

129

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.26 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Terpenuhinya Sarana Pendukung dan dengan pernyataan

“Pada pos-pos penjagaan sudah diberikan fasilitas kapal untuk mendukung

patroli laut”, 28,42% atau sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju,

43,16% atau sebanyak 41 responden menjawab setuju, 28,42% atau sebanyak

27 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Pada pos-pos penjagaan

sudah diberikan fasilitas kapal untuk mendukung patroli laut.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju atas

pernyataan tersebut bahwa pada pos-pos penjagaan sudah diberikan fasilitas

Diagram 4.26

28.42

43.16

28.42

0.00

KEPUASAN KERJA

Pemberian Fasilitas pada Pos Penjagaan

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 146: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

130

kapal untuk mendukung patroli laut. Tersedianya kapal angkatan laut yang

dipergunakan untuk patroli dianggap cukup untuk memantau dan melakukan

operasi diwilayah perairan Banten.

Sedangkan sebagian responden lain menjaan tidak setuju karena Lanal

Banten kekurangan kapal untuk melakukan operasi, terlbih untuk wilayah

selatan yang kondisi geografisnya tidak dapat dijangkau dengan kapal biasa.

Hal ini dapat berakibat buruk pada kedaulatan negara ketika terjadi ancaman

dan Lanal tidak mempunyai fasilitas sendiri yang cukup. Kapal yang

digunakan cukup untuk berpatroli dengan kondisi laut yang tenang, akan tetapi

tidak semua wilayah perairan Banten berada pada kondisi laut yang tenang.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.27 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Terpenuhinya Sarana Pendukung dan dengan pernyataan

Di agram 4.27

12.63

46.32

41.05

0.00

KEPUASAN KERJA

Fasilitas pada Pos Penjagaan Sudah

Memadai

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 147: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

131

“Fasilitas dalam pos-pos penjagaan sudah memadai untuk mendukung patroli

laut”, 12,63% atau sebanyak 12 responden menjawab sangat setuju, 46,32%

atau sebanyak 44 responden menjawab setuju, 41,05% atau sebanyak 39

responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Fasilitas dalam pos-pos

penjagaan sudah memadai untuk mendukung patroli laut.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju atas

pernyataan tersebut bahwa fasilitas dalam pos-pos penjagaan sudah memadai

untuk mendukung patroli laut. Fasilitas seperti alat tulis kantor, komputer dan

fasilitas fisik perkantoran pada umumnya.

Sebagian responden lainnya menjawab tidak setuju dikarenakan

fasilitas yang harusnya ada untuk melakukan operasi keamanan laut belum

memadai. Seperti halnya kapal angkatan laut, radio, radar pengintai (ada 1 di 1

posal) dan fasilitas lainnya yang mendukung operasi keamanan laut.

Diagram 4.28

8.42

33.68

54.74

3.16

KEPUASAN KERJA

Fasilitas Kapal Sudah Memadai

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 148: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

132

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.28 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Terpenuhinya Sarana Pendukung dan dengan pernyataan

“Fasilitas kapal sudah memadai untuk mendukung patroli laut”, 8,42% atau

sebanyak 8 responden menjawab sangat setuju, 33,68% atau sebanyak 32

responden menjawab setuju, 54,74% atau sebanyak 52 responden menjawab

tidak setuju, 3,16% atau sebanyak 3 responden sangat tidak setuju atas

pernyataan tersebut bahwa Fasilitas kapal sudah memadai untuk mendukung

patroli laut.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah tidak setuju

bahwa fasilitas kapal sudah memadai untuk mendukung patroli laut. Hal ini

dapat dilihat pada ketersediaan fasilitas pendukung kapal seperti halnya Lanal

Bantn belum memiliki dermaga sendiri, belum memiliki tempat penyimpanan

bahan bakar kapal sendiri, dan belum memiliki fasilitas perbaikan kapal.

Segala keperluan yang diperuntukkan untuk kapal angkatan laut didukung oleh

perusahaan swasta dan BUMN di sekitar kawasan Lanal Banten.

Sebagian responden lainnya menjawab setuju atas pernyataan tersebut

karena dalam setiap operasi atau patroli keamanan laut dapet berjalan dengan

baik dan beberapa target operasi berhasil dicapai.

Page 149: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

133

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.29 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Terpenuhinya Sarana Pendukung dan dengan pernyataan

“Jumlah kapal sudah mencukupi untuk mendukung patroli laut”, 5,26% atau

sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju, 25,26% atau sebanyak 24

responden menjawab setuju, 63,16% atau sebanyak 60 responden menjawab

tidak setuju dan 6,32% atau sebanyak 5 responden yang menjawab sangat

tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Jumlah kapal sudah mencukupi

untuk mendukung patroli laut.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah tidak setuju

baha jumlah kapal sudah mencukupi untuk mendukung patroli laut. Hal ini

Diagram 4.29

5.26 25.26

63.16

6.32

KEPUASAN KERJA

Jumlah Kapal Sudah Mencukupi

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 150: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

134

sejalan dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, yakni jumlah kapal

yang tersedia belum cukup untuk seluruh posal – posal yang ada di wilayah

Lanal Banten. Dan tidak semua kapal yang dimiliki Lanal banten dapat

beroperasi sebagaimana mestinya, dikarenakan perbaikan dan penghapusan

atas asset kapal angkatan laut.

Sedangkan sebagian lainnya menjawab setuju karena dengan kapal –

kapal yang ada, Lanal Banten tetap dapat melakukan operasi dan patroli.

Jadwal patroli yang sudah direncanakan pun berjalan sesuai dengan yang

diagendakan.

4.3.2.4 Dimensi Tanggung Jawab

Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembannya sesuai

dengan ketentuan yang telah dibuă sebelumnya. Dan bisa menghadapi serta

menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaannya. Tanggung jawab

adalah perilaku menjaga kepercayaan dan menjalankan tugas serta kewajiban

dengan sebaik-baiknya dengan menjaga integritas pribadi dan instansi. Untuk

mengetahui dimensi tanggung jawab memuat 3 indikator yakni, Pemeliharaan,

Pengawasan dan Laporan Pertanggungjawaban serta terdiri atas 6 pernyataan.

Berikut diagram dari dimensi Tanggung Jawab :

Page 151: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

135

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.30 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Pemeliharaan dan dengan pernyataan “Anggota / Pegawai

melakukan pengecekan fasilitas Lanal termasuk kapal secara berkala”, 36,17%

atau sebanyak 34 responden menjawab sangat setuju, 58,51% atau sebanyak

56 responden menjawab setuju, 5,32% atau sebanyak 5 responden menjawab

dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan

tersebut bahwa Anggota / Pegawai melakukan pengecekan fasilitas Lanal

termasuk kapal secara berkala.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / Pegawai melakukan pengecekan fasilitas Lanal termasuk

Diagram 4.30

36.17

58.51

5.32

0.00

TANGGUNG JAWAB

Pengecekan Fasilitas Lanal Secara Berkala

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 152: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

136

kapal secara berkala. Pengecekan berkala perlu dilakukan untuk mengetahui

kondisi terkini kapal yang telah atau akan digunakan untuk kegiatan operasi

atau patroli keamanan laut. Pengecekan secara berkala yang dimaksud adalah

dengan pengecekan sebelum jadwal patroli dan setelah patroli, dengan begitu

anggota dapat mengetahui kondisi terkini kapal dan apa langkah yang akan

diambil slanjutnya jika ada perbaikan maupun penggantian suku cadang kapal.

