prk.elastisitas pegas
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
The Learning university
ELASTISITAS PEGAS
Disusun Oleh :
SILFIA DWI ANANDA/120351402784/Kelompok 2/Off A
Prodi Pendidikan IPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEMESTER GANJIL 2013/2014
PERCOBAAN ELASTISITAS PEGAS
A. Tanggal Percobaan
25 September 2013
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip hukum hooke ?
2. Bagaimana hubungan F dengan ∆x ?
3. Bagaimana hubungan F dengan m ?
4. Bagaimana hubungan m dengan ∆x ?
5. Bagaimana nilai k (elastisitas) pada pegas yang sama dengan beban yang berbeda ?
6. Bagaimana nilai k (elastisitas) pada susunan pegas seri dan parallel
C. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai prinsip hukum hooke
2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan F dengan ∆x
3. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan F dengan m
4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan m dengan ∆x
5. Mahasiswa mampu menjelaskan nilai k (elastisitas) pada pegas yang sama dengan
beban yang berbeda
6. Mahasiswa mampu menjelaskan nilai k (elastisitas) pada seri dan paralel
D. Alat dan Bahan
1. Neraca pegas
2. Pegas
3. Beban yang bervariasi
4. Klip penjepit
5. Meteran
E. Langkah Kerja
1. Percobaan menggunakan satu pegas
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan percobaan
b.Mengukur panjang pegas mula-mula (dicatat sebagai x0 )
c. Menghitung massa masing-masing beban (dicatat sebagai m)
d.Mengaitkan beban pada pegas
e. Menghitung panjang pegas setelah diberi beban (dicatat sebagai x)
f. Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan massa yang bervariasi
g.Membuat data pengamatan
2. Percobaan menggunakan dua pegas secara seri
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan percobaan
b. Merancang dua pegas secara seri
c. Mengukur panjang pegas mula-mula (dicatat sebagai x0 )
d. Menghitung massa masing-masing beban (dicatat sebagai m)
e. Mengaitkan beban pada pegas
f. Menghitung panjang pegas setelah diberi beban (dicatat sebagai x)
g. Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan massa yang bervariasi
h. Membuat data pengamatan
3. Percobaan menggunakan dua pegas secara paralel
i. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan percobaan
j. Merancang dua pegas secara paralel
k. Mengukur panjang pegas mula-mula (dicatat sebagai x0 )
l. Menghitung massa masing-masing beban (dicatat sebagai m)
m. Mengaitkan beban pada pegas
n. Menghitung panjang pegas setelah diberi beban (dicatat sebagai x)
o. Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan massa yang bervariasi
p. Membuat data pengamatan
(1) (2) (3)
(1) Susunan alat untuk percobaan menggunakan satu pegas
(2) Susunan alat untuk percobaan menggunakan dua pegas secara seri
(3) Susunan alat untuk percobaan menggunakan dua pegas secara paralel
F. Data Pengamatan
1. Percobaan menggunakan satu pegas
NO
Massa beban
(gr)
Panjang Pegas (m)
∆xk
x0 x
1 100 0.15 0.51 0.36 2.78
2 110 0.15 0.55 0.40 0.40
3 120 0.15 0.65 0.50 0.50
k rata-rata 2.64
2. Percobaan menggunakan dua pegas secara seri
N
O
Massa
beban
(gr)
Panjang Pegas (m) ∆ x k
k totalX o A X o B X A X B A B A B
1 50 0.15 0.18 0.28 0.31 0.13 0.13 3.85 3.85 1.93
2 60 0.15 0.18 0.43 0.36 0.28 0.18 2.14 3.33 1.30
3 70 0.15 0.18 0.46 0.39 0.31 0.21 2.26 3.33 1.35
K rata-rata 1.53
3. Percobaan menggunakan dua pegas secara paralel
N
O
Massa
beban
(gr)
Panjang Pegas (m) ∆ x k
k totalX o A X o B X A X B A B A B
1 50 0.15 0.15 0.20 0.20 0.05 0.05 10 10 20
2 60 0.15 0.15 0.22 0.22 0.07 0.07 8.6 8.6 17.2
3 70 0.15 0.15 0.24 0.24 0.09 0.09 7.8 7.8 15.6
k rata-rata 17.6
G. Analisis Data
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah.
Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut.
Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula. Jika beberapa pegas
ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan
ini disebabkan oleh karakteristik setiap pegas. Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan
konstanta pegas (k).
Hukum Hooke menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka
pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya.
Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang
pegas dapat dituliskan sebagai berikut:
F = -kΔ x
F = -kΔx
mg = - kΔx
Keterangan :
F = gaya yang bekerja (N)
k = konstanta pegas (N/m)
Δx = Selisih antara panjang akhir (xt) dan panjang awal (xo)
Tanda negative menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah
berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai
positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x). Sebaliknya jika
pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F bekerja ke kanan. Jadi gaya F
selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. Konstanta pegas berkaitan
dengan elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah
pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas.
Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil
gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x,
kita akan memberikan gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx. Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda.
Secara sederhana telah diketahui bahwa F = -k x. Pembuktian dari hasil percobaan
dapat digunakan melalui penghitungan sebagai berikut:
1. Percobaan menggunakan satu pegas
Adapun analisis data dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Pada massa beban 100 g, panjang mula-mula pegas 0.15 m dan panjang pegas
setelah di beri beban adalah 0.51.
Δx = x−xo
= 0.51-0.15 = 0.36 m
m= 100 g = 0.1 kg
F=m x g
=0.1 x 10=1 N
k= F/∆x= 1/0.36 =2.78 N⁄m
2. Pada massa beban 110 g, panjang mula-mula pegas 0.15 m dan panjang pegas
setelah di beri beban adalah 0.55.
Δx = x−xo
= 0.55-0.15 = 0.40 m
m= 110 g = 0.11 kg
F=m x g
=0.11 x 10 = 1.1 N
k= F/∆x= 1.1/0.40 = 2.75 N⁄m
3. Pada massa beban 120 g, panjang mula-mula pegas 0.15 m dan panjang pegas
setelah di beri beban adalah 0.50.
Δx = x−xo
= 0.65-0.15 = 0.50 m
m= 120 g = 0.12 kg
F=m x g
= 0.12 x 10 = 1.2 N
k= F/∆x= 1.2/0.50 = 2.4 N⁄m
Dari nilai k 1 , k2 , k3 dapat diketahui nilai rata-rata k pada Percobaan menggunakan satu
pegas adalah
k1+k2+k 3
3 =2.78+2.75+2.40
3
2. Percobaan menggunakan dua pegas secara seri
Pada pegas yang disusun seri gaya yang bekerja pada masing-masing pegas sama
yaitu ,
F1 = F2 = F
Dan pertambahan penjang pegas totalnya merupakan jumlah pertambahan
masing-masing.
x = x1 + x2
Hukum hooke untuk kedua pegas ini adalah F=k x
F1=k ∆ x1 ∆ x1=F1
k1
F2=k ∆ x2 ∆ x2=F2
k2
Karena,
∆ x=∆ x1+∆ x2
Maka
Fk
=F1
k1
+F2
k2
Karena F1 = F2 = F maka dapat disederhanakan menjadi
F1k=( 1
k1
+1k2
)F
1k= 1
k1
+ 1k 2
Adapun analisis data dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Pada massa beban 50 g, panjang mula-mula pegas A 0.15 m dan pegas B 0.18.
