preskas bedah

41
PRESENTASI KASUS BEDAH TRAUMA ABDOMEN KEPANITERAAN KLINIK EMERGENSI Ahmad Hudan Eka Prayoga 1110103000011 Aida Julia Ulfah 1110103000014 Ali Alatas 1110103000056 Izkar Ramadhan 1110103000008 Laila Saieda 1110103000060

Upload: nilamnilam

Post on 20-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bedah

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS BEDAHTRAUMA ABDOMEN

KEPANITERAAN KLINIK EMERGENSI

Ahmad Hudan Eka Prayoga 1110103000011Aida Julia Ulfah 1110103000014Ali Alatas 1110103000056Izkar Ramadhan 1110103000008Laila Saieda 1110103000060

ANATOMI ABDOMEN

Cavum abdominalis : rongga yang terbesar dari ketiga rongga tubuh yang terdiri atas cavum cranii, cavum thoracalis, dan cavum pelvicum.

Terletak diantara diaphragma dan apertura pelvis superior.

Batas Cavum Abdominalis Kranial : diaphragma Ventrolateral : otot dinding perut

dan m. Illiacus Dorsal : columna vertebralis

m. psoas major m. psoas minor m. quadratus lumborum

Kaudal : apertura pelvis superior mencakup pelvis

major

REGIO ABDOMEN

LAPISAN DINDING ABDOMEN

1. Stratum superficialis (lapisan dangkal)a. Cutis b. Subcutis (fascia abdominalis superficialis) Lamina superficialis (fascia camperi) Lamina profunda (fascia scarpae) 2. Stratum intermedius (lapisan tengah)

a. Fascia abdominalisb. Otot – otot dinding perutc. Aponeurosis otot dinding perutd. ulang

3. Stratum profunda (lapisan dalam)a. Fascia transversalisb. Panniculus adiposus preperitonealisc. Peritoneum parietale

OTOT-OTOT DINDING PERUT

VASKULARISASI DINDING ABDOMEN

Dinding abdomen diperdarahi oleh : Aa. Intercostales VII – XII Aa. Lumbales A. Epigastrica superior A. Epigastrica inferior Aa. Inguinales superficiales A. Circumflexa ilium profunda

CLASIFICATION

Penetrating InjuriesBlunt Trauma

PENETRATING INJURIES

The most common injuries from gunshot wounds include:o Small intestines: 50%.o Colon: 40%.o Liver: 30%.o Vascular structures: 25%.

The most common injuries from stab wounds include:o Liver: 40%.o Small bowel: 30%.o Diaphragm: 20%.o Colon: 15%.

Tiga macam blunt injuries: 1) Crush efek dari kompresi 2) Shear melibatkan robekan3) Burst berhubungan dengan

peningkatan tekanan yang mendadak (seperti ledakan).

BLUNT TRAUMA

HEPATIC TRAUMA

Mudah trauma anterior Dicurigai cedera hepar apabila :

fraktur iga kanan, abdominal pain terutama kuadran kanan atas.

Yg berhubungan dgn cedera hepar : right lung contusio,right pneumothorax, right-sided rib fractures, right kidney and/or adrenal gland injuries

Mortalitas hepatic injury : 8%-25% Yang termasuk dlm cedera hepar

adalah : Lacerations contusions subcapsular hematom, and intrahepatic hematom.

SPLENIC TRAUMA

trauma tembus : jarang terjadi Trauma tumpul : kompresi,

kendaraan bermotor, jatuh, blows to the abdomen.

Curiga trauma spleen : apabila terdapat fraktur iga kiri bawah

GEJALA DAN TANDA

Bervariasi dan bisa jadi asimptomatik

Nyeri abdomen kiri atas Kehr sign (nyeri alih ke bagian

pundak kiri) Kenaikan dari hemidiafragma kiri Efusi pleura.

PRIMARY SURVEY

Airway Patensi jalan napas harus dijaga head tilt,

chin lift, jaw trust Pasien tidak sadar , tak ada refleks batuk

OPABreathing

Pemberian oksigenasi!! Trauma abdomen dengan gangguan airway

karena mekanik, gang. ventilasi, gang. kesadaran intubasi

Circulation Resusitasi harus segera dimulai sejak pasien

tiba

ANAMNESIS

Physical signs of internal bleeding include: Abdominal pain. Bruising, crepitus, swelling (especially

across chest and pelvis from seat belt and or shoulder harness).

Abdominal distention, deformity. Tachycardia, hypotension. Pallor. Evisceration.

Cullen’s sign hemoperitoneum or retroperitoneal bleeding but may take 12 hours to develop).

Grey Turner’s sign retroperitoneal bleeding but may take 12 hours to develop.

Hematuria. Blood or semen at urethral meatus (from

injury to prostate). Inability to urinate.

INSPEKSI

Pemeriksaan abdomen untuk menentukan tanda-tanda eksternal dari cedera abrasi dan atau ekimosis.