Sedangkan sebagian responden lainnya menjawab tidak setuju karena

tidak semua anggota terlibat dalam pengecekan secara berkala maupun dalam

penyusunan agenda pengecekan.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.31 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Pemeliharaan dan dengan pernyataan “Anggota / Pegawai

ikut terlibat dalam pemeliharaan fasilitas”, 31.58% atau sebanyak 30

Diagram 4.31

31.58

63.16

5.26

0.00

TANGGUNG JAWAB

Keterlibatan Pegawai dalam Pemeliharaan

Fasilitas

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 153: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

137

responden menjawab sangat setuju, 63,16% atau sebanyak 60 responden

menjawab setuju, 5,26% atau sebanyak 5 responden menjawab tidak setuju

dan tidak ada menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa

Anggota / Pegawai ikut terlibat dalam pemeliharaan fasilitas.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa anggota / pegawai ikut terlibat dalam pemeliharaan fasilitas. Anggota

berkewajiban untuk ikut terlibat didalam pemeliharaan fasilitas, termasuk

fasilitas perkantoran maupun fasilitas untuk operasi keamanan laut. Hal ini

dikarenakan semua fasilitas yang digunakan adalah milik bersama, sudah

menjadi kewajiban untuk memeliharanya agar dapat awet dan dapat di

pergunakan dalam waktu yang lama.

Sedangkan sebagian responden menjawab tidak setuju karena bukan

merupakan tugas wajibnya untuk pemeliharaan fasilitas. Ada bagian atau tugas

dari anggota lainnya yang spesifik untuk mengurus masalah pmeliharaan

fasilitas di Lanal Banten.

Page 154: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

138

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.32 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Pengawasan dan dengan pernyataan “Adanya evaluasi

kinerja anggota / pegawai”, 38,95% atau sebanyak 37 responden menjawab

sangat setuju, 57,89% atau sebanyak 55 responden menjawab setuju, 3,16%

atau sebanyak 3 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden

yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Adanya

evaluasi kinerja anggota / pegawai.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa adanya evaluasi kinerja anggota / pegawai di Lanal Banten. Evaluasi

kinerja anggota bertujuan untuk mengulas apa yang telah dilakukan dan

dicapai terkait dengan tugas yang diberikan. Evaluasi dapat dipergunakan

Diagram 4.32

38.95

57.89

3.16 0.00

TANGGUNG JAWAB

Adanya Evaluasi Kinerja Pegawai

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 155: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

139

untuk intropeksi tiap individu agar selalu melakukan yang terbaik dan

mencapai target dalam pelaksanaan tugasnya setiap hari. Selain itu, evaluasi

dibutuhkan oleh pimpinan untuk menilai tiap anggotanya berdasarkan kinerja

dan tugas yang telah dilaksanakan.

Sedangkan beberapa responden lainnya menjawab tidak setuju karena

evaluasi tidak selalu berjalan sesuai apa yang diinginkan. Pemikiran tiap

individu terhadap evaluasi itu berbeda, beberapa individu tidak membutuhkan

evaluasi karna pekerjaan dan tugasnya berada pada level yang sama tidak ada

kemajuan. Dengan kata lain dengan ada atau tidaknya evaluasi tidak

berpengaruh kepada beberapa anggota tersebut.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.33 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Pengawasan dan dengan pernyataan “Adanya monitoring /

Diagram 4.33

38.95

60.00

1.05 0.00

TANGGUNG JAWAB

Adanya Monitoring Pegawai

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 156: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

140

pengawasan kinerja anggota / pegawai”, 38,95% atau sebanyak 37 responden

menjawab sangat setuju, 60% atau sebanyak 57 responden menjawab setuju,

1,05% atau sebanyak 1 responden menjawab tidak setuju dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa

Adanya monitoring / pengawasan kinerja anggota / pegawai.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa adanya monitoring / pengawasan kinerja anggota / pegawai dibutuhkan

oleh setiap anggota. Monitoring dilakukan untuk meninjau sejauhmana

pekerjaan atau tugas yang telah anggota lakukan. Monitoring dapat berguna

untuk mengecek proses yang dilakukan olh masing-masing anggota.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Berdasarkan diagram 4.34 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Laporan Pertanggungjawaban dan dengan pernyataan

Diagram 4.34

24.21

75.79

0.00 0.00

TANGGUNG JAWAB

Pelaporan LPJ Selalu Tepat Waktu

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 157: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

141

“Pelaporan LPJ selalu tepat waktu”, 24,21% atau sebanyak 23 responden

menjawab sangat setuju, 75,79% atau sebanyak 72 responden menjawab

setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju maupun yang menjawab

sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa Pelaporan LPJ selalu tepat

waktu.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa pelaporan LPJ selalu tepat waktu. Hal ini sejalan dengan apa yang

peneliti temukan dilapangan. Penyusunan LPJ dilakukan pada tiap unit kerja

dan kemudian disatukan lalu di lakukan pengecekan ulang oleh pimpinan

dalam hal ini Komandan Lanal Banten. Kemudia dalam jangka aktu yang

diberikan Lanal Banten mengirimkan LPJ ke pusat untuk dilakukan tinjauan

lapangan yakni tim audit pusat mengunjungi Lanal Banten untuk tinjauan LPJ

tahunan.

Sumber : peneliti, 2018 (dalam persen)

Diagram 4.35

17.89

82.11

0.00 0.00

TANGGUNG JAWAB

Perencanaan Program Sesuai Dengan

Realisasi

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Page 158: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

142

Berdasarkan diagram 4.35 diatas data kita lihat bahwa dari 95

responden yang mengisi kuisioner terkait dengan Efektifitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten,

didalam indikator Laporan Pertanggungjawaban dan dengan pernyataan

“Perencanaan program sesuai dengan realisasi”, 17,89% atau sebanyak 17

responden menjawab sangat setuju, 82,11% atau sebanyak 78 responden

menjawab setuju, dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju

maupun yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut bahwa

Perencanaan program sesuai dengan realisasi.

Jawaban terbanyak responden dalam pernyataan ini adalah setuju

bahwa perencanaan program sesuai dengan realisasi. Pada saat melakukan

perencanaan, diperlukan alternatif program beserta tingkat resikonya. Hal ini

yang membuat setiap program yang direncanakan ssuai dengan realisasinya

dilapangan. Setiap perencanaan dipikirkan secara matang dan terukur agar

target capaian program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.

