program depkes lansia
DESCRIPTION
ppt materiTRANSCRIPT
PROGRAM PEMERINTAHPROGRAM PEMERINTAHDALAM PELAYANAN KESEHATANDALAM PELAYANAN KESEHATAN
LANJUT USIALANJUT USIA
Ns. Ibnu Abas, S.KepNs. Ibnu Abas, S.KepSTW YKBRP Cibubur.STW YKBRP Cibubur.
021-8730179021-8730179
Salah satu indikator keberhasilan Pemb.kesehatan adalah
meningkatnya UHH , meningkatnya UHH berdampak terhadap
meningkatnya populasi Lansia .
Umumnya permasalahan Lansia menyangkut masalah
kesehatan, sosial, ekonomi dan budaya
Proses penuaan terkait dengan meningkatnya penyakit
degeneratif, untuk pengobatan perlu waktu lama & biaya tinggi
LATAR BELAKANG
KEBUTUHAN YANKES LANSIA
PARADIGMA SEHAT
“Menjadi tua merupakan suatu keuntungan, bukan menimbulkan masalah”
“Menjadi tua merupakan suatu keuntungan, bukan menimbulkan masalah”
22
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAMDALAM MENDUKUNG USIA LANJUTMENDUKUNG USIA LANJUT
• UU no. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia• UU no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia• UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 138 tentang
upaya pelayanan kesehatan usia lanjut• Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaan
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.• Keputusan Presiden RI No. 52 tahun 2004 tentang Komisi
Nasional Lanjut Usia• Keputusan Presiden RI No. 93 tahun 2005 tentang Keanggotaan
Komisi Nasional Lanjut Usia• Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
No. 05/KepMenko/Kesra/VIII/1989 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Tetap Kesejahteraan Lansia.
• Rencana Aksi Nasional usia lanjuttahun 2009 - 2014
33
UU NO 36 TH 2009 TTG KESEHATANUU NO 36 TH 2009 TTG KESEHATAN(Pasal 138) (Pasal 138)
1) Upaya pemeliharaan kesehatan bagi usia lanjut harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan martabat kemanusiaan.
2) Pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok usia lanjutuntuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomi
44
UU KESEHATAN NO 36 TAHUN 2009 UU KESEHATAN NO 36 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN KESEHATANTENTANG PEMBIAYAAN KESEHATAN
BAB XVBAB XV
• Pasal 171 (2) Besar Anggaran Kesehatan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dialokasikan minimal 10 %
• Pasal 171 (3) 2/3 anggaran kesehatan untuk pelayanan publik
• Pasal 172 (1) alokasi 2/3 anggaran kesehatan di bidang pelayanan publik terutama bagi penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak terlantar
VISIMASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRIDAN
BERKEADILAN
M I S I INDONESIASEHAT
VISI, MISI DAN NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2010 - 2014
1. ↑ Derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat (swasta dan masyarakat mandani)
1. ↑ Derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat (swasta dan masyarakat mandani)
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Nilai- nilaiProrakyat
InklusifResponsif
EfektifBersih 66
TUJUAN TUJUAN KEBIJAKAN KESEHATAN USIA LANJUTKEBIJAKAN KESEHATAN USIA LANJUT
Tujuan Umum
meningkatkan :
Kualitas hidup agar
• Mandiri • Produktif • Berguna
Tujuan Khusus
meningkatkan :• Kesadaran menjaga
kesehatan• Mutu pembinaan &
pelayanan• Koordinasi LP dan LS • Peran serta keluarga &
masyarakat
77
Transisi demografi: DuniaTransisi demografi: Dunia
UN Report on World Population Ageing 1950-2050
Transisi demografi: Transisi demografi: IndonesiaIndonesia
7,1%
8,1%
13,1%
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Badan Pusat Statistik (BPS)
United Nations Population Fund (UNFPA)