panjang pegas A dan B setelah di beri beban adalah 0.28 dan 0.31
m = 50 g = 0.05 kg
F = mg
= 0.05 x 10 = 0.5 N
Pada pegas A
Δx = x−xo
Δx = 0.28 – 0.15 = 0.13 m
k A = F/ Δx
= 0.5 / 0.13 = 3.85 N/m
Pada pegas B
Δx = x−xo
Δx = 0.31 – 0.18 = 0.18 m
k B = F/ Δx
= 0.5 / 0.18 = 3.85 N/m
k total
1ks 1
= 1k A
+ 1kB
1ks 1
= 13.85
+ 13.85
1ks 1
=0.26+0.26
k s 1= 1.93 N/m
2. Pada massa beban 60 g, panjang mula-mula pegas A 0.15 m dan pegas B 0.18.
panjang pegas A dan B setelah di beri beban adalah 0.43 m dan 0.36 m
m = 60 g = 0.06 kg
F = mg
= 0.06 x 10 = 0.6 N
Pada pegas A
Δx = x−xo
Δx = 0.43 – 0.15 = 0.28 m
k A = F/ Δx
= 0.6/ 0.28 = 2.14 N/m
Pada pegas B
Δx = x−xo
Δx = 0.36 – 0.18 = 0.18 m
k B = F/ Δx
= 0.6 / 0.18 = 3.33 N/m
k total
1ks 2
= 1k A
+ 1kB
1ks 2
= 12.14
+ 13.33
1ks 2
=0.47+0.30
k s 2= 1.30 N/m
3. Pada massa beban 70 g, panjang mula-mula pegas A 0.15 m dan pegas B 0.18 m.
panjang pegas A dan B setelah di beri beban adalah 0.46 m dan 0.39 m
m = 70 g = 0.07 kg
F = mg
= 0.07 x 10 = 0.7 N
Pada pegas A
Δx = x−xo
Δx = 0.46 – 0.15 = 0.31 m
k A = F/ Δx
= 0.7 / 0.31 = 2.26 N/m
Pada pegas B
Δx = x−xo
Δx = 0.39 – 0.18 = 0.21 m
k B = F/ Δx
= 0.7 / 0.21 = 3.33 N/m
k total
1ks 3
= 1k A
+ 1kB
1ks 3
= 12.26
+ 13.33
1ks 3
=0.44+0.30
k s 3 = 1.53 N/m
Dari nilai k 1 , k2 , k3 dapat diketahui nilai rata-rata k pada Percobaan menggunakan dua
pegas secara seri adalah
ks 1+k s 2+ks 3
3 = 1.93+1.30+1.35
3=1.53 N /m
3. Percobaan menggunakan dua pegas secara paralel
Pertambahan panjang pegas pada pegas yang disusun parallel pada masing-
masing pegas adalah sama
x = x1 = x2
Dan gaya yang bekerja totalnya merupakan jumlah besarnya gaya yang bekerja
pada pegas masing-masing pegas.
F1 + F2 = F
Hukum hooke untuk kedua pegas ini adalah F=k x
F ¿k1 x1+k2 x2
¿ (k 1 x1 ) x
Fx=( k1+k2 )
k paralel=(k1+k2 )
Adapun analisis data dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Pada massa beban 50 g, panjang mula-mula pegas A 0.15 m dan pegas B 0.15 m.
panjang pegas A dan B setelah di beri beban adalah 0.20 m dan 0.20 m.
m = 50 g = 0.05 kg
F = mg
= 0.05 x 10 = 0.5 N
Pada pegas A
Δx = x−xo
Δx = 0.20 – 0.15 = 0.05 m
k A= F/ Δx
= 0.5 / 0.05 = 10 N/m
Pada pegas B
Δx = x−xo
Δx = 0.20 – 0.15 = 0.05 m
k B = F/ Δx
= 0.5 / 0.05 = 10 N/m
k p1 = k A +k B
= 10 + 10 = 20 N/m
2. Pada massa beban 60 g, panjang mula-mula pegas A 0.15 m dan pegas B 0.15 m.
panjang pegas A dan B setelah di beri beban adalah 0.22 m dan 0.22 m.