Komandan Pangkalan TNI AL Banten, Letkol Rudi Haryanto, SE.

mengatakan bahwa dalam setiap program yang akan dilaksanakan harus

melalui perencanaan yang matang dan optimal. Resiko yang akan diambil pun

harus dipertimbangkan agar program kerja yang akan dilaksanakan berjalan

dengan sesuai. Sehingga realisasi yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah

direncanakan bersama secara matang

Page 159: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

143

4.2 Interprestasi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, hal yang paling penting dan diutamakan adalah

menjawab rumusan masalah yang telah peneliti buat pada awal penelitian ini

Interpretasi dalam penelitian yang berjudul “Efektivitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten” memiliki hal

yang sangat utama yaitu, menjawab rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti

pada awal penelitian adalah “Bagaimana Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL

(Lanal) Dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten ?”

Kemudian untuk menjawab rumusan masalah tersebut terkait dengan

Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Dalam Menjaga Wilayah Perairan

Banten, kita dapat melihatnya pada hasil perhitungan dengan metode atau teknik t-test

pada satu sampel, berdasarkan penghitungan yang dilakukan ada uji hipotesis satu

variable didapatkan hasil bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Yang dapat diartikan

bahwa Ha diterima karena mencapai 70 persen. Sehingga interprestasi yang tepat

untuk menjawab rumusan masalah peneliti yakni “Bagaimana Efektivitas Pengelolaan

Pangkalan TNI AL (Lanal) Dalam Menjaga Wilayah Perairan Banten ?” adalah sudah

bernilai efektif.

Disebutkan bernilai efektif selain dari penghitungan yang sudah peneliti

lakukan, adalah dengan hasil wawancara kepada pihak terkait. Pengelolaan pangkalan

TNI AL (Lanal) dalam menjaga wilayah perairan Banten sudah dinilai efektif karena

dari segi perencanaan program kerja, sumber daya manusia, fasilitas yang mendukung

tugas pokok dan fungsi Lanal dan hal yang lainnya yang menjadi bahan acuan untuk

kuisioner peneliti. Hal yang lain didasarkan pada pertanyaan yang diajukan peneliti

Page 160: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

144

dalam kuisioner yang diberikan kepada resonden. Dalam kuisioner tersebut, hampir

semua dari hasil pernyataan bernilai efektif.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Dalam Menjaga Wilayah

Perairan Banten menghasilkan perhitungan yang variatif. Dilihat dari teori Efektivitas

yang dikemukakan oleh Tangkilisan, terdapat 4 dimensi untuk mengukur efektivitas

sebuah program. 4 dimensi tersebut berguna untuk mengukur seberapa tinggi

efektivitas suatu program atau instansi berikut pengelolaannya, 4 dimensi tersebut di

antaranya yaitu ; Pencapaian Target, Kemampuan Adaptasi, Kepuasan Kerja, dan

Tanggung Jawab

Diagram 4.36

1. Pencapaian Target

Maksud dari pencapaian target disini diartikan sejauh mana target dapat

ditetapkan organisasi, dapat terealisasikan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari

sejauh mana pelaksanaan tujuan organisasi dalam mencapai target sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian target adalah upaya yang dilakukan individu

atau instansi untuk mencaai tujuan tertentu yang telah dibuat dan disepakati bersama.

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00

NOMOR 1

NOMOR 2

NOMOR 3

NOMOR 4

NOMOR 5

NOMOR 6

NOMOR 7

NOMOR 8

NOMOR 9

3.66 3.33

2.97 3.29

2.94 2.86 3.14 3.12 3.28

DIMENSI PENCAPAIAN TARGET

Page 161: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

145

Dalam hal ini pencapaian target berguna untuk menilai apakah instansi Lanal Banten

sudah mencapai target yang diinginkan bersama atau tidak. Untuk mengetahui

dimensi pencapaian target terdapat dua indikator yakni . indikator Tupoksi (Tugas

Pokok dan Fungsi) dan indikator Target Operasional, yang terdiri atas 8 pernyataan.

Berdasarkan data diagram 4.36 diatas, dapat kita lihat bahwa didalam dimensi

pencapaian target terdapat 8 pernyataan. Pernyataan pertama bernilai paling tinggi

yakni 3.66 dari skor 1 – 4, pernyataan tersebut yakni “Anggota / Pegawai mengetahui

tugas pokok dan fungsinya masing-masing”. Dari penyataan tersebut dapat diartikan

bahwa seluruh anggota atau pegawai sudah mengetahui tupoksinya masing-masing,

hal ini menjadi dasar dalam melaksanakan tugas dan program yang diemban, agar

anggota dapat melaksanakan tugas yang diemban secara optimal dan mencapai target

yang diinginkan. Pernyataan terkait tupoksi inilah yang menjadi factor tercapainya

dimensi pencapaian target tersebut. Sedangkan pernyataan nomor 6 bernilai paling

rendah yakni 2.86 dengan pernyataan “Anggota / Pegawai mempunyai target dalam

karier” yang dapat diartikan bahwa target didalam karier anggota / pegawai sudah

ditetapkan berdasarkan tahun dan kepangkatan, hal ini menyebabkan anggota /

pegawai menganggap target dalam karier tidak terlalu penting.

Dari hasil pengolahan data yang dalam dimensi penelitian ini memuat 2

indikator yang disebutkan diatas didapatkan hasil perhitungan seperti berikut; Hasil

tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator kemampuan adalah 4 x 95 x 8 = 3.040

(4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Likert, 95 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 8 =

jumlah pernyataan yang ada pada indikator kemampuan). Setelah menemukan skor

ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar

2.404 : 3.040 = 0,790 x 100 = 79 %. Hal ini dapat diartikan bahwa pengelolaan

Page 162: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

146

pangkalan TNI AL (AL) Banten dalam menjaga perairan Banten terkait dengan target

operasional dan tupoksi yang diberikan sudah memenuhi target yang dirncanakan

sehingga dapat dikatakan tepat dan efektif karena di atas 70%.

Diagram 4.37

2. Kemampuan Adaptasi

Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejarah mana orgnisasi dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan-petubahan yang tetjadi baik dalam organisasi

dan luar organisasi. Kemampuan Adaptasi adalah kemampuan individu untuk

menyesuaikan diri dengan keadaaan lingkungan atau sekitarnya, atau kemampuan

instansi untuk menyesuaikan instansi tersebut dari lingkungan luar maupun arus

globalisasi yang sedang terjadi. Dalam kemampuan adaptasi menilai apakah Lanal

Banten telah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya atau tidak.

Untuk mengetahui dimensi kemampuan adaptasi memuat 4 indikator yakni,

Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, Sumber Daya Manusia dan Teknologi

dan terdiri atas 11 pernyataan.