Jenis penyakit 55- 64 th 65 – 74 th > 75 thPenyakit sendi 56,4 62,9 65,4Hipertensi 53,7 63,5 67,3Katarak 28,8 41,9 51,6Stroke 20,2 31,9 41,7Jantung 16,1 19,2 20,4Gangg mental emosional 15,9 23,2 33,7DM 3,7 3,4 3,2
MASALAH KESEHATAN LANSIA MASALAH KESEHATAN LANSIA (Riskesdas 2007)(Riskesdas 2007)
Dalam persen
1010
Perkembangan Usia Lanjut di IndonesiaPerkembangan Usia Lanjut di Indonesia
1980 52,2 Tahun 7.998.543 1.452.934 6.545.609
(5,45%) (4,42%) (5,75%)
1990 59, 8 Tahun 12.778.121 4.209.999 8.568.213
(6,29%) (5,88%) (6,96%)
1995 63,66 Tahun 13.298.588 4.027.515 8.568.213
(6,83%) (5,76%) (7,43%)
2000 64,5 Tahun 14.439.967 5.264.483 9.175.484
(7,18%) (6,17%) (7,92%)
2004 68 Tahun 16.522.311 6.328.909 10.193.402
(7,16%) (6,72%) (8,50%)
TAHUN USIA HARAPAN JUMLAH PERKOTAAN PEDESAAN
HIDUP
2010* 70,6Tahun 23.992.552 12.380.321 15.612.232
(9,77%) (9,58%) (9,97%)
2020* 71,1 Tahun 28.822.879 15.714.952 13.107.927
(11,34%) (11,20%) (11,51%)
Sumber Data : BPS
SASARAN PROGRAMSASARAN PROGRAM
TAK LANGSUNG• Keluarga• Masyarakat tempat
Lansia berada• Organisasi sosial• Petugas kesehatan• Masy.luas
LANGSUNGPra Lansia (45-59 th)usia lanjut(60-69 th)Lansia Risti (>70 th/
60 th dg masalah kes)
1212
Kebijakan program pembinaan Kebijakan program pembinaan kesehatan lansiakesehatan lansia
1. Terutama ditujukan pada upaya peningkatan kesehatan dan kemampuan mandiri agar selama mungkin dapat produktif dan berperan aktif dalam pembangunan
2. Dilaksanakan sebagai bagian dari upaya kesehatan keluarga melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukannya
3. Dilaksanakan melalui pendekatan holistik dengan memperhatikan nilai sosial budaya yang ada
4. Dilakanakan secara terpadu dengan meningkatkan peran lintas program dan sektor
Lanjutan….kebijakanLanjutan….kebijakan
5. Upaya promotif dan prefentif dalam upaya penyelenggaraan pembinaan kesehatan lansia dilaksanakan secara komprehensif bersama-sama dalam upaya kuratif dan rehabilitatif
6. Peningkatan peran serta masyarakat termasuk swasta dan peran lansia sendiri, diarahkan dan dilakukan atas dasar kekeluargaan dan kegotongroyongan serta dibina oleh pemerintah pada semua tingkat administrasi
Lanjutan….kebijakanLanjutan….kebijakan
7. Bentuk partisipasi masyarakat berupa partisipasi dalam pendataan, pemanfaatan pelayanan,pengenalan dini masalah kesehatan lansia dan pengaturan transportasi serta pendanaan bagi rujukan yang diperlukan
8. Pelayanan kesehatan lansia dilaksanakan dengan menerapkan kendali mutu pelayanan disetiap jenjang, penyusunan prosedur tetap pelayanan,penerapan standar pelayanan dan pelatihan tenaga kesehatan bagi kesehatan lansia
STRATEGI
1. Meningkatkan sosialisasi, advokasi dan komunikasi (Penguatan Promosi Kesehatan melalui pendekatan perubahan gaya hidup)
2. Meningkatkan akses masy. Lansia untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas (Penguatan sistem kesehatan untuk mendukung “Active and Healthy Ageing”)
3. Menjalin kemitraan
4. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri di usia lanjut
1616
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang terlibat dalam upaya kes. Lansia
7. Mengupayakan anggaran dari pemerintah, swasta dan masyarakat
8. Kerjasama dengan universitas dan lembaga penelitian untuk pengembangan program
STRATEGI (lanjutan)
1717
Sistem Pelayanan Kesehatan Usia LanjutSistem Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Karakteristik Pasien Geriatri:• Multipatologi (akut, kronik-
degeneratif)• Daya cadangan faali ↓• Gejala tidak khas • Pemulihan lambat• Masalah psiko-sosial >• Malnutrisi• Gangguan fungsional
