preskas morbili kristi

of 47 /47
PRESENTASI KASUS “MORBILI” Presentan dr. Kristinova Pembimbing dr.Virginia , Sp.A RSUD BUDHI ASIH PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA PERIODE 12 FEBRUARI 2015 – 11 FEBRUARI 2016

Author: kristinova

Post on 26-Jan-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

Embed Size (px)

DESCRIPTION

morbili

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS MORBILI Presentan dr. Kristinova Chandra Pembimbing dr.Virginia D. , Sp.A

PRESENTASI KASUS MORBILI

Presentandr. Kristinova

Pembimbingdr.Virginia , Sp.ARSUD BUDHI ASIHPROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIAPERIODE 12 FEBRUARI 2015 11 FEBRUARI 2016

IDENTITAS PASIENNama: An. ZJenis Kelamin: PerempuanUsia: 2 tahun 3 bulanAlamat: Jl. Pancoran Barat XI No.29 Jakarta SelatanNo. MR: 958297Tanggal masuk: 7 Desember 2015Status administrasi: BPJS

ANAMNESISKeluhan UtamaDemam sejak 7 hari SMRS Keluhan TambahanMuncul ruam merah di seluruh tubuh sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke IGD RS Budi Asih dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS, naik turun tanpa ada jeda hari. Pasien juga menderita batuk pilek dan mata merah berair sejak 3 hari SMRS. Sejak 2 hari SMRS pada wajah pasien muncul ruam kemerahan yang menyebar ke leher, batang tubuh dan tangan kaki. Pagi SMRS pasien BAB cair 1x. Nafsu makan pasien berkurang. Riwayat muntah, kejang, sesak nafas disangkal.

Riwayat Penyakit DahuluPasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.+/- 2 minggu SMRS pasien menderita cacar air namun sudah pulih 1 minggu sebelum pasien mengalami keluhan saat ini.Riwayat kejang disangkalRiwayat batuk lama / TB paru disangkal

Riwayat KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami keluhan serupaRiwayat alergi (-)Riwayat batuk lama/TB paru (-)Riwayat Lingkungan SosekMenurut ibu pasien ada tetangga yang baru saja sembuh dari sakit dengan keluhan serupaPasien tinggal didaerah rawan banjir

Riwayat KelahiranAnak keduaLahir di bidan, spontan pervaginam , cukup bulan, tanpa penyulitRiwayat ANC teratur dan masalah selama kehamilan (-)BBL 3100 gram dan PBL 47 cmRiwayat ImunisasiSudah mendapatkan imunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, Hepatitis B dan Campak)Belum mendapatkan imunisasi lanjutan

Riwayat MakanASI selama 2 bulanUmur 7 bulan pasien mulai makan bubur timSaat ini pasien sudah makan makanan keluargaRiwayat Tumbuh KembangTumbuh gigi usia 5 bulanTengkurap usia 3 bulanDuduk usia 6 bulanBerdiri usia 9 bulanBerjalan usia 12 bulanBicara usia 12 bulan

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentis (E4 V5 M6)Nadi: 110 kali/menit teraba kuat penuhSuhu: 39,3 CPernafasan: 23 kali/menitStatus GiziBerat badan: 10,5 kgTinggi badan: 85 cmLingkar kepala: 45 cmLingkar lengan atas: 14 cmWFA: 102HFA: 102WFH: 97Kesan gizi: baik

Kepala: dbnMata: tampak berair dengan slight injeksi konjungtiva, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Leher: pembesaran KGB regio coli THT: mukosa oral dan bukal tampak hiperemis, sekret hidung +Jantung: BJ I dan II regulerParu-paru: ronki -/- , wheezing -/-, paru kanan = paru kiriAbdomen: distensi -, supel, timpani, BU +, turgor kulit dbnGenitalia: dbnEkstremitas: akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT 2dtkStatus lokalis: pada wajah, leher, thoraks, abdomen, dan ekstremitas pasien tampak ruam makulopapular hiperemis dan berkonfluensiPEMERIKSAAN PENUNJANGKimia KlinikGDS: 117 mg/dLElektrolitNatrium: 143 mmol/LKalium: 2,8 mmol/LKlorida: 96 mmol/L

Hematologi RutinLeukosit: 4,5 ribu/uLEritrosit: 4,6 juta/uLHb: 12,1 g/dLHt: 36%Trombosit: 126 ribu/uLMCV: 77 fLMCH: 26,2 pgMCHC: 33,9 g/dLRDW: 13,8%

DIAGNOSIS KERJAMorbili dengan hipokalemia

TATA LAKSANAPasien dirawat inapCek tanda-tanda vital dan urin outputIVFD KAEN 3B 5cc/kgBB IGDProris supositoria 1 supp