Berdasarkan data diagram 4.37 diatas, dapat kita lihat bahwa didalam dimensi

kemampuan adaptasi terdapat 11 pernyataan. Pernyataan nomor 18 bernilai paling

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

NOMOR 9

NOMOR 10

NOMOR 11

NOMOR 12

NOMOR 13

NOMOR 14

NOMOR 15

NOMOR 16

NOMOR 17

NOMOR 18

NOMOR 19

3.28 3.27 3.33 2.86

3.23 3.34 2.89

3.22 3.07 3.45 3.41

DIMENSI KEMAMPUAN ADAPTASI

Page 163: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

147

tinggi yakni 3.45 dari skor 1 – 4, pernyataan tersebut yakni “Anggota / Pegawai dapat

mengoperasikan sarana pendukung yang berkaitan dengan teknologi informasi”. Dari

penyataan tersebut dapat diartikan bahwa sebagian besar anggota atau pegawai sudah

dapat mengoperasikan sarana pendukung yang ada, hal ini bernilai positif karena

sebagian besar anggota setuju bahwa memiliki kompetensi dalam mengoperasikan

sarana pendukung yang berkaitan dengan teknologi informasi. Pernyataan terkait

kemampuan mengoperasikan sarana pendukung inilah yang menjadi factor

tercapainya dimensi kemampuan adaptasi tersebut. Sedangkan pernyataan nomor 12

bernilai paling rendah yakni 2.86 dengan pernyataan “Personil memahami Hukum

UNCLOS, bahwa hukum tersebut tidak memiliki kelemahan atau kerancuan

didalamnya” yang dapat diartikan bahwa sebagian besar personil tidak setuju jika

hukum UNCLOS tidak memiliki kelemahan, sebaliknya anggota sebagian besar

setuju bahwa hukum UNCLOS memiliki kelemahan dan kerancuan didalamnya.

Dari hasil pengolahan data yang dalam dimensi penelitian ini memuat 4

indikator yang disebutkan diatas didapatkan hasil perhitungan seperti berikut; Hasil

tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator kemampuan adalah 4 x 95 x 11 =

4.180 (4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria

skor berdasarkan pada skala Likert, 95 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 19

= jumlah pernyataan yang ada pada indikator kemampuan). Setelah menemukan skor

ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar

4.032 : 4.180 = 0.964 x 100 = 96.4 %. Hal ini dapat diartikan bahwa pengelolaan

pangkalan TNI AL (AL) Banten dalam menjaga perairan Banten terkait dengan

keempat indikator diatas telah memenuhi capaian yang diinginkan sehingga dapat

dikatakan tepat dan efektif karena di atas 70%.

Page 164: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

148

Diagram 4.38

3. Kepuasan Kerja

Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang mampu

memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan kinerja organisasi. Yang

menjadi fokus elemen ini adalah antara pekerjaan dan kesesuaian imbalan atau sistem

intensif Yang diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi dan telah

melakukan pekerjaan melebihi beban kerja yang ada. Kepuasan Kerja adalah dimensi

yang mengedepankan individu untuk berlaku atau bertingkah sesuai apa yang ia

inginkan atau harapkan, kepuasan individu dalam bekerja menjadi salah satu penilaian

dalam menilai apakah instansi tersebut memberikan apa yang diharapkan oleh

individu yang bekerja. Untuk mengetahui dimensi kepuasan kerja memuat 3 indikator

yakni, Reward and Punishment, Kesesuaian Kemampuan Kerja dan Terpenuhinya

Sarana Pendukung serta terdiri atas 9 pernyataan.

Berdasarkan data diagram 4.38 diatas, dapat kita lihat bahwa didalam dimensi

kepuasan kerja terdapat 9 pernyataan. Pernyataan nomor 22 bernilai paling tinggi

yakni 3.62 dari skor 1 – 4, pernyataan tersebut yakni “Menempatkan orang yang tepat

pada bidang yang tepat”. Dari penyataan tersebut dapat diartikan bahwa Lanal Banten

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

NOMOR 20

NOMOR 21

NOMOR 22

NOMOR 23

NOMOR 24

NOMOR 25

NOMOR 26

NOMOR 27

NOMOR 28

3.60 3.47 3.62 3.57 3.57

3.00 2.72

2.47 2.29

DIMENSI KEPUASAN KERJA

Page 165: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

149

sudah menempatkan anggota yang tepat pada bidang yang tepat, hal ini termasuk

menempatkan anggota sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki pada

masingmasing bidang yang telah ditugaskan. Pernyataan terkait menempatkan orang

yang tepat pada bidang yang tepat inilah yang menjadi factor tercapainya dimensi

kepuasan kerja tersebut. Sedangkan pernyataan nomor 28 bernilai paling rendah yakni

2.29 dengan pernyataan “Jumlah kapal sudah mencukupi untuk mendukung patroli

laut” yang dapat diartikan bahwa jumlah kapal yang ada di Lanal Banten memang

belum mencukupi kebutuhan Lanal Banten dalam melakukan operasi keamanan laut.

Dari hasil pengolahan data yang dalam dimensi penelitian ini memuat 3

indikator yang disebutkan diatas didapatkan hasil perhitungan seperti berikut; Hasil

tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator kemampuan adalah 4 x 95 x 9 = 3.420

(4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Likert, 95 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 7 =

jumlah pernyataan yang ada pada indikator kemampuan). Setelah menemukan skor

ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar

2.690 : 3.420 = 0.786 x 100 = 78.6 %. Hal ini dapat diartikan bahwa pengelolaan

pangkalan TNI AL (AL) Banten dalam menjaga perairan Banten terkait 3 indikator

diatas telah memenuhi capaian yang diinginkan sehingga dapat dikatakan tepat dan

efektif karena di atas 70%.

Page 166: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

150

Diagram 4.39

4. Tanggung Jawab

Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembannya sesuai dengan

ketentuan yang telah dibuă sebelumnya. Dan bisa menghadapi serta menyelesaikan

masalah yang terjadi dengan pekerjaannya. Tanggung jawab adalah perilaku menjaga

kepercayaan dan menjalankan tugas serta kewajiban dengan sebaik-baiknya dengan

menjaga integritas pribadi dan instansi. Untuk mengetahui dimensi tanggung jawab

memuat 3 indikator yakni, Pemeliharaan, Pengawasan dan Laporan

Pertanggungjawaban serta terdiri atas 6 pernyataan.

Berdasarkan data diagram 4.39 diatas, dapat kita lihat bahwa didalam dimensi

tanggung jawab terdapat 6 pernyataan. Pernyataan nomor 32 bernilai paling tinggi

yakni 3.38 dari skor 1 – 4, pernyataan tersebut yakni “Adanya monitoring /

pengawasan kinerja anggota / pegawai”. Dari penyataan tersebut dapat diartikan

bahwa Lanal Banten sudah melakukan monitoring dan pengawasan kerja yang

berguna untuk mengecek dan meninjau keadaan anggota dan serta meninjau tugas

yang telah diamanahkan apakah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban..

3.00

3.10

3.20

3.30

3.40

NOMOR 29 NOMOR 30 NOMOR 31 NOMOR 32 NOMOR 33 NOMOR 34

3.31 3.26

3.36 3.38

3.24 3.18

DIMENSI TANGGUNG JAWAB

Page 167: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

151

Pernyataan terkait menempatkan orang yang tepat pada bidang yang tepat inilah yang

menjadi factor tercapainya dimensi tanggung jawab tersebut. Sedangkan pernyataan

nomor 34 bernilai paling rendah yakni 3.18 dengan pernyataan “Perencanaan program

sesuai dengan realisasi” yang dapat diartikan bahwa program atau kegiatan bersifat

dinamis yakni dapat tergantung pada komando yang pimpinan ambil terkait dengan

program tersebut.