m = 60 g = 0.06 kg
F = mg
= 0.06 x 10 = 0.6 N
Pada pegas A
Δx = x−xo
Δx = 0.22 – 0.15 = 0.07 m
k A = F/ Δx
= 0.6 / 0.07 = 8.6 N/m
Pada pegas B
Δx = x−xo
Δx = 0.22 – 0.15 = 0.07 m
k B = F/ Δx
= 0.6 / 0.07 = 8.6 N/m
k p2 = k A +k B
= 8.6 + 8.6 = 17.2 N/m
3. Pada massa beban 70 g, panjang mula-mula pegas A 0.15 m dan pegas B 0.15 m.
panjang pegas A dan B setelah di beri beban adalah 0.22 m dan 0.22 m.
m = 7 g = 0.07 kg
F = mg
= 0.07 x 10 = 0.7 N
Pada pegas A
Δx = x−xo
Δx = 0.24 – 0.15 = 0.09 m
k A = F/ Δx
= 0.7 / 0.09 = 7.8N/m
Pada pegas A
Δx = x−xo
Δx = 0.24 – 0.15 = 0.09 m
k B = F/ Δx
= 0.7 / 0.09 = 7.8N/m
k p3 = k A +k B
= 7.8 + 7.8 = 15.6 N/m
Dari nilai k 1 , k2 , k3 dapat diketahui nilai rata-rata k pada Percobaan menggunakan dua
pegas secara paralel adalah
k total = k p1+k p 2+k p 3
= 20 + 17.2 + 15.6
= 17.6 N/m
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dari praktikum percobaan hukum elastisitas pegas,
dilakukan dengan 3 cara percobaan, yaitu percobaan dengan menggunakan menggunakan
satu pegas, Percobaan dengan menggunakan dua pegas secara seri, Percobaan dengan
menggunakan dua pegas secara paralel.
1. Percobaan Menggunakan Menggunakan Satu Pegas
Pada percobaan dengan menggunakan menggunakan satu pegas, percobaan
dilakukan sebanyak 3 kali dengan memvariasika nilai beban, dan di peroleh data sebagai
berikut :
Pada percobaan pertama dengan menggunakan beban 100 g dan mula-mula panjang
pegas adalah 0.15 m. Ketika di beri beban pegas memanjang menjadi 0.51 m.
Perpanjangan yang dialami pegs adalah 0.36 m dan konstanta pegas adalah 2.78 N/m
Pada percobaan kedua dengan menggunakan beban 110 g dan mula-mula panjang
pegas adalah 0.15 m. Ketika di beri beban pegas memanjang menjadi 0.55 m.
Perpanjangan yang dialami pegs adalah 0.40 m dan konstanta pegas adalah 2.75 N/m
Pada percobaan ketiga dengan menggunakan beban 120 g dan mula-mula panjang
pegas adalah 0.15 m. Ketika di beri beban pegas memanjang menjadi 0.65 m.
Perpanjangan yang dialami pegs adalah 0.50 m dan konstanta pegas adalah 2.40 N/m
Dari hasil perhitungan konstanta pegas pada masing-masing percobaan dengan
memvariasi beban, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata konstanta pegas adalah
2.64 N/m. Semakin besar beban yang digunakan maka perpanjangan pegas juga makin besar,
hal ini menunjukkan gaya berat dan gaya yang bekerja berbanding lurus dengan perpanjangan
pegas.