PROGRAMPROGRAM
1. PENINGKATAN DAN PEMANTAPAN UPAYA YANKES LANSIA DI SARANA YANKES DASAR,
PUSKESMAS
PUSKESMAS
SANTUN USIA LANJUT1919
2. PENINGKATAN UPAYA RUJUKAN KESEHATAN BAGI LANSIA.
POLI GERIATRI
RS KELAS A RS KELAS B
2020
3. Penyuluhan & penyebaran informasi Kesehatan bagi lansia.
4. Perawatan kesehatan bagi Lansia dan keluarga di rumah (Home Care).
6. Pengembangan lembaga tempat perawatan bagi Lansia
5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Lansia
2121
SISTEM RUJUKAN
RUMAH TANGGA
MASYARAKAT
YANKES STR I
YANKES STR II
YANKES STR III
RS KABUPATEN/KOTA
BP4,BKMM,BKOM, KLINIK /PRAKTEK SPESIALIS SWASTA
PUSKESMAS,PRAKTEK DR UMUM ,BIDAN, BP,BKIA
POSYANDU
POSKESDES
UKM UKP
DEPKES/DINKES PROPINSI
DINKES KAB/KOTA
BP4, BKMM,BKOM
PUSKESMAS
POSYANDU,POSKESDES, UKBM LAINNYA
RS PUSAT/PROPINSI
2222
2323
USILAUSILA
Masalah Jumlah > UHH > Perub nilai sos
USILA
“BAHAGIA & BERDAYA GUNA”
Upaya pembinaan
KebijakanPem/Depkes:
FRAME WORK PROG KES USILA
Dukungan LSdan kemitraan
Dasar
LANGKAH KEGIATAN
1. Memantapkan kerjasama dan partisipasi dengan lintas program, sektor, serta peran serta masyarakat melalui kesepakatan dan rencana kerja disetiap tingkat administrasi, serta pendataan sasaran, bantuan transportasi dan pendanaan
2. Mengembangkan dan meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi yang sesuai dengan kebutuhan program dan dapat diadopsi oleh masyarakat
Langkah….
3. Meningkatkan upaya diteksi dini dan penanganan kasus dengan pelayanan kesehatan yang tepat dan memadai
4. Meningkatkan pembinaan teknis dan manajerial kepada pengelola program ditingkat propinsi, kabupaten/kota dan puskesmas.
5. Memantapkan kemampuan pengelola program lansia melalui pendidikan dan pelatihan
Langkah…
6. Penerapan teknologi tepat guna dalam pembinaan kesehatan melalui pemanfaatan KMS dan Buku Panduan Pemantauan Kesehatan Usia Lanjut
7. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi yang diintegrasikan dengan sistem informasi menejemen puskesmas
8. Melakukan penelitian yang dapat mendukung kebijakan dan pelaksanaan pembinaan kesehatan lansia
PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan
Sebagai Unit Pelaksana Teknis: melaksanakan sebagian tugas Dinas kesehatan Kab/kota
27
FUNGSI PUSKESMASFUNGSI PUSKESMAS
PUSATPEMBANGUNAN
WILAYAHBERWAWASAN
KESEHATAN
PUSATPEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PUSATPELAYANANKESEHATAN
MASYARAKATPRIMER
penekanan pada promotif dan preventif, kesehatan memberi warna dalam setiap kegiatan
pembangunan
profesional, bermutu, dan menjamin keselamatan
pelanggan
PUSATPELAYANANKESEHATAN
PERORANGANPRIMER
Masy mempunyai power (berdaya) dalam pengambilan keputusan kesehatan,
keterlibatan masyarakat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
28
UPAYA PUSKESMAS
A. Upaya kesehatan wajib Puskesmas
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu, anak & KB
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan dasar dan gawat darurat
B. Upaya kesehatan pengembangan
29
Upaya Kesehatan Pengembangan
Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakatPelayanan kesehatan jiwaPelayanan kesehatan sekolahPelayanan kesehatan gigi dan mulutPelayanan kesehatan usia lanjutPelayanan kesehatan olah ragaPelayanan kesehatan kerjaPelayanan kesehatan mataPembinaan pengobatan tradisional
30
Melakukan pelayanan Melakukan pelayanan kepada Usia Lanjut, kepada Usia Lanjut, meliputi :meliputi : - aspek promotif,- aspek promotif, - preventif, disamping - preventif, disamping - aspek kuratif- aspek kuratif - rehabilitatif- rehabilitatifYang dilakukan secara Yang dilakukan secara Pro-aktif, Pro-aktif, BaikBaikSopan Sopan Memberikan kemudahan Memberikan kemudahan dukungan dukungan bagi usia lanjut.bagi usia lanjut.