Dari hasil pengolahan data yang dalam dimensi penelitian ini memuat 3

indikator yang disebutkan diatas didapatkan hasil perhitungan seperti berikut; Hasil

tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator kemampuan adalah 4 x 95 x 6 = 2.280

(4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor

berdasarkan pada skala Likert, 95 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 6 =

jumlah pernyataan yang ada pada indikator kemampuan). Setelah menemukan skor

ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden yaitu sebesar

1.871 : 2.280 = 0.820 x 100 = 82 %. Hal ini dapat diartikan bahwa pengelolaan

pangkalan TNI AL (AL) Banten dalam menjaga perairan Banten terkait ketiga

indikator diatas telah memenuhi capaian yang diinginkan sehingga dapat dikatakan

tepat dan efektif karena di atas 70%. Berikut tabel kesimpulan dari tingkat

keefektivan pada penelitian ini :

Tabel 4.6 Tingkat Keefektivan

No Dimensi Tingkat Keefektivan

1. Pencapaian Target 79%

2. Kemampuan Adaptasi 96.4%.

3. Kepuasan Kerja 76.8%

4. Tanggung Jawab 82%

Sumber : diolah peneliti (2018)

Page 168: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terkait

dengan Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam

Menjaga Wilayah Perairan Banten, peneliti mengambil kesimulan yakni

berkenaan dengan rumusan masalah terkait “Bagaimana Efektivitas

Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) dalam Menjaga Wilayah Banten ?”

bahwa pengelolaan yang telah dilakukan oleh Lanal Banten sejauh ini

berdasarkan hasil penghitungan ada penelitian ini berjalan dengan efektif

sesuai dengan hipotesis yang ada dalam penelitian ini. Pengelolaan dinilai

efektif kerena sudah mencakup 4 dimensi yang dijadikan acuan bagi peneliti

yaitu :

1. Pencapaian Target

Maksud dari pencapaian target disini diartikan sejauh mana target

dapat ditetapkan organisasi, dapat terealisasikan dengan baik. Hal ini

dapat dilihat dari sejauh mana pelaksanaan tujuan organisasi dalam

mencapai target sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dan telah

dicapai dalam pencapaian target dengan presentase efektif sebesar

79%. Faktor yang paling menentukan dan berpengaruh pada dimensi

ini adalah pengetahuan terkait tugas pokok dan fungsi.

152

Page 169: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

153

2. Kemampuan Adaptasi

Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejarah mana organisasi

dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi

baik dalam organisasi dan luar organisasi maupun terhadap

perkembangan teknologi. Dan pada penelitian ini kemampuan adaptasi

dicapai dengan presentase efektif sebesar 96.4%. Faktor yang paling

menentukan dan berpengaruh pada dimensi ini adalah kemampuan

anggota dalam mengoperasikan sarana prasarana yang mendukung

teknologi informasi

3. Kepuasan Kerja

Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang

mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan

kinerja organisasi. Yang menjadi fokus elemen ini adalah antara

pekerjaan dan kesesuaian imbalan atau sistem intensif Yang

diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi dan telah

melakukan pekerjaan melebihi beban kerja yang ada. Sarana prasarana

yang mendukung menjadi salah satu faktor yang membuat anggota

melakukan pekerjaannya dengan baik. Dan dinilai besaran presentase

efektifnya sebesar 76.8%. Faktor yang paling menentukan dan

berpengaruh pada dimensi ini adalah penempatan anggota pada bidang

yang tepat yang dilakukan oleh Lanal Banten.

4. Tanggung Jawab

Page 170: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

154

Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembannya sesuai

dengan ketentuan yang telah dibuă sebelumnya. Dan bisa menghadapi

serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaannya. Serta

pelaporan yang tepat waktu dinilai menjadi nilai lebih bagi Lanal

Banten. Disamping itu pemeliharaan dan pengawasan berjalan dengan

efektif dan efisien. Dengan nilai efektif sebesar 82%. Faktor yang

paling menentukan dan berpengaruh pada dimensi ini adalah terkait

dengan monitoring dan pengawasan kinerja anggota Lanal Banten.

Jika dilihat dari acuan keempat dimensi tersebut maka kesimpulan dari

penelitian sudah lebih besar dari perkiraan hipotesis sebesar 70%. Maka

Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga Wilayah

Perairan Banten dinilai efektif pada penelitian ini. Dan faktor yang paling

menonjol dan menentukan efektif atau tidaknya pengelolaan Lanal Banten

tersebut, dari keempat dimensi diatas dapat ditinjau dari tugas pokok dan

fungsi yang diemban dan berada pada dimensi pencapaian target. Hal ini yang

menjadikan dimensi pencapaian target menjadi faktor utama yang

berpengaruh didalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terkait dengan

Efektivitas Pengelolaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten dalam Menjaga

Page 171: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

155

Wilayah Perairan Banten, peneliti dapat memberikan masukan yang data

diimplementasikan sebagai berikut :

1. Memaksimalkan fasilitas yang belum ada demi maksimalnya

penjagaan laut wilayah perairan Banten dan menggunakan fasilitas

milik swasta atau negara yang ada disekitar wilayah kerja Lanal

Banten serta mengusulkan penambahan anggaran untuk sektor fasilitas

dalam operasi / patroli keamanan laut, sehingga tugas yang diberikan

akan dilaksanakan secara optimal.

2. Recruitment yang tepat dan dengan menempatkan SDM yang sesuai

dengan kemampuannya serta mengadakan pelatihan untuk

meningkatkan kemampuan didalam bekerja. Pelatihan dalam rangka

peningkatan kemampuan harus dilakukan secara menyeluruh untuk

semua anggota, agar anggota mampu mengemban tugas yang

diberikan.

Page 172: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Agustina Soebachman, 2014, Sejarah Nusantara Berdasarkan Urutan Tahun,

Yogyakarta: Surya Media Utama.

Ahmad Ali, 2012, Menguak Tabir Hukum, Jakarta:Ghalia Indonesia, 2008. Aminudin

Ilmar, Hak Menguasai Negara dalam Privatisasi BUMN, Jakarta: Kencana.

Coolhaas, W.PH., Sekitar Sedjarah Kolonial dan Sedjarah Indonesia, Sedjarawan

dan Pegawai Bahasa, Jakarta: Bharata, 1971.

Dimyati Hartono, Membangun Negara Maritim dalam Perspektif Ekonomi, Sosial,

Budaya, Politik dan Pertahanan, Jakarta: Indonesian Maritime Institut.

Dino Patti Djalal, 2002, The Geopolitics of Indonesia’s Maritime Teritorial Policy,

Jakarta: CSIS.

Fauzi, Akhmad, 2005, Kebijakan Perikanan dan Kelautan: Isu, Sintesis, dan

Gagasan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

George R. Terry, 2005, Principles of Management, Alexander Hamilton Institute,

New York.

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnely Jr. 2006. Organisasi :

Perilaku, Struktur, Proses. (Terjemahan) Edisi Delapan. Jakarta: Binarupa

Aksara

Gibson, JL. 1997. Organisasi dan Manajemen. Erlangga, Jakarta

Gujarati, Damodar N, 1999, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta

Gultom, Elfrida, 2007, Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatkan

Ekonomi Nasional, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Handayaningrat, Soewarno. 1981. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan

Manajemen.

Jakarta : Cv Haji Masagung.