2. Percobaan menggunakan dua pegas secara seri
Pada percobaan dengan menggunakan menggunakan dua pegas secara seri, percobaan
dilakukan sebanyak 3 kali dengan memvariasika nilai beban. Karena pada percobaan ini
menggunakan 2 pegas yang disusun seri, maka dalam menentukan konstanta pegas
menggunakan rumus
1k= 1
k1
+ 1k 2
dan di peroleh data sebagai berikut :
Pada percobaan pertama dengan menggunakan beban 50 g dan mula-mula panjang
pegas A dan B adalah 0.15 dan 0.18 m. Ketika di beri beban pegas A dan B
memanjang menjadi 0.28 m dan 0.31 m. Perpanjangan yang dialami pegas A dan B
adalah 0.13 m dan 0.13 m dengan konstanta pegas A dan B adalah 3.85 N/m dan
3.85 N/m.Sehingga nilai konstanta totalnya adalah 1.93 N/m
Pada percobaan pertama dengan menggunakan beban 50 g dan mula-mula panjang
pegas A dan B adalah 0.15 dan 0.18 m. Ketika di beri beban pegas A dan B
memanjang menjadi 0.43 m dan 0.36 m. Perpanjangan yang dialami pegas A dan B
adalah 0.28 m dan 0.18 m dengan konstanta pegas A dan B adalah 2.14 N/m dan
3.33 N/m.Sehingga nilai konstanta totalnya adalah 1.30 N/m
Pada percobaan ketiga dengan menggunakan beban 70 g dan mula-mula panjang
pegas A dan B adalah 0.15 dan 0.18 m. Ketika di beri beban pegas A dan B
memanjang menjadi 0.46 m dan 0.39 m. Perpanjangan yang dialami pegas A dan B
adalah 0.31 m dan 0.21 m dengan konstanta pegas A dan B adalah 2.26 N/m dan
3.33 N/m.Sehingga nilai konstanta totalnya adalah 1.35 N/m.
Dari hasil perhitungan konstanta pegas pada masing-masing percobaan dengan
memvariasi beban, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata konstanta pegas adalah
1.53 N/m. Semakin besar beban yang digunakan maka perpanjangan pegas juga makin besar,
hal ini menunjukkan gaya berat dan gaya yang bekerja berbanding lurus dengan perpanjangan
pegas. Pada pegas yang disusun seri, maka besar gaya yang bekerja pada masing-masing
pegas adalah sama dan pertambahan penjang pegas totalnya merupakan jumlah
pertambahan masing-masing pegas.
3. Percobaan menggunakan dua pegas secara Paralel
Pada percobaan dengan menggunakan menggunakan dua pegas secara paralel,
percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan memvariasika nilai beban. Karena pada
percobaan ini menggunakan 2 pegas yang disusun paralel, maka dalam menentukan konstanta
pegas menggunakan rumus k paralel=(k1+k2 )
dan di peroleh data sebagai berikut :
Pada percobaan pertama dengan menggunakan beban 50 g dan mula-mula panjang
pegas A dan B adalah 0.15 dan 0.15 m. Ketika di beri beban pegas A dan B
memanjang menjadi 0.20 m dan 0.20 m. Perpanjangan yang dialami pegas A dan B
adalah 0.05 m dan 0.0.05 m dengan konstanta pegas A dan B adalah 10 N/m dan 10
N/m.Sehingga nilai konstanta totalnya adalah 20 N/m.
Pada percobaan kedua dengan menggunakan beban 60 g dan mula-mula panjang
pegas A dan B adalah 0.15 dan 0.15 m. Ketika di beri beban pegas A dan B
memanjang menjadi 0.22 m dan 0.22 m. Perpanjangan yang dialami pegas A dan B
adalah 0.07 m dan 0.07 m dengan konstanta pegas A dan B adalah 8.5 N/m dan 8.5
N/m.Sehingga nilai konstanta totalnya adalah 17.3 N/m.
Pada percobaan ketiga dengan menggunakan beban 70 g dan mula-mula panjang
pegas A dan B adalah 0.15 dan 0.15 m. Ketika di beri beban pegas A dan B
memanjang menjadi 0.24 m dan 0.24 m. Perpanjangan yang dialami pegas A dan B
adalah 0.09 m dan 0.09 m dengan konstanta pegas A dan B adalah 7.7 N/m dan 7.7
N/m.Sehingga nilai konstanta totalnya adalah 15.6 N/m.