31
CIRI-CIRI PUSKESMAS SANTUN USIA LANJUT :
1. Pelayanan baik, berkualitas & sopan
2. Memberikan kemudahan dlm yankes kepada usia lanjut
3. Memberikan keringanan/penghapusan biaya yankes bagi usila tak mampu
4. Memberikan dukungan/bimbingan pd usila dlm memelihara & meningkatkan kes.
5. Melakukan yankes secara proaktif
6. Melakukan kerjasama dgn LP & LS
32
PELAYANAN PUSKESMAS SANTUN USIA LANJUT
Promotif:Dilakukan bagi Lansia, keluarga, masy
- penyuluhan kesehatan, gizi
- upaya pean kebugaran jasmani
- pemeliharaan kemandirian & produktivitas
Preventif:Dilakukan kepada pra Lansia & Lansia
- Deteksi dini
- Pemantauan kondisi kesehatan.
- Sarana kms lansia 33
Kuratif:
Berupa pengobatan ringan bagi Lansia di
kelompok Lansia- Pengobatan lanjutan di Puskesmas
- Rujukan kasus ke RS
Rehabilitatif:Dapat berupa : - Upaya Medis
- Upaya Psikososial
- Upaya Edukatif
Tujuan: mengembalikan kemampuan & kepercayaan diri Lansia
34
Ruang LingkupSemua upaya kesehatan : preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.Klasifikasi Pelayanan
PELAYANAN GERIATRI DI RS
Jenis Pelayanan
Rawat Jalan
Rawat Inap
Klinik Asuhan Siang /
Day Hospital
Penitipan Lansia/
Respite Care
Home Care
Primer √ - - - √
Sekunder √ √ - - √
Tersier √ √ √ - √
Rujukan Tertinggi
√ √ √ √ √
Pembentukan Tim Terpadu Geriatri di RS
Dokter spesialis penyakit dalam Dokter spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitasi / dokter terlatih Psikiater / dokter terlatih Perawat gerontik/ perawat terlatih Dietisien Pelaksana pelayanan rehabilitasi sederhana
(pekerja sosial medik, fisioterapis).
Karakteristik pasien geriatri
– MUTIPATOLOGI
– DAYA CADANGAN FAALI MENURUN
– STATUS FUNGSIONAL BERUBAH
– TAMPILAN KLINIKNYA MENYIMPANG
– STATUS NUTRISI TERGANGGU
Permasalahan Pada Lansia
Imobilisasi
Instabilitas Postural, jatuh dan patah tulang
Inkontinensia urin
Infeksi
Impairment of hearing and vision
Inanition
Iatrogenik
Insomnia
Isolasi
Impecunity
Irritable colon
Immunne Defeciency
Impotence
14 I
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri/Comprehensive Geriatric Assesment( CGA)
Komponen CGA
• Pengkajian masalah medik (diagnosis medik)
• Pengkajian status fungsional (diagnosis fungsional) ADL
• Pengkajian status kognitif AMT / MMSE• Pengkajian status emosi/ afek GDS• Pengkajian kondisi sosial
KELOMPOK USIA LANJUT
Sebagai bentuk implementasi dari pelayanan pro aktif Puskesmas
Memberikan pelayanan kesehatan dengan menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader dengan pendampingan dari tenaga kesehatan Puskesmas
Dibeberapa daerah kelompok Usila disebut sebagai Posyandu Lansia, Posbindu Lansia, Karang Werdha, dsb
40
KEGIATAN YANGDILAKSANAKAN
1. Pemeriksaan aktivitas sehari-hari2. Pemeriksaan status mental3. Pemeriksaan status gizi4. Pengukuran tekanan darah, denyut nadi5. Pemeriksaan Hb, gula darah, protein6. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas7. Penyuluhan kesehatan 8. Kunjungan kader dan tenaga kesehatan
kerumah Lansia yang tidak datang
41
KEGIATAN TAMBAHAN
1. Pemberian makanan tambahan sebagai contoh menu makanan
2. Kegiatan olahraga3. Kerohaniaan4. Rekreasi5. Forum diskusi6. Penyaluran dan pengembangan hobi
42
PERAWATAN LANJUT USIA DI RUMAH (HOME CARE)
Bentuk yankes komprehensif yang dilakukan di rumah Lansia dengan memberdayakan keluarga dan lansia sendiri
Bertujuan memandirikan Lansia dan keluarganya sebagai subyek
Dilakukan dalam bentuk tim
Di Puskesmas merupakan bagian dari Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
43
KOMPONEN PERAWATAN LANSIA DI RUMAH
KLIEN/LANSIA
KOORDINATOR KASUS/
PETUGAS KES
KOORDINATOR KASUS/
PETUGAS KES
PRAMUSILA/CARE GIVERPRAMUSILA/CARE GIVER
PENGASUH/KELUARGAPENGASUH/KELUARGA
44
Perawatan Lanjut Usia di Perawatan Lanjut Usia di RumahRumah
Dapat merupakan:Kelanjutan perawatan akut di rumah sakitUpaya pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit yang sudah dideritaModifikasi perawatan yang seharusnya dilakukan di institusi (panti-rawat, ruang rawat kronik, ruang rawat akut)
Aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif harus selalu diperhatikan Pertimbangan untuk melakukan perawatan di rumah perlu dipikirkan matang-matang
45
3. PELAYANAN KESEHATAN DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA
Untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan Lansia dalam menangani kesehatannya secara mandiri.