Page 173: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

Handoko T. Hani, 1995, Manajemen, PFPE, Yogyakarta

Harun Alrasid, 2004, Naskah UUD 1945 Sesudah Empat Kali Amandemen Oleh

MPR, Jakarta: UI Press.

Hasibuan, Malahayu, SP.2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,

Siagian, Sondang P, 2002, Manajemen Strategis. Bumi Aksara, Jakarta

Siagian, Sondang P, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,

Sidik, Machfud, 2001, Pembangunan Keuangan Pusat dan Daerah Dalam Proses

Sondang P. Siagian, 1989, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Bina Aksara, Jakarta

Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung :

Alfabeta

Steers Richard. M.. 2005. Efektivitas Organisasi. (Terjemahan). Jakarta: Erlangga

Steers, M Richard. (1985). Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Steers M. Richard. 1980. Efektivitas Organisasi: Kaidah Tingkah Laku. Erlangga:

Jakarta

Sutardjo, C. Sharif, 2012, Dewan Kelautan Indonesia, Kebijakan Ekonomi Kelautan

dengan Model Ekonomi Biru, Jakarta: Dewan Kelautan Indonesia.

Jurnal :

Abdul Qodir Jaelani, 2014, “Menggugat Rasionalitas Kontrak Karya Pertambangan

dalam Mewujudkan Konsistensi Kebijakan Sektor Hulu Migas Nasional

Sebagai Langkah Awal Sense Of Urgency Darurat Minyak Menuju

Kesejahtraan Masyarakat”, Antologi Lomba Esai dan Mahasiswa Nasional,

Yogyakarta: DEMA UIN Sunan Kalijaga.

Page 174: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

Abdul Qodir Jaelani, 2015 “Politik Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

36/PUU-X/2012 Tentang Pembubaran BP MIGAS: Upaya Mengembalikan

Kedaulatan Negara Menuju Perlindungan HAM”, Jurnal Panggung Hukum,

Vol. 1 No. 1.

Abdul Qodir Jaelani, pada Conservation of Antarctic Marine Living Resources, juga

The Commission for the Conservation of Antarctic Marine Living Resources

(CCAMLR) merupakan bagian dari Sistem Traktat Antartika (Antarctic Treaty

System): Illegal Unreported and Unregulated (IUU)

Arif Havas Oegroseno, 2014. “Dialogue and Cooperation in Maritime Security of

ASEAN and ASEAN Regional Forum,” Jakarta: Department of Foreign Affairs

of Republic of Indonesia.

Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri,

Kementerian Perdagangan, “Perkembangan Implementasi Trade Facilitation

diIndonesia”, Makalah disampaikan pada Focus Group Discussion di P3DI

Setjen DPR, 16 Februari 2015.

Dimyati, Muhamad, 2002, “Pemikiran Kecil Tentang Kontribusi Strategis Iptek

Untuk Mewujudkan Poros Maritim Dunia”, Makalah disampaikan pada Dialog

Nasional Kontribusi Strategis Iptek untuk Mewujudkan Poros Maritim Dunia,

10 Desember 2014.

Kasijan Romimohtarto, 1991, "Pengelolaan Pemanfaatan Kekayaan Hayati dan

Nabati di Perairan Indonesia"., Seminar Hukum Nasional Kelima Tahun 1990.,

BPHN, Jakarta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Laporan Kementerian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Tahun 2014, Jakarta: Sekretaris

Jenderal KKP RI, 2014.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Laporan Kementerian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Tahun 2014, Jakarta: Sekretaris

Jenderal KKP RI, 2014.

Manfaat, Djauhar, “Kontribusi Iptek Transportasi Laut Dalam Mewujudkan Poros

Maritim Dunia”, Makalah disampaikan pada Dialog Nasional Kontribusi

Strategis

Page 175: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

Nainggolan, 2009, “Bakamla dan Poros Maritim Dunia Dunia,” makalah disampaikan

dalam FGD di P3DI Setjen DPR, pada 11 Maret 2015. Makmur Keliat 2009.

“Keamanan Maritim dan Implikasinya bagi Indonesia,” Jurnal Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Vol. 13, No. 1, Juli 2009: 111-129.

Nainggolan, 2015, “Visi Poros Maritim Dunia: Konsep, Kebijakan dan Tantangan,”

makalah disampaikan dalam FGD dengan P3DI Setjen DPR, 11 Maret 2015,

Jakarta: Direktur Pertahanan Keamanan.

Nainggolan, 2015, Bahan-bahan Seminar Nasional “Penanggulangan Maritime

Transnational Organized Crimes Menuju Visi Indonesia sebagai Poros Maritim

Dunia Dunia.” Kementerian Luar Negeri, 2 Maret 2015.

Parikesit, Danang, Saut Guring, dan Johnson W. Sucipto, 2015, “Konektifitas, Poros

Maritim Dunia dan Tol Laut: Shifting Paradigm-Changing Gear”, Makalah

disampaikan pada Rapat Dinas Pelindo, 10 Februari 2015.

Taqwa, M. Ridhah, 2010, “Meneguhkan Kembali Kedaulatan Maritim Indonesia:

Tantangan dan Peluang dari Perspektif Politik dan Keamanan”. Penguatan

Kedaulatan Indonesia Sebagai Negara Maritim: Kajian dari Berbagai

Perspektif, Makalah dalam Konferensi Nasional Kedaulatan Maritim Indonesia,

Yogyakarta 14-15 Mei 2010.

Umar W., Bambang. 2006. “Ruang Lingkup Kewenangan dan Koordinasi Berbagai

Institusi dan Aktor Keamanan” dalam Mencari Format Komprehensif Sistem

Pertahanan dan Keamanan Negara. ProPatria Institute. Jakarta.

Usmawadi Umar, 2012, Seminar Nasional dengan tema “30 Tahun Konvensi Hukum

Laut PBB (UNCLOS) 1982 dan Tantangan Diplomasi Kelautan Indonesia”,

Palembang 13 November 2012 kerja sama Ditjen Hukum dan Perjanjian

Internasional, Kemlu dengan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya,

Palembang.

Peraturan Pemerintah :

Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009.

UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea), Undang-Undang

Kelautan Internasional, Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Page 176: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) Tahun 2005-2025.

UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

Sumber lainnya :

http://banten.anjungantmii.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1

&Itemid=2 [diakses tanggal 31 Maret 2017]

http://industri.bisnis.com/read/20141021/98/266741/kadin-indonesia-minta-

jokowisahkan-pp-penjagaan-laut-dan-pantai [diakses tanggal 26 April 2017]

http://lanalbanten.com/post-tugas-pokok-dan-fungsi.html [diakses tanggal 31 Maret

2017]

http://lanalbanten.com/post-tugas-pokok-dan-fungsi.html#ixzz4hO8U2Bol [diakses

tanggal 31 Maret 2017]

Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

[diakses tanggal 26 April 2017]

http://www.kompasiana.com/rifqialfian/peningkatan-keamanan-teritorial-

lautindonesia-sebagai-upaya-perlindungan-kesejahteraan-

nelayanpribumi_54f92077a33311e9018b46f3 [diakses tanggal 26 April 2017]

http://www.kompasiana.com/rifqialfian/peningkatan-keamanan-teritorial-

lautindonesia-sebagai-upaya-perlindungan-kesejahteraan-

nelayanpribumi_54f92077a33311e9018b46f3/ [diakses tanggal 26 April 2017]

https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/302 [diakses tanggal 26 April

2017]

Page 177: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

LAMPIRAN

• Petunjuk

a. Mohon Bapak / Ibu / membaca pernyataan dengan seksama

b. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda centang

(ѵ)

c. Kejujuran Bapak / Ibu sangat saya harapkan dalam pengisian kuisioner ini dan

terimakasih peneliti ucapkan atas waktu dan partisipasinya

• Golongan : Perwira / Bintara / Tamtama / PNS atau ASN

• Identitas Responden

(diisi oleh peneliti) a. Nomor Responden :

• Pernyataan

(berilah tanda ѵ pada

jawaban yang anda pilih)

NO PERNYATAAN

JAWABAN

SS S TS STS

Dimensi : Pencapaian Target

Indikator : Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi)

1

Anggota / Pegawai mengetahui tugas pokok dan fungsinya

masingmasing

2

Anggota / Pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang

diamanahkan

Keterangan Skoring / Penilaian

a. SS : Sangat Setuju Skor : 4

b. S : Setuju Skor : 3

c. TS : Tidak Setuju Skor : 2

d. STS : Sangat Tidak Setuju Skor : 1

Page 178: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

KUISIONER PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PANGKALAN TNI AL (LANAL) BANTEN

DALAM MENJAGA WILAYAH PERAIRAN BANTEN

3

Anggota / Pegawai melaksanakan penyusunan dan perencanaan program

kerja

4 Anggota / Pegawai melaksanakan pelatihan peningkatan kemampuan

kerja

5 Anggota / Pegawai menyediakan fasilitas kebutuhan operasi keamanan

laut

Dimensi : Pencapaian Target

Indikator : Target Operasional

6 Anggota / Pegawai mempunyai target dalam karier

7 Anggota / Pegawai mempunyai target dalam melaksanakan operasi

keamanan laut

8 Anggota / Pegawai mempunyai target dalam melaksanakan kegiatan

administrasi dan perkantoran

Dimensi : Kemampuan Adaptasi

Indikator : Lingkungan Eksternal

9

Hubungan dan koordinasi yang dilakukan dengan instansi terkait yakni

Polair, Bea Cukai dan instansi lain sudah baik

10

Personil mengetahui bahwa peraturan pemerintah terkait hukum laut

sudah dijabarkan dalam undang-undang

11 Lanal Banten patuh terhadap hukum UNCLOS yang berlaku diskala

Internasional

12 Personil memahami Hukum UNCLOS, bahwa hukum tersebut tidak

memiliki kelemahan atau kerancuan didalamnya

Dimensi : Kemampuan Adaptasi

Indikator : Lingkungan Internal

13 Anggota / Pegawai merasa nyaman didalam bekerja sama dengan

anggota / pegawai lain

14 Anggota / Pegawai menjalankan tupoksinya didukung oleh sarana

prasarana yang memadai

Page 179: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

KUISIONER PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PANGKALAN TNI AL (LANAL) BANTEN

DALAM MENJAGA WILAYAH PERAIRAN BANTEN

Dimensi : Kemampuan Adaptasi

Indikator : Sumber Daya Manusia

15 Lanal Banten tidak kekurangan anggota / pegawai

16 Kemampuan anggota / pegawai sudah mumpuni

17 Adannya pelatihan anggota / pegawai dalam pengelolaan Lanal Banten

Dimensi : Kemampuan Adaptasi

Indikator : Teknologi

18 Anggota / Pegawai dapat mengoperasikan sarana pendukung yang

berkaitan dengan teknologi informasi

19 Anggota / Pegawai memanfaatkan teknologi didalam pekerjaannya

Dimensi : Kepuasan Kerja

Indikator : Reward and Punishment

20 Adanya reward yang diberikan berupa tunjangan dalam pencapaian

kinerja yang baik

21 Adanya punishment atau hukuman moral bagi anggota / pegawai yang

melalaikan tugasnya

Dimensi : Kepuasan Kerja

Indikator : Kesesuaian Kemampuan Kerja

22 Menempatkan orang yang tepat pada bidang yang tepat

23 Tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

24 Pengelolaan dalam patroli keamanan laut dilakukan oleh anggota /

pegawai berkompeten

Dimensi : Kepuasan Kerja

Indikator : Terpenuhinya Sarana Pendukung

25

Pada pos-pos penjagaan sudah diberikan fasilitas kapal untuk

mendukung patroli laut

Page 180: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

KUISIONER PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PANGKALAN TNI AL (LANAL) BANTEN

DALAM MENJAGA WILAYAH PERAIRAN BANTEN

26

Fasilitas dalam pos-pos penjagaan sudah memadai untuk mendukung

patroli laut

27 Fasilitas kapal sudah memadai untuk mendukung patroli laut

28 Jumlah kapal sudah mencukupi untuk mendukung patroli laut

Dimensi : Tanggung Jawab

Indikator : Pemeliharaan

29 Anggota / Pegawai melakukan pengecekan fasilitas Lanal termasuk

kapal secara berkala

30 Anggota / Pegawai ikut terlibat dalam pemeliharaan fasilitas

Dimensi : Tanggung Jawab

Indikator : Pengawasan

31 Adanya evaluasi kinerja anggota / pegawai

32 Adanya monitoring / pengawasan kinerja anggota / pegawai

Dimensi : Tanggung Jawab

Indikator : Laporan Pertanggungjawaban

33 Pelaporan LPJ selalu tepat waktu

34 Perencanaan program sesuai dengan realisasi

Page 181: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

KUISIONER PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PANGKALAN TNI AL (LANAL) BANTEN

DALAM MENJAGA WILAYAH PERAIRAN BANTEN

Page 182: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

No Pertanyaan Ttl

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 99

2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 99

3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 122

4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 95

5 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 123

6 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 103

7 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 123

8 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 4 3 3 103

9 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 117

10 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 113

11 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 116

12 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 116

13 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 115

14 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 103

15 4 4 2 3 1 4 4 4 3 4 4 1 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 106

16 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 97

17 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 90

18 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 2 1 4 2 2 4 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 103

19 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 1 4 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 98

20 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 89

21 4 4 1 4 1 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 96

22 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 1 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 106

23 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 112

Page 183: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 93

25 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 87

26 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 86

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102

30 3 3 1 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95

31 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 101

32 3 3 1 4 1 3 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 4 2 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 97