Catat pola cedera yang potensial untuk trauma intra abdomen (seperti abrasi karena sabuk pengaman, contusio akibat hantaman papan kemudi).

Observasi pola pernafasan Perhatikan distensi abdomen Inspeksi genital dan perineum

AUSKULTASI

Bising usus pada abdomen Suara usus pada rongga thoraks

cedera diafragmatika. Selama auskultasi, palpasi perlahan

dinding abdomen dan perhatikan reaksinya.

PALPASI Palpasi seluruh dinding abdomen Konsistensi yang lunak dan terasa penuh

perdarahan intraabdomen. Krepitasi atau ketidakstabilan kavum thoraks

bagian bawah cidera limpa atau hati yang berhubungan dengan cedera tulang rusuk.

Ketidakstabilan pelvis Pemeriksaan rektal dan bimanual vagina Pemeriksaan sensori pada thorak dan

abdomen. Distensi abdomen Tanda peritonitis

PERKUSI

Nyeri pada perkusi merupakan tanda peritoneal

Nyeri pada perkusi membutuhkan evaluasi lebih lanjut dan kemungkinan besar konsultasi pembedahan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pengambilan sampel darah dan urin. Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan dengan kontras khusus

1. Urethrografi2. Sistografi3. CT scan

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan diagnostik pada trauma

tumpul1. DPL (diagnostic peritoneal lavage)2. FAST (focused assesment

sonography in trauma)3. CT

BLUNT TRAUMA

Provide oxygen. Treat airway and breathing problems. Insert two IV lines. Send blood for CBC, CMP, amylase and lipase, and

type and cross. Give IV fluids if there is initial evidence of

hypovolemia. Provide IV analgesia as necessary. Contrary to

popular (surgical) opinion, this does not compromise clinical abdominal evaluation.

Consider the need for NG tube and urinary catheter. Involve a trauma or general surgeon at an early

stage. Inform the anesthesiologist if an urgent laparotomy

is needed.

Hemodynamically unstable

Consult for Laparotomy

Peritoneal findings

Provide IV antibiotics cefuroxime 1.5 gm

Hemodynamically stable, no peritoneal

findings

ObervasiCT SCANConsult for surgical

multiply injuredUS or DPL

PENETRATION TRAUMA

Give O2 ABC Stop Hemorrage 2 line IV resusitasi Analgetic IV antibiotik (cefuroxime 1.5 gm +

metronidazole 500 mg) Prophylaxis Tetanus Dressing Superficiallis gently explored using sterile

technique

INDIKASI KLINIS LAPARATOMI Kehilangan darah dan hipotensi yang tidak

diketahui penyebabnya, dan pada pasien yang tidak bisa stabil setelah resusitasi, dan jika ada kecurigaan kuat adanya cedera intrabdominal

Adanya tanda - tanda iritasi peritoneum Bukti radiologi adanya pneumoperitoneum

konsisten dengan ruptur viscera Bukti adanya ruptur diafragma Jika melalui nasogastic drainage atau

muntahan didapati adanya GI bleeding yang persisten dan bermakna.

KOMPLIKASI TRAUMA ABDOMEN

Peritonitis (paling sering) karena ada ruptur organ.

Syok hemoragik Cedera iatrogenik Sepsis intra abdomen Abses

PROGNOSIS

Prognosis untuk pasien dengan trauma abdomen bervariasi.

Angka kematian untuk pasien rawat inap berkisar antara 5-10% (Udeani&Steinberg,2011)

DAFTAR PUSTAKA

1. Campbell, Brendan. 2007. Abdominal exploration. http://www.TauMed.com

2. Schwartz's Principles of Surgery, Ninth Edition. 2010. The McGraw-Hill Companies, Inc.

3. Trauma, 6th Edition. 2008. McGraw-Hill.4. Khan, Nawas Ali. 2007. Liver Trauma. Chairman of Medical

Imaging, Professor of Radiology, NGHA, King Fahad Hospital, King Abdul Aziz Medical City Riyadh, Saudi Arabia. http://www.emedicine.com

5. Molmenti, Hebe, 2004. Peritonitis. Medical Encyclopedia. Medline Plushttp://medlineplus.gov/

6. Salomone, Joseph. 2007. Blunt Abdominal Trauma. Department of Emergency Medicine, Truman Medical Center, University of Missouri at Kansas City School of Medicine. http://www.emedicine.com

7. Mattox Keneth. 2012. Trauma 7th edition. Mc Graw Hill8. Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta.9. Advance Trauma Life Saving.

pertanyaan

Putra : bagaimana pemilihan cairan dalam tata laksana trauma abdomen ?

Dijawab oleh ali al atas Yessi : komplikasi apa saja yang di

dapatkan dari trauma abdomen ? Di jawab oleh aida julia Nadia : penulisan diagnosis trauma

abdomen ? Kapan di gunakan Score gradding pada ruptur hepar ?

Dijawab : izkar ramadhan, laila s

Putra : selain ct scan apakah ada cara lain yang digunakan untuk modalitas ?