Konsul dr.Virginia, Sp.A untuk terapi di ruanganIVFD KAEN 3B 5cc/kgBBPCT 100mgVit.A 200.000 IU (untuk 2 hari)Ambroxol syrup 3 x 1/2cthCek H2TL/hariTampung urin

PROGNOSISAd vitam : bonamAd functionam: bonamAd sanationam: bonam

FOLLOW UP9/12/15S : demam 3 periode, mata merah, muntah (-), ruam (+), batuk (+)O : CM, TSS HR : 100 RR : 19 x/mnt Suhu : 37,1 38,8 CA : morbili dg hipokalemi on therapyP : idem vit A hari II8/12/2015S : demam 6 periode, mata merah berair, nafsu makan (-), muntah (-), batuk, ruam (+)O : CM, TSS HR : 110x/mnt RR : 20x/mnt Suhu : 37,7-40 CA : morbili dg hipokalemiP : KAEN 3B 5cc/kg PCT 100mg Vit A 200.000U hari I Ambroxol syr 3x1/2 cthFOLLOW UP11/12/15S : demam (-), batuk (+), ruam hiperpigmentasi O : CM, TSS HR : 100x/mnt RR : 23 x/mnt Suhu : 36,3-37,5 A : morbili dg hipokalemi perbaikan P : idemH2TL ulangLeu : 8,9rb/uL Hb: 11,6g/dLHt : 34% Trombo: 165rb/uLNa : 141 K: 3,8 Cl : 107

10/12/15S : demam 1 periode, mata merah (-), batuk (+), makan (+)O : CM , TSS HR : 110 x/mnt RR : 20x/mnt Suhu : 36,5-38 CA : morbili dg hipokalemi on therapyP : KAEN 3B 5cc/kg/jam O2 2lpm via nasal kanul PCT 100 mg Inhalasi Birotec 5 gtt + NaCl 0,9% 5cc 2x/hari Salbutamol 0,6mg + Ambroxol 5ml 3x/hari

12/12/15S : demam (-), batuk (+)O: CM TSR HR : 100x/mnt RR : 20x/mnt Suhu : 36,3-36,9 CA : morbili dg hipokalemi perbaikanP : ps BLPL PCT 100mg k/p Salbutamol 0,6mg + Ambroxol 5ml 3x/hari Cetirizine syr 2x1 cthMORBILI

PENDAHULUANInfeksi virus akut yang sering menyerang anak. Infeksinya diawali dari traktus respiratorius bagian atas menyebar ke organ & jaringan lain berbagai gejalaPerjalanan penyakit 3 faseInkubasiProdromalErupsi

EPIDEMIOLOGI10% dari semua penyebab kematian balita scr globalSurvei Kesehatan Rumah Tangga 2001 urutan ke 5 dari 10 penyakit utama pada bayi dan anak 1-4 tahunData Riskesdas 2014 cakupan imunisasi campak di Indonesia 2007-2013 adl 82,1%. Target WHO 90%Kasus campak th 2013 = 10.712Pajanan morbili memberikan kekebalan seumur hidupFaktor risiko kekebalan (-), belum imunisasi, belum pernah terkena morbiliBayi dari ibu yang pernah morbili kekebalan pasifMorbili saat hamil 1-2 bulan awal : abortusTrimester 1-3 : kemungkinan cacat bawaan, BBLR, lahir mati, meninggal sebelum 1 tahun

ETIOLOGIMorbili virus virus RNA dari famili ParamyxoviridaeVirus terdapat pada sekret nasofaring, darah dan urin saat mulai gejala prodromal hingga sesaat setelah ruam munculDaya hidup rendah di luar tubuh manusiaCara penularan : udara droplet /kontak langsungSeorang penderita dapat menularkan mulai hari ketujuh dari awal terpajan hingga lima hari setelah ruam muncul

PATOGENESISLokasi utama infeksi : epitel nasofaring Fase inkubasi penyebaran virus ke jaringan limfatik regional viremia primer multiplikasi ekstensif pada jaringan limfatik regional & yang lebih jauh+/- hari ke 5- 7 viremia sekunder yang lebih ekstensif gejala prodromal ringanHari 9-10 nekrosis pada 1-2 lapisan epitel sal.nafas virus dalam jumlah banyak masuk vaskuler manifestasi klinis berat (demam tinggi, batuk pilek memberat, mata merah dsb)

Hari 10-14 ruam makulopapular , antibodi humoral dapat dideteksiHari ke 11-14 kandungan virus dalam darah, saluran nafas dan organ lain mencapai puncaknya kemudian jumlahnya menurun secara cepat dalam 2-3 hari Daerah epitel nekrotik di saluran pernafasan infeksi bakteri sekunder bronkopneumonia, otitis media dsb