Dari hasil perhitungan konstanta pegas pada masing-masing percobaan dengan
memvariasi beban, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata konstanta pegas adalah
17.6 N/m. Semakin besar beban yang digunakan maka perpanjangan pegas juga makin besar,
hal ini menunjukkan gaya berat dan gaya yang bekerja berbanding lurus dengan perpanjangan
pegas. Pertambahan panjang pegas pada pegas yang disusun parallel pada masing-masing
pegas adalah sama, dan gaya yang bekerja totalnya merupakan jumlah besarnya gaya yang
bekerja pada pegas masing-masing.
Pada percobaan elastisitas pegas, seharusnya nilai konstanta pada pegas adalah sama,
meskipun massa bebannya di variasikan karena dalam percobaan praktikan menggunakan 1
pegas yang sama. Hal ini terjadi karena beberapa kesalahan antara lain (1) kesalahan
paralaks, karena praktikan dalam melihat hasil pengukuran kurang teliti dan kurang tegak
lurus, (2) jarum penunjuk pada neraca pegas tidak tepat pada nol, (3) nilai k pada pegas yang
digunakan terlalu besar, sehingga apabila diberikan beban yang terlalu besar dapat
menyebabkan elastisitas pegas berkurang dan bahkan dapat hilang karena melebihi batas
elastisitas, (4) pegas yang digunakan dalam susunan parallel memiliki panjang yang kurang
sama .
I. Kesimpulan
Dari percobaanl elastisitas pegas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik atau gaya
tekan yang diberikan pada pegas tersebut.
2. konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi serta berbanding
terbalik dengan ∆x
3. Semakin besar beban yang digunakan maka perpanjangan pegas juga makin besar
4. Pada pegas yang disusun seri, maka besar gaya yang bekerja pada masing-masing
pegas adalah sama dan pertambahan penjang pegas totalnya merupakan jumlah
pertambahan masing-masing pegas
5. Pertambahan panjang pegas pada pegas yang disusun parallel pada masing-masing
pegas adalah sama, dan gaya yang bekerja totalnya merupakan jumlah besarnya
gaya yang bekerja pada pegas masing-masing
6. Semakin kaku pegas tersebut, maka semakin kecil nilai konstanta pegas tersebut.
Sebaliknya, semakin lentur pegas tersebut, maka nilai konstanta pegas semakin
besar.
J. Saran
1. Melakukan pengecekan alat sebelum percobaan dilakukan, sehingga percobaan tidak
terhambat oleh ketidakmaksimalan alat
2. Lebih teliti dalam melihat hasil pengukuran
3. Beban yang digunakan dalam praktikum harus sesuai dengan keadaan pegas, jadi
pegas yang lentur jangan menggunakan beban yang terlalu besar agar tidak merusak
elastisitas dari pegas tersebut.
4. Menggunakan pegas yang panjangnya benar-benar sama untuk percobaan pegas
yang disusun secara seri.
K. Daftar Pustaka
Barat, Irfandi. 2012. Laporan fisika, gaya pegas.htm, (online) (http://irfandibara.blogspot.com/) Diakses 28 September 2013
Fahjrul, Mesa. 2012. laporanpraktikumfisikadasartetapanpegas-121216053334-phpapp02.docx, (online) (http://s3.amazonaws.com/ppt-download/laporanpraktikumfisikadasartetapanpegas) Diakses 28 September 2013
Fisika, Mukti. 2013. Sumber Pembalajaran Sains dan Islam ELASTISITAS DAN SUSUNAN PEGAS.htm, (online) (http://muktialisma4.blogspot.com/2013/03/elastisitas-dan-susunan-pegas.html) Diakses 28 September 2013
Ovy, Yuanita. 2012. GOBlog Gue laporan praktikum fisika menentukan konstanta pegas(pegas).htm, (online) ( http://tulisanyuan.blogspot.com/2012/04/laporan- praktikum-fisika-menentukan.html ) Diakses 28 September 2013