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 95

34 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 123

35 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 118

36 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 121

37 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 113

38 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 100

39 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 100

40 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 108

41 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 117

42 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 116

43 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 126

44 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 123

45 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 127

46 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 127

47 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 95

48 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 95

Page 184: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

49 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 95

50 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 95

51 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 100

52 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102

3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 113

54 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 115

55 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 120

56 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 110

57 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 106

58 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 112

59 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 109

60 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 113

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136

62 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 2 4 4 4 4 3 3 112

63 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 3 3 113

64 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 3 3 113

65 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 4 4 4 3 3 111

66 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 3 3 113

67 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 4 4 3 3 112

68 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 114

69 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 1 4 4 4 4 3 3 112

70 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 1 4 4 4 4 3 3 113

71 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 111

72 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 111

73 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 108

Page 185: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

74 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 109

75 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 110

76 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 107

77 4 4 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 109

78 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 110

79 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 116

80 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 114

81 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 114

82 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 111

83 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 112

84 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 113

85 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 108

86 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 3 109

87 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 111

88 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 108

89 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 110

90 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 108

91 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 114

92 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 113

93 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 119

94 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 123

95 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 121

Page 186: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

UJI VALIDITAS

UJI VALIDITAS

NO. PENGUJIAN HASIL r hitung r tabel PENGHITUNGAN KET

df = n - 2

1 Pearson Correlation .506** 0.506 0.2017 r hitung > r tabel VALID

2 Pearson Correlation .561** 0.561 0.2017 r hitung > r tabel VALID

3 Pearson Correlation .671** 0.671 0.2017 r hitung > r tabel VALID

4 Pearson Correlation .471** 0.471 0.2017 r hitung > r tabel VALID

5 Pearson Correlation .460* 0.460 0.2017 r hitung > r tabel VALID

6 Pearson Correlation .452* 0.452 0.2017 r hitung > r tabel VALID

7 Pearson Correlation .433* 0.433 0.2017 r hitung > r tabel VALID

8 Pearson Correlation .506** 0.506 0.2017 r hitung > r tabel VALID

9 Pearson Correlation .498** 0.498 0.2017 r hitung > r tabel VALID

10 Pearson Correlation .616** 0.616 0.2017 r hitung > r tabel VALID

11 Pearson Correlation .683** 0.683 0.2017 r hitung > r tabel VALID

12 Pearson Correlation .462* 0.462 0.2017 r hitung > r tabel VALID

13 Pearson Correlation .591** 0.591 0.2017 r hitung > r tabel VALID

14 Pearson Correlation .419* 0.419 0.2017 r hitung > r tabel VALID

15 Pearson Correlation .606** 0.606 0.2017 r hitung > r tabel VALID

16 Pearson Correlation .716** 0.716 0.2017 r hitung > r tabel VALID

17 Pearson Correlation .419* 0.419 0.2017 r hitung > r tabel VALID

Page 187: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

18 Pearson Correlation .665** 0.665 0.2017 r hitung > r tabel VALID

19 Pearson Correlation .473** 0.473 0.2017 r hitung > r tabel VALID

20 Pearson Correlation .561** 0.561 0.2017 r hitung > r tabel VALID

21 Pearson Correlation .498** 0.498 0.2017 r hitung > r tabel VALID

22 Pearson Correlation .716** 0.716 0.2017 r hitung > r tabel VALID

23 Pearson Correlation .523** 0.523 0.2017 r hitung > r tabel VALID

24 Pearson Correlation .413* 0.413 0.2017 r hitung > r tabel VALID

25 Pearson Correlation .623** 0.623 0.2017 r hitung > r tabel VALID

26 Pearson Correlation .621** 0.621 0.2017 r hitung > r tabel VALID

27 Pearson Correlation .611** 0.611 0.2017 r hitung > r tabel VALID

28 Pearson Correlation .401* 0.401 0.2017 r hitung > r tabel VALID

29 Pearson Correlation .621** 0.621 0.2017 r hitung > r tabel VALID

30 Pearson Correlation .400* 0.400 0.2017 r hitung > r tabel VALID

31 Pearson Correlation .576** 0.576 0.2017 r hitung > r tabel VALID

32 Pearson Correlation .494** 0.494 0.2017 r hitung > r tabel VALID

33 Pearson Correlation .680** 0.680 0.2017 r hitung > r tabel VALID

34 Pearson Correlation .471** 0.471 0.2017 r hitung > r tabel VALID

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Page 188: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

UJI REABILITAS

UJI REABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value 0,855

N of Items 18a

Part 2 Value 0,516

N of Items 17b

Total N of Items 35

Correlation Between Forms 0,945

Spearman-Brown Coefficient Equal Length 0,972

Unequal Length 0,972

Guttman Split-Half Coefficient 0,811

a. The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005, VAR00006,

VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010, VAR00011, VAR00012, VAR00013,

VAR00014, VAR00015, VAR00016, VAR00017, VAR00018.

b. The items are: VAR00018, VAR00019, VAR00020, VAR00021, VAR00022, VAR00023,

VAR00024, VAR00025, VAR00026, VAR00027, VAR00028, VAR00029, VAR00030,

VAR00031, VAR00032, VAR00033, VAR00034, VAR00035.

Reliabel bila r hitung lebih besar dari pada r table

dk = n - 2

r hitung > r tabel (5%)

0.972 > 0.204

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Page 189: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

UJI NORMALITAS

UJI NORMALITAS

Test Statistics

VAR00001

Chi-Square 57.158a

Df 34

Asymp. Sig. 0,008

a. 35 cells (100.0%) have expected frequencies

less than 5. The minimum expected cell

frequency is 2.7.

df 34 = 48.60237

Normal jika x2 hitung ≥ x2 tabel

x2 hitung ≥ x2 tabel

57,158 ≥ 48,60237

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Page 190: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

UJI HIPOTESIS

One-Sample Test

Test Value = 4

t df

Sig.

(2tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

VAR00001 104,538 94 0,000 104,95789 102,9644 106,9514

dk - 1 = 95 - 1 = 94

t hitung > t tabel

104,538 > 1,66123

HO ditolak Ha diterima

Sumber : Hasil IBM SPSS Statistic 24

Page 191: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

FOTO DI LANAL BANTEN

Upacara Rutin Apel Kesiapan Patroli

Kapal milik TNI AL Kapal milik TNI AL

Kepala Sekretariat Lanal Banten Wawancara Kepala

Sekretariat Lanal Banten

Page 192: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

Patkamla Badak

Patkamla Sangiang

Patkamla Carita

Patkamla Panaitan

KAL Tamposo

Patkamla Anyer

Page 193: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

Danlanal, Letkol Rudi Danlanal, Letkol Rudi

Haryanto, SE., menjelaskan Haryanto, SE., menjelaskan peta wilayah

kerja Lanal peta wilayah kerja Lanal

Banten Banten

Posal Sumur

Penjelasan Peta Wilayah

Kerja Lanal Banten

Peta Wilayah Kerja Lanal

Banten

Posmat Karangantu

Page 194: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

Posmat Labuan Posal Pulau Panjang Posmat Labuan

Posmat Anyer Posal Binuangeun

Posal Kronjo Posal Pulau Sangiang

Posal Binuangeun Posmat Anyer

Page 195: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

Pengarsipan Lanal Banten Lingkungan Lanal Banten

Lingkungan Lanal Banten

Lingkungan Lanal Banten

Ruang kerja Danlanal Ruang kerja Pasops

Page 196: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran

Page 197: PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU …repository.fisip-untirta.ac.id/1069/1/EFEKTIVITAS PENGELOLAAN... · Widyo Rieska Utama NIM ... peneliti rekomendasikan untuk penelitian

lampiran