HariManifestasi0Virus morbili dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring atau konjungtivaInfeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus1-2Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional2-3Viremia primer3-5Multiplikasi virus morbili pada epitel saluran nafas di tempat infeksi pertama dan pada RES regional maupun yang jauh5-7Viremia sekunder7-11Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus termasuk saluran nafas11-14Virus pada darah, saluran nafas dan organ lain secara ekstensif15-17Viremia menurun, virus pada organ mulai menghilangPATOLOGILesi pada morbili (kulit, membran mukosa, nasofaring, bronkus, gastrointestinal dan konjungtiva) di area sekitar kapiler terdapaat eksudat serosa dan proliferasi sel sel mononuklear dan beberapa sel polimorfonuklear. Karakteristik temuan patologi sel raksasa berinti banyak yang terdistribusi luasReaksi radang umum terjadi pada area mukosa bukal dan mukosa faring yang meluas hingga ke jaringan limfoid dan membran mukosa trakeobronkial

MANIFESTASI KLINISFase ProdromalSelama 4- 5 hari demam (>38,5 C), malaise, batuk, nasofaringitis, fotofobia, konjungtivitis dan koriza. Menjelang akhir fase ini dan 24 jam sebelum timbul ruam timbul bercak koplik yang patognomonik. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritemaLokasi : mukosa bukalis berhadapan dgn molar bawahGambaran darah tepi limfositosis dan leukopenia

Fase ErupsiKoriza dan batuk bertambahMuncul ruam makulo papular disertai meningkatnya suhu badanAwal eritema timbul dibelakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah rasa gatal, muka bengkak. Ruam mencapai ekstremitas bawah pada hari ketiga (akan menghilang dengan urutan seperti terjadinya)Pembesaran KGB submandibula dan di daerah leher belakang. Tidak jarang disertai diare dan muntahFase KonvalesensErupsi berkurang makula hiperpigmentasi yang lama-kelamaan akan hilang sendiri, kulit yang bersisikSuhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi

Morbili termodifikasiPada orang yang hanya memiliki setengah kekebalan terhadap campak, Penggunaan serum globulin atau anak usia 39,5CSuara parau terutama disertai tanda penyumbatan seperti laringitis dan pneumoniaTerdapat tanda dehidrasiAsupan oral sulitKejang atau penurunan kesadaran

PENCEGAHANHindari kontak dengan penderita campak Imunisasi campak pada usia 9 bulan Imunisasi MMR pada usia 15 bulan Gamma globulin Dapat diberikan pada anak berusia 6 bulan sampai 2 tahun bila ada riwayat kontak dengan penderita Hanya memberikan perlindungan singkat ( 3 bulan) Dosis: 0.2 ml/kgBB

Antibodi terhadap morbiliStruktur antigenik IgM dan IgG distimulasi oleh infeksi morbili. IgM akan menghilang dengan cepat (kurang dari 9 minggu setelah infeksi), sedangkan IgG tinggal menetap tak terbatas dan jumlahnya dapat diukur. IgM menunjukkan fase akut / baru terkena infeksi atau baru mendapat vaksinasi. IgG menandakan seseorang pernah terkena infeksi.

Imunitas TransplasentalBayi menerima kekebalan transplasental dari ibu yang pernah kena campak. Antibodi terbentuk lengkap saat bayi berusia 4-6 bulan dan kadarnya akan menurun dalam jangka waktu yang bervariasi. Level antibodi maternal tidak dapat dideteksi lagi pada bayi berusia 9 bulanImunisasi aktif Sekarang digunakan strain Schwarz dan Moraten dan tidak diberikan bersama gamma globulin. Di Indonesia digunakan vaksin virus morbili hidup yang telah dilemahkan yaitu strain Schwarz. Vaksin ini diberikan sebanyak 0,5 ml secara subkutan dan dapat menimbulkan kekebalan yang berlangsung lama.

Vaksinasi tidak boleh dilakukan bila :Menderita infeksi saluran nafas akut atau infeksi akut lainnya yang disertai dengan demam lebih dari 38CMemiliki riwayat kejang demamTerdapat defisiensi imunologikPenderita leukimia, dalam pengobatan kortikosteroid dan imunosupresifMemiliki riwayat alergi (ditunda sampai dengan 2 minggu sembuh)Dalam masa kehamilan

PROGNOSISJika tanpa penyulit umumnya baikMorbiditas morbili dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :Diagnosis dini, pengobatan yang adekuat terhadap komplikasi yang timbulKesadaran dan pengetahuan yang rendah dari orang tua penderita.Masih percaya mitosPenggunaan fasilitas kesehatan yang kurang

TERIMA KASIH