Memberikan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Puskesmas harus melakukan pembinaan dan pelayanan kepada Panti Lansia yang ada di wilayahnya
46
Extended family(Keluarga Besar)
Umumnya keluarga terdiri dari keluarga inti (core family) yaitu ayah, ibu dan anak
Extended family (keluarga besar) terdiri dari ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakek, nenek dan saudara.
Three generation under one roof (tiga generasi dalam satu atap) adalah konsep yang dianut oleh Komnas Lansia
Tidak menempatkan lansia terpisah dari keluarga inti
Konsep keluarga besar, akan meningkatkan interaksi sosial antara lansia dengan keluarga dan dapat mengurangi kejadian depresi, gangguan mental emosional dan penyaklit lainnya pada lansia.
INDIKATOR TARGET
2010 2011 2012 2013 2014Jumlah Provinsi yang mengembangkan program kesehatan Usia Lanjut
27 prov 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov
Jumlah Kabupaten/kota yang mengembangkan program kesehatan Usia Lanjut
300 kab/kota
324 kab/kot
348 kab/kot
372 kab/kot
396 kab/kot
Jumlah Puskesmas Santun Usia Lanjut (Indikator Renstra) 102 pusk 227 pusk 352 pusk
477 pusk
602 pusk
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut 20% 25% 30% 35% 40%
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 30% 40% 50% 60% 70%
Target Program Lansia Tahun 2010 - 2014
48
Definisi OperasionalPropinsi yang mengembangkan program kesehatan Usia Lanjut adalah Propinsi yang telah melakukan pelatihan/ pembinaan teknis/ monitoring dan evaluasi program kesehatan usia lanjut kepada kabupaten/kota di wilayahnya.
Kabupaten/kota yang mengembangkan program kesehatan Lanjut Usia adalah kab/kota yang telah melaksanakan pelatihan/ pembinaan teknis/ monitoring dan evaluasi program kesehatan usia lanjut kepada puskesmas di wilayahnya.
Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah Puskesmas yang telah mengembangkan program kesehatan usia lanjut dan menyediakan minimal loket, ruang tunggu dan ruang pemeriksaan khusus bagi Usia Lanjut. mempunyai petugas terlatih kesehatan lansia/geriatri serta melakukan pembinaan terhadap kelompok lansia
KESIMPULAN
Menjadi lansia adalah anugrah.
Tetap produktif dan sejahtera adalah dambaan semua
Segala daya perlu jadi upaya kita
Program kesehatan adalah bagian salah satunya
Perawat adalah ujung tombak utama
Semoga Tuhan meridhoinya…
PENUTUP
Program kesehatan usia lanjut mengupayakan agar para Lansia dapat menikmati masa tua dengan sehat bahagia dan berguna
Puskesmas Santun Lansia mengutamakan upaya promotif & preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif terhadap Lansia
Kelompok Lansia merupakan salah satu wadah UKBM untuk meningkatkan kesehatan Lansia
Para Usila harus mempertahankan pola hidup sehat, dengan peran serta aktif keluarga dan masyarakat
51